Bab 1 Komunikasi Kesehatan

3
II. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI Secara umum komunikasi manusia mempunyai karakteristik sebagai berikut. 1. Komunikasi Merupakan Proses Simbolis Memperagakan cara benar menggosok gigi! Ama Kase, seorang petugas PUSKESMAS di Siso/TTS sedang menerangkan cara menggunakan sikat gigi yang baik dan benar kepada sekelompok anak SDK Benlutu. Ama Kase mengambil sikat gigi Oral B lalu mengoles odol Pepsodent kemudian mengambil air dan memperagakan cara menggosok gigi yang benar. Ama kase juga menajak anak-anak untuk melihat sebuah poster tentang perkembangan pertumbuhan gigi dan gigi sehat yang tertempel pada dinding serambi PUSKESMAS. Cerita di atas menggambarkan bahwa komunikasi merupakan proses simbolis karena pesan tentang cara benar menggosok gigi disampaikan dalam simbol kata-kata verbal-vokal yang diucapkan Ama Kase, juga pesan simbolik verbal-visual melalui poster. 2. Komunikasi Merupakan Proses Simbol (isasi) Cerita di atas menggambarkan bahwa komunikasi merupakan proses sosial karena: (1) Ama Kase terlibat relasi sosial dengan anak-anak SD, yakni pengirim berinteraksi dengan penerima informasi; (2) Ama Kase melakukan proses sosialisasi, yakni proses melaksanakan hidup sehat (gigi sehat) sebagai suatu nilai, dan cara benar menggosok gigi sebagai norma (aturan) yang patut diikuti anak-anak. 3. Komunikasi Merupakan Proses Suatu Arah atau Dua Arah Kegiatan komunikasi antara Ama Kase dengan anak-anak SD itu bisa disebut komunikasi satu arah karena tidak memberikan kesempatan anak-anak bertanya. Proses komunikasi dua arah biasanya lebih menguntungkan dua pihak karena pengirim dan penerima dapat memahami isi informasi tentang cara benar menggosok gigi. 4. Komunikasi Bersifat Koorientasi

description

TUGAS komkes bab 1

Transcript of Bab 1 Komunikasi Kesehatan

Page 1: Bab 1 Komunikasi Kesehatan

II. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI

Secara umum komunikasi manusia mempunyai karakteristik sebagai berikut.

1. Komunikasi Merupakan Proses SimbolisMemperagakan cara benar menggosok gigi!Ama Kase, seorang petugas PUSKESMAS di Siso/TTS sedang menerangkan cara

menggunakan sikat gigi yang baik dan benar kepada sekelompok anak SDK Benlutu. Ama Kase mengambil sikat gigi Oral B lalu mengoles odol Pepsodent kemudian mengambil air dan memperagakan cara menggosok gigi yang benar. Ama kase juga menajak anak-anak untuk melihat sebuah poster tentang perkembangan pertumbuhan gigi dan gigi sehat yang tertempel pada dinding serambi PUSKESMAS.

Cerita di atas menggambarkan bahwa komunikasi merupakan proses simbolis karena pesan tentang cara benar menggosok gigi disampaikan dalam simbol kata-kata verbal-vokal yang diucapkan Ama Kase, juga pesan simbolik verbal-visual melalui poster.

2. Komunikasi Merupakan Proses Simbol (isasi)Cerita di atas menggambarkan bahwa komunikasi merupakan proses sosial karena:

(1) Ama Kase terlibat relasi sosial dengan anak-anak SD, yakni pengirim berinteraksi dengan penerima informasi; (2) Ama Kase melakukan proses sosialisasi, yakni proses melaksanakan hidup sehat (gigi sehat) sebagai suatu nilai, dan cara benar menggosok gigi sebagai norma (aturan) yang patut diikuti anak-anak.

3. Komunikasi Merupakan Proses Suatu Arah atau Dua ArahKegiatan komunikasi antara Ama Kase dengan anak-anak SD itu bisa disebut

komunikasi satu arah karena tidak memberikan kesempatan anak-anak bertanya. Proses komunikasi dua arah biasanya lebih menguntungkan dua pihak karena pengirim dan penerima dapat memahami isi informasi tentang cara benar menggosok gigi.

4. Komunikasi Bersifat KoorientasiKoorientasi semangkin lengkap karen Ama Kase menggunakan bahasa Dawan

sehingga anak-anak sekolah itu mudah mengerti kesehatan gigi melalui peragaaan cara benar menggosok gigi.

5. Komunikasi Bersifat Purposif dan PersuasifBersifat purposif karena komunikasi merupakan aktivitas pertukaran pesan-pesan

dengan tujuan yang sudah ditentukan (bayangkan jika ada dialog antara anak-anak itu dengan Ama Kase. Bersifat persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sikap anak-anak.

6. Komunikasi Mendorong Interpretasi IndividuKarena sebagai pengirim pesan maupun penerima pesan harus menginterpretasikan

pesan sesuai dengan maksud pengirim. Ama Kase tidak dapat menghindari interprestasi anak-anak jika anak-anak yang usil akan bertanya: Apakah Ama Kase menggosok gigi sesuai dengan peragaan itu? Interpretasi terhadap pesan itu akan sama jika Ama Kase menjelaskan bahwa dia juga menggosok gigi dengan cara yang ditampilkan.

Page 2: Bab 1 Komunikasi Kesehatan

7. Komunikasi Merupakan Aktivitas Pertukaran MaknaYakni makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus) dan makna konotatif (arti

makna berdasrkan konteks tertentu) dari situasi yang berada dibalik kata-kata itu. Kata “gosok gigi” mengandung makna denotatif jika di artikan sebagai aktivitas menggosok gigi dengan sikat gigi namun kata “gosok gigi” dapat bermakna konotatif dimana anak-anak SD itu mengartikannya sebagai aktivitas mandi!

8. Komunikasi Terjadi dalam KonteksKita dapat mengatakan bahwa komunikasi dapat dilakukan dalam konteks:1. Lingkungan fisik, misalnya di PUSKESMAS, kantor di tepi jalan raya, di samping tangki

bensin di depan kantor pos, dll.2. Antarbudaya manakala komunikasi melibatkan komunikator dan komunikan yang

berada latar belakang kebudayaannya (misalnya di antara anak-anak itu ada yang bukan berasal dari Benlutu sehingga memberikan makna konotatif yang berbeda atas kata “gosok gigi”

3. Psikologis, artinya aktivitas komunikasi memperhatikan beragam faktor psikologis seperti persepsi, sikap, motivasi, kebutuhan, keinginan, dari ppihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.

4. Personal, artinya aktivitas komunikasi memperhitungkan situasi hubungan antarpribadi. Misalnya hubungan antar petugas pemerintah dengan rakyat, hubungan antar pengirim pesan dengan penerima pesan yang berbeda latar belakang pengetahuan kesehatan, dll.

5. Kelompok, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat dan karakteristik kelompok, jumlah anggota dalam kelompok, daya tarik kelompok, dinamika kelompok, dll.

6. Organisasi, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan tujuan organisasi , karakteristik atau sifat organisasi, jumlah orang dalam organisasi, daya tarik organisasi, dinamika organisasi, dll.

7. Massa, artinya aktivitas komunikasi turut memperhstiksn sifat-sifat massa atau kategori massa seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, gaya hidup, dll.