Bab 1,2,3,4,5

17
1 BAB I GAMBARAN UMUM SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO A. Sejarah Perkembangan Sekolah Semua yang ada di dunia ini tidak lepas dari sejarah perkembangan, tidak pula SMA Muhammadiyah Purworejo juga mempunyai sejarah hingga menjadi sebuah lembaga pendidikan formal seperti sekarang ini. Pada awalnya kemunculannya SMA Muhammadiyah Purworejo hanyalah sebuah “Perguruan Muhammadiyah“ yang didirikan oleh Bapak H. M. Daromi Irdjas SH, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1978. Pada awal berdiri, status dari lembaga pendidikan ini masih “terdaftar”. Sejak lembaga pendidikan ini berdiri peminat yang ingin masuk sekolah ini sudah banyak, tetapi banyak peminat yang akhirnya tidak tertampung. Dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia nama “ Perguruan Muhammadiyah “ yang merupakan cikal bakal dari SMA Muhammadiyah, mulai berganti nama pada tahun 1995 dengan status “disamakan” menjadi “SMA Muhammadiyah”. Hal ini sesuai dengan keputusan menteri pendidikan dan kurikulum 1994. B. Model Pelaksanaan Pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan di SMA Muhammadiyah Purworejo yaitu Tanya Jawab, Diskusi, dan Penugasan. Tetapi yang sering digunakan adalah Tanya jawab dan penugasan, karena disesuaikan dengan kondisi siswa. Model pembelajaran penugasan sering dilakukan dengan tujuan agar siswa bisa lebih paham dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. C. Letak dan Kondisi Sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Purworejo, mempunyai dua buah bangunan yang dipakai untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Untuk kampus I terletak di Jl. KH. A. Dahlan 8 Purworejo dan kampus II terletak di Jl. Kyai Brengkelan Purworejo. Kedua kampus ini sangat mudah terjangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. 1. Struktur Organisasi Sekolah Struktur organisasi di SMA Muhammadiyah Purworejo yang terletak di Jl. Kyai Brengkelan Purworejo adalah sebagai berikut : 1) Kepala Sekolah 2) BP 3) Kepala Urusan Tata Usaha 4) Wakasek Kurikulum 5) Wakasek Kesiswaan 6) Wakasek Sarana dan Prasarana 7) Wakasek Humas 8) Guru-guru SMA Muhammadiyah Purworejo

Transcript of Bab 1,2,3,4,5

Page 1: Bab 1,2,3,4,5

1

BAB I

GAMBARAN UMUM SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

A. Sejarah Perkembangan Sekolah

Semua yang ada di dunia ini tidak lepas dari sejarah perkembangan, tidak pula SMA

Muhammadiyah Purworejo juga mempunyai sejarah hingga menjadi sebuah lembaga

pendidikan formal seperti sekarang ini. Pada awalnya kemunculannya SMA Muhammadiyah

Purworejo hanyalah sebuah “Perguruan Muhammadiyah“ yang didirikan oleh Bapak H. M.

Daromi Irdjas SH, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1978.

Pada awal berdiri, status dari lembaga pendidikan ini masih “terdaftar”. Sejak

lembaga pendidikan ini berdiri peminat yang ingin masuk sekolah ini sudah banyak, tetapi

banyak peminat yang akhirnya tidak tertampung. Dengan semakin berkembangnya dunia

pendidikan di Indonesia nama “ Perguruan Muhammadiyah “ yang merupakan cikal bakal

dari SMA Muhammadiyah, mulai berganti nama pada tahun 1995 dengan status

“disamakan” menjadi “SMA Muhammadiyah”. Hal ini sesuai dengan keputusan menteri

pendidikan dan kurikulum 1994.

B. Model Pelaksanaan Pembelajaran

Model Pembelajaran yang digunakan di SMA Muhammadiyah Purworejo yaitu

Tanya Jawab, Diskusi, dan Penugasan. Tetapi yang sering digunakan adalah Tanya jawab

dan penugasan, karena disesuaikan dengan kondisi siswa. Model pembelajaran penugasan

sering dilakukan dengan tujuan agar siswa bisa lebih paham dengan materi yang telah

disampaikan oleh guru.

C. Letak dan Kondisi Sekolah

Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Purworejo, mempunyai dua buah

bangunan yang dipakai untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Untuk kampus I

terletak di Jl. KH. A. Dahlan 8 Purworejo dan kampus II terletak di Jl. Kyai Brengkelan

Purworejo. Kedua kampus ini sangat mudah terjangkau, baik dengan kendaraan pribadi

maupun dengan kendaraan umum.

1. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi di SMA Muhammadiyah Purworejo yang terletak di Jl. Kyai

Brengkelan Purworejo adalah sebagai berikut :

1) Kepala Sekolah

2) BP

3) Kepala Urusan Tata Usaha

4) Wakasek Kurikulum

5) Wakasek Kesiswaan

6) Wakasek Sarana dan Prasarana

7) Wakasek Humas

8) Guru-guru SMA Muhammadiyah Purworejo

Page 2: Bab 1,2,3,4,5

2

Keterangan :

Kepala sekolah mempunyai hubungan vertikal dengan BP3.

Kepala sekolah mempunyai hubungan horizontal dengan kepala urusan TU dan

Wakasek sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Kepala sekolah mempunyai hubungan horizontal langsung dengan guru-guru yang

mengajar di SMA Muhammadiyah Purworejo.

Kepala sekolah mempunyai hubungan horizontal dengan siswa-siswa yang belajar di

SMA Muhammadiyah Purworejo melalai guru bidang studi dan wali kelas.

2. Keadaan Fisik Bangunan

Keadaan fisik bangunan cukup memadai, berbagai macam bangunan diantaranya

adalah sebagai berikut :

Jumlah guru menurut bidang studinya di SMA Muhammadiyah Purworejo ada 35

orang, yaitu :

Adapun jumlah siswa di SMA Muhammadiyah Purworejo sebagai berikut :

a. Kelas X yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 146 siswa.

b. Kelas XI yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 148 siswa.

c. Kelas XII yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 114 siswa.

3. Pengaturan Personalia

a. Gedung : 1 buah.

b. Ruang kelas : 13 ruang.

c. Ruang kepala sekolah : 1 ruang.

d. Ruang wakasek : 1 ruang

e. Ruang guru : 1 ruang.

f. Ruang TU : 1 ruang.

g. Ruang UKS : 2 ruang.

h. Ruang Keterampilan : 5 ruang.

i. Ruang komputer : 1 ruang.

j. Ruang rapat : 1 ruang.

k. Dapur : 1 ruang

l. Ruang perpustakaan : 1 ruang.

m. Koperasi : 1 ruang.

k. Musholla : 1 buah.

l. Ruang tamu : 1 ruang.

m. Dapur : 2 buah.

n. Tempat parkir : 2 buah.

o. Kamar kecil siswa : 6 kamar.

p. Kamar kecil guru : 2 kamar.

q. Laboratorium : 3 buah.

r. Ruang Osis : 1 buah

s. Ruang BP : 2 ruang.

t.

1) Al-Islam : 4 orang.

2) Bahasa Inggris : 3 orang.

3) Matematika : 3 orang.

4) Fisika : 2 orang.

5) Bahasa Indonesia : 2 orang.

6) Biologi : 2 orang.

7) Kimia : 2 orang.

8) PPKn : 1 orang.

9) Sejarah : 1 orang.

10) Geografi : 1 orang.

11) Pendidikan seni : 1 orang.

12) BP/BK : 2 orang.

13) Sosiologi : 2 orang.

14) Ekonomi : 2 orang.

15) Penjaskes : 1 orang.

16) Keterampilan : 4 orang.

17) Tapak suci : 1 orang.

18) TIK : 1 orang.

Page 3: Bab 1,2,3,4,5

3

Kepala sekolah bertugas dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan

yang ada di sekolah antara lain :

a. Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar

Program tahunan berdasarkan kalender pendidikan

Pembagian tugas guru

Penyusunan jadwal pelajaran

Pencapaian target dan daya serap kurikuler

Pembuatan SP dan SPP

b. Mengatur pelaksanaan Evaluasi

Cara pembuatan tes dan penilaian / pembuatan kisi-kisi

Pelaksanaan ulangan harian, ulangan semester,UAS dan UAN

Monitoring / supervisi guru yang sedang mengajar di kelas

c. Mengatur pelaksanaan penunjang proses belajar mengajar

Pelaksanaan program BP dan BK

Pelaksanaan koperasi sekolah

Pelaksanaan perpustakaan sekolah

Peningkatan mutu guru

Wiyata mandala dan ketahanan sekolah

Ketata usahaan sekolah

Sumber dana

4. Pengaturan Sarana dan Prasarana

Pengaturan sarana dan prasarana pelajaran cukup memadai dengan dibantu

oleh tenaga pendidik dan tenaga bukan pendidik.

a. Tenaga pendidik terdiri dari:

b. Tenaga bukan pendidik terdiri dari : 13 orang

c. Perpustakaan

5. Penyimpanan Data dan Arsip

Penyimpanan data dan arsip sekolah semuanya disimpan di sekolah :

a. Arsip Bidang Pengajaran

Buku Leger : buku yang digunakan untuk mencatat nilai-nilai dari siswa, yang

mereka terima seluruh bidang studi.

Buku Induk Siswa : buku yang digunakan untuk mencatat identitas siswa yang

belajar di sekolah bersangkutan.

Buku Kemajuan Siswa : buku yang digunakan untuk mencatat siswa yang hadir

dan tidak hadir tiap hari dan mencatat materi-materi pelajaran tiap pertemuan.

b. Arsip Bidang Perpustakaan

Guru laki-laki : 6 orang

Guru laki-laki GTT : 9 orang

Guru perempuan : 5 orang

Guru perempuan GTT : 8 orang

Guru yayasan : 9 orang

Guru bantu : 5 orang

Page 4: Bab 1,2,3,4,5

4

Buku paket

Buku induk anggota perpustakaan

Buku inventaris

Buku klasifikasi buku perpustakaan

Kartu anggota perpustakaan

Grafik pinjaman buku

c. Arsip Bidang Tata Usaha

Buku agenda yang berisi surat masuk dan surat keluar.

d. Arsip Bidang Keuangan

Buku harian : untuk mencatat uang yang masuk dan yang keluar.

Buku tabelaris.

6. Pengaturan Keuangan

a. Pengaturan keuangan di SMA Muhammadiyah purworejo ditangani oleh :

Bendahara Sekolah

Urusan sarana dan prasarana

Humas

b. Jenis keuangan atau dana yang menjadi kewajiban siswa adalah :

SPP

Uang pembinaan

Uang jariyah

Uang UAS dan UAN

Iuran OSIS dan lain-lain

Bantuan perbaikan dan peralatan

Adapun cara pembayaran diatur sebagai berikut :

Uang SPP dibayar paling lambat tanggal 10, sedangkan uang yang lain sesuai dengan

batasan-batasan lebih lanjut.

c. Penggunaan uang dana, uang dana yang berasal dari siswa digunakan untuk

memenuhi segala kebutuhan yang ada kaitanya dengan proses belajar mengajar

antara lain :

Pembelian perlengakapan kelas.

Honorarium tenaga kerja / karyawan guru.

Keperluan luar sekolah yang masih berkaitan dengan keperluan sekolah.

Cadangan bila ada keperluan mendadak.

7. Tata Tertib Sekolah

Tata tertib sekolah bukan hanya kelengkapan sekolah saja, akan tetapi

merupakan bagian dan kehidupan pelajar dan merupakan kebutuhan pelajar itu sendiri

dalam taraf pembentukan diri pribadi yang baik.

Untuk itulah disususn pedoman tata tertib siswa SMA Muhammadiyah sebagai

berikut :

a. Kegiatan Intra Kurikuler

1) Waktu pelajaran berlangsung

Page 5: Bab 1,2,3,4,5

5

Siswa datang ke sekolah sebelum pelajaran dimulai.

Siswa memasuki ruang kelasnya masing - masing dengan terib dan teratur.

Siswa harus siap di kelasnya masing-masing pada waktu pelajaran dimulai.

Sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran berakhir, berdoa bersama

dipimpin oleh salah satu siswa.

Sebelum pelajaran dan sesudah pelajaran berakhir ucapkan salam.

Siswa yang datang terlambat wajib lapor keguru piket.

2) Waktu tidak ada pelajaran.

Pada jam istirahat siswa berada di luar kelas.

Pada jam pelajaran kosong siswa lapor pada guru piket.

Pada jam bebas, siswa tidak boleh ramai atau gaduh dan tidak boleh

meninggalkan halaman sekolah.

3) Waktu meninggalkan Sekolah

Siswa pulang/meninggalkan sekolah setelah jam pelajaran/sekolah usai.

Pulang sebelum waktunya siswa wajib minta ijin kepada guru piket.

Siswa berhalangan hadir harus ada surat dari orang tua wali.

4) Kegiatan Ekstrakurikuler

Setiap siswa wajib menjadi anggota OSIS.

Setipa siswa sesuai dengan minat bakat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

yang diselenggarakan sekolah.

5) Upacara bendera

Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera yang diadakan di sekolah.

Setiap siswa wajib menjaga agar pelaksanaan upacara berjalan dengan tertib,

hikmat dan lancar.

Setiap siswa wajib mengenakan seragam upacara yang telah ditentukan sesuai

kapan waktunya upacara.

6) Lain-lain

Siswa wajib berpakaian sesuai dengan ketentuan sekolah.

a. Senin : Abu-abu Putih

b. Selasa : Abu-abu Putih

c. Rabu : Hijau Putih

d. Kamis : Hijau Putih

e. Jumat : Pramuka

f. Sabtu : Pramuka

Siswa wajib menjaga nama baik sekolah, baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

Siswa tidak dibenarkan membawa/menghisap rokok di sekolah.

Siswa tidak dibenarkan membawa barang terlarang, misalnya: senjata tajam,

narkoba, miras, buku/gambar porno, dan alat-alat asusila.

Siswa tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang menggangu ketertiban

sekolah.

Page 6: Bab 1,2,3,4,5

6

Segala sesuatu yang tidak/belum disebutkan dalam tata tertib sekolah dapat

diatur lebih lanjut.

D. Usaha Sekolah Meningkatkan Kualitas

1. Kemajuan Hasil Belajar

Hasil proses belajar mengajar di SMA Muhammadiyah Purworejo dapat

dikatakan berhasil dengan baik, sebab hampir setiap tahunnya meluluskan 95% dari

peserta ujian. Demikian pula pada kenaikan kelas setiap tahunnya. Sebagian besar

lulusan SMA Muhammadiyah Purworejo melanjutkan ke Perguruan Tinggi baik negeri

maupun swasta. Dari berbagai catatan ternyata banyak siswa yang diterima di wilayah

Jawa Timur. Untuk periode 1992/1993 terdapat dua siswa yang masuk Perguruan

Tinggi Negeri melalui jalur PMDK yaitu di Universitas Diponegoro Semarang dan

Universitas Soedirman Purwokerto.

2. Kemajuan Organisasi Siswa

Terdapat dua organisasi yang ada di SMA Muhammdadiyah Purworejo yaitu

OSIS dan IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah).

a. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

1) Tujuan OSIS

Memupuk dan menerapkan kehidupan pancasila serta semangat idealism.

Memupuk keterampilan kepemimpinan bagi pengurus dan pengelola organisasi

dengan baik.

Menanamkan kesadaran pengurus OSIS akan tugas dan fungsinya sebagai

penghimpun apresiasi, minat, bakat dan kewajiban anggota dalam proses

pendidikan di dalam sekolah.

Menempatkan pengurus OSIS pada profesinya yaitu siswa sebagai obyek dan

sekaligus sebagai binaan.

Memupuk keterampilan dan kemampuan pengurus OSIS agar dapat menyusun

program kerja organisasi.

2) Peserta

Peserta OSIS terdiri dari pengurus OSIS dan semua siswa yang ada di SMA

Muhammadiyah Purworejo.

3) Pelaksana

Pada kegiatan ini meliputi kepala sekolah dan Majelis pembimbing OSIS.

4) Waktu

Untuk waktu disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan diadakan

secara bertahap serta dilaksanakan selam 1 tahun.

5) Materi Berisi

Teknik berorganisasi

Teknik menyusun program

Metode dan cara penyelenggraan

Penghayatan dan pengamalan pancasila

Page 7: Bab 1,2,3,4,5

7

Disiplin dan Tata tertib

b. Ikatan Remaja Muhammadiyah

Ikatan Remaja Muhammadiyah di SMA Muhammadiyah Purworejo

kepengurusannya sama dengan OSIS, artinya semua pengurus OSIS adalah pengurus

IRM. Kegiatan IRM difokuskan pada kegiatan kerohanian yaitu kegiatan Al Islami,

misalnya pengajian tiap satu bilan sekali pada minggu pertama, perayaan hari-hari

besar agama dan lain-lain. Kegiatan IRM diadakan dilingkungan sendiri.

3. Partisipasi dalam Pengabdian Masyarakat

Partisipasi dalam pengabdian masyarakat ada hubungnya dengan kemajuan

siswa SMA Muhammadiyah Purworejo terarah pada kegiatan wisata remaja. Rencana

penyelenggraan pengabdian masyarakat disusun oleh OSIS dan dibimbing oleh pembina

OSIS dan guru dengan persetujuan Kepala Sekolah.

4. Kegiatan Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan intra

kurikuler untuk mendalami pelajaran yang telah dipelajari siswa melalui mata

pelajarana program ini. Kegiatan kokurikuler ini dapat dilakukan secara individual

maupun kelompok, kegiatan individual dilaksanakan untuk mengembangkan sikap

percaya diri sendiri, sedangkan kegiatan kelompok dimaksudkan untuk

mengembangkan sikap gotong-royong dan latihan kepemimpinan. Kegiatan ini

dilakukan secara kelompok untuk mengatasi keterbatasan pembina. Adapun jenis

kegiatan yang ada antara lain:

a. Pramuka e. Pecinta Alam i. Otomotif

b. Komputer f. Drama j. Kecantikan

c. Tapak suci g. Mading k. Busana

d. Drumband h. Teater

Dalam hal pelaksanaan kegiatan kokurikuler harus memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

a. Kegiatan kokurikuler harus mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan intra

kurikuler.

b. Kegiatan kokurikuler tidak boleh memberatkan siswa.

c. Kegiatan kokurikuler tidak boleh memberatkan biaya orang tua.

Pelaksanaan tugas kokurikuler harus disertai sistem administrasi yang teratur,

monitoring kegiatan siswa dan memberikan penilaian objektif.

Page 8: Bab 1,2,3,4,5

8

BAB II

KEGIATAN PEMBELAJARAN

DI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

1. Pendidikan Matematika

Wahyu Andista

A. Rencana Pembelajaran

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di SMA Muhammadiyah Purworejo,

kami mahasiswa PPL dari jurusan Matematika Annas Majid Hidayat, Andi Suripto,

Wahyu Andista terbih dahulu rapat bersama Guru SMA Muhammadiyah yang mengurusi

PPL yaitu Bapak Bambang Suyanto, B.A.

Pada rapat itu dibahas kelas-kelas yang akan diampu oleh masing-masing

praktikan. Annas Majid Hidayat diberi tugas untuk mengajar kelas XI IPS 1 yang diampu

oleh guru pamong Bapak Sumarjo, S.Pd; Andi Suripto diberi tugas untuk mengajar kelas

XI IPS 2 yang diampu oleh guru pamong Bapak Sumarjo, S.Pd; Wahyu Andista diberi

tugas untuk mengajar kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 yang diampu oleh guru pamong Ibu

Titik Widayanti, S.Pd.

Hari berikutnya membahas perangkat-perangkat yang harus dibuat sebelum

melakukan pembelajaran di kelas. Dalam praktik pengalaman lapangan, para mahasiswa

praktikan dituntut untuk mampu merencanakan kegiatan pengajaran sebelum terjun

langsung untuk praktik mengajar. Kesiapan tersebut diwujudkan dalam pembuatan

perangkat pembelajaran yang meliputi Program Tahunan, Rincian Minggu Efektif,

Distribusi Alokasi Waktu, Program Semester, Pemetaan Standar Isi, Silabus, Rancangan

Penilaian, Rancangan Kriteria Penilaian, KKM, RPP, Kisi-kisi soal ulangan harian dan

soal evaluasi.

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah

dituangkan di dalam silabus, sebelum mengajar terlebih dahulu harus menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam

melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan atau lapangan untuk setiap

Kompetensi Dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal

yang langsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian

penguasaan suatu Kompetensi Dasar.

Page 9: Bab 1,2,3,4,5

9

Dalam penyusunan rencana pembelajaran ini, kami berpedoman pada kurikulum

yang berlaku yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan). Adapun komponen-

komponen yang terdapat dalam rencana pembelajaran yang kami susun terdiri dari:

1. Standar Kompetensi

Cakupan materi yang terkandung dalam setiap standar kompetensi cukup luas dan

terkait dengan konsep yang ada dalam suatu mata pelajaran. Standar kompetensi ini

memuat tujuan umum yang hendak dicapai pada pokok bahasan yang akan diajarkan.

2. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar ini merupakan tujuan umum yang telah dirinci dan yang akan

hendak dicapai pada setiap subbahasan yang akan diajarkan. Penyusunan kompetensi

dasar ini berdasarkan subbahasan yang akan disampaikan pada setiap subbahasan yang

akan diajarkan. Penyusunan kompetensi dasar ini berdasarkan pada subbahasan yang

akan disampaikan pada setiap pertemuan.

3. Indikator

Indikator merupakan penjabaran kompetensi dasar secara spesifik yang akan dapat

dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran.

4. TujuanPembelajaran

Merupakan ukuran untuk mengetahui hasil yang dapat dicapai siswa setelah

proses belajar mengajar. Uraiannya sama seperti yang ada dalam indikator.

5. Materi Pembelajaran

Merupakan materi pembelajaran yang dibutuhkan siswa untuk mencapai suatu

kompetensi dasar. Untuk itu perlu disesuaikan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang ingin dicapai.

6. Metode Pembelajaran

Merupakan metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ajar. Metode

yang digunakan harus disesuaikan dengan materi ajar sehingga materi dapat diterima

dengan baik oleh siswa.

7. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. KegiatanAwal

Kegiatan ini meliputi salam, presensi, dan apersepsi. Kami juga mempersiapkan

siswa untuk masuk ke subbahasan, misalnya dengan memberi pertanyaan yang

nantinya berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

B. KegiatanInti

Kegiatan ini berisi langkah-langkah yang telah disusun yang akan dilakukan

selama proses belajar mengajar berlangsung. Kegiatan ini hendaknya dilakukan

secara urut sehingga dalam pelaksanaanya tidak membingungkan. Kegiatan ini

sangat penting karena menentukan tercapainya atau tidak materi pembelajaran

oleh siswa.

C. Penutup

Untuk mengakhiri pembelajaran perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan.

b. Menyimpulkan proses pembelajaran yang telah dilakukan.

10

Page 10: Bab 1,2,3,4,5

10

c. Memberi pesan untuk pertemuan yang akan datang.

d. Salam penutup.

8. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar kami menggunakan buku

paket dan beberapa buku pendukung.

9. Penilaian

Penilaian ini berisi poin-poin khusus untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa dalam memahami materi pelajaran. Penilaian ini harus disesuaikan dengan

indikator yang telah dibuat sebelumnya.

B. PelaksanaanPembelajaran

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Muhammadiyah Purworejo

dilaksanakan tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 25 September 2013. Praktikan

dibimbing oleh guru mata pelajaran Matematika yaitu Titik Widayanti,S.Pd Praktikan

mendapat jatah mengajar dua kelas yaitu kelas Xl IPS 3 dan kelas XI IPS 4. Dalam satu

minggu, kelas XI IPS 3 terdapat 2 kali pertemuan dan kelas XI IPS 4 terdapat 2 kali

pertemuan. Masing-masing pertemuan selama 2X45 menit. Total mengajar oleh praktikan

yaitu 12 kali pertemuan ditambah ulangan harian 2 kali pertemuan.

Sebelum mulai mengajar, praktikan terlebih dahulu melakukan observasi di kelas

XI IPS 3 dan XI IPS 4. Pada waktu observasi, praktikan di persilahkan untuk mengamati

guru pamong dalam mengajar, hal itu dimaksudkan agar praktikan dapat beradaptasi

dengan kondisi kelas. Selain itu praktikan juga dapat mengamati metode pembelajaran

yang diterapkan guru, agar nantinya praktikan bisa mengembangkan dan memvariasikan

metode tersebut.

Setelah merasa cukup, praktikan menemui guru pamong dan bertanya kapan mulai

bisa mengajar dan buku apa saja yang akan dipakai pada waktu pembelajaran.

Akhirnya praktikan mulai mengajar satu minggu setelah libur lebaran. Dalam

pelaksanaan pembelajaran praktikan jarang ditunggu oleh guru pamong. Karena pada

waktu itu guru pamong melaksanakan PLPG. Sebelumnya guru pamong juga sudah

memberitahu praktikan apa saja yang harus diajarkan. Adapun pengalaman pembelajaran

yang telah praktikan laksanakan pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Dilaksanakan hari Selasa tanggal 27 Agustus 2013 di kelas XI IPS 3 dan hari

Jum’at tanggal 30 Agustus 2013. Pada pertemuan I ini, guru pamong tidak menunggu

praktikan selama praktikan melakukan praktik mengajar. Pertemuan kali ini, praktikan

melanjutkan materi yang sudah diajarkan guru pamong. Sebelum mulai kegiatan

pembelajaran, terlebih dahulu praktikan memperkenalkan diri, kemudian mengecek

kehadiran siswa. Pada hari itu siswa kelas XI IPS 3 ada tiga siswa yang tidak hadir,

siswa XI IPS 4 juga tiga siswa yang tidak hadir. Praktikan kemudian masuk materi

berikutnya yaitu Menentukan rata-rata dengan menggunakan nilai titik tengah,

kemudian memberikan contoh-contoh soal. Setelah selesai membahas contoh-contoh

Page 11: Bab 1,2,3,4,5

11

soal, praktikan memberikan LKS yang dibuat sendiri oleh praktikan. Pada waktu siswa

mengerjakan LKS, praktikan berkeliling sambil menanyakan apakah ada kesulitan

dalam mengerjakan LKSnya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, beberapa

siswa diminta untuk mengerjakan di depan kelas. Kemudian soal dalam LKS tersebut

dibahas agar siswa yang mengalami kesulitan dapat memperoleh penjelasan kembali

mengenai soal tersebut. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, praktikan memberikan

PR.

b. Pertemuan II

Dilaksanakan hari Jum’at tanggal 30 Agustus 2013 di kelas XI IPS 3 dan hari

Jum’at tanggal 6 September 2013 di kelas XI IPS 4. Seperti pada pertemuan

sebelumnya, praktikan mengecek kehadiran siswa. Pada hari tersebut siswa kelas XI

IPS 3 yang tidak hadir 4 siswa, siswa kelas XI IPS 4 yang tidak hadir 3 siswa.

Selanjutnya, praktikan membahas PR, salah satu siswa mengerjakan di depan kelas

dan dibahas secara bersama-sama. Pada pertemuan ini praktikan membahas materi

mengenai Menentukan rata-rata dengan menggunakan rataan sementara, kemudian

memberikan contoh-contoh soal. Setelah selesai membahas contoh-contoh soal,

praktikan memberikan LKS yang dibuat sendiri oleh praktikan. Pada waktu siswa

mengerjakan LKS, praktikan berkeliling sambil menanyakan apakah ada kesulitan

dalam mengerjakan LKSnya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, beberapa

siswa diminta untuk mengerjakan di depan kelas. Kemudian soal dalam LKS tersebut

dibahas agar siswa yang mengalami kesulitan dapat memperoleh penjelasan kembali

mengenai soal tersebut.

c. Pertemuan III

Dilaksanakan hari Selasa tanggal 3 September 2013 di kelas XI IPS 3 dan hari

Kamis tanggal 12 September 2013 di kelas XI IPS 4. Seperti pada pertemuan

sebelumnya, praktikan mengecek kehadiran siswa. Pada hari tersebut siswa kelas XI

IPS 3 yang tidak hadir 5 siswa, siswa kelas XI IPS 4 yang tidak hadir 3 siswa. Pada

pertemuan ini praktikan membahas materi mengenai Menentukan Simpangan rata-rata,

kemudian memberikan contoh-contoh soal. Setelah selesai membahas contoh-contoh

soal, praktikan memberikan LKS yang dibuat sendiri oleh praktikan. Pada waktu siswa

mengerjakan LKS, praktikan berkeliling sambil menanyakan apakah ada kesulitan

dalam mengerjakan LKSnya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, beberapa

siswa diminta untuk mengerjakan di depan kelas. Kemudian soal dalam LKS tersebut

dibahas agar siswa yang mengalami kesulitan dapat memperoleh penjelasan kembali

mengenai soal tersebut.

d. Pertemuan IV

Dilaksanakan hari Jum’at tanggal 6 September 2013 di kelas XI IPS 3 dan hari

Sabtu tanggal 14 September 2013 di kelas XI IPS 4. Seperti pada pertemuan

sebelumnya, praktikan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan ini praktikan

membahas materi mengenai Menentukan Ragam dan simpangan baku, kemudian

memberikan contoh-contoh soal. Setelah selesai membahas contoh-contoh soal,

praktikan memberikan LKS yang dibuat sendiri oleh praktikan. Pada waktu siswa

Page 12: Bab 1,2,3,4,5

12

mengerjakan LKS, praktikan berkeliling sambil menanyakan apakah ada kesulitan

dalam mengerjakan LKSnya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, beberapa

siswa diminta untuk mengerjakan di depan kelas. Kemudian soal dalam LKS tersebut

dibahas agar siswa yang mengalami kesulitan dapat memperoleh penjelasan kembali

mengenai soal tersebut.

e. Pertemuan V

Dilaksanakan hari Selasa tanggal 10 September 2013 di kelas XI IPS 3 dan hari

Kamis tanggal 19 September 2013 di kelas XI IPS 4. Seperti pada pertemuan

sebelumnya, praktikan mengecek kehadiran siswa. Pada hari tersebut siswa kelas XI

IPS 3 yang tidak hadir 1 siswa, siswa kelas XI IPS 4 yang tidak hadir 2 siswa. Pada

pertemuan ini di kelas XI IPS 3 praktikan membahas kebali materi Ragam dan

simpangan baku, kemudian memberikan contoh-contoh soal. Setelah selesai

membahas contoh-contoh soal, praktikan memberikan LKS yang dibuat sendiri oleh

praktikan. Pada waktu siswa mengerjakan LKS, praktikan berkeliling sambil

menanyakan apakah ada kesulitan dalam mengerjakan LKSnya. Setelah semua siswa

selesai mengerjakan, beberapa siswa diminta untuk mengerjakan di depan kelas.

Kemudian soal dalam LKS tersebut dibahas agar siswa yang mengalami kesulitan

dapat memperoleh penjelasan kembali mengenai soal tersebut. Sedangkan di kelas XI

IPS 4 praktikan membahas soal tugas yang diberikan praktikan.

f. Pertemuan VI

Dilaksanakan hari Selasa tanggal 17 September 2013 di kelas XI IPS 3 dan hari

Jum’at tanggal 20 September 2013 di kelas XI IPS 4. Seperti pada pertemuan

sebelumnya, praktikan mengecek kehadiran siswa. Pada hari tersebut siswa kelas XI

IPS 3 yang tidak hadir 4 siswa, siswa kelas XI IPS 4 yang tidak hadir 1 siswa. Pada

pertemuan ini di kelas XI IPS 3 praktikan memberikan latihan soal sebagai latihan

sebelum ulangan harian. Pada waktu siswa mengerjakan Soal, praktikan berkeliling

sambil menanyakan apakah ada kesulitan dalam mengerjakan soalnya. Setelah semua

siswa selesai mengerjakan, beberapa siswa mengerjakan di depan kelas. Kemudian

soal tersebut dibahas agar siswa yang mengalami kesulitan dapat memperoleh

penjelasan kembali mengenai soal tersebut. Sedangkan di kelas XI IPS 4, Praktikan

memberikan evaluasi/ulangan.

g. Pertemuan VII

Dilaksanakan hari Jumat tanggal 20 September 2013 di kelas XI IPS 3. Seperti

pada pertemuan sebelumnya, praktikan mengecek kehadiran siswa, dan pada hari ini

siswa kelas XI IPS 3 hadir semua. Pada pertemuan kali ini praktikan memberikan soal

evaluasi/ulangan.

h. Pertemuan VIII

Dilaksanakan hari Selasa tanggal 24 September 2013 di kelas XI IPS 3. Seperti

pada pertemuan sebelumnya, praktikan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan ini

Page 13: Bab 1,2,3,4,5

13

praktikan membahas materi mengenai Diagram Lingkaran, kemudian memberikan

contoh-contoh soal. Setelah selesai membahas contoh-contoh soal, praktikan

memberikan soal. Pada waktu siswa mengerjakan soal, praktikan berkeliling sambil

menanyakan apakah ada kesulitan dalam mengerjakan soalnya. Setelah semua siswa

selesai mengerjakan, beberapa siswa diminta untuk mengerjakan di depan kelas.

Kemudian soal tersebut dibahas agar siswa yang mengalami kesulitan dapat

memperoleh penjelasan kembali mengenai soal tersebut.

C. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran

Salah satu tugas praktikan setelah melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran

di kelas adalah mengadakan evaluasi dari materi-materi yang diberikan. Kegiatan

evaluasi dilakukan dengan pemberian tugas, ulangan harian dan remidial.

Dalam pelaksanaan evaluasi ini praktikan menggunakan tes tertulis untuk

tugasnya dan uraian untuk soal ulangan hariannya. Untuk pelajaran matematika, soal

uraian lebih tepat digunakan, karena membutuhkan cara pengerjaan soal, langkah-

langkahnya sampai pada jawaban terakhir.

Sebelum melaksanakan ulangan, siswa sudah di beri kisi-kisi terlebih dahulu. Hal

tersebut dimaksudkan supaya siswa lebih mudah dalam belajarnya. Soal yang praktikan

buat ada 4 paket soal yang berbeda, yaitu Kanan A, Kanan B, Kiri A, Kiri B. Praktikan

membuat soal seperti itu karena untuk mengantisipasi siswa yang suka mencontek

temannya.

Ulangan baru dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 20 September 2013. Kelas

XI IPS 4 pada jam pertama, dan kelas XI IPS 3 pada jam terakhir. Praktikan sengaja

mencari hari jum’at supaya dua kelas tersebut bisa melaksanakan pada hari yang sama.

Hasil dari evaluasi sangat beragam, ada yang tinggi, sedang dan rendah.

BAB III

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN TUGAS- TUGAS LAIN

A. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Kegiatan ekstra kurikuler adalah suatu kegiatan diluar jam sekolah yang dapat

dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ini dimaksudkan

untuk memperluas cakrawala pengetahuan siswa,mengembangkan nilai nilai dan sikap,

menyalurkan bakat dan minat siswa serta menerapkan secara lanjut penegetahuan yang

dipelajari siswa di bangku sekolah dan dapat juga merupakan kegiatan yang ada

Page 14: Bab 1,2,3,4,5

14

hubungannya dengan mata pelajaran yang berkait. Agar kegiatan ini lebih efektif hendaklah

di persiapkan dengan matang melalui kerjasama antara berbagai pihak yang terkait.

Disamping harus memperhatikan minat dan kemampuan siswa, kegiatan

ekstrakurikuler juga harus memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial budaya yang ada.

Penilaian terhadap kegiatan ini berdasarkan pengamatan langsung para petugas, guru atau

informasi yang diperoleh dari pihak lain. Biasanya kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan

secara kelompok karena untuk mengatasi keterbatasan pembina.

Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarkan di SMA Muhammadiyah Purworejo

antara lain:

1. Hizbul Wathan 5. Teater

2. Komputer 6. Olah Raga

3. Tapak Suci 7. Paduan suara

4. Drum Band

B. TUGAS TUGAS LAIN

Tugas tugas lain yang penulis lakukan adalah:

1. Upacara

Praktikan wajib mengikuti upacara pada hari senin

2. Piket

Dilakukan seminggu sekali secara bergantian

a. Tugas piket antara lain:

Menyelesaikan masalah murid yang terlambat

Mengatur waktu pembelajaran

Mengurusi perijinan siswa dan guru

Mengisi buku daftar hadir guru dan karyawan

Mengisi kelas yang apabila guru yang seharusnya mengajar berhalangan hadir

17

Page 15: Bab 1,2,3,4,5

15

BAB IV

KENDALA KENDALA DALAM PPL DAN PEMECAHANNYA

A. KENDALA KENDALA DALAM PPL

Dalam pelaksanaan Praktik Pengalama Lapanagan (PPL) yang diselenggarakan di

Universitas Muhammadiyah Purworejo khususnya bagi mahasiswa yang ditempatkan di

SMA Muhammadiyah Purworejo tidak lepas dari kesulitan dan hambatan diantaranya:

1. Materi pelajaran yang cukup banyak sedangkan waktu atau jam pelajaran terbatas

sehingga timbul kesulitan dalam penyampaian materi.

2. Adanya siswa siswi yang mencari perhatian dan perilaku aneh di dalam kelas saat proses

KBM.

3. Penyusunan perangkat pembelajaran yang sangat rinci membuat mahasiswa praktikan

merasa kesulitan

B. UPAYA PEMECAHAN

Apapun upaya pemecahan maslah kesulitan dan hambatan yang dihadapi selama PPL

antara lain:

1. Selalu mempersiapkan segala sesuatu secara matang terlebih dahulu dan mempersiapkan

alat atau sarana bantu yang dapat memperlancar proses pembelajaran sebagai contoh

menyiapkan ringkasan materi, bahan pelajaran dan evaluasi pelajaran.

2. Dilakukan koordinasi dengan guru wali kelas maupaun guru pembimbing mengenai

tindakan siswa yang mengganggu proses KBM dengan memberi peringatan.

3. Selalu menemui guru pembimbing untuk berkonsultasi tentang perangkat pembelajaran

yang harus disusun.

Page 16: Bab 1,2,3,4,5

16

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan

(PPL) di SMA Muhammadiyah Purworejo, penulis dapat menari kesimpulan sebagai

berikut:

1. Program Praktik Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh

setiap mahasiswa (FKIP) sebagai prasyarat untuk menjadi guru.

2. Program Praktik Lapangan (PPL) dapat melatih mental diri calon guru dalam

menghadapi siswa siswa di depan kelas, yaitu dengan mempraktikkan ilmu ilmu yang

telah diperoleh selama di bangku kuliah , khususnya ilmu ilmu yang menyangkut dasar

dasar tentang kependidikan.

3. SMA Muhammadiyah Purworejo merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta di

Purworejo yang diminati oleh siswa siswa tingkat menengah dan berada di dalam

naungan Muhammadiyah.

4. Sarana dan prasarana yang di miliki SMA Muhammadiyah Purworejo cukup baik dan

memadai untuk ukuran sekolah swasta. selain itu SMA Muhammadiyah Purworejo juga

salah satu sekolah menengah swasta yang mempunyai hubungan kerja yang baik dengan

instansi instansi di sekitarnya.

B. SARAN

1. Untuk Universitas Muhammadiyah Purworejo

Untuk meningkatkan keberhasilan mahasiswa PPL, hendaknya dikoordinasikan

terlebih dahulu dengan baik dan jelas, rapi dan menguntungkan semua pihak.

Sebelum mahasiswa diterjunkan ke tempat PPL, hendanknya diberikan bekal ilmu

yang sesuai dengan ilmu kependididkan.

Hendaknya memberikan penejelasan tentang pelaksannan PPL lebih rinci sehingga

mahasiswa nantinya akan dapat lebih lancar, lebih percaya diri serta arahan arahan

yang disampaikan mengenai PPL lebih jelas.

2. Untuk SMA Muhammadiyah

Sebaiknya dipersiapkan waktu dan tempat yang tepat untuk acara penerimaan peserta

program PPL.

Semoga ke depannya SMA Muhammadiyah Purworejo dapat miningat kualitasnya

19

20

Page 17: Bab 1,2,3,4,5

17

3. Untuk Mahasiswa

Sebaiknya sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan(PPL) hendaknya

mempersiapkan segala sesuatunya sedini mungkin agar tidak mengalami kesulitan

belajar mengajar.

Sebainya sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) hendaknya

dapat memanfaatkan waktu micro teaching sebaiknya.

Secara teratur berkonsultasi dengan guru pembimbing sehingga apabila mengalami

kesulitan dengan segera dapat diselesaikan.