Bab 1 ekonomi pencemaran udara

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ekonomi lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan untuk keberlangsungan hidup yang sedemikian rupa, sehingga fungsi atau peranan lingkungan dapat dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan dalam penggunaan jangka panjang. Fungsi atau peranan lingkungan yang utama adalah sebagai sumber bahan mentah untuk diolah menjadi barang jadi atau untuk langsung dikonsumsi dan sebagai asimilator yaitu pengolah limbah secara alami, serta sebagai kesenangan. Dengan berkembangnya waktu dan semakin meningkatnya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, ternyata mengakibatkan fungsi 1

Transcript of Bab 1 ekonomi pencemaran udara

Page 1: Bab 1 ekonomi pencemaran udara

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Ekonomi lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari kegiatan

manusia dalam memanfaatkan lingkungan untuk keberlangsungan hidup

yang sedemikian rupa, sehingga fungsi atau peranan lingkungan dapat

dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan dalam penggunaan jangka

panjang. Fungsi atau peranan lingkungan yang utama adalah sebagai

sumber bahan mentah untuk diolah menjadi barang jadi atau untuk

langsung dikonsumsi dan sebagai asimilator yaitu pengolah limbah secara

alami, serta sebagai kesenangan.

Dengan berkembangnya waktu dan semakin meningkatnya

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, ternyata

mengakibatkan fungsi dan peranan lingkungan telah menurun dari waktu

ke waktu. artinya kemampuan alam untuk mengolah limbah juga semakin

berkurang karena terlalu banyaknya limbah yang harus di tampung

melebihi daya tampung lingkungan, dan kemampuan alam menyediakan

kesenangan dan kegembiraan langsung juga semakin berkurang karena

banyaknya sumber daya alam dan lingkungan yang telah berubah fungsi

atau karena meningkatnya pencemaran.

1

Page 2: Bab 1 ekonomi pencemaran udara

Samarinda merupakan kota yang sedang dalam tahap berkembang

dan membangun dimana pembangunan kota Samarinda kearah positif

terlihat meningkatnya infrastruktur kota dalam bentuk sarana dan

prasarana sehingga meningkatkan perkembangan secara ekonomi,

sedangkan pembangunan kota Samarinda kearah negatif terjadinya

pengurangan atau meminimalkan ruang terbuka hijau beserta fungsi

ekologinya karena pembukaan lahan galian C maupun tambang batubara

diwilayah kota Samairnda, pematangan lahan untuk perumahan, dan lain-

lain yang berdampak pada perubahan iklim mikro (suhu udara,

kelembaban udara, arah angin, intensitas radiasi matahari), pencemaran

udara (seperti meningkatnya banyaknya dan kadar karbonmonoksida,

ozon, karbondioksida, oksida nitrogen, belerang, timbal dan debu),

meningkatnya penyakit dari emisi kendaraan bermotor seperti infeksi

saluran pernapasan atas sindruma nyeri tenggororkan (penyakit nyeri

tenggorokkan), menurunnya air tanah dan permukaan tanah, banjir atau

genangan, instrusi air laut, meningkatnya kandungan logam berat dalam

air tanah. Keadaan tersebut menyebabkan hubungan masyarakat

perkotaan dengan lingkungan-nya menjadi tidak harmonis atau tidak

nyaman.

Berkaitan dengan kekurangan nyamanan kehidupan masyarakat

kota sebagaimana diuraikan diatas maka diperlukan ruang terbuka hijau.

2

Page 3: Bab 1 ekonomi pencemaran udara

Terciptanya ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, memberi peluang

terciptanya kawasan hijau yang bersifat alami dengan vegetasi jenis

tanaman yang khas daerah, sehingga mendudukkan tata lingkungan kota

yang serasi nyaman, indah dan mendukung kehidupan masyarakat kota.

Ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan bagian dari

penataan ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan

kota, kawasa hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan

hijau kegiatan olahraga kawasan hijau dan kawasan hijau pekarangan.

dalam ruang terbuka hijau pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau

tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya

tanaman.

Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaan ruang terbuka

hijau (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan arsitektural) dan nilai estetika

yang dimilikinya (obyek dan lingkungan) tidak hanya dapat dalam

meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan

perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota.

Untuk mendapatkan ruang terbuka hijau yang fungsional dan estetik

dalam suatu sistem perkotaan maka luas minimal, pola dan struktur, serta

bentuk dan distribusinya, karakter ekologis, kondisi dan keinginan warga

kota, serta arah dan tujuan pembangunan dan perkembangan kota

merupakan determinan utama dalam menentukan besaran ruang terbuka

3

Page 4: Bab 1 ekonomi pencemaran udara

hijau fungsional ini. Manfaat langsung dan tidak langsung yang dihasilkan

ruang terbuka hijau dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan,

kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut.

Keseimbangan dan asmiliasi lingkungan ruang terbuka hijau

perkotaan secara ekologi sama pentingnya dengan perkembangan nilai

ekonomi pada kawasan perkotaan. Kondisi lingkungan perkotaan yang

menurun secara ekologi menyebabkan terganggunya keseimbangan

ekosistem perkotaan yang berpengaruh terhadap penurunan ekonomi.

Dari uraian diatas, peneliti berhasrat untuk mengkaji penerapan

ilmu ekonomi dalam menentukan besarnya nilai ekologis suatu kawasan

sehingga akan memberikan kemudahan pemahaman tentang besarnya

nilai manfaat suatu kawasan karena manfaat dari kawasan tersebut

dinyatakan secara terukur dan praktis ke dalam satuan moneter.

B. Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan diatas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Berapa perkembangan volume dan valuasi

ekonomi emisi CO2 kendaraan bermotor (biaya pencemaran)

berdasarkan banyaknya orang sakit dan biaya pengobatan dari

4

Page 5: Bab 1 ekonomi pencemaran udara

sindruma nyeri tenggorokan (pernapasan nyeri tenggorokan) pada

pemerintah (masyarakat) dan pribadi (perorangan) dikota samarinda ?.

2. Berapa perkembangan volume dan valuasi

ekonomi CO2 pada vegetasi ruang terbuka hijau serta valuasi ekonomi

ruang terbuka hijau (biaya penanggulangan) pada setiap lokasi

penelitian di kota Samarinda?.

3. Serta kebutuhan dan ketercukupan ruang terbuka

hijau serta kesesuaian jumlah kendaraan berdasarkan volume CO2

vegetasi berkayu ruang terbuka hijau di kota Samarinda?.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis perkembangan volume dan valuasi ekonomi emisi CO2

kendaraan bermotor dari dampaknya dan menganalisis perkembangan

volume dan valuasi ekonomi CO2 serta ruang terbuka hijau (RTH).

2. Menganalisis asimilasi lingkungan dan tingkat emisi yang efesien

berdasarkan valuasi ekonomi volume CO2 dan ruang terbuka hijau

terhadap valuasi ekonomi emisi kendaraan bermotor dan.

3. Mengetahui dan menganalisis kebutuhan dan ketercukupan ruang

terbuka hijau serta kesesuaian kendaraan bermotor dengan volume

CO2 pada vegetasi ruang terbuka hijau di kota Samarinda.

5

Page 6: Bab 1 ekonomi pencemaran udara

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :

1. Dapat diketahuinya biaya pencemaran emisi CO2 kendaraan bermotor

berdasarkan dampak kesehatan pada pemerintah (masyarakat) dan

pribadi yang terjadi di kota samarinda selama kurun waktu lima tahun

terakhir.

2. Dengan diketahuinya biaya penanggulangan berdasarkan kemampuan

ekonomi volume karbon dioksida vegetasi dan kemampuan ruang

terbuka hijau baik yang berasal dari masyarakat maupun dari

pemerintah, maka dapat diketahui seberapa besar perkembangan

ruang terbuka hijau yang ada.

3. Untuk dapat dijadikan sebagai bahan acuan kebijakan oleh pemerintah

(Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan serta dinas kebersihan dan pertamanan kota Samarinda)

serta pihak-pihak terkait yang melaksanakan pembangunan di kota

samarinda untuk mengendalikan emisi kendaraan bermotor

berdasarkan biaya pencemaran dan biaya penanggulangan di kota

Samarinda, untuk menuju pembangunan berkelanjutan yang

berorientasi pada ekonomi dan ekologi yang saling berkaitan,

berkeseimbangan dan berkesinambungan.

6