BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab...
Transcript of BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab...
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 TEORI DASAR
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi dari jaringan
komputer, klasifikasi jaringan computer, tipe tipe topologi jaringan komputer,
media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan, serta penjelasan
mengenai model OSI (Open System Interconnection) yang merupakan
standarisasi dari jaringan komputer.
2.1.1 DEFINISI JARINGAN KOMPUTER
Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer
adalah:
• Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer,
CPU, memori, harddisk
• Melakukan Komunikasi: contohnya email, instant messaging, dan
chatting
• Mendapatkan Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari
jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service).
7
Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut
dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh
aplikasi jaringan komputer.
Dalam sebuah jaringan / network, antara satu komputer dan
komputer lainnya dihubungkan baik dengan menggunakan media
kabel ataupun nirkabel. Pada awal perkembangannya jaringan kerap
kali dihubungkan dengan menggunakan media kabel, namun seiring
dengan perkembangan dunia tekonologi informasi yang kian pesat,
penggunaan media nirkabel (wireless) kini sudah banyak diterapkan.
Hal ini dikarenakan semakin banyaknya user yang menggunakan
laptop dan gadget lainnya, sehingga user dapat mengakses ke dalam
jaringan secara mobilitas.
Berdasarkan arah transmisinya, komunikasi data dapat dibagi
menjadi simplex, half-duplex, atau full-duplex.
• Simplex
Pada simplex, signal hanya ditransmit satu arah saja dimana satu
stasiun sebagai pemancar dan yang lainnya sebagai penerima.
Pada system ini aliran data hanya dapat terjadi ke satu arah saja.
Transmisi secara simplex terjadi di dalam beberapa teknologi
komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak
digunakan dalam komunikasi jaringan karena node-node dalam
jaringan umumnya membutuhkan komunikasi secara dua arah.
Memang, beberapa komunikasi dalam jaringan, seperti video
streaming, terlihat seperti simplex, tapi sebenarnya lalu lintas
8
komunikasi terjadi secara dua arah, apalagi jika protokol TCP
yang digunakan sebagai protokol lapisan transportnya.
• Half-Duplex
Dalam operasi ini, kedua stasiun mungkin melakukan pengiriman,
tapi tidak bisa bersamaan melainkan beroperasi bergantian. Pada
system ini aliran informasi dapat terjadi kedua arah tetapi tidak
bersamaan. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana
dua penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara
dan melepaskan tombol tersebut untuk mendengar. Ketika dua
orang menggunakan walkie-talkie untuk berkomunikasi pada satu
waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang dapat
berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya
mencoba untuk berbicara secara serentak, kondisi "collision"
(tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna walkie-talkie tersebut
tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan.
• Full-duplex
Dalam operasi full-duplex, kedua stasiun mentransmisi secara
serentak. Pada sistem ini aliran dapat terjadi kedua arah pada saat
yang bersamaan. System ini dapat terjadi hanya menggunakan
sebuah saluran komunikasi data atau dengan menggunakan dua
saluran komunikasi data.
9
Gambar 2.1 Komunikasi Data
2.1.2 KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER
Berdasarkan daerah jangkauannya, jaringan dapat dibagi
menjadi tiga macam yaitu :
1. Local Area Network ( LAN )
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan
komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil;
seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,
sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis
pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat
switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau
1000 Mbit/s. LAN memungkinkan pengguna untuk berbagi akses
ke file-file yang sama dan menggunakan printer secara lebih
efisien, serta membentuk komunikasi internal.
LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
10
2. Meliputi wilayah geografis yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur komunikasi yang disewa
dari operator telekomunikasi
2. Metropolitan Area Network ( MAN )
Metropolitan Area Network biasanya terdiri atas dua atau lebih
LAN dalam satu area geografis yang cakupan antara LAN dan
WAN.
Metropolitan area Network mencakup area geografis sebuah kota
seperti jasa televisi kabel dalam sebuah kota dan sebuah bank
dengan banyak kantor cabang di satu kota.
3. Wide Area Network ( WAN )
Wide Area Network merupakan jaringan yang memiliki luas
jangkauan yang sangat besar, biasanya meliputi sebuah negara
atau benua. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan
lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga
pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi
dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
Beberapa teknologi WAN yang banyak dijumpai : modem,
Integrated services digital network (ISDN), digital subscriber line
(DSL), dan frame relay.
Berdasarkan Jenisnya dapat dibagi menjadi :
1. Point-to-point Network
Point-to-point Network merupakan sebuah jaringan yang
transmisi datannya dimulai dari sebuah node dan bertransmisi
ke satu atau lebih node tujuan, namun bukan ke setiap node
11
yang ada di jaringan. Wide area Network merupakan point-to-
point network.
2. Broadcast Network
Jaringan Broadcast adalah jaringan yang memiliki saluran
komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua
mesin yang ada pada jaringan. Sistem ini memungkinkan
pengalamatan suatu paket ke semua tujuan. Cara pengiriman
ini mirip dengan cara pengiriman sinyal televisi, signal radio,
dan jaringan wireless.
2.1.3 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi mendefinisikan peta dari jaringan. Topologi jaringan
secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu topologi
fisikal dan topologi logical.
A. TOPOLOGI FISIKAL
Topologi fisikal mendefinisikan bagaimana susunan dari peletakan
node pada jaringan. Terdapat beberapa macam topologi fisikal, antara
lain :
a. Topologi Bus
Merupakan sebuah arsitektur jaringan di mana satu set client
terhubung pada satu kabel utama ( backbone ) yang dinamakan
bus. Jaringan bus adalah cara yang paling sederhana untuk
menghubungkan banyak client. Berikut karakteristik topologi bus:
12
1. Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
2. Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi dan biaya
pembangunan jaringan relatif lebih murah..
3. Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi
collision.
4. Masalah terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen
kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Gambar 2.2 Topologi Bus
b. Topologi Star
Merupakan salah satu topologi yang paling umum digunakan.
Jaringan star terdiri atas sebuah switch utama yang bertugas
seperti router yang mentransmisikan data. Topologi ini mempuyai
karakteristik sebagai berikut :
1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node,
traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali
lagi.
13
2. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki
kabel yang langsung terhubung ke central node.
3. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang
lainnya tidak terganggu.
4. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya
menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel
UTP.
Gambar 2.3 Topologi Star
c. Topologi Ring
Merupakan sebuah topologi jaringan dimana tiap-tiap node
terhubung ke dua node lainnya, sehingga akan membentuk sebuah
cincin. Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Lingkaran tertutup yang berisi node-node
2. Sederhana dalam layout
3. Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat
menghindarkan terjadinya collision (dua paket data
14
bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang
cepat dan collisiondetection yang lebih sederhana.
4. Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan
direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan
seperti topologi star
Gambar 2.4 Topologi Ring
d. Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah sebuah cara untuk men-route data, suara,
dan instruksi di antara node-node. Memungkinkan koneksi secara
terus menerus dan mengkonfigurasi ulang di seputar path yang
rusak atau terblok. Pada model topologi ini, masing-masing
komputer terhubung secara langsung antara komputer yang satu
dengan komputer lainnya. Biasanya topologi ini digunakan untuk
membangun suatu jaringan yang redundant. Keuntungan model
topologi ini adalah reliabilitasnya dapat diandalkan. Kelemahan
model topologi ini adalah biaya pembangunannya cukup mahal
dan kurang efisien jika terdapat penambahan komputer baru dalam
jaringan.
15
Gambar 2.5 Topologi Mesh
e. Topologi Logikal
Topologi logikal menggambarkan bagaimana media tersebut
diakses host untuk mengirim data. Secara umum, terdapat dua
jenis topologi logikal, yaitu:
a. Broadcast
Pada topologi ini, semua host dapat mengirim data ke semua
yang lain memlalui media dalam jaringan. Prinsip pada
topologi ini adalah first come first serve.
b. Token Passing
Topologi Token passing mengontrol akses jaringan dengan
melewatkan token elektronik kepada tiap host secara bergilir.
Ketika host menerima token, maka host tersebut dapat
mengirim data. Jika tidak ada data yang dikirim makan token
tersebut dilewatkan ke host berikutnya dan proses ini berulang
terus-menerus. Penggunaan token passing dapat ditemukan
pada token ring dan fiber distributed data interface (FDDI).
16
2.1.4 ALAMAT IP
Alamat IP adalah alamat software, bukan alamat hardware.
Pengalamatan IP ditujukan untuk memungkinkan host didalam sebuah
jaringan bisa berkomunikasi dengan host pada jaringan yang berbeda,
tanpa memperdulikan tipe dari LAN yang digunakan oleh host yang
berpartisipasi.
2.1.5 SKEMA HIERARKI PENGALAMATAN IP
Alamat IP terdiri atas 32 bit informasi. Bit ini terbagi menjadi
4 bagian, yang dikenal sebagai octet atau byte, dimana masing –
masing terdiri atas 1 byte (8 Bit). Pengalamatan IP dapat digambarkan
dengan tiga metode :
• Dotted-decimal, seperti 192.168.25.16
• Biner, seperti 11000000.10101000.00011001.00010000
• Heksadesimal, seperti C0.A8.19.10
Pengalamatan 32-bit IP adalah pengalamatan yang terstruktur,
kebalikan dari pengalamatan flat. Keuntungan dari pengalamatan
terstruktur ini adalah kemampuannya yang bisa menangani
pengalamatan yang sangat besar, yaitu 4,3 Milyar. Skema
pengalamatan hierarki terstruktur oleh network dan host atau network,
subnet dan host.
2.1.6 PENGALAMATAN NETWORK
Alamat network memberikan identifikasi unik untuk setiap
jaringan. Setiap mesin pada jaringan yang sama menggunakan atau
17
berbagi alamat network yang sama sebagai bagian dari pengalamatan
IP.
Alamat node memberikan identifikasi secara unik pada setiap
mesin dalam network. Bagian dari alamat ini haruslah unik karena
alamat node mengidentifikasi sebuah mesin tertentu yang merupakan
group. Dapat juga disebut dengan alamat host.
Terdapat tiga jenis class yang digunakan dalam pengalamatan
jaringan, yaitu class A, class B, class C.
8 bits 8 bits 8 bits 8 bits
Class A:
Class B:
Class C:
Tabel 2.1 Class pada pengalamatan jaringan
• Class A
Di dalam jaringan class A, byte pertama digunakan untuk
menunjuk alamat network, dan tiga byte sisanya digunakan untuk
alamat host.
Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selau
off atau bernilai 0. ini berarti alamat class A adalah sebuah nilai
antara 0 dan 127.
Network Host Host Host
Network Network Host Host
Network Network Network Host
18
Formatnya adalah network.host.host.host, atau jika
digantikan dengan binari akan menjadi :
0XXXXXXX.host.host.host
jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :
00000000 = 0
dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :
01111111 = 127
• Class B
Di dalam jaringan class B, dua byte pertama menunjukkan
alamat network, dan dua byte sisanya digunakan untuk alamat
host.
Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selalu
dalam kondisi on. Tapi bit kedua harus selalu dalam kondisi off.
ini berarti alamat class B adalah semua nilai antara 128 dan 191.
Formatnya adalah network.network.host.host, atau jika
digantikan dengan binari akan menjadi :
10XXXXXX.XXXXXXXX.host.host
jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :
10000000 = 128
dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :
10111111 = 191
19
• Class C
Di dalam jaringan class C, tiga byte pertama menunjukkan
alamat network, dan satu byte sisanya digunakan untuk alamat
host.
Pada class ini, dua bit pertama dari byte pertama harus
selalu dalam kondisi on. Tapi bit ketiga harus selalu dalam kondisi
off. ini berarti alamat class C adalah semua nilai antara 192 dan
223.
Formatnya adalah network.network.network.host, atau jika
digantikan dengan binari akan menjadi :
110XXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.host
jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :
11000000 = 192
dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :
11011111 = 223
2.1.7 MODEL OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)
Pada mulanya, komputer diciptakan dengan standar
perusahaan masing-masing. Ini terjadi karena adanya persaingan antar
perusahaan. Sehingga, antar komputer yang berbeda standarnya sulit
untuk berkomunikasi. Untuk mengatasi masalah ini, International
Organization for Standardization (ISO) menciptakan model jaringan
agar dinamakan Open System Interconnection (OSI), model inilah
yang menjadi model primer dalam komunikasi jaringan. OSI terdiri
dari tujuh layer yang terpisah, tapi saling berhubungan, setiap bagian
20
mengidentifikasikan bagaimana informasi berjalan melalui jaringan.
Dalam arsitektur ber-layer komunikasi antara dua layer yang
berhubungan menggunakan paket data yang disebut protocol data unit
(PDU).
Berikut penjelasan tiap – tiap layer dari OSI layer bawah ke atas :
• Physical Layer
Physical layer mencakup interface fisik antara peralatan dan
peraturan dimana setiap bit berpindah dari satu ke lainnya.
• Data Link Layer
Data Link Layer bertujuan untuk membuat physical link menjadi
lebih reliable dan menyediakan suatu cara untuk mengaktivasi,
menjaga, dan mengnonaktifkan suatu link. Service utama yang
disediakan oleh layer data link terhadap layer yang diatasnya
adalah suatu error detection dan control.
• Network Layer
Network Layer tersedia untuk transfer informasi antara end system
pada suatu jaringan komunikasi. Pada layer ini sistem komputer
berdialog dengan network untuk menjelaskan alamat tujuan dan
untuk merequest beberapa fasilitas jaringan.
• Transport Layer
Transport Layer menyediakan suatu mekanisme untuk menukar
data antara end system. Transport Layer juga dapat digunakan
untuk mengoptimasikan kegunaan dari service network dan
21
menyediakan suatu kualitas permintaan dari layanan untuk entitas
session.
• Session Layer
Session Layer mengatur dialog antar jaringan. Tugas lain yang
lebih spesifik adalah penyelarasan yang dilakukan untuk
pengiriman data. Layer ini juga mensinkronisasi dialog diantara
dua host layer presentation dan mengatur penukaran data.
• Presentation Layer
Layer ini bertugas untuk mengubah data yang dikirim oleh
aplikasi pengirim menjadi format yang lebih universal. Di
penerima, layer ini bertanggung jawab memformat kembali data
ke data. Jika diperlukan pada layer ini dapat menterjemahkan
beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enkripsi.
• Application Layer
Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini
meyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi.
Layer ini berbeda dengan layer lainnya yang dapat meyediakan
layanan kepada layer lain
2.1.8 MODEL TCP/IP
Arsitektur protokol TCP/IP merupakan hasil dari penelitian
protokol dan pengembangan dilakukan pada jaringan percobaan
packet-switched, ARPANET, yang didanai DARPA, dan secara
umum ditujukan sebagai satu set protokol TCP/IP. Set protokol ini
22
terdiri atas sekumpulan protokol besar yang telah diajukan sebagai
standard internet oleh IAB.
Model TCP/IP terdiri atas lima layer, yaitu :
• Physical Layer
Physical layer meliputi antar muka fisik diantara alat transmisi
data dan media transmisi atau jaringan, layer ini bekerja dengan
menspesifikasikan karakteristik media transmisi, dasar dari sinyal,
kecepatan data, dan sebagainya.
• Network Access Layer
Meliputi pertukaran data antara end system dan dimana jaringan
sistem itu terhubung. Komputer yang mengirim harus
menyediakan jaringan dengan alamat dari komputer yang dituju,
agar jaringan dapat mengirimkan data pada alamat yang benar.
• Internet Layer
Internet layer hampir sama dengan network access layer namun
internet layer menggunakan protokol layer untuk menyediakan
fungsi routing yang meliputi banyak jaringan. Protokol ini tidak
hanya end system saja tapi bekerja di router.
• Host-to-Host Layer
Layer ini disebut juga transport layer berfungsi untuk menjamin
agar data yang dikirim sampai ke alamat tujuan, dan data yang
diterima sama dengan data yang dikirim
23
• Application Layer
Berisi logika yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi
user, misalkan aplikasi untuk mengirim file, modul yang terpisah
diperlukan secara khusus untuk aplikasi tersebut
Perbandingan antara OSI layer dengan TCP/IP layer dapat dilihat
pada Tabel 2.2.
Application Application
Session
Transport
Transport
(Host-to-Host)
Internet Network
Data Link Network Access
Physical Physical
Tabel 2.2 Perbandingan Model OSI dengan Model TCP/IP
2.2 TEORI KHUSUS
2.2.1 TEKNOLOGI PENGIMPLEMENTASIAN JARINGAN PADA
WAN
24
Pada saat ini, terdapat beberapa teknologi yang diterapkan
dalam mengimplementasikan jaringan, yaitu :
a. Circuit Switching
Pada teknologi ini , jalur komunikasi yang tepat dibangun diantara
stasiun yang terhubung melalui node-node. Pada tiap hubungan
yang dilaukan terdapat logical channel yang menentukan jalur
yang terbentuk dari sumber ke tujuan.. Contoh yang paling tepat
dalam kasus ini ialah jaringan telepon.
Komunikasi melalui circuit switching meliputi 3 tahap yaitu :
1. Pembangunan sirkuit
Sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebih
dahulu suatu sirkuit ujung ke ujung ( stasion to stasion).
2. Transfer Data
Sekarang barulah informasi bisa ditransmisikan antar stasion
3. Pemutusan sirkuit
Setelah beberapa periode transfer data, koneksi dihentikan,
biasanya oleh salah satu stasion.
b. Packet Switching
Packet switching dirancang sedemikian rupa untuk
menyediakan fasilitas yang lebih efisien dibanding circuit
switching untuk lalu lintas data yang sangat banyak. Dengan
circuit switching, statiun mentranmisikan data dalam blok-blok
kecil yang disebut paket. Masing-masing paket berisikan sebagian
data pemakai ditambah informasi kontrol yang diperlukan untuk
25
mengfungsikan jaringan dengan tepat. Jaringan packet switching –
merupakan sekumpulan simpul-simpul paket switching yang
tersebar. Fungi utamanya adalah menerima paket dari stasiun
sumber dan mengirimnya ke stasiun tujuan.
2.2.2 Macam – macam enkapsulasi pada WAN :
a. Link Access Procedure Balanced ( LAPB )
Enkapsulasi yang digunakan oleh X.25.
b. Link Access for D channel ( LAPD )
Enkapsulasi yang digunakan oleh ISDN D channel.
c. Link Access Procedure Frame ( LAPF )
Enkapsulasi yang digunakan pada Frame Relay.
d. High Level Data Link Control ( HDLC )
Default WAN enkapsulasi pada router.
e. Point to Point Protocol ( PPP )
Enkapsulasi yang digunakan oleh WAN circuit switched atau dial
up.
2.2.3 Teknologi WAN
a. Analog Dial-Up
Dalam membentuk suatu koneksi biasanya menggunakan sebuah
modem yang kecepatannya 33 Kbps – 566 Kbps. Analog dial-up
sangat sederhana untuk dibentuk dan biaya yang digunakan relatif
murah, namun low bandwitch kecil bila dibandingkan tekhnologi
WAN lainnya.
26
b. Integrated Services Digital Network ( ISDN )
ISDN menggunakan jalur atau teknologi digital dalam
membangun WAN dengan menggunakan jalur telepon biasa.
Kelebihan ISDN adalah menyediakan end-to-end connectivity,
call setup yang lebih cepat daripada modem biasa, channel yang
kompatibel dengan enkapsulasi PPP, dapat membawa data, voice,
dan video dalam rate yang besar, menggunakan sistem out-of-bond
signalling yang maksudnya call setup dan pengiriman data
dilakukan pada jalur ataupun channel yang berbeda.
Ada dua macam tipe ISDN, yaitu :
ISDN Basic Rate Interface (BRI), digunakan pada network skala
kecil, sebutannya 2B+D yang artinya mendukung 2 B-Channel
dengan kapasitas 64kbps dan 16kbps D-Channel digunakan untuk
kontrol informasi. B-Channel hanya bisa digunakan untuk voice
saja atau data saja.
ISDN Primary Rate Interface (PRI), digunakan pada jaringan
berskala besar, mendukung beberapa B-Channel (biasanya 30)
dan 64kbps D-Channel. Perangkat ISDN menggunakan tipe
perangkat DCE/DTE.
c. Leased Line
Adalah koneksi point-to-point dengan kecepatan tinggi hingga 2,5
Gbps, biasanya tergantung dari bandwitch dan jarak. Biaya yang
digunakan relatif lebih mahal dari share service seperti frame
relay, namun kecil kemungkinan terjadi latency dan jitter
27
d. X.25
Mempunyai kecepatan 48 Kbps dan dibuat untuk mengatasi
kekurangan dari leased line. X.25 merupakan interface
penghubung antara host dengan packet switching, dan banyak
digunakan pada ISDN. Penggunaan X.25 sudah digantikan dengan
frame relay yang mempunyai bandwitch lebih besar dan latency
lebih kecil.
e. Frame Relay
Teknologi packet switched dengan kecepatan 4 Mbps,
penggunaannya tergantung bandwitch yang diberikan oleh ISP
dikarenakan Commited Information Route ( CIR ) pada sisi WAN
provider, terdapat banyak frame relay switch yang membentuk
jalur Permanent Virtual Circuit antara source LAN dan
destination LAN. Virtual Circuit adalah jalur pada frame relay
yang dibentuk berdasarkan nomor DLCI antara router source dan
destination. Jalur – jalur itu juga dibentuk berdasarkan Data Link
Channel Identifier ( DLCI ). Frame relay merupakan
pengembangan dari X.25.
f. Asynchronous Transfer Mode (ATM)
ATM mengirimkan data secara potongan diskrit. Memiliki
koneksi multi logical melalui koneksi fisik tunggal. Paket ATM
yang terkirim pada koneksi logik disebut fixed-length packet atau
bisa disebut juga cell. ATM mampu meminimalisir error dan flow
control. ATM memiliki data rate 25.6 Mbps sampai 622.08 Mbps.
28
g. Digital Subcriber Line ( DSL )
Sifatnya always on, maksudnya koneksi akan selalu jalan, tanpa
harus dial up terlebih dahulu. Secara umum speednya 8,192 Mbps,
tergantung dari jenis DSL yang digunakan.
h. Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX)
WiMAX merupakan standar Broadband Wireless Access (BWA)
dengan kemampuan untuk menyalurkan data kecepatan tinggi
(layaknya teknologi xDSL pada jaringan wireline). Banyak
kemampuan lebih yang ditawarkan oleh teknologi WiMAX
dibanding teknologi sebelumnya seperti kemampuan diterapkan
dalam kondisi NLOS (Non Line of Sight), aplikasinya baik untuk
fixed, nomadix, portable maupun mobile.
Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access
(WiMAX) adalah teknologi broadband yang memiliki kecepatan
akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. Kehadiran WiMAX
akan memberikan banyak keuntungan bukan hanya bagi operator
yang telah ada tetapi juga bagi operator baru. WiMAX dapat
memberi harapan bagi operator fixed phone karena keterbatasan
dalam pembangunan. Bagi operator fixed wireless access dan
seluler kehadiran WiMAX diharapkan dapat berfungsi sebagai
backhaul jaringan fixed wireless access dan seluler. WiMAX juga
dapat bersinergi dengan teknologi Wireless, DSL, dan seluler yang
telah digelar.
29
2.3 MEDIA TRANSMISI
2.3.1 Media Terarah (Guided Transmission Data)
Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana
arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya sudah jelas, contoh :
kabel.
A. Coaxial
Coaxial merupakan jenis kabel cooper yang memiliki
kecepatan dan throughput sebesar 10 – 100 Mbps. Media coaxial juga
memiliki biaya yang rendah. Sementara media dan ukuran
konektornya medium (konektor BNC). Jenis media ini memiliki dua
jenis utama, yakni thin dan thick. Thin dilambangkan dengan angka 5
dan memiliki panjang maksimum 500 meter. Adapun media ini
merupakan half duplex dan contohnya adalah kabel pig tail. Media
ini menggunakan listrik untuk menyampaikan biner 0 dan 1 yakni
dengan 0 volt dan 5 volt.
Kabel data yang menggunakan material tembaga dimana terdapat 2
bagian yaitu :
- Kabel inti ditengah.
- Kabel serabut disisi samping dengan dipisahkan oleh suatu isolator,
kabel ini menggunakan konektor Bayonet Nut Connector (BNC).
30
Berikut gambar dari kabel Coaxial :
Gambar 2.6 Kabel Coaxial
B. Twisted Pair
Media ini juga masih dari keluarga copper, memiliki
kecepatan dan throughtput sebesar 10 – 100 – 1000 Mbps (tergantung
dari kualitas dan kategori kabel). Media ini biasa disebut dengan
media empat kawat yang digunakan di beragam jaringan, dan masing
–masing kabel dipilin untuk mengurangi gangguan dari radio dan
electromagnet. Media ini harganya tidak begitu mahal dan mudah
untuk diimplementasikan pada jaringan. Memiliki media dan ukuran
konektor yang kecil, yakni RJ-45. Panjang maksimum dari media ini
adalah 100 meter dan seperti media cooper UTP menggunakan listrik
untuk menyampaikan biner 0 dan 1 yakni dengan 0 volt dan 5 volt.
31
Kabel berpilin (Twisted Pair), menggunakan kabel berpasangan
dimana tujuannya untuk menghilangkan efek crosstalk. Banyak
digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan mampu mengirimkan
bandwidth dengan jumlah yang besar.
Gambar 2.7 Kabel Twisted Pair
Kabel ini menggunakan konektor seri Registered Jack (RJ), dan
tergantung dari jenis kategorinya. Untuk kategori 2 menggunakan
RJ11 sedangkan untuk kategori 5 keatas menggunakan RJ45.
Daftar kategori kabel berpilin :
Tabel 2.3 Kategori Kabel Berpilin
Jenis kabel berpilin menurut pelindungnya dibagi menjadi :
- Unshielded Twisted Pair (UTP)
32
Gambar 2.8 UTP
- Shielded Twisted Pair (STP)
Gambar 2.9 STP
- Screened Shielded Twisted Pair (S/STP)
Gambar 2.10 S/STP
- Screened Unshielded Twisted Pair (S/UTP) / Foiled Twisted Pair
(FTP)
33
Gambar 2.11 S/UTP
Apabila kedua ujung menggunakan aturan yang sama, kabel tersebut
disebut Straight-Through, sedangkan bila berbeda disebut Cross-
Over.
C. Fiber Optic
Fiber merupakan jenis media optic/cahaya, dimana dalam
menyampaikan biner 0 dan 1 dengan menggunakan redup dan nyala.
Jika dibandingkan dengan media copper maka fiber jauh lebih mahal,
tetapi media tahan terhadap gangguan yang biasa muncul dalam
media copper, seperti gelombang radio dan elektromagnet. Dalam
mentransfer data media ini juga lebih unggul.
Gambar 2.12 Fiber Optik
Berdasarkan jumlah sumber cahaya yang masuk pada core FO,
kabel FO dibagi menjadi 2 yaitu:
34
• Multimode, jumlah sumber lebih dari 1. Menggunakan diameter
core dengan ukuran 50 micron – 100 micron. Multi mode
memiliki core yang lebih besar dibandingkan dengan single mode
dan ditujukan jarak jauh, tetapi lebih pendek dibandingkan single
mode yakni 2 km. Multi mode menggunakan cahaya LED untuk
menstransmisikan biner 0 dan 1
• Singlemode, jumlah sumber 1. Menggunakan diameter core
dengan ukuran 2 – 8 micron. Single mode memiliki core yang
kecil dan ditujukan untuk jarak jauh (sampai 3 km). Jenis ini
menggunakan cahaya laser untuk mentransmisikan biner 0 dan 1.
2.3.2 Media Tidak Terarah (Un-Guided Transmission Data)
Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana
arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya tersebar, contoh :
nirkabel (wireless).
Komunikasi ini mengirimkan sinyal ke udara berdasarkan
spektrum elektromagnetik
A. Transmisi Radio
Perkembangan teknologi komunikasi radio sangat pesat, penggunaan
wireless-LAN sudah semakin populer. Untuk mengirimkan data
menggunakan komunikasi radio ada beberapa cara yaitu :
a. Memancarkan langsung, sesuai dengan permukaan bumi
b. Dipantulkan melalui lapisan atmosfir
35
Gambar 2.13 Transmisi Radio
Komunikasi radio ini menggunakan frekuensi khusus supaya
tidak mengakibatkan interference dengan penggunaan frekuensi
lainnya, frekuensi yang boleh digunakan disebut ISM band. ISM
singkatan dari Industrial, Scientific and Medical. Frekuensi yang bisa
digunakan antara lain :
- 900 MHz
- 2.4 GHz
- 5.8 GHz
Teknologi Wireless
Frekuensi Bandwidth Range
802.11 a 5 GHz 54 Mbps (25 Mbps) |
30 meter
802.11 b 2,4 GHz 11 Mbps (6,5 Mbps) |
30 meter
802.11 g 2,4 GHz 54 Mbps (25 Mbps) |
30 meter
36
802.11 n 2,4 GHz or 5
Mbps
540 Mbps, typical : 200
Mbps. Range : 50
meter
Tabel 2.4 Teknologi Wireless
Jaringan wireless secara topologi terbagi 2 : point-to-point dan point-
to-multipoint.
1. Point-to-point
Frekuensi yang digunakan bisa 2.5 G, 5 G, 10 G, 15 G, dst.
Harus memenuhi kriteria LOS = Line Of Sight (terlihat tanpa ada
penghalang diantaranya). Daya yang digunakan juga harus di
sesuaikan, harus ada cadangan power jika terjadi hujan dan
redaman atmosfer. Cadangan power untuk mengantisipasi
redaman disebut Fading Margin. Perhitungan daya yg dibutuhkan
antara 2 titik dengan jarak tertentu.
Untuk kemampuan hardware, masing-masing produk berbeda-
beda. Disesuaikan dengan kebutuhan kita. Point-to-point biasanya
digunakan untuk jaringan backbone/trunk atau jaringan akses
berkecepatan tinggi.
2. Point-to-multipoint
secara garis besar, frekuensi dan perhitungan power hampir sama
dengan point-to-point. Hanya saja jaringan point-to-multipoint ada
yang mampu membentuk jaringan yang baik walaupun
diantaranya terdapat penghalang (NLOS=Not Line Of Sight).
Teknologi yang digunakan adalah OFDM (Orthogonal Frequency
37
Division Multiplexing). Memanfaatkan penghalang/obstacle
sebagai media pemantul sinyal OFDM yang mempunyai banyak
carrier (multi-carrier) sampai ke tujuan. sehingga sinyal yg datang
dari berbagai arah pantulan sampai di sisi penerima dibuat saling
memperkuat. Jika jarak antar antena tidak ada penghalang maka
jangkauannya akan lebih jauh.
Untuk jangkauan area jaringan point-to-multipoint bergantung
pada besar kecilnya daya pancar BTS (Base Transceiver Station)
pada saat pengaturan awal Garis besar hubungan jarak / coverage,
frekuensi, Kecepatan/Bandwidth dan Harga/Cost :
1. Semakin Tinggi frekuensi, bandwidth semakin besar, harga
semakin mahal, jangkauan area semakin kecil.
2. Semakin rendah frekuensi, bandwidth semakin kecil, harga
lebih murah, jangkauan area lebih jauh.
Wireless di bagi menjadi 3, berdasarkan jarak dan daya.
1. Wireless WAN (Wide Area Network)
Hitungan sekian kilometer, dengan daya sekian ratus mW.Untuk
Wireless WAN, jarak 5 km termasuk umum beberapa alat ada
yang bisa sampai 40 km.
2. Wireless LAN (Local Area Network)
Jarak sekian ratus meter, dengan daya sekian puluh mW.
3. Wireless PAN (Personal Area Network)
Jarak sekian puluh meter, dengan daya yang sangat kecil.
38
Dalam dunia wireless ada 3 hal yang mempengaruhi jarak jangkau
dengan suatu aturan sebagai berikut :
1. Power, semakin besar daya, semakin jauh jaraknya. Tetapi daya
yang besar sangat tidak baik, terutama bagi kesehatan tubuh.
2. Frekuensi, semakin besar frekuensi jaraknya semakin pendek.
Tetapi frekuensi ini sudah ada nilainya, yaitu 2,4 GHz, 5 GHz, dst,
jadi tidak bisa untuk dirubah.
3. Alat yang digunakan, misalnya penguatan antena, loss pada kabel.
Alat yang umum dikenal dalam Wireless LAN di antaranya GPRS
yang di pakai GSM, CDMA atau Bridge yang menggunakan
standar wireless
Bridge yang umum di pasar saat ini, ada 2 tipe antena : yang
berbentuk omni (seperti tiang dan menyebarkan sinyal ke seluruh
arah) serta yang directional (seperti parabola ke arah tertentu). Untuk
jarak 5 km, antena directional yang termurah pun bisa menjangkau
jarak 5 km, untuk antena umum yang mempunyai penguatan yang
tinggi saja yang bisa menjangkau jarak 5 km. Kita sangat tidak
menyarankan pemasangan booster, cara yang sangat praktis tetapi
kalau tidak tahu penggunaannya secara tepat bisa merugikan orang.
Contoh gambar antena Omnidirectional :
39
Gambar 2.14 Antenna Omnidirectional
Contoh gambar antenna Sectoral :
Gambar 2.15 Antenna Sectoral
Contoh gambar antena Directional :
Gambar 2.16 Antenna Directional
40
B. Komunikasi Satelit
Komunikasi ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar
benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi
satelit.
Komunikasi satelit dengan VSAT
Gambar 2.17 Komunikasi Satelit dengan VSAT
Untuk menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan
Very Small Aperture Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2
arah dengan antena parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter.
2.3.3 GANGGUAN PADA JARINGAN
A. NOISE
Noise merupakan gangguan dalam LAN yang disebabkan
adanya tambahan energi atau listrik, sehingga menyebabkan data yang
sampai ke device penerima rusak. Beberapa sumber dari noise yakni
41
kabel terdekat yang membawa sinyal data, gangguan electromagnet,
noise laser dari pengirim atau penerima dari sinyal optic.
B. Attenuation
Attenuation merupakan gangguan yang terjadi dalam LAN
dimana terjadi pelemahan sinyal ketika data dikirimkan dari satu
device ke device yang lain. Attenuation biasanya disebabkan karena
kabel yang terlalu panjang atau konektor yang tidak dipasang dengan
benar.
C. Impedance
Impedance adalah pengukuran kekebalan kabel pada arus AC
dan diukur dalam ohm. Impedance yang normal dari kategori 5 kabel
UTP adalah 100 ohm. Jika konektor tidak dipasang secara benar pada
kategori 5, maka hal ini akan menyebabkan munculnya nilai
impedance yang berbeda dari kabel. Hal inilah yang disebut dengan
impedance mismatch atau impedance discontinuity dimana akhirnya
akan mengakibatkan attenuation juga.
D. Collision
Collision domain merupakan area kemungkinan terjadi
tabrakan dalam jaringan. Dalam Ethernet, area jaringan dalam frame
dimana telah terjadi collision diperbanyak. Dalam hal ini repeater dan
hub menyebarkan collision, sementara bridge, switch dan router tidak.
Dengan kata lain hub dan repeater memiliki satu collision domain,
sementara bridge, switch, dan router memiliki collision domain sesuai
jumlah device yang terhubung dengan portnya.
42
Jenis Collision
1. Late Collision
Collision atau tabrakan dalam late collision terjadi setelah
komputer atau device kita mengirimkan frame sebanyak 64
byte. Jadi dalam hal ini, terjadi keterlambatan dalam tabrakan
atau collision.
2. Local Collision
Collision ini terjadi ketika komputer atau device kita ingin
mengirimkan data ke komputer lain tiba – tiba menerima data
dari komputer atau device lain. Dengan kata lain, collision
terjadi lebih dekat dengan komputer atau device yang
mengirimkan data.
3. Remote Collision
Collision ini memiliki maksud bahwa collision terjadi pada
daerah sekitar device penghubung, seperti hub, switch atau
router.
E. Broadcast
Broadcast domain ialah area yang akan menerima paket
broadcast. Jadi ketika menerima paket broadcast device-device yang
meneruskannya ke semua portnya. Dalam hal ini, switch dan hub
meneruskan paket broadcast, sementara router membuang paket
broadcast domain sementara router memiliki broadcast domain sesuai
jumlah device yang terhubung dengan portnya.
43
2.3.4 Spanning Tree Protokol ( STP )
Pemasangan redundant link pada switch ke switch lain dapat
meningkatkan fault tolerance. Namun disisi lain, hal ini dapat
menyebabkan broadcast storm, multiple frame transmission, dan
MAC address database inconsistency.
Broadcast storm disebabkan oleh pengiriman frame berulang-
ulang pada device layer 2, dalam hal ini pada switch.
STP mempunyai standard IEEE 802 id, dapat mengatasi
masalah ini. STP aktif secara default pada setiap switch cisco. STP
memblok port-port yang dapat memyebabkan broadcast storm.
Pemilihan root bridge menjadi acuan dalam konsep ini. Root bridge
adalah switch yang memiliki MAC address yang paling rendah.Dalam
topologi, switch mengirimkan Bridge Protoocol Data Unit (BPDU)
setiap 2 detik yang menginformasikan tentang bridge ID(BID). BID
berisi MAC address dan priority. Priority lebih diutamakan dibanding
MAC address. Defaultnya adalah 32.768
Saat switch dinyalakan, prosesnya :
1. bloking, tidak ada port yang dapat mengirimkan data,
berlangsung selama 30 detik.
2. Listening, mencari port ke root bridge, belum
mempelajari MAC address dan belum menforward data,
berlangsung selama 15 detik.
3. Learning, mempelajari MAC address, tapi belum
memforward data, berlangsung selama 15 detik.
44
4. Forward, data sudah dapat diforward, keadaan dimana
topologi switch telah selesai dipelajari.
5. Disable, port yang tidak diizinkan mengirimkan data,
tidak aktif karena spanning tree protocol.
2.3.5 Virtual LAN (VLAN)
Virtual LAN (VLAN) merupakan pengelompokan jaringan
yang tidak tergantung dari lokasi fisik, pengelompokan dilakukan
secara logikal.
Dengan pembagian ini, bandwitch yang lewat pun dapat diatur
tiap-tipa VLAN nya, sehingga antar VLAN mempunyai Bandwitch
yang berbeda.
Biasanya dibagi berdasarkan fungsionalitas atau department tertentu
misalnya :
a.) vlan untuk finance
b.) vlan untuk HRD
c.) vlan untuk marketing
dan sebagainya.
Setiap vlan adalah broadcast domainnya masing-masing dan
antar vlan yang berbeda tidak dapat saling berhubungan kecuali
menggunakan router.
Penghubung vlan yang berbeda dengan menggunakan router
disebut inter-vlan routing. Switch memiliki tabel-tabel yang terpisah
untuk tiap vlan dan informasi vlan disimpan pada vlan database dalam
bentuk vlan.dat.
45
Jenis-jenis vlan:
a.) static vlan
dikonfigurasi manual pada switch dengan perintah-perintah kemudian
diassign ke dalam port.
b.) dynamic vlan
dikonfigurasi dengan menggunakan software, misalnya Ciscoworks
for Switched Internetwork