BAB 1(2)

8
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tumor ovarium menjadi perhatian khusus karena merupakan salah satu tumor yang banyak diderita oleh wanita. Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. Tumor ovarium dapat bersifat jinak, berpotensi ganas (borderline),dan ganas sedangkan berdasarkan konsistensinya bisa bersifat solid atau kistik. 1,2 Tumor ovarium kistik adalah suatu neoplasma/benjolan akibat pertumbuhan abnormal sel-sel ovarium yang memberikan gambar kistik. Tumor ovarium kistik ada yang berasal dari stroma epitel permukaan (surface epithelial-stromal tumors) dan germ cell tumors. Tumor jinak, borderline dan tumor ganas pada surface epithelial-stromal terdiri dari tumor serosum, tumor musinosum, tumor endometrioid, dan tumor 1

description

ttg

Transcript of BAB 1(2)

Page 1: BAB 1(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini tumor ovarium menjadi perhatian khusus karena merupakan salah

satu tumor yang banyak diderita oleh wanita. Tumor ovarium adalah neoplasma yang

berasal dari jaringan ovarium. Tumor ovarium dapat bersifat jinak, berpotensi ganas

(borderline),dan ganas sedangkan berdasarkan konsistensinya bisa bersifat solid atau

kistik.1,2

Tumor ovarium kistik adalah suatu neoplasma/benjolan akibat pertumbuhan

abnormal sel-sel ovarium yang memberikan gambar kistik. Tumor ovarium kistik ada

yang berasal dari stroma epitel permukaan (surface epithelial-stromal tumors) dan

germ cell tumors. Tumor jinak, borderline dan tumor ganas pada surface epithelial-

stromal terdiri dari tumor serosum, tumor musinosum, tumor endometrioid, dan

tumor sel jernih (clear cell tumor). Tumor yang berasal dari srtroma epitel permukaan

ini merupakan dapat terjadi sebanyak 60% dari semua tumor ovarium.3 Dari seluruh

kasus tumor ovarium kistik yang berasal dari stroma epitel permukaan angka kejadian

terbanyak adalah tumor serosum sebanyak 40% dengan 60% bersifat jinak, dan 10%

bersifat ganas dan borderline. Tumor serosum biasanya diderita pada wanita di usia

40-50 tahun, dan bilateral dalam 15-20% kasus. Kasus yang terbanyak berikutnya

pada tumor ovarium kistik adalah tumor musinosum. Tumor musinosum dapat

1

Page 2: BAB 1(2)

2

mencapai sekitar 10-15% dari seluruh surface epithelial-stromal tumors. Tumor ini

biasanya muncul di usia 30-50 tahun, dan dapat berukuran sampai 30 cm. Penelitian

di University Kentucky Medis Center pasien dengan kistadenoma ovarium yang

dirawat di dari tahun 1966-1990 yang diteliti, lima puluh empat kasus berupa tumor

ganas serosum (kistadenokarsinoma serosum) dan 42 kasus berupa tumor

musinosum.4 Di Indonesia sendiri tumor serosum dan tumor musinosum adalah tumor

yang paling banyak di temukan. Hariadi (1970) menemukan frekuensi sebesar 27%

untuk kistadenoma musinosum dan 19,7% untuk tumor serosum, Gunawan (1977)

menemukan 29,9% untuk musinosum dan 20,3% untuk musinosum, Sapardan (1970)

di Jakarta menemukan untuk masing-masing kejadian kistadenoma musinosum dan

serosum sebesar 37,2% dan 15%, dan Djaswadi sendiri menemukan sebanyak 15,1%

tumor musinosum dan 36,1% tumor serosum di Yogyakarta.5,6 Tumor musinosum dan

serosum dapat berukuran sangat besar hingga 20cm, bahkan kistadenokarsinoma

musinosum berdiameter terbesar 50 cm.7

Tumor jinak ovarium paling sering ditemukan pada usia dewasa muda sampai

dewasa pertengahan antara 20-45 tahun, sedangkan tumor ganas ovarium sering

ditemukan pada usia dewasa pertengahan sampai dewasa tua antara usia 45- 65

tahun.8 Tumor ovarium kistik dapat terjadi pada setiap tahap usia mulai dari usia dini

sampai usia lanjut. Tumor ovarium kistik terbanyak pada usia <18 tahun biasanya

bertupa teratoma kistik, usia dewasa muda banyak ditemukan tumor ovarium kistik

yang jinak (kistadenoma), dan untuk tumor ovarium kistik yang bersifat ganas

(kistadenokarsinoma) ditemukan banyak pada usia lebih dari 60 tahun.9

Page 3: BAB 1(2)

3

Pada tumor ovarium jinak permukaan tumor cenderung licin, unilateral, mudah

digerakkan, dan tanpa pelengketan. Sedangkan tumor ganas permukaannya tidak

licin, bilateral, gerakan terbatas, dan disertai perlengketan. Lokasi yang ditemukan

untuk tiap tingkat keparahan tumor beragam. Untuk tumor serosum lokasi bilateral

ditemukan pada keadaan tumor ganas sebanyak 65%, untuk musinosum lokasi

bilateral ditemukan pada tumor yang berpotensi ganas (borderline) sebesar 10%,

tumor ganas endometrioid dan tumor ganas sel jernih sebesar 40%.8, 10

Sampai sekarang belum ada cara deteksi dini yang sederhana, prosedur standar

masih dengan menggunakan ultrasonografi dan Ca marker. Ca Marker atau penanda

tumor ini mengindikasi perubahan biologik yang memberikan sinyal adanya

malignansi/keganasan dalam organism induk (host). Ca 125 merupakan penanda

tumor yang paling banyak digunakan untuk kanker ovarium. Tetapi penggunaan

ultrasonografi dan Ca marker ini masih memiliki kendala tersendiri pada hasil

interpretasi. Pada pemeriksaan ultrasonografi karakteristik antara keganasan dan

tumor jinak ovarium adalah sama. Tingginya angka false positive yaitu 27% terutama

disebabkan adanya tumpang tindih gambaran ultrasonografi tumor jinak (seperti kista

endometriosis, kistadenoma musinosum ataupun serosum) dengan tumor ovarium

ganas. Pada pemeriksaan dengan menggunakan Ca 125. Peningkatan kadar Ca 125

juga ditemukan pada keganasan lainnya (seperti kanker pankreas, kanker payudara,

dan paru-paru) juga pada kasus fibroid, kehamilan, menstruasi, endometriosis, dan

penyakit hati.8,11,12

Page 4: BAB 1(2)

4

Di Indonesia, khususnya di RSHS Bandung, sampai saat ini masih jarang

penelitian dan kepustakaan mengenai tumor ovarium kistik. Oleh karna itu, maka

peneliti tertarik untuk meneliti tentang karakteristik tumor ovarium kistik berdasarkan

usia, lokasi, ukuran dan diagnosis histopatologi di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin

Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka kami mengidentifikasi

masalah pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik tumor ovarium kistik dilihat dari usia, ukuran, dan lokasi

di Bagian Patologi Anatomi RSHS bandung periode 2009-2011?

2. Bagaimana diagnosis histopatologi dari tumor ovarium kistik yang diperiksa di

Bagian Patologi Anatomi RSHS?

3. Bagaimana karakteristik usia, lokasi, dan ukuran tumor ovarium kistik

dihubungkan dengan diagnosis histopatologis di Rumah Sakit Hasan Sadikin

Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran karakteristik

tumor ovarium kistik di bagian Patologi Anatomi RSHS bandung.

Page 5: BAB 1(2)

5

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tumor ovarium kistik

berdasarkan diagnosis histopatologi, usia, lokasi, dan ukuran di Bagian Patologi

Anatomi RSHS Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat untuk Ilmu Pengetahuan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai gambaran untuk

kemungkinan dalam menegakkan diagnosis sebelum diadakannya

pemeriksaan lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan angka kejadian

terjadinya tumor ovarium kistik dilihat usia, lokasi dan ukuran yang terbanyak

ditemukan pada saat pemeriksaan.

1.4.3 Manfaat untuk Pengembangan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data pembanding dan

pelengkap angka kejadian tumor ovarium kistik untuk penelitian selanjutnya.