Bab 14 Pengujian Audit Untuk Menghapus Piutang Tak Tertagih

download Bab 14 Pengujian Audit Untuk Menghapus Piutang Tak Tertagih

of 1

Transcript of Bab 14 Pengujian Audit Untuk Menghapus Piutang Tak Tertagih

Pengujian Audit Untuk Menghapus Piutang Tak Tertagih Kekhawatiran utama auditor dalam melakukan audit atas piutang usaha tak tertagih adalah kemungkinan karyawan klien menutupi penggelapan dengan menghapus piutang usaha yang sudah ditagih ( tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi keterjadian). Pengendalian yang penting untuk mencegah kecurangan ini adalah otorisasi yang tepat atas penghapusan piutang tak tertagih harus diberikan oleh tingkat manajemen yang ditunjuk hanya setelah melalui penyelidikan menyeluruh mengenai alasan pelanggan tidak mampu membayar. Pengendalian Internal Tambahan Atas Saldo Akun Dan Penyajian Serta Pengungkapan Pengendalian internal berkaitan langsung dengan saldo akun dan penyajian serta pengungkapan yang mungkin terjadi, meskipun belum diidentifikasi atau diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian atau pengujian substantive atas transaksi. Nilai yang dapat direalisasi adalah tujuan audit terkait dengan saldo yang penting bagi piutang usaha karena kolektabilitas piutang sering kali merupakan pos laporan keuangan yang penting. Hali ini telah menjadi suatu isu pada sejumlah kasus kewajiban akuntan. Karena itu, biasanya auditor menetapkan risiko yang melekat yang tinggi untuk tujuan realisasi. Pengaruh Hasil Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi Hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sisa audit, terutama terhadap pengujian substantif atas rincian saldo. Bagian dari audit yang paling dipengaruhi oleh pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan penyisihan untuk piutang tak tertagih. Pengaruh yang paling signifikan dari hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah terhadap konfirmasi piutang usaha. Jenis konfirmasi, ukuran sampel, dan penetapan waktu pengujian semuanya juga terpengaruh.