BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1...
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Dasar / Umum
2.1.1 ERP
Software program ERP (Enterprise Resource Planning) adalah jalan
pintas dari teknologi informasi. Program-program ERP membantu
perusahaan untuk mengatur proses bisnis, menggunakan database yang
dipakai bersama dan berbagi manajemen. Software ERP mendukung operasi
bisnis dan proses yang efisien dengan mengintegrasikan aktifitas bisnis,
termasuk penjualan, pemasaran, manufaktur, akuntansi, dan staffing (Brady
et al, 2001, p2). Untuk mengerti ERP harus dimengerti dahulu bagaimana
suatu bisnis bekerja. Maka dapat dimulai dengan melihat area bisnis dari
operasional, disebut area fungsional dari operasional.
2.1.2 Pengertian area fungsional dari operasional
Perusahaan mempunyai area fungsional utama dari operasional yang
harus diikuti. Beberapa area fungsional terdiri dari bermacam-macam fungsi
bisnis, aktifitas bisnis dengan area fungsional dari operasionalnya.
1. Marketing dan sales: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis dari
pemasaran, pemrosesan sales order, customer relationship management,
customer support, sales forecasting, dan periklanan.
8
2. Produksi dan manajemen material: Area fungsional ini termasuk fungsi
bisnis dari pembelian, penerimaan, transportasi/ logistik, jadwal produksi,
manufacturing, dan plant maintenance.
3. Akuntansi dan keuangan: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis dari
akuntansi keuangan, alokasi biaya dan control, perencanaan dan
budgeting, dan cash-flow management.
4. Human resource: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis dari
perekrutan dan hiring, pelatihan, penggajian, dan benefit. (Brady et al,
2001, p2).
2.1.3 Pengertian proses bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan aktifitas yang membawa satu atau lebih
bermacam-macam dari input dan membuat output yang memberi nilai pada
pelanggan. Dapat dilihat dari ilustrasi.
Input Output
Apa perbedaan antara fungsi bisnis dan proses bisnis ? Andaikan
komputer pelanggan rusak saat pengiriman. Fungsi bisnis dari layanan
pelanggan adalah untuk menerima barang rusak tersebut. Kenyataan
pembetulan dan pengiriman ulang dari barang tersebut, bagaimanapun,
adalah proses bisnis yang melibatkan beberapa area fungsional dan fungsi
dengan area tersebut (Brady et al, 2001, p3).
Proses
9
2.1.4 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan
ketiganya (Sugiyono, 2004, p129).
2.1.4.1 Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengeahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)
maupun dengan menggunakan telepon.
Wawancara terdiri dari:
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bagi peneliti atau pengumpul data telah mengetahui
dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
10
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan
hanya berupa garis – garis besar permasalahan yang akan
dinyatakan.(Sugiyono, 2004, p130 – 132)
2.1.4.2 Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner
dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos,
atau internet (Sugiyono, 2004, p135).
2.1.4.3 Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan
kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner secara berkomunikasi
11
dengan orang, maka observasi tiidak terbatas pada orang, tetapi juga
obyek – obyek alam yang lain.
Observasi terbagi menjadi:
a. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, dimana tempatnya. Jadi
Observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan
pasti tentang variabel apa yang akan diamati (Sugiyono, 2004,
p140).
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Hal ini dilakukan kerena peneliti tidak tahu secara pasti tentang
apa yang akan diamati (Sugiyono, 2004, p140).
2.1.5 Skala Pengukuran
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
12
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain:
1. Sangat setuju 1. Baik sekali
2. Setuju 2. Cukup baik
3. Ragu-ragu 3. Kurang baik
4. Tidak setuju 4. Sangat tidak baik
5. Sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi
skor, misalnya:
1. Sangat setuju/sangat positif diberi skor 5
2. Setuju/positif diberi skor 4
3. Ragu-ragu/netral diberi skor 3
4. Tidak setuju/negatif diberi skor 2
5. Sangat tidak setuju/sangat negatif diberi skor 1
(Sugiyono, 2004, p86 – 87)
2.1.6 Upgrade
Menurut Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Upgrade), istilah
upgrade mengacu pada penggantian sebuah produk dengan versi yang lebih
13
baru dari produk yang sama, bagaimanapun hal ini paling sering digunakan
di dalam computing dan produk elektronik secara umum berarti penggantian
hardware, software, atau firmware dengan versi yang lebih baru atau lebih
baik dengan tujuan membuat sistem selalu up to date atau meningkatkan
karakteristik nya.
2.1.7 Reimplementation
Menurut Wiktionary (http://en.wiktionary.org/wiki/re-), prefix re-
memiliki arti lagi, kembali atau mundur kembali.
Menurut Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Implementation)
implementation adalah realisasi dari sebuah aplikasi, pelaksanaan dari sebuah
rencana, ide, model, rancangan, spesifikasi, standard, algoritma, atau
kebijakan. Di dalam ilmu komputer, implementation adalah realisasi dari
spesifikasi teknikal dari algoritma menjadi sebuah program, komponen
software atau sistem komputer lainnya.
2.1.8 SAP
2.1.8.1 Sejarah perusahaan SAP
SAP berasal dari bahasa Jerman yang diperkenalkan pada tahun
1972 berarti systeme, anwendungen and produkte in
derdatenverarbeitung, yang dalam bahasa Inggris adalah systems,
applications, and products in data processing. SAP merupakan
14
vendor utama software ERP di Mannheim, Jerman yang dibangun
oleh 5 orang dari IBM (Brady et al, 2001, p21).
2.1.8.2 Produk –Produk SAP
Beberapa produk SAP diantaranya adalah :
1. MySAP business suite adalah paket lengkap dari open
enterprise solution yang menghubungkan semua orang yang
dilibatkan, informasi dan proses dan oleh karena itu
meningkatkan efektifitas dari hubungan bisnis. MySAP
business suite menawarkan solusi bisnis yang fleksibel
untuk perusahaan yang besar yang mempunyai jumlah user
yang besar dan proses yang secara konstan berubah (SAP
AG, 2006, p1-14).
2. MySAP all-in-one adalah prepackaged, versi spesifikasi
industri dari mySAP business suite dengan built-in content,
peralatan, dan metodologi untuk biaya yang efektif. Solusi
mySAP all-in-one menawarkan kombinasi fleksibel out-of-
the-box dengan kekuatan dari SAP solusi bisnis kelas dunia
(SAP AG, 2006, p1-25).
3. SAP business one adalah sesuatu yang mudah digunakan
untuk bisnis dan solusi untuk manajemen operasional untuk
bisnis dinamik dengan ukuran karyawan antara 10 sampai
beberapa ribu. Solusi ini mudah namun sangat kuat,
15
menyediakan dengan segera dan melengkapi gambaran
operasi bisnis dan aktifitas pelanggan (SAP AG, 2006, p1-
27).
2.1.8.3 Modul-modul pada SAP
Beberapa modul pada SAP, diantaranya adalah :
1. Modul Sales and Distribution (SD) menyimpan sales order
dan jadwal pengiriman. Informasi mengenai pelanggan
(harga, bagaimana dan dimana pengiriman produk,
bagaimana pelanggan membayar dan informasi lainnya)
dikelola dan diakses dari modul ini.
2. Modul Material Management (MM) mengatur akuisisi
bahan baku dari supplier (pembelian) dan kemudian
penanganan penyimpanan bahan baku, dari gudang untuk
diproses sampai penyimpanan barang jadi.
3. Modul Production Planning (PP) memelihara informasi
produksi. Disini produksi direncanakan dan dijadwalkan,
dan aktifitas produksi disimpan.
4. Modul Quality Management (QM) membantu untuk
merencanakan dan menyimpan aktifitas control kualitas,
seperti pemeriksaan produk dan keterangan material.
16
5. Modul Plant Maintenance (PM) memungkinkan
perencanaan untuk pencegahan perawatan mesin-mesin
pabrik dan mengatur perawatan sumber daya, jadi kerusakan
perlengkapan dapat diminimalisasi.
6. Modul Human Resource (HR) memfasilitasi perekrutan
karyawan, hiring, dan pelatihan. Modul ini dilengkapi
penggajian dan benefit.
7. Modul Financial Accounting (FI) menyimpan transaksi
dalam catatan buku besar. Juga menghasilkan pernyataan
untuk kegunaan laporan eksternal.
8. Modul Controlling (CO) digunakan untuk manajemen
internal. Disini, biaya pabrik perusahaan ditempatkan pada
produk dan cost center, memfasilitasi analisa biaya.
9. Modul Asset Management (AM) membantu perusahaan
untuk mengatur pembelian asset tetap (pabrik dan mesin)
dan hubungan depresiasi.
10. Modul Project System (PS) memungkinkan perencanaan dan
mengontrol kelebihan R&D, konstruksi, dan proyek
pemasaran. Modul ini memungkinkan agar biaya
dikumpulkan pada proyek, dan ini sering digunakan untuk
mengatur implementasi dari sistem SAP R/3.
17
11. Module Workflow (WF) dapat digunakan untuk
mengotomatisasi beberapa aktifitas dalam R/3. Dapat
menampilkan analisa alur tugas dan mendorong karyawan
(via email) jika mereka membutuhkan untuk menerima aksi.
12. Modul Industry Solutions (IS) berisi pengaturan konfigurasi
R/3 yang ada di SAP adalah tepat untuk fakta-fakta industri.
Pengaturan ini mempermudah implementasi R/3 dan
membiarkan pembeli mendapat keuntungan dari
pengalaman industri SAP.
(Brady et al, 2001, p24-25)
2.1.6.4 System-wide concepts
System-wide concepts merupakan konsep, elemen organisasi,
master data, dan transaksi, yang merupakan elemen dasar yang
didesain dan diutilisasi untuk menggambarkan struktur perusahaan
dan proses bisnis dengan sistem SAP (SAP AG, 2006, p3-2).
Elemen organisasi adalah struktur perusahaan yang dipetakan ke
aplikasi SAP. Berikut adalah elemen organisasi di dalam SAP :
• Client yang merupakan elemen organisasi dengan level
tertinggi; mewakili grup perusahaan.
18
• Company code adalah unit legal yang independen secara
akuntansi mewakili elemen organisasi pusat dari akuntansi
keuangan, juga mewakili pajak perusahaan untuk negara.
• Plant merupakan pabrik produk, mendistribusikan produk,
atau menyediakan layanan; ini merupakan pusat unit
organisasi dari produksi.
• Storage location untuk stok material dalam manajemen
inventori yang dapat dibedakan dengan satu plant disesuaikan
dengan Storage location.
• Sales organization adalah pusat elemen organisasi dalam
manajemen sales order yang mengontrol cara penjualan ke
pelanggan.
• Distribution channel dapat digunakan untuk mendefinisikan
bagaimana produk yang berbeda menjangkau pemakai,
sebagai contoh wholesale.
• Organization unit menggambarkan bermacam-macam unit
bisnis yang ada di perusahaan.
• Position adalah karyawan perorangan yang bertugas di
perusahaan (SAP AG, 2006, p3-2).
Master data dibuat terpusat dan tersedia untuk semua aplikasi dan
semua pemakai yang sah, master data juga mempunyai segi
19
organisasi karena informasi ini adalah diatur dalam gambaran yang
ditempatkan ke elemen organisasi. Transaksi adalah program aplikasi
yang menjalankan proses bisnis dalam sistem SAP. Contohnya,
membuat sales order, merubah master pelanggan, atau menampilkan
list laporan sales order (SAP AG, 2006, p3-2).
2.1.6.5 Change Management Landscape
Standar software SAP perlu disesuaikan untuk dapat memenuhi
kebutuhan spesifik dari perusahaan. Upgrades atau perubahan
tersebut membutuhkan kustomisasi di dalam sistem produksi.
Untuk menjamin konsistensi sistem, SAP merekomendasikan
three-system landcape,yang terdiri dari :
• Pengembangan customer-spesific programs begitupula dengan
kustomisasi yang dibutuhkan. Tahap ini dinamakan development
system (DEV).
• Pengembangan dan perubahan akan dilanjutkan ke quality
assurance system (QAS) untuk dilakukan pengecekan pengaruh
dari perubahan terhadap produksi.
Object yang telah diuji dan disetujui akan dibawa ke test system, copy
dari production system. Dan tahap yang terakhir adalah production
system (PROD). (SAP AG, 2006, p 7-8)
20
Gambar 2.1 Three-tier sytem landscape
2.2 Teori-Teori Khusus Yang Berhubungan Dengan Topik yang Dibahas
2.2.1 SAP ERP 6.0
ERP 6.0 adalah solusi ERP (Enterprise Resource Planning) terkini dari
SAP dan merupakan ‘Go-To’ release dari SAP (biasa dikenal sebagai ERP
2005). ERP 6.0 menyatukan fungsionalitas utama ERP dengan teknologi dari
SAP Netwaver 7.0 (sebelumnya Netweaver 2004s) dan Business Intelligence
untuk menyediakan ERP yang lebih lengkap dan komprehensif bagi
organisasi.Versi SAP ini secara mendasar lebih fleksibel, memungkinkan
penyampaian yang lebih cepat dari inovasi teknikal dan proses bisnis yang
baik. ERP 6.0 menawarkan client SAP dua hal :
1. Strategi platform yang stabil dan kuat untuk masa depan,dengan roadmap
yang jelas untuk pengembangan dan inovasi di tiap area dari operasi
21
2. Fokus pada menyediakan client dengan jalur yang evolusioner menuju ke
arah yang mereka inginkan dibandingkan dengan harus melalui proyek
upgrade yang besar dan kompleks secara teratur atau menunggu release
berikutnya.
Diagram berikut menggambarkan arsitektur dari SAP ERP 6.0
Gambar 2.2 Arsitektur SAP ERP 6.0
22
2.2.1.1 SAP ECC Core 6.0
SAP ECC Core (6.0) berisikan inti yang ditawarkan oleh R/3
tradisional, seperti modul Human Resources and Payroll, Financials,
Sales and Distribution, Production Planning, Project Systems, Plant
Maintenance dan seterusnya. Modul dan area komponen untuk
fungsionalitas SAP ERP yang spesifik sekarang terdapat di: SAP
HCM ERP, SAP Finance ERP, SAP Operations dan SAP Corporate
Services. Seperti yang ditunjukkan oleh diagram di atas ECC Core
(6.0) digabungkan dengan Netweaver 7.0 yang memungkinkan
penyederhanaan user interface, mendukung Enterprise SOA (Service
Oriented Architecture), Cross Industry dan peningkatan di industri
yang spesifik (jika memungkinkan). ERP 6.0 masih memuat
Extension sets seperti pada ERP 2004 dan ERP 2005 untuk
fungsionalitas tambahan dari perusahaan dan industri. Dengan
Extension sets, SAP R/3 Enterprise mempelopori konsep dari
pembungkusan fungsionalitas baru, yang bersifat opsional dan dapat
dikembangkan jika dibutuhkan.
2.2.1.2 Netweaver 7.0
Sebuah gabungan teknologi platform terdepan yang bukan hanya
terdiri dari komponen SAP BASIS tradisional, tetapi lebih lagi.
Netweaver 7.0 memungkinkan anda untuk menggabungkan solusi
bisnis yang menghasilkan nilai yang lebih baik dari investasi IT anda
23
sekarang. Netweaver merupakan pondasi untuk Service Oriented
Architecture (SOA) yang memungkinkan fleksibilitas, efisiensi biaya
dan membantu evolusi dari landasan IT perusahaan saat ini menuju ke
arah yang strategik, yang mengendalikan perubahan bisnis. Enterprise
SOA adalah blueprint standar sebagai landasan untuk
menggabungkan aplikasi yang inovatif dan memperluas sistem yang
ada selagi mengelola fleksibilitas untuk membuat perubahan proses di
masa yang akan datang menjadi efektif dari segi biaya.
2.2.1.3 Enhancement Packs
Enhancement packs mewakili filosofi baru dari SAP dalam
release strategy. Enhancement packs memungkinkan organisasi untuk
mengembangkan fungsionalitas baru dan penambahan keseluruhan
solusi tanpa harus menunggu major version release dan upgrade yang
akan datang. Gagasan dan tujuan di balik Enhancement Pack adalah
untuk mengurangi kebutuhan akan upgrade rutin, mengurangi usaha
untuk melakukan implementasi dan training. Memungkinkan
fleksibilitas dalam adopsi dalam fungsionalitas, pemenuhan
kebutuhan dari industri yang spesifik dan client dengan lebih cepat.
Penambahan packs bersifat opsional: sebagai dasar dari implementasi
awal dan aktivasi. Hal ini dapat dikombinasikan dengan updates
support pack wajib yang berarti usaha yang dibtutuhkan untuk
melakukan instalasi tidak terlalu besar. Jika enhancement pack
diimplementasikan tapi tidak diaktifkan, ia tidak akan mempengaruhi
24
platform Netweaver yang sudah ada, user interface atau proses
sampai secara formal diaktivasi sebagai bagian dari implementasi
proyek. Sekali diaktifkan enhancement packs hanya memerlukan
training dan regression testing sesuai dengan fungsi tertentu yang
diaktifkan. Mereka tidak mempengaruhi area lain dari solusi anda.
Proses testing yang sebenarnya disederhanakan dengan tersedianya
templates untuk area fungsi bisnis tertentu yang digunakan.
2.2.1.4 Kemampuan dan Fitur Yang Telah Ditingkatkan dari SAP ERP
6.0
SAP ERP terdiri dari beberapa area berikut ini :
• SAP ERP HCM
Termasuk : Portal Technology, Employee Self Service dan
Manager's Self Service, Talent Management Suite
• SAP ERP Financials
Termasuk: New General Ledger dan Financial Supply
Chain Management (FSCM) begitupula dengan SAP GRC
(Government, Regulation and Compliance)
• SAP ERP Operations
Termasuk : Procurement dan Logistics execution, Product
Development Manufacturing dan Sales dan Service.
• SAP ERP Corporate Services
Termasuk: Enterprise Asset Management, Real Estate
25
Management, Project and Portfolio Management, Travel
Management, Environmental Health and Safety, Quality
Management dan Global Trade Services.
Dengan tiap kategori di atas di dalam versi terakhir dari SAP akan
memberikan anda keuntungan yang pasti, dan memungkinkan
peningkatan bisnis untuk menambah nilai terhadap bisnis anda dalam
jangka panjang.
Berikut adalah tabel rangkuman dari peningkatan fitur di dalam
SAP ERP 6.0
Tantangan Bisnis Peningkatan pada SAP
ERP 6.0
Fungsi dan Fitur
Produktivitas dari end-user
• Interface aplikasi yang
baru.
• Role based access
• Employee self-
services
• Manager self-
yang diperbaharui.
• Penggunaan yang lebih
baik dari form
interaktif Adobe.
services
• Employee interaction
center
26
Tantangan Bisnis Peningkatan pada SAP
ERP 6.0
Fungsi dan Fitur
Laporan dan manajemen
pelaksanaan pekerjaan
• Tools untuk
perencanaan dan
peramalan yang lebih
baik.
• Kemampuan yang lebih
baik terhadap account
untuk investasi.
• Modul product costing
yang telah ditingkatkan
• Perencanaan dengan
cepat
• Konsolidasi bisnis
• Perancangan dan
perkiraan harga
produk
Accounting dan
pelaksanaan laporan
keuangan
• Alokasi secara otomatis
dan balancing dengan
berbagai dimensi.
• Pemisahan pengujian
tugas secara otomatis
dilaporkan.
• General ledger baru
• Manajemen dari
kontrol internal
• Contract accounting
• Manajemen Financial
supply chain
Talent attraction dan
retention
• Meningkatkan dukungan
untuk
• Perekrutan
• E-learning
27
Tantangan Bisnis Peningkatan pada SAP
ERP 6.0
Fungsi dan Fitur
• perekrut.
• Mengembangkan
kemampuan
pembelajaran secara
online dan dukungan
terhadap knowledge
management.
• Meningkatkan
manajemen pelaksanaan
pekerjaan dan
kemampuan untuk
penentuan tujuan.
• Workforce
performance
management
• Succession
management
Shared-services untuk HR Meningkatkan kemampuan
untuk mengoperasikan HR
shared-service center.
• HR administrator
• Daftar pekerjaan
universal
• Time management
Procurement • Meningkatkan
kemampuan pembelian
secara self-services.
• Meningkatkan
• E-procurement
• Project self-services
• Sistem manajemen
invoice
28
Tantangan Bisnis Peningkatan pada SAP
ERP 6.0
Fungsi dan Fitur
penyediaan jasa.
• Mempersingkat
manajemen invoice.
Sales dan manajemen
order
• Meningkatkan proses
order-entry.
• Mengembangkan
dukungan terhadap
penjualan di Internet
• Penentuan harga dan
konfigurasi yang telah
ditingkatkan.
• Manajemen order dan
quotation
• Penjualan melalui
eBay
• Konfigurator
penentuan harga
melalui internet.
Manajemen perjalanan dan
pengeluaran
• Meningkatkan entri dan
kecepatan dalam laporan
pengeluaran.
• Perencanaan dan
pemesanan perjalanan
yang lebih baik.
• Automated credit card
feeds
• Perhitungan biaya
yang terintegrasi
• Perjalanan dan
pengeluaran secara
mobile
• Integrasi dengan biro
29
Tantangan Bisnis Peningkatan pada SAP
ERP 6.0
Fungsi dan Fitur
perjalanan
Manajemen real estate
perusahaan
Pre-delivered support
untuk mengelola properti
perusahaan dan penyewaan.
Manajemen real estate
Manajemen pemenuhan
pelaksanaan kesehatan,
lingkungan dan keamanan
• Meningkatkan
kemampuan untuk
memasukkan peraturan
dan kebijakan dari pihak
ketiga.
• Mendukung dokumentasi
kesehatan pekerja.
• Meningkatkan
kemampuan dalam
memantau barang dan
material yang berbahaya.
• Kesehatan pekerja
• Manajemen limbah
• Kehigienisan industri
• Manajemen barang
berbahaya
Tabel 2.1 Peningkatan pada SAP ERP 6.0
30
2.2.2 Pengukuran IT Balanced Scorecard
2.2.2.1 Transisi Balanced Scorecard menjadi IT Balanced Scorecard
Pada tahun 1997, Van Grembergen dan Van Bruggen
menyesuaikan Balanced Scorecard tradisional untuk digunakan
dalam IT.Maka keempat perspektif IT Balanced Scorecard adalah
sebagai berikut :
1. Perspektif kontribusi perusahaan
2. Perpspektif orientasi pengguna
3. Perspektif penyempurnaan operasional
4. Perspektif orientasi masa depan
Gambar 2.3 Transisi Balanced Scorecard ke IT Balanced Scorecard
Tradisional Balanced Scorecard
• Keuangan
• Pelanggan
• Proses Bisnis Internal
• Pembelajaran dan
pertumbuhan
EMPAT PERSPEKTIF
IT Balanced Scorecard
• Kontribusi perusahaan
• Orientasi pengguna
• Penyempurnaan
Operasional
• Orientasi Masa Depan
31
2.2.2.2 Perspektif IT Balanced Scorecard
Tabel 2.2 di bawah ini menunjukkan standard IT Balanced
Scorecard. Perspektif orientasi pengguna menggambarkan evaluasi
user terhadap IT. Perspektif penyempurnaan operasional
menggambarkan proses IT yang dikerjakan untuk mengembangkan
dan memenuhi aplikasi. Perspektif orientasi masa depan
menggambarkan sumber daya manusia dan teknologi yang
dibutuhkan IT untuk memberikan pelayanan. Perspektif kontribusi
perusahaan menjelaskan nilai bisnis dari investasi IT . (Grembergen,
2000)
Perspektif Misi Strategi
Kontribusi perusahaan
Bagaimana manajemen
memandang divisi IT ?
Untuk mencapai kontribusi
bisnis terhadap investasi
IT.
• Pengendalian
biaya IT.
• Nilai bisnis dari
proyek IT .
• Menyediakan
kemampuan
bisnis baru .
Orientasi pengguna
Bagaimana pengguna
Untuk menjadi penyedia
sistem informasi pilihan.
• Penyedia aplikasi
pilihan
32
Perspektif Misi Strategi
memandang divisi IT ? • Penyedia operasi
pilihan
• Kerjasama
dengan pengguna
• Kepuasan
pengguna
Penyempurnaan
operasional
Seberapa efektif dan
efisien proses IT ?
Memberikan produk dan
layanan IT yang
efektif dan efisien .
• Pengembangan
aplikasi yang
efektif dan
efisien .
• Operasi yang
efisien dan
efektif .
Orientasi masa depan
Seberapa baik IT
diposisikan untuk
memenuhi kebutuhan
di masa depan ?
Mengembangkan
kesempatan utnuk
menjawab tantangan masa
depan .
• Melatih dan
mendidik
keahlian staff IT .
• Penelitian
terhadap
33
Perspektif Misi Strategi
perkembangan IT
saat ini
• Umur aplikasi .
Tabel 2.2 Standard IT Balanced Scorecard
Sangat penting untuk mengembangkan sebuah hubungan sebab
akibat di dalam IT Balanced Scorecard yang menjelaskan
pengukuran hasil dan performance drivers. IT Balance Scorecard
yang baik membutuhkan perpaduan yang baik dari dua tipe
pengukuran. Pengukuran hasil seperti produktivitas programmer tidak
memperhatikan bagaimana cara hasil tersebut dicapai. Dan
performance drivers tanpa pengukuran hasil dapat menyebabkan
investasi yang besar namun tanpa sebuah pengukuran apakah strategi
ini efektif. Hubungan sebab akibat ini perlu didefinisikan ke dalam
seluruh scorecard (Gambar 2.3) : pelatihan staff IT yang semakin
baik (Perspektif orientasi masa depan) akan mendukung (performance
driver) terhadap pengembangan sistem dengan kualitas yang lebih
baik (perspektif penyempurnaan operasional) yang akan
menyebabkan kepuasan user meningkat (perspektif orientasi
pengguna) yang pada akhirnya akan berdampak pada nilai bisnis dari
IT yang meningkat (perspektif kontribusi perusahaan).
34
Gambar 2.4 Hubungan Sebab Akibat
2.2.2.2.1 Perspektif Kontribusi Perusahaan
Perspektif ini mengevaluasi performance IT dari
pandangan manajer eksekutif, dewan direksi, dan
pemegang saham. Hal yang dibahas dalam kontribusi
perusahaan ini yaitu kontribusi strategis, performance
yang sinergis, nilai bisnis dari proyek IT dan manajemen
dari investasi IT. Tolok ukur yang digunakan berdasarkan
standar obyektif yang tersedia atau yang dapat ditentukan
dan hampir semua kasus berasal dari sumber eksternal.
JIKA
Keahlian staff IT meningkat ( perspektif orientasi masa depan)
MAKA
Hal ini akan menghasilkan pengembangan sistem dengan kualitas yang lebih baik (penyempurnaan operasional)
MAKA
Hal ini akan menyebabkankepuasan user yang meningkat (perspektif orientasi pengguna)
MAKA
Hal ini akan menambah dukungan terhadap proses bisnis
( perspektif kontribusi perusahaan)
35
2.2.2.2.2 Perspektif Orientasi Pengguna
Perspektif orientasi pengguna mengevaluasi
performance IT dari pandangan pelaku bisnis serta
pelanggan dari unit bisnis. Hal yang dibahas dalam
orientasi pengguna yaitu kepuasan pelanggan,
penggabungan IT atau bisnis, keberhasilan pengembangan
aplikasi dan tingkat keberhasilan pelayanan. Divisi IT
merupakan bagian dari sebuah organisasi, maka yang
dimaksud pengguna divisi adalah pengguna internal. Ada
tiga fokus yang diperhatikan di sini yaitu menjadi
penyedia aplikasi pilihan, bekerja sama dengan pengguna
dan menjamin kepuasan pengguna. Hal ini bertujuan untuk
memfokuskan pada pengembangan hubungan bisnis dan
pengimplementasian organisasi IT yang baru dan proses
IT-nya.
2.2.2.2.3 Perspektif Penyempurnaan Operasional
Perspektif penyempurnaan operasional mengevaluasi
keberhasilan IT dari pandangan manajemen IT dan badan
audit serta pokok – pokok pengaturannya. Hal yang
dibahas dalam pennyempurnaan operasional yaitu proses
keunggulan, proses yang cepat tanggap, pengelolaan
jaminan, dan perlindungan serta keamanan.
36
Penyempurnaan operasional memiliki kontribusi yang
penting karena berakibat pada dua hal, yaitu kualitas
produk dan penekanan biaya IT.
2.2.2.2.4 Perspektif Orientasi Masa Depan
Perspektif orientasi masa depan mengevaluasi
keberhasilan IT dari pandangan perusahaan khususnya
divisi IT itu sendiri yaitu proses kepemilikan, pelaksana
dan pendukung tenaga ahli. Hal yang dibahas dalam
orientasi masa depan yaitu peningkatan kemampuan
perusahaan, keefektifan manajemen karyawan,
perkembangan arsitektur IT perusahaan, dan penelitian
terhadap teknologi-teknologi baru yang muncul. Perspektif
ini bertanggung jawab untuk menyiapkan personil IT
dalam menghadapi tantangan masa depan.
2.2.3 Analisa Fit/Gap
2.2.3.1 Pengertian Analisa Fit/Gap
Menurut Wikipedia, (http://en.wikipedia.org/wiki
/Fit/Gap_Analysis), analisa Fit/Gap adalah studi yang dibuat untuk
mengidentifikasi apakah sistem yang ada sekarang telah memenuhi
kebutuhan, dan apabila diidentifikasi adanya gap, maka akan dicatat
dalam format yang telah ditentukan.
37
Analisa Fit/Gap akan mengidentifikasikan gap (kesenjangan)
antara bagaimana operasi bisnis diperlukan untuk melawan apa yang
package tidak bisa penuhi.
2.2.3.2 Tujuan Analisa Fit/Gap
Analisa Fit/Gap digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan user
untuk proyek dan mengidentifikasi beberapa gap dalam functionality
pada SAP. Alternatif akan dikembangkan ketika gap dalam
functionality ditemukan. Beberapa gap akan diubah sesuai dengan
proses bisnis, laporan atau melakukan penyesuaian terhadap software
(customizing).
Tujuan dari analisa Fit/Gap adalah :
1. Mengumpulkan requirement dari perusahaan
2. Langkah awal untuk menentukan penyesuaian (customization)
yang diperlukan
3. Memastikan sistem yang baru memenuhi kebutuhan proses
bisnis perusahaan
4. Memastikan bahwa proses bisnis akan menjadi “Best
Practice”
5. Mengidentifikasikan permasalahan yang membutuhkan
perubahan kebijakan
38
2.2.3.3 Langkah-langkah dalam analisa Fit/Gap
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisa Fit/Gap :
2.2.3.3.1 Ranking Requirements
Tahapan ini mendukung tim proyek dan sponsor
proyek untuk memastikan proses bisnis dapat
diakomodasikan selama implementasi sistem yang baru.
Selain itu, berfungsi untuk memastikan tim proyek
berfokus pada area yang paling penting bagi organisasi
agar functionality yang baru dapat memberikan nilai
tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan proses
bisnis.
Rank Keterangan
H HIGH/Mission critical requirements – adalah kebutuhan
yang merupakan tugas kritis/penting, diperlukan untuk
operasi dan tanpanya organisasi tidak dapat berfungsi;
termasuk di dalamnya kebutuhan laporan yang penting bagi
internal dan eksternal
M MEDIUM/value add requirements – adalah kebutuhan yang
jika ditemukan, akan secara signifikan meningkatkan proses
di perusahaan.Kebutuhan ini seringkali proses sistem bisnis
39
Rank Keterangan
yang bukan merupakan tugas kritis/penting bagi bisnis
organisasi, tetapi jika ditemukan akan mempengaruhi cost
benefit organisasi
L LOW/desirable requirements – adalah kebutuhan yang bagus
untuk dimiliki dan hanya akan menambahkan nilai yang
tidak terlalu besar bagi proses bisnis perusahaan dan
mungkin ditemukan melalui perbaikan sementara atau
perubahan pada proses bisnis
Tabel 2. 3 Ranking Requirements dalam analisa Fit/Gap
2.2.3.3.2 Degree of Fit
Menentukan sejauh mana kebutuhan dapat diakomodir
oleh sistem yang baru. Kategori ini terdiri dari : Fit, Gap,
Partial Fit.
Kode Keterangan
F FIT – kebutuhan sepenuhnya dipenuhi oleh software
G GAP – software tidak dapat memenuhi
kebutuhan.Komentar,alternatif saran dan rekomendasi yang
dibuat akan menghasilkan rekomendasi untuk melakukan
customization terhadap software.
40
Kode Keterangan
P Partial fit – software mempunyai fungsional yang memenuhi
kebutuhan. Perubahan sementara, laporan khusus atau
customizations, bagaimanapun akan dibutuhkan kemudian
agar dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal.
Tabel 2. 4 Degree of Fit dalam analisa Fit/Gap
2.2.3.3.3 Gap Resolution
Saat gap ditemukan, tim akan menentukan alternative
dan merekomendasikan solusi untuk mengatasi gap yang
ada. Terdapat beberapa jalan untuk menyelesaikan gap
seperti mengubah proses bisnis, mendesain lingkungan
bisnis atau mengkustomisasi SAP ERP 6.0. Namun perlu
diketahui bahwa untuk menghasilkan fungsional pada SAP
ERP 6.0 akan meningkatkan cost dalam
pengimplementasian proyek dan akan memberikan
dampak negatif dalam kemampuan untuk upgrade ke SAP
baru nantinya. Pilihan-pilihan untuk gap resolution,
diantaranya adalah:
1. Package Work-around – pertama kali tim akan
mengidentifikasikan jalan alternatif untuk mencapai
kebutuhan dengan proses yang ada di SAP
41
2. Membuat bisnis sesuai dengan Package – jika
package work-around tidak mungkin, tim akan
merekomendasikan perubahan potensial pada proses
bisnis untuk disesuaikan dengan proses pada SAP dan
mengeliminasi gap yang terjadi
3. Customization sebagai jalan terakhir– jika
customization dibutuhkan,strategi yang dipilih adalah
membangun fungsionalitas baru di luar SAP dan
memisahkan package dibandingkan dengan merubah
package.
Definisi dari customization di dalam proyek adalah
sebagai berikut :
Yang merupakan customization dari paket SAP
adalah perubahan pada aplikasi yang memerlukan
campur tangan staf pengembangan, atau beberapa
perubahan yang dapat berdampak kurang baik untuk
kemampuan upgrade pada software yang akan
datang. Sebagai contoh :
1. Membuat atau memodifikasi menu, field, atau
kode SAP.
2. Membuat atau memodifikasi proses SAP
3. Membuat laporan baru atau modifikasi untuk
menghasilkan laporan SAP atau
42
4. Mengubah kode SAP untuk mengimplementasikan
level keamanan.
2.2.4 Biaya (Cost)
2.2.4.1 Konsep Biaya
Biaya (cost) merupakan sejumlah daya yang dikeluarkan atau
dihabiskan untuk membiayai proyek untuk menghasilkan suatu
produk (Parker, 1988, p90)
2.2.4.2 Jenis-Jenis Biaya
Terbagi 2 jenis biaya yaitu :
a. Tangible cost
Adalah biaya yang dapat dengan mudah diidentifikasi
dan diukur dengan analisa sistem. Contoh : biaya
furniture, biaya software, biaya peralatan, biaya
perubahan.
b. Intangible cost
Merupakan biaya yang sulit untuk diidentifikasi dan
susah untuk dikalkulasi dan diukur. Contoh : biaya
perawatan hardware, biaya kehilangan persaingan pinggir
dari pesaing / saingan, biaya untuk high turn over rate,
dan biaya untuk mengurangi market share harus untuk
menambah ketidakpuasan customer.
43
2.2.4.3 Kategori Biaya
Dalam bisnis biaya manfaat, biaya dikategorikan 3 macam, antara
lain :
1. Biaya Investasi
Merupakan modal pembayaran yang tidak diulang-ulang
untuk mendapatkan atau mengembangkan peralatan baru,
software baru, fasilitas baru, dan lain-lain. Contoh : Komputer,
storage, jaringan komunikasi, software, Training / pelatihan.
2. Biaya Implementasi
Adalah pembayaran satu kali untuk membuat atau meng-
install kemampuan baru. Sama seperti biaya investasi, dimana
satu kali biaya investasi dapat diubah ke biaya Operasi tahunan
(Annual Operating Cost) ketika peralatan dikontrakkan. Contoh :
Biaya pemindahan peralatan dan personalia perusahaan,
biaya penempatan saluran listrik dan telepon, biaya penghapusan
sistem sekarang, Refurnishing Cost / biaya pembaharuan ulang,
dan biaya furniture.
3. Biaya operasi tahunan
Adalah biaya bila pembayaran berulang dibutuhkan. Ini
dibutuhkan untuk operasi dasar dari hari ke hari atau bulan ke
bulan.Contoh : Biaya penyewaan peralatan dan fasilitas spesial,
44
biaya perawatan peralatan dan software, gaji tambahan personalia,
biaya perbedaan persediaan dan biaya asuransi.
2.2.5 Manfaat (Benefit)
2.2.5.1 Definisi Manfaat
Menurut Remenyi (2000, p40), manfaat (benefit) dari teknologi
informasi adalah keuntungan yang diperoleh dengan bantuan dari
komputer dan komunikasi yang mana sebuah perusahaan akan
bersedia untuk membayar atas penggunaan semua itu.
Menurut Dan Remenyi (2000) dalam bukunya The Effective
Measurement and Management of IT Costs and Benefits, arti dari
benefit adalah suatu istilah untuk menunjukkan kelebihan atau
keuntungan yang didapat oleh perorangan maupun organisasi.
2.2.5.2 Jenis-jenis Manfaat
Menurut Parker (1988, p92) ada 3 jenis manfaat, yaitu tangible
benefit, quasitangible benefit yang bertitik berat pada peningkatan
efisiensi organisasi dan intangible benefit yang betrtitik berat pada
peningkatan efektivitas organisasi.
Menurut Dan Remenyi (2000. p7) , ada 2 jenis manfaat :
1. Tangible benefits
Tangible Benefits disebut juga dengan Hard Benefits, adalah
manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat diidentifikasi
45
atau diukur secara langsung dari segi finansial. Contohnya adalah
penurunan total biaya produksi, peningkatan laba.
2. Intangible benefits
Intangible Benefits disebut juga dengan Soft Benefits, adalah
manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak dapat secara
langsung diidentifikasi atau diukur. Contohnya adalah
peningkatan lingkungan kerja bagi karyawan sehingga
menciptakan suasana kerja yang lebih baik. Intangible benefit
akan memberikan kontribusi yang penting terhadap kepentingan
perusahaan.
2.2.6 Nilai (Value)
Nilai (Value) adalah manfaat diperoleh yang direfleksikan dari
kemampuan bisnis sekarang dan di masa mendatang (parker, 1988, p64).
Manfaat akan menciptakan peningkatan keunggulan bersaing perusahaan
yang menjadi value jika perusahaan (manajemen) bersedia berinvestasi untuk
mencapainya.
2.2.7 Analisa Cost Benefit
Analisa Cost Benefit adalah suatu proses membandingkan perkiraan biaya
dan manfaat dengan cara mengevaluasi suatu sistem yang diusulkan (Alter,
1999, p404). Dengan menggunakan analisa biaya manfaat maka dapat
diperhatikan berapa biaya dan manfaat yang akan dikeluarkan atau diterima
46
atas sistem yang diusulkan, perbandingan dilakukan yaitu membandingkan
manfaat dengan biaya yang dikeluarkan, semakin besar manfaat yang akan
diterima dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan maka sistem itu
mungkin untuk diimplementasikan dan semakin besar biaya yang
dikeluarkan dibandingkan dengan manfaat yang diterima maka sistem
tersebut tidak cocok untuk diimplementasikan. Semua biaya dan manfaat
dinyatakan dalam mata uang (misalnya rupiah).
Analisa biaya manfaat dapat digunakan dalam 2 cara :
1. Sebagai alat perencana yang membantu dalam pengambilan
keputusan apakah suatu sistem layak atau tidak untuk
diimplementasikan pada suatu organisasi.
2. Sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem informasi sudah sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan
antara biaya dan manfaat, antara lain sebagai berikut :
2.2.7.1 Payback period
Metode payback period (pembayaran kembali) didefinisikan
sebagai banyaknya waktu yang diperlukan oleh suatu proyek untuk
mengganti biaya awal dari penerimaan kas yang ditimbulkannya.
Metode payback merupakan estimasi mentah dari waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan investasi yang ditanamkan,
sehingga secara sederhana metode ini memberikan suatu gambaran
47
yang mudah dipahami bagi seorang manajer. (David Olson, 2003,
p69). Metode payback period bukan ukuran profitabilitas yang
sebenarnya dari suatu investasi. Metode ini mengestimasi berapa
tahun yang akan diperlukan untuk menutupi kembali investasi.
Metode ini tidak mempertimbangkan nilai waktu uang (Garrison dan
Noreen, 2003, p653).
Payback period = Biaya Investasi
Penerimaan bersih tahunan
Berikut ini adalah petunjuk yang digunakan untuk menerima
atau menolak proyek dalam pengambilan keputusan berdasarkan
payback period :
• Jika payback period lebih kecil dari batas maksimum payback
period yang masih dapat diterima, maka keputusan adalah
menerima proyek.
Jika payback period lebih besar dari batas maksimum payback
period yang masih dapat diterima, maka keputusan adalah
menolak proyek. Lama dari batas maksimum payback period
yang masih dapat diterima ditentukan oleh pihak manajemen.
Nilai ini ditetapkan secara subjektif berdasarkan sejumlah faktor
meliputi tipe proyek (expansion, replacement, renewal), risiko
yang diperkirakan dari proyek tersebut, dan keterikatan yang
diperkirakan antara payback period dengan nilai yang dibagikan.
48
n n
2.2.7.2 Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai aliran kas
masuk sekarang dengan nilai aliran kas keluar sekarang yang
tergabung dengan proyek investasi (Garrison dan Noreen 2003,
p637).
Sedangkan menurut Wetson et al. (1990, p12), NPV adalah
metode untuk menetapkan peringkat dari usulan investasi dengan
menggunakan NPV, yaitu nilai sekarang dari arus kas bersih di masa
mendatang yang didiskontokan terhadap biaya modal marginal.
Langkah-langkah dalam penerapan metode NPV yaitu: Hitung
nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun arus
kas keluar, dengan faktor diskonto sebesar biaya modal proyek.
1. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut. Hasil
dari penjumlahan inilah yang disebut NPV proyek.
2. Jika NPV positif, proyek harus disetujui; jika NPV negatif,
proyek harus ditolak; dan jika proyek-proyek yang dikaji
bersifat mutually exclusive (memilih proyek 1 di antara
beberapa proyek), maka proyek yang menghasilkan NPV
terbesar harus dipilih.
NPV dapat dinyatakan sebagai berikut :
49
C .Ft
(1 + k)tt=0 t=0
NPV = ∑ = ∑ CF t ( PVIF k, t )
2.2.7.3 Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) atau time-adjusted rate of return
dapat didefinisikan sebagai hasil bunga yang dijanjikan oleh suatu
proyek investasi selama umur kegunaannya. Kadang untuk
penyederhanaan disebut sebagai hasil proyek. IRR dihitung dengan
menemukan tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang aliran
kas keluar suatu proyek dengan nilai sekarang aliran kas masuknya.
Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan
nilai bersih sekarang suatu proyek sama dengan nol (Garrison dan
Noreen, 2003, p643).
Sedangkan menurut Wetson et al. (1990, p14), IRR adalah suatu
metode pemeringkatan usulan investasi dengan berpatokan pada IRR
dari aktiva bersangkutan, dimana IRR dihitung dengan menyamakan
nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang dengan nilai
sekarang dari biaya investasi. IRR adalah tingkat diskonto yang
menyamakan PV dari arus kas masuk proyek dengan PV dari biaya
proyek tersebut. Proyek akan diterima atau dilaksanakan jika IRR
lebih besar daripada biaya modal.
∑= +
=n
1t
t
t)IRR1(ACFIO
50
Dimana:
• ACFt = Arus kas setelah pajak tahunan dalam periode t (nilainya
bisa positif atau negative)
• IO = Pengeluaran kas awal
• n = Usia proyek yang diharapkan
• IRR = Tingkat pengembalian internal proyek.
Kriteria dalam menerima atau menolak dapat dinyatakan sebagai
berikut:
• Jika IRR ≥ tingkat pengembalian yang disyaratkan maka proyek
dapat diterima.
• Jika IRR < tingkat pengembalian yang disyaratkan maka proyek
dapat ditolak.
Cara untuk menghitung rumus IRR dapat dilakukan :
1. Secara coba-coba
2. Secara interpolasi
3. Prosedur matematik
4. Kalkulator atau komputer keuangan
2.2.7.4 Return On Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) atau Rate of Return (ROR) adalah
rasio atau perbandingan dari uang yang diperoleh atau yang hilang
dari sejumlah dana yang diinvestasikan. Sejumlah uang yang
diperoleh atau yang hilang dapat diidentifikasikan sebagai bunga, laba
51
/ rugi, atau pendapatan bersih atau rugi. Sejumlah dana yang
diinvestasikan dapat berupa harta, modal, atau dasar biaya investasi.
ROI biasanya lebih sering dalam bentuk presentase daripada nilai
desimal.
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung ROI :
ROI = [(Payback - Investment)/Investment)]*100
Untuk mengkalkulasi ROI sederhana, digunakan 3 jenis kertas
kerja yaitu :
1. Development Cost Worksheet
Development Cost Worksheet terdiri dari 5 kategori, yaitu
usaha pengembangan (development effort), perangkat keras
baru (new hardware), perangkat lunak baru (new purchased
software), pelatihan user, dan biaya-biaya lainnya. Hal ini
dapat dilihat pada gambar 2.4.
52
Year 1 A. Development Effort 1 Incremental System and Programming (eg., estimated days times $xxx / day) 2 Incremental Staff Support (eg., data administration at $xxx / day) B. New Hardware 1 Terminal, printers, communications 2 Other_____________________________ C. New (purchased) software, if any 1 Packaged applications software 2 Others____________________________ D. User Training E. Other:__________________________________ Total
Gambar 2.5 Development Costs Worksheet
(Sumber : Parker et al. 1988, p96)
2. Ongoing Expense Worksheet
Ongoing Expense Worksheet dibagi menjadi 6 kategori,
yaitu pemeliharaan, aplikasi perangkat lunak (application
software maintenance), beban-beban penyimpanan data
(incremental data storage expenses), komunikasi (incremental
communication), penyewaan perangkat lunak dan perangkat
keras (new software and hardware lease), perlengkapan
(supplies), dan lain-lainnya pada gambar 2.5.
53
Year 1-X A. Application software maintenance Development effort days Ratio of maintenance to development (based to experience, e.g., 10 to 1) Resulting annual maintenance days Daily maintenance rate
TOTAL application software maintenance
B. Incremental data storage required : ___ MB x ___
(e.g., estimated MB at $xx.xx)
C. Incremental communication (lines, messages, etc.)
D. New Software Leases or hardware leases
E. Supplies F. Other TOTAL ongoing expenses
Gambar 2.6 Ongoing Expense Worksheet
(Gambar : Parker et al. 1988, p96)
3. Economic Impact Worksheet
Kertas kerja ini meringkas dampak ekonomis suatu
proyek. Pemberian skor dampak ekonomis didasarkan pada
perhitungan ROI dari arus kas bersih proyek yang
diaplikasikan secara periodik selama 5 periode tahunan pada
umumnya. Pertama, investasi bersih yang dibutuhkan
ditetapkan. Angka ini diperoleh dari kertas kerja biaya
pengembangan. Lalu arus kas tahunan ditetapkan. Angka ini
diperoleh dari manfaat ekonomis bersih dikurangi biaya
operasi. Selisihnya, pendapatan sebelum pajak, dikurangi
54
dengan beban-beban berjalan, menghasilkan arus kas bersih
per tahun. ROI dihitung dengan membagi rata-rata arus kas
bersih selama 5 tahun dengan investasi yang dibutuhkan.
Kemudian skor dampak ekonomis dapat ditentukan seperti
pada Gambar 2.7.
A. Net Investment Required (From Development Costs Worksheet) B. Yearly Cash Flows : Based on five 12-month periods following implementation of the proposed system. Cash flow can be negative
YEARS TOTAL YEAR 1 YEAR 2 YEAR 3 YEAR 4 YEAR 5
Net economic Benefit 0 0 0 0 0 Pengurangan biaya Xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx .= Pre-tax Income Xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx
(-) Ongoing expense from worksheet
Xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
= Net Cash Flow Xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxx% C. Simple ROI, calculated as B / # YRS / A D. Scoring, Economic Impact
Score Simple Return On Investment
0 zero or less 1 1% - 299% 2 300% - 499% 3 500% - 699% 4 700 - 899% 5 over
Gambar 2.7 Economic Impact Worksheet (Sumber : Parket et al. 1988, p97)