BAB 11 Analisis BEP

download BAB 11 Analisis BEP

of 12

Transcript of BAB 11 Analisis BEP

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    1/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    ANALISA BREAK EVEN POINT

    Kompetensi dasar

    Memahami dan dapat melakukan analisis BEP

    Indikator

    1. Menjelaskan pengertian dan asumsi BEP

    2. Melakukan analisis BEP dengan menggunakan metode trial dan eror, grafik

    dan matematis

    3. Melakukan analisis BEP dan menyusun laporan laa rugi denganmenggunakan pendekatanfull costingdan variable costing

    Analisa Break Even adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari huungan

    antara iaya tetap , Biaya !ariael, keuntungan dan volume aktivitas, sedangkan

    Break Even Point menyatakan volume penjualan dimana toal penghasilan sama

    esarnya dengan total iaya sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan

    dan tidak menderita kerugian.

    Asumsi dasar dalam Break Even

    1. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam komponen iaya variael dan iaya tetap

    2. "otal iaya fariael eruah se#ara proporsional dengan volume produksi atau

    penjualan, sedangkan total iaya variael per unit tetap konstan.

    3. "otal iaya tetap tidak mengalami peruahanmeskipun ada peruahan volume

    produksi atau penjualan , sedangkan iaya tetap per unit akan eruah karena

    adanya peruahan volume kegiatan

    $. %arga jual per unit tidak akan eruah selama periode analisa

    &. Perusahaan hanya memuat dan menjual satu jenis produk. 'ika memuat dan

    menjual leih dari satu jenis produk , maka perandingan penghasilan

    penjualan antara masing(masing produk )diseut seagai sales mi*+ akan tetap

    konstan

    . -apasitas produksi produksi parik relatif konstan

    . %arga faktor produksi relatif kontan

    !

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    2/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    /. efisiensi produksi tidak eruah

    0. Peruahan pada persediaan aal dan akhir jumlahnya tidak erarti

    1. !olume merupakan faktor satu(satunya yang mempengaruhi iaya

    A" Be#erapa $ara Penentuan Breakeven Point

    1. Pendekatan grafik

    2. Metode trial and Error

    3. Pendekatan matematis

    " Pendekatan %ra&ik

    ara menentukan Breakeven Point dengan pendekatan grafik , Breakeven Point

    terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis totaliaya.

    '" Pendekatan (atematis

    ara menentukan Breakeven Point pendekatan matematis dengan menggunakan

    rumus

    BEP )unit + 4 "otal iaya tetap%arga jual5unit ( iaya variael per unit

    BEP )6p+ 4 "otak iaya tetap

    1 ( "otal iaya variael"otal hasil penjualan

    (argin o& Sa&et)adalah atas keamanan yang menyatakan sampai seerapa

    jauh volume penjualan yang dianggarkan oleh turun agar perusahaan tidak

    menderita rugi atau atas ma*imum penurunan volume penjualan yang

    dianggarkan , yang tidak mengakiatkan kerugian.

    M7 4 6en#ana penjualan 8 BEP * 19 6en#ana penjualan

    B" (asalah Khusus Analisa Breakeven

    1. Ada peruahan terhadap iaya atau harga jual

    2. Bila perusahaan menjual dua ma#am produk

    3. Bila jumlah yang dijual tidak sama dengan jumlah yang dihasilkan.

    :ntuk menyelesaikannya ada dua pendekatan;

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    3/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    Bagian produksi yang tidak tejual harus dieani aik iaya variael

    maupun iaya tetap

    .P5u ( "! ( *9)"! B. Prod+

    :nit yg terjual

    -eterangan;@9 menunjukkan prosentase persediaan@9 4 penjualan ( produksi penjualan"> 4 "otal >i*ed ost

    "! 4 "otal !ariael ostP5u 4 %arga per unit"6 4 "otal revenue

    Bia)a produksi)B. Prod+BBB )!+B"-= )!+B?P )"+B?P )!+

    Bia)a non produksiBiaya administrasi )"+Biaya administrasi)!+

    -

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    4/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    Biaya penjualan )"+Biaya penjualan )!+

    =ap.=aa(6ugi

    Penjualan**

    BBB **B"-= **B?P **Biaya produksi **Persediaan (**Biaya produksi yang terjual

    **laa kotor

    **

    iaya usaha **laa ersih

    **

    Penjualan **Biaya BBB **B"-= **B?P ! **B usaha ! **Biaya varaiael **Persediaan (**Biaya variael yang terjual **-ontriusi Margin **B?P " (**Biaya usaha " ( **laa ersih **

    Persd.akhir

    dieani B" B!9 * > B prod 9 * ! B prod

    dieani B! saja9 * ! B prod

    $ontoh.

    Perusahaan A mempunyai data seagai erikut;

    Budget produksi 3. unit

    Budget penjualan C 6p

    Budget iaya ahan aku C 6p1&

    Budget iaya tenaga kerja langsung C 12

    Budget B?P disusun dalam formula /..1@

    Budget iaya usaha &.. & *

    Berdasarkan data diatas;

    1. Berapakah BEP dalam unit dan dalam 6p, jika penjualan 3. unit, gamarkan

    dalam entuk grafik2. 'ika penjualan 2$. unit

    a. Berapakah BEP dalam unit dan dalam 6p dengan menggunakan metode full

    costing dan variabel costing

    . Berapakah nilai persediaan akhir dengan menggunakan metode full costing

    dan variabel costing

    #. Buatlah laporan 65= dengan menggunakan metodefull costingdan variabel

    costing

    /

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    5/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    'aa

    1. BEP 4 . /.. &.. .4 13.. 4 /3/ unit. 8 )1& 12 1 &+ . 8 $$&

    Atau /.3/ unit * 6p . 4 6p &.322.

    BEP dalam entuk grafik

    BEP terjadi pada perpotongan "6 )"otal 6evenue5total penerimaan+ dan " )"otal

    ost+

    BEP dalam unit dan 6p dengan metode full #osting dan variale #osting

    BEP +,LL $OSTIN% BEP VARIABEL $OSTIN%

    BEP dalam rupiah

    BEP 4 /&( 29)/+ BEP 4 /&

    1( 120 ( 29)111+ 1( 120 ( 29)111+

    1$$ 1$$

    4

    BEP dalam unit

    BEP 4 /&( 29)/+ BEP 4 /&

    ( 120 ( 29)111+ ( 120 ( 29)111+

    2$ 2$

    4 4

    =aoran 65= dengan menggunakan metodefull costingdan variable costing

    Prosentase persediaan 4 3. 8 2$. 4 29

    '0

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    6/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    3.

    +,LL $OSTIN%

    Penjualan 2$ @ 1$$

    BBB 3 @ 1& $&

    B"-= 3 @ 12 3

    B?P /)3@1+ 3/

    Biaya produksi 110

    Persediaan 29 @110 23/

    Biaya produksi yang terjual 0&2

    =aa kotor $//

    Biaya penj dan adm &)2$@&+ 23

    EBD" 2&/

    VARIABEL $OSTIN%

    Penjualan 2$ @ 1$$

    BBB 3 @ 1& $&

    B"-= 3 @ 12 3

    B?P ! 3 @ 1 3

    Biaya penj dan adm ! 2$ @ & 1/

    Biaya variael 120

    Persediaan 29 @ 111 222

    Biaya variael yang terjual 1/

    -ontriusi margin 32

    B?P " /

    Biaya penj dan adm " &EBD" 2$2

    ilai persediaan dengan menggunakan full #osting dan variale #osting

    +ull 1osting Varia#el 1osting

    29 @1104 23/ 29 @ 1114222

    Rangkuman

    Break Even Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan

    sama esarnya dengan total iaya sehingga perusahaan tidak memperoleh

    keuntungan dan tidak menderita kerugian. Beerapa ara Penentuan Breakeven

    Point; pendekatan grafik, metode trial and Error, pendekatan matematis

    Bila jumlah yang dijual tidak sama dengan jumlah yang dihasilkan, untuk

    menyelesaikannya ada dua pendekatan dengan Metodefull costing)iaya penuh+,

    '

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    7/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    agian produksi yang tidak tejual harus dieani aik iaya variael maupun iaya

    tetap dan dengan metode direct costing )iaya variael+ agian produksi yang

    tidak tejual hanaya dieani iaya variael saja.

    LATI2AN

    Soal

    + &B?P)!+ 1$Penjualan )>+ 2&Penjualan )!+ &

    Berdasarkan data diatas;

    1. Berapakah BEP dalam unit dan dalam 6p, jika penjualan &. unit, gamarkan

    dalam entuk grafik

    2. 'ika penjualan . unit

    a. Berapakah BEP dalam unit dan dalam 6p dengan menggunakan metode full

    costing dan variabel costing

    . Berapakah nilai persediaan akhir dengan menggunakan metode full costing

    dan variabel costing

    #. Buatlah laporan 65= dengan menggunakan metodefull costingdan variabel

    costing

    Soal '

    Perusahaan AB mempunyai data seagai erikut;

    Budget produksi 1 unit

    Budget penjualan 0 unit C 6p 2&

    Budget iaya ahan aku C & per unit produk

    Budget iaya tenaga kerja langsung C 6p $ per unit produksi

    Budget iaya ?verhead parik disusun dalam formula; 6p $ 6p 3 @

    ''

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    8/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    Budget iaya penjualan disusun dengan formula; F 4 6p 2 2& @

    diminta;

    1. Dn#ome statement udget dengan metode full #osting maupun variael #osting

    2. BEP dengan full #osting maupun variael #osting )dalam unit dan rupiah+

    3. ilai persediaan yang elum terjual dengan full #osting maupun variael

    #osting

    Soal 3

    Perusahaan menghasilkan kun#i khusus untuk sepeda motor yang hasil seluruhnya

    telah dikontrak oleh perusahaan perakitan sepeda motor. Produksi setahun 1.

    unit dengan harga jual 6p 1 per unit

    Biaya yang dikeluarkan perusahaan;

    Biaya ahan mentah 6p 32Biaya tenaga kerja langsung 6p 2/Biaya overhead parik )&9 var+ 6p 2Biaya umum dan adm )9 tetap+ 6p $Biaya penjualan )9 variael+ 6p $

    Pada aal tahun ada taaran dari perusahaan lain yang ingin memesan juga

    seanyak 1 unit , namun dengan harga jual 6p 0 per unit, Bila tamahan

    terseut diterima maka akiatnya yang akan terjadi seagai erikut;

    7emua iaya variael akan meningkat seanding peningkatan produksi

    Bop naik seesar 6p & )&9 variael+

    Biaya umum administrasi seluruhnya akan naik 6p 1 )9 variael+

    Pajak perseroal &9

    Atas dasar data terseut , diminta;

    1. Menyusun proyeksi keuntungan jika keuntungan ditolak

    2. Menyusun proyeksi keuntungan jika keuntungan diterima

    3. Menentukan BEP jika pesanan ditolak

    4. Menentukan BEP jika pesanan diterima

    Soal 4

    Berikut ini merupakan laporan 6ugi 5=aa P" Mulya 7ari

    Penjualan 2.. unit * 6p & 1..Biaya Bahan Baku 2..

    '3

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    9/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    Biaya tenaga kerla langsung 2.$.Biaya overhead parik 2..Biaya produksi ..=aa kotor 3..Biaya penjualan &.Biaya administrasi /."otal iaya penjualan dan adm. 1.3.=aa usaha 1..

    Biaya tidak langsung didistriusiakan kedalam iaya tetap dan iaya variael

    dengan perandingan seagai erikut;

    Biaya overhead Parik Biaya tetap Biaya variaelB?P $9 9

    Biaya penjualan 39 9Biaya administrasi $&9 &&9

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    10/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    1. (ariabel Costing

    (ariabel costing merupakkan metode penentuan harga pokok produksi yang hanyamemperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokokproduksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biayaoverhead pabrik variabel.

    Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok adalahbiaya produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsungdan biaya overhead pabrik variabel. )iaya-biaya produksi tetap dikelompokkan sebagaibiaya periodik bersama-sama dengan biaya tetap non produksi.

    Menurut Mas*ud Machfoed variabel costing adalah # !uatu metode penentuan hargapokok dimana biaya produksi variabel saja yang dibebankan sebagai bagian dari hargapokok.$1+&

    'endekatan variabel costing di kenal sebagai contribution approach merupakan suatuformat laporan laba rugi yang mengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biayadimana biaya-biaya dipisahkan menurut kategori biaya variabel dan biaya tetap dantidak dipisahkan menurut fungsi-fungsi produksi, administrasi dan penjualan.

    Dalam pendekatan ini biaya-biaya berubah sejalan dengan perubahan out put yangdiperlakukan sebagai elemen harga pokok produk. aporan laba rugi yang dihasilkandari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal olehkarena itu tidak harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

    Perbedaan Full Costing dan Variabel Costing

    'erbedaan pokok antara metode full costing dan variabel costing sebetulnya terletakpada perlakuan biaya tetap produksi tidak langsung. Dalam metode full costingdimasukkan unsur biaya produksi karena masih berhubungan dengan pembuatanproduk berdasar tarif budget&, sehingga apabila produksi sesungguhnya berbedadengan budgetnya maka akan timbul kekurangan atau kelebihan pembebanan. etapipada variabel costing memperlakukan biaya produksi tidak langsung tetap bukansebagai unsur harga pokok produksi, tetapi lebih tepat dimasukkan sebagai biayaperiodik, yaitu dengan membebankan seluruhnya ke periode dimana biaya tersebutdikeluarkan sehingga dalam variabel costing tidak terdapat pembebanan lebih ataukurang.

    dapun unsur biaya dalam metode full costing terdiri dari biaya bahan baku, biayatenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang sifatnya tetap maupunvariabel. !edangkan unsur biaya dalam metode variabel costing terdiri dari biaya bahanbaku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang sifatnya variabelsaja dan tidak termasuk biaya overhead pabrik tetap.

    kibat perbedaan tersebut mengakibatkan timbulnya perbedaan lain yaitu "

    '5

    http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/21/metode-penentuan-harga-pokok-produksi/#_ftn2http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/21/metode-penentuan-harga-pokok-produksi/#_ftn2
  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    11/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    1. Dalam metode full costing, perhitungan harga pokok produksi dan penyajianlaporan laba rugi didasarkan pendekatan #fungsi$. !ehingga apa yang disebut

    sebagai biaya produksi adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan fungsiproduksi, baik langsung maupun tidak langsung, tetap maupun variabel. Dalammetode variabel costing, menggunakan pendekatan #tingkah laku$, artinyaperhitungan harga pokok dan penyajian dalam laba rugi didasarkan atas tingkahlaku biaya. )iaya produksi dibebani biaya variabel saja, dan biaya tetapdianggap bukan biaya produksi.

    /. Dalam metode full costing, biaya periode diartikan sebagai biaya yang tidakberhubungan dengan biaya produksi, dan biaya ini dikeluarkan dalam rangkamempertahankan kapasitas yang diharapkan akan dicapai perusahaan, dengankata lain biaya periode adalah biaya operasi. Dalam metode variabel costing,yang dimaksud dengan biaya periode adalah biaya yang setiap periode harus

    tetap dikeluarkan atau dibebankan tanpa dipengaruhi perubahan kapasitaskegiatan. Dengan kata lain biaya periode adalah biaya tetap, baik produksimaupun operasi.

    0. Menurut metode full costing, biaya overhead tetap diperhitungkan dalam hargapokok, sedangkan dalam variabel costing biaya tersebut diperlakukan sebagaibiaya periodik. leh karena itu saat produk atau jasa yang bersangkutanterjual, biaya tersebut masih melekat pada persediaan produk atau jasa.!edangkan dalam variabel costing, biaya tersebut langsung diakui sebagai biayapada saat terjadinya.

    %. 2ika biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atau jasa berdasarkan

    tarif yang ditentukan dimuka dan jumlahnya berbeda dengan biaya overheadpabrik yang sesungguhnya maka selisihnya dapat berupa pembebanan overheadpabrik berlebihan over-applied factory overhead&. Menurut metode fullcosting, selisih tersebut dapat diperlakukan sebagai penambah atau pengurangharga pokok yang belum laku dijual harga pokok persediaan&.

    +. Dalam metode full costing, perhitungan laba rugi menggunakan istilah labakotor gross profit&, yaitu kelebihan penjualan atas harga pokok penjualan.

    3. Dalam variabel costing, menggunakan istilah marjin kontribusi contributionmargin&, yaitu kelebihan penjualan dari biaya-biaya variabel.

    )eberapa hal yang perlu diperhatikan dari perbedaan laba rugi dalam metode fullcosting dengan metode variable costing adalah "

    1. Dalam metode full costing, dapat terjadi penundaan sebagian biaya overheadpabrik tetap pada periode berjalan ke periode berikutnya bila tidak semuaproduk pada periode yang sama.

    /. Dalam metode variable costing seluruh biaya tetap overhead pabrik telahdiperlakukan sebagai beban pada periode berjalan, sehingga tidak terdapatbagian biaya overhead pada tahun berjalan yang dibebankan kepada tahunberikutnya.

    '!

  • 7/23/2019 BAB 11 Analisis BEP

    12/12

    Analisa Break Even Point Penganggaran Perusahaan

    0. 2umlah persediaan akhir dalam metode variable costing lebih rendah dibandingmetode full costing. lasannya adalah dalam variable costing hanya biaya

    produksi variabel yang dapat diperhitungkan sebagai biaya produksi.%. aporan laba rugi full costing tidak membedakan antara biaya tetap dan biaya

    variabel, sehingga tidak cukup memadai untuk analisis hubungan biaya volumedan laba C('& dalam rangka perencanaan dan pengendalian.

    Dalam praktiknya, variable costing tidak dapat digunakan secara eksternal untukkepentingan pelaporan keuangan kepada masyarakat umum atau tujuan perpajakan.

    '*