BAB 2-1

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Dasar Teori II. 1. 1 Pengertian Reagen Reagen merupakan zat yang ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mengadakan suatu reaksi kimia atau dengan kata lain ditambahkan untuk melihat terjadinya suatu reaksi kimia. Sebagai contoh, asam klorida adalah sebuah pereaksi yang bereaksi dengan logam seng menghasilkan hidrogen, atau bereaksi dengan kalsium karbonat menghasilkan karbon dioksida (Kompas, 2009). Istilah reagen juga digunakan untuk menunjuk pada zat kimia dengan kemurnian yang cukup untuk sebuah analisis atau percobaan. Sebagai contoh, sebuah reagen air tidak boleh mengandung banyak ketidakmurnian seperti ion natrium, klorida, atau bakteri, dan juga memiliki ketahanan listrik yang tinggi (Kompas, 2009). Reagen dapat ditemukan dalam bentuk solid (padat) ataupun dalam bentuk cair, dan setiap reagen tersebut mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda pula, mulai dari bentuk, warna, bau dan lain-lain. Yodium dalam kondisi standar adalah hitam pekat kebiruan. Hal ini dapat dilihat rupanya sublimating pada suhu standar menjadi gas ungu-merah muda yang memiliki bau tak sedap (Patty, 2012). Beberapa reagen juga digunakan sebagai komponen dasar dalam biologi molekuler yang dikembangkan secara spesifik dalam program penelitian ilmiah. Beberapa reagen juga digunakan untuk mendeteksi organisme lain yang sulit ditemukan di bawah pencitraan perangkat yang biasa. Selain itu, reagen merupakan kunci produk dalam menciptakan alat diagnosis. Reagen biasanya dimaksudkan untuk tujuan penelitian, bahan baku dalam biologi molekuler, penggunaan forensik, tes darah atau serologi, gram pengujian, imunologi, dan farmasi proses (Patty, 2012). Menurut tingkat kemurniannya reagen dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Reagen tingkat analitis II-1

description

tinjauan pustaka reagen

Transcript of BAB 2-1

Page 1: BAB 2-1

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II. 1.   Dasar TeoriII. 1. 1 Pengertian Reagen

Reagen merupakan zat yang ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mengadakan suatu reaksi kimia atau dengan kata lain ditambahkan untuk melihat terjadinya suatu reaksi kimia. Sebagai contoh, asam klorida adalah sebuah pereaksi yang bereaksi dengan logam seng menghasilkan hidrogen, atau bereaksi dengan kalsium karbonat menghasilkan karbon dioksida (Kompas, 2009).

Istilah reagen juga digunakan untuk menunjuk pada zat kimia dengan kemurnian yang cukup untuk sebuah analisis atau percobaan. Sebagai contoh, sebuah reagen air tidak boleh mengandung banyak ketidakmurnian seperti ion natrium, klorida, atau bakteri, dan juga memiliki ketahanan listrik yang tinggi (Kompas, 2009).

Reagen dapat ditemukan dalam bentuk solid (padat) ataupun dalam bentuk cair, dan setiap reagen tersebut mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda pula, mulai dari bentuk, warna, bau dan lain-lain. Yodium dalam kondisi standar adalah hitam pekat kebiruan. Hal ini dapat dilihat rupanya sublimating pada suhu standar menjadi gas ungu-merah muda yang memiliki bau tak sedap (Patty, 2012).

Beberapa reagen juga digunakan sebagai komponen dasar dalam biologi molekuler yang dikembangkan secara spesifik dalam program penelitian ilmiah. Beberapa reagen juga digunakan untuk mendeteksi organisme lain yang sulit ditemukan di bawah pencitraan perangkat yang biasa. Selain itu, reagen merupakan kunci produk dalam menciptakan alat diagnosis. Reagen biasanya dimaksudkan untuk tujuan penelitian, bahan baku dalam biologi molekuler, penggunaan forensik, tes darah atau serologi, gram pengujian, imunologi, dan farmasi proses (Patty, 2012).

Menurut tingkat kemurniannya reagen dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Reagen tingkat analitisReagen tingkat analitis ini merupakan reagen yang terdiri atas

zat-zat kimia yang mempunyai kemurnian tingkat tinggi, dan terdapat label tercantum dalam botol dari zat murni tersebut.

2. Zat Kimia tingkat lainZat kimia tingkat lain tersedia dalam tingkatan dan

penggunaan yang berbeda yaitu:- Tingkat kemurnian kimiawi- Tingkat praktis- Tingkat komersil- Tingkat teknis (Ahmad, 2012)

II-1

Page 2: BAB 2-1

Reagen yang digunakan di laboratorium kesehatan ialah reagen tingkat analitis atau beberapa bahan kimia organik pada tingkat kimiawi murni yang telah melewati tahap pengujian sebelum dipakai rutin.

Menurut cara pembuatannya, reagen dibagi menjadi: a.  Buatan Sendirib.  Reagen jadi (komersial) yang di buat oleh pabrik (Ahmad, 2012)

Reagen dibagi menjadi dua, yaitu reagen alami dan reagen kimia. Contoh dari reagen alami:

1. Fenton reagenReagen gaya analitis dimanfaatkan untuk membasmi bahan

alami dan organik bahan kimia seperti tetrachloroethylene (PCE) dan trichloroethylene (TCE).

II-1