Bab 1 Pendahuluan Bogor-020711
-
Upload
roni-tresna-nugraha -
Category
Documents
-
view
326 -
download
4
Transcript of Bab 1 Pendahuluan Bogor-020711
Lampiran PerdaRencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Bogor
B A B IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan pariwisata di daerah dilakukan agar dapat memberikan manfaat
ekonomi, sosial budaya bagi masyarakat dan lingkungannya. Alasan utama yang
sering dimunculkan adalah manfaat ekonomi dengan masuknya devisa, penciptaan
lapangan kerja, serta peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Di lain
pihak pengembangan pariwisata juga dapat memberikan perlindungan terhadap
lingkungan fisik maupun sosial budaya masyarakat setempat.
Pengembangan pariwisata juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
masyarakat dan lingkungannya. Degradasi lingkungan, hilangnya identitas dan
integritas bangsa merupakan contoh dari pembangunan pariwisata yang tidak
direncanakan dengan baik. Terjadinya kebocoran (leakages) dari kegiatan ekonomi
pariwisata juga sering terlupakan dibalik angka-angka semu dari jumlah wisatawan
yang selalu meningkat.
Untuk mengoptimalkan manfaat dan mengurangi dampak negatif serta permasalahan
dari pengembangan pariwisata di daerah, maka diperlukan perencanaan dan
pengelolaan pariwisata yang baik dan terintegrasi dengan pembangunan daerah
secara keseluruhan.
Kota Bogor merupakan pintu gerbang Provinsi Jawa Barat yang berjarak sekitar 60 km
dari Jakarta, dan kurang lebih 120 km dari Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa
Barat. Kota ini terkenal sebagai kota hujan karena curah hujannya yang sangat tinggi,
mencapai + 3.000 hingga 4.000 mm pertahun.
Sesuai dengan Visi Kota Bogor sebagai “Kota Jasa yang Nyaman dengan Masyarakat
Madani dan Pemerintahan Amanah”, Kota Bogor berupaya terus mengembangkan
perekonomian masyarakat dengan menitikberatkan pada jasa yang mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya pariwisata.
I-1
Lampiran PerdaRencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Bogor
Kota Bogor memiliki potensi sumber daya wisata alam maupun budaya yang besar
dan bervariasi mencakup potensi objek wisata budaya dan peninggalan sejarah
(historical and cultural heritage), wisata makanan/kuliner, wisata belanja, amusement,
wisata alam (situ), wisata spiritual, wisata pendidikan, serta wisata konvensi (MICE).
Fasilitas penunjang kepariwisataan di Kota Bogor juga sangat banyak dan beragam
jenisnya. Akomodasi hotel, restoran dan rumah makan menyajikan berbagai menu dan
penganan yang khas dan menjadikan kota ini sebagai salah satu tujuan wisata kuliner.
Potensi daya tarik wisata Kota Bogor sangat ditunjang oleh lokasinya yang sangat
strategis dalam lingkup kepariwisataan Jawa Barat dan bahkan nasional. Kota Bogor
adalah gerbang masuk wisatawan dari Jakarta menuju Jawa Barat, khususnya ke jalur
Puncak, yang merupakan salah satu kawasan strategis pariwisata nasional.
Permasalahan yang dihadapi diantaranya keterbatasan upaya pengelolaan atau
manajemen daya tarik dan atraksi wisata, masih terbatasnya dukungan fasilitas
penunjang wisata, pemasaran dan informasi kepariwisataan, kapasitas SDM,
koordinasi antar pengelola objek dan daya tarik wisata dengan stakeholders
kepariwisataan, dan belum tersedianya konsep dan arahan yang komprehensif
mengenai pengembangan produk kepariwisataan.
Dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata daerah, perencanaan secara yang
komprehensif dan terpadu tersebut perlu dirumuskan dalam suatu Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Daerah, sehingga pemerintah maupun stakeholders lain
yang terkait mempunyai acuan dalam pembangunan sektor pariwisata maupun program
investasi dimasa depan. Rencana induk pembangunan kepariwisataan yang dilakukan
meliputi perencanaan pembangunan industri pariwisata, destinasi pariwisata,
pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan.
Dalam RIPPDA Provinsi Jawa Barat 2006, Kota Bogor merupakan salah satu
kota/kabupaten yang termasuk dalam Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Wisata Alam
Pengunungan Puncak, bersama dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) atau juga disebut
Ripparda merupakan pedoman utama pembangunan kepariwisataan di daerah,
yang berisikan kebijakan, strategi, dan program-program yang perlu dilakukan oleh
stakeholders terkait untuk mencapai visi, misi, dan tujuan pembangunan
kepariwisataan yang ditentukan. RIPPDA juga memuat prinsip-prinsip pengembangan
yang perlu dianut yang dirumuskan berdasarkan isu-isu strategis yang dihadapi suatu
I-2
Lampiran PerdaRencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Bogor
daerah sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, dan terintegrasi dengan
pembangunan daerah keseluruhan.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Tujuan RIPPDA adalah untuk mengarahkan perkembangan kepariwisataan Kota
Bogor, dan menjadi pedoman umum bagi stakeholders kepariwisataan Kota
Bogor yang mengakomodasikan isu-isu strategis dan faktor-faktor penting dalam
pengembangan wilayah keseluruhan, secara terintegrasi dan berkelanjutan.
1.2.2 Sasaran
Adapun sasaran dari RIPPDA Kota Bogor adalah:
Mengembangkan potensi kepariwisataan Kota Bogor untuk tumbuh dan
berkembang sebagai destinasi yang mempunyai keunggulan kompetitif dan
komparatif secara regional dan nasional.
Meningkatkan peran dan kontribusi sektor pariwisata sebagai sektor
pembangunan yang handal,
- meningkatkan arus kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara,
- peningkatan lama tinggal wisatawan,
- peningkatan pendapatan asli daerah (PAD),
- meningkatkan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.
Mendorong pelestarian dan konservasi lingkungan, khususnya potensi alam dan
budaya dengan pengelolaan dan pengembangan kegiatan yang relevan dan
terkontrol baik.
Mendorong pengembangan wilayah melalui pengembangan kegiatan pariwisata
serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat secara berkelanjutan
1.3 Ruang Lingkup
1.3.1 Lingkup Wilayah
I-3
Lampiran PerdaRencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Bogor
Lingkup wilayah dalam RIPPDA Kota Bogor ini adalah wilayah administratif Kota Bogor
dengan fokus pada lokasi-lokasi yang memiliki potensi daya tarik wisata, dengan tetap
memperhatikan keterkaitannya dengan wilayah yang lebih luas, khususnya Kabupaten
Bogor dan Provinsi Jawa Barat, serta DKI Jakarta.
1.3.2 Jangka Waktu Perencanaan
RIPPDA Kota Bogor memiliki wawasan perencanaan yang berjangka panjang 20 (dua
puluh) tahun, khususnya yang terkait dengan prinsip-prinsip, visi, misi, tujuan,
kebijakan, dan rencana pengembangan.
Adapun strategi pengembangan untuk aspek pengembangan industri, destinasi
pariwisata, pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan dirumuskan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun, demikian juga dengan program pengembangan tiap-tiap aspek
memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun.
1.3.3 Aspek Perencanaan
Lingkup aspek perencanaan dalam RIPPDA Kota Bogor ini sesuai dengan UU no.
10/2009 mencakup aspek-aspek yang terkait dengan:
- Pengembangan industri pariwisata, yang terdiri dari berbagai macam pelayanan
untuk memenuhi dan menunjang kebutuhan wisatawan.
- Pengembangan destinasi, yang terdiri dari skala yang berbeda-beda dengan
elemen-elemennya yang mencakup daya tarik, fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
aksesibilitas serta masyarakat (tuan rumah).
- Pengembangan pemasaran, baik baik mancanegara maupun nusantara/domestik.
- Pengembangan kelembagaan, mencakup organisasi, SDM, dan peraturan
perundangan yang sesuai.
1.4 Sistematika RIPPDA Kota Bogor
Sistematika RIPPDA Kota Bogor disarikan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang, tujuan dan sasaran
RIPPDA, ruang lingkup, serta sistematika RIPPDA itu sendiri.
I-4
Lampiran PerdaRencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Bogor
Bab II Kepariwisataan Kota Bogor, yang berisi review kebijakan yang terkait
dengan kepariwisataan Kota Bogor, serta rumusan potensi dan
permasalahan pengembangan pariwisata Kota Bogor. Bab ini akan diakhiri
dengan rumusan isu-isu strategis yang dihadapi dalam pengembangan
kepariwisataan kota.
Bab III Konsep Pengembangan Kepariwisataan Kota Bogor, diawali dengan
penjabaran prinsip-prinsip pengembangan yang dianut, yang kemudian
dirumuskan visi, misi dan tujuan pengembangan kepariwisataan Kota Bogor.
Dalam bab ini juga akan diuraikan konsep Urban Ecotourism yang menjadi
konsep utama dalam pengembangan pariwisata Kota Bogor.
Bab IV Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kepariwisataan Kota Bogor,
berisi arahan kebijakan dan strategi untuk aspek-aspek pengembangan
industri kepariwisataan, aspek pengembangan destinasi, aspek
pengembangan pemasaran, serta aspek pengembangan kelambagaan.
Dalam bab ini juga akan diuraikan rencana pengembangan Kawasan
Strategis Pariwisata Kota Bogor, dan Kawasan Andalan Pariwisata Kota
Bogor.
Bab V Program Pengembangan Kepariwisataan Kota Bogor, berisi uraian
indikasi program pengembangan yang perlu dilakukan oleh stakeholders
terkait pengembangan kepariwisataan kota Bogor yang dijabarkan dalam
tahapan pengembangan 5 (lima) tahunan.
Bab VI Penutup, dari RIPPDA Kota Bogor.
I-5