Bab 13

21
PERILAKU ORGANISASI KELAS G BAB 13 KEKUASAAN dan POLITIK Latar Belakang Suatu organisasi harus mampu mengajak anggotanya untuk selalu bersikap dengan cara-cara yang bermanfaat bagi organisasi misalnya bersikap adaptif terhadap masalah di sekitar organisasi agar dapat bertahan lama. Dalam sebuah organisasi cara yang bermanfaat ini dilaksanakan dengan pengendalian kekuasaan. Dengan kata lain, usaha yang dilakukan dikendalikan oleh sebuah kekuasaan yang dimiliki pemimpin organisasi. Bagi sebagian orang, situasi kerja merupakan satu-satunya tempat dimana mereka dapat memperoleh dan menggunakan kekuasaan. Perebutan kekuasaan dan basis kekuatan muncul dalam lingkungan kerja bila orang-orang dan kelompok-kelompok berlomba untuk dapat mengendalikan perilaku orang dan kelompok lain. Dan bila orang- orang atau kelompok-kelompok berinteraksi dalam suatu kontes kekuasaan, terciptalah kemudian apa yang disebut dengan politik. Golongan mulai dibentuk dan dikembangkan, orang-orang bersekutu dalam kelompok-kelompok formal, berkoalisi, mengadakan perjanjian-perjanjian, di mana orang dan kelompok yang satu

description

PKO Kekuasaan dan politik

Transcript of Bab 13

kekuasaan dan politik- bab 13

PERILAKU ORGANISASI KELAS G

[kekuasaan dan politik- bab 13]P.O. kelas G

BAB 13KEKUASAAN dan POLITIK

Latar BelakangSuatu organisasi harus mampu mengajak anggotanya untuk selalu bersikap dengan cara-cara yang bermanfaat bagi organisasi misalnya bersikap adaptif terhadap masalah di sekitar organisasi agar dapat bertahan lama. Dalam sebuah organisasi cara yang bermanfaat ini dilaksanakan dengan pengendalian kekuasaan. Dengan kata lain, usaha yang dilakukan dikendalikan oleh sebuah kekuasaan yang dimiliki pemimpin organisasi. Bagi sebagian orang, situasi kerja merupakan satu-satunya tempat dimana mereka dapat memperoleh dan menggunakan kekuasaan. Perebutan kekuasaan dan basis kekuatan muncul dalam lingkungan kerja bila orang-orang dan kelompok-kelompok berlomba untuk dapat mengendalikan perilaku orang dan kelompok lain. Dan bila orang-orang atau kelompok-kelompok berinteraksi dalam suatu kontes kekuasaan, terciptalah kemudian apa yang disebut dengan politik. Golongan mulai dibentuk dan dikembangkan, orang-orang bersekutu dalam kelompok-kelompok formal, berkoalisi, mengadakan perjanjian-perjanjian, di mana orang dan kelompok yang satu menang dan yang lain kalah. Penggunaan kekuasaan dan politik dalam organisasi menentukan keberhasilan organisasi.

Definisi Kekuasaan Merupakan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain, sehingga orang lain tersebut melakukan sesuai keinginannya. Ketergantungan Adalah aspek paling penting dari kekuasaan Orang tidak akan dapat berkuasa atas orang lain apabila orang lain tersebut tidak memiliki ketergantungan atasnya. Merupakan hubungan seseorang dengan orang lain, dimana seseorang tersbut memiliki apa yang dibutuhkan oleh orang lain.Contoh : Wall Street Ping Jiang yang dituduh telah memaksa seorang analisnya, Andrew Tong, untuk bertingkah laku seperti perempuan. Diduga karena Jiang memiliki kendali atas akses Tong melakukan perdagangan saham harian. Membedakan Kepemimpinan dengan KekuasaanPerihal KepemimpinanKekuasaan

Kesesuaian dengan tujuanMemerlukan kesesuaian antara tujuan-tujuan pemimpin dengan yang dipimpinTidak memerlukan kesesuaian tujuan, hanya ketergantungan semata

Arah dari pengaruhMenitikberatkan pada pengaruh kearah bawah kepada para pengikut, yang dapat meminimalkan pentingnya pola pengaruh yang lateral kea rah bawahTidak seperti dalam kepmimpinan

RisetMenitikberatkan pada gaya, yang mencari jawaban atas : Seberapa sportif para pemimpin seharusnya ? Berapa banyak pengambilan keputusan yang harus dibagikan kepada pengikut ?Menitikberatkan pada taktik untuk memperoleh kepatuhan, yang melampaui individu sebagai pelaksana kekuasaan.Karena kelompok sama halnya dengan para individu yang dapat menggunakn kekuasaan untuk megendalikan yang lain

Dasar Kekuasaan Kekuasaan Formal Kekuasaan pasaan Bergantung pada ketakutan atas hasil yang negative akibat kegagalan Bertumpu pada penerapan / ancaman pnerapan atas sanksi fisik (missal rasa sakit, frustasi atas hambatan pergerakan, mengendalikan dengan kekuatan dasar psikologis / kebutuhan keamanan Kekuasaan imbalan Pencapaian kepatuhan yang didasarkan pada kemampuan untuk mendistribusikan imbalan dimana orang lain memandangnya berharga Kekuasaan legitimasi Merupakan kekuasaan yang diterima oleh seseorang sebagai hasil dari posisinya di dalam hierarki formal suatu organisasi Merepresentasikan wewenang formal untuk menggunakan dan mengendsalikan sumber daya organisasi yang didasarkan pada posisi structural di dalam organisasi Lebih luas daripada kekuasaan memaksa dan kekuasaan imbalan, yang secara spesifik meliputi penerimaan dari para anggota atas wewenang posisi Kekuasaan Pribadi Kekuasaan karena keahlian (expert power) Pengaruh yang didasarkan pada keahlian atau pengetahuan khusus. Seiring dengan pekerjaan yang lebih terspesialisasi, semakin kita bergantung pada para ahli untuk mencapai tujuan Kekuasaan acuan (referent power) Didasarkan pada identifikasi dengan seseorang yang memiliki sumber daya / sifat pribadi yang diinginkan Berkembang dari kekaguman lain dan keinginan untuk menjadi seperti orang tersebut Contoh : endorse artis untuk meningkatkan penjualan produk, karena mereka memiliki kemampuan untuk disukai, dinamisme karismatik, dan efek secara emosional terhadap orang lain Dasar kekuaasaan yang paling efektif : Dasar kekuasaan pribadi, dimana kekuasaan karena keahlian dan kekuasaan acuan, keduanya, berpengaruh positif (+) terkait kepuasan dari pekerja dengan supervise, komitmen organisasi dan kinerja. Kekuasaan paksaan dalam kekuasaan formal dapat menjadi umerang karena secara negative (-) terkait dengan kepuasan dan komitmen dari pekerja Contoh : perusahaan Translation oleh Steve Stoute yang memasangkan Gwen Stefani dengan HP, Justin Timberlake dengan McDonalds, Beyonce Knowles dengan Tommy Hilfinger, Jay-Z dengan Reebok. Ia memanfaatkan Kekuasaan Acuan untuk mempromosikan merek dagang tersebut

Kebergantungan

Semakin tinggi kebergantungan B pada A, maka akan semakin tinggi kekuasaan yang dimiliki oleh A atas B

Jika sesuatu hal jumlahnya melimpah, maka dengan memilikinya pun tidak akan meningkatkan kekuasaan kita.Sebaliknya, jika suatu hal tersebut jumlahnya sedikit / jarang, maka dengan memilikinya akan meningkatkan kekuasaan kita.

Hal yang Menciptakan KebergantunganKebergantungan akan meningkat jika sumber daya yang Anda kendalikan adalah hal yang sangat penting, langka, dan tidak dapat tergantikan3 hal itu :a. Pentingnya Organisasi secara aktif berupaya menghindari ketidakpastian, sehingga berharap bahwa ada kelompok / individu yang dapat menyerap ketidakpastian itu dan menjadi pengendalian sumber daya yang penting. Ketika kelompok / individu tersebut dianggap penting oleh perusahaan, maka perusahaan bergantung pada mereka, sehingga secara tidak langsung mereka memiliki kekuasaan, meskipun tidaklah amat besarb. Kelangkaan Individu / kelompok yang memiliki keahlian unik dan dibutuhkan bagi banyak orang akan menimbulkan ketergantungan terhadapnya. Contohnya : Ferruccio Lamborghini yang menjadi orang satu-satunya di Italia yang dapat memperbaiki kendaraan secara manual, menghafalkan, dan kemudian dapat merusaknya kembali sehingga ia memiliki kunci pentingc. Tidak tergantikan Semakin sedikit yang dapat menggantikan dengan layak suatu sumber daya, maka semakin besar pula pengendalian kekuasaan yang dimiliki oleh sumber daya tersebut

Kekuasaan Taktik ( power tactic ) Adalah cara-cara dimana individu akan menerjemahkan kekuasaan yang mendasari ke dalam tindakan-tindakan yang spesifik. Sembilan (9) pengaruh taktik yang berbeda :1. Legitimasiberdasarkan posisi wewenang / menyampaikan permintaan yang sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi2. Bujukan yang rasional *Menyajikan argument-argumen yang logis dan bukti-bukti nyata untuk memperlihatkan bahwa sebuah permintaan tersebut wajar3. Daya tarik yang menjadi sumber inspirasi *Mengembangkan komitmen secara emosional yang menrik bagi sasaran nilai, kebutuhan, pengharapan, dan aspirasi4. Konsultasi *Meningkatkan dukungan kepada sasaran dengan melibatkannya dalam memutuskan implementasi rencana5. PertukaranMemberikan imbalan kepada target dengan manfaat / keuntungan sebagai pertukaran karena telah mengikuti permintaan6. Daya tarik pribadiMeminta kepatuhan yang didasarkan pada persahabatan atau kesetiaan7. MenjilatDengan membuat bujukan, pujian, atau perilaku ramah sebelum membuat permintaan8. TekananDengan menggunakan peringatan, permintaan yang diulang-ulang, dan ancaman9. Koalisi Membuat daftar tujuan / dukungan dari orang lain untuk membujuk target agar menyetujuinya

*taktik ini lebih cenderung menjadi yang sangat efektif, terutama para hadirin sangat tertarik pada hasil / proses pengambilan keputusan

Taktik kekuasaan yang lebih disukai yang dapat mempengaruhi arah :

Pengaruh ke AtasPengaruh ke BawahPengaruh Lateral

Bujukan secara Rasional Bujukan secara rasional Daya tarik yang memberikan inspirasi Tekanan Konsultasi Menjilat Pertukaran Legitimasi Bujukan secara rasional Konsultasi Menjilat Pertukaran Legitimasi Daya tarik pribadi Koalisi

Faktor lain yang mempengaruhi efektivitas dari pengaruh, meliputi urutan taktikdiawali dengan taktik yang lebih lunak yang berdasar kekuasaan pribadi, bila ggal dapat beralih ke taktik yang lebih keras keahlian seseorang dalam menggunakan taktik,orang-orang di Negara berbeda lebih memilih kekuasaan taktik yang berbeda. Contoh :AS lebih memilih taktik imbauan rasional, di Cina lebih memilih taktik koalisi budaya organisasiorang yang sesuai dengan budaya organisasi akan cenderung memperoleh lebih banyak pengaruh (berpengaruh) karena mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam bagian yang dianggap sangat penting bagi keberhasilan (berkompeten)

Kemampuan Berpolitik Merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan segala cara untuk mendorong tujuan dari seseorang Kemampuan berpolitik adalah yang lebih efektif dari taktik-taktik berpegaruh lainnya Lebih efektif bila pertaruhannya tinggi Kemampuan berpolitik dapat mengerahkan pengaruh tanpa dideteksi oleh orang lain Ketika organisasi dijalankan dengan aturan secara terbuka dan adil, bebas dari yang diunggulkan / bias, maka kemampuan politik secara negative (-) dikaitkan dengan peringkat kinerja

Bagaimana Kekuasaan dapat Memengaruhi Orang-Orang Kekuasaan tersebut dapat merusak dan ada buktinya. Bukti-bukti menyatakan bahwa kekuasaan akan mengerahkan orang untuk menempatkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan orang lain. Riset menyarankan bahwa kekuasaan tidak hanya dapat mengarahkan orang untuk menitikberatkan pada kepentingan mereka sendiri karena mereka mampu, tetapi juga karena dapat membebaskan orang untuk berfokus ke arah dalam, dan menuju ke tempat yang beratnya lebih tinggi pada tujuan dan kepentingan mereka. Orang-orang dengan kekuasaan tersebut lebih cenderung untuk mengambil keputusan yang menguntungkan kepentingan dirinya sendiri ketika berhadapan dengan risiko moral (seperti ketika para manajer dana lindung nilai mengambil risiko yang lebih besar dengan uang dari orang lain karena mereka diberikan ambalan atas keuntungan tetapi dikenakan sanksi lebih sedikit bila terjadi kerugian). Kekuasaan juga mengarahkan pada pengambilan keputusan yang terlalu percaya diri. Kekuasaan memiliki beberapa efek mengganggu yang penting terhadap kita:1. Efek berbahaya dari kekuasaan bergantung pada kepribadian seseorang. Jika kita memiliki kepribadian cemas, maka kekuasaan tidak akan merusak kita karena kita kurang memikirkan untuk menggunakan kekuasaan agar menguntungkan kita. 1. Efek merusak dari kekuasaan dapat dikurangi oleh sistem organisasi. 1. Memaafkan, tetapi kita memiliki kekuatan untuk menumpulkan efek negatif dari kekuasaan. 1. mereka yang memiliki kekuasaan yang kecil mengambil dan menyalahgunakan kekuasaan kecil yang mereka miliki. Orang-orang yang cenderung menyalahgunakan kekuasaan adalah mereka yang memiliki status yang rendah ingin memperoleh kekuasaan. Bagaimana ini bisa terjadi? Mereka yang memiliki status rendah akan merasa terancam, dan ketakutan ini digunakan dalam cara yang negatif jika kekuasaan diberikan kepada mereka. Kekuasaan akan memberikan energi dan mengarahkan pada pendekatan motivasi (semakin termotivasi mencapai tujuan). Hal ini juga dapat mendorong motivasi orang untuk membantu orang lain. Salah satu penelitian menemukan, sebagai contoh, bahwa nilai dari membantu orang lain hanya diterjemahkan ke dalam perilaku kerja aktual ketika orang merasakan kekuasaan.

Pelecehan Seksual: Kekuasaan yang Tidak Seimbang di Tempat Kerja Didefinisikan sebagai segala aktivitas yang tidak diinginkan atas keadaan seksual yang memengaruhi pekerjaan seorang individu dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman. Organisasi pada umumnya membuat kemajuan dengan membatasi bentuk nyata pelecehan seksual. Pelecehan seksual meliputi sentuhan fisik yang tidak diinginkan, permintaan kencan yang berulang ketika telah dijelaskan bahwa orang tersebut tidak tertarik, dan ancaman yang memaksa bahwa seseorang akan kehilangan pekerjaannya apabila menolak sebuah proposisi seksual. Sebagian besar riset menjelaskan bahwa konsep kekuasaan penting untuk memahami pelecah seksual. Hal ini mungkin benar apakah pelecehan berasal dari supervisor, rekan sekerja, atau pekerja. Pelecehan seksual lebih cenderung terjadi ketika terdapat perbedaan kekuasaan yang besar. Wanita yang memiliki jabatan tinggi dalam oraganisasi dapat juga mengalami pelecehan seksual dari para pria yang memiliki posisi jabatan yang lebih rendah, meskipun situasi ini tidak mendapatkan perhatian yang hamper sama banyaknya dengan pelecehan oleh atasan atau supervisor. Perihal kekuasaan, para pekerja meremehkan wanita dengan menyoroti gender secara stereotip tradisional yang mencerminkan secara negatif terhadapnya, biasanya dalam upaya untuk memperoleh kekuasaan atasnya atau untuk meminimalkan perbedaan kekuasaan. Pelecehan seksual dapat mendatangkan malapetaka bagi organisasi, bukan untuk menyebutkan para korban mereka sendiri, tetapi hal ini dapat dihindari. Beberapa cara yang dilakukan oleh para manajer agar dapat melindungi diri mereka sendiri dan para pekerja mereka dari pelecehan seksual:1. Memastikan suatu kebijakan aktif yang mendefinisikan apa yang merupakan pelecehan seksual.1. Meyakinkan para pekerja bahwa mereka tidak akan berhadapan dengan pembalasan jika mereka menyampaikan keluhan.1. Menginvestigasi seluruh keluhan, dan memberitahukan kepada departemen hukum dan sumber daya manusia.1. Memastikan para pelanggar diberikan kedisplinan atau diberhentikan.1. Menetapkan seminar-seminar di perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan dari para pekerja atas persoalan pelecehan seksual. Para manajer memiliki tanggung jawab untuk melindungi para pekerja mereka dari lingkungan kerja yang tidak nyaman, tetapi juga perlu untuk melindungi diri mereka sendiri. Jika para penyelidik meyakini bahwa manajer telah mengetahui mengenai pelecehan, baik manajer maupun perusahaan akan diminta pertanggungjawabannya.

Politik: Kekuasaan Beraksi Definisi dari Politik Organisasi Perlaku berpolitik dalam organisasi terdiri atas aktivitas-aktivitas yang tidak dipersyaratkan sebagai bagian dari peranan formal individu tetapi yang memengaruhi, atau berupaya untuk memengaruhi, distribusi dari keuntungan dan kerugian di dalam organisasi.

Realitas Politik Wawancara dengan para manajer yang berpengalaman menunjukkan bahwa sebagian besar meyakini perilaku berpolitik merupakan bagian utama dari keberlangsungan organisasi. Banyak manajer yang melaporkan beberapa penggunaan dari perilaku politik etis dan diperlukan, sepanjang tidak membahayakan orang lain secara langsung. Organisasi terdiri atas para individu dan kelompok dengna nilai, tujuan, dan kepentingan yang berbeda-beda. Hal ini mengatur potensi konflik atas alokasi dari sumber daya yang terbatas, seperti anggaran departemen, ruang, tanggung jawab proyek, dan penyesuaian gaji. Mungkin faktor-faktor yang paling penting yang mengarah pada politik di dalam organisasi adalah realisasi bahwa sebagian besar dari kenyataan digunakan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas terbuka untuk diinterpretasikan. Keputusan yang paling penting harus diambil dalam keadaan yang tidak pasti, di mana kenyataan sangat jarang objektif sepenuhnya dan oleh karenanya terbuka untuk diintepretasikan, orang-orang di dalam organisasi akan menggunakan setiap pengaruh yang mereka mampu untuk mencemari kenyataan demi mendukung tujuan dan kepentingan mereka.

Penyebab dan Konsekuensi dari Perilaku Politik Faktor-Faktor yang Memberikan Kontribusi bagi Perilaku Politik Tidak semua kelompok atau organisasi berpolitik yang merata. Dalam organisasi yang sama, sebagai contoh, bermain politik itu terbuka dan merajalela, sedangkan politik lainnya hanya sedikit berperan dalam memengaruhi hasil. Penelitian dan observasi terbaru telah mengidentifikasikan sejumlah faktor yang terlihat untuk mendorong perilaku politik.Faktor-Faktor Individu Pengawasan diri sendiri yang tinggi Tempat kendali secara internal Kepribadian Mach yang tinggi Investasi organisasional Alternatif pekerjaan yang dipandang Ekspektasi atas keberhasilanFaktor-Faktor Organisasi Realokasi sumber daya Peluang promosi Kepercayaan yang rendah Peranan yang tidak jelas Sistem evaluasi kinerja yang tidak jelas Pelaksanaan pemberian imbalan yang tidak berisiko Pengambilan keputusan secara demokratis Tekanan kinerja yang tinggi Para manajer senior yang mementingkan diri sendiriPerilaku PolitikRendahTinggiHasil Dikehendaki Imbalan Hukuman yang dihindariFaktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Politik

Faktor-Faktor Individu Pada level individu, para peneliti telah mengidentifikasi sifat-sifat kepribadian tertentu, kebutuhan, dan faktor-faktor lain biasanya berkaitan dengan perilaku politik. Faktor-Faktor Organisasi Meskipun kita mengakui bahwa peran individual dapat terjadi, bukti-bukti yang lebih kuat menunjukkan bahwa situasi-situasi dan budaya tertentu dapat mempromosikan politik. Secara spesifik, ketika sumber daya sebuah organisasi mengalami penurunan, ketika pola sumber daya yang ada berubah, dan ketika terdapat peluang untuk promosi, maka bermain politik akan lebih bermunculan.

Bagaimana Orang-Orang Memberikan Tanggapan terhadap Politik Organisasi Dalam beberapa survey yang sebagian besar di lakukan di Amerika, menunjukkan bahwa hubungan antara politik dengan organisasi mengindikasikan adanya perasaan tertekan pada para pekerja. Mereka tertekan karena merasa ketinggalan saat bersaing pada kancah politik dibanding dengan yang lebih aktif pada bidang politik. Sehingga politik dapat menyebabkan penurunan kinerja, mungkin pekerja menganggap bahwa bidang politik tidak adil dan menurunkan motivasi kerja mereka. Pelaporan naiknya tingkat penderitaan pekerja menyebabkan ketidakjelasannya politik yang terjadi dalam organisasi. Tiga (3) kualifikasi politik di tempat kerja:1. Kinerja dan politik menjadi sesuatu yang moderat pada sebuah organisasi. Ketika pemahaman pekerja tentang politik baik, maka akan meningkatkan kinerja pada organisasi karena mereka menganggap politik adalah sebuah peluang. Tetapi, ketika pemahaman pekerja tentang politik rendah, maka mereka akan menganggap politik sebagai ancaman sehingga menurunkan kinerja mereka pada organisasi tersebut.2. Politik juga sebagai sesuatu yang moderat pada kepemimpinan beretika. Penelitian mengemukakan bahwa pekerja pria lebih responsif terhadap kepemimpinan dari pada pekerja wanita.3. Munculnya rasa tertekan para pekerja yang disebabkan oleh politik, Akan menimbulkan adanya perilaku penolakan (defensive) yaitu, perilaku untuk menghindari tindakan, penyalahan, dan perubahan.

Komponen sikap pekerja terhadap politik:

Manajemen Kesan Merupakan suatu proses individu berupaya untuk mengendalikan kesan lainnya yang membentuk mereka. Ketika orang terlibat dalam manajemen kesan mereka mungkin saja akan mengirimkan pesan yang salah yang mungkin saja benar bila disampaikan pada kondisi lainnya. Contoh, saat perusahaan memutuskan memasang iklan, mungkin saja dapat meningkatkan penjualan pada perusahaan. Namun, jika salah dalam penyajian maka akan menyebabkan biaya tinggi harus ditanggung perusahaan. Orang-orang tidak menyukai merasakan bahwa orang lain akan memanipulasi mereka melalui manajemen kesan, sehingga taktik tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Pada beberapa kajian, manajemen kesan terbagi menjadi dua kriteria.1. Wawancara yang berhasil; Menggunakan manajemen kesan untuk hasil yang lebih baik pada wawancara. Manajemen kesan digunakan untuk menitikberatkan promosi kemampuan mereka. Kompetensi lebih ditonjolkan Memuji pewawancara dan menyesuaikan pendapatnya2. Peringkat kinerja; Memuji supervisor untuk mendapat peringkat kinerja lebih tinggi. Mempromosikan diri agar naik jabatan, akan mendapat penilaian kinerja lebih rendah. Kemampuan politik mempengaruhi penerapan manajemen kesan.

Etika dalam Perilaku Berpolitik Manajemen kesan kadang kala menyebabkan kita memberikan informasi yang menyimpang untuk memperoleh kesan yang menyenangkan. Hal itu merupakan suatu kebohongan fatal apabila digunakan dalam suatu organisasi untuk mendapatkan suatu kesan karena telah menyalahi etika yang berlaku. Keterkaitan etika dan politik sangat erat karena politik tanpa etika tentunya akan melahirkan dampak negatif yang tersistematis. Terkadang kemampuan politik untuk melakukan manajemen kesan dilakukan agar dapat mencapai target yang diinginkan. Padahal dalam setiap ruang dan waktu terdapat batasan perilaku manusia yang dirumuskan dalam sebuah tata nilai berkehidupan. Penanaman etikalah yang perlu diindahkan oleh semua pelaku politik tanpa terkecuali. Bagaimanapun juga, praktek politik tidak akan pernah mencapai posisi ideal jika melupakan prinsip-prinsip etika. Etikalah yang akan mengarahkan kearah yang lebih baik karena etika akan berperan sebagai pengendali setiap gerak langkah.

Memetakan Karier Politik Anda Politik terkadang bisa disuatu organisasi jika digunakan dengan cara yang benar. Politik dapat menunjang karier dalam perusahaan atau organisasi. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menerapkan ini adalah menjawab pertanyaan berikut;1. Karier dalam organisasi sudah sampai level mana?2. Apa yang menjadi ambisi dalam mencapai karier?3. Apakah passion anda?4. Sudah sejauh mana usaha anda untuk meraihnya?5. Siapa yang memiliki kekuasaan untuk dapat membantu anda mencapai tujuan?6. Bagaimana hubungan anda dengan orang tersebut? Pada poin keenam dapat dijawab menggunakan peta politik yang menggambarkan hubungan anda dengan orang-orang dalam organisasi dan menilai seberapa besar peluang anda saat menggunakan mereka dalam berpolitik.

KesimpulanPolitik dan kekuasaan seharusnya digunakan untuk mengelola suatu organisasi sangat menentukan arah dari organisasi yang bersangkutan. Kaitan antara organisasi, politik, dan kekuasaan menunjukkan adanya pengaruh kuat dari politik, kekuasaan dari dominant coalition di suatu organisasi menjadikan kasus dan masalah yang menghalangi organisasi dapat diatasi.

Perilaku Organisasi| Iva Nike Rikha Paranti Bentar Wibisono(Stephen Robbins & Timothy Judge / Edisi 16)3