Bab 1 Dan Bab 2 Bety Wulandari

21
Nama : Bety Wulandari NIM : 921413190 Kelas :G

description

akuntansi manajemen Hansen Mowen

Transcript of Bab 1 Dan Bab 2 Bety Wulandari

  • Nama: Bety WulandariNIM: 921413190Kelas: G

  • Sistem Informasi Akuntansi Manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Informasi mengenai peristiwa ekonomi diproses untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi tujuan sistem tersebut. Keluaran ini bisa mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja bahkan komunikasi pribadi.

  • Sistem Informasi manajemen mempunyai tiga tujuan umum berikut:Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen.Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

  • Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiiki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen adalah sebagai berikut:Penggunaan UtamaAkuntansi manajemen berfokus pada kebutuhan informasi dari pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan berfokus pada informasi bagi pengguna eksternal.Pembatasan pada Masukan dan ProsesAkuntansi manajemen tidak bergantung pada prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. SEC, PCAOB, dan FASB menetapkan prosedur akuntansi yang harus diikuti untuk pelaporan keuangan. Masukan dan proses dari akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen tidak mempunyai lembaga khusus yang mengatur format, isi, dan aturan dalam memilih masukan, proses, dan penyusunan laporan keuangan.

  • Jenis InformasiPembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan informasi keuangan yang objektif dan dapat diverifikasi. Dalam akuntansi manajemen, informasinya dapat berupa informasi keuangan dan nonkeuangan, serta bersifat lebih subjektif.Orientasi WaktuAkuntansi keuangan memiliki orientasi historis sedangkan akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi di masa mendatang.Tingkat AgregasiAkuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja berbagai entitas, lini produk, departemen, dan manajer. Informasi yang sangat terperinci dibutuhkan dan disediakan. Di pihak lain, akuntansi keuangan berfokus pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.KeluasanAkuntansi Manajemen lebih luas daripada Akuntasi Keuangan. Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri, ilmu manajemen, dan berbagai bidang lainnya.

  • Kebanyakan prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi manajemen yang digunakan pada abad ke-20 dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925. Sebelum tahun 1914, banyak perkembangan awal yang menekankan pada perhitungan biaya produk (menelusuri tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis). Akan tetapi, penekanan tersebut mulai ditinggalakan sejak tahun 1925 seiring dengan muculnya pendekatan perhitungan biaya persediaan (mengalokasikan biaya manufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan keuangan perusahaan.

  • Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya konvensional dilakukan pada tahun 1950-an dan 196-an. Para pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem yang didesain untuk menyusun laporan keuangan.Pada tahun 1980an dan 1990an, praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial banyak ditemukan. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.

  • Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung. Mereka membantu oran-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tujuan dasar oraganisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position). Posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut posisi staf (staff position).

  • Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggung jawab menyediakan informasi.Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan keputusan yang berpengaruh terhadap produksi. Namun, akuntan manajemen dapat memberikan masukan yang signifikan dalam berbagai kebijakan dan keputusan melalui penyediaan dan penginterpretasian informasi akuntansi.

  • Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar, sesuai, dan adil. Prinsip ini diekspresikan oleh keyakinan bahwa setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk kebaikan anggota lainnya. Keinginan utuk berkorban demi kabaikan kelompoknya merupakan inti dari tindakan yang etis. Pemikiran mengenai pengorbanan kepentingan seseorang untuk kebaikan orang lain menghasilkan beberapa nilai-nilai yang mendeskripsikan arti dari benar dan salah secara lebih konkret. Berikut adalah sepuluh nilai yang diidentifikasi dan dideskripsikan oleh Michael Josephson:KejujuranIntegritasPemenuhan JanjiKesetiaanKeadilan

  • Kepedulian terhadap sesamaPenghargaan terhadap Orang LainKewarganegaraan yang Bertanggung JawabUsaha untuk mencapai kesempurnaanAkuntabilitasSarbanes-Oxley Act mewajibkan para pejabat keuangan senior perusahaan untuk menaati suatu bentuk kode etik atau perusahaan harus mengungkapkan secara publik jika mereka tidak melakukannya. Dalam praktiknya, beberapa perusahaan telah megembangkan kode etik yang sering disebut sebagai code of conduct yang dapat diterapkan untuk semua karyawannya. Kode etik tersebut dapat dan memang berbeda dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya. Para akuntan manajemen dan karyawan harus mngetahui kode etik perusahaan mereka.

  • Dalam Akuntansi Manajemen, dipelajari secara mendalam mengenai arti dan terminologi yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggan dan obyek yang lain merupakan kepentingan manajemen merupakan salah satu tujuan dasar dari Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang bermutu tinggi, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik oleh manajemen.BiayaDalam arti umum biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi.

  • Obyek BiayaSistem Informasi Akuntansi Manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen, proyek atau yang yang lain yang diukur biayanya dan dibebankan. Pada perkembangannya aktivitas diakui sebagai obyek biaya. Aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan dalam organisasi. Misalnya pembelian komponen produksi.Keakuratan PembebananPembebanan biaya secara akurat dan wajar kepada obyek biaya sangat penting. Ketertelusuran (traceability) dilakukan untuk melihat hubungan antara obyek dan biaya berkaitan dengan pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan obyek biaya.Biaya tidak langsung (indirect cost)Biaya langsung (direct cost)Jadi ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke obyek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat.

  • Metode PenelusuranPenelusuran langsung (direct tracing) adalah satu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang secara khusus dan fisik dengan suatu obyek. Dilakukan melalui pengamatan fisik. Penelurusan penggerak (driver tracing) adalah penggunaan penggerak untuk membebani biaya ke obyek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya obyek biaya.

  • Produk Berwujud adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunan tenaga kerja dan masukan (input) modal, seperti pabrik, lahan, dan mesin. Sedangkan Produk Tidak Berwujud berarti pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli. Jadi jasa, adalah produk tidak berwujud. Organisasi yang membuat produk berwujud disebut organisasi manufaktur. Organisasi yang memproduksi produk tidak berwujud disebut organisasi jasa.

  • Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal biaya-biaya harus diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Pada waktu menyusun laporan laba rugi biaya produksi akan dipisahkan dengan biaya pemasaran dan administrasi. Hal tersebut dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai biaya produk dan biaya pemasaran dan aministrasi dipandang sebagi biaya periode. Biaya produksi yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban (biaya penjualan) pada laporan laba rugi. Sementara biaya produk yang belum terjual akan dilaporkan sebagai persediaan di neraca.

  • Penjualan2.800.000Dikurangi harga pokok penjualan:Persediaan awal barang jadi 500.000Ditambah: Harga pokok produksi1.200.000Barang yang tersedia untuk dijual1.700.000Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi 300.0001.400.000Margin kotor1.400.000Dikurangi beban operasi:Beban penjualan 600.000Beban administrasi 300.000 900.000Laba sebelum pajak 500.000Organisasi ManufakturLaporan Laba RugiUntuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008

  • Penjualan300.000Dikurangi beban:Harga Pokok Penjualan Jasa:Barang dalam proses awal 5.000Biaya jasa yang ditambahkan:Bahan baku langsung 40.000Tenaga kerja langsung 80.000Overhead100.000220.000Total225.000Dikurangi: Barang dalam proses akhir 10.000215.000Margin kotor 85.000Dikurangi beban operasi:Beban penjualan 8.000Beban Administrasi 22.000 30.000Laba Sebelum pajak 55.000Organisasi JasaLaporan Laba RugiUntuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008

  • Dengan mengetahui bagaimana biaya aktivitas berperilaku akan mempermudah pembebanan biaya produk dan memberi input penting untuk beberapa aktivitas seperti penganggaran dan keputusan membuat atau membeli. Setiap aktivitas memiliki input dan output. Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk memproduksi outputnya. Dikategorikan kedalam 4 hal yaitu : bahan, energi, tenaga kerja dan modal. Output aktivitas adalah hasil dari suatu aktivitas. Ukuran output aktivitas berguna untuk menilai lamanya waktu aktivitas dijalankan. Perilaku biaya menggambarkan bagaimana biaya input aktivitas berubah berkenaan dengan perubahan output aktivitas.

  • Biaya Tetap.Adalah biaya yang secara total tidak berubah dalam rentang relevan ketika tingkat output aktivitasnya berubah. Biaya VariabelAdalah biaya yang secara total bervariasi dalam proporsi langsung dengan perubahan output aktivitas.Biaya CampuranAdalah biaya yang mengandung komponen tetap maupun variabel.

  • Berdasarkan FungsiBerdasarkan AktivitasPenggerak berdasarkan unitIntensif dalam pengalokasianPerhitungan harga pokok produk secara sempit dan kakuBerfokus pada pengelolaan biayaInformasi aktivitas sedikitMaksimalisasi kinerja unit individualPenggunaan ukurang keuangan untuk kinerjaPenggerak berdasarkan unit dan nonunitIntensif dalam penelusuranPerhitungan harga pokok produk secara luas dan fleksibelBerfokus pada pengelolaan aktivitasInformasi aktivitas terperinciMaksimalisasi kinerja seluruh sistemPenggunaan ukuran keuangan dan non keuangan untk kinerja