BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF...

40
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan sistem informasi geografi ini meliputi : pengertian sistem, pengertian informasi, pengertian sistem informasi, geografi, pengertian sistem informasi geografi, pengertian peta dan bagian-bagiannya, jenis-jenis peta, persyaratan peta, uml(unified modeling language), class diagram, usecase diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component diagram, deployment diagram yang akan dijelaskan sebagai berikut. 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Rainer and Turban (2009, p6), sistem adalah sekumpulan atau sekelompok komponen yang saling berhubungan untuk menghasikan tujuan bersama dengan menerima sebuah input dan menghasilkan sebuah output dalam sebuah proses yang terorganisir. Menurut Raymond Mcleod (2001, p12), sistem adalah elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama dalam mencapai suatu tujuan. Dari definisi-definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari komponen-komponen/elemen-elemen yang saling berhubungan dan berintegrasi satu sama lain untuk menerima input , proses input an yang ada, dan akhirnya mengeluarkan output untuk mencapai suatu tujuan.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pembahasan sistem informasi geografi ini meliputi : pengertian sistem,

pengertian informasi, pengertian sistem informasi, geografi, pengertian sistem informasi

geografi, pengertian peta dan bagian-bagiannya, jenis-jenis peta, persyaratan peta,

uml(unified modeling language), class diagram, usecase diagram, sequence diagram,

collaboration diagram, component diagram, deployment diagram yang akan dijelaskan

sebagai berikut.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Rainer and Turban (2009, p6), sistem adalah sekumpulan atau

sekelompok komponen yang saling berhubungan untuk menghasikan tujuan

bersama dengan menerima sebuah input dan menghasilkan sebuah output dalam

sebuah proses yang terorganisir.

Menurut Raymond Mcleod (2001, p12), sistem adalah elemen-elemen

yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama dalam mencapai suatu tujuan.

Dari definisi-definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

terdiri dari komponen-komponen/elemen-elemen yang saling berhubungan dan

berintegrasi satu sama lain untuk menerima input, proses inputan yang ada, dan

akhirnya mengeluarkan output untuk mencapai suatu tujuan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

9

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Rainer and Turban (2009, p6) informasi adalah data yang ditelah

dikelolah sehingga data tersebut menjadi berarti dan berharga bagi sang penerima

data.

Menurut Indrajani (2008, p351) informasi adalah salah satu dari jenis

sumber daya yang tersedia bagi manager, yang dapat dikelola seperti halnya

sumber daya lainnya.

Beberapa sumber daya informasi, yaitu:

a. Perangkat keras komputer (Hardware)

Perangkat keras komputer / hardware seperti CPU, keyboard, mouse, layar

monitor dapat membantu menghasilkan atau mencari informasi yang

dibutuhkan.

b. Perangkat lunak komputer (Software)

Perangkat lunak komputer / software dapat membantu menghasilkan

informasi yang ingin dicari atau yang dibutuhkan.

c. Spesialis informasi

Spesialis informasi merupakan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu

bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis

komputer. Ada lima golongan utama spesialis informasi yaitu :

• Analis sistem

• Pengelola database

• Spesialis jaringan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

10

• Programmer

• Operator

d. Pengguna (User)

Pengguna merupakan salah satu sumber daya informasi yang berperan sangat

penting, meskipun informasi yang ada sangat berharga tetapi tidak digunakan

oleh pengguna karena informasinya tidak sesuai, maka informasi tersebut

menjadi tidak bernilai.

e. Fasilitas

Fasilitas dibutuhkan oleh setiap pencari informasi dalam melakukan

pencarian terhadap informasi yang dibutuhkan.

f. Basis data (Database)

Basis data atau database dibutuhkan untuk menampung dan menyimpan

informasi yang ada. Hal ini dilakukan apabila suatu waktu informasi yang

disimpan akan digunakan.

g. Informasi

Sumber daya yang paling berperan dalam sumber daya informasi adalah

informasi itu sendiri. Dengan adanya informasi, maka setiap masyarakat

dapat mengetahui hal yang ingin diketahui.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

11

Adapun kualitas informasi ditentukan oleh beberapa hal berikut:

a. Akurat

Informasi yang didapatkan harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi

dilapangan. Jika tingkat kesesuaiannya rendah dengan kenyataan yang

terjadi, maka kualitas informasi tersebut sangat rendah.

b. Tepat Waktu

Semakin cepat suatu informasi didapatkan, maka kualitas informasinya pun

semakin tinggi, karena waktu penyampaian informasi dengan waktu

terjadinya suatu kejadian harus cepat dan tepat dengan kenyataan yang

terjadi.

c. Dapat Dipercaya

Informasi yang disampaikan atau didapatkan harus sangat sesuai dengan

kenyataan yang terjadi, hal ini dapat membuat kualitas informasi menjadi

tinggi karena semakin sesuai informasi dengan kenyataan yang ada, maka

informasi tersebut menjadi dapat dipercaya.

d. Relevan

Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan penerima informasi yang

ada. Jika penerima informasi tersebut masih anak-anak dan informasi yang

diterimanya berupa politik dan ekonomi, maka informasi tersebut menjadi

sangat tidak relevan. Hal ini dapat mengurangi kualitas informasi yang ada.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

12

e. Efisien

Informasi yang disampaikan atau didapatkan harus bermanfaat bagi sang

penerima informasi, karena bermanfaat atau tidak suatu informasi itu sangat

bergantung oleh penerima informasi. Jika suatu informasi kurang bermanfaat

bagi penerima informasi, maka hal ini dapat menurunkan kualitas informasi

yang ada.

f. Mudah didapatkan

Jika dalam mendapatkan suatu informasi sulit, maka kualitas informasi pun

menjadi turun dan kegunaan dari informasi menjadi tidak ada.

Dari definisi dan penjelasan-penjelasan mengenai informasi diatas dapat

disimpulkan, bahwa informasi harus mempunyai arti bagi sang penerima

informasi, dan juga informasi tersebut harus akurat, tepat waktu, efisien, relevan,

dapat dipercaya, dan mudah didapatkan.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p6), sistem informasi merupakan kombinasi dari

orang, perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi jaringan, dan sumber data

yang dikumpulkan, ditransformasikan, dan disebarkan informasi di dalam suatu

organisasi atau perusahaan.

Menurut Rainer and Turban (2009, p7), sistem informasi dapat diartikan

sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan

atau menerima, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam organisasi atau perusahaan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

13

Agar supaya sistem informasi dapat dimanfaatkan dengan efektif, maka

informasi mengenai organisasi atau perusahaan, manajemen dan teknologi

informasi yang membentuk sistem harus diketahui dengan pasti. Berikut ini

adalah beberapa elemen-elemen sistem informasi:

a. Elemen pertama yaitu organisasi yang meliputi manusia, struktur dan

prosedur operasi

b. Elemen kedua yaitu manajemen yang mengamati kesempatan, membuat

strategi untuk menjawab kebutuhan, mengatur penempatan terhadap orang

dan sumber untuk mendukung strategi tersebut.

c. Elemen ketiga yaitu teknolog informasi yang merupakan alat yang dapat

digunakan oleh manajemen untuk membantu melakukan kontrol dan

membuat kegiatan baru.

Dari definisi dan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang melakukan kegiatan

pengumpulan data dan analisis data yang ada untuk menghasilkan informasi yang

dapat digunakan oleh si penerima untuk proses pengambilan keputusan.

2.1.4 Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, Geos dan Graphien. Geos yang

berarti bumi atau permukaan bumi, sedangkan Graphien mempunyai arti

mencitrakan atau melukiskan. Melalui kata Geos dan Graphien, geografi dapat

diartikan pelukisan bumi atau pencitraan bumi. Dalam arti yang luas, geografi

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

14

adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk

dan hubungan timbal balik antara keduanya.

Permukaan bumi dalam pengertian diatas dapat diartikan sebagai daratan,

air atau perairan, dan lapisan-lapisan udara. Juga dapat didefinisikan sebagai

tempat berlangsungnya kehidupan mahluk hidup.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Menurut Paryono (1994, p1), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah

suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan,

memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis. Teknologi ini berkemban g

pesat sejalan dengan perkembangan teknologi informatika atau teknologi

komputer.

Menurut Wahyu (2008, p116), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah

sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil

kembali, menganalisis, mengolah, dan menghasilkan data bereferensi geografis

atau data geospatial, untuk mendukung keputusan dalam perencanaan dan

pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi,

fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Secara umum, Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat didefinisikan

sebagai suatu sistem berbasis komputer yang dapat memanajemen, memanipulasi,

menganalisis informasi-informasi kebumian dan menampilkan keluaran / output

informasi geografis berikut data dan atribut-atributnya. Komponen-komponen

SIG, sebagai suatu sistem berbasiskan komputer termasuk perangkat keras,

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

15

perangkat lunak, data atau informasi, dan juga operator yang mengoperasikan

serangkaian proses manipulasi.

Beberapa keuntungan dalam menggunakan SIG:

a. Dapat mengumpulkan data geografi ;

b. Dapat mengintegrasikan data geografi (spasial dan attribute) ;

c. Dapat memeriksa, mengupdate data-data geografi ;

d. Dapat menganalisis data geografi ;

e. Dapat memanipulasi data geografi ;

f. Dapat menyimpan dan memanggil kembali data geografi ;

g. Dapat menghasilkan keluaran / output ;

h. Dapat menghasilkan keputusan yang tepat dan cepat berdasarkan data yang

terkumpul ;

i. Dapat menampilkan data yang sulit ditampilkan secara manual, dan juga

dapat diperbesar dan ditampilkan secara tiga dimensi.

SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-

atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer-layer

ini akan membentuk basis data/database SIG.

Dengan demikian, perancangan basis data (database) merupakan hal yang

esensial di dalam SIG. Rancangan basis data akan menentukan efektivitas dan

efisiensi proses-proses pemasukan/input, pengelolaan, keluaran/output dari SIG.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

16

Kesimpulannya, Sistem Informasi Geografis(SIG) merupakan

sekumpulan komponen yang memiliki kemampuan untuk mengambil,

menyimpan, dan mengolah data, baik data spasial atau data tekstual dan juga

menampilkan hasil secara cepat, tepat, dan akurat.

2.1.6 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis terbagi dalam beberapa subsistem, yaitu:

a. Data Masukkan / Input

Selain bertanggung jawab dalam mengkonversi atau

mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format

yang dapat digunakan oleh sistem informasi geografi, subsistem ini juga

bertugas dalam mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data

attribute dari berbagai sumber.

b. Data Keluaran / Output

Subsitem ini bertugas dalam menghasilkan dan menampilkan

keseluruhan atau sebagian keluaran / output basis data baik dalam bentuk

softcopy maupunpun hardcopy seperti grafik atau peta.

a. Data Manajemen

Subsistem ini bertugas dalam mengorganisasikan baik data

spasial maupun data attribute ke dalam sebuah basis data

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

17

sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipanggil, diperbaharui,

maupun diperbaiki.

b. Manipulasi Analisis Data

Subsistem ini bertugas dalam menghasilkan informasi-informasi

yang didapatkan oleh sistem informasi geografi. Selain itu,

subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data

untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.1.7 Komponen Sistem Informasi Geografis

Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi

geografis:

a. Perangkat Keras / Hardware

Personal Computer / PC, Desktop, Workstation hingga multi user host

yang dapat digunakan dalam suatu jaringan merupakan beberapa platform

perangkat keras SIG. Adapun contoh beberapa perangkat keras yang sering

digunakan, yaitu: PC, Mouse, Digitizer, Printer, Plotter,dan Scanner.

b. Perangkat Lunak / Software

Bila dilihat dari sisi yang berbeda, SIG juga merupakan sistem perangkat

lunak yang tersusun secara modular. Setiap subsistem diimplementasikan

menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, jadi tidak

mengherankan apabila ada perangkat SIG yang mempunyai modul program

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

18

yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri. Software SIG memiliki

beberapa kemampuan utama, yaitu:

Memanipulasi dan menyajikan data geografis atau peta berupa layer.

Berfungsi untuk analisis, query, dan visualisasi geografis

Penyimpanan data dan manajemen database (DBMS)

Graphical User Interface (GUI)

c. Data

Data merupakan bagian yang paling krusial dalam SIG, tanpa data maka

sistem informasi geografis tidak dapat digunakan secara optimal. Data

spasial, dan data attribute merupakan data yang diperlukan di dalam sistem

informasi geografis.

Menurut Whitten et.al. (2004, p27), data merupakan kumpulan fakta

mentah mengenai orang, tempat, kejadian / event, dan hal-hal yang

dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan.

Menurut McLeod (2001, p250), data memiliki hirarki, yaitu:

• File

Merupakan suatu kumpulan catatan data / data record yang

berhubungan dengan suatu subjek tertentu. Semua catatan yang

sejenis disusun menjadi satu file.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

19

• Record

Terdiri atas semua elemen data yang berhubungan dengan suatu

objek atau kegiatan tertentu.

• Elemen Data

Suatu unit data terkecil dan tidak dapat dibagi lagi menjadi unit

yang berarti.

Himpunan data memiliki sifat-sifat yang unik, di antaranya:

a. Saling berketerkaitan (Intereelated)

Data tersebut akan saling berketerkaitan/berintegrasi dan

disimpan secara terorganisir di dalam sebuah media penyimpanan.

b. Kebersamaan (Shared)

Data dapat diakses oleh berbagai macam pengguna.

2.1.8 Representasi Grafis Suatu Objek Pada Sistem Informasi Geografis

Informasi grafis suatu objek dapat dimasukkan ke dalam bentuk:

a. Titik

Titik adalah representasi yang paling sederhana dari suatu objek.

Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasikan diatas

peta dan ditampilkan di layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol.

Titik tidak dapat mewakili objek-objek tertentu berdasarkan skala yang

ditentukan Menggunakan polygon apabila ingin menampilkan dalam skala

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

20

yang besar dari suatu bangunan. Tetapi, dalam skala kecil ditampilkan

menggunakan titik.

b. Garis

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua

titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi.

Sebagai contoh jaringan listrik, komunikasi pipa saluran air minum, saluran

pembuangan merupakan garis-garis.

c. Poligon

Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi

seperti sungai, danau, batas kota, batas provinsi. Poligon paling sedikit

dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara titik-titik yang ada.

2.1.9 Jenis-jenis Data Pada Sistem Informasi Geografi

a. Data attribute

Merupakan data yang berhubungan dengan tema atau topik tertentu

seperti tanah, geologi, geomorfologi, penggunaan lahan, populasi dan

transportasi. Attribute dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif.

Pada kualitatif, mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatu objek agar dapat

dikenal dan dibedakan dengan objek-objek yang lain, misalnya: pusat

perbelanjaan, rumah sakit, sekolah. Bila dilakukan secara kuantitatif, data

objek dapat diukur secara skala ordinat atau tingkatan, selang atau interval

dan ratio atau perbandingan satu titik ke titik lain atau titik tertentu,

contohnya: Populasi danau 20 sampai 30 ekor ikan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

21

b. Data Spasial

Data spasial merupakan jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek

keruangan (titik koordinat) dari fenomena-fenomena atau keadaan yang

terdapat didunia nyata. Ada dua konsep representasi entity spasial, yaitu:

1. Raster (Model Data Raster)

Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan

menggunakan pixel-pixel atau struktur matriks yang membentuk suatu

grids. Entity spasial raster ini disimpan di dalam layer secara

fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya.

Kelebihan format raster adalah:

Data dalam bentuk raster lebih mudah.

Gambar didapat lebih detail dari radar atau satelit.

Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah melalui

scanning.

Kekurangan format raster adalah:

Membutuhkan memori yang besar.

Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran

pixelnya di permukaan bumi.

Ukuran grid yang lebih besar untuk menghemat ruang penyimpanan

akan mengakibatkan kehilangan informasi dan ketelitian.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

22

2. Vector (Model Data Vector)

Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan

menggunakan titik-titik, garis-garis, kurva atau poligon beserta atribut-

atributnya. Menurut Prahasta (2005, p158), bentuk-bentuk dasar

representasi data spasial dalam format vector didefinisikan oleh sistem

koordinat kartesius dua dimensi. Dalam format vector, garis merupakan

sekumpulan titik-titik terurut yang terhubung satu sama lain. Sedangkan

poligon disimpan sebagai sekumpulan titik-titik tetapi titik awal dan titik

akhir poligon memiliki koordinat yang sama.

Kelebihan format vector adalah:

Memiliki batas-batas yang teliti, tegas, dan jelas.

Memiliki resolusi spasial yang tinggi.

Membutuhkan tempat penyimpanan yang sedikit.

Kekurangan format vector adalah:

Memiliki sturktur data yang kompleks.

Tidak cocok atau tidak kompatibel dengan data citra satelit

pengindraan jarak jauh.

Memerlukan biaya yang tinggi karena harga perangkat keras /

hardware dan perangkat lunak / software yang sangat mahal.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

23

2.1.10 Analisis Data Sistem Informasi Geografi

Secara umum, terdapat dua fungsi analisis:

a. Fungsi analisis spasial

Fungsi ini terdiri dari:

Klasifikasi

Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data spasial menjadi data

spasial yang baru dengan kriteria-kriteria tertentu.

Network

Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point) atau garis-garis (line)

sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan.

Overlay

Fungsi ini menghasilkan data spasial yang baru dari minimal dua data

spasial yang menjadi suatu masukan / input.

Buffering

Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon

atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukkan

/ input.

3D Analysis

Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi

data spasial dalam ruang tiga dimensi.

Digital Image Processing

Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang berbasiskan raster.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

24

b. Fungsi analisis attribute

Fungsi ini terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basis data (database)

dan perluasannya.

2.2 Peta S istem Informasi Geografi

2.2.1 Pengertian Peta dan Bagian-bagiannya

Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian permukaan

bumi. Peta dapat menunjukkan banyak informasi penting, misalnya: kota, batas

kota, sungai, laut, danau, rumah sakit.

Bagian-bagian pokok yang harus ada dalam setiap pembuatan peta:

a. Judul Peta

Setiap peta yang dibuat harus diberi judul untuk mencerminkan apa isi dan

jenis peta yang dibuat.

b. Garis Astronomis

Garis astronomis berfungsi untuk menentukan lokasi suatu tempat.

c. Inset

Inset berfungsi untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada

kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Untuk memperjelas

salah satu bagian dari peta sehingga dapat menunjukkan lokasi penting yang

kurang jelas dalam peta merupakan tujuan dibuatnya inset pada peta.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

25

d. Garis Tepi Peta

Garis tepi peta berfungsi untuk membantu dalam membuat peta pulau, kota,

ataupun wilayah yang tepat berada di tengah-tengahnya. Disarankan garis

tepi peta dibuat rangkap, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan

penggambaran wilayah di dalam sebuah peta.

e. Skala Peta

Skala peta merupakan angka yang berfungsi menunjukkan perbandingan

jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya di lapangan.

f. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta

Sumber peta berfungsi sebagai informasi dari mana sumber peta diperoleh,

dan tahun pembuatan peta sangat diperlukan terutama untuk peta-peta yang

berisikan data yang mudah berubah, misalnya: peta hasil pertanian, peta

penyebaran dan perpindahan penduduk.

g. Tanda Arah / Mata Angin / Penunjuk Arah

Untuk membantu pengguna peta dalam mengetahui arah mata angin.

h. Simbol Peta

Simbol peta berfungsi sebagai tanda-tanda umum yang digunakan untuk

mewakili keadaan yang sebenarnya. Beberapa contoh simbol-simbol yang

terdapat pada sebuah peta:

Simbol Garis

Simbol ini melambangkan rel kereta api, sungai, jalan, batas administrasi.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

26

Simbol Titik

Simbol ini melambangkan ketinggian, monumen (candi), tanaman.

Simbol Area

Simbol ini melambangkan area pemukiman, perkebunan dan pertanian.

i. Warna Peta

Warna peta digunakan untuk mewarnai objek-objek tertentu pada peta,

misalnya warna biru digunakan untuk lautan, warna putih digunakan untuk

pegunungan salju, warna coklat digunakan untuk pegunungan, warna merah

digunakan untuk bentang hasil budi daya manusia, warna kuning digunakan

untuk dataran tinggi, dan warna hijau digunakan untuk dataran rendah.

j. Legenda

Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol yang ada dipeta agar lebih

mudah dibaca dan dimengerti.

k. Lettering

Merupakan semua tulisan dan angka-angka untuk mempertegas dan

memperjelas arti dari simbol-simbol yang ada.

2.2.2 Jenis-jenis Peta

Menurut Paryono (1994, p1), ada dua jenis peta:

a. Peta-peta Umum (general purpose map)

Peta jenis ini menggambarkan topografi suatu daerah ataupun batas-batas

administratif suatu wilayah atau negara.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

27

b. Peta-peta Tematik (thematic purpose map)

Peta jenis ini secara khusus menampilkan distribusi keruangan (spatial

distribution), kenampakan-kenampakan seperti geologi, geomorfologi, tanah

vegetasi, atau sumberdaya alam.

Klasifikasi peta berdasarkan skala:

a. Peta Kadaster

Peta jenis ini mempunyai skala 1:100 sampai 1:5000, peta ini digunakan

untuk menggambarkan tanah, dan peta sertifikat tanah.

b. Peta Skala Besar

Peta jenis ini mempunyai skala 1:5000 sampai 1:250000, peta ini digunakan

untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang relatif sempit, seperti

kelurahan atau kecamatan.

c. Peta Skala Sedang

Peta jenis ini mempunyai skala 1:250000 sampai 1:500000, peta ini

digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang agak luas, seperti

propinsi, daerah-daerah regional dan pulau.

d. Peta Skala Kecil

Peta jenis ini mempunyai skala 1:500000 sampai 1:1000000, peta ini

digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang cukup luas, seperti

negara.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

28

e. Peta Skala Geografis

Peta jenis ini mempunyai skala lebih dari 1:1000000, peta ini digunakan

untuk menggambarkan kumpulan-kumpulan negara, benua, dan dunia.

Jenis-jenis peta berdasarkan keadaan objek:

a. Peta Stasioner

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap atau stabil.

Contoh: Peta persebaran hutan lindung.

b. Peta Dinamis

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan mudah berubah.

Contoh: Peta urbanisasi, peta pertumbuhan penduduk suatu daerah.

2.2.3 Persyaratan Peta

Beberapa persyaratan pokok yang harus dipenuhi agar sebuah peta dapat

berfungsi dengan baik, antara lain:

a. Conform : Bentuk–bentuk daerah, wilayah, pulau, benua yang digambar

harus sesuai dengan bentuk aslinya di alam.

b. Equivalent : Daerah-daerah atau bidang-bidang yang digambarkan harus

proposional luas dengan apa yang terdapat di alam.

c. Equidistant : Jarak-jarak yang digambar peta harus tepat perbandingannya

dengan jarak yang sebenarnya.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

29 2.3 Internet

Menurut Ellsworth (1997, p3), internet adalah jaringan yang dibentuk oleh

interkoneksi jaringan komputer dan komputer tunggal di seluruh dunia, melalui saluran

telepon, satelit, dan sistem telekomunikasi lainnya. Dengan kata lain internet adalah

jaringan komputer yang saling berhubungan secara global. Internet dapat

menghubungkan berbagai jaringan berbeda dengan fasilitas yang disediakan oleh

Internet Service Provider (ISP). Kemampuan yang ditawarkan dapat melalui e-mail,

chatting, teleconference, videoconference, mengakses komputer lain (remote desktop),

mengirim dan menerima file.

2.3.1 Keuntungan Internet

Menurut Cheffey et al. (2000, p10), keuntungan dari internet dapat

disingkat dengan 6C, terdiri dari :

a. Cost Reduction

Dapat dicapai melalui pengurangan kebutuhan untuk penjualan dan

pemasaran yang ditangani lewat telepon dan pengurangan biaya cetak dan

distribusi materi pemasaran, yang semuanya akan diterbitkan dalam situs

web.

b. Capability

Internet menyediakan peluang baru untuk produk-produk dan layanan baru

serta pencarian pangsa pasar.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

30

c. Competitive Advantage

Jika perusahaan memperkenalkan kemampuan baru sebelum pesaingnya,

maka akan mendapat keuntungan hingga pesaingnya memiliki kemampuan

yang sama.

d. Communication Improvement

Hal ini meliputi peningkatan komunikasi dengan pelanggan, staf, pemasok,

dan distributor.

e. Control

Internet menyediakan penelitian pemasaran yang lebih baik melalui

pelacakan perilaku konsumen dan cara staf perusahaan memberikan

pelayanan.

f. Customer Service Improvement

Dicapai dengan database interaktif yang mengundang ketersediaan stok atau

pertanyaan-pertanyaan mengenai layanan pelanggan.

2.3.2 World Wide Web(WWW)

Menurut Rainer dan Potter (2009, p23), WWW adalah bagian dari

Internet yang menggunakan fungsi transportasi Internet, melalui arsitektur

client/server untuk mengatasi semua tipe dari informasi digital, termasuk di

dalamnya teks, hypermedia, grafik dan suara.

Menurut Kadir (2003, p4), World WIde Web (WWW) atau biasa disebut

dengan Web, merupakan salah satu sumber daya Internet yang berkembang pesat.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

31

Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang

memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang

lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi

dengan meloncat dari suatu dokumen ke dokumen yang lain. Dokumen-dokumen

yang diakses pun dapat tersebar di pelbagai mesin dan bahkan si berbagai negara.

2.3.3 Keuntungan Website

Menurut Chaffey et al. (2000, p129), terdapat beberapa keuntungan dari

pengadaan situs internet :

• Peningkatan citra perusahaan,

• Peningkatkan pelayanan pelanggan,

• Peningkatan visibility,

• Perluasan pangsa pasar,

• Transaksi online, dan

• Biaya komunikasi yang lebih rendah.

2.3.4 Intranet

Menurut Rainer dan Potter (2003, p222), Intranet adalah suatu jaringan

private yang menggunakan software Internet dan protokol TCP/IP.

Menurut Chaffey (1998, p86), Intranet adalah suatu jaringan komputer

yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan hanya orang-orang yang memiliki

hubungan dengan perusahaan itu saja yang dapat mengakses informasi

didalamnya dengan menggunakan tools seperti mengakses Internet, misal web

browser. Perbedaan antara Internet dan Intranet hanya terdapat pada hak

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

32

aksesnya saja, Intranet hanya mengizinkan orang-orang tertentu saja yang dapat

mengakses informasi.

Intinya adalah sebuah Internet pribadi, atau kumpulan dari segmen

pribadi dari jaringan Internet umum.

2.4 Rekayasa Piranti Lunak

2.4.1 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak

Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa piranti lunak adalah penerapan

dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam usaha menghasilkan piranti

lunak yang ekonomis, dapat diandalkan dan berkerja secara efisien pada mesin

yang sesungguhnya. Paradigma rekayasa piranti lunak yang sering digunakan

adalah the Classic Life Cycle atau lebih dikenal dengan Waterfall model.

(Pressman, 2001, p28-29).

Gambar 2.1 waterfall model

Gambar diatas adalah tahapan umum dari model proses ini. Akan tetapi

Roger S. Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis

besar sama dengan tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah

penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut

Pressman:

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

33

• System / Information Engineering and Modeling

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem

yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting,

mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang

lain seperti hardware, database, dan lain - lain. Tahap ini disebut Project

Definition.

• Software Requirements Analysis

Proses pencarian kebutuhan difokuskan pada software. Untuk mengetahui

sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus

mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang

dibutuhkan, user interface, dan lain - lain. Dari dua aktivitas tersebut

(pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan

ditunjukkan kepada pelanggan.

• Design

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi

representasi ke dalam bentuk blueprint software sebelum proses coding

dimulai. Design harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah

disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka

proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

• Coding

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini komputer, maka design

harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin,

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

34

yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini

merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya

dikerjakan oleh programmer.

• Testing / Verification

Sesuatu yang dibuat harus diujicobakan. Demikian juga dengan software,

semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari

error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah

didefinisikan sebelumnya.

• Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah

pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya seperti itu.

Ketika dijalankan mungkin masih ada error kecil yang tidak ditemukan

sebelumnya, atau ada penambahan fitur yang belum ada pada software

tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal

perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat

lainnya.

Pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini

adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit,

dan benar diawal project maka software dapat berjalan dengan baik dan tanpa

masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan

seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem

diawal project lebih ekonomis dalam hal materi (lebih murah), usaha, dan waktu

yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap

selanjutnya.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

35

Meskipun demikian, karena model ini melakukan pendekatan secara urut

/ sequencetial, maka ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat

dikerjakan dengan baik dan itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini.

Selain itu, ada beberapa kekurangan pengaplikasian model ini, antara lain adalah

sebagai berikut:

• Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke

tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem tersebut muncul

akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi

tahapan sebelumnya agar problem ini tidak muncul. Hal-hal seperti ini yang

dapat membuang waktu pengerjaan software.

• Karena pendekatannya secara urut, maka setiap tahap harus menunggu hasil

dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu yang cukup lama,

artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu

hasil dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu, seringkali model ini

berlangsung lama dalam pengerjaannya.

• Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya

masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak

dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena itu,

seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang yang multi-skilled,

sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya.

Tahapan-tahapan model ini sudah cukup baik dalam artian minimal untuk

melakukan software engineering(SE)/ pembangunan sebuah piranti lunak.

Tahapan-tahapan ini juga yang digunakan oleh model-model yang lain pada

umumnya. Ada filosofi yang mengatakan sesuatu yang sukses diciptakan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

36

pertama kali, maka akan terus dipakai didalam pengembangannya. Hal ini juga

berlaku pada waterfall model ini. Dapat dikatakan bahwa inilah standar untuk

melakukan pembangunan piranti lunak. Akan tetapi, yang mungkin menjadi

banyak pertimbangan mengenai penggunaan dari model ini adalah metode

sequential-nya. Mungkin untuk langkah awal software diciptakan, hal ini tidak

menjadi masalah, karena dengan berjalan secara berurutan, maka model ini

menjadi mudah dilakukan. Sesuatu yang mudah biasanya hasilnya bagus. Oleh

karena itu model ini sangat populer. Akan tetapi, seiring perkembangan software,

model ini tentu tidak bisa mengikutinya. Yang menjadi kelemahan adalah pada

pengerjaan secara berurutan tadi, seperti yang sudah diutarakan sebelumnya.

Kelemahan-kelemahan yang lain juga sudah diutarakan diatas, atau bahkan

masih ada yang lainnya.

Dari sini, nantinya akan dikembangkan model-model yang lain, bahkan ada

tahap evolusioner dari suatu model proses untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan tadi. Meskipun secara tahapan masih menggunakan standar tahapan

waterfall model. Kesimpulannya adalah ketika suatu project skalanya sedang

mengarah kecil bisa menggunakan model ini. Akan tetapi kalau sudah project

besar, akan mengalami kesulitan jika menggunakan model ini.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

37

2.4.2 Elemen Rekayasa Piranti Lunak

Elemen pokok Rekayasa Piranti Lunak adalah sebagai berikut :

a. Process

Pada proses rekayasa piranti lunak merupakan perekat yang mengikat

lapisan-lapisan teknologi secara bersama dan membuat perangkat lunak

komputer untuk berkembang secara tepat waktu dan rasional. Proses

menggambarkan suatu kerangka kerja untuk sekumpulan dari Key

Process Areas (KPA) yang harus diterapkan untuk keefektifan

pengiriman dari teknologi rekayasa piranti lunak. Key process areas

merupakan bentuk dasar bagi control managemen dari proyek-proyek

piranti lunak dan menerapkan konteks dimana metode teknis dapat

diterapkan. Produk kerja (model, dokumen, data, laporan, bentuk, dan

lain lain) yang diproduksi, kualitas yang dipastikan, dan perubahan yang

diatur dengan baik.

b. Methods

Metode rekayasa pirantil lunak menyediakan teknik bagaimana cara

untuk membangun piranti lunak. Metode yang meliputi suatu ruang

lingkup tugas yang luas yang meliputi analisa kebutuhan , desain ,

konstruksi program, pengujian, dan dukungan. Metode rekayasa piranti

lunak bergantung pada sekumpulan prinsip-prinsip dasar yang

memerintah tiap area dari teknologi dan meliputi kegiatan modeling dan

teknik deskriptif lainnya.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

38

c. Tools

Peranan rekayasa piranti lunak menyediakan dukungan yang

otomatis dan semi - otomatis bagi proses dan metode-metodenya. Ketika

peralatan itu terintegrasi, maka informasi yang dibentuk oleh suatu alat

dapat digunakan oleh yang lainnya, suatu sistem yang mendukung

perkembangan piranti lunak disebut Computer-Aideds Software (CASE),

telah didirikan. CASE merupakan kombinasi dari software, hardware,

dan suatu basis data rekayasa piranti lunak (sebuah tempat penyimpanan

yang berisi informasi penting tentang analisis, desain, konstruksi

program, dan pengujian ) untuk menciptakan suatu lingkungan analogis

rekayasa piranti lunak untuk CAD/CAE (computer-aided design/

engineering) untuk peragkat keras.

2.5 Teori Khusus

Teori-teori khusus yang turut mendukung perancangan sistem yang ada

2.5.1 UML (Unified Modeling Language)

Menurut Whitten et.al. (2004,P430), UML adalah sekumpulan pemindahan

konvensi yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem

perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek.

UML terdiri dari berbagai tipe diagram, antara lain:

Class Diagram, yang mendeskripsikan kelas dan hubungan antar kelas

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

39

Interaction Diagram, yang mempunyai dua tipe yaitu sequence diagram dan

collaboration diagram. Diagram ini merupakan fungsi dari sistem dalam

kaitannya dengan cara interaksi objek satu dengan objek lainnya.

State Chart Diagram, yang menunjukkan bagaimana sistem berkelakuan

secara internal.

Component Diagram dan Deployment Diagram, yang menunjukkan

bagaimana berbagai komponen sistem disusun secara logikal dan fisikal.

1. Class Diagram

Menurut Schmuller (1998,P8), class diagram adalah sebuah

kategori atau pengelompokan dari hal-hal yang mempunyai atribut dan

fungsi yang sama.

Notasi-notasi yang digunakan di dalam class diagram:

a. Class

Class digambarkan dengan empat persegi panjang yang hanya

menuliskan nama class tersebut dan sekaligus menunjukkan atribut

dan operasinya.

b. Generalization

Generalization adalah sebuah class yang umum, biasanya disebut

sebagai super class yang mendeskripsikan properties yang bersamaan

kepada grup dari special class yang disebut sub class.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

40

c. Association

Association adalah hubungan terstruktur yang menspesifikasi objek

yang terkoneksi dengan objek lain.

d. Aggregation

Aggregation adalah sebuah superior object yang terdiri dari beberapa

objek. Struktur aggregation mendifinisikan hubungan antara dua

buah objek atau lebih. Aggregation menjelaskan suatu objek

fundamental yang terdiri atas objek-objek, sehingga apabila salah satu

objek dihilangkan maka objek yang lain tidak bisa dijelaskan lagi.

Sebuah class diagram terdiri dari sejumlah class yang

terhubung dengan garis yang menunjukkan hubungan antar class yang

ada. Contoh class diagram:

Gambar 2.2 Contoh Class Diagram

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

41

2. Usecase Diagram

Menurut Schmuller, (1999,p10), usecase diagram adalah sebuah

gambaran dari fungsi sistem yang dipandang dari sudut pandang pemakai.

Contoh usecase diagram:

Gambar 2.3 Contoh Usecase Diagram

3. Statechart Diagram

Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p276), statechart diagram

merupakan cara lain untuk mengekspresikan informasi dinamis tentang

sebuah sistem, diagram ini digunakan untuk menggambarkan fungsi

eksternal yang terlihat dari sebuah sistem atau dari objek secara individu.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

42

Contoh statechart diagram:

Gambar 2.4 Contoh Statechart Diagram

4. Sequence Diagram

Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p70), sequence diagram

menunjukkan urutan pertukaran pesan yang dilakukan oleh sekumpulan

objek atau aktor yang mengerjakan pekerjaan tertentu.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

43

Contoh sequence diagram:

Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram

5. Collaboration Diagram

Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p273), collaboration diagram

menunjukkan besarnya objek yang bekerja sama, diagram ini merupakan

sebuah grafik dengan sekumpulan objek dan aktor sebagai pusatnya.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

44

Contoh collaboration diagram:

Gambar 2.6 Contoh Collaboration Diagram

6. Component Diagram

Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p328), component diagram

menunjukkan bagaimana komponen-komponen dari suatu sistem

berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Contoh component

diagram:

Gambar 2.7 Contoh Component Diagram

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

45

7. Deployment Diagram

Menurut Schmuller (1999,p14), deployment diagram menunjukkan

arsitektur fisik dari sistem berbasis komputer. Contoh deployment

diagram:

Gambar 2.8 Contoh Deployment Diagram

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

46

2.5.2 Jenis-jenis Kapal

Ada berbagai jenis kapal di dunia ini, di antaranya:

a. Kapal Tanker

Kapal tanker adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau

produk turunannya. Jenis utama kapal tanker termasuk kapal tanker minyak,

tanker kimia, dan kapal tanker pengangkut LNG.

b. Pessengger Boat atau Kapal Penumpang

Kapal jenis ini berfungsi sebagai alat transportasi air bagi manusia untuk

berpergian dari satu tempat ke tempat yang lain. Biasanya kapal penumpang

atau pessengger boat memilik sekoci atau kapal-kapal kecil di dalamnya,

yang fungsi adalah sebagai kapal evakusi bagi para penumpang dan para

crew kapal apabila kapal mengalami gangguan atau kecelakaan.

Kapal penumpang harus memenuhi beberapa syarat sebelum digunakan:

Jika kapal mengalami kebocoran atau kerusakan, kapal harus tetap dapat

terapung ;

Memiliki alat-alat keselamatan dan evakuasi yang memadai dan berfungsi

dengan baik ;

Memiliki alat-alat untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran di

dalam kapal.

c. Supply Boat

Supply boat sebenarnya berfungsi sebagai alat transportasi barang untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang menunjang kegiatan operasional di

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00906-iF bab 2.pdf · 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan

47

lepas pantai. Dari mulai barang-barang yang diperlukan untuk pengerjaan

sumur minyak sampai pasokan bahan makanan untuk katering dan keperluan

pembuangan sampah. Tetapi bila diperlukan, kadang supply boat juga dipakai

untuk alat transportasi manusia seperti pessengger boat.