BAB 12 Manj Strat
-
Upload
nadiaprasojo -
Category
Documents
-
view
233 -
download
5
Transcript of BAB 12 Manj Strat
![Page 1: BAB 12 Manj Strat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/5571f91f49795991698ed84a/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 11
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PERUSAHAAN INTERNASIONAL
11.1 Perusahaan multinasional
Perusahaan multinasional (Multinational Corporation – MNC) adalah jenis khusus dari
perusahaan internasional. Perusahaan internasional adalah perusahaan yang terlibat
dalam sembarang kombinasi aktifitas – mulai dari mengekspor atau mengimpor sampai
pada skala penuh proses pemanufaktoran – diluarnegri. Perusahaan multinasional
adalah pengembangan lebih jauh perusahaan internasional dengan keterlibatan
mencakup seluruh dunia dan manajemen serta pengambilan keputusan mempunyai
perspektif global. Contohnya usaha eceran, asuransi, perbankan.
Definisi oleh W.A Dymza ialah :
1. Pembuat keputusan perusahaan selalu mempertimbangkan semua kesempatan
secara global
2. Sejumlah asset MNC telah diinvestasi secara internasional
3. Perusahaan bergerak dalam produksi internasional dan mengoperasikan
pabriknya dibeberapa Negara
4. Pengambilan keputusan manajerial didasarkan pada perspektif yang meliputi
seluruh dunia.
Industri global adalah industry dimana aktifitas sebuah MNC disuatu Negara
dipengaruhi secara signifikan oleh aktifitas dinegara lain. Industri global cakupan
operasinya meliputi seluruh dunia, dengan MNC hanya membuat penyesuaian kecil
dinegara tertentu. Contoh perusahaan otomotif, ban kendaraan, perangkat televise.
Faktor yang menentukan industri dikatakan sepenuhnya multidomestik atau global
adalah :
1. Tekanan untuk melakukan koordinasi dalam perusahaan multinasional yang
beroperasi dalam industry tersebut
2. Tekanan untuk kepekaan local sebagai bagian dari pasar individu negara tujuan
11.2. Perdagangan Internasional : Keunggulan kompetitif VS keunggulan komparatif
Keunggulan komparatif Negara
![Page 2: BAB 12 Manj Strat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/5571f91f49795991698ed84a/html5/thumbnails/2.jpg)
Adam Smith mengajukan teori keunggulan absolute yaitu Negara tertentu mampu
berproduksi barang tertentu dengan lebih efisien dibanding yang lain, maka seharusnya
mengkhususkan pada produksi barang dengan keunggulannya.
David Ricardo mengajukan teori keunggulan komparatif yaitu walaupun Negara
memiliki keunggulan absolute dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, Negara
tersebut masih akan mendapat keuntungan dari perdagangan internasional jika
mengkhususkan dalam produk yang dibuatnya lebih efisien dibanding memproduksi
produk lain.
Keunggulan kompetitif Negara
Teori ini dibangun berdasarkan asumsi factor produksi tidak bergerak bebas, karena itu
tidak mempengaruhi arus perdagangan internasional. Faktor yang menentukan
keunggulan kompetitif nasional ialah (hal 433)
Menurut Porter terdapat 4 tahap perkembangan persaingan yaitu :
Tahap 1. Kekuatan factor produksi -keunggulan yang mutlak dari factor produksi utama
Tahap 2. Kekuatan investasi – keunggulan diperoleh dari pengembangan kondisi factor
produksi utama dan strategi perusahaan, struktur dan persaingan.
Pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan internasional
Kemampuan yang perlu dimiliki sebuah organisasi untuk mengembangkan kemampuan
ialah:
1. Keunggulan teknologi
2. Nama dagang yang kuat
3. Keunggulan pemanfaatan skala produksi
4. Kemampuan untuk melakukan pengamatan
5. Produk atau jasa yang unggul
6. Eksekutif internasional yang unggul
11.4 Isu-isu internasional dalam perumusan strategi
Hal 440
Strategi internasional yang umum digunakan ialah :
![Page 3: BAB 12 Manj Strat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/5571f91f49795991698ed84a/html5/thumbnails/3.jpg)
a. Mengekspor : mengirim barang yang dihasilkan Negara asal untuk dipasarkan
merupakan cara baik untuk meminimalisasi resiko dan melakukan uji coba
produk tertentu.
b. Memberikan lisensi (Licensing) : strategi yang berguna jika merek dagang telah
dikenal luas tetapi MNC tidak punya cukup dana untuk membiayai perusahaan
memasuki Negara tujuan secara langsung.
c. Joint venture (usaha patungan) : merupaka upaya mengkombinasikan sumber
daya, sehingga memampukan organisasi untuk masuk kenegara yang
membatasi kepemilikan pihak asing secara langsung.
d. Akuisisi : cara yang relative cepat untuk masuk kenegara lain dengan membeli
perusahaan dinegara tersebut.
e. Green-field development : berbeda dengan akuisisi, merupakan cara dimana
perusahaan membangun fasilitas pabrik dari awal sehingga memberikan
kebebasan untuk mengatur perusahaan tersebut, walaupun lebih mahal.
f. Produksi bagi hasil (production sharing) : mengkombinasikan keahlian tenaga
kerja dan teknologi yang lebih tinggi di berbagai Negara maju dengan upah
temaga kerja yang rendah dinegara berkembang.
g. Turnkey operations : melibatkan kontrak sejumlah tahap dan fasilitas operasi
dengan biaya tertentu. Berbagai fasilitas akan dikirim ke Negara tujuan jika
semuanya telah selesai. Para pelanggan biasanya sector pemerintahan.
h. Kontrak manajemen : cara bagi MNC untuk memasuki Negara tujuan dengan
membantu perusahaan dinegara tersebut dengan membayar sejumlah biaya
pada periode yang telah ditentukan. Hal ini dapat diterapkan dengan efektif
melalui cara turnkey operations dengan keterbatasan mengoperasikan fasilitas
pada Negara berkembang. Hal ini menjadikan Negara tujuan mengambil alih
sebagian atau seluruh saham MNC, dan memberikan MNC kesempatan untuk
mendapatkan investasi.
11.5 Masalah internasional dalam implementasi strategi
Tiga hal yang penting yaitu :
![Page 4: BAB 12 Manj Strat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/5571f91f49795991698ed84a/html5/thumbnails/4.jpg)
a. Memilih mitra local untuk aliansi strategis : perlu melihat kesesuaian strategi dan
sumber daya
b. Desain organisasi multinasional : masalah desentralisasi maupun sentralisasi hal
451
c. Tahap perkembangan internasional : hal 447
Praktik manajemen internasional dan MSDM
Menurut G. Hofstede terdapat 5 dimensi budaya kunci kesuksesan dan kegagalan
praktek manajemen, yaitu :
a. Power distance : seberapa jauh masyarakat menerima ketidakseimbangan
distribusi kekuasaan dalam organisasi
b. Uncertainty avoidance : seberapa jauh masyarakat merasa terancam oleh situasi
tidak pasti
c. Individualism-collectivism : masyarakat menerima nilai kebebasan individual dan
independensi dalam bertindak disbanding dengan kerangka social yang ketat
dan loyalitas pada kelompok.
d. Masculinity-feminity : masyarakat berorinentasi pada uang dan hal lainnya
(maskulin) atau pada orang lain (feminine)
e. Confucian dynamism : masyarakat mengikuti prinsip umum yang dianggap
berasal dari Confucius.
11.6 Isu internasional dalam evaluasi dan pengendalian
Arus data lintas batas Negara
Pengetahuan mengalir terus menerus dari satu anak cabang perusahaan ke tempat
lainnya dan kembali lagi. Hasilnya, banyak MNC yang meningkatkan
ketergantungan pada arus data lintas batas negra dan jaringan data internasional
untuk operasi dan pengawasan.
Ukuran financial
3 teknik yang sering digunakan mengevaluasi kinerja internasional adalah ROI,
analisis anggaran dan perbandingan bersifat historis.
Hubungan MNC dan Negara tujuan
![Page 5: BAB 12 Manj Strat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/5571f91f49795991698ed84a/html5/thumbnails/5.jpg)
Negara maju harus mengevaluasi sikap dan kebijakan terhadap perusahaan
multinasional adar MNC tersebut bersedia memberikan kontribusi kepada Negara
tujuan dari pada mengeksploitasinya.
![Page 6: BAB 12 Manj Strat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/5571f91f49795991698ed84a/html5/thumbnails/6.jpg)
12.2
Pengamatan Internal
Manajer strategis menilai kemampuan untuk berinovasi dengan :
a. sudahkah perusahaan mengembangkan sumber daya yang diperlukan untuk
mencoba ide baru?
b. Apakah manajer diberi kesempatan untuk bereksperimen?
c. Apakah perusahaan mendorong sikap mengambil resiko dan mentolerir
kesalahan?
d. Apakah orang-orang lebih memperhatikan ide baru daripada mempertahankan
keyakinan?
e. Apakah mudah membentuk tim proyek otonom?
f. Apakah perusahaan mampu mengembangkan dan mentransfer teknologi baru
tepat waktu sehingga menghasilkan produk dan jasa yang inovatif?
Alokasi Sumber Daya
Perusahaan harus dapat menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan
R&D yang efektif. Konsistensi antara strategi R&D dan alokasi sumber daya diantara
semua lini bisnis meningkatkan kinerja perusahaan.
Waktu yang tepat untuk memasuki pasar
Selain uang, pertimbangan penting lainnya dalam mengelola aktifitas R&D adalah faktor
waktu.
Pengaruh Diskontinuitas Teknologi
Manager R&D harus menentukan kapan melepas teknologi yang sekarang dipakai ,
dan kapan mengembangkan atau mengadopsi teknologi baru. Diskontinuitas teknologi
terjadi ketika teknologi baru tidak dapat digunakan secara mudah untuk memperbaiki
teknologi saat ini, tetapi akan menggunakan teknologi tersebut untuk menghasilkan
kinerja yang lebih baik.
Hal 480
![Page 7: BAB 12 Manj Strat](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/5571f91f49795991698ed84a/html5/thumbnails/7.jpg)
Ket : Pada tahap awal pengembangan teknologi, basis pengetahuan sedang dibangun
dan dikembangkan dengan membutuhkan sejumlah besar usaha. Kemudian, kinerja
mulai berkembang dengan cepat. Setelah sekian waktu, teknologi mencapai titik
batasnya dimana kemajuan menjadi lambat dan mahal. Inilah saat mengalokasikan
anggaran R&D untuk mengembangkan teknologi potensial. Pesaing juga mulai melaju
dengan teknologi baru yang dapat menggangu bisnis.
12.3. Perumusan strategi
R&D Produk Vs Proses
Tahap awal, inovasi produk adalah hal terpenting karena atribut fisik dan kapabilitas
produk akan mempengaruhi kinerja keuangan. Inovasi proses seperti perbaikan fasilitas
pemanufakturan, peningkatan kualitas produk, serta percepatan distribusi menjadi
penting dalam rangka mempertahankan manfaat ekonomis produk. Secara umum, R&D
produk lebih instrumental dalam mencapat strategi diferensiasi, sedangkan R&D proses
lebih instrumental dalam mencapai strategi kepemimpinan biaya.
Pengadaan Teknologi
Perusahaan seharusnya membeli teknologi yang pada umumnya tersedia, tetapi
sebaliknya harus membuat apabila teknologi tersebut langka, berharga, sulit ditiru dan
tidak mempunyai pengganti.
Arti penting kompetensi teknologi
R&D akan menciptakan kapabilitas perusahaan untuk mengasimilasi dan
mengekspolitasi produk baru. Kapabilitas itu disebut absorptive capability yang
merupakan produk berharga dari aktifitas rutin R&D inhouse. Perusahaan yang
membeli kompetensi teknologi untuk menggunakan teknologi secara efektif.
12.4. Implementasi Strategi
Strategi R&D tidak hanya