BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air...

28
17 BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR Bab dua pada studi penelitian ini berisi tinjauan teori yang mendasari analisa studi penelitian. Tinjauan teori dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian - pengertian yang menyangkut sistem tata air dan pendekatan -pendekatan yang digunakan dalam pemilihan metoda perhitungan potensi dan pemanfaatan sumberdaya air. 2.1 Sumberdaya Air Pada sub bab ini di jelaskan pengertian-pengertian yang menyangkut sumberdaya air, siklus hidrologi, limpasan air permukaan, infiltrasi dan n eraca air. 2.1.1 Pengertian Sumberdaya Air Berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air, yang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertiaan ini air permu kaan, air tanah, air hujan, dna air laut yang berada di darat. Sedangkan sumberdaya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Sumberdaya air dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok (Takeda, 1993 dalam Subroto, 2001:20), yaitu: - Berdasarkan sumber airnya , meliputi air permukaan, air tanah, air laut, dll. - Berdasarkan fungsi dan pemanfaatannya, meliputi air untuk keperluan domestik, industri, pertanian, PLTA dan lain-lain. - Berdasarkan keterdapatannya, yaitu dapat secara potens ial maupun secara efektif

Transcript of BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air...

Page 1: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

17

BAB 2

KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR

Bab dua pada studi penelitian ini berisi tinjauan teori yang mendasari analisa

studi penelitian. Tinjauan teori dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian -

pengertian yang menyangkut sistem tata air dan pendekatan -pendekatan yang

digunakan dalam pemilihan metoda perhitungan potensi dan pemanfaatan

sumberdaya air.

2.1 Sumberdaya Air

Pada sub bab ini di jelaskan pengertian-pengertian yang menyangkut

sumberdaya air, siklus hidrologi, limpasan air permukaan, infiltrasi dan n eraca air.

2.1.1 Pengertian Sumberdaya Air

Berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air,

yang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, maupun di

bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertiaan ini air permu kaan, air tanah, air

hujan, dna air laut yang berada di darat. Sedangkan sumberdaya air adalah air,

sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya.

Sumberdaya air dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok (Takeda,

1993 dalam Subroto, 2001:20), yaitu:

- Berdasarkan sumber airnya , meliputi air permukaan, air tanah, air laut, dll.

- Berdasarkan fungsi dan pemanfaatannya, meliputi air untuk keperluan

domestik, industri, pertanian, PLTA dan lain-lain.

- Berdasarkan keterdapatannya, yaitu dapat secara potens ial maupun secara

efektif

Page 2: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

18

Berdasarkan potensinya, keberadaan sumberdaya air di Indonesia dibagi

menjadi 3 kelompok wilayah (Seminar Nasional Pengembangan Lingkungan Hidup

Tahun 1987, dalam Silalahi, 1996:9):

a. Wilayah dengan potensi rendah, kurang dari 10.0 00m3/kapita/th, meliputi

pulau-pulau Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara

b. Wilayah dengan potensi sedang, antara 10.000 – 100.000 m3/kapita/th,

meliputi pulau-pulau Sumatra, Sulawesi dan Maluku

c. Wilayah dengan potensi tinggi, yaitu lebih dari 100.000 m 3/kapita/th, meliputi

pulau-pulau Kalimantan dan Irian Jaya

Potensi sumberdaya air yang terdapat pada suatu wilayah adalah sejumlah air

yang bersumber dari hujan yang jatuh di wilayah tersebut, ditambah dengan cadangan

air yang tersimpan di dalam tanah. Pemanfa atan potesi sumberdaya air ditentukan

oleh waktu, tempat, teknologi dan kondisi ekonomi dan social politik (Nace 1976,

dalam Kusuma, 1988, Hal. 57)

2.1.2 Siklus Hidrologi

Secara keseluruhan jumlah air di planet bumi relatif tetap dari masa ke masa.

Air di bumi mengalami suatu siklus melalui serangkaian peristiwa yang berlangsung

terus menerus. Serangkaian peristiwa tersebut dinamakan siklus hidrologi.

Siklus hidrologi (Suparmoko, 1997: 187):

1. Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap)

2. Transpirasi (air dari tumbuh-tumbuhan yang menguap)

3. Peralihan secara horizontal dari uap air/udara

4. Presipitasi/hujan

5. Run-off (air yang langsung mengalir ke laut)

Page 3: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

19

Beberapa faktor yang diperhitungkan dalam analisis hidrologi ini antara lain

adalah:

- Curah hujan, yaitu sejumlah air hujan turun di permukaan tanah suatu

daerah

- Evapotranspirasi, yang terdiri dari besaran pernguapan air hujan oleh

tanah dan oleh tumbuhan (transpirasi).

- Limpasan air permukaan, adalah sejumlah air hujan yang jatuh

dipermukaan tanah yang tidak t erserap ke dalam tanah

Sebagian air hujan yang tiba di permukaan tanah akan masuk ke dalam tanah

(infiltrasi). Bagian lain yang merupakan kelebihan akan mengisi lekuk lekuk

permukaan tanah, kemudian mengalir ke daerah yang rendah, masuk ke sungai, dan

akhirnya ke laut. Tidak semua butir air yang mengalir akan tiba ke laut. Dalam

perjalanan ke laut, sebagian akan menguap dan kembali ke udara. Sebagian air yang

masuk ke dalam tanah keluar kembali ke sungai -sungai (disebut aliran intra =

interflow). Tetapi sebagaian besar akan tersimpan sebagai air tanah (groundwater)

yang akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama ke permukaan

tanah di daerah-daerah yang rendah (disebut groundwater runoff = limpasan air

tanah). (Mori, 1977)

Page 4: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

20

GAMBAR 2.1SIKLUS HIDROLOGI

Evapotranspirasi adalah mekanisme perubahan wujud fase cair ke fase gas

melalui proses perpindahan molekul dari permukaan tanah, air, dan jaringan tanaman

ke atmosfer, sedangkan potensial evapotranspirasi adalah jumlah maksimum air yang

dapat diuapkan oleh permukaan tanaman pendek yang rapat dengan anggapan bahwa

air yang tersedia cukup. Dalam perh itungan Evapotranspirasi, terdapat beberapa

metode untuk mencari pendugaan nilai evapotranspirasi potensial, yaitu Blaney

Criddle, Thfornwaite, Penman, Radiasi, Hargreaves, dll. Dan dalam penulisan ini,

penulis menggunakan metode Penman, karena metode Penm an adalah metoda yang

hasil ketelitian pendugaannya hampir mendekati hasil yang tepat karena

memperhatikan banyak memperhatikan variabel -variabel, berikut rumus metode

Penman

27,027,0

AEAHPET ,

SeTSrRH d 9,01,0092,056,055,018,01 4

20098,0135,0 WeeE da

Page 5: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

21

75,410log656,0233,010

hWWh

%9025,2 nS

Keterangan

PET : Potensial Evapotranspirasi (mm H 2O/hari)

E : Evaporasi

A : Kemiringan Kurva tekanan uap air jenuh pada suhu udara ( Tabel II-1)

T4 : B, radiasi black body pada temperatur udara ( (Tabel II-1)

ea : Tekanan uap pada suhu rata-rata (mm Hg) ((Tabel II-1)

ed : Tekanan uap aktual (mm Hg) : RH x e a=

RH : Kelembaban

R : Solar radiasi pada permukaan horizontal di atas atmosfer ( Tabel II-2)

r : Albedo (Tabel II-3)

S : Radiasi Matahari (Sunshine)

Wh : Kecepatan angin pada ketinggian h meter (mil/hari)

n : jumlah hari hujan

TABEL II-1HUBUNGAN TEMPERATUR TERHADAP KEMIRINGAN TEKANAN

UAP JENUH, RADIASI BLACK BODY, DAN TEKANAN UAP

T(Celcius)

A(Tekanan Uap)

B(Konstanta Boltzman)

eamm Hg)

25 0,78 15,92 23,7626 0,82 16,10 25,7327 0,87 16,34 26,9828 0,91 16,56 28,5929 0,96 16,79 30,2030 1,00 17,01 31,82

Sumber : Modul 3 Evapotranspirasi, mata kuliah Metorologi Geofisika

Page 6: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

22

TABEL II-2HUBUNGAN LINTANG DENGAN

RADIASI MATAHARILintang R10o LU 14,23

0o 14,2310o LS 14,20

Sumber : Modul 3 Evapotranspirasi, mata kuliah Metorologi Geofisika

TABEL II-3PERKIRAAN BESARAN ALBEDO BERDASAKAN

PERMUKAAN TATA GUNA LAHANLokasi Albedo

Daerah hutan 0,11Daerah Batu 0,16Daerah Tumbuhan Hijau 0,20Daerah Semak 0,22Daerah Pasir 0,26

Sumber : Modul 3 Evapotranspirasi, mata kuliah Metorologi Geofisika

2.1.3 Limpasan Air Permukaan

Curah hujan sebagai sumber air dalam setiap tahun jatuh ke permukaan bumi

biasanya relatif konstan. Jatuhnya curah hujan ke per mukaan bumi menjadi tambahan

sumberdaya air dalam bentuk limpasan air permukaan dan air yang meresap ke dalam

tanah. Limpasan air permukaan adalah bagian dari curah hujan yang mengalir di atas

permukaan tanah, tidak terinfiltrasi dan bergerak ke tempat yan g lebih rendah menuju

sungai, danau dan lautan. Limpasan air permukaan terjadi ketika curah hujan

melampaui laju infiltrasi ke dalam tanah, setelah laju infiltrasi terpenuhi, air mulai

mengalir mengisi cekungan-cekungan pada permukaan tanah, kemudia mengal ir di

atas permukaan tanah dengan bebas sebaai limpasan permukaan.

Koefisien limpasan air permukaan adalah total curah hujan yang mengalir di

permukaan. Misalnya, koefisien limpasan 20%, artinya 20% dari total curah hujan

akan mengalir menjadi limpasan air permukaan. Koefisien air limpasan merupakan

Page 7: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

23

salah satu indikator untuk menentukan apakah suatu daerah telah mengalami

gangguan (fisik). Nilai koefisien yang besar menunjukkan ahwa lebih banyak air dari

curah hujan mengalir dalam bentuk limpasan air permuk aan hal ini kurang

menguntungkan karena besarnya air yang terserap ke dalam tanah menjadi berkurang

dan pada musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan, sementara semakin

besarnya koefisien air permukaan dapat menyebabkan terjadinya erosi dan banjir.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai koefisien limpasan adalah laju infiltrasi

tanah, kondisi dan sifat tanah, kemiringan lahan, tanaman penutup tanah, dan

intensitas hujan.

Untuk mengetahui besarnya limpasan air permukaan, ditentukan melalui

pendekatan empiric, dengan menggunakan rumus rasional sebagai berikut (Peter

1980, dalam Kusuma, 1988, Hal 184) ( Rational Equation) (Ffolliott, 1980):

Keterangan:

Q = Jumlah aliran air permukaan (m 3)

P = Curah Hujan (mm)

ET = Evapotranspirasi (mm/th)

Ai = Luas lahan (m3)

Cro = Koefisien limpasan permukaan

2.1.4 Infiltrasi

infiltrasi memegang peranan penting terhadap keberadaan air tanah, karena

infiltrasi adalah proses terserapnya air ke dalam tanah, umumnya air tersebut berasal

dari curah hujan, sedangkan air infiltrasi adalah air hujan yang jatuh ke permukaan

tanah dan langsung masuk ke dalam tanah. air hujan yang mengalir masuk ke dalam

tanah, dalam batas tertentu berdifat mengendalikan ketersediaan ait untuk

Q = (P – ET) . Ai . Cro

Page 8: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

24

keberlangsungan proses evapotranspirasi. Ketersediaan air tanah dipengaruhi oleh

kondisi curah hujan, hidrogeologi dan topografi DAS. Kapasitas infiltrasi terjadi

ketika intesitas curah hujan melebihi kemampuan tanah dalam menyerap kelembaban

tanah.

Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaa n bumi yang dapat

dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan

pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan

tanah melalui pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978; Freeze dan Cherry. 1979;

Kodoatie, 1996). Air tanah adalah semua air yang berada di bawah permukaan tanah,

mencakup air yang tidak bergerak maupun yang mengalir melalui rongga -rongga

antar butiran di dalan tanah atau lapisan akifer yang merupakan lapisan formasi yang

mampu meloloskan air, baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi,

dengan kondisi jenuh air serta mempunyai suatu besaran konduktivitas hidraulik,

sehingga dapat membawa air, atau air dapat diambil, dalam jumlah yang ekonomis

(Kodoatie 1996, dalam Widiati, 1998, Hal 56). UU Sumber Daya Air mendefinisikan

air tanah sebagai air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah

permukaan tanah.

Air tanah merupakan sumber air tawar terbesar di bumi, mencakup kira -kira

30% dari total air tawar atau 10,5 km 3. Akhir-akhir ini pemakaian air tanah

meningkat cepat, bahkan di beberapa tempat tingkat eksploitasinya sudah sampai

tingkat yang membahayakan. Air tanah biasa diambil, baik untuk sumber air bersih

maupun untuk irigasi, melalui sumur terbuka, sumur tabung, spring , atau sumur

horizontal. Kecenderungan memilih air tanah sebagai sumber air bersih dibandingkan

dengan air permukaan, yaitu:

1. Tersedia dekat dengan tempat yang memerlukan, sehingga distribusi lebih

murah

2. Debit sumur biasanya relative stabil

3. Lebih bersih dari bahan cemaran permukaan

Page 9: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

25

4. Kualitasnya lebih seragam

5. Bersih dari kekeruhan, bakteri, lumut atau tumbuhan dan binatang air

Air tanah merupakan satu bagian dalam proses sirkulasi alamiah. Jika

pemanfaatan air tanah itu memutuskan sistem sirkulasi yakni jika a ir yang dipompa

melebihi besarnya pengisian kembali, maka akan terjadi pengurangan volume air

tanah yang ada. Berkurangnya volume air tanah itu akan kelihatan dalam bentuk

penurunan permukaan air tanah atau penurunan tekanan air tanah secara terus

menerus.

Untuk mengetahui jumlah air yang meresap ke dalam tanah ditentukan dengan

perhitungan potensi air tanah dengan persamaan Ffolliot (1980) atau pendekatan

empiris sebagai berikut (Peter 1980, dalam Kusuma, 1988, Hal. 84):

Keterangan:

R = Volume air yang meresap ke dalam tanah (m 3)

P = Curah Hujan (mm)

ET = Evapotranspirasi (mm/th)

Ai = Luas lahan (m3)

Cro = Koefisien limpasan permukaan

2.1.5 Neraca Air

Menurut Sri Harto (1999) pengembangan sumber daya air dapat diartikan

secara umum sebagai upaya pemberian perlakuan terhadap fenomena alam agar dapat

dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan neraca air merupakan suatu gambaran

umum mengenai kondisi ketersediaan air dan pemanfaatannya di suatu daerah.

Konsep fokus kajian pengembangan sumber daya air dapat meliputi kegiatan:

R = (P – ET) . Ai . (1-Cro)

Page 10: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

26

a. Perhitungan potensi sumber daya air.

b. Analisis kebutuhan air baik tahun eksisting maupun masa yang akan

datang dan sekaligus pembuatan analisis neraca sumber daya airnya.

c. Pemberian alternatif sumberdaya alam yang dapat dimanfaa tkan.

Analisis neraca air atau keseimbangan air adalah suatu analisa yang

menggambarkan pemanfaatan sumber daya air suatu daerah tinjauan yang didasarkan

pada perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan air. Faktor -faktor yang

digunakan dalam perhitungan dan analisis neraca air ini adalah ketersediaan air dari

daerah aliran sungai yang dikaji (yang merupakan ketersediaan air permukaan) dan

kebutuhan air dari tiap daerah layanan yang dikaji (yang meliputi kebutuhan air untuk

domestik, perkotaan, industri , perikanan, peternakan dan irigasi).

Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung neraca air dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Keterangan:

Qketersediaan = debit ketersediaan air.

Qkebutuhan = debit kebutuhan air.

Dari persamaan tersebut maka dapat didefinisikan arti dari kekeringan.

Kekeringan yang dimaksud disini adalah saat dimana total kebutuhan air untuk

berbagai sektor lebih besar daripada jumlah air yang tersedia untuk mencukupi

kebutuhan tersebut. Atau juga dapat pula dikatakan bahwa kekering an terjadi saat

neraca air mengalami defisit atau memiliki nilai negatif.

Neraca = Qketersediaan - Qkebutuhan

Page 11: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

27

2.2 Perubahan Penggunaan Lahan

Dalam sub bab ini, dijelaskan secara singkat pengertian dan lingkup

perubahan penggunaan lahan, pengendalian penggunaan lahan, dan hubungan

sumberdaya air dengan penggunaan lahan.

2.2.1 Pengertian dan Lingkup Perubahan Penggunaan Lahan

Adanya suatu pertumbuhan yang menimbulkan pembangunan, perkembangan

dan pengembangan kota, maka perubahan penggunaan lahan adalah suatu hal yang

normal. Menurut Zulkaidi (1999), perubahan penggunaan lahan adalah mencakup

perubahan fungsi (landuse), intensitas dan ketentuan teknis masa bangunan ( bulk).

Perubahan fungsi adalah perubahan jenis kegiatan, sedangkan perubahan intensitas

adalah mencakup perubahan KLB, KDB, kepadatan pembangunan dan lain -lain.

Perubahan fungsi mempunyai dampak yang paling besar terhadap lingkungan karena

menghasilkan kegiatan yang berbeda dengan kegiatan sebelumnya, dan dapat

mengubah fungsi suatu kawasan.

Perubahan penggunaan lahan tidak mengubah suatu luas lahan, tetapi hanya

perubahan dinamis yang menyangkut aspek aspek kehidupan masyarakat. Perubahan

kawasan lindung menjadi kawasan budidaya seperti permukiman, industri, pertanian

erat kaitannya dengan aspek ekonomi, sosial dan budaya ya ng diperngaruhi

kesejahteraan masyarakat.

2.2.2 Pengendalian Penggunaan Lahan

Penyimpangan penggunaan lahan dapat dilihat dari rutinitas bencana seperti

banjir, kekeringan dan bencana alam lainnya yang merupakan buruknya struktur dan

pola penggunaan lahan. Penyimpangan dapat terjadi karena kurangnya penegakkan

implementasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang

mengatur penggunaan lahan. Adanya penggunaan lahan yang menyimpang dari

arahan rencana yang ada, maka diperlukan pengend alian pemanfaatan ruang untuk

Page 12: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

28

mengarahkan, membatasi dan mengendalikan perubahan penggunaan lahan baik

perubahan fungsi maupun perubahan fisik.

2.3.2 Hubungan Sumberdaya Air dengan Penggunaan Lahan

Sumberdaya air dan tata guna lahan terdapat hubungan eko logis, dimana

terdapat dua hal yang mendasari sistem hubungan tersebut. Pertama, air menyediakan

sumberdaya (baik secara kuantitas, kualitas maupun kontinuitas) untuk mendukung

upaya penggunaan lahan secara optimal. Kedua, sebaliknya penggunaan lahan yang

tidak memperhatikan kaidah konservasi air akan sangat terganggu kelangsungan

sumberdaya air (Kodotie, 2005).

Atas dasar keterkaitan timbal balik di atas, maka pengelolaan lahan

(penataaguna dan pemanfaatan lahan) harus dilakukan sejalan dengan pengelolaa n

sumber daya air. Dalam wilayah DAS terdapat berbagai jenis penggunaan lahan, baik

pertanian, permukiman, sampai industri, dimana masing-masing kegiatan tersebut

akan memberikan dampak yang berbeda terhadap keseimbangan hidrologi. Besarnya

aliran limpasan air menuju sungai yang disebabkan oleh berkurangnya kemampuan

tanah dalam menyerap air, tidak saja berdampak pada berkurangnya ketersediaan air

tanah, akan tetapi dapat meningkatkan frekuensi dan besarnya genangan banjir, erosi

dan sedimentasi, penurunan kualitas air, dan lain sebagainya.

Berdasarkan persamaan neraca keseimbangan air dalam sistem wadah

sumberdaya air baik berupa DAS maupun CAT, parameter koefisien aliran

permukaan (Cro) menjadi salah satu indikator utama yang menggambarkan

keefektifan penggunaan lahan dalam menjadi sumberdaya air. Nilai Cro berkisar

antara 0 dan 1 ( 0 < Cro < 1), dimana Cro = 0, curah hujan yang jatuh pada suatu

DAS secara keseluruhan akan terserap ke dalam tanah dan menjadi aliran dasar yang

berfungsi sebagai imbuhan air tanah, dan nilai Cro = 1, keseluruhan air hujan yang

jatuh tidak mampu terserap ke dalam tanah, akan mengganggu keseimbangan air

Page 13: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

29

tanah, serta menjadi air limpasan sungai yang dapat menimbulkan banjir di musim

hujan.

Dengan mempertimbangkan karakteristik f isik dasar wilayah dan jenis

penggunaan lahannya, ditetapkan besarnya variasi dari nilai koefisien limpasan (Cro)

seperti dijelaskan dalam tabel II-4 dan II-5:

TABEL II-4KOEFISIEN LIMPASAN KAWASAN PERDESAAN

Kondisi Topografi & VegetasiNilai Cro Berdasarkan Kondisi Tanah

Terbuka & Berpasir Berlempung & Lanau Endapan Berlempung

1. Hutana. Datar (0-5%)b. Bergelombang (5-10%)c. Berbukit (10-30%)

2. Padang Rumputa. Datarb. Bergelombangc. Berbukit

3. Pertaniana. Datarb. Bergelombangc. Berbukit

0,100,250,30

0,100,160,22

0,300,400,52

0,300,350,50

0,300,360,42

0,500,600,72

0,400,500,60

0,400,550,60

0,600,700,82

Sumber : William M. Marsh (1991, Hal 118)

Page 14: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

30

TABEL II-5NILAI KOEFISIEN AIR LARIAN (CRO)

Tipe DaerahKoefisien Air Larian

(Cro)Lapangan rumput- Tanah berpasir, datar 2% 0,05 - 0,10- Tanah berpasir, rata-rata 2 - 7% 0,10 - 0,15- Tanah berpasir, berlereng 7% 0,15 - 0,20- Tanah berat, datar 2% 0,13 - 0,17- Tanah berat, rata-rata 2 - 7% 0,18 - 0,22- Tanah berat, berlereng 7% 0,25 - 0,35Daerah usaha- Daerah usaha di kota 0,70 - 0,95- Daerah usaha di kampung 0,50 - 0,70Daerah permukiman- Perumahan individual 0,30 - 0,50- Multi unit, berdiri sendiri -sendiri 0,40 - 0,60- Multi unit, tergabung 0,60 - 0,75- Suburban 0,25 - 0,40- Daerah permukiman, apartemen 0,50 - 0,70Industri- Industri berat 0,50 - 0,80- Industri ringan 0,60 - 0,90Taman, kuburan 0,10 - 0,25Daerah permainan (play grounds) 0,20 - 0,40Daerah stasiun kereta api 0,10 - 0,30Jalan- Aspal 0,70 - 0,95- Beton 0,80 - 0,95- Bata 0,70 - 0,85- Kerikil 0,15 - 0,30- Tak diperkeras, lahan kosong 0,75 - 0,95Atap (genteng) 0,01 - 0,10

Sumber : Otto Soemarwoto (2001)

2.3 Peranan Sumberdaya Air

Air merupakan sumberdaya alam yang selalu di butuhkan bagi kelangsung

hidup manusia dan bagi pengembangan lingkungan hidup di sekitarnya. Sebagai

sumberdaya alam, agar ketersediaannya tercukupi, air perlu penanganan dan

pengelolahan khusus, sehingga kebutuhan makhluk hidup termasuk manusia akan air

Page 15: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

31

tidak terganggu. Secara umum, Dinas Pertambangan Propinsi Jawa Barat (1996)

membagi peruntukkan kebutuhan air ke dalam 4 kelompok penggunaan, yaitu

penggunaan air untuk kebutuhan pendud uk (rumah tangga), fasilitas sos ial-ekonomi,

pertanian dan industri.

2.3.1 Kebutuhan Sumberdaya Air bagi Penduduk (Rumah Tangga)

Kebutuhan sumberdaya air untuk keperluan domestik dipengaruhi oleh laju

pertubuhan penduduk. Oleh karena itu untuk mengetahui kebutuhan sumberdaya air

untuk keperluan domestik di masa data ng, hal pertama yang harus dilakukan adalah

memproyeksikan pertumbuhan penduduk. Proyeksi jumlah penduduk dihitung dengan

model pertumbuhan Eksponensial (Mode l Geometri/Model Bunga Berganda.

Penggunaan model pertumbuhan eksponensial dikarenakan pada model tersebut

terjadi perkalian yang diulang-ulang. Jadi pertumbuhan penduduk didapat dengan

angka pertumbuhan (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun. Rumus

pertumbuhan penduduk ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Pt : Jumlah penduduk akhir tahun proye ksi

Po : Jumlah penduduk awal tahun proyeksi

r : Tingkat pertumbuhan penduduk

n : Rentang tahun

Selain proyeksi pertumbuhan penduduk, dalam perhitungan proyeksi

kebutuhan sumberdaya air juga dibutuhkan standar kebutuhan air bagi penduduk dan

rumah tangga didasarkan pada pembagian jenis kota menurut jumlah penduduk, yang

disajikan pada tabel II-6:

Pt = Po (1 + r)n

Page 16: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

32

TABEL II-6STANDAR KEBUTUHAN AIR RUMAH TANGGA BERDASARKAN JENIS

KOTANo. Kategori Kota Jumlah Penduduk

(Jiwa)Standar Kebutuhan Air

(lt/Jiwa/Hari)1 Kota Metropolitan >1.000.000 1902 Kota Besar 500.000 - 1.000.000 1703 Kota Sedang 100.000 - 500.000 1504 Kota Kecil 20.000 - 100.000 1305 Kota Kecamatan 3.000 - 20.000 100

Sumber : Ditjen Cipta Karya, DPU, 1990

2.3.2 Kebutuhan Sumberdaya Air bagi Fasilitas Sosial Ekonomi

Kebutuhan sumberdaya air untuk pemenuhan berbagai sarana -prasarana sosial

ekonomi masyarakat didasarkan pada jenis fasilitas yang ada, seperti fasilitas

pendidikan (sekolah), fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesma, dll), fasilitas

peribadatan (masjid, gereja, dll), fasilitas perkantoran, fasilitas perdagangan (pasar),

fasilitas pariwisata, dan fasilitas transportasi (terminal). Analisis kebutuhan

sumberdaya air untuk pemenuhan kebutuhan air untuk prasarana dan sarana sosial

ekonomi didasarkan pada kecenderungan perkembangan prasarana dan sarana

dimaksud dan standar kebutuhan untuk masing -masing jenis prasarana dan sarana

disajikan pada tabel2.7:

Page 17: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

33

TABEL II-7STANDAR KONSUMSI AIR UNTUK PEMENUHAN

FASILITAS SOSIAL EKONOMINo. Jenis Fasilitas Standar Kebutuhan Air

1 Fasilitas Pendidikan *) 400 lt/hari (146 m3/th)

2 Fasilitas Kesehatan *) 250 lt/hari (91,25 m3/th)

3 Fasilitas Peribadatan *) 200 lt/ hari (73 m3/th)

4 Fasilitas Perkantoran **) 2 - 4 m3/hr/unit

5 Fasilitas Perdagangan **) 2 - 3 m3/hr/unit

6 Fasilitas Pariwisata **)30 lt/hr/pengunjung

150/lt/hr/tempat tidur

7 Fasilitas Transportasi **) 2 - 3 m3/hr/unit

Sumber : *) Pedoman RUTR Wilayah Inti Metropolitan Bandung Raya ( dalamSari, 1995)

**) Suparmoko (1997)

2.3.3 Kebutuhan Sumberdaya Air b agi Pertanian

Kebutuhan sumberdaya air untuk kegiatan pertanian ditentukan oleh jenis

komoditi yang ditanam pada satuan luas tertentu (jenis komoditi/luas/waktu), seperti

pertanian lahan basah (padi) yang biasanya menggnakan irigasi teknis, pertanian

lahan kering (palawija) dengan irigasi non -teknis, tanaman kehutanan, kegiatan

peternakan dan perikanan. Standar kebutuhan air untuk berbagai kegiatan pertanian

disajikan pada tabel II-8:

Page 18: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

34

TABEL II-8STANDAR KEBUTUHAN AIR TIAP SEKTOR

DI DAERAH PENGALIRAN SUNGAI KALI PROGONo. Jenis Fasilitas (Sektor)Standar Kebutuhan Air Standar Kebutuhan Air

1Pertanian *)

a. Lahan basah (padi) 1/lt/dt/harib. Lahan kering (palawija) 0.25 lt/dt/hari

2Peternakana. Ternak besar 25 lt/hari/ekorb. Unggas 2.5 lt/hari/ekor

3Perikanana. Luas sawah (kolam sawah) (m2) 3.1536 m/thn

Sumber : Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan dalam Suparmoko (1997)*) Sesuai dengan konsep Pasten

2.3.4 Kebutuhan Sumberdaya Air Bagi Industri

Industri merupakan salah satu jasa yang mana menjadi salah satu basis

perekonomian suatu Negara. Oleh karena itu, penanganannya menuntut suatu upaya

yang efisien untuk memperoleh nilai tambah yang optimal. Berdasarkan jenis produk

yang dihasilkannya, industri dapat berupa industri pengolahan, jasa, pariwisata, dan

lain-lain. Sedangkan menurut skala operasinya, dapat dikelompokkan berdasarkan

jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam aktifitasnya , yaitu:

1. Industri kecil, dengan jumah tenaga kerja 1 – 19 orang

2. Industri sedang, dengan jumlah tenaga kerja 20 – 99 orang

3. Indutri besar, dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang

Perlunya penggunaan air dalam suatu industri, umumnya digunakan untuk

proses produksi, pendinginan, pembuangan limbah, keperluan domestik, dll. Menurut

kammerer (Kusumah, 1988, Hal. 123), besarnya suatu industri antara lain ditentukan

oleh kebutuhan satuan produksi/unit, kebutuhan air per tenaga kerja, dan kebutuhan

pertambahan nilai atau nilai produksi. Standar kebutuhan air untuk berbagai kegiatan

industri disajikan pada tabel II-9 :

Page 19: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

35

TABEL II-9TABEL STANDAR KONSUMSI AIRUNTUK KEBUTUHAN INDUSTRIFasilitas Jumlah Satuan

Industri 120 *) Liter/orang/hari2 – 3 **) m3/hari/unit

Sumber : *) Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan dalam Suparmoko (1997)**) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Dep. Pekerjaan Umum, 1989

2.4 Pengelolaan Sumberdaya Air

Berdasarkan UU No. 7 tahun 2004 tentang sumberdaya air, pengelolaa n

sumberdaya air adalah merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi

penyelenggaraan konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan

pengendalian daya rusak air. Sedangkan pengelola sumberdaya air adalah institusi

yang diberi wewenang untuk melaksanakan pengelolaan sumberdaya air. Pengelolaan

sumberdaya air didasarkan pada asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum,

keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian serta transparasi dan akuntabilitas.

Sumberdaya air dikelola secar a menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan

hidup dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumberdaya air yang berkelanjutan

untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Seiring dengan berjalannya waktu, dengan meningkatnya pertumbuhan

penduduk, kebutuhan akan air juga meningkat. Setiap individu/kelompok mempunyai

akses yang sama dalam menggunakan sumber daya air, sebagaimana layaknya

terhadap barang public, yang memiliki sifat tidak bersaing dalam megkonsumsinya

(non-rivalry), dan tidak bersifat eksklucif ( non-exclusion) dimana setiap

orang/kelompok berhak untuk menggunakannya (Yakin, 1997,hal. 54). Di lain pihak,

air yang tersedia di alam yang secara potensial dapat dimanfaatkan manusia adalah

tetap saja jumlahnya (Silalahi, 1996). Oleh karena itu, untuk menjag a kelestarian

sumber daya air dibutuhkan suatu pengelolaan pemanfaatan sumberdaya air yang

terpadu dengan pengaturan yang didasari oleh kaidah -kaidah pelestarian lingkungan.

Page 20: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

36

2.5 Kawasan Konservasi

Pada bab ini dijelaskan mengenai definisi pengelolaan , fungsi, perencanaan

pengelolaan, keberlanjutan dan permasalahan sumberdaya air di kawasan konservasi.

2.5.1 Definisi Pengelolaan Kawasan Konservasi

Konservasi berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con

(together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya

memelihara apa yang kita punya ( keep/save what you have), namun secara bijaksana

(wise use). Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk

evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi le bih buruk daripada saat

sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana

konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam

untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi

sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam

beberapa batasan, sebagai berikut :

1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan

manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama ( American

Dictionary).

2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal

secara sosial (Randall, 1982).

3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hid up

termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang

meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian,

administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).

4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat

memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui

untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).

Page 21: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

37

Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara keberadaan serta

keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumberdaya air agar senantiasa tersedia

dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk

hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Fungsi kawasan

konservasi di Kawasan Bandung Utara yang terl etak di dataran tinggi adalah sebagai

wilayah resapan air tanah, sehingga ketika musim hujan, air dapat lebih menyerap ke

dalam tanah, dan mengurangi limpasan air permukaan, sehingga dapat menghambat

bajir untuk wilayah di bawahnya. (suara merdeka.com). Tujuan utama konservasi

menurut “Strategi Konservasi Sedunia” ( World Coservation Strategy ), ada tiga,

yaitu:

a. Memelihat proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan

b. Mempertahankan keanekaan genetis, dan

c. Menjamin pemanfaatan jenis (spesies) da n ekosistem secara berkelanjutan.

Kawasan konservasi didukung oleh kawasan penyangga yang mana

merupakan daerah yang sangat potensial untuk dikelola guna mempertahankan

kelestarian alam. Menurut Departemen Kehutanan, dalam menetapkan dan mengelola

daerah penyangga kawasan konservasi harus berdasarkan pada tiga aspek yang saling

terkait, yaitu aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat, sehingga daerah

penyangga memiliki ekonomi yang mampu meningkatkan tarah hidup dan persepsi

masyarakat dalam menjaga keutuhan kawasan konservasi. Model pengembangan dan

pengelolaannya dibagi dalam bentuk pembagian daerah penyangga ke dalam zonasi,

yaitu jalur hijau, jalur interaksi dan jalur kawasan budidaya.

2.5.2 Permasalahan Sumberdaya Air dalam Kawasan konservasi

Dalam masalah kawasan konservasi juga terkait masalah tata ruang yang

dikelola lembaga yang berbeda pula. Akibatnya, yang dihasilkan di lapangan adalah

kebijakan sektoral dan seringkali justru antikonservasi. Penerbitan izin pengambilan

air tanah kepada industri yang berlangsung dengan mudah tanpa memperhitungkan

Page 22: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

38

aspek konservasi, bukan hanya memunculkan masalah lingkungan tetapi juga

menimbulkan paradoks pemanfaatan air. Penyedotan air tanah yang intensif di

kawasan industri, khususnya di kota -kota mengakibatkan penurunan permukaan

tanah.

Paradoks pemanfaatan air terjadi saat kepentingan produksi industri

memanfaatkan air tanah (dalam) yang memiliki kualitas prima, sedangkan untuk

kebutuhan hidup (minum dan kebersihan) masyarakat justru harus menggunakan air

permukaan yang lebih "kotor", baik sudah maupun belum diolah. Penerbitan IMB

oleh lembaga yang tidak langsung bersinggungan -secara fisik-dengan pengelolaan

sumber daya air, mengakibatkan tidak terkendalinya konversi lahan di kawasan hulu.

Patokan konservasi seperti tingkat penutupan lahan oleh bangunan dilanggar begitu

saja.

Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai pengatur

media yang mengatur tata air, unsur pertanian, maupun unsur perlindungan alam dan

lingkungannya. Lahan kritis merupakan lahan yang kondisi tanahnya telah

mengalami atau dalam proses mengalami kerusakanfisik kimia atau biologi yang

akhirnya membahayakan fungsi hidrologi, orologi, produksi pertanian, permukiman

dan kehidupan social ekonomi di sekitar daerah pe ngaruhnya (Setiawan dalam Adi,

1996). Luas lahan kritis di Indonesia juga mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tahun 1984 terdapat sudah terdapat 11 juta Ha lahan kritis yang meningkat menjadi

46 juta Ha di tahun 2002.

Terjadinya lahan kritis dan kerusakan kawasan konservasi sebenarnya

disebabkan karena alasan yang klasik seperti penggundulan hutan, mendirikan

bangunan di kawasan terlarang dan mencemari air permukaan yang juga

mengakibatkan bencana kekeringan, banjir dan longsor.

Page 23: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

39

2.6 Perencanaan Pemanfaatan Ruang Wilayah (RTRW)

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai pengertian Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW), fungsi RTRW sebagai alat koordinas pengelolaan sumberdaya air.

perencanaan pemanfaatan ruang dalam kawasan konservasi dan hubungan

keseimbangan tata air dengan rencana pemanfaatan ruang.

2.6.1 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Perencanaan Tata Ruang wilayah merupakan suatu upaya mencoba

merumuskan usaha pemanfaatan ruang secara optimal dan efisien serta lestari bagi

kegiatan usaha manusia di wil ayahnya yang berupa pembangunan sektoral, daerah,

swasta dalam rangka mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang ingin

dicapai dalam kurun waktu tertentu. Menurut UU No. 2 6 tahun 2007, tata ruang

didefinisikan sebagai wujud struktural dan pola pemanf aatan ruang atau wadah.

Untuk memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan terhadap suatu ruang atau

wilayah diperlukan perencanaan terhadap penataan ruang, yang meliputi ruang

daratan, ruang lautan, dan ruang udara. Perencanaan tata ruang sendiri lebih terfokus

pada pemanfaatan ruang daratan itu sendiri, karena di wilayah inilah tempat manusia

dan makhluk hidup lainnya berinteraksi menjaga keseimbangan ekosistem. Artinya

perencanaan tata ruang tidak dapat dipisahkan dari usaha -usaha menjaga kelestarian

lingkungan, keseimbangan ekosistem dan bermuara pada tercapainya kenyamanan

hidup bagi segenap penghuninya. Penataan ruang tidak mengenal batas wilayah

administrative, sebab lahan sebagai basis penataan ruang adalah bentang alam dan

merupakan satu kesatuan toposequence yang tidak dapat dipisahkan satu dengan

lainnya.

Landasan hukum penyusunan tata ruang di Indonesia secara umum mengacu

pada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang. Pedoman ini

sebagai landasan hukum yang berisi tentang kewaji ban setiap Propinsi, Kabupaten

dan Kota untuk menyusun tata ruang wilayah sebagai arahan pelaksanaan

Page 24: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

40

pembangunan daerah. Kewajiban Daerah untuk menyusun tata ruang berkaitan

dengan penerapan desentralisasi dan otonomi daerah.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan

ruang, rencana tata ruang dirumuskan secara berjenjang mulai dari tingkat yang

sangat umum sampai tingkat yang sangat rinci seperti dicerminkan dari tata ruang

tingkat propinsi, kabupaten, perkotaan, desa dan bahkan untuk tata ruang yang

bersifat tematis, misalnya untuk kawasan pesisir, pulau -pulau kecil, jaringan jalan,

dan lain sebagainya. Mengingat rencana tata ruang merupakan salah satu aspek dalam

rencana pembangunan nasional dan pembangunan daerah, maka tata ruang na sional,

propinsi dan kabupaten/kota merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan dari

aspek substansi dan operasional harus konsistensi.

2.6.2 Hubungan Keseimbangan Tata Air dengan Rencana Pemanfaatan Ruang

Berdasarkan penjelasan atas Undang -Undang Republik Indonesia No. 7

Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air yang mengacu pada Undang -Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 33 ayat (3) yang menyatakan bahwa

sumber daya air dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar -besar

kemakmuran rakyar secara adil menjelaskan atas penguasaa sumber daya air oleh

Negara dimaksud, Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi

pemenuhan kebutuhan pokok sehari -hari dan melakukan pengaturan hak atas air.

Sejalan dengan perkembangan jumla h penduduk dan meningkatnya kegiatan

masyarakat mengakibatkan perubahan fungsi lingkungan yang berdampak negatif

terhadap kelestarian sumberdaya air dan meningkatnya daya rusak air. Selain itu

kebutuhan masyarakat terhadap air yang semakin meningkat mendor ong lebih akan

kuatnya nilai ekonomi yang memihak si pemilik modal dibanding nilai dan fungsi

sosialnya. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan antar sektor,

antarwilayah dan berbagai pihak yang terkait dengan sumberdaya air. oleh kare na itu,

perlunya pendayagunaan sumberdaya air yang mana merupakan upaya penatagunaan,

Page 25: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

41

penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumberdaya air secara

optimal agar berhasil guna dan berdaya guna. Penatagunaan sumberdaya air sendiri

seperti halnya berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya

Air, Pasal 27, bahwa salah tujuan dilakukannya penatagunaan sumberdaya air adalah

untuk menetapkan zona pemanfaatan sumber air dan peruntukkan air pada sumber

air.

Berdasarkan UU No. 7 tahun 2004, rencana pengelolaan sumberdaya air

adalah hasil perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk

menyelenggarakan pengelolaan sumberdaya air. pengelolaan sumberdaya air perlu

diarahkan untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan yang harm onis antarwilayah,

antarsektor dan antargenerasi. Untuk menjamin terselenggaraan pengelolaan

sumberdaya air yang dapat memberikan manfaat yang sebesar -besarnya bagi

kepentingan masyarakat dalam segala bidang kehidupan disusun pengelolaan

sumberdaya air yang juga melibatkan peran masyarakat dan dunia usaha seluas -

luasnya. Pola pengeloaan sumberdaya air harus didasarkan pada prinsip

keseimbangan antara upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air. rencana

pengelolaan sumberdaya air merupakan salah satu u nsur dalam penyusunan

peninjauan kembali, dan penyempurnaan rencana tata ruang wilayah. Perencanaan

pengelolaan sumberdaya air disusun sesuai dengan standar perencanaan yang berlaku

yaitu inventarisasi sumberdaya air, penyusunan, dan penetapan rencana peng elolaan

sumberdaya air.

2.6.3 Perencanaan Pemanfaatan Ruang dalam Kawasan konservasi

Di Indonesia, perencanaan pemanfaatan ruang merupakan bagian dari

perencanaan penataan ruang, yang diatur berdasarkan Undang -Undang No. 26 tahun

2007 tentang penataan ruang. Pada pasal 33 ayat 1 Undang-Undang No. 26 tahun

2007, pemanfaatan ruang mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana

tata ruang dilaksanakan dengan mengembangkan penatagunaan tanah, penatagunaan

Page 26: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

42

air, penatagunaan udara dan pentagunaan sumber daya alam lain sesuai dengan asas

penataan ruang dimana definisi penataan ruang itu sendiri adalah upaya untuk

mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui

penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya.

Berdasarkan uraian di atas, RTRW mempunyai peranan sangat penting dalam

perencanaan pembangunan wilayah, karena dalam RTRW perencanaan dapat

dijabarkan pembagian strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah

Negara dari tingkat nasional sampai ke pr opinsi dan kabupaten/kota. Dengan kata

lain, RTRW dapat menjadi alat koordinasi antar sektor yang terkait baik secara

vertikal maupun horizontal termasuk dalam hal pengelolaan sumberdaya air.

Salah satu acuan yang digunakan dalam perencanaan tata ruang ada lah

ketentuan tentang konservasi sumberdaya air, selain itu upaya perlindungan dan

pelestarian sumber air juga dijadikan dasar dalam penatagunaan lahan. Berdasarkan

UU No. 7 tahun 2004, konservasi sumberdaya air dilakukan melalui:

1. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air

2. Pengendalian pemanfaatan sumber air

3. Pengisian air pada sumber air

4. Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi

5. Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan

dan pemanfaatan lahan pada sumber air

6. Pengendalian pengelolaan tanah di daerah hulu

7. Pengaturan daerah sempadan sumber air

8. Rehabilitasi hutan dan lahan

9. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam

Kegiatan pengelolaan suberdaya alam termasuk kawasan penyangga meliputi

perencanaan, implementasi dan pengawasan dan/atau pengendalian. Ketiga kegiatan

pengelolaan suberdaya alam di kawasan penyangga memerlukan koordinasi, integrasi

dan sinkronisasi (KIS) baik secara vertikal maupun secara horizontal. KIS secara

Page 27: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

43

vertikal antara lain antara Pusat dan Daerah Propinsi serta Daerah Kabupaten, secara

horizontal dimaksudkan KIS antar sektor dan antar instansi di masing -masing tingkat

(pusat, propinsi dan kabupaten).

Di kawasan penyangga terdapat berbagai jenis da n tingkat perencanaan yaitu:

Perencanaan Umum Kawasan Taman Nasional (National Park Master Plan);

Perencanaan Umum Kawasan Daerah Aliran Sungai (Watershed Master Plan ;

Perencanaan Tata Ruang Wilayah Propinsi dan Kabupaten (Provincial and

Kabupaten Spatial Plan ;

Perencanaan Sektoral (Sectoral Plan); dan

Perencanaan Regional (Regional Plan).

Sampai saat ini, masing-masing perencanaan tersebut pada dasarnya

mempunyai dimensi dan kepentingan sendiri -sendiri, tidak/ kurang saling mengisi

dan melengkapi, bahkan saling bertentangan satu sama lainnya, sehingga pada

implementasi kegiatan perencanaan di lapangan ditemui berbagai permasalahan. Hal

ini antara lain :

Pendekatan kegiatan perencanaan konservasi dan perlindungan kawasan

penyangga yang ada masih sangat umum, sehingga strategi pengelolaan

sumberdaya alam berkesinambungan di kawasan penyangga sulit

dilaksanakan.

Belum diikutsertakannya masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan

penyangga dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan .

Ditemukan perbedaan rencana pengelolaan sumberdaya alam pada lokasi

yang sama ditinjau dari segi kepentingan, seperti menurut rencana suatu

lokasi merupakan kawasan konservasi dan harus dilindungi, sedangkan dari

perencanaan sektoral lainnya pada lokasi yang sama akan dikembangkan

kegiatan eksploitasi sumberdaya alam seperti perkebunan, pertambangan,

transmigrasi dan lain sebagainya.

Page 28: BAB 2 KAJIAN TEORITIS SUMBERDAYA AIR - · PDF fileyang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, ... Evaporasi (air dari permukaan laut yang menguap) 2. ... tanah dan

44

Salah satu cara yang dilakukan pengelolaan keseimbangan tata air adalah

mempertahankan kualitas kawasan lindung. Sesuai Per da No. 2 Tahun 2003 tentang

RTRW Propinsi Jawa Barat 2010, telah ditetapkan kebijakan untuk meningkatkan

fungsi dan kualitas kawasan lindung di Jawa Barat. Kebijakan dijabarkan dalam

beberapa program, yaitu:

1. Pengukuhan kawasan lindung agar tercapai targer luasan kawasan lindung

hutan dan non hutan untuk seluruh Jawa Barat sebesar 45%;

2. Rehabilitasi lahan konservasi termasuk rehabilitasi lahan -lahan kritis;

3. Pengawasan, pengamanan dan pengaturan pemanfaatan sumber daya;

4. Pengembangan partisipasi masyarakat dala m pengelolaan Kawasan

Lindung.