BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00159-IF...

26
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Berikut merupakan beberapa teori umum yang mendukung penulisan skripsi ini. 2.1.1 Jaringan (network) Jaringan didefinisikan sebagai hubungan antara dua atau lebih sistem komputer melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lain. Sebuah network adalah beberapa komputer, peripheral dan peralatan penunjang lain yang saling berhubungan dan dapat digunakan secara bersama-sama atau pula digunakan sendiri. Terdapat tiga komponen penting dalam jaringan : 1. Link Link adalah media komunikasi yang menghubungkan node yang satu dengan node yang lainnya. Media berupa saluran trasnmisi misal: kabel, sinar dan gelombang elektromagnetik. 2. Host atau node Host atau Node (simpul) adalah sistem komputer yang berfungsi sebagai sumber atau penerima dari data yang di kirimkan. Dengan kata lain node merupakan peralatan yang saling dihubungkan. Host sebagai pengendali utama suatu jaringan dimana proses pengelola data

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00159-IF...

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Berikut merupakan beberapa teori umum yang mendukung penulisan

skripsi ini.

2.1.1 Jaringan (network)

Jaringan didefinisikan sebagai hubungan antara dua atau lebih sistem

komputer melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu

dengan yang lain. Sebuah network adalah beberapa komputer, peripheral dan

peralatan penunjang lain yang saling berhubungan dan dapat digunakan secara

bersama-sama atau pula digunakan sendiri.

Terdapat tiga komponen penting dalam jaringan :

1. Link

Link adalah media komunikasi yang menghubungkan node yang

satu dengan node yang lainnya. Media berupa saluran trasnmisi misal:

kabel, sinar dan gelombang elektromagnetik.

2. Host atau node

Host atau Node (simpul) adalah sistem komputer yang berfungsi

sebagai sumber atau penerima dari data yang di kirimkan. Dengan kata

lain node merupakan peralatan yang saling dihubungkan. Host sebagai

pengendali utama suatu jaringan dimana proses pengelola data

8

berlangsung. Bila jaringan tersusun dari komputer disebut node.

Sedangkan aplikasi disebut komputer host.

3. Perangkat Lunak

Perangkat Lunak atau Software adalah program yang mengatur

dan mengelola jaringan secara keseluruhan. Program ini terdapat baik di

sistem komputer sebagai sumber data maupun sebagai penerima data.

Software juga memungkinkan sistem komputer yang satu berkomunikasi

dengan sistem komputer yang lain yang dikenal dengan istilah protocol.

2.1.2 Topologi Jaringan

Ada banyak pengertian tentang topologi jaringan LAN ini, tapi kami

disini mendefinisikan bahwa topologi jaringan adalah susunan lintasan aliran

data di dalam jaringan yang secara fisik meng-switching-kan simpul yang satu

dengan simpul lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada

dan digunakan hingga saat ini, yaitu:

2.1.2.1 Topologi Bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan

sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya.

Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel

BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan

dirinya dengan men-tap Ethernet-nya sepanjang kabel. Linear Bus, layout ini

termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul

9

ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung.

Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di

salah satu ujung kabel yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul

lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem Client/Server, dimana

salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server,

yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian

data dan biasanya tidak digunakan untuk pemprosesan informasi. Instalasi

jaringan bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7

komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya

tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah

satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau

penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa

mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila

terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan

mengalami gangguan.

10

Gambar 2.1 Topologi Bus

2.1.2.2 Topologi Star

Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa

konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi

jaringan star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan

Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada

saluran tersebut dan station yang terpaut.

Tingkat keamanan termasuk tinggi.

Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

11

Kekurangan

Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan

terhenti.

Gambar 2.2 Topologi Star

2.1.2.3 Topologi Ring

Topologi Ring (Cincin) adalah topologi jaringan dimana setiap titik

terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk

cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik

mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan

mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam

secara bersamaan.

12

Gambar 2.3 Topologi Ring

2.1.2.4 Topologi Mess

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara

penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh

adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat

kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang

terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal

dalam pengoperasiannya.

13

Gambar 2.4 Topologi Mess

2.1.2.5 Topologi Tree

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga

sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk

interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang

lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas

mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok

digunakan pada sistem jaringan komputer.

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node).

Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain

yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul

pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-

3 ke komputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus

melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.

14

Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat

terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai

contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal

pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.

Adapun kelemahannya adalah apabila simpul yang lebih tinggi kemudian

tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya

juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi

lambat.

Gambar 2.5 Topologi Tree

15

2.1.3 MODEL OSI (OSI Layers)

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for

open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan

oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa

pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System

Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis

OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer

sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar

umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar vendor

yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak

protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama,

membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk

mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif

ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor

berikut:

Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi

DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering

Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model

basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.

Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti

halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus,

16

sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan)

diulang-ulang pada beberapa lapisan.

Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan

dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI

Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan

mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government

Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini

akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang

menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal

dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat

berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam

TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan

tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI

Reference Model pun digunakan Sebagai titik awal untuk mempelajari

bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol

dapat berfungsi dan berinteraksi.

17

Gambar 2.6 OSI Layers Model

2.1.4 MODEL DARPA (TCP/IP Layers)

Model Referensi DARPA atau DARPA Reference Model adalah

sebuah referensi protokol jaringan yang digunakan oleh protokol TCP/IP yang

dibuat oleh DARPA. Model referensi ini mirip dengan OSI Reference Model,

dimana setiap lapisan yang ada di bawah menyediakan layanan untuk lapisan

yang berada di atasnya, dan lapisan yang ada di atas menggunakan layanan

untuk lapisan yang ada di bawahnya.

Berbeda dengan model referensi OSI yang memiliki tujuh lapisan,

model referensi ini hanya memiliki empat lapisan, yakni lapisan aplikasi

(application layer), lapisan antar host (transport layer), lapisan internetwork

18

(internet layer), dan lapisan antarmuka jaringan (network interface layer).

Keempat lapisan tersebut secara umum kompatibel dengan model referensi

OSI, meski tidak dapat dipetakan dengan sempurna. Lapisan sesi (session layer)

dalam model referensi OSI, sebagai contoh, tidak dapat dipetakan secara

langsung dengan DARPA Model. Selain itu, beberapa protokol juga "keluar

jalur" dengan menggunakan lebih dari satu lapis.

Model ini dinamai begitu mengingat badan yang mengembangkan

TCP/IP adalah DARPA (United States Defense Advanced Research Project

Agency) pada kisaran dekade 1970-an dan 1980-an. Disebut juga sebagai

TCP/IP Model, atau Internet Model.

Gambar 2.7 TCP/IP Layers Model

19

2.2 Teori Khusus

Berikut merupakan beberapa teori khusus yang mendukung penulisan

skripsi ini.

2.2.1 Wireless LAN/WLAN

WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan

gelombang radio sebagai media tranmisinya. Link terakhir yang digunakan

adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna

dalam area sekitar. Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11

dari IEEE dimana ini juga sering disebut dengan Wi-Fi.

IEEE adalah badan internasional yang mendokumentasikan riset-riset

teknologi oleh para ahli yang kemudian dijadikan standar internasional. Dalam

kerjanya IEEE mengeluarkan salah satu standar internasional untuk LAN. IEEE

mendefinisikan satu standar LAN dengan meluncurkan proyek 802. Proyek 802

membuat standar jaringan untuk komponen fisik dari jaringan yang terletak

pada lapis fisik dan data link pada model OSI. Standar ini disebut spesifikasi

802, yang mendefinisikan bagaimana kartu jaringan dapat mengakses dan

mentransfer data melalui media fisik, termasuk didalamnya proses pembuatan

koneksi dan memutuskan koneksi. IEEE 802 terbagi menjadi 12 kategori

sebagai berikut:

802.1 Internetworking

802.2 Logical Link Control

802.3 Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection CSMA/CD

20

802.4 Token Bus LAN

802.5 Token Ring LAN

802.6 Metropolitan Area Network (MAN)

802.7 Broadband Technical Advisory

802.8 Fiber-Optic Technical Advisory

802.9 Integrated Data/Voice Network

802.10 Network Security

802.11 Wireless LAN

802.12 Demand Priority Access LAN, 100 Base VG-any LAN

Standar IEEE 802.11 mengkhususkan pengembangan teknologi

lapisan fisik dan datalink wireless LAN (lapisan 1 dan 2 OSI).

2.2.2 Wi-Fi

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki

pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal

nirkabel (Wireless LAN/WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.

2.2.2.1 Spesifikasi Wi-Fi

Saat ini terdapat empat variasi dari 802.11, yaitu 802.11a, 802.11b,

802.11g dan 802.11n.

Berikut detail dari masing-masing variasi tersebut:

21

Gambar 2.8 Variasi dari 802.11

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian

teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan

perangkat WLAN (Wireless Local Area Network). Dengan kata lain, Wi-Fi

adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat

telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah

memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

2.2.2.2 Metode Akses Koneksi Wi-Fi

Terdapat 2 metode akses koneksi Wi-Fi, yaitu:

1. Ad-hoc

Sistem ad-hoc adalah sistem peer-to-peer, dalam arti satu

komputer dihubungkan dengan satu komputer lain secara langsung

tanpa menggunakan Access Point. Pada sistem adhoc tidak lagi

mengenal sistem central (yang biasanya difungsikan pada Access

Point). Sistem adhoc hanya memerlukan satu buah komputer yang

22

memiliki nama SSID (Service Set Identifier) atau sederhananya nama

sebuah network pada sebuah card/komputer.

Gambar 2.9 Sistem ad-hoc

2. Infrastruktur

Sistem infrastruktur menggunakan Access Point untuk

menghubungkan komputer-komputer ke dalam suatu jaringan. Jadi

setiap komputer yang hendak berhubungan satu sama lain harus

melewati Access Point terlebih dahulu, baru kemudian dapat

menggunakan sumber daya yang ada pada jaringan.

Gambar 2.10 Sistem Infrastruktur

23

2.2.3 Bluetooth

Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel)

yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial,

Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping

tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara

secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan

yang terbatas. Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya

hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network

(WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja

pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan

kemampuan transfer data yang lebih rendah.

Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit

switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data

asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara

bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal

suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat

mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah

sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan

untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan

mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak

jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa

sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan

komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk

24

bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam

perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi

bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital

Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan

lainnya. Aplikasi aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini

antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch (notebook to desktop),

PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet

access point dan sebagainya.

2.2.4 Pemodelan UML (Unified Modeling Language)

UML adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan,

menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak. UML tidak

berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu. Standar spesifikasi UML

dijadikan standar defacto oleh OMG (Object Management Group) pada tahun

1997. UML yang berorientasikan object mempunyai beberapa notasi standar.

Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya

UML, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda. Hal ini menyulitkan

komunikasi antar pengembang perangkat lunak. Untuk itu beberapa

pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk membuat

standar baru. UML dirintis oleh Grady Booch, James Rumbaugh pada tahun

1994 dan kemudian Ivar Jacobson.

Berikut beberapa model dalam UML yang akan digunakan pada

perancangan sistem.

25

2.2.4.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan

dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan

bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi

antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu,

misalnya login ke sistem, membuat sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang

berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

2.2.4.2 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam

dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa

message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas

dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk mengambarkan skenario

atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah

event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-

trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara

internal dan output apa yang dihasilkan.

2.2.4.3 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam

sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,

decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity

26

diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi

pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana

sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh

selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity

diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan

interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-

proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

2.2.5 Pemodelan Data

Pemodelan data adalah suatu tehnik untuk mengatur dan

mendokumentasikan data sistem. Pemodelan data kadang disebut pemodelan

database karena model data kadang-kadang diimplementasikan sebagai sebuah

database. Ada beberapa catatan mengenai pemodelan data. Model yang aktual

disebut Entity Relationship Diagram (ERD).

ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk

menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan

oleh data tersebut. Simbol yang ada dalam ERD sebagai berikut:

2.2.5.1 Entitas

Entitas adalah sesuatu yang diperlukan bisnis untuk menyimpan

data. Suatu entitas digambarkan atau disimbolkan dengan persegi panjang

dengan sudut tumpul. Bentuk ini menggambarkan semua contoh yang

bernama entitas. Misalnya Entitas Mahasiswa, data yang mendeskripsikan

27

seorang mahasiswa dapat menyertakan NIM, NAMA, JURUSAN, IPK dan

sebagainya. Kategori entitas (dan contoh) meliputi:

Orang: Customer, Division, Employee, Student. Perhatikan bahwa

kelas entitas orang dapat menunjuk pada individu, kelompok atau

organisasi.

Tempat: Sales Region, Building, Room, Branch Office, Campus.

Objek: Book, Machine, Product. Entitas objek dapat menyatakan objek

actual atau spesifikasi untuk tipe objek

Peristiwa: Registration, Order, Sale.

Konsep: Account, Course, Stock.

2.2.5.2 Atribut

Jika entitas adalah sesuatu yang kita gunakan untuk menyimpan

data, maka kita perlu mengidentifikasi bagian data spesifik yang ingin kita

simpan dari setiap contoh entitas tertentu. Sebagaimana dinyatakan diatas,

tiap contoh entitas Mahasiswa dapat dideskripsikan dengan atribut berikut:

NIM, NAMA, JURUSAN, IPK dan sebagainya.

2.2.5.3 Hubungan Relasi

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan

entitas yang lainnya. Pada penggambaran diagram hubungan entitas, relasi

adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya.

Relasi merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan entitas

28

lainnya. Frasa ini berimplikasi bahwa relasi mengijinkan untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan suatu entits dengan

lainya.

Hubungan dibedakan antar bentuk hubungan antar entitas dengan

isi. Misalnya kasus hubungan antara entitas pegawai dan entitas bagian

adalah jam kerja, sedangkan isi hubungannya dapat berupa total jam kerja,

gaji lembur. Relasi digambarkan dalam bentuk intan. Pada model data relasi

hubungan antar data dihubungkan dengan kunci relasi. Tipe hubungan

diantara beberapa buah tipe entitas adalah kumpulan dari relasi di antara

entitas-entitas dari tipe entitas tersebut.

Batas keikutsertaan (Participation Constrain) dari relasi terdiri dari

Total, Parsial, Satu ke satu, Satu ke banyak atau Banyak ke satu dan Banyak

ke banyak. Batas Total menunjukkan pada semua elemen, misalnya semua

karyawan harus bekerja pada suatu departemen. Batas Parsial menunjukkan

pada suatu entitas tertentu hanya berhubungan dengan satu entitas yang lain.

Batas satu ke satu menunjukkan pada atribut kunci pada derajat relasi dapat

ditempatkan pada salah satu entitas. Batas satu ke banyak menunjukkan

attribut kunci pada derajat relasi ini hanya dapat dimasukan sebagai atribut

dari tipe entitas pada sisi N dan batas banyak ke banyak menunjukkan

sejumlah entitas berhubungan dengan sejumlah entitas B. Atribut ini harus

tetap dinyatakan sebagai atribut relasi dan tidak dapat digabungkan pada

salah satu entitas yang terlibat.

29

2.2.6 Visual Basic.Net

Menurut wikipedia, Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat

untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem

.NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan

alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi

web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat

diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft

Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara

terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET

sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang

dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang

diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang

kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh

Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu. Menurut

sejarahnya, terdapat beberapa versi Visual Basic.Net, diantaranya :

1. Visual Basic .NET 2002 (VB 7.0)

2. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1)

3. Visual Basic 2005 (VB 8.0)

4. Visual Basic 9.0 (Visual Basic 2008)

2.2.7 Winsock

Windows socket API disingkat Winsock merupakan sebuah

mekanisme Interprocess Communication (IPC) yang menyediakan sarana

komunikasi dua arah berorientasi koneksi (connection-oriented) atau

30

komunikasi tanpa koneksi (connectionless) antara proses-proses di dalam dua

komputer di dalam sebuah jaringan. Windows socket adalah salah satu

implementasi yang dilakukan oleh Microsoft terhadap system call Berkeley

Sockets yang digunakan untuk mengakses layanan sesi dan datagram melalui

protokol TCP/IP. Selain oleh TCP/IP, Winsock juga dapat digunakan oleh

NWLink, dan AppleTalk.

Spesifikasi dari winsock :

Versi 1.0 (Juni 1992) didefinisikan sebagai operasi dasar Winsock. Hal

itu lebihi berhubungan dengan interface soket Berkeley untuk

menyederhanakan port aplikasi yang ada. Beberapa Windows-ekstensi

spesifik ditambahkan, terutama untuk operasi dengan message-based

notifications.

Versi 1.1 (Januari 1993) membuat banyak koreksi kecil dan klarifikasi

dari spesifikasi. Perubahan yang paling signifikan adalah dimasukkannya

gethostname () function.

Winsock 2 adalah sebuah ekstensi yang kompatibel dari Winsock 1.1. Ini

ditambahkan dukungan untuk protokol resolusi nama independen, operasi

asynchronous dengan event-based notifications dan penyelesaian

rutinitas, lapisan-lapisan protokol implementasi, multicasting, dan

kualitas layanan. Ini juga mendukung berbagai protokol, termasuk IPX /

SPX dan DECnet. Spesifikasi baru diizinkan secara optional socket untuk

dibagi antara proses, permintaan sambungan masuk menjadi kondisional

31

diterima, dan operasi tertentu yang dilakukan pada kelompok-kelompok

socket bukannya individual.

Versi 2.0.x (Mei 1994 dan seterusnya) memiliki status draf internal, dan

tidak diumumkan sebagai standar umum.

Versi 2.1.0 (Januari 1996) adalah yang dirilis ke publik pertama kali dari

spesifikasi Winsock 2.

Versi 2.2.0 (Mei 1996) banyak terdapat koreksi kecil, klarifikasi, dan

rekomendasi penggunaan. Ini juga merupakan versi pertama untuk

menghilangkan dukungan 16-bit Windows application.

Versi 2.2.1 (Mei 1997) dan Versi 2.2.2 (Agustus 1997) memperkenalkan

perangkat tambahan fungsi kecil. Mekanisme ditambahkan untuk query

dan menerima pemberitahuan tentang perubahan dalam konfigurasi

sistem dan jaringan.

2.2.8 Personal Digital Assistant (PDA)

Personal Digital Assistant disingkat PDA adalah sebuah alat

elektronik yang berbasis komputer dan berbentuk kecil serta dapat dibawa

kemana-mana. PDA banyak digunakan sebagai pengorganisir pribadi pada

awalnya, tetapi karena perkembangannya, kemudian bertambah banyak fungsi

kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan waktu, permainan

komputer, pengakses internet, penerima dan pengirim surat elektronik (e-mail),

penerima radio, perekam video, dan pencatat memo. Selain dari itu dengan

PDA (komputer saku) ini, kita dapat menggunakan buku alamat dan

32

menyimpan alamat, membaca e-book, menggunakan GPS dan masih banyak

lagi fungsi yang lain. Bahkan versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan

sebagai telepon genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat Wi-Fi

atau jaringan Wireless. Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah

fasilitas touch-screen.