BAB 2

25
agribisnis PERIKANAN Teach By : NURDIN, SP.t

description

defesf

Transcript of BAB 2

Page 1: BAB 2

agribisnis

PERIKANANTeach

By :NURDIN, SP.t

Page 2: BAB 2

B. Pengendalian produksi perikanan

Aspek produksi perikanan meliputi antara lain:

1. Sifat komoditasPengusaha yang terjun ke dalam dunia

perikanan atau para investor yang menginvestasikan modalnya untuk usaha perikanan perlu mengetahui sifat komodaita ikan. Untuk itu perlu juga pemahaman yang baik tentang sifat ikan, budi daya, dan pascapanen. Hal ini sangat bermanfaat bagi pengusaha agar nantinya tidak banyak menemui kesulitan dan tidak menderita kerugian.

Page 3: BAB 2

Sifat-sifat komoditas perikanan tersebut antara lain sebagai berikut:a. Tidak tergantung musim

Budi daya ikan berbeda dengan budi daya tanaman, minsalnya sayuran. Dalam budi daya, ikan tidak memperhatikan musim hujan atau kemarau. Pada setiap musim, kegiatan pembenihan dapat dilakukan selama syarat-syarat budi daya seperti kolam, kualitas air, dan makanan dapat terpenuhi.

Begitu juga saat panen bahkan pemanenan komoditas ikan dapat dilakukan sesuai keinginan baik dari sisi waktu maupun ukuran

Page 4: BAB 2

b. Dipengaruhi oleh jarak lokasi usaha ke konsumen

Jauh dekatnya lokasi usaha dengan konsumen sangat mempengaruhi harga komoditas ikan. Semakin jauh jarak lokasi usaha tersebut, semakin mahal harga ikan ditangan konsumen. Hal ini disebabkan karena adanya biaya tambahan untuk transportasi. Selain itu, juga adanya biaya tambahan untuk mempertahankan kesegaran ikan sampai di tangan konsumen, kecuali untuk ikan yang sudah di awetkan.

Page 5: BAB 2

c. Mudah rusak dan berisiko tinggiTubuh ikan mengandung protein dan air

yang cukup tinggi serta mempunyai pH tubuh untuk mendekati netyal. Dengan demikian, tubuh ikan bisa dijadikan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan mikro-organisme pembusuk. Kondisi yang demikian menyebabkan ikan termasuk komuditas yang mudah rusak. Disamping itu, daging ikan mempunyai sedikit turunan pengikat tendon sehingga sangat mudah dicerna oleh enzim autolysis. Akibatnya, daging menjadi sangat lunak.

Page 6: BAB 2

Adanya proses oksidasi pada lemak tubuh ikan O2 dari udara yang mempercepat pembusukan ikan. Pembusukan ikan ditandai dengan adanya bau busuk, daging menjadi kaku. Sorot mata ikan pudar, serta adanya lender pada insang maupun tubuh bagian luar. Dengan demikian proses pembusukan pada daging ikan lebih cepat dibandingkan dengan pembusukan pada produk ternak atau hewan darat lainnya

Page 7: BAB 2

Oleh karena itu, sifat ikan yang mudah rusak, pemasarannya perlu dilakukan dengan cepat. Jika terjadi penurunan kualitas maka harga ikan bisa turun sehingga dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Dengan demikian, perlu dilakukan penanganan dan pengawetan yang tepat untuk mempertahankan kesegarannya.

Page 8: BAB 2

d. Perputaran modal cepat. Umumnya waktu yang dibutuhkan dari masa pemijahan sampai ke masa panen tidak terlalu lama, hal ini tergantung dari jenis ikan yang dibudidayakan. Minsalnya ikan mas hanya membutuhkan waktu 3-4 bulan. Ini berarti biaya produksi yang telah dikeluarkan selama membudi dayakan ikan tersebut bisa tertutupi dengan keuntungan hasil penjualan panen setelah 3-4 bulan berikutnya. Dengan demikian, perputaran modalnya termasuk cepat, dalam setahun bisa mencapai 2-3 kali, bahkan bagi orang-orang yang hanya mengusahakan benihnya saja, dalam waktu 1-2 bulan modal bisa kembali.

Page 9: BAB 2

2. AgroklimatBerdasarkan habitatnya, usaha

perikanan dapat dibedakan menjadi dua golongan antara lain sebagai berikuta) Perikanan darat

Ikan golongan ini adalah ikan yang ditangkap dan diperlihara di dalam batas garis pantai (garis surut terendah air laut). Perikanan darat meliputi antara lain

Page 10: BAB 2

1) Perikanan air tawarUsaha perikanan air tawar yang

akan dibahas merupakan usaha budi daya ikan di air tawar. Jenis ikan yang sudah berhasil dibudidayakan sangat digemari karena jenis ikan yang sudah berhasil dibudi dayakan banyak. Selain itu, teknis budi daya ikan air tawar sudah sangat masyarakat dan terbukti mampu mendatangkan keuntungan. Keberhasilan usaha perikanan air tawar banyak ditentukan oleh factor lingkukangan.

Page 11: BAB 2

a) Tanah

Jenis tanah yang baik digunakan untuk budi daya adalah jenis tanah liat atau lempung. Tanah jenis ini sangat baik untuk pembuatan kolam. Jenis tanah lain yang dapat dipakai, yaitu tanah beranjangan atau tanah terapan dengan kandungan liat sekitar 30%. Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar serta tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang yang kuat dan kokoh

Kemiringan tanah yang dianggap baik untuk lokasi kolam berkisar 3-5%. Hal ini berarti dalam setiap 100 m panjang pekarangan, perbedaan tingginya sekitar 3-5 m. untuk mencari lokasi kolam dengan kemiringan tersebut sangat sulit sehingga kemiringan tanah 1% masih dianggap baik dan cocok untuk dibuat kolam.

Page 12: BAB 2

b) AirSebagai media kehidupan ikan, keberadaan air sangat mutlak diperlukan. Jumlah dan kualitas air harus selalu menjadi perhatian agar kehidupan dan pertumbuhan ikan optimal. Sumber air bisa berasal dari air sungai, air hujan, atau air tanah. Sumber air tersedia dalam jumlah yang cukup. Debit air minimum untuk suatu unit kolam seluas 1 ha adalah 10-15 I/detik.

Page 13: BAB 2

Kualitas air yang memenuhi syarat sebagai media hidup ikan harus memenuhi syarat-syarat secara fisika maupun kimia.Bebrapa syarat kualitas air yang ideal untuk kegiatan budi daya ikan, antara lain sebagai berikut O2 yang terlarut dalam air dan dianggap paling ideal untuk

tumbuh dan berkembangnya ikan dalam kolam 5- 6ppm. CO2 yang terlarut dalam kurang dari 25 ppm Kisaran pH air antara 6,7-8,6 Suhu air berkisar 25-300C. perbedaan suhu antar a siang

dan malam tidak lebih dari 50C Air yang telalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan

karena endapan lumpurnya terlalu tebal dan pekat. Kondisi sperti ini dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan nafsu makan ikan berkurang.

Air tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyak atau limbah pabrik.

Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam perairan, berarti semakin tinggi tingkat kesuburannya.

Page 14: BAB 2

2) Perikanan air payau (tambak)Tambak merupakan suatu bangunan berupa kolam di daerah pantai yang dapat dimanfaatkan untuk budi daya biota laut yang bernilai ekonomis. Sumber air pada tambak merupakan campuran dari air laut dan air tawar. Oleh karena itu, kadar garamnya jauh lebih rendah dibandingkan air laut. Selain itu, jenis airnya mempunyai sifat kimia dan fisika yang sangat berbeda dengan air laut maupun air tawar. Lokasi tambak yang baik terletak di daerah pantai atau tempat yang masih dipengaruhi oleh lingkungan pantai agar mudah untuk mendapatkan air laut dan tawar

Page 15: BAB 2

Tambak-tambak tradisional banyak memanfaatkan pasang surut air laut untuk memasukkan air payau ke dalamnya. Jumlah air laut yang dapat masuk de dalam tambak sangat tergantung dari perbedaan tinggi permukaan laut pada saat air pasang tertinggi dan surut terendah. Perbedaan tinggi pasang surut yang baik untuk kehidupan ikan tambak sekitar 1,5-2,5 m.Ikan dalam tamak dapat hidup dengan baik bila syarat-syarat lingkungan yang sesuai dengan kondisi hidupnya bisa terpenuhi. Syarat-syarat lingkungan tersebut meliputi kondisi tanah tambak serta jumlah dan mutu air yang terdapat dalam tambak.

Page 16: BAB 2

Untuk mengusahakan perikanan semacam ini, diperlukan suatu teknik dan ilmu tersendiri yang banyak berhubungan dengan kondisi hidrofrafi setempat, seperti pasang surut, kadar garam, suhu, musim, kondisi arus, serta kondisi lingkungan, baik secara makro maupun mikro perlu dikaji secara seksama. Selain berkaitan erat dengan kepentingan ekonomi setempat, kajian hidrografi juga bertujuan untuk memperoleh tambak yang siap pakai dan berdaya guna.

Page 17: BAB 2

a) TanahTanah yang akan digunakan untuk tambak sebaiknya berasal dari endapan lumpur pantai dan sesuai dengan syarat-syarat berikut.Fraksi ke-5 (besar butir>2mm)…………………0%Fraksi ke-4(besar butir 2-0,1 mm)………………2%Fraksi ke-3(besar butir 0,1-0,05 mm)…………5%Fraksi ke-2(besar butir 0,05-0,01 mm)………30%Fraksi ke-1(besar butir 0,01- mm)……………63%

Page 18: BAB 2

Kandungan air …………………………45,5% Daya kembang(swelling)…………….9% Kelem bapan…………………………...27%

selain syarat-syarat di atas, tanah yang digunakan juga mengandung komposisi mineral tanah pantai. Mineral bulat/pipih………………………95% Kuarsa……………………………………...1,5% Amfibol…………………………………….0,5%

Page 19: BAB 2

b) Kualitas airKualitas air tambak juga berpengaruh langsung terhadap kelangsungan hidup hewan-hewan air yang terdapat di dalam tambak tersebut. Untuk itu, kualitas air tambak harus memenuhi kriteria yang sesuai dengan kehidupan jenis ikannya. Contoh kriteria mutu air tambak untuk budi daya udang dapat dilihat pada tabel 2.

Page 20: BAB 2

Parameter kriteria

Fisika

1. Warna Kehijauan

2. Kekeruhan Jernih (sedikit partikel organik)

3. Suhu 200 -300 c

4. Bau Tidak berbau bahan pencemar

kimia

1. Derajat keasaman (pH) 7-8

2. Kadar garam: udang windu udang putih

3. 02 terlarut 3-6mg/1 atau ppm

4. co2 --

5. h2s 0,1 mg/1

6. nitrat 200 mg NO3-N/1

7. Nitrit 26 mg NO2-n/1

8. Amoniak 0,1 mg NH3/1

Biolopgis Kandungan plankton Sekitar 5 juta sel/1

Page 21: BAB 2

Selain kriteria-kriteria diatas, perlu diperhatikan juga mengenai pengaruh pencemaran. Usahakan menggunakan air tambak yang tidak tercemar oleh bahan-bahan pencemar demi kelangsungan hidup ikan dalam tambak tersebut.b. Perikanan laut

Untuk membudidayakan ikan laut, pengetahuan mengenai kriteria air laut yang cocok untuk kehidupan ikan laut sangat diperlukan. Kriteria air laut untuk budi daya biota laut dapat dilihat pada tabel 3:

Page 22: BAB 2

parameter kriteria

Para meter

1. Suhu Sekitar 200C variasi alami

2. Warna <50 caolour unit

3. bau Alami

4. Kecerahan Alami

5. Kekeruhan < 30 JTU

Kimia

1. Derajat keasamaan (pH)

6,5-8,5

2.Kadar garam 18-32%

3. Daya hantar listrik

Sekitar 30 pariasi alami

4. 02 terlarut < 6 mg/l

5.co2 terlarut < 11 mg/l

6. Nilai permanganat

< 9,0 mg/l

7. N-NH3 < 0,30 mg/l

8. p-po4 Luwes

9. N-NO2 luwes

Page 23: BAB 2

parameter kriteria

kimia

10. H2 S < 0,01 mg/l

11.Sianida < 0,01 mg/l

12. Senyawa fenol < 0,02 mg/l

13. Minyak bumi < 2 mg/l

14. Pestisida - aldrin - DDT - Dieldrin

< 0,01 mg/l< 0,02 mg/l< 0,05 mg/l

15. Logam Hg Pb Cu

< 0,003 mg/l< 0,01 mg/l0,01 mg/l

biologi Escherecia coli < 1.000

Page 24: BAB 2

Soal 1. sebutkan asfek-asfek perikanan 2. sebutkan sifat-sifat komuditas pada

proses perikana 3. jelaskan yang dimaksud dengan no

(2) 4. Sebutkan syarat air yang ideal untuk

budidaya perikanan 5. jelaskan syarat-syarat lingkungan

budidaya tambak

Page 25: BAB 2

SEKIAN TERIMA KASIH

DAN SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA