BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library &...

29
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan akan selalu berorientasi pada pencapaian kualitas terbaik. Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan usaha pengendalian kualitas untuk menjaga kualitas produk agar tetap berada dalam batas- batas yang diijinkan. Banyak usaha – usaha yang dilakukan untuk mencapai kualitas terbaik, diantaranya yaitu melalui Total Quality Control (TQC) atau pengendalian mutu terpadu. Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau gugus kendali mutu. QCC atau gugus kendali mutu (GKM) merupakan suatu kelompok yang terdiri dari 4 sampai 10 orang secara sukarela yang berasal dari lingkup kerja yang sama dan bersama – sama mengidentifikasi, menganalisis serta memecahkan masalah yang berhubungan dengan bidang kerja mereka. Setelah itu, mereka menetapkan pemecahan dan menyajikan usulan kepada manajemen untuk mendapat keputusan yang hasilnya nanti akan langsung diimplementasikan. Perusahaan grup Astra yang merupakan salah satu grup perusahaan terbesar di Indonesia telah lama menerapkan konsep GKM dalam memecahkan masalah – masalah yang terjadi di perusahaanya. Bahkan seiring dengan perkembangan

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library &...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya setiap perusahaan akan selalu berorientasi pada pencapaian

kualitas terbaik. Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan usaha

pengendalian kualitas untuk menjaga kualitas produk agar tetap berada dalam batas-

batas yang diijinkan.

Banyak usaha – usaha yang dilakukan untuk mencapai kualitas terbaik,

diantaranya yaitu melalui Total Quality Control (TQC) atau pengendalian mutu

terpadu. Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau gugus kendali

mutu. QCC atau gugus kendali mutu (GKM) merupakan suatu kelompok yang

terdiri dari 4 sampai 10 orang secara sukarela yang berasal dari lingkup kerja yang

sama dan bersama – sama mengidentifikasi, menganalisis serta memecahkan

masalah yang berhubungan dengan bidang kerja mereka. Setelah itu, mereka

menetapkan pemecahan dan menyajikan usulan kepada manajemen untuk mendapat

keputusan yang hasilnya nanti akan langsung diimplementasikan.

Perusahaan grup Astra yang merupakan salah satu grup perusahaan terbesar di

Indonesia telah lama menerapkan konsep GKM dalam memecahkan masalah –

masalah yang terjadi di perusahaanya. Bahkan seiring dengan perkembangan

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

2

perusahaannya, terjadi pula perkembangan dalam cara pemecahan masalah. Saat ini

konsep GKM di grup perusahaan Astra telah berkembang tidak hanya untuk

memecahkan masalah dalam satu bidang perkerjaan saja tetapi dilakukan secara

cross-functional yaitu dilakukan oleh karyawan dari bidang kerja yang berbeda

untuk memecahkan masalah yang lebih luas. Konsep GKM ini disebut sebagai

Quality Control Project (QCP). Sehingga konsep GKM di perusahaan Astra dapat

dibedakan dengan Quality Control Circle dan Quality Control Project. Quality

Control Project adalah Quality Control Circle yang melakukan suatu pemecahan

masalah sebagai suatu project dimana anggotanya berkumpul secara sukarela dan

berasal dari bidang kerja yang berbeda yang berkumpul dengan tujuan memecahkan

masalah yang terjadi pada lintas departemen yang saling berhubungan. Quality

Control Project tidak jauh berbeda dengan Quality Control Circle hanya saja

berbeda dari anggotanya (lintas departemen) dan dari sifatnya konsep ini merupakan

sebuah project namun tetap dilakukan pengawasan berkelanjutan setelah

diimplementasikan. Jadi dapat dikatakan bahwa prinsip – prinsip dasar Quality

Control Project sama dengan Quality Control Circle hanya saja tema permasalahan

yang diangkat lebih luas dan keanggotaannya cross functional.

PT. Astra Agro Lestari merupakan salah satu anak perusahaan astra yang

menerapkan Quality Control Project. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan

dan memproduksi produk – produk hasil perkebunan seperti Crude Palm Oil (CPO),

karet, teh serta produk perkebunan lainnya. PT. Astra Agro Lestari memiliki anak

perusahaan perkebunan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan berkantor

pusat di Jakarta. Sebagai anak perusahaan Astra, PT. Astra Agro Lestari senantiasa

menjaga kualitas dari setiap proses yang dilakukannya. Kualitas yang dijaga mulai

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

3

dari pengambilan sumber daya alam di perkebunan, pemrosesan di pabrik sampai

dengan pengiriman hasil produksinya. Proses menjaga kualitas inipun diterapkan

pada anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia. Salah satunya yaitu pada PT. Sari Lembah Subur, anak perusahaan PT.

Astra Agro Lestari yang menghasilkan minyak dari kelapa sawit dan berlokasi di

propinsi Riau. PT. Sari Lembah Subur terdiri dari tiga perusahaan yaitu PT. SLS-1,

SLS-2 dan SLS-3. Ketiga – tiganya sama – sama memproduksi minyak kelapa sawit

sebagai produksi utamanya.

Pada semester 1 tahun 2006 ini PT. Sari Lembah Subur-1 mempunyai masalah

dengan kualitas pengambilan sumber daya alam kelapa sawit di perkebunannya

khususnya pada kebun plasma yang merupakan kebun milik PT. Sari Lembah

Subur-1 yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Pada observasi yang dilakukan oleh

divisi komite improvement yang menangani masalah kualitas di PT. Sari Lembah

Subur-1, penurunan kualitas TBS (tandan buah segar) kelapa sawit kebun plasma

merupakan masalah yang paling banyak terjadi dalam semester 1 tahun 2006 ini.

Untuk menangani masalah kualitas tandan buah segar kelapa sawit tersebut,

PT. Sari Lembah Subur-1 mencoba untuk melakukan perbaikan kualitas dengan

mengatasi masalah tersebut tidak hanya dari sektor perkebunan saja tetapi dari

semua proses yang ada mulai dari pengambilan sampai dengan pemrosesan di pabrik

agar masalah yang di atasi dapat lebih bermanfaat bagi semua lini dan membawa

hasil yang lebih efektif.

Untuk itu diterapkanlah Quality Control Project pada penanganan masalah

kualitas kelapa sawit plasma ini. Alasan lain mengapa PT. Sari Lembah Subur-1

menerapkan QCP adalah karena QCP masih jarang dilakukan pada perusahaan ini.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

4

Hal ini dapat dilihat pada data statistik penerapan QCC dan QCP pada PT. Sari

Lembah Subur :

Gambar 1.1. Jumlah penerapan QCC dan QCP PT. SLS-1 tahun 2003 – 2005

Dari data di atas dapat dilihat bahwa penerapan Quality Control Project pada

PT. Sari Lembah Subur-1 masih minim. Padahal dari skala penyelesaian masalah,

hasil yang diperoleh dari Quality Control Project akan lebih luas manfaatnya

dibandingkan dengan Quality Control Circle. Oleh karena itu penulis mengambil

tema tentang penerapan Quality Control Project dengan ikut serta dalam penerapan

Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur-1 dan menganalisis penerapan

Quality Control Project tersebut.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada PT. Sari Lembah Subur-1,

kualitas dari kelapa sawit yang berasal dari kebun plasma mengalami masalah.

Kualitas ini akan sangat mempengaruhi produksi CPO (Crude Palm Oil) atau

Penerapan QCC dan QCP PT. Sari Lembah Subur-1

0 5

10 15 20 25 30

Tahun

QCC QCP

QCC 2 28 25

QCP 0 0 1

2003 2004 2005

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

5

minyak kelapa sawit yang dihasilkan oleh PT. Sari Lembah Subur-1 karena jika dari

proses awal di kebun sudah tidak bagus maka untuk proses – proses berikutnya juga

akan mengalami penurunan kualitas. Oleh karena itu harus diterapkan suatu

pemecahan masalah yang mencangkup semua bidang proses pada PT. Sari Lembah

Subur-1 mulai dari proses di kebun sampai proses pengolahan kelapa sawit di

pabrik. Untuk menangani masalah yang skalanya luas dan meliputi lintas bidang

pada PT. Sari Lembah Subur-1, diterapkanlah Quality Control Project yang

merupakan proses pemecahan masalah dengan berlandaskan pada Quality Control

Circle. Tema masalah yang dibahas pada Quality Control Project lebih luas

dibandingkan dengan Qaulity Control Circle namun dasar pelaksanaannya sama

dengan Quality Control Circle yang pemecahan masalahnya dilakukan suatu

kelompok yang terdiri dari 4 sampai 10 orang yang bersama – sama memecahkan

masalah yang ada dan hasilnya akan diajukan pada pihak manajemen untuk dapat

diimplementasikan.

Setelah Quality Control Project diterapkan untuk mengatasi masalah kualitas

kelapa sawit plasma, penulis menganalisis penerapan QCP tersebut untuk melihat

kekurangan – kekurangan yang ada sehingga akan dibuat usulan penerapan QCP

yang lebih baik dari yang sudah ada.

Pada observasi awal yang dilakukan terhadap penerapan QCP yang telah

dilakukan pada PT. Sari Lembah Subur-1, penulis melihat bahwa penilaian atau

pengukuran terhadap QCP yang dilakukan hanya sebatas pada hasil improvement

dari tema masalah yang dibahas, yaitu sekitar berapa reject yang berhasil dikurangi,

berapa biaya yang dihemat atau berapa peningkatan kuantitas produksi. Namun

penilaian tidak melibatkan sumber daya manusia yang berperan sebagai anggota

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

6

kelompok QCP yang melakukan pemecahan masalah tersebut. Hal ini dikarenakan

dalam melaksanakan proses GKM, anggota gugus juga harus mendapatkan kepuasan

dari kegiatan GKM yang mereka lakukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini,

penulis juga akan membuat penilaian terhadap kelompok QCP yang mengatasi

masalah kualitas kelapa sawit plasma. Hal ini dikarenakan Quality Control Project

tidak lepas dari peran kelompok yang melakukan kegiatan tersebut. Kelompok yang

terdiri dari karyawan ini juga menentukan keberhasilan dari Quality Control Project.

Suasana dalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok juga harus dinilai agar

Quality Control Project memberikan manfaat yang lebih menyeluruh tidak hanya

dari hasil pemecahan masalah yang diperoleh akan tetapi juga dari keefektifan

kelompok yang melakukan Quality Control Project tersebut.

Dari uraian di atas maka penulis merumuskan permasalahan yang dihadapi

yaitu :

1. Bagaimana penerapan Quality Control Project di PT. Sari Lembah Subur-1

untuk mengani masalah kualitas kelapa sawit di kebun plasma?

2. Apa saja improvement atau perubahan yang dihasilkan dari penerapan

Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur tehadap masalah

kualitas kelapa sawit di kebun plasma?

3. Apakah masalah kualitas kelapa sawit plasma dapat diatasi dengan Quality

Control Project?

4. Apa saja hasil analisis yang dilakukan terhadap penerapan Quality Control

Project pada PT. Sari Lembah Subur untuk masalah kualitas kelapa sawit?

Apa saja kekurangannya?

5. Bagaimana usulan penerapan Quality Control Project yang lebih baik?

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

7

6. Bagaimanakah hasil dari penilaian kelompok Quality Control Project yang

menangani masalah kualitas kelapa sawit plasma?

1.3 Ruang Lingkup

Agar tugas skripsi ini lebih terarah dan mudah dipahami, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah dengan ruang lingkup permasalahan yang akan

dibahas meliputi :

• Kegiatan yang akan diamati adalah kegiatan penerapan Quality Control

Project pada anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari, yaitu PT. Sari

Lembah Subur yang berlokasi di proinsi Riau.

• Pengambilan data dilakukan pada kantor pusat PT. Astra Agro Lestari

di Jakarta dan PT. Sari Lembah Subur-1 di Riau.

• Agar tidak menjadi rancu, dalam penelitian ini menggunakan konsep

Astra Total Quality Control dimana konsep GKM Astra dibagi menjadi

Quality Control Circle dan Quality Control Project. Yang

membedakan keduanya adalah keanggotaan, skala tema masalah yang

diambil dan langkahnya ( QCC 8 langkah dan QCP 7 langkah).

• Penerapan Quality Control Project yang akan diteliti adalah penerapan

Quality Control Project pada penanganan salah satu masalah yang

terjadi di PT. Sari Lembah Subur-1 yaitu masalah kualitas kelapa sawit

plasma di PT. Sari Lembah Subur.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

8

• Quality Control Project yang akan diterapkan mengikuti langkah –

langkah penerapan Quality Control Circle/Project dengan

menggunakan langkah PDCA.

• Analisis yang dilakukan terhadap penerapan QCP yang telah

dilaksanakan adalah analisis mengenai langkah penerapan, teknik

pemecahan masalah yang digunakan dan hasil improvement QCP yang

dicapai.

• Jika setelah analisis dilakukan terdapat kekurangan, maka dibuat usulan

penerapan QCP yang lebih baik untuk mengatasi kekurangan tersebut.

• Penilaian kelompok Quality Contol Project yang dilakukan adalah

berdasarkan analisa tingkat kepuasan karyawan anggota kelompok

QCP dengan menggunakan analisa tingkat kepuasan konsumen dimana

konsumen disini adalah karyawan yang ikut serta dalam Quality

Control Project yang memecahkan masalah kualitas kelapa sawit

plasma.

• Penilaian dilakukan dengan importance dan performance analysis.

Dimana dalam penilaian ini dibagi dua variabel yaitu importance dan

performance. Variabel importance adalah tingkat kepentingan

karyawan terhadap faktor yang dinilai dan variabel performance adalah

kinerja faktor yang dinilai dalam kelompok QCP.

• Faktor – faktor yang dinilai untuk tingkat kepentingan dan kinerja

adalah karakteristik efektifitas kelompok atau gugus yang meliputi :

iklim, diskusi, sasaran, pendengaran pendapat, ketidaksesuaian

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

9

pendapat, konsensus, kritik, keterusterangan, rencana tindakan,

kepemimpinan, dan umpan balik sehingga kelompok QCP yang dinilai

dapat diketahui kinerja kelompoknya berdasarkan karakterisitik

efektifitas kelompoknya.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan permasalahan dan batasan yang telah ditetapkan, penelitian

disusun dengan tujuan sebagai berikut :

Menganalisis bagaimanakah penerapan Quality Control Project pada PT.

Sari Lembah Subur untuk menangani masalah kualitas kelapa sawit kebun plasma,

apa saja perubahan atau improvement yang dihasilkan serta menganalisis apa saja

kekurangan dari penerapan QCP tersebut sehingga akan dibuat suatu usulan

penerapan yang lebih baik dari yang sudah ada. Selain itu penelitian ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penilaian terhadap kelompok

Quality Control Project yang menangani masalah kualitas kelapa sawit plasma

tersebut.

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

Memperkenalkan Quality Control Project sebagai salah satu metode dalam

pemecahan masalah antar lintas departemen dan bagaimana penerapannya sehingga

membantu perusahaan lain untuk dapat memecahkan masalah yang kompleks dan

membawa hasil yang lebih efektif dan menyeluruh. Selain itu penelitian ini juga

memberikan manfaat bagi karyawan dan perusahaan PT. Sari Lembah Subur, yaitu :

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

10

• Membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas kelapa sawit plasma

sehingga juga meningkatkan kualitas produksi CPO atau minyak kelapa

sawit

• Membantu perusahaan dalam mengusulkan perbaikan terhadap Quality

Control Project yang ada sehingga menghasilkan penerapan Quality

control Project yang lebih baik.

• Mempermudah dalam pengambilan keputusan apabila terjadi pada masalah

lain yang juga melibatkan lintas departemen sehingga juga lebih

menggalakan Quality Control Project.

• Mengetahui keefektifan kelompok Quality Control Project.

• Memperbaiki kinerja kelompok Quality Control Project.

• Mempererat hubungan antara karyawan dan manajemen perusahaan.

• Memupuk kesadaran karyawan sehingga termotivasi untuk dapat ikut serta

dalam Quality Control Project.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Riwayat Singkat Grup Astra

PT Astra International tbk adalah perusahaan induk dari Grup Astra yang

pada awal kegiatan operasinya, bergerak dalam bidang usaha perdagangan umum

terutama hasil bumi. Kemudian Astra International melakukan perluasan usaha ke

bidang distribusi kendaraan dan alat-alat berat serta komponen kendaraan bermotor,

disamping melakukan penyertaan baik secara langsung maupun tidak langsung pada

anak-anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai hubungan afiliasi yang

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

11

bergerak dalam berbagai bidang usaha antara lain kendaraan bermotor, jasa

keuangan, industri, perkebunan, serta usaha-usaha lainnya.

Kegiatan usaha Grup Astra dapat dikelompokkan menjadi 5 divisi yaitu :

1. Divisi Astra Motor meliputi : distribusi, penjualan, dan penyewaan

kendaraan bermotor, bisnis mobil bekas, suku cadang, dan jasa purna

jual.

2. Divisi Astra Industri meliputi : manufaktur kendaraan bermotor,

komponen otomotif, dan alat-alat berat.

3. Divisi Astra Finance meliputi :pembiayaan mobil dan sepeda motor,

asuransi kerugian dan jiwa, dan perbankan.

4. Divisi Astra Resources meliputi : industri berbasis perkebunan dan

perkayuan.

5. Divisi Astra System meliputi :peralatan kantor, dan teknologi

informasi, serta infrastruktur.

PT Astra Agro Lestari merupakan salah satu perusahaan yang berada di

dalam Divisi Astra Resources PT Astra International tbk, atau divisi yang bergerak

dibidang pengolahan sumber daya alam seperti agribisnis dan pengolahan kayu.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

12

ASTRA INDUSTRIESPerakitan Mobil :

Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, BMW, PeugeotPerakitan Motor :

HondaPabrik Komponen dan Suku Cadang :

Roda 4 dan 2Alat Berat :

Mesin Konstruksi, Kontrak Pertambangan, dan Material Handling

ASTRA SYSTEMPerlengkapan Kantor dan Teknologi InformasiInfrastruktur

ASTRA INTERNATIONAL

ASTRA MOTORDistribusi :

Astra Motor -ToyotaAstra Motor - DaihatsuAstra Motor - IsuzuAstra Motor - Nissan DieselAstra Motor - BMWAstra Motor - PeugeotAstra Motor - Honda Motorcycles

Astra Motor - Suku CadangAstra Motor - Sewa & LeasingAstra Motor - Mobill Bekasi

ASTRA FINANCEConsumer FinanceAsuransiBank

ASTRA RESOURCESAgribisnisPerkayuan

Gambar 1.2. Struktur grup Astra

1.5.1.1 Sejarah PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari tbk atau Perseroan, didirikan dengan nama PT

Suryaraya Cakrawala berdasarkan Akta No. 12 tanggal 3 Oktober 1988, yang dibuat

di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta kemudian dirubah

dengan nama PT Astra Agro Niaga dengan Akta No. 9 tanggal 4 Agustus 1989,

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

13

yang dibuat di hadapan Notaris yang sama. Akta nama telah mendapat persetujuan

Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.

C2.10099.HT.01.01-Th89 tanggal 31 Oktober 1989 dan telah didaftarkan di

Pengadilan negeri Jakarta Pusat di bawah No.2553/1989 tanggal 9 November 1989

serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19

Desember 1989, Tambahan No. 3626.

Pada tahun 1997, Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham kepada

masyarakat sebanyak 10% dari modal disetor dan ditempatkan pada waktu itu, atau

sebanyak Rp. 125.800.000 saham, dengan nilai nominal Rp.500 setiap saham,

dengan harga penawaran Rp. 1.550 setiap saham.

PT Astra Agro Lestari tbk merupakan perusahaan dari kelompok Astra

International, yang mengkhususkan diri, tumbuh dan berkembang menjadi

perkebunan minyak sawit terkemuka di Indonesia. PT Astra Agro Lestari tbk, yang

berkantor pusat yang beralamat di Jl. Puloayang Raya Blok OR – 1, Kawasan

Industri Pulogadung ini bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan

penjualan minyak goreng dan penyertaan modal kepada perusahaan-perusahaan

yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, karet, kakao, teh, dan pengolahan

serta penjualan hasil perkebunan tersebut.

Visi PT Astra Agro Lestari adalah menjadi sebuah perusahaan agribisnis

yang ramah lingkungan terintegrasi-inovatif dan luas. Sedangkan misinya adalah

menjadi sebuah perusahaan agribisnis panutan

Grup Astra Agro membiayai pengeluaran modal kerja dan barang modal

melalui kombinasi pinjaman jangka pendek dan panjang, setoran modal, dan kas

yang dihasilkan dari kegiatan operasi usaha.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

14

Perkembangan konsumsi CPO di dunia masih terus meningkat (sumber:

Oilworld 2020). Konsumsi dunia atas produk kelapa sawit terhadap total konsumsi

minyak dan lemak memegang proporsi 17%, sedangkan untuk negara-negara Asia

proporsinya mencapai 27%. Untuk memenuhi konsumsi CPO, Indonesia dan

Malaysia telah memproduksi 80% dari total produksi CPO dunia. Hal inilah yang

membuat PT Astra Agro Lestari tbk percaya bahwa dengan kuatnya permintaan

minyak kelapa sawit baik dari dalam maupun luar negeri dan rendahnya biaya

produksi di Indonesia. PT Astra Agro Lestari tbk Perseroan sebagai salah satu

perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia, akan terus menjadi produsen yang efisien

dan kompetitif, menopang prospek Indonesia sebagai penghasil minyak kelapa sawit

terbesar di dunia.

Grup Astra Agro memiliki 2 laboratorium penelitian yang terletak di kantor

pusat. Laboratorium Tanah bertanggung jawab untuk melakukan survai dan analisa

kesesuaian tanah lahan yang akan dikembangkan serta merekomendasikan dosis,

jenis, serta frekuensi pemupukkan tanaman yang diteliti dan diterapkan pada kebun-

kebun percobaan yang tersebar pada anak perusahaan (demplot). Laboratorium

Proteksi Tanaman bertanggung jawab untuk mengidentifikasi hama dan penyakit

yang menyerang tanaman dan juga musuh-musuh alam hama dan penyakit tersebut.,

serta memanfaatkan tanaman-tanaman yang berguna untuk melestarikan musuh

alami di kebun, serta cara-cara penanggulangannya seperti burung hantu untuk

mengusir tikus pada tanaman kelapa sawit, dan lain-lain.

Laboratorium mempunyai hubungan kerja sama yang erat dengan Departemen

Proteksi Tanaman yang memantau jenis dan populasi hama dan penyakit. Kerja

sama ini meliputi tindakan pencegahan dengan sistem pengamatan dini (Early

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

15

Warning System), dan tindakan pengendalian hama terpadu (Integrated Pest

Management). Hasil pengamatan tersebut dilaporkan setiap hari dari perkebunan ke

kantor pusat untuk didata oleh Divisi Manajemen Sistem Informasi, sehingga dari

analisa dapat disimpulkan tindakan-tindakan tepat yang akan dilakukan.

1.5.1.2 Letak Geografis

PT Astra Agro Lestari tbk melaksanakan kegiatan usaha mulai dari

penanaman, panen, pengolahan dan perdagangan hasil tanaman yang dilaksanakan

oleh perseroan sendiri maupun dioperasikan melalui 42 anak perusahaan, yang

terdiri dari 30 perusahaan yang bergerak dalam bidang kelapa sawit, 2 perusahaan

dalam bidang karet, 4 perusahaan dalam bidang kakao, 5 perusahaan dalam bidang

perkebunan teh, serta 1 perusahaan dalam bidang penjualan minyak goreng. Secara

keseluruhan per tanggal 31 Agustus 1999, Grup Astra Agro menguasai 41 proyek

plasma dan KKPA seluas 41.081 hektar. Dari jumlah tersebut, 184.552 hektar

ditanami kelapa sawit dan 8.854 hektar ditanami karet, 3.213 hektar ditanami teh,

dan 2.882 hektar ditanami kako. Dari seluruh perkebunan yang dioperasikan, 95.558

hektar terletak di pulau Sumatera, 59.487 hektar di pulau Kalimantan, 38.736 hektar

di pulau Sulawesi, dan sekitar 5.720 hektar di pulau Jawa. Grup Astra Agro juga

mengoperasikan 14 fasilitas pengolahan kelapa sawit, 5 fasilitas pengolahan karet, 6

fasilitas pengolahan teh, dan 6 fasilitas pengolahan kakao.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

16

Tabel 1.1. Anak perusahaan perkebunan kelapa sawit AAL

Perkebunan Kelapa Sawit Lokasi 1 Eka Durna Indonesia Riau 2 Tunggal Perkasa Plantation Riau 3 Surya Panen Subur Riau 4 Cakradenta Agung Pertiwi Sulsel 5 Gunung Sejahtera Raman Permai Kalsel 6 Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Kalteng 7 Agro Menara Rahmat Kalteng 8 Letawa Sulsel 9 Mamuang Sulsel 10 Pasang Kayu Sulsel 11 Sawit Asahan Indah Riau 12 Waru Kaltim Plantation Kaltim 13 Laras Astra Kartika Sumsel 14 Persadabina Nusantara Abadi Kalteng 15 Gunung Sejahtera Puti Pesona Kalteng 16 Gunung Sejahtera Yoli Makmur Kalteng 17 Gunung Sejahtera Dua Indah Kalteng 18 Surya Indah Nusantara Pagi Kalteng 19 Lesatari Tani Teladan Sulteng 20 Sari Aditya Loka Jambi 21 Karya Tanah Subur Aceh 22 Perkebunan Lembah Bhakti Aceh 23 Sari Lembah Subur Riau 24 Bhadra Cemerlang Kalteng 25 Cipta Narada Lestari Kalteng 26 Nirmala Agro Lestari Kalteng 27 Kimia Tirta Utama Riau 28 Sukses Tani Nusa Subur Kaltim

Sumber: Laporan Tahunan AAL (2003).

1.5.1.3 Sumber Daya Manusia

Perusahaan sangat menyadari pentingnya sumber daya manusia terhadap

keberhasilan Grup Astra Agro dalam melakukan aktivitas usahanya. Divisi Sumber

Daya Manusia PT Astra Agro Lestari tbk mempunyai misi yang jelas yaitu untuk

menopang tujuan keseluruhan Grup Astra Agro dengan menciptakan :

1. Organisasi yang solid

2. Karyawan yang kompeten

3. Suasana dan kondisi kerja yang sehat

Usaha yang dilakukan PT Astra Agro Lestari tbk memerlukan jumlah karyawan

yang cukup besar. PT Astra Agro Lestari tbk mempekerjakan karyawannya dari

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

17

beberapa sumber yaitu tenaga kerja yang berpengalaman, tenaga kerja yang baru

lulus sarjana, lulusan SMU pertanian, dan angkatan kerja antar daerah dan lokal.

Semua karyawan yang baru direkrut menurut jenjang jabatannya harus melalui

program pelatihan PT Astra Agro Lestari tbk .

Tabel 1.2. Komposisi karyawan menurut jenjang jabatan

Keterangan Jumlah PersentaseDirektur 6 0.04% Kantor Pusat: Manager % Senior Manager 47 0.35% Penyelia 22 0.16% Karyawan 305 2.27% Perkebunan : Manajer 34 0.25% Manajer Lapangan 126 0.94% Penyelia 604 4.49% Karyawan Administrasi 688 5.12% Karyawan Lapangan / Pabrik 11618 86.38% Jumlah 13450 100.00%

Sumber: Laporan Tahunan AAL (2003).

Tabel 1.3. Komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan

Keterangan Jumlah Persentase S2 + S3 17 0.13% S1 608 4.52% Sarjana Muda (D3) 281 2.09% SLTA, SLTP, lain-lain 12544 93.26% Jumlah 13450 100.00%

Sumber: Laporan Tahunan AAL (2003).

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

18

Tabel 1.4. Komposisi karyawan menurut jenjang usia

Keterangan Jumlah Persentase < 26 3040 22.60% 26 – 30 3810 28.33% 31 – 35 3225 23.98% 36- 40 2122 15.78% > 41 1253 9.32% Jumlah 13450 100.00%

Sumber: Laporan Tahunan AAL (2003).

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

19

1.5.1.4 Struktur Organisasi

Shareholders

Board of Commissioners

Board of Directors

President DirectorVice President Director

Audit Committee

Senior Technical Advisor

Director in ChargeFinance &CorporateSecretary

PlantationDvelopment

Control (PDC)

EngineeringDevelopmentControl (EDC)

HumanResources,

General Affair &Community

Development(HGC)

MarketingPlantation & Mill

Operation (PMO)DownstreamIndustries (DSI)

SupportingIndustries (SIN)

President OfficeMgmt & OpsImprovementInternal AuditBusinessDevelopmentSafety, Health &Environment

Corporate FunctionprocurementBanking, Treasury, InvestorAccounting Tax & BudgetCorporate Legal

Plantation Development (PDO)Agronomic Development ControlInformation Technology

Process & Quality ControlProject Development Human Resources (HR)

General Affairs & Asset Man.Community Development

Palm Oil Commodity (POC)Transport & Non-Palm Oil (TNP)

Business DivisionsInfrastructureAndalas 1 AreaAndalas 2 AreaBorneo 1 AreaBorneo 2 AreaCelebes AreaJawa Lampung Area

RefineryMaufacturing

Gambar 1.3. Struktur Organisasi PT Astra Agro Lestari tbk

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

20

1.5.2 Sejarah Quality Control Circle di PT. Astra Agro Lestari

Pada tahun 1990 kegiatan QCC sebagai bagian dari sistem manjemen Total

Quality Control (TQC) diperkenalkan ke kelompok perusahaan astra agro. Hanya saja

motif penerapannya ketika itu hanya sekedar mengikuti pola induk perusahaan

kelompok astra yang sudah jauh lebih dulu menerapkan sistem manajemen TQC.

Pokok pemikiran yang melatar belakangi kegiatan QCC tidak disadari benar sehingga

unsur mentalitas dasar yang memotovasi karyawan bahkan manajemen tidak

mengakar. Lahirnya kelompok QCC lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas.

Dapat dimengerti bahwa kegiatan QCC yang tidak dilandasi mentalitas dasar,

akhirnya merasa bahwa kegiatan QCC hanya menjadi beban dan buang – buang

waktu saja. Hanya tiga tahun kemudian (tahun 1993) kegiatan QCC di kelompok

astra agro dihentikan.

Pada bulan Mei tahun 1999 terjadi pergantian direksi di PT.AAL. Dua

direktur senior dari Astra grup duduk sebagai pemimpin puncak. Sistem manajemen

astra yang didasarkan pada konsep TQC, yang melibatkan semua jajaran dan

tingkatan didalam manajemen kebijakan perusahaan, kemudian diterapkan di AAL.

Karyawan biasa (floor worker) yang selama ini bekerja sekedar menjalankan perintah

atasan kini mempunyai peranan seperti peningkatan kualitas dan produktivitas,

penurunan biaya, adalah sasaran dimana peran serta floor worker sangat menentukan.

Untuk itu kegiatan QCC diminta untuk dihidupkan kembali.

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

21

Program ini dimulai dengan mengadakan pelatihan di seluruh anak perusahaan

untuk penyegaran kembali konsep Total Quality Control (TQC) dan Quality Control

Cicrle (QCC). Banyaknya anak perusahaan yang jumlahnya 42 perusahaan dan

letaknya menyebar mulai dari Aceh sampai ke Sulawesi, merupakan kesukaran

tersendiri. Namun komitmen yang kuat dari pimpian puncak, akhirnya membuahkan

hasil. Dimulai sejak Juli 2001 pada review 3 bulanan di setiap wilayah perkebunan

ditampilkan 1 QCC yang paling pertama yang menyelesaikan temanya ditampilkan

pula pada rapat pimpinan PT.AAL. Pada bulan Agustus dari 71 QCC yang terbentuk,

42 QCC telah menyelesaikan tema pertamanya. Akhirnya konvensi QCC yang

pertama diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2002, diikuti oleh 12 QCC dari 42

yang telah menyelesaikan tema.

1.5.3 Sejarah perusahaan PT. Sari Lembah subur

Pengolahan perkebunan kelapa sawit ini merupakan suatu kegiatan yang tidak

terputus sepanjang waktu, yang pada setiap kurun waktu tertentu hampir selalu

terdapat semua tahap dan bentuk kegiatan, sehingga merupakan suatu siklus kegiatan

pengelolaan yang berazas berkesinambungan produksi, kegiantan tersebut antara lain

: pengolahan tanah, pembibitan, peremajaan tanaman, pemeliharaan tanaman,

eksploitasi (pemanenan Tandan Buah Segar atau TBS), penebangan pohon-pohon

sawit tua yang sudah tidak produktif, eksplorasi (perluasan areal tanam) dan

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

22

pengelolaan hasil sampai pengolahan TBS menjadi CPO untuk memenuhi kebutuhan

dalam dan luar negeri.

Kegiatan ini telah direncanakan sedemikian rupa sehingga sepanjang tahun

hampir selalu terdapat semua tahap bentuk kegiatan tersebut dengan intensitas yang

hampir sama dari waktu ke waktu.

Salah satu usaha pemerintah untuk mengembangkan usaha perkebunan adalah

dengan pola PIR yang mana pemerintah telah menyetujui 29 perusahaan yang akan

mengembangkan usaha perkebunan dengan pola PIR Trans yang terdiri dari 24

perusahaan swasta dan 5 perusahaan Negara (PTP) yang terbesar di 10 Propinsi.

Dalam rangka menunjang program serta kebijaksanaan pemerintah ini maka

berdirilah PT. Sari Lembah Subur sebagai salah satu Perusahaan Perkebunan di

Indonesia.

1.5.3.1 Gambaran Perusahaan

PT. Sari Lembah Subur merupakan salah satu anak perusahaan PT. Astra

Agro Lestari Tbk. yang bergerak dalam bidang/sektor perkebunan yang terdiri dari

perkebunan Inti, Plasma & KKPA serta tahap pengembangan di Afd. OX/OY seluas

450 Ha.

Kebun PT. Sari Lembah Subur dimulai pada tahun 1987, sedangkan Pabrik

mulai beroperasi bulan September 1992. Terletak di Kecamatan Pangkalan Kuras dan

Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Namun sekarang

setelah Otonomi Daerah terjadi Pemekaran Kabupaten yang mana sekarang PT. Sari

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

23

Lembah Subur berada di Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan

Provinsi Riau.

1.5.3.2 Letak Geografis

Kebun

Perkebunan Kelapa Sawit PT. Sari Lembah Subur terdiri dari 3 kebun yaitu

kebun PT. Sari Lembah Subur-1 pola PIR-TRANS, kebun PT. Sari Lembah Subur-2

pola PBSN (Perkebunan Besar Swasta Nasional) dan PT. Sari Lembah Subur-3 pola

KKPA. Perkebunan PT. Sari Lembah Subur-1 seluas 10.000 Ha yang terdiri dari

Plasma 8.000 Ha dan inti 2.000 Ha serta KKPA seluas 3.050 Ha. Perkebunan PT.

Sari Lembah Subur-2 adalah perkebunan pola PBSN murni seluas 15.000 Ha.

Dengan luasan areal tersebut diharapkan perusahaan dapat mencapai target Produksi

TBS yang telah ditetapkan management sebesar 24 Ton/Ha/Tahun.

PT. Sari Lembah Subur memiliki 3 Kebun inti, KKPA & Plasma yang terdiri dari :

1. Kebun Kampar memiliki 5 Afdeling yaitu : Afdeling OA, OB, OC1, OC2 &

OY/OX

2. Kebun Tanglo memiliki 4 Afdeling yaitu : Afdeling OM, ON, OQ & OR

3. Kebun Kerumutan memiliki 4 Afdeling yaitu : Afdeling OO, OP, OS & OT

4. Kebun KKPA memiliki 8 Afdeling yaitu : Afdeling AA, BB, CC, DD, EE,

FF, GG & HH

5. Kebun Plasma memiliki 9 SP yaitu : SP1, SP2, SP3, SP4, SP5, SP6,SP7,SP9A

& SP9B.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

24

1.5.3.3 Proses Produksi

Secara umum, proses awal untuk setiap proses pengolahan buah kelapa sawit

menjadi CPO melalui beberapa tahap yaitu, penanaman, panen, pengolahan produk

kelapa sawit, dan pengolahan produk non kelapa sawit. Penanaman dimulai ketika

Astra Agro membeli lebih dari 90% bibit kecambah kelapa sawitnya dari Pusat

Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), sebua lembaga pemerintah. PPKS adalah pemasok

terbesar bibit dan kecambah kelapa sawit di Indonesia. Bibit tersebut kemudian

dipelihara dan setelah 3 bulan ditanam di pembibitan. Tanaman tumbuh dipembibitan

selama 9 bulan kemudian dipindahkan ke perkebunan. Pada periode TBM ini, yaitu

dari pemindahan kie perkebunan sampai mencapai tahapan TM (kurang lebih 36

bulan), tanaman kelapa sawit muda memerlukan pemeloharaan yang efektif.

Pemeliharaan ini mencakup pemupukan yang benar atas TBM, pembebasan daerah

sekitar TBM dari tanaman lain, penanaman sekitar TBM dengan tanaman penutup

tanah dan dihindarinya serangan hama dan penyakit.

Tanaman kelapa sawit mulai menghasilkan setelah 30 bulan setelah ditanam

tetapi produksi komersil dimulai kira-kira 36 bulan. Tingkat kematangan TBS yang

dipanen adalah sangat penting untuk memaksimalkan produksi tanaman kelapa sawit

dan kualitas CPO. Seluruh buah yang lepas dari tandan dikumpulkan oleh pemanen

untuk diolah bersama TBS, untuk memaksimalkan rendemen/ekstraksi CPO dan inti

sawit.

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

25

Proses pengolahan kelapa sawit dimulai dengan panen TBS yang sudah masak dari

perkebunan dan kemudian diangkut dengan truk ke tempat penampungan di pabrik

pengolahan kelapa sawit untuk dipilah menurut kualitasnya. TBS tersebut kemudian

diangkut ke tempat sterilisasi untuk disterilisasi dengan uap dalam ruang tertutup

bertekanan untuk memudahkan pemisahan buah dari tandan. Tandan kosong

kemudian dibakar untuk mendapatkan abu janjang dengan kandungan pupuk yang

tinggi dan dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik di perkebunan. Buah yang

sudah terlepas dari tandan diteruskan ke tempat pemerasan untuk dilkeuarkan

minyaknya, kemudian diteruskan ke tempat penjernihan. Di tempat penjernihan ini,

minyak kelapa sawit akan diproses untuk menurunkan kadar air, menghilangkan

ampas dan kotoran untuk memperoleh produk CPO. Hasil sampingan dari tempat

pemerasan dalah serat, pecahan cangkang dan biji inti sawit. Serat dan cangkang

kemudian digunakan sebagai bahan bakar boiler uap. Biji inti sawit diproses kembali

melalui stasiun pemecahan dimana biji inti sawit dipecah, dibersihkan dan

dikeringkan untuk mendapatkan hasil akhir produk inti sawit. Tingkat ekstraksi

sangat ditentukan oleh kualitas dan tingkat kematangan TBS Seiring dengan

meningkatnya umur tanaman kelapa sawit penghasil TBS, maka tingkat ekstraksi

juga meningkat.

Minyak sawit dapat dipergunakan untuk bahan makanan dan industri melalui

proses penyulingan, penjernihan dan penghilangan bau atau RBDPO (Refined,

Bleached and Deodorized Palm Oil). Proses pembuatan minyak goreng (Olein)

melalui proses sebagai berikut :

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

26

1. Pembuangan getah (degumming)

2. Penjernihan warna (bleaching)

3. Penghilangan bau (deodorising)

4. Pemecahan (fractionation)

Di samping itu CPO dapat diuraikan untuk produksi minyak sawit padat

(RBD Stearin) dan untuk produksi minyak sawit cair (RBD Olein). RBD Olein

terutama dipergunakan untuk pembuatan minyak goreng. Sedangkan RBD Stearin

terutama dipergunakan untuk margarin dan shortening, disamping untuk bahan baku

industri sabun dan deterjen. Pemisahan CPO dan PK dapat menghasilkan oleokimia

dasar yang terdiri dari asam lemak dan gliserol. Secara keseluruhan proses

penyulingan minyak sawit tersebut dapat menghasilkan 73% olein, 21% stearin, 5%

PFAD ( Palm Fatty Acid Distillate) dan 0.5% buangan.

PT. Sari Lembah Subur memiliki 2 PKS ( Pabrik Kelapa Sawit), pabrik

pengolahannya dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Pada tahun 1995, kapasitas pabrik

ditingkatkan menjadi 60 ton TBS/jam. Dengan demikian dapat menghasilkan

Rendemen CPO Golden minimal 24 % dengan Kadar FFA (Keasaman) > 2,5 %.

Dalam proses produksinya PKS PT. Sari Lembah Subur menghasilkan limbah dalam

bentuk gas, cair dan padat dalam jumlah yang relatif besar. Bebarapa upaya telah

dilakukan untuk penanganan limbah yang dihasilkan pabrik dalam proses

produksinya, seperti pembuatan dan pengoperasian kolam pengolah limbah cair, dan

pemanaatan limbah padat sebagai bahan bakar boiler atau untuk dimanfaatkan

terutama oleh penduduk sekitar. Sekarang Limbah tersebut juga sudah dimanfaatkan

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

27

sebagai Land Aplikasi melalui Pipa-pipa yang disalurkan langsung dari Pabrik ke

kebun untuk kesuburan tanah maupun pohon sawit tersebut.

1.5.3.4 Sumber Daya Manusia

Pada umumnya Pengelolaan Perkebunan selalu melibatkan tenaga kerja yang

cukup banyak. PT. Sari Lembah Subur melibatkan karyawan sebanyak + 1.089

orang meliputi Departemen Tanaman, Pabrik, Teknik, Umum & Administrasi dengan

susunan sebagai berikut :

Tabel 1.5. Alokasi jumlah karyawan PT. Sari Lembah Subur

JUMLAH KARYAWAN NO PT

STAFF SKU/BLK BHL TOTAL

1. SLS-1 32 341 91 464

2. SLS-2 13 480 78 571

3. SLS-3 5 21 28 54

T O T A L 50 842 197 1.089

Sumber : Divisi HRGA PT. SLS

Keterangan Tabel diatas :

• Staff terdiri dari : Administratur, KTU (Kepala Tata Usaha), Ka. Kebun, Ka.

Pabrik, Ka.Teknik, CDO (Community Development

Officer)/Pubilc Relations, Kapro (Kepala Proyek) KKPA,

Asisten Tanaman & Asisten Administrasi.

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

28

• SKU/BLK : Non Staff ( Mandor I/Krani I) & Karyawan yang sudah

diangkat menjadi karyawan tetap Harian maupun

Bulanan Lokal.

• BHL : Buruh Harian Lepas atau Karyawan yang belum diangkat

sebagai karyawan Tetap atau masih dalam Training,

Karyawan kontrak.

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARA | Library & …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-1-00255-TI-Bab 1.pdf · Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau

1

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik

(sugiyono, p51). Jadi berdasarkan rumusan masalah yang ada dan observasi awal

yang dilakukan penulis, hipotesisnya adalah :

1. Diduga penerapan Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur yang

dilaksanakan berdasarkan prinsip PDCA dapat mengatasi masalah kualitas

kelapa sawit plasma dan menghasilkan improvement atau perubahan yang

signifikan dari sisi kualitas, biaya dan produktivitas.

2. Diduga penerapan Quality Control Project telah mengikuti kaidah penerapan

QCC dan menerapkan konsep PDCA dalam Total Quality Control.

3. Diduga penilaian kelompok Quality Control Project dilihat dari karakteristik

keefektifan kelompoknya, telah menghasilkan analisis tingkat kepuasan yang

baik antara importance dan performancenya. 11 variabel karakteristik

keefektifan kelompok yang dinilai memiliki tingkat kesenjangan yang rendah

antara importance dan performancenya serta memiliki tingkat kepentingan

yang tinggi dan dilaksanakan perusahaan dengan baik.