BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. -...

32
7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. STATE OF ART Penelitian Strategi Produksi memiliki kesamaan dengan berbagai macam jurnal. Jurnal-jurnal dibawah ini merupakan acuan dalam menguatkan teori yang digunakan dalam penelitian ini : No Nama dan Judul Penelitian Teori yang digunakan Metode Penelitian, Teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data Hasil penelitian Perbedaan dengan penelitian saya 1 STRATEGIC SPORT COMMUNIC ATIONS (John Sweeney,Vol ume 84, 2007.ISSN: 1077-6990. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori komunikasi, komunikasi massa, dan komunikasi strategi. Metode Penelitian yang dipakai ada Metode Kualitatif. Teknik Pengumpulan data yang digunakakan adalah Data Sekunder yakni data penunjang secara teoritis dengan cara memperoleh atau mengumpulkan buku- buku karangan ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang bersangkutan Teknik Analisis Data dalam penelitian ini Hasil Penelitian yang di dapat dari penelitian ini adalah bahwa strategi komunikasi olahraga menjadi hal yang penting saat ini. Semakin berkembang nya pertumbuha n ekonomi Teori yang digunakan adalah definisi komunikasi, komunikasi massa, media massa, dan teori broadcastprogr am berita televisi. Metode Penelitian yang dipakai adalah Metode Kualitatif. Teknik

Transcript of BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. -...

7

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1. STATE OF ART

Penelitian Strategi Produksi memiliki kesamaan dengan berbagai

macam jurnal. Jurnal-jurnal dibawah ini merupakan acuan dalam menguatkan

teori yang digunakan dalam penelitian ini :

No Nama dan

Judul

Penelitian

Teori yang

digunakan

Metode Penelitian,

Teknik

pengumpulan data,

dan teknik analisis

data

Hasil

penelitian

Perbedaan

dengan

penelitian saya

1 STRATEGIC

SPORT

COMMUNIC

ATIONS

(John

Sweeney,Vol

ume 84,

2007.ISSN:

1077-6990.

Teori yang

digunakan

pada

penelitian

ini adalah

teori

komunikasi,

komunikasi

massa, dan

komunikasi

strategi.

Metode Penelitian

yang dipakai ada

Metode Kualitatif.

Teknik

Pengumpulan data

yang digunakakan

adalah Data Sekunder

yakni data penunjang

secara teoritis dengan

cara memperoleh atau

mengumpulkan buku-

buku karangan ilmiah

yang berhubungan

dengan masalah yang

bersangkutan

Teknik Analisis Data

dalam penelitian ini

Hasil

Penelitian

yang di

dapat dari

penelitian

ini adalah

bahwa

strategi

komunikasi

olahraga

menjadi hal

yang

penting saat

ini.

Semakin

berkembang

nya

pertumbuha

n ekonomi

Teori yang

digunakan

adalah definisi

komunikasi,

komunikasi

massa, media

massa, dan

teori

broadcastprogr

am berita

televisi.

Metode

Penelitian

yang dipakai

adalah Metode

Kualitatif.

Teknik

8

adalah menggunakan

analisis data kualitatif

di mana hasil data

diinterpretasikan

peneliti secara

deskriptif sesuai

tujuan penelitian

membuat

industri

olahraga

menjadi

industri

yang paling

menguntung

kan dan

semakin

berkembang

.

pengumpulan

data yang

digunakan

adalah

observasi

partisipan dan

wawancara

mendalam

dengan

narasumber

Teknik

Analisis Data

dalam

penelitian ini

adalah analisis

data kualitatif

dan

diinterpretasika

n sesuai dengan

tujuan

penelitian.

2 TELEVISION

JOURNALIS

M (Oliver

Boyd-

Barrett,Volu

me 89,

2012.ISSN:

1077-6990.

Teori yang

digunakan

adalah

Komunikasi

Massa,

Komunikasi

Organisasi,

Media

Televisi,

Strategi

Produksi

Metode Penelitian

yang digunakan

pendekatan kualitatif.

Teknik

Pengumpulan data

yang digunakan yaitu

studi kasus (case

study)dengan

wawancara secara

mendalam

Hasil

Penelitian

yang di

dapat

adalah

dapat

disimpulkan

pada

tahapan

produksi

sebuah

Teori yang

digunakan

adalah definisi

komunikasi,

komunikasi

massa, media

massa, dan

teori

broadcastprogr

am berita

televisi.

9

Praproduksi

, produksi

dan

pascaprodu

ksi.

(indepthinterview).

Teknik Analisis Data

yang digunakanadalah

triangulasi agar dapat

memenuhi keabsahan

data.

program

harus

mempunyai

strategi

jurnalis

yang baik

dan benar

guna

memenuhi

tujuan

untuk

memperoleh

informasi

melalui

wawancara

mendalam

dengan

narasumber.

Metode

Penelitian

yang dipakai

adalah Metode

Kualitatif.

Teknik

pengumpulan

data yang

digunakan

adalah

observasi

partisipan dan

wawancaramen

dalam dengan

narasumber

Teknik

Analisis Data

dalam

penelitian ini

adalah analisis

data kualitatif

dan

diinterpretasika

n sesuai dengan

tujuan

penelitian.

3 TELEVISION

SPORT

PRODUCTI

ON (Jim

Teori yang

digunakan

adalah teori

produksi

Metode yang

digunakan adalah

metode penelitian

yang digunakan dalam

Hasil

penelitian

yang

didapat

Teori yang

digunakan

adalah definisi

komunikasi,

10

Owens,Volu

me 18,

2007.ISSN:

1087-917x.

televisi dan

media

televisi.

penelitian ini yaitu

studi kasus dengan

pendekatan kualitatif

yang menggunakan

pembahasan secara

deskriptif, yaitu

meneliti suatu

keadaan dalam kontek

kehidupan nyata.

Teknik

pengumpulan data

menggunakan dua

teknik, yaitu

pengumpulan data

primer (wawancara)

dan pengumpulan data

sekunder (studi

kepustakaan).

Teknik analisis data

yang digunakan untuk

menganalisisnya

adalah metode

analisisdeduktif yaitu

merupakan penelitian

yang menguji

(mengetes) teori atau

hipotesis

adalah

proses

praproduksi

, produksi,

dan

pascaprodu

ksi program

televisi.

komunikasi

massa, media

massa, dan

teori

broadcastprogr

am berita

televisi.

Metode

Penelitian

yang dipakai

adalah Metode

Kualitatif.

Teknik

pengumpulan

data yang

digunakan

adalah

observasi

partisipan dan

wawancaramen

dalam dengan

narasumber

Teknik

Analisis Data

dalam

penelitian ini

adalah analisis

data kualitatif

dan

diinterpretasika

11

n sesuai dengan

tujuan

penelitian.

4 COMMUNIC

ATION &

SPORTS(La

wrence

A.Wenner,V

olume 3,

2013.ISSN:

2167-4795.

Teori yang

digunakan

teori

komunikasi

massa

olahraga

dan media

massa.

Metode Penelitian

yang digunakan

adalah penelitian

kualitatif, kritis, dan

sejarah.

Hasil

penelitian

yang

didapat

mengupas

berbagaiko

munikasidal

am

olahragadan

komunikasi

olahragaden

gan

mempertim

bangkanola

hragadalam

terangprose

s

komunikasi,

strategi,

industri,

teks, dan

resepsi.

Teori yang

digunakan

adalah definisi

komunikasi,

komunikasi

massa, media

massa, dan

teori

broadcastprogr

am berita

televisi.

Metode

Penelitian

yang dipakai

adalah Metode

Kualitatif.

Teknik

pengumpulan

data yang

digunakan

adalah

observasi

partisipan dan

wawancaramen

dalam dengan

narasumber

Teknik

12

Analisis Data

dalam

penelitian ini

adalah analisis

data kualitatif

dan

diinterpretasika

n sesuai dengan

tujuan

penelitian.

5 TELEVISION

& NEW

MEDIA

(Vicky Mayer,

Volume 6,

2013,

ISSN:1527-

4764.

Teori yang

digunakani

alah

komunikasi

massa,

teknologi

komunikasi

dan media

massa.

Metode penelitian

yang digunakan

kualitatif dengan

pendekatan deskriptif.

Hasil

penelitianm

embahasper

tanyaantent

ang

bagaimanais

u-

isuekonomi,

politik,

budayadan

kekuasaandi

berlakukan

melalui

televisidan

media baru

berupa teks

dalam

bentuk

konteks.

Teori yang

digunakan

adalah definisi

komunikasi,

komunikasi

massa, media

massa, dan

teori

broadcastprogr

am berita

televisi.

Metode

Penelitian

yang dipakai

adalah Metode

Kualitatif.

Teknik

pengumpulan

data yang

digunakan

adalah

13

observasi

partisipan dan

wawancaramen

dalam dengan

narasumber

Teknik

Analisis Data

dalam

penelitian ini

adalah analisis

data kualitatif

dan

diinterpretasika

n sesuai dengan

tujuan

penelitian.

2.2. Teori Umum

2.2.1. Komunikasi

Deddy Mulyana (2007:67-77) mengemukakan beberapa definisi

mengenai komunikasi dari berbagai pakar komunikasi di dunia.

a) Gerald R.Miller

“Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu

pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk

mempengaruhi perilaku penerima.”

b) Everett M.Rogers

“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk

mengubah tingkah laku mereka.”

14

c) Harold Lasswell

“(cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah

dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) who says what

in which channel to whom with what effect?” atau siapa

mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan

pengaruh bagaimana?”

d) Diana K. Ivy dan Phil Backlund

“Komunikasi adalah proses yang terus berlangsung dan dinamis

menerima dan mengirim pesan dengan tujuan berbagai makna.”

e) William I. Gorden

“Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai transaksi

dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan,”

Fank Dance dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:60)

menemukan tiga dimensi konseptual penting yang mendasari definisi

komunikasi.

1) Dimensi pertama adalah tingkat observasi, atau derajat

keabstrakannya

2) Dimensi kedua adalah kesengajaan. Sebagian definisi mencakup

hanya pengiriman dan penerimaan pesan yang disengaja

sedangkan sebagian definisi lainnya tidak menuntut syarat ini.

3) Dimensi ketiga adalah penilaian normatif. Sebagian definisi,

meskipun secara implisit, menyertakan keberhasilan atau

kecermatan, sebagian lainnya tidak seperti itu.

Sedangkan menurut John B. Hoben dalam buku Prof. Deddy Mulyana

(2007:61).

“Komunikasi adalah pertukaran verbal pikiran atau gagasan”.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan suatu proses yang terjadi antar individu yang baik secara verbal

15

maupun non-verbal yang bertujuan untuk membangun serta mengartikan

makna dari hasil suatu interaksi.

2.2.2. Fungsi Komunikasi

Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson dalam buku Prof. Deddy

Mulyana (2007:5) mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi

umum. (1) untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi keselamatan

fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada

orang lain dan mencapai ambisi pribadi. (2) untuk kelangsungan hidup

masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan

mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.

Berikut ini ada empat fungsi komunikasi menurut William I. Gorden

dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:5) :

1) Fungsi Pertama : Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun

konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,

antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk

hubungan dengan orang lain.

2) Fungsi Kedua : Komunikasi Ekspresif

Komunikasi Ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi

orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut

menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan emosi kita.

3) Fungsi Ketiga : Komunikasi Ritual

Erat kaitannya dengan komunikasi ekpresif adalah komunikasi

ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas

sering melakukan upacara berlainan sepanjang tahun dan

sepanjang hidup. Contoh : perayaan ulang tahun.

16

4) Fungsi Keempat : Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum :

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan

keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan,

dan juga menghibur.

2.2.3. Prinsip Komunikasi

Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip komunikasi juga

diuraikan dengan berbagai cara oleh pakar komunikasi. Prinsip komunikasi

pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat

komunikasi.

1) Prinsip Pertama : Komunikasi Adalah Proses Simbolik

Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne

K. Langer dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:92) adalah

kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau

simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu

lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang

meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek

yang maknanya disepakati bersama.

2) Prinsip Kedua : Setiap Perilaku mempunyai Potensi Komunikasi

Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (We cannot not

communicate). Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah

komunikasi. Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna

pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri. Akan sangat

sulit bagi seseorang untuk tidak berkomunikasi, karena setiap

perilaku seseorang punya potensi untuk ditafsirkan menjadi

sebuah komunikasi.

3) Prinsip Ketiga : Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Hubungan

17

Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan

disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi)

komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi

hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang

juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta

komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.

4) Prinsip Keempat : Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai

Tingkat Kesenjangan

Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari

komunikasi yang tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi

yang benar-benar direncanakan dan disadari.

5) Prinsip Kelima : Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan

Waktu

Makna pesan juga terjadi dalam konteks fisik dan ruang, waktu,

sosial, dan psikologis.

6) Prinsip Keenam : Komunikais Melibatkan Prediksi Peserta

Komunikasi

Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek

perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga

terikat oleh aturan atau tatakrama. Kita dapat memprediksi

perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya.

7) Prinsip Ketujuh : Komunikasi Bersifat Sistemik

Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup. Setidaknya dua

sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi. (1) Sistem

Internal adalah seluruh sitem nilai yang dibawa oleh individu

ketika berpartisipasi dalam komunikasi. (2) Sistem Eksternal

terdiri dari unsur-unsur di luar individu, termasuk kata-kata yang

dipilih untuk berbicara, isyarat fisik, penataan ruangan, cahaya,

dan temperatur ruangan.

18

8) Prinsip Kedelapan : Semakin Mirip dengan Latar Belakang Sosial-

Budaya semakin efektiflah komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai

dengan harapan orang yang berkomunikasi.

9) Prinsip Kesembilan : Komunikasi Bersifat Nonsekuensial

Komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah

atau bertatap muka.

10) Prinsip Kesepuluh : Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan

Transaksional

Komunikasi tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir,

melainkan merupakan proses yang bersinambungan.

11) Prinsip Ke sebelas : Komunikasi BersifatIrreversible

Suatu perilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena peristiwa

merupakan, perilaku berlangsung dalam waktu dan tidak dapat

diulang kembali.

12) Prinsip ke duabelas : Komunikasi Bukan Panasea untuk

Menyelesaikan berbagai Masalah

Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh

masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea (obat

mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena

persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah

struktural.

2.2.4. Unsur Komunikasi

Berdasarkan definisi Harold Lasswell dalam buku Prof. Deddy

Mulyana (2007:69), dapat diuraikan lima unsur komunikasi yang saling

bergantung satu sama lain :

1) Sumber (Source)

19

Sumber terdiri dari pengirim, penyandi, komunikator, dan

pembicara. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau

mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa seorang

individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan suatu

negara.

2) Pesan (Message)

Pesan merupakan apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada

penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau

nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud

dari suatu sumber.

3) Saluran atau Media

Saluran yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk

menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran biasanya

merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima,

bisa berupa verbal maupun nonverbal.

4) Penerima (Receiver)

Orang yang menerima pesan dari sumber atau pengirim pesan.

5) Efek (Effect)

Apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan yang

disampaikan oleh pengirim.

2.2.5. Model Komunikasi

1) Model Lasswell

Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect

Model ini dikemukakan Harold Lasswell tahun 1948 yang

menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diemban dalam

masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu : (1)

pengawasan lingkungan. (2) korelasi berbagai bagian terpisah dalam

20

masyarakat yang merespons lingkungan. (3) transmisi warisan sosial dari

suatu generasi ke generasi lainnya.

Lasswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah,

dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim

dan penerima. Dengan mengikuti formula Laswell dapat dipahami bahwa

dalam proses komunikasi massa terdapat lima unsur yang disebut komponen

atau unsur dalam proses komunikasi, yaitu :

• Who (siapa) : komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam

proses komunikasi massa, dapat perorangan atau mewakili suatu

lembaga, organisasi maupun instansi. Segala masalah yang

bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol yaitu

analisis yang merupakan subdivisi dari riset lapangan.

• Says what (apa yang dikatakan) : pernyataan umum, bisa berupa suatu

ide, informasi, opini, pesan, dan sikap, yang sangat erat kaitannya

dengan masalah analisis pesan.

• In wich channel (melalui saluran apa) : media komunikasi atau

saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi

• To whom (kepada siapa) : komunnikan atau audience yang menjadi

sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan,

berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan

adanya analisis khalayak.

• With what effect (dengan efek apa) : hasil yang dicapai dari usaha

penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju.

Berkaitan dengan efek ini diperlukan dengan adanya analisis efek.

2) Model Shannon dan Weaver

Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem

penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini

melukiskan suatu sumber yang menciptakan pesan dan penyampaiannya

melalui satu saluran kepada penerima yang menciptakan ulang pesan

tersebut. Proses komunikasi dari claude. D. Shannon and Weaver dalam

21

bukunya theorys of mass communication digambarkan sebagai proses linear

dan searah. Pesan diumpamakan mengalir dari sumber informasi melalui

beberapa komponen menuju komunikan. Dan proses komunikasi ini terdapat

lima komponen termasuk satu komponen yaitu noice atau gangguan.

message message

Gambar di atas menunjukan bahwa sumber informasi menciptakan

sebuah pesan untuk dikomunikasikan. Pesan diubah ke dalam bentuk sinyal

oleh pemancar sesuai dengan saluran yang akan digunakan. Pesan dapat

diterima dan diteruskan melalui saluran kepada penerima.

2.2.6. Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut Bittner (Rakhmat, 2003:18) adalah pesan

yang dikonsumsikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass

communication is messages communicated through a mass medium to a large

number of people).

Komunikasi massa menurut Gerbner (Rakhmat, 2003:188) adalah

komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan

teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas

dimiliki orang dalam masyarakat industri.

destinantion message Transmitter Information

source

Noise source

22

Komunikasi massa menurut Meletzke (Rakhmat, 2003:188) adalah

Komunikais yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media

penyebaran teknis secara langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.

2.2.7. Karakteristik Komunikasi Massa

1) Komunikator Terlembagakan

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya.

Komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel, kemudian pesan

diperiksa oleh penanggung jawab, lalu diserahkan kepada redaksi untuk

diperiksa layak atau tidaknya media untuk dimuat.

2) Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu

ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang

tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan

komunikasi massa berupa fakta, peristiwa, atau opini. Namun tidak semua

fakta atau peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat di media

massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus

memenuhi kriteria pesan yang penting atau menarik bagi sebagian besar

koamunikan.

3) Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan

heterogen. Pada komunikasi antarpesona, komunikator akan mengenal

komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti : nama, pendidikan,

pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya.

Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal

komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak

tatap muka. Disamping anonim, komunikasi massa adalh heterogen, karena

terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat

dikelompokan berdasarkan faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,

latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi.

23

4) Media massa menimbulkan keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi

lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya

relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang

banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh

pesan yang sama pula. Menurut Effendy (1981) keserempakan media masa

itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam

jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya

berada dalam keadaan terpisah.

5) Komunikasi mengutamakan isi dibanding hubungan

Salah satu prinsip komunikasi adalah komunikasi memiliki

dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana, 2000, hal. 99). Dimensi isi

menunjukan muatan dan isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan, sedangkan

dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya, yang juga

mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi tersebut.

Dalam komunikasi antar personal yang diutamakan adalah unsur hubungan.

Semakin saling mengenal antar pelaku komunikasi, maka komunikasi pun

akan semakin efektif.

6) Komunikasi massa bersifat satu arah

Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa

dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa

yang merupakan kelemahannya. Karena komunikasinya melalui media massa,

maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak

langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikanpun aktif

menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog

sebagaimana hal nya terjadi dalam komunikasi antar personal. Dengan kata

lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

7) Stimulasi alat indra terbatas

Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu

kelemahan lainnya adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Pada komunikasi

24

antarpersona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku

komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal.

Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan

mungkin merasa. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung

pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya

melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif khalayak hanya mendengar,

sedangkan pada media televisi dan film, audience menggunakan indra

pengelihatan dan pendengaran sehingga audience seakan merasakan kejadian

dari informasi yang disampaikan.

8) Umpan balik tertunda dan tidak langsung

Komponen umpan balik merupakan faktor penting dalam proses

komunikasi antar personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.

Efektifitas komunikasi sering kali dapat dilihat dari feedback yang

disampaikan oleh komunikan. Umpan balik sebagai respon yang memiliki

volume yang tidak terbatas pada komunikasi antar personal.

2.2.8. Komponen Komunikasi Massa (Elvinaro,2004)

1. Komunikator

Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator. Komunikator pada

media elektronik, komunikator nya adalah para pengisi program, pemasok

program atau rumah produksi, penulis naskah, produser, actor, presenter,

personal teknik, perusahaan iklan dan sebagainya.

2. Codes dan contened

Codes dan contened dapat dibedakan sebagai :

• Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan

pesan komunikasi, misalnya : kata-kata lisan, tulisan, foto, musik, dan

film. Codes pada media televisi menggunakan codes yang termasuk

didalamnya komposisi warna, gambar bergerak, teknik pencahayaan,

dan tata suara.

• Contened atau isi dari sebuah media yang merujuk pada makna dari

pesan yang ingin disampaikan.

25

3. Gatekeeper

Gatekeeper sering kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai

penjaga gawang. Gawang yang di maksud dalam hal ini adalah gawang dari

sebuah media massa, agar media massa tersebut tidak kebobolan. Kebobolan

dalam pengertian media massa tersebut tidak diajukan ke pengadilan oleh

pembacanya karena, menyampaikan berita yang tidak akurat, menyinggung

reputasi seseorang, mencemarkan nama baik seseorang, dan sebagainya.

4. Regulator

Dalam proses komunikasi massa, regulasi media massa adalah suatu proses

yang rumit dan melibatkan banyak pihak. Peran regulator hampir sama

dengan gatekeeper, namun regulator bekerja di luar institusi media yang

menghasilkan berita. Regulator dapat menghentikan aliran berita dan

menghapus suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai

informasi, dan bentuknya seperti sensor.

5. Media

Media massa terdiri dari

• Media cetak, yaitu surat kabar dan majalah

• Media elektronik, yaitu radio siaran, televisi, dan media online atau

internet.

6. Audience

Menurut marshall Mc Luhan, menjabarkan audience sebagai sentral

komunikasi massa yang secara konstan dibombardir oleh media. Media

mendistribusikan informasi yang merasuk pada masing-masing indifidu.

Audience sampai tidak dapat menghindar dari media massa, sehingga

beberapa individu menjadi anggota audience yang besar, yang menerima

ribuan pesan dari media massa.

7. Filter

Filter dalam bahasa Indonesia berarti saringan. Saringan kita dalam menerima

komunikasi adalah dengan menggunakan indra. Pengindraan kita berfungsi

sebagai filter komunikasi.

8. Feedback

26

Komunikasi adalah proses dua arah antara pengirim dan penerima pesan.

Proses komunikasi belum lengkap apabila audience tidak mengirimkan

respon atau tanggapan kepada komunikator terhadap pesan yang

disampaikan.

2.2.9. Fungsi Komunikasi Massa

(Nurudin, 2007:66)

1) Fungsi Informasi

Fungsi informasi merupakan fungsi yang paling penting yang

terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting

untuk mengetahui fungsi informasi adalah berita yang disajikan.

Iklan juga dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan

informasi disamping fungsi-fungsi lainnya.

2) Fungsi Hiburan

Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang

paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain.

Masyarakat menjadikan televisi sebagai media hiburan.

3) Fungsi Persuasi

Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan

fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau

diperhatikan secara lebih teliti dan jeli ternyata terdapat fungsi

persuasi. Tulisan pada tajuk rencana, artikel, dan surat pembaca

merupakan contoh tulisan persuasif.

2.2.10. Media Massa

Media massa memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang

bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat

melibatkan siapa saja di masyarakat dengan skala yang luas. Istilah media

massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun

yang lalu dan tetap dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah,

film, internet, radio, dan televisi.

27

Menurut penyataan Denis McQuail (2000) di dalam buku teori

komunikasi massa yang mengatakan bahwa media massa memiliki sifat atau

karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas,

bersifat publik, dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang

muncul di media massa.

Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama

untuk menentukan definisi terhadap suatu perkara, dan media massa

memberikan gambaran atas realitas sosial. Media massa juga menjadi

perhatian utama masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan

lingkungan budaya bersama bagi semua orang.

Peran media massa yang besar tersebut menyebabkan media massa

telah menjadi perhatian penting masyarakat. Bahkan media massa telah

menjadi objek perhatian dan objek penelitian hingga menghasilakn berbagai

teori komunikasi massa.

2.2.11. Media Televisi

Media Televisi menjadi media yang paling berpengaruh pada

kehidupan manusia. Televisi merupakan media yang paling banyak diminati

oleh masyarakat dalam menampilkan program berita dan hiburan. Televisi

juga mengalami perkembangan secara dramatis, mulai dari tayangan yang

belum berwarna hingga tayangan dengan kualitas terbaik dan dapat

menjangkau seluruh pelosok negeri.

2.2.12. Karakteristik Televisi

1) Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat

dilihat. Jadi, bila radio hanya mendengarkan kata-kata, musik, dan efek suara,

maka televisi dapat melihat gambar yang bergerak dan menghasilkan suara.

Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis.

2) Berpikir dalam Gambar

28

Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar.

Pertama, adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang

mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, adalah

penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual

sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3) Pengoperasian Lebih Kompleks

Pengoperasian siaran televisi lebih kompleks dan lebih melibatkan

banyak orang. Peralatan yang digunakan juga lebih banyak untuk

mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang terampil

dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal daripada surat

kabar, majalah, dan radio.

2.2.13. Program Televisi

Menurut Morissan (2008:207) program televisi terbagi menjadi dua,

yaitu :

1) Program Informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya

menambah pengetahuan kepada khalayak atau masyarakat. Dalam hal

ini program informasi terbagi menjadi dua, yaitu berita keras (hard

news) yang menyajikan informasi penting dan menarik yang bersifat

segera ditayangkan dab berita lunak (soft news) yang menyajikan

informasi penting yang disampaikan secara mendalam.

2) Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan

untuk menghibur audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan

permainan. Program yang termasuk dalam kategori ini adalah dengan

format musik, drama, dan permainan.

2.2.14. Berita Televisi

29

Andi Fachrudin (2012:47) mengutip pernyataan Freda Morris yang

mengemukakan “News is immediate, the important, the things that have

impact on our lives.” Artinya, berita adalah sesuatu yang baru, penting yang

dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia. Terdiri dari unsur

baru, penting, dan bermanfaat bagi manusia.

2.2.15. Jenis Berita Televisi

JB Wahyudi dalam buku Askurifai Baksin (2013:93-98) membagi

jenis-jenis berita televisi, yaitu :

1) Berita Terkini

Berita terkini adalah uraian peristiwa dan atau pendapat yang

mengandung nilai berita dan terjadi pada hari ini (news of the

day). Berita terkini bersifat time concern, yaitu penyajiannya

sangat terikat pada waktu. Makin cepat disajikan makin baik.

Dengan syarat, nilai berita harus kuat. Berita terkini dapat

disajikan dalam dua bentuk :

a. Berita langsung (straight news)

Yaitu uraian fakta atau pendapat yang hanya mengandung inti

5 W (What, Who, When, Where, Why) + 1 H (How), dan

uraiannya dimulai dari yang terpenting menuju ke ruang yang

kurang penting. Fakta atau pendapat yang dilaporkan itu hanya

dilihat dari satu sudut atau sosok sehingga bersifat linier.

2.2.16. Strategi Reporter di Lapangan

Reporter dan cameraman adalah ujung tombak

departemen berita di stasiun televisis yang bertugas mencari informasi

dan mengambil gambar dalam liputan. Dalam program berita di

stasiun televisi, tim liputan dibagi dalam tiga shift, yaitu pagi, siang,

dan malam. (Fakhruddin, 2012:66)

Setiap tim liputan yang bertugas berdasarkan proyeksi dari

redaksi, kemungkinan terbuka sekali menemukan peristiwa baru yang

30

memiliki unsur berita yang sangat penting. Hal ini harus

dikoordinasikan atau dilaporkan dengan koordinator liputan atau

produser yang bertugas di kantor redaksi. Tujuannya agar

mendapatkan persetujuan dan arahan sesuai kebijakan dan

kepentingan redaksi wajib tidaknya berita untuk diliput.

Rapat proyeksi liputan :

• Eksekutif produser

• Reporter / Produser

• Cameraman

• Asisten Produksi

• Koordinator lapangan

• Koordinator daerah

Perencanaan

Bahan rapat :

• Isu hangat

• Momentum

• Pengamatan

• Agenda event

• Follow up Hasil rapat proyeksi

Koordinator liputan :

• Reporter

• Cameraman

Koordinator daerah :

• Koresponden

• Kontributor

Langsung liputan

pascarapat

Langsung tugas

pascarapat atau

bahan sudah

tersedia mengirim

materi berita ke

jakarta.

31

2.2.17. Strategi Cameraman Berita Televisi

Standar operasional prosedur yang dimiliki departemen berita

stasiun televisi mungkin berbeda-beda tergantung kebijakan

manajemen stasiun televisi yang bersangkutan. Seorang camera

persons sebelum berangkat tugas meliput harus mempersiapkan

peralatan liputan seperti : kamera, tripod, mikrofon, kabel, baterai,

dan lampu jika memang diperlukan. (Fakhrudin, 2012:67)

1.2.18. Perolehan Bahan Berita

(Fachrudin,2012:93)

1) Observasi

Usaha ini bisa lewat cara observasi langsung dan observasi tidak

langsung. Untuk observasi langsung, reporter akan melihat,

mengamati, dan menyaksikan langsung denganindra matanya pada

saat-saat terjadinya peristiwa. Sedangkan observasi tidak langsung

data diperoleh cukup mendengarkan keterangan dari saksi mata

atas suatu peristiwa atau kejadian, atau keterangan dari orang-

orang yang terlibat secara langsung sebagai pengakuan, keluhan,

tuntutan, dan lain sebagainya.

2) Wawancara

Perolehan bahan berita dengan cara wawancara ini dilakukan

terhadap orang yang punya hubungan khusus dengan suatu

peristiwa untuk dimintai keterangan.

3) Konferensi Pers

Cara memperoleh bahan berita lewat konferensi pers ini biasanya

reporter mendapat undangan untuk mendengarkan keterangan dari

seseorang sebagai pihak yang mewakili suatu lembaga atau

perusahaan.

1.2.19. Persyaratan Memilih Berita Televisi

(Fachrudin,2012:94)

1) Actual (Aktualitas)

32

Actual berarti waktu yang tepat tidak terlambat. Setiap peristiwa

yang terjadi hari ini harus segera disiarkan hari ini juga. Semakin

cepat, semakin menarik simpati pemirsa. Ketepatan informasi

yang disiarkan akan memberikan kepuasan terhadap pemirsa yang

setia pada televisi yang dijadikan sumber informasi.

2) Proximity (Kedekatan)

Kedekatan setiap berita dengan pemirsa dapat dilihat dari sisi

profesi, lokasi peristiwa, hobi, pertalian ras, kepercayaan, budaya.

Maupun kepentingan lainnya.

3) Prominence (Sesuatu yang populer)

Semakin terkenal semakin menjadi bahan berita. Orang, tempat,

dan benda yang menonjol atau sangat dikenal oleh pemirsaakan

menarik menjadi bahan berita.

4) Consequence (Akibat)

Segala tindakan, kebijakan, peraturan, perundangan dan

sebagainya yang berakibat menyulitkan atau menyenanangkan

orang banyak merupakan berita menarik.

5) Conflict(Konflik)

Segala sesuatu yang berbentuk konflik memiliki nilai rating tinggi.

Karena sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, terjadinya

konflik akan mengakibatkan perseteruan yang menarik

diberitakan.

6) Disaster (Bencana Alam) dan Crimes (Kejahatan)

Bencana alam dan tindak kejahatan secara psikologis merupakan

peristiwa yang harus diwaspadai. Sebagai upada kewaspadaan

agar keselamatan manusia mendapat perhatian serius dari seluruh

pihak yang bertanggung jawab, maka berita bencana alam dan

kriminalitas selalu menjadi perhatian ekstra pemirsa.

7) Unusual (Keunikan atau luar biasa)

Setiap cerita yang unik, aneh dan luar biasa justru dapat menjadi

isu hangat yang diperbincangkan hingga berhari-hari pada seluruh

berita utama televisi.

8) Human Interest(Sisi Kemanusiaan)

33

Sesuatu yang menyangkut sisi kemanusiaan misalnya penderitaan,

kesedihan, atau perjuangan yang dramatik.

2.3. Teori Khusus

2.3.1. Proses Produksi Program Berita Televisi

1) Praproduksi

- Tahap Perencanaan (Planning)

Mencari atau mendata informasi yang masuk dari beberapa

sumber media cetak atau audiovisual dari dalam atau luar negeri.

Mencari atau mendata informasi berasal dari fakta peristiwa, pendapat

realita yang di sekitarnya atau dari narasumber yang dapat dipercaya.

- Rapat Redaksi (Production Meeting)

Diadakan rapat redaksi berita biasanya diadakan pagi dan sore,

setiap hari atau beberapa jam sebelum program berita on air, untuk

membicarakan atau membahas informasi yang masuk sebagai bahan

berita liputan, antara lain : (1) mendata dan membahas seluruh

informasi berita yang masuk ke ruang produksi. (2) membicarakan

nilai berita atau news value yang akan diliput. (3) menentukan jenis-

jenis berita yang akan diliput.

- Penugasan Kru liputan (Program Planning)

a. Menentukan atau memerintahkan petugas reporter maupun

camera person berita yang akan melaksanakan liputan di

lapangan yang dituangkan pada daftar shooting planning.

b. Memerintahkan kepada kepala redaktur untuk memantau

perkembangan peristiwa atau kejadian selama pelaksanaan

tugas.

c. Mengadakan evaluasi berita-berita yang telah disiarkan,

dan yang akan disiarkan sehingga dapat mengetahui atau

34

menentukan berita mana yang harus diikuti perkembangan

isi berita selanjutnya.

2) Produksi

- Persiapan Produksi, sebelum melaksanakan tugas kru diharuskan

melakukan persiapan :

a. Reporter beserta kru lainnya mengadakan koordinasi, dan

membahas materi yang akan diliput.

b. Menyiapkan peralatan shooting (kamera, microphone,

tape casette, tripod, lampu, dan sebagainya).

c. Menyiapkan transportasi.

d. Checking peralatan khususnya kamera dan microphone,

kondisi alat tersebut apakah layak pakai.

- Pelaksanaan produksi :

a. Melaksanakan shooting sesuai dengan persiapan produksi

sebelumnya.

b. Sekembalinya dari lokasi melaksanakan shooting di

lapangan, reporter dan camera person melakukan preview

atau checking hasil shooting.

3) Pascaproduksi

a. Camera person dan reporter menyerahkan kaset atau card

hasil shooting kepada news editor dengan data shooting

(shooting list).

b. Proses editing.

c. Membuat grafik untuk pendukung materi berita.

d. Reporter membuat naskah berita yang disesuaikan dengan

gambar atau suara yang di shooting.

35

e. Proses dubbing.

f. Naskah diserahkan kepada pemimpin redaksi.

g. Naskah yang sudah di cek oleh pimpinan redaksi

selanjutnya diserahkan kepada editor atau penata gambar.

Dalam pelaksanaan editing, reporter dan kameraman

sebaiknya mendampingi editor untuk memberitahukan

gambar dan statement yang akan ditampilkan.

2.3.2. Komunikasi Organisasi

Komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi di

mana terjadi jaringan-jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung

satu sama lain. (Bungin, 2011:277-280)

2.3.3. Fungsi Komunikasi Organisasi

1) Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem proses informasi.

Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat

memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu.

2) Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam

suatu organisasi. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini,

yaitu : (1) atasan atau orang-orang yang berada dalam tatanan manajemen

memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang

disampaikan. (2) berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif

pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan

kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dikerjakan.

3)Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak

akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Maka banyak

36

pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi

perintah.

4) Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang

memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan

baik.

2.4. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan konsep, asumsi, dan pola dasar yang

menjadi landasan dalam penelitian. Kerangka pemikiran menggambarkan

rangkaian alur penalaran mengenai penelitian yang dilakukan.

Untuk mengetahui stratetgi produksi Kompas Sportdalam

menyajikan konten berita olahraga lokal adalah tim produksi akan melakukan

proses agenda settingyaitu menentukan berita olahraga lokal yang

mempunyai nilai berita yang tinggi dan memiliki dampak bagi masyarakat,

kemudian akan dilakukan peliputan oleh reporter agar dapat ditayangkan di

Kompas Sport.

37

Rapat Redaksi

Praproduksi Produksi

Kompas Sport

Pascaproduksi

38