BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00646-si...

36
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Suppy Chain Management Pembahasan teori-teori yang berkaitan dengan pengertian Supply Chain Management , peranan, tujuan, keuntungan dan segala kegiatan yang berhubungan dengan supply chain. 2.1.1 Supply Chain (Rantai Pasokan) Pengertian Supply (pasokan)adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selalu dalam keadaan siap pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan (Indrajit dan Djokopranoto, 2003, p4). Rantai Pasokanadalah suatu tempat sistem organisasi menyalurkan barang produksi dan jasa kepada para konsumennya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu dengan sebaik m ungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyalur barang tersebut (Indrajit dan Djokopranoto, 2003, p5). Sedangkan pengertian dariRantai Pasokan sendiri adalah rangkaian distribusi pasok mulai dari hulu (pemasok) hingga ke hilir (konsumen). Rantai Pasokan merupakan bidang keilm uan yang menekankan pada efisiensi dan efektivitas aliran distribusi bahan baku hingga menjadi produk jadi yang disalurkan pada konsumen. Oleh karena itu, pada perusahaan, bidang rantai

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00646-si...

 

 

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Suppy Chain Management 

Pembahasan teori-teori yang berkaitan dengan pengertian Supply Chain

Management, peranan, tujuan, keuntungan dan segala kegiatan yang

berhubungan dengan supply chain.

2.1.1 Supply Chain (Rantai Pasokan)

Pengertian Supply (pasokan)adalah sejumlah material yang disimpan dan

dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selalu dalam

keadaan siap pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan (Indrajit dan

Djokopranoto, 2003, p4). Rantai Pasokanadalah suatu tempat sistem organisasi

menyalurkan barang produksi dan jasa kepada para konsumennya. Rantai ini

juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan

mempunyai tujuan yang sama, yaitu dengan sebaik m ungkin menyelenggarakan

pengadaan atau penyalur barang tersebut (Indrajit dan Djokopranoto, 2003, p5).

Sedangkan pengertian dariRantai Pasokan sendiri adalah rangkaian

distribusi pasok mulai dari hulu (pemasok) hingga ke hilir (konsumen). Rantai

Pasokan merupakan bidang keilm uan yang menekankan pada efisiensi dan

efektivitas aliran distribusi bahan baku hingga menjadi produk jadi yang

disalurkan pada konsumen. Oleh karena itu, pada perusahaan, bidang rantai

 

pasokansangat terkait erat dengan bagian procurement(Pengadaan),

inventory(inventori, mesin, bahan baku) serta warehouse(gudang). Dimana

pengadaan merupakan keseluruhan proses memperoleh bahan baku mulai

negosiasi dengan pemasokhingga bahan baku sampai di gudang

perusahaan sedangkan inventory dan warehouse yaitu proses menyimpan bahan

baku ataupun work in process(dalam proses) di tempat atau gudang penyimpanan

(HTTP3).

Menurut Pujawan dalam bukunya,rantai pasokanadalah jaringan

perusahaan–perusahaan yang secara bersama-sama bekerja unt uk menciptakan

dan menghantarkan suat u produk ke tangan pemakai akhir (Pujawan, 2005, p5).

2.1.2 Supply Chain Management (SCM)

SCM adalah sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan

kepada konsumen. Dari sudut pandang struktural, sebuah SCM merujuk kepada

jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan

partner bisnis unt uk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya

kepada konsumen (Kalakota,2001, p274).

Menurut Handfield dan Nichols (Ross,2003,p14), SCM merupakan

integrasi dari seluruh aktivitas yang diasosiasikan dengan alur dan transformasi

barang-barang dari bahan baku sampai end user (pemakai), dan juga arus

informasinya, melalui hubungan rantai pasokan yang erat untuk mencapai

keunt ungan kompetitif.

 

SCM juga merupakan metode atau pendekatan integratif untuk mengelola

aliran produk, informasi, dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-

pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari pemasok, pabrik, jaringan

distribusi maupun jasa-jasa logistik (Pujawan, 2005, p22).

SCM adalah suat u pendekatan yang digunakan untuk mencapai

pengintegrasian yang efisien dari pemasok, manufakt ur, distributor, retailer

(pengecer), dan konsumen. Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang tepat,

pada saat yang tepat, dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai biaya

dari sistem secara keseluruhan yang minimum dan juga mencapai tingkatan jasa

(level of service) yang diinginkan (Simchi-levi, 2003, p1).

Menurut Gime´nez dan Lourenco ada beberapa pengertian SCM

(HTTP7), yaitu :

• Oliver dan Webber (1992) dan Houlihan (1984), menggunakan istilah SCM

sebagai sebuah rantai pasokan internal yang mengintegrasikan beberapa

fungsi bisnis yang tergabung di dalam rangkaian material dan informasi sejak

awal hingga akhir dari sebuah bisnis.

• Cooper et al. (1997), mendefinisikan SCM sebagai sebuah integrasi dari

kunci proses bisnis dari pemakai akhir melalui pemasok pertama yang

menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai kepada

customer dan pemegang saham lainnya.

• Croom (2005), menyarankan bahwa satu-sat unya cara untuk memperlihatkan

perbedaan dari hubungan SCM adalah dengan berkonsentrasi pada proses

10 

 

utama dan fungsi yang berkaitan dengan manajemen dari sebuah rantai

pasokan (sebagai contoh: fulfilment, perencanaan operasi dan procurement).

Berdasarkan pada definisi SCM Cooper et al. (1997), kami

mendefinisikan e-SCM sebagai akibat dari internet yang mengintegrasikan kunci

proses bisnis dari pemakai akhir melalui pemasok asli yang menyediakan

produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai lebih pada costumer dan para

pemegang saham.

2.1.3 Keuntungan Rantai Pasokan

Dengan menerapkan sistem Rantai Pasokan yang tepat, perusahaan tentu

akan memiliki keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh perusahaan yang

tidak menerapkan Rantai Pasokan dengan baik. Keuntungan-keuntungan

menerapkan Rantai Pasokan(Indrajit dan Djokopranoto, 2003, p4) adalah:

1. Mengurangi inventori barang. Inventori merupakan aset perusahaan yang

berkisar antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang berkisar

20% - 40% dari nilai barang yang disimpan.

2. Menjamin kelancaran arus barang. Rangkaian perjalanan dari bahan baku

sampai menjadi barang jadi dan diterima oleh pemakai/konsumen merupakan

suatu mata rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik.

3. Menjamin mutu. Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai

panjang yang harus dikelola dengan baik karena mutu barangjadi ditentukan

11 

 

tidak hanya oleh proses produksi tetapi juga oleh m utu bahan mentahnya dan

mutu keamanan dalam pengirimannya.

2.1.4 Komponen Dasar SCM

Dalam penerapannya, sistem SCM memiliki beberapa komponen dasar

yang harus dipenuhi sebelum sistem tersebut dapat berjalan. Menurut Worthen &

Wailgum (HTTP 8), Ada 5 komponen dasar SCM yaitu :

1. Plan: Awal kesuksesan SCM adalah pada proses penentuan strategi SCM.

Tujuan utama dari proses perumusan strategi adalah agar tercapainya

efisiensi dan efektivitas biaya dan terjaminnya kualitas produk yang

dihasilkan hingga sampai ke konsumen.

2. Source: Perusahaan harus memilih pemasok bahan baku yang kredibel dan

sanggup unt uk mendukung proses produksi yang akan dilakukan. Oleh sebab

itu manajer SCM harus dapat menetapkan harga, mengelola pengiriman dan

pembayaran bahan baku, serta menjaga dan meningkatkan hubungan bisnis

terhadap supplier.

3. Make: Komponen ini adalah tahap manufacturing(produksi). Manajer SCM

melakukan penyusunan jadwal aktivitas yang dibut uhkan dalam proses

produksi, uji coba produk, pengemasan dan persiapan pengiriman produk.

Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam SCM. Perusahaan

juga harus mampu melakukan pengukuran kualitas, output(hasil) produksi,

dan produktivitas pekerja.

12 

 

4. Delivery: Perusahaan memenuhi order dari permintaan konsumen, mengelola

jaringan gudang penyimpanan, memilih distributor unt uk menyerahkan

produk ke konsumen, dan mengatur sistem pembayaran.

5. Return: Perencana SCM harus membuat jaringan yang fleksibel dan

responsif untuk produk cacat dari konsumen dan membentuk layanan

pengaduan konsumen yang memiliki masalah dengan produk yang

dikirimkan. Dengan demikian, hendaknya perusahaan selalu membuat

laporan kinerja bisnis mereka secara rutin. Sehingga pimpinan perusahaan

dapat mengetahui perubahan performa bisnis yang telah dilakukan sesuai

dengan tujuan awal dari SCM yang telah ditetapkan.

2.1.5 Komponen Utama Supply Chain

Menurut Turban, et al. (2004, h321), terdapat tiga komponen utama

Supply Chain, yaitu:

1. Upstream Supply Chain Segment

Bagian ini meliputi pemasoktingkat pertama (yang dapat berupa manufaktur

atau perakitan, ataupun keduanya) beserta pemasok mereka. Hubungan ini

dapat diperluas meliputi beberapa perusahaan hingga ke pemasok material

asli (misalnya barang tambang, hasil panen). Aktivitas utama pada segmen

ini adalah pem belian (pengadaan bahan bahan baku) dan pengiriman.

2. Internal Supply Chain Segment

Bagian ini meliputi sem ua proses yang digunakan perusahaan dalam

mengubah input dari pemasok menjadi output, sejak bahan baku masuk ke

13 

 

perusahaan hingga menjadi barang jadi dan didistribusikan ke luar

perusahaan. Aktifitas pada bagian ini meliputi penanganan bahan baku,

penyimpanan, produksi, dan pengendalian kualitas.

3. Downstream Supply Chain Segment

Bagian ini meliputi semua proses yang terdapat dalam pendistribusian dan

pengiriman produk ke konsumen akhir. Secara lebih jauh,supply chain

berakhir ketika produk tidak lagi digunakan konsumen setelah diterima oleh

konsumen. Aktifitas di segmen ini meliputi beberapa pihak distributor

(misalnya agen dan pengecer). Dalam Downstream Supply Chain Segment,

perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-

sales-service.

2.1.6 Tujuan Supply Chain Management

Tujuan utama dari setiap sistem SCM adalah untuk mengurangi

persediaan, dengan asumsi bahwa produk tersedia jika diperlukan (HTTP4).

Tujuan Rantai Pasokan adalah memenangkan persaingan pasar, oleh karena itu

supply chain harus bisa menyediakan produk yang murah, berkualitas, tepat

waktu, dan bervariasi. Tujuan–tujuan tersebut bisa dicapai apabila Rantai

Pasokan memiliki kemampuan untuk beroperasi secara efisien, menciptakan

kualitas, cepat, fleksibel dan inovatif (Pujawan, 2005, p29 – p30).

2.1.7 Entitas Supply Chain Managemenent

Bila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, maka kegiatan–

kegiatan utama yang masuk klasifikasi SCM (Pujawan, 2005, p8 – p9), adalah :

14 

 

Bagian Cakupan Kegiatan Antara Lain

Pengem bangan

Produk

Melakukan riset pasar, merancang produk baru,

melibatkan pemasok dalam perancangan produk

baru

Pengadaan Memilih pemasok, mengevaluasi kinerja

pemasok, melakukan pembelian bahan baku dan

komponen, memonitor supply risk, membina dan

memelihara hubungan dengan pemasok

Perencanaan dan

Pengendalian

Demand Planning, peramalan permintaan,

perencanaan kapasitas, perencanaan produksi

dan persediaan

Operasi atau Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

Pengiriman atau

distribusi

Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan

pengiriman, mencari dan memelihara hubungan

dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor

service level di tiap pusat distribusi

Tabel 2.1 Kegiatan atau Fungsi utama SCM

(Sumber: Pujawan (2005). Supply Chain Management. P9)

15 

 

1. Kegiatan merancang produk baru (product development)

2. Kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)

3. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and control)

4. Kegiatan melakukan produksi (production)

5. Kegiatan melakukan pengiriman atau distribusi (distribution)

2.2 E - Supply Chain Management

E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana

perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan

seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem

pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi

(Indrajit dan Djokopranoto, 2003, p169).

Sedangkan dalam merancang suatu sistem e-Supply Chain Management

terdapat beberapa segmen yang harus diperhatikan, segmen tersebut (Ross, 2003,

p138) adalah:

Customer and Service Management

Customer and service management merupakan bagian dariCustomer

Relationship Management(CRM). Menurut Greenberg (Ross, 2003, p167), CRM

adalah sebuah sistem lengkap yang :

1. Menyediakan alat dan metode untuk meningkatkan pengalaman konsumen

individual, sehingga menjadi konsumen setia.

16 

 

2. Menyediakan alat-alat fungsional dan teknologi yang bertujuan untuk

mengidentifikasi, menangkap dan mempertahankan konsumen.

3. Menyediakan pandangan yang menyeluruh mengenai konsumen.

Perancangan CRM di bagi menjadi 4 yait u :

1. E-CRM and Internet Sales

Beberapa fungsi aplikasi dasar yang tersedia di internet sales(Ross, 2003, p179)

adalah sebagai berikut :

• On-line catalogs, menyediakan peluang kepada konsumen unt uk melakukan

perbandingan produk, harga, dan jasa yang ditawarkan.

• On-line order processing, merupakan bent uk e-CRM yang dikenal secara

meluas. Menyediakan kemampuan untuk melakukan akses ke informasi

produk, harga, dan pemesanan.

• On-line order configurability, memungkinkan konsumen unt uk mendesain

produk sesuai dengan yang mereka inginkan.

• Lead capture and profiling, menyediakan detil data penjualan konsumen dan

informasi profile yang digunakan untuk personalisasi website dan follow-up

bagian marketing.

• On-line Surveys, memungkinkan penjual mengetahui secara cepat sifat dan

keinginan dari prospek dan konsumen utama unt uk perubahan

(customization) website dan segmentasi pasar.

17 

 

• Literature fullfillment, menyediakan akses yang mudah bagi konsumen untuk

mendapatkan informasi produk.

• E-Mail Marketing,memungkinkan perusahaan unt uk memanfaatkan

informasi yang didapat dari konsumen unt uk mengkomunikasikan perubahan

pemasaran ke tempat pemasaran melalui e-mail

2. Sales force automation

Ada beberapa fungsi dari SFA, tetapi fungsi utama (Ross, 2003, p180 - p181),

adalah sebagai berikut :

• Contact Management

Fungsi dasar dari software (perangkat lunak) ini adalah unt uk memungkinkan

mengorganisasi dan memanajemen data konsumen, seperti alamat, nomor

telepon, gelar, dan lain-lain. Menurut Dyche (Ross, 2003, P181), nilai dari

contact manager dari CRM adalah untuk melakukan pelacakan tidak hanya

dimana konsumen berada, tetapi juga siapa mereka.

• Account Management

Aplikasi Account Management didesain unt uk menyediakan informasi

mengenai aktivitas-aktivitas dari sales (penjualan) yang dapat diakses setiap

saat. Sebagai tambahan, manajer dapat secara efektif dapat mengem bangkan

dan memberikan t ugas kepada tim sales dan marketing di lapangan yang

sesuai dengan karakteristik konsumen.

18 

 

• Knowledge Management

Aplikasi ini dapat berperan sebagai tempat penyimpanan unt uk semua bentuk

informasi yang akan memudahkan unt uk ditambahkan dan direferensikan

melalui tools on-line seperti Lotus Notes dan Browser berbasis web.

3. E-CRM Marketing and E-marketing

Komponen dari E-CRM Marketing yang salah sat unya disebut EMA (Enterprise

Marketing Automation) adalah Marketing Events. Marketing Events

memungkinkan pemasar dapat menyebarkan informasi terbaru pemasarannya

secara on-line(Ross, 2003, p184).

4. Customer Service Management(CSM)

Teknologi yang sering digunakan dalam pelayanan CSM adalah internet call

management. CSM mengatasi frustasi atau keluhan dari konsumen dengan

pelayanan pada websitenya yaitu on-line chatting dengan perwakilan

perusahaan(Ross, 2003, p185).

Manufacturing and Supply Chain Planning

Gambaran geografi dari sistem manufaktur, peralatan komputer yang tersedia

untuk merespon kebut uhan akan operasi manufaktur yang lebih efektif dan

efisien, termasuk didalamnya untuk pengadaan barang. Dibagi menjadi 3:

1. Manufacturing planning, kemampuan untuk merencanakan, menjadwalkan,

mengkomunikasikan dan mengatur interaksi antar departemen yang penting

19 

 

untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi merupakan komponen yang

paling dikenal dalam aplikasi manufact uring sekarang (Ross, 2003, p211).

2. Production and process management,Shop floormanagement pada produksi dan

process management mencoba menggunakan MES (Manufacturing Execution

systems), sebuah kelompok aplikasi yang mencakupi pengiriman order, operasi,

dan penjadwalan detil, work-in-process tracking (pelacakan dalam proses

produksi), penempatan tenaga kerja, pemeliharaan, kualitas manajemen, dan

dokumen kontrol, unt uk pelacakan produksi secara real time(Ross, 2003, p212).

3. Plant maintenance, salah sat u keunt ungan paling penting dari sistem pabrik yang

terintegrasi adalah meningkatnya kapasitas unt uk pemeliharaan pabrik, kualitas,

dan keamanan (Ross, 2003, p213).

Supplier Relationship Management (SRM)

Sesuai dengan perkem bangan sebuah industri, kebanyakan alasan gagalnya

perluasan pasar berbasis elektronik adalah pemasok tidak memahami konsep e-

market itu sendiri. Oleh karena it u dibutuhkan perancangan pemasok relationship

management yang dibagi menjadi 3:

1. EBS backbone functions

Enterprise Business Systems (EBS)backbone function terdiri dari beberapa fungsi

utama (Ross, 2003, p252), yait u :

20 

 

a. Procurement History, perusahaan dapat melihat data transaksi pembelian

yang selama ini terjadi serta mendapatkan informasi tentang jumlah

pembelian, harga pembelian serta status Purchase Order (PO).

b. Accounting, perusahaan dapat melihat status pembayaran dari setiap transaksi

pembelian dari pemasok.

c. Purchasing Planning, PO akan otomatis dibuat apabila status surat

permintaan bahan baku telah diterima. PO yang telah ditelah dibuat dapat

diubah apabila terdapat penyesuaian yang ingin dilakukan.

d. Performance Measurement, menyediakan fungsi pembuatan laporan untuk

semua transaksi pembelian bulan berjalan.

2. Service functions

Service functions E-SRM terdiri dari (Ross, 2003, p252 – p255):

a. Supplier Search, perusahaan dapat mencari pemasok dari basisdata pemasok

yang ada. Daftar pemasok telah disegmentasi sesuai dengan bahan baku yang

di gudang.

b. Product Search, perusahaan memiliki basis data bahan baku yang lengkap

dengan daftar pemasok yang menyediakannya.

c. Strategic Sourcing, dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang sistematis

lintas fungsional, dan lintas perusahaan yang bertujuan untuk

mengoptimalkan kinerja pembelian barang dan jasa melalui pengurangan

biaya total, wakt u siklus bahan baku, dan aset.

21 

 

d. Value-added services, perusahaan dapat menambah nilai lebih dengan

adanya pemakaian website dalam melakukan hubungan dengan pemasok.

3. Processing

Ada beberapa fungsi dari E-SRM processing, (Ross, 2003, p255 – p259) yaitu:

a. Product Catalog Management, didefinisikan sebagai pertukaran barang dan

jasa melalui pasar elektronik dimana pem beli mempunyai akses virtual

storefronts untuk mencari beragam barang dan jasa dengan harga yang paling

rendah, berdasarkan pada ketersediaan katalog yang berisi "dynamic content"

yang mana selalu menyediakan harga yang terbaru, informasi produk, dan

spesifikasi produk.

b. Purchase Order Generation and Tracking. PO dapat dibuat melalui EBS

yang kemudian akan dikirimkan kepada pemasok melalui kertas pesanan atau

melalui jalur elektronik melalui fax, Electronic Data Interchange (EDI), atau

via email (internet).

c. Logistic, mempunyai kemampuan untuk menggunakan internet yang

mempertinggi layanan, seperti inventory tracking(pelacakan inventori),

pemilihan alat pengangkut, manajemen pemasok, manajemen pengiriman,

dan manajemen tagihan pengangkutan.

Logistic Resource Management

Electronic logistic resource management (e-LRM) adalah proses pada

manufaktur, dan pemasok yang menggerakkan produk dan layanannya kepada

22 

 

pelanggan dengan menggunakan internet. e-LRM memungkinkan proses Rantai

Pasokan dapat membuat suatu keputusan yang tepat, menyeim bangkan harga dan

meningkatkan efisiensi logistik dan hubungan kolaboratif yang efektif antara

semua saluran pasokan pertukaran dengan partner. Terdiri dari warehouse dan

transportation management.

1. Warehouse Management(WMS), menyediakan fungsi logistik dengan tools baru

untuk mengat ur dan mengoptimasi dalam pergerakan inventori. Toolset WMS

yang sekarang juga terdapat frekuensi radio, integrasi dengan transportasi,

produktivitas tenaga kerja, dan laporan kecepatan barang, dan nilai tambah

layanan dalam pengemasan (Ross, 2003, p295).

2. Transportation Management, membutuhkan sistem transportasi yang sempurna,

akurat, dan tepat waktu, yang menjangkau keseluruhan siklus pemesanan dari

tawar menawar hingga pengiriman (Ross, 2003, p295).

Architecting the E-SCM Environment

Untuk arsitektur pada e-SCM ada beberapa hal yang perlu dit uliskan untuk lebih

memahami arsitektur seperti apa yang akan digunakan pada aplikasi e-SCM,

yaitu :

1. perangkat keras

2. perangkat lunak

3. basis data

4. jaringan

23 

 

2.2.1 Pengaruh Internet Terhadap Rantai Pasokan

Terdapat tiga pengaruh utama internet terhadap rantai pasokan

perusahaan (HTTP7):

a. Pengaruh pada e-commerce

Utamanya berpengaruh pada bagaimana perusahaan dapat memberikan

respon terhadap tantangan yang ada di internet dalam pemenuhan kebutuhan

produk/jasa melalui jaringan.

b. Information sharing

Bagaimana internet digunakan sebagai sebuah perantara untuk mengakses

dan mentransmisikan informasi dalam sebuah rantai pasokan.

c. Knowledge sharing

Perencanaan dan pengam bilan keputusan dengan berdasarkan information

sharing.

Pada arah downstream dari rantai pasokan, internet dapat digunakan untuk:

a. Untuk memperkenalkan events dan mendapatkan masukkan dari costumer.

b. Untuk mengkomunikasikan prosedur penanganan kepada para costumer.

Dalam proses internalnya, internet dapat digunakan untuk menyediakan

information sharing secara real-time untuk unit-unit bisnis yang berbeda dalam

satu wakt u di dalam sebuah perusahaan. Information sharing ini dapat

meningkatkan respon perusahaan terhadap setiap kejadian yang mungkin

berpengaruh pada kegiatan bisnis perusahaan.

Menurut Cristina Gime´nez dan Helena R. Lourenco telah

mendemonstrasikan bahwa internet dapat memiliki pengaruh yang sangat

24 

 

penting dalam manajemen rantai pasokan dan hal tersebut dapat meningkatkan

kekuatan kompetitif perusahaan. Dengan pengembangan dari teknologi berbasis

web, SCM dapat difokuskan dalam membantu pengambil keputusan untuk

mengatur hubungan dengan konsumen, dan mengintegrasikan proses internal

secara lebih efisien dan berkolaborasi secara real time dengan partner bisnis.

Dalam usaha memelihara hubungan antara perusahaan dengan konsumen,

internet dapat memberikan sebuah sarana komunikasi yang efisien dengan para

konsumen. Di masa depan, kita akan melihat lebih banyak perusahaan yang

mengumpulkan data dari para penggunanya dan menggunakannya untuk

menavigasikan web-page mereka. Dalam hal ini, internet dapat meng-generate

sejumlah besar data, yang dapat digunakan oleh bagian CRM jika dilakukan

analisa secara mendalam. Dalam hal mengintegrasikan proses internal dan

dengan partner bisnis lainnya, kita akan melihat bagaimana internet merupakan

sebuah kunci penyedia praktek terintegrasi seperti pengaturan invetori dan CPFR

(Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment).

2.2.2 Keuntungan Penggunaan E-SCM

Ada beberapa manfaat yang di dapat dari penggunaan E-SCM (Pujawan,

2005, p258 – p260), yaitu :

1. Menurunkan biaya

Dengan E-SCM perusahaan memiliki lebih banyak sumber bahan baku, tenaga

kerja, outsourcing (sum ber daya dari luar), dan lokasi produksi yang potensial

25 

 

sehingga perusahaan dapat memilih sumber–sumber yang memberikan biaya

termurah.

2. Memperoleh akses pasar

Keterlibatan dalam E-SCM memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk

menjangkau pasar internasional.

3. Pre-emption of competition (Gerakan mencegah kompetitor)

Keterlibatan dalam E-SCM dapat juga merupakan suatu cara unt uk mencegah

atau menghalangi kompetitor. Menurut Ferdows, 1989 (Pujawan, 2005, p259),

ini adalah salah satu alasan bagi perusahaan–perusahaan untuk mendirikan basis

manufaktur di Negara berkembang dengan pasar yang belum dikem bangkan.

Tujuan dari perusahaan-perusahaan ini adalah untuk berkem bang seiring dengan

pertumbuhan pasar.

4. Mencari aset strategis

Ada juga perusahaan yang memperluas jaringan rantai pasokannya ke seluruh

dunia unt uk mencari aset strategis seperti teknologi, pusat penelitian, pemasok

yang kompeten, bahan baku atau sub komponen untuk memproduksi produknya.

5. Rasionalisasi unt uk meningkatkan efisiensi

Dengan memiliki banyak alternatif sumber bahan baku, pemasok, fasilitas

produksi dan distribusi, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari

economies of scale and scope dan diversifikasi resiko.

26 

 

2.3 E-Procurement dan E-Fulfilment

Terdapat banyak model aplikasi internet dalam konteks SCM. Tetapi

secara um um ada dua model utama yaitu e-procurement dan e-fulfilment. Di

bawah ini akan dibahas mengenai kedua model tersebut (Pujawan, 2005, p20–

p21) :

a. E-Procurement

Ada beberapa model e-Procurement yang digunakan oleh berbagai perusahaan

dewasa ini. Eng, 2004(Pujawan, 2005, p20) mengklasifikasikan e-procurement

menjadi dua kelompok utama yaitu e-procurement yang mendukung jangka

panjang (partnerships). Salah satu model yang mendukung hubungan jangka

pendek adalah electronic auction (e-auction), yait u suatu aplikasi untuk

mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik. Pada model e-

Auction, pembeli bisa mengundang beberapa calon pemasok untuk menawarkan

harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu. Kebanyakan model e-

procurement yang ada dewasa ini merupakan pendukung transaksi jangka

pendek. Namun demikian, ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk

mendukung kemitraan jangka panjang. Pada model ini pemasok dan perusahaan

pembeli bisa membagi informasi kapasitas dan rencana produksi, informasi

tentang tingkat persediaan, serta informasi-informasi lainnya.

27 

 

Gambar 2.1Konsept ual Sistem E-procurement

Sum ber : ilm ukomputer.com

b. E-Fullfillment

Kata fulfillment berarti memenuhi atau merealisasikan. Dalam konteks rantai

pasokan kita sering mendengar kata order fulfillment yang artinya pemenuhan

pesanan konsumen. Berbeda dengan procurement yang berada pada sisi hulu,

proses fulfillment lebih pada proses bagian hilir rantai pasokan. Beberapa

kegiatan yang termasuk dalam proses fulfillment adalah :

1. Menerima pesanan dari konsumen. Konsumen bisa memesan produk melalui

telepon, fax, datang langsung, e-mail, atau web-based ordering.

2. Mengelola transaksi. Termasuk di sini adalah proses pembayaran.

3. Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persediaan produk dan

kegiatan administrasi gudang secara umum.

4. Manajemen transportasi. Keputusan cara dan rute transportasi termasuk di

dalamnya.

28 

 

5. Komunikasi dengan konsumen untuk memberikan informasi status pesanan,

dukungan teknis, dan sebagainya.

6. Kegiatan reverse logistic(retur) yang berupa pengembalian produk ke bagian

hulu rantai pasokan akibat pengembalian dari konsumen.

Dengan demikian, e-fulfillment adalah pengelolaan proses-proses di atas

dengan media teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pengertian lainnya, E-

fullfillment merupakan aktivitas yang secara fisik mengirimkan produk dan

layanan yang ditempatkan di jaringan sistem persediaan melalui transaksi e-

commerce (Ross, 2003, p51).

Sedangkan E-procurement merupakan otomatisasi dan integrasi dari

proses pem belian dengan aplikasi dari soft ware e-procurement dan pert umbuhan

pertukaran dagangBussiness to Bussiness(B2B)(Ross, 2003, p52).

2.4 Internet dan Pemanfaatan Dalam Dunia Bisnis

Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat

diakses secara umum di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk

paket data berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Lebih dalam lagi, internet

adalah kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari

jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis, jaringan

pemerintahan, dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan layanan

informasi seperti e-mail, online chat, transfer file, dan saling keterhubungan

(linked) antara satu halaman web dengan sum ber halaman web yang lainnya.

29 

 

Menurut Endi (HTTP1), pemanfaatan dan manfaat Internet sebagai media bisnis

adalah sebagai berikut:

- Menciptakan basis bagi klien atau konsumen

Untuk mendapatkan klien atau konsumen baru dan menciptakan basis klien tidak

selalu dapat diperoleh dengan mudah. Perjuangan untuk memperoleh konsumen

harus melalui berbagai usaha termasuk menganalisa pasar secara hati-hati,

pemasaran produk dan mempunyai uji coba basis konsumen. Internet merupakan

salah satu wadah alternatif yang tepat unt uk dijadikan sebagai basis pertemuan

jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian unt uk mendapatkan konsumen

baru lebih m udah dengan adanya kelompok yang besar di Internet.

- Analisa produk dan pasar

Internet dapat dijadikan tempat yang baik untuk melakukan riset pemasaran

karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan

konsumennya. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide

dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen. Setelah produk it u diluncurkan maka perusahaan pun dapat

memperoleh umpan balik sebesar tingkat kepuasan konsumen terhadap produk

baru tersebut. Selain itu perusahaan juga dapat mempelajari produk pesaing

dengan menelusurinya di Internet. Pemakai Internet dapat memanfaatkan

informasi yang ada untuk melakukan analisa produk dan persaingannya.

30 

 

- Nasehat dan bant uan pakar di bidangnya

Tidak sedikit pakar yang ada di Internet yang mempublikasikan karya-karya

mereka untuk diketahui mereka untuk diketahui secara umum dan mudah

diakses. Sangat sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara gratis

dari para pakar tersebut tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita

membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita

harus membayar dengan harga sangat mahal.

- Akses informasi dan penyebaran informasi

Mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media

lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika

dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat mengakses

informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat

membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak

secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan

video conference. Akses dan penyebaran informasi melalui Internet dapat terjadi

secara murah dan dapat langsung diakses melalui jarak yang jauh.

- Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan biaya murah

Berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu

mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu

contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang unt uk mengirim dan

menerima dokumen. Chat atau video conference juga mempercepat komunikasi

31 

 

yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk mentransfer

dokumen secara online dalam wakt u yang singkat. Seringkali ditemukan

keterlambatan atau gagal sampai ke tujuan dalam pengantaran dokumen melalui

jasa pengantar seperti pos atau perusahaan jasa lainnya.

Berdasarkan definisi oleh “The Federal Networking Council” di Amerika

Serikat; internet mengacu pada sistem informasi global yang secara logis

terhubung bersama oleh suatu area alamat global yang unik berdasarkan Internet

Protocol (IP) atau bagian yang mengikuti; hal ini memungkinkan terjadinya

komunikasi melalui rangkaian Transmission Control Protocol Internet Protocol

(TCP/IP) atau bagian lain yang mengikuti; dan atau IP protocol lain yang sesuai

dan memungkinkan membuat internet diakses baik secara publik maupun privat,

dipakai untuk berkomunikasi, dan saling menghubungkan infrastruktur yang ada

di dalamnya (HTTP7).

2.5 Metode perancangan Object Oriented Analysis and Design

Pembahasan teori - teori yang berkaitan dengan metode yang di pakai

dalam merancang dan mendesain sistem E-Supply Chain Management dengan

menggunakan metode ObjectOriented Analysis And Design dari tahap awal

hingga pembuatan prototype.

2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Menurut Withen (2001, p97),Object Oriented Analysis and Design

(OOAD) adalah upaya untuk menggabungkan data dan proses menjadi

konstruksi singular yang disebut objek. OOAD memperkenalkan diagram-

32 

 

diagram yang mendokumentasikan suatu sistem dalam bentuk objek-objek

beserta interaksinya.

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p135), OOAD adalah

metode unt uk menganalisis dan merancang sistem dengan pendekatan

berorientasi objek.

Dan masih menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p4), objek

diartikan sebagai suatu entitas yang memiliki identitas, state dan behavior. Pada

Analisis, objek merupakan gambaran dari fenomena dalam isi sistem. Objek

menjelaskan bagaimana seorang user membedakannya dari objek lain, dan

behavior objek digambarkan melalui event yang dilakukannya. Sedangkan pada

perancangan, objek adalah bagian dari sistem. Objek digambarkan dengan cara

bagaimana objek lain mengenalinya sehingga dapat diakses, dan behaviorobjek

digambarkan dengan operation yang dapat dilakukan objek tersebut yang dapat

mempengaruhi objek lain dalam sistem.

2.5.2 Rich Picture

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p26), Rich Picture

merupakan gam baran informal mengenai sit uasi yang digam barkan ilustrator.

Rich Picture memiliki fokus pada aspek-aspek penting dari situasi yang

digambarkan. Sebelum penggambaran rich picture diperlukan penggam baran

seluruh entitas penting seperti orang, objek-objek, organisasi, peran maupun

tugas yang dilakukan.

33 

 

2.5.3 Aktivitas Utama OOAD

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p15), ada empat aktivitas utama

yang terdapat dalam OOAD, yaitu:

Gambar 2.2 Aktivitas Utama OOAD

Sum ber : Mathiassen figure 1.4

1. Analisis Problem Domain

Analisis problem domain bert ujuan untuk mengidentifikasi dan memodelkan suatu

problem domain. Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p45), problem

domain adalah bagian dari konteks yang diadministrasikan, dimonitor, dan

dikendalikan oleh sistem. Sedangkan model adalah deskripsi dari class, objek,

structure dan behavior dalam sebuah problem domain. Aktivitas-aktivitas yang

dilakukan pada analisis problem domain:

a. Classes

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p49), class adalah deskripsi dari

kumpulan objek-objek yang memiliki attribute, structure, dan behavior pattern

yang sama. Tujuannya adalah unt uk memilih elemen-elemen dari sebuah model

34 

 

problem domain dan objek diberi karakter yang sesuai dengan eventnya. Objek

merupakan suatu entitas yang memiliki identitas, state dan behavior. Event

adalah peristiwa yang terjadi saat itu juga, yang melibatkan satu objek atau lebih.

b. Structure

Structure bertujuan unt uk mendeskripsikan hubungan struktural antara class dan

objek dalam problem domain. Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000,

p69), konsep hubungan strukt uralnya, terdiri dari:

• Struktur antar class.

Generalization merupakan sebuah class um um (super class) yang

menjelaskan properties pada sekelompok kelas khusus (subclass).

Cluster merupakan sekumpulan class yang saling berhubungan.

• Struktur antar objek

Aggregation merupakan sebuah objek superior (the whole) yang

mengandung sejumlah objek (the parts).

Association merupakan sebuah relasi penting antara sejumlah objek.

c. Behavior

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p89) tujuan behavior adalah untuk

memodelkan dinamika dari problem domain. Behavior merupakan susunan

event-event yang melibatkan sebuah objek Dalam aktivitas behavior, definisi

35 

 

class dalam class diagram diperluas dengan menambahkan deskripsi behavioral

pattern dan atribut dari tiap class. Konsep behavior:

- Event Trace: Serangkaian event yang berurutan yang melibatkan sebuah

objek khusus.

- Behavioral Pattern : Deskripsi kem ungkinan event trace untuk sem ua objek

dalam sebuah class.

- Attribute : Sebuah sifat deskriptif dari sebuah class atau event.

2. Analisis Application Domain

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p115), application merupakan suatu

organisasi yang mengadministrasi, memonitor, atau mengontrol suat u problem

domain. Analisis application domain bertujuan untuk menentukan kebutuhan-

kebut uhan pemakaian suatu sistem. Untuk menganalisis application domain harus

terfokus pada pekerjaan pengguna dan kem udian menspesifikasikan berbagai

kebut uhan secara terperinci. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada analisis

application domain, yait u:

a. Usage diagram

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p119), usage menjelaskan

bagaimana actor berinteraksi dengan sebuah sistem. Actor adalah abstraksi atau

pemisahan pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan target sistem.

36 

 

Sedangkan usecase adalah pola interaksi antara sistem dan actor dalam

application domain.

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p343), diagram usecase

menunjukkan relasi antara actor dengan usecases. Dalam diagram ini, actor dan

usecases merupakan elemen terpenting. Keduanya dapat dihubungkan satu sama

lain untuk menggambarkan pola interaksi antara actor dengan bagian sistem

tertentu.

b. Sequence Diagram

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p340), sequence diagram

menjelaskan tentang interaksi antara objek dalam urutan wakt u. Sequence

diagram bisa menunjukkan hal yang lebih detail mengenai situasi yang bersifat

kompleks dan dinamis yang melibatkan objek-objek yang dihasilkan oleh class

di dalam class diagram. Pada sequence diagram, sumbu horizontal

melambangkan objek yang ikut serta dan sumbu vertical melambangkan urutan

waktu.

c. Functions

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p137)function (fungsi) adalah

fasilitas untuk membuat sebuah model yang berguna bagi actor. Fungsi

bert ujuan untuk menentukan kemampuan pemrosesan sistem informasi. Fungsi

berfokus pada apa yang dapat dilakukan sistem unt uk membantu tugas actor.

Prinsipnya adalah mengidentifikasi sem ua Fungsi, menspesifikasikan Fungsi

37 

 

yang rumit, dan mengecek kelengkapan daftar Fungsi. Empat macam Fungsi,

yaitu:

- Update merupakan fungsi yang diaktifkan oleh suatu eventproblem domain

dan menghasilkan suatu perubahan dalam model-model state.

- Read adalah aktivitas akan kebutuhan informasi dalam sebuah tugas kerja

actor dan hasilnya berupa tampilan sistem yang relevan dari model.

- Signal adalah fungsi yang diaktifkan oleh sebuah perubahan dalam model

state dan menghasilkan suat u reaksi di dalam konteks. Reaksi dit ujukan

kepada actor dalam application domain.

- Compute adalah fungsi yang diaktifkan oleh suatu kebutuhan akan informasi

dalam tugas actor dan terdiri dari suatu perhitungan termasuk informasi yang

disajikan oleh actor. Hasilnya berupa tampilan mengenai hasil perhitungan.

d. Interface

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p151), konsep-konsep mengenai

interface adalah sebagai berikut:

- Interface adalah fasilitas yang memungkinkan sebuah model sistem dan

fungsi dapat digunakan oleh pengguna.

- User Interface adalah sebuah interface untuk pengguna.

- System Interface adalah sebuah interface untuk sistem lain.

38 

 

- Navigation Diagram merupakan jenis khusus dari statechart diagram yang

memfokuskan pada keseluruhan dinamika user interface (Mathiassen et al.,

2000, p344). Diagram ini menunjukkan windows yang berpartisipasi dan

bagaimana transisi diantara mereka. Setiap Windows mempresentasikan

sebuah state.

3. Architectural Design

Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p173), t ujuannya adalah untuk

menstrukturkan sistem terkomputerisasi. Dalam buku Mathiassen Architectural

Design itu secara general atau Dekstop Application, tetapi perbedaan Dekstop

Application dengan Web Applicationatau Web Server hanya dari cara permintaan

data. Pada aplikasi Internet/Intranet, terdapat client yang menjalankan browser

dan meminta informasi dari middle-tier yang berupa HTTP Server. Middle-tier

akan meminta data pada server database, kemudian mengirimkannya kembali

kepada HTTP Server. HTTP Server akan mengirimkan kepada browser dalam

bent uk page/halaman web (HTTP10).

Gambar 2.3 Skema N-tier

Sum ber : HTTP10

39 

 

4. Component Design

Menurut Mathiassen (2000, p231) tujuan component design adalah untuk

mendefinisikan implementasi kebut uhan-kebut uhan di dalam kerangka

arsitektur.

2.6 Teori Keamanan Internet

Dalam penerapan sebuah e-SCM, tentunya diperlukan suat u tingkat keamanan

yang siap terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi di dunia maya.

Spammers, virus, atau malware lainnya sangat mengganggu keamanan dari

transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan oleh setiap orang di dunia. Pada skripsi

kami, penggunaan CAPTCHA dan Blind SQL diharapkan mampu

menanggulangi gangguan yang berasal dari para spammers dan hackers yang

sering mencoba untuk menerobos ke dalam sistem perusahaan secara ilegal.

Pengertian dari CAPTCHA(HTTP9) sendiri adalah Completely

Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart. Sistem

Captcha digunakan untuk menghindari penggunaan otomatisasi yang salah pada

banyak website populer. T ujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa

website yang digunakan berinteraksi dengan manusia, bukan dengan program

otomatis.

Sistem yang kami buat memerlukan CAPTCHA unt uk keamanan

websitenya, sebab hal ini dapat menghindarkan spam yang dilakukan oleh

program-program yang dibuat oleh manusia. Spam tersebut dapat menghujani

40 

 

akun email kita, misalnya website seperti yahoo.com, Gmail.com, merupakan

website yang sering digunakan orang unt uk membuat akun email mereka.

Namun tentu ada masalah yang menyertainya: Spammers juga menyukai website

seperti ini. Akun Hotmail yang kita miliki sangat mudah untuk dikirimkan e-mail

sampah yang sangat tidak kita inginkan.

Untuk memulai tindakan mereka, spammer membuat sebuah akun email

untuk melakukan spam terhadap akun email kita. Dan mereka akan menciptakan

spam tersebut sebanyak mungkin, dan secepat yang mereka bisa. Hal ini sangat

merugikan untuk sem ua pengguna Hotmail, termasuk Microsoft, (pemilik

Hotmail.com). Google, Yahoo, dan pemilik website email lainnya.

Solusi sederhana dari permasalahan di atas adalah dengan menampilkan

gam bar yang mengandung huruf dan angka, dan ditampilkan dengan sudut yang

tidak lazim, bergaris, dan beberapa cara lainnya. Setiap orang pasti sudah melihat

hal seperti ini di website Yahoo, Gmail, atau Hotmail pada saat mereka membuat

akun email baru. Inti dari ide CAPTCHA ini adalah bahwa orang (manusia) bisa

melihat gambar yang tertera disit u, tetapi komputer tidak bisa membaca gambar

yang diacak tersebut.

Website seperti Hotmail mengharuskan orang unt uk mengetik angka dan

huruf yang ditampilkan sebelum mereka diperbolehkan untuk membuat akun

email baru ataupun mengirimkan email baru. Berikut ini adalah beberapa contoh

dari CAPTCHA yang digunakan sekarang ini:

41 

 

Gambar 2.4 Contoh CAPTCHA

Sum ber : Captcha.net

Dalam penerapannya, terdapat beberapa cara dalam penggunaan

CAPTCHA, dan antara cara yang satu dengan cara yang lain terdapat kelebihan

dan kekurangan masing-masing. Karakteristik-karakteristik di bawah ini bisa

direkomendasikan untuk digunakan dalam implementasi CAPTCHA:

- Accessibility: CAPTCHA harus bisa diakses. CAPTCHA pada dasarnya

pembacaan sebuah text atau tanggapan visual lainnya, dan dapat menghindarkan

non-manusia untuk dapat mengakses sumber daya yang dilindungi oleh

CAPTCHA.

- Image Security: gambar dari tulisan CAPTCHA harus teracak sebelum

ditampilkan kepada pengguna. Saat ini, masih banyak implementasi CAPTCHA

yang menampilkan text secara utuh, atau tulisan yang hanya diberikan sedikit

gangguan. Hal-hal semacam ini sangat rentan terhadap serangan-serangan

sederhana dari luar.

42 

 

- Script Security: Pem buatan code CAPTCHA tidak mudah. Dalam penam bahan

agar gam bar CAPTCHA yang ditampilkan tidak dapat dibaca oleh komputer,

sistem harus memastikan bahwa tidak ada script yang terlalu mudah untuk

ditembus oleh para hacker. Masalah ketidakamanan CAPTCHA yaitu: 1. Sistem

yang mengirimkan jawaban CAPTCHA hanya dengan tipe text dan merupakan

bagian dari form sebuah web. 2. Sistem menggunakan CAPTCHA yang

digunakan berulang-ulang (dapat membuat CAPTCHA mudah diserang secara

berulang-ulang, atau disebut juga “replay attacks”). Kebanyakan CAPTCHA

yang beredar secara gratis di internet sangat rentan terhadap serangan semacam

ini.

Penggunaan CAPTCHA yang sama dalam beberapa website. Terdapat

beberapa jenis CAPTCHA yang sangat tidak aman untuk digunakan jika telah

terdapat beberapa website yang mengadopsi sistem CAPTCHA tersebut. Sebagai

contoh dari penggunaan CAPTCHA yang digunakan oleh banyak sit us adalah:

pertanyaan matematis. Pertanyaan 1 + 1 = ?, sering keluar di berbagai sit us,

sehingga mempermudah para penyerang web untuk membuat program yang

dapat dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut. CAPTCHA yang sempurna

harus tetap aman walaupun terdapat beberapa website yang menggunakan

CAPTCHA jenis tersebut.