Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku

205
Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku (1) 13-01 Kebijakan Pemerintahan Gus Dur 13-02 Penyelesaian Lewat Jalur Hukum dan Politik 13-03 Muslim Dibantai, Gus Dur Tak Berpihak 13-04 Ambon Berdarah dan Anak Emas Bab 13-01 Kebijakan Pemerintahan Gus Dur Sejak terjadinya gerakan reformasi di Indonesia, telah jatuh 2 Pemerintahan yaitu Orde B bawah rezim Soeharto dan Pemerin-tahan transisi di bawah BJ. Habibie. Terbentuklah k Pemerintahan baru di bawah Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melalui prose Pemilihan Umum pada Juni 1999. Karena itu Pemerintahan ini dipandang lebih kuat den legitimasi yang diakui semua pihak termasuk manca negara. Bila 2 pemerintahan yang lalu sangat disibukkan oleh berbagai perma-salahan perekonom politik dan keamanan yang mengancam kesela-matan bangsa dan negara tidak mampu d dengan baik karena legitimasinya. Kini Pemerintahan Gus Dur telah berhasil mengatasai berbagai gejolak tersebut walau hasilnya belum memadai, tetapi kete-nangan di bidang p dan kemananan telah tampak sedangkan di bidang perekonomian telah tampak adanya p membaik. Karena itu diharapkan adanya perhatian yang sungguh-sungguh dari Gus Dur untuk menangani kasus Ambon/Maluku,terutama menyangkut bagaimana konflik fisik yang berkepanjangan ini dapat dihentikan, hukum dapat di tegakkan serta akibat berat yang menimpa kedua belah pihak yang berperang dapat diatasi secara bertahap menurut cara benar dalam pengertian kerugian ummat Islam sebagai pihak yang di dzalimi harus mendapatkan perhatian khusus karena besarnya permasalahan yang ditimbulkan merup bekas mereka. Langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Presiden dirasakan belum memadai, bahkan sebaliknya merugikan ummat Islam. 1) Penunjukkan wakil Presiden Mega Wati unutk menangani kasus Ambon yang kemudia menunjuk lagi Prof. Dr Selo Sumardji sebagai penasehat Wapres untuk kasus Ambon. Um Islam pesimis akan mendapatkan perlakuan yang adil dengan penyelesaian yang tuntas. Megawati Sukarno Putri yang ketua umum DPP PDI.P dua periode tidak populer dikalan ummat Islam sebab penabatannya sebagai Ina Ratu (Ibu Raja) oleh DPP PDI.P Maluku berdampak membesar-besarkan peranan megawati terhadap PDI.P Maluku padahal PDI Maluku bukan ex PNI tetapi mereka ex Parkindo dan ex Partai Katolik yang pribadi- pribadinya berperang dengan ummat Islam. 2) Kedatangan Presiden Gus Dur dengan Wapres Megawati bersama para menteri dan rombongan besar pada tanggal 12 Desember 1999 ke Ambon untuk menyelesaikan kasus

Transcript of Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 1/205

 

Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku (1)

13-01 Kebijakan Pemerintahan Gus Dur

13-02 Penyelesaian Lewat Jalur Hukum dan Politik 

13-03 Muslim Dibantai, Gus Dur Tak Berpihak 

13-04 Ambon Berdarah dan Anak Emas

Bab 13-01 Kebijakan Pemerintahan Gus Dur

Sejak terjadinya gerakan reformasi di Indonesia, telah jatuh 2 Pemerintahan yaitu Orde B

bawah rezim Soeharto dan Pemerin-tahan transisi di bawah BJ. Habibie. Terbentuklah k

Pemerintahan baru di bawah Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melalui prose

Pemilihan Umum pada Juni 1999. Karena itu Pemerintahan ini dipandang lebih kuat den

legitimasi yang diakui semua pihak termasuk manca negara.

Bila 2 pemerintahan yang lalu sangat disibukkan oleh berbagai perma-salahan perekonom

politik dan keamanan yang mengancam kesela-matan bangsa dan negara tidak mampu d

dengan baik karena legitimasinya. Kini Pemerintahan Gus Dur telah berhasil mengatasai

berbagai gejolak tersebut walau hasilnya belum memadai, tetapi kete-nangan di bidang p

dan kemananan telah tampak sedangkan di bidang perekonomian telah tampak adanya p

membaik.

Karena itu diharapkan adanya perhatian yang sungguh-sungguh dari Gus Dur untuk 

menangani kasus Ambon/Maluku,terutama menyangkut bagaimana konflik fisik yang

berkepanjangan ini dapat dihentikan, hukum dapat di tegakkan serta akibat berat yang

menimpa kedua belah pihak yang berperang dapat diatasi secara bertahap menurut cara

benar dalam pengertian kerugian ummat Islam sebagai pihak yang di dzalimi harusmendapatkan perhatian khusus karena besarnya permasalahan yang ditimbulkan merup

bekas mereka.

Langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Presiden dirasakan belum memadai, bahkan

sebaliknya merugikan ummat Islam.

1) Penunjukkan wakil Presiden Mega Wati unutk menangani kasus Ambon yang kemudia

menunjuk lagi Prof. Dr Selo Sumardji sebagai penasehat Wapres untuk kasus Ambon. Um

Islam pesimis akan mendapatkan perlakuan yang adil dengan penyelesaian yang tuntas.

Megawati Sukarno Putri yang ketua umum DPP PDI.P dua periode tidak populer dikalan

ummat Islam sebab penabatannya sebagai Ina Ratu (Ibu Raja) oleh DPP PDI.P Malukuberdampak membesar-besarkan peranan megawati terhadap PDI.P Maluku padahal PDI

Maluku bukan ex PNI tetapi mereka ex Parkindo dan ex Partai Katolik yang pribadi-

pribadinya berperang dengan ummat Islam.

2) Kedatangan Presiden Gus Dur dengan Wapres Megawati bersama para menteri dan

rombongan besar pada tanggal 12 Desember 1999 ke Ambon untuk menyelesaikan kasus

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 2/205

 

Ambon/Maluku ternyata mengeluarkan pernyataan yang sangat mengagetkan ummat Isl

yaitu menyerahkan penyelesaian konflik kepada masyarakat Ambon/Maluku sendiri,

Pemerintah Pusat hanya akan memberikan dorongan. Kerusuhan yang tidak kunjung ber

diatasi selama 1 tahun ini oleh masyarakat Ambon/Maluku, kini justru diserahkan kemba

untuk diselesaikan sendiri. Presiden seperti tidak berminat mengatasi konflik yang berlat

belakang agama ini. Apakah Presiden tak punya keberanian untuk menjatuhkan vonis be

kepada pihak Kristen yang nyata-nyata mendzalimi ummat Islam?

3) Aktivitas langkah-langkah F.PDI.P dan DPR RI ketika secara khusus ke Ambon untuk

mencarikan model solusi sebagai saran kepada Wapres jelas berbau kepentingan PDI-P.

Sedangkan mereka tidak pernah menghubungi pihak Islam selama di Ambon. Dikhawati

Wapres akan mendapat informasi keliru yang merugikan pihak Islam yang akhirnya

kebijaksanaan Wapres sebagai yang diberi tugas khusus oleh Presiden akan menentukan

kebijaksa-naan yang jauh dari harapan ummat Islam.

4) Pernyataan Gus Dur setelah kembali dari kunjungan dari beberapa negara Eropa

diantaranya ke Negeri Belanda menyatakan bahwa RMS seperti yang kita kenal sudah tid

ada, yang RMS sekarang adalah organisasi Kemanusian, karena itu bantuan mereka untu

Maluku akan kita terima. Pernyataan ini sekali lagi telah mengaburkan duduk permasala

RMS yang dalam kerusuhan Ambon ini telah berperan aktif sebagai otak dan penggerak 

kerusuhan justru diselamatkan oleh Gus Dur. Pernyataan itu, sadar ataupun tidak, telah

mendukung aktifitas pihak Krisrten dan sekali lagi ummat Islam dikecewakan.

5) Telah turun ke Ambon panitia kerja DPR (Parja DPR) untuk Maluku ternyata sampai

ini belum mengeluarkan sesuatu pendapat.

6) KPP HAM yang sengaja dibentuk untuk mencari penyelesaian yang di pimpin Bamban

Suharto yang telah bekerja di lapangan cukup lama dan pasti menemukan penyebab dan

yang bersalah ternya-ta belum membuat suatu laporan yang transparan untuk diketahui

masyarakat. Pihak yang bersalah terkesan dilindungi, hal seperti ini justru akan memper

penyelesaian.

7) Pangdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Max Tamaela yang telah empat kali diberitakan

akan diganti ternyata pada kali terakhir yang sudah begitu santer tidak jadi dibatalkan b

yang tergeser Letjen TNI Suadi Ramabesi Kasum ABRI yang dalam penanganan kasusAmbon/Maluku ini telah memiliki konsep yang arahnya membong-kar RMS yang terliba

Penggantian ini oleh ummat Islam dikaitkan dengan pernyataan Gus Dur bahwa RMS su

tidak ada lagi serta peran Megawati sebagai pemegang proyek Maluku yang meminta aga

ada pergantian pejabat di Maluku. Sampai hari ini tidak jelas arah penanganan kasus Ma

tetap pada pendapat bahwa yang terjadi ini adalah konflik horisontal tidak melibatkan R

Pendapat seperti itu terlihat tidak ada upaya untuk mengejar RMS sebagai organisasi yan

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 3/205

 

mengendalikan kerusuhan. Kerusuhan ini musta-hil berjalan tanpa direncanakan dan

dilaksanakan oleh suatu organisasi apapun namanya. Akibat kebijaksanaan seperti itu tid

tampak kelanjutan dari segala upaya yang telah dilakukan oleh Gus Dur.

Bab 13-02 Penyelesaian Lewat Jalur Hukum dan Politik 

Dalam situasi yang mulai tenang dicanangkan untuk dimulai proses rekonsiliasi yang ben

belum jelas, apakah rekonsiliasi akan dilaku-kan dalam bentuk maaf-maafan, tanpa adan

sanksi yang jelas bagi pihak yang bersalah? Kalau demikian, jelas persoalannya belum se

kemungkinan terulang di waktu lain sangat besar, sebab permasalahan-nya terus ditutup

sementara ada pihak yang diselamatkan. Karena itu ummat Islam memasalahkan bentuk

rekonsiliasi seperti itu. Ummat Islam akan tetap menuntut Presiden Abdurrahman Wahid

untuk lebih adil tidak melindungi pihak Kristen dengan menggelar peradilan yang transp

untuk membongkar keseluruhan permasalahan perang aga-ma ini sampai keakar-akarny

menindak para aktor intelektual dengan mereka yang terlibat agar bencana terhadap um

Islam di waktu yang menjadi hilang.

Sikap presiden Gus Dur dalam menangani konflik Maluku, kian lama semakin mempriha

ummat Islam. Lebih-lebih setelah ia menge- mukakan pernyataan saat membuka seminar

“Internasional untuk men-cari bentuk ideal negara Indonesia masa depan”di Istana Nega

selasa tanggal 28 - 3 - 2000. Diberitakan oleh harian Republika terbitan tanggal 29 - 3- 20

bahwa Gus Dur menyatakan bahwa di mata dia, konflik dan kerusuhan di Maluku beraw

ketidak adilan pemerintah sebe-lumnya (era Suharto) dalam memperlakukan ummat Kri

Masa sepuluh tahun terakhir pemerintah lalu telah memberikan perlakuan istimewa seka

anak emas (golden boy) bagi masyarakat Islam di Maluku, mengakibatkan keseimbangan

terganggu. Termasuk 38 jabatan penting di propinsi tersebut yang sebelumnya di bagi anMuslim dan kristen, kemudian diserahkan kepada Muslim semuanya, pihak Kristan mer

sempat terganggu, ketika masyarakat Kristen memprotes, peme-rintah lokal dan pusat

memutuskan untuk melindas protes tersebut, Konflik menjadi begitu besar. Dan karena m

muslim yang diperlaku-kan sebagai golden boy, maka menyerbulah mereka ke perkampu

Kristen sehingga eskalasi pun terjadi antara militan kristen dan muslim.

Pernyataan presiden yang begitu ngawur membuat ummat Islam amat prihatin, karena a

yang disampaikan itu merupakan pemutar balikan fakta secara tidak bermoral, terutama

mereka yang membi-sikkan ke kuping Gus Dur. Keadaan menjadi terbalik 180 derajad b

ummat Islam di anak emaskan, apalagi menyerang ke perkampungan Kristen. Mengapa Dur berat sebelah dan bersikap diskriminatif, lebih percaya pada cerita pihak Kristen yan

selalu berbohong secara terang-terangan? Gus Dur secara khusus telah ke Ambon untuk 

mengetahui kasus ini, wakil presiden telah ditunjuk untuk menangani kasus kerusuhan A

Ada panja DPR dan KPP HAM juga telah datang ke Ambon. Mengapa informasi dari pih

Kristen lebih dipercaya ?

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 4/205

 

Ummat Islam menuntut penyelesaian lewat jalur hukum, tetapi enggan dilakukan. Sikap

presiden yang seperti itu , mungkinkah proses hukum dapat berlangsung secara adil? Ap

tidak akan ada intervensi dari presiden yang mempengaruhi jalannya proses peradilan,

sehingga yang salah dibenarkan dan sebaliknya, ummat Islam yang tidak bersalah harus

menelan kepahitan karena di nyatakan bersalah. Jika demikian halnya, apa yang dapat

diharapkan dari Gus Dur sebagai presiden dengan legitimasi kuat? Semua kekhawatiran

akan terus mengganggu benak kaum muslimin, terutama saat-saat upaya rekonsiliasi sed

digalakkan sekarang ini q

TIDAK semua orang punya bakat besar yang mampu berperan ganda seperti Gus Dur.

Terutama dalam hal memainkan karakter sebagai muslim, sekaligus memusuhi Islam dan

ummat Islam. Di masa Rasulullah SAW karakter tersebut bisa kita temui pada sosok Abd

bin Ubai. Dan pada dunia internet, karakter seperti itu bisa kita temui pada sosok Jusfiq

gelar Sutan Maradjo Lelo, Hasan Basri alias Proletar serta Edizal.

Bakat besar Gus Dur, sudah muncul ketika ia masih belum jadi “apa-apa”, ketika ia mas

menjadi salah satu kader NU (Nahdlatul Ulama). Ketika pembantaian terhadap ummat Is

Tanjung Priok, 12 September 1984, Gus Dur muda justru menunjukkan keberpihakan- n

kepada Beny Moerdani (Panglima ABRI kala itu), dan menemani Beny ke berbagai pesan

untuk meyakinkan para Kyai pesantren bahwa peristiwa Tanjung Priok bukanlah peristi

pembantaian terha-dap ummat Islam, namun hanya kesalahan prosedur biasa.

Bab 13-03 Muslim Dibantai, Gus Dur Tak Berpihak 

Karakter seperti itu terus hidup hingga kini. Ketika awal bencana pembantaian ummat Is

Ambon pertama kali berlangsung, 19 Januari 1999, yang kemudian dikenal dengan istilahFitri Berdarah, ketika itu Gus Dur belum menjabat Presiden, ia sama sekali tidak menunj

simpati dan empatinya kepada korban, justru mencari-cari kambing hitam dengan meny

kan “Brigjen K” sebagai provokator, kemudian diralat-nya menjadi “Mayjen K” sebagai

provokator bencana Ambon tersebut.

Ketika kasus pembantaian warga Muslim meledak akhir Desember 1999 lalu di Tobelo, G

Jailolo, Sahu dan Loloda (Pulau Halmahera Utara, Maluku Utara), dan menyebabkan rib

nyawa orang-orang Islam melayang, Gus Dur sebagai Presiden RI justru mengatakan bah

korban dari bencana itu cuma lima orang. Sebuah pernyataan yang sangat riskan dan tid

bertanggung jawab. Apalagi terbukti kemudian, Max Tamaela (Pangdam Pattimura, yandijuluki sebagai algojo pembantai Muslim) akhirnya terpaksa mengakui, terdapat lebih d

tujuh ratus nyawa melayang dari bencana tersebut, dan hampir seluruhnya adalah umma

Islam.

Mengenai pembantaian Muslim di Halmahera Utara itu, ada sebuah informasi menarik y

dikemukakan oleh dudi-firmansyah@goplay. com, yang pernah dipublikasikan di milis S

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 5/205

 

edisi 17 Januari 2000, dengan judul: Pembantaian Muslim Di Galela

Pengepungan kecamatan Galela (komunitas Islam) oleh 7 kecamatan lain (komunitas Kri

sudah dikhawatirkan oleh banyak tokoh dan orang Galela sendiri. Masalah ini sudah

dilaporkan oleh masyarakat Galela kepada orang-orangnya di Jakarta, yang kemudian o

Thamrin Amal Tomagola dilaporkan kepada Gus Dur.

Presiden Gus Dur pun kemudian langsung memanggil Suaidy Marasa-bessy guna mengat

tersebut. Suaidy Marasabessy sempat heran juga pada mulanya, mengapa berita pengepu

itu tidak pernah sam-pai ke mabes TNI? Mengapa laporan itu langsung masuk ke telinga

Presiden, sementara mereka sebagai aparat TNI tidak pernah mendapat laporan.

Dari sini sudah jelas terlihat bahwa TNI sendiri kecolongan, tidak mendapat informasi ya

cukup tentang pengepungan kecamatan Galela (komunitas Islam) oleh orang-orang Krist

sekitarnya, karena Panglima di sana adalah Brigjen Max Tamaela.

Berhubung orang-orang Maluku itu khawatir terhadap penyerbuan itu, maka Suaidy

Marasabessy langsung menyetujui pengiriman pasukan ke kecamatan Galela (tempat di m

komunitas Muslim sedang dike-pung). Beberapa tokoh masyarakat yang menghadap Sua

memper-lihatkan sebuah peta Maluku-Halmahera, dan memberikan saran, bila hendak 

mengirim pasukan jangan didaratkan di Ternate, tetapi langsung saja ke Morotai. Karen

perjalanan dari Morotai ke Galela hanya 1 jam (melalui udara), sedangkan bila dari Tern

memakan waktu 22 jam.

Kemudian Suaidy Marasabessy menghubungi Kodim di Tobelo agar menerima pasukan ydatang di Morotai dan hendaknya Dandim Tobelo melakukan koordinasi dengan Pangda

setempat. Kenyataannya pasukan tidak dipersilakan mendarat di Morotai tetapi mendara

Ternate. Akibatnya perjalanan pasukan dari pelabuhan udara Ternate menuju Galela

memakan waktu 22 jam. Padahal seharusnya hanya 1 jam, bila pasukan kiriman itu dida

di Morotai.

Dalam waktu 22 jam, sebelum tentara mendarat, terjadilah pemban-taian besar-besaran

kecamatan Galela. Ini jelas skandal (pembantaian) luar biasa biadabnya yang dilakukan

Brigjen Max Tamaela. Sebagai Pangdam, sebagai aparat TNI Max Tamaela sudah sangat

berpihak kepa-da kalangan Kristen. Jelas sekali Max Tamaela dengan sadar dan kejammerencanakan pembantaian terhadap sekitar dua ribuan ummat Islam di kecamatan Gal

(hanya) dalam satu malam.

Bagaimana sikap Gus Dur kemudian? Ternyata hingga kini Max Tamaela, sang algojo itu

tetap aktif di institusi TNI, dan tidak termasuk Pangdam yang diganti pada musim mutas

TNI baru-baru ini. Konon, Max Tamaela dipertahankan berkat lobby Wapres Megawati

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 6/205

 

kepada Gus Dur. Dan bisa dipastikan, Megawati juga telah dilobby oleh kalangan Kristen

Ambon, yang kesemuanya adalah aktivis PDI-P.

Hal ini menunjukkan, bahwa pemerintahan Gus Dur dan Mega adalah bencana bagi umm

Islam, sebagaimana ditunjukkan melalui sikap dan ucapan mereka terhadap kasus Ambo

Ketika bencana pem-bantaian di Galela berlangsung, Wapres Megawati sedang berlibur k

Hongkong, bersama keluarganya, padahal oleh Presiden ia ditugaskan mengatasi kasus A

Ada informasi menarik yang menjelaskan alasan mengapa Mega dan keluarganya menja

liburan akhir tahun ke Hongkong.

Menurut Gus Dur, wapres Megawati ke Hongkong bukan untuk merayakan ulang tahun

suaminya (Taufik Kiemas), bukan pula untuk menyongsong terbitnya matahari pertama

2000. Tetapi untuk melakukan perjalanan bisnis.

Yang jelas, kepergian Mega ke Hongkong bersama Taufik Kiemas, beserta anak-anaknyabukanlah dalam rangka mengadakan buka puasa bersama, shalat tarawih bersama, sahu

bersama dengan masyarakat Muslim di sana, tetapi untuk menjalin hubungan bisnis deng

pengusaha Hongkong.

Sialnya, atau untungnya, ketika Mega bersama suami dan anak-anaknya ke Hongkong, p

pebisnis di sana sedang cuti akhir tahun, sekaligus cuti Natalan, sehingga urusan bisnis se

disebutkan Gus Dur tidak terlaksana dengan semestinya. Akibatnya, Mega dan keluarga-

pun “terpaksa” berlibur dan berbelanja sepuas-puasnya di Hong-kong, sampai akhirnya

“Presiden” Dur memanggilnya pulang, karena adanya kasus Halmahera.

Kisah dibalik kisah “mengapa Mega ke Hongkong?” sebenarnya ada kaitannya dengan TAbeng. Pada pemerintahan Habibie, Tanri Abeng telah menjual hak pengelolaan pelabuh

kemas di Jakarta kepada sebuah perusahaan milik keturunan Cina asal Hongkong. Pengu

Hongkong tersebut yang telah mengetahui adanya penggantian kepemim-pinan nasional

Indonesia, segera mendekati Taufik Kiemas, suami wapres Megawati, dalam rangka

melanggengkan bisnisnya itu.

Sang pengusaha Cina Hongkong itu pun menjamu keluarga Megawati untuk merayakan

baru di Hongkong sepuas-puasnya, dan semewah-mewahnya. Sepulangnya dari sana Tau

Kiemas mendapat hadiah satu unit TOYOTA Landcruiser terbaru, yang nilainya di Indo

mencapai harga Rp 900 juta, juga satu unit mobil Mercy tipe terbaru.

Begitulah mentalitas pejabat kita saat ini, yang nampaknya tidak jauh berbeda dengan pa

pejabat di zaman Orde Baru. Bahkan kini, Taufik Kiemas pun mempunyai hak opsi peng

pelabuhan peti kemas tersebut. Hebat bukan?

Sementara rakyat di tanah air kelaparan, dan ribuan muslim di Galela (Halmahera) diba

Megawati dan keluarganya justru asyik berlibur ke Hongkong, memenuhi jamuan seoran

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 7/205

 

pengusaha keturunan Cina, berbelanja sepuasnya, sambil merayakan ultah suaminya dan

menyong-song tahun 2000 dengan acara yang mewah meriah.

Dan kalau toh akhirnya Wapres Megawati mempercepat liburan akhir tahunnya di Hong

itu, setelah Presiden Gus Dur memanggilnya pulang, bukan berarti bencana yang menimp

ummat Islam agak sedikit terobati. Sebab, ketika Wapres Megawati mengunjungi Halma

yang ia datangi justru pengungsi non Islam bukan pengungsi dan korban dari kalangan I

yang benar-benar menderita. Maka, bantuan sandang-pangan, obat-obatan, uang tunai s

1,5 miliar rupiah dari Wapres Megawati pun dinikmati oleh pengungsi non Islam tadi, ya

 jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan korban dan pengungsi dari kalangan

Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku (2)

Bab 13-04 Ambon Berdarah dan Anak Emas

Pada harian Republika edisi 29 Maret 2000 (23 Dzulhijjah 1420 H) Gus Dur mengeluarkastatemen politik yang diskriminatif dengan mengatakan, bahwa gejolak dan konflik di M

terjadi akibat pada era Soeharto kalangan Kristen diperlakukan tidak adil, sebaliknya m

rakat Islam diperlakukan bagaikan anak emas. Selengkapnya, pernyataan Gus Dur itu se

berikut: Gejolak Maluku terjadi, akibat Islam dianak-emaskan’

“Jika dulu Belanda mengambil orang-orang Kristen untuk posisi militer dan pemerintaha

dalam era Soeharto pemerintah merekrut Muslim.”

Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur kembali membuat pernyataan yang mengej

kali ini tentang konflik Maluku. Di mata dia, konflik dan kerusuhan di wilayah Maluku b

dari keti-dak-adilan pemerintah sebe-lumnya (era Soeharto) dalam memperlakukan umaten.

“Masa sepuluh tahun ter-akhir pemerintah lalu, telah memberikan perlakukan istimewa

anak emas (golden boy) bagi masyarakat Islam di Maluku,” katanya saat membuka semin

ternasional “ Mencari Bentuk Ideal Negara Indonesia Masa Depan”, di Istana Negara, Se

(28/3). Kondisi itu, sambungnya, kemudian mengakibatkan kese-imbangan antara Kristen

Islam terganggu.

Menurut Abdurrahman, jika dulu Belanda mengambil orang-orang Kristen un-tuk posisi

militer dan peme-rintahan, dalam sepuluh ta-hun terakhir era Soeharto, pemerintah mer

Muslim sangat banyak diban-ding Kristen. “Ini termasuk 38 po-sisi penting di provinsi tebut, yang sebelumnya, posisi tersebut dibagi antara Muslim dan Kristen, kemudian disera

kepada Muslim semua. Ini lalu menjadikan pemeluk Kristen merasa sangat terganggu.”-

Ketika masyarakat Kristen memprotesnya, lanjut Ab-durrahman, pemerintah lokal dan p

memutuskan untuk melindas protes tersebut. Dan, akhirnya konflik jadi begitu besar. Da

karena militan Muslim yang diperlakukan sebagai golden boy (anak emas), maka me-nye

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 8/205

 

mereka ke kam-pung Kristen, sehingga eks-kalasi pun terjadi antara rni-litan Kristen dan

Muslim.

Menurutnya, apa yang terjadi di Ambon, Maluku, dan Papua menunjukkan betapa aspir

dari propinsi-propinsi tersebut tak tersalurkan. Sehingga, akhirnya merebak dalam bentu

protes massa. Solusi bagi masalah ini, kata Abdurrahman, pemerintah setempat harus ba

ber-komunikasi dengan masyarakat luar tapi tetap menggunakan emosi lokal.

Pernyataan Gus Dur itu tak pelak mengundang sesal tokoh agama. Sekjen DDII Hussein

dan tokoh NU KH Ilyas Ruchiyat yang dimin-tai komentarnya soal pernyataan SARA Gu

itu, sama-sama menya-yangkan karena pernyataan tersebut tidak didukung data akurat

“Kasus-kasus yang terjadi di Ambon karena sebab lain. Bukan karena dimanjakan. Apan

yang dimanjakan?” kata Ilyas ketika dihubungi di kediamannya. Menurut dia, ada yang

serasi dalam pergaulan, sehingga yang besar merasa unggul dan yang kecil merasa

dipinggirkan. Akibatnya satu sama lain saling curiga.

Ilyas berpendapat selama ini perlakuan terhadap semua agama sama. Dia mengambil con

Departemen Agama di mana di situ dibentuk dirjen dari semua agama. “Hanya saja, mun

karena umat Islam jumlahnya besar maka kegiatannya terlihat lebih banyak,” katanya.

Hingga saat ini, menurut KH Ilyas, kerukunan yang didambakan memang belum berhasi

bukan berarti pemerintah tak pernah berusha. Karena, menurutnya, setiap pemerintahan

berupaya men-ciptakan keserasian hidup antar umat beragama. Dia berharap nantinya t

perubahan persepsi sehingga yang besar tidak merasa unggul dan yang minoritas tak mer

dipinggirkan.

Hussein sendiri selain menyesalkan, juga khawatir jika pernyataan Abdurrahman itu bisamembuat umat Islam marah dan kecewa. Dia menganggap pernyataan Gus Dur itu tidak

menyelesaikan kasus tersebut. “Gus Dur terlalu menyederhanakan persoalan di Maluku.

Padahal kasus sebenarnya tidaklah demikian,” tegas Hussein Umar.

Malah sebaliknya, menurut keterangan para tokoh Muslim Maluku yang datang ke Jaka

selama ini umat Islam banyak menerima ketidak-adilan. Banyak posisi yang tidak dibagi

proporsional. “Dan umat Islam selama ini selalu dipinggirkan,” kata Hussein.

Seharusnya, kata Hussein, sebagai Kepala Negara, Gus Dur tidak perlu melontarkan

pernyataan sensitif seperti itu. Karena dikhawatirkan dari pernyataan tersebut akan

menimbulkan bias, dan membuat kemara-han bagi umat Islam. “Pernyataan Gus Dur inimenimbulkan kekece-waan bagi umat Islam. Apalagi kondisi di Maluku sendiri belum am

masih banyak peristiwa sporadis di beberapa lokasi,” papar Hussein Umar.

Komentar berbagai pihak pun bermunculan, antara lain dari Sekjen PGI (Persekutuan G

gereja di Indonesia), “…Dr. Pattiasina, menyang-kal pandangan yang menyatakan konfli

Maluku dipicu sikap pemerintah era Soeharto yang menganak-emaskan umat Islam. Men

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 9/205

 

nya, umat Islam justru mendapat perhatian Soeharto pada periode akhir pemerintahanny

(Republika Kamis 30 Maret 2000).

Di majalah Forum Keadilan edisi 9 April 2000, Dicky Mailoa, Ketua Crisis Center PGI un

masalah Maluku tidak menepis adanya penganak-emasan umat Islam pada dasawarsa ter

era Soeharto, namun “…pada saat itu belum menghasilkan konflik, tapi hanya menghasil

prakondisi yang tidak sehat.” Sedangkan Pendeta Arnold Nicolas Radjawane, anggota DP

Maluku, membantah adanya ketidak-puasan itu, “Tidak benar bahwa umat Kristen tidak

lalu marah dan berkonflik dengan saudara muslimnya.”

Di milis Sabili, Hasan Rasyidi berkomentar, bahwa pernyataan Gus Dur tidak hanya

menyakitkan hati umat Islam, juga merupakan sebuah pernyataan yang tidak bermoral.

Dur Kambing Hitamkan Umat Islam Ambon, katanya.

Selanjutnya ia katakan:”Lagi-lagi Gus Dur membuat ulah. Kali ini dia mengatakan bahwkerusuhan di Maluku terjadi karena umat Islam di Ambon dianak-emaskan.

Sosiolog UI, Ahmad Thamrin Tamagola membantah hal ini. Dia menganggap Gus Dur te

menyepelekan masalah. Sesungguhnya, pada zaman Belanda hingga awal pemerintahan O

umat Kristen yang dianak-emaskan. Mereka jadi pejabat-pejabat serta prajurit-prajurit

Toh dengan penganak emasan tersebut, umat Islam mampu bersikap sabar, karena mere

orang yang beradab.

Tapi begitu umat Islam yang disisihkan dari birokrasi dan militer, berwiraswasta dan me

makmur serta memperoleh pendidikan yang tinggi. Pada tahun 1980-an, setelah para sarjMuslim pulang ke Ambon, maka barulah Muslim Ambon berhasil memperoleh posisi-pos

yang penting.

Nah, umat Kristen yang biasa dianak-emaskan ini begitu merasa ter-singkir, akhirnya ma

dan membantai ribuan umat Islam. Inilah yang terjadi. Seandainya umat Kristen tidak bi

tak mungkin pembantaian tersebut bisa terjadi.

Jadi statement Gus Dur itu benar-benar menyakitkan hati umat Islam. Umat Islam Ambo

sudah dibantai, lalu disalahkan pula oleh Gus Dur. Benar-benar tidak bermoral.

Para komentator itu mungkin benar, bahwa pernyataan Gus Dur tentang akar masalah kAmbon-Maluku berupa dianak-emaskannya masyarakat Islam, merupakan pernyataan y

tidak bermoral, sebab pada kenyataannya kalangan Islam-lah yang selalu dirugikan.

Dalam buku “Ambon Bersimbah Darah” karya H. Hartono Ahmad Jaiz, sejarawan Amb

Thamrin Ely mengatakan, “Orang Ambon yang Kristen mendapat perlakuan istimewa da

VOC dan pemerintah kolonial. Mereka menikmati pendidikan, belajar bahasa Melayu, d

akhirnya diperbolehkan memasuki jajaran administrasi…”

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 10/205

 

Thamrin Ely juga mencatat, “Gubernur Maluku yang pertama adalah seorang Kristen

Protestan, Mr. Latuharhari. Begitu juga beberapa gubernur berikutnya. Banyak posisi ku

pemerintahan sejak awal kemerdekaan dipegang warga Kristen. Umat Islam tidak memp

“Tapi saat dua gubernur terakhir, Akib Latuconsina dan Saleh Latucon-sina, yang Musli

Maluku, memberi beberapa jabatan kursi kepada Muslim, dan itu pun masih belum

representatif, kelompok Kristen tidak puas. Lantas mereka menghembuskan issu bahwa

menguasai lembaga pemerintahan…” demikian papar Thamrin Ely sebagaimana dikutip

H. Hartono Ahmad Jaiz.

Jadi, yang sebenarnya dijadikan anak emas (golden boy) bukanlah masyarakat Maluku y

Islam, tetapi masyarakat Maluku yang Kristen. Masyarakat Maluku Kristen ini sudah

termanjakan oleh situasi sejak zaman kolonial Belanda, yang pada akhirnya tidak membu

mereka mampu menjadi anggota masyarakat yang fair dan demokratis.

Masih dalam buku yang sama, Thamrin Ely mencontohkan, “Organi-sasi-organisasi Kris

misalnya, protes saat Kolonel Junaidi Panegoro diusulkan oleh ABRI untuk duduk di kur

Walikota beberapa tahun lalu. Alasannya, tak sesuai dengan keadaan penduduk kota Am

yang jumlah pemeluk Kristennya lebih besar. Maka Junaidi pun ditarik, dan naiklah

Chritanasale, seorang Kristen. Umat Islam menerima, bahkan yang pertama memberikan

dukungan adalah HMI Ambon.”

Tidak hanya menyangkut jabatan struktural di birokrasi pemerinta-han saja yang menja

hajat Kristen Maluku, terhadap organisasi kepemu-daan pun Kristen Maluku sangatmenunjukkan sikap sektarianistis yang pekat, sebagaimana dicontohkan Thamrin Ely, “…

Orang Islam diam saja saat ketua dan sekretaris KNPI dipegang Kristen. Tapi ketika Mu

menduduki jabatan ketua, kalangan Kristen langsung protes, dan meminta pertimbangan

kekuasaan. Begitu juga di Golkar. Sebaliknya, umat Islam tidak bereaksi apa-apa terhad

dominasi Kristen di Universitas Pattimura.”

Sejauh ini, tidak pernah terdengar suara protes dari Gus Dur, mana-kala umat Islam di M

didzalimi oleh masyarakat Maluku Kristen. Gus Dur hanya bersuara ketika masyarakat

Maluku menghembus- kan adanya Islamisasi di tubuh pemerintahan daerah dan organisa

lembaga strategis lainnya.

Rustam Kastor, Brigjen TNI Purnawirawan kelahiran Ambon, dalam bukunya berjudul

“Fakta, Data dan Analisa: Konspirasi Politik RMS dan Kristen Menghancurkan Ummat

di Ambon-Maluku” menyimpulkan bahwa kasus Ambon-Maluku bukan sekedar konflik

penduduk berbeda agama, namun ada hal-hal yang lebih substan-sial sebagai penyebabny

yaitu , “…konspirasi besar yang telah memanfa-atkan konflik Kristen-Islam yang telah

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 11/205

 

berlangsung ratusan tahun untuk kepentingan politik Kristen di Indonesia dalam rangka

merebut posisi yang lebih kuat setelah tergeser oleh kekuatan Islam dalam dasa warsa

terakhir.”

Jadi, adanya ekskalasi kecemburuan masyarakat Kristen Ambon-Maluku terhadap masy

Islam Ambon-Maluku, hanyalah media penghantar terjadinya konflik. Potensi konflik itu

memang ada dan sewaktu-waktu meletup, namun masih dalam batas konflik yang tidak 

berkepanjangan dan nyaris tidak terencana.

Sedangkan kasus Moslem Cleansing atau genocide yang terjadi sejak 19 Januari 1999 (Id

Berdarah), adalah peristiwa politik (kepentingan politik Kristen) yang memanfaatkan pot

konflik tadi. Dan diselenggara kan dengan seksama, sistematis serta terencana. Fakta-fak

dianalisis oleh Rustam Kastor menunjukkan hal itu.

Sejauh ini, potensi konflik Islam-Kristen di Ambon-Maluku berhasil diredam melalui konPela-Gandong, yang berhasil menelurkan sebuah perdamaian semu. Karena konsep itu se

merupakan konsep rekayasa semata yang hanya menguntungkan pihak Kristen.

Ada sebuah pandangan mengenai konsep Pela-Gandong ini, yang dipublikasikan oleh Ma

Kapalapica di milis [Indonesia-Views], 19 Januari 2000 sebagai berikut:

Sebutan Pela Gandong yang dibangga-banggakan orang Maluku sebenarnya tidak benar

adanya. Hubungan Pela Gandong yang terdapat pada orang Maluku sebenarnya hanyala

sebuah rekayasa Pemerintahan Belanda pada saat menjajah Indonesia dengan Maluku se

sasaran-nya karena rempah-rempah yang ingin dikuasai.

Ada kisah menarik mengenai hal ini: Awalnya kepulauan Maluku itu adalah sebuah jazir

yang penuh dan makmur dengan hasil alam yang berlimpah-ruah, dan berpenduduk may

Muslim. Di saat Belan-da menjajah dan menggarap Maluku, kaum Muslim Maluku tidak

menerima kehadiran mereka sehingga timbul perlawanan bersenjata dari Raja-raja dan

sultan yang berada di Maluku, antara lain Raja Leihitu, Raja Leitimur, Sultan Tidore, Su

Ternate, Sultan Khairun, Sultan Babullah dan lain-lain.

Karena adanya perlawanan yang sengit dari masyarakat Muslim Maluku, maka Belanda

melancarkan Politik “Devide et Impera” alias Politik Memecah Belah. Belanda masuk ke

Maluku membawa tiga misi yaitu: Gold, Glory, dan Gospel.

Gold, adalah misi Belanda untuk mengeruk harta. Glory, untuk mendapatkan kemuliaan

mata masyarakat. Gospel, membawa misi Kristen dengan iming-iming materi sehingga

masyarakat Maluku yang tadinya adalah mayoritas Muslim menjadi terpengaruh dan ter

dua: Muslim dan non Muslim.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 12/205

 

Pada setiap kampung di Maluku selalu terbagi menjadi dua komunitas yaitu komunitas M

dan non Muslim, dan itu adalah keberhasilan Belanda dalam politik Pecah Belahnya. Con

kampung Iha (Muslim) dan Ihamahu (non Muslim), awalnya kedua kampung ini adalah s

yaitu Iha, tetapi karena penduduk Iha yang membangkang maka mem-bentuk daerah ba

yang disebut Ihamahu (Iha yang membangkang).

Karena sering terjadi perkelahian antara kampung Muslim dan non Muslim yang pro Be

maka agar dapat diterima di semua komunitas masyarakat Maluku, Belanda mulai memb

persahabatan yang tidak bisa dipisahkan dengan saling membantu dan bergotong royong

dengan membuat Pela Gandong.

Untuk memperluas daerah jajahannya, Belanda menggunakan masyarakat Maluku yang

kepadanya untuk memperluas daerah kekuasaannya dengan jalan membentuk pela gand

dengan daerah baru yang Muslim. Demikianlah kisah Pela Gandong yang selalu di-bangg

banggakan, padahal hanyalah politik penjajah.

Jadi, kalau Gus Dur mengatakan bahwa pada dasawarsa terakhir era Soeharto terjadi

penganak-emasan terhadap masyarakat Islam di Ambon-Maluku, dan dari situlah terjad

peristiwa berdarah yang berke-panjangan, Gus Dur sangat terkesan melantur. Kalau toh

proses pengakomodasian terhadap masyarakat Islam Ambon-Maluku di posisi tertentu d

dalam birokrasi dan sebagainya, itu semua tepatnya merupa-kan proses proporsionalisas

sehingga masyarakat Islam di Ambon-Maluku tidak terus berada dalam posisi pecundang

didzalimi. Apalagi kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat Islam Ambon-Maluku ya

selama masa kolonialisasi tertinggal di segala bidang, mulai menunjukkan jati dirinya.

Sementara itu, Kristen Ambon-Maluku lebih cenderung merantau ke luar Maluku menjapenyanyi, petinju, dan preman.

Sesungguhnya Gus Dur memang sudah sangat keterlaluan. Bila pada masa dasawarsa ter

era Soeharto yang dinilainya menjadikan masyarakat Islam di Ambon-Maluku sebagai go

boy, mengapa Gus Dur seperti tidak mampu menilai masa suram dan kelam yang dialam

masyarakat Islam di Ambon-Maluku sejak masa kolonialisasi hingga menjelang dasawar

terakhir era Soeharto? Apalagi pada kenyataannya, Soeharto memang tidak pernah men

emaskan masyarakat Islam di Ambon-Maluku, sebab yang terjadi adalah mekanisme bia

yang kerap terjadi di mana-mana, yaitu meningkatnya kualitas SDM masyarakat Islam d

Ambon-Maluku, sehingga mereka mempunyai nilai tambah (melalui pendidikan) yangmemungkinkannya memasuki birokrasi dan posisi strategis lainnya. Sejalan dengan itu,

masyarakat Islam dari luar Ambon-Maluku berdatangan mengisi sektor perdagangan da

sebagai-nya yang kosong ‘ditinggalkan’ oleh masyarakat Kristen Ambon-Maluku.

Melalui pernyataan-pernyataannya selama ini, kita berkesimpulan bahwa Gus Dur tidak

cenderung Asbun (asal bunyi), yaitu gemar melontarkan data yang sangat tidak akurat

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 13/205

 

mengenai sesuatu hal, juga tidak mempunyai keberpihakan moral terhadap berbagai enc

yang menimpa ummat Islam qBencana Ummat Islam di Indonesia 1980 - 2000

Bencana Ummat Islam di Indonesia 1980 - 2000

Penjara itu adalah, Kuburan bagi orang yang hidup, Gembira nya musuh di atas penderi

orang lain Dan ujian bagi kesetiakawanan

(Nabi Yusuf as)

Kami persembahkan buku ini Kepada ratusan kaum muslimin yang menjadi korban

penyiksaan dan penghinaan para Jallad (algojo). Sebagian besar dari mereka kini sudah u

dan sebagian lainnya menerima perlakuan keji yang tidak adil

Al-Chaidar & Team Peduli Tapol

AMNESTI INTERNASIONAL

TALANGSARI : Menyoal Testimoni Azwar Kaili

( suara pembaca Republika 1 Oktober 2003 )

Saya amat sangat terkejut dan merasa begitu prihatin, ketika menyaksikan testimoni sese

yang mengaku-ngaku sebagai korban kasus Talangsari (1989), Bapak Azwar Kaili bersam

istrinya di program Buser Petang SCTV yang mengudara sejak 17.30 WIB, khususnya se

B-File.

Pada testimoni itu, saya banyak menemukan pernyataan dusta dari Bapak Azwar Kaili b

istrinya.

Sebagai mantan Komandan Pasukan Khusus GPK Warsidi, saya tahu persis jati diri Bap

Azwar Kaili. Sebagai penduduk Sidorejo, Bapak Azwar Kaili tergolong aktif mengikutipengajian-pengajian yang diselenggarakan anak buah Warsidi bernama Abdullah alias D

dan Pak Sugiono. Begitu juga dengan Warsito, anak angkat Bapak Azwar.

Meski usianya masih belasan, Warsito sudah dibina oleh Dulah sebagai calon mujahid, da

secara resmi menjadi anggota Jamaah Warsidi sekurangnya sejak tahun 1988. Warsito d

beberapa teman sebayanya sudah menjadi sosok yang militan akibat binaan Dulah.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 14/205

 

Beberapa saat sebelum pecah kasus Talangsari, Warsito bersama anak Pak Sugiono (alm

terlibat kasus Talangsari) dan anak Pak Jamjuri pamit kepada orangtua masing-masing u

berjihad ke Talangsari.

Ada satu momen khusus yang masih teringat, bahwa anak Pak Sugiono yang bernama Zu

(teman Warsito) sebelum berangkat ke Talangsari untuk berjihad, menyampaikan kata-k

akhir kepada adiknya, "Seandainya saya mati Dik, tolong dirawat ayam-ayam ini...."

DI SCTV Pak Azwar mengatakan, bahwa kepergian Warsito ke Talangsari adalah untuk

nyantri, dengan bekal uang Rp 1.000 dan seekor ayam. Padahal, sebagaimana anak Pak S

dan Pak Jamjuri, keberangkatan Warsito ke Talangsari adalah untuk berjihad (mati syah

Azwar Kaili memang pernah ditangkap dan ditahan. Hal ini terjadi pada hampir semua o

yang punya kaitan dengan pengajian yang diselenggarakan Dulah. Namun tidak lama, setmelalui proses pemeriksaan, dan tidak terbukti ada kaitan dengan kasus Talangsari, mak

mereka pun dilepas, termasuk Pak Azwar, yang tidak ditemukan indikasi keterkaitannya

dengan gerakan Warsidi kecuali sebagai jamaah pengajian biasa.

Di SCTV, Pak Azwar mengakui, bahwa rumah dan harta lainnya yang ia kumpulkan seja

masih bujangan, musnah dalam sekejap karena dibakar oleh aparat. Proses pembakaran

terjadi ketika ia sedang memenuhi panggilan Danramil.

Pernyataan itu jelas dusta. Setahu kami, meski terjadi penangkapan dan penahanan atas

beliau, namun tidak ada pembakaran dan perampokan atas harta benda beliau.

Entah motif apa yang mendorong beliau menyampaikan pernyataan dusta kepada khalay

Mungkin beliau sakit hati kepada Pak Hendro.

Menurut pengakuan Sukardi, salah seorang tokoh kasus Talangsari, pada bulan Septemb

tahun 2002, Pak Azwar menyampaikan maksudnya untuk bertemu dengan Pak Hendro,

tujuannya untuk mendapatkan kompensasi atas musibah yang selama ini ia terima berke

dengan kasus Talangsari.

Namun, permintaan Pak Azwar melalui Sukardi untuk dipertemukan dengan Pak Hendrsama sekali tidak terlaksana, karena saat itu Pak Hendro menurut Sukardi sedang bertug

luar negeri. Ketika itu, Pak Azwar Kaili memberi ultimatum kepada Sdr Sukardi, bahwa

dalam waktu satu bulan tidak bisa dipertemukan dengan Pak Hendro maka beliau akan

mengajukan tuntutan kepada Pak Hendro.

Jadi, menurut hemat saya, motif yang melandasi Pak Azwar Kaili bukanlah sesuatu yang

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 15/205

 

(demi kemaslahatan umat/korban) tetapi semata-mata ingin mencari peluang mendapatk

keuntungan material (finansial) dengan mengeksploitasi (mengkomersialkan) keterkaitan

dirinya dengan anak angkatnya yang bernama Warsito.

Riyanto

Mantan Komandan Pasukan Khusus GPK Warsidi

Jl Edam II No 43 Tanjung Priok, Jakarta Utara

PENDAHULUAN

SEJAK Januari 1985, pengadilan-pengadilan di Indonesia menggelar persidangan puluha

perkara politik Islam. Selama 30 bulan tanpa henti perkara ini digelar guna mengungkap

kasus dessident muslim terhadap rezim Soeharto, dengan menuduhnya seba-gai teroris da

fundamentalis. Bahkan selama berta-hun-tahun masyarakat dicekoki perasaan takut terhsiapa saja yang dipandang sebagai musuh peme-rintah atau gerakan yang mengarah kepa

pemben-tukan "Daulah Islamiyah" di Indonesia.

Persidangan-persidangan yang digelar secara revo-lusioner menjadi bumerang, karena

membuat kaum muslimin berubah sikap pada pemerintah. Rezim militer Soeharto terma

rezim yang paling lama berkuasa di dunia. Di bawah rezim diktator ini, Indonesia dikuas

pemerintahan dzalim yang sudah mendarah daging. Oposisi dalam bentuk apapun tidak 

diperkenankan, dan terus menerus melakukan intimi-dasi dan tekanan yang sangat hebat

terhadap kemerdekaan individu, penindasaan terhadap kebebasan, hak berbicara serta

melakukan diskusi terbuka.

Adalah mengherankan, dalam kondisi tertekan justru muncul aktivis-aktivis keagamaan

semua lapisan masyarakat Indonesia, mereka melakukan diskusi-diskusi politik dan

kebudayaan. Aktivitas ini diprakarsai oleh generasi muda muslim terpelajar. Sebagian da

mereka ada yang study ke luar negeri: Timur Tengah dan Eropa. Banyak di antara mere

yang terpengaruh oleh perkembangan-perkemba-ngan baru yang terjadi di dunia Islam.

Semangat kebangkitan ini dimotivasi oleh para muballigh serta politikus-politikus muslim

senior.

Organisasi-orgnisasi Islam resmi tidak ingin berkonfrontasi dengan gerakan yang mendudemokrasi, juga dengan orang-orang yang mendesak kaum muslimin untuk menciptakan

gerakan kebudayaan dan politik alternatif. Di tengah merajalelanya despotisme, banyak m

berubah menjadi pusat-pusat halaqah, penerbitan buletin dan seminar; di samping sebag

tempat shalat berjama'ah serta aktivitas-aktivitas ke-Islaman lainnya. Selain itu bermunc

pula organisasi-organisasi baru di lingkungan perumahan-perumahan.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 16/205

 

Dalam kondisi represif yang sengaja diciptakan pemerintah, adalah tidak mungkin melak

kegiatan-kegiatan dengan cara lain untuk menggalakkan demokrasi dan keadilan.

Mulailah negara mengambil langkah-langkah keras, dengan menge-luarkan undang-unda

yang mewajibkan asas tunggal Pancasila. De-wasa ini gerakan Islam dianggap sebagai ba

laten atau ancaman potensial terhadap rezim militer, sehingga yang menjadi sasaran tind

represif pemerintah adalah aktivis-aktivis muslim. Rezim Soeharto ber-sandar kepada

keputusan hukum tahun 1965, saat terjadinya gelombang pembantaian massal. Dalam ba

kemarahan ini, ratusan ribu orang yang dicurigai sebagai komunis dibunuh. Dan puluhan

lainnya dijeb-loskan ke dalam penjara dengan hukuman di atas 10 tahun, tanpa melalui p

pengadilan.

Setelah berlalu sepuluh tahun, pada pertengahan dasawarsa 1970-an muncullah perlawan

dari mahasiswa yang menuntut diadakannya perubahan politik dan iklim yang lebih

demokratis. Para mahasiswa menghadapi rezim yang menguasai militer. Pada saat yang sIndonesia melancarkan perang terhadap kaum pemberontak di Irian Barat, daerah yang

tahun 1963 telah menjadi bagian dari Indonesia. Disamping itu, Indonesia juga menghada

perang perlawanan rakyat Timor Timur yang baru berintegrasi dengan Indonesia tahun

Menghadapi pemberontakan bersenjata di kedua wilayah tersebut, militer Indonesia tida

bersikap lunak apalagi berkasih sayang dengan mereka yang menentang pemerintah.

Peperangan ini pada akhirnya meninggalkan akibat yang parah berupa kematian, penyik

pena-hanan dan pengawasan ketat. Dan orang-orang yang menentang peme-rintah orde b

dalam maupun diluar negeri bertambah banyak.

Salah satu faktor yang menyebabkan rezim Soeharto mampu ber-tahan dalam waktu demlama, karena kehebatannya melibas lawan politik satu demi satu. Setiap kelompok masya

dipaksa untuk meng-hancurkan gerakan oposisi yang ada di dalam tubuh kelompoknya.

Dengan lenyapnya gerakan oposisi yang terorganisasi dengan baik di dalam negeri, maka

kekuatan yang menjadi sandaran para oposan tiada lain adalah dukungan serta bantuan

luar negeri.

Tapol (Tahanan Politik) yang terdapat diberbagai penjara diseluruh wilayah Indonesia, y

terdiri dari politikus-politikus PKI dan kaum kiri, sebagian besar telah dibebaskan pada

dasawarsa tujuh puluhan. Dan masih tersisa sekitar 80 orang tapol, sedangkan 20 diantar

dijatuhi hukuman mati. Sementara puluhan ribu orang yang dibebaskan itu, mengalamikematian perdata, dengan kehilangan hak-hak sipil serta politiknya.

Dewasa ini penghuni penjara-penjara di Indonesia telah berubah, diganti oleh generasi b

yang terdiri dari tahanan politik muslim, mereka adalah politikus yang menyuarakan asp

Islam. Mayoritas dari mereka ini, dahulunya mendukung militer menumpas PKI pada ta

1965.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 17/205

 

Juru bicara rezim Soeharto tidak jemu-jemunya mengingatkan orang, bahwa terdapat du

kelompok ekstrim yang senantiasa mengancam stabilitas nasional. Pertama, kelompok ek

kiri, yaitu sisa-sisa PKI setelah pemberontakan tahun '65 beserta organisasi pendukungny

organi-sasi ini seluruhnya terlarang sejak rezim militer memegang kekuasaan. Kedua, ke

ekstrim kanan, adalah golongan Islam fundamentalis.

Rezim Soeharto menerapkan strategi khusus untuk menghancur-kan kedua kelompok ek

tersebut secara serentak. Ketika mengek-sekusi mati empat orang napol PKI pada tahun

pada tahun yang sama, seorang napol muslim juga dieksekusi mati. Pada tahun 1986, ket

mengeksekusi mati 9 orang napol PKI, sebelumnya ada satu orang napol muslim yang

dieksekusi mati lebih dahulu.

Undang-undang subversi dan kekuatan inkonstitusional yang diper-gunakan dalam persi

kasus-kasus tahanan PKI pada tahun 1965, sepuluh tahun kemudian, dengan cara dan un

undang yang sama, itulah yang dipergunakan dewasa ini menghadapi tapol/napol muslim

Selain Amnesti internasional, sangat sedikit perhatian dicurahkan oleh pihak luar Indone

untuk memahami dan melakukan analisis ter-hadap proses persidangan yang telah selesa

pelaksanaannya pada awal tahun 1985 ini.

Buku ini mencoba mengungkap secara gamblang apa yang selama ini lepas dari perhatian

banyak orang. Keputusan-keputusan pengadilan yang berlangsung hingga akhir 1987,

seluruhnya dibeberkan dalam buku ini. Jumlah tapol muslim tercatat sebanyak 157 oran

lampiran IV), sedangkan orang-orang Islam yang dipenjarakan tanpa proses peradilan

 jumlahnya jauh lebih besar lagi. Persidangan terhadap kasus mereka ini terus berlanjut h

pemilu April 1987, dan tahun-tahun berikutnya.

Tidaklah mustahil, keadaan semacam ini akan terus berlanjut beberapa tahun lagi. Dan a

terus berlangsung sampai pergantian pemerintah bulan Maret 1988 ketika Soeharto terpi

kembali menjadi presiden untuk kelima kalinya, suatu jabatan yang telah dipegangnya se

tahun 1968 hingga sekarang tanpa ada persaingan sedikitpun.

Disini kita dapat saksikan, bahwa persidangan-persidangan subversi akan terus digunaka

tujuan-tujuan politis, dengan memberikan kesan mendalam kepada masyarakat Indonesi

sesungguhnya negara ini selalu menghadapi ancaman stabilitas nasional. Maka dalam per

peristiwa politik penting, seperti pemilu dan perayaan hari-hari besar nasional, dimuncul

peristiwa-peristiwa yang sifatnya mencekam masyarakat. Dengan alasan yang demikian iorang-orang Islam dijadikan tumbal untuk waktu yang lama. Akan tetapi buku ini tentu

mungkin memuat selengkapnya data-data yang berhubungan dengan kasus yang dibicara

Bab pertama buku ini secara ringkas mengetengahkan sejarah perta-rungan antara gerak

Islam dan kelompok militer di Indonesia. Dipa-parkan secara sepintas berbagai macam

organisasi Islam, baik politik maupun sosial yang telah berdiri diwaktu lalu, dan dijelaska

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 18/205

 

mengapa para aktivis muslim mencari wadah-wadah baru sebagai alternatif.

Bab dua menceritakan tragedi Tanjung Priok dan tokoh-tokoh menon-jol yang sengaja

dikorbankan.

Bab tiga berusaha untuk melacak sejauh mana keabsahan keterangan resmi pemerintah

mengenai korban kasus Tanjung Priok. Dan pada bab 4, diketengahkan berbagai kisah tr

kasus tersebut, penerapan undang-undang secara semena-mena, perlakuan buruk terhad

terdakwa dalam persidangan disaat berlangsungnya peradilan, serta siasat-siasat licik ya

dilakukan pemerintah dalam mengendalikan jalannya persidangan demi tujuan-tujuan p

Tiga bab berikutnya memuat pembicaraan tentang kasus peradilan terhadap beberapa

muballigh dan mereka yang dituduh melakukan peledakan bom atau dituduh melakukan

makar.

Pada bab terakhir dibicarakan tentang pengadilan terhadap beberapa orang penduduk d

(aktivis muslim di desa). Kegiatan para aktivis di desa merupakan fenomena baru di IndoGerakan ini disebut gerakan Usrah. Sayang sekali, hanya sedikit yang diketahui tentang

gerakan ini, karena hanya diketahui dari keterangan-keterangan yang terungkap di peng

Media massa Indonesia menjadi sumber utama untuk melakukan analisis terhadap jalann

persidangan, walaupun hal semacam ini bu-kanlah suatu metode yang baik. Namun kami

mempunyai alternatif lain.Sebab tidak ada keterangan independen yang ditulis oleh oran

orang yang bersimpati terhadap para terdakwa, seperti yang dahulu pernah terjadi dalam

pengadilan mahasiswa pada pertengahan dasawarsa 1970-an, ketika keterangan lisan sec

adanya dapat disiarkan.

Selebaran-selebaran ini tersiar secara luas baik di dalam negeri maupun di luar negeri. A

tetapi dalam kasus Usrah ini pengamat independen tidak diperkenankan menghadiri

persidangan kasus mereka, walaupun sebagai wakil dari lembaga Amnesti Internasional

ataupun himpunan pengacara internasional.

Orang maklum, bahwa media Indonesia yang memberitakan jalannya persidangan kasus

politik, menghadapi kontrol ketat dari pemerintah sekalipun persidangan tersebut dilaku

secara terbuka dan untuk umum.

Pengadilan memang memberikan keterangan untuk mengkonter pen-dapat-pendapat yan

berbeda dengan pemerintah mengenai masalah-masalah politik dan sosial, tetapi keterantersebut bersifat off the record. Pada kenyataanya banyak persidangan kasus politik diha

oleh sejum-lah simpatisan yang menjadi pendukung terdakwa, tetapi media massa tidak b

memberitakan hal tersebut karena khawatir SIUP atau izin terbitnya dicabut. Namun da

beberapa kasus persidangan yang me-ngundang suasana emosional, beberapa media mas

 juga yang agak berani menyiarkannya.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 19/205

 

Pembungkaman terhadap mass media, intensitasnya bervariasi dari waktu ke waktu.

Terkadang ada juga persidangan yang dapat diikuti prosesnya lebih banyak dibanding la

Tapi perlakuan paling tidak mengenakkan yang diterima media massa, ketika mereka dil

menyi-arkan berita-berita di luar fakta yang diberikan pemerintah. Padahal mass media

menelusuri seberapa besar kesulitan yang dihadapi terdakwa maupun penasehat hukumn

Media massa setempat merupakan sarana yang sangat terbatas bagi kami untuk dapat

mengikuti jalannya berbagai persidangan yang ber-langsung di Jakarta dan kota-kota be

lainnya. Sebab para terdakwa maupun penasehat hukumnya tidak diberi kesempatan yan

cukup me-nyampaikan keterangan-keterangan yang bersifat sanggahan atau peno-lakan,

dibandingkan dengan tuduhan-tuduhan jaksa yang secara rinci disiarkan oleh media mas

Buku ini dapat tampil di hadapan pembaca, semata-mata berkat kegi-gihan dan kerja ker

peduli tapol yang bekerja sejak tahun 1985. Kami mempersembahkan buku ini kepada ra

kaum muslimin yang menjadi korban penyiksaan dan penghinaan di tangan para Jallad

(algojo). Sungguh, sebagian besar dari mereka sekarang ini sudah uzur, dan lainnya meneperlakuan keji yang tidak adil.

Peduli Tapol

AMNESTI INTERNASIONAL

Cetusan Kalbu Mengungkap FAKTA

INILAH jeritan hati seorang Narapidana politik Muslim, korban kezaliman rezim Soehar

semasa Beny Moerdani menjadi Pangab dan Try Sutrisno sebagai Kasad. Ditulis pada 19

L.P. Permisan Nusakambangan, setelah Sang Napol divonis 13 tahun penjara karena ditu

bercita-cita mendirikan Negara Islam, dan mempublikasikan pikiran-pikiran "subversi"tersebut melalui Tabloid Ar-Risalah yang dipimpinnya.

Pernahkan anda rasakan

bagaimana tersenyum di tengah derita?

Kusaksikan sendiri siksa di atas siksa

ditimpakan atas diri mujahid-mujahid muda, pembela risalah-Nya

Ketika kayu pemukul dan pentungan besi

Dihamtamkan pada tubuh-tubuh lunglai

Ketika kuku jemari dicabuti, kumis dan jenggot dibakar

dan tubuh dililit kawat bermuatan listrik lalu kata-kata kotor menghina, terlontar dari mulut beracun para durjana

Sembari menyemburkan pertanyaan-pertanyaan menjebak,

di sekitar dakwah dan ide mendirikan negara Islam

Guna harapkan sepotong kata sesal dari lisan tak berdaya

Hanya takbir dan do'a pengawal tubuh berselimut luka

Seulas senyum pun tersungging

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 20/205

 

mengiringi kemenangan iman menghadapi siksa

Fakta dan pengalaman di balik penjara,

menjadi bukti kebenaran berita al-Qur'an

"Bila mereka dapat menangkapmu

Mereka akan menyakitimu dengan tangannya

Dan mencacimu dengan mulutnya"

Tapi manusiawikah menyerang ketakberdayaan dengan

keganasan binatang?

September 1984: Peristiwa Tanjung Periok terjadi

Manusia ditembak bagai binatang buruan

Awal 1989: Tragedi Lampung Berdarah

Laki-laki dibunuh dituduh pembangkang

Bayi, anak-anak dan ibu mereka jadi sasaran kemarahan

Dipanggang hidup-hidup, di dalam rumah yang sengaja dibakar

Limapuluh orang ibu-ibu, 80 orang anak-anak pria dan wanitaAkhirnya jadi korban pembantaian yang biadab

Menyusul pembunuhan muslim Aceh 1990

Jasad manusia bergelimpangan di jalanan

Di negeri ini malapetaka laksana gelombang

datang susul menyusul menimpa ummat Islam

Rezim orde Baru berdiri di atas tengkorak generasi muslim

kaki tangan mereka berlumur darah orang tak berdosa

Membunuh mereka demo stabilitas Nasional?

Ataukah tumbal bagi langgengnya kekuasaan?

Di tengah situasi dimana kezaliman diperagakan jumawaAdakah mata titikkan airnya tangisi ummat ini

Masih adakah telinga dengarkan ratap mereka

Agaknya peduli pun orang khawatir

Menjadi syetan bisu pilihan yang aman

Tapi para durjana punya jawabnya yang bikin luka hati kian menganga

"Peristiwa itu ibarat virus kecil

Yang berusaha guncangkan tubuh yang sesat

Tak usah dipermasalahkan lagi, mereka yang mati hanya kecil saja

Ummat Islam berjuta-juta jumlahnya, harus dapat membedakan

Mana ajaran yang benar dan mana ajaran berkedok agama"Bagai dajjal si buta sebelah, menghasut ummat tanpa rasa salah

Manakala para durjana perlihatkan jati dirinya

Lewat keganasan dan logika tentara

Iman dan akal fikiran faham soalnya

Tetapi jika mereka yang mengaku beriman dan tokoh agama

Ikut melecehkan perjuangan mujahid dakwah

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 21/205

 

Dan menganggap enteng pengorbanan mereka,

lalu melontarkan kutukan keji, menjadi agen kezaliman lewat fatwa

"Pemerintah telah bertindak benar, membasmi pengacau negara "

Kemudian menjadi alasan bertindak bagi Fir'aun

Duhai, dimanakah persaudaraan iman dan harga diri mukmin

Bukankah, berjuang menegakkan syari'at Allah

Kewajiban ummat Islam seluruhnya

Bukankah tumpahkan darah tanpa haq adalah dosa?

Menyetujui kejahatan demikian, apakah juga bukan dosa?

OHO...agaknya syetan telah belokkan hati nan jernih

Ketahuilah, Fir'aun terkenal lantaran zalim

Bal'am dilaknat sebab khianat pada agama

Lalu dengan apakah Anda dikenal dan diperkenalkan?

Terhadap petakan dan rintihan yang diderita saudara seagama

Anda malah mengelak tanggung jawabPadahal hancurnya nasib ummat adalah taruhannya

Na'udzubillahi min dzalik 

KUTULIS ungkapan ini di kala pikiranku menjelajahi dunia luar, sementara hatiku men

mengingat nasib manusia yang disingkirkan kerena pikirannya, dan dipenjara lantaran

imannya.

Wahai Anda yang diuji di jalan ini : Janganlah minta diringankan beban perjuangan. Tamohonlah kepada Allah, agar ditambah kekuatan untuk mengatasi segala rintangan. Wah

Rabb yang menolong orang-orang yang disusahkan. Yang meluluskan permohonan orang

yang disengsarakan. Lenyapkanlah kesusahan kami, kedukaan serta kesempitan hati kam

Karena sesungguhnya Engkau melihat apa yang menimpa kami dan sahabat-sahabat kam

Amin Ya Rabbal Alamin !

Pengantar Penerbit

Pentas zaman modern masih saja menghadirkan duka lara. Ketika memasuki gerbang ta

baru Hijrah, 1 Muharram 1421 H/6 April 2000 M, kaum muslimin bangsa Indonesia, ting

menuai badai-menghitung korban tragedi. Darah tertumpah, air mata pilu, wanita diperkanak-anak menjadi yatim piatu, harta benda dijarah atau dibakar musnah. Semuanya be

dalam tragedi akibat bencana yang menimpa kaum muslimin, sejak peristiwa Tanjung Pr

(1984), Lampung-Talang Sari Berdarah (1989), DOM di Aceh (1989) hingga Ambon (1999

Maluku Utara (2000).

Seluruh peristiwa ini terjadi, bukan lantaran kaum muslimin ikut menabur angin, lalu ak

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 22/205

 

menuai badai, melainkan karena: Pertama, amanat kepemimpi-nan bangsa ini tidak bera

tangan mereka yang berhak menerimanya. Dan manakala amanat diberikan kepada mer

yang tidak seharusnya menerimanya, dan karena itu dia tidak menunaikan amanah terse

secara benar, maka bencanalah yang akan timbul. Untuk hal ini, Allah Swt. telah mengin

dengan firman-Nya: ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menunaikan amanah kepada

ahlinya”. (Qs. An-Nisa’ 58). Kedua, lantaran konspirasi musuh-musuh kafirin dan munaf

yang ingin menghancurkan Islam dan kaum muslimin.

Bencana politik yang menimpa ummat Islam di Indonesia, secara sederhana dapat

dikelompokkan ke dalam dua hal, yaitu bencana di bidang ekonomi dan HAM. Bencana

kelompok pertama dapat dilihat melalui diterbitkannya berbagai kebijakan ekonomi-mon

yang tidak memihak rakyat mayoritas.

Sedangkan bencana di bidang HAM, dapat dilihat dari berbagai tragedi berdarah yang d

ummat Islam, seperti tragedi Tanjung Priok, Woyla, tragedi DOM di Aceh , Lampung(Talangsari) Berdarah, tragedi pembunuhan ulama Banyuwangi (dengan dalih dukun san

tragedi genocida di Ambon-Maluku, dan sebagainya. Juga berbagai tragedi tak berdarah

lainnya, seperti kasus Usrah, Pesantren Kilat, maupun Komando Jihad yang terjadi di aw

hingga pertengahan 1980-an.

Buku ini merupakan suatu upaya kodifikasi terhadap berbagai ben-cana kemanusiaan

(pelanggaran HAM) yang menimpa ummat Islam, sepanjang tahun 1980 hingga tahun 20

Sebagian dari sumber buku ini, tujuh bab pertama berasal dari laporan “Tim Peduli Tap

Amnesti Internasional”, yang pada kesempatan sebelumnya telah diterbitkan dalam bent

buku tersendiri, hasil terjemahan dari buku: Mihnatul Islam fie Indonesia. Dalam edisiIndonesia diberi judul “Fakta Diskriminasi Rezim Soeharto Terhadap Ummat Islam”, da

mengalami empat kali cetak ulang.

Sumber lain, khususnya tiga bab terakhir dari buku ini ditulis oleh Al Chaidar, seorang p

muda yang sangat produktif, dengan berbagai judul bukunya yang tergolong best seller d

kontroversial.

Al Chaidar pada buku ini menyoroti seputar “Rekayasa Militer dalam Kasus Lampung

Berdarah”, kemudian “DOM dan Akibatnya bagi Ummat Islam,” serta “Sikap Pemerinta

Gus Dur terhadap Musibah yang Menimpa Ummat Islam seperti Maluku, Aceh dan

sebagainya.”

Selain itu, Brigjen. (Pur) Rustam Kastor, penulis buku: Konspirasi Politik RMS dan Kris

Menghancurkan Ummat Islam di Ambon-Maluku, juga tidak ketinggalan menyumbang s

tulisan mengenai sikap pemerintahan Gus Dur dalam menangani musibah kemanusiaan d

Maluku, sehingga buku ini semakin kaya akan informasi.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 23/205

 

Sumber tulisan yang berasal dari “Tim Peduli Tapol Amnesti Inter-nasional” banyak 

mengandalkan berbagai data dan fakta yang tidak per-nah diungkap media massa, karen

merupakan hasil “liputan” lang-sung dari arena persidangan. Sedangkan Al Chaidar

mendasarkan tuli-sannya dari hasil investigasi lapangan dan kepustakaan yang juga jara

(atau bahkan belum pernah) dipublikasikan oleh media massa. Salah satu fakta yang

diungkapkan oleh buku ini antara lain kasus Komando Jihad, yang heboh pada awal tahu

1980-an, dan pada dasarnya merupakan gerakan yang direkayasa oleh orang-orang yang

mengingin-kan hancurnya gerakan Islam, dan merupakan rekayasa badan intelijen milit

ketika itu. Begitu juga dengan kasus Pembajakan WOYLA. Fakta yang antara lain

diungkapkan dari kasus tersebut adalah tentang adanya kejanggalan pada proses pengad

“Pengadilan yang menangani kasus Imran Cs. menolak untuk melakukan penyelidikan te

terjadinya pembunuhan terhadap 6 orang pembajak pesawat ”.

Fakta lain yang juga berusaha digambarkan buku ini adalah adanya berbagai bentuk 

kecurangan dan intimidasi, baik terhadap tersangka, pembela, bahkan hakim, serta rekayhukum. Gambaran itu tidak saja terdapat pada persidangan kasus Tanjung Priok, juga p

kasus-kasus lainnya seperti pembajakan WOYLA (1982), Peledakan BCA (Oktober 1984)

Pengeboman Candi Borobudur di Magelang, Peledakan Bis Pemudi Ekspres di Malang (1

kasus Pesantren Kilat di Malang (1985), serta kasus Gerakan Usrah di Jawa Tengah dan

(1986).

Pada persidangan kasus peledakan BCA misalnya, pembaca dipertemukan dengan tokoh

nasional, yaitu Ir. HM. Sanusi, yang didakwa mendanai dan memerintahkan melakukan

peledakan di berbagai tempat. Ir. H.M. Sanusi adalah tokoh organisasi Muhammadiyah,

Partai Masyumi, mantan anggota DPR periode 1971-1977 bahkan pernah men-jabat menperindustrian pada masa Orde Lama.

Kasus pemboman BCA (Oktober 1984) merupakan reaksi atas tragedi berdarah di Tanju

Priok (12 September 1984), karena pemerintah (dan ABRI) tidak mampu memberikan ja

yang memuaskan terhadap berbagai pernyataan yang menggelayuti masyrakat ketika itu

(bahkan hingga kini).

Mengapa penguasa (pemerintah) dan militer begitu membenci kala-ngan Islam, sehingga

merasa perlu merekayasa berbagai kejadian yang menyudutkan ummat Islam? Alasan pe

karena mereka para elit politik sesungguhnya bukanlah kalangan yang layak menerimaamanah. Dan kedua, kemungkinan besar petinggi kita (pemerintah dan militer) kala itu s

terpengaruh oleh sejenis tesis yang pernah dipopulerkan oleh Samuel P. Huntington, yang

menyatakan Islam merupakan ancaman berikutnya setelah komunisme tumbang.

Bahkan lembaga studi CSIS (Center for Strategic and International Studies) yang dibidan

dibina mendiang Ali Murtopo, pada awal-awal berdirinya pernah membuat kesimpulan b

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 24/205

 

Islam adalah faktor penghambat pembangunan bangsa. Kesimpulan itu dituangkan di da

buku rencana kerja CSIS yang berjudul Master Plan Pembangunan Bangsa.

Bencana yang dialami kaum muslimin di Indonesia belum juga sirna, dan masih terus ber

hingga kini, ketika duet Gus Dur dan Mega-wati memimpin negara ini. Lihatlah kasus M

Cleansing di Ambon-Maluku yang tak kunjung usai. Lihatlah juga pembantaian ummat I

di Aceh yang masih berlangsung. Padahal, Presidennya berasal dari kalangan ulama NU

(Nahdlatul Ulama), Ketua MPR-nya berasal dari kalangan ulama Muhammadiyah, dan K

DPR-nya mantan petinggi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).

Tinjauan dari ulasan Al Chaidar seputar sikap pemerintahan Gus Dur terhadap berbaga

bencana yang menimpa ummat Islam (khususnya kasus genosida di Ambon-Maluku), sep

menunjukkan dengan jelas, bahwa mereka sebenarnya bukanlah kalangan yang layak 

menerima amanah dari ummat Islam. Dengarlah apa komentar Gus Dur mensikapi perti

antar ummat beragama di Maluku. Gejolak Maluku, katanya “Akibat Ummat IslamDianakemaskan”. Ketika membuka seminar internasional “Mencari Bentuk Ideal Negara

Indonesia Masa Depan” di Istana Negara, Selasa 28 Maret 2000, Gus Dur mengatakan:”M

sepuluh tahun terakhir pemerintah lalu, telah memberikan perlakuan istimewa sebagai a

emas (golden boy) bagi masyarakat Islam di Maluku”. Kondisi itu, sambungnya,

mengakibatkan keseimbangan antara Kristen dan Islam telah terganggu.

Menurut Abdurrahman, jika dulu Belanda mengambil orang-orang Kristen untuk posisi

dan pemerintahan, dalam era Soeharto pemerintah merekrut Muslim sangat banyak diba

Kristen”. (Republika, 29 Maret 2000).

Mengapa bencana itu masih juga menimpa kaum muslimin? Karena hukum yang diterapadalah hukum jahiliyah, sistem yang jahiliyah, hukum dan undang-undang yang sudah te

lebih dari setengah abad, tidak mampu menyelamatkan bangsa ini dari bencana ekonomi

politik dan HAM. Oleh karena itu, yang sebenarnya dibutuhkan adalah institusi berupa n

yang memberikan keselamatan (Darussalam), pemimpin yang amanah, dan aturan hukum

sistem yang alamiah yang datangnya dari Sang Pencipta Alam.

Buku ini diterbitkan dalam rangka mengingatkan kita tentang berbagai bencana yang da

silih-berganti menimpa ummat Islam di Indonesia. Dari setiap bencana itu sesungguhnya

terdapat serangkaian fakta yang berbicara kepada kita, tidak hanya tentang ‘software’da

‘hardware’ yang tidak lagi ‘compatible’ dan sudah harus dibuang, juga tentang para ‘opeyang tidak laik jalan, baik karena mutu intelektualnya yang rendah, maupun moralnya y

telah rusak.

Ini semua adalah peringatan bagi mereka yang lalai dan membeo, serta ujian bagi para

penganut agama, tetapi dalam hidupnya memilih menjadi Pak Turut atau pun syetan bisu

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 25/205

 

6 A p r i l 2000 M

1Muharram 1421 H

P e n e r b i t

Pengantar Cetakan Ke-3

GERAKAN reformasi, tidak saja berhasil memaksa Soeharto mundur dan lengser dari

singgasana kekuasaan yang telah didu-dukinya selama tujuh periode (1968- 21 Mei 1998)

Tetapi juga, berhasil mengungkap-kan misteri nina bobok politik rezim orde baru yang s

bertahun-tahun mencekam dan menipu berjuta-juta rakyat Indonesia. Selain itu, reforma

yang dipelopori mahasiswa dan rakyat, mampu membuka mata hati kita, ternyata ada ya

salah dalam pengelolaan negara ini, sehingga akibatnya bangsa Indonesia ditimpa musibadahsyat di bidang ekonomi, politik, sosial dan moral.

Sejak awal berkuasa, rezim Soeharto telah dengan cerdik melahirkan berbagai produk hu

baik dengan cara mengadopsi hukum warisan kolonial, produk orde lama atau bahkan

perpaduan dari keduanya, untuk digunakan sebagai katup penyumbat terhadap partisi- p

politik Islam serta kaum muslimin dalam pengelo- laan pemerintahan dan negara. Mulai

Kopkamtib, Asas Tunggal, UU Perkawinan hingga pembantaian serta penangkapan aktiv

muslim seperti tragedi DOM (Daerah Operasi Militer) di Aceh, Tanjung Priok, Lam-pung

Berdarah, Komando Jihad, NII dan kasus-kasus lain yang dikategorikan melanggar UU a

subversi. Seluruh peristiwa itu, telah meninggalkan luka yang memedihkan danmenyengsarakan ribuan kaum muslimin.

Misteri dan kekuatan apa sesungguhnya yang membuat rezim dikta-tor Soeharto mampu

bertahan sedemikian lama? "Kelanggengannya, terletak pada kemampuannya melibas se

kekuatan oposisi yang mengancam stabilitas kekuasaannya", jawaban yang diperoleh dal

buku ini. Untuk mengabadikan kediktatorannya, maka sebagaimana Fir'aun di zaman M

kuno, Soeharto juga menggunakan preman-preman politik sebagai sumber kekuatan per

yaitu Hamman dari kelompok teknokrat, Qarun mewakili konglomerat, Bal'am bin Ba'ur

dari majelis ulama, dan tentara.

Akibatnya sungguh dahsyat. Selama 32 tahun rezim Soeharto ber-kuasa, hampir tak pern

sepi dari operasi militer di dalam negeri. DOM (Daerah operasi militer) yang diciptakan d

Aceh, sekedar contoh, telah menimbulkan malapetaka berkepanjangan bagi kaum muslim

dae-rah tersebut. Ribuan laki-laki dibunuh, ibu-ibu menjadi janda dan wanita-wanita

diperkosa. Apa dosa mereka sehingga menerima perlakuan hina dan memilukan itu? Kar

mereka orang-orang Islam yang dituduh anggota gerakan pengacau keamanan.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 26/205

 

Buku ini, dengan lengkap dan rinci mengisahkan tentang mihnah (tragedi) yang menimpa

rakyat dan umat Islam di Indonesia. Penerbitan buku yang disusun oleh "Tim Peduli Tap

Amnesti Internasional ini, bertujuan melanjutkan misi tim penyusun sebagai wujud

kepeduliannya terhadap: "Ratusan kaum muslimin yang menjadi korban penyiksaan dan

penghinaan para Jallad (algojo), yang sebagian besar dari mereka kini sudah uzur, dan la

menerima perlakuan keji yang tidak adil".

Selain tujuan yang telah disebutkan di atas, penerbitan buku yang aslinya berjudul "Mih

Islam fie Indonesia", Tragedi Islam di Indonesia juga dimotivasi oleh tiga hal.

* Pertama, ingin mengungkapkan secara lebih jujur dan transparan tentang kejahatan se

rezim yang selama ber-tahun-tahun dipuja-puja sedemikian rupa, tetapi pada akhirnya

mewaris-kan malapetaka bagi rakyat Indonesia. Seluruh mihnah (tragedi) kemanu-siaan

terjadi di belahan bumi lainnya, yang membuat manusia sedu-nia menitikkan air mata

kepedihan, hal yang sama juga terjadi di negeri ini.* Kedua, menggugah kesadaran dan semangat pembelaan kaum musli-min terhadap

saudaranya yang teraniaya. Bukankah Rasulullah saw. pernah bersabda: "Tolonglah

saudaramu yang dizalimi dan yang menza-limi", ujar beliau suatu ketika. "Menolong sau

yang dizalimi, kami sudah tahu. Tapi bagiamana menolong orang yang menzalimi?", tany

sahabat. "Hendaklah kamu sekalian melarangnya berbuat zalim", jawab beliau tegas. * K

seluruh rentetan tragedi yang menimpa bangsa Indonesia, dan menyebabkan negeri ini

termasuk dalam daftar pelanggar HAM paling parah di dunia, terjadi setelah berlakunya

tunggal pancasila bagi organisasi-organisasi politik dan kemasyarakatan, dan dipertahan

undang-undang subversi sebagai alat pem-bungkam suara-suara yang. Oleh karena itu, d

untuk mencabut kedua hal tersebut dari masyarakat yang cinta keadilan, menghargaikemanusiaan dan demokrasi, harus ditingkatkan.

Apakah buku ini telah merekam segala bentuk diskriminasi rezim Soeharto terhadap um

Islam? Buku ini memang tidak mengungkapkan seluruh fakta diskriminasi rezim Soehar

terhadap kaum muslimin. Peristiwa Lampung berdarah belum terekam. Bukit tengkorak

ribuan kasus pemerkosaan di Aceh, juga belum ditampilkan. Hal itu bisa dime-ngerti, seb

buku ini diterbitkan sebagai sebuah laporan pelanggaran HAM oleh Amnesti internasion

untuk pertamakalinya tahun 1989, ketika kasus Lampung baru disidangkan dan tragedi A

belum dimulai. Walau demikian, fakta-fakta yang terungkap dalam buku ini bisa menjad

starting point, titik awal untuk mengungkapkan bentuk-bentuk diskrimi-nasi politik lainn

Dengan tujuan yang seperti itu, adalah bijaksana jika pemerintah orde reformasi di bawa

pimpinan presiden ke tiga RI, Prof. Dr. Ing Burha-nuddin Jusuf Habibie, berkenan meng

isi buku ini sebagai bahan pertimbangan bagi pembebasan Napol muslim yang kini masih

mering-kuk di penjara, demi keadilan, demi meningkatkan harkat kemanusiaan dan dem

menghilangkan kesan diskriminasi. Seperti dengan jelas terung-kap dalam buku ini, para

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 27/205

 

muslim ditahan bukan lantaran perbuatan yang benar-benar mereka lakukan, melainkan

rekayasa politik rezim Soeharto untuk membungkam suara kaum muslimin di negeri ini.

Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang dituduh merencanakan makar kepada pemer

yang sah, tapi malah dihukum sebagai pelaku makar.

Akhirnya, setiap orang dapat mengambil pelajaran dari tragedi kema-nusiaan yang diung

dalam buku ini. Tentang penyebab serta akibat yang ditimbulkan dari berbagai kasus ya

di dalamnya. Bahwa kezaliman penguasa, apapun alasannya pada akhirnya pasti menimb

bencana, dan rakyat selalu menjadi korbannya. Maka camkanlah sabda rasulullah saw

ini :"Siapa saja membikin puas penguasa dengan cara yang dimurkai Allah, maka ia

mengeluarkan diri dari agama Allah". (Hr. Al-Hakim).

Dan Allah Ta'ala bertanya dengan firman-Nya: "Belumkah tiba masa-nya bagi orang-ora

beriman untuk tunduk hatinya mengingat Allah dan kebenaran yang telah turun (kepada

mereka). Janganlah mereka seperti orang-orang yang telah diturunkan kepada mereka ksebelum mereka. Kemudian telah lama masa yang mereka tempuh, lalu hati mereka menj

kesat. Dan kebanyakan mereka orang-orang fasik". (Qs. Al-Hadid, 57:16)

Dengan pertolongan Allah, semoga penerbitan buku ini dapat men-capai tujuannya. Dan

pemerintah orde reformasi, mudah-mudahan tidak mengulangi kesalahan rezim pendahu

sehingga tahun-tahun sub-versi di Indonesia segera menjadi masa lalu, dan jangan lagi m

tradisi politik pemerintah yang datang kemudian. Ini adalah harapan serta aspirasi rakya

Indonesia. Mengabaikannya berarti buta tuli terhadap suara rakyat, dan masa bodoh terh

keadilan serta kemanusiaan.

Yogyakarta, 20 A gu s t u s 1998 M

27 Jumadil Awal 1499 H

E d i t o r

Pengantar Cetakan Ke-4

MASA kejayaan Haji Muhammad Soeharto, mantan presiden RI yang ber-gelar bapak 

pembangunan itu, berakhir mengenaskan. Segala hal yang, selama 32 tahun masakekuasaannya "diterima" sebagai suatu petunjuk kebenaran, kini mulai diperta-nyakan.

Bahkan Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (Superse-mar) yang memberi legitimasi bagi

kekuasaan pemerintah orde baru, hingga warisan politik rezim Soeharto, mulai diraguka

keabsahannya. Tanpa kekuasaan dan tanpa tentara di sampingnya, mantan diktator itu b

benar tidak berdaya, hatta untuk membela diri di depan tuntutan rakyat yang menghend

supaya dia diadili sebagai "DEWA KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)" dan harta kekaya

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 28/205

 

disita untuk negara, guna mengatasi derita rakyat akibat krisis politik dan ekonomi yang

diwariskannya.

Betapa malangnya nasib Soeharto. Martabat dan harga dirinya sedang dipertaruhkan.

Sementar semakin hari borok rezim orde baru makin terbuka saja. Rakyat Indonesia kin

bagaikan orang baru siuman dari pingsan yang panjang, akibat terbius propaganda piliti

penguasa yang ternyata menyengsarakan. Selama rezim orde baru berkuasa, siapa saja y

berbicara sedikit vokal bisa berarti menyakiti diri sendiri. Sebab mengancam, menindas,

memenjarakan, menculik merupakan bagian dari etika politik orde baru untuk mencapai

tujuannya. Oleh karena itu orang lebih suka bicara bisik-bisik, berpura-pura menjadi ka

loyalitas atau malah tidak peduli sama sekali.

Namun kini, rakyat Indonesia berangsur sembuh dari trauma hantu politik orde baru. M

beramai-ramailah orang berbicara, menghambur kata sekeras-kerasnya terkadang berca

dusta. Semua menuding Soeharto, sebagai biang kerok dari musibah sosial dan moral yanmelanda negeri ini. Tanpa rasa takut, dengan mudah orang berbicara apapun tentang So

keluarga dan kroni-kroninya; sebab orang tidak lagi khawatir kalau-kalau ucapan itu ba

menyebabkan mereka ditangkap atau dipenjara dengan beragam tuduhan yang direkaya

Segala infor-masi mengenai Soeharto, keluarga dan konco-konconya pun tersebar luas da

merata, jauh lebih merata dibandingkan program pembangunan yang pernah melambun

namanya sebagai bapak pembangunan. Mulai dari informasi "ringan"soal konflik antara

perempuan yang dihamili Ari Sigit Soeharto dengan bibinya Siti Hardiyanti Rukmana, hi

soal-soal yang "berat-berat" seperti dugaan kudeta dibalik Supersemar 1966. Bahkan

kemungkinan keterlibatan Soeharto dalam G 30 S/PKI maupun soal pengusutan harta

kekayaan yang, hingga buku ini dicetak keempat kalinya, belum juga menunjukkan upaysungguh-sungguh dari tim kejaksaan Agung pimpinan Andi M. Ghalib.

Hujatan dan hinaan yang dialamatkan kepada mantan presiden Soe-harto beserta keluar

adalah akibat logis dari perbuatannya sendiri. Dengan kekuasaan otoriter yang ada pada

Soeharto berhasil memuas-kan anak cucunya dengan kemewahan berlimpah ruah, tapi sa

sekali, sebagai orang tua dia gagal membekali anak cucunya dengan ilmu dan iman yang

menyelamatkannya di dunia dan akhirat. Sete-lah kekuasaan tidak lagi berada dalam

genggamannya, mantan presiden itu dinista oleh bangsanya sendiri. Keluarga, anak-anak

cucunya mulai digugat harta kekayaannya, darimana dan dengan cara apa ia mendapatk

Satu demi satu mereka dijadikan tersangka tindak pidana KKN. Dulu mereka dimuliakankarena harta, akhirnya dihinakan karena harta pula. Soeharto mungkin belum pernah be

agama, sehingga tidak mendapatkan petunjuk dari peringatan Allah:

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya meninggalkan di belaka

mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir akan keselamatan mereka. Oleh se

hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mengucapkan perkataan yang

(Q.S. An-Nisa, 4:9).

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 29/205

 

Seiring dengan kejatuhan Soeharto, kesadaran politik rakyat juga meningkat pesat, diduk

informasi dari media cetak maupun elek-tronik. Surat kabar, majalah, dan siaran berita

menjadi komoditi yang laris. Begitu pula buku-buku politik yang di masa rezim Soeharto

berkuasa, nyaris mustahil untuk diterbitkan apalagi sampai dicetak ulang berkali-kali, ki

dapat beredar luas tanpa takut dituduh subversi; terma-suk pula buku yang sekarang ber

hadapan pembaca ini.

Dimanapun di dunia ini, sejarah para diktator tidak saja berakhir nista, tapi juga selalu

membawa petaka. Begitulah Al-Qur'an membe-ritakan:

"Fir'aun dan para pembesarnya bersikap angkuh di muka bumi tanpa alasan. Dan merek

mengira tidak akan dikembalikan kepada Kami. Maka Kami siksa Fir'aun dan tentarany

Kami melemparkannya ke dalam laut. Perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yan

zalim. Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang membawa ke neraka. Di har

kiamat mereka tidak ditolong. Dan Kami kutuki mereka di dunia. Dan di hari kiamat, metermasuk orang-orang yang dibenci". (Qs. Al-Qashash, 28 : 39-42)

Nasib sejumlah diktator Asia misalnya, dapat menjadi bukti kebenaran ayat di atas. Pada

1966, Soekarno terjungkal dari kekua saannya, kemudian dicaci maki, karena gagal mem

keterpurukan sosial-ekonomi yang diciptakan sendiri. Sebagaimana Soeharto, Soekarno j

telah bertindak zalim pada masa-masa akhir kekuasaanya, dan menindas lawan-lawan

politiknya dengan kejam.

Pada tahun 1979 raja Iran, Syah Reza Pahlevi diusir dari negaranya, terlunta-lunta di ne

orang, kemudian mati di negeri orang sebagai buronan politik. Lebih tragis lagi nasib preMesir, Anwar Sadat. Tahun 1981 dia terbunuh, tubuhnya diberondong peluru maut oleh

ajudannya sendiri, di hadapan ribuan pasang mata yang menyaksikan parade militer saa

tahun angkatan bersenjata di negeri Fir'aun itu. Pada tahun 1991, PM. Banglades, Moham

Ershad bahkan dije-bloskan ke dalam penjara setelah melalui sidang pengadilan ia dinya

bersalah telah mengkorup harta negara dengan jalan tidak halal dan divonis 10 tahun ku

penjara. Setelah lengser dari singgasana kepresiden, apakah Soeharto juga akan mengala

nasib yang sama dengan teman-teman diktatornya itu? Langkah-langkah reformasi belum

berakhir, catatan sejarah kehidupan ummat manusia belum titik, tentang apa yang akan

nanti.

Tetapi yang sudah pasti, kenyataan ini menjadi bukti otentik adanya warning dari Allah A

wa Jalla:

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang diberikan kepa-danya, Kami bukaka

segala pintu kesenangan, sehingga apabila mereka bergembira ria (dengan segala nikmat

diberikan kepadanya, Kami siksa mereka tiba-tiba lantas hilang lenyaplah harapan mere

(dan mere-ka tidak berkutik lagi). maka dihancur-binasakanlah orang-orang yang zalim

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 30/205

 

Segala puji bagi Allah Rabbul Alamin". (Qs.Al-An'am,6:44-45)

Banyak orang salah mengira, bahwa siksa Allah hanya ada di akhirat. Padahal berapa ba

orang yang kita saksikan, tiba-tiba saja jatuh terhempas ke jurang kehancuran. Dan seba

besar disebabkan akibat pelanggaran terhadap ajaran agama.

Bila mereka telah meremehkan agama, maka akan dibukakan pintu-pintu kemewahan,

kekuasaan dan sebagainya. Pada saat mereka berada pada puncak kemewahan dan keku

sekonyong-konyong Allah hancurkan mereka. Dan orang yang sedang berada di atas tiba

ter-hempas jatuh, maka ia akan merasakan sakit yang luar biasa. Manakala seseorang

memegang kekuasaan, lalu berbuat zalim, meraup harta rakyat dan menghamburkannya

atas kesengsaraan orang banyak; adalah sangat adil bila mereka ditimpa siksa yang dasy

Bedah Buku: Bukti Antusiasme Pembaca

Sejak cetakan pertama beredar, 16 juli 1998 lalu, buku "Fakta Diskri-minasi Rezim Soehterhadap Ummat Islam" ini mendapat sambutan hangat dari para pembaca. Terbukti bel

genap dua bulan, buku ini telah mengalami cetak ulang tiga kali. Selain itu, antusiasme pe

 juga dapat dilihat dengan berulangkali diadakannya diskusi dan bedah buku oleh kalang

mahasiswa, pemuda masjid, bahkan pakar-pakar politik dan hukum.

Untuk pertamakalinya, pada 27 Juli 1998 bedah buku diselenggarakan oleh Front Sabilil

bekerjasama dengan majalah UMMAT, di masjid Istiqlal Jakarta. Tampil sebagai nara s

adalah : Prof. Dr. Deliar Noor, KH. Ali Yafie, Dr. Bambang Sulistyo dan editor buku, Irfa

Awwas. Sedangkan di Yogya, bedah buku digelar oleh Ikatan Remaja Muhamma-diyah (

Kemudian, 19 September 1998, buku ini diperbincangkan hangat di masjid Salman, kampITB Bandung. Selain dari editor, tampil menyampaikan orasi, adalah Abdul Qadir Jaelan

saksi sejarah dan mantan napol kasus Tanjung Priok. Kemudian Mursalin Dahlan, aktivi

sejak muda telah keluar masuk penjara rezim orba. Selanjutnya adalah KH. Rusyad Nur

mantan ketua partai Masyumi Jawa Barat, dan sekarang menjadi ketua Dewan Pertimba

Partai Bulan Bintang.

Selain yang telah disebutkan di atas, bedah buku akan diadakan secara beturut-turut di

Universitas Airlangga Surabaya, 21 Oktober 1998, diseleng-garakan oleh Fakultas Hukum

bekerjasama dengan Komite Penanggula-ngan Krisis (Kompak) Surabaya. Selanjutnya, 3

Oktober bedah buku akan diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Ma'had Bina' Surakarta bekerjasama dengan Jama'ah Nurul Huda, Unit Kegiatan mahasiswa Isl

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembicaranya antara lain: Abdul Qadir Jaelani, Dr

Adabi Darban, SU dan Mutammi-mul Ula, SH.

Dari tiga kali bedah buku yang sudah diselenggarakan, ada beberapa kritik yang masuk.

yang mengkritik bakwa buku ini tidak ilmiah, karena tidak menyebutkan sumber lain seb

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 31/205

 

rujukan, dan data-data-nya kurang akurat. Editor tidak menolak penilaian tersebut, seba

buku yang dalam edisi bahasa Arab berjudul, "Mihnatul Islam fi Indonesia" ini, disusun

Tim Peduli Tapol Amnesti International sebagai sebuah laporan investigasi mereka di Ind

pada tahun 1989. Walaupun demikian, buku ini boleh dibilang satu-satunya laporan tertu

tentang narapidana politik Islam di Indonesia. Dan yang menggembirakan, ada-nya beda

ini ternyata, di samping kritik banyak juga informasi maupun data-data sejarah yang

terungkap dari para peserta sehingga semakin memperkaya isi buku ini. Beberapa kesala

yang dilakukan Tim Penyusun, akibat kurangnya data dan sulitnya memperoleh informa

memang sulit dihindari. Melalui bedah buku ini, alhamdulillah kesalahan-kesalahan kecil

diperbaiki, baik oleh para ahli maupun para pelaku sejarah yang sekaligus menjadi korb

kezaliman rezim militer.

Misalnya, kesalahan pada halaman 132, mengenai lembaga pendidi-kan LB3K. Yang ben

adalah LP3K (Lembaga Pendidikan dan Pengem-bangan Pesantern Kilat). Informasi pen

dan berharga, sebagai upaya pelurusan sejarah datang dari peserta dialog, Dr. BambangSulistomo.

Mengomentari pernyataan pada Bab I "Militer dan Organisasi Islam di Indonesia", halam

tentang Darul Islam pimpinan SM. Kartosiwirjo, yang menjadi issu sentral dari semua

persidangan kasus subversi pada dekade 80-an di Indonesia. Masalah ini hanya dibicarak

selintas saja dalam buku ini. Dr. Bambang Sulistomo, putra pahlawan kemerdekaan Bung

Tomo, salah seorang peserta bedah buku di masjid Istiqlal Jakarta, merasa perlu

menyampaikan kesaksiannya. Tuduhan pemberontak ter-hadap SM. Kartosuwiryo denga

Darul Islamnya, dinilai bertentangan dengan fakta sejarah yang sebenarnya. Dia mengata

"Menurut kesaksian almarhum ayah saya, yang ditulisnya dalam sebuah buku kecil berjuHIMBAUAN, dikatakan bahwa pasukan Hizbullah dan Sabi-lillah, menolak perintah hijr

Yogyakarta sebagai pelaksanaan isi perjanjian Renville; dan memilih berjuang dengan ga

berani mengusir penjajah dari wilayah Jawa Barat. Keberadaan mereka disana, adalah a

persetujuan Jenderal Soedirman dan wakil presiden Mohammad Hatta. Pada saat clash

Belanda kedua, pasukan TNI kembali ke Jawa Barat dan merasa lebih berhak menguasai

wilayah yang telah berhasil direbut dengan berkuah darah dari tangan penjajah oleh pas

Hizbullah dan Sabilillah di bawah komando SM. Kartosowiryo. Karena tidak dicapai

kesepakatan, maka terjadilah pertempuran antara pasukan Islam dan tentara republik 

tersebut". Sejauh mana kebenaran dari kesak-sian ayah saya ini, perlu penelitian para

sejarahwan. "Bagaimana menurut pendapat bapak Deliar Noor?", tanya Bambang Sulistmengakhiri komentarnya. Sebagai ahli sejarah yang cukup disegani, Prof. Dr. Deliar Noo

kemudian menjawab: "Kesaksian almarhum ayah saudara itu, persis seperti kesaksian H

Agus Salim yang disampaikan di Cornel University Amerika Serikat, tahun 1953. Meman

perlu penelitihan ulang terha-dap sejarah yang ditulis sekarang", demikian Deliar Noor.

Dalam bedah buku di masjid Salman Bandung, 19 September 1998, Abdul Qadir Jaelani y

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 32/205

 

pernah menjadi saksi sejarah di dua masa kekuasaan otoriter, yakni orde lama dan orde

mengaku, semula ia dan kawan-kawan seperjuangan menjadi tombak orde baru untuk m

tuhkan orde lama. Namun akhirnya, dengan orde baru pun bersimpang di tengah jalan.

Selanjutnya, ia menjadi oposan, bukan hanya dalam soal RUU perkawinan, sidang dewan

maupun aliran kepercayaan dalam GBHN, serta asas tunggal Pancasila sehingga harus

"menikmati" penjara orde baru.

Kedua rezim ini, menurut salah seorang ketua DPP Partai Bulan Bin-tang ini, secara esen

tidak berbeda, dalam arti keduanya otoriter. Orde lama dinilainya nasionalis-markis, sed

orde baru sekularis mutlak dan keduanya sangat anti Islam. Gambaran sejarah detail

dituangkannya dalam pembelaannya di depan pengadilan pertama tahun 1978 dengan ju

Pemuda Islam Menggugat, setebal 280 halaman. Lalu pembelaan tahun 1984 di depan PN

Jakarta pusat dengan judul, "Musuh-musuh Islam melakukan Offensive terhadap Umma

Islam" setebal 500 halaman dengan referensi 120 buku.

Mengapa rezim Soeharto begitu anti terhadap Islam? Ia coba menga-nalisisnya dengan

mengatakan, selama dua rezim penguasa, pemikiran politik di Indonesia didominasi oleh

nasionalis-palangis-sekularis. Pengu-asa orde baru, bahkan memiliki think tank, yakni CS

Tahun 1992 CSIS menyusun sebuah buku untuk kalangan intern berjudul "Master Plan

Pembangunan Bangsa" setebal 861 halaman. Di dalam buku itu digariskan bahwa ancam

yang paling esensial dalam pembangunan orde baru adalah dari kaum muslimin fundame

Itulah yang kemu-dian dicanangkan dalam berbagai kesempatan. Dokumen berklasifikas

"sangat rahasia" yang ditemukannya dari Kopkamtib, mabes ABRI, kejaksaan agung sej

1967 sampai 1978, mengungkapkan antara lain: Setiap menjelang hari-hari besar Islam, s

dikirimkan telegram dari tiga instansi tersebut ke seluruh aparat keamanan hingga tingkrendah, agar semua kegiatan tersebut dimonitor dan hal-hal yang kira-kira berke-naan d

ancaman terhadap penguasa, harus dibatalkan.

Itulah sebabnya, selama rentang waktu tersebut, ceramah agama tidak pernah tidak men

gangguan. "Saya sendiri hampir tiap bulan ditangkap atau diculik" ungkapnya. "Tidak s

Pius Lustrilanang, hanya diculik dua bulan lalu dilepaskan, tapi kami disiksa di luar bata

kemanusiaan. Anehnya hal-hal seperti itu kini diabaikan begitu saja. Jauh berbeda denga

kasus penculikan aktivis pro demokrasi belakangan ini, kasusnya dapat menyebabkan seo

 jendral (Prabowo,ed.) diberhenti-kan dari ABRI." katanya.

"Kasus Tanjung Priok itu luar biasa", tambahnya. Lebih dari 450 orang dibantai dengan

berondongan senapan M-16, lalu mayatnya di lemparkan ke truk-truk militer. Satu truk

lebih dari 40 jenazah, sebagaian jenazah itu kemudian di kremasi di Cilincing, Jakarta Ut

Anehnya, kasus luar biasa itu sekarang justru ingin dilupakan. Dengan alasan ummat Isl

bukan pendendam, lalu muncul orang-orang yang mengusulkan perlu diadakan rekonsili

nasional. Ummat Islam bukan pendendam, itu benar. Tapi ummat Islam penganut hukum

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 33/205

 

qishas, yakni balasan yang seimbang. "penyiksa harus disiksa", "pembunuh harus dibun

Dan kami akan menuntut itu sampai pembunuh-pembunuh berdarah dingin yang dipimp

Murdani dan Try Sutrisno, mati berdiri di republik ini!" tegasnya.

Sebagai pembicaraan berikutnya, Mursalin Dahlan menuturkan pe-ngalamannya. Upaya

Soeharto mengeliminir peran ummat Islam tidak hanya dengan menghancurkan kekuata

politik, ekonomi dan kebu-dayaan Islam. Tetapi juga secara sistimatis menghancurkan aq

um-mat Islam. Upaya itu ditempuhnya dengan memaksakan masuknya aliran kepercayaa

dalam GBHN tahun 1978, setelah mereka gagal memak-sakan UU perkawinan yang

bertentangan dengan syariat Islam pada tahun 1973. Disusul kemudian dengan memaksa

penetapan asas tunggal Pancasila bagi organisasi sosial politik.

Pemaksaan asas tunggal inilah yang kemudian memicu kemarahan ummat Islam yang

memegang teguh aqidahnya. Berbagai jama'ah ummat Islam melakukan perlawanan den

caranya masing-masing, sehingga bentrok antara ummat Islam dengan rezim Soeharto taterhin-darkan. Maka pecahlah berbagai tragedi, mulai dari tragedi Tanjung Priok, diikut

dengan Lampung, Aceh, Haur Koneng, dan tempat-tempat lain-nya sebagaimana diungk

dalam buku ini. Banyak orang tidak percaya, Soeharto akan hancur secara hina dina. Pad

detik-detik Soeharto akan runtuh pun, seorang pengamat politik asing masih menyatakan

Soeharto masih cukup kuat. Penilaian tersebut memang sangat wajar, sebab boleh dibilan

Soeharto memiliki segala-galanya, dukungan militer, uang, Golkar dan dukungan para pe

Tapi apa yang dimiliki Soeharto tidak ada artinya sama sekali, berhadapan dengan kekua

Allah SWT. Atas berbagai tindak kezaliman yang diperagakan, Soeharto pasti akan mene

kehancuran, sama seperti yang dialami oleh Soekarno, ternyata benar adanya. Bahkan da

ukuran tertentu keruntuhan Soeharto lebih tragis dan hina dibanding kejatuhan Soekarn

Menyinggung peranan asas tunggal Pancasila dalam merusak tata-nan politik dan sumbe

segala sumber malapetaka di bawah rezim Soeharto, dengan mengutip ucapan Syafruddi

Prawiranegara pada halaman 96 buku ini, Mursalin Dahlan mengatakan. "Kalau orang-o

Kristen tidak dibenarkan membentuk organisasi atas dasar kekris-tenan, baik Protestan

maupun Katholik, dan kaum muslimin tidak boleh mendirikan organisasinya berdasarka

Islam, dan begitu pula warga negara lainnya yang beragama lain, maka sesungguhnya

Indonesia men-jadi sebuah negara nasionalis-facis, sehingga keburukan dan kejahatanny

berbeda dengan negara-negara komunis".

"Indonesia di bawah rezim Soekarno adalah nasionalis-komunis, sedang di masa rezimSoeharto, Indonesia adalah nasionalis-facis. Dan Indonesia di abad 21, Insya Allah dipimp

oleh kaum nasionalis-Islam tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, KH Rusyad Nurdin mengemukakan "orang kalau sudah be

tidak mau kekuasaannya itu ditentang." Mengutip sebuah hadits, ia menuturkan. Di mas

Rasulullah SAW. dulu ada seorang wanita yang hendak makan, namun seekor kucing me

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 34/205

 

lui menyantap lauk pauknya. Hati nurani wanita tersebut sebetulnya menyalahkan diriny

sendiri, tetapi karena merasa seolah-olah tidak di-hargai oleh seekor kucing lantaran

integritasnya dilanggar, akhirnya ia menangkap kucing tersebut dan mengurungnya, lalu

menyiksanya dengan tidak memberinya makan minum. Mendengar kejadian tersebut

Rasulullah SWA langsung bersabda: "Hiya fin-naar" (Dia penghuni neraka)". Lalu saya

bagaimana penguasa yang membunuh orang-orang yang dianggap menentang kekuasaan

termasuk orang-orang yang tidak berbuat apa-apa. Beginilah kejamnya seseorang kalau

merasa enak hidup di dunia dan dia menguasai segala sesuatu, maka mereka tidak akan m

ditentang," tutur KH Rusyad Nurdin. Namun demikian lanjutnya, umat Islam tidak bole

tinggal diam, yang buruk, kejam dan bathil harus ditentang.

Para pembicaran sepakat, meskipun tidak luput dari kekurangan, buku ini benar-benar

menyentuh rasa kemanusiaan, oleh karena begitu banyak orang yang berkorban demi

kebenaran dan begitu banyak orang yang dikorbankan demi kekuasaan. Maka buku ini j

bermaksud mengingatkan seluruh eksponen reformasi, agar kezaliman Soeharto tidak terlagi di negeri ini. Untuk itu, tidak ada jalan lain, kita harus terus berjuang sampai reform

total tercapai di bawah perlindungan dan keridha'an Ilahy.

Sikap Pemerintahan Bj. Habibi

Menteri Kehakiman, Prof. Dr. Muladi, SH pernah berjanji akan membe-baskan seluruh T

dan Napol, minimal sepuluh orang tiap minggu. Akan tetapi, sampai sekarang, lima bulan

pemerintah reformasi pemba-ngunan berkuasa, baru sekitar 50 orang saja yang dibebask

dan tak seorangpun dari napol Islam.

Semakin banyak kelompok pro reformasi yang menuntut pembeba-san mereka, seperti KSolidaritas Muslim untuk Tapol dan Napol, Sontak, Kontras, Front Sabilillah dan lain-lai

pemerintah tetap saja acuh tak acuh. Terhadap Napol Islam misalnya, pemerintah BJ. Ha

masih melanjutkan diskriminasi dan sikap represif orde pemerintahan sebelum-nya. Ora

orang Islam yang ditahan seperti diungkap dalam buku ini, dianggap kasus mereka buka

politik, melainkan kriminal, teroris atau GPK (Gerakan Pengacau Keamanan). Itulah seb

kriteria pembeba-san Napol yang ditetapkan pemerintah mengacu pada anggapan di atas

Bahwa mereka yang dibebaskan, adalah yang tidak terlibat kriminal, tidak menentang

pemerintah dan tidak menentang Pancasila.

Rekayasa politik yang digelar Soeharto guna menghabisi para penen-tangnya demikian

transparan. Begitu pun, persidangan subversi yang digelar di pengadilan-pengadilan negetelah menjadi lembaga konstitusi-onal untuk menghukum lawan-lawan politiknya. Semua

diungkap secara gamblang dalam buku ini. Apakah ini belum cukup sebagai alasan untuk

meringankan derita para Napol yang kini masih meringkuk di penjara. Ataukah pemerin

orde reformasi berkeinginan meneruskan permusuhan yang diwariskan rezim sebelumny

Pertanyaan ini tetap relevan, jika mengacu kepada kebijakan pemerintah sekarang. Bara

benar, bahwa pemerintah Indonesia, baik orde lama, orde baru maupun orde reformasi -

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 35/205

 

sebagaimana disinyalir banyak orang - belum mampu melepaskan diri dari belenggu dan

tekanan zionis internasional.

Kelompok-kelompok Yahudi dan Nasrani, dengan segala cara berhasil menekan rezim

Soeharto, melalui lobi politik, militer dan uang, sehingga pada gilirannya, tragedi menyed

menimpa ummat Islam tanpa bisa memberikan pembalasan, walau dengan lisan sekalipu

Berbeda dengan kasus yang menimpa segelintir orang-orang non Islam. Seperti penculika

aktivis, kasus Pius Lustrilanang Cs, menjadi issu sejagad; sementara ribuan nyawa kaum

muslimin direnggut secara kejam, tak ada yang menggubris.

Issu perkosaan massal yang menimpa etnis Cina, konon mereka bera-gama Nasrani, disor

secara amat belebihan dan arogan. Tetapi siapa peduli dengan nasib wanita yang menjad

pembantu rumah tangga orang-orang Cina yang mengalami penyiksaan dan sekaligus

perkosaan? Siapa peduli dengan nasib ribuan wanita muslimah yang diperkosa dan dibun

secara biadab di Aceh?

Mengapa pemerintah tidak membebaskan napol Islam, sementara napol yang berpola fik

sekuler dan sosialis dibebaskan dengan mudah? Inilah di antara bukti, yang banyak disin

bahwa pemerintah orde reformasi masih mendapat tekanan dari agen zionis domestik, da

artinya reformasi di bidang politik belum memperoleh porsi secara proporsional. Apakah

pemerintah juga berkeyakinan, bahwa membe-baskan Napol Islam akan menghidupkan

kembali gerakan Islam funda-mentalis? Jika jawabannya "ya" itu bukti yang lain lagi, ba

pemerin-tah orde reformasi memang masih berada di bawah tekanan agen-agen zionis di

ini.

Mengakhiri pengantar keempat buku ini, sepatutnyalah kita mengi-ngatkan, bahwa kaum

muslimin di negeri ini hendaknya menyadari eksis-tensinya yang terinjak, dan potensinya

terabaikan. Mengapa begitu banyak kaum muslimin, - penganut Islam terbesar sedunia -

mereka tidak memperoleh kemerdekaan dalam menjalankan dan mengamalkan syariat a

yang diyakini kebenarannya? Bahkan tanpa disadari, um-mat Islam diadu domba oleh m

musuhnya, sehingga mereka ber-lomba-lomba - bukan fastabiqul khairat - tetapi sibuk 

mendirikan partai.

Mereka sibuk berbicara tentang masalah internal, berebut massa kaum muslimin, atau

berkoalisi untuk memenangkan Pemilu 1999 mendatang. Apa artinya semua ini? Belumk

saatnya bagi ummat Muhammad saw. untuk menyadari, bahwa masa depan mereka di neini tengah menjadi agenda utama kekuatan lain yang memusuhinya. Bagaimana memarji

peranan maupun pengaruh mereka dalam membangun Indonesia baru yang steril dari ce

Islam.

Akhirnya, "Berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah, jangan-lah kamu berpecah

demikian A-Qur'an, surat Ali Imran, 103 me-nasehatkan. Sekiranya kaum muslimin bena

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 36/205

 

benar berpegang pada hukum dan aturan Allah, niscaya mereka tidak akan berpecah, sek

mungkin masih berada pada wadah yang berbeda. Jika kaum muslimin bersatu padu

menegakkan keadilan dan demokrasi, menyerukan amar bil ma'ruf wa nahyi anil mungk

niscaya takkan ada suatu kaum pun di Nusantara ini yang akan meremehkan eksistensi m

Dengan demikian mereka akan dapat menciptakan perdamaian, meningkatkan kesejahte

serta menumbuhkan kehidupan yang harmonis antar penganut ummat beragama sesuai i

Islam, sebagai rahmatan lil alamin. Wallahu a'lam bish-shawab. SIKAP HIDJRAH PSII

PENGIRING KALAM BAGIAN PERTAMA

Dari Pihak: Ladjnah-Tanfidzijah Party Sjarikat Islam Indonesia

Sebagai Badan Penerbit dan Penjiar Brosoer ,,Sikap Hidjrah” karangan S. M. Kartosoewirjo, Vice-President Dewa

Sjarikat Islam Indonesia, rasanja soedahlah selajaknja kita dahoeloekan sepatah doea-patah kata bagi mendjelaskan penerbitannja.

Alhamdoelillah terlebih doeloe kita oetjapkan, bahwa kini soedah selesai Brosoer ,,Sikap Hidjrah” P.S.I.I. jang oleh

Formatie (Soesoenan) Poetjoek-Pimpinan Party S.I. Indonesia diserahkan dalam Kongres (Madjlis Tahkim) Party kDjakarta kepada saudara S. M. Kartosoewirjo oentoek dikerdjakan olehnja, teroetama tentang segala keterangan,

 penerangan dan pertimbangan jang bersifat pendjelasan (uiteenzetting) atas asasnja ,,Sikap Hidjrah” P.S.I.I.

Asas mesti didjelaskan, karena perloe sekali pihak ramai pada oemoemnja dan Kaoem P.S.I.I. pada choesoesnja

mengikoeti dan mengertikan paham Formatie Poetjoek-Pimpinan Party S.I. Indonesia sekarang ini akan soal Hidjratelah diterima dan disahkan oleh Madjlis Tahkim terseboet di atas, demikian itoe teroetama sekali dengan menging

 betapa djaoeh berlainan dan berbeda sebagian golongan Ra’jat dengan sebagian golongan jang lainnja daripada Ban

Indonesia.Maka paham, pengertian, pandangan, djeladjahan (analyse) Sikap Hidjrah P.S.I.I didjelaskan dalam Brosoer ini, jan

sebeloem dan sesoedah selesainja terkarang oleh penoelisnja, telah dimoesjawarahkan semasak-masak, dengan For

Poetjoek-Pimpinan Party dan L. T. Party Sehari-hari. Sedang tentang hal-hal jang meloeloe menge-nai dan berhoeb

dengan tjara-melakoekannja (wijze van uitvoering), Insja Allah dengan berangsoer-angsoer akan kita terbitkan berBrosoer jang istimewa. Boleh djadi segalanja itoe akan dapat dimoeat dalam seboeah Brosoer lagi, tapi tidak poela

moestahil bahwa keterangan dan penerangan atasnja menoentoet dari pada kita toelisan-toelisan jang berdjilid-djili

 banjaknja. Dan segalanja itoe tentoelah akan diharapkan pengesahannja dari Madjlis Tahkim Party jang akan datanMaka asas ,,Sikap Hidjrah” P.S.I.I. sebagai termaktoeb dalam Brosoer ini bersandar atas pengesahan Madjlis Tahk

terseboet di atas (ke-22), jang sedjak terbitnja akan mempoenjai kekoatan hoekoem (sanctie) bagi Doenia Party Sja

Islam Indonesia. Ia menentoekan gerak, langkah oesaha-ichtiar dan daja-oepaja jang wadjib didjadikan pedoman PIndonesia akan mengedjar tjita-tjitanja jang moelia, kemoedian dengan segala kekoeatan tenaga dan pikiran akan b

 boeah dari padanja.

Sikap Hidjrah jang mendjadikan Sikap P.S.I.I., baik bagi Doenia-Dalam maoepoen bagi Doenia-Loear, baik berhaddengan kawan maopoen berhadapan dengan golongan manapoen djoega, jang tidak menjetoedjoei Asas P.S.I.I. Ma

keterangan dan penerangan Sikap terseboet dengan seloeas-loeasnja akan didapati orang dalam Brosoer ini. Sangat

djadi bahwa segala sesoeatoe jang dioeraikan di dalamnja akan mendjadi dan beroedjoed ,,barang baroe” bagi oransengadja tidak soeka mengikoeti gerak-langkah Party Sjarikat Islam Indonesia dalam selama ia menoendjoekkan o

dan bangoenannja dipermoekaan boemi Indonesia. Tapi kita mempoenjai kejakinan setegoeh-tegoehnja bahwa ,,ba

 baroe” itu akan mendjilma mendjadi ,,barang loemrah”, barang jang biasa dalam hakikatnja, hanja sebeloem itoe ti

mengetahoei nama dan sifat-sifat jang tegas –dengan tolong dan penerangan jang disadjikan dalam brosoer ini– Da pada menerbitkannja, tidaklah kita menjimpan hati was-was atau ragoe-ragoe, karena sepandjang tahoe dan pandai

segala sesoeatoe jang termaktoeb di dalamnja adalah berdasarkan dan berdalilkan atas sendi Hoekoem-moe’llah da

Soennah Rasoeloellah Rasoeloellah Clm, semata-mata.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 37/205

 

Di balik itoe kita berkejakinan poela, bahwa sifat dan ta’biat manoesia selama-lamanja tidak terbebas dari pada sal

keliroe. Kesadaran manoesia akan sifat dan tabi’at seroepa itoe, dapat berbalik mendjadi ,,jakin dalam langkah, teg

njata dalam sikap dan pendirian, tidak ragoe-ragoe dalam gerak dan sepak-terdjang karena tidak terhanjoet oleh kirwasangka” dengan mengoeat dan membanjakkan sjoekoer dan do’a kehadiran Allah, Dzat yang Maha Tinggi, atas

sesoeatoe jang kita perboet dengan kadar kekoeatan lahir dan bathin jang ada pada kita, dengan memperoentoekkan

segalanja bagi-Nja dan karena-Nja belaka. Demikian poela jang kita harapkan karoenia rahmat Ilahi jang akan men bagiannja Brosoer ini, Amien, ja Rabba’l-‘alamin.

Maka dengan berpedoman sikap Hidjrah terseboet, kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia wadjib dan tentoe mempo

kejakinan jang setegoeh-tegoehnja, bahwa Insja Allah segala tjita-tjitanja jang moelia akan tersampai kepada arah jditoedjoe.

Achirnja, tjoekoep rasanja ,,Pengiring Kalam” dari pihak kita sekian sadja, sekedar mengenai mana-mana jang perl

mendjadi pendjelasan penerbitan Brosoer ini, dengan kita ikoet do’a: Moedah-moedahan mendapat samboetan jang

 berpadanan dari sebanjak-banjak kaoem Moeslim di Indonesia dan kaoem Party S.I. Indonesia choesoesnja, sertamembawa manfa’at dan goena, oetoek Agama Noesa dan bangsa.

Wa’l Hamdoelillahi Rabbi’l ‘Alamin, Wa’ccalatoe Wa’ssalamoe ‘Ala Chatamin Nabijjin, Moehammad Rasoeloe’l

Salam dan do’a kita:Pimpinan Ladjnah-Tanfidzijah Party S.I. Indonesia

Secretaris: President:

AROEDJI KARTAWINATA ABIKOESNO TJOKROSOEJOSO

KATA PENGHANTAR BAGIAN PERTAMA

Sjahdan, maka dalam pertengahan tahoen ini moelai tanggal 8 hingga tanggal 12 Juli 1936, soedahlah dilangsoengk

dengan selamat Madjlis Tahkim Party Sjarikat Islam Indonesia jang ke XXII, bertempat di Djakarta.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 38/205

 

Berhoeboeng dengan ,,Sikap Party ke depan”, istimewa sekali jang berkenaan dengan politik, jang pada asasnja tel

diterima oleh Madjlis Tahkim tsb., maka antara lain-lain dipoetoeskan, bahwa sehabis Madjlis Tahkim XII itoe den

segera akan diterbitkan satoe Brosoer, jang menegaskan dan mendjelaskan asas ,,Sikap Hidjrah Party”, sepandjang pengertian dan adjaran-adjaran Agama Islam jang soetji. Maka dengan tidak tersangka-sangka, pemboeatan Brosoe

oleh Madjlis Tahkim didjatoehkan atas poendak kami.

Mengingat Bai’at Party, dan kepertjajaan jang sepenoeh-penoehnja akan tolong, keroenia dan pertoendjoek dari paSoebhanahoe wa Ta’ala, maka sedjak achir boelan jang laloe (Agustus 1936) moelailah kami mengarangkan apa-ap

mendjadi kewadjiban kami itoe, dengan kekoeatan dan qadar jang ada pada diri kami. Sedang sementara itoe sebel

sesoedah kami memboeat karangan ini, kami telah berdamai dan sepakat dengan Poetjoek Pimpinan Party, istimewdengan Formateur.

Dengan kesadaran dan keinsjafan, bahwa tiap-tiap pekerdjaan dan kekoerangan, maka kami menjatakan pengharap

amat sangat kepada sekalian pembatja jang terhormat, djika kelak menemoei satoe kesalahan atau tjela dalam broso

soedi apalah kiranja memberi peringatan langsoeng kepada diri kami, dengan mengemoekakan alasan-alasan jang stjoekoep dan koeat, agar soepaja dengan djalan ini kami dapat memperbaiki mana-mana jang perloe dan seberapa

 perloenja. Sebaliknja, djika ada kebenaran jang diperoleh di dalamnja, hendaklah tolong ,,Karena Allah” menjamp

nja kepada kawan dan djiran, handai-taulan dan ichwan, soepaja dengan djalan ini lebih bertambah-tambah banjak 

manfa’at dan maslahat, jang boleh diperdapat dari pada Brosoer ini, Insja Allah.Adapoen Isinja Brosoer bagian pertama jang seketjil ini terbagi mendjadi lima Bab, jang mengandoeng segala kete

 penerangan, pertimbangan (overwegingen) dan lain-lain jang berkenaan dengan Hidjrah.Bab Pertama: memberi keterangan jang amat ringkas tentang ,,Agama dan Manoesia”. Sebab kami berkejakinan, b

djika orang beloem sadar dan insjaf akan kewadjiban hidoep, maksoed dan toejoean hidup, soekarlah kiranja ia aka

mengikoeti keterangan-keterangan, penerangan dan pertimbangan-pertimbangan tentang ,,Hidjrah”. Lebih-lebih la

karena ,,Hidjrah” itoe adalah satoe masalah hidoep, atau satoe, kehidoepan dan penghidoepan manoesia, jang semoitoe haroes diroepakan sebagai ,,Bakti kepada Allah Jang Esa.”

Bab Kedoea: mentjeritakan ,,Keadaan sebeloem Hidjrah.” Di dalamnja dapat diketemoekan berbagai-bagai kedjadi

mengenai diri Nabi sendiri –jang achirnja menoemboehkan kepertjajaan jang tegoeh dan koeat, menghadapi tiap-ti bahaja dan bentjana jang mengantjam diri dan Oemmatnja– maoepoen jang diderita oleh saha-bat-sahabatnja. Pang

alasan dan sebab-sebab timboelnja Hidjrah itoe poen terdapat poela di dalamnja.Bab Ketiga: meriwajatkan ,,Hidjrah Nabi Clm. Dari Mekkah ke Madinah”, sebab-sebab, keterangan, penerangan, pengalaman dan lain-lain jang terdjadi dalam Perdjalanan Hidjrah itoe.

Bab Keempat: menggambarkan dengan njata dan terang ,,Zaman Madinah selama Tahoen Hidjrah Pertama.” Tjara

Rasoeloellah mengatoer dan menjoesoen Oemmat, memimpin dan menoentoennja, perhoeboengan dengan pihak lolain-lain boleh-lah didapatkan di dalam Bab ini.

Bab Kelima: merawaikan tentang Riwayat Islam, moelai tahun 2 H, hingga tahoen 8 H, jang semoeanja perloe kita

djika hendak mengetahoei soenggoeh-soenggoeh dan dalam-dalam sikap dan pendirian, dalam masa selama Hidjra

Clm. itoe. Segala keterangan dan penerangan, jang berkenan dengan riwayat, sedapat-dapat diboeat dengan amat ri jang karena itoe hendaknja djangan mengoerangkan djelas dan tegas. Ada poela bagian lainnja, jang sengadja diboe

dengan agak pandjang, bagi menghilangkan salah faham dan salah pengertian atasnja.

Adapoen tentang segala sesoeatoe jang berkenaan dengan Asas, Maksoed dan Toedjoean Hidjrah, dan lain-lain jan bersangkoetan dengan hal ini, hendaklah pemba-tja soeka memeriksa Brosoer Bagian Kedoea.

Moedah-moedahan Allah Soebhanahoe wa Ta’ala dapat meng-idjabah pengha-rapan Pengarang Brosoer ini, jang k

manfa’at dan maslahatnja akan melipoeti segenap Doenia Islam dan oemmat Islam serta kaoem Moeslimin dari padBangsa dan Noesa kita, djoea adanja. Amien.

Wassalam,

Vice-President Dewan

Party Sjarikat Islam Indonesia,

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 39/205

 

S. M. KARTOSOEWIRJO.

Malangbong, 10 September 1936.Batavia-C

BAB PERTAMAAGAMA DAN MANOESIA

,,Ialah (Allah) jang mengoetoes (Nabi Rasoeloellah Clm.) dengan pertoendjoek (jang njata) dan agama jang benar soepaja Ia mengataskan agama itoe (Islam) di atas segala agama jang lainnja, walaupoen orang-orang moesjrik 

membentjinja.” Soerah As-shaf (61) ajat 9.

Sjahdan, sedjak adanja manoesia di moeka boemi ini, sedjak itoe poela moelailah orang memboeat sesembahan, tem jang dipoedja dan dipoedji, tempat jang dianggap soetji, karena manoesia tahoe, bahwa di loear dia ada berdiri sato

Kekoeatan dan Ke-koeasaan jang lebih besar, lebih sempoerna dari pada kekoeatan dan kekoeasaan jang ada pada d

Orang menjembah batoe dan kajoe, menjembah tanah dan air, menjembah api dan angin, singkatnja matjam-matjam

dan daja-oepaja manoesia oentoek mentjari perlin-doengan, mentjari keselamatan bagi dirinja semasa hidoepnja.Zaman djahilijah jang koeno itoe soedah lampau. Diganti dengan djahilijah mo-dern, jang pada hakikatnja poen tid

dengan kegelapan pada zaman dahoeloe kala itoe. Berpoeloeh-poeloeh, beratoes-ratoes, bahkan riboean kali Allah

Soebhana-hoe wa Ta’ala mengirimkan oetoesan-oetoesan-Nja (roesoel) dan Nabi-nabi-Nja (pem-bawa-pembawa cdari Allah), oentoek memperbaiki keadaan manoesia, di dalam hidoep dan pergaoelannja.

Tiap-tiap oetoesan Allah itoe ditoeroenkan, tiap-tiap kalinja ia mendapat tentangan dari kaoem Djahilin dengan kek

dan kekedjaman. Oleh sebab itoe tidak djarang ada Nabi jang terboenoeh ataupoen jang dihalaukan dari tempat-kelahirannja. Hanja ka-rena menjiarkan berita-berita atau Agama dari pada jang Esa. Satoe-satoenja Dzat jang wad

disembah oleh tiap-tiap machloeq.

Dari pada berpoeloeh-poeloeh, ratoesan dan riboean Nabi Allah itoe, jang paling terachir, jang penoetoep ialah Nab

Rasoeloellah Clm. Nabi kesoedahan jang menoe-toep dan mentjoekoepkan serta menjempoernakan segala naboew

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 40/205

 

 pada Allah. Nabi ialah seorang jang membawa benih kesedjahteraan, benih kesentausaan, sekalian peratoeran-pera

(addin-Agama) karena keroenia dan kasih dari pada Allah djoea. Hal ini dengan njata diseboetkan di dalam Al-Qoe

Soerah Al-Anbija (21) ajat 107, sebagai berikoet:,,Dan tidaklah Kami (Allah) mengirimkan kamoe ke doenia, melainkan (oentoek memberikan) Rahmat bagi sekalia

‘alam.”

Perkataan ,,’alam” di sini ditoedjoekan kepada sekalian machloek, sekalian bangsa manoesia, bahkan bererti poela apapoen, jang ghaib dan jang sjahadah.

Ajat jang kita koetipkan di atas kepala Bab ini tjoekoeplah kiranja mendjadi boekti-kenjataan, bahwa Agama jang

diataskan oleh Allah atas sekalian Agama jang lainnja (jang lebih doeloe –sebab kemoedian dari itoe ta’ ada Rasoelagi– ialah Agama Islam. Lebih tegas lagi, djika kita memeriksa Kitaboellah, soerah Ali-‘Imran (3) ajat 18:

,,Bahwasenja Agama (jang sempoerna) dalam pandangan Allah ialah Agama Islam…”

Dalam kitab jang seketjil ini boekanlah maksoed kita membitjarakan masalah ,,Agama dan Manoesia” dengan selo

loeasnja, melainkan hanjalah sekadar jang mengenai garis-garis besarnja, dengan harapan, moedah-moedahan dengsepatah doea patah perkataan jang kita toeliskan ataoe berkenanlah hendaknja Allah memboekakan mata-hati kita,

kita mengetahoei akan maksoed dan toedjoean hidoep jang sempoerna, sebagai jang diadjarkan oleh Penghoeloe B

 Nabi Rasoeloellah Clm.

Fasal 1: Chaliq dan Machloeq

Allah Soebhanahoe wa Ta’ala menitahkan sekalian ‘alam ini, jang ghaib dan jang sjahadah, sepandjang atau sepen penjelidikan moefassirin jang terbanjak, bolehlah dibagi mendjadi 2 bagian:

(a) Takwin

Takwin itoe ertinja, bahwa sesoenggoehnja Allah Soebhanahoe wa Ta’ala mem-boeat sekalian ‘alam ini dengan sa

 jang sekali-kali tidak dapat diselidiki atau diketahoei oleh pantja indrinja manoesia, satoe tjara jang mengatas segal penjelidikan dan pengetahoean machloeq-Nja.

Af’a-Oellah (perboeatan-perboeatan Allah) ini tidak bersangkoet-paoet dengan sesoeatoe machloeq. Tidak ada gan

atau hoeboengan dengan tangan manoesia, tidak poela ada satoe oesaha manoesia jang menjampoerkan diri padanjSemoeanja itoe terdjadi dan didjadikan, karena Kehedak (Iradat) dan Kekoeasaan (Qoedrat) Allah semata-mata. M

Soetjilah Dia dari pada sekaliannja itoe! Soebhana-Llah!(b) Tasjri’Selain dari pada itoe ada poela perboeatan2 Allah, jang seolah-olah tergantoeng, ataoe seakan-akan dilekatkan deng

oesaha manoesia. Satoe perkara jang tampaknja terikat oleh waktoe dan tempat di dalam ‘alam ini.

Maka toemboehlah di dalam ‘ilmoe pengetahoean manoesia berbagai-bagai theo-rie, jang berkenaan dengan filsafatasawoef dan sjari’at Agama, mitsalnja: theorie ,,asbab-oen-noezoel”, satoe theorie jang menerangkan sebab-sebab

toeroennja ajat-ajat Al-Qoer'an.

Bagian ini lazimnja dinamakan orang bagian Tasjri’, ertinja sesoeatoe perkara, jang menghendaki dan menoentoet

 berlakoenja sjari’at, bersangkoetan dan berhoeboengan langsoeng dengan adanja atau dengan perantaraan sjari’at.Maka dengan djalan Tasjri’ inilah –demikianlah tjara manoesia (‘indannas)– Allah Ta’ala menoeroenkan Agama-N

kepada sekalian machloeq-Nja.

Agama jang di dalamnja terdapat segala peratoeran bagi manoesia, bagian doeniawy maoepoen oechrowy, hidoep diri atau hidoep bersama-sama, bagi satoe bangsa dan segenap peri-kemanoesiaan, bagi kemoeliaan di doenia dan b

di achirat. Pendek-pandjangnja, sekalian peratoeran jang mendjadi keperloean ‘alam ini, dlohir dan bathinnja, semo

dapat kita ketemoekan di dalam Agama Islam, moelai jang seketjil-ketjilnja hingga jang sebesar-besarnja.

Fasal 2: Maksoed dan Toedjoean Hidoep Manoesia

Adapoen maksoed dan toedjoean hidoep manoesia, jang ber-Toehankan kepada Allah Jang Esa dan ber-Nabikan ke

Rasoeloellah Clm, tidak ada lain, melainkan: ,,Melakoekan ‘amal ‘ibadah terhadap kepada Allah dengan choesjoe’

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 41/205

 

choedloe’ dalam erti kata jang sesempoerna-sempoernanja, dengan tjara dan lakoe jang ditjon-tohkan oleh djoendjo

kita Nabi Rasoeloellah Clm.

Kita jakin dengan penoeh-penoeh, bahwa tidak ada tjontoh jang paling moelia, paling oetama, paling tinggi dan paloehoer harkat-deradjatnja, melainkan tjontoh dan tauladan dari pada Penghoeloe Besar kita itoe Tentang keindaha

 pekerti (achlaq), kekoeatan roehany (bathin) dan keoetamaan perdjalanan Clm. itoe tidak seorang poen jang dapat

menolaknja, walau lawan dan moesoeh Islam sekali poen.Berkenaan dengan perkataan ,,Ibadah”, baiklah di sini kita terangkan dengan singkat akan erti dan maksoed perkata

Adapoen hal ‘Ibadah ini --sepandjang garis-garis besarnja-- bolehlah dibagi mendjadi doea bagian: (1) ‘Ibadah

Choesoesiyah, jang mengenai keperloean manoesia seorang diri, dan (2) ‘Ibadah ‘Oemoemiyah, jang bersangkoetadengan keperloeasan manoesia menghadapi sekalian ‘alam di loear dirinja.

Bagian jang pertama seringkali diseboet djoega bagian ,,ananijah” (individueel), dan bagian kedoea dinamakan ora

,,nahnijah” (universeel).

Hatta maka kewadjiban tiap-tiap manoesia ber’ibadah atau Bakti kepada Allah itoe, termaktoeb di dalam berpoeloe poeloeh ajat Qoer’an dan ternjata di dalam se-genap Soennah Rasoeloellah Clm. Antara lain-lain diseboetkan di da

Kitab-Oellah jang soetji itoe:

,,Hai, sekalian bangsa manoesia! Baktilah kepada Toehanmoe, (Toehan) Jang mandjadikan kamoe dan mendjadika

orang sebeloem kamoe, agar soepaja kamoe takoet (kepada-Nja)” Soerah Al-Baqarah (2) ajat 21.Dan lagi :

,,Dan tiadalah diperintahkan (kepada manoesia), melainkan agar soepaja berbakti kepada Toehan jang Esa: tiada T(lain), melainkan Dia…...........”

Soerah At-Taubah (9) ajat 31

Di dalam zaman seperti jang kita alami ini soenggoeh sangat perloe manoesia tahoe, sadar dan insjaf akan

kewadjibannja ,,Bakti.” Djika ia tidak bakti kepada Allah, tentoelah ia akan bakti kepada ,,selain dan di loear dari pAllah.” Maka moedah sekali manoesia djatoeh dalam kekoefoeran, hanja karena ta’ tahoe kepada siapa ia wadjib b

Selain dari pada itoe, perboeatan Bakti itoe poen haroes poela dilakoekan dengan choesjoe’ dan choedloe’ dan deng

 jang soetji serta ichlas, seperti jang diadjarkan di dalam Al-Qoer'an-oel-Karim:,,Tiadalah diperintahkan (kepada manoesia), melainkan bagi berboeat bakti kepada Allah, dengan ichlas dan setia h

Soerah Al-Bayinah (98) ajat 5.Dan lagi :,,Bahwasenja Kami (Allah) menoeroenkan Kitab ini (Al-Qoer'an) dengan kenjataan (kebenaran), maka berbaktilah

Allah dengan ichlas dan toeloes hati”. ,,Ingatlah! (bahwa) sesoenggoehnja bakti jang ichlas itoe hanja bagi Allah (s

mata)….” Soerah Az-Zoemar (39) ajat 2 dan 3.Lagi poela, perboetan Bakti atau “Ibadah itoe tidak boleh dilakoekan sekehendak kita, jang moedah terhinggapi pen

segan dan bosen, tetapi Bakti sampai kepada Jakin1 , bakti jang diperboeat sampai kepada nafas jang penghabisan,

 jang dinjatakan di dalam Al-Qoer'an-oel-Adzim, Soerah Al-Hidjr (15) ajat 99:

,,Baktilah kepada Toehanmoe, hingga datang jaqin kepadamoe”.Selain dari pada itoe, Bakti kepada Allah Jang Esa itoe Bakti jang diadjarkan oleh Agama Islam, boekanlah bakti ja

setengah-setengah, bakti jang tanggoeng-tanggoeng, bakti menoeroet sesoeka nafsoe manoesia, melainkan ialah Ba

 penoeh-penoeh, Bakti jang genap-lengkap, tiada tawaran moerah dan mahalnja, tidak poela ada pilihan enak dan paenteng atau beratnja, seperti jang dimaktoebkan di dalam Al-Qoer'an-oel-Karim, Soerah Al-Baqarah (2) ajat 208:

,,Hai sekalian orang-orang jang beriman! Peloeklah Agama Islam segenapnja.”2

Mengingat keterangan di atas tjoekoeplah kiranja sekadar oentoek memberi gambaran, apakah ‘Ibadah atau Bakti iBerhoeboeng dengan pembagian ‘Ibadah terseboet, maka kewadjiban bakti kita itoe poen terbagi poela atas doea b

 jang tidak boleh ditinggalkan salah satoenja, melainkan kedoea kewadjiban itoe haroes berlakoe bersama-sama.

(a) Al-Hadits ‘alal-Qadim3

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 42/205

 

Dengan perkataan ini dimaksoedkan kewadjiban manoesia kepada Allah jang langsoeng. Kewadjiban machloek ke

Chaliq, jang tiada sangkoetan atau hoeboengan dengan machloek di loear-Nja. Djadi jang termasoek bagian kewad

Hadits terhadap kepada Qadim itoe pada choesoesnja ialah kewadjiban Roeh manoesia terhadap kepada Dzat AllahSoebhanahoe wa Ta’ala.

Kewadjiban ini timboel dari pada adjaran jang terkandoeng dalam Kalimat-oet-Tauhid: La ilaha illa-Llah (Tiada T

melainkan Allah). Dan oleh karena itoe maka bagian ini sering kali djoega diseboet bagian ,,Roeboebijah” atau ,,Ila jang ertinja ,,ke-Toehanan.”

(b) Al-Hadits ‘alal-HaditsSelain dari pada kewadjiban (a) jang ta’ terbatas dan ta’ dapat dioekoer oleh manoesia atau machloeq jang mana po

djoega (absoluut), poen ada poela kewadjiban kita sebagai machloeq kepada machloeq jang lainnja (relatief). Kewa

ini ada hoeboengannja, ada sangkoetannja, ada peratoerannja, dan ada poela ketentoean-ketentoeannja jang tetap.

Berbedaan dengan wadjib (a) jang mengoeroeng sekalian Bakti jang choesoes, maka bagian (b) ini mengandoeng B jang ‘oemoem sifatnja, karena Bakti ini dilakoekan di dalam dan di antara pergaoelan hidoep bersama (alhajat-oel-

idjtima’iyah). Menoeroet aliran sifat hidoep bersama, bagian ini poen boleh poela dipetjah-petjah lagi mendjadi be

 bagai tingkat atau lapisan, mitsalnja:

(1) Dalam pergaoelan antara laki-laki dengan laki-laki, antara perempoean dengan perempoean, antara laki-laki den perempoean, di dalam perikatan roemah-tangga dan di loearnja.

(2) Dalam pergaoelan berkampoeng dan bernegeri jang berkenaan dengan maslahat ‘oemoem (sosial).(3) Dalam oeroesan pembagian rizqi (ekonomi), antara seorang dengan seorang lainnja, antara segolongan dengan

golongan jang lainnja, seagama dan ber-bedaan agamanja.

(4) Dalam hidoep bersama, jang mengenai tjara-tjara melakoekan dan mengatoer sesoeatoe negeri (politik).

(5) Dan lain-lain, jang di sini boekan tempatnja oentoek kita oeraikan segenapnja.Sjahdan, maka semoeanja itoe oleh Allah Soebhanahoe wa Ta’ala dengan risalah4 disampaikan kepada sekalian m

 Nja; dan Rasoeloe-Llah (oetoesan Allah), inilah jang wadjib menjampaikan lebih djaoeh kepada sekalian Oemmat,

memberi tjontoh dan tauladan akan boekti ‘amal jang dimaksoedkan di dalam amanat-amanat Allah itoe.

Fasal 3: Bangoenan, Sifat dan Tjara HidoepDi dalam riwajat perdjalanan manoesia kita mengenal hidoep manoesia bermatjam-matjam. Menoeroet bangoenandan tjara jang terdapat di dalamnja, bolehlah hidoep manoesia itoe mendjadi 3 bagian:

(a) Hidoep HissySetengah manoesia hidoep hanja oentoek keperloean dirinja sendiri. Jang selaloe dikedjar-kedjar ialah hanja kepen

 jang berkenaan dengan dirinja, dengan roemah-tangganja. Kadang-kadang ia bergerak djoega di medan oemoem, te

 bergeraknja itoe hanjalah oentoek keperloean diri, keperloean kasar, keperloean wadag (materieele behoeften).

Orang jang demikian itoe sesoenggoehnja mempoenjai sifat ,,diam.” Boekan ,,diam”, karena ia ta’ koeasa berdjalan boekan poela ,,diam”, karena ia ta’ pandai ber-gerak. Tetapi ia diseboet ,,diam”, karena ,,ta’ pandai mendjalankan

hoekoem-hoekoem Allah.”

Hidoep jang demikian itoe boleh di’ibaratkan hidoep setjara toemboeh-toemboehan, hidoep dengan tidak sadar danakan erti dan harga hidoepnja! Maka hidoep inilah jang dinamakan orang ,,Hidoep Hissy”, hidoep hanja karena ta’

 belaka.

(b) Hidoep Ma’nawy

Selain dari pada golongan orang jang hidoep seperti bagian (a), ada poela setengah orang jang soedah moelai

mempergoenakan hidoepnja oentoek mendjalankan hoekoem2 Allah; tetapi beloem mempoenjai kesadaran jang tjo

tjoekoep, beloem mempoenjai kejakinan jang koeat dan tegoeh, dan beloem poela mempoenjai kepertjajaan jang se

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 43/205

 

Ia moedah beroebah, boleh digojangkan dan didjatoehkan, moedah poela ia pindah haloean dan sikap, hanja karena

sangkoetan dengan salah satoe kepentingan kedoeniaan belaka. Ia beloem mempoenjai pendirian jang koeat dan teg

Hidoep manoesia jang demikian itoe, bernama ,,Hidoep Ma’nawy.”

(c) Hidoep Ma’any

Adapoen jang dinamakan orang ,,Hidoep Ma’any” itoe ialah hidoep jang dipergoe-nakan oentoek melakoekan ‘amkebaikan dan kebadjikan jang sebanjak2 dan sesem-poerna-sempoernanja; ‘amal jang timboel dari pada kejakinan j

koeat dan Iman jang tegoeh; ‘amal jang dilakoekannja, hanja karena mengharapkan Rahmat dan Ridlo dari pada Al

Soebhanahoe wa Ta’ala belaka! Dan tidak karena ataupoen harapan jang di loearnja.Hidoep sadar dan hidoep insjaf (doelbewust) ini ta’ moedah tertjapai, ketjoeali dengan karena kemoerahan dan ker

Allah semata-mata. Lebih-lebih soekar lagi mentjapai hidoep jang demikian itoe, karena si ‘amil itoe haroes panda

mensatoekan ketiga pendirian ‘amal jang akan kita tjeriterakan di bawah (isti’anah, istiqamah dan istitha’ah).

Orang jang doedoek dalam kehidoepan ma’any itoe, ta’ lagi mengenal soekar dan soelit, berat dan soesah, takoet ddan lain-lain jang boleh mentjegah manoesia bagi melakoekan ‘amal jang sempoerna.

Fasal 4: P.S.I.I. dan Hidoep

Sebagai satoe toeboeh jang hidoep (levend organisme), Pergerakan Party Sjarikat Islam Indonesia poen mendjalani berbagai-bagi hidoep di dalam perbagai zaman, Hidoep P.S.I.I. itoe melaloei ketiga tingkat terseboet di atas, menoe

harkat-deradjat orang-orang jang tergaboeng di dalam Pergerakan itoe.Pada zaman pertama P.S.I.I. mengalami hidoep Hissy. Pada zaman itoe orang hanja mementingkan keperloean ked

 baik jang mengenai diri manoesia masing2 maoepoen jang mengenai ra’jat ‘oemoem. Pergerakan pada waktoe itoe

sebagai tangga oentoek mentjari keoentoengan kebendaan, mitsalnja keoentoengan perda-gangan dan lain-lain seba

dengan tidak sadar dan tidak insjaf akan Islam dan ke-Islaman jang sedjati.Pada zaman itoe orang sangat mementingkan soeara dari pada meoetamakan kela-koean, menghargakan koelit lebi

 pada isinja. Karena inilah, maka zaman itoe boleh kita namakan ,,Zaman Qualijah.”

Maka dengan Koedrat dan Iradat Allah Soebhanahoe wa Ta’ala, dengan berang-soer-angsoer, dari sedikit ke sedikiPergerakan kita madjoe selangkah. Zaman jang pertama itoe berlakoe sedjak moela timboelnja Sarekat Islam (1912

kira-kira Kongres di Madioen (1923).Sedjak tahoen 1923 itoe langkah kemadjoean jang pertama sigera diikoeti oleh langkah jang kedoea, hingga achirnjP.S.I.I. terdjoen dalam Hidoep Ma’nawy. Hidoep kedoea ini menoentoet sebanjak-banjak ‘amal, jang oleh sebab si

zaman kedoea itoe bolehlah kita namakan ,,Zaman Fi’liyah”, soenggoehpoen sekalian perboeatan jang dilakoekann

 beloem bersandarkan kepada kesadaran jang soenggoeh-soenggoeh dan kejakinan serta kepertjajaan jang njata. Oraorang jang masih hidoep dalam zaman pertama, jang tidak pandai mengikoeti gelombang zaman, dari sendirinja m

moelai ketinggalan. Ada jang keloear karena soekanja, dan ada poela jang terpaksa dikeloearkan, karena ta’ pandai

mentjoekoepkan wadjib, jang mendjadi toentoetan zaman kedoea itoe. Zaman jang kedoea ini boleh kita hitoeng m

tahoen 1923 hingga tahoen 1930 (Kongres, atau Madjlis Tahkim di Djokjakarta).Sementara itoe, di dalam tiap-tiap zaman itoe Pergerakan kita tidak sepi-sepi dari pada pertjobaan dan oedjian, jang

semoenja itoe tidak dapat memoendoerkan perdjalanan soennat-Oellah atau soennat-oeth-thabi’ah, jang berlakoe d

Kehendak dan Kekoeasaan Jang Esa. Dengan merangkak-rangkak Pergerakan itoe melangkahkan langkahnja ke arhidoep jang ketiga, ialah Hidoep Ma’any.

Dalam zaman ketiga ini orang moelai sadar dan insjaf akan kehidoepannja, moelai tahoe akan kewadjibannja, kewa

menoentoet ‘amal salih jang sebanjak-banjak dan sesempoernanja, dengan kejakinan dan kepertjajaan jang koeat dtegoeh. Tiada halangan jang dapat memoendoerkan dia, tiada rintangan jang boleh menghentikan atau menghamba

 perdjalanannja. Semoeanja itoe hanjalah mendjadi gemoek bagi kema-djoean P.S.I.I. jang makin hari makin mende

tertjapainja segala apa jang terkandoeng di dalam tjita-tjita dan maksoed toedjoeannja.

Oleh karena toentoetan pertama kali dalam zaman ini I’tiqad jang koeat, tegoeh dan sentausa, jang dapat menoemb

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 44/205

 

sebanjak2 dan sesempoerna2 ‘amal itoe, maka zaman ini bolehlah kita namakan ,,Zaman I’tiqadijah.”

Sementara itoe orang-orang jang masih memegang tetap kehidoepan jang kedoea, moelai ketinggalan dalam langka

dan djika mereka itoe tidak lekas-lekas men-sesoeaikan dirinja dengan sjarat-sjarat hidoep jang ketiga ini, tentoelahakan dapat menjoesoel saudara2-nja jang soedah hidoep di dalam zaman ketiga itoe. ‘Amal perboeatan mereka itoe

sendirilah jang kelak akan menentoekan, dapatkah atau tidakkah mereka mengikoeti perdjalanan P.S.I.I ke arah

Kesempoernaan Hidoep, Doenia dan Achirat itoe!Adapoen hidoep jang lainnja, sesoedah hidoep jang ketiga ini beloemlah rasanja perloe kita tjeriterakan di sini, kar

 boekoe jang seketjil ini ta’ dapat memberi tempat oentoek keperloean itoe, lagi poela boekan pada tempatnja jang t

Hanjalah perloe kita peringati, bahwa jang kita tjeriterakan di atas itoe ialah perdjalanan P.S.I.I., sepandjang kwalit(isinja), boekan kwantiteit (djoemlahnja).

Tampaknja moendoer dan berkoerang-koerang kemadjoeannja, tetapi pada hakikatnja P.S.I.I. adalah dalam kemadj

Kemadjoean jang tidak tergantoeng kepada djoemlah orangnja, melainkan kemadjoean karena keloehoeran harkat-

deradjatnja! Kemadjoean jang hanja boleh tertjapai oleh manoesia jang soeka mensesoeaikan hidoepnja dengan per perintah Ilahy, dengan qadar dan kekoeatan jang ada padanja.

Fasal 5: Sandaran Hidoep

Di dalam menghadapi berbagai-bagai kewadjiban, dan di dalam oesaha menjem-poernakan ‘amal Bakti kepada Allmaka sedikit-dikitnja kita haroes mengingati akan doea sandaran hidoep jang njata:

(a) Taqwa5

Seorang moettaqi tahoe akan hoekoem-hoekoem sjari’at Agama Islam dan batas-batasnja, dan ia tidak soeka melam

 batas-batas itoe. Dengan hati-hati, tartib dan teliti ia mendjalankan wadjibnja ‘am. Berdjaga-djaga di dalam mengh

tiap2 perkara dan pada tiap2 waktoe, di mana-mana tempat, itoelah sifatnja jang teroetama.Selain dari pada mengetahoei dan pandai mendjalankan wadjib jang njata (ma’roef), ia poen selaloe ingin dan berd

oepaja oentoek mendjalankan soennat, ialah soennat jang mengoeatkan dan menjempoernakan wadjib. Dan tiap-tia

dibolehkan oleh Agama (moebah) poen tidak poela ditinggalkan, asal semoeanja itoe boleh mendjadi sjarat akankesempoernaan ‘amal jang sedjati, ‘amal Bakti kepada Jang Esa.

Sebaliknja, ia tidak hanja mendjaoehi tiap-tiap jang diharamkan oleh Agama, melainkan tiap-tiap sesoeatoe jang bomenimboelkan atau boleh mendjadi sebab akan toemboehnja perboeatan haram, ini poen didjaoehi dan di tengahnj

(b) Tawakkal ‘ala-Llah6

Sandaran ‘amal jang kedoea ini tidak poela koerang pentingnja. Tawakkal bererti ,,penjerahan diri.” Boekan penjerdiri kepada siapa poen djoega jang disoekai, te-tapi penjerahan diri kepada Allah, dan boekan jang di loear Dia. Bo

 poela satoe penjerahan diri, jang tidak disertai dengan ‘amal, melainkan Tawakkal ialah penjerahan diri di dalam

melakoekan oesaha, langkah, gerak dan ichtiar.

Ta’ dapat Tawakkal dipisahkan dari pada Taqwa, djika manoesia menghendaki hidoep jang sempoerna, hidoep jandiridloi oleh Jang Esa, hidoep jang mengharapkan Rahmat-Oellah.

Djika orang ber-Tawakkal dengan tidak bertaqwa, dengan moedahnja timboel sifat ,,menerima taqdir dengan tidak

atau sebaliknja boleh poela menoemboehkan sifat ,,nekat atau memboeta-toeli.”Dan djika orang hanja berpegangan kepada Taqwa dengan tidak ber-Tawakkal, poen tidak akan sempoerna poela ‘

Sebab Taqwa jang tidak dilakoekan bersama2 Tawakkal itoe gampang sekali menoemboehkan hati was-was, sjak d

lain penjakit dalam ,,Iman dan Tauhid”, sehingga segala ‘amalnja itoe akan lebih banjak menimboelkan roegi dari oentoeng, sepandjang adjaran sjari’at Agama Islam.

Oleh sebab itoe, djika kita tidak soeka ‘amal tanggoeng2 dan tidak menghendaki oentoeng jang setengah2 di dalam

‘amal-‘ibadah kita itoe, hendaklah kita selaloe meng-ingati akan kedoea sandaran hidoep terseboet, agar soepaja dj

sampai kita mendapat roegi di doenia dan tjelaka di achirat.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 45/205

 

Fasal 6: Pendirian ‘Amal

Oentoek melakoekan ‘amal-‘ibadah jang sempoerna, sedikitnja haroeslah kita mengetahoei dan pandai mempergoetiga pendirian ‘amal, seperti di bawah ini:

(a) Isti’anahPendirian pertama jang haroes mendjadi pegangan kita di dalam ber’amal ialah Isti’anah, jang mengandoeng pelad

djangan hendaknja kita mengharapkan perlindoengan, pertolongan, kekoeatan atau poen jang lain-lain, ketjoeali da

Allah. Haroes poela ditanam dalam I’tiqad dengan tegoeh dan koeatnja akan kepertjajaan, bahwa tiada jang Maha Ldan Maha Besar melainkan Allah; tiada jang wadjib disembah dan wadjib dita’loek-toendoeki melainkan Dia; tidak

 jang dapat memberi rizqi, menghidoepkan dan mematikan, melainkan Dia; singkatnja, hendaklah tertanam dalam h

 bahwa tidak ada jang boleh mengenai kita, melainkan dengan idzin-Nja.

Kepertjajaan jang demikian itoe boleh toemboeh dari pada penjerahan diri (tawakkal) jang penoeh-penoeh kepada Sikap pendirian Isti’anah ini memang mahal, karena ta’ dapat dibeli dengan harta doenia! Lebih-lebih tidak dapat t

dengan kenang-kenangan belaka! Tetapi sebaliknja, boleh djadi dikatakan moerah, karena oentoek membeli kita ta

memakai mata oeang, melainkan kita hanja wadjib berdjalan dan berlakoe dengan bersoenggoeh-soenggoeh pada d

 jang diridloi oleh Allah. Periksa dan bandingkanlah dengan Kitaboellah, Soerah Al-Fatihah (1) ajat 5, Soerah Al-B(2) ajat 153, dan Soerah Al-‘Araf (7) ajat 128.

(b) Istiqamah

Pendirian ‘amal jang kedoea, jang dinamakan ,,Istiqamah” ialah pendirian jang tegak, haloean jang loeroes, sikap j

tegas dan njata, dan menoedjoe satoe maksoed jang tentoe. Ia tidak tergantoeng kepada djalannja angin, ataupoen b

ketjilnja gelom-bang di laoet; tiada api jang menghangoeskan dia, tiada poela air jang membasahinja. Gerak danlangkahnja tidak digantoengkan kepada perdjalanan gerak ‘alam manoesia, melainkan terlebih penting dan oetama

ialah: berdjalannja wadjib chas dan wadjib ‘am.

Ia tidak ta’loek kepada kehendak ‘alam, melainkan ‘alamlah jang dita’loekkan kepada dirinja. Sehingga orang jangdemikian itoe, semasa hidoep di doenia mendapat sedjahtera dan sentausa, sedang di achirat didjandjikan Allah bah

 jang ta’ terhingga.Pendirian ‘amal jang kedoea ini, sesoenggoehnja sangat bergandengan dengan pendirian jang pertama, bahkan bolekatakan, bahwa Istiqamah itoe ialah boektinja Isti’anah.7

Bandingkanlah lebih landjoet dengan adjaran2 Islam, jang termaktoeb di dalam Al-Qoer'an, Soerah Saba (34) ajat

Soerah Al-Baqarah (2) ajat 238, Soerah Asj-Sjoera (42) ajat 13, dan Soerah Ha Miem (41) ajat 6 dan 30.

(c) Istitha’ah

Pendirian jang ketiga ini mengandoeng adjaran, soepaja tiap-tiap manoesia jang hendak mentjapai ‘amal kesempoe

hendaklah soeka membanjak-banjakkan, memperloeas-loeas dan memperdalam sekalian perboeatan dan oesahanjaSebanjak tenaga jang ada pada kita, sebanjak itoe poela hendaknja digoenakan oentoek keperloean membela Agam

Sebanjak2 pengetahoean, harta, pengertian dan lain-lain jang dikeroeniakan Allah kepada kita itoe, sebanjak itoe p

hendaknja kita ber’amal!Ta’ ada tawar-menawar, dan tidak poela kenal sikap menanti-nanti! Tiada toedjoean bagi dia, melainkan ‘amal-‘iba

 jang sempoerna, ‘amal ‘ibadah jang menoentoet sekalian apa jang ada padanja, dlohir dan bathin, jang seketjil2 hin

sebesar-besarnja.8Demikianlah erti Istitha’ah itoe dengan amat ringkas. Lebih djaoeh, hendaklah dibandingkan dengan adjaran2 dala

Qoer'an, Soerah Al-Anfal (8) ajat 60 dan Soerah At-Taghaboen (64) ajat 16!

Fasal 7 : Agama Islam dan P.S.I.I.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 46/205

 

Dalam fasal 3 tergambarlah perdjalanan Party Sjarikat Islam Indonesia, sekadar jang mengenai isinja (qualiteit). Nj

soedah, bahwa Pergerakan itoe dengan merang-kak2 dan berangsoer-angsoer, dari sedikit ke sedikit dan dari setapa

setapak mengi-koeti perdjalanan Nabi Clm, jang menerima toentoenan langsoeng dari pada Allah.Allah S.W.T. mengoetoes Nabinja dalam satoe masa jang amat gelap goelita (Djahilijah), satoe zaman jang penoeh

ketjemaran dan keroesakan boedi-pekerti, zaman kerendahan achlaq, zaman jang penoeh dengan rasa-kedloliman d

kebina-tangan, jang djaoeh dari pada rasa-kemanoesiaan (al-insanijah). Pada waktoe itoe soesoenan pergaoelan hidroemah-tangga hanjalah menoeroet hawa-nafsoe manoesia jang tidak terbatas itoe. Lebih soeka orang mementingk

kesenangan dari pada keoetamaan, memilih pandai lebih dari pada mentjari benar, memberatkan doenija9 lebih dar

kenjataan-kebenaran, mentjari menang lebih dari pada ‘adil.Soenggoehpoen Nabi Rasoeloellah Clm –sebeloem mendjadi Rasoel (Oetoesan)– soedah terkenal dalam kalangan

 bangsanja sebagai seorang jang ,,boleh dipertjaja” (Amin), sebagai seorang jang benar dalam perkataan dan ‘adat-

lembaganja, sebagai seorang jang amat haloes boedi-pekertinja, tegasnja sebagai seorang jang salih dan oetama dal

segala hal-ichwal-nja, tetapi……. Setelah datang amar Allah kepada Rasoel-Nja, oentoek:a. Mendatangkan Haq dan menghilangkan Bathil;

 b. Mempropaganda Tauhid (Ke-Esaan Allah) dan melenjapkan Sjirk,

c. Menjiarkan Wahdanijat Allah S.W.T. dan menjirnakan kejakinan Watsanijah.

d. Dan lain-lain jang berkenaan dengan itoe, maka dengan tidak tanggoeh lagi, ia dimoesoehi dan dibentji oleh bansanak-keloearganja.

Permoesoehan dan perbentjian jang timboel dari kaoem Qoeraisj Djahiliyah terhadap kepada Rasoeloellah itoe makmakin mendalam, tambah hari tambah hebat dan keras. Berbagai-bagai daja-oepaja dan tipoe-moeslihat, dilakoeka

kaoem Qoeraisj Djahiliyah itoe. Mereka pernah menawarkan kepada Rasoeloellah, soepaja soeka mendjadi ,,Radja

mereka”, didjandjikannja harta-benda dan perempoean sebanjak ia kehendaki dan mana jang ia maoei, asal ia soek

menghentikan propagandanja menjiar-kan Agama Islam, Agama Allah. Tetapi, dengan kejakinan jang koeat dan hakepertjajaan jang tegoeh terhadap kepada kenjatan Kebenaran Amroellah itoe, semoeanja tawaran-kedoenijaan itoe

ditolaknjalah.

Dalam pada itoe poen kaoem Qoeraisj tidak berhenti-berhentinja mentjari djalan oentoek menghentikan, setidak-tidmengoerangkan atau melambatkan tersiarnja Agama Islam, jang dalam pandangan mereka itoe adalah satoe keroeg

semata-mata, satoe pelanggaran terhadap kepada riwajat nenek-mojangnja. Mereka menawarkan keada Rasoeloellasoepaja waktoe melakoekan ‘Ibadah itoe berganti-ganti, setahoen (semoesim) bagi penjembahan berhala (Watsaniysetahoen jang lainnja bagi penjembahan kepada Allah Jang Esa (Wahdaniyat). Pengharapan dan tawaran ini tidak d

diterimanja poela oleh Rasoeloellah, karena melanggar perintah Allah.10

Setelah kaoem Qoeraisj Djahilijah tidak dapat membelokkan perdjalanan Rasoeloellah dengan berbagai-bagai djalalemes dan haloes, jang beroepa tawaran dan pengharapan itoe, maka moelailah mereka melakoekan kekerasan, den

memboeat fitnah, halangan, rintangan, jang pada sangka mereka itoe akan dapat menghentikan dan membasmi Aga

Allah habis-habis. Tetapi segala sangkaan dan pengharapan (Djahilin) itoe sia-sia belaka, sedang tambah lama mer

 bertambah merasa-terdesak, merasa-terhalau, merasa akan ditjaboet njawanja, karena hidoep, penghidoepan dankehidoepan mereka itoe tergantoeng kepada penjembahan berhala di Ka’bah (Mekkah) itoe.

Segala daja oepaja, jang kasar maoepoen jang lemes, digoenakan oleh orang Qoeraisj, oentoek membasmi oesaha N

 jang soetji. Bahkan achirnja sampai mem-bahajakan keamanan djiwa Clm., karena mereka berniat boelat-boelat hemem-boenoeh Nabi Clm. dengan kekerasan dan kedjam. Segala kedjadian itoe semoeanja menoeroetkan boekti2, j

diakoei oleh kawan dan lawan. Di dalam Al-Qoer'an poen hal tsb. Dengan njata2 ditoeliskan, di dalam beberapa aj

di antaranja ialah di dalam Soerah At-Taubat (8) ajat 30.Tetapi sangkaan mereka itoe poen salah poela. Mereka mengira, bahwa Agama Islam itoe sama dengan Moehamm

mereka menjangka, bahwa dengan terboenoeh-nja Moehammad itoe akan terbasmi poela Agama Islam. Padahal

sesoenggoehnja boekan demikianlah halnja. Agama Islam adalah Agama Allah, dan Moehammad adalah hamba (‘A

Allah, dan tidak ada sesoeatoe jang berkoeasa oentoek mematikan atau menghi-doepkan Moehammad, tidak poela

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 47/205

 

soeatoe kekoeatan jang dapat membasmi ataupoen mematahkan berdjalannja Qoedrat Allah, jang berwoedjoed Aga

Islam itoe, melainkan Dia djoealah.

Dalam keadaan jang amat soekar-soelit di dalam hawa jang penoeh dengan permoesoehan, randjau dan bentjana jaterlampau amat berbahaja itoe, maka Allah Soebhanahoe wa Ta’ala melepaskan Rasoel-Nja itoe dari pada antjama

djangka-maksoed-achirat, dengan djalan: Hidjrah.

Adapoen apa jang terdjadi atas diri Nabi dan apa jang dilakoekan Clm, itoe, begitoe djoega betapa perdjalanan Nabdalam Hidjrah itoe, dan keadaan Oemmat Islam dalam pimpinan Nabi setelah Hidjrah hingga datang Falah (Bahagi

Mekkah ta’loek kepada Islam, dan mengakoei Moehammad sebagai Oetoesan Allah dan Pembawa sedjahtera dan d

 bagi segenap peri-kemanoesiaan), boekanlah tempatnja di sini dirawaikan, melainkan akan kita tegaskan dalam Batersendiri. Hanjalah di sini kita perloe toendjoekkan, bahwa dengan Hidjrah itoe terboekalah pintoe bahagia, pintoe

kemenangan, pintoe keloehoeran harkat-deradjat peri-kemanoesiaan, teroetama sekali Oemmat Islam pada waktoe

Pendek-pandjangnja, terboekalah Zaman Baroe bagi Perikatan Oemmat Islam pada dewasa itoe choesoesnja, dan b

Seloeroeh Doenia Islam ‘Oemoemnja.Hatta, maka Pergerakan Party Sjarikat Islam Indonesia, sedjak moela timboelnja hingga pada sa’at ini, jakinlah den

sepenoeh-penoeh kejakinan, bahwa:

(1) Hoekoem jang tertinggi dalam anggapan Party Sjarikat Islam Indonesia ialah Kitaboellah dan Soennah Rasoelo

 jang njata.11(2) Tidak ada Hoekoem jang boleh dan dapat berlakoe, melainkan setelah ada Hakim; dan tidak ada Hakim jang tid

mendjadi sebagian dari pada sasoeatoe Perikatan Keradjaan Jang Merdeka; dan tidak poela akan boleh pemerintaha berdiri, melainkan mesti ada satoe Kemerdekaan Negeri dan Bangsa.

(3) Oentoek ,,akan mendjalankan Islam dengan seloeas-loeas dan sepenoeh-penoeh-nja, soepaja kita bisa mendapa

Doenia-Islam jang Sedjati dan bisa menoen-toet kehidoepan Moeslim jang sesoenggoehnja”12 , maka kaoem Party

Islam Indonesia pertjaja dengan setegoeh-tegoeh kepertjajaan, bahwasenja apabila kaoem Moeslimin mendjalankan perintah2 Allah dan Rasoeloellah dengan soeng-goeh2 ta’ boleh tidak mesti akan mendapat bahagia dan keloehoera

deradjat, sebagai jang telah dikeroeniakan kepada orang Islam pada zaman doeloe, dan bahwasenja tidak boleh tida

mendapati apa-apa jang didjandjikan oleh Allah di dalam Qoer’an soerah An-Noer ajat ke 55:,,Allah telah mendjandjikan kepada mereka dari pada kamoe, jang beriman dan mengerdjakan perboeatan salih, bah

sesoenggoeh-soenggoehnja Ia akan membikin mereka itoe mendjadi Chalifah (pemerintah) di doenia, sebagaimanamembikin mereka itoe djadi Chalifah sebeloem mereka itoe……”13Dengan keterangan satoe-doea jang kita ambilkan dari pada Statuten dan Tafsir Asas Party Sjarikat Islam Indonesi

njatalah soedah, bahwa kaoem Party S.I.I. akan melakoekan segala ichtiar dan daja-oepaja, bagi menoedjoe dan

menjampaikan maksoed jang penghabisan, ialah:Berlakoenja Hoekoem2 Allah menoeroet tjontoh dan Tauladan Rasoeloellah Clm, bagi seorang-seorang maoepoen

segenap peri-kemanoesiaan (mensehin), dalam segala hal-ichwal kehidoepan, pentjarian dan pergaoelan, di dalam

 jang seloeas-loeas dan sesempoerna-sempoernanja.14

Mengingat segala sesoeatoe jang tertera di atas, soenggoehpoen amat singkat, njatalah bahwa Party Sjarikat IslamIndonesia adalah Woedjoednja Agama Islam, dan dalam pada itoe kaoem Party S.I. Indonesia senantiasa berdaja-o

oentoek meloeas-kan dan menjempoernakan ‘amalnja, dengan tjara: ,,Membangoenkan dan mendidik sjarat dan sif

kekoeatan dan ketjakapan jang perloe-perloe oentoek memperdapat dan menjentausakan hak-mengoeasai dan kewamenjelamatkan Negeri Toempah Darah dan Bangsa Sendiri.”15

Lebih djelas dan lebih tegas lagi, djika kita katakan, bahwa dalam mendjalankan ‘amal menoeroet tjontoh dan taula

Rasoeloellah Clm. jang moelia itoe, kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia, tidaklah mengenal soekar-soelit atau sengembira, tidak poela mengingati akan berat-entengnja ‘amal jang hendak dilakoekan, melainkan hanjalah: Hendak 

menoentoet berlakoenya Wadjib, Wadjib terhadap kepada Allah dan Wadjib kepada Oemmat Islam dan segenap pe

kemanoesiaan, dengan sepenoeh-penoeh kesadaran dan keinsjafan, bahwa Allah S.W.T. akan mentjoekoepkan seka

djandji-Nja itoe, bagi kemoeliaan dan keloehoeran deradjat Oemmat Islam, djika sekalian kaoem Moeslimin soeka

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 48/205

 

melakoekannja ‘amal jang telah mendjadi perintah Allah dan Soennah Rasoeloellah Clm., dengan tidak tawar-men

mengoebah, menambah ataupoen mengoeranginja.

-------Ζ Ζ Ζ  -------

BAB KEDOEA

KEADAAN SEBELOEM HIDJRAH

,,Apakah mereka mengira, bahwa mereka akan dibiarkan sadja, tjoema berkata: ,,Kita pertjaja”, dengan tidak akan

mendapat fitnah dan pertjobaan? Dan bahwasenja Kami (Allah) telah mentjoba mereka itoe sebeloem mereka, dan

sesoenggoehnja Allah hendak mengetahoei mereka itoe jang benar (mendjalankan perintah2 Allah) dan sesoenggohendak mengetahoei pembohong2 (Agama Allah).”

Soerah Al-‘Ankaboet (29) ajat 2 dan 3

Djika kita merawaikan keadaan2 dan kedjadian2, jang berlakoe pada zaman sebe-loem Hidjrah, maka jang kita

maksoedkan pertama2 sekali ialah zaman Mekkah pertengahan dan Mekkah achir.16

Adapoen jang kita oeraikan di sini, boekanlah sekali2 riwajat Nabi selama zaman Mekkah-achir itoe dengan riwajasahabat2-nja, tetapi hanjalah sekadar garis-garis jang besar, jang kelak boleh kita ambil peladjarannja, dalam mene

sikap, lakoe dan langkah, serta haloean di dalam kalangan Party Sjarikat Islam Indonesia, agar soepaja djanganlahhendaknja sikap dan lakoe langkah kita itoe ,,boleh keloear dari pada Soennah Rasoeloellah Clm.”, melainkan sela

mengikoetinja dari selangkah ke selangkah, dari setapak ke setapak. Zaman Mekkah-pertengahan dan Mekkah-ach

terlampau amat penting bagi kita, karena pada zaman itoelah terdjadi pelbagai peristiwa, jang –pada sjari’atnja– msebab akan Hidjrahnja Nabi Clm. dan sahabat2-nja.

Bertahoen-tahoen Nabi Rasoeloellah Clm. propaganda Islam di dalam kalangan kaoem Qoeraisy Djahilin, tetapi be

djoega mereka insjaf dan sadar akan kenjataan dan kebenaran Agama Islam. Bahkan malahan ‘aqibat jang timboel  pada propaganda Islam itoe adalah sebaliknja. Mereka mendjadi bentji, marah dan goendah, karena mengira, bahw

 pergerakan baroe jang dipimpin oleh Rasoeloellah Clm. itoe akan menimboelkan bahaja bagi diri dan pergaoelan m

Laloe mereka lakoekan daja-oepaja oentoek membasmi Agama Islam itoe, jang dengan amat ringkas di sini akan kterangkan.

Fasal 1: Penghinaan dan Edjekan

Djika sahabat Nabi ataupoen Nabi sendiri berdjalan melaloei mereka (kaoem Qoeraisy Djahilin) itoe, selaloelah mehinaan dan edjek-edjekan, dengan matanja, moeloetnja ataupoen dengan tingkah lakoenja, seperti jang dinjatakan d

Soerah Al-Moethaffifin (83) ajat 30, dan dalam soerah Ath-Thoer (52) ajat 30.

 Nabi ditertawakannja, sebagai seorang jang koerang-ingatannja (madjnoen), dinamakan seorang toekang-sja’ir, pembohong dlls.

Sekali peristiwa terdjadi waktoe Nabi mendjalankan sembahjang di Ka’bah17 , lagi ia soedjoed, maka Aboe Djaha

menaroeh kotoran di leher Nabi. Orang2 djahat dan anak-anak disoeroehnja oleh kaoem Qoeraisj oentoek mengiko

dan memper-maloe-maloekannja. Tempat jang biasa dipakai sembahjang dan tafakkoer oleh Nabi, dihamboeri dendoeri-doeri. Perboeatan2 jang amat rendah itoe dipimpin oleh Oemmi Djamilah, isteri seorang paman Nabi, Aboe L

namanja.18

Hal pelemparan kotoran dan batoe ataupoen perboeatan perkosaan dari pada fihaknja kaoem Qoeraisj, tidak poela dterdjadi. Pengharapan kaoem Qoeraisj akan memoendoerkan Nabi dari pada langkahnja, menghentikan atau melam

Rasoeloellah dari pada oesahanja, tidaklah berboeah soeatoe apa poen. Melainkan seba-liknja, Nabi Rasoeloellah C

makin bersoenggoeh-soenggoeh oesahanja, makin tjepat langkahnja, dalam menjiar-njiarkan Agama Allah di dalamkalangan bangsanja.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 49/205

 

Rintangan dan halangan seperti jang tsb, di atas itoe, dibalasnja dengan nasihat dan peringatan, dengan menoendjo

akan nasib orang-orang ataupoen bangsa-bangsa jang menolak Agama Allah jang ditoeroenkan dengan perantaraan

 Nja dalam zaman jang telah laloe. Kaoem kafirin (pembohongkan Agama Allah, penolak kenjataan dan kebenaran)semoeanja mendapat siksaan, tidak hanja di achirat sa-dja, melainkan semasa hidoepnja poen djoega.

Fasal 2: Penganiajaan Seroemah-seroemah dan Sekeloearga-sekeloeargaPenganiajaan jang dilakoekan oleh orang-orang kafirin Qoeraisj itoe tidak dapat ladjoe. Antara lain-lain sebabnja i

 bahwa mereka menakoetkan akan berlakoenja hoekoem ,,pembalasan darah”, dalam kalangan mereka itoe sendiri.

Kemoedian dilakoe-kan penganiajaan atas orang-orang ahli sendiri atau boedak-belian, jang disangkanja telah memAgama Allah.

Ada laki-laki dan perempoean jang didjemoer di tengah2 padang pasir, sedang matahari panas2-nja memantjarkan

tjahajanja; tidak diberinja makan atau poen minoem, sebagaimana haroesnja; ditelandjangi, dan kemoedian mereka

ditanja: ,,Soekakah mereka melepaskan Agama Islam dan balik kembali kepada penjembahan berhala?” Djika tidak penganiajaan jang seroepa itoe, jang seringkali berachir dengan melajangnja djiwa si lemah, tidaklah dihentikan. S

seorang, jang tertjatat namanja dalam riwajat Islam, menoendjoekkan ketegoehan hatinja dalam menderita berbaga

halangan dan rintangan atas dirinja itoe, ialah seorang bangsa Habsji, Bilal namanja, jang mendjadi moeadzin jang

 pertama2.Tambah hari tambah hebat dan tambah kedjam penganiajaan si koeat atas si lemah! Nafsoe-kebinatangan dalam ha

kaoem Qoeraisj kafirin itoe beloem merasa poeas dengan menjiksa dan menganiaja seperti tsb, di atas, melainkan a jang mendapat siksaan dan aniajaan jang lebih hebat, lebih kedjam dari pada itoe. Seorang bernama Jasir diikatkan

masing-masing kepada seekor onta, kemoedian onta itoe disoe-roehnja lari, jang berbalikan arahnja. Sehingga hant

 badan Jasir itoe, karena nafsoe rendah jang timboel dari pada hati kaoem Djahilin itoe. Isterinja Jasir poen medapat

 jang seroepa itoe poela. Kedoea2 mendjadi koerban keboeasan!Tjontoh jang lainnja: Seorang boedak belian, bernama Choebaib bin ‘Adi, telah dipotong-potong, hingga djiwa terp

dari pada njawanja. Lain-lain halangan dan rintangan roepanja tidak perloe kita terangkan lebih djaoeh. Tjoekoepla

kiranja kita mengetahoei, bahwa:(1) Segala siksaan dan aniajaan, rintangan dan halangan itoe hanjalah boleh timboel dari pada nafsoe rendah, nafso

nafsoe binatang, dari pada achlaq jang tjemar dan boedi-pekerti jang amat boesoek.(2) Nabi dan Sahabatnja menderita oedjian-iman dan berbagai2 pertjobaan itoe, hanja-lah karena memeloek Agam

Fasal 3: Hidjrah ke Habsji (Abessynie) jang Pertama (5 N.)19

 Nabi Rasoeloellah Clm. sangat merasa piloe hati melihatkan sahabat2-nja mendapat halangan dan rintangan, siksaa penganiajaan jang makin hari makin bertambah-tambah hebat dan keras itoe. Ia merasa lebih senang menderita sem

itoe sendiri, dari pada djika rintangan2 itoe dilakoekan atas sahabat2-nja.

Oleh sebab itoe, maka Nabi memberi nasihat kepada sahabatnja, soepaja –djika mereka itoe ta’ tahan menderita rin

dan halangan dari fihak Qoeraisj Kafirin– soekalah mereka itoe Hidjrah ke negeri jang ‘adil, ja’ni negeri Habsji.20Begitoelah kedjadian Hidjrah jang pertama, pada boelan Radjab, tahoen ke-Nabian ke-5 (M. 615). Adapoen jang m

moehadjirin adalah 11 orang, sedang moehadji-ratnja (perempoean) adalah 4 orang (isteri dari pada kaoem Moehad

antaranja Roeqayah binti Nabi, jang mendjadi isterinja ‘Oesman). Djadi djoemlah semoeanja ada 15 orang.Dengan terdjadinja Hidjrah jang pertama itoe, maka orang Qoeraisj merasa tidak senang-hati, laloe mengedjarnja.

mereka sampai di tepi laoet, maka kaoem Moehadjirin soedah berlajar naik perahoe, menoedjoe negeri Habsji oent

mentjari perlindoengan.Orang Qoeraisj tidak merasa poeas, melainkan laloe mengoetoes wakilnja kepada radja (nadjas) Habsji dengan me

roepa-roepa kiriman jang indah2, agar soepaja semoeanja itoe boleh menggerakkan hati radja tsb, dan achirnja mem

kaoem Qoeraisj di tangan mereka sebagai orang2 tawanan. Adapoen jang mendjadi oetoesan kaoem Qoeraisj itoe i

‘Abdoellah bin Rabi’ dan ‘Amroe bin ‘As.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 50/205

 

Dakwaan dari pihak Qoeraisj dimadjoekan, dan pendirian pihak Moehadjirin dibela dan dipertahankan oleh Dja’far

Thalib, saudaranja ‘Ali bin Abi Thalib. Pembe-laan dan pertahanan pendirian dari pada kaoem Moehadjirin itoe dit

dengan membatja-kan berbagai2 ajat Al-Qoer'an, jang sangat menggerakkan dan mengharoekan hati radja Habsji it Nadjas tidak dapat memberikan orang-orang jang mentjari perlindoengan di dalam negerinja sebagai orang2 tawan

sebab mereka itoe ternjata tidak mempoenjai kesa-lahan. Maka terpaksalah oetoesan2 kaoem Qoeraisj itoe poelang

ke negerinja dengan tangan hampa. Karena kaoem Djahilin itoe tidak dapat menjampaikan maksoed-nja jang amat itoe, maka lebih2 keras lagi nafsoenja oentoek melakoekan rin-tangan2. Inilah poela jang mendjadi salah satoe seb

terdjadi.

Fasal 4: Hidjrah ke Habsji jang Kedoea (achir 5 N. atau awwal 6 N.)

Oleh fihak Qoeraisj Kafirin dilakoekan daja-oepaja oentoek menghalangi pepergian ke Habsji itoe, tetapi semoeanj

sia2 belaka. Mereka jang pergi menoesoel bela-kangan ini, diterimanja oleh sdr2-nja jang lebih doeloe, dengan gem

dan senang hati. Djoemlah semoeanja kaoem Moehadjirin dan Moehadjirat jang ada di Habsji –selainnja anak2– pawaktoe itoe adalah 80 laki2 dan 18 perempoean.

Tidak seberapa lama kemoedian dari pada itoe, ‘Oetsman dan isterinja (Roeqayah) poelang kembali ke Mekkah, se

 jang lainnja tetap tinggal di negeri Habsji itoe, hingga pada th. Ke-7 H. Djadi mereka tinggal di tanah perantauan it

koerang dari pada 13 atau 14 tahoen lamanja. Hanja karena Agama mereka semata-mata!21

Fasal 5: Antjaman kepada Aboe ThalibSebelum hendak melakoekan satoe perboeatan jang kedjam atas diri Nabi Rasoeloellah Clm., maka lebih doeloe be

kali oleh pihak kaoem Qoeraisj disam-paikan peringatan2 jang pedas dan keras kepada Aboe Thalib, ialah paman N

 jang amat tjinta kepada kemenakannja dan selaloe memperlindoenginja dari pada segala sesoeatoe jang boleh meni

 Nabi itoe.Aboe Thalib didakwa mendjadi pengikoet Nabi Moehammad atau setidak-tidaknja bersekoetoe dengan dia dan me

 perlindoengan atas dirinja, sehingga kaoem Qoeraisj merasa perloe oentoek memberi peringatan jang keras dan jan

 penghabisan, ja’ni Aboe Thalib disoeroehnja memilih satoe antara doea: (1) melarang kemenakannja (Nabi RasoelClm.) menjiarkan Agama Islam, atau (2) menerima tantangan perang dari pada segenap kabilah bangsa ‘Arab.

Hal jang seroepa itoe sangat mengantjam keamanan diri dan sekalian keloearga Aboe Thalib, sedang melakoekan perboeatan seperti jang dikendaki oleh kaoem Qoeraisj Djahilin itoe poen ia tidak sanggoep. Kemoedian Aboe Thamenjatakan kepada kemena-kannja, bahwa sangat beratlah bagi dia oentoek menandingi perlawanan segenap bangs

itoe.

Soenggoehpoen Nabi sadar akan semoeanja itoe –sedang paman dan kemenakan senantiasa tjinta-mentjintai—, tetdengan teroes-terang Clm. mengatakan, bahwa ia tidak akan menghentikan wadjibnja kepada Allah, oentoek 

mengoesahakan berlakoenja Agama Islam, walaupoen betapa poela keadaan dan kedjadiannja –ibarat matahari

dipertempatkan di tangan kanan dan boelan di tangan kirinja– sehingga Allah berkenan memberi kemenangan kepa

atau mati dan binasa dalam oesaha jang amat soetji itoe. Mendengar djawaban jang demikian dari pada kemenakanmaka Aboe Thalib poen laloe mempersilahkan kepada Nabi oentoek berboeat sekehendaknja, dan ia ber-djandji de

oetjapan ,,Demi Allah”: ia selama-lamanja tidak akan meninggalkan kemenakannja, jang teramat ditjintainja itoe.

Fasal 6: Tipoe-daja jang lemes dan haloes

Mendengar chabar jang seroepa itoe, maka bangsa ‘Arab sangat kaget, sebab mereka tidak mengira, bahwa Aboe T

dan keloearganja (Bani Hasjim dan Bani Moethalib) akan soeka memperlindoengi Nabi Rasoeloellah Clm., hingga penghabisan djiwanja.

Laloe dilakoekan tipoe-moeslihat kepada Aboe Thalib jang beroepa pengharapan, ja’ni dengan menoekar kemenak

(Nabi) dengan seorang pemoeda ‘Arab dari pada kabilah lain. Pemoeda ini hendaknja dipelihara oleh Aboe Thalib

 baik2, sedang Moehammad bin ‘Abdillah –setelah tiba ditangan kaoem Qoeraisj Kafirin itoe– akan diboenoehnja m

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 51/205

 

Dengan djalan ini –sepandjang fikiran dan pendapatan mereka– tidaklah akan terdjadi pertoempahan darah antara b

dengan bangsa, sedang Agama Islam akan terhapoes hingga moesna.

Pengharapan jang tsb, itoe tidak dikaboelkan oleh Aboe Thalib, karena memang pintjang: jang satoe mesti dipeliha baik2, sedang jang lainnja mesti diboenoeh mati. Soenggoehpoen demikian kaoem Qoeraisj tidak poetoes2 oesaha

daja-oepaja oen-toek membelokkan Nabi dari pada wadjibnja, menghentikan oesaha jang soetji, mentjari segala daj

oepaja jang boleh melenjapkan Agama Allah itoe.Tipoe-daja jang keras dan kedjam ta’ dapat menjampaikan maksoednja. Sekarang ditjarinja djalan lain, ja’ni djalan

memboedjoek-boedjoek, djalan mendjandjikan kepada nabi akan kesenangan kedoeniaan, mitsalnja. (1) Kekoeasaa

kehormatan sebagai radja kaoem Qoeraisj dan mereka ini poen sanggoep melakoekan soempah kesetiaan., (2) Ked jang beroepa benda dan kekajaan, sebanjak jang disoekainja dan (3) perempoean2 jang tertjantik, seberapa dan siap

 jang disoekai olehnja.

Semoeanja tawaran jang manis-manis tampaknja itoe, ditolaknja oleh Nabi jang soetji, jang tidak ada sifat menjoek

doenia (hoebboe-ddoen-ja) padanja, melainkan menganggapnja sebagai satoe pertjobaan semata-mata. Daja-oepajaterlampau amat lemes dan haloes itoe, tidak poela memberi boeah jang dikehendakinja.

Fasal 7 : Boykot Sosial dan Pindah ke Sji’ib (7 sampai 10 N.)

Kemoedian dari pada itoe, setelah kaoem Qoeraisj mengetahoei, bahwa sekalian daja-oepaja –jang kasar dan jang hitoe tidak menghasilkan sesoeatoe jang di-kehendakinja, maka laloe dilakoekan ,,boykot sosial”, tegasnja: pemboy

dalam pergaoelan bersama.Soerat perdjandjian jang memaktoebkan hal ini digantoengkan di Ka’bah, sedang isinja ialah: dilarang berkawin de

orang-orang dari keloearga Bani Hasjim, dan tidak dibolehkan poela orang berdjoeal-beli dengan mereka itoe. Sete

Hasjim dan Bani Moethalib mendengar chabar itoe, maka mereka merasa perloe oentoek tinggal di satoe tempat be

sama, dan meninggalkan roemah-roemahnja jang terpentjar-pentjar itoe.Tempat-tinggal bersama2 jang dipilihnja itoe ialah di Sji’ib, seboeah djoerang pandjang, kepoenjaan Aboe Thalib,

amat sempit, di sisih kota Mekkah sebelah Timoer, terpisah dari kota itoe dengan tembok2 dan goenoeng2, dan han

djalan jang amat sempit sekali jang menghoeboengkan tempat-tinggal-bersama itoe dengan kota Mekkah.22 Di sitomereka tinggal bersama2 Nabi Clm., kira-kira 3 tahoen lamanja, moelai th. ke 7 sampai th ke 10 dari pada ke-Nabi

ketjoeali seorang sadja, ja’ni: Aboe Lahab.Apa jang telah dialamkan oleh Bani Hasjim dan Bani Moethalib selama mereka tinggal dalam Sji’ib itoe, tentoelahkita kira-kirakan sendiri. Boekan kesenangan dan kebahagiaan hidoep-doenja, melainkan kesoekaran dan kemoedlo

 jang ta’ hingganja. Bahkan sering kali terdengar poela tangisnja anak2 di Sji’ib, jang sedang menderita kelaparan i

Dengan qoedrat-iradat Allah S.W.T., maka perdjandjian boykot-sosial jang ada di Ka’bah itoe dimakan rajap hinggselainnja perkataan ,,Allahoemma”. Semoeanja itoe mendjadi tanda-kenjataan bagi kaoem Qoeraisj, bahwa pembo

itoe haroes diberhentikannja. Peristiwa itoe terdjadi dalam th, kenabian jang ke 10. Dengan ini, berhentilah pergera

 boykot itoe.

Fasal 8: Doeka-tjita Nabi

Dengan moedah bolehlah kita fikirkan, berapakah besar doeka-tjita jang timboel dalam hati Nabi sebagai manoesia

Clm, melihat dan menjaksikan, betapa nasib jang diderita oleh sahabat2nja hingga terpaksa meninggalkan tempat-tinggalnja jang asli, dan betapa poela keadaan sanak-keloearganja, jang telah menderita kesengsaraan dan kemoedl

 jang hampir sampai kepada poentjaknja.

Roepanja pertjobaan jang seroepa itoe beloem djoega dianggap tjoekoep oleh Allah S.W.T., melainkan perloe ditamdengan pertjobaan2 lain, jang lebih dapat menjebabkan doeka-tjitanja Nabi jang soetji itoe.

Tidak lama kemoedian dari pada boykot sosial di Sji’ib itoe, maka Aboe Thalib poelanglah ke rahmatoellah. Wafa

 paman Nabi itoe menimboelkan doeka-tjita, teroetama sekali karena Aboe Thalib adalah seorang pembela, pelindo

 petjinta Nabi, dalam segala oesaha oentoek mengembangkan Agama Allah.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 52/205

 

Tidak lama kemoedian dari pada wafatnja Aboe Thalib itoe, maka meninggal poelalah isterinja, Sayidatina Chadid

menambah doeka-tjita Nabi Clm. Oleh Sebab itoe, maka tahoen kedjadian2 ini tertjatat dalam tarich Islam sebagai

Doeka-tjita”(‘Am-oel-Hoezn).

Fasal 9: Propaganda ke Ta’if (10 N.)

Karena orang Mekkah soedah njata2 tidak soeka menerima kenjataan dan kebe-naran dari pada Allah S.W.T., jangditoeroenkan dengan risalah (oetoesan) Nabi-Nja, maka Rasoeloellah Clm. mengarahkan propagandanja ke Ta’if.2

Koerang lebih 10 hari lamanja Rasoeloellah berada di tempat itoe, tetapi sia-sialah propaganda Nabi itoe, karena

 pendoedoek Ta’if (orang Tsaqif) menoelak kenjataan dan kebenaran jang disampaikan oleh Nabi Penoetoep itoe.Tetapi soenggoehpoen demikian, segala sesoeatoe jang hendaknja mendjadi pertjo-baan atas oesaha dan diri Nabi i

sekali2 tidak mengoerangkan ichtiarnja oentoek menjampaikan amanat Allah, jang berwoedjoed Agama Islam itoe

lebih soeng-goeh2 sekalian daja-oepaja diichtiarkan, dan lebih2 tegoeh kejakinan dan kepertjajaan Rasoeloellah ke

Dzat jang Maha Koeasa. Clm. boleh dibentji atau dipermoesoehi oleh keloearganja, oleh segenap bangsa manoesiaseloeroeh doenia, tetapi tidak mengapa, sebab jang ditjarinja boekan soeka dan ridlo dari pada manoesia, melainkan

Rahmaniyat, Rahmaniyat, serta ridlo dari pada Allah semata-mata.

Boleh dimoesoehi oleh segenap doenia, asal djangan mendjadi moesoeh Allah! Boleh dibentji oleh seloeroeh doen

djangan dibentji oleh Allah!

Fasal 10: Propaganda kepada orang-orang Jatsrib (10 N.)Kemoedian dari pada itoe Nabi Rasoeloellah Clm. memindahkan arah propa-gandanja kepada orang2 Jatsrib, jang

sekali –waktoe zijarah hadj– datang di Mekkah.24

Orang2 asing (dari Jatsrib) jang moela-moela masoek Agama Islam adalah enam orang laki-laki. Hal ini kedjadian

ke 10 dari pada ke-Nabian (atau th. 620 M). Enam orang ini poen tidak tinggal diam, melainkan menjiarkan berita-kepada orang2 Jatsrib jang lainnja.

Fasal 11: Bai’at ‘Aqaba Pertama (11 N.)Setahoen kemoedian dari pada masoeknja Islam orang2 Jatsrib itoe, ja’ni pada th. Ke-Nabian ke 11, doea kabilah j

teroetama jang mendoedoeki kota Jatsrib, jaitoe oetoesan2 Bani Aus dan Bani Chazradj --jang djoemlahnja ada 12 menjatakan Bai’at di satoe boekit jang dinamakan ‘Aqaba.25 Di dalam Bai’at itoe antara lain-lain dioetjapkan, bahmereka akan ,,menoeroetkan perintah Nabi jang benar.”

Fasal 12: Mi’radj Nabi (12 N.)Di dalam oesaha Rasoeloellah Clm. mempropagandakan Agama Islam, soeng-goehpoen sering kali menemoei kese

kesoesahan dan kesoekaran, jang atjap kali membahajakan dirinja, tidak poetoes-poetoeslah Nabi mengharapkan

 pertolongan dan pertoendjoek dari pada Jang Esa.

Pada waktoe datangnja halangan dan rintangan jang sehebat-hebatnja dan dalam waktoe penjerahan diri kepada Al(tawakkal ‘ala-Llah) jang sesempoerna-sempoer-nanja, maka terdjadilah satoe moe’djizat,26 jang dikatakan Mi’rad

kedjadian dalam boelan Radjab tanggal 27 th. Ke-Nabian ke 12. Di dalamnja terkandoeng beberapa hikmat, di anta

ialah:(1) Menoendjoekkan Maha Koeasa Allah, dan kedlo’ifan sekalian Machloek, dan

(2) Mengandoeng djandji-djandji akan kemenangan, kemoeliaan dan ketinggian harkat-deradjat, dalam waktoe jan

lama lagi.Periksalah lebih djaoeh: Al-Qoer'an, soerah Bani Isra-il (17) ajat 1 dan 60!

Inilah poela salah satoe sebabnja, jang lebih-lebih lagi mendjadi sjarat akan me-ngoeatkan iman dan kejakinan Nab

dalam oesahanja jang soetji itoe, lebih dari pada dalam waktoe jang soedah-soedah.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 53/205

 

Seroean dan peringatannja tidak lagi digantoengkan atas soeka atau toeroetnja orang. Tidak poela diboetoehkan ak

mengerti atau tidak 

mengertinja orang (mitsalnja: tentang keadaan di achirat, hidoep-kembali –ba’ats– dlls.).

Fasal 13 : Bai’at ‘Aqabah Kedoea (12 N.)

Sesoedah kedjadian Bai’at ‘Aqaba Pertama, maka Nabi Clm., mengirimkan seorang oetoesan ke Jatsrib, Moes’ab b‘Oemair namanja. Propaganda ini langsoeng dengan baik dan mendapat hasil jang bagoes, sehingga beberapa peng

dari pada Bani Aus dan Bani Chazradj masoek dalam Agama Islam.

Pada moesim zijarah hadj th. Ke-Nabian ke 12 (boelan Dzoel-Hiddjah), maka djoemlah kaoem Moeslimin dan Mosoedah ada 73 orang. Pada waktoe mereka hendak berzijarah ke Mekkah, maka mereka didapatkan Nabi Clm. di bo

‘Aqaba djoega, jang achirnja di sana dilakoekan Bai’at lagi, jang terkenal dengan nama ,,Bai’at ‘Aqaba Ke-doea.”2

Dalam perdjalanan dari Mekkah ke ‘Aqaba, Nabi Clm. selaloe diiringkan oleh seorang pamannja. ‘Abbas namanja

soenggoehpoen boekan-Moeslim, tetapi sangat berhadjat akan kemadjoean Agama Allah.Bai’at ‘Aqaba Kedoea ini, selainnja mengoeatkan jang Pertama, djoega menoen-djoekkan kesetiaan dan persaudara

setegoeh-tegoehnja. Atas toen-toenan Nabi, orang-orang Jatsrib menjatakan soempah-kesetiaan: bahwa mereka aka

memperlin-doengi Nabi, seperti mereka wadjib memperlindoengi anak-anak dan isteri-isteri mereka itoe sendiri.

Setelah itoe, Nabi poen laloe menjatakan beberapa perkataan jang amat mengharoe-kan hatinja orang-orang Jatsribkemoedian dinamakan: sahabat AnÇar). Di antara lain-lain Nabi telah bersabda: ,,…………darahmoe ialah darahk

adalah bagi kamoe, dan kamoe adalah bagikoe………”

Fasal 14 : Hidjrah Sahabat Nabi Ketiga, ke Madinah (13 N.)

Setelah kedjadian Bai’at ‘Aqaba jang Pertama dan jang Kedoe itoe –jang Bai’at tsb, dilangsoengkan dengan ,,rahas

tegasnja tidak dengan pengetahoean kaoem Qoeraisj Kafirin—, maka lebih2 keras lagi rintangan dan halangan jangdiperlakoekan oleh kaoem pembentji Islam itoe.

Dalam keadaan jang amat berbahaja itoe, maka sebagian dari pada sahabat Nabi jang merasa terantjam keamanan d

hanja karena hendak berbakti kepada Allah belaka, pergilah meninggalkan roemah2-nja (di Mekkah) menoedjoe kedi mana mereka itoe (kaoem Moehadjirin dan Moehadjirat) diterima oleh saudara-saudaranja seagama (kaoem AN

dengan kegembiraan hati.28Djoemlah semoeanja kaoem Moehadjirin bagian ketiga ini, terhitoeng anak-anak dan orang-orang perempoean adasedjoemlah koerang-lebih 100 orang.

Begitoelah gambaran riwajat Islam dalam zaman Mekkah, dalam zaman pertengahan hingga kepada zaman achir. B

dari fihak kaoem Qoeraisj selaloe mengantjam, jang tambah hari bertambah-tambah poela hebatnja. Tetapi Zaman  jang kita rawaikan dengan singkat di atas itoe, tidaklah akan djelas dan tegas, djika kita beloem mengoeraikan tent

Hidjrah Nabi Clm., jang mendjadi satoe-pintoe-kemoelia-an, pintoe-keloehoeran, pintoe-bahagia bagi segenap peri

kemanoesiaan.

-------Ζ Ζ Ζ  -------

BAB KETIGA

HIDJRAH NABI CLM., DARI MEKKAH KE MADINAH

,,Kalau kamoe tidak membela dia (dalam perlawanan menjiarkan Agama Allah), bahwasenja Allah telah membela

tatkala orang2 kafirin mengeloearkan dia (dari Mekkah), maka dialah orang jang kedoea dari pada berdoea orang it

ketika kedoea mereka itoe berada di dalam goeha, tatkala ia berkata kepada sahabatnja: ,,Djanganlah soesah hati, bahwasenja Allah beserta kita”, Maka Allah (laloe) menoeroenkan ketenteraman dan keamanan hati (sakinah)

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 54/205

 

kepadanja…”

Al-Qoer'an, Soerah At-Tauhat (9) ajat 40

Dalam Bab Kedoea telah kita loekiskan dengan singkat, betapa keadaan kaoem Moeslimin di Mekkah pada waktoeDari sehari ke sehari permoesoehan pihak kafirin selaloe bertambah-tambah hebat dan keras. Djoemlah kaoem Mo

makin berkoerang, karena mereka itoe telah lebih doeloe Hidjrah ke Habsji atau ke Madinah.

Achirnja dalam mengindjak th. Ke-13 dari pada ke-Nabian, Rasoeloellah Clm. tinggal sendirian, dikepoeng oleh mmoesoehnja jang amat berbahaja itoe. Hanja doea orang sahabatnja jang terdekatlah (aqrab), jang selaloe mengikoe

dalam keadaan jang amat berbahaja itoe, ja’ni Aboe Bakar dan ‘Ali.

Fasal 1: Djangka Maksoed Kaoem Djahilin Hendak Memboenoeh Nabi

Sering kali sahabat Aboe Bakar memadjoekan pengharapan dan adjakan kepada Rasoeloellah Clm., soepaja ia soek

Hidjrah ke Madinah. Tetapi tiap-tiap kali Aboe Bakar menjatakan kehendaknja itoe --boekan karena takoet kepada

moesoeh2 kafirin, tetapi hanjalah karena rasa-ketjintaan jang timboel dalam hatinja terhadap kepada Rasoeloellah-selaloelah Clm. menolaknja. Boekan karena nekat hendak bertempoer dengan moesoeh, boekan poela karena rasa

kebanggaan, melainkan hanjalah ,,karena Allah S.W.T., beloem memberi perintah kepadanja.”

Sebaliknja, melihat beratoes-ratoes pendoedoek Mekkah jang soedah memeloek Agama Islam meninggalkan roem

roemahnja itoe, maka kaoem Djahilin Qoeraisj merasa chawatir, kalau-kalau Moehammad bin ‘Abdillah poen akanmeninggal-kan Mekkah poela. Dan djika kedjadian jang demikian itoe, maka pepergian Nabi Clm. dari Mekkah ito

mereka bererti satoe mara-bahaja jang hebat, jang akan menimpa hidoep dan kehidoepan bangsa Qoeraisj.Oleh sebab itoe, maka berkoempoellah segenap wakil2 dari pada kabilah2 bangsa Qoeraisj di dalam satoe tempat-

 berkoempoel, jang dinamakan ,,Dar-oen-nadwa”, oentoek menentoekan djangka-maksoed membasmi Agama Islam

Rasoeloellah Clm. Di dalam sidang itoe dimadjoekan beberapa pertimbangan, di antaranja jang tertjatat dalam taric

(1) ,,Soepaja Nabi Clm, ditoetoep dalam teroengkoe hingga matinja.” Pertimbangan ini ditolak, oleh karena dichawkalau2 nanti sahabat2 Nabi akan dapat melepaskan dia dari pada pendjara itoe.

(2) ,,Soepaja Nabi Clm, diboeang” sadja. Pertimbangan ini poen ditolak poela oleh sidang itoe, karena ditakoetkan

di dalam pemboeangan itoe Nabi Rasoel-oellah Clm. akan lebih leloeasa lagi mempropagandakan Agama Islam dadi Mekkah, jang kemoedian akan menimboelkan bahaja jang amat hebat bagi kaoem Qoeraisj. Begitoelah pikiran d

 pendapat mereka itoe.(3) ,,Soepaja Nabi Clm, diboenoeh-mati”. Hal jang seroepa itoe boleh djadi dapat menimboelkan bahaja peperangasaudara dalam kalangan bangsa Qoeraisj sendiri, tetapi djika serangan itoe dilakoekan oleh segenap wakil dari seka

kabilah bangsa ‘Arab, dan dilakoekan bersama-sama, tentoelah pihak pembela Nabi (ja’ni Bani Hasjim dan Bani

Moethalib) tidak akan berani mempertahankannja.Pertimbangan jang terachir ini, jang keloear dari pada moeloet Aboe Djahal, dite-rima oleh sidang di Dar-oen-nadw

dengan boelat-boelat. Kemoedian dari pada itoe, diatoernja dengan rapi segala sesoeatoe jang mendjadi sjarat penje

itoe;

a. Dipilihnja seorang pemoeda jang gagah-berani dari pada tiap-tiap kabilah bangsa ‘Arab, jang menghadliri persiditoe;

 b. Dipersediakannja sendjata jang tadjam-tadjam oentoek melakoekan penjerangan jang kedjam itoe;

c. Dipilihnja malam jang tertentoe bagi memoeaskan nafsoe mereka jang amat boeas itoe.

Fasal 2: Penjerangan Kaoem Kafirin Qoeraisj Gagal

Sementara itoe, maka Nabi menerima wahjoe dari pada Jang Esa, jang mengan-doeng isi, sebagaimana jang mendjdjangka maksoed kaoem Djahilin itoe, seperti jang tertera dalam Soerah Al-Anfal (8) ajat 30, jang ma’nanja:

,,Dan tatkala kaoem kafirin itoe membitjarakan djangka-maksoed terhadap kepada kamoe, agar soepaja mereka ito

menoetoep kamoe atau memboenoeh kamoe ataupoen mengoesir kamoe; dan mereka itoe membitjarakan djangka-

maksoed, dan Allah djoega telah mengatoer soeatoe djangka-maksoed; dan Allah itoelah pengatoer djangka-makso

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 55/205

 

teroetama.”

Setelah Nabi Rasoeloellah Clm. menerima peringatan dari pada Allah S.W.T., itoe, maka dengan sigera Nabi pergi

roemah Aboe Bakar --kira-kira waktoe tengah hari--, oentoek memberitahoekan, bahwa ia telah mendapat idzin oeHidjrah. Kemoedian diperlengkapkan persediaan sekadarnja, oentoek berangkat meninggalkan Mekkah. Pada wakt

Aboe Bakar meminta kepada Nabi, soepaja ia diperkenannja mengikoeti Nabi dalam perdjalanannja itoe, Perminta

dikaboelkan oleh Nabi, dan Aboe Bakar poen amat soeka-tjita karenanja.Sebeloem Nabi Clm. meninggalkan Mekkah, maka lebih doeloe memberi beberapa amanat kepada ‘Ali, diantaranj

(1) Soepaja pada malam jang soedah ditentoekan, ‘Ali soeka tidoer di tempat-tidoer Nabi, dengan berselimoetkan s

hidjau, jang biasanja dipakai oleh Nabi; dan (2) Soepaja sepeninggal Nabi, ‘Ali soeka mengembalikan barang-baratitipan jang diserahkan kepada Nabi. Sesoedah semoeanja itoe selesai, maka berangkatlah Nabi Clm, seorang diri, t

 berteman seorang poen, walau perdjalanan tsb, terlampau amat berbahaja. Pepergian Nabi Clm, berlakoe pada wak

 petang, setelah matahari terbenam. Setelah Nabi berangkat, datanglah Aboe Bakar dengan semboenji-semboenji.

Dinjatakan kepada ‘Ali, di manakah Nabi, dan sesoedah mendapat djawab seperloenja, maka berangkat poelalah ABakar mengikoeti tapak Nabi.

Perloelah diterangkan di sini, bahwa keloear Nabi dari roemahnja itoe, meliwati tempat orang-orang jang hendak 

melakoekan pemboenoehan atas dirinja. Perboeatan ini menoendjoekkan keberaniannja, dan kepertjajaan jang peno

 penoeh, dan kejakinan jang tegoeh dan koeat, atas perlindoengan Allah.Fasal 3 : Kawanan Pemboenoeh Ketjiwa hati

Pada malam jang soedah ditentoekan, seperti jang diloekiskan di atas, pemoeda-pemoeda Qoerasij jang gagah beramenjediakan segala sesoeatoe jang perloe, oentoek melakoekan pemboenoehan atas Nabi-Allah jang Soetji itoe den

lakoe jang amat kedjam. Sepandjang malam mereka itoe selaloe mengintai-intai, kalau2 Nabi keloear dari roemahn

Mereka toenggoe, sampai Nabi keloear dari roemah, karena menoeroet hoekoem ‘adat bangsa Qoeraisj rendahlah d

orang jang berani memboenoeh moesoehnja di tempat kediamannja.Dilihatnja, Nabi tidoer dengan berselimoet hidjau. Laloe seorang dari mereka naik keatas roemah. Karena mendjer

seorang perempoean ahli Nabi, maka toeroenlah ia, sebab tidak patoet dan boekan sifat ksatrija, djika orang melako

 perboeatan jang demikian itoe, dengan mengganggoe keamanan seorang perempoean ahli roemah. Sedjak moelai mterbenam hingga matahari terbit lagi, mereka senantiasa mengintip-intip dan mengelilingi roemah Nabi. Alangkah

terkedjoetnja, pada waktoe soeboeh boekan Rasoeloellah jang keloear dari tempat-tidoer, melainkan ‘Ali bin Abi TDengan kegagalan jang seroepa ini, maka kemarahan orang Qoeraisj sampailah kepada poentjaknja. Merekamendjandjikan kepada barang siapa jang dapat mem-boenoeh Nabi, akan diberinja seratoes ekor onta. Sekawanan k

 pengchianat, jang dahaga akan doenia dan menolak kenjataan dan kebenaran, dengan bertoenggang koeda, telah

mengikoeti tapak-tapak perdjalanan kedoea orang itoe, ja’ni Moehammad Callallahoe ‘alahi wasallam dan Aboe B

Fasal 4: Di Goeha Tsaur dan Perdjalan ke Jatsrib

Perdjalanan Aboe Bakar dengan lekas-lekas dilakoekan, sehingga tidak lama antara-nja soedahlah ia dapat mengha

 Nabi dan kemoedian kedoea mereka itoe mene-roeskan perdjalanannja menoedjoe ke Jatsrib. Sebeloem matahari temaka sampailah kedoea mereka itoe di goeha Tsaur, jang djaraknja koerang lebih 3 myl dari Mekkah. Setelah Abo

membersihkannja seperloenja, maka kedoea mereka itoe masoeklah ke dalamnja.29

Peristiwa jang teramat penting ini terdjadi pada tanggal 4 boelan Rabi’oel-awwal, tahoen kenabian jang ke 13 atau Hidjrah jang Pertama. Adapoen permoelaan tahoen, boekanlah terhitoeng pada hari tanggal terdjadinja Hidjrah Cal

‘alaihi wasallam, tetapi moelai boelan Moeharram (tanggal 1 Moeharram 1 H. bersamaan dengan tahoen Masehi 6

Adapoen sekawanan orang pengchianat jang hendak meroesak itoe, sampailah poela di atas goeha Tsaur. Waktoe ABakar mendengar soeara itoe dengan njata-njata, maka timboellah chawatir dalam hatinja, kalau-kalau sekarang ini

akan melajang djiwanja, padahal siapakah jang akan meneroeskan oesaha mengembangkan Agama Allah, djika

Moehammad terboenoeh mati oleh kawanan pengchianat itoe? Begitoelah perasaan jang timboel dalam hati Aboe B

 jang kemoedian disampaikan kepada Nabi Clm. Djawab Nabi atas hal ini, boekan djawab jang timboel dari fikiran

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 56/205

 

 pertimbangan Nabi sendiri, melainkan daripada Wahjoe Ilahy jang toeroen pada waktoe itoe, jang antaranja: ,,Djan

takoet, bahwasenja Allah beserta kita”. Dan Allah menoeroenkan sakinah padanja ……Sakinah adalah ketenteram

kemana hati jang menghilangkan was-was dan ragoe-ragoe, jang mendjadi sjarat akan kesempoernaan tawakkal semanoesia terhadap kepada Allah Soebhanahoe wa Ta’ala.

Dengan qoedrat dan iradat Allah S.W.T., maka sarang laba-laba jang sementara diboeat menoetoep pintoe goeha it

mendjadilah satoe benteng jang terkoeat, jang dapat mempertahankan Nabi dan Aboe Bakar dari pada serangan mo jang amat ganas dan kedjam itoe. Tiga hari tiga malam lamanja Clm. tinggal di goeha itoe bersama-sama dengan A

Bakar.

Selama itoe hingga kepada keloear kedoea mereka dari goeha Tsaur tsb., adalah 4 orang jang menoendjoekkan djasterhadap kepada Nabi dan Aboe Bakar, jang oleh karenanja nama mereka itoe tertjantum dengan tinta-mas dalam t

Agama Islam.

(1) ‘Abdoellah bin Aboe Bakar, jang selaloe membawa berita tentang keadaan dan kedjadian-kedjadian di Mekkah

sehingga pada tiap2 sa’at, Nabi senantiasa menge-tahoei akan hal ichwal itoe.(2) Asma binti Aboe Bakar, jang membawa makanan oentoek Nabi dan Ajahnja;

(3) ‘Amir bin Foehaira, boedjang Aboe Bakar, jang menggembala kambing-kambing-nja hingga di depan goeha ito

kemoedian memeres soesoe kambing itoe, boeat minoem kedoea mereka jang sedang terantjam bahaja penjerangan

hak dlolim itoe; dan(4) ‘Abdoellah bin ‘Oeraiqit, seorang boekan-Moeslim, jang membantoe Nabi dalam perdjalanannja menoedjoe ke

dengan ikoet berkendaraan onta di belakang Aboe Bakar. Pepergian ini terdjadi pada hari ke 4.Sementara itoe, berita ini sampailah poela kepada orang Mekkah, bahwa Nabi Clm, bersama2 Aboe Bakar dan seo

lainnja, lagi dalam perdjalanan menoedjoe ke Jatsrib.

Seorang jang gagah-berani, serta sentausa-koeat badan-toeboehnja, ditambah de-ngan dahaga akan doenia –sebab a

mendapat oepah 100 ekor onta, djika ia dapat memboenoeh Nabi–, Soeraqa bin Malik namanja, dengan bertoenggakoeda menge-djar Nabi. Dengan qoedrat-iradat Allah, maksoed djahat jang terkandoeng dalam hati Soeraqa itoe po

sampai. Daripada ia dapat memboenoeh Nabi, malahan ia meminta-minta ampoen kepada Nabi akan kesalahannja

 Nabi poen mengampoeni-nja poela, bahkan kepada Soeraqa tsb., ditjeriterakan satoe naboewwah, jang maksoed-njia (Soeraqa) kelak akan memakai binggel-binggel jang dipakai oleh radja-radja di Persia. Naboewwah ini tampak b

 pada zaman pemerintahan Chalifah ‘Oemar, kira-kira 24 tahoen sesoedah dioetjapkan.

Fasal 5: Sepandjang Perdjalanan Toeroen Ajat-ajat Al-Qoer'an

Dalam perdjalanan Hidjrah dari Mekkah ke Madinah itoe, Nabi Clm, selaloe mendapat wahjoe Ilahy, jang mendjad

koeatnja kepertjajaan, tegoehnja kejakinan, dalamnja faham, njatanja kebenaran, jang achirnja akan ber’akibat:keloehoeran dan ketinggian harkat-deradjat kaoem Moeslimin, baik dalam pandangan Allah maoepoen dalam pand

manoesia. Djandji2 Allah akan kemenangan jang hendak diperoleh di zaman jang akan datang poen terdapat poela

waktoe perdjalanan itoe.

Fasal 6 : Roe’jat tentang Hidjrah

Di dalam tarich terkenal, bahwa sebeloem Nabi melakoekan Hidjrah dari Mekkah ke Jatsrib, lebih doeloe Clm. di d

soeatoe roe’jat melihat dirinja pindah ke soeatoe tempat jang kaja dan banjak pohon-pohonan dan tanam-tanamannTempat jang demikian itoe tidak lain, melainkan Jatsrib, jang kemoedian dinamakan Madinah, tegasnja ,,kota”, ata

Madinatoen Nabi, jang ertinja ,,kotanja Nabi.”

Fasal 7 : Wahjoe jang Meramalkan Hidjrah

Pada zaman Mekkah jang terachir, toeroenlah wahjoe Ilahy jang mengandoeng ramalan akan Hidjrah Nabi dan sah

sahabatnja, sebagai jang kita dapati dalam Al-Qoer'an. Soerah Bani Israil (17) ajat 80 dan 81:

,,Katakanlah (hai) Toehan! Masoekkanlah kami dalam tempat masoek jang soetji (benar), dan keloearkanlah kami

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 57/205

 

tempat keloear jang soetji (benar), dan berilah kami kekoeasaan (kekoeatan) dari pada Moe, oentoek membela kam

,,Katakanlah! Haq telah datang, dan Bathil jang lari; (sebab) memang Bathil itoe bersifat pelari.”

Jang dimaksoedkan ,,tempat keloar” (moechradja) ialah ,,Mekkah” dan jang dimaksoedkan dengan ,,tempat masoe(moedchala) ialah ,,Madinah.” Jang dikatakan ,,Haq” di sini ialah ,,Agama Islam”, jang memang tidak mengandoen

dari pada Haq. Sedang jang dimaksoedkan dengan perkataan ,,Bathil” ialah tiap-tiap sesoeatoe jang tidak sesoeai a

 bertentangan dengan hoekoem-hoekoem Islam.

Fasal 8 : Pengikoet Nabi selama zaman Mekkah

Kalau dibandingkan oesaha dengan hasilnja, sebagaimana jang diperoleh oleh Nabi, soenggoeh-soenggoeh tidak seBegitoelah agaknja fikiran dan anggapan kita, sebagai manoesia.

Dengan propaganda jang sekoeat-koeatnja, dalam pimpinan Nabi sendiri –jang mendapat toentoenan langsoeng dar

Allah S.W.T.– selama 13 tahoen, hanja koerang-lebih ada 300 orang jang masoek Agama Islam.

Tetapi, orang-orang jang soedah memeloek Agama Islam waktoe itoe –soenggoeh-poen djoemlah mereka tampaknsedikit–, oekoeran kejakinan, iman dan deradjatnja djaoeh lebih tinggi dari pada oekoeran jang ‘oemoem dipakai p

dewasa ini. Mereka lari meninggalkan roemah2-nja, boekanlah sekali2 karena takoet dan ta’loek kepada moesoeh-

Islam, melainkan karena permintaan Nabi semata-mata, jang ta’ sampai hati melihatkan dan menjaksikan dengan m

kepala sendiri, penganiajaan kaoem Djahilin jang amat kedjam dan dlolim itoe.Kepertjajaan akan pertolongan Allah lebih besar dari pada kekoeatan balatentara moesoeh! Iman dan kejakinan leb

mendalam, lebih tegoeh dari pada roentjingnja toembak atau tadjamnja pedang! Mereka lebih soeka mati, ketimbanmeninggalkan Agama Allah! Mereka lebih senang dianija dan difitnah dari pada mesti tidak menoeroet-kan dan

mentjontohkan Soennah Rasoeloellah!

Periksalah sekali lagi djawab Clm, atas pertanjaan pamannja (Aboe Thalib): Nabi Clm, dan kaoem Moeslimin jang

mengikoetkan dia (walladzina amanoe ma’ahoe) hanja mengenal doea perkara: Mati-binasa pada djalan Allah (joeqatau mendapat kemenangan (jaghlib) dalam oesahanja mengembangkan Agama Allah. Periksalah lebih djaoeh Al-Q

soerah An-Nisa (4) ajat 74.

Lebih djaoeh kaoem Moeslimin pada zaman Nabi Clm. menganggap segala kesoekaran dan kesoesahan itoe hanjalsebagai satoe pertjobaan dan oedjian dari pada Allah Soebhanahoe wa Ta’ala belaka, satoe sjarat pengoeatkan Iman

 pentegoehan Tauhid, pendalamkan kejakinan, tegasnja: satoe sjarat bagi kemadjoean dan ketjerdasan roehany mandalam wadjibnja menghadapi tiap-tiap tanggoengan semasa hidoepnja di doenia jang fana ini.Kekoerangan kawan dan harta serta kekoeatan tidaklah mentjegahkan dia dari pada ichtiar mendjalankan wadjib! S

mereka sadar dan insjaf dengan sepenoeh-penoehnja, bahwa banjaknja oedjian dan pertjobaan dari pada Allah itoe

akan dapat mendjadi sebab akan ,,mentjepatkan boektinja djandji-djandji Allah kepada kaoem Moeslimin: kemoelidoenia dan achirat.” Berhoeboeng dengan ini bolehlah kita koetipkan ajat-ajat Al-Qoer'an, soerat Al-Baqarah, moe

155 hingga ajat 157.

,,Dan Kami (Allah) pastilah akan mentjoba kamoe dengan sesoeatoe dari pada ketakoetan dan kelaparan, dan keko

harta-benda, dan (kekoeranga) kawan, dan (kekoeranga) boeah-boeahan; dan (Kami–Allah) akan memberikan (menkan) berita baik (basjirat) kepada orang-orang jang sabar.”

,,(Ja’ni: kepada) orang-orang, jang djika datang moesibah atasnja, mengatakan: ,,Bahwasenja kita bagi (kepoenjaan

dan bahwasenja kita semoeanja akan kembali kepada-Nja.”,,Inilah orang-orang jang mendapat salawat (ampoenan) dan rahmat dari pada Toehan mereka; dan inilah orang-ora

mendapat pertoendjoek (hidajat).”

Sjahdan, maka dengan Hidjrah Nabi dari Mekkah ke Madinah itoe, terkoentjilah zaman Mekkah. Dari pada gambariwajat ini tahoelah kita nanti, apa bedanja, dan mana samanja, antara Mekkah dengan Madinah, teroetama sekali, d

hendak mentjon-tohkan Soennah Rasoeloellah Clm., sebagaimana jang dikehendaki oleh Party Sjarikat Islam Indo

-------Ζ Ζ Ζ  -------

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 58/205

 

BAB KEEMPAT

ZAMAN MADINAH TAHOEN HIDJRIAH PERTAMA

,,Bahwasenja mereka jang beriman dan berhidjrah dan beroesaha soenggoeh-soenggoeh pada djalan Allah dengan h

 bendanja dan dengan djiwanja (ja’ni: kaoem Moehadjirin), dan mereka jang memberi tempat berlindoeng dan men(ja’ni kaoem Ancar) –mereka inilah pelindoeng jang satoe atas jang lainnja …..”

Al-Qoer'an, Soerah Al-Anfal (8) ajat 72

Perdjalanan Nabi dari Mekkah ke Madinah itoe agak terlambat, sehingga pada tgl. 12 Rabi’oel-Awal –djadi 8 harikemoedian dari pada berangkatnja– baroelah Rasoeloellah tiba di tempat kedoedoekan jang baroe.

Sepandjang hitoengan achli tarich, adalah 12 Rabi’oel-Awwal tahoen ke-Nabian ke 13 atau tahoen Hidjriah pertam

sama dengan tanggal 28 Djoeni 622, menoeroet hitoengan takwin Masehi.

Fasal 1: Di Qoeba30

Rasoeloellah Clm. dalam pepergiaannja menoedjoe ke Madinah itoe, tidak laloe langsoeng kepada tempat jang dim

atas permintaan sahabat-sahabat Ançar jang tinggal di Qoeba, di antara mereka jang ternama ialah ‘Amroe bin ‘Au

Dari Qoeba ke Madinah hanja kl. 3 mly djaoehnja, dan masoek poela bagian kota jang terseboet belakangan ini. Dimoelai moela-moela didirikan satoe masdjid Islam, jang didirikannja soenggoeh-soenggoeh oentoek taqwa semata-

seperti jang tsb, dalam Al-Qoer'an, soerat At-Taubat (9) ajat 108:,,…sesoenggoehnja seboeah masdjid jang didirikan atas taqwa…”

Dengan tangannja sendiri, Nabi dan sahabat-sahabat beroesaha mendirikan masdjid itoe.

Fasal 2 : ‘Ali dan Sahabat-sahabat Moehadjirin Lainnja MenjoesoelSepeninggal Nabi, maka ‘Ali mendapat penganiajaan dari fihak kaoem Qoeraisj Djahilin. Setelah ia menjampaikan

 Nabi, oentoek mengembalikan barang-barang orang jang dititipkan kepadanja, maka berangkat poelalah ia menjoes

djedjak Nabi, menoedjoe ke Madinah.Sementara itoe ia telah terima kiriman soerat dan oeang dari Nabi, sebanjak 500 dirham, bagi membeli onta-onta, g

membawa anak-anak perempoean Nabi dan orang-orang ahli roemah, serta kaoem Moeslimin jang ta’ koeat berdja jang sedjaoeh itoe. ‘Ali sendiri berdjalan kaki, sehingga mendapat bengkak-bengkak.Perdjalanan dan persediaan oentoek keperloean itoe, semoeanja dilakoekan dengan semboenji-semboenji. Siang ha

memperhentikan diri dalam tempat jang soenji, dan hanja malam hari sadjalah dipakai bagi melakoekan perdjalana

Dengan pertolongan Allah, perdjalanan itoe berlakoe dengan selamat.Tetapi beloem djoega mereka sampai di Madinah, baroe di Qoeba, soedahlah mere-ka berdjoempa dengan Nabi

Rasoeloellah Clm. karena sebeloem datang di Madinah Rasoeloellah tinggal di Qoeba beberapa hari lamanja.

Fasal 3: Samboetan Pendoedoek MadinahTidak lama dari pada berangkat Nabi Clm. dari Mekkah, segeralah terdengar poela berita itoe oleh pendoedoek Ma

Perhatian sangat besar sekali. Boekan hanja dari kaoem Moeslimin belaka, tegasnja sahabat Ançar dan sahabat

Moehadjirin (jang Hidjrah setelah Bai’at ‘Aqaba jang Kedoea), melainkan orang Jahoedi poen ikoet poela menaroe perhatian atas kedjadian jang amat penting itoe.

Penting, boekan hanja boeat riwajat Islam sadja, tetapi djoega penting bagi riwajat doenia dan riwajat peri-kemano

‘oemoemnja. Karena risalah Clm., telah lebih doeloe diramalkan dalam Kitab-kitab soetji, sebeloem ia dilahirkan.Samboetan pendoe-doek Madinah sangat menggembirakan hati, baik dari pihak laki-laki maoepoen dari pihak 

 perempoean, jang semoeanja sama menoendjoekkan hormat atas kedatangan Clm. itoe.

Bahkan ditjeriterakan poela dalam riwajat, bahwa ada seorang Jahoedi, jang soeka memperhatikan tanda-tanda zam

menoeroet Kitab soetjinja, selaloe menanti-nanti dari menara, dan setelah tiba Clm., maka dengan segera dikenalnj

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 59/205

 

Tentang hal ini lebih djaoeh dimaktoebkan dalam Al-Qoer'an, Soerah Al-An’am (6) ajat 20.

Fasal 4: Masdjid jang Pertama-tama di Madinah31Begitoe besar samboetan dan kegembiraan pendoedoek Madinah, sehingga ma-sing-masing ingin, soepaja Nabi Cl

 berhenti di roemahnja.

 Nabi Clm. tidak soeka memilihnja sendiri, mana tempat jang patoet dan jang ia soekai, tetapi dengan kepertjajaan j penoeh-penoeh kepada Pilihan Allah, maka, laloe melepaskan ontanja, dan dengan sabar ia menoenggoe berhentinj

itoe.

Dengan tidak disangka-sangka, maka onta jang ditoenggangi oleh Clm, itoe berhenti di tanah-lapang, kepoenjaan 2anak jatim. Soenggoehpoen kedoeanja anak jatim itoe dengan ichlas ingin sekali menjerahkan tanahnja bagi keperl

Islam, tetapi Clm, tidak menjetoedjoeinja, jang achirnja kedoea mereka itoe poen menerima poela bajaran oeang ha

Di sinilah moela-pertama didirikan masdjid Islam di Madinah, jang pemboeatan roemah soetji itoe dilakoekan oleh

dan sahabat-sahabat Ançar dan Moehadjirin jang ada pada waktoe itoe. Semoeanja pekerdja, dari Nabi Clm, hinggsahabat-sahabat –sebab dalam hal ini memang tidak ada bedanja sedikit poen djoega–, melakoe-kan kewadjiban

mendirikan roemah-soetji (masdjid) itoe sebagai satoe kehormatan dan karena Allah semata-mata.

Wadjib diperingati masdjid itoe karena sederhananja, malahan lebih dari pada sederhana, karena tembok-temboknj

diboeat dari pada tanah, tiangnja dari pohon korma, atapnja dari tangkai-tangkai dan daoen-daoen korma. Tanahnjaditoetoep dengan batoe-batoe ketjil, agar djangan betjek, djika toeroen hoedjan.

Fasal 5: Soeffah32

Di salah satoe pendjoeroe tanah lapang itoe didirikan satoe roemah pandjang, jang di dalam tarich terkenal dengan

Soeffah. Moela-moela roemah pandjang ini diperoentoekkan bagi keperloean sahabat Moehadjirin, jang beloem

mempoenjai roemah. Tetapi achirnja Soeffah itoe mendjadi satoe balai pengadjaran dan pendidikan jang teroetamamana diadjarkan dan dididikan sjari’at Agama Islam setjoekoep-tjoekoep dan seloeas-loeasnja atas pimpinan Clm.

Djika mendengar perkataan Soeffah, dari sendirinja kita ingat akan Masdjid Madinah jang pertama-tama itoe, kare

kedoea tempat itoelah teroetama sekali dilakoekan pengadjaran dan pendidikan. Djadi kedoea bangoenan itoesoenggoehpoen doea sifat-nja, tetapi hakikatnja satoe, boleh dibedakan, tetapi ta’ dapat dipisahkan. Selain dari pad

samping masdjid itoe diboeatnja 2 kamar, jang meloeloe diper-oentoekkan bagi Clm. dengan ahli-roemahnja.33Tentang hal pendidikan dan pengadjaran jang dilakoekan di Soeffah itoe, di be-lakang akan kita oeraikan lebih djao

Fasal 6 : Pergaoelan antara sahabat Ancar dan Moehadjirin

Pekerdjaan jang pertama-tama sekali diatoer oleh Nabi Clm, ialah tentang Sem-bahjang, istimewa sembahjang berdjama’ah. Kita tentoe dapat kira-kirakan sendiri, betapa pentingnja sembahjang itoe, jang berkenaan dengan dja

maoepoen roehany.

Setelah Clm, selesai mengoeroes bagian ,,moe’amalah ma-’Allah” (kewadjiban manoesia terhadap kepada Allah d

langsoeng dan choesoes), maka kewadjiban kedoea jang dilakoekan Clm, ialah mengatoer: pergaoelan hidoep bers bagian pem-bagian rizki.

Peratoeran pembagian rizqi jang amat sempoerna, dan pergaoelan antara sahabat Ançar dan sahabat Moehadjirin ja

rapat dan sentausa itoe, tidaklah terdapat di dalam riwajat peri-kemanoesiaan di loearnja.Pergaoealan hidoep bersama dan pembagian rizki pada waktoe itoe didasarkan atas perikatan-persaudaraan jang am

kekal. Mereka berkoempoel di Madinah meroe-pakan satoe ,,persatoean jang bersandarkan kepada ke-Satoean

(Wahdaniyah) Allah Soebhanahoe wa Ta’ala”, persatoean sedjati jang dikehendaki oleh Agama Allah, persa-toean bertali ma’any, persatoean bathin, persatoean Agama, persatoean Islam.

Dengan berkat toentoenan dan pimpinan Nabi Rasoeloellah Clm., maka persatoe-an-manoesia, persatoean bangsa i

dapatlah mewoedjoedkan satoe tjontoh, jang wadjib mendjadi tauladan dan bagi segenap bangsa-manoesia, istimew

 jang telah termasoek dalam golongan Moeslimin. Dengan kejakinan sepenoeh-penoehnja, bahwa toedjoean hidoep

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 60/205

 

manoesia tidak lain, melainkan ,,wadjib Bakti kepada Jang Maha Soetji”, maka I’tiqad jang demikian itoe poelah ja

dapat menoemboehkan ‘amal jang sempoerna, sepandjang hoekoem sjari’at Agama Islam. Dengan I’tiqad ,,Wadjib

itoe, timboellah kejakinan-kejakinan dan kepertjajaan-kepertjajaan, bahwa:(1) Sesoeatoe jang ada di boemi dan langit dan jang di antara kedoea itoe (lahoe mafissamawati wama fil-ardli wam

hoema), tegasnja semoeanja machloek itoe ialah di dalam genggaman Qoedrat-Iradat Allah S.W.T. Ialah jang men

dan Ia poelalah jang mentiadakan; Ia jang menggerakkan dan Ia jang mendiamkan; Ia jang menghidoepkan dan Ia jmematikan; begitoelah seteroesnja.

(2) Djadi semoeanja jang kita dengar, kita lihat, kita rasakan, kita ketahoei dan dapat kita selidiki itoe adalah timbo

karena kemoerahan Allah semata-mata. Sehingga hidoep dan mati manoesia, sedikit dan banjaknja rizki jang diterimanoesia, semoeanja itoe di dalam pandangan Islam hanjalah Kemoerahan Allah belaka.

(3) Manoesia menerima Kemoerahan Allah, dan manoesia wadjib poela memper-goenakan kemoerahan Allah itoe

tjara dan lakoe jang sepadan dengan hoekoem Islam. Kita katakan disini ,,Wadjib Mempergoenakan”, karena meno

 peladjaran Agama Islam segala jang ada pada kita dan jang di loear kita –beroepa harta-benda dan lain2– hanjalah dari pada Allah belaka. Oleh sebab kita wadjib menjampaikan amanat, maka wadjib poelalah kita memper-goenaka

kemoerahan, menoeroet peratoeran sepandjang hoekoem sjari’at Agama Islam.

(4) Adapoen tempat dan tjara mempergoenakannja, tidak boleh poela menoeroet kehendak manoesia, jang moedah

oleh hawa dan hawa-nafsoenja, melain-kan menoeroet adjaran-adjaran Al-Qoer’an, dan Soennah Rasoeloellah jangialah tjontoh jang paling oetama, paling tinggi, paling loehoer dan paling sempoerna, baik dalam pandangan manoe

maoepoen dalam pandangan Allah S.W.T.Lebih tegas lagi, djika kita katakan di sini, bahwa kemoerahan Allah jang diberikan kepada manoesia sebagai aman

hendaknja dibelandjakan bagi:

(a) Mempertahankan hak-hak Islam, hak-hak kaoem Moeslimin.

(b) Mengoeatkan dan menjentausakan Agama Islam, dan(c) Menjempoernakan berdjalannja hoekoem-hoekoem Allah, di antara bangsa manoesia.

Sjahdan, maka dengan I’tiqad, kepertjajaan dan kejakinan jang seroepa itoe --jang penoeh tjontohnja dalam perdjal

 Nabi Rasoeloellah Clm.--, timboellah Perikatan-Persaudaraan jang Sedjati, jang tidak dapat ditjeraikan oleh siapa d poen djoea. Tjamkanlah, betapa sabda Nabi Clm Waktoe mengadakan Bai’at ‘Aqaba jang Kedoea: ,,darahmoe iala

darahkoe, akoe adalah bagi kamoe dan kamoe adalah bagikoe.”Lebih djelas dan lebih tegas lagi, djika kita nanti sampai kepada pembitjaraan tentang Bai’at-oer-Ridhwan atau BaiSjadjarah, jang dilakoekan hampir bersamaan dengan Pedjandjian Hoedaibiyah, ja’ni: ,,Hidoepmoe ialah hidoepko

matimoe ialah matikoe”, karena masing-masing dan segenap mereka jang menjatakan Bai’at itoe soedahlah berkeja

dan beri’tiqad: ,,Hidoep dan mati bagi Allah, karena Allah dan pada djalan Allah.”Hatta, maka kedatangan sahabat Moehadjirin di Madinah itoe tidak oentoek berda-gang ataupoen beroesaha bagi

kehidoepan mereka, sehingga dari sendirinja tentoelah tidak membawa bekal jang tjoekoep, bahkan sebagian besar

 pada mereka itoe adalah orang-orang jang miskin.

Tiap-tiap sahabat Moehadjirin menghoeboengkan diri dengan sahabat Nasir, terikat oleh tali-persaudaraan jang soe bergaoel sehari kesehari dengan ketjintaan jang timboel dari ichlas hati, serasa-sefaham, semaksoed dan setoedjoea

djaoeh lagi, tiap-tiap sahabat Nasir mengambil saudaranja Moehadjirin di roemahnja –jang lainnja masoek mendja

 pendoedoek Soeffah –dengan menjerahkan separoh dari pada roemah itoe kepadanja, oentoek dipakai bagi keperlodirinja. Dan jang sangat mengherankan lagi ialah, bahwa mereka membagi sama-rata segala harta bendanja dan bin

ternaknja. Tentang pergaoelan hidoep bersama antara kedoea golongan itoe, lebih tegas dinjatakan di dalam Al-Qo

soerah Al-Anfal, ajat 72, seperti jang tertoelis pada kepala Bab ini.Begitoelah gambaran pergaoelan hidoep antara sahabat Ançar dan Moehadjirin, satoe tjontoh jang moelia, jang wa

ditiroe oleh tiap-tiap manoesia jang hendak mentjapai deradjat keloehoeran dan kemoeliaan, di doenia dan di achir

Semoeanja itoe tidaklah kita dapati dalam riwajat bangsa manoesia jang lainnja, di loear Islam.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 61/205

 

Fasal 7: Perbedaan dan Persamaan antara Ançar dan Moehadjirin

Dari pada ertinja perkataan sadja, tjoekoeplah kiranja oentoek mengetahoei perbedaan antara Ançar dan Moehadjir

Ançar (djama’) asalnja dari perkataan Nasir (moefrad) jang bererti ,,pembela”. Djadi perkataan Ançar itoe bererti: pembela-pembela atau penolong-penolong, ja’ni penolong-penolong Rasoeloellah Clm., dan saha-bat-sahabatnja ja

 bersama-sama Clm. Itoe; pembela Agama; mereka itoe adalah pendoedoek Madinah asli, jang ikoet Bai’at ‘Aqaba

Pertama dan jang Kedoea (soempah-kesetiaan).Sedang Moehadjirin (djama’–meervoud) asalnja dari perkataan Moehadjir (enkv.), jang bererti: seorang jang hidjra

Moehadjirin itoe orang-orang jang hidjrah. Mereka itoe orang-orang Mekkah jang telah hidjrah ke Habsji ataupoen

hidjrah ke Madinah.Berlainan dengan kaoem Ançar jang pada ‘oemoemnja kaoem-tani, maka kaoem Moehadjirin ini sebagian besar te

golongan kaoem dagang. Oleh sebab itoe, maka pada zaman moela-moela ada pergaoelan hidoep di Madinah antar

dan Moehadjirin, kaoem Ançar menawarkan setengahnja keoentoengan dari oesaha betjotjok tanam kepada kaoem

Moehadjirin, tetapi sebagian dari pada mereka itoe menolaknja. Boekan karena boekan-haknja oentoek menerima pemberian jang timboel dari pada ichlas hati itoe, melainkan ,,koerang-oetama” di dalam pandangan pihak Moehad

Semoeanja itoe berlakoe tidak hanja jang berkenaan dengan pembagian rizqi jang biasa sadja, tetapi djoega tentang

 pembagian-waris tidak berdjalan menoeroet perhoe-boengan darah, melainkan menoeroet perikatan agama. Hal ini

 beroebah, setelah habis Perang Badar toeroen ajat 6 dari pada soerah Al-Ahzab (33).Djadi teranglah soedah, bahwa perbedaan antara kaoem Ançar dan kaoem Moeha-djirin itoe pada ‘oemoemnja han

didalam hal tempat-kelahiran34 dan tjara mentjari penghidoepan belaka. Sedang di dalam kelakoean dan perboeataataupoen jang liannja, semoeanja sama, sebab sekalian mereka itoe sama-sama dan bersamaan terboeat ‘amal meno

 perintah-perintah Allah dan Rasoel-Nja.

Fasal 8: Zaman BaroePermoelaan zaman Madinah terkenal sebagai ,,Zaman Baroe”; ,,Baroe”, karena menimboelkan jang baroe, jang ber

sjari’at Nabi Clm. dan ,,Baroe”, karena mem-baroekan jang lama. ,,Baroe”, di dalam kepertjajaan dan I’tiqad! ,,Bar

dalam kela-koean dan perboeatan! ,,Baroe”, karena si bathil ditindih oleh si haq! ,,Baroe”, karena gelap (djahil) digdengan terang benderang dari pada tjahaja Ilahy! ,,Baroe”, karena Agama Allah moelai berdjalan dalam segala hal-

hidoep dan hehidoepan manoe-sia! ,,Baroe”, karena boedi-pekerti dan achlaq jang rendah diganti oleh boedi-pekert jang tinggi, moelia dan oetama serta indah! ,,Baroe”, karena permoesoehan linjap (teroetama antara kabilah dan kamitsalnja: Bani Aus dan Bani Chazradj) diganti dengan persaudaraan jang koeat dan kekal! ,,Baroe”, karena keboe

keganasan serta kedloliman diganti dengan kehaloesan boedi, ketjintaan dan ke’adilan! ,,Baroe”, dalam segala-gala

Inilah poela sebabnja, maka kota Jatsrib –setelah Hidjrah Nabi Clm,— dinamakan: Madinatoel-moenawwarah”, er,,kota jang bertjahaja”, atau singkatnja ,,Madinah” (kota). Tjahja jang terang-tjoeatjanja itoe, sinar dari pada tjahja

semata-mata!

Fasal 9: Baitoel-Mal jang PertamaKarena pada zaman tsb, di atas moelai tersoesoen pergaoelan hidoep setjara Oemmat, sebagai jang dikehendaki ole

Qoer'an, maka peratoeran jang demikian itoe menghendaki akan berdirinja satoe ,,Peti Perbendaharaan ‘Oemoem”

 penjimpanan harta-benda Oemmat, jang dipergoenakan oentoek keperloean Oemmat itoe, dalam Baktinja kepada JPeti perbendaharaan ‘Oemmat jang demikian itoelah jang dinamakan Baitoel-Mal, jang moela-pertama di perdirika

awwal zaman Madinah.

Fasal 10: Perboeatan Sijasah dari pada Clm

Di atas telah kita rawaikan dengan singkat, bahwa perboeatan Nabi Clm. jang pertama-tama sekali ialah mengatoer

memimpin tentang segala sesoeatoe jang mengenai ,,Bakti Choesoes kepada Allah” (‘ibadah). Kemoedian Clm.

menjoesoen dan mengatoer segala apa jang perloe bagi pergaoelan hidoep bersama (idjtima’y –sociaal leven), anta

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 62/205

 

Moeslim dan Moeslim, antara Moeslim dengan Moeslimah, antara Moeslim dengan boekan-Moeslim, di dalam

kelakoekan, kesopanan dlls., jang semoeanja itoe dengan tjontoh dan tauladan jang njata dari pada Clm, sendiri. Se

itoe, maka Clm. mengadakan Pedoman bagi menjoesoen dan mengatoer Oemmat: per-hoeboengan, hak dan kewadantara anggauta-anggauta Oemmat itoe satoe dengan jang lainnja, dan perhoeboengan, hak dan kewadjiban antara O

 jang dipimpin oleh Nabi Clm. dengan golongan-golongan jang di loearnja.

Bolehlah di sini diterangkan, bahwa di Madinah adalah tinggal doea golongan bangsa jang besar, jang beda agama asalnja. Jang satoe termasoek bangsa Jahoedi, dengan mengikoeti agama nenek-mojangnja (Agama Jahoedi), terdir

 pada kabilah-kabilah (atau kaoem-kaoem) Banoe Nadhir, Banoe Qoeraidho dan Banoe Qainoeqa’, sedang golongan

lain ialah bangsa ‘Arab, jang beragamakan Watsaniyah, terdiri dari pada kabilah-kabilah (atau kaoem-kaoem) Bandan Bani Chazradj.

Sebeloem datangnja Nabi Clm. dengan membawa amanat Allah jang beroepa Agama Islam di kalangan golongan-

golongan bangsa itoe, maka mereka itoe satoe sama lainnja, selaloe bermoesoeh-moesoehan, jang atjap kali menim

 peperangan jang hebat.Tetapi setelah Clm. tiba di Madinah dan menjiar-njiarkan kemolekan, keoetamaan dan keindahan Agama Allah, m

dengan sekedjab mata linjaplah permoesoehan dan perpetjahan itoe, diganti dengan berkasih-kasihan dan persatoea

rapat, persatoean jang berdasarkan kepada ,,ketakoetan kepada Allah”, persatoean jang digaboengkan dengan tali-t

(perintah-perintah) Allah, persatoean jang dipersendikan atas ridlo dan ichlas hati dari pada masing-masing dan seganggauta Oemmat itoe, sebagai jang dinjatakan di dalam Al-Qoer'an, soerah Al-Baqarah (2) ajat 143:

,,Demikianlah Kami (Allah) telah mendjadikan kamoe (kaoem Moeslimin) satoe Oemmat jang wasth (terpilih atauterdjoendjoeng), agar soepaja kamoe mendjadi pembawa persaksian kepada manoesia dan agar soepaja Oetoesan

(Rasoeloellah Clm.)djadi seorang pembawa persaksian kepada kamoe…”

Agama Islam menoedjoe kepada kesempoernaan perikatan segenap bangsa ma-noesia di permoekaan boemi ini,

menetapkan peratoeran-peratoeran jang mengenai perhoeboengan antara anggauta-anggauta di dalam Oemmat itoe(intern), dan menetapkan poela perhoeboengan antara Oemmat Islam dan jang boekan Islam.

Maka Clm. sebagai Nabi Allah jang bidjaksana dan sebagai ahli sijasy (diplomat) jang loehoer dan tinggi deradjatn

tidaklah Clm. loepa, oentoek mengadakan perhoe-boengan antara Oemmat Islam di Madinah dan Bangsa Jahoedi jtinggal di Madinah itoe poela, karena masing-masing dan kedoea mereka itoe tentoelah mempoenjai kepentingan ja

 bersamaan, kepentingan jang tidak mengoebah I’tiqad atau perboe-atan, soenggoehpoen berlainan agama dan faham ja’ni: kepentingan pertahanan dan pembelaan tanah Madinah dari pada serangan moesoeh jang mana poen djoega.Lebih djaoeh bolehlah di sini kita gambarkan dengan ringkas perdjandjian-perdjandjian (intern dan extern), sebaga

 berikoet:

(1) Tiap-tiap anggauta (burger) atau golongan-golongan (groepen) jang termasoek di dalam ikatan Oemmat Islam itidak boleh melakoekan atau menghentikan sesoeatoe perboeatan, baik jang keloear maoepoen jang ke dalam, di da

mem-boeat perdamaian antara satoe dengan lain ataupoen di dalam menghadapi perang. Sesoeatoe jang berkenaan

itoe, wadjib didjalankan bersama-sama (gemeen-schappelijk), jang dipimpin oleh Nabi sendiri.35

(2) Orang-orang Jahoedi atau bangsa Jahoedi segenapnja, jang soedah menghoe-boengkan diri dengan Oemmat Islmempoenjai hak persamaan (gelijk-waandige rechten) dengan anggauta-anggauta Oemmat Islam, di dalam hak me

menerima bantoean dan pertolongan serta perboeatan jang baik.36

(3) Mereka itoe (orang-orang Jahoedi) haroes mendapat perlindoengan dari Oemmat Islam, djika mereka mendapa penghinaan ataupoen menderita penganiajaan dari fihak mana poen djoega.

(4) Mereka itoe (kaoem Jahoedi) jang tinggal di Madinah, dari kabilah manapoen djoega --mitsalnja: Kabilah ‘Auf,

 Nadjdjar, Djasjm, Tsa’laba, Harits dan Aus--, dengan Oemmat Islam di Madinah, mendjadilah satoe Oemmat (nati(5) Mereka itoe (kaoem Jahoedi) mempoenjai hak jang leloeasa oentoek mendjalankan kejakinan-agamanja (godsd

overtuiging), sebagai leloeasanja kaoem Moesli-min mendjalankan ke-Islamannja.

(6) Orang-orang atau bangsa-bangsa jang mendjadi sahabat atau teman serikat (bondgenooten) dari bangsa Jahoedi

mendapat hak poela jang sama dengan mereka itoe, dalam keamanan mempertahankan dirinja maoepoen dalam kel

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 63/205

 

an mendjalankan agamanja.

(7) Oleh sebab kedoe golongan itoe (Islam dan Jahoedi) soedah mendjadi satoe Oemmat, maka barang siapa jang

memperboeat kesalahan --dengan tidak pandang dari pihak mana, dan dengan tidak memperbedakan kejakinan-agaataupoen kebangsaan-nja-- akan mendapat toentoetan dan hoekoeman, menoeroet ke’adilan jang diperin-tahkan ole

Soebhanahoe wa Ta’ala.37

(8) Orang-orang Jahoedi haroeslah memperhoeboengkan diri (membantoe) kaoem Moeslimin, bilamana ada serangmoesoeh, bagi memperlindoengi tanah Madi-nah.

(9) Bagi mereka jang mengakoei akan Perdjandjian ini, haroeslah menganggap tanah Madinah sebagai Tanah jang

disoetjikan.(10) Orang-orang Jahoedi jang mendjadi sahabat, atau jang diperlindoengi, atau jang mendjadi teman-serikat bangs

Jahoedi, dapatlah perlakoean jang hormat, seperti kehormatan jang diberikan oleh kaoem Moelimin terhadap kepad

sahabat, kepada orang2 jang diperlindoengi ataupoen kepada kawan serikat mereka itoe. Demikian poela sebaliknja

satoe dengan jang lainnja.(11) Tiap-tiap Moeslim haroes mendjaoehkan diri dari pada tiap2 perboeatan jang salah, jang dlolim, jang meroesa

tegasnja segala perboeatan jang mendjadi larangan Allah dan Rasoel-Nja.

(12) Tidak seorang poen jang boleh membela, menolong atau membantoe orang-orang jang berboeat kesalahan ata

kedjahatan --dalam pandangan Allah dan Rasoel-Nja--, walau ia sanak-keloearga atau saudaranja sendiri.(13) Segala sesoeatoe jang terdjadi di antara anggauta atau golongan dari pada Oem-mat itoe, jang baroe ataupoen

dichawatirkan kelak akan dapat menimboelkan satoe bentjana, kesoesahan atau kesoekaran, hendaklah dikembalikkepada Allah dan Rasoel-Nja.

Fasal 11: Nabi mendjadi Kepala Oemmat

Sekianlah isi Perdjandjian itoe, sekadar jang perloe-perloe. Dari pada Perdjandjian itoe njatalah, bahwa jang mendjKepala Oemmat ialah djoendjoengan kita Rasoeloellah Clm sendiri. Boekan karena mentjari pengaroeh ingin mend

kepala Oemmat, boekan karena nafsoe hendak mendjadi pemimpin sesoeatoe golongan, melainkan karena keindah

 boedinja, keloehoeran martabatnja, kebidjaksaan dan keoetamaan di dalam kela-koean dan perboeatannja, jang semitoe mendjadi sjarat akan patoetnja seseorang manoesia mendjadi Kepala dari sesoeatoe Oemmat.

Demikianlah moela-pertama tampaknja anoegrah dan keroenia Allah Soebhana-hoe wa Ta’ala kepada Nabi-Nja janPenoetoep, dan kepada sekalian kaoem Moeslimin dan Moe’minin, jang mengikoeti (itiba’) djedjak-langkah Clm iadanja.

Fasal 12: Di Madinah Moelai Tampak Sji’ar-oel-IslamAgama Allah moelai memantjarkan tjahajanja dengan terang-tjoeatja. ‘Ibadah moelai berlakoe dengan leloeasa. M

 perloelah didirikan masdjid2, oentoek meloeas-kan tempat2 ‘ibadah itoe; moelai itoe tampaklah sji’ar Islam jang se

Fasal 13: Bahaja dari Dalam (Kaoem Moenafiqin)Sebeloem datang Nabi Clm. di Madinah adalah seorang jang besar pengaroehnja di antara kabilah-kabilah jang ting

Madinah, bernamakan ‘Abdoellah bin Oebay. Setelah Clm. tiba di sana, maka hilanglah pengaroehnja, ‘ibarat tjaha

 bintang pada waktoe siang hari. Boekan karena direboet pengaroehnja, tetapi karena terang-tjoea-tjanja Noer Ilahysedang memantjarkan tjahajanja di tanah Madinah itoe.

‘Abdoellah bin Oebay masoek Islam, ialah satoe-satoenja djalan oentoek memperta-hankan pengaroehnja, istimew

karena sebeloem itoe pendoedoek tanah Madinah soedah berniat hendak menobatkan dia mendjadi radja. Oleh sebamaka taslim (ta’loek) dia hanjalah pada dlohirnja sadja, sedang bathinnja selaloe mentjari pengaroeh oentoek 

mendjatoehkan Nabi Clm., karena Clm. inilah jang dianggap menghilangkan pengaroehnja itoe.

Di hadapan Nabi Clm. dan di hadapan sahabat-sahabat Nabi jang terdekat (setia), ia selaloe menoendjoekkan perbo

sebagai Moeslim, tetapi di belakang kemoedi-an ia mengandjoerkan dan mengepalai satoe ,,pergerakan-rahasia”, ja

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 64/205

 

 bermaksoed hendak membasmi Agama Allah dan kaoem Moeslimin. ,,Pergerakan rahasia” itoe tambah hari tamba

madjoe dan loeas. Orang-orang jang masoek pergerakan rahasia itoe, jang perboeatannja ta’ sesoeai dengan hatinja

dalam riwajat terkenal sebagai orang-orang jang bermoeka doea, atau kaoem Moenafiqin.39

Fasal 14: Bahaja dari Loear 

Walaoepoen kedoedoekan Nabi Clm. di Madinah itoe pada dlohirnja dalam aman dan tenteram, tetapi Clm. sebagaKepala Oemmat jang tinggi martabatnja, dan sebagai djenderal jang amat bidjaksana, sadarlah dengan sepenoeh-pe

kesadaran, bahwa Oemmat Islam di Madinah itoe terkepoeng oleh moesoeh dari segala pendjoeroe dan arah.

Dari ,,dalam” bolehlah sewaktoe-waktoe terganggoe keamanan dan ketenteraman, djika ,, pergerakan rahasia” itoemelakoekan serangannja! Dan dari fihak ,,loear” –pihak kafirin Qoeraisj di Mekkah– terdengar poela chabarnja, jan

mereka itoe soedah mengoempoel-ngoempoelkan segala keperloean, oentoek menjerang benteng kaoem Moeslimin

Madinah.

Lebih-lebih lagi kesadaran Rasoeloellah sebagai djenderal-perang oentoek memper-lindoengi kaoem Moeslimin daAgama Allah, karena sering kali toeroen wahjoe Ilahy, jang mengandoeng peringatan-peringatan, agar soepaja Clm

sahabat-sahabatnja selaloe berhati-berhati dan bersedia-bersedia, dan djangan sampai lalai sesa’at poen djoea.

Bagi mendjaga keselamatan dan kemerdekaan Oemmat Islam,dan terpeliharanja Agama Allah, maka Rasoeloellah

senantiasa melakoekan penjelidikan oentoek mengetahoei keadaan-keadaan kabilah di sekeliling tanah Madinah. Sdari pada kabilah2 itoe, soenggoehpoen masih tetap memegang agama nenek mojangnja, tetapi telah soeka melahir

 perdjandjian persahabatan antara mereka dengan kaoem Moeslimin.

------Ζ Ζ Ζ  -----

BAB KELIMAPERTAHANAN KAOEM MOESLIMIN

ATAS SERANGAN-SERANGAN MOESOEH

,,Dan lagi soeatoe (keroenia) jang kamoe soekai; Pertolongan dari Allah dan Kemenangan jang dekat; dan sampaik

 berita-baik (basjirat) kepada orang-orang jang beriman.” Al-Qoer'an, Soerah As-Saf (61) ajat 13.

Fasal 1: Tahoen Hidjrah KedoeaTahoen jang pertama dari pada Hidjrah dipergoenakan oleh Nabi Clm. oentoek menjoesoen hidoep bersama di kala

kaoem Moeslimin, ke dalam maoepoen ke loear. Sedang Tahoen Hidjrah Kedoea (2 H) diperoentoekkan bagi perta

 pemeliha-raan dan penjentausakan kemerdekaan dan hak kaoem Moelimin. Dalam tahoen ini dan dalam tahoen2 ja berikoetnja, kita dapat menjaksikan, betapa lakoe dan langkah Rasoeloellah Clm. membela Agama Allah dari pada

serangan-serangan moesoeh-moe-soehnja itoe.

Sjahdan, maka semoeanja itoe, sekadar jang perloe-perloe akan kita rawaikan dalam beberapa fasal dan bagian-bag jang berikoet, menoeroet tahoen-tahoen kedjadian-nja (chronologis), agar soepaja dapatlah hendaknja kita mendap

gambaran jang tegas dari pada Perdjalanan Nabi Clm. beserta sahabat-sahabatnja (walladzina ‘amanoe ma’ahoe).

(1) Oesaha Memboenoeh Nabi ClmWalaupoen kaoem Jahoedi telah memboeat perdjandjian dengan kaoem Moesli-min, oentoek mempertahankan dan

menjentausakan Keradjaan Madinah, tetapi dalam permoelaan Tahoen 2 H. Mereka itoe poen soedah moelai tampa

,,hendak tjidera djandji.”Mereka jang soedah ikoet bersoempah, akan mendjaga dan memelihara kesentau-saan Keradjaan Madinah, dengan

semboenji-semboenji telah memboeat perhoeboengan rahasia dengan kaoem Qoeraisj di Mekkah. Bahkan mereka

(kaoem Jahoedi) menda-pat soerat poela dari pada orang Qoeraisj di Mekkah, oentoek memboenoeh Nabi Rasoe-loClm. Bagi menjampaikan maksoed jang djahat itoe, maka mereka mengoendang Nabi di roemahnja. Tetapi dengan

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 65/205

 

Allah Soebhanahoe wa Ta’ala, segala maksoed chianat itoe sia-sialah adanja.

(2) Perang Badar40Sepandjang berita dalam tarich, maka Perang Badar itoe terdjadi di dalam boelan Djoemadil-Achir 2 H, atau meno

hitoengan tahoen Masehi 623 (623 M). Djika sebab-sebab jang menimboelkan peperangan itoe didjatoehkan atas p

kaoem Moeslimin, maka ,,kesalahan” itoe adalah terletak dalam tanggoengan seorang kepala-pasoekan, bernama‘Abdoellah bin Djahsj, jang telah berlakoe tidak menoeroetkan perintah jang tentoe-tentoe (instructie dan disciplin

sehingga menjebabkan terboe-noehnja seorang bernama ‘Abdoellah bin Hadhrami. Pihak Qoeraisj tidak soeka men

oeang pergantian darah –seperti biasa berlakoe di antara mereka—, melainkan ,, kesalah-an” jang sama sekali tidakdisengadja itoe, bagi kaoem Qoeraisj tjoekoeplah mendjadi alasan oentoek menjatakan perang kepada kaoem Moes

Persediaan pihak kaoem Moeslimin sangat koerang, baik orang-orangnja maoepoen kelengkapan sendjatanja. Djoe

kaoem Moeslimin jang ikoet perang melapangkan moesoehnja itoe hanjalah ada 313 orang, sedang di antara merek

ada jang terlampau moeda ataupoen sangat toea.Sementara itoe balatentara kaoem Qoeraisj sangat koeat. Djoemlahnja tidak koerang dari 3 kali lipat ganda dari pad

djoemlah balatentara Moeslimin, sedang alat sendjatanja poen amat lengkap dan tjoekoep. Balatentara Moeslimin j

seketjil itoe di dalam ke-adaan jang serba koerang, dengan semata-mata bersandarkan kepada Kehendak (Iradat) da

Kekoeasaan (Qoedrat) Allah S.W.T., jang sepenoeh-penoehnja, madjoelah menem-poeh moesoeh dengan berani dahebatnja, sehingga balatentara kaoem Qoeraisj jang dalam keadaan serba lengkap dan tjoekoep itoe, terpaksalah

meninggalkan gelang-gang peperangan, karena ta’ tahan mendapat serangan dari pihak kaoem Moeslimin.Dengan kepertjajaan jang sepenoeh-penoehnja akan Kemenangan jang didjan-djikan Allah41 dan balatentara ghaib

(malaikat) jang akan ditoeroenkan Allah oentoek membantoe kaoem Moeslimin42, dan pertjaja poela akan djandji

hendak membas-mi kaoem Kafirin43, maka semoeanja itoelah jang teroetama dan jang pertama-tama sekali mendj

sebab akan datangnja Kemenangan pada pihaknja kaoem Moeslimin di Perang Badar.Boekan karena banjak djoemlah orangnja! Boekan karena tjoekoep dan lengkap alat-peperangannja! Boekan poela

keberanian jang timboel dari ketjakapan dan ketangkasan orang-orangnja! Tetapi hanjalah karena balatentara kaoem

Moeslimin mendapat pertolongan dari pada Allah Soebhanahoe wa Ta’ala! Dengan keadaan ke-lam-kaboet dan komasoet balatentara Qoeraisj meninggalkan gelanggang pepera-ngan di Badar itoe, dan meninggalkan poela beberap

 perang dan berpoeloeh-poe-loeh orang tawanan.Berhoeboeng dengan kemenangan bala-tentara kaoem Moelimin di Badar itoe, sepandjang berita riwajat jang diteroleh beberapa ahli-tarich jang masjhoer, perloelah kita peringati, bahwa dalam peperangan itoe tampaklah boeat pe

kali ketjakapan, ketangkasan, kepandaian dan kebidjaksanaan Rasoeloellah Clm. sebagai djenderal perang, jang de

 balatentara ketjil dan keadaan serba koerang dapatlah mengalahkan soeatoe bala-tentara jang berlipat-lipat kali gan besarnja, dalam keadaan jang lengkap dan tjoekoep.

Dalam riwajat itoe poela diterangkan, bahwa pada waktoe perang Badar, Rasoe-loellah Clm. mempergoenakan soe

tjara (methode) menoeroet ‘ilmoe perang (stra-tegie) jang amat modern pada zaman itoe, jang tidak pernah dikenal

sebeloemnja. Pertama-tama sekali segenap barisan itoe haroes menoeroetkan perintah-perintah jang tetap dan tento(discipline) dari pada pemimpinnja (djenderal-perang, ja’ni: Nabi Rasoeloellah Clm.), dan tidak boleh berpetjah-pe

 bertjerai-berai ataupoen menoendjoekkan satoe soesoenan jang agak longgar (los), melainkan segenap barisan itoe

satoe benteng dari manoesia jang koeat, tegoeh dan sentausa (in compaste vorm); sehingga satoe bala-tentara jang dan terpimpin jang seroepa itoe, mewoe-djoedkan satoe barisan jang tidak memberi djalan kepada moesoeh oentoe

menjerang-nja.44 Dan djika ada serangan jang dilakoekan, biar oleh satoe balatentara jang lebih besar dan bertoeng

koeda (cavalerie) sekalipoen, balatentara jang demikian itoe tidak akan dapat dioendoerkan djangankan dikalahkansebaliknja dapat poela menangkis segala serangan itoe.

Dan kalau moesoeh soedah moelai koerang teratoer serta agak kehilangan kekoe-atannja, maka dengan segera bala

itoe menggoenakan temponja, oentoek melakoe-kan serangan bersama-sama (stormaanval) terhadap kepada moeso

Demikianlah diperoleh beberapa kemenangan kaoem Moelimin di dalam beberapa peperangan jang besar-besar, m

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 66/205

 

Perang Badar, Perang Oehoed dan lain-lainnja. Sedjak waktoe itoe, maka terlahirlah ‘ilmoe peperangan jang baroe

(moderne strategie), bagi segenap bangsa ‘Arab dan bangsa di sekitarnja.

Adapoen tentang tjaranja Rasoeloellah Clm. melakoekan semoeanja itoe, boekan-lah di sini tempat mengoeraikannMelainkan semoeanja perboeatan Clm. itoe tjoe-koeplah kiranja mendjadi tanda bagi kita, bahwa Rasoeloellah Clm

Soenggoeh-soeng-goeh ,,Manoesia sempoerna”, jang mendapat toentoenan langsoeng dari pada Allah Jang Esa.

(3) Perkawinan ‘Ali dan Wafatnja ‘Oetsman bin Mahzoen

Perloelah rasanja kita peringati di sini, bahwa dalam achir tahoen 2 H, —setelah Perang Badar– berlangsoenglah

 perkawinan antara ‘Ali bin Abi Thalib45 dengan Siti Fatimah, poetra Nabi Clm.Peralatan perkawinan itoe dilakoekan dengan amat sederhana. Selain dari pada itoe poen perloe seorang Moehadjir

termasoek golongan orang-orang jang pertama-tama ikoet hidjrah, ja’ni ‘Oetsman bin Mahzoen. Djinazahnja dikoe

di tempat koeboeran di Baki’, ja’ni satoe tempat jang terkenal pada sa’at ini sebagai koeboerannja orang-orang sali

(4) Perlindoengan Allah atas Nabi-Nja

Kemoedian dari pada itoe diwartakan, bahwa di Dziamar, seorang bernama Doe’tsoer telah mengoempoelkan bebe

golongan orang, dengan maksoed hendak melakoekan penjerangan atas kaoem Moeslimin. Nabi Clm. dengan paso

segera-lah berangkat mendapatkan moesoeh itoe, tetapi waktoe Clm. tiba di tempat terseboet, maka kawanan kaoem pengchianat-Islam itoe telah bertjerai-berailah keadaannja.

Hanja perloe kita peringati dalam hal ini, waktoe Clm. hendak tidoer di bawah sebatang pohon agak djaoeh dari patempat-berhenti pasoekan Moeslimin oentoek melepaskan lelahnja, maka dengan tidak disangka-sangka telah datan

Doe’tsoer (jang roepanja senantiasa mengintai-intai geraknja Nabi dan pasoekannja), dengan menggagahi Nabi dan

 jang terhoenoes dari saroengnja, maka berkatalah ia dengan kasarnja kepada Clm.: ,,Hai Moehammad, siapakah se

 jang memperlindoengi engkau?” Djawab Clm. dengan tenang dan tenteram hati: ,,Allah”. Mendengar djawab Clm.demikian itoe, terkedjoetlah Doe’tsoer, sehingga djatoehlah pedangnja. Dengan segera, maka sebagai pahlawan Clm

memegang sendjata Doe’tsoer itoe, dengan mengagar-agarkan kepadanja, seraja berkata: ,,Sekarang, siapakah jang

memperlindoengi engkau, hai Doe’tsoer?” Maka djawab Doe’tsoer: ,,Tiada seorang poen djoega! Clm. bersabda po,,Maka beladjarlah bersifat asih sebagai akoe!” Kemoedian Clm. laloe memberikan pedang itoe kepada Doe’tsoer k

Djawab Nabi jang seroepa itoe sangat menghantjoer-hantjoerkan hati Doe’tsoer, jang tadinja penoeh dengan sifatkekoefoeran, tapi achirnja mendapat hidajat dari pada kenjataan Noer Ilahy jang terang-tjoeatja itoe. Seteroesnja Dmendjadilah seorang sahabat Nabi jang paling setia. Peristiwa ini terdjadi pada tg. 5 Dzoelhidjah th. 2 H.

(5) Perboeatan Chianat dari Kaoem JahoediDi Madinah kaoem Jahoedi adalah masoek pendoedoek jang terpenting, disebab-kan karena kepandaiannja dan kar

kekajaannja. Kaoem Moeslimin poen bertambah-tambah madjoe dan tjerdas, tidak soeka ketinggalan dengan bangs

lainnja di Tanah ‘Arab, teroetama sekali dengan kaoem Jahoedi jang berada di Madinah.

Kemadjoean dan ketjerdasan kaoem Moeslimin itoe menjebabkan toemboehnja bentji dan iri-hati pada koem JahoeBentji dan iri-hati itoe dilahirkan dengan perkata-an-perkataan, istimewa sekali dengan sja’ir-sja’ir, jang pada wakt

 besar penga-roehnja dalam kalangan pendoedoek Madinah. Dengan djalan dan tjara jang demikian itoe, mereka

 bermaksoed hendak memetjah-metjahkan golongan dan perikatan kaoem Moeslimin, dan menambah-nambah besa perbentjian kaoem Qoeraisj terhadap kepada koem Moeslimin.

Adalah seorang Jahoedi, bernama Ka’b bin Asjraf dari pada kabilah Banoe Nadhir, menoendjoekkan perbentjian it

dengan terboeka-boeka. Waktoe sesoedah perang Badar ia menghasoet-hasoet bangsa Qoeraisj terhadap kepada kaMoeslimin, jang achirnja asoetan itoe mendjadi salah satoe sebab terdjadinja pertempoeran di Oehoed, seperti jang

kita rawaikan di bawah. Perboeatan dengan sja’ir jang mengedji-ngedji dan menghina kaoem Moeslimin dan Moes

 poen tidak ketinggalan, padahal ia adalah seorang anggauta dari pada Keradjaan di Madinah dan seorang dari Kabi

(Banoe Nadhir) jang telah ikoet menjatakan Perdjandjian oentoek mendjaga keselamatan Keradjaan dan pendoedoe

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 67/205

 

Madinah, dari loear maoepoen dari dalam.

Ka’b ini tinggal di satoe tempat dekat kota Madinah. Seorang Jahoedi lainnja, Aboe Raf’i Sallam bin Aboe Hoekai

djoega dari kabilah Nadhir, menjatakan poela perbentjiannja terhadap kepada kaoem Moeslimin di Madinah. Ia bersama dengan sebagian kabilahnja pindah bertempat tinggal di daerah Chaibar, dan dari sanalah ia meneroeskan

 perboeatannja jang chianat itoe. Lebih djaoeh, selainnja ia menghasoet-hasoet kaoem Qoeraisj, poen kabilah-kabila

 berdekatan dengan dia, seperti kabilah Soelaim dan Ghafatan, poen tidak loepoet dari pengaroeh chianat itoe.47

(6) Kaoem Jahoedi Memetjahkan Perdjandjiannja

Soeatoe peristiwa terdjadilah perkelahian antara orang Jahoedi dan kaoem Moes-limin, karena ada orang Jahoedi jamengganggoe perempoean Islam. Dalam perkela-hian itoe, salah satoe kabilah Jahoedi jang ternama menoendjoekk

kesombongan dan ketjongkakannja, jang mengatakan, bahwa kaoem Moeslimin itoe tidak sama dera-djatnja (lebih

dari pada orang Qoeraisj, dan mereka (kaoem Jahoedi) akan meng-,,adjar” kaoem Moeslimin. Dengan keadaan itoe

kaoem Jahoedi memetjah-kan perdjandjian jang telah diboeat pada waktoe Nabi Clm. tiba di Madinah.

(7) Djangka-maksoed Kaoem Jahoedi Hendak Menjerang

Kemoedian dari pada petjahnja perdjandjian itoe maka kaoem Jahoedi menen-toekan djangka maksoednja oentoek

memerangi kaoem Moeslimin, dan oentoek me-njampaikan maksoed itoe, maka kaoem Jahoedi laloe tinggal di temtempat jang diperkoeatkannja sebagai benteng.

Pihak kaoem Moeslimin poen tidak tinggal diam, melainkan laloe menjiapkan poela persediaan-persediaan jang pemengepoeng benteng-benteng kaoem Jahoedi. Setelah 15 hari dalam keadaan jang demikian itoe (dikepoeng), mak

Jahoedi menjatakan ta’loeknja, dan bersedia oentoek menerima hoekoeman, jang akan didjatoehkan atasnja. Atas

 penoentoetan kaoem Moeslimin, maka mereka laloe mening-galkan Madinah dan tinggal di Soeria.48 Pepergian or

Jahoedi itoe terdjadi kira-kira dalam boelan Radjab tahoen 2 H.

Fasal 3: Tahoen Hidjrah Ketiga

(1) St. Roeqayah meninggalSiti Roeqayah poetera-isteri dari Nabi Clm., isteri ‘Oetsman49 wafatlah, setelah baroe datang dari tempat-hidjrahnj

(Habsji). Soenggoehpoen demikian Clm. tidak boleh tinggal berdoeka tjita di roemahnja sadja, melainkan dengankedjadian di Badar itoe haroes lebih2 berhati-hati dan berdjaga-djaga lagi, karena permoesoehan kaoem Qoeraisj mhari makin hebat dan ganas; jang oleh karenanja sewaktoe-waktoe bolehlah diharapkan mereka itoe akan melakoek

serangan terhadap kepada kaoem Moeslimin, jang masih dalam serba koerang dan lemah itoe.

(2) Perang Sawik Terdengar chabar, bahwa 200 orang asjkar bertoenggang koeda telah keloear dari Mekkah, dengan maksoed henda

menjerang kaoem Moeslimin di Madinah. Mereka melakoekan serangan jang sekonjong-konjong kepada kaoem

Moeslimin di loear Madi-nah jang sama sekali tidak bersedia, sambil merampas-merampas, dengan membawa sato

makanan jang dinamakan orang ,,Sawik” (gandoem tjampoer dengan koerma atau goela). Tetapi setelah kaoem Mokeloear dari Madinah, bagi membalas perboeatan kaoem Qoeraisj itoe, maka mereka (jang dikepalai oleh Aboe So

telah ta’ tampak lagi, sambil meninggalkan beberapa karoeng makanannja itoe. Oleh sebab itoe, maka kedjadian in

dikatakan ,,Perang Sawik” atau ,,Ghazwatoes-Sawik.”

(3) Perang Qarqaratoel-Koedr 

Lagi terdengar chabar, bahwa beberapa kabilah kafirin jang menolak kenjataan Islam, telah berkoempoel oentoek melakoekan serangan kepada kaoem Moeslimin. Mendengar berita jang demikian itoe, maka dengan sigera Nabi C

dengan satoe pa-soekan Moeslimin telah berangkat menoedjoe ke tempat koempoel mereka itoe, ja’ni di ,,Qarqarat

Koedr”. Tetapi setiba Clm. dan pasoekan Moeslimin di sana, maka kawanan moesoeh itoe telah kedapatan lari sem

Hal ini tertjatat dalam riwajat dengan nama ,,Ghazwatoel-Qarqaratoel-Koedr.”

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 68/205

 

(4) Ghazwatoel-Bahran

Pada tg. 7 Djoemadil-Awal 3 H, dikoempoelkanlah satoe pasoekan dari Banoe Selain bagi menjerang kaoem MoesKawanan itoe berpoesatkan di satoe tempat, bernama Bahran, kira-kira djaraknja dari Madinah ada 96 myl. Setelah

Clm. datang mendapatkan mereka itoe, maka mereka lari dengan tidak meninggalkan bekas.

(5) Perang Oehoed50

Kekalahan kaoem Qoeraisj di Badar dan beberapa kedjadian jang ketjil-ketjil sesoe-dah itoe (ghazwat) mendjadi ta

akan datangnja serangan jang hebat dari pihak Mekkah, karena sedjak kedjadian di Badar itoe, sedjak itoelah pemim pemimpin Qoeraisj makin besar nafsoenja, oentoek melakoekan pembalasan jang memoeaskan kepada kaoem Moe

di Madinah. Genap setahoen mereka itoe mengadakan perse-diaan, jang beroepa bekal, alat-perang ataupoen lain-la

Pendeknja segala kekoeatan kaoem Qoeraisj jang terpilih dikerahkanlah oentoek melakoekan pembalasan kepada k

Moeslimin.Sehingga pada boelan Sjawwal th. 3 H. balatentara Qoeraisj soedah genap-lengkap, djoemlahnja ta’ koerang dari 3

orang, jang semoeanja bersendjata amat sempoerna. Pada tg. 9 Sjawwal 3 H. balatentara Qoeraisj berhenti di kaki b

Oehoed, jang kira-kira 3 myl djaraknja dari kota Madinah. Chabar jang hebat itoe, soedah lebih doeloe sampai kep

 Nabi. Maka sebagai kebiasaan Nabi Clm., maka pada keesokan harinja, hari Djoem’ah tg. 10 Sjawwal 3 H., Clm.mengadakan moesjawarat dengan segenap sahabat-sahabatnja, bertempat di masdjid Madinah, bagi membitjarakan

apa jang perloe dilakoekan, berkenaan dengan kedatangan balatentara dari Mekkah itoe.Setelah diperbintjangkan seperloenja, maka dipoetoeskanlah, soepaja kaoem Moes-limin pada sorenja mendapatka

moesoehnja. Koerang-lebih ada 1000 orang jang ikoetan langkah Nabi Clm. itoe. Dari djoemlah jang amat sedikit i

kira sepertiga, ja’ni kl, ada 300 orang jang membalik belakang, setelah melihat besar dan hebatnja moesoeh dari M

itoe, 300 orang moenafiqin ini dikepalai oleh seorang moenafiq jang berhati chianat, ja’ni: ‘Abdoellah bin Oebay.Tetapi soenggoehpoen demikian, jang 700 orang kaoem Moeslimin itoe semoeanja soedah mempoenjai kepertjajaa

 penoeh-penoeh: hendak membela Agama Allah hingga menghemboeskan nafasnja jang penghabisan. Tidak ragoe2

setengah-setengah imannja kepada Allah! Tidak tanggoeng-tanggoeng mereka hendak mengikoetkan (itba’) kepadaRasoel-Nja, dalam djalannja mendapatkan kemenangan, kemoeliaan dan keloehoeran harkat deradjat, doenia dan a

Singkatnja, mereka itoe segenapnja dan mereka masing-masingnja telah mempoenjai niat boelat-boelat hendak memperlindoengi Agama Allah, dengan sandaran kekoeasaan Allah semata-mata!Kaoem Qoeraisj dengan 3000 balatentaranja jang siap-lengkap itoe dengan lebih doeloe memilih tempat jang palin

 bagoes, tetapi Nabi Rasoeloellah Clm. sebagai djenderal-perang jang bidjak dan bidjaksana, poen pandai poela mem

tempat jang bagoes dan mengatoer dengan serapih-rapihnja soesoenan satoe-persatoenja bagian-barisan. Sedang dj jang boleh terboeka bagi moesoeh oentoek menjerang kaoem Moeslimin, dipagarnjalah dengan orang2 ar-roemah

(toekang-panah), jang tjakap dan pandai. Dengan gagah-berani balatentara kao

em Moeslimin, jang hanja 700 orang besarnja itoe, menghadapi moesoeh Qoeraisj jang djoemlahnja tidak koerang

3000 orang. Keberanian kaoem Moeslimin jang keliwat-liwat itoe mendahsjatkan balatentara Qoeraisj, sehingga aclarilah dengan kelam-kaboetnja.

Bolehlah di sini kita peringati akan mati-sjahidnja seorang pahlawan Islam jang ternama, Hamzah, ialah seorang pa

 Nabi Clm.Kemenangan jang hampir sempoerna itoe hampir2 mendjadi gagal, karena perboeatan kaoem pemanah, jang menin

tempat-kedoedoekannja; padahal sebeloem itoe telah diperingatkan oleh Clm. sendiri, bahwa mereka ta’ boleh ingk

sedjaripoen djoega dari tempatnja masing-masing. Tetapi setelah mereka melihat bala-tentara kaoem Qoeraisj moedikedjar-kedjar oleh kaoem Moeslimin, maka sebagian besar dari pada kaoem pemanah ini ikoet poela mengedjar 

moesoehnja, sehingga Chalid bin Walid dengan balatentara kaoem Qoeraisj jang bertoenggang koeda –setelah mel

kedjadian itoe– dengan moedah menjerang kaoem Moeslimin dari belakang.

Waktoe kaoem Qoeraisj menjaksikan sepak terdjangnja Chalid bin Walid itoe, maka madjoelah mereka itoe kemba

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 69/205

 

menghadapi kaoem Moeslimin, jang achirnja balatentara kaoem Moeslimin mendjadi terpetjah-petjah dan tidak ter

lagi gerak-annja. Sebab mereka (kaoem Moeslimin) menghadapi serangan dari moeka dan dari belakang.

Berkat kebidjakasanaan Nabi Clm. sebagai djenderal-perang, maka diperdapatlah satoe tempat perlindoengan, dengmembelakangkan boekit Oehoed, sebagai pertahan-an serangan moesoeh. Sementara itoe Nabi Clm. adalah selaloe

dalam bahaja jang mengantjam djiwanja dan jang membinasakan kaoem Moeslimin segenapnja. Tetapi dengan ber

 pertolongan Allah S.W.T. dan kebidjaksanaan Clm. Sebagai djenderal-perang, dapatlah Clm. dengan balatentara jamengelilingi dia terhindar dari pada bahaja jang besar itoe.

Peperangan antara kedoea belah fihak itoe dilakoekan dengan amat hebat. Masing-masing mempergoenakan segala

 jang ada padanja, oentoek membela diri dan kejakinannja. Tetapi setelah kaoem Qoeraisj tahoe, bahwa kaoemMoeslimin ,,memilih mati dari pada moendoer” dan menjaksikan poela gagah beraninja pahlawan2 Islam, maka

terpaksalah mereka bergerak moendoer. Dan oleh karena kali ini mereka ta’ dapat membasmi kaoem Moeslimin,

sebagaimana jang soedah dirantjangkan lebih doeloe, maka mereka laloe melakoekan keboeasan jang loear biasa te

kepada moesoeh-moesoehnja jang telah mati dalam peperangan itoe.Masjhoerlah tjeritera dalam riwajat, bahwa hampedoe Hamzah (Harimau-Islam) digigit-gigit oleh Hindoen (isteri A

Soefjan) hingga hantjoer, dan oesoesnja poen dipakai menghiasai dirinja (Hindoen). Perboeatan-boeas jang seroepa

sangat menim-boelkan kemarahan kaoem Moeslimin, tetapi keindahan boedi, keloehoeran achlaq dan keoetamaan

kesoetjian hati jang tertera di dalam dada Clm. dan orang-orang Moe’-minin jang mengikoeti Clm. itoe, dapatlahmentjegahkan mereka dari pada perboeatan-perboeatan jang kedji dan nista –seperti jang diperboeat oleh kaoem Q

Djahilin itoe—. Terhadap kepada kawan dan lawan, maka Nabi dengan kaoemnja selaloe menoedjoekkan perboeat perboeatan jang sopan, oetama dan moelia!

Dalam peperangan ini (Oehoed) kaoem perempoean moelai mengikoeti djedjak Nabi dalam peperangan. Jang amat

terkenal namanja di dalam riwajat Islam ialah Oemmoe ‘Oemarah, seorang Nasirah (poetri Ançar) jang ikoet Bai’a

Kedoea, dan Safijah, bibi Nabi Clm. Beberapa poetri Moeslimat jang lainnja, seperti Siti Fatimah (poetri Nabi dan ‘Ali) dan Siti ‘Aisjah (isteri Nabi Clm.) poen tidak tinggal di roemah sadja, melainkan djoega ikoet membantoe ora

orang jang berperang, dengan membawa air minoem dlls.

Akibat2 dari peperangan di Oehoed itoe ialah, kaoem Qoeraisj memoendoerkan diri tjepat-tjepat ke arah Mekkah dhati-ketjiwa51 karena tidak dapat memenoehkan nafsoenja, dan kaoem Moeslimin poen moendoer poela ke Madin

Orang Qoeraisj tidak mendapat kemenangan, karena tidak ada tanda-boekti (barang atau orang tawanan) jang diperdan kaoem Moeslimin poen tidak salah poela, karena mereka tidak meninggalkan gelanggang-peperangan, akan tetselaloe mendoedoekinja.

Ditambah lagi, waktoe keesokan harinja, balatentara kaoem Qoeraisj jang moendoer ke Mekkah itoe dikedjar oleh

Moeslimin sampai di Hamra-oel-Asad, dengan tidak mengadakan perlawanan sedikit poen djoega, padahal djoeml balatentara mereka itoe masih djaoeh lebih banjak dari pada tentara Moeslimin.

Dalam peperangan ini moelailah terkenal nama pahlawan-pahlawan Islam jang gagah-berani dan menoendjoekkan

kesatrjaannja, mitsalnja: ‘Ali bin Aboe Thalib, Hamzah (jang mati sjahid), Sahloe bin Hoenaif, Talha bin ‘Oebaidil

 berpoeloeh-poeloeh jang lainnja.

(6) Chalid bin Walid masoek Islam

Lebih-lebih lagi kaoem Qoeraisj itoe merasa ketjiwa hati, waktoe mereka men-dengar chabar, bahwa Chalid bin W pahlawan jang gagah-berani di antara mereka itoe, dalam perdjalanan poelang dari Oehoed ke Mekkah terboekalah

 bagi per-toendjoek Ilahy, sehingga masoek Islam.

Fasal 3: Tahoen Hidjrah keempat

(1) Perboeatan chianat atas Moeballighin Islam

Seperti di atas telah kita oeraikan dengan singkat, pekerdjaan dan kewadjiban jang pertama-tama sekali dilakoekan

djoendjoengan kita Nabi Rasoeloellah Clm. ialah mendidik dan mengadjar kaoem Moeslimin dan Moeslimat ‘ilmo

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 70/205

 

‘amal Islam, di dalam balai-pengadjaran jang dinamakanSoeffah. Mereka itoe tidak hanja dididik dan diadjar bagi

dan manfa’at dirinja sadja, melainkan bagi kemaslahatan ‘oemoem poen djoega.

Orang-orang jang soedah mendapat pengadjaran dan pendidikan dari Rasoeloe-llah Clm. djika soedah tjoekoep ketdan kepandaiannja oentoek menjiarkannja kepada orang-ramai (publiek), diberi satoe gelaran: ,,moeballigh-oel-Isla

(penjiar Islam).

Di dalam kira-kira 2, 3 atau 4 tahoen itoe –dengan praktijk di dalam dan di loear Soeffah, di dalam dan di loear maMadinah, bahkan sering kali dipraktikkan di medan peperangan jang amat hebat– Rasoeloellah Clm. telah dapat

mengeloearkan berpoeloeh-poeloeh Moeballighin, jang soedah tjoekoep ‘ilmoe Islamnja dan tjakap poela ‘amal ke

Islamannja, jang semoeanja dipersandarkan atas perintah-perintah Allah (Al-Qoer'an) dan tjontoh serta tauladan daRasoeloellah sendiri.

Maka pendidikan jang ditjontohkan dengan tauladan dari Rasoeloellah sendiri, sebagai Nabi, sebagai djenderal-per

sebagai Kepala-Keradjaan, sebagai Kepala roemah-tangga, sebagai Bapak dan lain-lain sebagainja itoe, tentoelah

membawa ‘akibat jang amat sempoerna. Teroetama sekali karena dalam perboeatan dan kelakoean Nabi Clm. tamp pada mereka itoe akan ,,Kesempoernaan Manoesia Sedjati”. Manoesia dalam pandangan Chaliq dan manoesia dala

 pandangan machloeq.

Sjahdan, dengan tjara dan lakoe jang demikian itoe, dengan tidak segan mengha-dapi tiap-tiap hasil-perboeatan (re

 jang bersifat bagaimanapoen djoega, dalam damai dan di medan perang, maka dapatlah dengan pertolongan IlahyRasoeloellah Clm. memboektikan akan tertjapainja maksoed bahagia jang senantiasa mendjadi kenang-kenangan C

orang-orang Moe’min jang mengikoetinja, ja’ni: mendirikan satoe Oemmat Islam jang Bahagia dan Sentausa!Hatta, maka setelah kaoem Qoeraisj dan kabilah-kabilah Kafirin melihatkan akan kemadjoean-kemadjoean itoe,

 bertambah-tambah dahsjatlah hatinja, seolah-olah mereka akan dipetjat njawanja. Laloe mereka memboeat tipoe-d

amat kedjam dan chianat jang amat rendah kepada kaoem Moeslimin.

Seorang bernama Aboe Bakar, kepala dari kabilah2 bani ‘Amir dan Bani Soelaim pada boelan Safar 4 H. datanglahmenghadap Rasoeloellah Clm. dengan membawa ha-dijah jang bagoes-bagoes. Ia mengharap dengan amat sangat,

dikirimkan oleh Clm. beberapa poeloeh moeballighin oentoek mengadjarkan Islam kepada kabilah-kabilah tsb.

Hadijah jang bagoes-bagoes itoe ditolak oleh Rasoeloellah Clm. dan permintaan-nja jang amat ,,manis” itoe poenditolaknja poela, sebab sebeloem itoe soedah berkali-kali beberapa moeballighin Islam diboenoeh mati, karena per

 pengchianat-peng-chianat. Tetapi karena desakan Aboe Bakar, jang berdjandji akan menanggoeng kesela-matannjamoeballighin itoe tadi, maka dikirimkan oleh Nabi Clm. 70 orang moeba-llighin, boeat mengikoeti Aboe Bakar itoTetapi setelah mereka itoe sampai di satoe tempat, bernama Bir-i-Ma’oenah, maka mereka itoe dibasmi hingga hab

satoe tentara jang besar, jang soedah disediakan lebih doeloe bagi maksoed chianat itoe. Hanja seorang sadja, jang

melepaskan dirinja ja’ni: ‘Amroe Oemmajah, jang laloe poelang ke Madinah mendapatkan Clm. dan mentjeriterak perdjalanan moeballighin jang amat malang itoe. Clm. mendengarkan berita ini dengan piloe dan sedih hati. Peristi

kedjadian di dalam boelan dan tahoen jang tsb. Di atas itoe djoega.

Satoe tjontoh lainnja, ialah perboeatan kaoem pengchianat di satoe tempat, bernama Radji’. Di sini ada 10 moeball

Islam jang mendapat nasib seroepa dengan saudara-saudaranja di Bir-i-Ma’oenah itoe. Dari pada 10 orang itoe ta’ s jang kembali ke Madinah. Jang 8 orang mati dalam waktoe mengadakan perlawanan memperlindoengi dirinja, dan

orang ta’loek karena ,,pertjaja kepada perkataan pengchianat-peng-chianat itoe”. Mereka jang terseboet belakangan

Choebaib dan Zaid namanja, didjoeal hidoep-hidoep sebagai boedak-belian kepada orang-orang Mekkah.Di loear tanah Haram mereka diperlakoekan amat kedjam, dan mendapat aniajaan jang amat mengerikan, sehingga

mereka mati di oedjoeng-pedang moesoehnja jang amat boeas itoe. Soenggoehpoen bagaimana djoega halnja, tiap-

mereka itoe senantiasa menoendjoekkan akan kekoeatan roehanynja, kepertjajaan jang penoeh-penoeh akan kebenarisalah Rasoeloellah Clm.

Mendengar berita dari pada perboeatan-perboeatan kaoem pengchianat jang amat kedjam dan boeas itoe, maka kes

 jang timboel dalam hati Clm. ta’ hingganja, sebab Nabi dan pengikoetnja soedah sedarah-sedaging, sedjalan-sehalo

,,semanis-sepahit”, di dalam mendapat kesenangan ataupoen di dalam menderita kesoesahan. Bibir jang dihantjoer

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 71/205

 

hantjoerkan, dan daging jang dipotong-potong itoe, tidaklah hanja terasa oleh moeballighin jang menderita itoe sen

melainkan terasa poela oleh Rasoeloellah Clm. dan sahabat-sahabat jang lainnja.

Tetapi soenggoehpoen demikian, Rasoeloellah selaloe menoendjoekkan lemah-lemboet hati jang loear-biasa, karenkehaloesan boedi dan keindahan achlaq Clm. berhadapan dengan moesoeh jang amat kedjam dan ganas itoe!52 Ad

 perboeatan Nabi jang dilakoekan, waktoe mendengar pemboenoehan jang kedjam atas dirinja moeballighin Islam i

ialah mengoetjapkan satoe doe’a kepada Jang Esa, dan menje-rahkan perboeatan-perboeatan kaoem pengchianat itokepada Allah, jang bersifat Tahkim, di doenia dan di achirat.

Sikap Tawakkal jang seroepa itoe memang tidak moedah ditjontoh oleh tiap-tiap orang, melainkan bagi orang-oran

soenggoeh-soenggoeh bernabikan kepada Moehammad Rasoeloellah Clm.

(2) Badr-oec-Coeghro53

Tatkala kaoem Qoeraisj meninggalkan gelanggang-peperangan di Oehoed, maka mereka telah mengantjam kaoem

Moeslimin di tahoen jang berikoet (4 H) di badar. Oleh sebab itoe, maka pada tahoen ini Nabi Clm. mengirimkan pke tempat tsb. Tetapi achirnja ternjata, bahwa antjaman itoe hanjalah tinggal antjaman belaka. Kedja-dian ini di da

riwajat terkenal dengan nama seperti di atas.

(3) Kaoem Jahoedi Meninggalkan Madinah boeat Kedoea KalinjaPerboeatan chianat kaoem Jahoedi, sebeloem dan sesoedah perang Badar soedah tergambar di atas dengan singkat.

Kelakoean kedji jang seroepa itoe tidaklah berkoerang-koerang, melainkan bertambah-tambah.Sebagai Kepala Oemmat jang amat bidjak dan bidjaksana, maka Nabi Moehammad Clm. sadarlah dengan sepenoe

 penoeh kesadaran akan bahaja jang boleh timboel dari fihak Jahoedi, jang dengan semboenji-semboenji mempoenj

 perhoeboengan dengan kaoem Moenafiqin di dalam kalangan kaoem Moeslimin sendiri, jang dikepalai oleh ‘Abdo

 bin Oebay.Oleh sebab itoe, maka Nabi Clm. menganggap perloe oentoek menjatakan kepada kaoem Jahoedi itoe, memilihnja

antara doea: (1) Soekakah mereka itoe memba-roei perdjandjian dengan kaoem Moeslimin oentoek menjatakan dan

mejakinkan niatnja jang baik, (2) djika tidak, hendaklah mereka itoe meninggalkan Madinah. Banoe Qoeraidho janroepanja tidak terlampau amat besar niatnja hendak berchianat kepada kaoem Moeslimin, soekalah membaroei

 perdjandjian itoe. Tetapi pihak Banoe Nadhir tidak soeka meloeloeskan kedoea pengharapan Rasoeloellah itoe, bahmereka menja-takan permoesoehan dengan terang-terangan.Oentoek mendjaga keselamatan Oemmat dari pada penjerangan ,,moesoeh dalam selimoet” itoe, maka Nabi Clm.

memerintahkan mengepoeng perkoeatan-perkoeatan mereka, jang achirnja ditjaboet, setelah kaoem Jahoedi (Banoe

 Nadhir) itoe menjatakan djandji: Pergi dari Madinah.Sebagian dari pada mereka ini tinggal di Chaibar, dan dari sanalah mereka akan meneroeskan permoesoehannja da

melakoekan pembalasannja terhadap kepada kaoem Moeslimin.54

Fasal 4 : Tahoen Hidjrah Kelima

Dalam tahoen ini jang perloe kita peringati ialah:

(1) Perang Banoe Moestaliq atau Perang di Moeraisi’

Banoe Moestaliq adalah satoe kaoem jang tinggal di Moeraisi’, kira-kira 9 hari perdjalanan-kaki dari Madinah. Me bersekoetoe dengan kaoem Qoeraisj. Atas hasoetan kaoem Qoeraisj, maka Harits bin Abi Zirar, kepala dari kaoem

memboeat persediaan oentoek melakoekan serangan atas kaoem Moeslimin.

Pada waktoe Nabi Clm. mendengar berita itoe, maka Clm. laloe mengirimkan satoe pasoekan tentara oentoek mene balatentara Harits itoe. Tetapi setiba tentara Moeslimin di sana, larilah Harits bersama-sama tentaranja, tetapi pend

Moeraisi’ itoe dapat poela dikalahkan.

Dalam peperangan di Moeraisi’ itoe, kaoem Moeslimin dapat menawan 600 orang, di antaranja Djoewairiyah, jang

achirnja mendjadi isteri Nabi Clm. atas kemaoean dan permintaan sendiri. Kemoedian dari pada itoe, maka orang2

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 72/205

 

 jang lainja poen laloe dimerdekakan djoega.

(2) Fitnah atas Siti ‘AisjahKetika Nabi Clm. dengan balatentaranja poelang kembali ke Madinah, maka terdjadilah fitnah jang tidak beralasan

dirinja dan kesoetjiannja Siti ‘Aisjah, isteri Nabi jang salihah itoe. Di dalam Qoer’an, soerah An-Noer hal ini

diperbintjangkan de-ngan djelas dan tegas.Semoeanja itoe hanjalah chabar-bohong belaka, jang disiarkan oleh kaoem Moena-fiqin, jang senantiasa mentjari d

oentoek memfitnah dan memperdajakan kaoem Moeslimin dan Moeslimat itoe, seperti djoega perboeatan-perboeat

kaoem Moenafiqin pada tiap-tiap zaman dan di mana-mana tempat.

(3) Lagi Perboeatan-Chianat Pihak Jahoedi

Dalam tahoen 4 H. kaoem Jahoedi (Banoe Qoeraidho) soedah soeka membaroei perdjandjiannja dengan kaoem Mo

Oleh sebab itoe, mereka tetap tinggal di Madinah. Tetapi roepanja mereka itoe ta’ pandai menerima Noer Ilahy janmeman-tjarkan tjahajanja di seloeroeh negeri Madinah itoe. Mereka terhinggapi djoega oleh penjakit kaoemnja, ja’

 penjakit chianat kepada Islam.

 Nabi Clm. poen sadar dan insjaf poela akan bahaja jang terkandoeng dalam kalang-an Jahoedi jang tidak setia itoe,

istimewa sekali karena lebih doeloe soedah toeroen peringatan2 dari Allah, sebagaimana jang ternjata dalam Al-Qosoerah Ali-Imran, ajat 117:

,,Hai orang-orang jang beriman! Djanganlah kamoe mengambil dari pada mereka (kaoem Jahoedi jang tjidera djansebagai kawan, melainkan dari pada antara kamoe sendiri; mereka berdaja-oepaja oentoek meroegikan kamoe dan

soeka djika kamoe soesah; kebentjian jang hebat telah terlahir dari pada moeloet mereka, dan lebih besar (banjak) l

apa jang terkandoeng dalam dadanja (hatinja); bahwasenja Kami (Allah) telah memberikan keterangan jang njata

kepadamoe, djika kamoe mengerti.”(4) Orang Jahoedi Memetjahkan Djandjinja Boeat Kedoea Kalinja

Mengingat perboeatan-chianat kaoem Jahoedi terseboet di atas, maka oleh Clm. mereka disoeroehnja memilih sato

doea: (1) Mengikoeti kaoem Moeslimin dan menderita nasib sama dengan mereka, ataukah (2) berdjabat tangan de pihak moesoeh-moesoeh Islam.

Pihak Banoe Nadhir itoe memilih jang kedoea, sehingga dari sendirinja mereka memetjahkan perdjandjian dengan Moeslimin, boeat kedoea kalinja, setelah dibaroei dalam tahoen 4 H.(5) Hoekoem Atas Kaoem Banoe Qoeraidho

Setelah Banoe Qoeraidho memetjahkan perdjalanannja itoe maka mereka moelai menentoekan sikapnja hendak me

kaoem Moeslimin, dan Moeslimat poen djoega. Sementara itoe bahaja dari loear jang berpoeloeh-poeloeh riboedjoemlahnja itoe (tentara Serikat–tentara Ahzab) selaloe mengantjam-antjam.

Mengingat keadaan jang terlampau amat berbahaja itoe, ditambah lagi dengan ,,bahaja-di-dalam-selimoet” (ja’ni: k

Moenafiqin), setelah dipertimbangkan dengan masak2, maka Nabi Clm. merasa perloe oentoek mendjatoehkan hoe

siksa kepa-da pihak Jahoedi, jang terang-terang soedah memoesoehi kaoem Moeslimin itoe. Ben-teng-benteng merdikepoeng oleh tentara Moeslimin, dan mereka poen menjatakan perlawanan poela sekadarnja. Tetapi karena ta’ ta

 berhadapan dengan tentara Moes-limin, maka terpaksalah mereka menjerahkan diri.

Mereka itoe dihoekoemkan menoeroet hoekoeman mereka sendiri dalam Taurat, ja’ni ,,hoekoem mati atas moesoemoesoeh jang adalah dalam peperangan”. Kedja-diannja: 300 orang laki-laki dari Banoe Qoeraidho itoe diboenoeh

 perempoean dan anak-anaknja ditawan, sedang harta-bendanja dirampas. Jang mendjadi hakim pada waktoe itoe ia

Sa’ad bin Moe’adz, kepada kabilah Aus, jang doeloe bersahabat de-ngan Banoe Qoeraidho dan tahoe soenggoeh-soenggoeh akan isi maksoednja Kitab Taurat.

Tampaknja agak kedjam! Tetapi sesoenggoehnja djika diperiksa dalam-dalam, maka hoekoeman jang didjatoehkan

 perboeatan pengchianat-pengchianat itoe soedahlah semestinja. Berkali-kali mereka memetjahkan perdjandjiannja

kaoem Moeslimin, dengan niat dan maksoed akan berchianat kepada Islam dan kaoem Moeslimin. Berkali-kali poe

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 73/205

 

mereka mengadakan perhoeboengan dengan pihak loear oentoek menjampaikan djangka-maksoednja jang berbaha

Keradjaan, Agama dan Manoesia. Dan jang achir sekali tampak dan terboekti kedjahatannja, karena mereka bersek

dengan moesoeh2 Islam di loear Madinah. Pendek kata, mereka sebagai pendoedoek Madinah telah berboeat chianterhadap kepada sesama pendoedoek, terhadap kepada tanah kedoedoekannja (tanah air), terhadap kepada kaoem

Moeslimin, terhadap kepada Agama Allah.

Tetapi soenggoehpoen besar dosa Banoe Qoeraidho itoe, djika –mitsalnja– Nabi sendiri jang mendjadi hakim, tentoada harapan sebesar-besarnja, jang mereka itoe akan mendapat hoekoeman jang agak ringan! Karena Kemoerahan

dan karena kebidjaksanaan Nabi Clm!

(6) Perang Ahzab

Dalam tahoen itoe djoega (5 H. bersetoedjoean dengan boelan Februari 627 M.) ter-djadilah peperangan antara kao

Moeslimin dengan pemoesoeh-pemoesoeh Agama Allah. Dan oleh karena perang terseboet dilakoekan oleh bebera

kabilah, jang soedah teratoer lebih doeloe, maka balatentaranja terkenal dengan tentara Ahzab (tentara-sjarikat), daitoe dalam riwajat dimasjhoerkan sebagai perang-Ahzab (perang-serikat).

Tentara Ahzab itoe terdiri dari pada 9 kabilah ja’ni: (1) Ghatafan, (2) ‘Asjdja’, (3) Moerrah, (4) Fazarah, (5) Soelai

Bani Sa’d, (7) Asad, (8) Bani Nadhir, (9) Bani Qoeraidho. Menoeroet taksiran ahli-riwajat, maka besarnja tentara A

itoe adalah antara 10.000 dan 24.000 orang, dengan kelengkapan perang jang tjoekoep.Waktoe terdengar berita akan kedatangannja moesoeh jang hebat itoe, maka sigera Rasoeloellah Clm. mengoempo

sahabat-sahabatnja, oentoek menentoekan sikap dan segala apa jang perloe dilakoekan, bagi menghadapi bahaja bemengantjam itoe. Seorang sahabat, bernama Salman Parsy mengetengahkan satoe pertimbangan, hendakalah Madi

diperkoeatkan dengan satoe galian jang berkeliling, besar lagi dalam. Pertimbangan ini diterima oleh moesjawarat.

dengan sigera dimoelailah pekerdjaan menggali tanah sekeliling Madinah itoe oleh sekalian kaoem Moeslimin.

Rasoeloellah sendiri poen –sedang waktoe itoe oesia Clm. tidak koerang dari 58 tahoen– poela melakoekan kewadjitoe, seperti pekerdja biasa. Sedang mereka bekerdja jang berat itoe, senantiasa mereka ingat kepada Jang Esa (dzik

dan tidak loepa berdoe’a kepada Allah, jang maksoednja (a) menjatakan sjoekoer kepada ni’mat-ni’mat Allah, tero

sekali jang beroepa Agama Islam, dan (b) mengharapkan pertolongan dan perlindoengan kepada-Nja, dari pada ser pemoesoeh-pemoesoeh dan pembentji Agama Allah itoe.

Dan bagi maslahat kaoem Ancar dan Moehadjirin, maka Rasoeloellah di dalam doe’anja mengharapkan, hendaklah berkenan melimpahkan rahmat kepada kedoea golongan itoe, jang njata-njata setia di dalam mendjalankan segala wmelakoekan Agama Allah, dan soenggoeh-soenggoeh menoeroetkan perintah-perintah Rasoel-Nja. Bahkan diriwaj

 poela, bahwa pada waktoe Clm. memoekoel batoe jang amat keras –karena sahabat-sahabatnja ta’ koeasa memetjah

tampaklah kenjataan pada diri Clm. tentang kemenangan-kemenangan Islam dalam waktoe jang akan datang, ja’ni ta’loeknja negeri-negeri Soeria, Persia dan Jaman kepada dan oleh Agama Islam.

Soenggoehpoen kaoem Moeslimin pada waktoe itoe soedah jakin sepenoeh-penoehnja akan pertjaja dengan setego

tegoehnja kepertjajaan kepada berlakoenja Kehendak dan Kekoeasaan Allah, tetapi ,,sebagai manoesia” mereka ito

djoega mengandoeng chawatir dan gontjang hati, jang dengan djelas dan tegas dima’loemkan dalam Al-Qoer'an, SAl-Ahzab (34) ajat 10 dan 11.

Chawatir dan gontjang hati jang timboel dalam hati mereka itoe boekanlah sekali-kali bererti takoet menghadapi m

melainkan –dengan kepertjajaan akan dipe-noehi-nja djandji-djandji Allah– adanja bahaja jang hebat itoe, mendjadhendaknja sjarat akan tebalnja Iman dan Sempoernanja Islam mereka. Tentang hal ini diterangkan dalam Soerah ito

ajat 22. Maka datanglah tentara-sjarikat itoe dari segala pendjoeroe dan arah, dengan tjara jang amat mendahsjatka

Madinah dike-poengnja, hingga kira-kira seboelan lamanja.56Selama itoe, maka kaoem Moeslimin menderita nasib jang amat pedih, teroetama anak-anak dan kaoem perempoea

karena kekoerangan bekal jang beroepa makanan. Tetapi dengan beri’tiqadkan Tawakkal ‘ala-Llah, mereka segena

mereka seorang-seorangnja, sama-sama soeka menerima dan menghadapi keadaan dan kedjadian jang manapoen d

dan mereka ,,bersedia poela oentoek melakoekan perlawanan atas serangan-serangan moesoeh-moesoeh Islam itoe

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 74/205

 

tidak seorang Moeslim lagi jang hidoep.”

Orang Jahoedi jang masih tinggal di Madinah dan kaoem Moenafiqin mengadakan satoe persekoetoean, oentoek 

menjerang pihak kaoem Moeslimin dari dalam, bersamaan dengan serangan dari loear. Sebeloem terdjadi pertempomaka seperti biasanja diadakan perang-tanding anggar-pedang. Dalam perang-tanding ini ‘Ali bin Aboe Thalib dap

memboenoeh moesoehnja, bernama ‘Amroe bin Woedd, seorang pahlawan Qoeraisj jang telah terkenal.

Kemoedian dari pada itoe, pihak tentara-sjarikat laloe melakoekan serangan jang amat hebat atas kaoem Moesliminmembalasnja dengan kadar dan kekoeatan jang ada. Batoe, anak-panah dan lain-lain alat-perang menghoedjani Ma

hingga djika Allah tidak mengoeatkan hati mereka dan teratoernja tentara Moeslimin jang ketjil itoe pada dlohirnja

nistjajalah kaoem Moeslimin akan mendapat kekalahan, dan boleh djadi hantjoer moesna sama sekali. Tetapi Allahmenghendaki akan roesaknja kaoem Moeslimin, melainkan segala bahaja itoe hanjalah satoe oedjian dan pertjobaa

Allah, oentoek mengoeatkan Iman, mentegoehkan Tauhid dan menjem-poernakan ‘amal oesahanja dalam melakoe

Sjari’at Agama Islam!

Lebih njata dan lebih tegas lagi, pertolongan Allah itoe diterangkan dalam Al-Qoer'an, Soerah Al-Ahzab (34) ajat 9,,Hai orang-orang jang beriman! Ingatlah akan keroenia Allah kepadamoe, ketika toeron balatentara kepadamoe, m

Kami (Allah) menoeroenkan satoe angin besar jang menjerang mereka itoe dan balatentara jang kamoe tidak melih

dan Allah Maha Mengetahoei apa-apa jang kamoe perboeat.”

Lebih djelas lagi, djika kita bandingkan ajat jang tertera di atas itoe dengan ajat 124 dari pada Soerah Ali-‘Imran, jmengatakan, bahwa pertolongan Allah jang ta’ dapat dilihat itoe ialah ,,beroepa 5000 Malaikat jang meroesak-roes

Dengan berkat pertolongan Allah, maka tentara-sjarikat laloe bertjerai-berailah, dan oleh karena habis keberaniannhilang akalnja oentoek menjerangnja lagi, maka mereka itoe lantas moendoer dari tempat pengepoengan di sekelili

Madinah itoe.

Dengan peristiwa itoe, wadjiblah kaoem Moeslimin sjoekoer dengan sebesar-besar sjoekoer kepada Jang Esa, kare

telah berkenan memberi pertolongan dan perlin-doengan atas kaoem Moeslimin dari pada serangan moesoeh-moesamat ber-bahaja itoe.

(7) Persekoetoean kaoem Moenafiqin dan kaoem JahoediDi atas telah dikatakan, bahwa di kalangan kaoem Moeslimin poen ada poela orang-orang jang berhati-doea, orang

 jang Islamnja itoe hanjalah pada dhohirnja sadja, djalan kaoem Moenafiqin jang amat djahat itoe. Soedah berkali-kKaoem Jahoedi melakoekan fitnah dan chianat bersama-sama dengan kaoem Moenafiqin, dan berkali-kali djoega mitoe mendapat pengadjaran dan hoekoeman dari pihak kaoem Moeslimin (terpaksa meninggalkan Madinah atau

diperlakoekan sebagai moesoeh jang kalah), tetapi tidaklah pengadjaran dan hoekoeman itoe mendjadikan insjaf da

mereka oentoek melakoekan perboeatan jang baik, sepandjang pengadjaran Islam.Maka adalah di Madinah sisa dari pada kabilah-kabilah kaoem Jahoedi jang telah laloe itoe, jang moela2 tampak se

kepada perdjandjiannja kepada kaoem Moeslimin, tetapi kemoedian terboekti, bahwa mereka itoe berchianat poela

 bersama-sama dengan kaoem Moenafiqin.

Tetapi soenggoehpoen ,,moesoeh-dalam-selimoet” itoe boleh menimboelkan bahaja jang besar, teroetama seperti dkeadaan di perang-Ahzab jang tertera di atas, tetapi tidaklah Allah S.W.T. menjampaikan maksoed dan oesaha mer

djahat itoe.

Fasal 5: Tahoen Hidjriah Ke-enam

Dari pada berbagai-bagai kedjadian dalam tahoen-tahoen jang lebih doeloe, teroeta-ma dalam perang-perang jang b

seperti Perang-Badar, Perang-Oehoed, dan Perang-Ahzab, njatalah soedah, bahwa: Agama Islam adalah Agama Alditoeroenkannja karena Kemoerahan-Nja semata-mata bagi segenap machloeq-Nja jang menghendaki akan Rahma

Agama jang mendapat perlindoengan dan pertolongannja; Agama jang disiarkan dalam kalangan segenap peri-

kemanoesiaan dengan Kehendak-Nja; Agama jang diridloi-Nja dan Agama jang dipilih-Nja bagi machloeq-Nja, jan

hendak menoedjoe tertjapainja kesempoernaan hidoep Doenia dan Achirat.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 75/205

 

 Njatalah poela dari pada riwajat di atas, bahasa Agama Islam itoe tidak disiarkan dengan pedang –seperti jang atjap

ditoedoeh-toedoehkan oleh pihak pemoesoeh Islam– tetapi tiap-tiap djalan penjiaran Islam itoe ditentang dengan p

 pedang moesoehnja! Tiap-tiap kali datang serangan, ternjatalah pihak Kaoem Moeslimin pandai mempertahankan Tadjamnja pedang moesoeh, jang hendak membinasakan kaoem Moeslimin itoe, mendjadilah gemoek dalam tanah

(dar-oel-Islam) jang mendjadi sebab segala tanam-tanaman Islam (kaoem Moeslimin) hidoep dengan soeboer, mad

tjerdas dan sentausanja! Semoeanja itoe hanjalah karena Kehendak dan Kekoeasaan Allah ! Tiada satoe machloek jdapat menjingkirkan ataupoen memboeat jang lainnja

(1) Ziarah Hadj ke Ka’bahSoedah genap 6 tahoen57 kaoem Moeslimin meninggalkan tempat-kelahiran dan roemah-roemahnja (Mekkah). Ol

itoe, maka setengah dari pada sahabat Moeha-djirin menjatakan rindoenja hendak menengok Mekkah. Maka pada w

itoe Nabi Clm. melihatkan dirinja dalam satoe roe’jat ,,melakoekan zijarah Hadj di Ka’bah bersa-ma-sama dengan

sahabatnja.” Adapoen hak berzijarah jang demikian itoe, oleh kawan atau-poen lawan tidaklah dapat dipoengkiri! M berangkatlah Nabi dengan k.l. 1.400 sahabatnja pergi ke Mekkah oentoek berzijarah. Mereka itoe membawa binata

 binatang oentoek koerban, dan seorang poen tidak diperkenannja membawa sendjata –seperti pada waktoe hendak 

 berperang.

Setelah kaoem Moeslimin sampai dekat batas-batas Mekkah, maka disampai-kanlah chabar kepada Rasoeloellah Cseorang bernama Boedail –kepada kabilah Choeza’a, jang boekan-Islam tetapi menaroeh persetoedjoean atas Agam

 —, bahwa kaoem Qoeraisj telah bersedia dengan bersendjatakan jang lengkap oentoek menolak kedatangan kaoemMoeslimin itoe. Oleh Rasoeloellah Clm. Boedail diberi amanat, jang haroes disampaikannja kepada pihak Qoerisj

 jang menjatakan, bahwa kedatangan kaoem Moeslimin itoe tidak ada lain maksoed, ketjoeali oentoek zijarah Hadj.

Boedail poen laloe berangkat, dengan membawa amanat Nabi Clm. tsb. Kemoedian dari pada berangkatnja Boedai

kaoem Moeslimin laloe mentjari tempat perhen-tian, Hoedaibiyah namanja, jang djaraknja kira-kira perdjalanan seMekkah.58

(2) Bai’at-oer-RidwanSetelah amanat Nabi Clm. tsb, disampaikan kepada pihak Qoeraisj, mereka poen sigera mengirimkan wakilnja, ‘O

namanja, oentoek memboeat perdjandjian antara pihak dia dan pihak kaoem Moeslimin. Kedatangan ‘Oerwa ini pasjari’atnja tidak membawa hasil soeatoe apa. Kemoedian Rasoeloellah Clm. laloe mengirimkan seorang oetoesan k pihak Qoeraisj, tetapi oetoesan Clm itoe diperlakoekan amat boesoek, dan onta jang ditoengganginja diboenoeh ole

mereka itoe.

Tidak tinggal itoe sadja! Melainkan pihak Qoeraisj telah mengirimkan satoe pasoe-kan jang bersendjata lengkap, omenjerang pihak Moeslimin. Tetapi achirnja pasoekan itoe dapat ditangkap dengan moedah. Dan oleh karena kaoe

Moeslimin tidak mempoenjai maksoed kedjahatan sedikit poen djoega, maka mereka (penjerang-penjerang) itoe po

dilepaskan lagi.

Mengingat keadaan jang amat berbahaja itoe, sedang mereka tidak bersendjata dan joemlah kaoem Moeslimin poenseberapa –soenggoeh poen mereka pertjaja dengan sepenoeh-penoeh kepertjajaan kepada pertolongan dan perlindo

Ilahy, maka Rasoeloellah Clm. menimbang perloe oentoek mengharapkan kepada sahabat-sahabatnja, soepaja boea

kalinja —: bersedia berperang sampai habis-habisan bagi memperlindoengi, mempertahankan dan menjentausakanAllah !

Bai’at ini dilakoekan di bawah seboeah pohon, sehingga di dalam riwajat Agama Islam kedjadian ini terkenal poel

,,Bai’at-oesj-Sjadjarah.”59Bai’at-oer-Ridwan ini, Bai’at jang ketiga dari pada sahabat-sahabat kepada Allah S.W.T., ialah Bai’at jang pengha

 jang djoega mengandoeng maksoed-penghabisan (einddoel) poela.

Djika kita soeka memeriksai lebih dalam dan lebih djaoeh, maka dapatlah kita ketemoekan beberapa hikmat jang

mengandoeng pengadjaran dan pendidikan. Di antaranja ialah:

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 76/205

 

(a) Bai’at itoe dinjatakannja boekan karena hawa dan hawa-nafsoe, melainkan dengan ichlas hati jang sesoetji-soet

(chalisan-moechlisan), karena tjinta (Moehab-bah) dan takoet (Taqwa) dan menjerah (Tawakkal) kepada Kehendak

 belaka.Tentang Taqwa dan Tawakkal, sekadarnja di atas telah kita terangkan. Adapoen ma’na Moehabbah itoe berbagai-b

 jang djika kita ambil sarinja, adalah seperti jang berikoet: Mentjintai Allah lebih dari pada ketjintaan kepada tiap-ti

machloek. Tegasnja: Tjinta kepada Allah lebih dari pada anak-isterinja, lebih dari pada harta-bendanja, lebih dari pdoenia, bahkan lebih dari pada diri dan njawanja sendiri, seperti jang dinjatakan di dalam Al-Qoer'an, Soerah Al-B

(9) ajat 24:

,,Katakanlah! Djika bapak-bapak kamoe, dan anak-anak kamoe, dan saudara-saudara kamoe, dan sanak-keloeargamharta benda jang kamoe peroleh, dan perdagangan jang kamoe soekai, itoe semoeanja lebih kamoe tjintai dari pada

dan Rasoel-Nja dan berdjihad pada djalan-Nja, maka toenggoelah hingga Allah mendatangkan amar-Nja (‘adzab-N

tidaklah Allah memberikan pertoendjoek (hidajat) kepada orang-orang (kaoem) jang berdosa (fasiq).”

(b) Dengan hal jang demikian itoe, maka Oemmat Islam mengikatkan diri dengan satoe tali ma’any jang ta’ dapatdipatahkan atau dipoetoeskan oleh siapa dan apapoen djoea.

Pertalian-Persaudaraan atau Moesahabbah dlohir dan bathin jang amat tegoeh dan koeat itoe, tampaklah Oemmat I

sebagai satoe badan jang tahan segala oedjian. Ta’ loeloeh karena panas, ta’ bekoe karena dingin, ta’ hanjoet karen

dan tidak poela dapat tersapoe oleh angin taufan jang sebesar-besarnja sekali-poen. Maka Oemmat Islam sampailahsatoe tingkat Persatoean Manoesia jang menghambakan diri hanja kepada Allah belaka, dan tidak kepada jang di lo

Oemmat Islam mewoedjoedkan satoe Persatoean Sedjati, Persatoean jang hanja boleh tertjapai, djika masing-masinanggautanja soedah mempersaksikan –dlohir dan bathin– akan ke-Satoean Allah Ta’ala (Tauhid jang toelen), dan

menjaksikan poela akan Kamalijah-Nja (Maha Soempoerna Allah) dalam segala perkara.

(c) Dan lain-lain hikmat, jang di sini boekanlah tempatnja oentoek mengoeraikannja semoeanja itoe satoe persatoe

melainkan hendaknja ditoeliskan dalam Boekoe jang tersendiri.

(3) Perdjandjian Hoedaibiyah

Setelah kaoem Qoeraisj mendengar berita jang terdjadi di antara Nabi dengan sahabat-sahabatnja itoe, maka dahsjatakoet timboel di dalam hati mereka. Mereka jang moela-moela menoendjoekkan ketjongkakannja, dan seolah-olah

 bersikap ,,djoeal-mahal” serta tidak soeka mengabaikan kehendak Nabi Clm. mentjari damai itoe, maka sekarangterbaliklah sikap itoe.Dengan mengandoeng katakoetan dan agak tergopoh-gopoh dikirimkan oleh pihak Qoeraisj kepada kaoem Moeslim

seorang oetoesan, Soehail bin ‘Amroe namanja, dengan maksoed hendak meneroeskan pembitjaraan memboeat dja

djandji perda-maikan antara kedoea belah pihak itoe.Setelah dilakoekan pembitjaraan seperloenja, maka bersepakatlah kedoea belah pihak akan mengadakan Perdjandji

Perhentian Perang antara kedoea belah pihak. Sedang Perdjandjian itoe akan berlakoe 10 tahoen lamanja.

Oleh karena Perdjandjian damai itoe diboeat di satoe tempat, jang bernamakan Hoedaibiyah, maka kedjadian itoe t

dalam riwajat sebagai ,,Perdjandjian Hoedaibiyah.”60Isi Perdjandjian itoe dengan singkat adalah sebagai berikoet:

1. Pada tahoen ini (6 H.), hendaklah kaoem Moeslimin kembali ke Madinah, dengan tidak melangsoengkan zijarah

2. Tahoen jang berikoetnja kaoem Moeslimin boleh melakoekan zijarah, tetapi mereka itoe hanjalah boleh tinggal dMekkah selambat-lambatnja selama 3 hari.

3. Kaoem Moeslimin tidak boleh tinggal bersama-sama dengan orang-orang Moeslimin jang ada di Mekkah, dan

sebaliknja; mereka tidak boleh merin-tangi, djika ada seseorang Moeslim hendak tinggal di Mekkah.4. Djika ada seseorang (maksoednja: seorang Moeslim) dari Mekkah hendak pindah ke Madinah, hendaklah kaoem

Moeslimin menjerahkan dia kepada orang Mekkah; tetapi djika ada seorang Moeslim dari Madinah hendak mengik

orang-orang Mekkah, maka orang Mekkah tidak haroes menje-rahkan dia kembali kepada orang Madinah (kaoem

Moeslimin).

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 77/205

 

5. Tiap-tiap kabilah ‘Arab mempoenjai hak-keleloeasaan oentoek memboeat per-serikatan dengan masing-masing

 baik dengan kaoem Qoeraisj maoepoen dengan kaoem Moeslimin jang disoekainja.

Sekianlah isi ,,Perdjandjian-Damai” itoe.Selain dari pada itoe, menoeroet kehendak oetoesan Qoeraisj (Soehail) beberapa perkataan dalam Perdjandjian itoe

dioebah, jang peroebahan-peroebahan itoe menjebabkan timboelnja rasa dalam kalangan kaoem Moeslimin, jang m

soenggoeh-soenggoeh dihinakan oleh pihak Qoeraisj. Mitsalnja: perkataan ,,Bismillahir-rahmanirrahiem” (DenganAllah, Jang Maha Moerah, Jang Maha Asih) haroes diganti dengan perkataan ,,Bismi-kallahoemma” (Dengan nam

Allah); perkataan ,,Rasoeloellah (oetoesan Allah) haroes diganti dengan ,,Moehammad bin ‘Abdillah” (Moehamm

Abdoellah).Beberapa sahabat menjatakan tidak senang mereka dengan perdjandjian itoe, dan hendak melakoekan perlawanan t

kepada perboeatan kaoem Qoeraisj itoe, tetapi karena hormat mereka kepada Rasoeloellah Clm. dan kebidjaksanaa

Rasoeloellah Clm. dalam hal ini, terhindarlah segala sesoeatoe jang tidak diharapkan.61

(4) Mentjoekoepkan Djandji Lebih Berat dari Harga Djiwa Manoesia

Baroe sadja perdjandjian Hoedaibiyah itoe terdjadi, datanglah seorang Moeslim Aboe Djandal namanja, dari Mekk

kepada Rasoeloellah Clm. karena ia mendapat penganiajaan oleh orang Qoeraisj. Ia datang di sana, oentoek mentja

 perlindoengan.Rasoeloellah Clm. beroesaha sedapat-dapatnja, soepaja boeat kali ini diadakan perketjoealian bagi Aboe Djandal, t

 pengharapan Rasoeloellah Clm. itoe ditolak oleh oetoesan Qoeraisj. Melihat jang demikian itoe, beberapa sahabat hnaik darah, di antaranja ‘Oemmar. Hampir-hampir ia ragoe-ragoe akan kebenaran Moehammad Clm. sebagai Raso

sebab pada perasaan ‘Oemar sebagai seorang militer-toelen perhinaan kaoem Qoeraisj itoe soedahlah sampai kepad

 poentjaknja perhinaan. Tetapi dengan berkat pertolongan Allah, setelah ia mendapat djawab dan nasihat dari pada

Rasoeloellah Clm. hilanglah amarah dan keragoe-ragoeannja akan kebenaran Rasoel-oellah itoe. Kaoem Moeslimi berdoeka-tjita atas kedjadian ini, dan Rasoel-oellah sendiri poen hiba hatinja, menjaksikan kedjadian jang seroepa

Dari pada moeloet Clm. waktoe itoe terlahirlah beberapa sabda, jang maksoednja: ,,Tiada seorang jang dapat meno

seorang manoesia (seperti Aboe Djandal), melain-kan Allah sendiri jang terpandai memberi pertolongan. Sedang Atidak soekar mendapat djalan oentoek menghindarkan bahaja-diri jang mengenai Aboe Djandal itoe.” Dan Rasoelo

Clm. tidak soeka dan tidak pernah tjidera djandji –kepada moesoeh sekali poen– walau tjoekoeplah djandji itoe terpmembawa koerban djiwa manoesia. Kemoedian dari pada itoe, dengan piloe hati Aboe Djandal diserahkan kembalorang Qoeraisj.

Dengan kedjadian ini, tahoelah kita betapa tinggi harga tiap-tiap djandji itoe! Kepada moesoeh sekalipoen! Pendek

ternilailah harga djandji itoe. Hingga lebih dari pada harga djiwa manoesia !

(5) Menghiboerkan hati kaoem Moeslimin

Dalam perdjalanan poelang, dari Hoedaibiyah ke Madinah, toeronlah beberapa wahjoe Ilahy, jang maksoednja

menghiboerkan hati kaom Moeslimin, karena wahjoe-wahjoe jang diterima pada waktoe itoe mengandoeng djandjikemenangan, djandji-djandji keloehoeran, djandji datangnja Fatah (Pemboekaan) bagi kaoem Qoeraisj di Mekkah

choesoesnja dan bagi segenap kaoem Djahilin oemoemnja. Antara lain-lain wahjoe jang diterima oleh Rasoeloellah

waktoe itoe, tertera dalam Al-Qoer'an, Soerah Al-Fath ajat 1 dan beberapa ajat berikoetnja.

Fasal 6: Tahoen Hidjrah Ketoedjoeh

(1) Hasoetan Kaoem JahoediBeberapa kali kaoem Jahoedi terpaksa meninggalkan Madinah, karena perboe-atannja jang chianat kepada kaoem

Moeslimin itoe, maka mereka (dari pada kabilah Bani Nadhir) tinggal di Chaibar, satoe tempat jang soedah lama m

salah satoe poesat kaoem Jahoedi di Negeri ‘Arab.

Benih-perbentjian dalam hati mereka itoe dibangkit-bangkitkan poela dalam hatinja orang-orang Qoeraisj, kabilah

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 78/205

 

Ghatafan, kabilah Badawi dan bani Qoeraidho, jang semoeanja itoe achirnja menimboelkan Perang-Ahzab, seperti

telah kita rawaikan di atas. Bertambah-tambah besar lagi kesakitan hati mereka itoe, karena Perang-Ahzab jang pad

sangkanja akan dapat membasmi kaoem Moeslimin, hasilnja ta’ memoeaskan hawa-nafsoe mereka itoe. Sementara perboeatan rahasia antara mereka di Chaibar –jang djaoehnja kl. 200 myl dari Madinah– dan kaoem Moenafiqin di

Madinah bertambah-tambah rapat.

Pada rasanja kaoem Jahoedi, perdjandjian antara kaoem Moeslimin dan kaoem Qoeraisj di Hoedaibiyah itoe, tjoekomendjadi tanda kepada mereka, bahwa kaoem Moeslimin soedah lembek. Boektinja –demikianlah perasaan merek

kaoem Moeslimin soeka ,,diperhinakan” oleh kaoem Qoeraisj. Padahal tidak begitoelah halnja.

(2) Perang Chaibar62

Kemoedian dari pada Perdjandjian Hoedaibiyah terseboet kaoem Jahoedi sigera merapatkan perhoeboengannja den

kabilah Ghafatan, dengan maksoed hendak menjerang kaoem Moeslimin. Setelah berita penjerangan itoe sampai k

Rasoel-oellah Clm, maka Clm. laloe mengirimkan pasoekan tentara, besarnja kl. 1600 orang, menoedjoe ke ChaibaDi tengah djalan di satoe tempat bernama Radji’, antara Chaibar dan Ghatafan, berhentilah pasoekan Moeslimin in

sehingga bantoean dari kabilah Ghatafan kepada kaoem Jahoedi di Chaibar itoe, ta’ dapat dilangsoengkan. Pasoeka

Moeslimin tidaklah berhenti di Radji’ sadja, melainkan teroes bergerak menoedjoe ke Chaibar. Sementara itoe kao

Jahoedi telah bersedia-sedia dengan genap-lengkap oentoek menerima kedatangan kaoem Moeslimin dengan seranamat hebat.

Maka terdjadilah peperangan antara kedoea belah pihak dengan hebatnja. Benteng-benteng kaoem Jahoedi dapatdikalahkan, sehingga benteng kaoem Jahoedi jang terkoeat sekalipoen. Qamoes namanja, menjatakan poela ta’loek

kepada kaoem Moeslimin. Perta’loekan jang achir ini termasoek djasanja tentara jang dipimpin oleh ‘Ali.

Setelah perta’loekan itoe, maka kaoem Jahoedi mengharap dengan sangat, soepa-ja mereka dapatlah kiranja dibole

tinggal tetap di Chaibar, dengan djandji-djandji, bahwa mereka akan memberikan separoh dari pada hasil negeri itokaoem Moes-limin, sebagai oepeti.

Soenggoehpoen Rasoeloellah telah mengerti, bahwa kaoem Jahoedi itoe tentoe tidak mentjoekoepkan djandjinja (b

membajar oepeti), tetapi permintaan mereka itoe dikaboelkan djoega. Dalam peperangan ini, seperti djoega peperan besar jang lainnja kaoem Moeslimat poen tidak soeka ketinggalan, dan ikoet poela bergerak madjoe menempoeh m

moesoeh Islam.

(3) Lagi Chianat hendak memboenoeh Nabi Clm

Setelah kedjadian perdjandjian-perdjandjian tsb di atas, maka Nabi Clm. dengan sahabat-sahabatmja dipersilahkan

di roemah sorang bernama Zainab, isteri seorang kepala Jahoedi jang mati dalam Perang Chaibar, Clm. tidak langsmemakan makanan jang soedah terpegang dalam tanganja itoe, karena ada peringatan dari pada Allah, bahwa maka

 jang lezat tampaknja itoe berisi ratjoen (bisa) jang amat berbahaja. Seorang sahabat, bernama Bisjr bin Bara, soeda

makanan itoe, sehingga pada waktoe itoe djoega ia meninggal doenia karenanja. Zainab berboeat jang demikian ito

hanja seorang diri, melainkan karena mentjoekoepkan djangka-maksoed beberapa pemimpin Jahoedi, jang hendak memboenoeh Nabi.

Dengan perboeatan jang amat chianat itoe, sesoenggoehnja segenap kaoem Jahoedi, atau setidak-tidaknja pemimpi

 pemimpin Jahoedi sepatoetnjalah mendapat hoekoeman, jang sepadan dengan perboeatannja itoe, tetapi Rasoeloellhanjalah mendjatoeh-kan hoekoeman atas seorang sadja. Zainab dihoekoem mati, karena telah melakoekan pemboe

atas Bisjr bin Bara itoe.

(4) Hidjrah ke ‘Iç.

Hidjrah ke ‘Iç ini boleh kita katakan Hidjrah jang ,,ketjil”, jang sering diloepakan ertinja oleh ahli-ahli riwajat. Pad

soenggoehpoen Hidjrah ini ,,ketjil” sifatnja, tetapi besarlah harga dan ertinja di dalam tarich Islam, teroetama sekal

kedjadian itoe terdjadi langsoeng berkenaan dengan Hidjrah2 jang lainnja.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 79/205

 

Seorang Moeslim di Mekkah, Aboe Basir namanja, jang senantiasa mendapat aniajaan dari pihak Qoeraisj, dapatlah

melepaskan diri, dan laloe lari ke Madinah, mengharapkan pertolongan dari pada kaoem Moeslimin, istimewa Ras

Clm. sendiri di sana. Ia dikedjar oleh doea orang oetoesan dari Mekkah, jang menoentoet kepada Rasoeloellah, soeAboe Basir dikembalikan ke tangan mereka. Rasoeloellah Clm. dengan hiba hati jang ta’ hingganja menjerahkan d

dalam tangan kaoem Qoeraisj itoe (Perdjandjian-Hoedaibiyah, fasal 4), dan Basir poen menjerahkan diri poela kep

kedoea orang Qoeraisj itoe. Di tengah-tengah djalan, terdorong oleh nafsoe hendak lepas dari aniaja, dapatlah ia mdiri, setelah memboenoeh seorang dari pada doea orang Qoeraisj itoe, sedang seorang jang lainnja lari ke Mekkah,

menjelamatkan dirinja. Djandal poen dapat poela melepaskan dirinja dari penganiajaan orang Qoeraisj.63

Karena Madinah masih terlarang bagi kedoea mereka itoe, maka mereka ini terpaksa mentjari tempat-perlindoengaialah di ‘Iç, satoe tempat di pantai laoet. Kemoedian dari pada itoe, langkah kedoea orang ini diikoeti poela oleh be

orang Moeslimin Mekkah jang lainnja, jang ta’ tahan menderita penganiajaan dari kaoem Qoeraisj.

(5) Persilahan Kepada Radja-RadjaDalam tahoen itoe djoega Nabi Rasoeloellah Clm. mengirim soerat kepada beberapa radja, oentoek mempersilahka

mereka itoe memeloek Agama Allah, Agama Kesempoernaan bagi Doenia dan Achirat. Agama jang mengandoeng

 bagi segenap Peri-kemanoesiaan. Di antara mereka itoe –jang di sini boekan tempatnja oentoek menerangkan satoe

 persatoeannja– ada jang mengikoeti pengharapan Nabi, ada jang menolak dengan keras, dan ada poela jangmenoendjoekkan perhatian dan pertjintaannja kepada Agama Allah itoe, dengan memberi roepa-roepa hadijah inda

(6) Nabi Clm. dengan 10.000 Sahabatnja (Calihin) Zijarah ke Mekkah

Mentjoekoepkan boenji salah satoe fasal dalam Perdjandjian-Hoedaibiyah dan oentoek mempersaksikan kebenaran

 jang telah dilihatnja sebeloem itoe, maka pada achir tahoen 7 H. berangkatlah Rasoeloellah Clm. dengan 10.000 or

orang salih (Calihin) dari pada sahabat-sahabatnja, menoedjoe ke Mekkah, oentoek melakoe-kan ‘ibadah-soetji, ja’melakoekan zijarah Hadj ke Bait-Oellah. Segala perdjalanan itoe, sedjak awwal hingga achirnja, dapatlah berlakoe

sempoernanja.

Soenggoehpoen kedatangan Rasoeloellah Clm. di Mekkah itoe hanja sebentar sadja (menoeroet Perdjandjian-Hoedfasal 2) maka tjoekoeplah kiranja mendjadikan satoe boekti-kenjataan kepada tiap-tiap orang jang ber’aqal, bahwa

Islam soenggoeh-soenggoeh Agama Allah; bahwa Agama Islam mengatas segala Agama jang lebih doeloe dari pad bahwa Islam tidak dapat dirintangi ataupoen dihalaukan oleh siapa dan apapoen djoega; melainkan segala rintanganhalangan itoe hanjalah bererti jang dapat menjempoernakan terang-benderangnja Noer Ilahy, jang memantjar-kan

tjahajanja di seloeroeh ‘Alam, jang sjahadah maoepoen jang ghaib.

Jang moela-moela dalam tahoen 6 H. Rasoeloellah Clm. hanja diiringkan oleh kl. 1400 orang sahabatnja sadja, sekdalam waktoe setahoen kemadjoean Islam, dlohir dan bathin, mendjadi berlipat-lipat ganda. Itoelah satoe boekti po

 bahwa berdjalannja Agama Allah itoe antara bangsa di seloeroeh Doenia ini boekanlah karena perboeatan manoesi

melainkan teroetama dan pertama-tama sekali karena Kehendak dan Kekoeasaan Allah Soebh. w.T. djoea!

(7) Dari Habsji ke MadinahDalam tahoen ini djoega, kaoem Moehadjirin jang lebih doeloe telah sama hidjrah ke Habsji, moelailah poelang ke

Madinah. Adapoen maksoed dan toedjoean mereka pergi ke tempat kedoedoekan baroe itoe –tidak ke Mekkah, seb

Mekkah beloem ada perikatan Oemmat Islam– pertama-tama sekali ialah oentoek mensesoeaikan oesaha-nja dengatoentoetan dan adjaran dari pada Rasoeloellah Clm. bersama-sama dengan saudara-saudaranja kaoem Ançar dan

Moehadjirin jang lainnja.

Fasal 7: Tahoen Hidjrah Kedelapan

(1) Perang-Moetah

Antara lain-lain, soerat dari pada Rasoeloellah itoe di ‘alamatkan kepada seorang radja di Boesro, jang ta’loek kep

Roem, Sjoerahbil bin ‘Amroe namanja. Harits bin ‘Oemair, jang membawa soerat dari Rasoeloellah itoe, diboenoe

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 80/205

 

satoe perboeatan dari radja Boesro, jang amat melanggar keoetamaan tiap-tiap kabilah di tanah ‘Arab. Ditambah la

dengan satoe kedjadian, bahwa seorang radja di Sjarqil-Ardoen telah diboenoeh oleh orang Roem, hanjalah karena

menerima poela satoe soerat persilahan dari Rasoeloellah dengan baik-baik dan lantas masoek Islam.Perboeatan orang Roem itoe dan perboeatan Sjoerah bil bin ‘Amroe terseboet, tidak mengandoeng erti jang lain, m

tantangan dan pernjataan perang kepada kaoem Moeslimin. Oleh sebab itoe, dengan sigera Rasoeloellah mengirim

satoe pa-soekan, besarnja kl. 3.000 orang jang dikepalai oleh Zaid bin Haritsah, bekas boedak-belian. Rasoeloellahmengirimkan pasoekan itoe hingga ke satoe tempat, Tsani-jatoel-Wida’ namanja.

Sementara itoe radja Boesro melengkapkan persediaan perangnja, oentoek menem-poeh kaoem Moeslimin. Balaten

Sjoerahbil bin ‘Amroe itoe besarnja tidak koerang dari 100.000 orang. Selain dari itoe radja Roem poen moelai poe bersedia oentoek membantoe Sjoerahbil bin ‘Amroe dengan balatentara jang besar dan koeat, jang bersendjatakan

dan sempoerna.

Malah terdjadilah pertempoeran perang jang amat hebat sekali antara kedoea belah pihak. Dengan gagah-beraninja

 balatentara Moeslimin jang seketjil itoe melawan kepada moesoehnja jang lebih dari 30 kali ganda besarnja itoe.Pertempoeran ini terdjadi di satoe tempat bernama Moetah. Oleh sebab itoe, maka pertempoeran ini dalam riwajat

namanja sebagai perang-Moetah. Hatta, maka berganti-gantilah kaoem Moes-limin rebah dan mati pada djalan mem

Agama Allah itoe. Tiap-tiap kali rebah, tiap-tiap kalinja itoe sigera diganti oleh jang lainnja.

Waktoe Zaid bin Haritsah terboenoeh mati di dalam pertempoeran itoe, diganti ia oleh Dja’far, jang djoega mengalnasib seperti Zaid. Kemoedian Dja’far diganti oleh ‘Abdoellah bin Rawahah, dan setelah ‘Abdoellah bin Rawahah

terboenoeh djoega dalam peperangan itoe, maka ia diganti oleh Chalid bin Walid, jang dengan kebidjakannja dalamoeroesan peperangan (strategie), dapatlah ia menjelamatkan tentara Moeslimin dari pada moesoeh jang amat besar

koeat itoe. Balatentara Boesro poen laloe moendoer, dan kembali ke negerinja. Peperangan di Moetah ini terdjadi d

 boelan Djoemadil-Awwal Tahoen 8 H.

(2) Pertempoeran antara kabilah Choeza’a dan Banoe Bakr 

Dengan adanja Perdjandjian-Hoedaibiyah, jang menjatakan perhentian perang 10 tahoen lamanja, mendjadi sebab d

 pangkal jang mereka tidak dapat menjatakan perang ataupoen melakoekan satoe serangan kepada kaoem Moeslimidengan terang-terangan. Lebih berkobar-kobar lagi nafsoe-permoesoehannja itoe, karena dari sehari kesehari merek

menjaksikan akan kemadjoean Islam dan kaoem Moeslimin.Salah satoe djalan jang diambilnja ialah mengambil Banoe Bakr jang njata-njata memoesoehi Islam, mendjadi temSjarikatnja. Poen satoe kabilah Choeza’a, jang bermoesoehan dengan Banoe Bakr itoe, laloe menghoeboengkan dir

dengan kaoem Moeslimin. Hal jang demikian itoe diloeloeskan oleh Perdjandjian-Hoedaibiyah, fasal ke 5.

Soeatoe peristiwa terdjadilah pertempoeran antara kabilah Choeza’a dan Banoe Bakr. Dalam pertempoeran itoe kabChoeza’a selaloe dalam pihak jang kalah, sebab Banoe Bakr mendapat bantoean dari orang Qoeraisj. Mereka jang

kedjar itoe (kabilah Choeza’a) melarikan diri ke Tanah Haram (Mekkah dan sekitarnja), dengan harapan, soepaja s

dari Banoe Bakr itoe djangan dilangsoengkanlah hendak-nja. Tetapi soenggoehpoen terlarang mengadakan pertoem

darah di Tanah Haram itoe, tetapi serangan dari pihak Banoe Bakr tidak dihentikan, bahkan dari pada kabilah itoe borang-orang jang mati diboenoeh.

Kemoedian dari itoe, kabilah Choeza’a laloe lari ke Madinah, mendapat kaoem Moeslimin di sana, bagi meminta

 perlindoengan, sebagaimana jang termaktoeb dalam perdjandjian antara kabilah itoe dengan kaoem Moeslimin.

(3) Orang Qoeraisj Menjatakan Petjahnja Perdjandjian-Hoedaibiyah

Berhoeboeng dengan kedjadian itoe, jang njata-njata kaoem Qoeraisj telah melang-gar Perdjandjian-Hoedaibiyah, Rasoeloellah Clm. laloe kirim soerat kepada orang Qoeraisj, oentoek menegaskan sikap mereka itoe, dengan disoer

memilih satoe di antara 3 fasal:

(a) Hendaklah soeka membajar oeang-darah bagi orang-orang Choeza’a jang telah diboenoehnja itoe;

(b) Hendaklah mereka soeka memetjahkan perserikatannja dengan Banoe Bakr;

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 81/205

 

(c) Hendaklah mereka soeka menjatakan, bahwa Perdjandjian-Hoedaibiyah soedah tidak berlakoe lagi.

Dengan tjongkaknja orang Qoeraisj mendjawab kepada Rasoeloellah, bahwa Perdjandjian Hoedaibiyah soedah tida

 berlakoe lagi. Tetapi Aboe Soefjan, jang tahoe akan besarnja bahaja jang boleh timboel dari pada petjahnja Perdjanitoe, laloe tjoba-tjoba memperdajakan kaoem Moeslimin, soepaja soekalah kiranja mereka itoe mem-baroekan lagi

Perdjandjian jang soedah petjah itoe. Dengan ketjiwa hatinja Aboe Soefjan meninggalkan Madinah, karena tipoe-d

dilakoekannja itoe tidak mendapat penghargaan, seperti jang diharapkan olehnja.

(4) Chianat jang Ta’ Sengadja

Melihat akan persediaan kaoem Moeslimin oentoek melengkapkan sendjatanja bagi menjerang Mekkah itoe, makaMoeslim jang choeatir akan roesaknja perhoeboengannja dengan orang-orang Mekkah (perhoeboengan karena toer

Hatib namanja, dengan djalan semboenji-semboenji telah mengirimkan soerat ke Mekkah, mentjeriterakan akan ha

Mendengar kedjadian ini, segenap kaoem Moeslimin marah kepada Hatib. Ia ditangkap dan dihadapkan kepada

Rasoeloellah Clm. sedang orang jang membawa soerat itoe dikedjar, hingga dapat disoesoel.Atas permintaannja sendiri Hatib minta diampoeni, dan Rasoeloellah poen menga-boelkannja, sebab perboeatan ch

itoe dilakoekan boekan karena hati djahat, melain-kan hanjalah karena kebodohan semata-mata!

(5) Mekkah di Tangan Kaoem MoesliminWalaupoen setelah petjahnja Perdjandjian-Hoedaibiyah kaoem Moeslimin moelai bersedi-sedia oentoek melengkap

segala persediaan bagi menjerang kaoem Qoeraisj di Mekkah itoe, tetapi roepanja Allah Soebhanahoe wa Ta’ala timengidzinkan terdja-dinja satoe pertoempahan darah di Tanah Haram itoe!

Pada tanggal 8 boelan Ramadhan 8 H. berangkatlah Rasoeloellah Clm. menoedjoe ke Tanah Haram itoe, dengan di

oleh 10.000 sahabat-sahabatnja jang Calih (Calihin).

Setelah mereka tiba di dekat Mekkah, maka sekalian kaoem Moeslimin diperintah-kan oleh Clm. oentoek memboemasing-masing kemahnja, agar soepaja menter-kedjoetkan hatinja kaoem Qoeraisj, jang dengan karena sebab itoe

nistjajalah mereka tidak akan melakoekan perlawanan, sehingga dapatlah dihindarkan pertoempahan darah. Semoe

 perdjalanan berlakoe dengan aman dan sempoerna, dan orang Qoeraisj poen laloe ta’loek dengan tidak menoendjoe perlawanan soeatoe apa.

Beberapa orang Qoeraisj jang ternama, jang tadinja koerang-lebih 20 tahoen lamanja hatinja tertoetoep dengankedjahilijahan (kegelapan), sekarang ternjatalah mereka dapat ikoet menerima Rahmat dari pada Allah Ta’ala, dan  poela melihat Noer Ilahy jang terang-tjoeatja itoe. Di antara mereka jang moela-moela taslim ialah Aboe Soefjan, s

satoe moesoeh Islam dan moesoeh Nabi jang terbesar.

(6) Ampoenan Loear Biasa

Berdoejoen-doejoen orang Mekkah datang kepada Rasoeloellah, atau memang sengadja dihadapkan kepada Rasoel

dan setelah mereka mengharapkan ampoen dari Nabi Penoetoep itoe, maka Clm. poen memberinja. Di antara lain-l

ialah: Hindoen, isteri Aboe Soefjan, jang telah menggigit-gigit hati Hamzah pada Perang-Oehoed, kira-kira 5 tahoesebeloem itoe; Wahsji, jang telah memboenoeh paman Nabi jang tertjinta, jang terkenal poela sebagai Singa-Islam

(Hamzah). Dan beberapa orang pemoesoeh-pemoesoeh Islam lainnja.64

(7) Haq Datang, Bathil Lari

Dengan kemenangan kaoem Moeslimin ini, kemenangan dlohir dan bathin, lenjaplah segala sifat sjirik, diganti den

Tauhid, sekalian bathil hilang-moesna diganti dengan Haq jang sentausa. Segala berhala kaoem Moesjrikin diboeandjaoeh-djaoeh dari Roemah Soetji (Baitoellah – Ka’bah): dan tiap-tiap kali Rasoeloellah meraba berhala-berhala ito

dengan tongkatnja, tiap-tiap kalinja itoe Clm. mengoetjapkan ajat, jang soedah lebih doeloe ditoeroenkan, ja’ni Soe

Bani-Israil, ajat 81:

,,Berkatalah! Haq telah datang, dan Bathil jang lari: sebab (memang) Bathil itoe bersifat pelari.”65

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 82/205

 

(8) Ke-Satoe-an Allah dan Per-satoe-an Manoesia

Kemenangan atau Pemboekaan (Fatah) Negeri Mekkah itoe boekanlah satoe keme-nangan bagi seseorang manoesisegolongan manoesia atau poen bagi machloeq jang mana poen djoea, melainkan Kemenangan dan Pemboekaan ito

hanjalah bagi (persaksian) Ke-Esa-an (Wahdanijat) Allah Soebhanahoe wa Ta’ala.

Satoe Kemenangan oentoek menjaksikan dengan boekti-boekti jang njata akan Kesempoernaan (Kamalijah) AllahKemenangan oentoek memboektikan akan benarnja djandji-djandji Allah! Satoe Kemenangan oentoek menjatakan

Kebenaran Oetoesan Allah dan Agama Allah!

Maka timboellah dari kemenangan itoe satoe Rahmat jang perloe ditjatat di sini, jang beroepa: Persaudaraan jang kkekal. Persaudaraan jang tidak mengenal moesoeh dan lawan, persaudaraan sedjati, ialah satoe Persatoean Manoes

 ber-sendikan semata-mata kepada Ke-Satoean Allah djoea adanja.

Inilah Oemmat jang ,,wasath”, Oemmat jang terpilih, Oemmat jang terdjoendjoeng oleh Allah, karena mereka sela

mendjoendjoeng tinggi Agama Allah lebih dari pada segala apapoen djoega jang di loearnja.

(9) Nabi Pembawa Rahmatoellah

Sjahdan, maka dengan oeraian jang terlampau amat singkat dari pada sebagian Tarich Nabi itoe, njatalah dengan b

 boekti jang dapat disaksikan oleh kawan ataupoen lawan bahwa Nabi Moehammad Callalllhaoe ‘alaihi wasallam itadalah Seorang Nabi Penoetoep, Nabi Pembawa Rahmat; Rahmat jang melipoeti segenap ‘Alam; Rahmat bagi seg

 peri-kemanoesiaan.

------Ζ Ζ Ζ  ------

1 Jaqin di sini boleh kita ertikan ,,Jaqin semasa hidoepnja” dan/atau ,,Jaqin setelah ke ‘alam qoeboer.” Djadi perbo

 jang beroepa ‘amal-‘ibadah itoe tidak boleh dihentikan, selama Allah masih memberi njawa pada badan kita. Adap

tingkat-tingkatnja jaqin, seperti: ‘ilm-al-jaqin, ‘ainal-jaqin, haqq-oel-jaqin dan akmaloel-jaqin boekanlah disini temmemperbintjangkannja.

2 ,,Dachala” ertinja ,,masoek”, ,,as-silm” ertinja ,,damai”, ja’ni damai jang dikehendaki oleh Agama Islam, damai d

dan damai bathin. Djadi ,,masoek ke dalam damai” di sini maksoednja ialah ,,memeloek Agama Islam”, sedang perkataan ,,kaffah” menoendjoekkan poela bahwa penoentoetan sjari’at Agama tidak boleh dipilih sana dan sini samelainkan haroes segenapnja.

Tjaranja melakoekan sjari’at itoe tentoelah haroes berangsoer-angsoer, seperti djoega tapak (atsar) jang ditinggalka

Penghoeloe Besar kita. Salah satoe sjaratnja ialah, hendaklah kita tjoba-tjoba menghilangkan rasa ,,soeka hidoep, tmenghendaki berat”, sebab semoeanja itoe sesoenggoehnja hanjalah perasaan jang boleh timboel karena hawa nafs

 belaka, jang achirnja akan menimboelkan hasil ketjiwa. Bandingkanlah dengan roekoen Iman ke-enam!

3,,Hadits” terambil dari pada perkataan ,,hoedoets”, ja’ni sifat manoesia jang bererti beroebah-oebah, tidak kekal. S perkataan ,,Qadim” itoe asalnja dari perkataan ,,qidam”, ialah salah satoe sifat Allah, jang menoendjoekkan kekal,

langgeng, tidak beroebah dan lain-lain.

4,,Risalah” ertinja pengoetoesan (zending). Jang dioetoeskannja ,ja’ni ,,rasoel”. Kalau banjak: ,,roesoel”.

5 Perkataan ,,Taqwa” terambil dari pada perkataan ,,ittiqa”, jang dalam garis besarnja mempoenjai doea ma’na:

1. ,,Takoet”. Ja’ni takoet menoeroet adjaran Islam. Boekan takoet kepada batoe dan kajoe, tanah dan air, atau takoetakoet soesah, dll. Jang sematjam itoe melainkan ,,takoet kepada Allah, dan tidak takoet kepada jang lain atau di lo

Dia”. Sifat Taqwa ini sangat perloe bagi tiap-tiap orang jang hendak Bakti kepada Allah, sebab djika ia masih mem

rasa takoet kepada selain dari pada Allah, nistjajalah Baktinja itoe tidak akan sempoerna.2. ,,Berdjaga-djaga diri, atau hati-hati”. Ini poen boekan berdjaga diri, jang sesoenggoehnja maoe lari ,atau berhati-

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 83/205

 

 jang mengandoeng was-was dan ketakoetan. Tetapi semoeanja ta’ boleh keloear dari pada adjaran-adjaran Islam.

Sehingga ,,berdjaga-diri”di sini boleh kita ertikan; berdjaga diri dan selaloe berhati-hati di dalam tiap-tiap tingkah l

dalam sekalian ‘amal perboeatan, jang chas dan jang ‘am, hanja karena takoet kepada Allah semata-mata.Djadi teranglah soedah, bahwa maksoed takoet atau berdjaga-djaga diri itoe, boekan takoet kena serangan, atau tak

menderita fitnah dan halangan, atau takoet karena menghadapi moesoeh. Tidak sekali-kali tidak !

Adapoen orang jang mempoenjai sifat jang demikian itoe, dinamakan ,,moettaqi” (djama’ ,,moettaqin”), jang pada‘oemoemnja bolehlah kita ertikan: seorang jang selaloe tahoe, tjakap dan tjoekoep oentoek melakoekan Bakti chas

‘am, dalam erti kata jang sesempoerna-sempoerna dan seloeas-loeasnja.

6 Sedikit berlainan dengan sifat Taqwa, maka Tawakkal itoe tidak tampak, tidak dapat dilihat oleh mata, melainkanletaknja di dalam hati. Sebab Tawakkal itoe adalah ,,sikap roeh manoesia di dalam ta’loek-toendoeknja kepada Dza

Allah.”

Oleh sebab itoe, maka kedoea sifat tsb. ta’ boleh dipisahkan antara satoe dengan jang lainnja,seperti kita ta’ dapat

memisahkan bathin dari pada dlohir roehany dan djasmany, manis dan goela, asin dan garamnja. Hanja boleh diper(ondescheindenlijk, maar onafscheidelijk).

7 Orang-orang jang ,,istiqamah” boekanlah orang-orang jang ,,terendam ta’ basah, terapoeng ta’ hanjoet”, melainka

orang jang dengan tegak dan tegoeh mendjalankan wadjib menoeroet perintah Allah dan Rasoel-Nja, dengan tidak mengingati akan berat-entengnja, moedah-soekarnja, besar-ketjilnja, banjak-sedikitnja kawan atau lawan dlls.

8 Berlainan diri boekanlah sifat orang jang soedah ,,istitha’ah”. Tidak soeka memboeang waktoe, tidak soekamemoebadzirkan tenaga, fikiran ataupoen harta oentoek keperloean jang tidak diridloi oleh Allah. Ia mempoenjai s

 bersedia-bersiap sewaktoe-waktoe oentoek melakoekan wadjib, dengan kekoeatan, harta fikiran dan apa poen djoeg

 padanja.

9 Berbagai-bagai faham dan pendapat orang tentang ,,doenia”. Setengah orang berpendapat, bahwa doenia itoe adaroepa: (1) ,,doenia ketjil” (mikrokosmos), ja’ni diri manoesia, dan segala apa jang termasoek di dalamnja, dan (2) ,

 besar”, ja’ni: semesta ‘alam (makrokosmos) jang ketjil hingga jang sebesar-besarnja (Heelal Universeum).

Adapoen jang kita maksoedkan dengan “doenia” di sini ialah: segala machloeq, tegasnja segala sesoeatoe jang di loAllah. Selain dari itoe ada poela ,,doenia” jang membedakan dia dari pada “achirat” (hari kemoedian). Dengan ada

faham ini, ahli tasawoef membagi manoesia di dalam 4 golongan: (1) orang-orang jang mentjari doenia, meninggalachirat, (2) orang-orang jang mentjari achirat, loepa kepada doenia, (3) orang jang mentjari doenia dan achirat, danorang jang ta’ mentjari doenia dan tidak poela mengharapkan achirat.

Orang-orang bagian (4) ini berpendapat, bahwa doenia dan achirat itoe poen ,,doenia” djoega, sebab ,,machloeq”. S

 jang ditjari ialah ,,Jang Memboeat”, boekan ,,jang diboeat”. Mereka hanja mengharapkan ridlo dan rahmat dari Allsepi dari pada pengharapan apapoen djoega jang bersifat kedoeniaan.

10 Seperti siang ta’ dapat disatoekan dengan malam, begitoe djoega haq ta’ dapat ditjampoerkan dengan bathil, koe

dapat diseboeahkan dengan iman. Oleh karena tawaran kaoem Qoeraisj itoe ta’ tjotjok dengan perintah dari ‘Azza

Djalla, maka Rasoeloellah Clm. menolaknja.11 Periksalah: Statuten P.S.I.I., fasal 8, ajat 1.

12 Periksalah Tafsir Asas P.S.I.I., tjetakan kedoea, katja 4.

13 Periksalah Tafsir Asas P.S.I.I., Bab 2, katja 24 hingga 25.14 Bandingkanlah dengan Statuten P.S.I.I., fasal 2, ajat 1.

15 Periksalah Statuten P.S.I.I., fasal 2 ajat 1.

16 Zaman Mekkah, jang lamanja 13 tahoen itoe, oleh ahli-riwajat dibagi mendjadi 3 bagian: [a] Mekkah awwal, jazaman 5 tahoen jang pertama, [b] Mekkah Pertengahan, jaitoe zaman 5 tahoen jang kedoea, dan [c] Mekkah achir,

hanja 3 tahoen lamanja.

17 Periksa peta III !

18 Bandingkanlah dengan isi-maksoed jang terkandoeng dalam Soerah Al-Lahab [III] !

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 84/205

 

19 Soepaja ringkas, maka di sini kita toeliskan ,,Tahoen 5 N.”, jang maksoednja: Tahoen Kenabian jang kelima

20 Periksalah peta II dan I !

21 Periksalah peta II dan I !22 Periksalah peta III !

23 Periksalah peta II !

24 ,,Jatsrib” ialah nama jang dipakai boeat kota Madinah sebeloem Hidjrah. Periksalah peta II dan IV!25 Periksalah peta II !

26 Soeatoe ,,moe’djizat” boekanlah soeatoe perkara jang loear biasa, jang timboel dari pada dan karena perboeatan

tapi adalah tanda Maha Koeasa Allah kepada Nabi-Nja, jang mengandoeng Kenjataan.27 Periksalah peta II !

28 Periksalah peta II !

29 Periksalah peta II !

30 Periksalah peta II !31 Periksalah peta IV !

32 Periksalah peta IV !

33 ,,Soeffah” bererti djoega ,,serambi’ atau ,,serambi masdjid”.

34 Sepandjang faham dari pada adjaran-adjaran agama Islam, maka jang dinamakan ,,tanah-air” itoe boekanlah ,,tekelahiran”, melainkan ,,tempat kedoedoekan.”

35 Djadi menoeroet perdjandjian ini, jang diakoei sebagai Kepala Oemmat di Madinah itoe ialah Nabi Clm. Lebih lagi hal ini tertjantoem dalam Perdjandjian (13). Periksalah lebih landjoet peta IV!

36 Di sini njatalah bahwa agama Islam tidak sekali-kali mengandoeng ,,permoesoehan” terhadap kepada agama jan

lainnja. Lebih djaoeh bandingkanlah dengan Soerah Al-Baqarah (2), ajat 256 !

37 Di dalam riwajat jang njata, maka Nabi Clm. selaloe menoendjoekkan boekti ke’adilannja terhadap kepada siapdjoega. Soeatoe peristiwa terdjadilah pertengkaran antara seorang Jahoedi dengan seorang Moeslim. Setelah dihad

kepada Rasoeloellah, maka boekan orang Jahoedi jang mendapat hoekoeman, tetapi orang Moeslimnja. Sebab ialah

g bersalah. Teranglah di sini, bahwa perboeatan salah dan benar itoe tidaklah digantoengkan kepada kejakinan-agaSiapa sadja jang salah, dia-lah jang mesti mendapat hoekoemannja. Lebih tegas lagi hal ini termoeat dalam Perdjan

(12).38 Masdjid-masdjid itoe boekan hanja dipergoenakan boeat ‘ibadah choesoesiyah belaka, tetapi boeat ‘ibadah‘oemoemiyah poen djoega. Djadi masdjid itoe adalah satoe tempat moesjawarat, mengatoer dan menje-lesaikan seg

keperloean manoesia dan Oemmat, dalam hal membela mempertahankan dan melakoekan Agama Allah.

39 ,,Nifaq” ertinja: poera-poera. Orang jang mempoenjai sifat itoe, dinamakan: ,,moenafiq”; djika banjak:,,moenafiPerkataan ini lazim dipakai berkenaan dengan kejakinan dan perboeatan dalam Agama (fi-ddin).

40 Oentoek mengetahoei letaknja ,,Badar” hendaklah periksa peta II!

41 Periksalah antara lain-lain Al-Qoer’an, Soerah Al-Qamar (54) ajat 45.

42 Periksalah Soerah Al-Anfal (8) ajat 9!43 Periksalah poela Soerah Al-Anfal (8) ajat 17!

44 Bandinglah dengan isi Soerah AÇ-Çaf (61) ajat 3 !

45 Jang kemoedian mendjadi Chalifah ke IV !46 Periksalah peta IV !

47 Periksalah peta II !

48 Periksalah peta I !49 Jang kemoedian mendjadi Chalifah ke III !

50 Periksalah peta II !

51 Periksalah dan bandingkanlah dengan isi Soerah Ali-‘Imran (3) ajat 126.

52 Bandingkanlah dengan tjatatan (36)

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 85/205

 

53 Periksalah peta II !

54 Periksalah peta II !

55 Salman adalah seorang jang berasal dari Persia atau Parsi, jang oleh sebab itoe ia terkenal dengan nama ,,SalmaParsy”. Orang toeanja Salman adalah penjembah api. Lebih djaoeh ditjeritakan dalam riwajat, bahwa Salman adala

moela-moela seorang boedak-belian. Tetapi di dalam dadanja selaloe menjalahkan api, jang rindoe akan Kenjataan

(Wekelijkheid en Waarheid), sehingga ia bertahoen-tahoen merantau meninggalkan tanah-kelahirannja dari satoe ttempat jang lainnja. Oesaha mentjari Hikmah dari Toehan Jang Maha Koeasa itoe dilakoekan dengan merantau, da

tempat memoedja kepada tempat memoedja jang lainnja, sehingga pada soeatoe waktoe sampailah ia di Madinah (z

Hidjrah). Di sana ia mendapatkan masjarakat jang soenggoeh-soenggoeh berbeda dengan masjarakat lainnja, jang tdikenalnja lebih doeloe, di dalam berbagai-bagai negeri dan keradjaan, di antara bangsa manoeisa. Keindahan dan

kemoeliaan Islam, ditambah dengan pergaoelan antara anggauta-anggauta Masjarkat Islam jang amat rapat, sentaus

sempoerna itoe, mendjadilah sebab toemboehnja sadar dan insjaf dalam qalboe Salman, bahwa Masjarakat Islam, i

 jang selaloe mendjadi kenang-kenangannja. Doea hari kemoedian dari pada kedatangan dia di tempat kedoedoekan baroe itoe (Madinah) mendjadilah ia Moeslim. Dengan giat dan radjinnja ia mempeladjari ‘ilmoe Islam, sehingga a

ia mendjadi salah satoe sahabat jang penting dan mendjadi pemberi fatwa (adviseur) dan penasihat jang amat bergo

dalam kalangan Oemmat Islam. Lebih djaoeh diberitakan di dalam riwajat Islam, bahwa ia adalah seorang ahli mem

 perkoeatan bala-tentara dan benteng (vesting bouwer) dan seorang insinjoer (ingenieur) jang pertama-tama dalam kOemmat Islam. Dengan tjontoh ini tjoekoeplah kiranja oentoek menoendjoekkan satoe tanda, bahwa Agama Isalm

soenggoeh-soenggoeh Agama jang meninggikan harkat-deradjat Oemmat, Agama jang membawa manoesia dan baarah kemadjoean, kemoeliaan, dan kesempoernaan. Dengan karena Islam, maka satoe bangsa jang serendah-rendah

mendjadilah satoe bangsa jang amat tinggi dan sempoerna di dalam tiap-tiap tingkat hidoep dan kehidoepannja!

56 Periksalah peta IV !

57 Malah ada poela jang soedah lebih dari pada 6 tahoen, ja’ni: Moehadjirin dan Moehadjirat jang meninggalkan Mlebih doeloe. Periksalah lebih djaoeh: Hidjrah Pertama dan Kedoea ke Habsji, dan Hidjrah ketiga (sebeloem Hidjra

Clm.) ke Madinah.

58 Periksalah peta II !59 ,,Sjadjarah” ertinja: ,,Pohon”. Sedang ,,ridhwan” terambil dari pada perkataan ,,ridho” jang mengandoeng ma’n

senang, rela, dan dll.nja. Maksoed ,,ridho” ialah: ridho-Allah atas kaoem Moe’min, dan ridhonja kaoem Moe’mininterhadap Allah, dalam mendjalankan perintah-perintahNja, menoeroet tjontoh OetoesanNja. Periksalah lebih landjoBagian Kedoea, Bab Pertama (Hidjrah) dan Bab Kedoea (Djihad)!

60 Periksalah peta II !

61 Setengah orang menjangka –demikian djoega sangkaan sebagian dari pada sahabat-sahabat Nabi Clm. pada wakitoe– bahwa ,,Perdjandjian-Damai” itoe mengandoeng erti: ,,rendah, hina, kalah, ta’loek dan lain-lain sebagainja”.

djika kita soeka memeriksainja soenggoeh-soenggoeh, maka tidak demikianlah doedoeknja perkara.

1. Perdjandjian Hoedaibiyah itoe terdjadi setelah Bai’at-oesj-Sjadjarah;

2. Sedang Bai’at-oesj-Sjadjarah ini adalah satoe kedjadian, dalam kalangan Moeslimin. Jang amat menimboelkan ddan ketakoetan dalam kalangan orang Qoeraisj.

3. Inilah sebabnja maka orang Qoeraisj –jang tadinja amat sombong, tjongkak dan besar kepala, ma-lahan seolah-o

maoe damai, alias ,,djoeal mahal”– laloe ganti haloean. Soeka damai dan mengirimkan oetoesan.4. Adakah orang jang dahsjat, ketakoetan dan mentjari-tjari perdamaian itoe, boleh kita katakan me-nang!

5. Sebaliknja sikap Rasoeloellah Clm. tenang dan tenteram; tidak sedikit poen ada was-was dan tjoeriga.

6. Rasoeloellah tidak kalah, melainkan ,,mengalah”. Clm. memboeat Perdjandjian Damai itoe seakan-akan meroegkaoem Moeslimin, tetapi sesoenggoehnja Perdjandjian terseboet mengandoeng Kemenangan. Boekan Kemenangan

medan perang, tetapi Kemenangan Bathin, jang menoendjoekkan akan keloehoeran deradjat Rasoeloellah. Di dalam

tidak dapat diketemoekan satoe tjontoh: si-koeat bersikap ,,mengalah” –sebab waktoe itoe keadaan kaoem Moeslim

soedah koeat, ternjata dari pada berbagai-bagai perang jang lebih doeloe terdjadi, istimewa sekali dalam perang-pe

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 86/205

 

Badar, Oehoed dan Ahzab, jang menoendjoekkan boekti, bahwa kaoem Moeslimin tidak kalah koeat dengan kaoem

dan Moesjrikin– terhadap kepada si lemah.

 Njata poela dari perdjandjian itoe, bahwa Rasoeloellah menghendaki damai dan sedjahtera lebih dari pada mendapkeroegian dlohir, jang beroepa hinaan, tjelaan atau jang lainnja dari pada manoesia.

Sjahdan, maka sesoenggoehnja orang-orang jang mengatakan, bahwa Perdjandjian Hoedaibiyah itoe satoe,, boekti

kalah”, ,,boekti ta’loek” dlls.nja, mereka ini menolak kenjataan dalam riwajat Islam! Lebih djaoeh, hendaklah perik beberapa ajat-ajat Al-Qoer’an dari pada Soerah Al-Fath (48), jang ditoeroenkan dalam perdjalanan Rasoeloellah C

 poelang dari Hoedaibiyah ke Madinah.

62 Periksalah peta II !63 Periksalah Bab Kelima, fasal V (4)!

64 Bandinglah dengan riwajat Perang Oehoed (3 H.), seperti jang kita gambarkan dalam Bab Kelima, Fasal 2 (5) !

65 Periksalah dan bandinglah dengan Bab Ketiga, Fasal VII !

DAFTAR OESAHA HIDJRAH

KALAM PENGANTAR DARI PENERBIT

Alhamdoe lillah wasjoekroe lillah, maka dengan tolong dan koernia Ilahy dan berkat ichtijar bersama dari pada sau

saudara kita, dapatlah kita menerbitkan soeatoe kitab ketjil yang bernama Daftar Oesaha Hidjrah P.S.I.I ini, karang

S. M. Kartosoewirjo, jang waktoe itoe mendjabat Vice-President Dewan Party S.I. Indonesia dan ketoea dari pada Daftar Oesaha Hidjrah P.S.I.I., dibangoenkan dan dibentoek pada M.T. ke 23 di Bandoeng, tahoen 1937.

Moedah-moedahan dengan djalan tersiarnja kitab jang ketjil ini toemboehlah natidjah jang manfa’at dan maslahat b

segenap Oemmat Islam Indonesia oemoem-nja, dan bagi kaoem Party Sjarikat Islam choesoesnja.Insja Allah.

Begitoelah harapan dari pada:

Penerbit:

POESTAKA DAR-OEL-ISLAM

Malangbong (SS W/L) JavaMalangbong. Maart 1940

KATA PENDAHOELOEAN DARI PENGARANG

Sjahdan, maka dalam pertengahan tahoen 1938 soedahlah dilangsoengkan di Soerabaja: Madjilis Tahkim Party SjaIslam Indonesia ke-24. Salah satoe kepoe-toesannja jang penting, setelah diperbintjangkan masak-masak dan

diroendingkan dengan matang-matang dengan berakibat beberapa peroebahan dalam redaksi (rangkaian kata-kata),

ialah: .Daftar Oesaha Hijrah P.S.I.I.

Bahagian Moeqaddimah

Kewadjiban jang seberat itoe moela-pertama diletakkan atas poendak kami pada waktoe Madjilis Tahkim Party diBandoeng, th 1937, di mana diri kami diangkat mendjadi Ketoea dari pada Komisi Daftar Oesaha Hijdrah, oleh M djoega.

Adapoen sebabnja, maka Daftar Oesaha Hijrah Bahagian Moeqaddimah ini diboeat sematjam ,,Stellingen” (pokok

ialah: oleh karena niat jang pertama M. T. Party ke-24 jang moelia itoe, terlebih doeloe akan dimasoekkan dalam K Nummer” dari pada Soeara P.S.I.I”. Tapi hal ini—sajanglah tidak terdjadi!

Selain dari pada jang tsb diatas, menoeroet kepoetoesan M.T. ke 24 di Soerabaja itoe djoega, akan diboeat

soeatoe ,”TAFSIR”, jang akan memberi pendjelasan dan pentegasan lebih djaoeh dan lebih loeas atas segala sesoea

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 87/205

 

termaktoeb dalam, ,, Moeqaddimah” ini. Insja Allah, dalam sedikit waktoe lagi ”Tafsir” ini akan dapat diterbitkan.

Dengan kesadaran dan keinsjafan jang sepenoeh-penoehnja, bahwa tiap-tiap manoesia terhinggapi oleh salah dan k

koerang dan tjela, maka kami mengharapkan kepada sekalian pembatja jang 'arif-boediman. Djika tampak ada kekeatau kesalah-an di dalamnja, soedi kiranja dengan sigera “lillah” soeka menjampaikannja kepada Pengarang kitab i

dengan menjampaikannja kepada Pengarang kitab ini, dengan kete-rangan dan penerangan jang tjoekoep, koeat dan

Sebaliknja, djika terdapat kebenaran dan kenjataan di dalamnja, hendaklah “Lillahi Ta’ala” poela soedi menjampaikepada handai-taulan, kawan dan djiran, agar soepaja lebih moedah dan lebih tjepat mendjalarnja Agama Allah dal

toeboeh Oemmat Islam Indonesia, adanja.

Achiroel—kalam, harap dan doe’a dari pada Pengarang, moedah-moedahan tanda-bakti Pengarang kepada Azza wDjalla” jang beroepa karangan kitab seketjil ini, dapatlah mendjadi bantoean tambahannja ‘Ilmoe rasih dan ‘amal s

sempoerna. Amien.

Wassalam,

S.M. KartosoewirjoMalangbong, Maar 1940

BEBERAPA POKOK DAFTAR OESAHA HIDJRAH

POKOK PERTAMA

Pembagian Masjarakat

Lebih doeloe kita haroes mengetahoei dan insaf, bahwa dalam pergaoelan hidoep bersama di Toempah Darah kita

adalah Tiga matjam Masjarakat, jang beda hoekoem dan haloeannja, beda soesoenan dan atoerannja, beda sikap da pendiriannja, hampir beda dalam segala-galanja, tetapi masih terjampoer satoe dengan jang lainnja, karena ketiga-t

itoe doedoek dalam satoe negeri bersama-sama, ialah Negeri Toempah Darah kita.

1. Masjarakat Hindia—Belanda.2. Masjarakat Kebangsaan Indonesia; dan

3. Masjarakat Islam atau Dar-oel-Islam.

Keterangan

Adapoen jang diseboet ,,Masjarakat Hindia Belanda” ialah Masjarakat kedja-djahanan (koloniale maatschappij), ja

menoemboehkan adanja golongan pertoeanan (heerschende groep), golongan perhambaan (overheerschte groep) go jang memerintah dan golongan jang diperintah. Inilah Masjarakat jang terbesar sekali pengaroehnja, karena kekoea

dan kekoeatan jang ada pada dirinya. Ada hoekoem dan hakimnja, ada perintah dan pemerintahannja, ada tanda dan

 boektinja.

Bagoes dan permai tampaknja Masjrakat Hindia Belanda itoe, tjemerlang dan ber-kilau-kilauan disaksikan oleh makepala tiap-tiap manoesia.

Jang dinamakan “Masjarakat Indonesia” atau tegasnja. “Masjarakat Kebangsaan Indonesia”. Ialah: Masjarakat dari

 bangsa kita sendiri. Beloem mempoenjai hoekoem jang tentoe, beloem poela berpemerintahan, pendeknya miskin dsegala-galanya. Dan jang dikatakan “Masjarakat Islam” atau “Dar-oel-Islam itoepoen tam-paknja tidak seberapa be

dengan Masjarakat Kebangsaan Indonesia. Ketiga tiga Masjarakat itoe, jang tiap-tiap hari dapat kita ketemoekan d

tiap2 tempat di Negeri Toempah Darah kita, bedalah dasar dan haloeannja, beda poela maksoed dan toedjoennja.Kalau Masjarakat Hindia Belanda bermaksoed hendak mempertahankan, memper-tegoehkan dan menjentausakan

kekoeasaan Belanda di Negeri Toempah Darah kita ini (ter bestendiging en handhaving van Nederlandsche Gezag

Indie), maka Masjarakat Kebangsaan Indonesia mengarahkan langkah dan sepak terdjangnja ke djoeroesan Indone

agar soepaja dapat berbakti kepada Negeri Toempah Darahnja, berbakti kepada Iboe Indonesia.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 88/205

 

Sebaliknja dari pada itoe, maka kaoem Moeslimin jang hidoep dalam Masjarakat Islam (Dar-oel-Islam) tidaklah m

ingin berbakti kepada Iboe-Indonesia atau kepa-da siapa poen djoega, melainkan mereka hanya ingin berbakti kepa

Allah Jang Esa belaka.Maksoed toedjoeannja poen boekan Indonesia-Raja, melainkan Dar-oel-Islam jang sesempoerna-sempoernanja di m

tiap2 Moeslim dan Moeslimah dapat melakoe-kan hoekoem2 Agama Allah (Islam), dengan seloeas-loeasnja, baik j

 berhoeboengan dengan sjahsijah maoepoen idjtima’ijah.POKOK KEDOEA

Sebab-sebab Naik-toeroennja Deradjat OemmatSepandjang adjaran Agama Islam, maka naiknja deradjat seseorang Indonesia, baik dalam pandangan Allah maoep

dalam pandangan manoesia, dan sesoeatoe Oemmat atau Bangsa, hanjalah disebabkan karena: “Soeka melakoekan

hoekoem2 Islam menoeroet perintah Allah dan Soennatirasoel, dalam erti kata jang sesempoerna-sempoernanja”.

Sebaliknja dari pada itoe, maka toeroennja harkat deradjat manoesia atau bangsa, dalam pandangan Allah dan pandmanoesia, tjoema lantaran: Membelakangkan dan membohongkan Agama Allah, yang ditoeroenkan kepada Nabi-N

Penoetoep, Moehammad Clm.”

KeteranganKalau kita soeka menjelidiki Riwajat Rosoeloellah (oetoesan2 Allah) dan tarich Anbija (Nabi2) Allah, teroetama se

 perdjalanan djoendjoengan kita Nabi Moehammad Clm., maka njatalah soedah, bahwa tiadalah sesoeatoe bangsa aOemmat jang tinggi dan moelia harkat deradjatnja, melainkan karena soeka mendjalankan Agama Allah, dengan to

Rasoel-Nja.— 

Boekan hanja moelia menoeroet oekoeran manoesia (‘indan-nas) sadja, melainkan djoega moelia dalam pandangan

(‘indallah). Djadi, moelianja ialah: moelia dlohir dan moelia bathin, moelia djasmany dan roehany, moelia doenia dacherat, moelia bagi tiap2 manoesia dan bagi segenap perikatan Oemmat dan Bangsa. Sebaliknja dari pada itoe, dji

tidak beriman (koefoer) kepada Allah, dan tidak itba’ (inkar) kepada perintah Nabi-Nja, nistjajalah akan djatoeh da

lembah kesengsaraan dan keroesakan, doenia dan achiratnja.Adapoen Iman dan Koefoer serta Islam itoe pada asasnja terbagi atas tiga bagian:

Iman : 1. bagian lisan, 2. bagian I’tiqad, 3. bagian ‘amal perboeatan.Koefoer : 1. bagian lisan, 2. bagian I’tiqad, 3. bagian ‘amal perboeatan.Islam : 1. bagian lisan, 2. bagian I’tiqad, 3. bagian ‘amal perboeatan.

Begitoelah seteroesnja.

Oleh sebab itoe, djika kita menghendaki kemoeliaan dan ketinggian harkat deradjat kita, baik sebagai manoesia masebagai Oemmat, hendaklah kita soeka soenggoeh-soenggoeh mendjalankan perintah2 Allah, dengan sesempoerna

sempoernanja dan Soennatirrosoel dalam segala hal ichwalnya, dengan tidak tawaran atau segan karena apapoen dj

POKOK KETIGA

Dasar dan Toedjoean AgamaAdapoen dasar Agama (ad-dien) ialah: kepertjajaan atas Iman kepada Allah, jang achirnja meroepakan soeatoe Tau

koeat dan tegoeh, serta sentausa.

Dengan kepertjajaan yang seroepa itoe, toemboehlah kejakinan, bahwa semoea apa poen, jang hidoep atau jang maada atau tiada, jang toemboeh atau binasa, dalam bagian ‘alam Moemkin, semoeanja itoe terdjadi atau tidak terdjad

karena kehendak dan kekoeasaan Allah semata-mata, (min-Allah).

Sedang toedjoeannja Agama Islam ialah: hendak berbakti kepada Allah Jang Maha Esa. Tiada lain dari pada itoe.

Keterangan

Djika nanti orang ketemoekan sesoeatoe “agama”, jang dipertoendjoekkan bagi keperloean “doenia” keperloean ha

 pangkat, keperloean segala sesoeatoe jang keloear dari pada bakti kepada Jang Maha Esa biar berangkat dengan Al

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 89/205

 

dan Hadist sekalipoen boekanlah ia agama.

Sebab Agama itoe soetjilah dari pada tiap2 hawa nafsoe manoesia, lepas dari pada kehendak ghodzob dan sjahwat

manoesia.

POKOK KEEMPAT

Sebab2 Hoekoem Islam tidak Berdjalan dengan Sempoernanja

Adapoen sebab-sebabnja, maka hoekoem Islam tidak berjalan dengan sempoerna-nja, alias tinggal hoeroef dan ang

tinggal kertas dan tinta, karena manoesia koerang sempoerna dalam memfahamkan Agama Islam, teroetama sekalimemfahamkan Kalamoellah, jang termaktoeb dalam Al-Qoer'an-oel-Karim. Padahal Al-Qoer'an itoe mendjadi ped

kita dalam melakoekan atau meninggalkan sesoeatoe ‘amal oesaha.

Sjahdan, maka tjara memfaham Al-Qoer'an, jang boleh mendjadi sebab toem-boehnja kejakinan jang sempoerna, d

 jang tegoeh serta ‘amal salih jang njata, ialah:1. Tjara memfaham Al-Qoer'an menoeroet soesoenan biasa, sebagaimana jang ditoe-roenkan oleh Allah kepada Na

dihimpoenkan dan pada zamannja Chalifah Aboe Bakar, chalifah ‘Oemar dan chalifah Oetsman.

Soesoenan dan rangkaian jang seroepa itoe memoedahkan orang memberi dan mendapatkan peladjaran dalam Islam

onderwijs), jang seloeas loeasnja. Gampang dihafadl, sehingga soekarlah akan hilang dari pada peringatan orang.Maka tjara memfaham Al-Qoer'an dengan soesoenan dan rangkaian jang seroepa itoe, bolehlah kita namakan: “Fah

Loeghawy dari pada Al-Qoer'an.”2. Tjara memfaham Al-Qoer -an menoeroet soesoenan, jang dihimpoenkan oleh chali-fah Ali bin Abi Thalib, meno

waktoe dan keadaan ditoeroenkannja ajat ajat itoe, tegasnja menoeroet “asbab-oen-noezoel” (sebab2 toeroennja aja

Qoer'an).

Maka soesoenan dan rangkaian jang seroepa itoe lebih oetama dipergoenakan oentoek pendidikan ‘amal (praktischopvoeding). Sebab dengan pengetahoean dan pengertian akan sebab-sebab toeroennja ajat-ajat Al-Qoer -an pada za

dan menoeroet keadaannja, maka lebih moedahlah bagi tiap-tiap Moeslim dan Moeslimah oentoek menoeroetkan d

langkah Rasoeloellah Clm., dari seta-pak ke setapak, mengingat dan menoeroet, waktoe dan tempat, jang didoedoesi ‘amil itoe.

Karena sifat dan soesoenan serta rangkaiannja, bolehlah tjara memfaham Al Qoer'an jang seroepa itoe dinamakan: Madjazy dari pada Al-Qoer'an”. Maka jang diseboetkan “Faham Lafdli dari pada Al-Qoer'an” jalan faham Loegha-faham Madjazy dari pada Al-Qoer'an, kedoea doeanja.

3. Tjara memfaham Al-Qoer'an menoeroet faham Rasoeloellah Clm, pada zamannja.

Tjara memfaham jang ketiga ini, soenggoehpoen pada hakikatnja sama dengan tjara jang pertama dan tjara jang ketetapi adalah lebih mendalam. Kita katakan sama, oleh karena Al-Qoer'an jang difaham itoe ialah Al-Qoer'an itoe-i

djoega. Tegasnja: ialah Al-Qoer'an, jang ditoeroenkan dengan Wahjoe Illahy kepada Rasoeloellah Clm., tetapi tida

dihimpoenkan oleh seseorang sahabat, atau ditoeliskan oleh siapa poen djoega. Andai kata Rasoeloellah Clm., ditak

Allah pandai membatja dan menoelis, poen hakikatnja Wahjoe (het Wezen van de Openbaring) jang seroepa itoe tidapat dibatja atau ditoeliskan, sebab memang boekan bangsa sesoeatoe jang dapat ditoelis atau didlohirkan oleh pa

indrinja jang mana poen djoega. Melainkan wahjoe Illahy jang ditoeroenkan oleh Allah kepada Rasoeloellah sebag

Hidajat itoe mendjadilah: Kenjataan Roeh Pemboeka Hati dan Pensoetjikan Rasa.Mengingati tjara memfaham Al-Qoer'an jang ketiga ini, jika Al-Qoer'an itoe (haki-katnja Wahjoe = substantieve

Openbaring) boleh kita tamsilkan sebagai soetoe “kitab” atau “boekoe”, dengan hoeroef dan angka, dengan kertas

tinta, maka jang mendjadi toelisannja ialah Kalamoellah, jang mendjadi tintanja ialah Wahjoe Ilahy, dan jang mendkitabnja ialah ‘Ilmoe Allah.

Mengingat sifat dan woejoed dari pada wahjoe Illahy itoe, maka tjara memfaham Al-Qoer'an menoeroet faham

Rasoeloellah Clm., pada zamannja itoe, boleh dinamakan: Tjara memfaham Haqiqy dari pada Al-Qoer'an. Ialah tja

sebaliknya dari pada, “tjara memfaham Lafdli” (atau, tjara memfaham Loeghawy dan tjara memfaham Madjazy).

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 90/205

 

Lebih landjoet bolehlah diterangkan di sini, bahwa Al-Qoer'an di dalam ma’na Haqiqatoel Wahjoe itoe bolehlah di

sebagai atsar dari pada Kalamoellah jang Qadim.

Djadi, teranglah soedah, bahwa jang beda itoe hanjalah di dalam tjara memfaham-nja, sedang isi, maksoed dan toe jang difahamnja itoe, sama dan tidak berbeda sedikit poen djoega. Sebab Kalamoellah tetap satoe, demikian poela

Qoer'an. Tidak lebih dan tidak koerang.

Keterangan

Dengan seboetan tiga matjam tjara memfaham Al-Qoer'an itoe, seperti jang kita toeliskan diatas, boekanlah sekali-

maksoed kita oentoek mengatakan, bahwa Al-Qoer'an itoe ada 3 roepa atau 3 matjam, melainkan: Al-Qoer'an hanjasatoe, tidak lebih dan tidak koerang.

Tidak poela maksoed kita oentoek mengoerangkan atau melebihkan harga, tjara memfaham jang satoe dengan jang

atau harga jang difahamnja, karena ketiga tiganja memfaham dan jang difahamnja itoe, ada hakikatnja hanja satoe.

sebab jang sedemikian itoe, maka ketiga-tiga jang difahamnja itoe (Al-Qoer'an) nistja-jalah sama dalam maksoed, toedjoeannja.

Djadi dengan menoendjoekkan akan tiga tjara memfaham Al-Qoer'an tsb, maka maksoed kita hanjalah oentoek:

a. Memoedahkan mempeladjari, memfaham, mengertikan dan mengetahoei dengan soenggoeh-soenggoeh akan ma

Al-Qoer'an dan Agama Allah jang sesoeng-goehnja, sehingga achirnja dapat melakoekan ‘amal sahih jang sebanjak banjaknja dan sesempoerna-sempoernanja; dan

 b. Mentjegah, djangan sampai Al-Qoer'an hanjalah tinggal di bibir belaka, ataupoen hanja di amalkan sekehendak manoesia, melainkan hendaknja meroepakan soea-toe ‘amal salih, sebanjak toentoenan Allah dan adjaran dari dan

Kitaboellah serta Soennatirrasoel.

Djadi, kalau kita hendak mentjari dan mendapat faham, pengetahoean dan penger-tian, serta kejakinan dan kepertja

 jang penoeh-penoeh dalam hal Islam dan ke-Islaman, maka seharoesnjalah kita beladjar memfaham Al-Qoer'an dardjoe-roesan itoe.

Tertinggal dalam salah satoe djoeroesan, tertinggal poela ‘amal ‘ibadah kita. Djadi: sepatoetnja ketiga tiga djalan d

djoeroesan faham itoe haroes ada pada kita bersama-sama.Tjara memfaham Loeghawy dari pada Al-Qoer'an moedah djalannja. Karena jang hendak difahamnja, ja’ni Al-Qoe

 boleh didapat pada tiap2 toko kitab. Adapoen tjara memfaham Madjazy dari pada Al-Qoer'an agak soekar. Karena hendak difahamnja, ja’ni Al-Qoer'an, menoeroet soesoenan dan rangkaian sebagaimana jang dihimpoenkan oleh ch‘Ali bin Abi Thalib tegasnja: sepandjang ‘ilmoe asbab-oen-noezoel soenggoehpoen boekan barang ghaib, tapi soes

didapatkannja.

Sepandjang berita riwajat, maka Al-Qoer'an jang dikoempoelkan oleh chalifah ‘Ali bin Abi Thalib tsb. Konon chabmasih tersimpan di dalam salah satoe Museum (tempat barang2 koeno), entah di negeri2 Timoer (Mesir, Toerki. D

entah di negeri2 Barat ( London, Paris dll nja). Boleh djadi pada waktoe kaoem Moeslimin moelai tertidoer dengan

njenjaknja, dan bangsa Barat moelai bangoen dan berbangkit karena orang tahoe dan jakin, akan toemboehnja keko

 jang maha hebatnja dalam kalangan kaoem Moeslimin dari pada sesoeatoe tjara peladjaran dan pendidikan (onderwopvoe-dingsijsteem) sematjam toentoenan chalifah ’Ali bin Abi Thalib, maka kaoem pembentji dan pemoesoeh Isla

mengambilnja, dan kemoedian membakar dan membinasakannja, atau menjimpan di sesoeatoe tempat, jang kaoem

Moeslimin ta’ tahoe lagi letaknja.Dengan tiadanja Al-Qoer'an dalam erti kata Penoentoen ‘Amal, maka kaoem Moes-limin kehilangan Imamnja. Ima

dlohir dan Imam bathin, Imam djasmany dan Imam Roehany (dalam kejakinan dan kepertjajaan), sehingga lambat

dan dengan perla-han-lahan kaoem Moeslimin ta’ sadar lagi akan hidoepnja.Lebih soekar lagi, kalau kita hendak mentjari dan memperoleh tjara memfaham Ma’any dari pada Al-Qoer'an, kare

Qoer'an dalam ma’na atsar dari pada Kalamoellah jang Qadim itoe tjoema njata bagi orang-orang jang mendapat H

dan Foetoeh dari pada ‘Azza wa Djalla.

Djadi, bagi orang jang boeta-mata-roehnja dan tertoetoep mata-hatinja tiadalah djalan bagi dia, oentoek mengetaho

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 91/205

 

menjatakannja.

Karena Rasoeloellah Clm, seorang Nabi-Allah jang oemmy (tidak pandai membatja dan menoelis), bolehlah kita m

ngira, bahwa faham Rasoeloellah Clm. Tentang Al-Qoer'an tidak-boleh-djadilah kepada sesoeatoe barang jang bero“kitab” atau “boekoe” jang tampak hoeroef dan angkanja, kertas dan tintanja itoe. Lebih-lebih lagi, karena pada zam

Rasoeloellah Clm. Beloemlah dihimpoenkan Al-Qoer'an jang meroepakan soeatoe “boekoe” ataoe “kitab” itoe, Me

kenjataan Roehany jang dianoegerahkan oleh Allah pada Nabi-Nja Penoetoep itoe.Soenggoehpoen setelah zaman Nabi hingga achiroez-zaman -djadi djoega pada zaman kita sekarang ini- tertoetoep

toeroennja Wahjoe Ilahy, karena tiada Nabi lagi, kemoedian dari pada Rasoeloellah Clm. Maka tidaklah bagi Allah

koerang djalan oentoek memberi Hidajat (Petoendjoek, Kenjataan) jang seroepa itoe (kenjataan roehany) mitsalnjadjalan memberi “ilham” kepada tiap2 Oemmat dan Hamba-Nja, jang soenggoeh-soenggoeh hendak mendjalankan

 perintah2 Allah, pada djalan-Nja dan karena-Nja semata-mata, dengan tjontoh dan tauladan dari pada Nabi Moeham

Clm. Insja Allah.

Inilah sebab-sebabnja jang teristimewa, maka hoekoem2 Agama Islam tidak dapat berdjalan dengan sempoernanjaMalahan hampir2 boleh dikatakan “mati”. Boekan “mati” jang sesoenggoehnja, boekan “mati karena tidak hidoep”

mati dalam erti istilah (figuurlijk). Tegasnja “mati” karena hoekoem Islam (hoekoem Allah) tidak berlakoe, tidak b

dengan sempoernanja, sebagaimana haroes dan mestinja.

Padahal biar poen apa dan betapa poela Al-Qoer'an itoe dinamakan dan diseboet-seboet, mitsalnja: Asj-Sjifa, Al-BFoerqan, An-Ni’mat, Al-Hoeda, Ar-Rahmat dlls., jang mendjadi Penoendjoek Djalan bagi kita dalam tiap-tiap wak

di mana- mana tempat, menoeroet djalan dan lakoe, jang diridloi oleh Jang Maha Esa, sedjak moelai dilahirkan di adoenia ini hingga pindah ke ‘alam Achirat.

Djadi, kalau dia soenggoeh2 mendjadi Imam kita dan kita mendjadi ma’moemnja, maka segala lakoe dan ‘amal-pe

kita seharoesnja dan sewadjibnjalah tjotjok dan sesoeai dengan Imam kita (Al-Qoer'an) itoe. Oleh sebab itoe, djang

hendak-nja kita tidak mensesoeaikan faham dan ‘amal perboeatan kita dengan Imam kita itoe!Adapoen tentang Asbab-oen-noezoel, sepandjang adjaran dan keterangan dari pada berbagai-bagai Moefassirin, da

sebagian dari pada mereka itoe berpendapat, sebagai jang berikoet:

Moechtasar Asbab-oen-noezoel

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 92/205

 

Demikianlah gambaran pada garis besarnja soesoenan soerat2 dari pada Al-Qoer'an-Karim, boekan dan beloem ajaajatnja, sepandjang peladjaran dari pada ‘Ilmoe Asbaboen-noezoel.

POKOK KELIMATjara dan lakoe ber’amal

Adapoen djalan jang sesempoerna-sempoernanja dalam melakoekan ‘amal setjara Islam, adalah 2 bagai:

1. ‘Amal Al-Hadits ‘alal-Hadits, ja’ni ‘amal manoesia dalam badan djasmanynja ke-pada ‘alam atau keadaan jang

dihadapinja.2. ‘Amal Al-Hadits ‘alal-Qadim, jaitoe ‘amal manoesia dalam badan roehanynja ter-hadap kepada Allah S. W. T.

Kedoea djalan 'amal itoe berbeda, tapi tidak terpisah. Satoe sama lain boetoeh-memboetoehi, sehingga tidak dapat

didjalankan satoe persatoe, djika kita menghendaki akan ‘amal jang sempoerna, melainkan sewadjibnjalah kedoea-

itoe berlakoe ber-sama-sama.Keterangan

Oentoek mengetahoei ‘amal Al-Hadits ‘alal-Hadits haroeslah kita mengetahoei 3 perkara:a. Orang jang mendjalankan (manoesia), istimewa dalam bagian djasmany, atau “Fail” atau “Subject.”

 b. Barang sesoeatoe jang didjalankan, jang dilihat, dimakan, diminoem, dikerdja-kan dan lain2 sbg.nja dinamakan

“Maf’oel” atau “Object.”

c. Perboeatan jang dilakoekan, jaitoe “Fi’il “ atau “Predicaat."Ketiga-tiga perkara itoe haroeslah berdiri atas hoekoem sjara jang njata (Wadjib, Soennat, Moebah, Makroeh, dan

Sehingga sesoeatoe perboeatan mendjadi amal salih jang sempoerna, djika ketiga-tiga perkara itoe soedah tjoekoep

dan sah didjalankannja, sepandjang hoekoem-hoekoem sjara Agama Islam. Hoekoem Wadjib atas Fa’il dan Halal aMaf’oel, mendjadi sebab akan wadjib mendjalankannja, Wadjib dan Fi’il.

Kalaoe kita soedah mengetahoei djalan ber’amal Al-Qoer'an ‘alal-Hadits, perloelah kita mengetahoei dan mengertidjalan ber’amal, setjara Al-Hadits ‘alal-Qadim, jang djoega terbagi atas 3 bagian:1. Manoesia jang mendjalankan atau jang memperboeat sesoeatoe, tegasnja: “Fa-’il” atau “Subject”. Tapi di sini bo

dalam bagian badan djasmany, melainkan badan roehanynja, badan jang bertanggoeng djawab atas tiap-tiap amal j

dilakoekan, atau jang ditinggalkan. Manoesia bagian roehany, jang berbakti kepada Allah itoe, dinamakan: 'Abid.2. Dzat jang mendjadi maksoed dan toedjeoan ‘Abid itoe berbakti.

Maka Dzat jang wadjib dibakti itoe dinamakan Ma’boed, jang disini maksoednja ialah: Allah S.W.T.

3. Karena perbaktian itoe dilakoekan oleh 'Abid kepada Ma’boednja, maka “Fi’il” atau “Predicaat” itoe di sini dina

'Ibadah atau Perbaktian.Di sini perloelah kita terangkan, bahwa soenggoehpoen pada dlohirnja jang tampak hanja Fail bagian djasmany, tet

hakikatnja badan (djasad) manoesia itoe hanjalah satoe perkakas atau alat belaka. Sebab, diam atau geraknya Fail b

djasmany itoe semata-mata tergantoeng kepada ‘Abid bagian roehany. Mitsalnja: “Seorang membatja Al-Qoer'an.”“Siapa Fa’ilnja?” Djawabnja: “Fa’ilnja ialah moeloet.” Tanja: “Siapa atau apakah Maf’ulnja?” Djawabnja: “Maf’u

ialah Al-Qoer'an’. Tanja: “Apakakah Fi’ilnja, atau manakah perboeatan ‘oeboedijahnja?” Djawabnja: “Batjaan jan

dari moeloet itoe.” Tanja: “Siapakah ‘Abidnja?” Djawab: “Roeh manoesia.” Tanja: “Siapakah Ma’boednja?” Djaw“Allah S.W.T.” Tanja: “Manakah ‘Ibadahnja?” Djawab: “Membatja Al-Qoer'an dengan lillahi Ta’ala.”

Djadi, njatalah di sini, bahwa sesoeatoe perboeatan dapat dianggap ‘amal salih atau ‘amal bakti kepada Jang Maha

djika tjoekoep sjarat dan roekoennja, seperti jang tsb, di atas. ‘Amal jang demikian itoelah, jang pada hoekoemnja

dila-koekan.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 93/205

 

Sekarang kita ambil satoe mitsal, yang lainnja: Soeatoe ‘amal baik (Fi’il), jang diperboeatnja baik djoega (Maf’oel

alat memperboeatnja poen baik djoega (Fa’il), seperti batjaan Al-Qoer'an jang tsb, di atas. Boekan hanja baik sadja

melainkan perboe-atan jang seroepa itoe adalah soeatoe perboeatan jang terpoedji dan amat dioetamakan. Tapi……'Abid tidak tahoe akan Ma’boed jang sebenarnja, maka ‘amal jang dikirakan baik dan benar menoeroet hoekoem sj

itoe, bisa sesat dan keliroe atau salah. Hoekoemnja poen tidak lagi wadjib atau soennat, malahan kadang-kadang m

Moebah, Makroeh dan Haram!Kalau kita membatja Al-Qoer'an oentoek menjembah Iblis, tentoelah tidak lagi wadjib hoekoemnja, walaupoen jan

dibatjanja (Maf’oel) Al-Qoer'an jang soetji, dan batjaannja (Fi’il) mahir dan menoeroet aqidah jang bagoes, serta ja

membatjanja (Fa’il) poen lebih doeloe mensoetjikan diri.Sebaliknja dari pada itoe, sesoeatoe ‘amal bagian ‘ibadah (Al-Hadits ‘alal-Qadim) tidak boleh melalaikan dengan

meninggalkan ‘amal bagian ‘oeboedijah (Al-Hadits ‘alal-Hadits). Sebab, sesoeatoe amal ibadah tidak boleh diangg

djika tidak ada persaksiannja (Fa’il, Fi’il dan Maf’oel).

Dengan djalan demikian, maka njatalah soedah, bahwa di dalam melakoekan sesoeatoe amal ibadah, kita tidak bolemeninggalkan salah satoenja, baik bagian djasmanyah maoepoen bagian roehanyahnja, dlohir maoepoen bathinnja,

Begitoelah adjaran Islam, djika kita ingin memperboeat sesoeatoe amal perboeatan, jang sesoeai dengan perintah A

Soennah Rasoeloellah Clm.

Dengan pengetahoean akan tjara dan lakoe ber’amal jang seroepa itoe, maka sete-ngah ‘Oelama membagi manoesimendjadi tiga golongan:

1. Golongan Moeta-awilah, jaitoe golongan orang jang tjakap dan tjoekoep oentoek mendjalankan amal 'oeboedijahHadits dan Hadits (Fail, Fiil dan Mafoelnja), tetapi boetalah ia dalam bagian ibadah Hadits’alal-Qadim ('Abid, 'Iba

Ma’boednja). Djadi dengan singkat: jang dikatakan “Golongan Moeta-awilah” ialah orang2 orang jang mendjalank

 perintah2 Islam. Tetapi tidak mempoenjai Iman jang penoeh2 terhadap kepada Allah S.W.T.

2. Golongan Moeta-achirah, (kebalikan dari Moeta-awilah), ja’ni: orang-orang jang penoeh kepertjajaannya kepadaS.W.T. (‘Abid, ‘Ibadah dan Ma’boednja), tetapi tidak soeka atau segan mendjalankan sjari’at Nabi. Djadi ringkasn

orang2 jang iman penoeh2 kepada Allah, tetapi tidak mendjalankan sjari’at Nabi Moehammad Clm. (hoekoem2 Isl

dengan sempoernanja.3. Golongan Moetawasithah, ja’ni: golongan orang2 jang iman dengan penoeh2 kepada Allah S.W.T. dengan tegoe

koeatnja, serta menoeroeti djedjak Rasoel-oellah Clm. Jang sesemperna-sempoernanja.Imannja kepada Allah S.W.T. meresap dan masoek melipoeti roeh, hati (qalboe) dan rasanja, sedang Islamnja menddalam seloeroeh badan dan djasmanynja, baik jang beroepa pantja-indrinja maoepoen jang lainnja. Sehingga keper

(Iman) jang tegoeh, koeat dan sentausa itoe mendjadi pendorong dan pengemoedi amal salih jang sebanjak-banjakn

Golongan ketiga inilah, jang senantiasa mendjadi tjita-tjita kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia, ialah:Djalan Hadits ‘alal-Hadits, bersama-sama dengan djalan Hadits ‘alal-Qadim. Atau Persatoen antara Iman dan Islam

 badan roehany dan badan djasmanynja, jang kedoa badan ini poen tidak dapat dipisahkan antar satoe dengan jang l

semasa kita masih dihidoepkan Allah di alam doenia ini; atau lebih tegas lagi: Djalan Moetawasithah. Periksalah ri

Gambar Amal di bawah ini

Allah=Ma'boed=Object

Ibadah=PredikatRoeh='Abid=Subject

Djasad=Fa'il=Subject

Fi'il=Predicaat

Maf'oel=Object= Sekalian 'Alam Moemkin

POKOK KE ENAM

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 94/205

 

Persatoean Manoesia dan ke-satoe-an Allah

(Al-Ittihad-oel-Islam dan Wahdanijat Allah)

Mengingat Pokok kelima jang tsb, diatas, maka Persatoean Doenia Islam (Daroel-Islam), jang diharap-harapkan datjitakan terdjadinja oleh Party S.I. Indonesia itoe, baik di Indonesia maoepoen di seloeroeh Doenia, Insja Allah, aka

 berlakoe djika manoesia dan Masjarakat kita soedah sampai kepada tingkat “Hendak berbakti kepada Jang Maha E

Satoe2nya Zat Wadjib-oel-Woedjoed. Jang Pandai Menje-lamatkan kita dan Masjarakat kita, doenia dan achiratnyaDengan asas Bakti kepada Allah, dengan beralaskan dan bersandarkan kepada Iman jang tegoeh dan Tauhid jang se

maka moedahlah akan toemboeh:

a. Persatoean Doenia Islam dengan sempoernanja, baik dlohir maoepoen ba-thinnja. b. Persatoean antara Moeslim dengan Moeslim, dengan koeat dan tegoeh.

c. Persamaan dalam harkat-deradjat manoesia dan kedoedoekannja dalam Masjarakat, di dalam maoepoen di loear 

hoekoem, dan perikatan antara bangsa dengan bangsa, antara Oemmat dengan Oemmat jang lainnja.

d. Dan lain-lain sbg-nja, menoeroet perintah Allah dan Soennah Rasoel, dan de-ngan djalan jang sedemikian itoe, IAllah kita mendapat Doenia Baroe, Doenia Islam, Dar-oel-Islam,Dar-oel-Falah, atau Dar-oel-Fatah.

Dan djika kita telah sampai kepada tingkat jang sedemikian itoe, maka tiap-tiap manoesia jang ber-Toehankan kep

Allah S.W.T. dan ber-Nabikan kepada Rasoeloellah Clm., nistjajalah dengan izin Allah akan dapat mendjalankan s

hoekoem-hoekoem Allah, dengan sesempoerna-sempoernanja, menoeroet tjontoh dan tauladan dari Rasoeloellah Csatoe-satoenja tjontoh jang dapat membawa kita membawa ke arah Falah dan Fatah itoe.

KeteranganRoepanja dalam bagian ini tidak perloe kita perpandjangkan keterangannja. Hanjalah rasanja ada goenanja, djika k

koetipkan beberapa kalimat, jang termaktoeb dalam Tafsir Asas PSII:

.Bagi kita, kaoem PSII, jang… telah melakoekan Bai’at kita, poen kita ta’ oesah was-was di dalam hati kita akantertjapainja maksoed kita, kalau kita soenggoeh-soenggoeh melakoekan perintah-perintah Allah dan mendjaoehi

larangannja.

(Tafsir asas P.S.I.I. Katja 20)

..hendak mendjalankan Islam dengan seloeas-loeasnja dan sepenoeh-penoehnja.…

(Tafsir asas P.S.I.I., Katja 5)

..tjoekoeplah… Al-Qoer'an dan hadits akan dipergoenakan oentoek dasar atau pedoman segala wet jang perloe kitasehingga keradjaan (staat) itoe boleh kita pimpin menoedjoe maksoed. Sebahagia-bahagianja tiap-tiap manoesia oedirinja sendiri, dan membikin manoesia dengan sebisa-bisanja masing-masing mendjadi goena oentoek pergaoelan

 bersama dan oentoek peri kemanoesiaan seloeroehnja, dengan lantaran mentjerdaskan kepandaian djasmaniyah dan

djikan roehaniyah.(Tafsir Asas P.S.I.I., katja 36 dan 37)

Dengan koetipan-koetipan itoe, teranglah soedah bahwa jang kita maksoedkan dengan peroebahan Masjarakat, hin

sampai kepada ‘Alam doenia Baroe itoe berlakoe dalam tiap-tiap lapisan dan golongan serta tingkatannja, baik jangmengenai keperloean diri maoepoen jang mengenai keperloean ‘oemoem, kepentingan pendoedoek (burger), hingg

keperloean keradjaan (staat), keperloean jang seketjil-ketjilnja hingga jang sebesar-besarnja. Periksalah ma’na dan

maksoed ‘Ibadah, dalam Brosoer Hidjrah bagian pertama!

POKOK KETOEDJOEH

Pembagian daftar oesaha HijrahOleh sebab itoe, maka pertama-tama sekali perloelah ada soeatoe Pendahoeloean Kata, jang bersifat Penoendjoek D

ataoe Koentji dalam memasoeki “Dar-oes-Salam” atau “Dar-oel-Islam”. Djika orang telah mengerti dan mengetaho

koentji itoe, dan pandai mempergoe-nakannja, Insja Allah ia akan dapat masoek dalam “Dar-oel-Islam” atau “Dar-Islam” itoe. Dan, jika orang ta’ tahoe dan ta’ mengerti tjara memboekakan pintoe jang menoedjoe ke “Dar-oes-Sala

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 95/205

 

“Dar-oel-Islam” itoe, nistjajalah Doenia Baroe itoe selaloe akan tertoetoep Bagi dia.

Maka penerbit dan toentoenan jang seroepa itoe haroeslah poela bertaoeroet-toeroet dan berangsoer-angsoer, meno

 bagian dan fasalnja masing2, mitsalnja:Serie A Bagian Politik.

1. Politik Islam Nasional;

2. Politik Islam Internasional;3. Politik Islam terhadap Doenia Loear;

4. Dan lain-lain sebagainja.

Serie B Bagian Sosial.1. Perhoeboengan antara diri manoesia, dengan manoesia jang lainnja;

2. Perhoeboengan antara manoesia dengan kampoengnja;

3. Perhoeboengan antara kampoeng dengan kampoeng;

4. Perhoeboengan antara negeri dengan negeri;5. Dan lain-lain oesaha, jang semoeanja itoe berkenaan dengan kemaslahatan oemoem.

Serie C Bagian Ekonomi.

1. Ekonomi, jang berkenaan dengan keperloean :

a. Diri sendiri; b. Roemah-tangga;

c. Kampoeng;d. Negeri;

e. Dan lain2 jang bersangkoetan dengan ekonomi, tjara2 mengatoer dan membagi rizki.

2. Ekonomi dari golongan Islam terhadap kepada jang di loearnja.

Serie D Bagian ‘Ibadah.1. Tauhid;

2. Shalat;

3. Dlls,Serie E Bagian Tasawoef dan Filsafatoel—Adabijah.

1. Bagian Oemoem;2. Bagian choesoes;3. Dan lain2 sbg.—nja.

Serie F Bagian adjaran Islam jang lainnja.

1. Riwajat Rasoeloellah Clm;2. Riwajat Anbija—Allah;

3. Dan lain2 sebagainja.

Keterangan

Dengan rawaian di atas, perloelah ditjari dan didapatkan experten, ertinja: orang-orang jang ahli dalam sesoeatoe patau jang dianggap ahli dalam hal itoe, oentoek mengerdjakan satoe-satoenja bagian dari pada Daftar Oesaha Hidja

Maka dengan djalan ini, moedahlah diperdapat toentoenan jang lengkap dan sempoerna, dalam waktoe jang sesiger

sigeranja. Poen tentang tjara-tjaranja memberi-kan toentoenan itoe haroes poela mendjadi perbintjangan dan kepoekita bersama. Sebab, pekerdjaan jang besar dan loeas, seperti jang kita seboetkan di atas, beloem poela dalam bagia

 berkenaan dengan Tafsir Al-Qoer'an. Terdjamah Hadits dlls, boekanlah soeatu kewadjiban, jang boleh ditanggoeng

seorang atau doea orang manoesia sadja, melainkan haroes mendjadi tanggoengan tiap2 ahli dalam Agama Islam, bdalam bagian mana poen djoega.

Insja Allah, dengan djalan ini Party kita akan madjoe selangkah, menoedjoe ke “Dar-oes-Salam”, atau “Dar-oes-Isl

tempat manoesia mendapat Rahmat dan Ridlo dari pada Allah jang sempoerna.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 96/205

 

POKOK KEDELAPAN

Tjara dan lakoe HidjrahOleh sebab itoe, maka tjara dan lakoe kita berhidjrah, mendjalankan amal-perboeatan Hidjrah, tegasnja: menoentoe

 berlakoenja sjari’at Agama Islam dengan berangsoer-angsoer dan bertoeroet-toeroet boekanlah “Hidjrah ril-makan

 bererti “pindah dari satoe tempat ke tempat jang lainnja, atau beralih dari satoe negeri ke negeri jang lainnja”, melahidjrah kita itoe ialah:

1. Hidjrah bagian I’tiqad, hingga sampat kepada Iman jang sebersih-bersihnja,

2. Hidjrah bagian ‘amal oesaha, perboeatan dan lakoe langkah manoesia, sehingga achirnja mendjadi boekti persakakan apa jang mendjadi I’tiqad dan oetjapan lisan kita. Tegasnja: menoentoet berlakoenja hoekoem2 Allah dan

Soennatirrasoel, dalam erti kata jang sesempoerna-sempoernanja dan seloeas-loeasnja.

Djadi erti hidjrah itoe ialah: Hidjrah dari “Mekkah-Indonesia” ke “Madinah-Indonesia”, atau dari “Mekkah-Indone

“Habsji-Indonesia”, atau dari “Mekkah-Indonesia”, ke “Ief-Indonesia”, boekanlah sekali-kali kita haroes berpindahkampoeng dan negeri beralih daerah dan wilajah, melainkan hanjalah di dalam sifat, thabi’at, kelakoean, amal, itiq

lain-lain sbg.-nja. Dan djika kedjadian ada orang pindah tempat, maka tidaklah kepindahannja itoe memang bersifa

Hidjrah, maka pindah jang demikian itoe mendjadi perboeatan jang oetama.

KeteranganSebagaimana telah kita toeliskan dalam Brosoer Hidjrah, maka maksoed kita melakoekan Hidjrah sebagai Oemmat

dalam erti kata isti’arah (figuurlijk), karena tiada moemkin Party kita mendjalankannja dalam erti kata “leterlijk”.Kata-kata “Mekkah-Indonesia”, “Madinah-Indonesia”, “Habsji-Indonesia”, Atau “Ief-Indonesia”, tidaklah

menoendjoekkan kepada seseorang manoesia, atau segolongan orang, atau sesoeatoe tempat, tetapi semata-mata ha

menoendjoekkan kepada sifat dan woedjoed jang terkandoeng di dalamnja.

Tegasnja: sifat “Ke Mekkah-an”, sifat “Ke Madinah-an”, sifat “Ke Ief-an” dan sifat “Ke Habsji-an.” Djadi, kalau kharoes Hidjrah dari “Mekkah-Indonesia” berarti, bahwa kita haroes melepaskan sifat, thabi’at dan lakoe “Ke Mekk

dan beralih menoedjoe kepada sifat, thabi’at dan lakoe “Ke Madinah-an.”

Adapoen jang kita maksoedkan “Madinah-Indonesia” ialah: Masjarakat Madinah pada zaman Rasoeloellah Clm.,teristimewa sekali pada zaman Madinah Awwal, atau lebih tegas lagi: “Dar-oel-Islam” jang sesempoerna-sempoern

Oleh sebab kita soedah berniat Hidjrah atau dalam perdjalanan Hidjrah, atau dalam keadaan Hidjrah, maka soedahsewadjiblah kita haroes ber’itiqad, berthabi’at dan ber’-amal-oesaha, menoeroet tjontoh dan tauladan dari pada Penkita, Moehammad Clm.

POKOK KE SEMBILAN

Kehidoepan IslamAdapoen jang kita maksoedkan dengan “Kehidoepan Islam” ialah Kehidoepan dalam Masjarakat Madinah, atau

Kehidoepan dalam Masjarakat “Madinah Indonesia” tegasnja Masjarakat Islam jang sempoerna.

Sjahdan, maka pada masa zaman Madinah adalah terkenal 3 golongan kaoem Moeslimin:

1. Golongan Kaoem Moehadjirin, ja’ni: orang-orang jang berasal dari Mekkah dan kemoedian pindah ke Madinah,Agamanja, dan karena fitnah dalam Agamanja;

2. Golongan Kaoem Ançar, ja’ni: orang-orang Madinah asli, jang telah memeloek Agama Islam dan menerima ked

saudara-saudaranja dari Mekkah, tidak hanja sebagai “toean roemah”, tetapi sebagai saudara dalam perikatan Islamsedjati, sehingga mereka itoe mendjadi pelindoeng-pelindoeng atau “pembela-pembela” atas pendatang-pendatang

(kaoem Moehadjirin); dan

3. Golongan orang-orang beriman, jang ikoet djedjak Rasoeloellah Clm (walladzina amanoe ma’ahoe) atau terkenadengan nama golongan “Tabi’in”, jaitoe orang-orang jang itba’ kepada perdjalanan Rasoeloellah Clm. Orang-orang

asalnja dari loer Mekkah dan dari loer Madinah, baik dari djaziratoel-Arab sendiri maoepoen dari tanah dan negeri

lainnja. Sedang orang-orang jang mengikoeti kemoedian dan ini jang dinamakan “Tabi’at-tabi’in”.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 97/205

 

Keterangan

Oentoek melakoekan apa-apa jang telah dioetjapkan dalam Bai’at Aqaba jang kedoea: ..darahmoe ialah darahkoe, a

adalah bagi kamoe, dan kamoe adalah… ”, antara Rasoeloellah Clm, dan sahabat2 Ançar, maka terdirilah…. bagiko

Madinah satoe Persatoean Oemmat jang kokoh dan sentausa, persatoean manoesia, jang berdiri atas Wahdanijat Al

S.W.T. Pada waktoe itoe pekerdjaan jang moela pertama, didjalankan oleh Rasoeloellah Clm.

Memboeat masdjid Madinah jang pertama, jang selainnja dipergoenakan oentoek keperloean sembahjang dan moedjoega jang berhoeboengan dengan bagian alhajatoel-idjtima’ijah, yang beroepa moesjawarat, pengadjaran, pendid

dalam oeroesan sosial, politik dan lain-lain sebagainja. Dan perboeatan kedoe, jang dilakoekan oleh Rasoeloellah C

 pada waktoe itoe ialah: Tentang Pembagian Rizki (Ekonomi), jang berdiri atas dasar ke-ichlasan dan qana’at, persa(solidariteit) dan perikatan jang erat (collektivisme), jang semoeanja peratoeran Nabi-Nja.

Dengan djalan ini, maka harta jang lebih dari pada tiap2 keperloean diri dan roemah-tangga masoeklah dalam Tem

Perbendaharaan Oemoem, atau Bait-oel-Mal. Jang lebih, dimasoekkan di dalamnja; dan jang koerang, ditambah daditjoekoepkan olehnja (Bait-oel-Mal). Maka dari sendirinja, tidaklah ada penimboenan harta-benda jang keliwat-liw

ketiadaan benda (kemiskinan) jang ledis. Inilah gambarannja “Doenia-Islam”, jang kita kehendaki itoe.

Statement 21 Desember 1948

 NEGARA ISLAM INDONESIA

Barang disampaikan Allah kiranja kepada seluruh Ummat Islam Bangsa Indonesia, istimewa jang tinggal didaerah

REPUBLIK INDONESIA.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalmu ‘alaikum w.w.,

1. Pada tanggal 18/19 Desember 1948, tentara Belanda telah menjerbu daerah Repu-blik dan pada tanggal 19 Dese

1948 Pembesar2 Pemerintah Republik, diantara-nja: Presiden, Wk. Presiden, Ketua KNIP, dan Menteri Luar Negedjatuh ditangan Belanda, ditangkap dan ditawan. Dengan kedjadian dan peristiwa jang amat pahit itu, maka djatuhl

Republik sebagai Negara.2. Tidak lama lagi –begitulah agaknja perdjalanan riwajat perdjuangan kemerdekaan Indonesia– akan ditanda-tang

 Naskah baru, Naskah jang ketiga, jang akan menen-tukan nasibnja Negara Republik Indonesia.

Sepandjang rabaan dan hitungan kita, maka deradjat Republik pada waktu itu tidak akan lebih daripada deradjat ,,N

Boneka”, seperti jang telah diberikan Belanda sedjak beberapa waktu jang lalu, umpamanja: ,,Negara Indonesia-Timur”, ,,Negara” Kalimantan, ,,Negara” Pasundan, dll. Sebab sementara itu Belanda dengan kekerasan senjata ak

memaksakan Pemerintah Republik jang sudah ditawan itu, untuk menanda-tangani suatu naskah –jang diramalkan–

akan diting-galkan (dihilangkan) semua alat-alat dan tiang-tiang Negara. Di antara lain2: lenjap-nja Ketentaraan,Keuangan, dan Luar Negeri.

3. Djangan dikira, bahwa dengan djatuhnja Pemerintah Republik (Sukarno-Hatta) dan ditanda tanganinja suatu nassematjam jang diramalkan diatas, keadaan akan aman dan tenteram, rak’jat akan makmur dan subur. Tidak, sekali-tidak! Melainkan djatuhnja Pemerintah Republik Sukarno-Hatta dan pil-pahit jang terpak-sa ditelan oleh ra’jat itu,

Allah bagi Ummat Islam, jang masih berideologi Islam, akan mendjadi sebab bangkit dan bergeraknja, mengangka

sendjata, meng-hadapi musuh djahanam.4. Oleh sebab itu, tiada djalan lain bagi Ummat Islam Bangsa Indonesia, istimewa jang tinggal didaerah Republik,

melainkan: sanggup menerima Kurnia Allah, mela-kukan Djihad fi Sabilillah, melakukan Perang Sutji, bagi menge

segenap musuh Islam, musuh Negara dan musuh Allah, dan ,,Last but not least” mendirikan Negara Kurnia Allah,

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 98/205

 

 Negara Islam Indonesia. Seruan kami: Bulatkanlah niat sutji, niat membela Agama, Negara dan Ummat, dengan te

,,Juqtal au Jaghlib” dan dengan kejakinan jang teguh, bahwa Allah akan memberi perlindungan kepada orang-orang

Bangsa serta Ummat jang memperdjuangkan Agama-Nja. Insja Allah.5. Kepada saudara-saudara dan handai taulan dari pada Bangsa Indonesia, jang masih mengalir darah ,,Republikein

dalam tubuhnja dan masih berdjiwa perdjuangan: Ketahuilah! Bahwa perdjuangan jang kami usahakan hingga berd

 Negara Islam Indonesia itu adalah kelandjutan perdjuangan kemerdekaan, menurut dan mengingat Proklamasi 17 A1945! Sekarang sudahlah tiba sa’atnja, segenap Bangsa Indonesia jang mengaku ,,tjinta Kemerdekaan, tjinta Bangs

tanah-air, tjinta Agama”, menanggung wadjib sutji, melakukan perlawanan sekuat mugkin terhadap kepada Beland

Ketahuilah pula! Bahwa tiada suatu Kemerdekaan jang dapat direbut, hanja dengan gojang-gojang kaki diatas kursKemerdekaan kita, Kemerdekaan Negara dan Kemerdekaan Agama, harus dan wadjib direbut kembali dengan dara

6. Untuk kepentingan perdjuangan dan berhasilnja maksud dan terlaksananja tjita-tjita kita, maka perlu dan wadjib

Kesatuan Komando, Kesatuan Pimpinan. Selain dari pada Kesatuan Komando itu akan menimbulkan buah hasil ja

efektif, djuga akan menggagalkan politik ,,divide et impera” jang selalu dilakukan oleh si-durdjana. Untuk kepentin jang dalam anggapan kita mendjadi kepentingan Agama, Negara dan Ummat, maka kami Pimpinan Negara Islam

Indonesia membe-ranikan dan menjanggupkan diri, untuk melakukan wadjib memegang Kesatun Komando perdju

itu. Bagi memudahkan dan memperpusatkan djalannja Per-djuangan Ummat Bangsa Indonesia didaerah Republik d

Tengah chususnja, maka kami beri tugas kepada pemimpin2 jang bertanggung djawab, untuk mela-kukan wadjib s7. Adapun wakil muthlak dari pada Negara Islam Indonesia, jang kami serahi untuk memimpin perdjuangan Umma

Bangsa Indonesia di daerah tersebut dalam elinia 7, menudju ke Darul-Islam dan Darus-Salam, ialah Sdr. Abi KusnTjokro-sujoso dan Sdr. Anwar Tjokroaminoto, jang memang sudah sedjak lama mendjadi wakil Negara Islam Indo

daerah Republik.

8. Hai, Pemimpin2 Islam dan Ummat Islam seluruhnja! Anggaplah serbuan Belanda dan djatuhnja Pemerintah Rep

Sukarno-Hatta itu, sebagai Kurnia Tuhan, jang dengan itu terbukalah kiranja lapangan baru, lapangan djihad dankesempatan jang seluas-luasnja untuk menerima Kurnia jang lebih besar lagi dari pada Azza wa Djalla, ialah: Lahi

 Negara Islam Indonesia jang merdeka. Terimalah Kurnia Allah itu, walau agak pahit ditelannja sekalipun.

9. Mudah2an Allah S.W.T. menjertai perdjuangan kita menudju Darul-Islam dan Darus-Salam itu dengan Taufiq dHidajat-Nja, hingga terlaksana berdirinja Keradjaan Allah dipermukaan bumi Indonesia!

Madinah, 20 Safar 1368 H.21 Desember 1948 M.

Pemerintah Negara Islam Indonesia, Imam:

S.M. KARTOSOEWIRJO

Di ‘umumkan di Madinah,

Pada tanggal 20 Safar 1368 / 21 Desember 1948.

Tjatatan:

Djika disebut diatas nama ,,Daerah Republik Indonesia”, maka jang dimak-sudkan bukanlah hanja daerah jang adaDjawa Tengah itu sadja, melainkan djuga Banten dan lain2 daerah di luar Djawa.

Komando Umum NII

 NEGARA ISLAM INDONESIA

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 99/205

 

Barang disampaikan Allah kiranja kepada seluruh lapisan Ra’iat Islam Bangsa Indonesia, dengan perantraan Pemim Negara Islam Indonesia di Seluruh Indonesia

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu ‘alaikum w.w.,KOMANDO UMUM

I. MENGINGAT:

a. Isi Ma’lumat Imam No. 1, tertanggal 25 Agutus 1948 tentang Pertahanan Ra’jat dan Militerisasi serta Mobilisasimenghadapi tiap-tiap kemung-kinan, berkenaan dengan keganasan dan kebuasan Belanda di tiap-tiap tempat, sehin

susunan Pemerintah Negara Islam Indonesia dan susunan Madjlis Islam Indonesia dirubah dan diperlengkapkan me

Pimpinan Negara dan Pimpinan Ummat dimasa bahaja (Staat van Beleg).

 b. Isi Ma’lumat Imam No.3, bertarich 1 Muharram 1368/2 November 1948, ten-tang persiapan Perang Sutji muthlaPerang Totaliter, jang merupakan Revo-lusi Ra’jat seluruhnja.

c. Serbuan Belanda kedaerah Republik dan tertangkapnja beberapa pembesar jang ternama (18/19 dan 19 Desembe

sehingga praktis sementara Repu-blik lenjap dari pada riwajat perdjuangan Kemerdekaan jang semuanja itu menjeb

 perdjuangan Ummat Islam Bangsa Indonesia dan Negara Islam Indonesia hidup bagaikan ,,sebatang-kara”, menghmusuh jang angkara murka, ialah Belanda dan semua kaki-tangannja.

II. BERPENDAPAT:

a. Sedjak mulai hari tanggal Ma’lumat ini di’umumkan, maka Negara Islam Indonesia dinjatakan dalam keadaan P

(Staat van Oorlog).

 b. Bahwa Hukum jang berlaku diseluruh Negara Islam Indonesia, ialah hukum Islam dimasa perang (Darul Islam fharbi).

c. Bahwa Dewan Imamah mendjadi Komandemen Tertinggi, jang memegang Komando ‘Umum, bagi Ra’jat dan T

untuk seluruh Negara Islam Indonesia.d. Bahwa susunan Negara dan susunan Ummat selandjutnja wadjib disesuaikan dengan hukum-hukum Islam dima

Perang.e. Bahwa sejak hari tanggal di’umumkan Ma’lumat ini, hanja dikenal dua golong-an jang berperang, ialah Negara IIndonesia dan Negara Belanda (atau/dan Negara-negara jang mendjadi ,,boneka Belanda”) dan

f. Bahwa peraturan-peraturan selandjutnja akan diselesaikan oleh tiap-tiap Pimpinan Negara Islam Indonesia ditiap

tempat dan Pimpinan Madjlis- madjlis Islam diseluruh Indonesia.

III. MULAI BERLAKU:

Ma’lumat ini dimulai berlaku sedjak hari tanggal di ‘umumkan.

IV. La haula wala quwwata illa billahil – ‘alaiyyil-adzim.

Bismillahi…………………………Allahu Akbar.

Madinah, 22 Safar 1368 H.

23 Desember 1948 M.

Pemerintah Negara Islam Indonesia, Imam:

S.M. KARTOSOEWIRJO

Secr. Negara

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 100/205

 

BINTANG – BULAN

Pendjelasan dan Tjatatan:

1. Djadi, sedjak mulai diumumkannja Ma’lumat-Ma’lumat ini tidak ada tempat dan lapangan lagi untuk golongan-

golongan jang mudzab-dzab, golongan was-was, jang ,,terapung tak hanjut, teremdam tak basah.” Hendaknja diperkepada golongan jang passif jang kurang himmah, suka mengambil sikap jang tentu: ,,ikut kepada Belanda (kafir)

ikut kepada Islam.” Selambat-lambatnja mereka itu diberi tempo sampai tanggal 1 Januari 1949 atau tanggal 2 Mau

1368. Kemu-dian dari pada itu, bolehlah diperlukan atas mereka, sepandjang Hukum Islam dimasa perang.2. Revolusi ini adalah Revolusi Ra’jat sehingga segala sesuatu harus diselesaikan oleh ra’jat.

3. Arah gerakan kita ditudjukan kepada :

a. Wadjibnja membuat sebesar-besar tenaga dan kekuatan untuk perdjuangan Islam, biar betapa pula sifat dan tjora

 b. Harapan tiap-tiap sesuatu jang mengalir kepada musuh atau golongan-golongan jang berkompromi dengan musu barang dan tenaga jang seketjil-ketjilnja hingga jang sebesar-besarnja.

4. Kompromi (bekerdja bersama-sama) dengan Belanda atau kaki-tangannja dan alat-alatnja diharamkan.

Didalamnja termasuk djuga segala sesuatu jang masuk ,,negara boneka” itu.

5. Sifat nifaq ( baik kesana, bagus kemari ), dalam pandangan politis, militer, ekonomis, atau lainnja, dihapuskan. Ksifat (nifaq) dan orangnja (munafiq) tidak dapat dipisahkan, maka atas mereka itu dihukum menurut tjatatan 1 di at

MKT 17 Februari. Peringatan Hari Ulang Tahun Ketiga

MA’LUMAT KOMANDEMEN TERTINGGI

Barang disampaikan Allah kiranja kepada sekalian Komandan-Komandan Angkatan Perang Negara Islam Indoneskepada sekalian Pemimpin-pemimpin Ummat Islam Bangsa Indonesia, di Negara Islam Indonesia.

Hal: 17 Februari. Peringatan Hari Ulang Tahun Ketiga: Ummat Islam Bangsa Indonesia “Angkatan-Sendjata”.

Assalamu ‘alaikum w.w.,

1. Allahu Akbar! la ilaha Illallah, Huwallahu Akbar! Allahu Akbar! Walillahil-hamd!Alhamdulillah! Segala pudji hanja bagi Allah semata-mata; Dzat Tunggal Jang Maha-Besar, jang ke-Besar-an-Nja

dan mengatasi segala sesuatu diluar Dia; Dzat Maha-Sutji dan Maha Kuasa, Jang telah berkenan memerintahkan k

hamba-Nja: “Djihad berperang pada djalan-Nja, bagi mentegakkan Kalimah-Nja”, ialah satu-satunja djalan menudjkearah Mardlatillah jang sedjati! Allahumma! Ijjaka na’budu wa ijjaka nasta’in, ihdinassirathal mustaqim! Bismill

tawakkalna ‘alallah, lahaula wala quw-wata illa billah!

2. Sjahdan, maka tepat pada tiga tahun jang lalu, 17 Februari 1948, dengan karena kehendak dan Kekusaan Allah smata, turunlah Kurnia Allah pertama jang tak ternilai harganja bagi seluruh Ummat Islam Bangsa Indonesia, terutadalam langkah usahanja, menentukan nasibnja dikemudian hari, jang berwudjud: “api Revolusi Islam jang pertama

disekitar “Gunung Tjupu”, suatu kampung jang bersedjarah, ditepi sungai Tjitanduy”. Alhamdu lillah! Kurnia Alla

sebesar itu disambut oleh Ummat Islam, dengan ‘amal sutji djihad berperang fi sabilillah, menggempur musuh-muAllah, musuh-musuh agama dan musuh-musuh Negara Kurnia Allah. Sedang bagi fihak kafirin, munafiqin dan lain

 jang serupa itu, maka Kurnia Allah itu seakan-akan menjerupai halilintar jang menjambar-njambar telinga mereka

seolah-olah mereka itu menghadapi “malakal-maut”.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 101/205

 

3. Sedjak waktu itu, maka djatuh hukum atas tiap-tiap Muslim dan Mu’min, untuk menunaikan tugas sutji jang ma

tetapi maha-sutji: Djihad fi sabilillah, li’ilai Kalimatillah. Dengan karena tolong dan kurnia Allah, dan berkat ichtia

usahanja para Mudjahidin, maka Revolusi Islam makin hari makin bertambah meluas. Dalam pada itu, pun tidak pukita lupakan usaha musuh untuk membasmi api Revolusi Islam itu, jang merupakan tekanan dan serangan besar-be

mulai zaman Belanda kolonial dulu hingga pada zaman R.I. (N.I.S., R.I.S., R.I. Jokja–lama, R.I. Jakarta—baru), jan

semuanja itu merupakan peralihan “bulu” daripada suatu “negara boneka”.4. Segala matjam agresi dan daja-upaja chianat dari pada musuh-musuh Allah dan musuh-musuh Agama itu, kita s

dengan Tahmid dan Takbir ke hadlirat Allah, karena dengan sebab jang demikian itu: (1) Ummat Islam makin naik

deradjat perdjuangannja, dan (2) Tjahaja Ilahy makin tampak tjemerlang diseluruh Indonesia.Lebih-lebih lagi, karena dengan usahanja Fir’aun Belanda dan Abu Djahal-Indonesia itu, makin tampaklah Kebesa

Ke’adilan Allah, sedang pertanggungan-djawab dlahir dan bathin atasnja sedjak zaman Belanda hingga zaman R.I.

tetaplah diletakkan atas pundaknja Pemerintah masing-masing jang bersangkutan! Pada suatu waktu. Insja Allah, a

 perhitungan dan pembalasan Allah, langsung dan tidak langsung, kepada mereka itu!Kiranja tiap-tiap pihak jang berangkutan tahu, sadar dan insaf, bahwa tiap-tiap hutang harus dibajar hingga lunas, d

tjara sekaligus maupun berturut-turut! Djuga hutang kepada Allah dan kepada masjarakat. Hai, kaum pengchianat A

dan Agama kaum pendjual Negara dan Bangsa. Nantikanlah perhitungan dan pembalasan Allah, pem-balasan Tent

Allah, atas ‘amal-usahamu jang buruk dan kedji serta tjurang itu!5. Sementara itu, Alhamdulillah makin hari makin bertambah-tambah kita didekatkan Allah kepada maksud dan tu

 jang mendjadi sutji daripada Ummat Islam Bangsa Indonesia, Berdirinja Keradjaan Allah, Negara Kurnia Allah di sebagai realisasi daripada Kebesaran dan Ke’adilan-Nja. Tiada tempatnja disini menguraikan setingkat demi seting

kemadjuan dan pesatnja perdjuangan Ummat Islam menggalang Negara Kurnia Allah itu.

Hanjalah kita harus tahu dan jakin, bahwa segala natidjah dan buah jang kita utjapkan itu, bukanlah sekali-kali “ka

 perbuatan ‘amal manusia, jang terlampau amat sedikit dan pitjik itu”, melainkan segala sesuatu tersebut terdjadi damendjadi “hanja karena Kurnia Allah semata-mata”. Alangkah tinggi nilai harga daripada Agama Allah dan Negar

Allah itu! Tiada bandingnja dengan ‘amal usaha manusia jang mana-pun djuga, walaupun ditambah dengan segena

di luar Dia! Subhanallah! Maha Sutji-lah Dia daripada segala sesuatu! Tjamkanlah baik-baik dan renungkanlah daldalam, sehingga I’tiqad jang sutji-murni itu selalu mendjadi sendi-dasar daripada tiap-tiap ‘amal para Mudjahidin!

Sebaliknja, bukan apa jang kita perdapatlah, jang mendjadi ukuran akan perbuatan kita, melainkan hanjalah karena“wadjib-sutji jang perlu ditunaikan, sebagai bakti khalisan-mukhlisan, atas perintah Allah semata-mata itu”. Kita sUmmat Islam Bangsa Indonesia, kearah dan maqam jang diliputi oleh rahmat dan ridla-Nja, hingga Negara Kurnia

 berdiri dengan tegak dan teguhnja ditengah-tengah Ummat Islam Bangsa Indonesia. Insja Allah. Amin.

6. Mengingat satu dua hal jang dituliskan di atas, terutama karena hari-tanggal 17 Februari 1948—dalam anggapankejakinan kita merupakan “tjurahan Kurnia Allah jang pertama”, bagi seluruh Ummat Islam Bangsa Indonesia, ma

seharus dan sewadjibnjalah hari jang bersedjarah itu diperingati dengan sebaik-baiknja, sesuai dengan keadaan dan

Oleh karena kini Negara Islam Indonesia masih dalam keadaan perang (fi waqtil-harbi), maka hendaknja tiap-tiap t

apa-tjara jang akan kita lakukan bagi memperingati hari jang bahagia itu disesuaikan dengan masa perang, masa rePelaksanaan dalam hal ini, kami pertjajakan sepenuhnja atas kebidjaksanaan tiap-tiap Komandan Angkatan Perang

Islam Indonesia dan tiap-tiap Pemimpin Ummat Islam Bangsa Indonesia, jang bertang-gung-djawab!

7. Berkenaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Ketiga “Angkatan Sendjata” itu, maka kesempatan jang sebaik  pakai untuk menjampaikan beberapa pesan dan amanat kepada sekalian Komandan Tentara dan Pemimpin Ummat

 bertang-gung djawab!

(1) Bahwa tiada tudjuan hidup manusia jang sutji-murni, jang mendjamin keselamatan dunia dan achirat bagi tiap-tmanusia dan segenap Ummat, melainkan hanjalah dengan tjara: Bakti kepada ‘Azza wa Djalla jang sempurna.

(2) Bahwa wudjud dan sifatnja Bakti itu, ialah menggalang Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia.

(3) Bahwa satu-satunja tjara dan djalan bakti, ialah: Djihad-berperang pada djalan Allah, dengan tekad li I’lai Kalim

Kesanggupan kita dalam hal ini, periksalah Bai’at baru, Bai’atusj-Sjadjarah, Bai’atur-Ridwan angka 3 !

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 102/205

 

(4) Bahwa perang dan/atau Revolusi Islam berlaku terus menerus dan wadjib djihad atas Muslim dan seluruh Umm

tetap “fardlu” hukumnja, selama Negara Kurnia Allah belum berdiri 100%, ditengah-tengah masjarakat Ummat Isl

Bangsa Indonesia.Bandingkanlah dengan pendjelasan singkat atas Proklamasi berdirinja Negara Islam Indonesia, 7 Agustus 1949, an

Hingga d.

(5) Bahwa wadjiblah dalam segala tindakan dan langkah kedepan, kita senantiasa harus membulatkan tekad: JuqtalJaghlib! Periksalah lebih landjut: Statement pemerintah Negara Islam Indonesia, No. IV/7, 7 September 1950 !

(6) Bahwa dalam segala usaha melaksanakan tugas sutji itu, wadjiblah kita selalu bersikap dan bertindak: tertib, ha

dan teliti serta awas, waspada dan bidjak-sana, dengan bersendikan kepada sesempurna-sempurna taqwa dan tawak‘alallah! Terutama sekali, mengingat tipu-daja musuh djahanam atas kita, diantaranja dengan tjara: “pemalsuan” m

mereka dengan tidak malu-malu lagi menjiar-njiarkan Statement palsu (Nomer…tanggal….), surat palsu, dan lain-

tipu-muslihat.

Alhamdulillah, segala tipu-muslihat jang tjurang itu tidaklah sedikitpun memberikan hasil bagi mereka, melainkankerugian jang diperolehnja.

Lagi pula, sikap jang serupa itu merupakan satu “kelemahan” dlahir (materieel) dan bathin (spiritieel) dalam kalang

musuh. Semoga Allah berkenan selalu melindungi kita sekalian daripada goda dan adjakan Iblis La’natullah itu! In

Allah. Amin.8. Selain dari pada itu, hendaklah kita senantiasa ingat akan sembojan jang mendjadi ‘amal kita:

(1) Bawalah Ummat Islam Bangsa Indunsia kearah Mardlatillah! Kalau perlu, dengan paksa!(2) Besarkanlah (takbirlah kepada) Allah! Dengan “tasdiq bil qalbi, iqrar bil lisan, qlabul bil ‘amal”! Tegasnja djih

Kalimatillah!

(3) Insja Allah, hanja Allah pula jang akan membesarkan Ummat Islam Bangsa Indonesia !

(4) Hanja Ummat dan Bangsa jang besar, karena dibesarkan Allah dan karena membesarkan Allah, jang patut menKurnia Allah, Negara Islam Indonesia!

Semoga Allah berkenan membawa dan menuntun Ummat Islam Bangsa Indonesia, kearah Mardlatillah, serta mem

kekuatan dlahir dan bathin bagi membesarkan Dia! Insja Allah. Amin.9. Selamat berperang! Menggempur dan membasmi musuh-musuh Allah, musuh-musuh Agama Alah, dan musuh-

 Negara Islam Indonesia!Selamat menggalang Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia!10. Inna fatahna laka fat-han mubina... Insja Allah. Amin. Bismillahi... Allahu Akbar !! Juqtal au Jaghlib!!!

Mahdjurah-Tegal-Luar, 7 Februari 1951.

Komandemen Tertinggi

Angkatan Perang Negara Islam Indonesia

Plm. T.: S.M. KARTOSOEWIRJO

Diumumkan di Mardlatillah, pada

Hari tanggal 11 Februari 1951K.S.U.

BINTANG-BULAN

Tjatatan:

Selama perdjuangan bulat tiga tahun ini, maka adalah 2 hari bersedjarah jang harus mendjadi tjatatan kita:

1. Hari-tanggal 17 Februari 1948, tjurahan Kurnia Allah jang pertama, jang merupakan api pertama daripada Revo

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 103/205

 

Islam.

2. Hari tanggal 7 Agustus 1949, tjurahan Kurnia jang maha-besar, merupakan Prokla-masi berdirinja Negara Islam

Indonesia, sebagai iqrarnja Ummat Islam Bangsa Indonesia kepada seluruh dunia.

MKT ttg Pembentukan Komando Perang, dan Penjempurnaan Stelsel Koman-demen.

MA’LUMAT KOMANDEMEN TERTINGGI

Barang disampaikan Allah kiranja kepada sekalian Komandan dan Komandemen, dise-luruh Negara Islam Indones

Hal: Pembentukan Komando Perang, dan Penjempurnaan Stelsel Koman-demen.

Assalamu ‘alaikum w.w.,

I. MENGINGAT:

1. M.K.T. Nomor 1., bertarich 3 Oktober 1949, angka I., mulai 1 s/d 7; dan angka II s/d angka IV., tentang SusunanPemerintahan Negara dimasa Perang;

2. M.K.T. Nomor 2., bertarich 12 Oktober 1949, angka I., mulai 1 s/d 5; dan angka II s/d angka V,;

3. M.K.T. Nomor 6., bertarich 10 September 1950, angka I., s/d 10; angka II., A. s/d C.; dan angka III,; dan4. M.K.T. Nomor 8., bertarich 12 Oktober 1952, angka I., mulai 1 s/d 4; angka II., 2; dan angka III s/d angka IV.

II. MENIMBANG:Perlu dibentuk Pimpinan Perang atau Komando Perang jang lebih kuat, dan Penjem-purnaan systeem atau Stelsel

Komandemen jang lebih effektif demikian rupa, sehingga lebih terdjamin makin hebat dan bergeloranja peperanga

sehingga tertjapailah dengan tolong dan kurnia Allah djua kemenangan perang terachir, tegasnja kemenangan Islam

kemenangan Negara Islam Indonesia, ialah satu-satunja pintu gerbang menudju dan memasuki Negara Madinah In

atau/dan Negara Islam Indonesia bulat-sempurna, merdeka dan berdaulat sepenuhnja, kedalam maupun keluar, de fde jure, sepandjang bukti-bukti kenjataan dan hukum.

III. BERPENDAPAT:

Bahwa perlu dalam waktu jang sesingkat-singkatnja diselenggarakan Susunan Pimpinan Perang dalam bentuk baru

 perpaduan antara Stelsel Komandemen lama jang tetap berlaku hingga sa’at ini, dan peraturan-peraturan perang ba jang diperbarukan, demikian rupa:

A. Sehingga terdjaminlah dengan pasti berlakunja dan pelaksanaan Komando Perang jang berdaja guna sebesar-be

terutama pada sa’at-sa’at dikeluarkannja Komando Perang Semesta atau Komando Perang Totaliter dalam arti kataseluas-luasnja, dan terlebih-lebih lagi mendjelang sa’at mustari, atau sa’at dikeluarkannja Komando Perang Mutlak

Komando Umum, ialah Komando Allah langsung, melalui Imam Plm. T. Angkatan Perang Negara Islam Indonesia

Khalifatullah dan Khalifatun Nabi di nusantara Indonesia; ialah Perang Semesta dan Perang Muthlak, jang akanmenentukan nasibnja Negara Islam Indonesia dan Hari Depan Ummat Islam Bangsa Indonesia dimasa-masa mendadan

B. Sehingga seluruh Negara Islam Indonesia, beserta segenap Angkatan Perang dan ra’iat warga negaranja, tanpa k

sungguh-sungguh ikut serta mewudjudkan tenaga perang raksasa maha/dahsjat, satu gelombang Djama’ah MudjahMaha-Besar, jang lagi madju-bergerak memenuhi panggilan dan seruan Allah, langsung menudju arah Mardlatillah

di dunia dan di achirat; ialah potensi perang maha-hebat, persatu-paduan segenap tenaga dan kekuatan seluruh Um

Mudjahidin; Ummat-pilihan dan kekasih Allah, jang sanggup dan mampu menghadapi serta mengatasi, dan achirnj

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 104/205

 

menghantjur-lindaskan segala djenis dan bentuk musuh-musuh Allah, musuh-musuh Islam, musuh-musuh Negara

Indonesia dan musuh-musuh seluruh Barisan Mudjahidin, hingga tekuk-lutut atau hantjur-binasa; dengan karena be

kehendak dan kekuasaan, tolong dan kasih-kurnia Allah, Dzat Jang Maha Agung djua adanja.

IV. MEMUTUSKAN:

A. Pembagian Indonesia dalam 7 (tudjuh) Daerah Perang, atau Sapta-Palagan.Selama Negara Islam Indonesia terlibat dalam peperangan dengan Negara Pantja-sila, maka selama itu atas dan bag

 Negara Islam Indonsia, jang meliputi seluruh Kepulauan Indonesia, berlakulah hukum perang, atau lebih djelas dan

hukum Islam dimasa Perang, Hukum Djihad fi-Sabilillah, sampai-sampai tiap djengkal tanah jang manapun.Mengingat dan sebagai konsekwensi, atau akibat landjutan daripada berlakunja Hukum Perang, maka seluruh Indo

adalah dalam keadaan Perang, sehingga setiap warga negara penghuninja dalam hidup dan kehidupannja terlibat da

terpengaruhi, langsung atau/dan tidak-langsung, mau atau tidak mau, sengadja atau tidak sengadja, oleh Hukum Pe

Untuk mendjamin berlakunja Hukum Perang, sehingga merata dan meliputi seluruh Indonesia beserta segenap penhuninja, maka seluruh Indonesia dibagi mendjadi 7 (tudjuh) Daerah-Perang, atau Sapta-Palagan, jang klasifikasian

 penggolongannja setjara administratif adalah sebagai jang berikut:

1. Daerah-Perang Pertama meliputi seluruh Indonesia, dengan nama (Daerah) Komando Perang Seluruh Indonesia,

disingkat: K.P.S.I.2. Daerah Perang Kedua meliputi beberapa Wilajah (Negara Islam Indonesia), dengan nama (Daerah) Komando Pe

Wilajah Besar, atau disingkat: K.P.W.B., dengan tjatatan, bahwa untuk seluruh Indonesia ditetapkan 3 (tiga) K.P.W ja’ni:

a. K.P.W.B. I. (batja: satu; ditulis dengan angka Rumawi) terdiri atas (daerah-daerah dan wilajah-wilajah) seluruh D

dan Madura;

 b. K.P.W.B. II. (batja: Dua; ditulis dengan angka Rumawi) terdiri atas (daerah-daerah dan wilajah-wilajah) seluruhIndonesia Timur (ja’ni: Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Barat), ditambah Kaliman-tan; dan

c. K.P.W.B. III. (batja: tiga; ditulis dengan angka Rumawi) terdiri atas (dae-rah-daerah dan wilajah-wilajah) seluru

Sumatera, Beserta kepulauan sekelilingnja.3. Daerah Perang Ke-tiga sebesar satu wilajah (Negara Islam Indonesia), dengan nama (Daerah) Komando Perang

atau disingkat: K.P.W. dengan tjatatan:a. Bahwa setiap K.P.W adalah satu bagian daripada K.PW.B., atau (dengan kata-kata lain) tiap K.P.W.B., terdiri at beberapa K.P.W.; dan

 b. Bahwa tjiri atau tanda chusus untuk K.P.W. diambil dan diselaraskan dengan tjiri atau tanda chusus bagi K.W.

(sekarang) jang bersangkutan; mitsalkan K.P.W. 1; K.P.W. 2; K.P.W. 3; dst. (batja; satu, dua, tiga, dst. Ditulis dengangka Latin).

4. Daerah Perang Ke-empat sebesar satu Daerah/Karesidenan (Negara Islam Indonesia), dengan nama (daerah) Kom

Perang (daerah) Setempat, atau disingkat Kompas, dengan tjatatan:

a. Bahwa dengan dikeluarkannja M.K.T. No. 11 ini, maka nama Korps atau Corps (Komando Operasi ResimenPertempuran –(pangkalan)– Setem-pat) dihapuskan, dan diganti dengan Kompas, jang hanja mempunjai fungsi (tug

memegang komando Taktis, dan tiada sangkut-paut lang-sung dengan administrasi Negara; dan

 b. Bahwa tjiri atau tanda-chusus untuk Kompas diambil dari alfabet, mitsal-kan Kompas A., Kompas B., dst.5. Daerah Perang Ke-lima sebesar satu Kabupaten (Negara Islam Indosnesia), dengan nama Sub-Kompas, dengan t

Bahwa tjiri atau tanda-chusus untuk Sub-Kompas, diambil dari huruf Kompas, ditambah dengan angka-urut, menu

djumlah Sub-Kompas jang ada di suatu Kompas, mitsalkan Kompas D. terdiri atas 5 Sub-Kompas, maka tiap Sub-daripada Kompas jang bersangkutan disebut berturut-turut dengan nama: Sub-Kompas D.1; Sub-Kompas D.2; Sub

Kompas D.3; Sub-Kompas D.4; dan Sub-Kompas D.5. dst.

6. Daerah Perang ke-enam sebesar satu Ketjamatan atau lebih, dengan nama Sektor, dengan tjatatan:

Bahwa tjiri atau tanda-chusus untuk Sektor, diambil dari nama Sub-Kompas, ditambah dengan angka urut Sektor ja

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 105/205

 

 bersangkutan mitsalkan: Sub-Kompas P.3 terdiri atas 4 Sektor, maka nama tiap-Sektor daripada Sub-Kompas term

ialah: Sektor P.31; Sektor P.32; Sektor P. 33; dan Sektor P.34; dst.

7. Daerah Perang Ke-tudjuh sebesar satu Desa atau lebih, dengan nama Sub-Sektor, dengan tjatatan:Bahwa tjiri atau tanda-chusus untuk Sub-Sektor, diambil dari nama Sektor, ditambah dengan angka urut Sub-Sekto

mitsalkan sektor B.25 terdiri daripada 3 Sub-Sektor, maka nama dari tiap Sub-Sektor daripada Sektor jang bersang

ialah: Sub-Sektor B. 251; Sub-Sektor B. 252; dan Sub-Sektor or B. 253. Dst.B. Susunan Komando Perang, beserta tugas-tugas dan alat-alat Kekuasaan dan Pelaksanaannja.

1. K.P.S.I. dipimpin langsung oleh Imam-Plm. T. APNII. Djika karena satu dan lain hal ditundjuk dan diangkatnjal

seorang Pangima Perang, selaku penggantinja, dengan purbawisesa penuh. Tjalon pengganti Panglima Pe-rang Pusdiambil dari dan di antara Anggauta-anggauta K.T., termasuk di dalamnja K.S.U. dan K.U.K.T., atau dari dan di an

 para Panglima Perang, jang kedudukannja dianggap setarap dengan kedudukan Anggauta-Anggauta K.T.,

Dalam melaksanakan tugasnja, maka Imam-Plm.T. berwenang antara lain-lain untuk mengeluarkan Komando Umu

Komando Semesta lainnja, jang sifat, wudjud dan pelaksanaannja meliputi kepentingan Negara Islam Indonesia sebkeseluruhan atau/dan bagian-bagiannja. Alat kekuasaan dan pelaksanaan K.P.S.I. ialah segenap A.P.N.I.I., termasu

dalamnja seluruh kesatuan T.I.I., semua instansi sivil, beserta segenap kesatuan Polisi hingga Baris.

2. Setiap K.P.W.B. dipimpin oleh seorang Panglima Perang K.P.W.B.disingkat: Plm. Per. KPWB. Plm. Per. K.P.W

Diangkat oleh Imam Plm T. Djika ka-rena satu dan lain hal, ia berhalangan menunaikan tugasnja, maka ditundjuk ddiangkatlah seorang Plm. Perang K.P.W.B. lainnja, selaku penggantinja, jang diambil dari dan di antara Anggauta-

Anggauta K.T., termasuk di dalamnja K.S.U. dan K.U.K.T., serta dari dan diantara para Plm. Per., jang kedudukandianggap setarap dengan kedudukan Anggauta-Anggauta K.T. Tugas pokok Plm. Per. K.P.W.B. ialah menerima K

Umum, atau Komando Semesta lainnja, dan melandjutkan serta melaksanakannja kepada para Plm Per. Dan Kmd.

Pertempuran bawahannja, dengan dibubuhi keterangan-keterangan, pendjelesan-pendjelasan dan tjara-tjara pelaksa

 jang amat perlu, dalam hal mana ia bertanggung djawab langsung kepada Imam Plm. T.Alat kekuasaan dan pelaksanaan K.P.W.B. ialah satu Brigade Besar T.I.I., terdiri dari beberapa Divisi, ditambah de

semua instansi Militer dan Sivil dalam daerah K.P.W.B. beserta bawahannja.

3. Setiap K.W. dipimpin oleh seorang Plm. Per. K.P.W. atau lebih, menurut kepentingan dan keperluannja, sepandjhadjat perang.

Plm. Per. K.P.W. diangkat oleh Imam Plm. T. Djika karena satu dan lain hal ia berhalangan menunaikan tugasnja, ditundjuk dan diangkatlah seorang Plm. Per. K.P.W. lainnja selaku penggantinja, jang diambil dari dan diantara PlmK.W./Plm.-Plm. Divisi, sedapat mumkin dari lingkungan K.P.W. jang bersangkutan. Tugas pokok Plm. Per. K.P.W

menerima Komando Umum, atau Komando Semesta lainnja, langsung dari Plm. T. atau/dan mela-lui Plm. Per. K.P

 jang bersangkutan, dan kemudian melandjut-kannja kepada setiap Kmd. Pertempuran bawahannja, dengan dibubuhketerangan2, pendjelasan2 dan tjara2 pelaksanaannja jang perlu2, dalam hal mana ia bertanggung djawab kepada

Imam/Plm.T. dan kepada Plm. Per. K.P.W.B. atasannja jang lagi bertugas. Alat kekuasaan dan pelaksanaan K.P.W

satu Divisi T.I.I., ditambah dengan instansi-instansi Militer, Sivil dan Polisi serta, bawahan dalam lingkungan K.P.

 bersangkutan.4. Setiap Kompas dipimpin oleh seorang Kmd. Pertempuran atau lebih, jang dipilih dan diangkat oleh Plm Per. K.P

atas nama Komandemen Tertinggi dan Imam/Plm. T., dari dan diantara Kmd.2 Res./Wakil2 Kmd. Res./Kmd2 K.D

sedapat mungkin dari lingkungan daerah kekuasaan K.P.W. jang bersangkutan. Djika karena satu dan lain hal, ia berhalangan melakukan tugas-nja, maka ditundjuk dan diangkatlah seorang Kmd. Pertempuran Kompas lainnja, se

 penggantinja jang diambil dari dan di antara Kmd.2 Pertem-puran, jang dianggap setarap dengan dia, sedapat mum

kalangan Kompas dan K.P.W. jang bersangkutan.Tugas pokok Kmd. Pertempuran Kompas ialah menerima Komando dari Plm. Per. K.P.W. atasannja, atau dari sala

seorang Plm. Per. K.P.W. lainnja jang lebih atas, dan kemudian melaksanakannja dan melandjutkannja kepada tiap

Pertempuran bawahannja, dibubuhi dengan keterangan2 dan pendjelasan2 terperintji dan instruksi2 militer jang per

dalam hal mana ia bertanggung-djawab kepada Plm. Per. K.P.W. jang bersangkutan, dan kepada Plm. Per. K.P.W.B

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 106/205

 

Imam/Plm. T.

Alat kekuasaan dan pelaksanaan Kompas ialah satu Resimen T.I.I. jang bertugas, atau/dan kesatuan2 T.I.I. dan Pol

instansi2 Sivil dan bawahannja, jang lagi bertugas dalam daerah-kekuasaan Kompas jang bersangkutan.

Tjatatan.

Dengan berlakunja M.K.T. No. 11 ini, maka kedudukan Kmd. Korps (atau Corps) dihapuskan, dan diganti dengan Pertempuran Kompas.

5. Setiap Sub-Kompas dipimpin oleh seorang Kmd. Pertempuran Sub-Kompas atau lebih, jang dipilih dan diangka

Plm. Per. K.P.W. jang bersangkutan, atas nama Komandemen Tertinggi dan Imam/Plm. T., dari dan diantara Kmd.Bataljon/Wakil2 Kmd. Bat./Kmd.2 K.K., sedapat mungkin dari lingkungan Sub-Kompas dan K.P.W. jang bersangk

Djika karena satu dan lain hal, ia berhalangan melakukan tugasnja, maka dipilih dan diangkatlah seorang Kmd.

Pertempuran Sub-Kompas lainnja, selaku penggantinja, jang diambil dari dan di antara Kmd.2 Pertempuran, jang d

setarap dengan dia, sedapat mumkin dari kalangan Sub-Kom-pas, Kompas dan K.P.W. jang bersangkutan.Tugas pokok Kmd. Pertempuran Sub-Kompas ialah menerima dan melak-sanakan komando dari Kmd. Pertempura

Kompas, atau dari Plm. Per. K.P.W. jang bertugas, dengan tjara jang sebaik-baik dan sesempurna-sempurnanja, da

kemudian melandjutkannja kepada tiap Kmd. Pertempuran bawahannja, dibubuhi instruksi2 landjutan jang diperlu

dalam hal mana ia bertanggung djawab sepenuhnja kepada Kmd. Pertempuran Kompas dan kepada Plm. Per. K.P.W bertugas.

Alat kekuasaan dan pelaksanaan Sub-Kompas ialah satu Bataljon T.I.I. jang bertugas, atau/dan kesatuan2 T.I.I. danserta instansi2 Sivil dan bawahannja, jang lagi bertugas dalam daerah-kekuasaan Sub-Kompas termaksud.

6. Setiap Sektor dipimpin oleh Seorang Kmd. Pertempuran Sektor atau lebih, jang dipilih dan diangkat oleh Kmd.

Pertempuran Kompas jang bersangkutan, atas nama Komandemen Tertinggi dan Imam-Plm. T., dari dan diantara K

Kompi/Wakil2 Kmd. Ki./Kmd.2 Pertempuran lainnja, jang dianggap setaraf dengan dia, sedapat mumkin dari lingkSektor, Sub-Kompas dan Kompas jang bersangkutan. Djika karena satu dan lain hal, ia berhalangan melakukan tug

maka dipilih dan diangkatlah seorang Kmd. Pertempuran Sektor lainnja, selaku penggantinja, jang dianggap tjukup

kedudukan dan tugas termaksud, sedapat mumkin dari kalangan Sektor, Sub-Kompas dan Kompas jang bersangkutTugas pokok Kmd. Pertempuran Sektor ialah menerima dan melaksanakan Komando dari Kmd. Sub-Kompas jang

 bertugas, atau/dan dari Kmd. Kompas jang bertugas, dan kemudian melandjutkannja kepada tiap-tiap Kmd. Pertem bawahannja, dalam hal mana ia bertanggung djawab sepenuhnja kepada Kmd. Pertempuran Sub-Kompas dan KmdPertempuran Kompas jang bertugas. Alat kekuasaan dan pelaksanaan Sektor ialah satu Kompi T.I.I. jang bertugas,

kesatuan2 T.I.I. dan Polisi serta instansi2 Militer dan Sivil serta bawahannja jang lagi bertugas dalam daerah-kekua

Sektor termaksud. Dan7. Setiap Sub-Sektor dipimpin oleh seorang Kmd. Pertempuran Sub-Sektor, jang dipilih dan diangkat oleh Kmd.

Pertempuran Sub-Kompas, atas nama Komandemen Tertinggi dan Imam/Plm. T. dari dan diantara Kmd.2 Peleton/

Kmd. Peleton/Kmd.2 Pertempuran lainnja, jang dianggap setarap dengan dia, sedapat mumkin dari lingkungan Sub

Sektor dan Sub-Kompas jang bersangkutan.Tugas pokok. Kmd. Pertempuran Sub-Sektor ialah menerima dan melaksa-nakan Komando dari Kmd. Pertempura

atau/dan dari Kmd. Pertem-puran Sub-Kompas jang bertugas, dan kemudian melandjutkannja jang bertugas, dan k

melandjutkannja kepada Kmd.2 Pertempuran dan Kmd.2 bawahannja, sepandjang hadjat dan kepentingan perang, dhal mana ia bertanggung djawab sepenuhnja kepada Kmd. Pertempuran Sektor dan Kepada Kmd. Pertempuran Sub

Kompas jang bertugas.

Alat kekuasaan dan pelaksanaan Sub-Sektor ialah satu Peleton/Regu T.I.I., kesatuan Polisi dan Baris, ditambah deninstansi2 Militer dan Sivil jang lagi bertugas dalam lingkungan daerah-kekuasaan Sub-Sektor termaksud.

Tjatatan

Pengerahan tenaga ra’iat semesta, tenaga totaliter ra’iat diselenggarakan oleh instansi2 Militer, Sivil dan Polisi sete

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 107/205

 

 bersama-sama, mulai tingkat K.K. hingga Desa, atau mulai Sub-Kompas hingga Sub-Sektor. Langkah dan tindakan

tjakap dan tegas dalam djurusan ini, tapi tjukup bidjaksana, akan dapat membangkitkan tenaga massal, tenaga raks

maha-kuat dan maha-dahsjat, ialah salah satu fakta utama jang dapat menentukan djalan-nja sedjarah sesuatu Ummhari depan sesuatu Bangsa dan Negara. Tjamkanlah dan gunakanlah sebaik-baiknja!

V. MEMERINTAHKAN:Kepada seluruh Komandan dan Komandemen, serta segenap Pedjabat/Fungsionaris dan Petugas Negara dalam ling

 Negara Islam Indonesia: Supaja segera, dengan tjepat dan tepat, tapi tetap tertib, teratur dan berentjana, menjelengg

isi dan djiwa Ma’lumat Komandemen Tertinggi No. 11 ini, dengan sebaik-baik dan sesempurna-sempurnanja, sehisegala persiapan dan pelaksanaannja sudah boleh diselesaikan pada tanggal 1 Januari 1960 dengan tjatatan, bahwa

daerah2 Negara Islam Indonesia jang terpentjil letaknja, sehingga terhalang oleh djarak djauh dan kesulitan perhub

diberi batas-waktu hingga tanggal 1 Februari 1960.

VI. BERLAKU:

Ma’lumat Komandemen Tertinggi Nomor 11 ini berlaku, mulai hari tanggal diper-undangkan.

VII. Infiru chifafan watsiqalan wa djahidu bi-amwalikum wa anfusikum fisabilillah……Innallaha juhibbul-ladzina juqatiluna fi-sabilihi caffan ka-annahum bun-janum-marcuc! Asjidda-u ‘alal-kuffari, ruh

 bainahum! Inna fatahna laka fathan mubina……. Insja Allah. Bismillahi…… Allahu Akbar!

Juqtal au Jaghlib!!!

Mardlatillah T.L., 7 Agustus 1959,

KOMANDEMEN TERTINGGI

ANGKATAN PERANG NEGARA ISLAM INDONESIA

Imam-Plm. T.: S.M. KARTOSOEWIRJO.

Diperundangkan di : Mardlatillah.Pada tanggal : 7 Agustus 1959.

Beberapa Tjatatan:

Pendjelasan 1 :

1. Sesuai dengan Ma’lumat2 K.T. Nomor 9 dan 10, tetapi menjimpang daripada adat kebiasaan sebelumnja, maka M

 No. 11 ini diselesaikan dan diperundangkan di luar-negeri, di M.T.L., sehingga tidak melalui K.S.U. jang lagi bertuMedan-Djihad ditanah air.

2. M.K.T. Nomor 11 ini dilengkapi dengan sebuah Lampiran, berisikan 7 (tudjuh) buah Pendjelasan2 jang diperluk

3. Harap setiap jang bersangkutan mengetahui djua adanja.

Pendjelasan 2: Penjempurnaan Komando Perang

A. Stelsel Komandemen, berdasarkan Ma’lumat2 K.T., mulai Nomor 1 hingga/sampai Nomor 10, tetap berlaku, ke

 beberapa bagian ketjil, jang bertentangan atau menjimpang daripada isi dan djiwa M.K.T. Nomor 11 ini.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 108/205

 

Bagian-bagian ini, dimana perlu dan seberapa perlunja, akan disempurnakan dengan Ma’lumat K.T. berikutnja.

B. M.K.T. Nomor 11 hendaknja dianggap dan diperlakukan sebagai usaha penjempur-naan Stelsel atau Sistim

Komandemen, berdasarkan atas Ma’lumat2 K.T. sebelumnja, dengan maksud dan harapan, agar setiap Komandan Komandemen, mulai dari atas kebawah atau sebaliknja, lebih lantjar, lebih pesat dan lebih efektif (berdaja guna) da

menunaikan tugasnja selaku Pimpinan Perang, Pimpinan Negara dimasa Perang, Pimpinan Ummat Berperang, Um

Mudjahidin, Ummat-Pentegak-Kalimatillah, Ummat Pilihan dan kekasih Allah.Dengan tjara dan djalan demikian, berkat amal djihad segenap Barisan Mudjahid dan terutama berkat besarnja limp

Kurnia Allah jang maha-besar, maka Insja Allah dimasa dekat mendatang kita sekalian pastilah diperkenankan All

mengindjak dan melintasi pintu-gerbang Falah dan Fatah, ialah kemenangan Islam dan Negara Islam Indonesia janmuthlak dan sempurna. Inilah djembatan-mas terachir, jang akan membawa segenap Ummat Mudjahidin chususnja

Ummat-Muslimin Bangsa Indonesia ‘umumnja, langsung memasuki, menghidupi dan menikmati Baldatun Thajjib

Rabbun Ghafur di Nusantara Indonesia., baik dalam bentuk Negara Madinah Indonesia maupun sekaligus dalam be

 Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia, merdeka dan berdaulat bulat-lengkap, kedalam maupun keluar, sepa bukti kenjataan dan hukum.

Dengan karena tjurahan Berkah-Allah nan berlimpah-limpah djua adanja. Marilah kita sekalian bergerak-melangka

mendjelang Masa Depan Ke-emasan, dengan djiwa besar, ialah djiwa jang sanggup dan mampu mempersembahka

ngorbanan-pengorbanan sutji kehadlirat Dzat Rabbul-Izzaty, apa dan seberapapun diperlukan. Itulah harga-pembel perlu dan wadjib kita tunaikan bersama!

Demi keagungan Allahu Akbar!Demi Kesutjian Agama Allah, Agama Islam!

Demi Kedaulatan Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia!

Demi Keselamatan dlahir-bathin Ummat dan Bangsa, jang baik dan buruk Hari-Depannja, tergantung dan dipertan

djawabkan atas kita sekalian, segenap Ummatul Mudjahidin, tanpa ketjuali!

Pendjelasan 3: Antjer-antjer 

A. Tanggal 1 Januari 1960, atau tanggal 1 Februari 1960, adalah waktu antjer-antjer, Boleh kurang atau lebih sedikkita berharap, agar segala sesuatu diseleng-garakan dan diselesaikan sesegera dan setjepat mungkin.

Lebih tjepat, Insja Allah pastilah lebih baik! Ikutilah zaman, jang beredar setjepat kilat kedjarlah waktu, dan djanga biarkan waktu mengedjar-ngedjar kita!Gunakanlah tiap sa’at dan detik untuk menunaikan perang mentegakkan Kalimatillah, dalam bentuk dan sifat apa d

manapun! Ketahuilah! Sekali lampau, ia tidak berulang kembali! Songsonglah kedatangan kembali Imam Plm. T.,

realisasi M.K.T. Nomor 11 ini! Tundjukkanlah bukti patuh-setiamu kepada Allah! kepada Rasulullah Clm.! Dan keUlil-Amrimu, Ulil Amir Islam, tegasnja: Imam-Plm. T.! Itulah djalan Djihad fi Sabilillah, satu-satunja Sirathal-Mu

Wa-hadza Sirathu Rabbika mustaqima………………!

Wallahu ………….jad’u ila Daris-Salam……………!

B. Demikian pula mengenai batas-batas luas Daerah-Perang, batas-batas hak dan keku-asaan, atau kompetensi sesePlm. Per. Atau seseorang Kmd. Pertempuran. Tak mungkin semuanja itu ditentukan menurut garis-garis jang pasti,

terutama dimasa Perang seperti sekarang ini.

Tapi dalam keadaan apapun djuga, tiap-taip kekosongan dalam pimpinan perang harus dihindarkan. Lebih-lebih lagkarena Hukum Perang, Hukum Djihad, mem-bawa berbagai-bagai perubahan dan pertukaran, atjapkali dengan ama

dan dahsjat, diluar sangka, djuga di luar perhitungan semula. Oleh sebab itu, maka dalam pelaksanaan segala sesua

hendaknja selalu diingati dan diutamakan beberapa pertingbangan praktis dan effektif, sepandjang perhitungan perdalam rangka Hukum Djihad, rangka usaha perang,. Segala matjam ketegangan dan keseretan, jang biasanja timbu

sesuatu pihak berlebih-lebihan dalam melaksanakan sesuatu peraturan, penetapan atau instruksi, harus dan wadjib d

dan dihin-darkan sedjauh-djauhnja! Hingga segala tugas dan kewadjiban dapat berlaku dan diselenggarakan dengan

ladju dan lantjar.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 109/205

 

Dalam pada itu, solidariteit atau persetiakawanan, sepandjang adjaran Islam, harus tetap mendjadi pegangan dan pe

kita dalam taip usaha dan ‘amal kita mempersembahkan dharma-bakti muthlak kepada Azza wa Djalla.

Achirnja perlu diperhatikan, bahwa dimasa Perang, Pimpinan atau Pemimpin harus bersikap tegas, ‘adil, benar dan bidjaksana, jang dapat dirasakan dan dinikmati oleh setiap bawahan. Harap diperhatikan sepertinja!

C. Dengan antjer-antjer, djuga dimaksudkan, supaja segala langkah dan gerak, tin-dakan dan perintah, terutama jan

langsung mengenai bidang-bidang kemiliteran dan Hukum Perang, tetap berdjalan dengan lintjah, ladju dan lantjardalamnja termasuk djuga hal-hal jang bertalian perangkapan beberapa kedudukan atau djabatan, baik karena terpak

keadaan maupun menurut kepentingan dan keperluannja, keharusan dan kewadjibannja.

Beberapa mitsal kami berikutkan di bawah ini:1. Seorang A.K.T. diangkat mendjadi Plm. Per. K.P.W.B., maka ia menempati kedudukan rangkap, ja’ni: A.K.T./P

K.P.W.B.

2. Seorang Plm. Div. / Plm. K.W. diangkat mendjadi Plm. Per. K.P.W. atau Plm. K.P.W., maka kedudukannja jang

ialah: Plm. Div…./ Plm….K.W…../Plm. Per. K.P.W….., atau Plm. Div…/ Plm. K.W. / …./ Plm. Per. K.P.W…..

3. Seorang Kmd. Res…/ Kmd. ….K.D……, diangkat mendjadi Kmd. Pertempuran Kompas, maka ia berkeduduka

Res…/ Kmd…..K.D…./ Kmd. Pertempuran Kompas…..

Demikianlah selandjutnja, dengan tjatatan, bahwa tiap-tiap kedudukan dipergunakan hanja dikala Pedjabat tsb. menseseuatu tugas, jang selaras dan masuk wewenangnja dalam djabatan tsb. Umpamanja: Seorang Bupati Militer/Km

K.K……., diangkat mendjadi Kmd. Pertempuran Sub-Kompas F.3, maka dalam tindakannja mengerahkan tenaga r boleh berbuat selaku Bupati Mil. Sedang dalam pengangkatan seorang Pedjabat dalam lingkungannja ia boleh berti

selaku Kmd. K.K., dan dimasa memimpin Tentara atau menjelenggarakan gerakan militer ia boleh berlaku sebagai

Pertempuran Sub-Kompas. Dst.

D. Sampai-sampai mengenai pemberian dan pelaksanaan Komando, kita harus tetap memegang antjer-antjer, dengmenjimpang atau melampaui batas-batas Hukum Perang, atau batas-batas Ma’lumat-Ma’lumat, Penetapan-penetap

Peraturan-peraturan dan lain-lain Ketentuan-ketentuan Negara, terutama batas-batas Hukum Perang jang berlaku b

atas seluruh Negara Islam Indonesia.Dalam hubungan ini, perlulah kiranja ditjatat, bahwa hampir semua gerakan-gerakan militer dan komandonja, prak

dipegang oleh dan dipertanggung-djawabkan kepada beleid Kmd. Pertempuran Kompas, jang mengatur langsung tkesatuaan jang berada di bawah pimpinannja. Karena praktis seorang Kmd. Kompas adalah pengantara terachir, unmenjalurkan dan melandjutkan segala instruksi atasannja kepada setiap bawahan. Selaku Kmd. Lapangan, maka pr

ialah jang akan menentukan siasat dan strategi milter, pada tiap-tiap menghadapi sesuatu objekt militer tertentu. Ol

karena itu, maka para Plm. Per. Harus berfikir dan bertindak praktis, kalau perlu ia duduk dan bertugas dilapanganTerutama disa’at-sa’at dike-luarkannja Perintah Perang Semesta atau Komando ‘Umum.

Pendjelasan 4: Pemberi Komando dan Pelaksana Komando

Pada ‘umumnja segala saluran kenegaraan, dalam bidang-bidang Militer maupun dalam lapangan politik, djuga selmasa perang ini, berdjalan terus melalui systeem Komandemen, seperti jang tetap berlaku hingga sa’at ini. Tetapi d

sa’at genting-runtjing, dimana Imam. Plm.T. mengeluarkan Komando ‘Umum, maka disa’at itu kita hanja akan me

(dua) tingkatan Pimpinan Perang, Pimpinan Negara dan Pimpinan Djama’ah Mudjahidin, Pimpinan Ummat berdjuJa’ni:

A. Tingkatan Pimpinan Perang pertama selaku pemberi Komando, ialah: 1. Imam-Plm.T., 2. Plm. Per. K.P.W.B., 3

Per. K.P.W., dan 4. Kmd. Pertempuran Kompas; danB. Tingkatan Pimpinan Perang kedua selaku pelaksana Komando, terdiri daripada Kmd.2 Pertempuran sedjak Kmd

Pertempuran Sub-Sektor/Kmd. Lapangan/Kmd.2 Komandemen hingga sampai Kmd2. Baris, pelaksanaan mana ak

meliputi lapisan-lapisan ra’iat djelata seluruhnja, tanpa ketjuali.

Sendi-dasar bagi tiap gerak-langkah kedepan, terutama disa’at-sa’at jang menentukan, seperti tergambarkan diatas,

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 110/205

 

diletakkan mulai sekarang untuk menghindarkan tiap-tiap pengjimpangan, penjelewengan, persimpang-siuran, atau

 pertentangan dalam saluran, pimpinan dan pelaksanaan segala tugas-tugas muthlak, menunaikan hukum-hukum Dj

Hukum-hukum Perang sepandjang adjaran Islam.Dengan tjara, sifat dan bentuk, sepandjang isi dan djiwa M.K.T. Nomor 11 ini, maka Insja Allah terhindarlah Nega

 Negara Islam Indonesia, istimewa dimasa Hukum Perang masih berkobar, daripada setiap djenis, sifat dan bentuk 

Dualisme, dalam bidang dan lapangan apa dan manapun. Sehingga dilingkungan Negara kita hanja dikenal satu Pim Negara, jang djuga bertugas memegang Pimpinan Perang dan Pimpinan Ummat Berperang.

Dalam pada itu, tiap-tiap Mudjahid, terutama Pemimpinannja, harus pertjaja dan jakin dengan sepenuh djiwanja, ak

 benarnja perintah-perintah Allah, perintah-perintah Nabi Clm. Dan perintah-perintah Imam-Plm. T., jang terrealisaHukum-hukum Djihad dan Perintah-perintah Djihad beserta pelaksanaannja. Tegasnja tiap Mudjahid, chusus Pemi

Mudjahid, harus pertjaja, dan jakin akan benarnja tiap-tiap tingkah-lakunja, berwudjudkan amal-amal pembinaan N

Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia. Dikala Djama’atul-Mudjahidin merupakan satu kesatuan Ummat kompak, d

dan bathin, tidak tertjerai berai dan tidak berpetjah belah, maka barulah setiap anggauta atau bagian Djama’ah tsb. menerima dan menikmati kasih-sajang dan Kurnia Allah. Dan dengan ini, terwudjudlah Firman Allah didalam Kita

“Innallaha juhibbulladzina juqatiluna fi sabilillahi shaffan ka annahum bunjjanun marshush”, atau dengan terdjema

 bebas:

“Bahwasanja Allah berkenan menumpahkan (segenap) kasih-sajang-Nja (hanjalah) kepada (golongan, ummat dan orang-orang jang djihad-berperang pada djalan-Nja dengan teratur (berorganisasi, bersaf-saf, tersusun rapih, sepan

hadjat dan keperluan Djama’tul-Mudjahidin tsb.), (jang bentuk, sifat, dan fungsinja) laksana bina-bina daripada sebtembok (bantu-membantu, bela-membela, djundjung-mendjundjung dst.)”.

Selain dari pada itu, dari pada isi dan djiwa Firman Allah terlukis di atas, bolehlah kira-nja ditarik dan dipetik pela

daripadanja, jang menundjukkan akan pentingnja kedudukan, peranan dan fungsi Pimpinan dimasa Perang, dimasa

revolusi. Tegasnja: Pimpinan jang djudjur dan ichlas, benar dan ‘adil serta tegas, tapi bidjaksana. Ialah Pe-mimpin sanggup hidup dan berdjuang bersama-sama ra’iat, sehidup semati, senasib-sepenanggungan, dan timbul-tenggelam

 bersama-sama bawahan dan ra’iat, jang men-djadi tanggung-djawabnja, di dunia hingga di achirat.

Pendjelasan 5: Hidup Berorganisasi

Sudah agak lama kita beladjar hidup berorganisasi, dan memang tiada manusia, djiwa mudjahid, jang pandai berdirsendiri, jang tidak tergantung, tidak terpengaruh atau tidak memerlukan sesuatu diluar pribadinja.Mula pertama kita merasa hidup seorang diri. Lambat-laun perasaan itu meningkat hingga mendjadi kesadaran dan

keinsjafan selaku anggauta sesuatu keluarga. Dan selan-djutnja meningkat lagi, hingga kita merasa dan mengangga

kita, insjaf dan sadar sepenuhnja, sebagai warga masjarakat dan negara, warga ummat dan bangsa.Dengan meningkatnja nilai perasaan dan anggapan, jang kemudian terrealisir dalam kelakuan dan perbuatan, maka

 bertambah2 meningkat pula rasa tanggung djawab kita. Sebagai seorang diri, kita hanja bertanggung djawab atas d

Sebagai warga sesuatu keluarga atau kelompok, tanggung djawab kita meningkat mendjadi tanggung djawab terhad

keluarga dan kelompok. Begitulah selandjutnja, sebagai warga sesuatu ummmat, bangsa atau djama’ah, maka pertadjawab kita akan meliputi seluruh ummat, bangsa dan djama’ah itu. Rasa tanggung-djawab jang makin meningkat

hanja akan menambah besarnja hak kita, melainkan djuga makin menambah besar dan beratnja kewadjiban antar-w

antar-kelompok dan antar-ummat.Sjahdan, dengan sandaran Ma’lumat K.T. jang mendjadi sendi-dasar hidup dan perdju-angan kita, hidup dan berdju

hanja untuk melaksanakan tugas Ilahy muthlak, merealisir dharma jang tertanam dalam djiwa setiap Mudjahid, ma

seluruh Barisan Mudjahidin tanpa ketjuali, dimanapun mereka berada dan bertugas, terikat erat satu sama lain demrupa, baik oleh Bai’at Negara, Bai’at Djabatan, Bai’at Setia maupun Bai’at selaku Mudjahid, sehingga mereka itu

 berwudjudkan satu Djama’ah Besar, jang anggauta-anggautanja terdiri daripada tiap-tiap Mudjahid dan Mudjahida

tegasnja:

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 111/205

 

Djama’ah Besar Mudjahidin

Selaku warga Djama’ah Besar Mudjahidin, maka tiap-tiap Mudjahid akan merasa makin bertambah-tambah besar d

mendalamnja rasa-setia kawannja, rasa-tang-gung-djawabnja, rasa wadjibnja dst., sampai-sampai achirnja meliputiUm-mat dan Bangsa, Negara dan Agama. Hendaklah semangat, kesadaran dan keinsjafan serupa itu ditanam dalam

dan dipupuk baik-baik dalam djiwa setiap Mudjahid, dan kemudian diperkembangkan dan diwudjudkan dalam ben

dan djasa2, baik djasa terhadap Ummat dan Bangsa maupun terhadap Negara dan Agama. Djika demikian halnja, mtjita-tjita Baldatun Thajibatun wa Rabbun Ghafur bukan impian atau chajalan belaka.

Daja selamat-menjelamatkan, daja rahmat merah-mati dst. dst. akan sambung me-njambung tidak kundjung-putus,

sehingga meliputi seluruh Ummat dan bangsa, seluruh Negara dan Agama. Demikianlah “dharmaning ksatrija sutji pentegak-Kalimatillah! Harap direnung-resapkan sebaik-baik dan sedalam-dalamnja, hingga terwudjud dalam bent

 bukti-kenjataan jang sebenarnja.

Pendjelasan 6 : Membina Rasa Tjinta Tha'at, Setia dan PatuhDalam kata “tha’at dan patuh” termasuk pula istilah “disiplin” (discipline), dalam arti-kata chusus maupun umum.

Bandingkanlah dengan Pendjelasan 7., C.!

Tha’at-patuh tanpa rasa-tjinta setia, akan merasakan kaku-tegang dan kurus-kering-tandus, laksana suara irama. Ba

kadang-kadang terasakan sebagai sesuatu jang keras dan kedjam, kasar dan bengis. Demikian pula benar dan adil, tqisthi dan palamarta. Maka untuk memperoleh hasil amal jang sempurna, djasa-djasa jang besar manfa’at dan masl

untuk umum, untuk Ummat, Negara dan Agama, maka kuntjinja terletak dalam djiwa, atau lebih tegasnja: djiwa M jang harmonis, selaras dengan tugasnja.

Mudjahid jang memiliki keselarasan djiwa ini akan menunaikan segala tugas wadjibnja dengan sepenuh-djiwanja,

tekun, dengan khusu’ dan khudlu tanpa menghiraukan atau terpengaruh oleh sesuatu diluarnja. Dan keselarasan dji

hendaknja bersifat vertikal (1) mulai tingkatan pemimpin teratasi hingga bawahan jang terendah, dan seba-liknja, d bersifat pula horizontal (2), merata-mendatar, hingga sampai meliputi Djama’-atul-Mudjahidin sebagai kesatuan da

keseluruhan. Maka pokok-pangkal daripada kese-larasan djiwa itu terletak pada rasa-tjinta, ialah rasa-sutji-murni. J

 bersemajam dalam lubuk kalbu setiap Mudjahid sedjati.Bagi membina djiwa baru, atau menanam djiwa djihad, djiwa jang sanggup dan mampu menjelaraskan diri dengan

hukum Djahad, djiwa jang berani bertindak menja-lurkan tingkat-laku dan amal-perbuatannja dengan Hukum-hukuDjihad, maka lan-dasan pembinaan djiwa kesatria sutji sematjam ini a.l.l. adalah sbb:A. Rasa-tjinta setia kepada Allah (Mahabbah) dalam ma’na dan wudjudnja:

- Sanggup dan mampu melaksanakan tiap-tiap perintah-Nja dan mendjauhi tiap- tiap larangan-Nja, tanpa ketjuali d

tawar-menawar;- Mendahulukan dan mengutamakan pelaksanaan perintah-perintah Allah, daripada sesuatu diluarnja; dan

- Mendasarkan tiap-tiap laku lampah dan amalnja atas Wahdanijat Allah, tegasnja: atas Tauhid sedjati, dan tidak at

alasan, pertimbangan dan dalil apapun, melainkan hanja berdasarkan Khulishan-mukhlisan semata, atau dengan ka

lain: “Allah-minded 100%.B. Rasa-tjinta-setia kepada Rasulullah Clm., dalam ma’na dan wudjud:

- Sanggup dan mampu merealisir adjaran dan Sunnah Clm., dengan kepertjajaan dan kejakinan sepenuhnja, bahwa

tjontoh dan tauladan lebih utama dari-pada adjaran dan Sunnahnja: chusus dalam rangka djihad, tegasnja rangka usmembina Negara Madinah Indonesia; dan

- Pantang melakukan sesuatu diluar adjaran dan hukum Islam, sepandjang Sunnah, hingga mentjapai taraf “Islam-m

100%”.C. Rasa-tjinta setia kepada Ulil-Amri Islam, atau Imam N.I.I., atau Plm. T. A.P.N.I.I., jang didalamnja termasuk (1

tjinta-setia kepada pemerintah Negara Islam Indonesia, dan tidak kepada sesuatu Pemerintah di luarnja; (2) rasa tjin

kepada Negara Islam Indonesia, dan tidak kepada sesuatu Negara diluarnja; (3) rasa-tjinta-setia kepada Undang-Un

(Qanun-Asasy) N.I.I., dan tidak kepada Undang-undang negara manapun; dst. dst. dst., jang semuanja itu tertjakup

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 112/205

 

istilah “Negara Islam Indonesia-minded 100%”.

Tjatatan:

Kita hanja mengenal satu Ulil Amri Islam, satu Imam-Plm. T. A.P.N.I.I., tidak lebih, dan tidak kurang.Tiap-tiap kepertjajaan, kejakinan, anggapan dan perlakuan, jang menjimpang atau bertentangan dengan dia, adalah

dan menjesatkan, salah, keliru dan durhaka.

D. Rasa-tjinta-setia kepada tanah-air, ummat dan masjarakat, sampai-sampai kepada diri pribadi, dengan tjatatan da perhatian:

- Bahwa ketjintaan dan kesetiaan kita dalam hubungan ini tidak sekali-kali boleh melanggar atau menjimpang, mel

atau mengurangi barang apa jang termak-tub pada huruf-huruf A., B. dan C. di atas; melainkan semuanja tetap berldalam batas-batas rangka djihad dan usaha djihad, dan tidak sesuatu di luarnja.

E. Dan rasa-tjinta-setia kepada tugasnja, tugas dan wadjibnja melaksanakan Djihad-berperang pada Djalan Allah, k

Allah, untuk mentegakkan Kalimatillah, langsung menudju Mardlatillah, lebih dan dilebihkan daripada setiap ketji

diluarnja, dalam makna dan wudjud:- Pertjaja dan jakin dengan sepenuh djiwanja, bahwa Djihad adalah satu-satunja dharma-bakti muthlak dan maha-s

‘indallah wa ‘indannas, jang boleh membawa pelakunja naik meninggi sampai kepada harkat-deradjat jang termuli

dibawah para Anbija-Allah dan para Rasulullah;

- Karena Djihad berhukumkan Fardlu’ain dan Fardlu kifajah (bersama-sama), maka pada tiap-tiap sa’at Allah berkemengidzinkannja, wadjib djihad itu diletakkan atas pundak tiap-tiap Mudjahid dan atas pundak seluruh Djama’ah

Mudjahidin, atau dengan kata-kata lain; atas seluruh ummat, tanpa ketjuali.- Pertjaja dan jakin sepenuhnja, bahwa Djihad fi sabilillah adalah satu-satunja tjara, laku, usaha dan ‘amal

memperdjuangkan Keluhuran Agama Islam, Kedau-latan Negara Islam Indonesia beserta Hukum-hukum Sjari’at I

 jang mendjadi sendi-dasarnja, dan Kebahagiaan Ummat dan Bangsa, jang berharap ingin mengutjap-menikmati Ku

Allah jang Maha-Besar, dalam Keradjaan Allah di dunia dan di achirat, atau sekurang-kurangnja dalam lingkunganBaldatun Thajjibatun wa Rabbun Ghafur di Indonesia atau Negara Islam Indonesia, ialah udjung kesudahan tjita-tj

Ummatul-Mudjahidin, Ummat pilihan dan kekasih-Allah di Indonesia; dan

- Sanggup serta mampu menjalurkan tiap-tiap gerak-langkah dan tingkah-lakunja, dlahir maupun bathin, sepandjanHukum-hukum Djihad; Hukum-hukum Islam dimasa Perang, sehingga mendjadi Mudjahid tulen dan Mudjahid sed

genap-lengkap dlahir-bathin, tegasnja Mudjahid jang “Djihad minded 100%, kejakinan mana akan mendorong Mu pelakunja:= Untuk menumpahkan dan mengorbankan segenap tenaga dan hartanja hanja pada Djalan jang ditaburi rahmat dan

Ilahy;

= Untuk menggunakan tiap detik sepandjang umurnja hanja bagi djihad mente-gakkan Kalimatillah;= Untuk mempertaruhkan djiwa, raga dan njawanja hanja untuk persembahan dharma-bakti muthlak kepada Dzat ‘

Djalla semata; tegasnja hanja untuk mentegakkan Kalimatillah, mendhahirkan Keradjaan Allah di dunia, chusus di

 permukaan bumi Allah Indonesia. Dan tiada sesuatu di luarnja.

Pendjelasan 7: Menggalang Benteng Islam nan Kuat Sentausa

Mengingat barang apa jang tertera pada pendjelasan-pendjelasan 5. dan 6. Di atas, djika Djama’atul-Mudjahidin su

sungguh sanggup, mampu dan kuasa mewu-djudkan adjaran-adjaran Kitabullah, Al-Qur'anul-‘adzim, dan mengikuSunnah Clm., dengan tepat dan seksama, setingkat demi setingkat, selangkah demi selangkah, sepan-djang rangka

dan Hukum Djihad, Insja Allah dalam waktu jang singkat gelom-bang Djama’ah tsb. akan merupakan satu Benteng

raksasa jang maha-kuat dan maha-sentausa, dlahir maupun bathin, jang sanggup dan mampu menghadapi serta mensegala kemungkinan dan keadaan betapapun sifat dan bentuknja. Beberapa fakta utama, jang akan dapat didjadikan

landasan-landasan dan pembinaan ini antara lain ialah:

A. Memupuk dan memperkembangkan rasa-tanggung-djawab dlahir-bathin jang makin bertambah-tambah besar, d

ma’na:

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 113/205

 

- Bertanggung-djawab sepenuhnja akan berlakunja Hukum-hukum Allah, Hukum-hukum sepandjang adjaran Al-Q

dan Sunnah Clm., tegasnja: Hukum-hukum Sjari’at Islam, atau Undang-undang Islam, atau Undang-undang Negar

Indonesia; dan- Bertanggung djawab sepenuhnja akan berlakunja dan dilaksanakannja dengan tepat Hukum-hukum Islam dimasa

B. Memupuk dan memperkembangkan rasa-setiakawan jang makin bertambah-tambah mendalam, terutama, dalam

lingkungan Djama’atul-Mudjahidin, sepandjang adjaran Islam, sebagaimana jang telah terlaksana dalam pergaulankaum Anshar dan Muhadjirin, ialah kaum Mudjahidin dibawah pimpinan, bimbingan, tuntunan dan asuhan langsun

Rasulullah Clm. Pada zaman Madinah awal, di Negara Basis Islam Pertama di Jaziratul-Islamijah termaksud melip

segala bidang dan segi, chusus dan umum, sakhsy dan idjtima’I, dalam sepandjang adjaran sutji, terutama dalam mmembangkitkan dan mengobar-ngobarkan Semangat Djihad dalam membina dan memperkembangkan Djiwa Djih

dalam melaksanakan Hukum-hukum Djihad.Dengan demikian, maka tjita-tjita hendak menggalang Persatuan Islam

Persatuan Ummat, terutama Ummatul-Mudjahidin jang kuat-kompak dlahir-bathin bukanlah satu impian chajal!

Djadikanlah Tali-tali Allah, perintah-perintah Allah beserta Sunnah Clm. Selaku tafsirnja, sebagai daja-pengikat andjiwa dalam lingkungan Djama’atul-Mudjahidin! Dan kemudian perkuat dan sempurnakanlah segala usahamu dala

djurusan itu, hingga seluruh tubuh Djama’ah akan merupakan satu Benteng Islam raksasa nan kuat-sentausa! Dalam

itu, hendaklah diingati pula, tanda setia-kawan itu hendaknja dibuktikan lebih dahulu dari atas kebawah, dan bukan

 bawah keatas, karena pihak atasan Komandan atau Pemimpin, harus lebih dahulu pandai menundjukkan kesungguhsungguhnja melaksanakan wadjibnja: memperlindungi, menuntun dan membimbing pihak bawahan atau anak buah

daripada hanja pandai menuntut kepatuhan, kesetiaan, kesetiakawanan, pembelaan dan pertanggung-djawab pihak terhadap pihak atasnja! Itulah bukti jang njata daripada apa jang disebut Mahabbah kepada Allah dan Mushahabah

terhadap sesama Mudjahidin, sesama Ummatul Muslimin!

C. Menanam dan memperkuat disiplin, ‘umum dan terutama militer.

Disiplin (Dicipline), dalam ma’na Tha’at patuh dan setia, baik dalam bidang-bidang umum maeopun dalam segi-sekemiliteran, wadjib ditanam, dipupuk, diperkem-bangkan dan diperkuat dalam dada, djiwa, tekad dan ‘amal setiap

Mudjahid. Karena tiap Mudjahid selaku pelaksana hukum-hukum Djihad, Hukum-hukum Islam dimasa Perang, de

automatis sesungguhnja adalah Pradjurit-Tentara Allah. Tanpa disi-plin, maka seorang Mudjahid hanja merupakan pedjuang liar, pedjuang jang ingkar, menjimpang dan menjeleweng daripada Djama’ah Besar, Djama’atul-Mudjah

Dalam keadaan biasa, sikap liar itu hanja akan mengetjewakan. Tapi dimasa berlaku Perang Semesta, Perang Totalmaka disiplin masuk salah satu kewadjiban muth-lak, jang harus berlaku tanpa sjarat, tanpa kajid dan tanpa tawar-menawar.Oleh sebab itu, hendaklah setiap Mudjahid suka melatih diri demikian rupa, sehingga rasa-disiplin sunggu

sungguh meresap dan terbukti dalam segala hal, sampai-sampai kepada tingkah-laku dan perbuatannja sehari-hari.

Beberapa pokok, jang boleh didjadikan anak-tangga mentjapai disiplin adalah seba-gai berikut:1. Disiplin terhadap kepada Allah, dalam arti kata: tha’at, patuh dan setia melaksa-nakan setiap perintah Allah dan

mendjauhi segala larangan-Nja, dengan hati nan djudjur, ichlas dan ridla, tanpa tawar-menawar, tanpa sjarat dan ta

kajid apa dan manapun.

2. Disiplin terhadap kepada Rasulullah Clm., dengan kenjataan mengikuti djedjak Clm., sesempurna mungkin, terudalam Djihad membina Negara Basis Madinah.

3. Disiplin terhadap kepada Ulil-Amri Islam, tegasnja tha’at, patuh dan setia melak-sanakan segala perintah Imam-

dengan penuh kejakinan dan kepertjajaan, dan lepas daripada sjak, nifaq, dan dhan.Tjatatan

a. Sikap dan perbuatan disipliner terhadap kepada Ulil-Amri, boleh dianggap sebagai tanda-bukti jang njata akan b

apa jang termaktub pada huruf C, 1., dan E di atas. b. Sepandjang qijas dan dalam batas-batas tertentu, maka termasuk pula dalam golongan C 3. Ini: Disiplin terhadap

 para Panglima (Perang), para Komandan (Lapangan-Pertempuran) dan para Pemimpin N.I.I. (atasan) lainnja.

4. Disiplin terhadap sesuatu lain diluarnja, termasuk didalamnja disiplin terhadap diri-pribadi. Mitsalnja:

- Pandai mengawasi dan menguasai ‘amal dan tindakan sendiri;

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 114/205

 

- Pandai mengekang dan mengatur segala nafsu getaran djiwa, niat, hadjat, ‘adzam, rentjana dan segala gerak-gerik

indranja sendiri;

- Sehingga tetap berdjalan dan tersalurkan pada djalan dan melalui Hukum-hukum jang ditaburi Rahmat dan Ridla tegasnja: tetap tertib, teliti dan hati-hati dalam melakukan Hukum-hukum Djihad. Hukum-hukum militer, ketentuan

ketentuan militer, tata-tertib Militer, siasat militer, dst. dst.; dalam pada itu segala hal jang membawa kepada daera

lalai, tjeroboh, dan sembrono/lalainja harus didjauhkan dan dienjahkan, tegasnja sikap tawakkal ‘alallah setjara muharus dipersatu-padukan dengan perbuatan-perbuatan taqwa, sifat-sifat ittiqa sepandjang Sunnah; dan kedua unsur

harus ditanam dan diperkembangkan dalam djiwa dan ‘amal setiap Mudjahid!

Di sinilah setiap Mudjahid memperoleh kesempatan melakukan Djihadul-Akbar, di samping dan bersama-sama DjAsghar. Alangkah tinggi nilai setiap Mudjahid, jang tahu dan sadar sepenuhnja akan keluhuran funksinja, dan jang

serta tjakap-tjukup menunaikan tugasnja nan maha-mulia dan maha-sutji itu, walau atjapkali terasa maha-berat seka

PERMA’LUMAN PERANG RESMI REPUBLIK INDONESIA KOMUNIS KEPADA NII

STATEMENT PEMERINTAH

 NEGARA ISLAM INDONESIA

ALLAHU AKBAR 

Sambutan atas : PERMA’LUMAN PERANG RESMI

Dari : REPUBLIK INDONESIA (KOMUNIS)

Kepada : NEGARA ISLAM INDONESIA

Bismillahirrahmanirrahim.Asalamu ‘alaikum w.w.!

I. KALAM PENGANTAR 

1. Alhamdu lillahwasj-sjukru lillah! Allahu Akbar! Segala pudji wadjib hanya diper-sembahkan kepada Dia., Dzat

Tunggal, Maha-Murah dan Maha-Asih, Jang telah berkenan membuka djalan, lapang dan kesempatan kepada sekalhamba-Nja, bagi menunaikan dharma bakti muthlak kepada-Nja, bagi menunaikan dharma bakti muthlak kepada-N

djihad berperang pada djalan-Nja, untuk memuliakan kalimat-Nja (Agama-Nja, Islam), guna keselamatan mereka,

sengadja hendak tha’at sepenuhnja kepada perintah-perintah Allah dan mentjontoh perdjalanan Rasulullah çlm.Sungguh tugas-wadjib muthlak langsung daripada Allah kepada setiap Mudjahid itu maha-berat, tapi maha-sutji. SIa berkenan memperlindungi dan memelihara sekalian Mudjahidin daripada pelbagai matjam goda dan tjoba, jang

maupun jang pahit, daripada sjak dan raba-raba, daripada ingkar dan dosa, dan berkenanlah kiranja Ia menuntun da

membimbingnja maksud dan tudjuan hidup manusia, jang sehat pikiranja dan terbuka mata-hatinja. Kemudian dari berkenanlah pula kiranja Ia mentjurahkan sebesar-besar kedjajaan dan kemenangan kepada seluruh Angkatan Peran

 Negara Islam Indonesia, ialah sjarat muthlak untuk mendekati dan mentjacapai kekuasaan Islam (ad-daulatul-Islam

satu-satunja djembatan mas jang akan membawa ummat manusia kedalam Keradjaan Allah di dunia, dimana berlak

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 115/205

 

hukum-Nja (Islam) dengan sempurnanja. Insja Allah. Amien.

2. Sjahdan, maka dengan karangan ini kami hndak tjoba mengupas dengan tjara ringkas tapi tegas, realitis dan elem

sual² sekitar “Permaluman Perang dengan resmi dari pihak Republika Indonesia Komunis kepada Negara Islam Indsuatu peristiwa jang maha-penting, tidak hanja bagi RIK dan NII, melainkan djuga bagi seluruh dunia, terutama ba

Merdeka atau Blok Demokrasi. Adapun bahan, dasar dan pangkal kupasan akan kami ambil daripada intisari:

A. Pidato Soekarno, selaku Presiden dan Panglima Tertinggi RIK:1) 16 Agustus 1953, djam 20,15 hingga djam 21,50, didepan sidang pleno isti-mewa parlemen, di Djakarta; dan

2) 17 Agustus 1953, djam 08,30 hingga djam 10,00 dimuka umum; dan

B. Pidato Ali Sastroamidjojo, selaku Perdana Menteri Kabinet Ali-Wongso, tentang “keterangan pemerintah dan programnja”, jang diutjapkan pada tanggal 25 Agustus 1953 malam hari, didepan sidang parlemen.

Adapun peristiwa² lainnja, jang terdjadi sebelum atau sesudahnja, hanjalah meru-pakan pendjelasan, pentegasan, ta

keterangan dan alasan, untuk membuka tabir dan menghalau kabut, menghilangkan segala salah faham dan keliru t

dan menutup segala kemungkinan mendapat pendapat sesaat, jang pada lazimnja hanja disebabkan karena kira danterka dan raba, berat sebelah dan tidak ‘adil.

Pidato2 tersebut, jang memakan waktu berdjam2 lamanja, tidak kami kutip di sini seluruhnja, melainkan hanja diam

 beberapa bagian (passages) daripadanja, jang pokok (prinsipil) dan penting (urgent), chusus mengenai program kab

Bahagian I Fasal pertama tentang “Pemulihan Keagamaan”. Kiranja sambutan jang sesingkat ini akan dapat memamentjukupi kepentingan dan keperluannja.

Bagi kedaulatan N.I.I., kesutjian Islam dan keselamatan U.I.B.I. (ummat Islam Bang-sa Indonesia), djua adanja. Dekarena limpahan Hidajatuttaufiq dan Hidajat-ullah semata.

3. Bahwasanja pidato2 itu sudah terlambat, amat konsep diutjapkannja, bukanlah satu sual jang perlu dikupas. Lant

 peristiwa2 jang berwujudkan Perang itu bukanlah baru mulai atau dimulaikan, beberapa waktu sebelum atau sesud

Perma’luman Perang (oorlogsverklaring) resmi itu —sebagaimana jang pernah terjadi di dalam riwajat dunia, sepeserangan dan pernjataan perang Djerman kepada Nederland, Djepang kepada Amerika Serikat, Korea Utara kepada

Selatan dan lain2 sebagaimanja, dengan berdasarkan ‘akidah “pukul dulu”, perkara di belakang, atau serang dulu,

 pernjataan di belakang”—, Melainkan serangan atau agressi RIKdan TRIK itu dilantjarkan, sedjak 4½ tahun jang lsekurang2-nja sedjak 3½ tahun jang lalu, seperti jang dibuktikan dalam riwajat:

4. A. Peristiwa Antralina, 25 Djanuari 1949, dimana tentara liar (TNI pelarian dari Djokja) melantjarkan agressi pekepada Tentara Islam Indonesia, memper-kosa Ummat Islam dan melanggar batas2 daerah de facto N.I.I. (waktu itMadjlis Islam). Titik permulaan Perang Segi Tiga pertama.

B. Agressi kedua jang berwujudkan serangan besar-besaran terus-menerus hingga kini dilakukan mulai Djanuari 1

 beberapa hari kemudian daripada peneri-maan daulat hadijah, telur K.M.B.Serangan ini boleh dianggap sebagai landjutan daripada Perang Segi Tiga Pertama, jang berhenti dengan pemberia

hadijah, 27 Desember 1949, sa’at dilahirkannja RIS atau RI Djakarta. Betapa tjurang dan serongja pemim-pin-pem

nasional kiri, dibantah oleh pihak komunis, membuat “sulap politik”, sehingga R.I. Djokja (jang sudah mati itu)”, t

 pembatja kami perselahkan meneliti Manisfest Politik N.I.I. No. V/7! Maksud jang terkandung di dalamnja ialah: hmengabui mata ra’jat, dan terutama mata internasional, walaupun terpaksa menjalani kenjataan2 dalam riwajat, dan

djauh, untuk “menghapuskan hak asasy Ummat Islam, jang telah terlebih dulu mempro-klamasikan kemerdekaannj

Agustus 1949”.Harap ditjatat baik2!

Kini, setelah kabinet Ali-Wongso, jang bertjorak kiri dan berhaluan merah itu dibentuk, maka nama RIK sesuailah

kenjataannja, walau mereka masih tjoba2 memukai kamuflase “merk nasional” atau “merk Islam” (munafiq)” seka4. Sebelum memulaikan pendjeladjahan jang dimaksudkan di atas, maka terlebih dulu akan diuraikan beberapa tind

 beralaskan atas beberapa kedjadian dan peristiwa di masa jang lampau, beberapa waktu berselang, djuga tentang

kedudukan hukum perbedaan pendapat, selisih pendirian, pribadi Soekarno sendiri sebagai politikus, pemimpin ra’

orator, agitator, presiden RIK dan Panglima Tertinggi APRIK. Karena faktor2 ini masuk bahan2 pendjeladjahan ut

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 116/205

 

 bagi memperoleh pengertian jang tegas dan penglihatan (visie) jang djelas dan benar (objektif) dalam hubungan in

sehingga karenanja, setiap orang dan negara, djuga didalam lingkungan dunia internasional, dapat menetapkan pen

dan pertimbangannja sendiri betapakah gerangan keadaan dan kedudukan perkara jang sewadjarnja, dan apakah sik pendirian jang patut diambil, berkenaan dengan ini.

Selandjutnja, untuk membanding dan mempertimbangkan dengan teliti dan seksama segala sesuatu berkenaan deng

sual2 sekitar Perma’luman Perang RIK kepada NII, baiklah kami persilahkan pembatja memeriksai kembali ManifPolitik N.I.I., No. V/7, Heru Tjokro bersabda: Indonesia, kini dan kelak!

Semoga dengan sambutan singkat ini Allah berkenan membuka mata seluruh dunia, interinsuler dan internasional,

didalam lingkungan Ummat Islam Bangsa Indonesia, djua adanja. Amin.

II. KEDUDUKAN HUKUM

Menjebabkan Perbedaan Pendapat, Penglihatan dan Pendirian

Sebagaimana diterangkan di atas, maka N.I.I. lahir di dunia diterangkan di atas, maka N.I.I. lahir didunia pada tang

Agustus 1949, sedang RIK (dulu: RIS atau RI) dilahirkan pada tanggal 27 Desember 1949.Dengan tarich kelahiran di atas, maka njatalah sudah, bahwa agressi kedua, mulai djanuari 1950, dilantjarkan oleh

negara atas sebuah negara jang lainnja, tegasnja: oleh RIK kepada NII. Sebagai negara, maka masing-masing2 pihamenpunjai pendirian dan sikap serta haluan sendiri2, jang masing2-nja bertentangan satu dengan jang lainnja, diseb

karena perbedaan dasar, asas, maksud dan tudjuan sebagai negara. Mitsalnja: NII berdasarkan UUDS (= Undang-U

Dasar Sementara), pentjuarian dari RI Djokja, pantjasila). Demikian selandjutnja, sampai kepada perbedaan sifat, b

usaha dan lain2 jang seketjilnja, seperti: lambang, bendera dan lain2.Heran kita, bila pandangan dan penglihatannja RIK berbeda dan bertentangan dengan pandangan dan penglihatan N

Apalagi, kalau kita perhitungkan faktor permusuhan, djurang jang tjuram-dalam, antara kedua negara itu, tegasnja:

 perang, maka djelaslah sudah, apa sebab RIK mengatjau dan mengamuk, dengan sombong dan takaburnja, dengantjongkak dan chijanatnja, bagaimana orang jang kalap dan lupa daratan. Agaknja mereka, RIK, ahli-waris dan anak

iblis la’natullah, tidak akan menghentikan usahanja jang kedji kedjam dan durdjana itu, selama mereka belum dapamentjapaikan maksudnja, atau hantjur-binasa dan tenggelam-terbenam dalam dasar Lautan Merah, jang lagi diarun bachtera mutawasithah, menudju ke Darul-Falah dan Darul-Fatah.

Oleh sebab itu, djika nanti di sini kami utarakan barang sesuatu jang berbeda atau bertentangan dengan apa jang pe

dilahirkan oleh pihak RIK, hendaknja para pembatja jang budiman suka mema’lumi dan memafhuminja.Sebaliknja, dalam beberapa hal jang memang benar, biar asalnja dari musuh sekalipun, kami tidak akan menjangka

Selandjutnja, mengingat haluan politik keluar (luar negeri) daripada tiap-tiap negara, jang bulat, maka perbedaan

kepentingan pun sudah mendjadi alasan jang tjukup kuat, untuk mempunjai visie jang beda dan berlainan, antara sa

dengan pihak jang lainnja, mitsalnja: RRT dan Rusia membantu Korea Utara hanjalah karena daerah (negara) tersemasuk kepentingannja (pertahanan, ideologi, pengaruh dan lain 2). Dan sebaliknja, A.S. dan kawan2nja membantu

Selatan, bukanlah sekali2 karena “tjinta” kepada negara tersebut, melainkan karena daerah (negara) tersebut masuk

kepentingan A.S. dan kawan2nja, ditindjau daripada sudut geopolitik. Dan seterusnja.Dengan tamsil ini sadja, tjukup teranglah kiranja, bahwa hanja karena perbedaan kepentingan (belum perhitungan i

asas dan maksud-tudjuan sesuatu negara), maka masing2 negara mempunjai hak sepenuhnja untuk menentukan sik

 pendirian serta haluan negaranja sendiri, berbeda dan berlainan dengan negara jang lainnja, bahkan kalau perlu bertentangan. Itu semuanja bukanlah kedjadian jang aneh bin ‘adjaib, melainkan biasa sadja, jang boleh berlaku set

masa.

Djadi, kalau pendirian RIK dan pendirian NII berbeda dan bertentangan satu dengan jang lainnja, tidaklah sekali2

mengherankan, terlebih2 lagi karena kedua negara tersebut lagi dalam permusuhan, dalam keadaan perang.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 117/205

 

Apa jang halal untuk RIK belum tentu halal buat NII, dan sebaliknja apa jang wadjib bagi NII mumkin haram untu

Harap pembatja mema’luminja!

III. SEKITAR PRIBADI SOEKARNO

1. Setiap penduduk di Indonesia agaknja sudah tahu, siapakah gerangan Soekarno itu (selandjutnja di sebut: Karno

A. Di zaman Belanda ia masuk salah seorang pemimpin muda jang ulung, di kalangan nasional. Karno terkenal me

mulut dan kerongkongan (tenggo-rokan), dari mana ia pandai melantjarkan suara jang menggeledek dan meluntjur pidato jang berapi2. Dengan bawaannja jang serupa itu, maka ia dapat mengembangkan dirinja mendjadi orator (tu

 pidato) jang hebat dan agitator (penghasut dan menggelora semangat) jang tjakap dan mahir.

Dalam posisi sebagai agitator dan orator, jang membutuhkan tepuk-tangan dan sorak-sorai dari pendengarnja, mak

atjapkali ia dihinggapi oleh penjakit iblis (rija’, sum’ah, takabbur dan lain2), terombang-ambing oleh gelombang nsjahwat, amarah dan perasaannja (sentimentil), jang kadang2 meledak laksana dynamit, seperti jang terdjadi pada t

17 Agustus 1953 jang baru lalu.

Adapun isi-hati dan dasar-djiwanja jang mendjadi filsafat-hidupnja, didjeladjah daripada kata2 dan tulisannja deng

analytis dan synthetis (tafsil dan idjmal), ialah: marhainisme, satu bentuk (model) ideologi, terletak antara nasio-nakiri dan komunisme, jang “keluar” tampak sebagai salah satu mata-rantai Pan-Asiatisme.

Karena “ideologi” itu pulalah, maka ia terdjebak oleh pemerintah djadjahan Belanda, dan kemudian dibuang!B. Di zaman Djepang karno mendjadi agen Djepang nomer satu.

Dewi sri alias ibu Pertiwi diselaraskan dengan Dewi Amaterasu, animisme Djawa (kedjawen) ditjampur dengan sin

marhainisme disesuaikan dengan tjita2 kema’muran Asia-Timur-Raja, dan dengan alat2 itu, atas perintah tuannja, i

memperdjepangkan diri dan kawan2nja, dan kemudian U.I.B.I. pun mendjadi sasarannja jang istimewa. Sebagai haDewi Amaterasu ia dapat menundjuk-kan kepandaian dan ketjakapannja, sehingga ia mendapat kedudukan jang lum

dan bintang dari tuannja. Waktu itu, suaranja, jang menggeledek ditu-djukan kepada perkuatan kekuasaan Djepang

aksi anti-A.S., dan anti-Inggeris, ialah musuh2 negara tuannja. Babak ini berhenti dengan kapitulasi Djepang.C. Pada awal revolusi nasional, maka Karno (+ Hatta) dipaksa oleh segolongan pemuda revolusioner untuk menjat

 proklamasi (17 Agustus 1945).Karena nasib jang mudjur dan bintangnja lagi naik, maka ia dakui dan mengakui dirinja presiden, walau sebagai prkonstitusionil sekalipun, sebagai lambang kesatuan negara. Sehingga karenanja, ia menempati kedudukan “kepala

(boneka) jang tidak bertanggung-djawab dan ta’ boleh diganggu-gugat (dalam segala perbuatan dan pernjataannja)

dalam lingkungan angkatan perang ia mendjadi panglima tertinggi (kalau lazim ada panglima tertinggi tituler, mummendapat gelar “panglima tertinggi tituler”!).

2. Kembali kepada marhaenisme, jang djuga terkenal dengan nama proletarisme, jang mendjadi isi-djiwa Karno, m

 bolehlah diterangkan di sini, bahwa sedjak mula zaman Djepang, ideologi ini selalu diselubungi dan ditjampur-adu

dengan “pantjasila” satu ideologi djahilijah jang sering kali diselimuti dengan “Islam”, tegasnja “Islam munafiq”.Walaupun gutji-wasiat ini senantiasa ditutup disembunjikan, namun sering kali tampak wudjud, bentuk dan sifat ja

sesungguhnja daripada apa jang disebut “marhaenisme” itu.

Pada masa PNI = Partai Nasional Indonesia (I, II dan III —periksalah Manifest Politik N.I.I. No. V/7.—) marhaenitampaknja amat dekat sekali dengan ko-munisme. Sehingga pada zaman PPPKI (Permufakatan Perhimpunan2 Poli

Kebangsaan Indonesia) sering terdjadi bentrokan dan pertikaian politik, antara pihak nasional kiri (marhaenisme, ja

dibelakang dibantu oleh pihak komunis “di bawah-tanah” dan ex-digulisten) dengan pihak Islam, masing2 dipelopoPNI dan PSII (Party Sjarikat Islam Indonesia).

Pada zaman pendudukan Djepang, sifat anti-Islam ini tidak seberapa tampak, karena (1) tiap party memang terkuru

didalam berbagai2 “sangkar mas”, dan (2) memang sesuai dengan instruksi Djepang, jang amat lemah-lembut dida

melakukan tipu-muslihatnja, untuk memperdjepangkan Indonesia dan men-sinto-kan U.I. B.I.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 118/205

 

Pada zaman revolusi nasional tengah menggelora sifat djahannam itu ta’ tampak sama sekali (latent, terpendam).

Tetapi tidak tampak atau tidak timbul di sini, bukan sekali2 bererti hilang dan sembuh, melainkan hanjalah sifat

“sementara”, hal mana memang dipergunakan sebagai taktik untuk menggalang dan memperoleh “persatuan nasionsatu tipu-daja jang amat litjin dan tjerdik, bagi menina-bobok-kan U.I.B.I., jang pada waktu itu memiliki semangat

 perdjuangan jang menggelora dan hebat-dahsjat.

Kemudian, setelah daulat hadijah diterima dan pihak merah beserta pembantu2nja jang setia, agen2 Moskow, mendkesempatan jang baik, untuk melakukan pernanannja jang penting dan melaksanakan programnja, sepandjang kons

Moskow, maka “taktik” mendjaga “persatuan nasional”itu (jang kini berubah sifat dan istilahnja, mendjadi “perdam

nasional”) lambat laun ditinggalkan.Karena pengaruh rasa bebas, lepas daripada tekanan pendjadjahan dan pendudukan asing, maka isi-djiwa jang lama

terpendam itu pada suatu sa’at meledak, meletup dan meluap, dan achir-kemudiannja menampakkan pribadi jang

sebenarnja.

A. Ingatkah saudara apa jang diutjapkan oleh Karno tiga tahun jang lalu, semasa ia tourne ke Sunda-ketjil, padakesempatan mana ada seorang pemuda Islam jang menanjakan tentang “kemumkinan berdirinja Negara Islam Indo

Djawab Karno, katanja: “Negara Islam Indonesia tidak mumkin berdiri di Indonesia (tegasnja: RI, kini: RIK) harus

melepaskan sebagian daripada wilajahnja, dimana penduduknja tidak beragama Islam, seperti Bali, Minahasa dan l

sebagainja.”Alangkah pitjiknja pengetahuan dan pengertian Karno dalam seluk-beluknja Agama Islam! Ia beranggapan, bahwa

lingkungan Negara Islam orang tidak dibolehkan memeluk Agama jang lainnja. Satu bukti jang njata akan kebodohtololnja presiden RIK.

Tjelakanja bagi masjarakat ialah: ia sebagai orang jang “besar” telah memberi kata-putus dan pendapat jang pasti a

 barang sesuatu jang sesungguhnja ia tidak mengetahui, atau sengadja menjangkalnja.

Terutama jang mengenai keseluruhan negara. Sajang! Sebaliknja, untungnja bagi dia, bahwa ia tidak tanggung-djawmemang tidak dapat dipertanggung-djawabkan atas utjapan dan perbuatannja jang anti-Islam dan anti-Negara Islam

Berkat kedudukan dia sebagai “boneka negara”.

B. Ingatkah Saudara, apa jang pernah meluntjur daripada mulut lantjang Karno, dengan sadar atau karena lupa, densengadja atau tidak, dikala ia (dengan keluarganja) melawat dan berada di Manila?

Antara lain2 ia berkata: “Bila ra’jat Indonesia menghendaki negara komunis, maka ia (Karno) akan tunduk kepadaitu!”Kata2 itu menggambarkan dengan djelas dan terang akan isi-hati dan djiwa Karno jang sewadjarnja, ja’ni:

1) Bahwa sewaktu2 dimana perlu, mulai sa’at itu djuga, menurut keadaan dan kepentingan (keselamatan) dirinja, m

ta’ segan2 mendjadi komunis, tegasnja: anti-Islam dan anti-Negara Islam. Dan2) Bahwa didalam djantung dan hati Karno mengalirlah darah merah-Moskow, darah penganut djahannam, pengik

Beruang-Merah, darah Dadjal dan Abu-Lahab Indonesia!

C. Ingatkah Saudara, apa jang pernah dilahirkan oleh mulut Karno di Amuntai pada awal tahun ini, jang isinja ham

dengan apa jang tersebut dalam huruf A. di atas? Anti-Islam dan Anti-Negara Islam, jang bererti pula: berchijanat kAllah dan kepada Rasulullah clm., serta adjaran sutji, tuntunan Ilahy dan sunnah Nabi !

Pidato ini, seperti djuga pidato2 sebelumnja, telah menimbulkan gundah dan kemarahan U.I.B.I. Dalam hubungan

 bolehlah kiranja ditjatat reaksi daripada pihak Perti, GPII, NU, PB Persatuan Islam, dan dari pemimpin2 Islam Isa (ketua Masjumi Djawa Barat dan anggauta PB Persatuan Islam tersebut), dan Ghazali Hasan, ketua harian PB “Fro

Muballighin Islam Sumatera”, jang se-muanja memprotest keras dan menjangkal pidato si-djahannam itu, dan men

harapkan ditjabutnja. Hampir seluruh Indonesia, dalam lingkungan Ummat Islam, bergolaklah karenanja.D. Berkenaan dengan itu, dan berhubungan dengaan banjaknja pertanjaan dari pihak kaum Muslimin dan pemuda I

dari setiap lapisan dan pendjuru di Indonesia, djuga pada kesempatan diadakannja rapat peringatan Isra dan Mi’rad

Rasulullah clm., maka pada awal bulan Februari ’53 dilangsungkanlah sebuah kulliyah-Karno, jang diadakan didep

mahasiswa2, maha-guru2, pembesar2 dan pemimpin2 negara, organissasi dan party, bertempat di aula Universiteit

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 119/205

 

Djakarta.

Isi chulasoh kulliyah tersebut antara lain2 adalah sebagai berikut:

1) RI adalah negara nasional.2) Nasionalisme tidak menghalang2-i penjebaran idelogi2 jang lainnja, seperti: Islamisme, komunisme, marhaenism

lain2.

3) Islam bukan hanja utusan pribadi (privaatzaak), tetapi mengatur hubungan antara orang dengan Tuhan dan antardengan orang, satu djalan keluar (way out) jang meliputi.

4) Konklusi:

a. Nasionalisme hanjalah merupakan tempat (wadah). b. Isinja boleh Islamisme, komunisme, marhaenisme atau isme2 jang lainnja (tergantung kepada kehendak ra’jat, d

 pemilihan umum jang akan datang?).

E. Apa jang tersebut di atas —D., (4)—, itu djualah jang mendjadi isi pidatonja Karno di mesdjid Kotaradja, Atjeh

tambahan, bahwa menurut pendapat Karno, jang tergila2 kepada pantjasila: “rukun Islam harus ditambah dengan 2lagi, jaitu ke’adilan sosial dan peri-kemanusiaan” (supaja tjotjok dengan pantjasila?).

Perlu pula diterangkan di sini, bahwa semasa Karno melawat ke Atjeh, banjaklah slogan2 jang diperlihatkan ra’jat,

menundjukkan kehendak, keinginan dan tjita2nja. Di antaranja: “Menudju Negara Islam!”

Tetapi sesuai dengan sifat dan djiwa penipu pengchijanat, dengan perantaraan lildahnja jang berbisa (beratjun) itu, tjoba2 menina-bobokkan kawan2 kita di Atjeh, dengan kata-kata dan tjeritera, jang “memikat hati dan memberi har

Perdjalanan Karno ini lalu disusul oleh Hatta, dengan selimut kooperasinja jang masjhur itu, dengan maksud jang tmelunakkan kawan2 kita seperdjuangan sutji di Atjeh.

3. Dengan kupasan ringkas, berdasarkan atas riwajat jang njata dan kedjadian jang sesungguhnja, masih herankah k

djika:

A. Karno berpihak kepada merah, mendjadi alat merah atau memang merah sama sekali?B. Karno anti-Islam dan Anti-Negara Islam mati2an, tegasnja: menolak berlakunja hukum2 Islam, jang maha-’adil

C. Karno dengan karena kejakinannja jang djahannam itu, hendak mengarahkan segenap tenaga, untuk membasmi

dan memadamkan tjahaja Ilahy (Islam)?Lebih2 lagi, djika kita mengingat kedudukan Karno sebagai orator dan agitator, jang selalu haus akan tepuk-tangan

sorak-sorai chalajak ramai, maka ia sering kali lupa daratan, ta’ menginjak kenjataan (realiteit) jang sesungguhnja.Sadarkah ia, bahwa pidatonja penuh mengandung nafsu dan perasaan dendam, sehingga ia lupa kepada keadaan jansebenarnja dan menjalahi kedjadian riwajat jang sesung-guhnja? Ataukah, memang ia sengadja memutar-balikkan

Dan, ataukah ia memang tidak menerima laporan2/ berita2 jang sebenarnja, sivil dan militer —jang memang senga

menjembunjikan kenjataan2 itu, karena “malu” menjaksikan realiteit— ???Tetapi, walaupun betapa pula diputar-balik, dipulas dan diperhalus, maka pidato Karno mentjapai puntjaknja (clim

menundjukkan djiwa Abu-Lahabnja dan hati-iblisnja, jang dengan terang2an hendak membasmi Islam, Negara Isla

Indonesia dan memperkosa hak asasy Ummat Islam Bangsa Indonesia. Lebih dari itu, kiranja tidak mumkin. Ketju

Karno sudah gila 100%!Di balik itu, ia ingin memuaskan hati badut2 merah, jang telah menjatakan protest, membuat demonstrasi2 dan tun

Kalau ia sendiri tidak merah dan masih tahu harga dirinja sebagai pemimpin, nistjajalah tidak begitu sadja ia memb

Moskow.Selandjutnja, ia ingin memberi dan menerima bantuan atau sokongan dari kabinet Ali-Wongso jang merah itu, jang

menurut perhitungan akan mendapat dukungan jang kuat dari parlemen.

4. Hal ini perlu kita kemukakan lebih dulu, djika kita hendak mendjeladjah hakikinja perkara, lebih2 karena pribadmenggambarkan salah satu exponent dan realisasi daripada golongan djahiliyah, golongan nasionalis kiri beserta m

Moskow, jang kini memegang kendali pemerintahan RIK.

Djadi, semuanja ini dituliskan, lepas daripada pertimbangan2 apakah pidato Karno, selaku presiden konstitusionil (

 panglima tertinggi—tituler!), jang membati-buta dan lupa daratan itu, mempunjai kekuatan hukum (rechtskracht) d

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 120/205

 

dituruti oleh bawahannja. Demikian pula tentang nafsu jang menggelora itu, akan sesuai dengan kemampuan, ketja

dan ketjukupan RIK, melakukan rentjananja jang djahannam itu! Wallahu a’lam! Hanja Allah pula Jang Maha-Men

Kami masih amat menjangsikan.

IV. SARI-PATI PIDATO KARNO DAN KETERANGAN ALI

Perma’luman Perang Resmi dari R.I.K. kepada N.I.I.

Di bawah ini akan kami berikutkan chulasoh ringkas daripada inti-sari pidato Karno dan keterangan Ali (P.M. kabi

Wongso), jang boleh dianggap sebagai pernjataan resmi daripada pemerintah RIK, menghadapi Negara Islam Indo

sekedar jang berhubungan dengan Bab I (dalam negeri), fasal 1, mengenai atjara “pemulihan kema-nan”. Yang ters

 pertama diutjapkan sidang pleno istimewa parlemen, dan pada tanggal 17 Agustus 1953 pagi, sedang jang kedua(keterangan pemerintah—Ali) diutjapkan pada tanggal 25 Agustus 1953, didepan sidang pleno parlemen, dan pada

17 Agustus 1953 pagi, sedang jang kedua (keterangan pemerintah—Ali) diutjapkan pada tanggal 25 Agustus 1953

sidang pleno parlemen.

Untuk memudahkan penelitian pembatja, maka di bawah tiap2 bagian chulasoh, hendak kami berikutkan djawab daketerangan atas fasal2 jang bersangkutan.

1. Lebih dulu, baiklah kami njatakan, bahwa:A. Barang apa jg. diutjapkan oleh Karno dalam pidatonja pada tanggal 16 Agustus malam dan tanggal 17 Agustus

 bukanlah barang baru.

Karena proses dan peristiwa, jang disebutkan “sengketa bersendjata” atau “pe-rang” itu sudahlah dimulaikan pada

lebih 4½ tahun jang lalu, sekurang2nja 3½ tahun jang lalu, semasa pihak RIK melantjarkan agressinja jang pertamkedua.

B. Jang perlu ditjatat dan diperhatikan ialah isinja, jang menundjukkan “Perma’-luman Perang resmi, dari RIK kep

 NII”, satu peristiwa jang maha-penting dan satu titik jang bersedjarah, didalam riwajat perdjuangan Ummat Islam mgalang Negara Karunia Allah, Negara Islam Indonesia!

C. Pernjataan Karno itu, boleh dianggap sebagai “dekrit presiden”, sebagaimana jang diharapkan dan dituntut oleh merah, dalam berbagai2 rapat ‘umum, demonstransi2 dan audiensi pemerintah jang lainnja.D. Selandjutnja pidato jang beratjun itu mengandung sifat membenarkan dan menguatkan keputusan pengadilan ne

Bandung, beberapa bulan jang lalu, dalam perkara Affandi Ridwan, jang didjatuhi hukuman pendjara 3½ tahun, ata

tuduhan dan karena dipersalhkan: “Dengan sengadja memberikan bantuan kepada musuh dalam waktu keadaan perdengan tjatatan, bahwa:

1) Jang dikatakan “musuh”, ialah: D.I.—Kartosoewirjo; dan

2) Dibelakangkan tiap2 kata “D.I.—Kartosoewirjo” harus dibubuhi kata2nja erti, ma’na dan tafsir daripada kata2 (i

“D.I.—Kartosoewirjo” itu.Mengingat keputusan pengadilan negeri di Bandung itu, ditindjau daripada sudut hukum (juridis) dan ketata-negara

(staatsrechterlijk) dan formil: diakui adanja satu negara, bernamakan Negara Islam Indonesia, dan bahwa negara itu

lagi dalam keadaan perang dengan jang lainnja (RIK).Alhamdulillah! Barang sesuatu jang selama ini selalu ditjoba ditutup2 (dan diang-gap “sepi”, untuk mengabui mata

internasional dan interinsuler), maka sekarang sudah dibuka dan terbuka. Bahkan, jang membukanja pun RIK send

tadinja menutupnja rapat2.E. Lebih2 karena reaksi pidato Karno (dan keterangan Ali) itu djauh melintasi lautan, masuk dalam telinga luar neg

sehingga beberapa surat2 kabar dan madjalah di Amerika Serikat memuatnja, sebagian atau semuanja, terutama jan

 berkenan dengan sual “pemulihan keamanan”.

Karenanja, berita jang tempo hari dimuat dalam madjalah “Time” (Febr. 1953) tentang “Perang jang tidak tampak d

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 121/205

 

Djawa-Barat”, sekarang dibenarkan oleh pidato Karno, bahkan lebih luas dan lebih djelas, dengan keterangan, bahw

“D.I.-Kartosoewirjo sekarang tidak hanja ada di Djawa-Barat dan Djawa-Tengah sebelah Barat sadja, melainkan dj

sudah mentjoba melantjarkan infiltrasi (mestinja: expansi!) kewilajah2 Djawa Timur, Sumatera-Utara, Sumatera-SKalimatan dan Sulawesi (mestinja: Sulawesi masuk golongan pertama, ja’ni golongan Djawa-Barat dan Djawa-Ten

dan tidak masuk daerah-expansi!)”.

Walhasil, biar kurang tepat sekalipun, maka dengan keterangan Karno dalam pidatonja tempo hari, diakuinjalah:1) Bahwa Negara Islam Indonesia makin hari makin bertambah kuat dan meluas;

2) Bahwa sebaliknja, kelemahan dan proses keruntuhan RIK dipertontonkan dimedan internasional.

2. A. Tiap2 kabinet RIK jang lalu hingga kini (ke-14) selalu memasukkan sual “pemu-lihan keamanan” di dalam programnja. Satu bukti, bahwa pemerintah RIK amat memperhatikan sual jang amat penting dan urgent itu, jang

menghendaki penje-lesaian dengan segera.

Dalam pada itu, demikian Karno, pemerintah RIK telah mengerahkan tenaganja (angkatan perangnja), namun hing

hasilnja belum memuaskan.B. Pernjataan ini betul: Dan, Alhamdulillah! Serangan RIK dengan angkatan perang-nja jang ganas dan kedjam itu

oleh sebagian ra’jat jang dipaksanja, ditentang dan dilawan oleh N.I.I. dengan angkatan perangnja —walaupun am

djika dibandingkan dengan kekuatan RIK pada waktu itu—, dengan sengitnja. Sehingga karenanja, sering kali terdj

 pertumpahan darah jang hebat dahsjat. Pihak RIK senantiasa berusaha untuk memadamkan api revolusi Islam jang bergelora dan menjala2 itu, hendak memadamkan tjahaja Ilahy, api sutji jang berkobar dalam setiap kalbu ksatrija

(Mudjahidin).Tetapi Allah tidak membiarkan mereka itu melandjutkan chijanatnja. Maka kerugian dan kerusakanlah jang dipero

 baik jang berupa manusia maupun sendjata, belum terhitung harta benda, jang mendjadi umpan api neraka. Semuan

mendjadi milikja T.I.I., P.I.I., ialah kurnia Allah, jang dilimpahkan Allah atas segenap Barisan Mudjahidin dan A.P

Dalam hubungan ini, baiklah pula kiranja dikutip pernjataan dan pertanjaan anggauta parlemen Dr. Diapari, dallam perdjalanannja pulang dari Menado ke Djakarta, liwat Makassar. Atas pertanjaan “Antara” antara lain2 ia menjatak

“Kalau gerombolan dimana2 persendjataannja “bertambah, lagi bertambah hebat, dengan “dilengkapi sendjata mod

maka tidakkah “kita harus menaruh pertanjaan: “dari manakah datangnja sendjata2 modern ini”?”Demikan Diapari.

Djawab kami dengan ringkas adalah sebagai berikut:1) Datangnja berbagai2 sendjata beserta alat2 dan kelengkapan perang milik Angkatan Perang Negara Islam Indon90% dari RIK dan TRIK.

Bukan pemberian atau hadiyah, melainkan barang rampasan, hasil pertempuran, natidjah perang.

Di antaranja terdiri daripada sendjata jang dibawa oleh kawan2 seperdjuangan kita —ex-Hizbullah— jang menggadiri dengan kawan2 Mudjahidin jang lainnja.

2) Kalau Karno dan kawan2nja, jang suka bohong dan dibohongi itu tidak pertjaja!

a. Tjobalah periksa (inspeksi) tentaramu beserta alat-perangnja!

Djangan pertjaja kepada laporan2 palsu, jang memang sengadja dibuat2, untuk menutupi kekalahannja!Terutama suara jang keluar daripada mulut djuru2 bitjara gerombolan TRIK djahannam, memang sengadja dibuat

dan tjurang, sesuai dengan sifat dan thabi’at pengchianat dan pendurhaka !

Awas tipu-muslihat musuh! Awas tipu-daja anak-tjutju iblis la’natullah! b. Lebih baik dan lebih diutamakan, kalau Karno dan kawan2nja suka zijarah kekuburan2 jang biasanja dinamakan

 pahlawan, taman bahagia dan lain2 sebagainja. Nistjajalah ia akan tertjengang menjaksikan dengan mata-kepala se

“realiteit” jang sebenarnja.c. Tjobalah tjotjokkan stambuk tentara dengan bukti-kenjataannja, dan bukalah daftar alat dan kelengkapan perang

hilang musna, tanpa berita suatu apapun?

3) Inilah bukti2 jang njata, jang boleh dipergunakan sebagai alasan, untuk mem-bantah kebohongan, sikap serong d

tjurang, jang selalu digembor2kan dengan megah dan takabbur itu.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 122/205

 

Ra’jat tidak kenjang dengan tjeritera2 bohong! Melainkan ra’jat menuntut bukti! Hingga kini tjara propaganda dari

djuru2 penerangan dan djuru2 bitjara RIK dan TRIK masih selalu mengikuti tjara2 jang pernah dilakukan oleh Dje

dan Djepang, beberapa sa’at sebelum tekuk-lutut! Inginkah RIK dan TRIK mengikuti “sunnah” keruntuhan dan kekedua negara itu ??? Silahkan!

4) Adapun mengenai berita2 “onar” (sensasionil), jang digembar-gemborkan oleh pihak RIK dan TRIK, jang meng

“seakan2 N.I.I. —APNII— mendapat bantuan sendjata dari “luar”, dengan perantaraan kapal2 udara dan kapal2 sil baiklah kami silahkan RIK dan TRIK sendiri mendjawabnja, dengan alasan dan bukti2 jang sah, kuat dan tjukup. D

asal “ngomel” sadja! Silahkan !

3. A. Gerakan-Kartosoewirjo, atau D.I.-Kartosoewirjo, atau Negara Islam Indonesia, telah membuat “negara didalanegara”, sehingga dengan karena perbuatannja jang serupa itu, maka mereka (N.I.I) dinjatakan sebagai musuh masj

dan musuh negara (RIK).

B. Kita Ummat Islam Bangsa Indonesia tidak sekali-kali membuat “negara didalam negara” (staat in de staat). Jang

ialah, bahwa U.I.B.I. telah “mem-proklamir-kan kemerdekaannja, N.I.I. “pada tanggal 7 Agustus 1949, pada masa dukan Belanda dan pada masa perdjuangan nasional pusat Djokja, telah kandas dan gagal, dan pada masa RIK belu

Siapakah gerangan jang membuat “negara di dalam negara?”

Satu2nja djawab jang tepat ialah: RIK jang lahir kurang lebih 4½ bulan kemudian daripada lahirnja N.I.I., dan RIK

membuat agresi (periksalah keterangan di atas!), dan kemudian RIK pulalah jang memperma’lumkan perang kepadDjadi, kenjataan menundjukkan bukti sebaliknja daripada tuduhan RIK! Ia jang mentjuri, orang lain jang dituduh. I

taktik RIK djahannam, bangsat jang ulung, tapi djiwanja pengetjut dan penakut.Adapun pernjataan RIK, jang menganggap NII sebagai musuhnja, hal ini memang benar. Kalau RIK tidak mengan

sebagai musuhnja, tentulah ia tidak akan melantjarkan agresi berkali2 dan melakukan serangan terus-menerus hing

dewasa ini.

Kenjataan ini dibenarkan, dikuatkan dan disahkan dengan resmi oleh pidato Karno dan Keterangan Ali, jang terangtelah “Memperma’lumkan Perang kepada NII”.

Alhamdu lillah! Dengan karenanja, maka tabir jang selama 4½ tahun ini selalu menjelubungi dan menjelimuti kead

 perang terbukalah. Djadi, pada njtanja dan sepandjang Ali itu tidak mengubah suatu apapun.4. A. D.I.-Kartosoewirjo, atau N.I.I., membuat teror, membunuh, mentjulik, mengha-dang, menggulingkan kereta-

seterusnja.Semuanja itu dilakukan dengan atas nama Islam, untuk kepentingan ra’jat, bagi pengabdian dan seterusnja.B. Tuduhan Karno kali ini betul, hanja salah meletakkan perkaranja, tidak didu-dukkan dan disandarkan atas hukum

 berlaku!

1) Betul, bahwa T.I.I. dan P.I.I. bertempur mati2an dengan TRIK, dengan tekad jang bulat “Juqtal au Jaghlib”, baikmenjerang maupun mempertahankan.

Herankah? Tidak perlu. Karena kedua negara tersebut lagi dalam keadaan perang.

2) Pembunuhan dilakukan atas pengchianat2 negara (NII), pengchianat Agama (Islam) dan pengchianat Allah, bes

kaki-tangannja, sedang pembakaran dilakukan atas sarang gerombolan2 TRIK dan hak-milik anak-tjutju iblis la’na jang haram muthlak itu.

3) Mensita, (bukan merampok!) harta-benda musuh (NII dan Islam) dan meram-pas hak-milik pengchianat, bukanl

 barang baru dan barang jang menta’djubkan. Semuanja itu berlaku atas sendi2 hukum, tegasnja: hukum Perang.Demikian pula menghadang patroli2 dan kendaraan2 musuh, menggulingkan kereta-api musuh dan seterusnja.

4) Adakah hak dan wadjib kita melakukan semua perbuatan itu?

Tentu! Tentu! Tentu! Dan, semuanja itu dilakukan tidak membabi-buta atau menurut sekehendak hati pembuat dan pelakunja, melainkan berdiri dan bersandarkan atas hukum2 dan menurut saluran2 jang benar dan njata, sepandjang

Kitabullah dan Sunnah Nabi Besar Muhammad Clm., tegasnja: menurut hukum Islam dimasa perang, hukum jang b

dilingkungan N.I.I., hingga saat ini.

Rupanja fiqih perang ini tidak dapat masuk didalam otak dan ‘akalnja Karno, tidak diketjualikan “pemimpin2 Islam

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 123/205

 

munafiqin, Islam djahilin dan Islam fasiqin” dalam lingkungan RIK. Kalau bukan otak udang, kiranja memang terl

 penuh dengan “pantjasila”, kejakinan djahiliyah jang menutup kepada segala djalan kenjataan, kebenaran dan ke’ad

5) Selandjutnja, kami harapkan, supaja Karno djangan terlalu melihat “keluar” kepada musuhnja (NII) sadja, tjobalkenangkan sebentar dengan tenang hati dan djudjur “kedalam”, dan tanjalah kepada kawan2mu sendiri, tentaramu j

djahil itu:

Berapakah djumlah wanita jang diperkosa kehormatannja oleh TRIK?Berapakah djumlah harta benda ra’jat jang dirampok dan digarong oleh TRIK?

Berapa djumlah manusia jang “begitu sadja” ditawan dan dibunuh tanpa pemeriksaan hakim (zonder vorm van pro

dianiaja dan diasingkan dengan tiada alasan, melainkan hanja karena disangka dan dituduh “ikut D.I” (oleh TRIK dRIK)?

Adakah pengetahuan Karno, bahwa diantara anak-tjutju iblis jang mendjadi tentaranja itu, sungguh2 orang2 jang li

 buas, suka makan daging manusia, ja sungguh2 (letterlijk) makan daging manusia! Walhasil, djawab dari sual sem

akan mendjadi bukti kenjataan dan persaksian jang beralasan, akan kerendahan budi dan kerusakan achlak, jang mekeruntuhan dan kedja-tuhan RIK sebagai negara.

Lebih daripada apa jang digambarkan oleh Karno sendiri dalam pidatonja tentang “pantjakrisis”.

Kalau Karno dan kawan2nja memang menghendaki kebenaran, ke’adilan dan kenjataan jang sebenarnja, tjobalah d

menjamar, setjara incognito, lihat dan periksalah dengan teliti keadaan dlohir-bathin daripada pesawat2 sivilnja, jankurang hebat dalam berlomba2 meruntuhkan negaranja (RIK).

5. A. D.I.-Kartosoewirjo, atau Negara Islam Indonesia makin bertambah meluas. Tidak hanja di Djawa-Barat dan DTengah sebelah Barat sadja, melainkan sekarang sudah tampak tanda2, bahwa NII membuat infiltrasi (mestinja: ex

 perluasan!) di Djawa-Timur, di Sumatera Utara, di Sumatera Selatan, di Kali-mantan dan Sulawesi (mestinja: “Sul

 bukan masuk daerah expansi, melainkan masuk daerah de facto, sedjak 16 Agustus 1951, dikala CTN dalam pimpi

Kahar Mudzakkar melebur dirinja mendjadi Tentara Islam Indonesia. Pen.).B. Kata2 jang dilahirkan Karno ini belum pernah diutjapkan oleh orang atau instansi RIK, sebelum itu.Oleh sebab

maka banjak pihak jang ta’djub dan heran terengah2. Walaupun tidak semuanja itu benar, tetapi dalam kata2 terseb

terdapat pula kebenaran.Pendjelasan sekadarnja adalah sebagai berikut:

1) Pada masa RIK melantjarkan agresi pertama, maka kekuatan NII (waktu itu Madjlis Islam) hanja merupakan pasgerilja ketjil, terdiri daripada beberapa kompi TII.Daerah kekuasaan dan pengaruhnja merupakan daerah gerilja jang berserak2, seluas krang lebih hampir dua kabup

2) Pada masa agresi kedua dilakukan oleh RIK, maka kekuatan NII sudah naik, mendjadi 3 (tiga) resimen infanteri

(bukan bataljon), sedang luas daerah mendjadi kurang lebih 1½ karesidenan, terletak sebagian besar di Djawa-Barasebelah Timur dan sebagian lainnja di Djawa-Tengah sebelah Barat.

3) Sedjak agresi kedua hingga kini, selama kurang lebih 3½ tahun, maka kekuatan NII makin membesar, sehingga

mendjadi 4 (empat) divisi gerilja (infanteri) sedang, ditambah 3 (tiga) tjalon (tjadangan) divisi gerilja sedang, jang

kini lagi dalam penjelenggaraan. Selama itu, sampai keapda sa’at Karno pidato, maka daerah kekuasaan dan pengamakin bertambah meluas dan meliputi 8 (delapan) provinsi (wilajah), hampir merata diseluruh Indonesia.

Alhamdu lilllah! Semuanja itu adalah kurnia Allah jang langsung dilimpahkan kepada NII dan Angkatan Perangnja

kesungguh2an dan kegiatan ‘amal-djihadnja para Mudjahidin segenapnja, serta ketangkasan dan ketjakap-annja A.seluruhnja.

Hendaklah kita sekalian pandai2 mensjukuri ni’mat dan kurnia Ilahy ang maha besar, jang ta’ ternilai harganja itu!

6. A. Kini sudah sampai sa’atnja, untuk memerintahkan kepada segenap angkatan perang (RIK) bagi menggempur Kartosoewirjo, atau N.I.I., demikian Karno dalam pidatonja jang berapi2 itu.

Kalau kata2 (RIK) tidak dapat menginsafkan mereka (NII), demikian Karno selandjutnja, maka biarlah mulut send

meriam dan lain2 alat perang jang berbitjara. Dalam pada itu, Karno —RIK— mengharapkan bantuan ra’jatnja.

Sebab, tanpa bantuan tenaga ra’jat, maka ta’ mumkin usaha pemerintah RIK akan berhasil, kata Ali selandjutnja. M

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 124/205

 

 N.I.I., katanja, sudah “keblinger”, kesasar, lupa akan tjita2 sutji dan seterusnja.

B. Lepas daripada sual apakah Karno mendjadi dan berbuat sebagai panglima ter-tinggi angkatan perangnja dalam

sebenarnja ataukah tidak (hanja formil belaka), maka kata2 itu “seakan2 menggambarkan, bahwa baru sekarang iniAPRIK diperintahkan untuk menggempur APNII”.

Padahal semuanja itu adalah rentjana lama, jang sudah sedjak 4½ tahun jang lalu dilaksanakan. Kami katakan “ren

lama”, oleh karena dalam naskah Stikker-Hatta di Bandung, dan sebelum clash kedua (serangan Belanda ke Djokja —serangan kepada NII— sudah direntjanakan. Keterangan kami ini berdasarkan atas dokumentasi2 rahasia, jang t

oleh pihak NII dan TII.

Dipandang dari sudut ini, maka chronologis “perintah” daripada panglima tertinggi di atas sudah kasep, telah terlam bagaikan teriakannja orang2 jang kalap dan hilang ‘akal. Inikah imbangan “komando terachir” (mestinja: sekarat a

 jang tempo hari diteriakkan oleh kerongkongan Wongso? Sadarkah Karno dan Ali-Wongso berbuat sedemikian itu

Tahukah ia (mereka ) akan resiko jang dihadapinja? Selain daripada itu, dalam pidato tersebut dinjatakan, bahwa se

 NII keras kepala; dan tidak mendengarkan kata2 (ta’ mau berunding?).Dalam hubungan ini, baiklah kami tanja kepada Karno: “Kapan harikah pihak RIK mengadjak berunding, atau hen

mengadakan perundingan?” Djawab pertanjaan (jang rethoris ini): “belum pernah!”

Djadi, kalau Karno mengatakan, bahwa NII tidak suka mendengarkan kata2, maka tuduhan dan ketjaman jang seru

sama sekali salah, melainkan sebalik-nja. Bukankah pihak N.I.I. telah dua kali mengirimkan nota (rahasia) kepada RIK? Tetapi sepatah katapun belum pernah terdengar, apa gerangan “reak-si” daripada nota2 itu.

Oleh sebab itu, sebelum Karno berpidato djual tampang, kiranja lebih baik ia “mentjermin dirinja sendiri”. Lebih bkalau ia suruh periksa dirinja (otak dan hatinja) oleh ahli2 djiwa (psychiaters) jang tjakap dan berani terus-terang

menjatakan penjakit Karno, beserta RIK.

Lebih baik istirahat di Tjikeumeuh, Bogor (rumah-sakit orang2 gila), daripada membuat bentjana ditengah2 umma

negara, hanja untuk menurutkan nafsu-merah-Moskow belaka. Mengingat apa jang diterangkan di atas, maka pembtentulah dapat membuat konklusi sendiri: Siapakah gerangan jang “keblinger” itu? Sjahdan, maka lepas daripada su

atau salahnja pidato Karno dan keterangan Ali, maka dapatlah diperoleh satu kesimpulan daripadanja:

“Bahwa tantangan, antjaman dan perma’luman perang RIK kepada NII itu menje-babkan gagalnja segala usaha dan buntunja segala djalan kearah penjelesaian setjara damai”. Nasi sudah mendjadi bubur.

Alhamdulillah wasjsjukru lillah, bahwa RIK jang melantjarkan agresi, bahwa RIK jang menjatakan ataumemperma’lumkan perang kepada NII.Bagi kita, Negara Islam Indonesia, tinggal menjambutnja.

V. SAMBUTAN ATAS PERMA’LUMAN PERANG

R.I.K. KEPADA N.I.I.

1. Terlebih dulu akan kami berikutkan ma’na beberapa ajat Qur’an, Tuntunan Ilahy, Pedoman Sutji bagi setiap Mudalam menunaikan tugas-wadjibnja jang maha-sutji: menggalang Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia, de

tjara djihad-berperang pada djalan-Nja, li i’lai Kalimati-Llah semata.

A. “Perangilah olehmu pada djalan Allah akan orang2 jang memerangi kamu dan djangan melampaui batas; bahwaAllah tidak mentjintai orang2 jang jang melanggar batas (hukum2 Allah-Islam)”. Q.S. Al-Baqarah: 190.

B. “Bunuhlah mereka itu dimana kamu bertemu dengan (menemukan) mereka, dan usirlah mereka; fitnah itu lebih

 berbahaja (djahat) daripada pembunuhan (orang); .......dan djika mereka memerangi kamu, maka perangilah pula mdemikianlah pembalasan atas orang2 kafirin”. Q.S. Al-Baqarah:191.

C. “Hendaklah kamu bersiap-sedia melawan mereka (kafirin), dengan (sekadar) tenagamu, dengan kekuatan dan ku

kasjkar (alat2 perang apa dan manapun djuga)!” Q.S. Al-Anfal: 60.

D. “Perangilah mereka (kafirin) itu, hingga lenjap-musnalah (segenap) fitrah didunia (bagi kita: RIK dan TRIK dja

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 125/205

 

Q.S. Al-Anfal: 39.

E. “Hai orang2 jang beriman! Manakala kamu bertempur dengan kaum kafirin, hendaklah kamu bertetap-hati (tena

kuat dan tahan),serta ingatlah (dzikir-lah) banjak2 kepada Allah, agar supaja kamu memperoleh kemenangan”. Q.SAnfal: 45.

F. “Hai orang2 jang beriman! Djika kamu berdjumpa dengan orang2 kafirin (harbi- jang memusuhi Islam) banjak,

hendak memerangi kamu, maka djanganlah (haramlah) kamu membalik-belakang”. Q.S. Al-Anfal: 9.G. “Berapa banjak kedjadian, kaum jang sedikit (ketjil djumlahnja) dapat menga-lahkan kaum jang banjak (besar 

djumlahnja) dengan idzin (tolong) Allah; dan Allah beserta orang2 jang sabar (tahan udji dan ulet dalam melak-san

tugas Ilahy muthlak, dengan tha’at dan patuhnja).” Q.S. Al-Baqarah: 249.2. Mengingat, bahwa:

A. Tuntunan Ilahy, Pedoman Sutji, wadjib kita imankan dan ‘amalkan sepenuhnja, dengan tiada tawaran apapun dj

B. Sunnah Rasulullah clm., dalam menghadapi musuh2nja, kaum Quraisj kafirin, wadjib mendjadi tjontoh dan taul

‘amal, bagi setiap Mudjahid;C. Sandaran gerak perdjuangan sutji, jang termaktub dan Siaran Pemerintah Negara Islam Indonesia, satu2nja Ulil-

Islam di Indonesia jang sah dan wadjib ditu-ruti perintah2nja;

D. Pernjataan Perang pihak RIK kepada pihak NII itu hakikatnja hanja merupakan kelandjutan, pembenaran, pengu

dan peresmian keadaan perang antara kedua Negara selama 4½ tahun itu;E. Setiap Muslim dan Mudjahid wadjib menolak bahaja dan bentjana, jang ditim-bulkan oleh perbuatan kafirin dan

RIK dan TRIK, ialah perbuatan2 djahannam jang njata2:1) mentjemarkan, menodai dan mengindjak2 kesutjian Agama Allah (Islam);

2) memperkosa kedaulatan Negara Islam Indonesia, sebagai Negara Kurnia Allah; dan

3) melanggar hak2 asasy daripada Ummat Islam Bangsa Indonesia.

F. Setiap Muslim dan Mudjahid wadjib membela dan memelihara kesutjian Agama Allah (Islam), mempertahankankedaulatan N.I.I., dan menguatkan serta menjen-tausakan hak2 asasy U.I.B.I., sebagai tanda bakti, tha’at dan patuh

kepada perintah2 Allah, daripada setiap agresi atau serangan, apa dan dari manapun djuga, terutama terhadap agres

dilantjarkan oleh RIK dan TRIK, sedjak bertahun2 lamanja itu; danG. Haramlah hukumnja atas tiap2 perbuatan, jang menolak dan ingkar daripada Tuntunan Ilahy, Sunnah Nabi Besa

Muhammad Clm. Dan perintah Ulil-Amri Islam (Imam N.I.I.);Maka sambutan kita, sikap dan pendirian Negara Islam Indonesia, atas tantangan, antjaman dan perma’luman peran pihak R.I.K., adalah sebagai berikut:

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Bismillahi tawakkalna ‘alallahi lahaula wala quwwata illa billahil ‘alijjil-’adzim! Perma’luman Perang RIK kepadadisambut dengan Takbir kehadlirat Ilahy, dengan angkatan sendjata, dengan perang berkuah darah, berdasarkan seb

Taqwa dan Tawakkal ‘alallah semata, dengan memper-gunakan alat apapun jang dikurniakan Allah atas kita, baik j

 berwudjudkan kekuatan dlohir maupun kekuatan bathin, dan dengan hati jang tulus ichlas, serta tekad “Juqtal au Ja

Menang atau Surga!Semoga Allah berkenan melimpahkan perlindungan, kedjajaan dan kemenangan bagi seluruh Barisan Mudjahidin d

segenap Angkatan Perang Negara Islam Indonesia —sebagaimana jang didjandjikan didalam Kitab-Nja—, dalam s

‘amal-usahanja mempersembahkan dharma baktinja kepada ‘Azza wa Djalla semata: menggalang Negara Kurnia A Negara Islam Indonesia!

Insja Allah. Amin.

3. Kepada seluruh Barisan Mudjahidin dan segenap A.P.N.I.I.!A. Kini telah tiba sa’atnja kita menghadapi perdjuangan mati-matian, perang berkuah darah, menghadapi RIK dan

djahannam, perdjuangan mana —Insja Allah— akan diachiri dengan kemenangan2 jang gilang-gemilang bagi kita,

sjarat muthlak bagi berdirinja keradjaan Allah, dlohirnja Kebesaran dan Ke’adilan Allah di dunia, dan terwudjudnj

Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia! Dengan karena idzin, tolong dan kurnia Allah djua.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 126/205

 

B. Selamat berdjuang dimedan perang!

Gempur! Gempur! Gempurlah RIK dan TRIK! Beserta segenap kaki-tangan dan pesawat2-nja! Hingga tekuk-lutut

hantjur-binasa! Hingga hukum2 Allah berlaku dengan sempurnanja dipermukaan bumi-Allah, Indonesia! Itulah djasatu2nja kearah Mardlotillah sedjati!

Djalan menudju Darul-Islam dan Darus-Salam, usaha mentjapai Darul-Fatah dan Darul-Falah! Insja Allah, kita sek

Mudjahidin dan A.P.N.I.I. seluruhnja, didjadjakan dan dimenangkan Allah! Dengan karena Idzin dan Kehendak-Njsemata.

4. Kepada Ummat Islam dan Pasukan2 Islam, didalam lingkungan RIK dan TRIK!

A. Tela’ahlah sekali lagi seruan dan adjakan kami di dalam Manifest Politik Negara Islam Indonesia, Nomer V/7 !!B. Kini telah sampai sa’at jang terachir bagi Saudara2 sekalian.

Sa’at, dimana Saudara2 sekalian harus, mesti dan wadjib menentukan sikap, menghadapi RIK dan TRIK djahannam

Selama Saudara2 sekalian belum lepas daripada belenggu hukum pantjasila, hukum djahil, selama itu Saudara2 sek

tetap menanggung dosa, dan makin lama makin mendekati kepada tingkatan hidup jang haram dan mati jang durhaAdapun sikap dan pendirian, perbuatan dan tindakan, jang perlu Saudara2 sekalian lakukan, untuk melaksanakan

taubatunnasuha itu, tidak lain, hanjalah dengan djalan:

1) Menjerang dan menjabotir tiap langkah RIK, serta menentang dan mendja-tuhkannja!

2) Memberontak dan menjerang RIK dan TRIK, dengan segenap kekuatan jang ada pada Saudara2 sekalian! Djangtunggu sampai sempurna, sepandjang hitungan manusia!

Karena tiap2 sa’at Saudara2 sekalian terlambat, maka perbuatanmu selandjut-nja akan merupakan “taubatnja orangtengah sekarat”! Dan

3) Gabungkanlah dengan segera tenagamu, dengan pihak NII dan APNII (T.I.I. dan P.I.I) setempat, jang telah mem

hubungan dengan Saudara2 sekalian!

Dengan demikian, Insja Allah Saudara2 sekalian akan mendapat kesempatan dan lapang jang luas, bagi melaksana bakti sutji kepada Rabbul-’Izzati, bahu-membahu dengan kawan2mu Mudjahidin jang lainnja, satu2nja djalan-sela

Saudara2 sekalian!

Alangkah untung, bahagia dan mulianja setiap hamba-Allah jang pandai mempergunakan kesempatan dan lapang jterluang bagi melakukan bakti maha-sutji, walau maha-berat sekalipun!

Ingatlah! Bahwa sa’at jang sebaik ini belum tentu dapat diketemukan dalam waktu 10, 100 atau 1000 tahun sekali!Pergunakanlah sebaik2nja! Silahkan.5. Kepada pihak jang lainnja!

A. Jang dimaksudkan dengan “pihak jang lainnja” di sini, ialah tiap2 pihak:

1) Di luar Mudjahidin, dalam lingkungan N.I.I., dan di luar lingkungan A.P.N.I.I.;2) Di luar Ummat Islam dan Pasukan2 Islam, didalam lingkungan RIK dan TRIK; tegasnja: tiap pihak, golongan, p

organisasi, perhimpunan atau perse-orangan, dengan tidak membedakan djenis, tingkatan, kedudukan, bangsa dan

kejakinan dan ideologi, dalam lingkungan RIK dan TRIK.

B. Kepada mereka itu diperma’lumkan:1) Barang siapa membantu, mengikuti, memihak dan membenarkan RIK dan TRIK, dengan tjara, bentuk dan sifat

manapun djuga (lisan, tulisan, ‘amal-perbuatan dan lain2 sebagainja), maka mereka itu dianggap Musuh Negara Is

Indonesia, Musuh Islam dan Musuh Allah; dan2) Karenanja, mereka diperbuat dan diperlukan, sebagai Musuh N.I.I., Musuh Islam dimasa perang, dan boleh didj

hukuman berat atas mereka ,atas pertanggung-djawab Komandan atau/dan Panglima jang bersangkutan.

Hendaklah tiap2 jang bersangkutan dan berkepentingan mendjadi ma’lumlah adanja.C. Sebagai penutup dalam sambutan ini, baiklah kami njatakan sepatah dua patah kata, mengenai Ra’jat dan nasibn

1) Ra’jat merupakan faktor jang terutama dan terpenting, sjarat muthlak dalam bentuk dan wudjud negara, serta ma

rukun jang amat penting dalam susunan tenaga dan organisasi negara !

2) Lebih2 lagi, pentingnja kedudukan ra’jat tampak didalam Perang Totaliter, jang kini lagi berlaku antara NII dan

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 127/205

 

walau dalam ukuran ketjil2an sekalipun.

3) Perang bererti bukan hanja perebutan kekuasaan negara, melainkan djuga perebutan Ra’jat, perebutan dasar atau

fondament negara.4) Oleh sebab itu, maka pada ‘umumnja bolehlah dikatakan, maka pada ‘umum-nja bolehlah dikatakan, bahwa “ba

siapa dapat merebut dan menguasai ra’jat, maka ialah jang akan menang”. Tuntunan dalam hal ini, periksalah: Siar

MKT2, jang bersangkutan.5) Lebih2 lagi, di sini (Indonesia) kita menghadapi satu “fait accompli” (kenja-taan jang muthlak) jang gandjil: “Du

kekuasaan, dua dasar hukum, dua pemerintahan, di dalam satu negara dan mempunjai satu ra’jat jang sama”. Sehin

dalam perang jang berlaku antara NII dan RIK, tidak dikenal garis demarkasi.6) Oleh sebab itu, maka Ra’jat mendjadi alat dan sjarat dalam perdjuangan, maka Ra’jat mendjadi alat dan sjarat da

 perdjuangan, lapang berkuah-darah, medan pertempuran, gelanggang peperangan, jang atjapkali memba-kar-

menghanguskan segala apa jang dilaluinja.

Hukum Allah harus berdjalan, sunnatillah harus berlaku. Tiada pilih kasih dan perketjualian di dalamnja.Barang apa jang malang-melintang patah, jang membudjur hantjur!

Kalau bukan perintah Allah, tugas muthlak dari Allah langsung, kiranja tidak seorang Mudjahid jang sanggup angk

sendjata, mengingat kepedihan dan penderitaan Ra’jat jang boleh timbul daripadanja!

Tetapi......tiada ksatrija jang enggan melihat darah!Tiada baji jang lahir, melainkan disertai dengan tjurahan darah!

Tiada kemuljaan tertjapai, tanpa penderitaan!Tiada kemenangan, tanpa perdjuangan (perang)!

Dan tiada Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia, dlohir di dunia, melainkan harus disertai dengan runtuh--

djatuhnja RIK dan TRIK!

Dalam pada itu, dalam menghadapi perang dewasa ini, mengenai nasibnja Ra’jat kedepan, hendaklah selalu kita berpegangan kepada pedoman: “Bawa-lah U.I.B.I. --djuga Ra’jat-- kearah Mardlotillah! Kalau perlu, dengan paksa

Tertimbang Ra’jat mendjadi alat iblis la’natullah atau makanan dadjdjal djahannam, lebih baik kita lempar dia mas

dalam surga!D. INTAHA.

M.B.S., 3 September 1953.Wassalam,

Kuasa Usaha Komandemen Tertinggi

Angkatan Perang Negara Islam Indonesia

IDARUL HUDA

MA’LUMAT PEMERINTAH Negara Islam Indonesia 31 Desember 1949

Bismillahirrahmanirrahim

MA’LUMAT PEMERINTAH Negara Islam Indonesia

Barang disampaikan Allah kiranja kepada sau-dara-saudara sebangsa dan setanah-air, di seluruh Indonesia.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 128/205

 

Firman Allah :

Wa qullil-haqqu min rrobbikum, Faman sja-a fal-ju’min,Waman sja-a fal-jakfur…

“Dan katakan (olehmu, Muhammad!) Haq itu dari Tuhanmu! Maka barang siapa hendak iman, imanlah! Dan baran

hendak kufur, kufurlah…(Al-Kahfi, ajat 29).

KALAH-ACHIR.

1. Alhamdu lillahilladzi arsala rasulahu bilhuda wadinil haqqi lijudh-hirahu ‘aladdinni kullihi, walau karihal musjr

Allahumma! Ijjaka na’budu wa ijjaka nasta’in, ihdinas siratal-mustaqim.2. Hingga kini sudahlah tjukup besarnja (goodwill) kami, terhadap kawan2 dan saudara2 sebangsa dan setanah air.

1) Seruan pertama berisi peringatan-peringatan penting, bagi saudara2 sekalian, terutama mengingat nasibnja ra’jat

Indonesia. Periksalah Ma’lumat Imam No. 7 bertarich 21 Desember 1948.

2) Peringatan jang kedua merupakan Menifes Politik Negara Islam Indonesia No. I/7, bertarich 26 Agustus 1949,3) Peringatan jang Ketiga dituliskan dalam Ma’lumat Negara Islam Indonesia No. I/7, bertarich 10 Oktober 1949. S

 jang Ketiga ini berachir pada sa’at diper’-umumkan berdirinja RIS (Republik Indonesia Serikat).

3. Maka kini sampailah sa’atnja kami menjatakan :

1) Bahwa kami merasa telah tjukup menunaikan kewadjiban kami, terhadap kepada ‘Azza az-Djalla, sekedar jang bdengan wadjib dakwah kepada kawan-kawan dan saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

2) Bahwa kesempatan (termijn) jang terachir, jang telah disaipaikan kepada saudara tiga kali berturut-turut itu, sudlampau.

4. Kepada saudara2 jang insjaf, kemudian daripada peringatan2 tsb. –lalu ikut serta dalam perdjuangan sutji, menu

tugas Ilahy, menggalang Negara Kurnia Allah—, dengan ini kami njatakan Alhamdulillah, diperbanjak-banjak terim

kasih. Kemudian selamat berdjihad! Pada djalan Allah! Karena Allah! Inna fatah-na laka fat-ham mubina… Insja ABismillahi…., Allahu Akbar !!!

Madinah Indonesia, 31 Desember 194910 Rabi-ul Awal 1369

PEMERINTAH NEGARA ISLAM INDONESIA,

Imam: S.M. KARTOSOEWIRJO

------Ζ Ζ Ζ  ------

STATEMENT PEMERINTAH Negara Islam Indonesia 7 September 1950

Bismillahirrahmanirrahim

STATEMENT PEMERINTAH Negara Islam Indonesia

Barang disampaikan Allah kiranja kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah-air, di seluruh Indonesia.

Sembojan : Bawalah Ummat Islam Bangsa Indonesia ke arah Mardlotillah. Kalau perlu dengan paksa!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 129/205

 

Pedoman : Tiada wadjib dan tugas jang maha sutji, melainkan hanjalah wadjib dan tugas: “Menggalang Negara Ku

Allah” Negara Islam Indonesia.

Hal : Tindjauan dan Sikap-Pendirian Kedepan

Assalammu’alaikum warahmattullahi wabarakatuh

1. Alhamdulillah! Sekalian pudji kepada Dzat Jang Maha Kuasa, jang telah berkenan memberi perlindungan, kekuadlahir bathin, hidajat dan taufiq jang sempurna, sehingga pada setiap hambanja terbukalah kesempatan jang seluas-

untuk melakukan tugas sutji, tugas Ilahy. Allahumma! Ijjakaa na’budu, wa ijjaka nasta’in ihdinas-sirathal-mustaqim

Bismillahi, tawakalna ‘ala-Llah, lahaula wala quata illa bi-Llah!2. Situasi dunia pada dewasa ini merupakan minjak dalam periuk, jang sekelilingnja penuh dengan api jang lagi me

njala, jang setiap sa’at dapat mendjilat kepadanja. Praktis, perang Dunia ke III sudahlah dimulai, sedjak mula petja

Korea, 25 Djuni 1950. Hanjalah baru sampai kepada tingkatan pertama (eorste stadium). Sedikit waktu lagi, djika p

telah di’umumkan oleh salah satu pihak —blok Amerika atau blok Russia—, maka pada sa’at itu pula seluruh duniterlibat dan terseret da-lam api peperangan jang maha dahsjat, jang orang belum dapat mengira-ngirakan, betapaka

gerangan perdjalanan proces-dunia itu dan ‘akibat daripadanja.

3. Sepandjang hitungan manusia, maka petjahnja Perang Dunia ke III tidak akan djauh lagi, bahkan agaknja amat d

sekali. Wallahu ‘alam. Hanja Allah pulalah jang mengetahui.4. Djika terdjadi Perang Dunia ke III itu dengan idzin Allah djua —, maka automatis menjalalah Revolusi Dunia. R

 jang akan timbul dalam tiap2 negara. Djuga di negara kita, “Indonesia”. Insja Allah.5. Pada sa’at ini kita belum perlu memperhitungkan pihak mana ang menang atau kalah, atau belum perlu pula men

ngirakan atau meramalkan ‘akibat daripada Perang Dunia ke III itu, melainkan sementara ini tindjauan kita akan te

kepada nasibnja Negara dan Agama di tanah air kita sendiri, dimasa mendatang jang dekat.

6. RIS dalam bentuk lama atau baru (RIS baru) dapatlah neutral dalam Perang Dunia ke III jang akan datang? Sepa perhitungan politik internasional, maka mau tidak mau RIS akan terseret dalam Perang Dunia itu. Dan kalau RIS ik

dalam Perang Dunia j.a.d., maka ia akan memihak pada blok Amerika. Demikian perhi-tungan ahli politik dan mili

hingga pada sa’at ini, dengan perhitungan “kans” 90%.7. Sementara itu, tiap pihak, terutama jang berideologi —Islamisme, Nasionalisme dan Komunisme—, sudahlah m

 persiapan, dalam tiap-tiap lapangan, meng-hadapi setiap kemungkinan dimasa amat kritis itu.Dengan keadaan jangdemikian, maka tiap-tiap manusia jang suka mempergunakan akalnja dapatlah mengira-ngirakan, betapakah gerang peristiwa2 jang akan terdjadi selama masa kritis itu. Dalam penglihatan kita, sedikitnja akan terdjadi. Perang Segi-

antara Islamisme, Nasionalisme dan Komunisme. Belum terhitung pihak Belanda, jang rupanja tidak akan “diam”.

Periksalah kembali : (1) Peristiwa Westerling, (2) tangkapan atas Sultan A. Hamid II, (3) peristiwa-Makasar, sedjaAzis hingga jang achir-achir ini, (4) sual Republik Maluku Selatan, (5) dll lagi. Perampok, Perampas, Pentjuri, Pen

dlls., jang tentulah akan mengambil kesempatan untuk memainkan “rol”-nja. Wal-hasil— akan terdjadi huru-hara,

 berbagai ragam dan arah-tudjuan-nja.

8. Nistjajalah daripada pihak ‘arif-budiman, ahli-politik dan filsafat, dan lain-lain pihak “pacifisten” (Tjinta damai,atau tidak dengan alasan) akan tjoba2 meng-hindarkan dunia dari api peperangan dan api bara revolusi itu. Tapi, In

Allah, rupanja usaha jang tampaknja “humanistis” atau “mono-humanistis” itu tidaklah akan berhasil. Karena duni

sendirilah jang telah berabad lamanja mengandung ‘anasir2 “kotoran-dunia”, jang menjebabkan tumbuhnja perangdan Revolusi Dunia itu. Kiranja belum tjukup kotoran2 dunia itu dibasmi dan dienjahkan selama Perang Dunia ke

II. Melainkan sepandjang perhitungan sjari’at, maka per-lulah —bahkan hampir “wadjib”— tumbuhnja Perang Dun

III dan Revolusi Dunia itu. Pendek-pandjangnja “selama Ke’adilan Allah, dengan di dunia damai, aman dan tentera9. Apakah jang mendjadi “maf’ul” (objekt) terpenting dalam dan selama “huru-hara” itu?

1) Perebutan Kekuasaan

A. Pihak Pemerintah RIS atau RI baru, akan mempertahankannja.

B. Pihak Komunis akan “menjerobot”, dengan “coup d’etat” (perampasan kekuasaan —batjalah: Kup-de-ta), milite

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 130/205

 

 politis.

C. Pihak jang lainnja pun tidak akan ketinggalan. Apalagi Negara Islam Indonesia/Ummat Islam Bangsa Indonesia

sudah memproklamirkan kemer-dekaanja, pada tanggal 7 Agustus 1949.2) Perebutan Daerah.

Masing2 tentulah mentjari daerah, sebagai basis, dan pangkalan. Periksalah: Manifest Politik No. I/7, 26 Agustus 1

Bab VIII, angka 6, 7 dan 8, Ichtisar III!3) Perebutan Ra’jat

Dalam hal ini Ra’jat harus pandai menentukan nasibnja sendiri.

A. Pihak RIS atau RI baru, akan “menasionalisirnja”.Pandangannja terhadap Agama jang manapun “neutral”.

B. Pihak Komunis —jang sementara itu mungkin memproklamirkan “Republik Sovjet di Indonesia”— akan “mem

komunis-kan”-nja. Pendirian pihak ini terhadap semua agama “anti”. Djadi kalau ada pihak Komunis “tidak anti ag

maka mereka itu adalah komunis palsu atau gadungan. Agama dipa-kai “kamuflase” (kedok), bagi memikat hati raAwaslah! dan Waspada!

C. Pihak Negara Islam Indonesia/Islam akan “meng-Islamisir”-nja hingga “Islam-minded” dan Allah minded” 100

Lebih landjut, periksa dan banding-kanlah dengan karangan Huru-Hara “Mendjelang Dunia Baru”, Darul Islam, at

 Negara Islam Indonesia”, k. 18 - 25, k. 35 - 49 dan karangan Abu Darda “Ad-Daulat-Ul-Islamiyah”, k. 18 - 32 !10. Tiap2 sesuatu ada batasnja; ada pangkal dan ada ujungnja.

Demikian pula tentang satu wadjib sutji, jang bernamakan “Djihad”, menggalang Negara Kurnia Allah, Negara IslIndonesia.

Adapun batas “Istitha’ah” dalam melakukan Djihad, tegasnja: Udjungnja wadjib djihad bagi tiap2 Muslim dan Muk

terutama Mudjahid, dan bagi seluruh Ummat Islam Bangsa Indonesia, ialah sampai kepada terdjadinja Damai Dun

Lebih tegas lagi, djika dikatakan: Apabila sampai kepada waktu dilangsungkan Per-djandjian damai (Vredos-Verraseluruh dunia, kemudian dari pada selesainja Perang Dunia ke III dan Revolusi dunia jang akan datang, Ummat Isl

Bangsa Indonesia masih djuga belum mempunjai milik menerima Kurnia Allah jang maha besar berwudjudkan neg

islam Indonesia, maka waktu jang amat berharga bagi seluruh Ummat Islam itu, untuk melakukan wadjib sutji, sudlampau. Djangan diharapkan, bahwa dalam waktu 10, 100, atau 1000 tahun lagi, kita akan menemui sa’at “mustari

kritik jang serupa itu. Sa’at petjahnja Perang Dunia hingga damai Dunia, sa’at dimana Allah akan menentukan nasitiap2 Ummat.11. Walaupun kita jakin dengan se-penuh2 kejakinan, bahwa pada sa’at jang mustari itu -- ‘ibarat lailatul-qadar-- A

akan mendjurahkan Anugerah dan Kurnianja jang maha besar itu, jang sedikitnja merupakan “Negara Basis” atau

“Madinah Indonesia”, dan lebih djauh “Daulatul-Islamiyah”, tapi mungkin Allah bewrkenan sebaliknja dari pada ittimbullah pertanjaan dalam hati kita masing2: “Apakah gerakan sikap kita, Ummat Islam bangsa Indonesia, djika s

 pada sa’at jang terachir itu, Ummat Islam bangsa Indonesia tidak mempunjai milik untuk menerima Kurnia Allah j

maha-besar itu?” Djawabnja dengan ringkas:

1) Djika terdjadi demikian, maka anggapan itu dalam anggapan Ummat Islam Bangsa Indonesia berarti “Qijamah”Qijamah wustha atau Qijamahnja suatu Ummat dan Bangsa. Qijamah dalam pandangan hukum, karena pada waktu

 bukanlah hukum2 Allah jang sutji jang berlaku di Dunia, melainkan hukum manusia, hukum dahry, hukum kuffar.

2) Sedang djika hukum (stelsel) jang berlaku di dalam suatu negara ‘bukan hukum Allah”, maka haramlah bagi tiapMuslim dan Mu’min, terutama Mudjahid hidup di dalamnja.

3) Haramlah hukumnja bagi tiap2 Muslim dan Mu’min dan Mudjahid, didjadjah oleh siapa dan berwudjud bagaim

djuga, terutama djika didjadjah dalam ideologi.4) Oleh sebab itu, djika kedjadian sesuatu jang tidak kita harapkan itu, maka sikap tiap2 Muslim, Mu’min dan Mud

hanja satu dan jang penghabisan:

Juqtal au Jaghlib

Atau dengan kata lain : Membasmi segala kafirin dan kekufuran hingga habis/ musnah dan Negara Kurnia Allah be

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 131/205

 

dengan tegak teguhnja dibumi Indonesia. Atau mati sjahid dalam Perang Sutji!

12. Semoga Allah berkenan membenarkan dan meluruskan perdjalan Ummat Islam Bangsa Indonesia, dalam menu

wadjib dan tugas sutjinja: menggalang NE-GARA KURNIA ALLAH, Negara Islam Indonesia! Insja Allah, Amin.13. Inna fatahna laka fat-ham mubina .... Insja Allah. Bismillah ........ Allahu Akbar!

Mardlotillah, 7 September 195024 Dzul-qaidah 1369

KOMANDEMEN TERTINGGI ANGKATAN PERANGPEMERINTAH NEGARA ISLAM INDONESIA,

Imam/Plm.T.: S.M. KARTOSOEWIRJO

MANIFESTO POLITIK NEGARA ISLAM INDONESIA

MANIFESTO POLITIK 

 NEGARA ISLAM INDONESIA

Oleh:

I. HUDA

KUASA USAHA

KOMANDEMEN TERTINGGI ANGKATAN PERANG NEGARA ISLAM INDONESIA

Bismillahirrahmanirrahim

Assalammu’alaikum W. W.

BAB I: MUQODDIMAH

1. Alhamdulillah, wasj-sjukru rillah! Allahu Akbar. Segala pudji hanja bagi Allah, Dzat Maha Tunggal. Dzat Pelin

 para Mudjahidin, Dzat Pendjaja dan Pemenang Tentara Allah, Tentara Islam Indonesia.Mudah2an selandjutnja hingga ia berkenan mendlahirkan keradjaannja, di tengah-tengah dan ra’jat nusantara Indon berwudjudkan: Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia. Insja Allah. Amin.

2. Sjahdan, di tengah-tengah serangan badai dan gelombang International jang hebat dahsjat, di tengah-tengah tauf

menderu-deru jang menggetarkan dan menggem-purkan seluruh dunia, maka tepat pada saat jang genting-runtjing Heru Tjokro tiba! Heru Tjokro bersabda! Heru Tjokro berbuat! Kiranja ada guna dan faedahnja, djika kami sadjika

keterangan dan penerangan jang serba ringkas atas: Apa ge-rangan jang dimaksudkan dengan nama dan istilah “He

Tjokro” itu.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 132/205

 

1). Kalimat “Heru” —biasanja dipakai di dalam rangkaian dan gubahan kata “hera-hero”, atau “hera-heru”—, bole

diartikan : “huru-hara, revolusi, atau perang, suatu tanda dan alamat akan timbulnja suatu perubahan ‘alam dan ma

 jang tjepat, meninggalkan zaman lama riwajat “nan usang”, mendjelang zaman baru, zaman dlahirnja kebesaran daKe’adilan Allah dipermukaan bumi, zaman jang membarukan sesuatu jang lama dan lapuk, zaman jang menimbulk

mentjiptakan barang sesuatu jang baru.

2). Kalimat “Tjokro” menggambarkan suatu machluk Allah, suatu pesawat dan alat Allah, jang menguasai dan memroda dunia”, roda “Tjokro Penggilingan”, menudju kepada suatu arah dan menurutkan suatu rentjana jang tertentu,

kehendak dan kekuasaan Allah, menudju Mardlotillah sedjati: Keradjaan Allah di dunia atau Negara Kurnia Allah,

Islam Indonesia.Kalimat “Tjokro” dipakai dan dipergunakan —terutama di dalam buku-buku tambo dan riwajat purba—, untuk 

menundjukan nama “seorang” hamba-Allah jang setengah gaib, jang lazim pula disebut “Risjadullah” (lelaki kekas

 pembela Agama— Allah), jang pada garis besarnja memiliki sifat-sifat;

a. Pembawa amanat Allah, berwudjudkan Kebenaran dan Ke’adilan, sepandjang hukum dan adjaran sutji, tuntunan b. Pelepas dan pembebas (verlosser) bagi segenap perikemanusian, daripada bentjana dan malapetaka dlahir dan ba

didunia hingga di achirat kelak;

c. Pembela Agama Allah dalam arti kata jang luas:

a) Merupakan “Ksatrija Sutji”, Pahlawan Agama, Panglima Perang dan pemimpin Revolusi, dimasa huru-hara, dim perang;

 b) Berwudjudkan “Wiku Sutji dan Pendhita Sakti”. Pemimpin Ummat manusia dalam menunaikan tugas sutjinja,mempersembahkan dharma bhaktinja kepada Dzat Rabbul-’Izzati. Sehingga dengan karenanja, ia mendjadi tjontoh

tauladan, memberi tuntunan dan pimpinan kepada masjarakat sekelilingnja, jang bertuhankan kepada Allah dan ber

kan kepada Muhammad, Rasulullah Clm.

d. Pelaksana dan pendlahir Ke’adilan Allah didunia, berdasarkan kepada tuntun-an Ilahy jang sutji murni dan adjarnja, jang dengan karenanja berlaku:

a) Keras terhadap tiap2 pemungkir, penolak dan pelanggar hukum2 sutji, hukum Ilahy;

 b) Lunak dan kasih sajang kepada barang siapa jang ta’luk-tunduk dan tha’at kepada Allah dan Rasulnja, beserta UAmri-Nja; sesuai dengan amanat sutji “.... asjidda-u ‘alal kuffar, ruhama-u bainahum....”, melindas barang sesuatu

malang melintang!3). Inilah beberapa sifat, jang mendjadi bawaannja (ruping) hamba Allah, jang biasanja diberi gelaran “Heru TjokroPembasmi setiap musuh Allah, musuh petjinta dan pembela Agama Allah, musuh segenap Mudjahidin, musuh Neg

Kurnia Allah, dan musuhnja Negara Islam Indonesia.

4). Di dalam riwajat purba kalimat “Tjokro” itu dikenal pula sebagai nama sebuah “sendjata sakti”, sendjata “peng bukit, penjapu, pembelah angkasa, dan pengering lautan (air)”, jang hanja dipergunakan dimasa sukar-sulit, disa’at

 besar, Perang Brata Juda Djaja Binangun. Di dalam karangan ini, kalimat “Tjokro” dalam ma’na “Sendjata Sakti”,

diartikan:

a. Penjapu masjarakat djahiliah, pembela gelap gulita, jang lagi meliputi dan menjelubungi seluruh Indonesia, kare perbuatan2 anak dadjdjal la’natullah, beralih mendjadi terang benderang, terang tjuatja, lepas daripada gangguan k

tabir, sehingga tampak dengan djelas: apa dan betapa keadaan sesung-guhnja;

 b. Pembasmi barang siapa jang chianat dan murtad, kufur dan munafiq, tjurang dan serong, pendjual Agama dan Ntegasnja: segala anak-tjutju iblis la’natullah, jang kini masih leluasa erkeliaran ditengah2 masjarakat dan ra’jat Indo

dan achir kemudiannja: Sji’ar-ul-Islam akan menampakkan tjahaja jang tjemerlang —tanda turunnja Nur Ilahiyah d

Muhammadiyah— dipermukaan bumi Allah Indonesia.c. Pembeda dan pemisah —sesuai dengan kalimat Al Furqan didalam Al-Qur’an, sebagai salah satu namanja Kitab

 —, jang dengan karenanja, membedakan dan memisahkan haq daripada bathil, benar daripada salah, iman daripada

tha’at daripada ma’sjat, djudjur, setia dan ‘adil daripada serong, tjurang dan munafiq, Islam daripada murtad.

5). Sekali “Heru Tjokro” melepaskan anak panahnja (Panah Tjokro) Insja Allah, sekali itu pula agaknja akan mentj

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 133/205

 

keperluan hadjatnja, sebagai langkah dan tindakan langkah jang pertama :

a. Membuka kedok “buta terong” jang berpakaian “ksatrija” dan menelanjangi “penipu” dan “pengchianat”, jang se

menakan dirinja “pemimpin” dan “pembela” ra’jat ; b. Melepaskan ra’jat daripada tjengkraman “sjaitan merah”, jang menamakan dirinja “pembebas manusia”, dan

c. Memimpin dan menuntun ra’jat. Ke arah maqam jang dilimpahi rahmat dan ridla Ilahy, kearah Mardlotillah sedj

6). Dengan keterangan ringkas jang tsb. di atas, tjukuplah kiranja untuk menjatakan himmah dan minat kami :mempergunakan nama “Heru Tjokro” sebagai nama daripada Manifesto Poitik Negara Islam Indonesia Nomor: V/7

Semoga Allah berkenan membenarkan, memberkahi dan meng-idjabah barang apa jang dipandjatkan kehadirannja

harap dan du’a, sebagai letupan djiwa dari-pada pengarang beserta seluruh pedjuang sutji jang lainnja, jang lagi tenmelaksanakan dharma bhaktinja kepada Dzat Maha Tunggal. Jang Maha Kuat: Dzat Waahid-ul-Qahhar! Amin.

3. Selain daripada itu, pernjataan “Sabda” (medar sabdo Dj.) itu dilakukan tepat pada hari tanggal 7 Agustus 1952,

 peringatan Ulang Tahun Ketiga daripada Prokla-masi berdirinja Negara Islam Indonesia, ialah hari besar jang berse

dimana tiap2 Ummat Islam terutama Mudjahid, patut, harus dan wadjib: Membesarkan Allah! Allahu Akbar!1). Membesarkan Allah dengan tekad jang sutji dan kejakinan penuh, tasdiq bil-qalbi, dalam arti kata: Menanam da

mejakinkan akan benarnja ideologi Islam dalam dada dan djiwa setiap Mudjahid, sehingga mendjadi “Allah minde

Islam-minded, dan Negara Islam Indonesia-minded” 100%.

2). Membesarkan Allah, dengan pernjataan (Bai’at kepada Allah) iqrar bil-lisan, jang menundjukkan akan keinginakesanggupan setiap Mudjahid, menunaikan tugas sutji, dengan segenap djiwa raganja: li ilai Kalimatillah, meluhur

Agama Allah lebih daripada sesuatu diluarnja.3). Membesarkan Allah dengan bukti njata, qabul bil-’amal, dengan ‘amal dan usaha dlahir bathin chas dan ‘am, sj

dan idjtima’iyah bagi mendlahirkan Kebesaran dan Ke’adilan Allah didunia, dan bagi Membina-mendukung Negar

Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia.

4). Wal-hasil, pada hari besar ini terdj’adilah suatu peristiwa jang besar, sabda jang besar, pernjataan seorang jang Heru Tjokro Ridjalullah, suatu tjurahan rahmat jang besar, jang timbul hanja karena Kebesaran Allah semata. Deng

tolong dan Kurnia-nja djua. Semoga Allah berkenan memandaikan dan mentjakapkan kita sekalian jang membesar

dan semoga Ia berkenan pula membesarkan kita sekalian, para Mudjahidin dan seluruh Ummat Islam Bangsa Indonsehingga kita didjadikannja mendjadi Ummat dan Bangsa jang besar, karena membesarkan Dia dan karena dibesar

 jang dengan karenanja patut dan mustahiq menerima kurnianja jang maha besar: Negara Kurnia Allah, Negara IslaIndonesia.4. Sabda Heru Tjokro di atas kami susun sebagai karangan, dengan bentuk brosur (brochure) ketjil, jang memuat ti

atas tanah-tumpah-darah kita, “Indonesia” Kini dan Kelak. Dalam pada itu, terlebih dalu kita akan menengok perdj

riwajat perdjuangan ummat manusia, Bangsa Indonesia, sedjak setengah abad jang lampau. Riwajat nan usang ini, diselidiki. Didjeladjah dan ditindjau dengan seksama, sebab apa jang kita hadapi dewasa ini, tiada lain, hanjalah se

natidjah (resultante) daripada perdjalanan Ummat dimasa jang telah silam itu.

Riwajat selalu mengulangi dirinja, dengan lambat ataupun tjepat, menudju kepada tingkatan jang lebih tinggi, tjerd

sempurna. Dari masa kemasa jang berikutnja, riwajat ummat manusia selalu mengalami dan menderita pelbagai ke(tustand) dan kedjadian (proces), menghadapi masa pasang dan surut, masa naik dan turun, sesuai dengan sunnati-L

(hukum Allah) dan sunnatuth-thabi’ah (hukum2 alam — natuuretten), jang berlaku atas semesta ‘alam mungkin in

Semuanja itu berlaku, dengan karena kehendak dan kekuasaan serta Rentjana Allah semata, Dzat Wahid-Ul-Qahha berbuat segala sesuatu menurut kehendaknja.

Kemudian, daripada apa jang kini kita hadapi sebagai dunia, masjarakat, ummat, negara dan lain2 bentuk daripada

nja Kekuasaan dan Kehendak Allah itu, maka bagi tiap2 ahli pikir, tiap2 sardjana, tiap2 ahli-filsafah dibuatnja dan kannja bahan2 untuk meraba-raba dan membuat gambaran atas “apa jang boleh dan mungkin terdjadi daripadanja”

gambaran jang berupakan “harapan” ummat manusia, dikala jang akan tiba. Dengan karena Allah, merupakan Hida

taufiq dan Hidajatullah, jang boleh dilimpahkan atas tiap2 hambanja jang bidjak-budiman, maka ditjobanjalah men

tabir jang gelap dan tirai besi jang kuat, jang membuka pintu gerbang baginja: meneropong kedjadian dan keadaan

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 134/205

 

 jang mendatang, seakan-akan merupakan ramalan akan riwajat kedepan. Alangkah untung besar dan bahagianja tia

ummat manusia, jang dikurniai milik, mempunjai pemimpin dan penuntun, sardjana dan pudjangga, ulama dan tjer

 pandai, jang dipandaikan dan ditjakapkan oleh-Nja memimpin dan menuntun, membimbing dan mengasuhnja, kesuMardlotillah!

Semoga harapan dan du’a daripada pengarang ini, jang tumbuh daripada ichlas dan sutji hati semata, bagi keperlua

dan ummat manusia, terutama bagi Ra’jat Indonesia dan Ummat Islam Bangsa Indonesia chususnja, dibenarkan, didan dilaksanakan-Nja, untuk mentjukupi berlakunja suatu chilqah sutji (heilirooping) mentjurahkan rahmat bagi se

ummat manusia di dunia dan semesta alam. Amin.

-------Ζ Ζ Ζ  -------

BAB II: NASIONALISME

1. Di bawah ini akan diberikutkan “chulasoch Sedjarah daripada Bangkit dan Berkem-bangnja Aliran Semangat da

Saluran Pikiran”, selama setengah abad, di Indonesia. Semuanja dibuat dengan amat ringkas, tindjauan selajang pa

tetapi tjukup djelas dan tegas, sehingga setiap pembatja boleh mendapat gambaran jang sempurna, atas segala sesuterdjadi dan mendjadi di nusantara Indonesia. Terlebih da-hulu, kami mulaikan dengan Nasionalisme.

2. Tahun 1905, tahun kemenangan Djepang atas Russia, tahun kemenangan Timur atas Barat, tahun pembuka halamdalam sedjarah dunia, bagi benua Asia terutama, terdengar dan berkumandanglah di seluruh Asia, sebagai tjanang p

 jang membangunkan dan membangkitkan ummat bangsa manusia —, dari tidurnja jang njenjak, berabad-abad lam

Kepertjajaan dan kejakinan “nan usang” dan lapuk (inferieur), jang salah dan keliru, sifat-thabiat jang hina dan ren(minder-waardigheidsoomplexen), beralih dengan segera sifat dan bentuknja, tjorak dan ragamnja, mendjadi keper

dan kejakinan, sifat thabiat jang sebaliknja, merang-kak-rangkak dan berangsur-angsur, sesuai dengan suasana dan

gelap gulita, jang masih amat tebal meliputi dan menjelubungi benua Asia pada waktu itu.3. Djika pada waktu itu, di Tiongkok Dr. Sun Yat Sen mulai menundjukkan minatnja jang besar, untuk melepaskan

Tionghoa daripada kungkungan dan tjengkra-man Imperialisme dan Kapitalisme Barat, jang dengan kuat dan mega

menantjap-kan kekuatan dan kekuasaannja atas hampir tiap2 pendjuru Asia, maka di Indonesia para kaum terpeladjgolongan pertengahan menampakkan kesadarannja atas nasib bangsa dan tanah airnja dalam tingkatan pertama, den pendirian suatu perhimpunan kebangsaan, bernamakan: “Tri Koro Dharmo” (Tiga Tudjuan jang Utama, 1908). Dar

ketahun, benih pertama itu hidup dengan suburnja, di tengah2 masjarakat pertengahan pada waktu itu. Setelah men

tjoba dan goda sederhana, maka perhimpunan tersebut beralih bulu, tjorak dan ragamnja, mendj’adilah “Budi Utom4. 22 tahun kemudian daripada tumbuhnja benih pertama itu, maka timbullah aliran kebangsaan muda, jang djauh l

revolusioner, lebih kreatif, lebih realistis dan progresif, dengan lahirnja Partay Nasional Indonesia (PNI), di bawah

 pimpinan pemimpin-pemimpin muda jang berapi-api semangatnja. Di antara pemimpin2 kebangsaan muda ini, a.l. baiklah kiranja disebut nama2: Ir. Soekarno. Drs. Mohd Hatta dan Sjahrir, jang memegang peranan penting di dala

Pada achir 1927 itu djuga, maka didirikanlah satu lembaga politik, antara perhimpunan2 politik jang ada pada masa

antaranja PSII (Party Sarikat Islam Indonesia) di bawah pimpinan HOS Tjokroaminoto dan H.A. Salim; Studieclub

Surabaja, di bawah pimpinan Dr. Sutomo; Studieclub Bandung; Kaum Batawi, di bawah pimpinan Moh. Husni Thadll.– dengan nama: Permufakatan Perhimpunan2 Politik Kebangsaan Indonesia atau PPPKI. Dengan pesat dan tjep

laksana garuda terbang di angkasa, PNI bergerak melalui perhimpunan2 politik jang lainnja, jang lebih tua daripad

mendjual “pelopor” (voorlopor) dan pendorong seluruh masjarakat Nasional Indonesia. Dengan tjerdiknja pemerindjadjahan Belanda pada waktu itu “mem-biarkan” letupan djiwa jang menjala-njala itu, sehingga achirnja terbakarl

Dengan ini dengan peristiwa ditangkap, ditahan, dihukum dan dibuangnja pemimpin2 nasional muda itu (Ir. Soeka

Moh. Hatta beserta kawan2nja), selesailah sudah riwajat pertama daripada aliran Kebangsaan muda itu, jang –untumemudahkan ingatan kita– bolehlah diberi nama P.N.I. I.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 135/205

 

5. Sebelum kita langsungkan langkah dan melandjutkan djedjak, untuk menindjau dari dalam dan kedalam, apakah

gerangan isi dan inti daripada gerakan kebangsaan muda itu, sehingga ia dapat memperoleh record jang menta’djub

Dalam rapat2 ‘umum sering didengung2kan satu theori jang menarik perhatian dan masuk meresap dalam darah dara’jat, sesuai dengan keadaan dan semangat, tjita-tjita dan harapan ra’jat hina-papa (proletar) pada dewasa itu, ialah

Marhainisme, atau dengan kata2 lain, Ploletarisme –Kera’jatan (djelata)

Di lain kali terdengar pula dengan terang dan tegas: theori Sosio-Demokrasi (Kera’-jatan menudju Ke’adilan Sosiahampir-hampir mirip kepada Nazi-Djerman atau Socio-Nasionalisme tjiptaan Adolf Hitler, atau Pascisme Itali ala B

Mussolini. Kiranja tidak djauh daripada kebenaran, djiwa kita gambarkan Marhaenisme itu sebagai “Chauvinisme”

(nasionalisme sempit) jang di dalam “realisasi dan krista-lisasinja” (perwudjudan) tidak hanja bertjorak “anti-kapitdan anti-imperialisme, tegasnja: “anti pendjadjahan”, melainkan menundjukkan djuga sifat “anti-asing” (orang dan

 barang). Dengan karenanja, maka timbullah aksi “ahimsa” (perlawanan tidak bersendjata, leidelijk verzet) dan usah

“swadesa” (mentjukupkan keperluan sendiri), kedua-duanja kiriman dari India, import dari M. Gandhi.

Walaupun nasionalisme sempit (Chauvinisme) menimbulkan bentji dan marah terhadap kepada sesuatu jang “asingdjalan keluar tampak pula dengan terang, bersifat Inter-Asiatis, jang pada lazimnja dinamakan Pan-Asiatisme. Sim

sembojan jang sering diperdengarkan dalam hal ini, ialah: Lembu Nandi India, Banteng Indonesia …. Dan Mataha

Djepang (dimasa pendudukan Djepang) dikatakan: di bawah sinar Matahari Dai Nippon). Dalam djurusan ini, mak

Asiatisme bolehlah kiranja dibandingkan dengan dibenua Eropa-Barat.6. Perlu pula diiperhatikan dan diperingati akan timbulnja satu model ideologi baru, ideologi tjampuran antara

nasionalisme Indonesia (waktu itu: Djawa) dan Sosial demokrasi Barat, merupakan sosial-demokrasi-Indonesia (InSocial Demo-cratie), dengan bentuk “Indische Partj”, satu perhimpunan assosiasi antara Timur dan Barat, di bawah

 pimpinan “Tiga Sedjoli”: Dr. Tjipto Mangunkusumo, Duwes Dekker (achirnja Setiabudi) dan Suwandi Surjaningra

(kemudian: Ki Hadjar Dewantara). Aksinja jang terutama, ialah “Indieweerbaar”.

7. Beberapa tahun kemudian daripada itu, setelah suasana politik di Indonesia agak reda, maka sisa-sisa semangat daliran kebangsaan muda –jang telah ditanam didalam masjarakat, dan se-olah2 mati atau pingsan (latent)– bangunl

 bangkit kembali, jang achir kemudian lahir dalam bentuk dan sifat jang agak lunak (moderate), dengan nama:

A. Party Nasional Indonesia djuga (disingkat: P.N.I.) atau dengan istilah jang dipergunakan didalam karangan ini: Pkarena PNI ini boleh dianggap adik –djika diingati dan dihitung daripada “waktu kelahirannja”– daripada PNI I tsb

PNI II ini di bawah “pimpinan tidak langsung” dari Ir. Soekarno, jang pada masa itu masih dalam pembuangan.B. Pendidikan Nasional Indonesia (disingkat PNI djuga, atau dengan istilah jang dipergunakan dalam karangan ini:III), di bawah pimpinan Drs. Moh. Hatta, Sjahrir dll. lagi. PNI II dan III ini tidak dapat mentjapai tingkatan jang se

tingginja (culminatiepunt) daripada maksud dan tudjuan kebangsaan muda jang diharapkan dan ditjita-tjitakan sem

karena tangan besi pemerintah djadjahan Belanda pada masa itu menekannja dengan amat keras dan kedjamnja. Inttangkapan, pembuaian dan pembuangan (Boven Digul dan lain-lain tempat di Indonesia) adalah gambaran pagar da

 palang pintu besi, randjau dan bentjana, jang terbentang dengan dahsjatnja didepan tiap2 gerak dan langkah pemim

 jang berhaluan muda dan revolusioner. Mau tidak mau, mereka harus memper-hatikannja. Disa’at mereka agak len

lalai, kurang tertib dan hati2, di dalam pertjakapan dan perkembangan letupan djiwanja, maka pada sa’at itu pula mitu dianggap melanggar randjau, melanggar “keamanan dan keter-tiban ‘umum” (istilah pada waktu itu), didjeblosk

dalam terungku, jang memang sudah dipersiapkan oleh pemerintah djadjahan dan alat2 serta pesawat2nja.

8. Pada masa Djepang masuk dan duduk di Indonesia (1945) dan pemerintah djadjahan pindah ke Australia, maka satu usaha jang terutama dan pertama-tama sekali didjalankan oleh pemerintah dan tentara pendudukan Djepang, ia

membasmi dan membunuh semua party2 dan perhimpunan2 politik, dengan tjorak dan warna jang manapun djuga,

sampai habis-ledis. Ta’ diketjualikan PNI II dan III, jang senasib dengan kawan2 seperdjuangan lainnja “dikubur hdi “taman bahagia”, jang bernamakan Hookookai, satu tempat model “sangkar emas”, jang memang sudah direntja

dan dipersiapkan terlebih dulu oleh anak tjutju Dewi Amaterasu.

Bagi kaum Muslimin “taman bahagia” itu merupakan “Masjumi” (periksalah di bawah). Kembali kepada “taman b

atau “sangkar mas” itu, maka semuanja itu merupakan “medan bahkti tjiptaan Djepang dan agen2nja. Tiap2 bangk

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 136/205

 

itu mempunjai keleluasaan bergerak, sepandjang, seluas dan sebesar kawat berduri jang melingkari “sangkar mas”

 Njanjian lagu2 Djepang terdengar dengan meriah dan memikat hati, mengajun djiwa manusia ke satu arah salah da

ialah: persembahan kepada manusia jang Sintoisme dan hakko itjiu (impian “kema’muran Asia Timur Raja”).Bolehlah pula masuk tjatatan dalam sedjarah kebangsaan Indonesia, bahwa Soekarno-Hatta cs. Termasuk dalam go

“pemimpin-pemimpin terbesar dan tertinggi” (topleiders) –ingatlah: istilah “empat serangkai”, ja’ni Soekarno–Hat

Hadjar Dewantoro–K.H. Mas Mansur–, jang diperalat oleh kekuasaan Djepang, untuk mem-per-djepang-kan IndonRa’jat Indonesia. Di samping itu di dalam lingkungan Islam, tidak kurang2 harga dan pentingnja usaha dan daja K.

Wahid Hasjim beserta kawan2nja, untuk membunuh-mati menapis-ledis semangat Islam dan Usaha Sutji Ummat I

sehingga Ummat Islam menghadapi bahaja dan bentjana jang maha besar: sjirik, kufur dan murtad.Pada masa itu, Soekarno-Hatta cs. Mentjapai puncak “kemasjhurannja” sebagai agen imperialisme Djepang, teruta

sekali setelah Soekarno dapat mentjiptakan satu “ideologi” baru bernama “pantjasila”. Ja’ni: satu tjiptaan, satu tjam

masakan, jang terdiri daripada Shintoisme, hakko itjiu, Islam sjirik dan nasional-djahil. Keterangan landjutan atasn

 perik-salah di bawah! Didalam perlombaan dalam lapangan “memper-djepang-kan” Indonesia, maka tidak sedikit K.H.A. Wahid Hasjim beserta kawan2nja, jang hendak tjoba2 menjembuhkan “Mekkah” dengan “Tokio”, kepertja

Wahdani jah Allah dan Watsanijah (sjirik).

Sampai dimana benar atau tidaknja tuduhan “kollaborator” atas pemimpin2 agen Djepang: Soekarno cs. Wang Tjin

Cs., Chandra Bose cs., tidaklah mendjadi perbintjangan di dalam karangan ini.9. Dalam djurusan lain, di dalam kalangan pemimpin-pemimpin Indonesia, jang masih tetap terkandung dalam “sa

mas” itu, timbullah usaha2 menentang, menolak dan menghela, jang akan mentjoba dan berusaha melepaskan tjengfascis Djepang, jang amat ganas, kedjam dan serem itu, jang menjebabkan berdirinja bulu roma tiap-tiap orang jan

mengalami atau menjaksikannja. Adapun usaha ini, jang nanti akan ternjata menimbulkan buah dan natidjah jang a

 besar dan dahsjat dalam zaman revolusi nasional, adalah “gerakan di bawah tanah” gerakan gelap gerakan subversi

satu letupan daripadanja, jang mati dalam kandungan, ialah: peristiwa Singaparna, Tjilegon dan Kediri. Sungguhpu peristiwa2 itu (pembe-rontakan) merupakan usaha jang gagal, tetapi besarlah harga dan nilainja didalam perdjuang

sedjarah Indonesia, sebagai titik2 dab garis2 jang pertama jang menggambarkan minat dan hasratnja Bangsa Indon

terutama Ummat Islam, melepaskan belenggu dan rantai pendjadjahan dan pendudukan fascis Djepang.

------Ζ Ζ Ζ  ------

BAB III: ISLAMISME

1. Pada achir tahun 1911 dan awal 1912, barulah Ummat Islam mulai bangun dan ber-bangkit dari tidurnja. Dengan

 pimpinan Hadji Samanhudi Solo, dan kemudian dibantu, dilanjutkan dan dipimpin oleh Umar Sa’id Tjokroaminoto

didiri-kanlah Sarekat Dagang Islam (SDI) jang achirnja bernamakan kedjurusan sosial dan ekonomi, dengan dasar keagamaan (Islam), perhimpunan ini bersifat massal, meliputi seluruh Ummat Islam, sehingga gentaran langkah da

geraknja amat besar pengaruhnja, dan berkumandang djauh2, melintasi lautan seluruh nusantara, dari Atjeh hingga

Merauke. Di dalam dan terutama setelah Perang Dunia Pertama (1914-1918), dan kemudian daripada ditandatanga

 perdjandjian Damai Versailles (1919), maka pemerintah djadjahan Hindia Belanda mempergunakan taktik litjin: M bobokan bangsa Indonesia, dengan “pemberian hak2 politik” (walaupun amat sederhana dan ketjil sekali), sehingg

dibentuknjalah Volksraad dan badan2 kenegaraan jang lainnja.

Taktik ini didahului dengan hidangan “makanan jang lezat, manis dan gurih” –sesuai dengan lidah Indonesia—, beduurte tooslag, kenaikan pangkat, pemberian berbagai2 bintang, tanda-tanda djasa dll. Sementara itu, njanjian merd

“November-Belofte” dilagukan dengan meriahnja, di bawah pimpinan seorang kopelmeester, jang tjerdik, pandai,

dan bidjaksana, sesuai dengan tugasnja (Gubernur Djendral): Idenburgh. Njanjian jang serupa itu perlu didengungkan dan ditiupkan didalam tiap2 telinga bangsa Indonesia. Sebab djika ter

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 137/205

 

kerusuhan atau pemberontakan ra’jat, maka Pemerintah Belanda pada waktu itu belum mempunjai kekuatan jang

mentjukupi, untuk mengatasinja, bagi mempertahankan kedudukan dan kekuasaan pemerintah djadjahan Belanda,

Indonesia, sedang kekuatan dari negeri Belanda sendiri, tidak mungkin, begitu sadja dialirkan ke Indonesia, sebaga bantuan karena Belanda harus mempertahankan kebebasan (neutraliteit) negaranja.

Beberapa tahun kemudian daripada itu, pemerintah djadjahan Belanda menun-djukkan tangan besi dan melakukan

tindakan2 keras, dalam segala lapangan (zaman Gup. Djend. De Fook).2. Sementara itu Sarekat Islam beralih sifat dan usahanja, mendj’adilah sebuah perhim-punan politik, berdasarkan

keputusan Kongresnja di Madiun (1922). Party Sarikat Islam Hindia-Timur, dan 8 tahun kemudian berubah mendja

Sarikat Islam Indonesia (1929), Kongres Djakarta, dengan sendi dasar jang lebih kuat dan teguh, serta program polekonomis dll. jang lebih luas.

Dalam pada itu Sarekat Islam menderita kerusakan dan perpetjahan di dalamnja, dengan karena infiltrasi komunis

(periksalah di bawah, sehingga terbelah mendjadi Sarekat Islam Putih dan Sarekat Islam Merah, jang achirnja meru

 party politik jang senantiasa bertentangan satu dengan lainnja, ja’ni: Party Sarekat Islam Indonesia (P.S.I.I.) dan PaKomunis Indonesia (P.K.I.).

Dengan karena tekanan pihak pemerintah djadjahan Belanda waktu itu atas kaum pergerakan ‘umumnja, maka sika

(co-operation) mendjadi non (non co-operation). Mereka keluarlah dari badan2 perwakilan, jang dibentuk oleh pem

djadjahan pada waktu itu.3. Semasa keadaan politik di Indonesia agak panas dan perhubungan antara kaum pergerakan —terutama P.S.I.I.—

mendjadi tegang, maka terdengarlah dengan sajup-sajup tapi tjukup djelas dan terang: coup d’etat kaum Wahhabi,  pimpinan Abdul ‘Aziz ibnu Sa’ud, jang telah berhasil merebut kekuasaan negara, dari tangan Sjarif Husein, tangan

 boneka Inggris, di Djaziratul ‘Arab (1925).

Kemenangan kaum Wahhabi, dan pindahnja kekuasaan negeri Arab dari Sj Husain kepada A.A. Ibnu Sa’ud, tidak

 pengaruh, harga dan nilainja bagi perhimpunan dan pergerakan Islam di Indonesia. Dengan segera Ummat Islam diIndonesia mempersatukan diri, di dalam suatu (perwufakatan federasi), merupakan satu Blok Islam, jang lalu meng

utusannja kenegeri ‘Arab, ja’ni: ‘Umar Said Tjokro-aminoto dan K.H. Mas Masur (masing2 dari PSII, dan Muham

= MD).Kesempatan itu dipergunakan untuk menjelenggarakan sebuah Kongres Seluruh Alam Islam, jang Ummat Islam

Indonesiapun mendjadi salah satu angautanja, dengan nama: Mu’tamar-ul ‘Alam-il-Islamy farul-Hindisj-Sjarqiyah(M.A.I.H.S.), Kongres Seluruh Alam Islam tjabang Hindia Timur. Ichtisar Ummat Islam Indonesia kedjurusan PanIslamisme ini gagal, disebabkan karena halangan dan rintangan, saingan dan tantangan pihak imperialis (terutama I

karena Ummat Islam sendiri belum tjukup besar kesadaran dan himmahnja, untuk melaksanakan dan mewudjudkan

 buktinja Pan Islamisme itu, meskipun berpuluh-puluh tahun sebelum-nja telah diandjurkan dimulaikan oleh pemim pemimpin Islam Internasional jang amat masjhur seperti: Djamaluddin Al-Afghany, Muhammad Abduh dan Amir

Husainy. Setelah mati dan buntunja usaha Islam Internasional jang pertama itu, maka diutusnjalah untuk kedua kal

K.H. Agus Salim, ke negeri Arab. Maka dibentuknjalah sebuah perhimpunan Islam Internasional —pengganti H.A

kandas dan terdampar di lautan karang—, bernamakan: Ansarul-Haremain (Pembela kedua Tanah Sutji: Mekkah dMadinah). Selain daripada djalan-keluar melalui Pan Islamisme, maka Ummat Islam Indonesia (batja: PSII) mentja

djalan keluar kedjurusan Internasional “kiri dan merah-muda” (socialistis, social demokratis dan agak komunistis).

didapatnjalah hubungan administratif antara PSII dengan Liga anti-Imperialisme, anti-kapitalisme, dan anti-djadjahlembaga mana berpusat di Eropa Barat.

Usaha ini segera menemui djalan buntu, dan putus sama sekali. Di antara sebab2nja, perlulah ditjatat: Tekanan dan

tindakan keras daripada pihak Parket pemerintah djadjahan Belanda waktu itu. Berkenaan dengan itu, maka keadaa pergerakan politik, sosial, ekonomis, keagamaan dll. Di Indonesia pada waktu itu, tidak seberapa mentjapai kemad

lesu dan kurang semangat, seakan2 hampir dian (statis).

4. Pada zaman awal kedudukan Djepang, maka semuanja perhimpunan2 politik Islam dibunuhnjalah. Masjumi (Ma

sjuro Muslimin Indonesia), dan kemudian MIAI (Madjelis Islam ‘ala Indonesia), kedua-duanja buatan Djepang —d

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 138/205

 

 perantaraan agen-agennja kijai-kijai ala Tokio—, merupakan lembaga dan medan pertempuran. Oleh pihak Islam m

 pihak revolusioner dan progresif, lembaga ini dipakai untuk menjusun dan mengatur “gerakan bawah tanah”, seper

 jang dilakukan oleh kawan2 seperdjuangan lainnja, di Hoo-kookai dan lain2 badan “kebaktian”, buatan “saudara tuBenih2 subversif, dimasa “sangkar mas” Djepang —jang sesungguhnja merupakan kamp konsentrasi, kamp tawan

halus—, dimasa nanti, menghadapi revolusi nasional, mendjadi pendorong dan daja-kekuatan jang hebat.

------Ζ Ζ Ζ  ------

BAB IV: KOMUNISME

1. Revolusi Komunisme di Russia, jang terdjadi pada achir Perang Dunia Pertama (1917), adalah salah satu patok j

maha penting didalam sedjarah dunia, terutama jang mengenai Perkembangan Komunisme Internasional. Segera k

daripada selesainja, Perang Dunia Pertama itu (1919) maka agen2 komunis internasional, dengan pimpinan langsun

Russia –Internasional III– menjebar dan menjelundup kedalam hampir tiap2 negara, diseluruh dunia. Djuga di Indo

Dalam pemasukan dan perkembangan Komunisme di Indonesia, all. Perlu ditjatat nama beberapa orang Belanda, sBaars dan Sneevlist. Di antara murid2nja jang amat setia, bolehlah disebut: Sama’un, Darsono, Marco (Kartodikrom

Alimin, Muso, Ali-archam, Tan Malaka, dll. lagi.Dengan tjara menginjeksi ratjun Komunisme kedalam tubuh dan djiwanja pemimpin2 Sarekat Islam pada waktu itu

dengan segera perhimpunan tsb. belah mendjadi dua aliran, jang bertentangan satu dengan lainnja, sebagai musuh j

kenal damai.Keputusan tentang adanja Party-discipline dalam Kongres SI tahun 1921, memisahkan dua aliran dan ‘anasir itu, se

masing-masing berdiri, dengan bentuk party S.I. Putih mendjadi P.S.I. H.T. (achirnja: P.S.I.I.) dan S.I. Merah menj

aliran merahnja didalam Party Komunis Indonesia (P.K.I.).Sikap pemerintah djadjahan pada waktu itu “melihat dan menanti”, sedang dalam prakteknja merupakan politik “ad

domba” – devide et impera– antara PSII dan PKI, dengan selalu diselang-selingi oleh tindakan2 jang “tidak langsun

(inderekt): memukul kedua belah pihak, dengan membangunkan gerombolan2 Sarekat Hidjo, Daf’us-Sial, Al-HasaChairiyah, dll. (dalam zaman achir, djuga tampak gerom-bolan tjap Djangkar), ialah alat2 pengatjau, jang dibiajai ddipimpin langsung atau tidak langsung oleh pemerintah djadjahan. Semangat komunis muda jang berkobar-kobar w

 –dengan pusat (C.C.), di Semarang, dengan kiblat Moskow, dan dengan petundjuk2 langsung daripada agen2 Lenin

ingin segera dan tjepat2 mentjapaikan maksud dan tudjuannja, merampas kekuasaan dari tangan pemerintah djadjaHindia-Belanda.

Peristiwa itu terdjadi pada achir tahun 1926, dan terkenal dengan nama: Pemberon-takan Komunis. Dalam tarich te

sebagai Coup d’atat Komunisme jang pertama. Dengan peristiwa itu, jang sesungguhnja karena perbuatan provoka jang sudah agak lama sebelumnja sengadja diselundupkan kedalam tubuhnja Komunisme Indonesia, maka pihak 

 pemerintah djadjahan mempunjai “alasan jang tjukup kuat dan sah” untuk membasmi dan membinasakan “Komun

Beribu-ribu manusia, laki2 dan perempuan, tua dan muda mendjadi kurban perdjuangan, kurban Komunisme, dibu

diasingkan ke Boven-Digul.Di antara pemimpin2 jang ikut dalam pembuangan itu, ialah: Marco, jang beberapa tahun kemudian meninggal di t

 pengasingan itu. Didalam peristiwa tahun 1926 tsb. di atas, baiklah ditjatat nama seorang agen provokator bikinan

 peng-chianat Komunisme di Indonesia, ialah: Sanusi, seorang alat pendjadjah Belanda, pemimpin Komunis gadungAdapun pemimpin2 lainnja, mereka tjepat2 meninggalkan Indonesia, pergi keluar negeri, menudju kedjurusan Mos

Diantara mereka jang mendapat “angin baik” bisa sampai di ibu kota Komunis itu, sedang sebagian besar lainnja te

di tengah djalan (Singapura, Bangkok, Rangoon, Shanghai). Di antara mereka ini, bolehlah ditjatat nama-nama: TaMalaka, Alimin, Muso, Sama’un, Darsono, dan Subakat.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 139/205

 

Sampai dimana mereka itu setia kepada organisasinja (di Russia), njatalah dengan terang benderang dikala mula pe

 berkobar revolusi nasional di Indonesia (1945), terutama setelah revolusi tersebut agak reda. Mereka pulang kemba

 pangkalan semula, ketjuali beberapa orang. Tentu dengan tugas2 daripada induk-organisasinja.2. Sedjak waktu itu, hingga berachirnja pemerintah djadjahan Belanda (awal 1942), maka tidaklah tampak tanda2,

komunis di Indonesia akan hidup, bangun dan bangkit kembali, seakan2 pingsan kena pukau dan pukulan jang sang

hebat.

------Ζ Ζ Ζ  ------

BAB V : NASIONALISME, ISLAMISME, DAN KOMUNISME

Pertentangan antara 3 ‘Anasir Masjarakat

Pada masa Pendudukan Djepang, Revolusi Nasional, hingga kini

1. Selama masa pendudukan Djepang (awal 1942 hingga pertengahan 1945), maka ditutupnja rapat2 segala djalan

kesempatan mengembangkan ideologi dan aliran manapun djuga; tiada sebuah pun jang boleh tampak di muka bumatas air, melainkan hanja “Djepangisme” sadjalah. Semuanjaa disapu bersih ditjukur gundul. Tekanan jang amat be

 perkosaan hak jang melampaui batas, ditambah dengan kekedjaman dan keganasan jang tiada tara dan hingganja,memaksalah semua pe-djuang-pedjuang melakukan “sijasat”; hidup dan berkembang di bawah tanah, di alam gelap

 belakang tabir, mereka silam, menjelundup dan bergerak di bawah tanah, lepas daripada intaian dan pengawasan ke

(Polisi militer Djepang) dan Polisi rahasia Djepang.Walaupun sering terdjadi penggeropjokan2 (razzia), penangkapan, perkosaan dan penganiajaan, dengan tuduhan2

melakukan “gerakan di bawah tanah”, tetapi aliran jang besar, jang disalurkan di dalam dada dan hati ra’jat, tidakla

 banjak terganggu dan terhambat karenanja. Tanda2 kedjatuhan Djepang sudah tampak disegenap lapisan masjarakaMereka mengindjak-indjak dengan laku sewenang2 hak2 kemanusiaan, memperkosa ke’adilan dan kebenaran, mel

segala batas hukum, menimbulkan hina, papa dan sengsara. Ra’jat hanja pandai meratap dan menangis, memandjat

harap dan du’a kepada Allah, Tuhan ‘alam semesta, dalam keadaan ta’ berdaja: “kapan harikah mereka akan erlepadaripada malapetaka, melarat dan hina, nista dan sengsara, keganasan dan kedjahatan, sewenang2 dan kedlaliman tdan antjaman, jang ditimbulkan oleh anak tjutju Dewi Amaterasu pada waktu itu....?”

Beberapa waktu sebelumnja, persiapan pihak “di bawah tanah” sudahlah dimulai. Di tengah-tengah suasana jang am

gelap gulita, dimana ra’jat sudah tidak berdaja memperbuat sesuatu apapun, disa’at itulah Allah berkenan melimpa“Rahma-niyat-dan Rahimijat-Nja” atas Ummat manusia, dengan djatuhnja bom atom di atas beberapa kota Djepan

Peristiwa itu terdjadi pada pertengahan bulan Agustus 1945.

2. Djatuhnja Djepang, mendjadi sebab menjalanja api revolusi jang pertama di Indonesia, revolusi nasional, revolumenentang pendjadjahan; revolusi melawan kekuasaan asing; revolusi, jang dari detik kedetik mendjalar dan melip

seluruh nusantara Indonesia, sambil membakar-bakar tiap2 lapisan masjarakat dan tingkatan manusia; revolusi, jan

dahsjat menjala-njala ta’ kundjung padam; revolusi jang menghanguskan djiwa dan semangat ra’jat, hampir2 ta’ ke

 batas jang manapun; ialah revolusi jang mendjadi sebab dan dorongan pertama akan “Prokla-masi KemerdekaanIndonesiaa 17 Agustus 1945”.

Pada waktu itu semua aliran dan lapisaan ikut serta; api revolusi merata di seluruh nusantara; ada jang ambil bagian

lengkap 100%, dan ada pula jang hanja sebagian, dengan kadar kekuatan dan lapangan jang terbuka. Tetapi perketjtidak ada, dan tidak mungkin ada. Mereka ikut menggelorakan revolusi, kalau bukan karena sadar dan insjaf, sedik

karena takut dituduh anti revolusioner atau contra-revolusioner, chawatir dibawa agen imperialisme (Belanda) atau

 provakator, dan memang sebagian daripada mereka berbuat demikian, hanjalah karena “ikut-ikutan” (ikut hanjut) d“hilang-akal”.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 140/205

 

3. Beberapa bulan kemudian daripada itu (September 1945), maka langganan lama, pihak Belanda pendjadjah, mul

mendjedjakan kakinja di pantai Indonesia, naik di daratan dan memasuki kota2 dengan pengantara dan pengawal d

 pihak sekutunja: Inggris, dengan tentara Ghurkanja. Diantara kota2 jang mula pertama dimasukinja, ialah SurabajaDjakarta dan Bandung. Bolehah ditjatat pula didalam riwajat, bahwa masuknja tentara Inggris —di dalamnja ada te

Belanda dan kaki tangannja—, dengan idzin pemerintah Republik Indonesia pada waktu itu, dan dikawal oleh B.K

(Badan Keamanan Ra’jat) —jang achirnja mendjadi T.R.I. dan T.N.I. Apa gerangan sebabnja? Wallahu ‘alam! Tet“pembuka pintu pertama” itu sungguh2 terdjadi, dan pemimpin Republik Indonesia sendirilah membukakan pintu i

dengan tangannja sendirilah membukakan pintu itu dengan tangannja Demikianlah kenjataannja didalam riwajat, ja

dapat disangkal oleh tiap2 orang jang tahu perdjalanan riwajat dalam tingkatan revolusi nasional kita!Satu bukti daripada kebodohan RI pada masa itu! Dengan datangnja “kembali” Belanda di tengah-tengah masjarak

ra’jat Indonesia —sementara itu kedudukan pemerintah RI tsb. di atas masih di Djakarta—, maka disebarkanlah ku

agen2 dan mata2nja, menjelundup dan melakukan peranannja di-tengah2 masjarakat dan ra’jat terutama di dalam k

 pedjuang2 dan pemimpin2 revolusi pada waktu itu. Usaha Belanda “di bawah tanah” ini memang sudah sedjak lamdimulaikan oleh grup Van der Plas, jang selama itu tinggal di Australia, jang dianggap sebagai pangkalan, dariman

melantjarkan tipu-dajanjaa, untuk mengembalikan peme-rintah djadjahan Belanda, di Indonesia. Infiltrasi pertama

dilakukan kurang lebih setahun, sebelum, sebelum Djepang menjatakan kapitulasi.

4. Belum djuga revolusi nasional reda, api masih berkepul-kepul, maka tiap2 aliran jang dari tadinja —sedjak pendDjepang— memang sudah mulai membuat rentjana, untuk melebarkan sajapnja dan mengembangkan ideologinja m

mulailah membuat dan men-traceer salurannja masing-masing. Tidaklah kiranja djauh daripada kebenaran dan kendjika dikatakan, bahwa di dalam hal ini pihak komunis, jang muda maupun jang tua, lagi sibuk dan asjik membuat

itu. Mereka melakukan tugasnja dengan tjakap tjerdiknja, atjapkali dengan tjurang dan serongnja, walaupun terpak

merugikan kepada ra’jat, kepada perdjuangan, kepada revolusi maupun terpaksa merugikan kepada ra’jat, kepada

kawan2nja seper-djuangan lainnja, jang beda aliran dan ideologinja, sikap dan haluannja. Organisasi diaturnja dengtertib, orang2 dipersiapkan dan dipertempatkan ditempat-tempat jang penting, di dalam dan diluar organisasi negar

dengan tugas jang tentu, dan .... saluran menudju Moskow, dengan bentuk “Republik Ra’jat (Komunis) Indonesia”

tjepat2 dilaksanakannja. Mereka ingin mempergunakan waktu dan kesempatan untuk kepentingan ideologinja(Komunisme), dimasa kawan2 seperdjuangannja jang lainnja “lengah”. “Lengah” dalam arti kata: masih terus-men

menggelorakan revolusi.Walhasil, komunis ingin “membokong” dari belakang. Pihak nasional pada waktu itu diperalat, diperbolehkan dengmentah-mentah dan terang2an, oleh pihak komunis, walau kadang2 pemimpin2 nasional tua menduduki tempat2 “t

 besar” sekalipun. Padahal “tuan besar” nasional itu hanja dipakai bendera-kamuflase komunis, untuk menjembunjik

maksud hakiki jang sesungguhnja, dan untuk memperoleh lapangan dan tempat jang lebih luas, bagi memperkembideologi komunismenja kurang tjerdik, kurang tangkas dan kurang tjepat, djika dibandingkan dengan gerak langkah

komunis, jang memang sudah mendapat pendidikan dan pengadjaran, latihan dan tuntunan langsung dari agen2 Mo

Adapun peranan “pemimpin2 Islam” dan Ummat Islam pada waktu itu, masja Allah, sungguh2 menjedihkan dan

memilukan hati. Oleh pihak komunis dan nasionalis, “ pemimpin2 Islam” itu dianggap dan diperbuatnja sebagai kutunggangan dan kuda penarik gerobak, sedang “Ummat Islam” dianggap dan diperlakukannja oleh kedua anasir tsb

sebagai sapi perah, jang sbar. Sapi harus memberikan air susunja kepada komunis pengchianat dan nasionalis djahi

Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun proces jang kami gambarkan itu, berlaku di tengah2 masjarakat Indonesia, revolusi nasional.

Aneh dan djanggal didengar, tapi sungguh2 kedjadian, dengan bukti jang njata. Taktik dan tjara mengembangkan i

komunisme dilakukan dengan tjara memperbanjak “sarang” dan “sajap”, mendirikan organisasi-organisasi, baik janmenjebut dirinja komunis sedjati maupun jang setengah komunis atau memasang merk “nasional”, seperti Party K

Indonesia (PKI), Party Murba, Pemuda Sosialis Indonesia (Persindo), Angkatan Pemuda Indonesia (API), dan lain2

Dan pada zaman RI Djakarta (kini: RI Komunis), maka sarang2 dan sajap2nja makin diperbanjak, diperluas dan

diperdalam, sehingga sebagian besar kaum buruh dan kaum tani, diseluruh Indonesia. Langkah dan taktik Komunis

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 141/205

 

diakui oleh pihak nasionalis, tapi ketjerdasan, ketjakapan dan ketangkasannja, memang amat djauh lebih lemah, lun

kurang daripada pihak komunis, jang memang tidak kenal batas hukum jang manapun djuga. Kembali mwembitjar

nasibnja “pemimpin2 Islam´dan “Ummat Islam”, sekali lagi, masja Allah, mereka tetap bodoh dan tolol (ma’af), damelakukan usaha sebaliknja daripada kawan2 perdjuangan lainnja. “Masjumi buatan Djepang” ditjiptakan dengan b

 baru, merupakan Party Masjumi. Besar dan hebat, tapi tidak berdaja. Gendut (log), dan tidak mungkin melakukan g

tjepat, serta djauh daripada bentuk “stream-line”, menurut kehendak zaman. Dalam pada itu, Masjumi tetap menda“penghargaan jang patut”, dan “kehormatan jang pantas” dari kawan2 dan —terutama— lawan2nja, untuk menetap

mereka (Ummat Islam dan pemimpin Islam) dalam keduduknja jang lemah dan keadaannja “bodoh dan tolol” (ma’

Mudah ditipu, mudah diperalat dan mudah dipergunakan untuk keperluan apapun djuga, walau untuk kepentingan Msekalipun! Na’udzu billahi min dzalik. Semoga selandjutnja Allah berkenan mendjauhkan Ummat Islam dan pemim

daripada sifat dan kelakuan jang serupa itu, sehingga tahu, sadar dan insjaf akan tugas wadjibnja, bakti kepada ‘Az

Djalla: Djihad pada djalan Allah untuk membesarkan Dia, mensutjikan Agamanja, menggalang Negara Kurnia All

 Negara Islam Indonesia, Insja Allah. Amin.5. Sementara itu, kutu2 dan lawan Belanda pendjadjah masuk-meresap, menjerbu-menjerang, dalam kalangan pedj

 pedjuang nasional dengan tachta (pangkat dan kedudukan), harta (kekajaan dunia) dan wanita (baik jang berupakan

“perem-puan” jang sesungguhnja, maupun jang mewudjudkan “keinginan”, serasi dengan getaran djiwa, nafsu dan

ghodzob manusia dari — materieel —, Dengan adanja Iblis jang “ikut serta” bersma pedjuang2 kemerdekaan, mennegara, maka makin hari makin tambah surutlah revolusi nasional itu, dan lalu berbalikan arah-tudjuannja, mendj’a

revolusi sosial, revolusi kedalam dan istimewa dalam kalangan pemimpin2nja. Sudah barang tentu, jang mendjadi  pertama2 sekali nistjajalah si-bodoh dan si-tolol, “pemimpin2 Islam” dan “Ummat Islam”. Kijai sadja didekat kota

ditjulik dan dibunuh oleh PT (Polisi Tentara) Samber Njawa, pada pertengahan tahun 1940.

Kijai Thoha beserta 13 orang ‘alim ‘ulama dan pemimpin Islam lainnja, di daerah Sumedang, ditawan dan dibunuh

komplotan Sadikin dan Sumantri (waktu itu masing2 mendjadi Kmd. Resimen 6 TRI dan Kmd. Bataljon dp. Resim be-serta kawannja, semuanja pihak komunis.

Pemimpin Islam/sabil, Endang dan 4 orang kawannja, dari Limbangan, Garut, dita-wan dan dibunuh, diperbatasan

Garut dan Sumedang, oleh PS (Pasukan Silat?), ialah salah satu bagian organisasi rahasia “setengah resmi”, masukorganisasi kom-plotan Sadikin. Dan masih banjak lagi kedjadian jang serupa itu, jang sungguh menggerakkan bulu

sehingga ratusan, ribuan pemimpin2 Islam, alim ulama mendjadi korban daripada pengchianatan pihak komunis ituSebagai saksi bolehlah ditarik Kolonel Hidajat dan Kolonel Nasution (kini kap. Staf Angkatan Darat RI), jang padaitu mempunjai pertanggungan-Djawab langsung atas daerah2 tsb. dan atas sebagian Djawa Barat. Dengan itu, mak

komunis menundjukkan keberaniannja jang luar biasa, dengan bukti jang njata, bahwa komunis tidak hanja berani

melakukan serangan terhadap kepada alat2 dan kekuasaan Belanda pendjadjah, tetapi djuga melakukan serangan tekepada kawan2 seperdjuangan dengan mereka, jang dianggapnja boleh meng-halang2i perkem-bangan ideologinja

Herankah kita, apabila didalam keadaan dan suasana jang demikian, kutu2 dan mata-mata Belanda —dari NAFIS,

dll.— dengan mudah dan leluasa dapat melakukan tugasnja jang chianat itu? Herankah pula kita, apabila pihak tent

Belanda, dikawal oleh tentara Inggris —dan djuga oleh orang2 “bangsa Indonesia”—, dengan lenggang-lenggangkangkung boleh masuk dan menduduki tiap2 pelosok Indonesia?

6. Selain daripada itu, pihak Nasionalis dan Komunis pun melakukan tipu daja dengan organisasi “palsu”, baik setj

resmi maupun “setengah resmi”. Waktu itu, boleh diibaratkan, bahwa RI merupakan seorang machluk Allah, jang bmerah, tjetakkan Moskow, berdjiwa palu-arit, dan berdjasad nasional, kiri atau kanan, dengan ‘amal anti-Agama, a

Islam, anti-perdjuangan Islam, anti-Ummat Islam, anti-Tuhan dan anti-Allah, walaupun diselimuti kata2 jang mani

 perbuatan jang munafiq. Mereka itu mentjari akal dan daja-upaja untuk memperlunak perdjuangan Islam danmembinasakan Ummat Islam beserta pemimpin2nja! Dalam hal ini, sekedar jang berkenaan dengan Djawa Barat; b

ditjatat nama2: Sutoko, Sama’un, Bakry, Kol. Nasution, Kol. Hidajat dan beberapa biang keladi lainnja. Djadi, kala

katakan, bahwa Komunis Indonesia itu agressif, tidaklah djauh daripada kebenaran dan kenjataannja, bahkan tepat.

7. Di dalam masa revolusi nasional tengah menggelora, pihak komunis sudah mulai mentjobakan perampasan keku

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 142/205

 

 jang kedua, dari tangan pemerintah Republik Indonesia. Peristiwa ini terdjadi di Banten, pada aksi tahun 1947, dan

dalam karanga ini dinamakan: Coup d’ etat Komunis jang kedua.

Hampir tidak ada jang mengetahui peristiwa sepenting ini, selainnja beberapa orang dalam (insider), karena usaha gagal, sebelum mentjapai tudjuan dan maksudnja. Tetapi usaha dan rentjana lengkap beserta sjarat rukunnja, sudah

dihimpun dan dikerahkan.

8. Perampasan kekuasaan ketiga, jang agak besar-besaran, dengan kekuatan sendjata, dilakukan oleh Komunis Indodari tangan RI, semasa masih berpusat di Djogja. Coup d’ etat Komunis jang Ketiga ini, jang terdjadi tidak lama ke

daripada coup d’ etat Komunis keduapun gagal pula. Kemudian diikuti oleh tindakan-tindakan keras daripada pem

RI: melakukan tangkapan dan penahanan besar2an atas beberapa pemimpin, diantaranja ialah: Tan Malaka, Mr. SuMr Iwa Kusuma Sumantri, Mr. Muhd. Yamin, Abikusno Tjokrosujoso dan beberapa lainnja. Seorang panglima Div

(Diponegoro, Sudarsono???) tersangkut pula didalam komplotan itu. Sedang beberapa kesatuan tentara (TRI = TN

diperalat didalam peristiwa tsb., dilutjuti dan dimasukkan pula didalam terungku.

9. Perampasan kekuasaan keempat, atau Coup d’ etat Komunis jang keempat terdjadi di Madiun, terkenal dengan n“Peristiwa Madiun” atau “Madiun Affaire”. Muso dan Mr. Sjarifuddin cs. Mendjadi biang keladinja. Rupanja ada t

ketiga jang memegang peranan, dan menjokong pemberontakan Madiun dari pintu belakang. Peristiwa ini terjadi p

 bulan September 1956, hampir 3 (tiga) bulan sebelum Belanda mengadakan aksi polisionilnja jang kedua. Republik

(Komunis) Madiun hanja berumur beberapa hari, mengikuti majatnja Muso masuk kelubang kubur, kurang lebih 1kemudian daripada proklamasinja.

10. Djadi, selain Belanda memang ingin “kembali” menduduki Indonesia, maka dari pihak orang2 jang menamaka“pahlawan dan pedjuang kemerdekaan”itu sendirilah, jang membuka pintu masuk dengan lebarnja. Karena perbuat

mereka lakukan sendiri! Sehingga sudahlah selajak dan sepatutnja, jika kita menga-takan, bahwa R.I. chianat!!!

11. Komunis memang ulet. Ia bekerja terus, dengan sembunji, di atas maupun di bawah tanah. Sehingga dengan ka

 pertjobaan perampasan kekuasaan jang ke lima kalinja, dilakukan pada pada pertengahan tahun 1949. Jang direntjahendak dijadikan”basisnja”, ialah: Keresidenan Semarang dan Solo (Surakarta), dengan ibu-kota Solo. Didalam bu

Agustus tahun itu, maka rentjana tersebut sudah harus selesai didjalankan dan dilaksanakan. Coup d’ etat Komunis

kelima inipun gagal pula, dikarenakan usahanja jang chianat kali ini menerjang batu karang, terdampar di atas pantkesesatan, sehingga “mati sebelum lahir”. Segala keterangan, penerangan dan dokumentasi seluruhnja, tentang ger

 pengchianat ini, sudahlah sampai ditangan pemerintah R.I. pada waktu itu. Tetapi oleh karena pada waktu itu R.I.—Djogja— sesungguhnja sudah mati, akibat daripada aksi polisionil kedua pihak Belanda, dan pengasingan pemimpke Bangka —, maka R.I (bangkainja) tidak dapat berbuat suatu apa. Tetapi untung, Alhamdulillah, dikota Solo dan

sekitarnja masih ada pasukan2 Islam dan tentara pelajar, T.R.I.P., kedua-duanja anti-komunis. Sehingga dengan ka

segala usaha dan daja upaja komunis chianat itu, kandaslah.12. Untuk melengkapkan riwajat komunis di Indonesia, baik pula ditjatat pertjobaan perampasan jang keenam, berl

dalam bulan Agustus 1951. Pertjobaan Coup d’ etat Komunis jang keenam inipun gagal. Sebab sebelum berdjalan

ditjium baunja lebih dulu, sehingga pemerintah R.I. — kabinet Sukiman Suwirjo — dapat melakukan tindakan pre

sebelum komunis dapat melakukan perbuatan chianatnja, peristiwa mana terkenal dengan nama “Razzia Agustus” Sungguh-pun demikian, perlulah selama2nja orang menaruh perhatian, bahwa walaupun pihak komunis Indonesia

kesekian kalinja, hingga pertengahan tahun 1952 ini, semua perbuatan chianatnja gagal, tetapi kini pihak merah sud

 boleh berbesar hati, karena pihak pemerintah R.I. talah menjerahkan dirinja, untuk diindjeksi dan diinfeksi dengan merah asli, buatan Moskow. Sedang di samping itu, dengan djalan apapun djuga, parlementer maupun revolusioner

dengan politik halus maupun dengan senjata, pihak merah akan terus menerus mengusahakan terlaksananja tugas ja

 pertama (primer): mendjadikan Indonesia, negara Soviet (komunis)”, sepandjang idam-idaman Stalin, jang didewadewakan oleh pihak merah itu. Tjatat dan tjamkan baik-baik!!!

-------Ζ Ζ Ζ  -------

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 143/205

 

BAB VI: PERANG SEGI TIGA PERTAMA

1. Dengan ditanda-tanganinja Naskah Renville 17 Djanuari 1948, tentara Republik Indonesia mengalir masuk daer

Djogja dan sekitarnja –8 karesidenan, dengan pusat Djogja, dengan batas2 demarkasi Van Mook.– Ummat Islam d

sebelah Barat tidak menjetudjui naskah tersebut, karena dianggap:A. Membunuh api revolusi nasional dan

B. Memperketjil kekuasaan negara R.I. Sebulan kemudian daripada itu, 17 Februari 1948, Ummat Islam di Djawa

Barat bangun dan bangkit, angkat sendjata, menentang dan melawan Belanda pendjadjah, melandjutkan perdjuangakemerdekaan, jang telah setengah kandas itu. Perlu didjelaskan di sini, arti istilah “Djawa sebelah Barat”, ja’ni: dae

mulai batas demarkasi Van Mook –Gom-bong keutara– (Djawa-Tengah) ke djurusan Barat terutama jang mengena

Barat sebelah Timur (Karesidenan Tjirebon dan Priangan) dan Djawa Tengah sebelah Barat (Karesidenan Pekalon

Banjumas).2. Pada waktu aksi polisionil kedua (tentara Belanda) pada bulan Desember 1948, maka Ummat Islam jang angkat

itu, —dengan induk organisasi, bernamakan: Madjlis Islam; dan alat perdjuangan, bernamakan Tentara Islam Indo

sudahlah memiliki, menduduki dan menguasai beberapa bagian daerah jang disebutkan di atas, daerah de facto. Pad

itu Tentara RI (TRI-TNI) –jang tadinja masuk Jogja, meninggalkan Djawa sebelah Barat– “kembali keempat jang dengan membawa pemerintah RI dlarurat. Adapun pihak komunis, pada waktu itu masih tetap sebadju dan sepakai

sebulu dan sekelakuan, setjorak dan seragam, dengan pihak nasional. Sehingga Tentara RI jang liar itu –dan memasungguh2 “liar”– beserta pemerintah RI dlarurat merupakan sarang dan tempat perlindungan bagi komunis Indones

dengan bersiul-siul menaiki bachtera RI jang telah kandas itu.

3. Waktu mereka (ja’ni RI dlarurat dan komunis gadungan) itu masuk didaerah de facto Madjlis Islam, maka denga

sombong dan tjongkaknja mereka mengindjak-indjak hak dan memperkosa ke’adilan “tuan-rumah” (N.I.I.), sehingterdj’adilah insiden Pertama, dengan mempergunakan sendjata, jang terkenal dengan nama “Pe-ristiwa Antralina”

terdjadi pada tanggal 25 Djanuari 1949. Dengan peristiwa ini, maka berkobarlah dengan hebatnja “Perang Segi Tig

Pertama di Indonesia”, antara (1) Madjlis Islam beserta Tentara Islam Indonesia, (2) pihak pemerintah RI dlarurat btentara liarnja, dan (3) pemerintah pendudukan Belanda, beserta tentara pendudukan, KNIL dan KL.

4. Untuk menghiasi halaman hitam daripada sedjarah Indonesia, baiklah ditjatat:A. Dimana tempat dan setiap sa’at ketiga pihak itu bertemu satu dengan jang lainnja, di sanalah terdjadi pertempurB. Pada ‘umumnja, tentara liar RI selalu di dalam kedudukan lemah dan kalah; se-babnja jang terutama ialah, karen

mereka tidak mempunjai akar pengaruh tidak mempunjai kepertjajaan dan penghargaan ra’jat, dan kelakuannja, dim

 perdju-angan jang lampau;C. Tentara liar ini menundjukkan kedjatuhan achlak dan budi-pekertinja (degradasi dan demoralisasi), dengan satu

 jang rendah: ta’ malu2 menjerah kepada pihak Belanda pendjadjah, seperti tjontohnja Ahmad Wiranatakusumah da

kesatuannja, Sudarman (major) –Kmd. Batalijon, Pesindo– beserta kawan2nja dan lain2 pengchianat bangsa dan pe

negara lainnja.D. Tentara Liar (TL) itu lebih suka menjerah kepada Belanda pendjadjah, daripada ta’luk kepada Madjlis Islam ata

Tentara Islam Indonesia; apa gerangan sebab-nja?

1) Karena Belanda, terutama tentara pendudukan Belanda waktu itu “tidak ba-njak” mengetahui, dan mungkin “samsekali tidak” mengerti akan “isi hakiki dan kedudukan pemerintah RI dlarurat itu: sedang

2) Madjlis Islam beserta Tentara Islam Indonesia tahu dan jakin akan isi djan-tung-hati dan kedok pemerintah RI d

 beserta tentara liarnja, ialah: sa-rang daripada kutu2 komunis Indonesia; mereka memakai “nama” RI dan “seragamtentara” hanjalah untuk “menutup dan menjelimuti” maksud dan tudjuan mereka jang djahanam itu.

Adapun Perang Segi Tiga Pertama itu berhenti, setelah dilangsungkan statement Rum-Royen, pada pertengahan tah

1949, pada masa mana tentara liar itu dimasuk-kan di dalam kantong2, dibeberapa daerah. Sementara itu, pertarung

dilandjutkan antara NI dan TII, menghadapi kekuasaan pendudukan Belanda. Sedang pengubur-an resmi, kesudaha

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 144/205

 

Perang Segi Tiga tsb., terdjadi pada achir tahun 1949 (27 Desember), dikala turunnja “daulat hadiyah.”

------Ζ Ζ Ζ  ------

BAB VII: PROKLAMASI BERDIRINJA

 NEGARA ISLAM INDONESIA

1. Di tengah2 api-revolusi, doachir-kesudahan Perang Segi Tiga Pertama, dimasa vacuum, dikala Indonesia kosong

daripada kekuasaan dan pemerintahan, disa’at itulah Allah berkenan mentjurahkan kurnia-Nja jang maha besar; su peristiwa, jang akan menentukan nasib dan kedudukan Ra’jat Indonesia, terutama Ummat Islam Bangsa Indonesia,

depan; suatu peristiwa jang perlu ditjatat dengan tinta mas dalam sedjarah Indonesia, istimewa tarich perdjuangan I

dan Ummat Islam, di Indonesia; suatu peristiwa jang bersedjarah, dengan lahirnja suatu negara baru dipermukaan bAllah, Indonesia: Proklamasi Berdirinja Negara Islam Indonesia !!

Sa’at jang bersedjarah itu adalah: 7 Agustus 1949. Semuanja itu berlaku, terdjadi dan mendjadi, hanja dengan kare

Kehendak dan Kekuasaan Allah, dengan tolong dan kurnia-Nja djua. Kiranja Allah berkenan memandaikan, mentja

dan mentjukupkan Ra’jat Indonesia dan Ummat Islam Bangsa Indonesia: menerima Kurnia Allah jang maha-besar

Amin.2. Kini, setelah tiga tahun bulat ‘umur negara baru itu, hidup dengan sejahtera dan bahagia, di tengah2 masjarakat d

Ummat manusia di Indonesia, mengalami suka dan duka, gembira dan sungkawa, menurutkan naik turunnja gelomQodratillah, jang membawanja kepada suatu arah dan maqam jang pasti: Mardlotillah sedjati.

Alhamdulillah dengan asuhan Allah langsung, disertai dengan amal-bakti para mudjahidin seluruhnja muthlak, kep

‘Azza wa Djalla, Djihad-berperang pada djalan-Nja, maka bertambah mendekati kepada tingkatan dewasa, sanggupdengan patutnja, di samping negara2 jang merdeka, di seluruh dunia. Semoga selan-djutnja, Allah berkenan melim

taufiq dan hidajat-Nja, kekuatan dan kekuasa-an-Nja, atas kita sekalian, para mudjahidin penggalang dan pendukun

 Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia, dalam usaha kita menunaikan dharma bakti sutji: mendlahirkan Ke’dan Kebesaran Allah, dipermukaan bumi Indonesia! Insja Allah.

3. Dalam waktu itu, orang boleh menerima dan mengakui, dan sebaliknja orang boleh menjangkal atau menolak. T

Allah tetap melakukan rentjana-Nja, Negara Islam Indonesia tetap melakukan tugas-wadjib-nja jang maha sutji, hinhukum sjari’at Islam berlaku dengan se-luas2nja dan sesempurna2nja diseluruh Indonesia. Sikap dan pendirian kedditentukan dan dilaksanakan dengan ‘amal jang njata, djelas dan tegas! Demikian pula haluan keluar, konkrit dan p

lepas daripada sjak dan bimbang, sepi daripada ragu2 dan rusak! Dengan karena tolong dan kurnia Allah djua. ….

Periksalah lebih landjut: Proklamasi berdirinja Negara Islam Indonesia, dan Pendjelasan singkat atasnja!

------Ζ Ζ Ζ  ------

BAB VIII: KEADAAN GANDJILDAN ‘ADJAIB LUAR BIASA DI DUNIA

Dua Negara, Dua Kekuasaan dalam satu daerah,nusantara Indonesia; Negara Islam Indonesia

dan Republik Indonesia. (R.I.S.)

1. Segera kemudian daripada letusan terachir didaerah Djerman; jang menundjukkan, bahwa Perang Dunia Kedua

 benua Eropah telah berachir; disusul dengan ledakan bom atom jang kedua dan terachir atas beberapa kota Djepang

djuga diselenggarakan “Perdjandjian Damai Dunia”, maka dengan tergesa-gesa dan tergopoh-gopoh orang berpend berkejakinan, bahwa “Perang Dunia Kedua dengan resmi telah disudahi”. Manusia telah haus akan damai, dahaga

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 145/205

 

aman dan tenteram! Maka kesudahan Perang Dunia Kedua itu tidaklah sekali2 diartikan, bahwa seluruh dunia suda

dan tenteram, mendjelang zaman bahagia dan sedjahtera, melainkan Perang Dunia Kedua itu diberbagai2 tempat

meninggalkan batu-bara jang masih selalu menjala-njala dan membakar2 bangsa2 jang lemah, ummat2 terlindas,golongan2 terdjadjah, sehingga dibeberapa tempat dipendjuru dunia, terutama di Asia, berkobarlah, revolusi nasion

revolusi melawan pendjadjahan dan perbudakan, revolusi menentang kekuasaan asing, jang manapun djuga. Salah

daerah jang menduduki tempat penting dalam sedjarah dunia, jang berkenaan riwajat revolusi nasional di benua AsIndonesia. Lebih djauh diperiksalah:

A. Riwajat Tiongkok Nasional jang amat tragis itu, hingga terusirnja pemerintah nasional (Chiang Kai Sek) dari da

Asia, dan hingga digantinja oleh peme-rintah ra’jat (Komunis-Mao Tse Tung);B. Riwajat Hindustan jang achir-kemudiannja mendjadi dua: (1) India, dan (2) Pakistan.

C. Pergolakan di Korea, Indo-Tjina, Malaja, Burma dan lain2 lagi, jang kini tidak lagi merupakan masalah setempa

melainkan sudah beralih sifat dan wudjudnja, mendjadi: masalah dunia (berela-vraagstuk).

2. Revolusi Nasional itu selesai, setelah masing2 bangsa dan golongan jang bersangkutan mendapat kedudukan jandan patut, didalam lingkungan bangsa2 dan negara2 merdeka didunia. Masing2 memperoleh miliknja sendiri2. Ada

mendjadi “bo-neka” (satelliet) daripada negara besar dan jang mendapat “daulat hadiyah”, kemerde-kaan terikat, d

selubung dan tabir berkilau-kilauan jang mensilaukan tiap2 mata jang “buta politik”.

Wal-hasil negara2 baru, negara2 muda berdiri seperti tjendawan dimusim hudjan. Maka beralihlah sifat dan bentukrevolusi nasional, jang hanja menghadap keluar, mendj’adilah revolusi sosial, revolusi kedalam dan didalam, sehin

membakar dan menghanguskan tiap2 sesuatu, jang ada didalam tubuh bangsa dan ummat itu.Peristiwa jang serupa ini, antara lain2 terdjadi di Indonesia, jang hingga kini belum djuga diperoleh penjelesaian ja

memuaskan kedua belah pihak jang bertentangan. Mereka tetap bertarung didalam selimut, merupakan “Perang-Sa

 perang kejakinan, perang ideologi.

Titik dan garis jang mempertemukan kedua belah pihak belum didapatkan, sedang pintu pembuka “penjelesaian” tetertutup dengan rapat2. Jang satu ber-sikeras kepada sikap dan pendiriannja, kepada kejakinan dan pendapatnja, ke

ideologi dan filsafat hidupnja, tiada tawar-menawar dan kalah mengalah, dengan kesanggupan mendjandjikan kurb

dan betapapun djuga. Sedang sebaliknja, pihak jang lain-nja pun demikian pula.Oleh sebab itu, maka perang saudara, perang ideologi, perang kejakinan itu, tidaklah hanja merupakan “perang kal

(tjatur) dan perang pena, melainkan berwudjudkan “perang adu tenaga, perang bersendjata”. Selandjutnja, sual itumendjadi sual “darah dan besi”, sual kekuatan dan kekuasaan, sual negara, di dalam ma’na jang luas.Di dalam hal ini, sual “hidup dan mati” tidaklah masuk perhitungan. Sampai dimana kelandjutan proces perang sau

dan perang ideologi akan berlaku, seberapa besar djumlah korban manusia dan harta benda jang perlu disadjikan, ti

agaknja seorang manusia dapat meraba2 dan memperhitungkannja.Hanjalah boleh ditaksir2, bahwa djumlah korban djiwa manusia dan harta benda jang sudah dituntut oleh revolusi s

ini, djauh lebih besar, lebih banjak dan lebih berharga daripada korban jang telah diberikan oleh ummat dan bangsa

Indonesia, dimasa revolusi nasional jang telah lampau.

3. Untuk menolong dan memudahkan pembatja, memperoleh kesimpulan dan tindjauan jang tepat, serta timbangandjudjur dan ‘adil, baiklah terlebih dulu kami per-silahkan meneliti:

A. Lampiran 1, Ichtisar I, Bandingan A., antara Republik Indonesia Djogja, Negara Islam Indonesia dan Republik 

Indonesia Djakarta; danB. Lampiran 2, Ichtisar II, bandingan B., antara Negara Islam Indonesia dan Repu-blik Indonesia Djakarta.

Dengan tjara jang mudah, nanti tiap2 pembatja akan memperoleh kesimpulan dan chulasoh jang pasti, betapakah g

duduknja perkara jang sesungguhnja. Lebih2 lagi djika pembatja sudi meneliti dengan seksama, barang apa jang disebelum maupun sesudahnja.

Beberapa hal, pada hemat kami, perlu bagi pengetahuan dan pengertian jang kritis, dan bagi menetapkan sikap jang

 berat sebelah, dan lebih djauh, untuk memperoleh tindjauan (visie) dan pendapat genap-lengkap, ‘adil, djudjur dan

maka di ba-wah ini kami sadjikan kupasan atasnja.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 146/205

 

Kiranja pembatja jang bidjak-budiman suka memperhatikan seperlunja.

4. Kelahiran. Periksalah lampiran jang bersangkutan!

A. Jang paling tua –dihitung daripada kelahirannja, sedjak kebangunan nasional (nasional reveille)– ialah RepublikIndonesia, atau dengan kata2 lain disebut di dalam karangan ini, dengan istilah “Republik Indonesia Djogja” (karen

 pusatnja: Djogjakarta), untuk menolong dan memudahkan pembatja, di dalam mendjeladjah dan menelitinja, teruta

 pembatja luar negeri. Hari jang bersedjarah itu adalah hari Proklamasi Nasional 17 Agustus 1945.B. Dengan; berdjangkitnja penjakit jang menghinggapi dirinja –periksalah riwajat selajang pandang di atas!—, dan

desakan, tekanan dan serangan “penja-kit” dari luar, maka ‘umurnja RI Djogja tidak memandjang lebih daripada sa

ditanda-tanganinja Statement Rum-Royen, pada pertengahan tahun 1949. Dengan itu, selesailah sudah nasibnja ReIndonesia Djogja.

C. Dengan tjara nakal, serong dan tjurang, terutama untuk mengelabui ra’jat Indonesia dan (djuga) mata internasio

hingga kini belum pernah melepaskan pengawasannja atas Indonesia –langsung ataupun tidak langsung—, maka b

 jang telah mati pada pertengahan tahun 1949 itu, sengadja tidak lekas2 dikubur. Upatjara penguburan resmi jangdimaksudkan, barulah dilakukan satu tahun lebih daripada matinja, ja’ni pada tanggal 17 Agustus 1950. Kesempata

digunakan untuk “memaksa” RIS (Republik Indonesia Serikat, natidjah K.M.B.) mewarisi nama bangkai jang mati

sehingga mendjadilah “Republik Indonesia” (II). Didalam karangan ini, nama RI (II) itu disebut dengan istilah : “R

Indonesia Djakarta” (karena nama ibukotanja: Djakarta).D. Hari kelahiran RI Djakarta ini –sesungguhnja nama resminja: Republik Indonesia Serikat– djatuh bersamaan tur

“daulat-hadiyah”, ja’ni: 27 Desember 1949, ialah salah satu hari jang bersedjarah di dalamriwajat Indonesia, baik ba-gi bangsa Indonesia maupun bangsa Belanda. Djika kelahiran RIS (RI Dajakarta) itu, ole

sebagian daripada bangsa Indonesia, terutama jang “buta-politik”, disam-but dengan riang gembira dan suka-tjita, m

sebaliknja bagi bangsa Belanda hari itu merupakan hari berkabung, hari sungkawa. Karena pada sa’at itu pemerin-t

Belanda, dengan sedih dan ratap-tangis serta terharu, terpaksa menjerahkan sebuah “hadiyah jang maha besar”, ialahadiyah kemerdekaan Indonesia, walaupun tidak 100%. Dengan beberapa patah kata kami ingin menggambarkan, b

gerangan “suasana” jang sesungguhnja pada dewasa itu, terutama didalam kalangan bangsa Belanda, di Nederland

di Indonesia. Bangsa Belanda dan pemerintah Belanda –dipandang daripada sudut pendirian dan keadaanja pada deitu– tidaklah merasa mempunjai alasan jang tjukup, sah dan kuat untuk memberikan “daulat-hadiyah” itu. Terutam

 bila dipandang dari sudut militer, bahwa tentaranja (KNIL dan KL) di dalam melakukan tugasnja (“perang”) di Indtidaklah mengetjewakan dan merasa kalah, bahkan sebaliknja.Buktinja? Di antara orang2 besar bangsa Belanda, jang memegang tampuk pemerintahan di Indonesia, di Negeri B

maupun di luar negeri, sama “mengundurkan diri dengan hormat”, karena mereka tidak menjetudjui beleid pemerin

Malah ada pula jang (letterlijk) “bunuh diri”, seperti peristiwa djenderal Spoor, beberapa hari sebelum ditanda-tang perdjandjian KMB.

Pendjeladjahan lebih dalam menundjukkan adanja “udang internasional, di balik batu”, jang mendjepit, menekan d

mendesak pemerintah Belanda dan bangsa Belanda, kepada suatu posisi jang amat sukar-sulit (internationale

dwangpositie), jang memaksa pemerintah dan bangsa Belanda, sukarela atau terpaksa, ichlas atau tidak, dengan gematau sedih: “mengakui dan menjerahkan kembali kemerdekaan Indonesia kepada ra’jat bangsa Indonesia, meski tid

dan tidak genap-lengkap sekali pun”.

Peranan jang dipegang oleh “udang internasional” itu amat sungguh penting dan berguna bagi ra’jat bangsa IndoneAdapun alat-pendjepit jang amat sakti itu, ialah: “Atlantic Charter” beserta “self-determination”-nja. Dan “udang

internasional” jang kami maksudkan itu, jang mendorong dan menjorong dengan kerasnja “turunnja daulat-hadiyah

ialah: pihak Amerika Serikat, Inggeris dan Australia, djuga Perantjis.E. Setelah RI – Djogja mati dan meninggalkan langgang perdjuangan, pulang ke maqam abadi, dan belum pula Ko

Medja Bundar (KMB) dimulai, maka pada sa’at itu lahirlah satu negara baru, dengan bentuk dan sifat baru, dengan

dan tjara2 baru, ialah: Negara Islam Indonesia.

Periksalah: Bab VII di atas, Proklamasi berdirinja Negara Islam Indonesia, beser-ta Pendjelasan Singkat Atasnja: P

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 147/205

 

 penting, jang berlaku menurutkan Ke-hendak dan Kekuasaan Allah semata, terdjadilah pada tanggal 7 Agustus 194

Dengan kenjataan riwajat ini (historis), maka bolehlah ditetapkan, bahwa Negara Islam Indonesia lebih tua dari RI

kemudian diberi nama pindjaman Repu-blik Indonesia (matinja RI Djakarta).Tetapi setelah “pemimpin2” RI Djogja, jang tjurang dan chianat itu, tahu dan sadar, bahwa mereka (RI Djakarta) d

 posisi politik maupun sepandjang hukum (staatkundig en staatsrechtelijk), terutama sepandjang kenjataan sedjarah

menduduki posisi jang lemah dan kalah, maka dengan segera mereka mentjoba-kan tipu-daja dan tipu-muslihatnja,membangunkan dan menghidupkan kembali nama “RI (Djogja)” jang sudah mati itu, sehingga RIS dipaksakan me

nama “Republik Indonesia”, tegasnja: RI Djakarta. Semuanja itu dilaku-kan dengan tjurang dan serong, dengan chi

hasut, dengan sengadja hendak mengelabui mata dan menjumbat mulut ra’jat, serta dunia internasional, dan lebih duntuk mendjauhkan dan menghilangkan perhatian dan mata dunia kepada Negara Islam Indonesia.

Tiap-tiap manusia jang tahu dan memperhatikan sedalam2nja akan riwajat Indonesia, berkenan dengan hal ini nistj

tidak akan menolak atau membe-narkannja dengan bulat2, disertai dengan pertanggung-djawab sepenuhnja.

F. Sepandjang sedjarah, jang tentu dibenarkan oleh tiap2 manusia dan pihak jang masih sehat ‘akalnja dan ‘adil pendiriannja, maka njatalah sudah, bahwa:

1) RI Djakarta –RI lainnja memang tiada lagi– sungguh2 telah melanggar, mem-perbuat kedjahatan politik dan sen

 berchianat kepada Proklamasi Kemer-dekaan 17 Agustus 1945.

2) RI Djakarta (jang kini masih ada) bukanlah RI 17 Agustus 1945, jang ditim-bulkan dalam masa revolusi nasiona pertama.

3) RI Djakarta adalah satu natidjah (resultante) daripada sikap serong dan tjurang, hasut dan chianat dari “pemimpi jang kini lagi menaiki “kuda tunggang dan sapi perah” ra’jat dengan megah dan gagah, sombong dan takabburnja.

Indonesia dan Ummat Islam bangsa Indonesia ditipu, didjual dan dichianati mentah2!!! Ra’jat Indonesia dan Umm

 bangsa Indonesia mendjadi korban: hina, papa, sengsara, miskin dan nista dalam segala-galanja, lebiih daripada za

kolonial Belanda, bahkan lebih dari-pada zaman pendudukan Djepang, jang terkutuk itu!!!Hai, “pemimpin2 kebangsaan” jang chianat! Nantikanlah perhitungan atas perbuatanmu jang djahat, atas Bangsa, N

maupun Agama itu!!!

4) Adapun ketjurangan dan pelanggaran RI atas perdjandjian KMP (RTC) maupun penipuan terang-terangan terhadkepada dunia internasional, bukanlah tempatnja diuraikan didalam karangan ini.

Melainkan kami serahkan dan pertjajakan sepenuhnja atas beleid dan kebi-djaksanaan, sikap dan pendirian masingAmerika Serikat, Inggeris, Australia, Perantjis. Dan silahkan!5. Dasar dan ideologi negara, antara NII dan RI Djakarta. Bandingkanlah dengan lampiran jang bersangkutan!

A. Dengan djelas dan tegas, NII meletakkan sendi2 dan dasar2 kenegaraannja: ISLAM 100%; satu-satunja Agama

 jang hingga kini sepandjang penelitian dan penjelidikan daripada para ‘alim ‘ulama dan ahli pengetahuan, dari pihakawan dari lawan—, masih tetap terpelihara dalam kesutjiannja dan kemurni-annja.

Barang siapa, jang tidak sengadja dari tadinja menolak kebenaran Islam, atau ingkar (kufur) daripada tuntunan Ilah

adjaran Muhammad Rasulullah Clm., dapatlah menetapkan kejakinannja jang kuat dan kepertjajaannja jang teguh,

“Islam menentukan dengan pasti dasar2 hidup dan kehidupan, dlahir (materieel) maupun bathin(spiritueel), menga peraturan2 bakti duniawy dan uchrowy, mulai keperluan pergaulan hidup sehari2 biasa dan ‘ibadah chususnja (rub

 biyah) hingga sampai kepada dasar2 dan tingkatan memperdjuangkan, memiliki dan mengatur negara dan dunia Isl

Di dalam Islam tiada faham dan pendirian, jang memisahkan dunia dari achirat, dlahir dari bathin, mesdjid dari kantidak sesuai dengan faham “kuno”, faham “Damaskus”, jang menjatakan perpisahan antara agama dan negara (sche

van kerk on staat). Djika pada zaman abad kedua puluh ini masih djuga ada orang atau pihak jang pendirian “kuno”

silahkan mempeladjari kembali Kitabul-lah dan Sunatin-Nabi Besar, Muhammad Clm., dan Insja Allah achir-kemuakan sampai kepada satu kesimpulan: mengoreksi faham dan pendiriannja, jang salah dan keliru itu!

Djadi, kalau di sini kita katakan Islam, djanganlah hendaknja kita merasa tjukup dan puas dengan keterangan2 dari

mulutnja “tukang obat” jang tidak bertanggung-djawab, atas benar atau salahnja kata2 jang dilahirkannja, lepas dar

niat baik atau djelek daripada orang jang mengutjapkannja. Melainkan, kita harus dan wadjib memandang Islam, se

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 148/205

 

 peraturan jang hidup, stelsel masjarakat, stelsel pemerintahan, stelsel negara dan stelsel dunia.

Dengan sendinja jang pasti, kuat dan sentausa, luas dan mendalam, sutji dan ter-pelihara, jang tidak dapat diperkud

dipermainkan oleh siapapun djuga, maka kami –Negara Islam Indonesia– meletakkan dasar2 negara kami. Kami tiingin ingkar daripadanja sedjari sekalipun! Melainkan kami akan mentju-kupi sepenuhnja barang apa jang termaktu

adjaran Islam! Insja Allah. Kami tidak ingin melalaikan dan menawarnja, sedjengkal sekalipun! Sebaliknja, kami i

memenuhi segenap tuntunan Ilahy dan Sunnah Nabi Besar Muhammad Clm., dengan sempurnanja. Insja Allah. Sedasar inilah, jang pada ‘umumnja orang mengatakan: ISLAMISME.

B. Adapun sendi dan dasar daripada Republik Indonesia seperti jang sering didengung2kan oleh “pemimpinnja”, te

“Presidennja”, ialah: Pantjasila. Satu tjampuran (alliage) daripada (1) Shintoisme Djepang, (2) Sjirik Indonesia –andengan persembahan kepada Blorong, Dewi Sri, Dewi (ibu) Pertiwi, dll. Dewa tjiptaan, tiada bedanja dengan perse

kepada Dewa2 Wisnu, Brahma dll. atau kedjawen (heidendom),, sebuah model persembahan berhala, jang berlaku

Djawa Tengah—, (3) Hakko Itjiu, alias theori penipuan “Kemak-muran Asia Timur Raja”, buatan Djepang semasa

 pendudukan, dan (4) Nasionalisme Indonesia djahil, jang agak kemerah-merahan itu. Dengan kupasan singkat di attidak mengikuti susunan dan aliran pikiran Soekarno dan kawan2-nja (ma’af)—, maka mudahlah kita dapat menge

memfahami sedalam-dalamnja:

1) Apakah gerangan sebabnja, maka “Tuhan” ala Pantjasila itu tidak mempunjai wudjud, sifat perbuatan dan lain2

tentu2, baik jang “wadjib”, jang “hak” maupun jang “mustahil”; “tuhan” jang tidak ber-‘amal (memerintah) dan tid ber-“nahi” (terlarang); “tuhan” jang tidak menurunkan “nabi”nja, atau “utusan”-nja dan “wahju”-nja; “tuhan” neutr

(bebaskah? Jang boleh dibajangkan dan ditafsirkan oleh tiap-tiap manusia, menurut kehendak, pikir-an dan perasaamasing2, walaupun oleh manusia jang sesat, jang anti-tuhan sekalipun (seperti komunis); “tuhan” inikah jang di da

‘ilmu “Kedja-wen” disebut dengan istilah ‘alam suwung wangwung” (tiada sesuatu alias kosong)?

Wal-hasil, “tuhan” ini adalah “tuhan palsu”, “tuhan” buatan manusia, “tuhan” tjiptaan Soekarno. Lebih-lebih lagi, t

 bohong dan palsunja “tuhan” a la Pantjasila itu, dan chianatnja pentjipta dan buatannja (Soekarno) beserta pengi-ku pengikutnja, dimana “tuhan” pantjasila itu “dipersamakan” (atau didu-dukan sedjadjar) dengan Tuhan dalam faham

kejakinan Islam: Allahu Subhanahu wa Ta’ala! Subhana-Llah! Maha-Sutji-lah Allah! Maha Sutji dari-pada tiap2 te

dan rabaan, bandingan dan buatan, fikiran dan hitungan manusia jang manapun djuga.Kalau di antara “pemimpin2” Islam di kalangan RI Djakarta masih djuga ada jang berpendapat, bahwa “tuhan” ala

Pantjasila itu “sama” dengan Allah di dalam Al-Qur'an, maka faham dan pendapat, kejakinan dan kepertjajaan jangitu teranglah salah, sesat dan keliru semata2. Hendaklah “pemim-pin” Islam jang “musjrik dan memusjrikkan” itu –walaupun dengan tidak sengadja, hanja karena bodoh dan tolol (ma’af) belaka– segera insaf, sadar dan taubat kepa

Allah! Sajang ibadah jang dilakukan seumur hidupnja hanjalah dihadapkan dan diperuntukkan kepada “tuhan bajan

 belaka.2) Apakah gerangan sebabnja, maka kata2 muluk “kebangsaan Indonesia”, ke-daulatan ra’jat, keadilan sosial dan

kemanusian” hanjalah merupakan “huruf jang mati” dan hiasan mulut munafiq? Kata2 jang membumbung seting-g

itu hanjalah merupakan “alamat palsu” dan “bajangan” (chajal kepa-da chalajak ramai, kalau2 ra’jat boleh merasa p

dengan dongeng2 jang hebat2 itu” dan kenjang dengan “omong kosong” jang senantiasa dihambur-hamburkan danmembosankan itu!

Ra’jat minta bukti! Ra’jat menuntut realiteit! Bukti! Bukti! Bukti! Itulah jang diharap-harapkan ra’jat.

3) Apakah gerangan sebabnja, maka Nasionalisme Indonesia lebih dekat kepada Merah (Komunisme) daripada kephidjau (Islamisme) ?

Karena Nasionalisme Indonesia berdasarkan kepada “tuhan” jang neutraal (bajangan) tjiptaan pantjasila, alias “kos

sedang Komunis Indonesia, sesuai dengan adjaran2 tiap2 faham dan kejakinan “ketuhan-an” jang manapun djuga (materialisme). Komunis asli Moskow menolak mentah2.

4) Apakah gerangan sebabnja, maka Komunis Indonesia, dengan tjepat berkem-bang-biak didalam tubuhnja pemer

Republik Indonesia, jang –katanja– berdasarkan nasionalisme itu? Sekali baksil-baksil dan bakteri-bakteri Komuni

disuntikkan dan diratjunkan (geinjecteerd en geinfecteerd) kedalam tubuhnja RI, maka sekali itu tjukuplah kiranja

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 149/205

 

“memper-merah dan memper-moskow-kan RI, karena perbedaan antara djahil dan sjirik hanja-lah beberapa streep

Ratjun komunisme buatan Moskow itu dibuat demikian rupa, sehingga nasionalisme Indonesia (batja RI Djakarta)

tergila-gila kepada tiap2 jang merah dan jang ke-merah2an, terpikat oleh tiap-tiap komunis dan barang sesuatu jangkomunistis. Berkenaan dengan kenja-taan jang berdjalin-djalin dalam tubuhnja RI, lebih2 lagi setelah membatja sta

Party Nasional Indonesia (jang kini telah mengikuti djedjak langkah PKI–mengiblat ke Moskow) pada awal bulan

1952 jbl.; ditambah de-ngan sikap komunis Indonesia jang sudah tidak tahu malu dan lebih dari kurang adjar, mengindjak kepala RI dengan njanjian “internationale” (komunis), dan menusuk-nusuk djantung hati pemerintah RI den

ratjun buatan Moskow, maka mengingat semuanja itu, dengan ini kami dapat menja-takan pendapat jang pasti, bah

a. RI Djakarta –jang katanja Nasional itu, sesungguhnja “nasional merah”– kini sudah mendjadi RI Komunis; dan b. RI inilah jang berchianat kepada perdjuangan kemerdekaan Indonesia, kepada Agama Islam, kepada ummat Isla

Bangsa Indonesia: kepada Allah dan Rasul-Nja, tegasnja: berchianat kepada Negara Islam Indonesia!!!

5) Apakah gerangan sebabnja, maka “ideologi” pantjasila tidak dapat tertanam dan hidup didalam dada dan hati ra’

sebagian besar memeluk Agama Isllam? Memang sedjak mula berdirinja, RI (kini RIK) selalu berpegangan kepadaluar, pihak internasional. “International minded” katanja. Tegas-nja: RI (RIK) tidak berakar kedalam, melainkan ke

tidak berdiri atas kekuatan dan tenaga ra’jat sendiri; tidak sesuai dengan kehendak dan tjita2 ra’jat; melainkan keda

dan kemerdekaannja diperoleh dan dipertahan-kan dengan pegangan kepada “tongkat internasional”, dan berdasar

kasih sajang dan kemurahan pihak luar. Maka dengan tjepat kita dapat menjebutkan, bahwa kedudukan RI (RIK) k“Bergantung ta’ bertali, berdiri ta’ berakar!“

6. Kanun Asasy Negara Islam Indonesia dan Undang-Undang Dasar RI palsu.Undang-Undang Dasar RI sebagai “warisan badju” daripada “bangkai jang sudah mati itu” (RI Djogja) dan sebaga

indjakan tampak kosongnja, kosong daripada dasar hukum, jang mendjadi salah satu tulang-sendi (prinsip) bagi pe

suatu negara, sesungguhnja tidaklah patut ditindjau dan didjeladjah. Sebab, memang bukan dasar dan pakaian RI se

(Djakarta) sendiri. Tetapi untuk kepentingan pembatja jang masih “asing” dalam seluk beluknja keadaan dan kedjaIndonesia, teru-tama sekitar “tipu-muslihat RI Djakarta”, maka dengan ini baiklah kami sadjikan buah pendjeladjah

sekedarnja, dengan pertanggung-djawab sepenuhnja atas benarnja penerangan dan keterangan tersebut:

A. Bahwa RI Djakarta kini belum mempunjai Undang-Undang Dasar (Grondwet), jang seharusnja mendjadi tulangsendirinja sesuatu negara.

B. Bahwa pemakaian UUDRI (Djogja) adalah suatu pentjurian politik jang amat tjurang (kurang adjar jang dilakuk pemimpin2 RI (Djogja lama), jang kini –dengan bukti2 jang njata, terang dan djelas– boleh selandjutnja dinamakanRepublik Indonesia Komunis, disingkat dibatja dan ditulis: “er-ie-ka atau “rik”.

C. Bahwa karenanja, RIK bukanlah suatu negara hukum (rechtsstaat) –sedang Undang-Undang Dasar pun belum

memilikinja—, sehingga pada hakikatnja dan pada bukti sjari’atnja, tidak terikat dan tidak mengikatkan dirinja densuatu hukum. Lebih2 lagi, djika kita suka meneliti bukti2 kenjataannja, bahwa:

1) Tiada suatu peraturan jang tentu, jang mengekang mengendalikan peme-rintahan didalam negara, sehingga pesa

 pesawat dan alat-alat negara tidak mempunjai pegangan jang tetap, dalam melakukan tugasnja. Herankah kita, djik

 pesawat2 dan alat2 RIK mendjadi lesu dan tidak bersemangat, kadang-kadang a-nasional dan tidak tahu djalan, sehsering tubruk menubruk satu dengan jang lainnja, semacam orang gila? Herankah kita djika pelatjuran, korupsi bes

dan lain2 kedjahatan, baik didalam pandangan negara, maupun di dalam pandangan hukum, mendjadi suatu kemeg

ketjong-kakan, kesombongan jang luar batas? Herankah kita, djika dengan karenanja banjak di antara anggauta2 pemerintah RIK mendjadi agen Moskow, atau tangan-tangan luar negeri jang lainnja, dengan maksud mendjual ne

 bangsanja, bagi kepentingan dirinja sendiri? Herankah kita djika ra’jat RIK selalu gelisah dan apathis, jang achir-

kemudiannja merupakan sampah masja-rakat, jang meng-halang2ngi dan menghambat berputarnja roda-pemerintahRIK?

2) Dalam sual2 militer, baiklah diperingati:

a. Tindakan Tentara RIK –di sini, disebut: TRIK– selalu melanggar hukum, baik hukum kemanusiaan, menangkap

menawan, menjiksa dan mem-bunuh, menghukum dan membuang, dengan tjara sewenang-wenang, me-langgar hu

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 150/205

 

kemanusiaan dan kesusilaan, bukanlah barang sesuatu jang aneh dan adjaib di Indonesia (lingkungan RIK), melain

semuanja itu termasuk kedjadian se-hari2; jang boleh disaksikan orang pada setiap tempat dan waktu, hampir disel

Indonesia.Dari biasanja melakukan perbuatan2 jang hina dan rendah, tjemar dan kotor, kedjam dan ganas itu, hingga TRIK m

 bangga dan megah serta puas djika mereka telah “selesai”memperbuat barang sesuatu jang kedjam, djahat dan mes

Semuanja dilakukan untuk keperluan sesuatu ideologi, kiriman luar negeri, import dari Moskow, jang bernama-kanKomunisme. Sadar atau tidak sadar, pura-pura tidak tahu atau dengan pengertian jang pasti, perbuatan-perbuatan ja

serupa itu tidak hanja bersifat merusak, membentjanai dan merobohkan negara, bahkan lebih dari itu:

TRIK (kini TNI –Tentara Nasional Indonesia) mendjual negara dan bangsa Indonesia kepada kekuasaan asing, ialaSovjet Russia.

 b) Sudah sedjak lama terdjadi perpetjahan didalam kalangan TRIK, seperti proces perpetjahan jang berlaku pada la

 jang lainnja. Periksalah riwajat keluarja Pasukan Hisbullah (TNI) –jang kini telah insaf dan sadar akan tugas wadjib

 jang maha sutji: menggalang Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia, Alhamdulillah—, berkat chianatnja pihsendiri. Proces jang serupa ini akan berlaku terus-menerus, hingga tiada seorang Muslim lagi, jang sanggup hidup

lingkungan RIK Perpetjahan jang timbul karena keluarnja pihak ex KNIL (bekas Koninklijk Nederlands Indonesia

dari kalangan tersebut, bukanlah suatu hal boleh disem-bunjikan. Lajangkanlah pandangan kita atas: Maluku Selata

(RMS), Andi Abdul Aziz, dll. jang hingga kini belum djuga ada penjelesaian atasnja. Proses di dalam kalangan KNinipun akan berdjalan terus-menerus, karena mereka tidak sanggup menelan pil-pahit buatan Moskow, walaupun

dibungkus dengan “gula2 manis”.3) Belum mengenai sual-sual ‘umum politis dan militer seperti perkaranja Sultan Abdul Hamid (pihak RIS dan KN

 perkaranja Chairul Saleh (pihak Party Murba–Komunis), perkaranja Amir Fatah (pihak Negara Islam Indonesia da

Tentara Islam Indonesia dan perkaranja sepuluh ribu orang jang lainnja, jang begitu sadja dimasukkan didalam pen

didalam tawanan, dan di tempat pengasingan Nusakambangan (Digul Kedua?), dengan tiada urusan, pemeriksaan a penjelesaian atasnja. Walhasil, kalau lembaran2 hitam daripada riwajat Indonesia ini ditulis satu demi satu kiranja

meru-pakan beberapa buah buku tebal tersendiri.

D. Walaupun tidak patut dan tidak pantas, djika kita membuat bandingan, ditilik daripada sudut hukum dan politik Negara Islam Indonesia dan Republik Indonesia Komunis, tetapi bagi orang2 jang mengaku warga negara RI (kini

mungkin besar guna dan faedahnja, djika kami berikutkan pendapat dan kesan-kesan kami atasnja, sekedar pada ga besar dan pokok2nja belaka.1) Bahwa di Indonesia, sedjak 3 tahun ini, berdirilah dua negara, jang berbedaan hukum dan pendiriannja, berlaina

dan haluan politiknja, bertentangan maksud dan tudjuannja, tegasnja: berselisih, hampir dalam tiap2 hal, mulai das

 pokok hingga sampai kepada tjabang dan rantingnja.2) Bahwa daerahnja adalah satu dan bersamaan, ialah: Indonesia.

3) Bahwa ra’jat-penduduknja adalah satu dan bersamaan pula, ialah : ra’jat Indonesia.

4) Bahwa tiada batas jang tertentu: daerah, tanah, air, rimba, bukit, laut, dll., jang boleh membedakan dan memisah

antara kedua negara itu; sehingga batas sematjam “garis demarkasi” tidak ada, dan tidak mungkin ada.5) Bahwa ‘alamat di luar jang tampak (oleh pihak luar): RI. Tetapi isi jang se-sungguhnja, ialah:

a. Negara Islam Indonesia dan

 b. Republik Indonesia Komunis.6) Bahwa kedua negara tsb. sedjak hampir 3 tahun ini, ja’ni :

Sedjak 27 Desember 1949, senantiasa dalam keadaan permusuhan dan pepe-rangan, sehingga selama itu sampai ki

Indonesia selalu terlibat di dalam “Perang Saudara”, Perang Ideologi, jang makin hari makin bertambah meng-hebamendahsjat.

7) Bahwa tiada garis demarkasi jang tertentu bagi tiap2 pihak jang bertentangan, sehingga tiap2 kampung dan kota

 bukit dan pantai, tiap2 hutan dan ladang, sewaktu2 boleh mendjadi lapang peperangan, gelanggang (arena) adu ten

antara dua kekuatan, dua kekuasaan dan dua negara itu, dalam sifat politis, militer, ekonomis dan lain2.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 151/205

 

8) Bahwa karena perbedaan kedudukan kedua negara itu, dalam pandangan hukum dan politik, maka satu sama lain

 berlainan dan bertentangan pulalah tanggung-djawab terhadap kepada :

a. Ra’jat; b. Tanah tumpah darah;

c. Mahkamah sedjarah, interinsuler dan internasional;

d. dan Mahkamah Allah, kini dan kelak.Misalnja: Djika pihak R.I.K. hanja akan bertanggung djawab akan nasibnja ra’jat jang mengikuti langkah R.I.K. —

sadar atau tidak, dengan paksa atau tipuan— (djadi: bukan lagi sual “warga negara”), maka sebaliknja, Negara Isla

Indonesia pun hanja akan bertanggung djawab atas nasibnja ra’jat, jang mengikuti ketentuan2 dan hukum2 jang bedalam lingkung-an Negara tsb.

9) Bahwa perlulah dinjatakan, bahwa (a) Ra’jat, (b) Daerah —negara— dan (c) Kekuasaan, adalah tiga factor jang

terpenting, jang selalu mendjadi sasaran (maf’ul objekt) daripada setiap pihak jang bertentangan dan bermusuhan.

Herankah kita, djika proces “Perang Saudara” ini memakan korban jang ti-dak terhingga besarnja, baik merupakanmanusia maupun harta dan benda?

10) Bahwa tjatatan2 di atas perlulah kiranja, terutama bagi pihak RI —kini: R.I.K.—, kalau2 di dalam golongan at

 jang masih sehat pikirannja dan djernih tindjauannja serta ‘adil timbangannja. Kemudian, tersilah!

-------Ζ Ζ Ζ  -------

BAB IX: PERHUBUNGAN ANTARA NEGARA ISLAM INDONESIA

DAN REPUBLIK INDONESIA

1. Dulu, pada mula pertama R.I. (R.I.S.) baru menerima “daulat hadiyah”, dikala itu ia dan segenap alat kekuasaan

mabok daulat. Oleh boneka (R.I.) jang mabok itu selalu dihambur-hamburkan berita dan tjeritera, omong kosong dhasut dan chianat, tjurang dan serong, sesuai dengan djiwa dan perbuatan pemabok jang lupa daratan, hidup dalam

chajal dan margajangan.

2. Pihak Negara Islam Indonesia beserta alat pemerintahan dan kekuasaan dihina, ditjer-tja dan ditjatji maki dianggdiperbuat sebagai “gerombolan”, pengatjau, pem-berontak, perampok dan lain2 istilah, jang hanja patut keluar darihati dan mulut-nja orang2 jang dendam dan marah, djengkel dan murka rendah achlak-budi-pekerti dan ketjewa ha

Dengan “alasan2” jang serupa itu, maka dilakukanlah oleh pihak R.I. suatu perbuatan chijanat kepada Ummat Islam

“membasmi gerombolan D.I. (Darul Islam, jang lazim dipakai untuk menundjukkan sebutan Negara Islam Indoneshingga habis ledis, dan menghantjur-binasakannja”, katanja. Perbuatan chianat ini, jang dilakukan dengan “pengge

 jang membabi-buta”, sering pula di’umumkan dengan sombong dan tjongkaknja, dengan taktik serupa dengan djur

Djerman dan Djepang —selalu “menang dengan gilang-gemilang” sadja—, semasa achir Perang Dunia Kedua3. Perlulah didjelaskan, bahwa sebelum R.I. melakukan perbuatan chianatnja itu, maka terlebih dulu beberapa kali

membuat sematjam panitja, jang hendaknja akan membuat hubungan antara R.I. dan N.I.I., dan dimana perlu —kat

 boleh mendjadi pengantara dalam “penjelesaian antara kedua belah pihak. Usaha penipuan jang demikian itu terus

dilakukan olehnja hingga sampai tahun 1951 jbl.Jang ikut serta dalam perbuatan chianat ini, tidak hanja pihak militer dan sivil, R.I., melainkan djuga masja Allah!

 —‘alim-’ulama jang terkenal didalam kalangan Islam (jang kini kiranja belum perlu disebutkan nama2nja, karena m

itu memperbuatnja tjuma sebagai “kuda tunggang” dan “kaki tangan” jang tidak sadar— ma’lum: buta politik, dan“takut”), jang di belakang, djika tetap tidak sadar dan insjaf akan kewadjibannja sebagai Muslim, terutama selaku

 pemimpin Islam, tentulah akan diperhitungkan lebih djauh.

Kepada mereka jang telah melakukan perbuatan chianat itu, meski jang tidak disengadja sekalipun., kami harapkantulus dan djudjur: Taubatlah! Tau-batlah! Taubatlah! Marilah kita bersama-sama melakukan tugas sutji, tugas Ilahy

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 152/205

 

menggalang Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia!!!

Kembali kepada “panitja penipuan” itu, bolehlah ditjatat:

A. Bahwa segala usaha tentulah gagal, dan memang sengadja “dibikin gagal”.B. Bahwa maksud sesungguhnja, ialah: mengelabui mata ra’jat, menjumbat mulut-nja, dan lebih djauh “menutup m

dunia”, tegasnja: dunia internasional.

C. Bahwa kalau wali-Al-Fatah dan kawan2nja tempo hari (pertengahan tahun 1950 dikirim kedaerah Negara IslamIndonesia, untuk mendjadi “penghubung dan perantara” itu hanjalah tipuan pihak Iblis la’natullah semata. Demikia

usaha Sadikin, Sutoko, Rukman, Lukas dan pengchianat2 jang lainnja.

D. Bahwa lebih djauh, maksud jang lebih dalam daripada “penipuan” itu, ialah: untuk menutupi kelemahan, kekurakepintjangan dan kekosongan R.I. sendiri. Dan

E. Bahwa “last but not least” (jang terachir dan maha penting) dengan tjara demikian “rahasia Komunis di dalam R

tidak akan terbuka, sedang pada masa itu penjelundupan komunis di dalam pemerintahan dan alat2 kekuasaan R.I.

 berlaku dengan giat dan tjepatnja. Perebutan kaum Komunis jang serupa ini didasarkan atas suatu kejakinan, bahw(komunis Indonesia) tidak akan diberi lapang hidup, djika Negara Islam Indonesia berdiri dengan tegak teguhnja, d

tengah2 masjarakat Indonesia. Semuanja ini dibuktikan dengan dokumentasi komunis, jang terampas oleh pihak N

Islam Indonesia, beserta Tentara Islam Indonesia.

Oleh sebab itu, hai Ummat Islam dan pemimpin2 Islam: Awas dan waspadalah!!!4. Sementara itu, pihak ‘umum djuga pers, jang tahu akan keadaan dan kedjadian jang sesungguhnja, tetap bungkam

mulut.Sebabnja, karena djika mereka suka bitjara atau menulis terus-terang, menurut keadaan jang sesungguhnja, maka m

tangan besi jang kedjam telah siap di sekelilingnja.

5. Di dalam waktu jang achir2 ini, setelah terbukti, bahwa segala usaha dan tindakan mereka, jang keras-kedjam, h

chianat, selama hampir 3 (tiga) tahun ini, ternjata kandas, gagal dan tidak berdaja, maka barulah ada suara2 dan an baru, tampak dan terdengar nama-nama: Negara Islam Indonesia, Tentara Islam Indonesia, dll.

Bukan se-kali2 karena pihak R.I. dan persnja —jang selalu masih tetap dalam penga-wasan antjaman dan tekanan s

daripada tentaranja jang sombong dan se-wenang2 itu— ingin menghargai dan menghormati Negara Islam IndonesMelain-kan sikap jang serupa itu hanjalah menundjukkan kebingungan, kelemahan dan kedjatuhannja belaka!

Di dalam pers beberapa bulan j.l. a.l.l. di’umumkan oleh pihak djuru-bitjara-tentara, bahwa “N.I.I. pernah mengirim Nota2 Rahasia kepada pihak R.I.”, dengan tidak menundjukkan sepatah katapun, akan isi dan maksud jang terkanddidalam Nota2 Rahasia tsb. Dengan peng’umuman itu, chalajak ramai tetap bimbang, tetap tidak menerima penera

keterangan jang selajaknja. Berkenaan dengan itu, maka pada ketika itu djuga kami membuat hubungan dengan Im

 Negara Islam Indonesia jang kini untuk sementara waktu lagi tinggal diluar negeri —bagi kepentingan Negara IslaIndonesia—, bagi memperoleh perkenan (idzin) dari beliau, untuk memper’umumkan Nota2 Rahasia itu, bagi kepe

Ra’jat Indonesia dan Ummat Islam Bangsa Indonesia, jang selalu di’abui matanja, sehingga tidak tahu duduknja pe

 jang sesungguhnja, dan djuga menghilangkan salah faham dan keliru sangka, baik dari pihak lawan maupun pihak

Maka pada achir bulan j.l. kami memperoleh perkenan tsb. jang diharapkan itu, sehingga mudah2an dengan itu pihtidak akan tetap melandjutkan sikapnja jang tidak tahu malu, masa bodoh dan berchianat kepada ra’jat dan negara.

Dengan per’umuman itu pula, maka Nota2 Rahasia —jang tadinja sengadja ditutup-tutup dan dirahasiakan— kini m

 Nota2 Terbuka, atau Surat2 Terbuka. Mudah2-an ra’jat Indonesia dan Ummat Islam Bangsa Indonesia terbuka mattahu dan mengerti akan duduknja perkara jang sebenarnja, sehingga dimana perlu dan seberapa perlunja — boleh m

Hakim didalam Mahkamah Sedjarah Dunia dimasa jang dekat. Kepada Dunia Merdeka, dunia internasional kami t

kurang mengharapkannja, sudi apalah kiranja mengambil Nota2 Rahasia itu mendjadi tambahan bahan2, untuk menentukan sikap dan pendiriannja, mengenai Indonesia, dengan tindjauan jang benar dan timbangan jang ‘adil.

6. Berhubung dengan per’umuman Nota2 Rahasia itu —jang kini sudah mendjadi Nota2 Terbuka, atau Surat2 Terb

 baiklah kami menjatakan beberapa hal, untuk menolong dan memudahkan pembatja, didalam meneliti dan pendjela

atasnja.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 153/205

 

A. Nota Rahasia itu ada 2 bagian:

Pertama: bertarich 22 Oktober 1950, djadi kurang lebih 10 bulan daripada serang-an R.I. kepada Negara Islam Indo

danKedua: bertarich 17 Februari 1951, hampir 14 bulan, kemudian daripada chianat-nja R.I., jang diperbuatnja terus m

tiada berhentinja.

B. Nota2 Rahasia tsb. ditanda-tanganinja dengan resmi oleh Imam Negara Islam Indonesia, S.M. Kartosoewirjo, dadi’alamatkan kepada Saudara Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia, dengan tembusan kepada Sdr. M. Natsir,

Perdana Menteri R.I. pada dewasa itu.

C. Kedua Nota Rahasia ini sudah diterima oleh masing2 mustahiqnja, tapi belum pernah mendapat balasan apapun pihak R.I.. Melainkan hanja dengan serang-an jang hebat dahsjat, dengan hasutan jang djahat, dengan blokade polit

militer, ekonomis dll., jang boleh diharapkan —sepandjang rentjana Abu-Djahal dan Abu-Lahab Indonsia,—: mem

 Negara Islam Indonesia, Agama Islam dan Ummat Islam Bangsa Indonesia seluruhnja.

Alhamdu-lillah! Rentjana Abu-Djahal dan Abu-Lahab itu kandas dan gagallah, dan ber’akibat sebaliknja! Dengan tolong dan kurnia Allah djua. Semen-tara itu, Rentjana Allah terus berlaku: mendlahirkan Kebesaran dan Ke’adilan

ditengah2 masjarakat dan ummat manusia di Indonesia, berwudjudkan Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indones

Sekali lagi, Alhamdu-lillah! Dengan “latihan” jang diadakan oleh R.I. terhadap kepada N.I.I., dengan makan kurba

tidak ternilai harga dan besarnja, maka makin hari Negara Islam Indonesia makin kuat dan sentausa, besar dan melD. Atas beberapa fatsal, jang termaktub di dalamnja, akan kami berikutkan pen-tegasan seperlunja. Periksa dan

 bandingkanlah: Lampiran 3 dan 4, Nota Rahasia pertama dan kedua!7. Peringatan, perhatian, pertimbangan dan kesan tjukuplah diletakkan di dalam Nota2 Rahasia itu, oleh Pemerinta

Islam Indonesia kepada Pemerintah Republik Indonesia, terutama tentang bangkit dan tumbuhnja bahaja dari dalam

maupun dari luar.

Peringatan dan perhatian itu diberikan, pada masa R.I. baru mendjadi anggauta P.B.B. (Perserikatan Bangsa—Unit Nation Organization = U.N.O.), dua tahun bulat jang lampau. Walaupun demikian R.I. (Djakarta; kini: R.I.K..) tela

menutup matanja dan menjumbat mulutnja, dan tidak mengabaikan sedikitpun djuga atas semuanja itu. Selama dua

ini, sudah banjak peristiwa2 jang terdjadi, interna-sional maupun interinsuler, jang sedikit banjaknja mempengaruhkedudukan R.I.K., sehingga makin hari semakin bertambah2 sulit karenanja.

8. Politik Bebas (neutralitdit) R.I. jang tadinja diharapkan akan bersifat positif dan konstruktif, ternjata achirnja menegatif dan destruktif, sehingga karenanja Politik Bebas makin hari makin bertambah menjulitkan dan membahajakkedu-dukan R.I. (R.I.K.) dalam lingkungan negara2 di Pasifik, istimewa mengenai rantai pertahanan.

Wal-hasil, Politik Bebas jang tadinja diharapkan akan mendjadi salah satu daja-upaja untuk “melepaskan Indonesia

antjaman bahaja, dari luar dan dari dalam”, maka sekarang ternjata mendjadi “tambahan penjakit”, jang akan segermenjorong R.I. (R.I.K.) tjepat2 masuk kelobang kuburnja.

Mula-pertama, Politik Bebas itu hanja berwudjud politik “latjur”, politik “ronggeng” (flirterij), mentjintai si A. dan

mengasih-sajangi si B., dengan tidak haluan jang tetap dan tentu, tiada sikap jang djelas dan tegas tiada tahu harga

kehormatan Ma’na jang paling baik untuk menggambarkan “politik jang mentah dan setengah matang ini, paling tiialah politik “wandu” (bukan laki-laki dan bukan pula perempuan)”, jang oleh karenanja tentulah tidak akan menda

kehormatan peng-hargaan dari pihak diluarnja. Politik latjur dan wandu ini masih djuga boleh dima’-lumi dan

diperma’afkan, walaupun tentu merugikan negara, kehormatan dan kedau-latannja, jang hanja boleh dilakukan oleh pihak dan golongan, jang berachlak rendah dan berbudi hina.

Tapi ....! Tapi ....! Tapi ....!

Ada akibat jang lebih berahaja dan berchianat daripada latjur dan wandu itu. Ja’ni: setelah pihak Merah sudah mulamasuk-meresap dalam tubuhnja R.I. (R.I.K.), maka Politik Bebas itu dipergunakan orang (batja: Pemerintah R.I.K.

memindahkan kiblat, dari bebas ke Moskow.

Barang siapa jang teliti mendjeladjah sikap R.I. (R.I.K.) menghadapi dunia luar (politik luar negerinja), maka kesim

dan pendapat kami itu, Insja Allah, tidak djauh daripada kebenaran. Periksalah sikap R.I. terhadap (1) M.S.A., (2) T

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 154/205

 

(3) pengangkatan duta2 besar untuk Moskow dan Peking, (4) K.M.B. = R.T.C., (5) Irian Barat dll.!

Semuanja itu menundjukkan bukti jang njata, bahwa kutu2 dan ratjun Komunisme dapat hidup dengan subur dan

 berkembang biak, didalam tubuhnja R.I. (R.I.K.), jang selalu mempergunakan kamuflase (pendirian samaran) jang bernamakan “neutraliteit” alias Politik Bebas itu.

R.I. menjerahkan dirinja, untuk di-indjeksi dan di-infeksi oleh kutu2 komunis, dengan ratjun buatan Moskow. Awa

Ra’jat Indonesia! Pemerintahmu sendirilah, Pemerintah Republik Indonesia, jang berchianat: mendjual negara dan bangsamu, Negara dan Bangsa Indonesia!!!

9. Oleh pemerintah Negara Islam Indonesia diharapkan dan dipertimbangkan kepada pemerintah R.I. —periksalah

Rahasia jang pertama, angka 11 !—, betapa hendaknja R.I. bersikap dan bertindak terhadap kepada Komunisme diIndonesia, jang sedjak dua tahun jang lalu sudah boleh di-raba2 diperhitungkan bahaja nasional dan bahaja internas

 jang boleh tumbuh daripadanja.

Antara lain dalam angka 11 disebutkan:

11. ...........................................................................................................................a. Tiada suatu djalan lain, jang menudju kearah “keselamatan Negara dan Bangsa Indonesia”, melainkan: “Djika

Pemerintah Republik Indonesia mulai sekarang djuga, dengan tjepat dan tepat, membasmi Komunisme, dalam tiap

lapangan, “terutama sekali jang melekat di dalam tubuh “Pemerintahan Republik Indonesia dan alat2 kekuasaannja

wudjud dan sifat apa dan manapun djuga”.Lebih tjepat, lebih baik!

  b. .....................................................................................................................c. .....................................................................................................................

“Hendaknja disegerakanlah, melakukan tindakan jang tjepat dan tepat atas bahaja nasional dan internasional terseb

 pada hemat Kami, tindakan serupa itu adalah salah satu tugas jang wadjib mutlak bagi Pemerintah Republik Indon

untuk menghindarkan Negara dan Bangsa Indonesia daripada antjaman mara-bahaja jang amat dahsjat itu.”..................................................................................................................................

Sikap dan pendirian jang diharapkan boleh mendjadi “obat” untuk R.I., dinjatakan pula didalam Nota Rahasia Ked

7.Periksalah: Lampiran 4, jang bersangkutan !

Walaupun demikian Pemerintah R.I. tetap tuli dan membuta-tuli, dengan sengadja, sadar dan insjaf, dengan pengetdan pengertian jang tjukup.Mengapakah R.I. tidak bertindak? Tidak beranikah? Takutkah kepada pihak merah dan agen2nja, jang siang malam

 berdjalan2 didepan istana mereka? Tidak mampukah (impotent)? Setudjukah kepada Komunis? ataukah R.I. mema

komunis dan masuk golongan komunis? Rupanja kemungkinan jang terachir inilah jang paling dekat kepada kebenSelandjutnja, apakah buktinja? Sebaliknja daripada apa jang di-harapkan. Bukan ia (R.I.=R.I.K.) membasmi Komu

semasa masih ketjil dan lemah, dikala 2 tahun jang lalu, melainkan (R.I.=R.I.K.) bersedia menerima Komu-nisme

tubuhnja, didalam pemerintahannja, didalam tentaranja, dan hampir didalam tiap-tiap lapangan hidup dan kehidupa

dinegara R.I. (R.I.K.).Ini bukan dongeng dan tjeritera purba, melainkan bukti jang njata, jang setiap orang boleh menjaksikannja.

10. Adapun Sikap dan pendirian Negara Islam Indonesia sendiri terhadap kepada bahaja komunisme itu, dinjatakan

dengan djelas dan tegas: (Nota Rahasia Pertama, angka 12) ...........................12. Dalam pada itu, baik djuga kami menjatakan di sini akan Sikap dan Pendirian Pemerintah Negara Islam Indone

terhadap bahaja Komunisme, bahwa sedjak mula berdirinja —7 Agustus 1949— telah ditetapkan:

“Pemerintah Negara Islam Indonesia dengan seluruh Ummat Islam Bangsa Indonesia beserta alat- kekuasaannja sudan akan terus menerus melakukan wadjib sutjinja. Membasmi bahaja-Negara, bahaja-Agama-Allah (Islam) dan ba

Ummat itu, hingga sampai kepada akar-akar dan dasar-

dasarnja”. ..................................................................................................

Pentegasan atasnja kiranja tidak diperlukan. Tjukup djelas!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 155/205

 

11. Selain daripada itu, dalam Nota Rahasia tsb. dituliskan pula dengan terang2an dan dengan dada terbuka, hanja k

mengingat kepentingan Negara, Bangsa serta Agama semata2 a.l.l.:

A. Bahwa Nasionalisme tidak akan sanggup dan tidak pula akan mampu membasmi Komunisme, dan djika Komunmendjadi agressor, maka pihak Nasionalisme akan segera menjerah-kalah:

B. Bahwa tiada kejakinan, stelsel dan ideologi lainnja, jang dapat membendung arus Komunisme dan menghindark

 bahaja Negara, Bangsa dan Agama, melain-kan hanja Islamisme sadjalah.C. Bahwa wadjib mutlak “membasmi Komunisme” harus dilakukan dengan tjepat, agar supaja Indonesia djangan

hendaknja mendjadi Tiongkok kedua atau Korea kedua.

D. Bahwa djika R.I. lalai akan kewadjibannja jang pertama2 dan jang terutama itu —membasmi komunisme—, maakan bunuh diri, dibunuh oleh alat dan pesawatnja sendiri, untuk kepentingan dan keperluan negara dan ideologi la

Sovjet Russia.

E. Bahwa sual sekitar KMB Irian Barat dll. harus diteliti dengan bidjaksana, agar supaja djangan menambah besar

dahsjatnja bahaja jang meng-antjam-antjam kedudukan Indonesia, dari dalam maupun dari luar. Berkenaan dengankesulitan2 jang timbul sekitar sual Irian, dari sendirinja akan membawa ‘akibat (jang kurang enak) kepada ikatan b

dan negara2 di dalam rantai pertahanan Pasifik. Karena negara2 jang ikut serta, bahkan mempunjai peranan penting

dalam pemberian “daulat hadiyah” kepada Indonesia, adalah negara besar, jang berkuasa di pantai Pasifik , seperti

Serikat, Inggris, Australia dan Perantjis.F. Bahwa di masa jang dekat —tindjauan dan rabaan serta perhitungan hampir 2 tahun jang lalu— akan terdjadi Pe

Segitiga jang kedua. Kini dengan per-lawan2 dan ber-angsur2, sedjak beberapa lamanja, sudahlah dimulai. Dan olekarena sebagian besar proces ini berlaku “di dalam selimut” (dan memang diseli-muti), maka pihak luar (outsider)

 banjak mengetahui dan mengertinja. Ini-lah suatu bukti, jang membenarkan tindjauan kita di atas, hampir 2 tahun j

lampau. Lebih djauh, periksa dan bandingkanlah dengan Statement Negara Islam Indonesia, No. IV/7 !

Masihkah orang menjangka, bahwa Pemerintah Negara Islam Indonesia kurang “goodwill” terhadap kepada PemerRepublik Indonesia, walaupun masih tetap bermusuhan dan tidak setudju kepada sikap dan pendirian serta dasar ne

sekalipun???

Kiranja sekarang hanja tinggal menantikan “goodwill” (kemauan baik) daripada pihak Pemerintah Republik IndonTerserah dan tersilah!

Tiap2 pembatja jang bidjak-budiman, kiranja dapat menentukan dan mengambil kesimpulan sendiri!12. Kemudian di dalam Nota Rahasia Kedua, angka 8., dinjatakan pula dengan terang-terangan akan Sikap dan pen jang djelas dan tegas, mengenai Proklamasi ber-dirinja Negara Islam Indonesia, untuk memudahkan RI dalam usah

“pemetjahan” dan “penjelesaian” atasnja.

Antara lain dituliskan:.................................................................................................................................

a. Proklamasi 7 Agustus 1949, adalah suatu tjurahan Kurnia Ilahy, atas Ummat Islam Bangsa Indonesia, satu idzin

 perkenan Allah jang berwudjudkan: “inti-pati (kristalisasi, realisasi dan manifestasi) daripada pengharapan, du’a, te

‘amal-usaha perdjuangan Ummat Islam Bangsa Indonesia”. b. Oleh sebab itu, maka Proklamasi 7 Agustus 1949 merupakan hak sutji daripada atas Ummat Islam Bangsa Indon

 jang tidak hanja harus serta wadjib dihargai dan dihormati oleh Ummat Islam sendiri, melainkan djuga oleh tiap2 b

diseluruh Dunia.c. Hak sutji tsb. ......................................................................................................

(1) Jang mengenai isi, maksud dan wudjud bulat sempurna (essensial-substantif), ialah: Kemerdekaan bulat

100%, .................................................................(2) Jang mengenai technik-pelaksanaan, ...........................................................

Selandjutnja, bagi Republik Indonesia boleh memilih:

“menerima dan mengakui Proklamasi 7 Agustus 1949, ataupun menolaknja”.

Dalam kedua2 kemungkinan itu, maka berdirinja Negara Islam Indonesia telah melahirkan sikap dan pendiriannja j

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 156/205

 

tegas, tidak ragu2 dengan bertanggung-jawab sepenuhnja. Periksalah: Nota Rahasia Kedua, angka 8, c., (1) dan (2)

13. Achirul-kalam, sekali lagi dengan ini kami njatakan rasa-kemenjesalan kami dan pihak Negara Islam Indonesia

Pemerintah Republik Indonesia, jang kini praktis sudah mendjadi Republik Indonesia Komunis, telah mengabaikan pertimbangan, perhatian, peringatan dan kesan2 atas nasibnja Ummat dan Bangsa, Negara dan Agama, dimasa jang

mendatang, berkenaan dengan antjaman bahaja dari dalam maupun dari luar, jang akan membunuh-mati dan mengh

luluhkan negara dan ra’jat Indonesia, sebagai negara dan bangsa di dunia.Sajang! Sekali lagi, sajang! Kini sudah terlambat!

Walaupun demikian, kalau sekarang ini djuga, semasa Perang Dunia Ketiga belum meletus, Pemerintah R.I. suka

mengubah sikapnja jang membuta-tuli dan keras-kepala, pura2 tidak tahu dan tidak sadar akan resiko jang boleh dioleh ra’jat dan ummat serta negara jang mendjadi pertanggung-djawab atas pundaknja, maka agaknja masih djuga

djalan untuk menolong dan menghindarkan sebagian (ketjil) Ra’jat, daripada antjaman bahaja jang amat besar dan

itu.

14. Pendjadjahan Belanda telah lampau, pendudukan Djepang sudah berachir, Kemerdekaan (palsu) Indonesia lagi berdjalan, kalau nanti disusul dengan djadjahan komunisme, djadjahan ideologi, djadjahan politik, djadjahan milite

djadjahan eko-nomi, djadjahan Sovjet Russia djahanam.

Alangkah besarnja mara bahaja, dlahir dan bathin, dunia dan achirat, jang akan menimpa Indonesia, sebagai negara

 bangsa!!! Naudzu billahi min dzalik!Pada zaman pendjadjahan Belanda, orang mengira, bahwa diduduki (didjadjah) oleh Djepang —karena katanja: “sa

tua”— lebih enak atau kurang pahit, daripa-da oleh Belanda.Sangkaan itu salah belaka. Ra’jat djelata menderita, lebih daripada jang sudah-su-dah. Tiada kalam manusia, jang d

menggambarkan dengan tepat, akan penderita-an ra’jat dlahir dan bathin, waktu itu!

Pada zaman Fascisme Djepang, orang meratap menangis, berdu’a kepada ‘Azza wa Djalla: “Kapan hari-kah Indon

merdeka? Dan kalau Indonesia sudah merdeka, tentulah akan hilang segala hina dan papa, nista daan sengsara, melderita..!

Demikianlah agaknja gambaran-letupan djiwa ra’jat jang lagi tidak berdaja meng-hadapi Fascisme Djepang itu. Pa

detik jang ditentukan oleh Allah Pribadi, maka Indonesia mendjadi negara jang merdeka, walau hanja merupakan “hadiyah” sekalipun. Lumajan djuga tapi apa latjur!

Sekali lagi, ra’jat ketjewa, ra’jat lebih sengsara, lebih menderita dalam segala2nja —ketjuali beberapa manusia, janmenamakan dirinja “pemimpin ra’jat, pemimpin negara dll”.—, lebih daripada zaman djadjahan Belanda, bahkan ldaripada za-man pendudukan Djepang, Meskipun dipimpin oleh bangsa sendiri, bangsa Indonesia, dan sudah mem

kemerdekaan pribadi, kemerdekaan Indonesia.

15. Tanda2 akan runtuh dan djatuhnja R.I. sebagai negara, sudahlah tampak dengan njata. Setiap orang, jang tidak menutup matanja, akan dapat menjaksikan matjam kebiadaban dan pelanggaran teradap kepada hukum, dan ke’adi

kebe-naran dan kemanusiaan. Perkosaan kepada wanita termasuk salah satu kesukaan (liefhoberij) jang istimewa d

T.R.I.K. djahanam itu, sedang perampasan hak dan harta benda ra’jat bukanlah masuk barang sesuatu jang luar bia

Proces dege-neralisasi dan demoralisasi besar2an berlaku dengan pesat dan tjepatnja, ditengah2 masjarakat dan negR.I.K.. Barang siapa tjoba2 membendungnja hanjut-lenjaplah didalam nja. Semuanja itu termasuk tanda2 jang njat

segera djatuh-runtuhnja R.I. (R.I.K.) sebagai negara.

16. Kini .... Ra’jat Bangsa dan Negara Indonesia (R.I.K.) lagi menghadapi sebuah djalan simpangan. Hendak ke ka(Blok Amerika)? Ataukah mau ke kiri (Blok Russia)? Wallahu ‘alam.

Di bawah ini kami akan tjoba menggambarkan “kemungkinan kedepan akan nasib Indonesia, beserta ra’jat dan neg

Semoga Allah berkenan memberi petundjuk langsung kepada kita sekalian, hingga terhindarlah kiranja Indonesia d

antjaman mara-bahaja dunia, jang amat besar, hebat dan dahsjat itu! Dengan tolong dan kurnia Allah djua. Insja Al

Amin.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 157/205

 

------Ζ Ζ Ζ  ------

BAB X: INDONESIA MENDJELANG MASA DEPAN

Terapung ta’ Hanjut, Terendam ta’ Basah, Berdiri

ta’ Berakar, Bergantung ta’ Bertali.

1. Dengan memperhatikan apa jang telah kami rawaikan di atas, sekedar gambaran kasar atas keadaan dan keduduk

Indonesia, hingga kini, dapatlah kita mengambil peladjaran, mengupas dan mendjeladjah, meraba2 dan menggambapa gerangan nasib jang boleh dialami oleh Indonesia, Ra’jat Indonesia dan Ummat Islam Bangsa Indonesia, di ma

depan.

Suatu masa jang penuh dengan awan dan kabut jang tebal; suatu masa jang tidak mengandung “harapan baik”. Sundemikian, kita tidak perlu ketjil hati atau putus harapan (pessimistis), dan sebaliknja, kitapun djangan terlalu gembi

 berbesar hati (optimisme), sehingga atjapkali lupa-daratan, lupa kepada realiteit jang kita hadapi dan jang lagi kita

 pada dewasa ini. Hendaknja kita berdiri di djalan-tengah itu, didjalan jang dirahmati dan diridlai Allah kiranja. Am

Isti’anah, istiqamah dan istitha’ah adalah pendirian ‘amal tiap2 Muslim terutama Mudjahid! Semoga Allah berkena

menuntun kita sekalipun, Ummat Islam Bangsa Indonesia beserta Ra’jat Indonesia seluruhnja, dan Negara Islam Inkearah Mardlotillah Sedjati! Insja Allah. Amin.

2. Dipandang daripada sudut dan pendirian “orang dalam” (insider), maka penjakit jang menghinggapi darah dandjantungnja R.I. (R.I.K.) sudahlah meningkat demikian tinggi dan hebat, sehingga tidak mungkin ia (R.I.=R.I.K.) s

dan sehat kembali.

Adapun jang dimaksudkan per-tama2 sekali dengan istilah R.I. (R.I.K.) di sini, ialah: Pemerintah R.I., atau pemerinR.I.K...

Adapun ra’jatnja, ummatnja, kiranja masih dapat diobati, ditolong, meskipun tidak semuanja. Sebab infeksi dipusat

sudah mendjalar menghinggapi hampir tiap2 lapisan dan tingkatan masjarakat.Lebih lanjut boleh ditegaskan, bahwa di dalam “permainan tjatur politik” ini, maka Ra’jat Indonesia hanjalah meru

objekt (maf’ul), barang permainan belaka. Tidak lebih dan tidak kurang daripada itu.

Beberapa orang manusia jang menamakan dirinja “pemimpin”, itulah jang memper-mainkan nasib ra’jat. Dan di an beberapa orang manusia itu termasuklah Peme-rintah RI, pemerintah R.I.K.. tahu dan sadar akan tanggung-djawabterhadap kepada negara dan ra’jat Indonesia, lebih2 lagi djika sifat ksatrija tertanam di dalam djiwanja, maka Peme

R.I.K.. —pemerintah nasional kemerah2an dan merah-Moskow sekarang ini— harus dan wadjib mengundurkan di

Tetapi dengan sikap jang melekat pada diri, dan mengalir ber-sama2 darah peng-chianat, kita tidak boleh mengharasuatu sikap ksatrija daripadanja. Memang mereka sengadja hendak mendjual negara dan bangsa, kepada negara dan

ideologi jang lainnja!

3. Lain halnja, djika Ummat Islam dilingkungan R.I.K. kuat dan sentausa, dan terutama memiliki keberanian jangmentjukupi, maka Insja Allah keadaan Indonesia tidak akan sesulit sekarang ini.

Tetapi siapa tahu, bahwa kuda-tunggang” dan “sapi peres”, jang selama itu hanja melakukan tugasnja “ditunggang

diperah”, oleh nasional kemerah-merahan dan komunis-merah, pada suatu sa’at jang ditentukan Allah, sadar dan in

akan tugasnja-wadjibnja jang sutji, diikuti dengan tindakan jang tegas:“melemparkan nasional dan komunis-merah dari atas punggungnja, dan kemudian bertindak membasmi-membinas

merah djahanam itu; mengabungkan diri bahu-membahu dengan kawan2 pedjuang sutji jang lainnja, mempersemb

dharma-bakti kepada Allah: menggalang Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia”!Djika terdjadi jang demikian, luar daripada dugaan dan sangkaan, alangkah besarnja kurnia Allah, jang dilimpahka

Ummat dan Pemimpinnja (Islam), jang selama 7 tahun ini hanja pandai “meng-hambakan diri kepada pihak nasion

kemerah-merahan dan komunis merah Moskow itu”!Mudah2an mereka segera dianugerahi tolong dan kurnia Allah, sehingga berani merobohkan masjarakat djahilijah,

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 158/205

 

masjarakat kufur, beserta pemerintahnja jang djahil murakkab itu !!! Silahkan!

4. Apa jang disebutkan diangka 3. Masih masuk bagian “kalau”, belum boleh masuk perhitungan, hanja boleh

“diharapkan”. Adapun jang sudah terang dan pasti, ialah: bahwa R.I. (R.I.K.) hanja tinggal merk dan ‘alamatnja. Ismerah muda dan merah tua.

Bilamana keadaan telah mengizinkan, sepandjang hitungan dan rentjana merah —mitsalnja Ho Chi Min dapat men

Indo-Tjina, atau Malaja dikuasaia oleh Komunis, atau R.R.T. sudah masuk menjerbu ke Burma, dan ...—, maka paitu dengan mudah dan lenggang2 kangkung, dengan tidak segan dan sjak lagi, si-merah akan mengganti nama dan

Republik Indonesia, mendjadi: Republik Ra’jat (Komunis) Indonesia Republik Sovjet Indonesia, atau nama lainnja

sekiranja sesuai dengan kehendak dan tjiptaan, intruksi dan recept komunis jang agresif itu. Tjatatlah baik-baik!5. Di atas dinjatakan, bahwa sampai sekarang R.I. (R.I.K.) merasa puas dan merasa tjukup, mewarisi “nama” bangk

telah mati dan dikubur itu, beserta “undang2 dasar” dan pakaian jang lainnja, jang kini hanja merupakan “pindjama

sementara” (tapi tidak terbatas) itu. Sengadjakah?

Betul, sengadja, dan memang disengadja! Dan perbuatan “sengadja itu dilakukan menurut rentjana Merah Indonesidengan pimpinan Moskow.

Masih kurang kekuatan negara (karena tidak memiliki undang2 jang mendjadi sendi-nja), makin mudah pula merob

dan menggulingkannja, se-kurang2nja mudah diindjeksi dan diinfeksi, dengan ratjun dadjdjal la’natullah jang istim

Pemimpin2 nasional jang tahu, membiarkannja, bahkan sebagian besar membenarkannja! Hendak menentang arus  berani, dan tidak berdaja! Adapun pemimpin2 Islam, tetap tolol dan bodoh (ma’af), se-akan2 tidak tahu, bahwa dun

hendak ganti bulu, menukar kulit dan isinja! Mereka tetap manggut2 dengan kebodohan dan ketololannja, jang “oldfashion” (lapuk) itu! Kasihan.

6. Keadaan pemerintahan (berstuur) R.I. morat-marit dan berantakan. Masih djuga pihak merah belum puas, ingin

mempertjepat dan memperhebat proces kedjatuhan dan keruntuhan itu. Mereka melakukan aksi2 jang muluk2 seol

mereka adalah “satu2nja pembela marhain, sihina-dina”, mereka melakukan agitasi dengan kata2, jang seakan2 henmembelah angkasa dan menelan dunia, serasi dengan rentjana dan tipuan dadjdjal la’natullah.

Padahal niat dan hadjat jang sesungguhnja ialah: merobohkan dan menghantjur binasakan negara, aksi destruktif se

Sementara itu ra’jat mendjadi “permainan politik”, terombang-ambing, dengan tiada ketentuan arah-tudjuannja, tia punjai pedoman pegangannja.

Di kala katjau-balau dan keruh itu, si-merah mendapat kesempatan baik, dan memper-gunakannja dengan effektif. naik panggung, sambil menjanji lagu-lagu merah. Sedjenak mereka menundjukkan “sosial dan merahnja”, karena Rdemokratis, tidak sosialistis ......................................................................................

Di kala lain, mereka “menangis merintih-rintih” dan “meratap tersedu-sedu”, semasa menghadapi kaum buruh dan

tani jang dianiaja, dihina dan diperkosa .......... oleh majikannja, dan pemerintah R.I.! Main komedi, main tonil, maini ber-laku dengan leluasa, seidzin R.I. jang hendak dibongkar, dibasmi dan dibinasakannja!

Pada hakikatnja dalam hati-ketjilnja mereka tertawa tergelak-gelak, riang gembira dan suka-tjita, karena “obat mer

sungguh2 mudjarab dan “makan” dalam djantung hati R.I. dan masjarakat djahilijah.

Hatta, maka meradjalelanja kerusakan dan kesengsaraan didalam masjarakat, jang makin hari makin bertambah2 —masih kurang, pihak merahpun siap-sedia untuk menambah kedjatuhan dan berantakkannja R.I.—, mendj’adilah da

hidup-nja komunisme dengan subur dan ma’mur.

Masihkah ada orang jang sjak akan kenjataan ini??? Tambahnja kekatjauan, rampok, perkosaan hak, perbuatan sewwenang, korupsi besar2an dan chianat, jang dilakukan oleh pemerintah R.I. (R.I.K.) sendiri, oleh pesawat2nja jang

merupakan tentara, sivil dan pegawai2 lainnja, maka semuanja mempertjepat proces: lekas djatuh dan hantjurnja R

Indonesia (R.I.K.) sebagai Negara.7. Sedjak R.I. (R.I.K.) sakit, maka penjakitnja semakin hari semakin tambah keras dan berbahaja.

 Nafasnja Senin-Kamis detikan darahnja tidak normal lagi, roman mukanja putjat, kurus, kering, laksana bangkai hi

Ia dirawat didalam rumah sakit “merah” dipelihara oleh dokter2 “merah”, dan didjaga oleh djuru2 rawat “merah”.

malam perawatan dilakukan dengan penuh hati2. Tiap2 saat mereka meneliti keadaan sisakit, memuthola’ah therm

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 159/205

 

dan alat2 pengukur penjakit jang lainnja. Wal-hasil,, pemeliharaan dan perawatan di dalam rumah sakit itu “sempur

sudah. Tak kurang suatu apa.

Oleh karena si-dokter tidak hanja ahli didalam obat2an melainkan djuga mempunjai “spesialisasi jang istimewa” da bagian politik, terutama politik-merah, maka dalam melakukan tugasnja jang maha penting didalam rumah sakit, ti

ia melihat2 dunia luar, tekanan hawa dan djurusan angin dunia. Perubahan djarum berometer internasional selalu m

 perhatian sepenuhnja; sebuah alat pengukur tekanan hawa, aliran angin dan gerakan bumi, menundjukkan besar ataketjilnja gelombang, memberi tanda2 akan datangnja angin taufan.

Bahwa panas angin berhenti, jang meliputi Moskow dan Peking, Washinton dan London, seolah-olah mendjadi tan

 pasti akan datangnja mara-bahaja, jang akan menimpa ummat manusia seluruh dunia. Ini semuanja, tidak diabaikandokter jang lagi melakukan tugasnja dirumah sakit itu.

Selain daripada itu, mereka —para dokter dan djuru-rawat— selalu meneliti dan memperhatikan sa’at jang paling b

 bagi sisakit memenuhi panggilan Ilahy, pulang ke maqam abadi: sa’at jang dianggap menguntungkan bagi ummat m

 jang berhaluan dan bertjorak merah. Wal-hasil si-sakit dirawat dan dipelihara demikian rupa, sehingga ia bolehmeninggalkan rumah sakit, menghadap Mahkamah Ilahy, tepat pada waktu jang direntjanakan, sepandjang rentjana

manusia merah. Bila suatu sa’at R.I. menghampiri sakaratul maut, maka dikerahkannja-lah segala tenaga dan daja-

untuk mendapatkan obat penjambung njawa dan pemandjang ‘umur. Itupun, djika waktu datangnja adjal dianggap

tepat”, sepandjang perhitungan dan rentjana merah, tegasnja: tanda2 jang ditundjukkan oleh barometer internasionatjukup mateng, untuk menundjukkan “belasungkawanja” atas mangkatnja orang besar R.I. (R.I.K.) itu.

Taruhlah R.I. sudah mati, dengan karena Kehendak dan Kekuasaan Allah djua, tapi waktunja “belum tepat” maka bkematian itu akan ditutup rapat2, bangkainja akan dibalsem baik2 dan suasana gembira akan tetap meliputi rumah

se-olah2 tidak terdjadi suatu peristiwa sedih-pahit suatu apapun: aman dan tenteram, ma’mur dan sentausa, sehat d

 bahagia!

Sebaliknja daripada itu, kalau sa’at tepat jang dinanti2kan itu telah tiba —baro-meter telah menundjukkan dengan akan mengamuknja angin taufan, langit sebelah Timur dan Barat sudah gelap gulita, halilintar peperangan telah

menghambur-hamburkan apinja, jang menjambar2 seluruh dunia —, maka pada sa’at itulah para dokter “merah” ts

mempergunakan “indjeksi” ratjunnja jang penghabisan”, jang akan menjudahi riwajat hidupnja R.I. lenjap dari mumenjebrang alam di balik kubur!

Inna lillahi wa inna ilaihi radji’un! Itulah kata2 jang terachir, jang mengantarkan majat ke ‘alam baqa.8. Dalam sa’at jang genting-runtjing, seperti sekarang ini, jang didalam anggapan dan pandangan kaum Merahmenguntungkan kedudukan merah seluruh dunia, maka sa’at itulah akan dipergunakan baik2, untuk melaksanakan

tjita2nja; menelan dan memper-Sovjet-kan dunia. Djuga Indonesia.

Oleh sebab itu, maka mereka berdaja keras, untuk memperpendek ‘umurnja R.I. dan di atas kuburan R.I. itu merekmendirikan Negara Komunis di Indonesia. Semuanja itu menurut rentjana jang tentu, kalau perlu dengan paksa, ga

kedjam, jang tidak kenal batas hukum !!!

Dalam satu babakan tonil jang dipermainkan dan dipertontonkan oleh pihak Merah itu, dengan tidak ragu2 atau ma

dengan hati munafiq dan tekad jang tidak djudjur, mereka akan ikut serta menghantarkan djenazah R.I. masuk kelokuburnja, kalau perlu dengan bertjutjuran air-mata (buaja???) dan belasungkawanja, dan mela-hirkan pidato di atas

kuburan dengan semangat berkobar2 (lijkrede = talqin) serta melakukan upatjara lainnja, berhubung dengan djatuh

mangkatnja seorang besar lagi kuasa, sahabat karibnja. Tetapi sepulangnja dari kuburan, maka “si-dadjdjal merah” bersiul2 dan menjanji2 sepandjang djalan, lagu “Internationale”, de-ngan riang gembira dan suka-tjita jang ta’ terh

9. Demikianlah gubahan merdeka, jang menggambarkan akan gerak-gerik pihak Merah (Komunis), didalam lingku

R.I. (R.I.K.), jang tidak djemu2 dan malu2nja selalu menondjolkan dirinja, sebagai pembela bangsa, pemimpin neg pentjinta damai dan pembebas manusia.

Sesungguhnja gambaran di atas, terlalu amat lunak dan sangat sederhana sekali. Padahal, keadaan jang lagi akan te

itu, mungkin 1000 kali lebih hebat, lebih dahsjat daripada itu. Kerusakan, kemelaratan, kesengsaraan penderitaan..

djauh lebih daripada apa, jang boleh digambarkan oleh pikiran dan kalam manusia. Dan kalau Komunis sungguh2

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 160/205

 

 berkuasa di Indonesia —INSJA ALLAH HAL INI TIDAK AKAN TERDJADI —, alangkah besar dan dahsjatnja m

 bahaja, jang boleh timbul karenanja dan tumbuh daripadanja. Tiada seorang jang boleh menaksir dan memperhitun

10. Walaupun betapa pula kekeruhan dan kesukaran, jang lagi akan kita hadapi nanti, djanganlah sekali2 menimbuketjewa dan putus harapan, lemah dan ketjil hati, melainkan semua itu hendaknja mendjadi tambahan bekal dan ba

dalam usaha kita, mempersembahkan dharma-bakti sutji kehadlirat Ilahy: menggalang Negara Kurnia Allah, Negar

Indonesia.“Tiada penjakit jang timbul, melainkan telah disediakan obat penjembuh baginja! Tiada bhakti-sutji, melainkan dis

dengan godaan anak-tjutju Iblis la’natullah jang durdjana! Orang ta’ tahu harganja sehat, sebelum ia sakit! Orang t

harganja merdeka, sebelum ia menderita! Makin hebat perdjuangan sutji menggelora, makin besar tinggi nilai hargdaripada Kurnia Allah jang akan tiba”!

Alhamdulillah! Sementara itu, Negara Islam Indonesia berdiri. Makin hari makin meningkat tinggi, semata2 hanja

tolong dan kurnia Ilahy. Kurnia Allah, hak sutji daripada Ummat Islam Bangsa Indonesia ini, kiranja boleh mendja

ketiga (luar daripada nasionalisme dan komunisme), obat penjembuh penjakit negara dan masjarakat jang berbahajSemoga Allah berkenan melimpahkan tolong dan kurnia-Nja atas Negara Islam Indonesia beserta sekalian penggal

 pendukungnja, sehingga dipandaikan, ditjakapkan dan ditjukupkannja menunaikan salah satu bhakti sutjinja: “mele

menghindarkan dan membebaskan Ra’jat Indonesia dan Ummat Islam Bangsa Indonesia daripada antjaman mara-b

dunia dan achirat itu. Insja Allah. Amin.Mengingat segala jang tertulis di atas, maka disa’at jang genting, runtjing dan kritik itu, Negara Islam Indonesia tid

tinggal diam, melainkan akan berbuat dan bertindak sepandjang rentjananja: ikut tjampur tangan, menentukan nasi Negara dan Bangsa, Agama dan Ummat hanja karena wadjib, tugas dan pertanggung-djawab, jang diletakkan atas

 pundaknja belaka. Pada dewasa itu berkobarlah Perang Saudara, Perang Ideologi, perang adu tenaga, perang darah

 besi, perang didalam selimut (dalam kalangan bangsa Indonesia di Indonesia), bertikai-bertikam didalam satu sarun

hebat dan dahsjat, daripada apa jang telah dan lagi berlaku hingga kini. Mungkin Perang Saudara tsb. merupakan “Segitiga Kedua”, landjutan daripada jang sekarang lagi berdjalan, djika sementara itu pihak Nasionalisme belum

 berantakan dan merupakan front tersendiri. Dan mungkin pula perang saudara itu merupakan Perang antara Islamis

Komunisme, djika sementara itu pihak Nasionalisme sudah mentjapai keruntuhan dan kedjatuhannja sedemikian rusehingga tidak mewudjudkan factor sendiri, didalam pertentangan hidup (struggle for life) mati-matian itu.

Tegasnja: didalam kemungkinan (kedua) ini, maka Perang Saudara tsb. akan berlaku, kemudian daripada Perang SKedua, di Indonesia. Sampai dimana benar atau salahnja perhitungan kami ini, sedjarah Indonesia dan riwajat duniakan datang, akan membuktikannja.

11. Dalam pada itu, djangan sekali2 dilupakan kedudukan Indonesia menghadapi dunia luar, dunia internasional, d

sebaliknja, sikap dunia internasional atas dan terhadap Indonesia.Sedjak mula berdiri, maka Indonesia tidak pernah mendasarkan laku-langkahnja dan sepak-terdjangnja atas kekuat

tenaga dan kehendak ra’jat; tidak berdiri atas akar kuat jang menantjap didalam tanah (ra’jat); tidak mengindjak dj

njata (rieel) melupakan keadaan ra’jat; melainkan selalu memalingkan mukanja daripada ra’jat, mengkiblat kearah

ditundjukkan oleh djarum pedoman internasional, tergila2 kepada “dunia luar”, jang pada lazimnja bernamakan:International minded.

Kiranja tidak djauh daripada kebenaran dan kenjataan, bila kita menggambarkan kedudukan Indonesia keluar, seba

 pepatah: “Terapung ta’ hanjut, terendam ta’ basah, Berdiri ta’ berakar, bergantung ta’ bertali”Tafsir lebih djauh periksalah uraian di bawah.

12. Dengan karena pendirian tsb., maka Indonesia selalu bertjumbu2an dengan dunia luar, dunia internasional.

Perhubungan, ikatan dan persambungan keluar itu achir kemudiannja meningkat demikian rupa, sehingga mendjad pegangan, tongkat dan dasar, dimana ia (Indonesia) berakar memperoleh hak2 dan zat2 hidupnja.

“Atlantic Carter” didjadikan primbon, tempat dan pangkal Indonesia menjandarkan dirinja: menuntut dan menentu

nasib dirinja, nasibnja sesuatu bangsa jang patut memiliki sesuatu negara di dalam lingkungannja sendiri, jang bias

disebut dengan istilah: “self-determination”.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 161/205

 

Tjeritera punja tjeritera, runding punja runding, achirnja berlangsunglah K.M.B. (R.T.C.) dimana pihak Belanda did

dan terdesak disatu sudut: harus mengakui Kemerdekaan Indonesia. Waktu itu, dunia masih tengah-tengahnja djem

kepada perang, ‘akibat daripada lelah-letih disebabkan Perang Dunia Kedua.Wal-hasil, perang harus berhenti, keamanan dan kema’muran didalam tiap2 negeri —djuga di Indonesia, jang masu

satu daerah-pengaruh Blok Amerika— harus segera dilaksanakan. Sedjak itu, Indonesia mendjadi merdeka, walaup

100%.Rupanja memang sengadja, Indonesia dimasak dan dibuat setengah matang, berkat ketjerdikan para diplomat dan p

internasional pada waktu itu; un

tuk mendjaga “kemungkinan” di masa depan, sambil menantikan bukti jang njata.Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, maka achir kemudiannja sampailah kepa-da tahun 1952. Kini, keadaan

 berbeda, berlainan daripada tahun 1949, tahun kelahiran “daulat hadiyah”, kurnia atas Indonesia.

Meskipun Perang Dunia Kedua dengan resmi telah disudahi, tetapi sisa2 api batu-bara internasional masih tetap me

mendjilat dan membakar-bakar, menimbul-kan huru-hara dibeberapa tempat di dunia.Teradju dan mizan internasional mulai gojang lagi. Insiden di tempat2 pengawasan —negara2 muda, negara2 baru

 boneka (satelliet) dari masing-masing blok, pihak— mulai terdjadi. Makin hari, makin bertambah ramai, hangat da

Lama kelamaan orang tidak lagi memikirkan “damai”, walaupun selalu berteriak2 “damai dunia, damai dunia”! Te

orang ber-siap2 untuk menghadapi perang, memperlengkapkan alat perang, dan menjempurnakan tenaga perang. Kini, bolehlah digambarkan di dalam pepatah purba: “Si vis pacem para bellum”, Djika engkau menghendaki damai

 bersiaplah untuk berperang!”13. Kini keadaan internasional sudah sampai pada tingkatan kritik.

Peralihan tentara, kesibukkan diplomasi dan lain2 usaha, menundjukkan akan segera datangnja “taufan mara bahaj

Perang Dunia Ketiga, Perang Brata Juda Djaja Binangun. Tanda-tandanja sudah tampak, dengan terang dan njata. M

 pihak jang ingin damai (Pasifisten) sekalipun tidak akan dapat menjangkal kebenaran dan kenjataan ini. Maka padasa’at, dengan pilihan Allah langsung, Perang Dunia Ketiga akan meletus. Seluruh dunia akan terdjilat oleh api pepe

itu. Djuga Indonesia tidak mungkin menghindarkannja, terutama djika ditilik daripada sudut kedudukan Indonesia

lingkungan bangsa2, dan rantai pertahanan blok Amerika, di Pasifik. Ditambah lagi, letaknja Indonesia, ditengah2 disekeliling negara2 blok Amerika.

14. Mungkinkah Indonesia dapat tetap mempertahankan kedudukan dan sikapnja, jang bernamakan “Politik Bebas”(neutral) itu? Dengan tiada sjak dan ragu2 sedikitpun, bolehlah kami djawab:Tidak! Sekali-kali tidak! Indonesia dimasa Perang Dunia Ketiga j.a.d. tidak mungkin tetap berpegang kepada politi

 bebasnja. Kalau Indonesia tidak mau ikut perang, maka ia akan dipaksa ikut serta, kalau perlu dengan paksa dan ke

Adanja Blok ketiga, jang diharapkan akan boleh mendjadi pengantara dan pentjegah Perang Dunia Ketiga, akan tet

tinggal “impian” belaka.

15. Siapakah jang mula-pertama akan “memperlindungi” (protect) Indonesia? Lebih dulu, baiklah kita peringati ak

 jang 90% resmi, disiarkan oleh Party Demokrat A.S., dalam konferensinja jang di’umumkan pada tg. 23 Djuli 1952a.l.l. menjatakan:

“bahwa Indonesia tidak disebut dl. daftar negara-negara sahabat Amerika Serikat”. Sedang India jang djuga berhal

“politik bebas” dimasukkan dalam daftar sahabat tsb. Apalagi Pakistan, Australia, New Zealand, Pilipina dan DjepDengan ini njatalah sudah, bahwa bukan karena “politik bebas”-nja Indonesia tidak diakui “sahabat”, melainkan se

karena ke-komunis2-annja. Gutji wasiat merah Indonesia, sudahlah terbuka, Kembali kepada sekitar sual “siapa jan

memper-lindungi mula pertama”, maka sekedar rabaan dan pendjeladjahan kasar hingga sa’at ini, ialah: Blok Amedipelopori oleh Belanda dan Australia.

Peringatilah: peralihan tentara Belanda tjepat2 ke Irian, salah satu mata-rantai perta-hanan di Pasifik; sikap Belanda

sual2 sekitar K.M.B., Irian Barat d.l.l. lagi; djangan pula diabaikan kesibukan PM Australia pada achir2 ini, terutam

mengenai kedudukan Irian Barat, berhubung dengan tuntutan-tuntutan daripada pihak Indonesia, jang sikap Austra

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 162/205

 

atasnja sungguh2 tidak menggembirakan Indonesia; belum terhitung pengintaian terang-terangan dari pihak asing —

Australia dan Belanda— atas daerah Indonesia dan pembentukan Pakta Pasifik. Sebodoh-bodoh keledai, kiranja da

mengerti dan memahami, apa harga dan artinja segala matjam kesibukan politik, peralihan serta gerakan militer di Pasifik Barat, berkenaan dengan kedudukan Indonesia!!! Tentang hal ini pun Pemerintah Negara Islam Indonesia

seperlunja, semasa Kabinet-Natsir. Hanja karena mengingati nasibnja Indonesia dimasa jang akan tiba. Tetapi sajan

kali sajang!R.I. (kini R.I.K.) tetap keras kepala! Peringatan dan pertimbangan jang sebaik itu tidaklah pernah mendapat pengha

daripadanja.

16. Sekarang, baiklah kita mengambil kesimpulan atas rawaian di atas, tentang “nasib Indonesia, kini dan kelak” :A. Selambat2nja pada sa’at meletusnja Perang Dunia Ketiga, Party Komunis Indonesia akan melakukan Coup d’ et

 perampasan kekuasaan jang ketudjuh di dalam sedjarah Komunis di Indonesia, terhitung mulai tahun 1926. R.I. ma

tidak mau, harus tekuk lutut, menjerah kalah. Tenaga musuh (merah) dari dalam (Infiltrasi) dan tenaga dari luar (ke

sendjata) akan menjudahi njawanja R.I..B. Negara Islam Indonesia tidak akan tinggal diam, akan berbuat dan bertindak, dimana perlu dan seberapa perlunj

kepentingan Negara dan Agama, Um-mat dan Bangsa.

Oleh karenanja, berkobarlah: Perang Saudara, Perang Ideologi, Perang antara Islamisme dan Komunisme, dengan

dahsjatnja.Perang Saudara itu akan berlaku terus-menerus, hingga Allah berkenan mendla-hirkan Ke’adilan dan Kebesaran-N

tengah2 bumi Allah, Negara Islam Indonesia, berdeka dan berdaulat 100%. Insja Allah. Amin.C. Dalam pada itu, maka pihak jang hingga kini masih mentjatatkan diri dalam daftar Nasional terpaksa atau sukar

harus dan wadjib memilih pihak. Sebab, pihak jang ketiga, pihak penonton dan mudzabzab, tidak lagi mungkin ada

masa itu. Pihak ini jang berpendirian “untung anteng” akan tersapu dari muka bumi. Berhubung dengan itu, baiklah

nasihatkan: Baiklah siang2 memilih pihak djangan ketinggalan.D. Pihak Sekutu atau Blok Amerika kiranja jang akan menduduki Indonesia. Ia masuk sebagai sahabat, dengan Ind

memihak pada bloknja. Dan seba-liknja, ia datang sebagai musuh djika Indonesia memihak kepada Russia. Dan ka

Indonesia tetap memegang “politik bebasnja”, maka Indonesia akan dianggap sebagai “tanah jang ta’ bertuan” ( ....dimana tiap2 orang dan pihak boleh berbuat sekehendaknja, menurut kepentingan dan keperluannja sendiri2. Boleh

silahkan!Kemungkinan Indonesia akan dapat mempertahankan “politik bebasnja” tidak dapat diperhitungkan, karena djikaIndonesia sungguh2 hendak tetap “neutral”, maka ia harus sanggup dan mampu menghadapi serangan kedua belah

 bersama-sama.

Berdasakan kepada realiteit jang ada, maka perhitungan sematjam itu mati “chajal” atau “impian” belaka..E. Pada salah satu detik didalam masa Perang Dunia Ketiga itu, selambat2nja Insja Allah, Republik Indonesia akan

menghembuskan nafasnja jang penghabisan, menjudahi riwajatnja jang tragis dan menjedihkan itu. Tegasnja: ‘umu

R.I., tidak akan memandjang, lebih daripada satu detik dalam Perang Dunia j.a.d. Insja Allah.

Kemungkinan R.I. masih dapat tahan hingga selesainja Perang Dunia Ketiga tidaklah dapat diperhitungkan.F. Tinggallah sekarang sual: “Mana dan apakah kekuatan dan kekuasaan jang nanti akan memegang peranan pentin

dalam menentukan sedjarah dan nasibnja Indonesia dimasa jang akan tiba?”

Djawab atasnja, dengan singkat, kami njatakan sebagai jang berikut:1) Kalau Indonesia dipegang dan dikuasai oleh Komunis, maka Indonesia akan menghadapi mala-petaka jang amat

dan dahsjat, lebih daripada jang hingga kini boleh di’alami dan diderita oleh bangsa Indonesia. Negara Komu-nis I

 berarti: La’natullah dan kutuk bagi Indonesia dan seluruh Dunia Merdeka. Apalagi, letaknja Indonesia didjalan simdi dalam rantai pertahanan Amerika, di Pasifik. Oleh sebab itu, kiranja tiap2 negara jang mempunjai kepentingan d

sangkutan dengan Indonesia, tidak akan lengah dan tidak akan membiarkan proces Komunis itu berlaku dengan lel

Indonesia.

2) Mengingat dan menghadapi bahaja jang amat besar bagi Negara, Agama dan Ummat Manusia, terutama di Indo

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 163/205

 

maka dengan kesadaran dan keinsjafan serta pertanggungan-djawab jang sepenuh2nja:

”Negara Islam Indonesia, beserta seluruh Ummat Islam Bangsa Indonesia, dan alat serta pesawat Negara Islam Ind

akan berdaja-upaja dengan segenap kekuatan dan tenaganja, dlahir maupun bathin, untuk menghindarkan dan meng bentjana dan bahaja, jang mengantjam-antjam itu, hingga Allah berkenan mendlahirkan Keradjaan-Nja di tengah2

nusantara Indonesia, Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia, merdeka dan berdaulat 100%.”

Semoga Allah berkenan melimpahkan kekuatan sebanjak2nja, tolong dan kurniaNja atas Ummat Islam Bangsa Indchususnja atas kaum Mudja-hidin, jang kini lagi tengah mempersembahkan dharma bhaktinja kepada Azza wa Dja

semata. Insja Allah. Amin.

3) Djadi, kalau Ummat Islam Bangsa Indonesia dan Ra’jat Indonesia ‘umumnja mustahiq menerima tjurahan kurniInsja Allah, dimasa depan, Indonesia akan mendjadi Negara Islam Indonesia. Mudah2an rentjana, gambaran dan hi

kami ini dibenarkan Allah, sehingga tertjapailah, tjita2 tinggi dan mulia daripada Ummat Islam Bangsa Indonesia:

membina dan men-dukung “Daulat-Islamiyah” di Indonesia. Insja Allah. Amin.

4) Tindjauan, pendapat dan kesimpulan ini, kami njatakan dengan se-objektif mungkin. Bukan kami seorang muslimudjahid-penggalang N.I.I. Djuga bagi tiap2 orang di luar Islam, di luar medan djihad, di luar negeri sekalipun, jan

menggunakan pikirannja jang sehat dan timbangannja jang djudjur dan ‘adil, berdasarkan atas kenjataan, Insja Alla

sampai kepada pendapat dan kesimpulan jang kami uraikan di atas.

17. Indonesia di atas Peta Dunia BaruA. Kemudian daripada Perang Dunia Ketiga, maka akan dilangsungkan Perdjandjian Damai, dimana ditentukan na

tiap2 bangsa dan negara, di seluruh dunia. Djuga nasibnja Indonesia.B. Djika perhitungan kami tertera di atas dibenarkan Allah, maka di atas Peta Dunia Baru jang akan dibuat nanti: I

akan merupakan Daerah Negara Islam Indonesia.

C. Demikianlah harapan, du’a, kejakinan dan perhitungan kami. Mudah2an Allah berkenan membenarkan dan

mengidjabahnja. Insja Allah, Amin.

-------Ζ Ζ Ζ  -------

+

Dengan keterangan dan kupasan ringkas di atas, ditjukupkan kiranja, sekedar untuk menggambarkan Harapan dan

Depan Indonesia. Kemudian terserah dan tersilah!

Kepada para Mudjahidin seluruhnja, sekalian penggalang dan pendukung Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indodengan ini kami serukan:

“Bersiap! Songsonglah turunnja tjurahan Kurnia Ilahy!

Selamat berdjuang! Ila Mardhatillah!Hingga keradjaan Allah berdiri dengan tegak teguhnja di tengah-tengah Masjarakat Indonesia

Juqtal au jaghlib !”

Fi ‘Aunillah, 7 Agustus 1952

Kuasa Usaha

Komandemen Tertinggi Angkatan Perang Negara Islam Indonesia

I. HUDA

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 164/205

 

NOTA - RAHASIA

B I S M I L L A H I R R A H M A N I R R A H I M

PEMERINTAH

 NEGARA ISLAM INDONESIA NOTA - RAHASIA

Barang disampaikan Allah kiranja

kepada jang terhormat:SAUDARA Ir. S U K A R N O

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jang bersemajam diDJAKARTA

Assalamu’alaikum w.w.

1. Alhamdu li-Llah!Allahumma! Iyaka na’budu, wa iyaka nasta’in, ihdinassirathal-mustaqim!Bismillahi, tawakkalna ‘ala-Llah! Lahaula wala quwwata, illa-bi-Llah!

2. Dengan seputjuk surat jang berwudjudkan Nota-Rahasia ini, maka terkandunglah di dalamnja keinginan Kami ja

Insja Allah— tumbuh daripada hati jang sutji dan niat jang ichlas dengan penuh rasa pertanggung-djawab atas nasib

Bangsa Indonesia pada ‘umumnja dan Ummat Islam Bangsa Indonesia pada chususnja, serta atas nasibnja NegaraIndonesia, dimasa jang mendatang.

3. Lebih dulu baiklah kiranja Kami njatakan di sini, bahwa segala peristiwa jang terdjadi di seluruh Indonesia dan

sekitarnja, militer dan politis, nasional maupun internasional, terutama jang langsung mengenai Bangsa Indonesia dUmmat Islam Bangsa Indonesia, senantiasa Kami ikuti dengan teliti dan seksama.

Maka bolehlah agaknja Nota-Rahasia ini dianggap sebagai hasil dan natidjah daripada pendjeladjahan dan analyse

synthese daripadanja.4. Mudah-mudahan segala sesuatu jang hendak Kami rawaikan di bawah ini disertai dengan Hidajatu-Llah dan

Hidajatuttaufiq jang sempurna, sehingga bolehlah kiranja mendjadi obor dan pelita bagi tiap2 pemimpin Negara jan

 bertanggung-djawab. Insja Allah. Amin.

Kemudian, chusus kepada Saudara, sebagai Kepala Negara Republik Indonesia, jang dipertja-jakan orang jang mem pertanggung-djawab jang amat besar atas hantjur dan luhurnja Negara dan Bangsa Indonesia, maka Kami ingin sek

menjatakan persilahan:

Sudi apalah kiranja Saudara suka memperhatikan isi dan maksud Nota-Rahasia ini, dengan sepertinja.5. Dalam Nota-Rahasia ini kami tjukupkan dengan menindjau beberapa peristiwa politik dan militer, pada masa jan

achir ini, ialah natidjah atau resultante daripada segala kedjadian (proces) dan keadaan (tustand), dikala telah lampa

6. Sjahdan, maka masuknja Republik Indonesia mendjadi anggauta P.B.B. (Perserikatan Bangsa-Bangsa), seperti dj

tiap2 langkah dan tindakan hasil politik jang lainnja, pastilah membawa hasil “untung” dan “rugi”, manfa’at danmudlorotnja.

7. Djika diperhitungan kan benar-benar dan sedalam-dalamnja, terutama djika mengingat kedu-dukan Republik Ind

sebagai negara muda, maka masuk dan diterimanja Republik Indonesia, anggauta P.B.B. itu, nistjajalah menimbulkkerugian jang amat besar sekali, bagi Negara dan Bangsa serta Ummat, djika dibandingkan dengan keuntungan jan

sebera-pa besarnja dan bersifat sementara itu. Lebih-lebih, djika diingati akan letaknja Indonesia ditengah-tengah n

negara Besar, jang kini lagi ‘asjik menjalakan api-peperangan, jang membakar-bakar dibenua Asia. Demikianlah pdaripada ‘umumnja politici golongan “moderate”.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 165/205

 

8. Satu-dua resiko “ke-anggauta-an P.B.B.” diwaktu ini, ialah:

a. Bahwa Republik Indonesia, mau atau tidak mau, sengadja atau tidak sengadja, akan disorong kesatu arah dan dju

 jang tertentu, jang membawa dia kepada satu tingkatan: Memilih salah satu diantara dua Blok, jang lagi bertentang b. Kiranja tidak djauh daripada kenjataan (realiteit) dalam waktu jang dekat, djika orang meramalkan, bahwa Repu

Indonesia akan masuk dalam Blok-Amerika.

c. Djika terdjadi jang demikian, maka “neutraliteits-politiek” jang tempo hari dilahirkan oleh jang terhormat SaudaMohd. Hatta, sebagai Perdana Menteri, dalam mene-gaskan haluan politik Pemerintah terhadap Luar Negeri, lenjap

laksana debu ditiup angin.

Dan lebih landjut, Republik Indonesia akan mendjadi satu Negara jang anti-Blok-Russia, atau anti-Komunis.Kami jakin, bahwa semuanja itu telah masuk perhitungan Pemerintah Republik Indonesia, sebelum melakukan lan

 jang “sportief” itu.

9. Berkenaan dengan jang tersebut dalam angka 8 di atas, maka Kami atas nama Pemerintah Negara Islam Indones

menjatakan: Selamat! Terima Kasih! Dan, Alhamdu li-Llah!Karena dengan terbukanja “topeng” haluan politik Republik Indonesia jang sesungguhnja itu, dari politik “neutral”

mendjadi politik “anti-Komunis”, maka Negara Islam Indonesia merasa mempunjai kawan jang sedjalan, dalam

melaksanakan usaha membasmi dan mengenjahkan lawan jang sama (gemeenschappelijkevijand), ialah: kaum Kom

10. Lebih djauh, Kami pertjaja dan jakin, bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah lebih mengetahui akan sarandan gerak-gerik kaum Komunis Indonesia, di dalam tiap-tiap lapangan dan lapisan masjarakat Indonesia, djuga did

tubuh Pemerintah Republik Indonesia dan alat-alat kekuasaannja sendiri, jang makin hari makin bertambah berbah Negara Republik Indonesia.

Agaknja ta’ perlu lagi kami tundjukkan akan perbuatan-perbuatan mereka itu, dalam usahanja meruntuhkan Negara

dalam lapangan politik dan militer maupun dalam lapangan ekonomi, keuangan, d.l.l.-nja, legaal dan illegal.

11. Sebagai kawan sedjalan, semaksud dan setudjuan didalam menghadapi bahaja-Komunisme di Indonesia itu, madjuga agaknja, bila di sini kami njatakan dengan terus-terang dan dengan hati jang terbuka, kepada Saudara, sebaga

Kepala Negara Republik Indonesia, kalau-kalau —dengan tolong dan kurnia Allah pula— akan mendjadi sebab

terhindarnja Negara dan Bangsa Indonesia daripada bahaja keruntuhan dan kedjatuhannja, dimasa jang akan datangPertimbangan dan andjuran dari pihak Kami, ialah:

a. Tiada satu djalan lain, jang menudju kearah “Keselamatan Negara dan Bangsa Indonesia,” melainkan: “DjikaPemerintah Republik Indonesia mulai sekarang djuga, dengan tjepat dan tepat, membasmi Komunisme, dalam tiaplapangan, terutama sekali jang melekat didalam tubuh Pemerintahan Republik Indonesia dan alat-alat kekuasaannja

dengan wudjud dan sifat apa dan mana pun djuga”. Lebih tjepat, lebih baik!

 b. Bilamana Republik Indonesia segan-segan dan terlambat dalam melakukan tindakan dan usaha membasmi “bahaselalu mengantjam-antjam itu, maka terbukalah ke-mungkinan jang amat besar sekali, bahwa Republik Indonesia d

waktu jang singkat akan djatuh sebagai Negara seperti nasibnja Tiongkok di tahun-tahun jang achir-achir ini, setela

“Merah” dapat mengusir kaum “Nasionalis”, dari pusat tanah-tumpah-darahnja.

c. Terutama djika kelambatan melakukan tindakan tersebut memandjang hingga sampai kepada meletusnja Perang ke III, maka sepandjang perhitungan sjari’at, nistjajalah Republik Indonesia akan menemui djalan buntu dan nasib

 jang sedikitnja senisbat dengan nasib Korea pada dewasa ini. Bahkan, mungkin sekali lebih djelek dan lebih buruk 

daripada itu. Oleh sebab itu, maka sekali lagi Kami pertimbangkan dan serukan kepada Saudara:“Hendaknja disegerakanlah, melakukan tindakan jang tjepat dan tepat atas bahaja nasional dan internasional terseb

 pada hemat kami, tindakan jang serupa itu adalah salah satu tugas dan wadjib-muthlak bagi Pemerintah Republik 

Indonesia, untuk menghin-darkan Negara dan Bangsa Indonesia daripada antjaman mara-bahaja jang amat dahsjat Adapun tentang tjara, alasan dan lakunja, maka Kami pertjaja dengan sepenuh-penuhnja atas kebidjaksanaan Peme

Republik Indonesia dalam hal ini.

11. Dalam pada itu, baik djuga Kami njatakan di sini akan Sikap dan Pendirian Pemerintah Negara Islam Indonesia

terhadap bahaja Komunisme, bahwa sedjak mula berdirinja —7 Agustus 1949— telah ditetapkan:

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 166/205

 

“Pemerintah Negara Islam Indonesia dengan seluruh Ummat Islam Bangsa Indonesia beserta segenap alat kekuasa

sudah, lagi dan akan terus-menerus melakukan wadjib-sutjinja:

Membasmi bahaja-Negara, bahaja-Agama Allah (Islam) dan bahaja Ummat itu, hingga sampai kepada akar-akar ddasarnja”. Karena dalam pandangan Islam, Komunisme itu adalah musuh ideologi jang amat besar sekali.

12. Lebih djauh lagi, tentulah Saudara telah mengetahui pula, bahwa “tiada lagi ideologi, melain-kan hanja “Islami

sadjalah, jang sanggup dan kuasa membendung aliran Komunisme dan menghantjur-musnahkannja”. Insja Allah.Sedang sementara itu, bolehlah Kami njatakan dengan tiada samar-samar lagi, bahwa Nasionalisme jang mendjadi

dan dasar serta haluan Negara Republik Indonesia, bukanlah satu ideologi, sematjam Islamisme atau Komunisme.

Melainkan ia hanjalah merupakan satu tingkatan “kasih sajangnja” sesuatu bangsa kepada tanah kelahirannja dan dDengan analyse ringkas seperti jang tertulis di atas, njatalah sudah, bahwa didalam pertentangan antara Nasionalism

Komunisme, didalam masa jang lama (long term), terutama djika Komunisme dibiarkan mendjadi agressor, maka a

 boleh djadi sekali Nasionalisme akan terpaksa menjerah-kalah, atau patah dan terpelanting serta terpentjar dalam

 pertentangan tersebut.Sebagai tjontoh dan bukti jang njata daripada nasibnja negara-negara jang berdasarkan Nasionalisme dalam “perten

ideologi”, hendaklah Saudara suka memeriksa lembaran riwajat Eropa-Timur dan Asia-Timur, setelah Perang Dun

teristimewa nasibnja Tiongkok Nasional, jang amat tragis itu.

Djika perhitungan Saudara, dalam hal ini,, tidak sesuai dengan perhitungan Kami, sudi apalah kiranja sukamemperma’afkan banjak-banjak!

13. Mengingat segala apa jang Kami uraikan di atas itu, maka njatalah sudah, bahwa:a. Nasionalisme tidak akan mampu dan tidak pula kuasa membendung derasnja arus Komu-nisme, karena Nasiona

tidak dapat mengikat djiwa Ra’jat Indonesia, jang sebagian terbesar memeluk Agama Islam dan tidak pula mendjad

ikatan-djiwa antara Pemerintah Indonesia dan Ra’jat Indonesia;

 b. Karenanja, Negara Republik Indonesia tidak akan dapat menghindarkan dirinja daripada mara-bahaja jang amat itu, jang langsung akan mengakibatkan runtuh-djatuhnja Negara Indonesia, sebagai Negara Nasional; dan

c. Hanja Islamisme sadjalah, sebagai ideologi dan stelsel dunia (woreldstelsel), jang sanggup mengatasi kesulitan, j

 boleh timbul karena datangnja bahaja Merah itu.Berhubung dengan itu, maka Kami berpendapat, bahwa obat jang paling mudjarab jang akan mendjadi sebab semb

 Negara Indonesia dan Bangsa Indonesia daripada penjakit, jang berwudjudkan seribu satu kesulitan dalam tiap-tiaplapangan-usaha itu, tidak lain, hanjalah:“Djika Islamisme didjadikan sendi-dasar daripada Pemerintah dan Negara Indonesia”!

Atau dengan kata-kata lain:

“Satu-satunja Djalan-Selamat bagi Indonesia dan Bangsa Indonesia, ialah: Djika Negara Indonesia atau Republik Idalam waktu jang sesingkat-singkatnja beralih sifat dan wudjudnja, dari “Nasional” kepada “Islam”, mendjadi NEG

ISLAM INDONESIA”.

Dengan ini Kami ingin sekali menjatakan persilahan kepada Saudara, sebagai Kepala Negara Republik Indonesia,

apalah kiranja Saudara suka mempertimbangkan baik-baik dan sedalam-dalamnja akan pendapat Kami ini.Sebelum dan sesudahnja, atas perhatian Saudara itu, Kami haturkan diperbanjak-banjak terima kasih, dan Alhamdu

14. Selain daripada itu, tidak pula boleh dilupakan akan peristiwa-peristiwa jang terdjadi disekitar KMB atau/dan n

 jang timbul daripadanja, jang semuanja itu makin hari makin mendekati kepada puntjak keruntjingan dan kegenting jang achir-kemudiannja —lambat atau tjepat— akan meng’akibatkan “pertentangan antara Republik Indonesia dan

Belanda”. Kini teranglah sudah, bahwa KMB dengan segala sebab jang menimbulkannja dan segala ‘akibat jang tim

daripadanja, tidaklah sekali-kali mendjadi obat jang dapat menjembuhkan Bangsa Indonesia daripada serangan pen“Kolonialisme Belanda”. Maka pada achir-achir ini, tampaklah dengan tegas dan njata, akan timbulnja kembali pen

“Kolonialisme” itu. Oleh sebab itu, maka Uni Indonesia-Belanda jang tadinja diharapkan akan mendjadi tali persah

antara kedua negara itu, pada achir-kemudiannja, beralih sifat dan tjoraknja, mendj’adilah lapang pertikaian. Kiran

Saudara tidak menaksir rendah (onderschatten) dan terlalu “optimistis” tentang hal ini, dan baiklah agaknja, djika m

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 167/205

 

sekarang djuga Pemerintah Republik Indonesia “bersedia pajung, sebelum hudjan.”

15. Sekianlah hal-hal jang kini perlu Kami njatakan kepada Saudara, sebagai Kepala Negara Republik Indonesia, ja

 bertanggung-djawab berat dan besar atas nasibnja Negara dan Bangsa, dimasa jang akan datang. Sekali lagi! Sudi akiranja Saudara suka menaruh perhatian, dimana perlu dan seberapa perlunja.

16. Semoga Allah selalu berkenan mentjurahkan Hidajat dan Taufiq-Nja atas kita, Ummat Islam Bangsa Indonesia

 berkenan pulalah kiranja Ia menuntunnja kearah Bahagia-Sentausa, dunia dan achirat. Amin.Inna fatahna laka fat-han mubina .... Insja Allah. Amin.

Bismillahi ..... Allahu Akbar!!!

Wassalam

PEMERINTAH NEGARA ISLAM INDONESIA

Imam: S.M. KARTOSOEWIRJO

Mardlotillah, 22 Oktober 1950/10 Muharram 1370.

Tembusan Nota-Rahasia iniDisampaikan kepada jang terhormat

Saudara M. Natsir, Perdana MenteriRepublik Indonesia.

NOTA RAHASIA KEDUA NII

B I S M I L L A H I R R A H M A N I R R A H I M

PEMERINTAH

 NEGARA ISLAM INDONESIA

 NOTA RAHASIA KEDUABarang disampaikan Allah kiranja

kepada jang terhormat:

Sdr. Ir. S O E K A R N OPresiden Republik Indonesia, Jang bersemajam di

DJAKARTA

Assalamu’alaikum w.w.1. Alhamdulillah!

Allahumma! Iyaka na’budu, wa iyaka nasta’in, ihdinassirathal-mustaqim!

Bismillahi, tawakkalna ‘ala-Llah! Lahaula wala quwwata, illa-bi-Llah!2. Sjahdan, maka baiklah kiranja terlebih dahulu kami njatakan kepada Saudara, bahwa telah genap hampir 4 bulanlalu sudahlah Kami lajangkan sebuah Nota Rahasia (jang pertama) kepada Saudara, Nota mana bertarich “Mardlot

Oktober 1950/10 Muharram 1370”. Kiranja sementara ini, Saudara telah menerimanja dengan sempurna, serta men

 perhatian atasnja, seberapa perlu dan dimana perlunja. Hanja bagi kepentingan Negara, Bangsa dan Agama Allah, adanja.

Atas perhatian Saudara jang seksama dalam hal-hal jang Kami tuliskan dalam Nota tersebut, maka sebelum dan se

Kami njatakan diperbanjak-banjak terima kasih, dan Alham-duli-Llah!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 168/205

 

Semoga Allah berkenan menimbulkan manfa’at dan maslahat daripadanja, bagi Republik Indonesia maupun bagi N

Islam Indonesia! Insja Allah. Amin.

3. Selain daripada itu, perlu djuga agaknja Kami njatakan di sini, bahwa Nota Rahasia Kedua ini mengandung makuntuk:

a. Memberi pendjelasan dalam beberapa hal, atas Nota Rahasia jang pertama; dan

 b. Menambah sesuatu jang dianggap perlu, jang harus diperhatikan oleh tiap-tiap Pimpinan Negara, teristimewa seKepala Negara jang bertanggung-djawab, menghadapi nasibnja Negara dan Bangsa, dimasa jang mendatang, meng

Lautan Merah, meng-hadapi Perang Brata Juda Djaja Binangun dan Revolusi Dunia, dimasa jang —Insja Allah—

djauh lagi.4. Bila di dalam Nota-Rahasia Kedua ini Kami njatakan terus terang segala sesuatu kepada Saudara, tiada lain mak

kami, melainkan hanjalah untuk kepentingan Negara dan Bangsa Indonesia belaka, jang langsung atau tidak langsu

mengenai nasibnja Republik Indonesia dan Negara Islam Indonesia, mulai sekarang kedepan. Kiranja Saudara dala

ini sepen-dapat dengan Kami.5. Sebaliknja, djika dalam sual-sual tersebut ada selisih faham dan pendapat, antara Saudara dan Kami, sudi apalah

Saudara suka memperma’afkan banjak-banjak! Berhubung dengan pergolakan Internasional, baiklah kiranja, djika

njatakan sebagai jang berikut:

a. Tentang akan terdjadinja Perang Dunia Ketiga, agaknja tidak lagi patut dipersualkan. b. Di dalam Perang Dunia tersebut tidak mungkin Republik Indonesia akan tetap memegang haluan “Bebas” (neutr

mendjadi pendiriannja, baik lambat maupun tjepat.c. Di dalam memilih Blok, dengan sukarela atau dengan terpaksa, maka amat besar sekali kemungkinan bahwa RI

masuk Blok-Amerika, sedang pada waktu ini politik Luar-Negari RI telah menundjukkan tjondongnja kearah dan d

itu.

d. Djika terdjadi jang demikian, maka segala langkah dan tindakkan tentulah ditudjukan kesatu arah, ja’ni: keluar (internasional), atau/dan mengenai urusan luar. Dalam pada itu, usaha dan tindakan kedalam amat kekurangan tena

waktu dan sjarat (miniem).

e. Letaknja Indonesia di tengah-tengah rantai-pertahanan Amerika di Pasifik, membawa dia ke satu arah —mau atatidak mau—, terseret dalam gelanggang peperangan. Bahkan praktis Indonesia akan masuk salah satu rantai didala

depan”.f. Kiranja semuanja itu telah Saudara perhitungkan masak2, terlebih dulu.6. Di dalam menindjau dan meneliti situasi interinsuler, baiklah Kami harapkan perhatian Saudara atas:

a. Persiapan Kaum Komunis, dalam semua lapangan, untuk melakukan perampasan keku-asaan, “coup d’etat”, pol

militer.Kiranja Saudara telah lebih mengetahui tentang hal ini dan memperhitungkan langkah dan tindakan, bagi mendjaga

memelihara kedaulatan Negara.

 b. Persiapan pihak jang lainnja, ideologis atau tidak, didalam lapangan politik dan militer, untuk mentjampaikan

maksudnja.c. Akibat daripada KMB, Konferensi Irian, dan lain-lain sual kenegaraan (Staatkundige vraagstukken) dan ketentar

 jang kini masih merupakan sual-sual jang kurang penting dan kurang mendapat perhatian, maka pada sa’at meletus

Perang Dunia Ketiga itu, sepandjang hitungan, akan menimbulkan bahaja jang amat besar sekali, jang natidjahnja amerugikan kepada negara.

d. Keadaan alat-alat negara dan pesawat-pesawat Negara djauh daripada capable, untuk menghadapi segala kemung

karena:1) Di dalamnja telah penuh dengan benih-benih dan ‘anasir-’anasir serta aliran “anti-negara” (anti-RI), terutama se

merupakan: Komunisme.

2) Meradjalelanja kerusakkan achlak dan budi pekerti, dan sepinja kesadaran bernegara, sehingga membawa ‘akiba

korrupsi, tidak boleh dipertjaja, sabotage —dengan sengadja atau tidak— menentang usaha Pemerintah, melakukan

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 169/205

 

tindakan dan per-buatan, sehingga ra’jat dan masjarakat anti kepada pemerintah, dan lain-lain seba-gainja.

Kiranja tentang hal ini, Kami tidak perlu menundjukkan tjontoh-tjontoh jang njata.

e. Oleh sebab itu, maka disa’at jang kritik nanti, Kami chawatirkan, bahwa Republik Indonesia akan mengalami natragis, seperti jang telah Kami gambarkan dalam Nota Rahasia terdahulu (pertama).

1) Djika terdjadi jang demikian, bukanlah negara lain jang akan menjerang dan mem-bunuh Indonesia, melainkan a

dan pesawat-pesawat RI sendirilah jang akan menjerang dan membunuh RI, bagi kepentingan dan keperluan sesuaideologi, ialah: Komunisme.

2) Djika RI “bunuh-diri”, karena “sendjata makan tuan”, maka pergolakan politik dan militer serta huru-hara di Ind

tidaklah akan berhenti sampai batas itu. Karena proces ini hanja merupakan pangkal dan bukan udjung daripada revdunia didaerah Indonesia, nanti. Lebih djauh, dengan hantjur-leburnja RI sebagai negara, maka Nasionalisme Indon

akan mengalami perpetjahan jang hebat; sebagian mungkin beralih tempat, masuk golongan Komunis, dan jang seb

lagi akan menggabungkan dirinja dengan golongan Islam.

3) Sudah boleh dikira-kirakan dan dibajangkan terlebih dulu, betapakah gerangan kelak sikap langkah dan pendiriaUmmat Islam, jang hingga kini masih mempunjai sikap Nasional-Islamistis-Parlementer itu.

Karena tusukan dan tekanan kaum Komunis —dengan tjara dan sifat apa dan jang manapun djuga— maka Ummat

akan disorong kesudut “memilih pihak”. Dan, Insja Allah, kelak kemudian mereka akan masuk Blok-Islam, tegasnj

 Negara Islam Indonesia.4) Djika dengan idzin Allah terdjadi jang serupa itu, maka di dalam lapangan dan gelang-gang perdjuangan di Indo

hanja akan ada dua golongan, jang berhadap-hadapan sebagai musuh dan lawan jang ta’ kenal damai, antara satu de jang lain, ialah: Komunisme lawan Islamisme.

7. Inilah beberapa hal, jang perlu Kami kemukakan kepada Saudara, dengan harapan mendapat perhatian sepenuhn

Dengan ini pula Kami njatakan sekali lagi pertimbangan dan andjuran daripada pihak Kami, sebagaimana jang term

didalam Nota Rahasia terdahulu (pertama), angka 11, berkenaan dengan sual-sual tersebut:a. Tiada djalan lain, jang menudju kearah “Keselamatan Negara dan Bangsa Indonesia”, melainkan:

“Djika Pemerintah Republik Indonesia mulai sekarang djuga, dengan tjepat dan tepat, membasmi Komunisme, dal

tiap lapangan, terutama sekali jang melekat di dalam tubuh Pemerintahan Republik Indonesia dan alat-alat kekuasadengan wudjud dan sifat apa dan jang mana pun djuga”. Lebih tjepat, lebih baik!

 b. ......................................8. Kemudian daripada itu, berkenaan dengan sual Proklamasi berdirinja Negara Islam Indonesia, 7 Agustus 1949, dsual lain disekitarnya, seperti jang berikut:

a. Proklamasi 7 Agustus 1949, adalah satu tjurahan Kurnia Allah, atas Ummat Islam Bangsa Indonesia, satu idzin d

 perkenan Allah jang berwudjudkan: “inti-pati (kristalisasi, realisasi dan manifestasi) daripada pengharapan, dua, teamal-usaha perdjuangan Ummat Islam Bangsa Indonesia”.

 b. Oleh sebab itu, maka Proklamasi 7 Agustus 1949 merupakan satu hak-sutji daripada Ummat Islam Bangsa Indon

 jang tidak hanja harus serta wadjib dihargai dan dihor-mati oleh Ummat Islam sendiri, melainkan djuga oleh tiap-ti

 bangsa diseluruh dunia.c. Hak-sutji tersebut di atas bolehlah kiranja dibagi mendjadi dua bagian:

1) Jang mengenai isi, maksud dan wudjud bulat sempurna (essensiel substantif), ialah: Kemerdekaan Islam bulat 10

seperti jang dimaksudkan dalam Pendjelasan singkat atas Proklamasi tersebut, angka 5, sub a. hingga d.Tentang hal ini, sedikitpun tiada tawaran, tambahan, pengurangan atau perubahan apa dan jang mana pun djuga.

Lantaran, sebagaimana Saudara tentu mafhum dan mengerti, bahwa tiap-tiap peru-bahan dalam hal ini, walaupun h

sedikit, akan membawa akibat perubahan jang besar dalam bagian-bagian jang lainnja.2) Jang mengenai technik-pelaksanaan, seperti mitsalnja: batas daerah dan lain-lain jang serupa itu, berbeda dengan

tersebut dalam angka 8, sub c. (1) di atas, jang mempunjai sifat “absoluut” (pasti), maka bagian (2) ini bersifat “rel

(boleh berubah-rubah).

Boleh pandjang atau pendek, boleh luas atau sempit, dan lain-lain sifat alam dahry (materieel). Wal hasil, tentang h

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 170/205

 

 bolehlah dilakukan tawar-menawar, perdamaian, dan lain-lain usaha pendjelasan jang serupa itu.

d. Agaknja keterangan ringkas jang dituliskan di atas, bolehlah kiranja dianggap sebagai bantuan daripada pihak K

kepada Saudara, kalau-kalau dapat meringankan dan memu-dahkan Saudara, dalam pertanggung-djawab Saudara,memetjahkan sual Proklamasi 7 Agustus 1949 itu dan sual-sual di sekitarnja.

e. Dengan ini , maka atas nama Pemerintah Negara Islam Indonesia, bolehlah dengan terus-terang Kami njatakan k

Saudara, sebagai Kepala Negara Republik Indonesia, bahwa:1). Djika Pemerintah Republik Indonesia suka mengakui dengan resmi akan Proklamasi, maka Kami sanggup mend

 bahwa Republik Indonesia akan mempunjai sahabat sehidup-semati dalam menghadapi tiap-tiap kemumkinan, dari

dan dari dalam, terutama menghadapi Komunisme, jang makin hari makin bertambah tampak bahajanja, bagi NegaBangsa Indonesia maupun bagi seluruh dunia demokrasi (nasional).

2). Sebaliknja daripada itu, djika Republik Indonesia tidak mengakui Proklamasi 7 Agustus 1949 --jang kini sudah

mendjadi kenjataan (fati accompli)--. maka Kami tidak akan iku tanggung djawab atas nasibnja Negara dan Bangsa

Indonesia, baik di hadapan Mahakamah Sedjarah maupun di depan Mahkamah Allah kelak.3). Dalam hal ini, Kami pertjaja sepenuh-penuhnja atas kebidjaksanaan Saudara.

9. Adapun tentang perubahan dan peralihan Republik Indonesia, ke dalam maupun ke luar, se-bagai djalan dan oba

lainnja, untuk menghindarkan "Negara dan Bangsa Indonesia" daripada bahaja keruntuhan, sudahlah agaknja tjuku

dirawaikan dalam Nota rahasia jang terdahulu (pertama), angka 14. Sudi apalah kiranja saudara suka menganggapnsebagai bantuan daripada pihak kami, bagi memetjahkan sual-sual ketata-negaraan jang sukar sulit itu.

10. Achirul-kalam, segala sesuatu harus dilakukan dengan tjepat dan tepat.Demikianlah harapan kami kepada Saudara, sebagai Kepala Negara Republik Indonesia, bagi kepentingan Negara

Bangsa Indonesia, djua adanja.

Di balik itu, djika langkah dan tindakan jang diharapkan itu lambat atau terlambat, maka tidaklah boleh diharapkan

menimbulkan natidjah jang sebaik-baiknja, bagi kepentingan Negara dan Bangsa.Bahkan amat mumkin sekali, sebSekali lagi, sudi apalah kiranja Saudara suka menaruh perhatian sepenuhnja.

Sebelum dan sesudahnja, terima kasih dan Alhamdulillah li-Llah, kami aturkan.

11. Semoga Allah berkenan menuntun kita sekalian ke arah dan maqam jang diliputi rahmat dan ridlo-Nja, bagikepentingan Republik Indonesia dan Negara Islam Indonesia, serta Ra'jat dan Ummat Islam Bangsa Indonesia, dju

Inna fatahna laka fat-han mubina........................... Insja Allah. Amin.Bismillahi....................................Allahu Akbar!

Wassalam,

PEMERINTAH NEGARA ISLAM INDONESIA

Imam: S.M. KARTOSOEWIRJO

Mahdjurah-Tegal-Luar, 17 Februari 1951/10 Djumadil -awwal 1370

Tembusan Nota Rahasia kedua ini,Di sampaikan kepada jang terhormat

Saudara M. Natsir, Perdana Menteri Republik Indonesia.

NEGARA ISLAM INDONESIA ATAUKAH NEGARA PANTJASILA

STATEMEMT PEMERINTAH

 NEGARA ISLAM INDONESIA

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 171/205

 

Pilihlah:

 NEGARA ISLAM INDONESIA ATAUKAH NEGARA PANTJASILA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.

Assalmu ‘alaikum w.w.,

Alhamdu lillah wasjsjukru lillah! Allahu Akbar!

Segala pudji hanja wadjib dipersembahkan kepada Dia, Dzat Maha-Tunggal, Maha-Murah dan Maha-Asih, jang te

 berkenan membuka djalan, lapang dan kesempatan kepada sekalian hamba-Nja, bagi menunaikan dharma bakti mu

kepada-Nja semata, djihad-berperang pada djalan-Nja, guna memuliakan Kalimat-Nja (Agama-Nja, Islam), gunakeselamatan Ummat bangsa manusia serta segenap peri kemanusiaan, istimewa bagi keselamatan mereka, jang sen

hendak tha’at sepenuhnja kepada perintah2 Allah dan mentjontoh perdjalanan Rasulullah Clm. Sungguh tugas-wad

muthlak langsung daripada Allah itu maha-berat, tapi maha-sutji.

Semoga Ia berkenan memperlindungi dan memelihara sekalian Mudjahidin daripda pelbagai matjam goda dan tjobmanis maupun jang pahit, daripada sjak dan raba2, daripada ingkar dan dosa, dan berkenanlah kiranja Ia menuntun

membim-bingnja ke arah Mardlotillah sedjati, ialah udjungnja maksud dan tudjuan manusia, jang sehat pikirannja terbuka mata hatinja.

Kemudian daripada itu, berkenanlah kiranja Ia mentjurahkan sebesar2 kedjajaan dan kemenangan kepada seluruh

Angkatan Perang Negara Islam Indonesia, ialah sjarat muthlak untuk mendekati dan mentjapai kekuasaan Islam (a

Daulatul-Islamiyah), satu2nja djembatan mas jang akan membawa ummat manusia ke dalam Keradjaan Allah di dudimana berlaku Hukum2-Nja (Islam) dengan sempurnanja. Insja Allah. Amin.

Hatta, maka pada tanggal 10 November 193 jang baru lalu, jang lazim dinamakan “hari pahlawan”, maka presiden

Karno mengambil kesempatan, untuk memun-tahkan segenap isi perut dan hatinja, menarik urat lehernja sekuat2 dsekeras2nja, menjerang Negara Islam Indonesia habis2an, dalam pidato berapi-api jang meluntjur daripada mulut

djahannam berbisa (beratjun), di depan rapat tertutup dalam lingkungan terbatas, bertempat di hotel “Dana” Suraka(Solo), dihadiri oleh kurang lebih 600 orang penonton dan pendengar jang “terpilih”, terdiri daripada pemimpin2 d pengikut2 pantjasila, prija dan wanita.

Pidato beratjun itu diutjapkkan kurang lebih dalam waktu 100 menit; sedang 90 menit daripadanja dipergunakan un

melantjarkan serangan kepada Negara Islam Indonesia, dengan mengemukakan beberapa bagian daripada StatemenPemerintah N.I.I. Nomer VI/7, 3 September 1953, tentang “Sambutan atas Perma’luman Perang resmi dari Republ

Indonesia Komunis kepada Negara Islam Indonesia”; ialah sebuah Statement Pemerintah N.I.I., jang menggerakkan

membangunkan bulu-roma Karno serta kawan2 sekomplotnja, mengganggu urat-sjarafnja, serta mengiris2, menusu

membelah djantung hatinja.Kali ini Karno selaku pentjipta “ideologi” pantjasila dan presiden negara pantjasila, menumpahkan segenap tenaga

 pribadinja, membela mempertahankan mati-matian “ideologi” dan negara djahiliyah tersebut. Dalam hubungan ini,

 perlulah ditjatat, bahwa dalam sedjarah perdjuangan Indonesia, terutama sedjak revolusi nasional berkobar, baru kaKarno berbuat serupa itu, melakukan pembelaan mati-matian atas negara djahiliyah (RIK), jang kini praktis sudah

mendjadi “negara komunis”, beserta kabinet merah Ali-Wongso.

Berkat pidato abu djahal jang meluap2 dan membakar2, penuh dengan ghodzob, sjahwat dan nafsu durhaka itu, masetiap manusia di Indonesia —bahkan djuga hingga di luar negeri—, mendengar dan menjaksikan, tahu dan jakin:

“Bahwa di Indonesia telah sedjak lama berdiri sebuah negara, bernamakan Negara Islam Indonesia, diproklamirkan

tanggal 7 Agustus 1949, oleh Imam N.I.I. - S.M. Kartosoewirjo, atas nama Ummat Islam Bangsa Indonesia (U.I.B.

hak2 asasy U.I.B.I.; tjurahkan kurnia Ilahy jang maha-besar atas U.I.B.I.; satu idzin dan perkenan Allah, jang

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 172/205

 

 berwudjudkan inti-pati (kristalisasi, realisasi dan manifestasi) daripada harapan, du’a, tekad dan ‘amal-usaha perdju

U.I.B.I.; satu hak sutji U.I.B.I., jang tidak hanja patut, harus dan wadjib dihargai oleh Ummat Islam sendiri, melain

djuga oleh tiap2 bangsa di seluruh dunia”.Bandingkanlah dengan Manifest Politik N.I.I. Nomer V/7, 7 Agustus 1952, Heru Tjokro bersabda: “Indonesia, kini

kelak”, Lampiran 4, angka 8, huruf a. dan b.!

Serangan tadjam dan pedas, ganas dan kedjam, membabi-buta dan membuta-tuli, jang dilantjarkan oleh Karno itu berwudjudkan “anti-propaganda” terhadap kepada N.I.I., noda terhadap kesutjian Agama Allah (Islam), dan satu k

serta pukulan jang hebat-dahsjat atas seluruh Ummat Islam, terutama atas mereka, jang sengadja hendak atau lagi

melaksanakan tugas Ilahy muthlak, tugas maha-sutji: menggalang dan mendukung Negara Kurnia Allah, Negara IsIndonesia.

Bagi kami beserta kawan2 seperdjuangan dengan kami, pudji (dari kawan) atau tjela (dari lawan), sepakat atau ban

 propaganda “pro” (positif, konstruktif) atau “contra” (negatif, destruktif), tidaklah sedikitpun mengherankan, karen

semuanja itu adalah barang sesuatu jang lazim berlaku di ‘alam mumkin ini. Disamping itu, tiap orang harus meng bahwa “propaganda tetaplah propaganda”, walau keluar daripada mulut anak-tjutju iblis dan sahabat dadjdjal la’na

sekalipun!

Alhamdulillah! Statement Pemerintah N.I.I. Nomer VI/7 tersebut —laksana panah Tjokro jang telah dilepaskan ke

musuhnja, musuh2 Islam, musuh2 N.I.I., dan musuh2 Allah beserta Rasul-Nja— tepatlah mengenai sasaran jangdibidiknja; menimbulkan reaksi dalam djiwa (psychische reactie), pikiran dan pribadi Karno. Maka karenanja, tamp

dengan djelas dan terang, djiwa rendah ta’ berbudi, djiwa sakit jang didjangkiti oleh sifat2 “inferieur” (hina), penuhapa jang disebut “negatieve complexen)”.

Karno tidak lagi tenang, tidak pandai menguasai dirinja, ta’ tjakap mengekang mulutnja, dan jang lebih djahat lagi

dengan tjurang dan serongnja ia sudah tjoba2 membelokkan dan memutar-balikkan sual, seakan2 hendak “membal

mendjadi barat”, memutar-balikkan kebenaran dan ke’adilan mendjadi salah, keliru dan sesat. Tetapi setinggi2 banterbang, djatuhnja pun Ke tanah djua, dan sepandai2nja iblis bersilat dan berchianat, ta’ pandailah ia menjuramkan

memadamkan tjahaja Kebe-naran dan Ke’adilan Allah; ta’ tjakap membasmi kesutjian Agama “Allah, Islam; dan t

 pula menghantjurkan Keradjaan Allah, Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia, jang memang dilahirkannja karena Kehendak dan Kekuasaan-Nja, karena tolong dan kuria-Nja belaka, bagi U.I.B.I. dan segenap manusia, jang

di bumi-Allah Indonesia.Meskipun tidak patutlah kiranja kita berterima kasih kepada Karno dan kawan2 sekomplotnja, atas pidatonja jang pdengan fitnah, dengki dan hasud itu, tetapi setiap orang harus mengakui, bahwa dengan utjapannja pidato djahanna

maka ada dan berdirinja N.I.I. dinjatakan dan diakui dengan resmi sebagai suatu kenjataan, satu “fait accompli”, ja

dapat dibantah atau disangkal oleh siapapun djuga. Dan lebih djauh, boleh dianggap sebagai landjutan dan penguat pidatonja pada tanggal 17 Agustus 1953 jang baru lalu. Lepas daripada niat, hadjat dan harapan djahat Karno sendi

Oleh sebab itu, baiklah kita membanjak2an tahmid dan sjukur kehadlirat Ilahy, ialah Dzat Maha-Kuasa, Jang meni

dan memerintahkan kita sekalian, kaum Mudjahidin seluruhnja, mengenjahkan pantjasila dan menghantjur — bina

negara Pantjasila, beserta segenap pengikut2nja: Alhamdulillah wasjsjukru lillah.Adapun Statement Pemerintah N.I.I. Nomer VIII/7 ini ditudjukan kepada hadjat untuk:

A. Menolak dan membalas serangan dari Karno atas N.I.I.; Islam dan U.I.B.I.; satu wadjib sutji muthlak, jang ditug

dan dipertanggung-djawabkan atas pundak setiap Mudjahid penggalang N.K.A., N.I.I.;B. Menjangkal tuduhan2 Karno atas N.I.I.; dan menundukkan sual pada tempat (pro-porsi) jang sewadjarnja; bagi

mentjegah anak-tjutju iblis la’natullah terus-menerus melakukan perbuatan chijanatnja, mengabui mata ra’jat, masj

dan dunia, memikat hati dan membelokkan perdjalanan (perdjuangan) Ummat Islam dalam menunaikan tugasnja jamaha-sutji, ialah tugas Ilahy jang tidak dapat ditawar2 dan tidak tergantung kepada kata sepakat atau penolakan da

siapapun djua;

C. Membela dan memelihara kesutjian Agama Allah, Islam;

D. Mempertahankan dan menjentausakan Kedaulatan Negara Islam Indonesia; dan

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 173/205

 

E. Membela hak2 asasy Ummat Islam Bangsa Indonesia; ialah tugas-wadjib jang diletak-kan Allah atas setiap Mud

 jang sengadja hendak membina dan mendlohirkan Kebenaran dan Ke’adilan Allah, Keradjaan Allah, Negara Kurni

 Negara Islam Indonesia, dipermukaan bumi-Allah, Indonesia.Dengan ini, tidaklah bererti, bahwa tiap2 kata Karno akan kami persalahkan. Tidak, sekali2 tidak! Kami tidak sang

mengikuti tjara Karno dan kawan2 sekomplotnja berpikir, berbuat dan bertindak. Kami akan menaruh setiap sual p

ukuran jang sebenarnja dan memberi timbangan jang se’adil2nja, berdasarkan atas keadaan jang sewadjarnja, dan sdengan adjaran Agama Islam jang sutji, tidak terombang-ambing oleh purba-sangka jang menjebabkan timbulnja

 penglihatan jang kabur, samar2 dan mengelirukan.

Semoga Statement ini memadai hadjat dan memenuhi keperluan dan kepenti-ngannja, bagi menampakkan Sji’arul- bagi mendjaga dan memelihara kesutjian Islam, bagi mempertahankan dan menjentausakan Kedaulatan N.I.I., dan

memper-kokoh hak2 asasy U.I.B.I. djua adanja. Insja Allah. Amin.

Dengan karena tjurahan Hidajatullah dan Hidajatuttaufiq semata.

A. Sesuai dengan ‘adat-kebiasaan Karno, maka hampir dalam tiap2 pidatonja, jang diutjapkan di depan UmmatIslam/Pemimpin2 Islam, selalu ia menondjol-nondjolkan dan melagak-lagakkan dirinja, dengan pernjataan2: “Saja

Muslim! Saja Muslim!.........”, seberapa kalipun dianggap perlu olehnja. Kali ini di Solo ia berkata pula jang demik

ditambah dengan “aku tahu fiqih Islam.....!!!”

B. Utjapan “anak2” serupa itu, hanjalah boleh keluar daripada mulut seorang mu’allaf (baru masuk Islam) jang hen“minta2” (mengemis2), mengharap-harapkan belas-kasihan sesama machluk; ingin dipertjaja, dianggap dan diperla

sebagai Muslim; ingin menampakkan dirinja sebagai “Muslim sedjati”; sifat dan perbuatan rija’, sombong dan taka jang tidak patut mendjadi hiasan djiwanja seseorang jang menamakan dirinja “Muslim”.

Bahkan, lebih dari itu, utjapan2 serupa itu adalah kata2 “nifaq”, jang hanja dimiliki oleh kaum munafiqin, satu golo

manusia dalam lingkungan Islam, jang lebih djahat dan lebih berbahaja, dibandingkan dengan kafirin biasa atau ka

harbi sekalipun.Tjobalah kita udji “pengakuan Karno” itu menurut dan berdasarkan bukti2 jang njata:

1. Karno adalah pentjipta dan pembela mati2an pantjasila dan negar pantjasila (djahiliyah); dan ia menundjukkan s

 pendirian anti-N.I.I., menghalang2i berlakunja Hukum2 Allah (Islam), dan membelokkan perdjalanan Ummat Islamdaripada garis2 sepandjang adjaran Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Clm.

Inikah buktinja “pengakuan Muslim Karno” itu?2. Orang boleh berkata: Karno dan kawan2nja suka sembahjang Djum’ah, hari-raja, membuat pidato2 di mesdjid, imerajakan nuzulul-Qur’an, Isra’ dan Mi’radj Rasulullah clm., Maulidin-Nabi dan seterusnja, apakah itu semuanja b

tanda2 (bukti) ke-Islam-annja?

Kami mendjawab: Tidak! sekali lagi, tidak!Tjobalah buka lembaran sedjarah Islam!

a) Tidakkah Abdullah bin Ubay, pemimpin munafiqin jang termasjhur tapi terku-tuk itu, berbuat lebih daripada apa

diperbuat oleh Karno?

Bahkan ia mengasuh dan memimpin Ummat, berlaku dan berbuat seakan2 lebih daripada Muslim biasa. Tetapi tocadalah seorang munafiq, bahkan seorang pemimpin munafiq jang ulung, jang karena perbuatannja jang “tam-paknj

itu, mendjauhkan ummat manusia daripada bakti kepada Allah. Semuanja ini tidak hanja tampak pada lidah dan ha

 jang “bertja-bang dua” —ular kepala dua—, melainkan kemudian pun disaksikan pula dengan bukti2 jang njata. b) Herankah kita, djika Abu-Lahab dan Abu-Djahal djuga pergi menghadap kiblat (Ka’batullah), djika ia hendak b

 perang atau melakukan sesuatu perbuatan jang penting? Ia pergi ke Ka’bah bukan untuk menjembah Allah, melain

untuk memudja berhala2nja.c) Dengan keterangan singkat di atas, herankah kita, djika Karno pidato di de-pan kaum Muslimin, di mesdjid2 ata

sutji lainnja, dimana ia mela-gak2kan dirinja sebagai “Muslim, pembela Agama dlls.”?

3. Wal-hasil, segala perbuatan kaum munafiqin dimaksudkan untuk menipu dan memperdajakan kaum Muslimin, d

kedok Islam (pulasan) dan tingkah laku ke-Islam-an (jang dibuat2, diatur2, supaja dapat menarik kepercajaan orang

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 174/205

 

‘Akibatnja: Semangat perdjuangan Islam mendjadi lemah; potensi Ummat Islam mendjadi kurang atau habis-ledis;

makin lama Ummat Islam makin mendjauhkan diri daripada adjaran2 sutji, ingkar daripada tuntunan Ilahy dan Sun

 Nabi Besar Clm. Tjobalah djeladjah utjapan Karno di mesdjid Solo, pada tanggal 13 Nopember jang lalu, dimana imengatakan “supaja Ummat Islam djangan fanatik, djangan sentiment..”, karena ia tahu dan jakin, bahwa djika Um

Islam sungguh2 dan tepat melaksanakan tugas Ilahy dengan sempurnanja, sepandjang adjaran Kitabullah dan Sunn

Rasulullah Clm. —jang lazim dinamakan “fanatik” atau “sentiment” itu—, maka semuanja itu akan menatidjahkankuburnja negara pantjasila, hantjur-binasanja komunisme dan marhainisme jang dipudja-pudjinja, dan musnahnja s

 penjakit, bentjana dan bahaja dunia jang lainnja.

Dalam hubungan ini, tidak diketjualikan orang2 jang dipertempatkan oleh negara pantjasila dalam apa jang dinamakementerian “agama” (pantjasila), djawatan2 atau kantor2 “agama”, ialah sarang2 pengchianat Islam, Ummat Islam

 Negara Islam Indonesia.

Dengan kedok “Islam” mereka mentjoba berdaja-upaja, untuk memper-pantja-sila-kan Islam dan Ummat Islam, me

sjirik-kan Islam dengan “kepertjajaan djahiliyah”, suatu dosa terbesar ‘indallah wa ‘indannas, jang tiada ampunan Aatasnja. Na’udzu billahi min dzalik!

4. Kembali kepada “pengakuan Karno”, bahwa ia “mahir dalam fiqih Islam”, dengan ma’na dan maksud: “mengeta

mengerti akan fiqih perang, hukum Islam dimasa Perang”.

Tjobalah kita udji “pengakuan Karno” itu dengan satu pertanjaan:“Mengapa Karno membela pantjasila, negara pantjasila, komunisme Indonesia, marhainisme, jang bererti “djihad f

sabilith-thaghut”, dan sebaliknja, ia menen-tang N.I.I. dengan sekuat tenaganja dan memeranginja, ialah “djihad fisabilillah” (djihad membela Agama Allah-Islam), mempertahankan kedaulatan Negara Kurnia Allah, dan memperk

hak2 asasy U.I.B.I.??”

“Mengapa ia lebih suka membela kekufuran dan kemusjrikan daripada membela Islam???”

Dengan keterangan singkat tersebut di atas, njatalah sudah, bahwa “pengakuan Karno” itu bohonglah semata2, bertentangan dengan bukti kenjataan jang sesung-guhnja, tegasnja: Karno beserta kawan2 sekomplot dengan dia, a

termasuk golongan “munafiqin sedjati”, ialah golongan jang amat berbahaja bagi ummat manusia di Indonesia, teru

 bagi U.I.B.I., jang berhadjat melaksanakan tugasnja jang maha-sutji: menggalang dan mendukung N.K.A., N.I.I.! Hditjatat baik2!

5. A. I. Huda adalah wakilnja Kartosoewirjo, atau dengan kata lain: Kuasa-Usaha K.T. A.P.N.I.I. I. Huda adalah wImam N.I.I./ Plm.T. A.P.N.I.I.—S.M. Kartosoewirjo. Demikian Karno.Oleh sebab itu, maka Karno menganggap Statement Pemerintah N.I.I. Nomer VI/7, 3 September 1953, jang ditanda

tangani oleh K.U.K.T.-- I. Huda, 100% resmi, seperti djuga djika Statement tersebut ditanda-tangani oleh Imam N.

Plm. T. A.P.N.I.I. sendiri.Itulah kiranja jang menjebabkan, maka Karno sendiri selaku presiden negara pantjasila merasa perlu untuk menjam

membalasnja.

B. Pernjataan Karno ini betul, meski tidak 100%. Pendjelasan dan keterangan seka-darnja adalah sebagai berikut:

1) Dalam triwulan kedua tahun 1952, maka Imam N.I.I./ Plm. T. APNII bertolak dari Indonesia, melawat keluar ne bagi kepentingan NII.

2) Beberapa hari sebelumnja, maka beliau telah menjampaikan amanat2 tertulis bagi/kepada masing2 Anggauta KT

(dulu: Dewan Imamah), dianta-ranja djuga kepada Anggauta KT-I. Huda, jang menerima surat-kuasa untuk mengudan menjelesaikan beberapa hal jang chusus, politis dan militer, baik interinsuler maupun internasional, atas nama

selaku K.T. A.P.N.I.I. —wakil muthlak— atau/dan atas nama Plm.T. APNII, bagi kepentingan Islam, N.I.I. dan U.

Djadi, ma’na dan nilai kata2 “kuasa-usaha” di sini berbeda dan berlainan de-ngan istilah jang lazim dipakai, untuk menundjukkan sebuah perwakilan sesuatu negara di luar negeri, tingkatan bawah.

3) Maka pantaslah, bahwa —setelah Karno membatjakan sebagian daripada surat Plm. T. APNII— Kartosoewirjo,

694/KU/52, bertarich 9 April 1952, djam 10.00 — ia berpendapat, bahwa I. Huda adalah wakilnja Karto-soewirjo,

dengan kata2 lain: K.U.-K.T.- I. Huda adalah wakilnja Imam NII/ Plm.T. APNII.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 175/205

 

4) Tugas serupa ini, jang diberikan kepada tiap2 Anggauta KT APNII, termasuk djuga Kepala Staf ‘Umum (K.S.U

 berachir di sa’at Imam NII/ Plm.T. APNII telah tiba kembali di Indonesia, atau sewaktu2 bila beliau mentjabutnja.

5) Oleh sebab itu, maka selama masa tersebut tiap2 Ma’lumat, Statement, Manifest Politik atau Siaran lainnja, jangdikeluarkan dan ditanda-tangani oleh salah seorang Anggauta KT. APNII atau KSU APNII, mempunjai sifat resmi

formil dan sepandjang hukum, berkekuatan sama dengan Ma’lumat, Statement, Manifest Politik dan Siaran2 lainnj

ditanda-tangani oleh Imam NII/ Plm.T. APNII sendiri.Hendaklah tiap2 jang bersangkutan mengetahui djua adanja.

6. A. Karno pura2 tidak mengerti dan tidak tahu, mengapakah Kartosoewirjo men-dirikan negara (baru),

memproklamasikan berdirinja Negara Islam Indonesia. Dan Proklamasi N.I.I. tersebut belum pernah ditjabut. DemKarno.

B. Sekali lagi, kami ingin mempersilahkan kepada setiap pembatja jang ‘arif-budi-man, periksalah:

1) Teks Proklamasi N.I.I., 7 Agusuts 1949, beserta Pendjelasan Singkat atasnja! Ditanda-tangani oleh Imam N.I.I.—

Kartosoewirjo.2) Manifest Politik N.I.I. Nomer I/7, tentang “Wadjib berdirinja N.I.I.”, 26 Agustus 1949, hampir 20 hari kemudian

daripada Proklamasi berdirinja N.I.I. Ditanda-tangai oleh Imam NII-S.M. Kartosoewirjo.

3) Statement Pemerintah N.I.I. Nomer IV/7, 7 September 1950, angka 8, Ditanda-tangani oleh Imam NII —S.M.

Kartosoewirjo.4) Dan selandjutnja, Manifest Politik NII Nomer V/7, 7 Agustus 1952, ditanda-tangani oleh K.U.-K.T.—I. Huda, H

Tjokro bersabda “Indonesia, kini dan kelak”, dimana a.l.l. dinjatakan:a) Di tengah2 api revolusi, diachir kesudahan Perang Segi Tiga pertama, dimasa vacuum, dikala Indonesia kosong

 pemerintahan, disa’at itulah Allah berkenan mentjurahkan kurnia-Nja jang maha-besar;....... Proklamasi berdirinja

Islam Indonesia”. (Bab VII, angka 1)

 b) Dan hakikatnja Proklamasi NII ialah:I. Kurnia Allah atas U.I.B.I.;

II. Inti-pati (kristalisasi, realisasi dan manifestasi) daripada pengharapan, du’a, tekad dan ‘amal-perbuatan U.I.B.I.;

III. Hak sutji, hak asasy U.I.B.I.Sekianlah pendjelasan singkat atas pernjataan dan pertanjaan Karno, “mengapa Kartosoewirjo memproklamasikan

 berdirinja NII”. Hanja orang2 dan golongan2 jang berotak udang, berhati djahil, berniat chijanat, dan sengadja menkebe-naran dan kenjataanlah, jang akan tidak suka dan tidak dapat mengerti dan mem-fahami keterangan ini.Memang pantjasila “an sich” (hakikatnja pantjasila) mendjadi hidjab, menutup djalan kebenaran dan kenjataan, dan

menolak seruan sutji, seruan Ilahy.

Adapun jang mengenai pernjataan Karno, bahwa “Proklamasi berdirinja Negara Islam Indonesia belum pernah ditjtegasnja: tetap dipertahankan—, memang benar.

7. A. Karno tjoba2 menjangkal kebenaran riwajat, dengan kata2 “bahwa perdjuangan nasional belum pernah kanda

gagal”.

B. Di bawah ini kami berikutkan beberapa tjatatan riwajat:1) Pertengahan 1949 : Statement Rum-Royen.

2) 27 Desember 1949: Pemberian daulat hadiyah, dari Ratu Belanda Juliana kepada Pemimpin Ra’jat Indonesia M

Hatta, jg. menerimanja atas nama Ra’jat Indonesia, bukan atas nama atau dengan nama R.I. (Djokja, jang sudah maKata2 “overdracht” (dalam naskah K.M.B) = penjerahan = diterdjamahkan oleh pihak RIK mendjadi “pemulihan”

= herstelling) atau “peng-akuan” (erkenning). Setiap orang jang tahu akan bahasa asing, tentulah dapat menjaksika

mejakinkan akan sikap dan perbuatan sengadja serong dan tjurang dari pihak RIK, alias negara pantjasila itu!Komentar selandjutnja, kiranja tidak diperlukan.

3) Sebelum 27 Desember 1949, sa’at lahirnja R.I.S., belum ada pengakuan ke-daulatan Republik Indonesia dari pih

negeri.

4) RIS adalah telur K.M.B. (Round Table Conference). Bukan natidjah perang antara R.I. Djokja dan tentara pendu

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 176/205

 

Belanda (KNIL dan KL), dan bukan pula hasil perdjuangan nasional, dengan tjatatan:

a) Bahwa tentara RI (TRI, TNI, Kini: TRIK) tidaklah keluar dari gelanggang sebagai pemenang; bahkan selalu “m

teratur”, membalik-belakang; dengan meninggalkan kawan2 seperdjuangan dengan mereka, ja’ni pihak Hizbullah dSabilillah, jang tetap tinggal/memang ditinggalkan digaris depan, mendjadi perisai, dengan resiko dan pertanggung

djawab jang besar, kadang2 terpaksa mendjadi korban, petjah sebagai ratna, djatuh di medan bakti; dan

 b) Tentara pendudukan Belanda tidak kalah; hampir tiada seorang pun mendjadi korban, selainnja karena ketjelakalintas; tetapi korban Belanda jang terbesar terdjadi setelah berkobar revolusi Islam di Gunung Tjupu (17 Februari 1

hingga penjerahan daulat hadiyah.

5) Bukti jang lebih terang dan tegas, bahwa penjerahan kedaulatan kepada RIS (Republik Indonesia Serikat), bukanhasil kemengan perang atau natidjah perdjuangan nasional, a.l.l. ialah:

a) RIS harus membajar hutang/kerugian perang sedjumlah bermiljard2 rupiah Belanda.

 b) RIS dipaksakan mengakui dan mentha’ati Uni Indonesia-Belanda dan beberapa ketentuan K.M.B. lainnja, jang m

dan membatasi ke-daulatan RIS, sehingga karenanja merugikan kepada Ra’jat Indonesia.c) Mengeluarkan Irian-Barat dari wilajah Indonesia; dan

d) Konsesi2 dan ketentuan2 mengenai ekonomi, keuangan, perdagangan, perusahaan dan lain2 sjarat hidupnja sesu

negara, jang karenanja terang merugikan Ra’jat Indonesia djua.

6) Sementara itu, Proklamasi N.I.I. mendengung-dengung di seluruh nusantara Indonesia djuga diluar negeri: 7 Ag1949!

Masihkah Karno belum mengerti, bahwa pada masa itu (7 Agustus 1949) perdjuangan nasional dengan pusat Djokjkandas dan gagal ???

8. A. Kartosoewirjo hanja suka berunding dengan dasar antara negara dengan negara, dimana tiap2 pihak harus

mengirimkan wakilnja, jang sah dan berkekuasaan pe-nuh, untuk memutuskan sesuatu, atas nama negaranja.

Sjarat2 ini saja tidak terima, kata Karno selandjutnja.B. Pada tanggal 17 Aagustus 1953, Karno telah menuduh dengan tjongkak dan sombongnja, bahwa pihak N.I.I. tid

mendengarkan kata2, “keblinger”, dst.

Tetapi setelah ia membatja sambutan kita atas pidatonja tersebut di atas, sebagai-mana jang termaktub di dalam StaPemerintah N.I.I. Nomer VI/7, 3 September 1953, maka ia membalik haluan, mentjabut tuduhannja jang semula, se

 jang inti-sarinja kami suntingkan di atas.Adapun sikap dan pendirian Karno beserta pemerintah merah Ali-Wongso menolak sjarat2 perundingan jang dikemoleh pihak N.I.I., adalah urusan mereka sendiri, dan tidaklah mendjadi tanggung-djawab kita, N.I.I. Segala resiko u

ataupun rugi, jang diderita oleh segenap ra’jat umumnja, adaalah akibat daripada sikap sombong, angkuh dan meno

 pihak pantjasila, chusus pihak Karno dan kawan2nja beserta kabinet Ali-Wongso, dalam hubungan ini. Pihak N.I.Itidak akan rugi atau dirugikan karenanja.

 Nilai dan harga daripada Negara Islam Indonesia adalah setinggi harga dan nilai Agama Allah, Agama Islam! Buk

 barang sesuatu jang boleh ditawar oleh Karno dan kawan2nja maupun oleh kita sendiri!!!

9. A. Siapakah anak-tjutju iblis la’natullah?Dengan menghasut, dengan kata2 jang membakar2 hati dan semangat pen-dengar2nja, maka Karno berkata: bahwa

Kartosoewirjo (batja: N.I.I.) menuduh kepada para alim-’ulama djahilin, fasiqin, munafiqin, pembesar2 RIK sebag

tjutju iblis la’natullah.B. Baiklah kami persilahkan sekali lahi meneliti Statement Pemerintah N.I.I. Nomer VI/7, Bab V., angka 5., A.dan

antara lain2 dituliskan sebagai berikut:

1) (Tudjuan)“Tiap pihak, golongan, party, organisasi, perhimpunan atau perseorangan, dengan tidak membedakan djenis, tingka

kedudukan, bangsa dan agama, kejakinan dan ideologi, dalam lingkungan RIK dan TRIK.”

2) “Barang siapa membantu, mengikuti, memihak dan membenarkan RIK dan TRIK, dengan tjara, bentuk dan sifa

manapun djuga (lisan, tulisan, ‘amal-perbuatan dan lain2 sebagainja), maka mereka itu dianggap musuh NII, musu

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 177/205

 

dan mush Allah;.......”

10. A. Disiplin negara pantjasila terlanggar atau sengadja dilanggar oleh D.I.—Karto-soewirjo, atau N.I.I., kata Ka

B. Sesunggunja hal ini tidak perlu diherankan. Karena N.I.I. dan R.I.K. adalah dua negara, jang kini lagi bermusuh berperang.

Langgar-melanggar antara satu pihak dengan jang lainnja, antara negara dan negara jang berperang, bukanlah baran

‘adjaib.Karno seakan2 tertjengang, djika disiplin negaranja, negara pantjasila dilanggar orang, padahal semuanja itu hanjal

merupakan serangan pembalasan belaka. Sebaliknja Karno akan menganggap biasa, djika tentara djahiliyahnja men

djak-indjak kedaulatan negara lain, melantjarkan agresi kepada negara lain, dan seterusnja.Bandingkanlah dengan keterangan dalam Statement Pemerintah N.I.I. Nomer VI/7, Bab I, angka 3.

Lebih landjut harus diketahui, bahwa hukum jang berlaku di negara pantjasila berbeda, berlainan dan bertentangan

hukum jang berlaku di Negara Islam Indonesia, tiada titik pertemuan antara kedua matjam hukum itu, laksana “bum

dengan langit”.Herankah kita, djika masing2 pihak mempunjai sikap dan pendirian, faham dan pendapat, filsafat dan haluan negar

satu sama lain bertikai ???

11. A. Karno melihat bajangan malaikat-maut di depan matanja. Dalam pidatonja di Solo tersebut di atas, selain

membatjakan beberapa bagian daripada Statement Pemerintah N.I.I., ia pun membatjakan pula sebagian daripada sImam N.I.I./ Plm.T. APNII—S.M. Kartosoewirjo, jg. ditudjukan kepada K.U.K.T. I. Huda, berkenaan dengan terdj

seorang pedjuang sutji ke medan djihad, asal keturunan Belanda, Ch. H. Van Kleef namanja, jang antara lain2 adalsebagai berikut:

"Hendaklah Saudara suka memberi bantuan kepada Saudara Ch. H. Van Kleef, dimana perlu dan apapun jang

diperlukannja, teristimewa sekali jang mengenai hubungan antara orang2 kita dengan orang2 Belanda di Indonesia

lebih djauh antara Negeri Belanda dan Negara Islam Indonesia."..........................................a. Di dalam sual2 Interinsuler (terutama menghadapi Republik Indonesia dan Komunisme di Indonesia), banjaklah

dan titik2 jang boleh membawa kedua belah pihak kesatu arah kerdja-sama jang kuat dan erat.

 b. Di dalam sual2 Internasional pun tampak pelbagai kepentingan antara kedua belah pihak, terutama djika dipandadaripada sudut kedudukan Indonesia, di tengah2 samudera Pasifik, dan kedudukan blok Anti Komunis meng-hadap

merah internasional.c. Oleh sebab itu, saja mendapat kesan dan berpendapat:“Djika kerdja-sama antara Bangsa Belanda di Indonesia dan Mudjahidin Indonesia dapat dilaksanakan —lebih djau

“mumkin” kelak antara Peme-rintah Belanda dengan Pemerintah Negara Islam Indonesia—, maka, Insja Allah, aka

menimbulkan hasil jang baik dan memuaskan bagi kedua belah pihak, terutama mempertjepat proces perdjuangan mendekatkan kita kepada maksud dan tudjuan jang sutji”.

B. Pendjelasan dan keterangan atasnja dari pihak kami, pihak N.I.I., adalah sebagai berikut:

1) Instruksi Plm.T. APNII-S.M. Kartosoewirjo kepada K.U.-K.T.- I.Huda tersebut, termaktub di dalam surat Nome

694/KU/52, bertarich 9 April 1952, djam 10.00, beberapa hari sebelum beliau meninggalkan Indonesia, melawat knegeri.

2) Dalam surat instruksi tersebut, dinjatakan “garis2 politik luar negeri N.I.I.”, mengenai bangsa Belanda di Indone

maupun “kemumkinan” hubungan dengan pemerintah Belanda, di masa depan.3) Adakah haknja N.I.I. untuk menentukan garis politik luar negerinja sendiri, djuga menghadapi pemerintah Belan

dalam sual2 Irian-Barat dan lain2 jang meliputi kepentingan negara seluruhnja?

Tentu! Dan pastilah dengan tidak menghendaki kata sepakat atau persetudjuan dari pihak negara pantjasila, musuh bukan? Sedang mengenai sual2 sekitar Irian-Barat, N.I.I. pun telah mempunjai konsesi tersendiri.

Lapi pula, “kemumkinan” hubungan ini diawali dengan kata2 “kalau”. Tetapi, Karno dengan pengikut2nja sudah b

lantjang mulut mengatakan, bahwa seakan2 “kemumkinan” dan “kalau” itu sudah mendjadi kenjataan, sedikitnja

merupakan perdjandjian antara negara dengan negara (staats verdrag).

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 178/205

 

Kalau bukan tersorong oleh hati hasud dan dendam, chijanat dan durhaka, tentulah ia (Karno) tidak akan berani me

kata putus jang pasti, atas barang sesuatu jang ia sebenarnja tidak tahu.

Kalau Karno memang laki2 (djantan) —djangankan selaku pemimpin ra’jat jang tahu harga diri, atau lebih djauh s presiden negara pantjasila, jang dianggap orang sebagai “lambang negranja”— tjobalah umumkan dan siarkan dok

dan bukti2 jang njata (aunthentik), bahwa “Kartosoewirjo telah bersekutu dengan pihak atau pemerintah Belanda”!

Hai Karno pengchianat dan pendjual negara dan agama! Tundjukkanlah ke-laki-laki-an-mu, kedjantananmu! Kamitempo (termijn) sampai achir tahun ini. Silahkan!

Dan djika waktu diberikan kepadamu telah lampau, padahal kamu tidak dapat memberikan bukti2 jang njata, tidak

menjiarkan dokumtasi, jang kamu anggap “authentik” itu, maka kamu akan ditjap oleh Ra’jat Indonesia dan UmmaBangsa Indonesia, sebagai pengchijanat bangsa dan negara, sebagai pendjual agama dan tukang obral berita2 bohon

 palsu, ialah benih2 bahaja dan bentjana bagi sesuatu negara dan masjarakat, jang hanja patut disiarkan oleh anak-tj

la’natullah! Belum terhitung sebagai musuh Islam, musuh N.I.I. dan musuh Allah!

Tantangan kami kepada Karno ini, kami sudahi dengan kata2:“kalau kutjing bertanduk, Karno dapat membuktikan, bahwa Kartosoewirjo bersekutu dengan Belanda!”

4) Selandjutnja, kami ingin bertanja kepada Karno:

a) Tahukah Karno dan pemerintah negara pantjasila akan hubungan antara N.I.I. dengan:

I. Amerika Serikat; Australia; Inggris; dan lain2 negara, jang tergabung dalam apa jang dinamakan “Dunia MerdekII. Saudy Arabia, Pakistan dan lain2 negara blok Islam?

 b) Kalau tahu, bolehlah siarkan! Kami menantikan!5) Kembali kepada Karno sendiri dan negara pantjasila, kami ingin tanja pula:

a) Tahukah atau ingatkah Karno apa jang dinamakan “perdjandjian Stikker-Hatta”, jang terdjadi di Bandung pada

 pertengahan tahun 1949???

 b) Kalau kau tahu dan suka menjiarkannja, tentulah kau dan negaramu akan menanggung malu besar! Terutama akmenatidjahkan pemberontakan di kalangan kamu dan negaramu sendiri, tegasnja dalam lingkungan U.I.B.I. dalam

kungkungan kekuasaan pantjasila, karena di dalam perdjan-djian Stikker-Hatta tsb., antara lain2 disebutkan:

“Bahwa pihak R.I. (kini: R.I.K.) dengan karena kesanggupannya sendiri, minta bantuan alat sendjata kepada pihak Belanda, untuk menghantjurkan pihak N.I.I. dan membasmi Agama Islam”.

Rentjana dan perdjandjian Stikker-Hatta ini sudah mendjadi kenjataan, bukan “kemungkinan”, jang diselenggarakasedjak Djanuari 1950, beberapa hari kemudian daripada penerimaan daulat hadiyah.Sedang pemberian bantuan sendjata dari pihak Belanda tersebut dimaktubkan didalam naskah K.M.B., seharga f 

2.000.000,- (dua djuta rupiah Belanda).

6) Selandjutnja, kawan dan lawan, sudah pula tahu, “apa gerangan sebab dan dasarnja”, “maka kabinet merah Ali-W jang dibela mati2an oleh Karno, memaksakan negaranja mentjari dan mendapatkan hubungan dengan RRT (Peking

Sovjet Russia (Moskow) dan lain2 negara komunis.” Itu bukan “kemungkinan”, jang bukan pula “bila”, tetapi satu

 jang njata.

Kami tidak heran, kalau RIK mentjari dan mendapatkan hubungan dengan negara2 komunis, dengan kedok (kamuf perdagangan, kebudajaan dan lain2 alasan palsu. Karena memang sudah sedjak lama RIK melepaskan “poli-tik beb

aktif”-nja, menjeberang dan berdiri disalah satu pihak, berdiri dipihak merah, pihak komunis, pihak penjebar bentj

dunia dan achirat!Oleh sebab itu, maka segala matjam ketjaman dan makian terhadap kepada “garis2 politik luar negeri” N.I.I. jang

“notabene” masih dalam taraf “kemum-kinan” dan “kalau”, hanjalah untuk menutupi politik-merahnja negara pantj

dan kedjahatan2, jang sudah, lagi atau akan dilaksanakan.7) Lebih djauh pernjataan2 Karno dalam hubungan ini menundjukkan:

a). Bahwa ia telah melihat bajangan hantu disendja-hari, melihat bajangan malaikat pentjabut njawa di depan matan

 b). Bahwa “kemungkinan” dan “kalau” sudah tjukup menjadi alasan dan sebab bagi menggentarkan pantjasila, men

Karno, mengganggu urat-sjarafnja. Sebab, “kalau” N.I.I. sungguh2 sudah memilih pihak, maka Karno dan negara

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 179/205

 

 pantajasilanja boleh “gantung diri”!

8) Dan achirnja, berkenaan dengan garis2 politik luar negeri N.I.I., maka dengan ini kami njatakan, bahwa segala s

 jang berkenaan dengan itu adalah tanggung-djawab N.I.I. sendiri, dan bukanlah tanggung-djawab RIK atau negara pantjasila!

12. A. Karno hendak membudjuk Kahar Mudzakkar (mestinja: Abdul-Qahhar Mudzak-kar!) dan Tgk. Muhammad

Beureu’eh, dengan utjapan kata2nja jang bera-tjun, dan alasannja jang palsu, serong dan tjurang, merupakan pertankepada kedua pemimpin N.I.I. itu, berganti2:

“Masihkah Saudara tha’at dan simpati kepada Kartosoewirjo jang terang2an telah mengchianati Proklamasi 17 Agu

1945, dan bersekutu dengan Belanda itu??”B. Tentang serong dan tjurangnja Karno, demikian pula tentang kepalsuan alasan2 jang dikemukakan, kiranja tiada

 jang masih sehat ‘akalnja akan menjang-sikannja.

Darah pengchianat mengalir dalam tubuh dan djantung iblis Karno. Tinggal kita tanjakan kepada ra’jat Indonesia d

Ummat Islam dalam lingkungan pantjasila dan dalam kungkungan dan genggaman kekuasaan pantjasila:Masihkah Saudara pertjaja kepada Karno, jang (ingin) membawa kamu kearah neraka dunia dan achirat?

Masihkah Saudara pertjaja kepada Karno dan kawan2nja, jang terang2an berchi-janat kepada nusa dan bangsa Indo

serta agama Islam?

Masihkah Saudara pertjaja kepada Karno, jang terang2an pro-komunis 100%, anti-Islam, anti-N.I.I., dan anti-Allahitu?

Inilah kartu terachir (laatste truf) jang dikeluarkan oleh Karno!Kalau dulu, zaman peristiwa-Madiun, Karno berani tjepat2 dan terang2an menga-takan: “Pilihlah: Muso atau Karn

maka kini agaknja ia ragu2.

Kiranja lebih baik dan lebih manfa’at bagi Ra’jat Indonesia, djika Karno suka dan berani membuat “plebisit pribad

seperti jang dilakukan pada zaman Ma-diun di atas, sebagai kelandjutan daripada pertanjaannja kepada Saudara2 AQahhar Mudzakkar dan Tgk. Muhammad Daud Beureueh. Sementara “plebisit” jang sungguh2 dan sah sepandjang

 belum dapat dilaksanakan —kini memang masih sepi daripada sjarat-rukun untuk membuat “plebisit” jang sah—, b

disimpulkan dalam kata2:Pilihlah Karno atau Karto!

Pilihlah pantjasila atau Islam!Pilihlah negara pantjasila atau Negara Islam Indonesia!Dengan tjara demikian, Insja Allah pada garis globalnja akan segera diperoleh kesimpulan benar atau salahnja “pen

dan pernjataan Karno”, bahwa 85% daripada Ra’jat Indonesia masih mengikuti “ideologi” pantjasila dan masih set

kepada pemerintah negara pantjasila; sedang jang 15% lagi —demikian kesan kami daripada pembitjaraan tersebutmasuk dalam lingkungan N.I.I.

13. A. Negara Islam Indonesia (D.I.-Kartosoewirjo, kata Karno) selalu menanti-nantikan petjahnja perang dunia ke

dimana mereka (NII) akan merebut kekuasaan (negara pantjasila) di seluruh Indonesia.

 N.I.I. berusaha akan menjeret Indonesia dalam kantjah perang dunia jang akan datang. Hal ini sangat berbahaja bag bebas (latjur!) dan politik damai (komunis!) dari bangsa Indonesia (negara pantjasila!). Oleh sebab itu, maka N.I.I.

 bahaja jang amat besar bagi R.I.K. jang datang dari dalam, jang karenanja harus segera dibasmi hingga akar2nja.

B. Tentang taktik perdjuangan dan sijasat perang kita kiranja tidak perlu diperbin-tjangkan di sini.Sesungguhnja bukan hanja pihak N.I.I. sadja jang menanti2kan meletusnja perang dunia ketiga itu, dengan perhitun

 jang tentu2, melainkan lebih2 lagi pihak komunis, jang pada masa itu ingin melaksanakan rentjananja, men-sovyet

Indonesia dan memper-komunis-kan ra’jatnja.Sebaliknja, RIK alias negara pantjasila, nistjajalah brepikir dan berpendapat sebaliknja. Dengan takut dan chawatir

(RIK) melihat perkembangan dunia internasional sekarang ini, jang kian hari kian bertambah mendekati kepada pu

krisis jang tertinggi. Lihatlah: berlomba2nja tiap2 negara (besar) dalam persendjataan jang amat berbahaja, jang bo

menjebabkan pembunuhan manusia setjara besar2an —atoom, hydrogeen dan lain2 sebagainja —!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 180/205

 

Belum peralihan, pergeseran dan gerakan militer, kesibukan politik dan diplo-masi, kesibukan dalam tiap2 lapanga

lainnja, terutama dalam djurusan apa jang dikatakan “pertahanan bersama.”

Inilah sa’at jang ditakuti oleh Karno dan kawan-kawan pengikutnja!Selain daripada itu, perbedaan kepentingan dan keperluan selaku negara menim-bulkan sikap dan pendirian jang be

dan berbalikkan antara N.I.I. dan RIK. Kalau RIK berpendapat, bahwa N.I.I. adalah “bahaja” bagi RIK, maka seba

 pun demikian pula:1) pantjasila dan negaranja merupakan bahaja dan bentjana bagi N.I.I., Islam dan Ummat Islam di Indonesia;

2) adanja negara pantjasila di tengah2 ummat dan masjarakat Islam di Indonesia merupakan “duri dalam daging”;

3) hidup dan berkembang-biaknja hantu2 merah di dalam hati, djantung dan darahnja negara dan pemerintah pantjamakin menambah besarnja bahaja dan bentjana jang mengantjam2 ra’jat dan Ummat Islam di Indonesia; dan seteru

Demikianlah selandjutnja, tentang tuduhan2 lainnja seperti “mengchianati proklamasi 17 Agustus 1945”, “musuh n

 pantjasila kemerdekaan Indonesia” dan lain2 sebagainja, samalah halnja dengan apa jang tertera di atas.

14. Praktis “negara pantjasila” adalah “negara komunis”.Pendapat ini telah berkali2 dikemukakan oleh pihak N.I.I. Periksalah: Statement Pemerintah dan Manifest Politik N

 jang bersangkutan!

Dalam pidatonja pada 10 Nopember 1953 di atas, dengan tjara tidak langsung (indirect), Karno mengakui kebenara

 pendapat kita itu.Di samping tjatji-makian dan tjertja-tjelaan jang diluntjurkan daripada mulutnja, maka Karno tidak melahirkan sep

katapun, jang merupakan sangkalan dan ban-tahan atas pendapat kita itu. Bahkan sedjak lebih dari setahun jang laledjah: R.I.K. = er-ie-ka = republik indonesia komunis.

Pernjataan ini tidak hanja disaksikan oleh para pendengarnja, kawan dan lawan, di seluruh Indonesia, melainkan dj

diketahui dan ditjatat oleh pihak luar negeri, pihak internasional. Lebih2 lagi, bila kita menelilti “penindjauan,

 perkundjungan resmi atau tidak resmi” di beberapa bagian di Indonesia, jang dilakukan tidak hanja oleh duta2 atau besar luar negeri jang ada di Indonesia, melainkan djuga oleh politici penting luar negeri, seperti R. Nixon, Wakil P

Amerika Serikat, Mac. Donald, Komisaris Djenderal Inggris di Asia-Tenggara dan lain2 lagi.

Masihkah ada manusia jang sjak, bahwa “negara pantjasila” kini praktis sudah berwudjudkan “negara komunis”?15. Karno membuat demarkasi politik dan ideologi. Dengan pidatonja jang menggelora itu, maka Karno telah mem

dan meletakkan demarkasi politik dan demarkasi ideologi, walaupun di sana-sini masiih diselubungi dengan kata2 halus, tapi tjukup dimengerti oleh tiap manusia jang agak sehat dan tjerdas pikirannja.Dengan ini, maka tampaklah dengan djelas dan terang:

1) djurang jang tjuram-dalam, jang memisahkan antara pihak Negara Islam Indonesia dan negara pantjasila.

2) garis pemisah antara golongan jang pro-komunis dan antii-komunis, dalam ka-langan ra’jat dan Ummat Islam dilingkungan negara pantjasila;

3) perpetjahan besar dan ketjil, jang terdjadi di dalam tiap2 lapisan masjarakat Indonesia, tidak terketjuali dalam

lingkungan Islam.

Adapun sambutan kita atasnja dengan ringkasan:“Bagimu pantjasilamu, dan bagi kami Islam kami!” Bagimu negara djahiliyahmu, dan bagi kami Negara Islam Ind

kami”! Dan seterunja.

Sesuai dengan Firman Allah dalam Surah Al-Kafirun: “lakum dinukum walijadien” (bagimu agamamu, dan bagikuagamaku).

16. Semoga Allah tetap berkenan memelihara dan memperlindungi setiap Mudjahid, dalam lingkungan N.I.I. maup

luarnja, daripada tiap2 goda dan tjoba, fitnah dan aniaja, bahaja dan bentjana, hasud dan chijanat, dengki dan murkdite-bar2kan dan dihambur2kan oleh anak-tjutju iblis la’natullah dan sahabat2 djadjdjal jang terkutuk itu.

Dan selandjutnja, semoga Ia berkenan pula lebih mendekatkan dan segera mentjam-paikan kita sekalian kepada sat

maksud dan tudjuan sutji:

Dlohirnja Keradjaan Allah, berdirinja Negara Kurnia Allah, dan tegak-teguhnja Negara Islam Indonesia, di tengah2

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 181/205

 

Ummat dan Masjarakat di Indonesia.

Insja Allah. Amin.

17. INTAHA.

M.B.S, 19 Nopember 1953.

Wassalam,

Komandemen Tertinggi Angkatan Perang Negara Islam Indonesia,

Atas nama Panglima Tertinggi;

KUASA-USAHA: I. HUDA

bantahan berkenaan dengan disangkut-pautkannja Negara Islam Indonesia beserta Pemimpin2

didalam perkara Schimdt Jungschlaeger cs.

STATEMENT KOMANDEMEN TERTINGGI

ANGKATAN PERANG NEGARA ISLAM INDONESIA

TENTANG:

Sikap (reaksi), bantahan dan sangkalan Negara Islam Indonesia terhadap tipu-muslihat R.I.-1950, berkenaan dengadisangkut-pautkannja Negara Islam Indonesia beserta Pemimpin2nja didalam perkara Schimdt Jungschlaeger cs.

Oleh:

ANGGAUTA KOMANDEMEN TERTINGGI A.P.N.I.I.,

Djenderal Major T.I.I.: DJAJASAKTI.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

7 AGUSTUS 1949: PROKLAMASI BERDIRINJA N.I.I.

Assalmu ‘alaikum w.w.,

BAGIAN I: KALAM AWAL

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 182/205

 

Alhamdu lillah wa Sjukru lillah.....Allahu Akbar!

Segala Pudja-Pudji serta Sjukur hanjalah dipersembahkan kehadirat Allah, Dzat Maha Tunggal, Dzat Maha Kuat-KJang senantiasa dan selalu membimbing, menun-tun, meimpin, mengasuh, melindungi, mendjajakan dan memenan

serta melimpah-tjurahkan Ni’mat-Nja atas para Mudjahidin, chususnja Angkatan Perang Negara Islam Indonesia, d

mempersembahkan dharma bakti-sutjinja kepada-Nja (Allah) sema-ta: berdjihad di-Djalan Allah, berperang li i’laiKalimatillah serta menggalang dan men-dukung Negara Kurnia-Nja, Negara Islam Indonesia!

Semoga berkenanlah kiranja Ia (Allah), Dzat Jang Menentukan segala sesuatu, mengantar dan menjampaikan “bac

mutawasithoh”-N.I.I. dengan selamat-se-djahtera-sempurna, lahir-bathin, kebandar Darul-Fatah dan Darul-Falah, dachirat, di dalam waktu jang tidak lama lagi! Demikianlah hendaknja! Insja Allah! Amin, Ja Mudjibas-sailin..........

Sjahdan, maka sudah lebih-kurang 2 tahun lamanja masjarakat ramai, chususnja di Indonesia dan di Nederland, um

diseluruh dunia, telah digemparkan oleh suatu perkara jang bersifat politis-kriminil jang serba sensasionil dan tende

dimana terlibat beberapa puluh orang Belanda, jang pada lebih-kurang achir tahun 1953 ditang-kap oleh Polisi R.I.terutama di-ibu-kota propinsi Djawa-Barat, BANDUNG.

Mula pertama, hal dan sual itu, tidaklah begitu mendjadi perhatian kita (N.I.I.), sebab hal dan sual tersebut, bukanl

urusan Negara Islam Indonesia. Akan tetapi, ke-mudian ternjata, bahwa di dalam perkara itu (Schmidt, Jungschlaeg

 NEGARA ISLAM INDONESIA, Imam Negara Islam Indonesia, S.M. Kartosoewirjo, beserta Pe-mimpin-Pemimplainnja, senantiasaa dan selalu dibawa2 dan ditjemarkan!

Oleh karena itu, maka mau atau tidak mau, kita terpaksa memperhatikan perkara itu dengan sepenuhnja dan mengidengan seksama! Selama itu, dengan sengadja (met opzet), kita biarkan proces itu berdjalan dulu, sebab ingin men

sampai dimana dan bagaimana usaha2 R.I.-“1950” membawa2, menjangkut-pautkan, mentjemarkan dan menodai N

daan Pemimpin2 kita, di dalam perkara itu.

Kini, sa’atnja sudahlah kita anggap tiba! Sebab, kita anggap sudah tjukup “keterlaluan”, luar, keluar dan di luar dar batas-kepatutan, bahkan sudah sampai kepada taraf “kurang adjar”! Djadi, djika kita (N.I.I.) sekarang menjatakan s

sesuatu jang bertalian dengan perkara Schmidt-Jungschlaeger cs. — dan dengan begitu, walaupun tidak langsung, i

“tjampur-tangan” di dalamnja —, bukanlah karena apa2, melainkan hanjalah “karena Allah” semata2, mengingatkewadjiban kami, baik terhadap Agama Islam, Negara Islam Indonesia, Ummat Islam Bangsa Indonesia dan para M

hidin Indonesia sendiri pada chususnja, maupun bagi masjarakat dunia pada umumnja.Tegasnja, hendaklah masjarakat-chalajak-ramai, di dalam dan di luar Indonesia, memahami dan meninsafi sepenuh(ten volle), bahwa maksud usaha kami ini, semata2 ditudjukan kepada hadjat untuk:

a. Mendudukkan haq (recht, right), kebenaran (waarheid, truth) dan ke’adilan (gerech-tigheid, justice) pada tempat

 b. Meluruskan pandangan dan pendapat umum, jang sudah dengan sengadja “dibeng-kokkan” dan “diperkosa”(verwrongen en verkracht!) oleh R.I., terhadap kebersihan dan kesutjian perdjuangan Negara Islam Indonesia!

c. Mendjaga, memelihara, mempertahankan serta membela integriteit dan kehormatan (eer) Imam dan Pemimpin2

Islam Indonesia lainnja!

BAGIAN II: SEDJARAH (HISTORIE) SINGKAT INDONESIA

dari 17 Agustus 1945 hingga 27 Desember 1955

A. Kekuasaan Belanda-kolonial Contra R.I. -1945 dan Peranan Ummat Islam Bangsa Indonesia.

1. Seperti umum telah mengetahui dan menjaksikan dengan mata kepala sendiri, maka Revolusi Nasional Indonesidimulaikan pada tanggal 17 Agustus 1945, telah memperoleh dukungan terkuat dan terbesar dari Ummat Islam Ban

Indonesia.

Beratus2, beribu2 para Pemuda Islam Indonesia beserta orang tuanja mengerahkan segenap harta, djiwa dan raganj

menjelesaikan Revolusi Nasional tersebut.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 183/205

 

Ingatlah bantuan jang sangat berharga —umpamanja— dari Ummat Islam di Atjeh kepada Pemerintah Republik In

Dlarurat dulu!

Lihatlah dan kenangkanlah tenaga pasukan2 bersendjata para Pemuda Islam ketika melakukan perlawanan terhadap pendjadjahan, ketika meletus pertempuran pada tanggal 10 November 1945 di Surabaja! Djuga di Bandung ! dan d

tempat diseluruh Indonesia!

Sesungguhnja, pelopor penggempur jang menghantjurkan gerombolan2 Komunis di Madiun, adalah Patriot Islam, Islam, jang pada waktu itu dinamakan Lasjkar2 Hizbullah, jang masuk formasi T.N.I., misalnja: Kesatuan Bataljon

lain2 kesatuan Bataljon Hizbullah!

Betapakah hebatnja tentangan Ummat Islam (jang dipelopori oleh Masjumi) pada ketika Naskah Linggar djati ditantangani! Dengan lahirnja Naskah Renville, pada tanggal 17 Djanuari 1948, maka Ummat Islam Bangsa Indonesia,

chususnja jang berada di Djawa sebelah Barat, ditinggalkan oleh para pemimpin2 dan “djago2”-Nasional; lari ... da

mengungsi —bukan “hidjrah”!— ke Djokja....!!!

2. Mereka —chususnja Ummat Islam Bangsa Indonesia di Djawa sebelah Barat itu— diserahkan begitu sadja, dengmentah2 (zo maar zonder meer!) kepada (“willek-eur”-nja!) Belanda-pendjadjah, seakan2 hiduup sebatang kara,

menghadapi musuh2-nja jang ganas dan kedjam: serdadu2 dan alat2 pemerintah djadjahan Belanda.........!!! Meskip

demikian, mengingat akan tugas dan kewadjibannja, menunaikan Perintah Allah S.W.T. semata, ja’ni: memenuhi

 panggilan-sutji, djihad fisabilillah, li-i’lai Kalimatillah, maka sedjak tanggal 17 Februari 1948 meletuslah “RevolusIslam”, jang dimulaikan di Gunung Tjupu, suatu tempat di Kabupaten Tjiamis (Priangan-Timur), Djawa-Barat!

Madju.......melawan dan menangkis serangan2 serdadu2 Belanda dan kaki-tangannja!Alhamdulillah dan Allahu Akbar !

Darah-sjuhada mengalir membasahi bumi Allah Indonesia, sebagai kurban dan tanda-baktinja kehadlirat

Chaliqul-’Alamin............!

Tapi, darah-musuhpun mengalir, bahkan berlipat-lipat ganda banjaknja, sebagai hukuman dari Dzat Jang Maha ‘Adsegala dosa dan keangkara-murkaannja......!

3. Dalam pada itu, pemimpin2 dan “djago2”-nasional jang ada di dalam “kurungan”-Djokja, berfoja-foja terus dan

“menonton-tanpa-membajar” serta mendengar-kan dari djauh........!!! Ringkasnja, pada tanggal 18/19 Desember 19“kurungan”-Djokja diserbu oleh tentara Belanda, hingga berantakan...!!!

Pemimpin2 dan djago2-nasional-tjabang-atas dengan “tangkas dan tjepatnja-laksana-kilat”.....mengibarkan bendera putih.......!!! MENJERAH dan DITAWAN.....!!!Sungguh suatu hal dan peristiwa jang memilukan dan menjedihkan hati.....! Sungguh suatu perbuatan jang nista da

dina....! Sungguh suatu perbuatan jang memalukan, “ngawirangkeun” (bhs. Sunda).....! Dan, ....hal, peristiwa serta

kedjadian tersebut, di-”pelopori” oleh “pemimpin dan djago besa” Soekarno, jang pada waktu itu —sebagaimana“kesukaannja-jang-biasa”!— ber-uniformkan “Panglima Tertinggi”.......! For shame......!!!

“Djago”-besar-Soekarno, jang lebih “ichlas”, jg. lebih “ridla”, jang lebih suka dan jang lebih “seneng”: menjerah d

ditawan oleh musuh daripada “memimpin-gerilja”.....!!! “Djago”-besar-Soekarno —“djago” di atas kertas dan di m

microfoon?!— jang lebih “ichlas “, “ridla” dan “seneng”(!): menjerah dan ditawan serta dibuang ke Prapat, kemudBangka, sambil dengan enak2 memakan mentega dan kidju serta meminum susu, jang diterima dari sih-kurnianja s

cipier-Belanda, terasing dan djauh dari rakjat-berdjuang, daripada “memimpin gerilja-sambil-mema-kan-batu” ber

dengan dan di tengah2 rakjat....!!! Tableau........!!!Sungguh, sekali lagi, suatu hal, peristiwa dan perbuatan jang memilukan, menjedih-kan, nista, hina-dina dan mema

serta menurunkan dengan sekaligus, harkat-deradjat Negara dan Bangsa Indonesia......!!!

B. R.I. - 1945 gugur (6 Agustus 1949) Proklamasi Negara Islam Indonesia ( 7 Agustus 1949)

Selandjutnja, sedjarah mentjatat beberapa peristiwa lagi jang penting, a.l.l.:

a. Statement Rum-Rojen, 5 Mei 1949 (compromis!), disusul dengan “Cease-Fire” dan .....”Trace-baru”, jang —tent

didjagoi (lagi) oleh bung Karno.......!!!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 184/205

 

 b. Moh. Hatta cs. meninggalkan tanah-air Indonesia, berangkat, terbang, menudju ke Nederland —Den Haag—, (h

menghadiri “Konperensi Medja Bundar” dan .....(hendak) mengubur (begraven) “Republik Indonesia-Proklamasi 1

Tegasnja: R.I.-Proklamasi 1945 (hendak) digugutkan dan dihapuskan serta diganti dan didjadikan suatu “negara ba(deelstaat) dari “Republik Indonesia Serikat” (R.I.S.), tjiptaan v. Mook & Beel cs. Dan, dengan demikian, sama sad

statusnja dengan “negara2-boneka” lainnja tjiptaan V. Mook, seperti Pasundan, Djawa-Timur, Madura, N.I.T., dan

lain2nja!Tanggal pemberangkatan Moh. Hatta cs., adalah: 6 Agustus 1949!

 NOOT: Hendak dan haruslah ditjatat tanggal 6 Agustus 1949 ini dengan baik2, Ja’ni! tanggal “mati”-nja R.I.-Prok

1945! Memento Mori.. A.D. 6 Agustus 1949!c. “Penjerahan”-kedaulatan (souvereiniteits-overdracht) dari Keradjaan Nederland kepada Republik Indonesia Seri

(R.I.S.) —bukan dan tidak kepada R.I.—”tjiptaan-1950"!

27 Desember 1949.

 NOOT: Istilah (term) “penjerahan” (overdarcht) hendak “selalu” diputar-balikkan mendjadi “pengakuan” (erkennindan/atau hendak “selalu” di-”sunglap” mendjadi “pemulihan” (herstel)!

Jang di dalam hal ini, —sudah barang tentu lagi!—, bung Karno-lah jang “ingin” sekali (men) jadi “tukang sunglap

terbesar”........!!!

Berhubung dengan peristiwa2 tersebut di muka tadi, dan dengan ‘amal (daad) “pemberangkatannja Delegasi Hatta,tanggal 6 Agustus 1949 ke Nederland itu”, sebagai “finishing touch”-nja, maka pada tanggal 7 Agustus 1949 dila-k

Proklamasi berdirinja Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia oleh Imam S.M. Kartosoewirjo, atas nama UmIslam Bangsa Indonesia!!!

Alhamdu lillah........ALLAHU AKBAR !

Hanja karena mengingat kehendak dan kemauan Ummat Islam Bangsa Indonesia djua!

Hakikatnja, hanja karena Perintah Allah semata!Baiklah djuga di sini diperingatkan dan hendaklah pula difahami, bahwa Proklamasi NII tersebut di atas, adalah da

merupakan hak asasy (fundamenteel recht, fundamental right) daripada U.I.B.I., sebagai letupan djiwa U.I.B.I., seb

manifestasi dan realisasi daripada pengharapan sutji dan du’a U.I.B.I. !C. Tentara Islam Indonesia centra kekuasaan Belanda-kolonial dan gerombolan tentara-liar dari ex-R.I.-1945 (Pera

Tiga)Di tengah2 menghebat-dahsjatnja perlawanan T.I.I. terhadap Belanda-pendjadjah, maka tiba2 datanglah penggempTNI, (gerombolan dan tentara liar), jang datangnja dari djurusaan Djokja, masuk kewilajah Djawa-Barat.

Penggempuran2 (agressi) TNI —jang sifat-thabi’atnja hanja dapat berlaku serta ber-tindak “gagah-dan berani” kep

saudara2 dan bangsanja sendiri!— ini, dimulai pada tanggal 25 Djanuari 1949, jang kita anggap sebagai pelaksanaadaripada “konsepsi—Stikker-Hatta”. (Nopember 1948), di dalam konsepsi mana dengan djelas dan terang-njata

ditjantumkan: “kerdja-sama” dan “bersama-sama” (samen werking en gezamenlijk) antara R.I. (T.N.I.) dengan Bel

(K.L., K.N.I.L. enz.) di dalam menghancur-binasakan “Pasukan2 Islam”, c.q. Tentara Islam Indonesia, jang melaw

kepada Belanda-pendjadjah....!Hari itulah (25 Djanuari 1949), Insja Allah, akan tertjatat di dalam sedjarah Indonesia, sebagai “Hari-Perang-Sauda

D. Republik Indonesia Serikat Contra Negara Islam Indonesia.

1. Serangan2 dan penggempuran2 dari pihak T.N.I. terhadap T.I.I., lebih2 diperbesar serta diperhebat, setelah T.N.“dengan resmi” —paling achir dengan melalui K.M.B.— mendapat tambahan sendjata dari Belanda; tegasnja, sete

T.N.I. dipersendjatai dengan lengkap oleh Belanda (sic!)!!!

Bukan sadja jang merupakan alat2 sendjata, akan tetapi djuga tenaga-manusia (manpower) dan...”brains” (pelatih2Bekas-anggauta2 KNIL dimasukkan dalam formasi TNI dengan diberi kenaikan pangkat jang “melompat-lompat”

disertakan gadji jang besar2.....!!!

Demikian pulalah keadaannja di dalam Angkatan Laut dan Udara; alhasil, disemua Angkata Perang, jang pada wak

diberi nama “bagus”: “Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat” (APRIS)...!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 185/205

 

“Brains”, pelatih2, didatangkan dari Nederland, jang terkenal dengan nama “Nederlandse Militaire Missie” (NNM

“Misi Militer belanda” (NMB)....!!!

2. Sedang.... sedang TNI-”asli”-pedjuang-1945...harus menghadapi dan mengalami operasinja “pisau-re-ra”= reorgrasionalisasi....(atau “pisau-rara”??? --“rara” bhs. Belanda!--), jang “ampuh nan batuah” itu.....!!! Ada (banjak) jang

“disembelih” sekali, disuruh menanggalkan pakaiannja, uniform-nja-jang-revolusioner (aduh) .... disuruh pulang-k

ke masjarakat, dengan istilah (jang bagus djuga!): “didemobiliseer”......!!!Laksana “habis manis, sepah dibuang”......!!! Pulang.... dengan diiringi suara nan merdu: “Tenaga saudara2 dibutuh

lapangan lain, di lapangan “pem-bangunan”, jang tidak kurang ertinja bagi menjelesaikan revolusi-nasional.....!!!”

hingga kini nasib mereka, para demobilisanten itu, masih terkatung-katung. NOOT: Kepada para demobilisanten jang dulunja revolusioner itu, seluruh anggauta Tentara Islam Indonesia deng

 jang terbuka, ingin menjatakan terharunja dan ikut merasakan (meeleven) ...! Tapi, ma’aflah, sementara ini, belum

 berbuat dan berkata apa2, hanja: “sabarlah..... tunggulah...! Mudah2an kelak ada perubahan dalam nasib Saudara2.

“Bukankah ada peribahasa jang mengatakan: “Ada waktu datang, akan tetapi ada pula masa jang lalu” (Er is een tijkomen, maar er is ook een tijd van gaan)....?! Maka oleh karena itu, sekali lagi, “sabar dan tunggu-lah.........!!”

Ada (banjak) jang “dipotong” (geamputeerd) oleh pisau “re-ra” itu, ja’ni tetap dalam formasi (TNI), akan tetapi pan

diturunkan.....!!! Maka, dengan kenjataan (feit) ini, —“fusie”, “unie” TNI-KNIL dll. Alat-pendjadjah-Belanda!—,

T.N.I. dari “Tentara Nasional Indonesia” mendjadi “Tentara Nederlands-Indie”.....!!! (atau “Tentara NicaIndonesia/Inlander?”) Istilah2 “militer”, “tangsi”, “Belanda-Hitam” (ma’af: “belanda-hitam” —tjukup dengan “hur

ketjil”—), dan “nica”, sudahlah tidak asing lagi di kalangan rakjat.....!!!Istilah2 mana itu ditudjukan kepada T.N.I. atau/dan jang bersangkutan dengannja! Hal ini —anggapan dan djuluka

djelata itu— memang diketahui oleh T.N.I.!!!

3. Serangan2 dan penggempuran2 TNI setjara besar2an, jang dimaksudkan di atas tadi, dilantjarkan sedjak awal bu

Djanuari 1950; djadi, hanja beberapa hari sadja setelah “penjerahan” ( —ingat: bukan “pengakuan” dan/atau “pemu — ) kedaulatan........!!!

Dengan demikian, berertilah, bahwa sebelumnja “daulat-hadiyah” itu “dikur-niakan” (27 Desember 1949), maka T

dengan “diam2” sudah dipersiapkan (voorbereid) oleh dan dengan bantuan Belanda-pendjadjah!Mungkin djuga, diiringi dengan du’a serta harapan, mudah2an “ajam-djagonja” (atau “dombanja?!), dapat mengala

dan menghantjur-binasakan seluruh kekuatan Tentara Islam Indonesia dan alat2 N.I.I. lainnja dengan sekaligus, jan(Belanda) sendiri tidak dapat, tidak sanggup dan tidak mampu melakukan-nja........!!! Tegas-djelasnja: dengan-djaltangan lain.......!!!

4. Alhamdu lillah wa Sjukru lillah, “du’a dan harapan” itu tidak mendjadi kenjataan, tidak terbukti....!!!

Tentara Islam Indonesia dan alat2 N.I.I. lainnja, dapat bertahan, bahkan dapat memberi pukulan2 kembali, hingga klama kian bertambah kuat dan besar......!!!

Hanja dengan karena Taufiq dan Hidajat Allah Jang Maha Murah lagi Maha Asih serta Tolong dan Sih-Kurnia-Nja

Kepada “panglima-tertinggi-Soekarno”, pada kesempatan jang baik ini, ingin djuga kita menjatakan diperbanjak te

kasih atas “kiriman dan pemberian” sendjata2, di antaranja banjak sekali jang “modern”, sendjata2 mana lengkap dmemakai tanda serta tjap “J” (Juliana) dan “KNIL”, beserta nomornja sekali.....!!!

Sekali lagi: terima kasih dan Alhamdu lillah. Walaupun, dalam hal ini —“kiriman dan pemberian sendjata2 itu”!—

dilakukan dengan “suka-rela”, “ichlas” dan “seneng” hati.......!!!E. Republik Indonesia Serikat di-”Sunglap” mendjadi R.I. -1950.

1. Marilah sekarang kita “meneropong” R.I.S., hasil persetudjuan K.M.B., dari dekat.

Selain dari “penjerahan kedaulatan”, maka dari sekian banjaknja keputusan2 terda-patlah sedjumlah clausules jang“mengikat” R.I.S., terutama dalam lapangan ke-uangan dan ekonomi.......! Merdeka, tapi “diikat” (gebonden)......! B

tapi tidak lepas........! Walaupun pada waktu itu digembar-gemborkan —terutama oleh propagandist-besar-Soekarn

 bahwa penjerahan kedaulatan tersebut dilakukan dan diterima tanpa sjarat, njata dan komplit...! Unconditional, rea

complete.....!!!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 186/205

 

Memang, “enak” didengarnja dan memang demikian pulalah “maunja”, akan tetapi, kenjataannja:

a. Apa persetudjuan keuangan dan ekonomi itu?

 b. Apa “Unie” Belanda-Indonesia itu?c. Mana Irian Barat?

Hal ini, —tidak “unconditional”, tidak “real” dan tidak “complete”— memang sudah kita (NII) duga dan perhitung

terlebih dulu! (periksalah tanggal Proklamasi berdirinja NII!).Belanda bukanlah “anak-kemarin”! Dalam soal kolonialisme dan imperialisme, termasjhurlah namanja, masuk “ke

satu”........! Dan Belandapun tahu dengan siapa ia berhadapan.....!!!

Oleh karena itu, mesti ia (Belanda) mempunjai “controle middelen” dan di antaranja adalah: Irian Barat (Pardon! KWest Nieuw Guinea!) Walhasil, setelah RIS lahir, setelah Dunia-Luar mengakui “daulat-hadiyah”, maka pemimpin

merasa dirinja “kuat”.

“Djago2”-Republikeinen, “djago2”-Kesatuan (Unitarisen) tampil kemuka, madju ke depan, “ingin” mendjadi dan d

“patriot 100%”, “patriot 24 Karat” atau “unitaris-tulen”.........! Bukankah sekarang tiba sa’atnja........! Bukankah sekdatang kesempatan jang baik.........!

Kemudian dengan “gaja-jang-gagah-berani” disertai “suara-nan-lanang”: “Hapuskan Serikat”....! Ganti dan djadika

 Negara kita “Negara Kesatuan” kembali!

Dan, dengan melalui “usul-integraal-dari-Natsir cs.” jang dibanggakan itu, maka “tertjiptalah”: R.I.-1950 (15 Agus1950) lengkap dengan “Undang-Undang-Dasar”-nja jang sementara! RIS dihapuskan dan bersamaan dengan itupun

nja (RIS), dengan setjara “unilateraal” sekali......! Bagus dan Bravo.....!!!Hebat djuga ! Maka dengan itu pun, dengan sekaligus “Pacta sunt servanda” ditjoret dari kamusnja djago2 dan pem

R.I.-1950......!!! “Pacta sunt servanda” itu, adalah untuk orang lain........!!!

Dalam pada itu, “Hukum actie dan reactie”, masih berlaku di’alam jang fana ini, Sajang.....! Sebab, dengan tindaka

gagah dan hebat dari para “djago2” Repu-blikeinen dan unitariseen itu, maka Belanda, dengan “k-a-l-m”, memasukIrian Barat kedalam wilajahnja, jang “de facto” memang dikuasainja, mendjadi bagian daripada “Het Koninkrijk d

 Nederlanden”, djuga dengan setjara “unila-teraal”.....!!!

Mendjaga agar “tidak lupa”, maka ditjatatlah kedjadian itu oleh Belanda di dalam “Grond-Wet”nja, dengan nama:  NIEUW GUINEA.

Sajang....... Sajang.......!!! Kalau boleh kita sajangkan!Djago2-Republikeinen/Unitariseen, memang “pintar”, “litjin” dan “litjik” (?), tapi sajang, kurang tepat “timing”-njsadja, agak sabar sedikit.... dan tidak terburu nafsu.......!!! Tapi, jah, “nasi sudah mendjadi bubur”................!!!

Dalam pada itu, dengan “suara jang menggeledek” laksana hendak “membelah angkasa”, maka didjedjal-djedjalka

kepada rakjat, bahwa R.I. 1950 itu adalah (sama dengan) R.I.-1945....!!! NOOT: Bagi kita, N.I.I. bagaimana pula diputar-balik dan bagaimana pula hendak “disunglap” tetaplah ia itu: R.I.-

R.I. ala KMB! Bukan dan tidak: R.I.-”asli”, R.I.-1945...! “Pakaiannja”, “badjunja” memang (ber)ganti, tapi isi dan

wudjudnja adalah: RIS (KMB!). Buktinja? Unie Belanda-Indonesia, perdjandjian keuangan dan ekonomi serta lain

 perdjandjian/persetudjuan jang merugikan Negara dan Rakjat (Bangsa) masih tetap ada dan berlaku.....!!!Djadi, bagaimanapun pula dipakaikan pantolon-wool, colbert-tricot, dasi-sutera, tepi “Chaplin”, sepatu-Robinson,

serutu “Karel I” serta pakai tongkat..”monjet”, jah, tetaplah “monjet” djuga namanja...bukan “ma-nusia”..!!

(Al draagt een aap een gouden ring, het is en blijft een lelijk ding!).Sementara itu, ajam sudah beberapa kali ber-”krujuk” pada “fadjar-menjingsing”—1951, 1952, 1953, 1954, 1955 (

 beberapa hari lagi 1956)......, tapi “kekasih” Irian Barat (Pardon! Kini: West Nieuw Guinea) ta’ kundjung datang....

Walaupun sudah amat “gandrung”(!) sekali ........!!!Bung Karno teh gandrung, gandrung.....ke Irian Barat........!

Masja Allah...........! Lagu “Gandrung-Irian”, entah untuk berapa kalinja, didengungkan melalui radio, dengan suara

“lengas-leungis”, tapi West Nieuw Guinea masih dan tetap “dikekepi” oleh Belanda......!!!

Poster2 dipasang, berteriak, mata-melotot, kepalan diatjungkan keawang-awang (dan dimasukkan ke/didalam saku

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 187/205

 

Irian didjelmakan, akan tetapi sudah sekian tahun ... masih “sabar”, sebab katanja “ingin dengan setjara damai”.....

Amboi.......!!!

Sesungguhnja, bukanlah “sabar”, bukanlah “ingin dengan setjara damai”, akan tetapi, dengan terus-terang sadja, tidkesanggupan, tidak ada kemampuan dan tidak ada keberanian lahir-bathin untuk merebut Irian Barat alias “West N

Guinea”.....!

Bagaimana utjapanja salah seorang pemimpin India jang selalu di-”citeer” dan dika-gumi oleh “djago”-besar-Soekdalam pidato2nja di hadapan rakjat-banjak???

“Djangan mengemis-ngemis, djangan meminta-minta......, tapi.................!!!

Sorry, bung Karno, dengan pidato2, dengan kepandaian “men-citeer2” sadja, pasti Irian Barat tidak dapat djatuh besadja “kepangkuannja-ibu-pertiwi”...............!!!

Apakah bung Karno memang —mengingat “kepandaiannja” sebagai “tukang-sunglap-jang besar”!— mempunjai p

dan anggapan, bahwa Irian Barat itu boleh dan dapat disamakan dengan “duren jang sudah masak (matang)”.........?

 NOOT: N.I.I., sesungguhnja, sudah “gandrung”, sudah “ingin sekali”, bahkan su-dah “amat rindu-pangkat sekian”mendengarkan “djago-besar” bung Karno (dan tentaranja!) mengtjapkan —dengan suara jang menggeledek itu!—

“keblinger”, “bandel”.....dan....”biarlah mulut2 bedil dan meriam jang sekarang disuruh berbitjara”, ...tapi (sekali in

ditudjukan kepada Belanda (dalam soal Irian Barat jang di-”kekepi”-nja, jang didudukinja —sic!— selama sekian t

itu!)!Tapi, kiranja kegandrungan, keinginan jang sangat dan kerinduan jang kesekian pangkatnja dari NII itu, tidak akan

mungkin dapat dipenuhi oleh dan mendapat “balasan” bung Karno berserta “ajam2-djogonja”, angkatan perangnja..............!!! Sebab, membatja, mendengar, melihat dan mengingat sifat-thabi’atnja, “mentalitet’-nja (!), ja

“gagah dan berani” kedalam, kepada saudara2— dan bangsanja sendiri! (Tentara Islam Indonesia).

Sehingga seluruh kekuatannja, seluruh angkatan perangnja, baik didarat, diudara maupun dilaut dikerahkan, jang n

sebagian besar daripada kekuatan2nja (sendjata2nja) itu diperdapat dari dan dilengkapi oleh Belanda, dengan siapasuadara2 dan bangsanja itu—Tentara Islam Indonesia! —telah mengadu kekuatan (17-2-1948 s/d 27-12-1949)...!!!

sedemikian rupa kegagahan, keberanian- dan ke-”laki2annja daripada angkatan perang R.I.S./R.I.-1950, sehingga t

memperdulikan “aturan2 perang orang dan manusia jang beradab”....; tegasnja; ganas dan kedjam....di luar  perikemanusiaan.........!!!

Tapi, kalau menghadap “ke luar, sifat-thabi’atnja: aju, lunak; pengetjut, penakluk”.......!!!Tidak kurang dan tidak lebih, demikianlah keadaanja jang sewadjarnja!!!Tjoba dan silahkan bantah pernjataan kami ini!!!

Djangan dengan kata2, tapi dengan perbuatan jang njata (daadwerkelijk)! Tjoba!

Dalam “Noot” ini, baik djuga dinjatakan, bahwa: Djenderal Spoor mening-galkan dunia jang fana ini, dengan peras puas (hati), dengan senjum-simpul jang menghiasi bibir-nja! Dan, Kolonel Van Langen —kepada siapa bung Karn

menjerah dan terus ditawan!— dengan hati jang penuh duka-tjita, sambil mengeluarkan “air-mata-buaja”!), harus

meninggalkan Indonesia......!

Jang kemudian, guna “menghibur dan melipur hatinja”, ia, Kolonel van Langen, dinaikkan pangkatnja mendjadi DjMajor.

Kenapa jang satu puas hatinja sambil bersejum-simpul dan jang lain-nja berduka-tjita sambil menangis? Sebab, ked

itu adalah laki2 dan djantan; di dalam kalbu kedua2-nja itu bersemi djiwa satrija, djiwa soldaat!Jang pertama merasa puas, oleh karena dapat mengobrak-abrik “djago2” TNI dengan gampang dan mudah, laksana

memotong kueh; dan, terutama sekali, merasa puas mengalami perlawanan jang sengit serta merasakan pukulan2 ja

didapatnja dari Tentara Islam Indonesia! Per-lawanan dan pukulan2 dari Tentara Islam Indonesia itulah jang menge(strelen) djiwa-soldaat-nja. Sebagai soldaat, ia dapat dan pandai mengharga-kan lawannja, musuhnja! Ia baru (mer

 berkelahi dengan Tenatara Islam Indonesia........!!!

Jang terachir, berduka-tjita, sebab setelah mendapat kemenangan, ia terpaksa harus melepaskan kemenangan-nja it

memberikannja lagi kepada lawannja (bukan karena kalah perang!)...! Sungguh tersinggung sekali kehormatan mil

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 188/205

 

(militaire ser), menjentuh dengan hebatnja djiwa-soldaat-nja.......! Tetapi, ia sebagai “alat-negaranja”, ia sebagai “s

harus dan wadjib tunduk, tha’at, kepada atasannja “rasa-berat” sekali-pun.....!!! Demikianlah “rasa-berat” itu, sehin

dapat ditahan air-ma-tanja......; seorang tua, seorang kolonel jang menangis seperti anak-ketjil.......!!! Maka kepada perwira, kepada kedua soldaat tersebut pula! —menjampaikan “ere-saluut”! Tegasnja, bukan kepada Sporr dan van

sebagai Belanda-alat-pendjadjah, bekas musuh (ex-vijand!)! Bukan!

Akan tetapi, kepada Spoor dan van Langen, qua “Soldaat”! “Djiwa”-soldaatnja, keperwiraannja, jang kami hargaka“Soldaat”-zijn, “djiwa-soldaat”, “keperwiraan” mana, bukan dan tindaklah bersifat “nasional”, akan tetapi (ia) adal

“universeel”. Tjamkanlah! Sekian.

Dan bagaimana “djiwa-soldaat”, keperwiraan, kesatriaanja “ini”...?! Kira-nja, “rakjat” dapat “mendongenkannja”..Ingin tahu?

Silahkan, tapi djangan memakai uniform dan membawa “bedil”!

2. KMB (!) dengan segala unak-aniknja, memang (terasa) berat.........!!! Politisi memang “merdeka” (terikat) —ing

Belanda-Indonesia!—, akan tetapi dilapangan lain, terutama dalam soal keuangan dan ekonomi terang tidak! Tidakdan tidak bebas, tapi ter-diikat, ter- dan dibelenggu!

Dalam hal ini baik djuga kita “pinjamkan” perkataan dan pendapatnja Mr. Moh. Ali, Perdana Menteri Pakistan, ja’

(dalilnja!):”Political freedom without economic independence, is meaningless”.....!!! Hal manapun, sudah kita njat

terlebih dulu (vide Manifest Politik N.I.I., 26 Agustus 1949)! Kaum Komunis —”djago”-Linggardjati, “djago”-Rendan djuga “djago”-KMB!— kemudiannja dengan serta-merta, hendak menutup “muka”-nja Karikatur —bagus dan

djuga!—dibuatnjalah dalam salah satu madjalahnja. Apakah bung Karno dan bung Hatta masih ingat? Kalau sudahtjoba tolong periksa lagi didalam archiefnja kementerian penerangan; barangkali belum dibakar.....!!! Atau, barang

 bung Sjamsuddin St. Makmur dapat membantu menjegarkan ingatannja (geheugen) “dwi-tunggal”.......?! Suara bat

KMB terdengar dimana-mana! Dengan “tovarich” D.N. Aidit tentu ditempat jang paling muka (terdepan).........!!!

Indonesia toch sudah diakui oleh “dunia-internasional”........?! Dengan “R.I.-1950” sekali....?! Bukankah PBB —jadalam persetudjuan KMB diwakili oleh UNCI-nja!—, sudah dengan “diam2”, setjara “gerusloos”, me-”legaliseer”

 perbuatan dan tindakan kita (R.I.-1950)........?! Bukankah kita sekarang mendapat sokongan dari Negara2 Asia-Afr

A.), jang mewakili sekian banjak negara dan sekian djuta manusia....?“Truf”-pertama kan sudah “goal”....? (RIS mendjadi R.I.-1950). Walaupun Irian Barat mendjadi “West Nieuw

Guinea”........!”Truf-kedua (pembubaran Unie Belanda-Indonesia) toch sudah kita keluarkan (lanceran), walaupun “matjet”......!!! Walaupun hingga kini “protocol-pembubaran Unie”, hasil (maximum?) dari bung Mr. Sunario itu, bdan tidak (mau) di-”ratificeer” oleh parlemen (semen-tara).......!!!

Bukankah sekarang kesempatan (gelegenheid, oportunity) jang baik, jang mustari.....? Bukankah “Pacta sunt servan

sudah hilang-lenjap-musna dari kamus kita.........? Bukankah kita mempunjai sendjata-ampuh, jang merupakan dan berbunji: “The end justifies the means”.........?

Mari, marilah bung, kita sodorkan “truf” baru kita, kita “fait accompli”-kan sadja...... pembathalan KMB.....!!! Heu

Karno, hajeh “djago”, silahkan naik mimbar, berdiri dimuka microfoon, dan ....perdengarkanlah lagi suara-bariton

 jang hebat itu .......! Dan, marilah, seluruh rakjat: ja bung Menteri, jang bung tukang betja, ja bung koruptor, ja bunsapu, ja Pa’ Sura/Kromo, ja Nji Mimi/Mbok Sarinem, ja.....semuanja....mari kita dengan “gegap-gempita” bersorak

sorai......!!!

(Dan, hm, ketahuilah mas Karno, mata2 djelita dari wanita2-tjantik melihat dan mengawasi kang mas ....!!! Djanga“uniform” bung jang netjis itu atau lebih baik, dalam kesempatan ini, mengenakan “battle dress”......!!! Agar lebih

dan serem.........!!!).

 NOOT: N.I.I. —ma’af— mempunjai kepertjajaan penuh dan berkejakinan jang kuat —bulat, bahwa R.I.-1950 (buncs.) kurang dan tidak mempunjai kesanggupan, kemampuan dan keberanian untuk mengeluarkan dan me-mainkan

 pembathalan K.M.B. itu! Tiada lain, melainkan mengingat dasar2, sifat-thabi’at serta mentaliteitnja itu —! Tjoba, t

 beranikah membantah kepertjajaan dan kejakinan N.I.I. ini ?!

Silahkan ! Tapi, sekali lagi, dengan amal perbuatan jang njata! Bukan dengan “omong-kosong” jang murah.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 189/205

 

F. R.I. -1950 (R.I.K.) contra N.I.I. Kaum Komunis Indonesia dan peranannja Mar-hainisme.

Dalam pada itu, pertarungan, peperangan antara R.I.-1950 dengan N.I.I. berdjalan terus....! Maka tibalah sa’at dibe

Kabinet Ali-Wongso-Arifin (30 Djuli 1953), tanpa Masjumi, kabinet mana mendapat dukungan jang kuat dari dandidjamin kedu-dukannja oleh partai Komunis Indonesia (P.K.I.)!

a. Sedikit tentang kaum komunis (Indonesia) dan peranan (rol) jang dilakukan achir2 ini. Adapun maksud dan tudj

kaum komunis Indonesia, sebagaimana kita sama2 sudah mengetahui dengan jakin, ialah (dengan ringkasnja):“mentjetak” Indonesia ini mendjadi suatu “negara komunis”, atas dan dengan pimpinan serta titah langsung dari ka

komunis di Rusia (Moskow) Tegas-djelasnja: Hendak didjadikan suatu “negara-djadjahan” dari Rusia atau dengan

 jang “baru”, hendak didjadikan “satelliet-Rusia”.Dalam kejakinan-rohaninja: Tidak beragama dan tidak ber-Tuhan, bahkan anti-Agama dan anti-Tuhan! Djadi, deng

demikian, pokok, dasar dan prinsip tiap2 (orang) komunis —di luar Rusia dan orang2 Rusia—, adalah: anti-nasion

nasional) dan anti-Tuhan (athiest)! Kalau ada orang komunis menjatakan, bahwa ia adalah seorang nasionalist, mak

 pernjataan itu, adalah tidak benar, dusta dan bohong! Kalau ada orang Komunis jang menjatakan, bahwa ia ber-agadapat menerima sila-Ketuhanan (Jang Maha Esa), maka itupun tidak benar, dusta alias bohong semata!

Maka, djika orang komunis menjatakan jang tersebut di atas itu, tiadalah lain, hanja untuk kepentingan tactiek, tipu

muslihat dan siasatnja sadja, pada sesuatu waktu dan masa jang diperlukan, jang mereka anggap perlu! Tidak lain d

 bukan! Tidak lebih dan tidak kurang!Di dalam sual tactiek, tipu-muslihat dan siasat, orang komunis memang dan sungguh “ahli”. ..; tidak boleh diangga

“ringan”. Segala “theorie” Lenin/Stalin (paralellisme, infiltratie dllsb), mereka —chususnja kaum komunis Indones praktekkan dengan segala ketekunan, kedjudjuran, keichlasan dan kesetiaan serta keabdian jang sungguh mengagum

Baik menurut huruf dan angkanja, maupun sepandjang djiwanja (`en naar de letter `en naar de geest)!

Kalau pada suatu ketika jang diperlukan harus mendjadi Masjumi/NU/PSII/Perti dlls.nja, djadilah dia

Masjumi/NU/PSII/Perti dllsb.! Djika dianggap perlu mendjadi PNI/PIR?PRN/PARKI dllsb., maka djadilah iaPNI/PIR/PRN/PARKI dllsb. Pun dia sanggup pula —andaikata diperlukan— mendjadi Parkindo/Partai Katolik Ind

Djika perlu —pada suatu masa— memeluk, memandja-mandjakan, memudji, menjuap, menjogok, menghina, men

menipu dllsb, itu pulalah jang didjalankan..........! Bagaikan “ular”-jang-djahat-berbisa-”ber-kepalakan-banjak”......Caveant consules !!!

Alhasil, usaha dan ichtijar apa sadja, baik jang kedji-kotor-kasar, tjurang-litjik maupun jang lemas-halus, —tanpamengindahkan batas halal/haram atau sah/batal—, hantam terus....! Asal, maksud dan tudjuannja tertjapai! The endthe means!

Habis perkara.....! Bum! Apa itu susila....! Persetan dengan moraal-moreel........!

Bukankah begitu “tovarich” (-sjaithon) D.N. Aidit !Tjukup sekian sadja tentang apa, bagaimana dan siapa itu “komunis”! Baik rupa lahirnja, maupun isi djiwanja.

 b. Dan marilah sekarang kita lihat sepak-terdjangnja dan peranan jang dilakukan (di Indonesia). Dari semua dan se

“isme” jang boleh berkembang biak di tanah jang subur-makmur Indonesia ini, adalah satu jang dia anggap bahaja

 berbahaja dan jang memang sungguh2 ia takuti, ja’ni: ISLAM !“Islam”-nja Masjumi, N.U., P.S.I.I., Perti dllsb., dianggap tjukup “lunak”, “em-puk” dan “enak” untuk dimakan de

sekali “suap”.....! Tapi, jang dia takuti sangat, adalah “Islam”nja N.I.I., Islamnja D.I./T.I.I. !

Untuk menghadapi bahaja Islamnja-N.I.I., maka diaturnjalah tactiek dan stra-tegienja dengan baik (tentu dengan adtuntunan dan bantuannja Moskow!). Baik setjara legaal maupun dengan djalan illegaal! Setjara illegaal, maka ditaru

 pasukan2 bersendjata di belakang! (Mengingat teori “Mao Tse Tung”, bukan?)

 NOOT: Tapi sajang, pasukan2-komunis-bersendjata ini diobrak-abrik oleh Tentara Islam Indonesia, dimana dan kasadja bertemu. Jang dapat meloloskan dan menjelamatkan diri dari kedjaran T.I.I., tidak tahan, dan minta “ditampu

kawannja (TNI!).

Baik djuga diterangkan di sini, bahwa buku2 jang terdapat dan dike-temukan diri markas2-nja pasukan2 bersendjat

 ber-tjapkan “Kedutaan Besar Republik Rakjat Tiongkok”-Djakarta....!!!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 190/205

 

Adapun jang dengan djalan legaal, selain duduk dalam parlemen (sementara), maka dimasukinjalah, di-infiltreer-nj

segala lapangan, lapisan dan kalangan rakjat/masjarakat! Begitu pula dalam kalangan pemerintah R.I.-1950 beserta

kekuasaannja, dari tingkatan atas hingga ke bawah!Dengan pura2 “lupa” dan “tidak tahu” akan perbuatan2 jang serong-tjurang serta pengchijanatan2nja jang sudah2 (

 pengchijanatannja di Madiun, 18 September 1948), didekatinjalah, di-”djilati”-njalah (apanja?) dan dipeluknjalah b

Karno, agar didalam menghadapi PNI mendapat “een gud woordje (van de grote baas)”!Dimandjakannjalah dan dipudji-sandjungnjalah bung Karno setinggi langit.......!!! Sungguh, “tovaich” D.N. Aidit t

 jang diperbuatnja! Dan bung Karno, jang memang “suka” dan “seneng” (!) diperlakukan demikian —ma’lumlah m

elus2 (strelen) perasaan2nja (gevoulens, ijdelheid!)—, tertarik dan terpikat...jang selandjutnja “linea recta” masuk “pelukannja” (perang-kapnja?!) tovarich-Aidit.......!!! Lajar ditutup......!

Dengan “aanbevellingsbriefje” dari “bung-besar”, dipeluknjalah PNI. PRN (“bekas”-PNI!) dan dengan “surat” (2)

sama maksudnja, pun partai2 lainnja, termasuk djuga diantaranja Pa’ “Kijai”-NU....! Angkatan Perang, Polisi, kedj

Kehakiman tidak pula dilupakan, Begitu pula organisasi2 masjarakat (Badan Kontak “Nasional”, PPDI, dllsb.) dan perseorangan2.....semua dipeluknja, dikail (di-”gaet” bilang bung Mu’in!) oleh “arit”-nja! Sehingga, di atas huruf “

R.I.S. jang sudah disamar-samar-kan itu, di-”tik”-njalah huruf “K”, mendjadi “R.I.K.” (Republik Indonesia Komun

Baik djuga diterangkan, bahwa ada djuga partai2 dan orang2 jang tidak dapat dan tidak mau dipeluk dan di-”gaet”,

terutama Masjumi dan bung Hatta. Masjumi tidak mau, karena berpedomankan Firman Allah: “Aduwwallah wa ‘akum” (musuh Allah, adalah musuhmu —muslimin/mu’minin—). Wallahu ‘alam atas dasar apa bung Hatta menola

Sajang, katanja, Masjumi bukan N.U.; bung Hatta bukan bung Karno......! Lain lagi wataknja, karakternja! Maka dtidak ajal2 lagi, di-”palu”-njalah Masjumi dan bung Hatta. Badan Kontak “Komunis” (oh pardon: “nasional”?), PP

 persorangan2 disuruhnjalah membuat “delegasi”, beraudiensi kepada bung Karno, dengan “desakan”, supaja bung

mengeluarkan “decreet”, sebagai-mana djuga dulu dilakukan terhadap kaum Komunis-Muso!— untuk membasmi

menghantjurkan NII dan men-”tjap” mereka (NII, DI/TII) sebagai “musuh-negara” dan “musuh-rakjat”..!c. Bung Krno sudah “dipeluk” (oleh komunis) dan inti (kren) dari kabionet Ali-Wongso-Arifin adalah terdiri dari o

komunis, semi-komunis, pembantu komunis dan penggemar komunisme-marhainisme.

“Marhainisme” adalah ideologi Partai Nasional Indonesia, ja’ni tjiptaan Soekarno jang berdasarkan atas ideologi “pala Marx! Periksa dan ingatlah kete-rangan2nja “pamong” S. Mangunsarkoro!

 NOOT: “Bung Karno, “dulur2” (saudara2), adalah Marhain...Marhain! Seperti dulur2 dan saudara2 djuga”......!!!Tapi, itu ... istana2, mobil2 dan lain2nja jang serba mentereng dan meng-kilap, bagaimana....?! Sedang rakjat.... gu botjor, pakaian tjumpang-tjamping dan perut-kosong!

“Mentereng dan mengkilap” atas keluh-kesah, peluh, air-mata dan darah-rakjat....! Bung Karno marhain.....? Oh, w

 joke.....!!!Ma’af, djangan mengira bahwa kita (NII) “iri-hati”...O, tidak! Tidak sekali-kali! Kalau kita hendak berkata kepada

van Mook” atau kepada “meneer Beel”, —djago2 dan pentjpta2 RIS!—: “O, ik gun het je wel, hoor! Trouwens, je

het!”

Tapi, itu utjapan2 dan perkataan2 bung dan “marhain2” lainnja, jang sungguh amat menggelikan...; djauh daripadakenjataan, laksana djauh-nja bumi dari langit....! Tjoba renungkan! Dan, by the way, hanja kaki2 jang kuat sadjalah

dapat memikul, memanggul kemewahan....!

(Het zijn maar sterke benen, die de weel de kunnen dragen.....!).G. Perma’luman Perang Resmi dari: R.I.K. terhadap N.I.I.

Maka pada hari tanggal 17 Agustus 1953, keluarlah dari mulut “djago”-besar-Soekarno “komando terachir” (untuk

kalinja?!), perma’luman perang daengan resmi terhadap NII. Perma’luman perang dan “komando terachir-untuk-kekalinja” mana dilakukan dengan begitu nafsunja, seolah2 hendak “menelan dunia segala isinja sekali”.......!!!

Terhadap “komando terachir-untuk kesekian kalinja” dan perma’luman perang itu, dengan kalm, kita (NII) sambut

 baik. Kaum komunis dan kontjo2nja serta komplotan2nja, bertepuk-tangan, memudji bung Karno akan “ketegasann

Mereka (RIS/RI-1950/RIK) membuat rentjana, kita (NII) pun membikin rentjana dan Allah, Dzat Wahidul Qahhar

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 191/205

 

mempunjai rentjana pula dan “wallahu chairul makirien”.....(Sesungguhnjalah Allah sebaik2 perentjana...) Allahu A

Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Dan hingga kini, “komando terachir-untuk sekian kalinja” itu, sudah berdjalan lebih dari 2 ½ tahun.....!!! Bukankahmas Wongso (“tukang dan djago pentjak-silat”).....?! Buktinja...?!!! NII bertambah kuat dan besar! Hanja dengan k

Taufiq dan Hidajah serta Tolong dan Sih-Kurnia Allah, Dzat ‘Aziezul-Djabbar, djua!

Alhamdu lillah wa Sjukru lillah! Allahu Akbar! Keadaan NII sekarang —dengan ke-kuasa-an dan ke-hendak Allahadalah sebagaimana di “gambarkan” oleh-Nja (Allah) di dalam Firman-Nja (Surat Al-Fath, ajat 29) Begini:

“....kazar’in achradja sjath-ahuu fa-aazarhu fastaghladha fastawaa ‘alaa suuqihie ju’djibuzurraa’a lijaghiedha bihim

kuffar.......” Jang ertinja l.k.:“....Adalah mereka itu seperti tumbuh2an jang mengeluarkan (melahirkan) anaknja — jang ketjil lagi lemah—, kem

ia bertambah besar, lalu tegak lurus batangnja (serta kuat), sehingga menta’adjubkan orang2 jang menanamnja, —B

 pula para Mudjahidin N.I.I. pada mulawnja sedikit serta lemah, kemudian berubah besar dan kuat—, sehingga mem

hati orang2 kafir....”H. Tjatat dan Peringatan Umum.

Demikianlah beberapa petikan (enkele grepen) dari sedjarah Revolusi Indonesia, setjara garis besarnja (in globale t

sedjak 17 Agustus 1945 hingg dengan 27 Desember 1955, dengan sewadjarnja, baik jang mengenai R.I.-1945, NII,

R.I.-1950, maupun jang berkenaan dengan Belanda, begitu pula peranan kaum komunis Indonesia. (lebih landjut, pdan bandingkanlah Statement/Manifest Politik Pemerintah NII, Nos. IV, V, VI, VII, DAN VIII/7!). Agar supaja:

a. Kita tidak (akan) melupakan djalannja sedjarah itu atau (tjoba2) meng-”kerrap”-nja. b. Mengetahui dan mengenal dengan sungguh2 apa, bagaimana dan siapa R.I. beserta pemimpin2nja; sifat-thabi’at

karakter dan mentaliteitnja; tindak-tanduk serta sepak-terdjangnja jang selalu tjurangkang serong, tukang dusta dan

 bohong! Penuh dengan tjatat, noda serta pengchianatnja2!

Tegasnja, antara lain2, siapa jang sudah terang dan njata berkompromi, bekerdja sama dan bersatu dengan Belandac. Mengetahui dan mengenal dengan benar2, apa, bagaimana dan siapa itu N.I.I. dan Pemimpin2nja; isi-djiwa, wat

sikap, haluan dan pendiriannja!

Setiap orang dan ahli sedjarah jang djudjur dan benar akan mentjatat, bahwa dalam hal melawan pendjadjah, c.q. Bnama N.I.I., Pemimpin2 dan Pe-djuang2 N.I.I. adalah bebas dan bersih dari noda! Alhamdulillah!

 NOOT: Dengan hal jang demikian itu, maka dapatlah dimengerti, kalau R.I.-1950, (tjoba2) berusaha memindahkanmealihkan mukanja jang penuh tjatjad dan hitam” itu kepada alamat lain, dalam hal ini kepada N.I.I., Pemimpin2 dPedjuang2 (Mudjahidin) N.I.I.!

d. Semua keterangan dan penerangan itu, didjadikan bahanw (gegevens) di dalam melakukan penindjauan (orientat

 pertimbangan, serta dapat memudahkan membuat suatu “recontructie” jang selandjutnja dapat menarik serta mengkesimpulan (conclusie) jang djudjur dan ‘adil serta tepat dan benar, chususnja di dalam soal disangkut-pautkannja N

Imam N.I.I., S.M. Kartosoewirjo, dan Pemimpin2 N.I.I. lainnja (di dalam perkara “Schimdt & Jungschlaeger cs.”).

Demikianlah hendaknja! Insja Allah! Amin!

Dalam pada itu, mungkin chalajak ramai akan bertanja, bagaimana haluan, pendirian dan sikap kita (NII) terhadap Barat alias Nieuw Guinea itu. Hal ini —walaupun bukan “rahasia”— belum mau kita djawab dengan pandjang-leb

sekarang ini. Tjukuplah kami njatakan, bahwa soal itu —pada waktunja (te zijner tijd)!— akan kita (NII) hadapi da

selesaikan dengan djalan dan tjara jang tersendiri; dengan djalan dan tjara jang orsinil serta unique! INSJA ALLAH

BAGIAN III: POKOK PERSOALAN:R.I.-1950 (=RIK) Mendjalinkan N.I.I.

dengan setjara “Listig” (Litjin-Litjik-Tjurang-Serong)

di dalam Perkara Schmidt & Jungsclaeger cs.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 192/205

 

Ialah sekarang kita kembali kepada pokok-persoalan, ja’ni:

Disangkut-pautkannja Negara Islam Indonesia, Imam S.M. Kartosoewirjo dan Pemimpin2 N.I.I. lainnja di dalam p

“Schmidt, Jungschlaeger cs.”! Dengan ringkas, tegas dan djelas, maka di sini kita (NII) menjatakan, bahwa:“Negara Islam Indonesia beserta pemimpin2nja, sama sekali tidak ada sangkut-pautnja dengan perkara "Schmidt,

Jungschlaeger cs. jang dituduhkan itu!”

Agar (dapat) memuaskan (hati) chalajak ramai, masjarakat umum, maka baiklah kita periksa satu demi satu —jangsadja!— apa jang dituduhkan dan didakwakan oleh Pemerintah R.I.-1950, jang diwakili oleh “Djaksa-Tinggi”- Sun

sebagai penun-tut umum (openbare ministerie), begitu pula keterangan2 daripada “saksi2”, disertakan djawaban da

 bantahan serta sangkalan kita (NII) atasnja.

A. Tuduhan/Dakwaan dan Persaksian.

1. Di dalam tuduhan dan dakwaan resmi, jang dilantjarkan oleh pihak Polisi R.I. (dulunja djuga bekas “polisi”-Bela

dan penuntut umum (openbare minis-terie), Djaksa Tinggi Sunarjo, terhadap diri para terdakwa (hingga kini: SchmJungschlaeger) berbunji, bahwa:

“terdakwa2 tersebut telah berniat dan melakukan usaha untuk merobohkan R.I., antara lain2 dengan tjara bekerdja-

dengan dan memperlengkapi N.I.I./D.I./T.I.I.

2. Di dalam “persaksiannja” di muka sidang “pengadilan-negeri” Djakarta, Haris bin Suhaemi —jang menjebut dirsebagai “bekas anggauta D.I./N.I.I.”—, a.l.l. menja-takan, bahwa:

1) ia pernah mendjadi “kurier-pribadi”, bahkan “pengawal” Imam Negara Islam Indonesia, S.M. Kartosoewirjo;2) ia pernah hadlir dalam suatu “pertemuan antara Imam Negara Islam Indonesia, S.M. Kartosoewirjo, dengan bek

 Negara Pasundan, R.A.A. Wiranata-kusuma, dan bekas Kapten KNIL, Westerling”;

3) ia pernah menjaksikan suatu “pertemuan antara Imam N.I.I., S.M. Kartosoewirjo, dengan bekas Komisaris Ting

Belanda untuk Indonesia, Lamping, dan bekas Kapten KNIL, Westerling, di Hotel der Nederlanden, Djakarta”;4) ia sudah pernah melihat “sebuah kapal selam menurunkan perlengkapan2/alat2 sendjata untuk D.I./ N.I.I. di pan

selatan Priangan-Timur, sedangkan nachoda kapal selam itu seorang bangsa Amerika”;

5) ia mengetahui/menjaksikan adanja “dropping dari kapal2 udara asing di atas beberapa daerah di Djawa Barat, unkeperluan memperlengkapi D.I./N.I.I.”;

6) ia sering melihat “Kapten Bosch dan Schmidt di antara anggauta2 D.I./N.I.I.”;7) dan lain2 hal, jang semuanja bertudjuan menjangkut-pautkan N.I.I. dalam proces pengadilan tersebut.3. “Saksi” Tomasoa dalam “persaksiannja” di muka sidang Pengadilan Negeri Djakarta a.l.l. telah menjatakan, bah

“tahu” akan adanja suatu “rentjana Westerling/NIGO/Jungschlaeger cs. guna melawan R.I. di wilajah Djawa Barat

rentjana mana menjebut beberapa nama Komandan Tentara Islam Indonesia (seperti: Ahmad Sungkawa, H. Zainal bersama2 (in `e`en adem) dengan pemimpin2 NIGO/APRA dan sebagainja, seakan2 ada kerdja-sama antara NII de

organisasi2 gelap/subversief (mungkin; dus, belum pasti!) tjiptaan beberapa orang Belanda.”

4. Djuga beberapa orang “saksi” lainnja, jang memperkenalkan dirinja sebagai “bekas anggauta2 D.I./N.I.I.”, meng

di muka sidang pengadilan tersebut, hal2 jang bertudjuan mentjampur-adukkan antara komplotan2 (mungkin; dus,  pasti!) sementara orang2 Belanda di Indonesia dengan perdjuangan N.I.I.

5. Dalam pada itu mungkin masih akan menjusul hal2 jang serupa sifat dan maknanja, jang dimaksudkan sebagai u

untuk mentjemarkan dan merendahkan N.I.I., Imam S.M. Kartosoewirjo serta Pemimpin2 dan Pedjuang2 N.I.I. sek

B. Djawaban, Bantahan, Sangkalan N.I.I. (Negara Islam Indonesia).

1. Terhadap tuduhan dan dakwaan resmi R.I. tersebut:1) Dalam tuduhan dan dakwaan atas dirinja sedjumlah orang2 Belanda sebagaimana tersebut di atas, pihak Polisi R

 beserta kedjaksaan tinggi R.I./Djaksa Tinggi Sunarjo sebagai penuntut umum, dengan sengadja dan sertjara categor

mela-kukan usaha guna mentjemarkan dan mendjatuhkan nama baik N.I.I. beserta Pemimpin2 N.I.I. di hadapan pe

umum rakjat Indonesia dan di muka forum Internasional!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 193/205

 

2) Usaha merangkaikan/mentjampur-adukkan (samansmelten) perdjuangan sutji N.I.I. dengan gerakan subversief, j

“mungkin”(!) dilakukan oleh sebagian orang2 Belanda di Indonesia adalah sungguh2 absurd dan sama sekali tidak

ngandung kebenaran sedikitpun djua!Sedangkan, segala daja-upaja R.I., jang mengesankan adanja kerdja-sama antara N.I.I. dengan (kemungkinan adanj

komplotan gelap, di bawah pimpinan beberapa orang Belanda di Indonesia, merupakan suatu kedjahatan lahir-bath

tidak dapat dipertanggung-djawabkan!3) Merendahkan deradjat dan menodai perdjuangan sutji N.I.I. beserta nama baik, integriteit dan kehormatan Imam

S.M. Kartosoewirjo, adalah suatu per-buatan jang sangat kotor-kedji dan hina-dina!

2. Terhadap keterangan “saksi” tersebut:1) Nama Haris bin Suhaemi tidak dikenal dalam kalangan Pimpinan Tinggi/Mene-ngah N.I.I.! Boleh djadi, (mungk

 pernah “berdjuang” di kalangan bawahan N.I.I. di daerah Tasikmalaja, dan pada suatu waktu telah meninggalkan M

Djihad, menjeberang kepada R.I., sehingga mendjadi seorang murtad-chijanat.

Imam N.I.I., S.M. Kartosoewirjo, tidak pernah mempunji seorang “kurier pribadi/pengawal/vertrouwensman”, jang bernama Haris bin Suhaemi!

Oleh sebab iitu, maka kami menjatakan dengan tegas, bahwa segala keterangan Haris bin Suhaemi di muka sidang

Pengadilan Negeri Djakarta, jang maksudnja menjeret2 dan menjangkut-pautkan N.I.I. dengan persoalan (kemungk

kom-plotan orang2 Belanda, tidak mengandung kebenaran sama sekali. Tegasnja: dusta alias bohong!Kedustaan dan kebohongannja mana, di-”onderstreep”-nja pula dengan “gam-baran” dirinja Imam S.M. Kartosoew

 jang ia (Haris bin Suhaemi) berikan di muka sidang Pengadilan Negeri itu. Bagi setiap orang jang sudah mengenal bergaul dengan Imam S.M. Kartosoewirjo, “gambaran” (persoonsbesch-rijving) itu, adalah: salah!!!

 NOOT: Bukankah begitu, bung Karno, bung Hatta, bung Anwar Tjokroami-noto, bung Abikusno, bung Arudji....?

dan periksalah djuga bantahan serta sangkalannja Sdr. R.A.A. Wiranatakusuma jang ber-kenaan dengan A. 2 : 2) !

 NOOT: Kenapa Tuan Lamping berdiam diri.....?2) Kami mengutuk perbuatan tjurang “saksi” Tomasoa, jang menjataka tentang adanja “kerdja-sama” antara Koma

T.I.I. dengan beberapa orang Belanda, misalnja Schmidt, Jungschlaeger dll., orang2 Belanda mana tidak perrnah ad

tidak dikenal didalam lingkungan perdjuangan N.I.I.!3) Demikian pula, kami tegaskan di sini, bahwa setiap “keterangan”, jang telah, sedang atau akan diutjapkan dalam

ini, di muka sidang pengadilan negeri Djakarta oleh “saksi2” tersebut di atas dan/atau “saksi2” jang lainnja, denganmaksud untuk mengesankan kerdja-sama antara N.I.I. dengan (kemungkinan) gerakan subversief orang2 Belanda dIndonesia, merupakan bual dan isapan djempol belaka!

C. Reconstructie, tentang asal-usul, sebab-musabab dan perlu-pentingnja di tjiptakannja sandiwara pendjalinan N.Idalam perkara Schmidt & Jungschlaeger cs.(oleh R.I.-1950= RIK).

Bagi barangsiapa, jang memang ma’lum akan watak, tabi’at, isi-djiwa, maksud-tudjuan dan tjita2 mulia serta sutji

Imam N.I.I., S.M. Kartosoewirjo, beserta para Pemimpin/Pedjuang N.I.I. lainnja, kiranja amat sukarlah untuk men

keper-tjajaan akan segala fitnahan jang ditudjukan (terhadap) kepada N.I.I. dalam proces pengadilan ini!Memanglah salah satu “siasat perang” (krijgslist) dan lagu lama R.I.-1950 beserta alat2 kekuasannja dalam hal men

 perdjuangan N.I.I., ialah untuk menekankan kesan kepada bangsa Indonesia dan Dunia Luar, bahwa terdapat “kerd

sama” antara N.I.I. dengan segelintir orang2 bangsa Belanda dan berfikir” dalam alam pendja-djahan. Sehingga muditerka oleh sertiap orang jang menindjau perkembangan politik interinsuler dan internasional selama tahun2 jang t

 bahwa pihak Politisi dan Kedjaksaan R.I dengan sengadja dan setjara sadar telah mem"buat2" suatu per-kara jang b

tendenz politis-kriminil, lengkap dengan saksi2 palsu jang disuap2, disogok2, di-intimidir, dianiaja, didjandjikan hdipaksa2 ber-sumpah palsu, dllsb., kesemuanja langsung atas instigatie, perintah dan tanggung-djawab pemerintah

Wongso-Arifin/ Ali-Arifin!

Memang, mustarilah sa’at untuk “men-tjipta2-kan” perkara serupa itu dan amat djelas-lah latar belakang dari maks

tudjuan pemerintah Ali-Wongso-Arifin/Ali-Arifin dalam hal tersebut.

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 194/205

 

Marilah kami sadjikan sebuah reconstructie umum, berdasarkan pelbagai segi tindjauan. Satu dan lainnja, periksala

uraian kami jang terdahulu! Reconstructie umum mana, adalah sebagai berikut:

1. Sebagaimana sudah diterangkan, maka pada tanggal 17 Agustus 1953, presiden Soekarno telah mengumumkan sdecreet pemerintah, jang berisikan “per-ma’luman perang R.I. kepada N.I.I.” (komando-terachir).

2. Decreet itu telah dibuat oleh Soekarno bersama2 dengan pemerintah Ali-Wongso-Arifin –tanpa Masjumi!–, pem

mana dibentuk beberapa pekan sebelum tanggal pengumuman decreet tersebut (30 Djuli 1953). Sebagaimana halnjngan Soekarno, maka pemerintah Ali-Wongso-Arifin pun sangat anti-N.I.I., dise-babkan inti daripada kabinet terse

terdiri dari orang2 komunis, semi-komunis, pembantu2 komunis atau penggemar2 komunisme-marhainisme. Sedan

setja-ra parlementer, kabinet itu didjaminkan kedudukannja oleh Partai Komunis Indonesia dkk!3. Apa latjur, meskipun dengan adanja decreet tersebut, jang mengakibatkan me-ningkatnja tindakan2 agressi deng

kekerasan-sendjata dari alat2 kekuasaan R.I. terhadap N.I.I., namun N.I.I. tidak semakin (mendjadi) lemah, bahkan

sebaliknja!

Perdjuangan gerilja N.I.I. dari sa’at demi sa’at bertambah luas, bahkan l.k. sebulan setelah tanggal dikeluarkannja dtersebut di atas, maka Atjeh melepaskan dirinja dari kungkungan dan belenggunja-(masjarakat dan negara)-pantjas

kemudian mengisi serta memperkuat barisan Mudjahidin N.I.I. (20/21 September 1953)! Allahu Akbar wa Lillahil

hamd...........!

4. Melihat kegagalan militer jang menimpa usahanja, maka pemerintah Ali-Wongso-Arifin dan Soekarno sibuk mealasan dan tjara untuk menghantam perdju-angan N.I.I., dengan mempergunakan siasat pengchijanatan setjara polit

 psychologis!Bersamaan (simultaneously) dengan “decreet”-”komando terachir” (!) itu, maka timbul dan datanglah pula minat s

hasrat bung Karno dan pemerintah Ali-Wongso-Arifin –atas desakan “rakjat” jang dipelopori oleh kaum komunis (

Indonesia)!– untuk “memperdjuangkan” lagi (untuk kesekian kalinja djuga!) masuknja Irian Barat (West Nieuw Gu

kedalam wilayah kekuasaan R.I.-1950. Memang tidak sanggup, tidak mampu dan tidak berani, baik lahir maupun bmemakai djalan “biarlah mulut2 bedil dan meriam jang berbitjara” (sic!), maka ditempuhnjalah (tjoba2) djalan “dip

( jang “empuk-lunak”!), disertai usaha2 penghasutan2 dan ketjurangan-ketjurangan, dengan “harapannja” –begitula

 perhitungannja! dengan “harapannja”– dapat berarah ke dalam mau-pun keluar (negeri)!5. Dengan demikian, terang dan djelaslah, bahwa “djago”-Karno dan pemerintah Ali-Wongso-Arifin, menghadapi

 persoalan (vraagstuk, problem), jang sangat sulit-rumit pemetjahannja (oplossingnja)! Bagaimana ‘akal dan djalann“Kebetulan” (tuvallig), lebih kurang pada waktu itu, (achir tahun 1953) beberapa puluh orang Belanda ditangkapi oPolisi R.I., penangkapan2 mana untuk sebagian besar dilakukan di kota besar Bandung!

Di antara sekian banjak orang2 Belanda jang ditangkapi itu, terdapat djuga seorang Belanda, jang ditangkapi itu, te

djuga seorang Belanda, jang konon kabarnja, adalah bekas Kapten KNIL dan pada waktu itu bekerdja di Denis, Ba bernamakan-”asli”: “Schmidt” (batja: Sjmit! —edjaan Djerman).

“Kebetulan” lagi, di kalangan para Mudjahidin N.I.I., ada bekerdja seorang ketu-runan Belanda jang bernamakan-”

Ch.H. van Kleef, dengan (menggunakan) nama —“samaran” (Schuilnaam, Pseudoniem): W(im) Smits (edjaan Bel

Djelas-tegasnja: – Bekas-kapten KNIL dan pegawai Denis (Bandung) Schmidt itu, jang kini di hadapkan di muka pengadilan-neger

Djakarta, bukanlah W. Smits alias Ch. H. Van Kleef, Mudjahid, Penggalang dan Pendukung N.I.I.! Atau:

 – Mudjahid, Penggalang dan Pendukung N.I.I. W. Smits = (sama dengan) Ch. H. Van Kleef, tapi tidak sama dan bSchmidt, bekas kapten-KNIL dan pegawai Denis Bandung, jang kini diperiksa di Djakarta itu.

Baik djuga diterangkan, bahwa W. Smits alias Ch. H. Van Kleef, Mudjahid-Penggalang-Pendukung N.I.I., hingga

Desember 1955) masih tetap ada dan berada di tengah2 dan tidak djauh dari para Mudjahidin lainnja. Harap mafhuma’lum!

Lebih landjut, tentang soalnja Ch. H. Van Kleef alias W. Smits (bukan Schmidt!), Insja Allah, akan didjelaskan di

 bab atau bagian lain.

Dengan adanja “co-incidentie” ini, maka pemerintah Ali-Wongso-Arifin jang “merah” dan/ atau “merah-djambu” i

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 195/205

 

dengan bung Karno sekali, mendapat suatu “alat” dan “tongkat” (alias ‘akal bulus-buruk)...!!! Mendapat suatu “ala

 berupakan “pedang” jang “bermata-dua” .....!!!

6. Sebagaimana telah diuraikan tadi, maka pemerintah Ali-Wongso-Arifin (jang kemudiannja mendjadi A.-A. = AlArifin!) + bung Karno, menghadapi dua rupa persoalan jang sulit, ja’ni:

Pertama: Melawan dan mentjoba (berusaha) membasmi dan menghantjurkan N.I.I.; dan

Kedua : Memasukkan Irian-Barat (West Niew Guinea!) ke dalam wilayah kekuasaan R.I.-1950. bagi pemetjahan (oplossing, solution) kedua persoalan tersebut, diperlukan sekali sebagai sjarat-pertama dan jang t

Semangat daripada seluruh lapisan rakjat dilingkungan R.I.-1950!

“Tongkat”, “pedang-bermata-dua” sekarang sudah ada di tangannja! Dan lobangpun sudah digalinja .....!!! Maka d“pintar-litjin-dan litjiknja” (listig), diputuskannjalah oleh pemerintah Ali-Wongso-Arifin/Ali-Arifin untuk meng-ko

 penjelesaian kedua persoalan itu setjara politis-psychologis, agar —demikian harapannja!— dapat “memukul dua e

sekaligus”, dapat “twee vliegen in één klap slaan”....!!! Sungguh “plintar” dan “litjin”...!!! Sungguh “efficient”, “ef

dan “rasionalnil”.......!!!Kemudian, —di samping usaha2 jang lainnja—, ditjetuskannjalah sebuah perkara politis-kriminil, jang serba sensa

dan tendentieus itu, jang mentjampur-adukkan perdjuangan N.I.I. dengan hal (kemungkinan!) gerakan subversief b

gelintir orang2 Belanda di Indonesia! Dengan “men-”seru”-kan (verwissenleu) nama Schmidt dan Smits!

Dengan tjara menghasut2 rakjat R.I. terhadap perdjuangan sutji N.I.I., dengan djalan membuat kesan seakan2 N.I.I“bekerdja-sama” dengan pihak Belanda untuk mendjadjah bangsa Indonesia, maka Soekarno & kabinet Ali-Arifin

 pengharapan akan dapat “menghibur” rakjat djelata dan memindahkan perhatian mereka daripada soal penderitaan  bathin, jang meliputi alam kehidupan/penghidupannja, dan menstimultir serta membangkitkan fighting spirit atau s

 perlawanan rakjat R.I., baik terhadap N.I.I. maupun terhadap pihak-Belanda!

 NOOT: Dengan berdasarkan atas “zo heer, zo knecht” (= begitu tuan, begitu pulalah budjangnja), maka dengan rad

giatnja TNI melakukan aksi dan propagandanja, menjebar-njebarkan pamflet dimana-mana. Dan, jang dipakai alat- propaganda serta agitasi itu, ialah keterangan2 saksi2 Haris bin Suhaemi dll.-nja.

Kenapa “kol.” Kawilarang diam? Kenapa “kapten” (kini: “major”) Nawawi Alif bungkam? “Kol.” Kawilarang dan

 Nawawi Alif tahu, bahwa Schmidt itu, bukanlah W. Smits alias Ch. H. Van Kleef! Bukankah potret (foto) W. SmitCh.H. van Kleef pernah dimuat didalam madjalah-tentara (dalam lingkungan T.T. -III) jang dipimpin oleh saudara

Alif (ketika itu masih “kapten”!)???Dengan mempergunakan alat-fitnah jang sangat hina-dina, kotor, tjurang dan serong itu, maka pemerintah Ali-WonArifin/Ali-Arifin pun bermaksud menu-tupi segala kegagalannja di lapangan politik dalam maupun luar negeri!

Kesemuanja itu djuga hendak dipergunakan untuk menghasilkan keuntungan baginja dari pihak dunia luar, bagi

 pemetjahan kedua masalah penting itu!7. Maka keluarlah perintah rahasia dari kabinet Ali-Wongso-Arifin/Ali-Arifin, melalui tangan “kotor” Menteri Keh

nja, Mr. Djody Gondokusumo, seorang jang terkenal berfikir dan berbuat menurut asas2 ideologi komunis, seorang

koruptor besar, tanpa “geweten”.

Sama sekali ta’ sukarlah untuk memahami peranan jang telah dipegang oleh Menteri “Kehakiman” ini, dalam perk politis-kriminil tersebut! Kedoknja terbuka lebar, disa’at ia dimasukkan ke dalam tahanan pihak jang berwadjib, be

hari setelah ia dibebaskan dari tugasnja sebagai “Menteri Kehakiman” dalam kabinet-merah Ali-Arifin!

Seorang jang sanggup mengeruk2 (schrapen) uang untuk kepentingan diri sendiri serta partainja dengan djalanmempergunakan kekuasaan djabatannja sebagai “menteri”, jang sanggup menerima uang suap, jang sanggup mema

tangan-nja ke dalam perkara2 kotor, sebagaimana achir2 ini dibuktikan kepada umum, pasti ta’ akan segan2 untuk

“mentjiptakan” suatu kekedjian terhadap kepada N.I.I.! Nistjaja tidaklah sukar bagi seorang “djago jang-korrup”, untuk memerintahkan “anak-buah”nja, seperti Djaksa Tin

Sunarjo, guna “membuat2” sesuatu perkara fictief jang bersifat politis-kriminil, jang dapat menggemparkan chalaja

di Indonesia dan di dunia umumnja, selaku usaha untuk menghantjurkan N.I.I.! Sama sekali ta’ sukarlah pula kiran

Djody Gondokusumo dan Djaksa Tinggi Sunarjo untuk “membeli” kesetiaan dan ketha’atan (gewilligheid) para pe

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 196/205

 

Polisi R.I. (anak2 buah “perdana menteri” Ali-Sastroamidjojo!), guna memindjamkan tangan- “kotor” mereka dala

“pengusutan” sesuatu “perkara bikin2an” serupa itu.

Bagi kaum koruptor kalangan atasan amat mudahlah untuk membajang2kan djan-dji2 akan kenaikan pangkat/djabahadiah2 istimewa, dllsb. Kepada anak2 buahnja! Sebaliknja, bagi kaum korruptor kalangan bawahan, memang sang

memikat hati untuk menerima dan mempertjajai djandji2 sedemikian rupa!

8. Sebahagian pegawai Polisi R.I., jang “dipilih” (“keur-corps”?!) oleh Djaksa Tinggi Sunarjo untuk “mengusut” ptersebut, dengan segala djalan dan tjara jang illegal, seperti: menjuap2, meng-intimidir, menganiaja, mendjandji2ka

hadiah dllsb., telah memaksakan saksi2 palsu untuk menerangkan suatu tjeritera chajal, jang didikte oleh Djaksa Ti

Sunarjo, “menteri kehakiman” Djody Gondokusumo, “perdana menteri” Ali Sastroamidjojo dkk.!Hal ini tjukup terbukti, melihat kegaduhan suasana jang senantiasa meliputi sedang pemeriksaan para terdakwa dal

 proces itu, serta kenjataan, bahwa sebahagian daripada “saksi2” a chargo itu telah mentjabut kembali segala ketera

mereka jang diberikannja dimuka Polisi, dengan alasan, bahwa mereka telah dianiaja oleh pegawai2 Polisi R.I. ters

9. Guna melengkapkan (ter completering), maka baiklah sekarang kami terangkan —beberapa hal jang perlu2 sadjsetjara ringkas— jang berkenaan dengan dirinja Ch.H. van Kleef, nama samarannja mana (dulu) adalah: Wim Smit

Ch.H. van Kleef a.W. Smits adalah seorang keturunan Belanda dan berumur sekarang l.k. 41 tahun (dilahirkan pad

tanggal 15 April 1915). Sebagaimana orang Belanda (Indo) lainnja, maka dulunja ia mendjadi pegawai pemerintah

kolonial Belanda (polisi dan tentara).Setelah RIS berdiri, ia memilih N.I.I. sebagai lapangan pekerdjaannja. Maka djadilah ia seorang pegawai N.I.I., sed

awal (permulaan) bulan Februari 1951, dengan tetap memeluk kepertjajaan dan kejakinannja (Rooma Katholiek). Usuatu keperluan, maka ia pernah mengikut (tegasnja: bukan dan tidak memimpin!) dengan suatu kesatuan Tentara I

Indonesia kedaerah Tjiandjur (pada pertengahan tahun 1951 —bulan Djuni!—).

Kurang dari sebulan, ia dengan kesatuan Tentara Islam Indonesia itu berada di daerah Tjiandjur (kawedanaan Tjira

kemudian berangkat lagi “dibawa” oleh kesatuan T.I.I. tersebut, meninggalkan daerah Tjiandjur pulang dan kembakepangkalan semula.

Teranglah, bahwa jang pernah datang kedaerah Tjiandjur dengan T.I.I., adalah W. Smits alias Ch.H.van Kleef, Mu

 N.I.I. dan bukanlah Schimdt jang sekarang diperiksa di Djakarta. Adapun jang terkenal dan disebut “Ejang” (Madhdidaerah karesidenan Bogor dan jang sering disebut2 oleh “saksi2” a charge (bekas anggauta2 “DI/TII”), tiada lain

tiada bukan, adalah Pemimpin kami, ja’ni Letnan Djenderal T.I.I. Rd. Sanusi Partawidjaja, K. S.U. A.P.N.I.I., jang bertugas di luar Djawa/Indonesia!Pada tanggal 15 Djuli 1953 —setelah 2½ tahun bekerdja di salah satu instansi N.I.I. dan bergaul dengan para Mudj

 N.I.I.— maka dengan kemauannja sendiri, dengan suka-rela (vrijwillig!) —ingat: bukan dan tidak dipaksa; sebab d

Agama Islam jang sutji tidak ada paksaan!—, dengan ichlas dan sutji-hati, ia (Ch.H. v. Kleef a W. Smits) memelukIslam, mendjadi Muslim jang selandjutnja, djadilah ia: Mudjahid, Penggalang serta Pendukung Negara Islam Indon

 jang volwaardig (penuh). Dengan niat jang sutji serta ichlas, hendak mengabdikan dirinja (dienen) kepada Allah S.

dan mentjurahkan segala sesuatu jang ada padanja bagi kepentingan Agama Islam, Negara Islam Indonesia, dan Um

Islam Bangsa Indonesia!Bagi setiap orang, chususnja Muslim, jang mengikuti dan tahu benar2 akan tarich Nabi -Kekasih-Allah. Muhamma

maka bolehlah ia (Ch.H. v. Kleef a W. Smits) itu dinisbatkan dengan Shahabat Salman Al-Farisy r.a. Alhamdu lilla

Allahu Akbar!Hanja dengan karena Taufiq dan Hidajat serta Tolong dan Sih-Kurnia Allah, Dzat Jang Maha-Murah lagi Maha-As

Sampai hari ini (27 Desember 1955), ia (Muslim Mudjahid N.I.I. Ch.H. v. Kleef a W. Smits) dengan asjik, chusju’

chudlu’nja sedang menunaikan dharma-baktinja kepada Allah semata, berdjuang, berdjihad li-i’lai Kalimatillah, bedengan saudara2nja, pada Mudjahidin lainnja, dan berada dalam keadaan selamat-sedjahtera, sehat dan ‘afiat, lahir

Alhamdu lillah! Mudah2an demikianlah selandjutnja. Insja Allah. Amin.

M

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 197/205

 

asjarakat-djahilijah-pantjasila, terutama dalam kalangan pemerintahannja, dari bawah hingga atas, tiada terketjuali

“geger”, “ribut”, “gempar”.......!!!

Surat2 kabar, madjalah2 dllsb. Diisilah dengan berita, chabar dan kedjadian serta peristiwa itu! Pamflet2 disebarkadari darat, ja dari udara (wallahu a’lam dari laut; barangkali djuga ada?)....!!! Dengan tidak lupa pula dihiasi denga

(foto) Ch.H. v. Kleef a W. Smits ...... sebagai buktinja! Pemantjar2 radio, djuga tidak mau ketinggalan.........!!!

Propaganda di sini, agitasi di sana.......! Beri “bumbu” di sini, tambah bumbu di sana......! Alhasil, seluruhnja: gegegempar, ramai dan sibuk.......!

Uang dan kapital jang bukan dan tidak sedikit dikeluarkan..! Atas pundak dan beban rakjat! Apa toch jang digegerk

diributkan, digemparkan dan diramaikan itu.....?!!! Jang mendjadi sebab, tidak lain-tidak bukan dan tidak lebih-tidakurang:

 – S-A-T-U (batja dan tulis s-a-t-u; one, wahid!) orang keturunan Belanda jang bernama Ch.H. v. Kleef alias W. Sm

Mudjahid, Penggalang dan Pendukung N.I.I.........!!!

Dengan keadaan dan heboh itu —jang memakan banjak uang dan kapital atas djerihpajah rakjat djelata!—, kami,Djajasakti, pembuat Statement ini, hanja “mesem” sadja, menundukkan kepalaku dengan serta-merta dan memandj

sebanjak2 tasbih, tahmid dan takbir kehadlirat Allah S.w.T.......!!! Kena apa? Sebab apa.....?!! Sebabnja, tiadalah la

 —demikianlah kejakinan jang ditanamkan oleh Tuhan Seru sekalian ‘alam di dalam hati dan djiwaku—, bahwa:

 – Sungguh Besar dan Tinggi nilai serta Mahal harganja seorang jang hendak mengabdikan dirinja kepada Allah semMemang demikianlah! Besar dan tinggi nilai sserta mahal harganja seorang Mudjahid-sedjati, Mudjahid-jang-

muwahhid........! Allahu Akbar!Maka kepada Mudjahid Ch.H. v. Kleef a W. Smits pun sudah kami sampaikan utjapan “Selamat”, sebagai tanda-sj

kami kehadlirat Ilahy, atas kehormatan (eer) jang besar jang dia peroleh dari pihak R.I.-1950!

Dan, tidak lupa, dari tempat ini, kami ingin pula menjampaikan utjapan terima kasiy kepada pihak R.I.-1950 besert

 pemerintahannja dan alat2nja, dari bawah hingga atas, tiada terketjuali, atas Penghargaan dan Penilaiannja itu! Sekterima kasih dan alhamdu lillah! Selain daripada itu, djuga hanja menundjukkan Kelemahan (Zwakheid) R.I.-1950

orang jang “kuat”, tidak usah dan tidak perlu ribut2 atau geger...... dan gempar. (Bukankah begitu?).

 NOOT: 1) Dalam pada itu —tussen twee haak jes— berapa banjak orang2 Belanda, baik jang “totok” maupun jang jang ada dan bekerdja pada R.I.-1950? Bahkan banjak djuga (!) jang menduduki djabatan2 jang penting?!!! Tjoba,

terangkan! Terima kasih, sebelum-dan sesudahnja.......!Memang, biasanja (?!) “kuman” di tepi laut (sana) tampak, tapi “gadjah” di kelopak matanja sendiri, tidak (tampakmemin-djam kata2 orang Belanda: “Men ziet wel een splinter in iemand anderr oog, masr de balk in zijn eigen oog

men niet”.....!!!

Apakah kita (NII) mengegerkan dan meributkan soalnja orang2 Belanda jang ada dan bekerdja pada R.I.-1950? Totidak......?

Sebab, itu bukanlah/ dan urusan kita (NII). Tapi, hal serta urusan R.I. dan jang bersangkutan sendiri! Lagi pula, kit

sajang dan tidak mau mengeluarkan energie kita untuk perkara jg. serupa serta ketjil itu............!

Dan, pendirian kami jang pertama dan jang terutama, dalam hal ini, adalah: “Manusia itu dilahirkan merdeka; djadmerdeka-dan bebaslah pula ia mentjari dan memilih (lapangan) pekerdjaan jang disukainja, menurut bakat dan

ketjakapannja”. N’est ce pas ?

2) Baik djuga masjarakat umum, chalajak ramai mengetahui dan men-tjatat, bahwa di kalangan N.I.I. djuga terdapaBangsa (turunan) Arab, orang2 Bangsa Djepang, orang2 Bangsa Tionghoa dllsb.

Kita (NII) senantiasa dan selalu siap-sedia menerima saudara2 kita Bangsa lain, jang ingin dan suka menjumbangk

tenaga dan fikirannja, asal sadja:a) djudjur, benar, ichlas dan setia; dan

 b) tidak merugikan Agama Islam, Negara Islam Indonesia dan Ummat Islam Bangsa Indonesia pada chususnja sert

seluruh Ummat Bangsa Indonesia pada umumnja.

Kecuali kaum komunis, maka bagi mereka tidaklah ada kesem-patan dan lapang, walau dia, orang dan bangsa Indo

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 198/205

 

seka-lipun! Harap ma’lum !

10. Maka, dengan reconstructie umum ini, tidaklah sukar bagi kita dan masjarakat-umum, chalajak ramai, baik did

maupun di luar negeri, jang berfikirkan sehat-kritis serta mempunjai pertimbangan jang adil, djudjur dan benar, unmenarik suatu kesimpulan, bahwa:

 — Menjangkut-pautkan, menjeret-njeret dan membawa2 Negara Islam Indonesia beserta Imam N.I.I., S.M. Kartos

dan Pemimpin2 N.I.I. lainnja didalam perkara Schmidt & Jungschlaeger cs. itu, adalah:Suatu Sandiwara Besar-besaran. Sandiwara Besar-besaran jang sangat Rendah, Hina-dina, Kotor, Kedji, Tjurang, B

dllsb.

 NOOT:1) Kami pun, Alhamdu lillah, tahu “Riwajat Reichtag” di Djerman, semasa Hitler ........!!!

2) Perlu djuga di sini kami peringatkan, bahwa:

a. Tongkat itu, dapat kembali (memukul) kepada jang memukulnja; tjoba tanjakan kepada orang suku Sunda apa er

“taming meulit ka bitis”. b. Pedang-jang-bermata-dua itu dapat djuga “memakan tuannja” (= sendjata makan tuan!). Dan,

c. Barangsiapa menggali lobang untuk orang lain, maka dia sendirilah jang (akan) terperosok (dan dikubur!) ke-dal

(Wie een kuil graaft voor ‘n ander, vait er zelf in!).

Insja Allah. Amin.

Baiklah hal ini, kita —masjarakat umum, chalajak-ramai, dan kami/N.I.I.— tunggu, lihat dan saksikan!

BAGIAN IV: MENOROPONG SIDANG

PENGADILAN-NEGERI DJAKARTA,

IBU-KOTA “NEGARA-HUKUM” (?!) R.I.-1950 (= R.I.K.)

Sekarang, baiklah kita melihat dan meneropong keadaan dan kedjadian serta peristiwa di sekitar sidang-pengadilan

di Djakarta, jang memeriksa Schmidt & Jungschlaeger cs. (setjara ringkas dan jang perlu2 sadja).A. Kenapa Hakim Mr. Lim, jang mula-pertama mengetuai sidang2 pengadilan itu, mengundurkan diri dan minta

dibebaskan daripada tugasnja sebagai Hakim dan Ketua Sidang-pengadilan tersebut? Kiranja, bukanlah karena jangterhormat Hakim Mr. Lim itu sakit ( —met groot verlof, Edel achtbare ?!— ).....!Maka, kepada para Hakim jang mengurus dan meng’adili perkara ini, kiranja ta’ usah dan ta’ perlulah kami di sini

memeperingatkan akan “Sumpah-Hakim” dan “ere-code” Saudara2, sebagai hakim (rechter, judge). Sebab, kami p

dan jakin, bahwa Saudara2 (Hakim2) sadar dan insaf akan kewadjibannja, selaku pemegang dan pembela kebenarake’adilan, sebagai wakil daripada “Vrouwe Justitia” (jang ditutup kedua matanja oleh sepotong kain jang-”horizon

 bukan oleh sepotong kain-jang-”mentjeng” atau “verticaal”)!

B. “Saksi2” `a charge jang terpenting, sebagaimana diketahui, adalah:

a. bekas alat-pendjadjah-Belanda, tegasnja bekas-kaki-tangan-alat-kekuasaan-kolonial, seperti Tomasoa, Manoch d b. bekas-anggauta-”D.I./T.I.I.”, jang atau murtad/chijanat, atau tertawan di Medan-Djihad, seperti Haris bin Suhaem

Melihat dan mengingat keadaan jang sedemikian itu, maka setjara psychologisch, dapatlah kita fahami dengan mud

 bahwa “saksi” tersebut, tentu terpaksa melakukan segala sesuatu jang sama-sekali tidak mengandung suatu kebenaatau/dan menerangkan sesuatu jang diharapkan daripadanja, guna kepentingan dan keselamatan dirinja semata2! (l

zucht tot selfbehoud!) Walhasil (ringkasnja):

 – Saksi2 tersebut dalam sub a. tadi, ingin “menutup” segala dosanja dimasa jang lampau, terutama dalam masa “Re Nasional” dan ingin “diakui” serta mendapat kedudukan/kehidupan jang lajak dilingkungan R.I.-1950; dan

 – Saksi2 tersebut dalam sub b. Tadi, ingin bebas dan takut dibunuh (mati).

Maka, oleh karenanja, “saksi” jang sedemikian itu, terang tidak dapat berlaku dan bersifat adil. Djadi, tegasnja: TID

SAH! (sic!)

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 199/205

 

C. Kenapa pembela terdakwa2, Mr. Nani Razak, djuga mengundurkan diri? “Sakit”-kah pula? Atau terlalu banjak 

“bitjara”...? Atau mendapat “antjaman” dari pihak “jang berwadjib” di kalangan R.I.-1950? Kenapa pihak R.I.-195

menolak pembela (advocaat) dari luar negeri untuk terdakwa2? Seperti pengatjara orang Inggeris! Derek Curtis BenApakah tidak sanggup menghadapi advocaat luar negeri? Ataukah masih tumbuh dengan suburnja (penjakit)

“minderwaardigheids dan inferieure complexen” dikalangan orang2 dan pemimpin2 R.I.-1950?

Alasan dan hudjah, bahwa di Indonesia ini, masih banjak terdapat pengatjara jang volwaardig, adalah ditjari-tjari, atidak tjukup kuat dan sah. Alasan itu, hanja merupakan advocaterij-tingkat-bawah sadja alias “pemokrolan-bambu”

murah. Konon chabarnja, R.I.-1950 itu adalah suatu “negara-hukum”. Djika benar2 dan betul2, R.I.-1950 itu, adala

“negara-hukum” dan sungguh2 berdiri di atas dasar haq (kebenaran), kenapa tidak mau dan tidak berani menghadaadvocaat, pembela dari luar-negeri, seperti Tuan Derek Curtis Bennett itu? Ketahuilah, orang jang benar, orang jan

di atas haq, adalah kuat. Djadi, tidak usah dan tidak perlu chawatir dan takut!

Kalau kita benar2, betul2 dan sungguh2 “djago” kebenaran dan “pembela”-keadilan, harus dan mestilah kita memp

 pendirian, bahwa, bagaimana pula keadaannja, haq (recht. Kebenaran) itu, harus dan mesti berdjalan sebagaimana mHarus dan mesti bersikap “het recht zal zijn beloop hebben”.......!!! Walau diri kita, karena-nja, harus menderita ke

dan, bila perlu, harus hantjur-lebur sekalipun.......!!! Kalau tidak berani, maka itu hanja menundjukkan, bahwa ada

 jang (harus) disembunjikan, takut terbuka “gutji wasiat”. Menandakan “there’s something rotten”....! Ja of Ja.......?!

memang R.I.-1950 itu, “bersih” dan “sutji”, tjoba terima dan berilah kesempatan dan keleluasaan kepada Tuan D.CBennett atau kepada siapa sadja dan, bila perlu, semua pengatjara dari seluruh dunia......!!! Tjoba, tjoba fikirkan da

renungkan, hai “djago2”-hukum, “pahlawa2”-kebenaran dan “pembela2”-ke’adilan jang ada semuanja di kalangan1950, advies kami nan “pro deo” (lillah) ini!

BAGIAN V: TAWARAN N.I.I. KEPADA R.I.-1950

Demikianlah, sangkalan dan bantahan kami atas disangkut-pautkannja Negara Islam Indonesia beserta nama baik d

kehormatan Imam N.I.I., S.M. Kartosoewirjo —mudah2an Berkah dan Rachmat Allah selalu dilimpahkan kepadan begitu pula Pemimpin2 N.I.I. lainnja, di dalam perkara “Schmidt, Jungschlaeger cs”, perkara mana hingga kini ma

 berdjalan.Atas semua keterangan, penerangan, sangkalan dan bantahan itu, kami berani bertanggung-djawab sepenuhnja, baiterhadap mahkamah Masjarakat dunia seluruhnja, maupun terhadap mahkamah sedjarah dan lebih djauh, terhadap

Mahkamah Allah, Tuhan Seru Sekalian ‘Alam. Insja Allah .

Tegasnja, kami/ N.I.I. berani dan siap-sedia, setiap sa’at dan waktu, diperiksa oleh siapa sadja dan dari mana puladatangnja, bahkan oleh seluruh dunia beserta semua isinja sekalipun, atas benar dan kebenarannja sangkalan serta b

kami itu (chusus-nja, jang berkenaan dengan soal disangkut-pautkannja N.I.I. di dalam perkara “Schmidt, Jungschl

cs.”). Silahkan!

Kami “berani”, bukanlah karena apa2. Hanja karena Allah semata, jang hidup dan mati kami ada di tangan-Nja! Dekepentingan haq (kebenaran) dan ke’adilan serta kepentingan Agama Islam, Negara Islam Indonesia beserta

Pemimpin2nja, Ummat Islam Bangsa Indonesia dan Ummat/ Rakjat Bangsa Indonesia seluruhnja, djua.

Kemudian, agar supaja masjarakat umum, chalajak ramai, djangan mengira dan menduga, bahwa pernjataan kami iadalah hanja “omong-kosong” jang murah belaka, maka baiklah di sini kami memadjukan “usul” dan “tawaran” ke

fihak R.I.-1950, ja’ni:

 – Bila R.I.-1950 sungguh2 dapat membuktikan, sebagaimana jang dituduhkan oleh penuntut umum, Djaksa Tinggiitu, maka kami —Insja Allah!— tanpa sjarat, akan memasrahkan serta menjerahkan Negara Islam Indonesia denga

alat-kelengkapan serta semua lainnja, kepada R.I.-1950. Akan tetapi sebaliknja,

 – Bila ternjata tidak benar, maka pihak R.I.-1950 pun harus dan mesti memasrahkan dan menjerahkan (Negara) Re

Indonesia dengan segala alat-kelengkapan serta semua isinja, kepada Negara Islam Indonesia (N.I.I.), djuga tanpa s

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 200/205

 

Demikian usul serta tawaran kami jang tidak seberapa. Dan, bila “tawaran” ini diteri-ma oleh pihak R.I.-1950, mak

sebagai “jury” kami minta jang neutral, jang ‘adil, jang tidak berat-sebelah! Tegasnja, jury dari luar-negeri! Tjoba,

“tawaran” kami ini! Waktu-terachir (laatste termijn); Tgl, 7 Agustus 1956.Kiranja, tjukup pandjang dan lama termijn/waktu jang diberikan untuk mem-fikirkan dan memutuskannja. Tapi, le

tjepat, adalah lebih baik dan utama. Silahkan! Kami tunggu! Insja Allah!

KALAM ACHIR 

1. Kepada masjarakat umum, chalajak-ramai, chususnja kepada Bangsa dan Patriot Indonesia jang tulen 100% serta benar dan djudjur, hendaklah suka mendjadi saksi dan ikut serta meng’adili soal dan perkara ini. Terima kasih.

2. Begitu pula, kepada masjarakat umum, chalajak-ramai, terutama kepada Bangsa dan Patriot Indonesia jang tulen

 perlu di sini, kami mengharapkan ma’afnja, berhubung didalam pernjataan-resmi kami ini, banjak djuga terdapat is

dan kata2 asing, terutama istilah2 bahasa Belanda. Tiada lain, oleh karena masjarakat, pemerintah dan pemimpin2 1950 (inclusief “djago”-Soekarno!) masih “suka” dan “seneng” (!) memakai dan menggunakannja, walaupun, kono

katanja, bahasa Belanda hendak dilenjap-hapuskan dari alam Indonesia jang merdeka ini. Sekali lagi, harap ma’af b

dan ma’lum. Terima kasih....!

3. Kepada para “pemimpin” R.I.-1950, terutama kepada “tjabang atasnja” (inclusief “djago”-Soekarno!), ingin pulanjatakan, bahwa beberapa bagian (passages) daripada pernjataan resmi kami ini, tidak begitu “enak” dan “manis” d

dan didengarnja. Tiada lain, maka hal itu kami kembalikan kepada mereka. Tegasnja, adalah mendjadi risiko dan mtanggung-djawab mereka sepenuhnja (sendiri). Bukankah pepatah Belanda (lagi) menjatakan bahwa:

 – Wie kaatst, mut de bal verwachten ? Dan,

 – Wie wind zaait, zal storm oogsten ?!!!

4. Baik djuga kami peringatkan di sini, bahwa: – Wal-fitnatu asjaddu minal-qatli.....!

Dan fitnah itu lebih berbahaja —lebih besar urusan dan perkaranja— dari pada membunuh (orang) Firman Allah:

Djaa-al haqqu wa zahaqal-baathilu; innal baathila kaana zahuuqaa.Bila haq (kebenaran) tiba, (maka) jang bathil/salah (mesti) lari (lenjap). Sesung-guhnja, jang bathal/salah itu adalah

(bersifat) pelari...... —Firman Allah!— Kemudian, segala Pudji dan Sjukur kami pandjatkan kehadlirat Allah S.w.T., Jang hanja dengan karena Taufiq danserta Tolong dan Sih-Kurnia-Nja djua, pernja-taan resmi ini, dapat kami sadjikan kepada masjarakat umum, chalaja

ramai, baik jang ada di Indonesia, maupun jang ada di luar negeri. Achirnja, segala sesuatu kami kembalikan dan

 pulangkan kepada Dzat Ghafururrahim, dan kepada-Njalah djua kami berlindung serta berserah diri.......!Bismillahi tawakkalna ‘alallah...Lahaula wala quwwata illah billahil-’alijjil-’adziem....!

Allahu Akbar! Juqtal Au Jaghlib!!!

Wassalam,

Anggauta Komandemen Tertinggi

Angkatan Perang Negara Islam Indonesia

DJAJASAKTI

Djenderal Major T.I.I.

Medan Djihad, 27 Desember 1955

STATEMENT KOMANDEMEN TERTINGGI

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 201/205

 

STATEMENT KOMANDEMEN TERTINGGI

ANGKATAN PERANG NEGARA ISLAM INDONESIA

TENTANG: BUKTI KEBENARANNJA N.I.I.

DAN BUKTI KEPALSUAN, KETJURANGAN SERTA KECHIJANATANNJA

R.I.-1950-PANTJASILA-KOMUNIS

Firman Allah S.w.T.:

“Diturunkan-Nja air hudjan dari langit, lalu mengalir di lembah dengan kadarnja, maka air bah itu mengandung bu

timbul dimuka air. Di atas benda jang dibakar dengan api, untuk mendjadi perhiasan dan mata benda, ada pula bihseumpama air bah itu. Demikianlah Allah meumpamakan jang benar (haq) dan jang tiada benar (batal). Adapun bu

maka lenjaplah sebagai kotoran, dan adapun jang berguna bagi manusia tetaplah ia tinggal dimuka bumi. Demikian

Allah melukiskan beberapa perumpamaan.” (Q.S. XIII – Al-Ra’du: 17).

Bismillahirrahmanirrahim,

7 Agustus 1949: Proklamasi Berdirinja N.I.I.

Assalamu ‘ala manittaba’alhuda wa-rahmatullahi wa-barakatuh!1. Alhamdu lillah wa Sjukru lillah… Allahu Akbar!

Allahumma! Iyaka na’budu wa-iyaka nasta’in, ihdinassirathal-mustaqim….! Amin!

2. Sebagaimana kita sama2 sudah ma’lum, maka pada tanggal 27 Desember 1955, oleh Komandemen Tertinggi AnPerang Negara Islam Indonesia buah Statement, No. IX/7, jang ditanda-tangani Statement mana menegaskan:

-- Sikap (reaksi), bantahan dan sangkalan Negara Islam Indonesia terhadap tipu-muslihat R.I.-1950, berkenaan dendisangkut-pautkannja Negara Islam Indo-nesia beserta Pemimpin2nja didalam perkara Schmidt & Jungschlaeger cSemendjak l.k. 8 (delapan) bulan jang lalu, Statement No. IX/7 tersebut, telah disiarkan setjara luas, baik dikalanga

 Negara Islam Indonesia sendiri, maupun terutama sekali (!), dilingkungan R.I.-1950-pantjasila-komunis dan begitu

keluar negeri. NOOT: Andaikata dan bilamana ada sebagian daripada Rakjat Indonesia, jang hidup di bawah kekuasaan R.I.-1950

 pantjasila-komunis, hingga sa’at ini djuga belum sempat/dapat mema’lumi isi daripada Statement tersebut, maka it

semata2 akibat daripada sikap tjurang-palsu-chijanat, pengetjut, jang memang sudah mendjadi sifat dan tabi’at sert

daripada Pemerintahan, pemimpin2-gadungan dan pers R.I.-1950- pantjasila-komunis. Tiada lain, agar ma’lum dandjua!

Bagian V daripada Statement jang maha-penting itu, dengan terang, djelas dan tegas memuat suatu bukti akan

kebenarannja, bahkan suatu "kuntji" kebenaran dan "batu udjian" (tustssteen), jang selandjutnja djuga berlaku seba"sanctie", untuk mengudji dengan seluas2-dan sedalam2nja masalah “Haq dan Batal”, terutama di dalam soal pepe

antara N.I.I. dengan R.I.-1950-pantjasila-komunis. Tegasnja:

-- Pihak manakah jang benar, ‘adil dan berdiri di atas dasar Haq. Dan-- Pihak manakah jang salah, tjurang, chijanat serta berdiri di atas dasar Bathal.

3. A. Adapun kuntji-kebenaran, batu-udjian dan sanctie (!) itu, ialah terkandung di dalam “Usul” dan “Tawaran” da

 pihak Negara Islam Indonesia kepada R.I.-1950 –pantjasila-komunis, seperti tertera “hitam di atas putih”, di dalam

V daripada Statement tersebut.Agar djelasnja, baiklah, di bawah ini, kami berikutkan lagi (kutipan dari) Bagian V j

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 202/205

 

dimaksudkan itu.

"...........................................................................................................................

Bagian V: Tawaran N.I.I. kepada R.I.-1950

Demikianlah, sangkalan dan bantahan kami atas disangkut-pautkannja Negara Islam Indonesia beserta nama baik d

kehormatan Imam N.I.I., S.M. Kartosoewirjo —mudah2an Berkah dan Rachmat Allah selalu dilimpahkan kepadan begitu pula Pemimpin2 N.I.I. lainnja, di dalam perkara “Schmidt, Jungschlaeger cs”, perkara mana hingga kini ma

 berdjalan.

Atas semua keterangan, penerangan, sangkalan dan bantahan itu, kami berani bertanggung-djawab sepenuhnja, baiterhadap mahkamah Masjarakat dunia selu-ruhnja, maupun terhadap mahkamah sedjarah dan lebih djauh, terhadap

Mahkamah Allah, Tuhan Seru Sekalian ‘Alam. Insja Allah .

Tegasnja, kami/ N.I.I. berani dan siap-sedia, setiap sa’at dan waktu, diperiksa oleh siapa sadja dan dari mana pula

datangnja, bahkan oleh seluruh dunia beserta semua isinja sekalipun, atas benar dan kebenarannja sangkalan serta bkami itu (chusus-nja, jang berkenaan dengan soal disangkut-pautkannja N.I.I. di dalam perkara “Schmidt, Jungschl

cs.”). Silahkan!

Kami “berani”, bukanlah karena apa2. Hanja karena Allah semata, jang hidup dan mati kami ada di tangan-Nja! De

kepentingan haq (kebenaran) dan ke’adilan serta kepentingan Agama Islam, Negara Islam Indonesia besertaPemimpin2nja, Ummat Islam Bangsa Indonesia dan Ummat/ Rakjat Bangsa Indonesia seluruhnja, djua.

Kemudian, agar supaja masjarakat umum, chalajak ramai, djangan mengira dan menduga, bahwa pernjataan kami iadalah hanja “omong-kosong” jang murah belaka, maka baiklah di sini kami memadjukan “usul” dan “tawaran” ke

fihak R.I.-1950, ja’ni:

 – Bila R.I.-1950 sungguh2 dapat membuktikan, sebagaimana jang dituduh-kan oleh penuntut umum, Djaksa Tingg

Sunarjo itu, maka kami —Insja Allah!— tanpa sjarat, akan memasrahkan serta menjerahkan Negara Islam Indonesdengan segala alat-kelengkapan serta semua lainnja, kepada R.I.-1950. Akan tetapi sebaliknja,

 – Bila ternjata tidak benar, maka pihak R.I.-1950 pun harus dan mesti mema-srahkan dan menjerahkan (Negara) R

Indonesia dengan segala alat-kelengkapan serta semua isinja, kepada Negara Islam Indonesia (N.I.I.), djuga tanpa sDemikian usul serta tawaran kami jang tidak seberapa. Dan, bila “tawaran” ini diterima oleh pihak R.I.-1950, maka

“jury” kami minta jang neutral, jang ‘adil, jang tidak berat-sebelah! Tegasnja, jury dari luar-negeri! Tjoba, djawab“tawaran” kami ini! Waktu-terachir (laatste termijn); Tgl, 7 Agustus 1956.Kiranja, tjukup pandjang dan lama termijn/waktu jang diberikan untuk mem-fikirkan dan memutuskannja. Tapi, le

tjepat, adalah lebih baik dan utama. Silah-kan! Kami tunggu! Insja Allah!

Kalam Achir 

1. Kepada masjarakat umum, chalajak-ramai, chususnja kepada Bangsa dan Patriot Indonesia jang tulen 100% serta

 benar dan djudjur, hendaklah suka mendjadi SAKSI dan ikut serta meng’adili soal dan perkara ini. Terima kasih.

2. Dst.-..................................................................................................................................

B. Terang-benderanglah sudah segala isi –ma’na serta inti-pati daripada “Usul” dan “Tawaran” itu, jang sesungguh pada hakikatnja, merupakan dan adalah (suatu) T-a-n-t-a-n-g-a-n (!), Uitdaging, Challenge, dan amat djelas– tegas

(klaar en duidelijk!) maksud-tudjuannja! Bukankah begitu……?! Bukankah begitu……?!

Oleh karena itu, semedjak sa’at disiarkan pimpinan negara, msajarakat dan “dunia-pers” dikalangan R.I.-1950-pankomunis, maka kami menanti-nantikan gerangan apakah jang (akan) diperbuat oleh pimpinan pusat R.I.-1950-pantj

komunis, inclusief “djago”- Karno, sebagai reaksi atas tantangan itu…!

Kini, —7 September 1956—, batas waktu –terachir (7 Agustus 1956) jang diberikan (kepada pihak R.I.-1950-pantj

komunis) untuk mendjawab Tantangan N.I.I. itu, telah dilampaui dengan waktu sebulan lamanja!!!

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 203/205

 

Perlu pula diketahui, bahwa sedianja Statement No. X/7 ini hendak dikeluarkan tepat setelah tanggal 7 Agustus 19

Hari-Ulang Tahun jang ke-7 daripada Prokla-masi berdirinja Negara Islam Indonesia!—, sesuai dengan batas wakt

telah ditetapkan.Akan tetapi, achir kemudiannja, mengingat keinginan kami hendak memberikan lebih banjak lagi kesempatan kepa

 pimpinan pusat R.I.-pantjasila-komunis, maka sengadja batas waktu-terachir itu, kita (N.I.I.) tambah dan ulur deng

sebulan lagi………………………….!!!Walaupun, sesungguhnja, kita sudah tahu dan sudah pula kita perhitungkan terlebih dulu, bahwa pihak R.I.-1950-

 pantjasila-komunis pasti:

TIDAK (akan) SANGGUP,TIDAK (akan) DAPAT dan

TIDAK (akan) BERANI,

Mendjawab usul, tawaran dan tantangan N.I.I. tersebut!!!

Alhamdu lillah, perhitungan kita itu ternjata telah dibenarkan oleh Allah S.w.T …!!! Allahu Akbar!Sebab, buktinja —sebagaimana kita sekalian sama-sama menjaksikannja sendiri!– pihak R.I.-1950-pantjasila-komu

termasuk di dalamnja “djago”-Karno: Tetap tinggal diam-membisu…Bungkam di dalam seribu bahasa! Tegas-djel

Tidak memberikan dan tidak ada reaksi sesuatu apapun djuga .....!!!

C. Kesimpulannja?

Dengan bukti dan kenjataan (feit) ini, jang tidak dapat dibantah lagi, maka setiap orang jang sehat (tidak gila!) danmemang mau (!) bersikap djujur, ‘adil dan benar, dapatlah dengan djelas-tegas menentukan, bahwa:

1) Seluruh isi-ma’na daripada Statement K.T.A.P.N.I.I., tt. 27 Desember 1955, No.IX/7 itu, adalah: Tepat dan Ben

100%! Sehingga, tidak dapat dijawab, tidak dapat ditolak, apalagi dibantah oleh R.I.-1950-pantjasila-komunis!!! H

dengan karena Berkah, Idzin dan Perkenan Allah Jang Maha Kuat-Kuasa lagi Maha ‘Adil-Bijaksana, djua adanja! NOOT:

Dengan dibatalkanja seluruh perdjandjian K.M.B. setjara unilateraal (sepihak) oleh R.I.-1950-pantjasila-komunis, m

mau atau tidak, suka atau tidak, malu atau tidak, R.I.-1950-pantjasila-komunis, mesti mengakui, bahwa: – Sikap-pendirian dan politik N.I.I., semendjak meletusnja Revolusi Islam di Gunung Tjupu (17 Februari 1948), te

dan terbukti tetap: Tahan Udji! Tegasnja: Tepat, Djitu dan Benar 100%! Sebaliknja, – Sikap-pendirian dan politik R.I.-1945 (djokja)/R.I.S./R.I.-1950-pantjasila-komunis, semendjak Naskah Linggardjternjata dan terbukti: Tidak Tahan Udji alias Bobrok dan Bangkrut sama-sekali!!! Tegasnja: Bodoh, Tolol dan Sala

100%!!!

Alhamdulillah…………..!!!Alhasil, di dalam soal pembatalan seleuruh perdjanjian K.M.B., jang selalu “sa-ngat dibangga-banggakan” (1) itu,

dengan terang dan djelas sekali, bahwa R.I.-1950-pantjasila-komunis, sungguh-sungguh hanjalah mengekor alias

membontjeng kapada sikap-pendirian dan politik Negara Islam Indonesia (sic!)!! (Tjoba, periksalah sekali lagi siar

siaran Madjelis Penerangan, Manisfest-manifest Politik dan Statement-statement N.I.I. jang terdahulu!).Bukankah begitu mas Karno dan komplotan-komplotannja …???!!! Ini, satu lagi (!) di antara sekian banjak tjontoh

 bukti dari kesalahannja. R.I.–1945 (Djokja)/R.I.S/R.I.-1950– Pantjasila-komunis, dan kebenarannja N.I.I….!

Harap tjata baik-baik!!!2) Pihak R.I.-1950-pantjasila-komunis, inclusief “djago”-Karno, —jang memang tidak tahu dan kenal malu itu! Su

sungguh dan betul-betul: tjurang, serong, palsu, chijanat, pengetjut, Dllsb., serta tidak bertanggung djawab !

3) Kliek pimpinan R.I.-1950-pantjasila-komunis, memang dan sunguh-sungguh: hanjalah mementingkan dirinja sekomplotan korupsinja c.q. partainja!! Dan, sama-sekali tidak menghiraukan, tidak membela, apalagi memperdjuang

kepentingan, keselamatan serta kesedjahteraan nusa dan bangsa, masjarakat atau Rakjat Indonesia!!!

Sebab, bukankah (dengan) usul, tawaran dan tantangan N.I.I.–jang sungguh-sungguh berdjiwakan “fair play”!–itu,

didjadikan kuntji atau djalan dan tjara jang tepat djitu pula untuk/di dalam memetjahkan, mengatasi dan menje-lesa

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 204/205

 

soal-soal sekitar “perang-saudara” (R.I.-pantjasila-komunis contra N.I.I.), jang telah sekian (tahun) lamanja berketj

dipermukaan bumi Indonesia…???! Jang kami maksudkan, ialah: djika usul, tawaran dan tantangan N.I.I. itu, diter

disambut oleh R.I.-1950-pantjasila-komunis………………!!!? Djadi, djelas-tegaslah: dengan tidak diterimanja dandisambutnja usul, tawaran dan tantangan N.I.I. termaksud itu, maka dengan sendirinja, berartilah djuga (!), bahwa:

 – Pihak pimpinan R.I.-1950-pantjasila-komunis, incl. Karno (!), sesungguhnja dan memang: Tidak menghendaki a

 penjelesaian perang-saudara….....! Atau, dengan lain perkataan: – Pihak pimpinan-gabungan R.I.-1950-pantjasila-komunis, incl. Karno (!), se-sungguhnja dan memang: Hendak 

memaksakan, supaja tanah-air Indonesia tetap katjau-balau dan supaja rakjat Indonesia tetap menderita terus-mene

lahir-bathin...................!!!4) R.I.-1950-pantjasila-komunis memang benar-benar dan betul-betul: b-a-t-a-l 100%!!! N.I.I. memang sungguh-su

Haq dan Benar 100 %!!!

Allahu Akbar wa Lillahil-Hahmdu!!!

4. Sebagai konsekwensi daripada kesemuaannja itu, maka dengan ini pula kami serukan dan peringatkan:A. Kepada Masyarakat jang ada dan hidup di dalam/di bawah ‘kekuasaan” R.I.-1950-pantjasila-komunis:

 – Pandai-pandailah membedakan antara Haq dan Bathil serta antara Benar dan Salah !!!

 – Djauhkanlah dirimu daripada pemimpin-pemimpin gadungan, jang bertjokol dikalangan R.I.-1950-pantjasila-kom

 jang sudah terang dan njata-njata hendak mendjerumuskan kamu sekalian ke dalam djurang kehina-dinaan, lahir-badunia-achirat…!!!

 – Berdiri-dan berdjuang-djihadlah di pihak N.I.I., sebelum terlambat!!!Peringatan : chususnja ditudjukan kepada pimpinan R.I.-1950-pantjasila- komunis, incl. Karno!

 – Ketahuilah, wahai pemimpin-pemimpin-gadungan R.I.-1950-pantjasila-ko-munis, bandit-bandit (!) dan pendjaha

 penjahat-perang (!), bahwa “hari-perhitungan” dan “hari-pembalasan” (dag der vergelding) sudah semakin dekat d

sekalian tidak akan dapat menghindarkan dirimu daripadanja! Insja Allah!B. Kepada pihak kalangan di Luar Negeri:

 – Hendaklah segala hal-ichwal serta pengalaman sekitar masalah ini pada chu-susnja, didjadikan bahan pertimbang

ukuran, guna menentukan sikap-pendirian, baik kini maupun kelak!Terima kasih……………………………………!!!

C. Kepada segenap Mudjahidin dan Warga-warga Negara Islam Indonesia: – Pergiatkanlah segala usaha-usahamu kearah penjempurnaan dan penjelesaian tugasmu masing-masing di dalam rRevolusi Islam!

 – Gempur, gempurlah musuh-musuhmu dengan segala tjara dan alat jang halal bagi kita!

 – Runtuhkanlah negara dan kekuasaan djahiliyah serta tunaikanlah kewadji-banmu selaku Ksatria Islam jang sejatiHantjur-leburkanlah ke-bathilan-an, ja’ni R.I.-1950-pantjasila-komunis dan tegakkanlah haq (Negara Islam Indone

 permukaan bumi Indonesia!

 – Mari, marilah kita bergerak-serentak, madju-kedepan, menudju pintu-gerbang kedjajaan dan kemenangan, lahir-b

dunia-achirat!Ketahuilah, bahwasanja Allah selalu manjertai kita (N.I.I.)! Insja Allah!

5. Dalam pada itu, baik djuga di sini kami suntingkan 2 buah Hadits, sabda Nabi dan Rasul, kekasih Allah, Muham

Clm., untuk direnung-resapkan serta dijakinkan oleh kita sekalian, chususnya oleh para Mudjahidin A.P.N.I.I. dan uIslam Bangsa Indonesia, ja’ni seperti berikut (lebih kurang):

Terus-menerus akan ada golonganλ dari umatku jang menegakkan kebenaran, hingga datang pekerdjaan (=Keten

Allah; dan mereka pasti mendapat keme-nangan. (R. Buchori & Muslim). Dan

Terus-menerus ada golongan dari Umatku, tegak λ berdiri mendjalankan kebe-naran; tak dapat disakiti oleh jang

menjakitkannja, (dan) oleh jang menjalahinja. (R. Ibnu Madjah, shahih).

Achirulkalam, hanjalah kepada Allah, dzat Jang Menggenggam semesta ‘alam serta Jang Menetukan Taufiq-dan H Nja djualah kami kembali akan Kurnia-Nja, dan kepada-Nja djualah kami berlindung serta berserah

5/10/2018 Bab 13 Fitnah Politik Gus Dur Melecehkan Ummat Islam Maluku - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-13-fitnah-politik-gus-dur-melecehkan-ummat-islam-maluku 205/205

 

diri………………………!!!

Bismillahi tawakkalna ‘alallah……! Lahaula wala quwwata illa billah…!

 Nasrunmin allahi wa fat-hun qarib…..! Innafatahna laka fat-than mubina…………..!Insja Allah. Amin………….!!!

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Juqtal au Jaghlib!

Wassalamu ‘ala manittaba ‘alhuda w. w. ;

Anggauta K.T./Wk. K. S. U. A.P.N.I.I.;

DJAJASAKTI

Djend. Maj. T.I.I.

Medan-Perang Sutji, 7 September 1956.

Statement K.T.A.P.N.I.I. No. X/7 ini, disampaikan kepada:1. Kalangan dan masjarakat R.I.-1950-pantjasila-komunis.

2. Kalangan Luar Negeri.3. Kalangan dan masjarakat N.I.I.