BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian...

37
BAB 1 1. Latar Belakang Dewasa ini, berbagai elemen masyarakat di Indonesia telah mampu mengakses informasi dengan media yang lebih beragam dari sebelumnya. Perkembangan dari segi teknologi merupakan faktor penting yang ada di balik perubahan tersebut. Semakin mudah dan murahnya bagi setiap orang untuk menjangkau suatu informasi melalui media membuat teknologi dan alat alat penunjangnya bagaikan kebutuhan primer dalam kehidupan masa sekarang. Media baru kemudian mencuat namanya setelah mampu membuktikan keefektifan dan keefisiensiannya dalam menunjang kehidupan manusia. Selain sebagai media komunikasi antar manusia, new media dimanfaatkan juga oleh sebagian kelompok untuk melakukan pendekatan- pendekatan dalam tujuannya mensosialisasikan suatu kegiatan yang memerlukan dukungan massa. Media baru dianggap sebagai cara yang mampu menjangkau kalangan luas dan salah satu sisi positifnya adalah memerlukan waktu yang singkat. Statistik pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun juga menjadi salah satu faktor pendorong semakin tingginya pengaruh media baru dalam kehidupan masyarakat. Salah satu bagian dari media baru adalah media sosial. Media sosial memberikan fasilitas komunikasi dua arah yang tidak kita dapatkan dari media sebelumnya seperti televisi, radio, atau media massa. Audiens memiliki hak yang bebas untuk memberikan feedback berupa komentar, sanggahan, dukungan, dan sebagainya. Munculnya media baru, merubah berbagai tatanan yang sebelumnya sukar dicapai dalam media lama, salah satunya gerakan sosial, sehingga muncul pula istilah gerakan sosial baru. Gerakan sosial baru merupakan sebuah gerakan kontemporer yang bertujuan

Transcript of BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian...

Page 1: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

BAB 1

1. Latar Belakang

Dewasa ini, berbagai elemen masyarakat di Indonesia telah mampu mengakses

informasi dengan media yang lebih beragam dari sebelumnya. Perkembangan dari segi teknologi

merupakan faktor penting yang ada di balik perubahan tersebut. Semakin mudah dan murahnya

bagi setiap orang untuk menjangkau suatu informasi melalui media membuat teknologi dan alat

alat penunjangnya bagaikan kebutuhan primer dalam kehidupan masa sekarang.

Media baru kemudian mencuat namanya setelah mampu membuktikan keefektifan dan

keefisiensiannya dalam menunjang kehidupan manusia. Selain sebagai media komunikasi antar

manusia, new media dimanfaatkan juga oleh sebagian kelompok untuk melakukan pendekatan-

pendekatan dalam tujuannya mensosialisasikan suatu kegiatan yang memerlukan dukungan

massa. Media baru dianggap sebagai cara yang mampu menjangkau kalangan luas dan salah satu

sisi positifnya adalah memerlukan waktu yang singkat.

Statistik pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang menunjukkan peningkatan

signifikan dari tahun ke tahun juga menjadi salah satu faktor pendorong semakin tingginya

pengaruh media baru dalam kehidupan masyarakat. Salah satu bagian dari media baru adalah

media sosial. Media sosial memberikan fasilitas komunikasi dua arah yang tidak kita dapatkan

dari media sebelumnya seperti televisi, radio, atau media massa. Audiens memiliki hak yang

bebas untuk memberikan feedback berupa komentar, sanggahan, dukungan, dan sebagainya.

Munculnya media baru, merubah berbagai tatanan yang sebelumnya sukar dicapai

dalam media lama, salah satunya gerakan sosial, sehingga muncul pula istilah gerakan sosial

baru. Gerakan sosial baru merupakan sebuah gerakan kontemporer yang bertujuan

Page 2: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

mempengaruhi masyarakat luas mencapai suatu kesadaran tertentu untuk peka terhadap berbagai

isu yang mulai mengacu pada ketidakadilan dalam struktur kehidupan sehari-hari. Umumnya

gerakan sosial baru akan menjadi gerakan sosial kolektif yang salah satu wujudnya adalah

terbentuknya komunitas virtual berbasis media online. Gerakan sosial baru memberikan

kebebasan pada berbagai kelas, pekerjaan, dan usia untuk membangun kekuatan selagi mereka

peduli pada isu yang sama.

Jogja Darurat Agraria merupakan ragam gerakan yang mengadopsi media baru

khususnya media sosial sebagai medium untuk memperkenalkan, menyebarkan, dan

menginformasikan gerakan komunal mereka kepada masyarakat. Isu sentral yang diangkat oleh

gerakan ini adalah konflik-konflik agraria atau pertanahan yang terjadi di propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta berkenaan dengan klaim Sultanaat Grond dan Pakualamanaat Grond.

Perihal klaim ini ada kaitannya dengan sejarah pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta di masa

lampau yang ketika itu disebut Mataram Islam. Perjanjian-perjanjian pada masa silam dengan

VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi akar konflik pertanahan yang berlanjut sampai saat

ini.

Mataram Islam, atau sejak Perjanjian Giyanti dibagi menjadi duawilayah dan salah satu

baginnya kemudian disebut sebagai Kasultanan Yogyakarta, tercatat mengalami beberapa fase

perubahan dalam aturan pertanahan. Pada tahun 1918 diterbitkan Rijksblad Kasultanan No 16

dan Rijksblad Pakualaman No 18 yang menyatakan bahwa seluruh tanah yang tidak memiliki

hak eigendom (hak milik) resmi, menjadi milik Kasultanan Yogyakarta. Fase selanjutnya yakni

pemberlakuan UUPA tahun 1960 pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX di

Yogyakarta pada 1984 melalui Keputusan Presiden No 33 Tahun 1984, mengakhiri dualisme

Page 3: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

hukum pertanahan daerah dan nasional, Kepres tersebut menyatakan bahwa hukum pertanahan

daerah tidak berlaku lagi termasuk Rijksblad Kasultanan dan Pakualaman. Fase terakhir adalah

Undang Undang Keistimewaan (UUK) yang disahkan pada masa pemerintahan Sultan

Hamengku Buwono X tepatnya pada 31 Agustus 2012 yang salah satunya menyatakan

Kasultanan dan Pakualaman merupakan badan hukum yang berhak menjadi subjek kepemilikan

tanah. Pada fase terakhir ini Sultanaat Grond dan Pakualamanaat Grond gencar diberlakukan

kembali dan menjadi awal mula konflik pertanahan pada beberapa titik lokasi di DIY seperti

proyek bandara serta tambang pasir besi Kulonprogo, restorasi Gumuk Pasir Parangkusumo, dan

konflik agraria di pantai Watu Kodok Gunungkidul. Jogja Darurat Agraria kemudian muncul

sebagai bentuk keresahan akan berbagai rencana penggusuran yang tidak sesuai regulasi dan

klaim tanah warga oleh pihak keraton yang dilegitimasi UUK.

Salah satu ragam gerakan sosial baru ini lahir dari ketidak puasan serta kritik pegiat,

seniman, dan masyarakat terhadap pemerintah yang dianggap membuat kebijakan-kebijakan

yang merugikan rakyat dan hanya mementingkan profit pihak tertentu. Meski pemerintah

membuat kebijakan atas nama kemajuan ekonomi dan pariwisata, namun perlu dikaji ulang

apakah kebijakan tersebut benar-benar nantinya mampu mensejahterakan rakyat atau justru

sebaliknya, bersifat menjebak dan dalam jangka panjang maupun jangka pendek justru akan

merugikan masyarakat Yogyakarta. Kelebihan dari media sosial salah satunya mampu

menjangkau tidak hanya pengguna lokal dan nasional, namun juga internasional.

Sebelum kemunculan gerakan Jogja Darurat Agraria, gerakan Jogja Ora Didol lebih dulu

tampil di ranah media online dan mengangkat isu yang lebih general berkaitan dengan berbagai

kebijakan rancangan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat. Fenomena yang paling sering

dibahas adalah mengenai perizinan pembangunan hotel yang terus digelontorkan dan izin

Page 4: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

tambang pasir besi di Kabupaten Kulonprogo. Menurut BPS Yogyakarta jumlah hotel baik yang

berbintang maupun tidak berbintang pada tahun 2003 adalah 1043, sedangkan menurut

Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia pada 10 tahun kemudian yakni tahun 2013, jumlah

hotel melonjak di angka 1160. Selain Jogja Ora Didol, di daerah lain gerakan serupa juga muncul

dan dapat dikatakan mampu memperoleh perhatian yang cukup besar dari khalayak pengguna

media sosial sehingga menjadi isu nasional, yakni Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan

Kendeng (JMPPK) di Rembang dan Bali Tolak Reklamasi. Jogja Darurat Agraria muncul

kemudian dengan format serupa JMPPK Rembang dan Bali Tolak Reklamasi.

Akun resmi Jogja Darurat Agraria tercatat memang belum lama hadir di situs Twitter

maupun Facebook, yakni sekitar Agustus 2016. Namun, kehadirannya mampu lebih

„merapihkan‟ informasi tentang gerakan tersebut di mana sebelumnya masyarakat cukup sulit

menemukan informasi lengkap mengenai isu pertanahan di DIY dalam satu sumber di dunia

siber.

Ketertarikan peneliti terhadap gerakan sosial baru yang terjadi di media baru terutama

media sosial serta dorongan untuk menyajikan informasi lebih komprehensif terkait konflik

agraria di Yogyakarta menjadi dasar keinginan penulis menyusun kajian yang lebih sistematis.

Page 5: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

2. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana upaya yang ditunjukkan oleh akun resmi media sosial Jogja Darurat

Agraria di dunia siber dalam memfasilitasi warga menghadapi konflik agraria di

DIY?

Bagaimana respon pengguna sosial media yang mengakses Facebook dan Twitter

gerakan Jogja Darurat Agraria?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana gerakan sosial Jogja Darurat Agraria bergerak

secara dinamis dalam komunitas online.

Untuk mengetahui respon khalayak terutama masyarakat online terhadap

gerakan Jogja Darurat Agraria dan kaitannya dengan gerakan offline atau di

dunia nyata.

Untuk mengetahui sejauh mana media sosial berperan dalam dinamika suatu

gerakan di era media baru.

Page 6: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

4. Manfaat Penelitian

Menunjukkan sebesar apa pengaruh media baru sehingga dapat menjelaskan

bagaiman di era teknologi seperti sekarang, kehidupan manusia sulit

dipisahkan dari berbagai macam tren di bidang tersebut.

Memberikan uraian yang sistematis tentang salah satu gerakan kolektif yakni

Jogja Darurat Agraria dalam dunia virtual, sehingga ke depannya diharapkan

mampu memberi sumbangsih dalam bidang tersebut maupun dalam

penelitian-penelitian terkait.

Page 7: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

5. Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan dua teori utama yakni teori media sosial dan gerakan sosial

baru. Teori media sosial digunakan dalam menyoroti lokasi terjadinya interaksi dengan pengguna

internet yakni di dunia siber tepatnya pada media sosial Facebook dan Twitter. Sedangkan teori

gerakan sosial baru menyoroti bagaimana pergerakan Jogja Darurat Agraria dalam memfasilitasi

warga DIY menghadapi konflik pertanahan seperti upaya publikasi, advokasi, dan studi literatur.

Teori media sosial maupun gerakan sosial baru dapat dilihat secara bersamaan dalam gerakan

ini. Media sosial menunjukkan ruang gerak, sedangkan gerakan sosial baru menunjukkan cara

Jogja Darurat Agraria bergerak melalui publikasi media sosial.

A. Teori Media Sosial

1. Definisi Media Sosial

a. Definisi Media

Mengungkapkan definisi media, bisa dipahami dengan melihat dari proses komunikasi itu

sendiri. Proses komunikasi memerlukan tiga hal yakni objek, organ, dan medium.

(Meyrowitz,1999; Moores,2005; Williams,2003). Perlu disertakan juga ungkapan popular yang

dicetuskan McLuhan “the medium is the message”, bahwa saat ini kekuatan media bukan hanya

kemampuannya menyajikan konten, tapi pesan yang dibawanya mampu mengubah pola

komunikasi, budaya komunikasi, sampai bahasa dalam komunikasi manusia. Media

berkontribusi menciptakan makna dan budaya (Nasrullah,2015:4).

Salah satu pandangan yang berupaya memahami kata „medium‟ agar lebih menjelaskan

bagaimana media beroperasi adalah pandangan Meirowitz (1999) yang menyebutkan ada tiga

Page 8: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

ungkapan untuk melihat medium. Pertama, medium sebagai saluran yang membawa pesan.

Semisal televisi menayangkan pertandingan sepak bola, pesan yang dibawa adalah audio dan

visual, sedangkan yang memainkan emosi penonton dan menimbulkan reaksi adalah isi

pesannya. Kedua, medium adalah bahasa. Media memiliki sesuatu yang unik yang bisa mewakili

ekspresi atau mengandung suatu pesan. Pengalaman emosi dengan perantara medium bisa jadi

sama dan bisa pula berbeda antara pembuat pesan dengan penerima pesan.

Ketiga, medium sebagai pesan. Medium tidak bisa hanya dipandang sebagai teks semata,

namun juga harus dilihat dari sisi konteks, bagaimana pemilihan konten dan gramatikal membuat

karakteristik medium menjadi berbeda baik secara penampilan, psikologis, maupun sosiologis.

b. Definisi Sosial

Definisi sosial dalam sosial media, erat kaitannya dengan informasi, kesadaran,

komunikasi, komunitas, hingga kolaborasi. Individu-individu dalam komunitas tidak hanya

berada dalam sebuah lingkungan, anggota komunitas harus berkolaborasi hingga bekerja sama

karena inilah karakter dari sosial itu sendiri (Fuchs, 2014:5). Dalam ranah sosiologi, definisi

sosial untuk sosial media merujuk pada kenyataan sosial (Emile Durkheim), relasi sosial (Max

Weber), komunitas dan kebersamaan (Ferdinand Tonnies), dan kerjasama (Karl Marx).

c. Definisi Media Sosial

Fuchs mengawali definisi media sosial dengan perkembangan Web 2.0 yang

dipopulerkan oleh O‟Reilly (2005). Sebelumnya, Web 1.0 sekedar merupakan penghubung antar

individu dengan perangkat komputer, sementara Web 2.0 hadir kemudian dengan menyertakan

kelebihan yakni melibatkan individu untuk memublikasi bersama, saling mengolah dan

melengkapi data, web sebagai platform atau program yang bisa dikembangkan, sampai pada

Page 9: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

pengguna dengan jaringan dan alur yang sangat panjang. Dari penjelasan sebelumnya, media

sosial kemudian dapat dilihat dari perkembangan hubungan individu dengan perangkat media.

(Fuchs,2008)

Web 1.0 : karakteristik kerja komputer Web 1.0 berdasarkan pengenalan individu

terhadap individu lain (human cognition) yang berada dalam sebuah sistem jaringan.

Web 2.0 : karakteristik kerja komputer Web 2.0 berdasarkan bahaimana individu

berkomunikasi (human communication) dalam jaringan antarindividu

Web 3.0 : karakteristik kerja komputer Web 3.0 berdasarkan teknologi dan relasi yang

terlihat dari bagaimana users bekerja sama (human co-operation)

Fuchs melanjutkan definisi media sosial dari berbagai literatur penelitian (Fuchs, 2014:35-36

dalam Nasrullah,2015:11) :

1. Mandibergh (2012) : media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara

pengguna yang menghasilkan konten (user generated content).

2. Shirky (2008) : media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk

meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi, bekerja sama di antara pengguna

dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka

institusional maupun organisasi.

3. Boyd (2009) : media sosial adalah kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan

individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus

tertentu saling berkolaborasi atau bermain.

Media sosial memiliki kekuatan pada user generated content di mana konten dihasilkan

oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa.

Page 10: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

4. Van Dijk (2013) : media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi

pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi . Karena

itu media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan

hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.

5. Meike dan Young (2012) : media sosial adalah konvergensi antara komunikasi personal

dalam arti saling berbagi di antara individu dan media publik untuk berbagi kepada siapa

saja tanpa ada kekhususan individu.

Rulli Nasrullah memberikan kesimpulan bahwa definisi media sosial adalah medium di

internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja

sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara

virtual. (Nasrullah,2015:11)

2. Karakteristik Media Sosial

Gane dan Beer (2008) secara khusus mendefinisiskan karakter dari media siber. Media sosial

sendiri merupakan salah satu platform yang muncul di media siber. Media sosial memiliki

karakteristik khusus yang tidak dimiliki media siber yang lainnya.

Ada batasan-batasan tertentu yang perlu ditarik agar dapat menjadi pembeda media sosial dengan

media yang lainnya. Berikut 6 karakteristik media sosial :

1. Jaringan Antarpengguna

Kata jaringan bisa dipahahami dalam terminologi bidang teknologi seperti ilmu

komputer yang berarti infrastruktur yang menghubungkan antara komputer maupun

perangkat keras lainnya. Koneksi ini diperlukan karena komunikasi bisa terjadi jika

antarkomputer terhubung termasuk di dalamnya perpindahan data (Castells, 2002).

Page 11: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Akan tetapi konsep jaringan menjadi sulit dipetakan dalam teori karena kata tersebut

tidak hanya mewakili terminologi bidang informasi saja, tetapi sudah meluas dalam

bidang antropologi, sosiologi, budaya, dan berbagai ilmu sosial akibat mobilitas

masyarakat (Loon, 2006). Castells (2002) menambahkan media sosial terbangun dari

struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet, struktur atau organisasi

sosial yang terbentuk di internet berdasarkan jaringan informasi yang pada dasarnya

beroperasi berdasarkan teknologi informasi dalam mikroelektronik, jaringan

antarpengguna merupakan jaringan yang secara teknologi dimediasi oleh perangkat.

Jaringan ini kemudian membentuk komunitas yang akan memunculkan nilai-nilai

sebagaimana dalam masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa internet menjadi bukan hanya

sekedar alat, namun juga memberikan kontribusi nilai-nilai dalam masyarakat virtual.

The network is the message, and the internet is the messenger (Castells, 2002: xxxi)

2. Informasi

Dalam interaksi di media sosial, informasi diproduksi, dipertukarkan, dan dikonsumsi.

Hal ini menjadikan informasi sebagai bentuk baru dari kapitalisme. Pengguna media

sosial merepresentasikan dirinya melalui identitas, memproduksi konten, dan melakukan

interaksi berdasarkan informasi. Informasi menjadi semacam komoditas yang dikonsumsi

pengguna, bukan hanya mengkonsumsi, pengguna sekaligus memproduksi dan

mendistribusi informasi. Dari kegiatan ini, antar pengguna membentuk sebuah jaringan

yang pada akhirnya bermuara pada institusi masyarakat jejaring. Dari sisi institusi, media

sosial dibangun berdasarkan informasi yang dikodekan (encoding) kemudian didistribusi

melalui berbagai perangkat sampai terakses ke pengguna (decoding). Setiap orang yang

ingin terhubung dengan media sosial harus memasukkan identitas pribadinya. Data

Page 12: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

menjadi representasi pengguna, terutama yang belum pernah bertemu secara offline,

terlepas data tersebut palsu atau tidak. Dari data-data tersebut, kemudian bisa terbentuk

jaringan di media sosial misalnya berdasarkan kesamaan kegemaran, daerah, minat, dan

sebagainya. (Nasrullah,2015:19-20)

3. Arsip

Arsip menjadi sebuah karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan

dapat diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun. (Caroll & Romano, 2011: 142).

Ketika kita menerima permintaan pertemanan di facebook, akses terhadap informasi

milik pengguna lain langsung terbuka, jaringan pertemanan juga dapat dibaca misalnya

dengan adanya friend suggestion. Gane & Beer (2008) memaparkan bahwa teknologi

online telah membuka kemungkinan-kemungkinan baru dari penyimpanan gambar

(bergerak atau diam), suara, juga teks yang secara meningkat dapat dikses secara massal

dan dari manapun, kondisi ini terjadi karena pengguna hanya memerlukan sedikit

pengetahuan teknis untuk menggunakannya.

4. Interaksi

Salah satu karakteristik dasar dari media sosial yang telah disebutkan sebelumnya ialah

jaringan antarpengguna. Untuk memperluas hubungan pertemanan, jaringan harus

dibangun melalui interaksi. Berbagai jenis interaksi bisa dijumpai di media sosial,

memberikan „like‟ di facebook atau „retweet‟ di twitter merupakan contoh interaksi yang

sederhana. Contoh interaksi lain adalah video yang diunggah di youtube yang menjadi

viral karena banyak dibagikan bukan hanya melalui laman youtube, tapi juga melalui

platform lain, kemudian mendapat tanggapan dari semakin banyak pengguna. David

Page 13: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Holmes (2005) menyatakan bahwa interaksi merupakan salah satu pembeda karakter

media lama dengan media baru. Khalayak media lama adalah khalayak yang pasif,

sedangkan khalayak media baru merupakan khalayak yang aktif dan saling berinteraksi

dengan sesama pengguna maupun dengan produser konten.

5. Simulasi Sosial

Baudrillard (1994) mengungkapkan gagasan bahwa kesadaran akan yang real di benak

khalayak semakin berkurang dan digantikan dengan realitas semu. Kondisi ini karena

imaji yang disajikan media secara terus menerus sehingga khalayak sulit membedakan

antara yang nyata dengan yang ada di layar. Khalayak seolah berada di antara realitas dan

ilusi sebab tanda yang ada di media seperti telah terputus dari realitas.

Simulakra kemudian digunakan Baudrillard untuk menggambarkan bagaimana realitas di

media adalah ilusi, sebuah penanda yang tidak lagi menjadi tanda awal tapi sudah

menjadi tanda baru. Baudrillard menyebutnya sebagai „a copy of a copy with no

original‟. Media sosial memungkinkan siapapun untuk menjadi siapa saja, bahkan

pengguna yang sama sekali berbeda dengan realitasnya. Media tidak lagi menampilkan

realitas, tetapi sudah menjadi realitas itu sendiri, bahkan apa yang ada di media lebih

nyata dari realitas itu sendiri.

Realitas media merupakan hasil proses simulasi, di mana representasi yang ada di media

telah diproduksi dan direproduksi oleh media menjadi realitas tersendiri yang terkadang

apa yang direpresentasikan berbeda atau malah bertolak belakang (Baudrillard, 1994).

6. Konten Oleh Pengguna

Page 14: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Konten oleh pengguna atau user generated content (UGC) merupakan relasi simbiosis

dalam budaya media baru yang memberikan kesempatan dan keleluasaan pengguna untuk

berpartisipasi (Lister et al., 2003:221). Situasi ini menjadi pembeda yang jelas antara

media baru dengan media lama di mana khalayak hanya sebatas menjadi objek yang pasif

dalam distribusi pesan. Media baru, termasuk di dalamnya media sosial menawarkan

perangkat atau alat serta teknologi baru yang memungkinkan khalayak untuk

mengarsipkan, memberi keterangan, menyesuaikan, dan menyirkulasi ulang konten

media (Jenkins, 2002).

7. Penyebaran

Medium ini tidak hanya menghasilkan konten yang dibangun dari dan dikonsumsi oleh

penggunanya, tetapi juga didistribusikan sekaligus dikembangkan oleh penggunanya

(Benkler, 2012; Cross, 2011). Praktik ini merupakan ciri khas media sosial yang

menunjukkan bahwa khalayak aktif menyebarkan konten sekaligus mengembangkannya

3. Jenis-jenis Media Sosial

1. Social Networking

Social networking atau jaringan sosial merupakan medium paling populer dalam kategori

media sosial. Situs jejaring sosial memungkinkan anggota untuk berinteraksi satu sama

lain tidak hanya pada pesan teks, tapi juga termasuk foto dan video yang mungkin

menarik pengguna lain. Semua publikasi merupakan real time, memungkinkan anggota

untuk berbagi informasi seperti apa yang sedang terjadi (Saen, 2014).

Kehadiran situs jejaring sosial merupakan media sosial yang digunakan untuk

memublikasi konten, seperti profil, aktifitas, atau bahkan pendapat pengguna; juga

Page 15: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

sebagai media yang memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring

sosial di ruang siber (Nasrullah, 2014).

Facebook, salah satu jejaring sosial yang dikaji dalam penelitian ini merupakan salah satu

situs jejaring sosial. Karakter dari media sosial ini adalah masing-masing pengguna

membentuk jaringan pertemanan baik yang sering bertemu di dunia nyata, maupun

jaringan pertemanan baru yang biasanya terbentuk berdasarkan sesuatu yang sama.

Dalam akun facebook Jogja Darurat Agraria misalnya, terbentuk jaringan baru atas

kepedulian yang sama terhadap kasus-kasus agraria yang terjadi di Yogyakarta. Khalayak

yang tergabung dalam grup ini memiliki „ketertarikan‟ terhadap isu darurat agraria di

Yogyakarta,

baik mereka yang berperan sebagai aktor gerakan, masyarakat Yogyakarta secara umum,

masyarakat luar Yogyakarta yang turut memerhatikan, aktifis, mahasiswa, terdampak,

bahkan tidak menutup kemungkinan lembaga terkait yang juga memiliki akun facebook

dan pihak-pihak yang kontra dengan isu yang diangkat oleh akun tersebut.

2. Blog

Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah

aktivitas keseharian, saling mengomentari, dan berbagi, baik tautan web lain, informasi,

dan sebaginya. Istilah blog berasal dari kata “weblog”, yang pertama kali diperkenalkan

oleh Jorn Berger pada 1997 merujuk pada jurnal pribadi online (Nasrullah, 2014: 29).

Blogger bisa disamakan dengan penulis, dapat memublikasikan cerita atau peristiwa

kepada publik yang disebarkan dan menjadi perbincangan terkait pihak berwenang. Para

blogger itu merupakan rekan terpercaya dan perspektif atau pandangannya sangat

Page 16: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

berpengaruh (Breakenridge, 2012: 80). Mulanya, gerakan Jogja Ora Didol juga

menggunakan blog sebagai sarana menampilkan informasi yakni Wordpress dan Tumblr.

Kiriman terakhir yang terpublikasi di Tumblr tercantum bulan Maret 2014, sedangkan

pada Wordpress Januari 2015

3. Microblogging

Microblogging merupakan jenis media sosial yang menfasilitasi pengguna untuk menulis

dan memublikasikan aktivitas atau pendapatnya.

Secara historis, kemunculan Twitter merupakan penanda awal lahirnya microblogging.

Twitter hanya menyediakan ruang tertentu maksimal 140 karakter. Twitter juga dipilih

peneliti sebagai sosial media yang menjadi objek penelitian. Selain dapat menjalin

jaringan dengan pengguna lain, menyebarkan informasi, dan membahas isu terhangat,

Twitter juga mampu mempromosikan pendapat atau pandangan orang lain melalui

retweet dan favorite, juga memiliki fasilitas hastag atau tagar (tanda pagar) untuk

menandai suatu peristiwa terkait aktivitas menjadikan peristiwa tersebut menjadi hangat

bahkan viral atau diistilahkan sebagai trending topic.

4. Media Sharing

Saxena (2014) menyebutkan bahwa media sharing adalah situs media sosial yang

memungkinkan anggota untuk menyimpan dan berbagi gambar, podcast, dan video

secara online. Kebanyakan dari media sosial ini adalah gratis meskipun beberapa juga

mengenakan biaya keanggotaan berdasarkan fitur dan layanan yang diberikan.

5. Social Bookmarking

Page 17: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Penanda sosial atau social bookmarking merupakan media sosial yang bekerja untuk

mengorganisasi , menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau berita tertentu

secara online (Nasrullah, 2015: 44). Beberapa contoh dari social bookmarking adalah

Delicious.com, Digg.com, dan Reddit.com.

6. Wiki

Wiki merupakan media konten bersama di mana situs ini memberikan keleluasaan para

penggunanya untuk berkolaborasi. Mirip dengan kamus atau ensiklopedi, wiki

menghadirkan kepada pengguna pengertian, sejarah, hingga rujukan buku atau tautan

tentang suatu kata (Nasrullah, 2015: 46).

4. Realitas Sosial dalam Media Sosial

Media sosial merupakan medium digital tempat realitas sosial terjadi dan ruang-waktu

para penggunnya berinteraksi (Nasrullah, 2015: 51). Berbagai nilai-nilai berkembang di

dalamnya setelah melalui serangkaian proses yang membentuk nilai-nilai tersebut seperti dalam

masyarakat atau komunitas offline. Realitas yang terjadi di media sosial merupakan modifikasi

dari nilai-nilai maupun regulasi yang ada di masyarakat online.

Gotved (2006) mengembangkan pemahaman Boudreau dan Newman (2006) melalui

realitas sosial siber. Dalam model tersebut, dengan menggunakan perspektif konstruksi sosial,

interaksi sosial merupakan landasan awal budaya maupun struktur sosial. Ketiga sisi model,

yakni interaksi sosial, budaya, maupun struktur sosial, pada akhirnya akan membentuk apa yang

disebut dengan realitas sosial sebagai sebuah pusat. Untuk memahami realitas sosial tersebut,

semua elemen yang ada tidak dapat dipisahkan. Untuk membaca model ini bisa dilihat dengan

cara interaksi sosial menghasilkan budaya dan dari budaya membentuk struktur seterusnya

Page 18: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

kembali ke interaksi dan berputar searah jarum jam, namun semua elemen ini harus dilihat secara

bersamaan (Gotved, 2006b: 469).

Dalam realitas sosial siber, kata sosial yang mengikuti interaksi dan struktur dihilangkan, hal ini

karena dalam dunia virtual, baik manusia maupun mesin berpotensi menciptakan realitas.

Mengenai Realitas Sosial Siber Dimensi Ruang dan Waktu

Waktu merupakan dimensi yang dalam segitiga realitas sosial siber akan menghasilkan

kategori pemaknaan, orientasi, dan regulasi. Orientasi dan struktur selanjutnya menghasilkan

regulasi atau bagaimana berkomunikasi di media virtual.

Sementara konsep ruang merupakan konsep tempat, lokasi, wilayah, geografis, maupun

keberadaan. Dimensi ruang memunculkan perspektif terhadap konstruksi atau rekonstruksi,

penampakan, maupun praktik yang berada di luar dimensi waktu. Di ranah ini semua bahasa,

realitas, objek, analogi, ekspresi, maupun objek yang berada di dunia nyata dikonstruksi atau

direkonstruksi di dunia siber.

Level Realitas di Media Sosial

Realitas sosial siber Gotved menunjukkan adanya skema kompleks dalam memandang

realitas di media sosial. Realitas tidak hanya sekedar peristiwa belaka, namun setidaknya ada

relasi, bahkan negosiasi antara offline dengan online. Rulli Nasrullah dalam Media Sosial,

Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi mengemukakan empat level dalam melihat

realitas sosial siber di media sosial, yaitu :

1. Level ruang media yang menekankan pada keterlibatan pengguna.

2. Level dokumen media yang menekankan pada teks.

Page 19: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

3. Level objek media yang menekankan pada konteks.

4. Level pengalaman yang menekankan pada hubungan dunia virtual dengan dunia nyata.

Teks dalam media siber tidak bisa dijangkau langsung oleh pengindraan manusia. Dibutuhkan

perangkat keras tertentu untuk kemudian direproduksi ke perangkat yang lainnya supaya dapat

dibaca berulang-ulang. Modifikasi terhadap teks dapat terjadi di media sosial . Teks dalam

perkembangannya tidak hanya berbentuk huruf, namun juga telah dimodifikasi dengan gambar,

video, dan sebagainya. Teks berlangsung terus-menerus, sehingga komunikasi bisa menjadi

artefak yang terdokumentasi (Cantoni & Tardini, 2006 dalam Nasrullah, 2014).

5. Budaya Siber di Media Sosial

Budaya siber dapat dimaknai sebagai praktik sosial maupun nilai-nilai dari komunikasi

dan interaksi antar pengguna yang muncul di ruang siber dari hubungan antar manusia dan

teknologi maupun antarmanusia dengan perantara teknologi. Budaya itu diproduksi,

didistribusikan, dan dikonsumsi melalui jaringan internet dan jaringan yang dibentuk di antara

pengguna (Nasrullah, 2015: 78)

Castells (2004) menyebut bahwa internet merupakan artefak kebudayaan sehingga dapat

dieksplorasi menggunakan perspektif etnografi melalui konstruksi teknologi dan konteks.

Selanjutnya Gane dan Beer (2008: 97) memberikan sudut pandang untuk melihat bagaimana

interaksi yang terjadi di media siber bisa bermakna. Interaksi di media siber bisa bermakna jika

ada sebuah struktur yang dibangun dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari berbagai

sistem media, kemudian struktur tadi melibatkan manusia dan adanya desain maupun perangkat

sebagai variable-variabel yang bebas digunakan. Konsep untuk menjelaskan tentang komunikasi

Page 20: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

yang terjadi antara pengguna yang termediasi oleh media baru dan memberikan kemungkinan-

kemungkinan baru yang selama ini ada dalam proses komunikasi interpersonal, sehingga bisa

diartikan sebagai konsep yang menghapuskan sekat-sekat yang ada, sebagai contoh antara

pemerintah dengan warga negara.

Membahas budaya siber, akan membawa pada pembahasan mengenai khalayak. Posisi

khalayak dalam media sosial adalah khalayak memiliki kuasa dalam memilih media dan

menciptakan makna terhadap pesan. Khalayak bersifat heterogen, mereka hadir dari berbagai

lapisan sosial dan cenderung saling tidak mengetahui sebelumnya. Pendekatakan dalam melihat

khalayak yang aktif ini sering disebut sebagai uses and gratification atau penggunaaan dan

kepuasan dalam bermedia. Sven Windahl (1985) menyebut bahwa khalayak dimotivasi oleh

kebutuhan dan tujuan yang didefinisikan sendiri. Khalayak aktif menggunakan media

berdasarkan tujuan yang ingin mereka capai.

Fenomena sosial, budaya, relasi, serta khalayak di dalam dunia siber, lantas

menghasilkan konsep masyarakat jejaring. Konsep ini digunakan untuk memahami bagaimana

fenomena sosial budaya termasuk relasi sosial terjadi di internet (Castells, 2002). Fenomena

sosial budaya itu dipahami dalam sebuah struktur sosial yang tidak baku dan tidak ada batasan

bagi perkembangan anggota, budaya, dan aspek-aspek lainnya.

Dapat dikatakan, prosedur dalam jaringan ini sebagaimana yang terjadi dalam struktur

sosial masyarakat offline, hanya saja masyarakat jejaring keberadaan strukturnya dalam batasan

teknologi semata. Semua prosedur merupakan mekanisme teknis yang diterapkan sesuai dengan

logika teknologi. Setiap level dalam masyarakat jejaring bisa berinteraksi dengan level di

Page 21: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

atasnya, sementara dalam masyarakat offline struktur masyarakatnya cenderung bertingkat dan

tidak serta merta level di bawah bisa berkomunikasi dengan level teratas. (Nasrullah, 2015 : 113)

B. Teori Gerakan Sosial Baru

Gerakan sosial dapat diartikan sebagai sebuah bentuk gerakan koletif yang melibatkan

elemen masyarakat demi mewujudkan kepentingan bersama dan tatanan sosial yang lebih adil.

Gerakan sosial acapkali muncul karena dorongan dan faktor ketidakpuasan akan keadaan yang

sedang terjadi dan memberikan dampak negatif yang dirasa akan semakin meluas. Perubahan

sosial diharapkan bisa diupayakan salah satunya dengan gerakan sosial.

Konflik sosial pada esensinya merupakan sebuah konsep interaksional. Konflik sosial

mengandaikan adanya dua atau lebih orang atau kelompok dalam sebuah situasi saling

mengajukan klaim dan bertarung satu sama lain, serta melibatkan isu-isu dan persoalan-

persoalan. Karena konflik selalu ada dalam masyarakat, maka potensi kemunculan gerakan sosial

akan selalu ada pula, sebuah gerakan sosial selalu diawali dengan gerakan kolektif.

Page 22: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Definisi konflik adalah sebuah perjuangan yang tujuannya ialah untuk mencapai tujuan-

tujuan jangka pendek dan secara simultan menetralisir, mencederai, atau mengeliminasi pesaing-

pesaingnya (Coser, L., 1956 : 8). Sedangkan aksi kolektif konfliktual dapat didefinisikan sebagai

usaha kolektif dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan-tujuan jangka pendek, tujuan-

tujuan jangka menengah dan nilai-nilai yang dianut bersama, bahkan meski berhadapan dengan

penentangan dan konflik. (Singh, R., 2010 : 26).

Gerakan sosial dibentuk oleh proses-proses mempersoalkan dan menuntut secara sadar,

mempertaruhkan dan menantang kelembaman hak istimewa dari masyarakat dan dari kelompok-

kelompok yang memiliki hak istimewa, negara dan sistem otoritas, dan hal ini mengarah kepada

proses pembangunan dan pembaharuan masyarakat kembali (Singh, R., 2010 : 43). Untuk

memahami lebih jauh perihal Gerakan Sosial Baru (GSB), terlebih dulu dibutuhkan adanya

penjelasan mengenai berubahnya representasi masyarakat dan gerakan sosial.

Perubahan yang dimaksud di sini adalah dari modernity ke post-modernity, dari society ke

post society, dan dari sociology ke post sociology. Modernitas merupakan suatu gerak maju

dalam sejarah yang melibatkan transformasi kualitas dan bentuk-bentuk kehidupan sosial dari

masyarakat sederhana menjadi lebih kompleks, dari peran yang terbaur menjadi lebih

terdiferensiasi. Dicirikan dalam kemampuannya mengarahkan masyarakat dan komunitas untuk

mengejar keberhasilan material dan prestasi individual. Modernitas dianggap sebagai proyek

ideologi Eropa-sentris untuk mengubah masyarakat non-Eropa dengan kekhasan yang

ditunjukkan dalam formalisme, impersonalisme, dan anomi (Touraine, A., 1987: 208). Post

modernitas menyimbolkan kritik terhadap modernitas. Gagasannya adalah konsepsi bahwa

transformasi sosial dari masyarakat dan kebudayaan secara umum tidak dengan sendirinya

mengikuti sebuah jalur unilinier tunggal, namun plural dan polimorf. Postmodern menyangkal

Page 23: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

adanya kebudayaan yang superior dan inferior serta membenci ide mengenai masyarakat pusat

dan pinggiran. (Singh, Rajendra., 2010 : 59)

Wujud teknologis dan instrumental dari modernitas tercermin dalam fenomena

industrialisme. Apabila postmodernitas secara umum dipertentangkan dengan daya-daya

modernitas, maka konsepsi post industrial dipahami sebagai perluasan dan kelanjutan dari

masyarakat industrial di mana penekanan perbedaannya ada pada perubahan antara nilai tukar

produksi barang, yang pada post industrialis berubah melibatkan komunikasi dan informasi

sehingga produksi lebih terfokus pada tanda, sugersti, persuasi, dan pesan. Industrialisme

merupakan invasi terhadap dimensi ekonomi dari kehidupan manusia, sedangkan post

industrialisme merupakan invasi terhadap lahir batin secara menyeluruh. Masyarakat menjadi

penerima pasif dari pesan-pesan terkontrol yang muncul dari pusat kekuasaan, negara, dan pasar.

Salah satu respon krusial terhadap post modern dan post industrial adalah bentuk-bentuk aksi

kolektif dan gerakan sosial yang baru, yang berjuang membela masyarakat sipil dalam isu ras,

gender, perdamaian, dan ekologis. (Singh, Rajendra., 2010 : 68-70)

Post society memberikan penekanan dan mengakui adanya proses semakin menguat dan

mendalamnya relasi-relasi interpersonal yang menolak masyarakat fungsionalis yang melihat

masyarakat sebagai sistem totalitas, sehingga banyak melahirkan kehidupan sosial kolektif yang

memicu adanya gerakan sosial. Bersamaan itu muncul pula post sociology yang berupaya

mendalami manusia secara lebih subjektif dan menghidupkan kembali konsep individu, berbeda

dengan konsep modernisme yang lebih menjadikan masyarakat sebagai objek dengan konsep-

konsep makro seperti sistem sosial, organisasi sosial, kelas, status, dan peran. Post society dan

post sociology diproyeksikan dalam sosiologi mikro yang bertujuan memulihkan kembali

kelompok dan individu kepada aksi dan pengalamannnya. (Singh, Rajendra., 2010 : 86-88)

Page 24: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Perubahan masyarakat menyebabkan melebarnya jarak antara negara dan masyarakat

sipil, di sisi lain, menampilkan bentuk baru masyarakat. Aksi kolektif dan volunterisme tampak

meningkat utamanya dalam isu humanis, kultural, dan non materialistik. Wacana ideologis yang

meneriakkan anti kapitalisme, revolusi kelas, dan perjuangan kelas pada gerakan sosial „lama‟

tidak nampak pada gerakan sosial baru, bahkan GSB tidak tertarik pada gagasan revolusi dan

penggulingan sistem pemerintahan, isu-isu humanistik mendominasi ranah GSB. Tampilan GSB

adalah plural, berbagai isu yang dekat dengan masyarakat menjadi topik yang disuarakan. GSB

dapat diartikan sebagai refleksi pemberontakan kultural individu kontemporer yang menentang

meningkatnya mekanisasi sistem kontrol dan pengawasan oleh negara terhadap masyarakat.

Ciri-ciri GSB pertama adalah pertahanan diri komunitas dan masyarakat melawan

meningkatnya ekspansi aparatus negara dan kontrol sosial. Menurut Laclau dan Mouffle (1985:

163-164) yang termasuk dalam GSB adalah beragam perjuangan urban, ekologis, anti otoritarian,

anti institusionalis, feminis, anti rasis, etnik, dan regional. Ciri kedua, GSB secara radikal

merubah paradigma Marxis yang menjelaskan konflik dan kontradiksi dalam istilah kelas dan

konflik kelas, menjadi perjuangan lintas kelas pada isu-isu kemanusiaan, berhubungan dengan

kondisi mendasar keberadaan manusia serta mungkin bagi keberadaan yang layak di masa depan.

Komitmen GSB melintasi paradigma kelas. Ketiga, GSB pada umumnya mengabaikan model

organisasi serikat buruh industri dan politik kepartaian. Keempat, GSB memiliki pluralitas cita-

cita, berbeda dengan gerakan klasik, GSB umumnya transnasional. Wilayah aksi, strategi, dan

cara mobilisasi mereka adalah global. GSB menanggapi persoalan atas planet tempat manusia

bertahan hidup, mendukung pelestarian alam di mana manusia menjadi bagiannya. (Singh,

Rajendra., 2010 : 124-130)

Page 25: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Aktor-aktor sosial GSB pada garis besarnya berasal dari basis sosial yang luas, tidak

terbagi-bagi, melintasi kategori-kategori sosial ihwal gender, pendidikan, okupasi, atau kelas.

Para aktornya tidak terkotakkan pada pembagian tertentu seperti ploretariat, kelas buruh, pekerja,

industri, dan petani.

Aktor-aktor GSB beroperasi bukan dalam kepentingan kelas mereka tetapi berjuang demi

kepentingan kemanusiaan. Aktor GSB menolak basis identifikasi diri yang mapan. Mereka

bukan, dalam bahasa politik kanan atau kiri, liberal atau konservatif, dan tidak juga dikenali

berdasarkan sebuah kelas, gender, suku, umur, dan lokalitas. (Singh, Rajendra., 2010 : 132)

Gerakan sosial baru menciptakan ruang demokrasi yang semakin luas bagi masyarakat

untuk menyuarakan aspirasinya. Seperti yang telah disebutkan, gerakan sosial baru menjadikan

berbagai kelas dalam masyarakat melebur dan menjadi tidak terkotak-kotakkan. Dalam kasus

Jogja Darurat Agraria ini misalnya, aktor yang peduli terhadap fenomena yang sedang terjadi

tidak hanya dari kalangan masyarakat Yogyakarta yang secara langsung nantinya akan menerima

dampaknya, namun juga dari kalangan akademisi seperti mahasiswa dan dosen, politikus, dan

seniman yang menaruh perhatian serta kekhawatiran yang sama.

Keterkaitannya dengan media baru kemudian menjadi jelas terutama di era serba digital

seperti sekarang ini, sebuah gerakan membutuhkan media yang mampu mengabarkan berita

secara efisien, cepat dan luas, sehingga media baru merupakan komponen yang tepat untuk

melengkapi eksistensi gerakan sosial baru.

Page 26: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

6. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif etnografi online. Metode

penelitian kualitatif adalah metode yang disampaikan dalam bentuk narasi untuk

menggambarkan dan menjelaskan secara detail dan jelas pada fenomena yang akan diteliti.

Sedangkan etnografi online dipilih karena internet merupakan suatu wilayah yang bersifat

interaktif. Internet selalu bergerak aktif, informasi yang terdapat di dalamnya dibuat dan dibuat

kembali (Christine Hine, 2001). Kendala dari penelitian etnografi online adalah posisi peneliti

dengan subyek penelitian yang asimetris. Hal ini rentan menimbulkan bias informasi terkait

dengan perbedaan persepsi, interpretasi pesan, dan sebagainya. Hine menambahkan, peneliti

etnografi online dituntut mempertanyakan asumsi yang berlaku di internet, peneliti sebisa

mungkin melakukan interpretasi dan re-interpretasi data sehingga sebisa mungkin terhindar dari

bias data.

Internet merupakan struktur yang kompleks, relasinya berdasarkan konteks yang

digunakan sehingga peneliti etnografi online menempatkan internet sebagai artefak kultural. Hal

ini dikarenakan informasi yang ada di internet bersifat kepingan-kepingan yang tidak

menyeluruh sehingga sulit menjangkau informan, lokasi, bahkan kultur yang ada secara utuh.

Oleh karena itu, peneliti diharapkan menjadi bagian dari komunitas, namun tetap dalam posisi

objektif. Etnografi online tidak mengharuskan adanya tatap muka, tetapi dalam prosesnya, baik

peneliti maupun informan harus dirasakan kehadiran keduanya agar data yang dihasilkan

mendekati realitas yang terjadi di dunia siber.

Page 27: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Penelitian dilakukan terhadap akun resmi Jogja Darurat Agraria di Twitter dan Facebook.

Tagar #JogjaDaruratAgraria nantinya akan membantu membawa peneliti ke khalayak yang

menaruh perhatian terhadap isu tersebut.

2. Lokus

Penelitian akan difokuskan terhadap akun resmi Jogja Darurat Agraria di facebook dan

twitter. Peneliti menggunakan teknik online research sehingga dapat mengamati terjadinya

gerakan sosial yang terjadi di dalam media sosial dan pengaruhnya terhadap gerakan di dunia

nyata. Akun resmi Jogja Darurat Agraria dianggap cukup memberikan informasi yang

mendeskripsikan konflik agraria di Yogyakarta, ditambah tagar #JogjaDaruratAgraria serta

dokumen pendukung yang ditautkan pada kirimannya sehingga diharapkan dapat menunjukkan

ada gerakan sosial yang terjadi meskipun dalam tataran dunia siber. Penelitian dibatasi dalam

kurun waktu tertentu yakni 19 September 2016 sampai 19 Oktober 2016 di mana terdapat

berbagai variasi gerakan sepanjang waktu yang dipilih.

3. Sumber Informasi

Akun Twitter Jogja Darurat Agraria (@JDA_SG_PAG)

@JDA_SG_PAG merupakan akronim dari Jogja Darurat Agraria, Sultanaat Grond, dan

Paku Alamanaat Grond. Sultanaat Grond dan Paku Alamanaat Grond merupakan bagian

dari Undang Undang Keistimewaan yang mengatur tentang pertanahan di Yogyakarta di

mana tanah dengan tanda tersebut sepenuhnya menjadi hak milik kesultanan atau paku

alaman. Salah satu sumber utama konflik agraria di Yogyakarta adalah adanya

pematokan Sultanaat Grond atau Paku Alamanaat Grond yang menandakan wilayah

Page 28: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

tersebut diklaim merupakan hak milik kesultanan atau pakualaman di tanah yang sudah

ditempati oleh warga.

Tagar (Tanda Pagar) #JogjaDaruratAgraria di Twitter

Twitter merupakan situs media sosial microblogging yang memberikan fasilitas tagar

untuk menandai suatu fenomena agar dapat ditelusuri dengan lebih mudah oleh

pengguna.

Tagar juga memungkinkan suatu fenomena menjadi lebih viral dengan adanya menu

trending topic jika banyak pengguna yang membicarakan topik tersebut. Tagar

#JogjaDaruratAgraria dianggap mampu melengkapi penelitian ini dalam melihat respon

pengguna atas isu tersebut selain melalui retweet dan favorite.

Halaman Facebook Jogja Darurat Agraria

Facebook menjadi salah satu situs rujukan dalam penelitian ini karena karakter yang tidak

dibatasi dalam setiap kiriman. Facebook juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan

pengguna memberikan komentar langsung di bawah kiriman yang ada sehingga dapat

menyajikan interaksi antar pengguna.

4. Teknik Pengumpulan Data

Etnografi online sesuai namanya, mengadopsi teknik etnografi yang merupakan

penelitian berbasis observasi partisipasi yang memadukan berbagai teknik pengumpulan data di

dalamnya. Perbedaan keduanya terlihat jelas pada medium yang menjadi perantara etnografi

online, yakni komputer, sehingga meskipun melewati alur penelitian yang serupa, cara peneliti

Page 29: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

berpartisipasi, praktek observasi, pengumpulan data, analisis data, teknik dan instrumen

penelitian, olah data, dan interpretasi datanya akan berbeda.

Etnografi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada metode etnografi online dari

Robert V. Kozinets. Robert V. Kozinets memperkenalkan metode etnografi online miliknya

tersebut dengan nama netnography. Interaksi sosial saat ini bukan hanya terjadi ketika adanya

tatap muka antar manusia atau kelompok manusia, digitalisasi memunculkan jenis interaksi baru

yang dimediasi oleh perangkat digital, sehingga etnometodologi sebagai salah satu metode yang

mengkaji bagaimana seseorang memberi makna kepada dunia sosialnya dituntut untuk

beradaptasi dengan perkembangan komputerisasi masa kini. (Kozinets, R., 2010)

Dengan berbagai interaksi yang terjadi di dalamnya, dunia siber dan non siber kemudian

menjadi sebuah dunia yang saling terkait. Berbagai fenomena sosial yang muncul belakangan

seringkali tidak dapat dilepaskan dari peran internet terutama dalam pola penyebaran

informasinya yang relatif membutuhkan waktu singkat. Etnografi online menjadi metode yang

mengamati setiap pergerakan dan detail-detail interaksi secara cermat, peneliti dalam interpretasi

datanya, menjadi harus lebih berhati-hati melihat konteks dan pemaknaan dari objek yang diteliti

Page 30: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Langkah 1 : merumuskan pertanyaan penelitian atau topik yang akan diteliti

Langkah 2 : mengidentifikasi dan memilih komunitas yang akan diteliti

Langkah 3 : observasi partisipan dalam komunitas online dan pengumpulan data

Langkah 4 : analisis data dan interpretasi temuan

Langkah 5 : penyusunan laporan penelitian dan implikasi teoritikal

Alur tersebut adalah alur penelitian etnografi sederhana Robert Kozinets. Setelah

menentukan pertanyaan penelitian dan komunitas online yang akan diteliti, observasi langsung

mutlak diperlukan dalam pengumpulan data salah satunya agar peneliti dapat membaca pola-pola

kecenderungan interaksi dalam komunitas tersebut. Data dalam etnografi online dapat berupa

teks, gambar, animasi, suara, foto, dan audio visual. Dari sini dapat dibaca bagaimana komunitas

tersebut merepresentasikan diri di media online, pemetaan aktor yang terlibat aktif dalam

interaksi di media online, dan ikatan yang terjalin antar aktor maupun partisipan. Dalam

pengumpulan datanya peneliti menggunakan teknik-teknik berikut.

Online Direct Observation

Page 31: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Observasi langsung melalui media online (online direct observation) merupakan aktivitas

observasi dimana observer secara langsung mengamati perilaku yang terobservasi

(observee). Dengan kata lain observasi langsung melalui media online merupakan

aktivitas observasi langsung dengan memanfaatkan internet sebagai medianya (dalam

Penelitian Skripsi Tania, Syaifa. 2011: 19).

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati setiap kiriman yang dilansir oleh masing-

masing sumber dan menunjukkan upaya-upaya yang berkaitan dengan gerakan kolektif

yang mengharapkan perubahan terhadap tatanan yang sudah ada. Peneliti juga akan

menunjukkan bagaimana relasi, interaksi, dan budaya kemudian dapat terbentuk di

dalamnya.

Wawancara online

Wawancara menjadi salah satu teknik yang digunakan peneliti dalam upaya validasi data

dan reinterpretasi agar data yang disajikan nantinya minim bias. Seperti yang telah

disebutkan bahwa dalam etnografi online, posisi peneliti dan informan adalah asimetris.

Sehingga untuk menghindari kesalahpahaman dan mendukung validasi data, wawancara

online diupayakan menjadi solusinya. Wawancara dibatasi seputar apa yang sudah terjadi

di dunia siber dan bukan untuk menggali informasi lebih dalam dari temuan observasi.

Sejarah Kasus dan Analisis Dokumen

Teknik yang terakhir digunakan peneliti untuk melengkapi data mengenai latar belakang

serta perkembangan kasus melalui tautan-tautan yang disarankan dalam kiriman-kiriman

sumber informasi.

Page 32: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti yang memilih metode etnografi online

terkait perbedaannya dengan etnografi konvensional. Lingkungan tempat berlangsungnya

penelitian etnografi online adalah lingkungan yang termediasi sehingga berbagai teknik

pengumpulan data memanfaatkan artefak yang sepenuhnya tidak dipengaruhi oleh peneliti,

sedangkan etnografi konvensional menerapkan metode tatap muka sehingga peneliti memiliki

keterlibatan langsung dalam kelompok yang akan memengaruhi data yang diperoleh.

Interaksi non tatap muka menyebabkan peneliti tidak dapat membaca gerak tubuh dan

sepenuhnya memanfaatkan artefak kultural sebagai data etnografi, selain itu dalam etnografi

online terdapat berbagai akun anonim atau pseudonim, meski begitu hal ini tidak lantas

menjadikan akurasi data menjadi lemah karena dilihat dari sisi keamanan dan interaksi yang

termediasi justru fenomena ini memungkinkan seseorang lebih „jujur‟ dan „terbuka‟ daripada

interaksi mereka di dunia offline. (Kozinets, R., 2010)

Memilih etnografi online juga mewajibkan peneliti untuk melihat lebih jeli komunitas

online yang dipilih dalam hal interaksi yang dibangun, partisipan atau anggota komunitas, bahasa

yang digunakan, dan topik yang menjadi concern komunitas tersebut. Analisis data etnografi

tidak diperbolehkan abai pada hal-hal tersebut. Dalam penyusunan data etnografi online,

penyajian data yang runtut dan terstruktur mutlak diperlukan agar dapat dengan jelas

menjelaskan jawaban atas pertanyaan penelitian.

7. Tinjauan Pustaka

Penelusuran penulis terhadap literatur tentang Gerakan Sosial Baru di Dunia Siber,

Etnografi Online Media Sosial dalam Akun Twitter dan Halaman Facebook Gerakan Jogja

Page 33: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

Darurat Agraria belum ada. Namun, sebelumnya telah ada berbagai penelitian mengenai gerakan

sosial baru di Yogyakarta.

Pertama, penelitian karya ilmiah oleh M. Tashfin Faraz dari Jurusan Sosiologi Agama,

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta diperoleh

kesimpulan orientasi Gerakan Sosial Banser Lalu Lintas yang sebelumnya berorientasi

keagamaan telah meluas menjadi bhakti kemasyarakatan dan tidak dikhususkan untuk kalangan

NU saja. Kegiatan yang dilakukan antara lain pengawalan kyai, pengawalan jamaah haji menuju

asrama haji, pengawalan iringan pengantin, membantu evakuasi korban bencana, pengamanan

hari raya natal, serta pengamanan arus mudik-balik lebaran.

Kedua, penelitian ilmiah Putik Rofiana dari Jurusan Sosiologi, Universitas Negeri

Sebelas Maret, Surakarta diperoleh kesimpulan gerakan sosial baru Walkability City di

Umbulharjo Yogyakarta yang diprakarsai oleh WALHI Yogyakarta yang dilatarbelakangi hak

para pejalan kaki yang terabaikan, menyebabkan WALHI-Yogyakarta melakukan suatu gerakan

sosial baru melalui sebuah aksi kolektif. Gerakan sosial baru yang bernama gerakan walkability

city ini mempunyai karakteristik yaitu medan, taktik, aktor, dan tujuan. (1) Medan dalam

penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kecamatan Umbulharjo. Masyarakat di

Kecamatan Umbulharjo dibangun pemikiran atau paradigma berpikirnya dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak paham menjadi paham terkait gerakan walkability city. (2) Taktik yang

digunakan WALHI-Yogyakarta adalah menggunakan strategi advokasi. Strategi advokasi ini

digunakan dalam mewujudkan gerakan walkability city sebagai gerakan sosial baru di

Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Tahapan strategi advokasi WALHI-Yogyakarta yaitu

perencanaan, observasi, tindakan, dan refleksi. (3) Aktor yang terlibat dalam gerakan ini adalah

WALHI-Yogyakarta yang bekerjasama dengan KPBB. (4) Tujuan dari gerakan walkability city

Page 34: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

adalah mewujudkan gerakan walkability city sebagai gerakan sosial baru untuk mendukung Kota

Yogyakarta istimewa bagi pejalan kaki

Ketiga, penelitian ilmiah oleh Ahmad Izudin dari Konsentrasi Pekerjaan Sosial

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta diperoleh kesimpulan perjuangan serikat petani

DIY termasuk dalam kategori new social movement dengan kondisi yang merupakan cita-cita

bersama di mana gerakan bersifat terbuka, ekspresif, eksploitatif, dan demokratis, namun pada

saat yang sama memiliki arah strategis dalam menghapus status quo terhadap rezim dan

kebijakan pro kapitalisme. Serikat petani DIY memiliki tiga agenda konseptual yakni strategi

kegiatan berbasis kepentingan, strategi gerakan berbasis hak, dan trategi gerakan berbasis

kekuatan. Serikat petani di DIY paling aktif berada di Bantul dan Kulonprogo.

8. Glosarium

AMDAL : AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam

Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk

pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Iingkungan

hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha

dan/atau kegiatan.

Etnografi Online : Penelitian berbasis observasi partisipasi yang memadukan berbagai teknik

pengumpulan data di dalamnya. Perbedaan dengan etnografi konfensional adalah medium

yang menjadi perantara etnografi online, yakni komputer, sehingga meskipun melewati alur

penelitian yang serupa, cara peneliti berpartisipasi, praktek observasi, pengumpulan data,

Page 35: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

analisis data, teknik dan instrument penelitian, olah data, dan interpretasi datanya akan

berbeda.

Hashtag : Kata atau frase tanpa spasi yang diawali dengan simbol hash ("#"). Ini adalah bentuk

tag metadata. Kata-kata dalam pesan pada microblogging dan jejaring sosial seperti Twitter,

Facebook, Google+ atau Instagram dapat ditandai dengan menempatkan "#" di depan

mereka.

Kasultanan Yogyakarta : Bagian wilayah kerajaan mataram islam setelah perjanjian Giyanti yang

dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono I-X (sekarang)

Mataram Islam : Kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah berdiri pada abad ke-17. Merupakan

cikal bakal Yogyakarta, Surakarta, dan Mangkunegaran.

Pakualamanaat Grond : Tanah di Yogyakarta yang merupakan hak milik Pakualaman.

Panitikismo : Lembaga keraton DIY yang bertugas mengelola pertanahan di Yogyakarta.

Siber : Segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dalam melaksanakan kegiatan

jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pokok Pers dan Standar

Perusahaan Pers yang ditetapkan oleh Dewan Pers.

Sultanaat Grond : Tanah di Yogyakarta yang merupakan hak milik Kasultanan.

UUPA : Undang-undang Pokok Agraria yang mengaturtentang pertanahan nasional, disahkan

pada 24 September 1960.

Page 36: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel

UUK : Undang-undang nomor 13 tahun 2012yang mengatur keistimewaan Yogyakarta.

Peraturan yang hanya berlaku di DIY berdasarkan keistimewaan yang dimiliki suatu wilayah

secara historis.

Page 37: BAB 1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111806/potongan/S1-2017... · VOC terutama Perjanjian Giyanti menjadi ... dan masyarakat terhadap pemerintah yang ... Perhimpunan Hotel