BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

12
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instingnya. Sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan jika anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak- anaknya. begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen. Seiring gencarnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia pendidikan pun mengalami perkembangan yang pesat. Sebagaimana adanya, perkembangan dalam dunia pendidikan terinspirasi oleh semakin meningkatnya kesadaran eksistensial praktisi dan pemikir pendidikan yakni hakekat diri sebagai manusia. Secara faktual, kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karena itu pembicaraan tentang pendidikan tidak pernah lepas dari unsur manusia. Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan pada umumnya sepakat bahwa pendidikan itu diberikan atau diselenggarakan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi manusia ke arah yang positif. Hal tersebut seperti amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikanmampumengembangkanberbagaipotensi yang adadalamdirimanusia.Seperti yang tertuangdalamUndang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasionalPasal 1, yaitusebagaiberikut. Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasanabelajard an proses pembelajaran agar pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekuata n spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, sertaketerampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsadannegara (Sanjaya, 2006, hlm.2).

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus

membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar”

tetapi lebih ditentukan oleh instingnya. Sedangkan manusia belajar berarti

merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan

yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan jika

anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-

anaknya. begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa

diajar oleh guru dan dosen.

Seiring gencarnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia

pendidikan pun mengalami perkembangan yang pesat. Sebagaimana adanya,

perkembangan dalam dunia pendidikan terinspirasi oleh semakin meningkatnya

kesadaran eksistensial praktisi dan pemikir pendidikan yakni hakekat diri sebagai

manusia. Secara faktual, kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar manusia,

oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karena itu pembicaraan tentang pendidikan

tidak pernah lepas dari unsur manusia. Dari beberapa pendapat tentang pendidikan

yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan pada umumnya sepakat bahwa

pendidikan itu diberikan atau diselenggarakan dalam rangka mengembangkan

seluruh potensi manusia ke arah yang positif. Hal tersebut seperti amanat yang

tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal

3 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikanmampumengembangkanberbagaipotensi yang

adadalamdirimanusia.Seperti yang tertuangdalamUndang-UndangRepublik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasionalPasal 1,

yaitusebagaiberikut.

Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasanabelajard

an proses pembelajaran agar

pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekuata

n spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan,

akhlakmulia, sertaketerampilan yang diperlukandirinya, masyarakat,

bangsadannegara (Sanjaya, 2006, hlm.2).

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

2

Dan apabila pendidikan dapat di jalankan dengan benar dan bermutu tentu saja

dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Proses belajar dapat di

dapatkan dari lingkungan siswa, lingkungan yang di pelajari berupa hal-hal,

peristiwa atau benda di sekitar, hal itu terjadi karena belajar adalah upaya seorang

guru untuk mengajarkan seorang siswa sebagai pembelajaran dalam kegiatan

belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang maksimal. Adapun menurut

pendapat Gert biesta (2011, hal.202) bahwa, “learning is understanding how

certain practices impact the learning opportunities of those who wake up the

practice”. Belajar dapat di lakukan dengan cara memahami secara langsung

bagaimana praktik suatu permasalahan dan melihat bagaimana dampaknya.

Berdasarkan kurikulum H & PE (Zink, Robyn, & Boyes, 2006,

hlm.11)menyatakan, “the spesific aims of outdoors education learning area were

to provide student with opportunities to develop personal and social skills to

became active, safe and skilled in the outdoorsand the protecs and care for

enviroment”

Dari pernyataan tersebut belajar memiliki tujuan spesifik pada bidang

pendidikan yaitu untuk menyediakan siswa dalam kesempatan dalam

zipembelajaran di luar kelas atau menyatu dengan alam untuk merawat

lingkungan tidak hanya di lingkungan sekolah.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas

jasmani yang di jadikan media untuk mencapai perkembangan individu secara

menyeluruh. Adapun pendapat menurut:

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan

dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskular, perseptual, kognitif

dan emosional dalam kerangka system pendidikan nasional. Aktivitas jasmani itu

dapat berupa permianan atau olahraga yang terpilih kegiatan itu bukan

sembaranganaktivitas, atau pula bukan hanya sekedar berupa ”gerakan badan”

yang tidak bermakna. Karena itu, kegiatan yang terpilih itu merupakan

pengalaman belajar yang mungkin berlangsungnya proses belajar. Aneka aktivitas

jasmani atau gerak insani itu dimnfaatkan untuk mengembangkan kepribadian

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

3

anak secara menyeluruh.Menurut Simon dan Saputra (2007, hlm. 5) „pendidikan

jasmani dan olahraga merupakan upaya agar dapat mengaktualisasikan seluruh

potensi aktivitasnya sebagai manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi

bentuk isi dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai cita-cita

kemanusiaan.Perkembangan keterampilan gerak merupakan inti dari program

pendidikan jasmani, perkembangan keterampilan gerak untuk anak-anak Sekolah

Dasar diartikan sebagai perkembangan dan penghalusan aneka keterampilan gerak

dasar, dan ketermampilan gerak yang berkaitan dengan olahraga.Keterampilan

gerak ini dikembangkan dan diperhalus hingga tarap yang memungkinkan anak

mampu untuk melaksankannya dengan tenaga yang hemat dan sesuai dengan

keadaan lingkungan. Bila anak sudah matang, kemampuan gerak dasar ini

berkembang. Selanjutnya kemampuan gerak dasar itu dapat mereka terapkan

dalam aneka permainan, olahraga dan aktivitas jasmani yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari.Sebagai contoh, keterampilan memukul sebuah objek

(misalnya, bola) dari bawah, samping, atau atas, secara bertahap berkembang dan

kemudian digunakan dalam berbagai keterampilan olahraga rekreasi. Pendidikan

jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau

olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sepakbolaadalaholahragamasyarakat yang sangatdigemari di

seluruhduniabukanhanyaanakmuda orang tua pun sangatmengidolakanpermainan

yang sudahmenduniaini.Salah satujenisolahragamurahmeriah yang sangat

„merakyat‟ di duniaini.Kurang pas

rasanyajikakitabermainsepakbolatanpamengetahuisejarahawalmuladanasalmuasal

permainanatauolahragaini, kebanyakan orang

mengiralahirnyasepakbolainiberasaldari Negara Inggris.Padadasarnya,

banyaksekaliberbagaigolongandanindividu yang

mengutarakanasalmuasaldarisepakbola.Seorangpakarsejarahsepakbolamisalnya,

Bill Muray, menuliskansebuahbukuThe World Game:A History of

SoccermengatakanbahwasepakbolasudahdimainkansejakawalMasehi, orang-orang

di eraMesirKunotelahmengenalpermainaninidengancaramembawadanmenendang

bola yang terbuatdaribuntalankain linen. Kemudian,

dalamsejarahYunaniPurbamencatatkanjugaterdapatsebuahpermainan yang

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

4

disebutEpiscuro(permainandenganmenggunakan bola)

sebutanmerekauntukpermainansepakbolainiterbuktidarigambar relief padadinding

museum yang mengisahkantentangseoranganakmuda yang sedangmemegang bola

bulatdanmemainkannyadenganpahanya.

Berbicaratentangsepakbolatakadahabisnyabanyakpemainbagusdalamsepakbola

yang sudahmenjadilegendaristakusah di

tanyakanlagibagaimanacaramerekabermainataumemainkan bola bilasedangberada

di lapanganhijau, banyak yang

inginmeniruataumenjadisepertimerekacaramerekabermainmencetakgolatau pun

menendang bola shooting.

sebenarnyabanyakcarauntukmenjadisepertimerekadenganmengembangkancarame

nshooting bola denganberbagaivariasidan model

latihandenganmengembangkanberbagaivariasi shooting

bukantidakmungkinkitajugabisamenjadisepertimerekabahkanmelebihimereka.

karna shooting ataumenendang bola intidaribermain bola kalaukitabanyak tau

ataumengembangkanvariasi shooting kitabisamenguasaipermainan bola,

sangatpentingbagikita yang

sangatmenyukaiataumenjadipemainsepakbolamengembanganvariasi shooting ini.

Penguasaanketerampilanteknikdasarbagiseorangpemainsepakbolaadalahpenting,

karenasangatberkaitandengantujuanpermainansepakbolayaitumemasukkan bola

kegawanglawandanmempertahankangawangsendiridariseranganlawan.Tanpapeng

uasaanteknik yang

memadaimakatujuanpermainansepakbolacenderungtidakakantercapai. Menendang

bola merupakansalahsatuteknik yang harusdikuasaiolehseorang pemain sepakbola,

karena berdasarkan fungsinya, menendang bola dapat digunakan sebagai cara

memberikan (mengoper) bola kepada teman dalam berbagai jarak dan menembak

bola ke gawang. Jika kemampuan menendang bola ini kurang baik maka seorang

pemain dapat dikatakan tidak dapat bermain sepakbola dengan baik.

Shooting atau tembakan merupakan salah satu cara untuk memasukkan bola

atau menciptakan gol ke gawang lawan dengan menggunakan kaki sebagai subyek

geraknya. Fralick (1945, hal.17) menyatakan, “Shooting at the goal is a very

important phase of the game.” Kemudian Sukatamsi (1997, hal.230) menyatakan:

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

5

“Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola yang paling banyak

digunakan dalam permainan sepakbola. Kesebelasan sepakbola yang baik adalah

suatu kesebelasan sepakbola yang semua pemainnya menguasai teknik dasar

menendang bola dengan baik, cepat dan tepat ke arah sasaran, baik teman maupun

sasaran dalam membuat gol ke gawang lawan.” Karana itu kita harus bisa

mengembangkan berbagai variasi shooting dalam sepakbola dengan latihan

mengembangkan shooting kita bisa menjadi lebih terampil dalam mencetak gol ke

gawang lawan. Perbanyak latihan dengan mengembangkan shooting dalam

sepakbola. Secara biomekanika, teknik menendang bola dengan tujuan

memasukkan bola ke gawang lawan dalam jarak tertentu maka harus sesuai

dengan hukum gerak sebagai berikut: Untuk mencapai tujuan tendangan, maka

tungkai sebagai subjek gerak harus dapat bergerak dengan cepat dan kuat

khususnya untuk menendang bola ke gawang yang jaraknya jauh. Secara

mekanik, kecepatan gerak ditentukan oleh force (gaya), dan waktu tempuh. Hal

ini berarti tendangan harus dilakukan dengan gaya yang besar, dan waktu tempuh

yang singkat. Untuk itu peneliti akan meneliti tentang teori pengembangan

shooting sepakbola, sebagai salah satu dasar pemikiran peneliti terhadap

pengembangan sepakbola pada saat ini.Berbicara tentang tendangan pasti peneliti

membutuhkan sasaran agar akurasi tendangan bisa di lihat atau akan tahu

hasilnya. Bisa di jelaskan juga akurasi yaitu ketepatan saat melakukan suatu

kegiatan sehingga bertujuan untuk tepat pada sasaran yang tentukan. Jadi sebelum

melakukan langsung ke materi inti tentunya harus memiliki akurasi yang tepat

agar hasil yang di peroleh maksimal. Begitupun juga apabia ingin memperoleh

hasil akurasi yang maksimal saat melakukan tendangan juga kita mesti

mempunyai suatu objek atau salah satunya media. Kita ambil salah satu contoh

dari sasaran atau target. Bisa di artikan bahwa sasaran adalah suatu objek agar

tendangan yang kita lakukan bisa tepat atau mengukur sejauh mana ketepatan saat

melakukan tendangan.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

6

Tabel 1.1

Data AwalHasilAktivitasSiswa

No. NamaSiswa

Aspek yang Dinilai

Skor Nilai Keterangan

SikapAwal SikapInti SikapAkhir

1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT

1 Abigail

5 55,5 √

2 Andibaharudin

7 77,7 √

3 Arditaayu √

4 44,4

4 Bozanmuhammad √

4 44,4 √

5 Dickyaditya b

4 44,4

6 Dina yuliani

6 66,6 √

7 Fatrahsubarkah

5 55,5 √

8 Jejejelita

5 55,5

9 Jonathan syahputra

5 55,5 √

10 Khoerunaslutfi √

4 44,4 √

11 Lulu ayu

4 44,4 √

12 Marianichoirun √

5 55,5

13 Mohammad rizqiandi √

5 55,5

14 Mohammad Rafi

5 55,5 √

15 Nasir Al √

4 44,4 √

16 Revaldinanda k

6 66,6 √

17 Ridwanjaelani

7 77,7 √

18 Saniawati √

5 55,5 √

19 Sevaadriana √

4 44,4 √

20 Shopiaanggraeni

5 55.5 √

21 Sintaaryadi n √

√ 6 66,6 √

22 Sukijalsebastian √

3 33,3 √

23 Tiara oktaviani

5 55,5 √

24 Yerryjulian p √

3 33,3 √

25 Yohanesginting √

3 33,3 √

26 Zulkifli √ √ √ 3 33,3 √

Jumlah 12 12 1 10 13 2 11 12 2 118 1354,2 5 21

Persentase %

46

%

46

%

3%

38

%

50

%

7%

42

%

46

%

7%

50

%

52

%

19

%

81

%

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

7

Keterangan:

Konversiskor ideal kedalamnilaiadalah = x 100

Skor ideal = 15

T = Tuntas

TT =Tidak Tuntas

Rumus Persentase:

% =

% = Persentase

X = Jumlah perolehan skor

N = Jumlah siswa keseluruhan

KKM = 65

Jika siswa mendapat nilai 65 dikatakan tuntas.

Jika siswa mendapat nilai ≤ 65 dikatakan tidak tuntas.

Deskriptor:

1. Sikap Awalan

a. Kedua kaki sejajarselebarbahu

b. Kedua kaki dalamposisisiap

c. Kaki dalamkeadaanrileks

2. Sikap Kaki

a. Kaki lurus

b. Kedua kaki berlawananarah

c. Kaki berada di depan bola

3. Tendangan (shooting)

a. Dengan kaki bagiandalam

b. Waktutolakan kaki sudahsiapuntukmenembak

c. Tolakanharusdibantudengangerakan kaki

4. Sikap Badan

a. Badantegak

b. Satu kaki melangkahkedepan

c. Satu kaki yang satunyasiapmengambilancang-ancang

5. Arah bola

a. Arah bola tepatpadasasaran

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

8

b. Arah bola dibawahdantidakmelambungkeatas

c. Arah bola luruspadasasaran target

KriteriaPenilaian

Skor3 :Jikasiswamelaksanakantigadeskriptor

Skor2 :Jikasiswamelaksanakanduadeskriptor

Skor1 :Jikasiswamelaksanakansatu descriptor

Dari data awaltersebutdapatdiinterpretasikanbahwaadadelapan orang siswa

(31%) dinyatakantuntas, dan 18 orang siswa (69%)

dinyatakantidaktuntas.Dengandemikian, kemampuansiswakelasIV SDN Cibodas

1dalampembelajaranshootingdalampermainansepak bola

masihrendahdanperludiperbaiki.Permasalahantersebutterjadikarenaanaktidakterbia

samelakukangerakanshootingyang benardalampermainansepak bola.

Berdasarkanuraian di atasmakapenulismengambiljudulPenerapanshooting

yang di arahkan ke arah target berwarna yang di sediakan di lapang

untukMeningkatkanKemampuanAkurasishootingSepak

Bola(PenelitianTindakanKelaspadaSiswaKelasIV SDN Cibodas 1KecamatanPasir

jambu KabupatenBandung)

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar shooting melalui sasaran

target bewarnauntukmeningkatkankemampuanakurasishooting

dalampermainansepak bola?

2. Bagaimana proses pembelajaran gerak dasar shooting melaluisasaran target

berwarna

untukmeningkatkankemampuanakurasishootingdalampermainansepak bola?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam meningkatkan kemampuan gerak dasar

shooting melalui sasaran target warna dalam permainan sepak bola?

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

9

4. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar shooting melalui sasaran target

berwanauntukmeningkatkankemampuanakurasishootingdalampermainansepa

k bola?

C. TujuanPenelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar shooting melalui

sasaran targetwarna untuk meningkatkan kemampuan akurasishooting

permainan sepak bola.

2. Untuk mengetahui proses pembelajaran gerak dasar shooting melalui sasaran

targetwarna untuk meningkatkan kemampuan akurasishooting dalam

permainan sepak bola.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar shooting

melaluisasaran target warnauntukmeningkatkan permainan sepak bola.

4. Untuk mengetahui hasil pembelajaran gerak dasar shooting yang melalui

sasaran targetwarna untuk meningkatkan kemampuan akurasishooting dalam

permainan sepak bola.

D. ManfaatPenelitian

1. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

b. Membiasakan siswa berperan aktif dalam pembelajaran, bertukar

pendapat dan saling memberikan gagasan.

c. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan akurasi

shooting.

2. Bagi Guru

a. Dapat menambah pengetahuan guru tentang model pembelajaran

inovatif.

b. Mengetahui cara mengajar yang kreatif dan menyenangkan.

c. Membantu guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan

pendidikan di dalam maupun di luar kelas.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

10

d. Membantu guru

untukmemodifikasipermainandikarenakansaranadanprasaranakurangme

madai.

3. BagiSekolah

a. Sebagai bahan dasar tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di sekolah

dasar.

b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.

c. Membantu tercapainya kompetensi dasar dan program yang sudah

dibuat oleh sekolah.

d. Menumbuhkan citra sekolah sehingga dapat mengangkat nama baik

sekolah.

e. Sebagai peran yang dapat membantu sekolah dalam menggunakan

model pembelajaran terbaru dalam perkembangan pendidikan.

4. BagiPeneliti Lain

a. Sebagaisalahsatukerjasamauntukmenimbailmudaripeneliti lain.

b. Menemukanhalbarudaribahanpenelitian agar bisa di kembangkan

c. Salah satuajanguntuksilaturahmidenganpenelitilainnya.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

11

E. Struktur Organisasi

BAB III

BAB III

UPAYA MENINGKATKAN AKURASI

GERAK DASAR SHOOTING DALAM

SEPAKBOLA MELALUI SASARAN

TARGET WARNA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian

B. Rumusan

Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Hasil

Penelitian

E. Struktur

Organisasi

Skripsi

BAB II

KAJIAN

PUSTAKA

A. Pengertian

Pendidikan

Jasmani

B. Tujuan

pendidikan

jasmani

C. Manfaat

pendidikan

jasmani

D. Pembelajaran

penjas di

Sekolah Dasar

E. Perkembangan

karakteristik

anak SD

F. Sepakbola

G. Ketepatan

sasaran

H. Modifikasi

I. Media

BAB III

METODE

PENELITIAN

A. Metode

desain

Penelitian

B. Desain

Penelitian

C. Partisipan

Penelitian

D. Instrumen

penelitian

BAB IV

HASIL DAN

PEMBAHASAN

A. Hasil

B. Paparan Data

C. Pembahasan

Data

BAB V

KESIMPULAN

IMPLIKASI

DAN

REKOMENDAS

I

A. Kesimpulan

B. Implikasi

C. Rekomendasi

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/24244/3/s_pgsd_penjas_1305809_chapter1.pdf · Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para

12