BAB 1 Batam
-
Upload
george-dom -
Category
Documents
-
view
217 -
download
5
description
Transcript of BAB 1 Batam
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan
kemiskinan. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak buruk terhadap kondisi
kesehatan dan lingkungan terutama di daerah permukiman padat, kumuh dan miskin. Penyebab
utama buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah lemahnya dan belum terpadunya perencanaan
pembangunan sanitasi, belum tepat sasaran, tidak sesuai kebutuhan, tidak berkelanjutan, serta
kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat. Sanitasi seringkali masih
dianggap sebagai urusan “belakang”, sehingga sering termarjinalkan dari urusan-urusan yang lain.
Masih sering dijumpai bahwa aspek-aspek pembangunan sanitasi, yaitu : air limbah, persampahan
dan drainase masih berjalan sendiri-sendiri. Masing-masing aspek tersebut ditangani secara
terpisah, meskipun masuk dalam satu bidang pembangunan yaitu sanitasi, sehingga masih terdapat
tumpang tindih kegiatan pembangunan bidang sanitasi. namun seiring dengan meningkatnya
tuntutan standart kualitas hidup masyarakat serta semakin tingginya tingkat pencemaran dan
keterbatasan daya dukung lingkungan menjadikan sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan
yang harus diperhatikan.
Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan sebuah
perencanaan pembangunan sanitasi yang terintegrasi, responsif dan berkelanjutan. Kondisi ini juga
menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs)
Tahun 2015.
Target dan sasaran pemerintah dalam percepatan pembangunan sarana prasarana sanitasi
yang disusun oleh Direktorat Permukiman dan Perumahan Bappenas adalah :
1. Indonesia Bebas BABS Tahun 2014, dengan program :
· Peningkatan pelayanan air Limbah 20% di perkotaan,
· Community-Lead Total Sanitasi di 20 desa
2. Indonesia Bersih 2014, dengan program :
· Seluruh kota Metropolitan, Besar, dan Sedang memiliki TPA Sanitary Landfill
· Kurangi timbunan sampah dan jumlah sampah yang harus dibuang sebesar 20% melalui 3R
(Reduce, Reuse, Recycle)
· Menghilangkan genangan pada permukiman dan pusat kegiatan ekonomi di perkotaan
1 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
dengan indikator seluruh saluran drainase mengalir lancar
· Meminimalkan resiko kesehatan akibat genangan dan banjir tidak lagi mengganggu kegiatan
ekonomi
Dalam rangka mendukung Millennium Development Goals (MDGs) di bidang infrastruktur
khususnya sanitasi, diharapkan pemerintah provinsi dan kota / kabupaten terpacu untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi di daerah masing-masing dalam upaya memecahkan
permasalahan belum optimalnya layanan dan buruknya kondisi sanitasi saat ini.
Hal tersebut di atas mendorong Pemerintah Kota Batam untuk ikut serta dalam Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang merupakan program bersama lintas
sektor dan lintas Kementerian yang tergabung dalam Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS),
yang telah mempersiapkan skenario besar berupa replikasi penyusunan strategi pembangunan
sanitasi di 330 Kota/Kabupaten agar pembangunan di daerah berjalan dengan efektif, bersifat
menyeluruh, dan berkelanjutan.
Lahirnya Program ini tidak terlepas dari kondisi sanitasi 330 Kota/Kabupaten atau
kawasan perkotaan yang memprihatinkan. Adapun target Program yang berlangsung 2010-2014
ini adalah :
1) Stop Buang Air Besar Sembarangan pada tahun 2014;
2) Penanganan sampah melalui pengurangan timbulan dari sumber dan penerapan sistem
sanitary landfill untuk TPA dengan prioritas di 240 kota;
3) Pengurangan genangan air di sejumlah Kota/kawasan perkotaan seluas 22.500 Ha.
Program ini mempunyai tujuan mensinergikan kerja dinas-dinas yang berkaitan dengan
sanitasi dalam satu wadah untuk memperbaiki kinerja dan konsep sanitasi masyarakat.
Sebagai langkah awal mewujudkan hal tersebut telah dibentuk Kelompok Kerja (Pokja)
Sanitasi Kota Batam yang akan menyusun perencanaan sanitasi secara lebih komprehensif,
integratif, inovatif dengan cakupan layanan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase)
dengan melibatkan masyarakat sehingga diharapkan akan diperoleh perencanaan yang sesuai
dengan kebutuhan riil masyarakat. Pembangunan sanitasi tidak hanya ditekankan pada
pembangunan sarana fisik semata akan tetapi juga pada hal-hal lain yang perlu dilakukan agar
sarana tersebut bermanfaat secara berkelanjutan. Proses perencanaan harus dilakukan dengan
melihat permasalahan yang muncul baik masalah yang terkait dengan aspek teknis maupun aspek
non-teknis secara menyeluruh, sehingga diperoleh solusi yang tepat, sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi.
2 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
Dalam rangka mencapai target RPJMN 2010 - 2014 dan MDGs 2015, Kota Batam sebagai salah satu
lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia, menyusun Buku Putih Sanitasi (BPS) tahun 2013-2018
dengan melibatkan seluruh stakeholder perencanaan dan pembangunan sanitasi, baik yang berada
di lingkungan SKPD Kota Batam maupun kelompok-kelompok masyarakat yang merupakan ujung
tombak keberhasilan pembangunan sanitasi. Buku Putih Sanitasi (BPS) merupakan dokumen yang
berisi kondisi (existing) sanitasi saat ini. Dokumen Buku Putih Sanitasi berfungsi sebagai data dasar
(baseline data) kondisi sanitasi kabupaten/kota dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK),
monitoring dan evaluasi sanitasi.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan dokumen perencanaan strategi sanitasi jangka
menengah yang komprehensif dan terintegrasi. Selain berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan
pembangunan sanitasi di kabupaten/kota, SSK juga berfungsi sebagai kendali bagi realisasi
pembangunan sanitasi yang berbasis kinerja serta memberikan gambaran indikasi kebutuhan
pendanaan sanitasi tahunan dan jangka menengah.
1.2 Landasan Gerak
1.2.1 Pengertian Sanitasi
Pengertian Sanitasi (berdasarkan Buku Referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi, TTPS,
2010) adalah upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan
lingkungan hidup sehat baik ditingkat rumah tangga maupun lingkungan perumahan. Adapun sub
sektor yang akan dikaji adalah :
a. Air Limbah Domestik, yaitu limbah cair rumah tangga yang mencakup limbah black water dan
grey water. Limbah black water adalah limbah cair yang dihasilkan dari WC rumah tangga, yakni
berupa urin, tinja, air pembersih anus, air guyur, dan materi pembersih atau materi lainnya.
Limbah grey water adalah limbah cair dari berbagai aktivitas yang berlangsung di dapur dan
kamar mandi rumah tangga, yakni mandi, mencuci pakaian atau peralatan makan. Penanganan
air limbah domestik harus mempertimbangkan kaitan antara pengelolaan air limbah domestik
yang aman dan pengelolaan air minum khususnya dalam pengamanan sumber daya air.
b. Sampah Rumah Tangga, yaitu limbah padat (sampah) basah dan kering yang dihasilkan dari
rumah tangga.
c. Drainase Lingkungan, yaitu drainase tersier/mikro dengan cakupan layanan kurang dari 4
(empat) hektar, dengan lebar dasar saluran kurang dari 0,80 meter. Drainase lingkungan pada
3 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
umumnya direncanakan, dibangun, dan dirawat oleh masyarakat dan atau pemerintah
kabupaten/kota.
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene baik dalam tatanan rumah tangga
maupun dalam tatanan sekolah.
1.2.2 Wilayah kajian
Wilayah kajian dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi adalah seluruh wilayah Kota Batam
yang terdiri dari 12 Kecamatan. Dengan dilakukannya kajian pada seluruh wilayah Kota Batam
diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai kondisi resiko sanitasi di masing-
masing wilayah, sehingga data yang diperoleh akan dapat dipergunakan untuk menyusun kebijakan
dalam pembangunan di bidang sanitasi atau kebijakan lainnya.
1.2.3 Visi dan Misi
Visi adalah suatu kondisi yang akan dicapai suatu daerah dalam lima tahun ke depan
dengan memperhatikan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang serta
mempertimbangkan berbagai isu yang ada., Adapun visi Kota Batam yang ingin diwujudkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batam Tahun 2011 – 2016 adalah
“Terwujudnya Kota Batam sebagai Bandar Dunia Madani yang Modern dan Menjadi Andalan
Pusat Pertumbuhan Perekonomian Nasional”
Terwujudnya Batam sebagai Bandar Modern Dunia yang Madani dan menjadi Pusat
Pertumbuhan Andalan Perekonomian Nasional memberikan pemahaman sebagai berikut:
1. Kota Batam sebagai Kota yang akan berkembang pesat di masa mendatang, yaitu
Kota yang dapat disejajarkan dengan kota besar lainnya. Letak strategis maupun daya
dukung adalah salah satu alternatif penetapan Kota Batam sebagai Bandar dunia.
2. Bandar dunia dalam makna mengarahkan pengembangan dan pembangunan Kota Batam
sebagai kota industri, perdagangan, pariwisata dan alih kapal yang kompetitif dan
dinamis di kawasan regional Asia Tenggara, serta atraktif bagi pelaku bisnis dalam dan
luar negeri. Dalam jangka panjang, Kota Batam diupayakan menjadi suatu kota jasa yang
menjadi "center of excellent", dengan melakukan pendalaman pada fungsi-fungsi yang
sudah ada yang ramah lingkungan dengan sentuhan teknologi yang terus berkembang.
3. Madani adalah tatanan masyarakat yang sopan santun, disiplin dan beradab serta
berbudaya tinggi (civilized). Tatanan masyarakat terwujud dalam sopan santun dan
4 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
beradab dalam mencari jalan keluar melalui musyawarah dalam menghadapi berbagai
permasalahan.
4. Sebagai salah satu pusat pertumbuhan nasional, diharapkan Kota Batam akan memiliki
masyarakat yang sejahtera kehidupannya, sumber daya manusia dan generasi muda
yang cerdas dan sehat, berbudaya, agamis, berakhlak mulia yang mampu menghadapi
kemajuan zaman dan era globalisasi.
Untuk mewujudkan visi Kota Batam tersebut perlu dilakukan penjabarannya dalam
beberapa misi pembangunan yang merupakan deskripsi rumpun tujuan Pemerintah Kota Batam
yang ingin dicapai dan terukur untuk masa depan. Dalam RPJMD Kota Batam Tahun 2011 –
2016 ditetapkan 5 misi Kota Batam sebagai berikut :
1. Mensukseskan misi pemerintah untuk mengembangkan Kota Batam sebagai Bandar
Modern berskala internasional sebagai kawasan investasi dilengkapi dengan fasilitas pusat
perdagangan, kawasan industri besar, menengah kecil, koperasi, usaha rumah tangga,
industri pariwisata, pusat perbelanjaan dan kuliner, hiburan, pengelolaan sumberdaya
kelautan melalui kerjasama dengan Pengelola Kawasan dan pemangku kepentingan
pembangunan lainnya.
2. Mengembangkan sistem pendukung strategis penataan ruang terpadu meliputi komponen
fasilitas sarana dan prasarana sistem transportasi darat laut dan udara yang memadai,
sistem telekomunikasi dan teknologi informasi (ICT) modern dan prima, ekosistem
hutan kota, penataan lingkungan kota yang bersih, sehat, aman, nyaman dan lestari.
3. Meningkatkan pelayanan prima dalam hal pendidikan, kesehatan, perumahan yang
layak dan terjangkau, ketenagakerjaan, sosial budaya, fasilitasi keimanan dan ketaqwaan,
kepemudaan dan olahraga agar kualitas hidup manusia dan kecerdasan seluruh
lapisan masyarakat meningkat serta pengentasan kemiskinan.
4. Menumbuhsuburkan kehidupan harmonis dan berbudi pekerti atas dasar nilai multi etnis,
multi kultur, multi agama dan melestarikan nilai-nilai seni budaya melayu, kearifan
lokal dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
5. Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.
5 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Buku Putih Kota Batam ini adalah untuk mendapatkan gambaran
kondisi eksisting penyediaan dan pengelolaan sanitasi Kota Batam. Gambaran ini diharapkan dapat
memetakan permasalahan dan isu-isu strategis pengelolaan sanitasi Kota Batam.
Tujuan penyusunan Buku Putih Sanitasi ini adalah sebagai dokumen yang menjadi data dan
informasi dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Batam tahun 2013-2018. Buku Putih
Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota Batam merupakan pedoman dalam pengembangan sanitasi Kota
Batam untuk jangka waktu lima tahun ke depan.
1.4 Metodologi
Pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Tahun
2013 ini adalah :
1. Studi dokumen dan pengumpulan data sekunder yang ada di masing-masing SKPD yang terkait,
dengan observasi objek yang relevan.
2. Survey primer tentang Sosial Ekonomi masyarakat, yang mencakup 12 Kecamatan di Pulau Batam
dengan metode pengambilan sample stratifikasi random (acak bertingkat). Survey ini bertujuan
untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam penggunaan sarana sanitasi, kepedulian masyarakat
tentang sanitasi, kemampuan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan sarana prasarana
sanitasi serta persepsi dan keinginan masyarakat terhadap pengembangan sanitasi Kota Batam.
Analisa yang digunakan adalah analisa kualitatif dengan membandingkan data dan
informasi yang ada dikaitkan dengan kondisi yang seharusnya atau kondisi ideal untuk mengetahui
seberapa jauh kesenjangan (gap) yang ada. Untuk penentuan area dengan resiko tinggi digunakan
analisa kuantitatif yang didukung dengan kunjungan lapangan, guna verifikasi.
Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara
menyeluruh,akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang di
gunakan dalam penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber Data
a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing
dinas/badan/kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa
data statistik, proposal, laporan, foto dan peta.
6 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
b. Narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/kantor
terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat.
Untuk mendukung data sekunder tersebut juga dilakukan beberapa survey terkait dengan
pengelolaan sanitasi seperti: Enviromental Health Risk Assesment (EHRA), survey peran media
dalam perencanaan sanitasi, survey kelembagaan, survey keterlibatan pihak swasta dalam
pengelolaan sanitasi, survey keuangan, survey priority setting area beresiko serta survey peran
serta masyarakat dan gender.
2. Pengumpulan Data
Proses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini. Teknik kajian dokumen
dipergunakan tim untuk mengkaji data. Banyak dokumen kegiatan program yang mampu
memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitannya dengan
kondisi yang terjadi pada masa kini.
1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain
Buku Putih Sanitasi merupakan salah satu bagian dari dokumen perencanaan khusus untuk
bidang Sanitasi yang nantinya akan saling mendukung dengan dokumen perencanaan lainnya
seperti RPJPD, RPJMD, RTRW, Renstra SKPD yang menjadi dasar perencanaan kegiatan dalam
RKPD.
1. Buku Putih Sanitasi dengan RPJPD Kota Batam
Dokumen RPJP Kota Batam Tahun 2005-2025 digunakan sebagai referensi untuk memetakan
permasalahan terkait sanitasi dan arah pelaksanaan program sanitasi ke depan.
2. Buku Putih Sanitasi dengan RPJMD
Buku putih sanitasi menggunakan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menangah (RPJMD)
Kota Batam Tahun 2011-2016 sebagai referensi untuk memperoleh data isu – isu strategis dan
permasalahan mendesak terkait program sanitasi yang harus ditangani segera dan sebagai
pedoman untuk menentukan visi dan misi serta kebijakan sanitasi kedepan.
3. Buku PutihSanitasi dan RTRW Kota Batam
Dalam pelaksanaan penyusunan Buku Putih memperhatikan dan mempedomani tujuan
penataan ruang, kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW Kota Batam,
7 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
dimana kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW Kota Batam menjadi
acuan dalam penentuan wilayah kajian dalam penyusunan buku putih.
4. Buku Putih Sanitasi dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD)
Buku putih menggambarkan rencana program dan kegiatan setiap SKPD yang menangani
sanitasi sebagaimana tertuang dalam Renstra SKPD tersebut dan setelah Buku Putih Final akan
menjadi pedoman bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam penyesuaian program
terhadap Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang berlaku
sekarang.
Acuan peraturan perundang-undangan dan aturan-aturan teknis yang menjadi landasan
penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) ini adalah sebagai berikut:
Undang-Undang
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 53 Tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan
Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi
dan Kota Batam
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah
Pusat dan Daerah.
7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2007 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No 1 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2000 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2000 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi Undang-Undang
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
10. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
8 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
12. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
13. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian
Pencemaran Air
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
6. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kota.
8. Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah No. 05 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Peraturan Presiden Republik Indonesia
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2009-2013
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2005 Tentang Komite Kebijakan
Percepatan Penyediaan Infrastruktur
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Nasional
Pengelolaan Sumber Daya Air
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Batam Bintan Karimun
9 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
Keputusan Presiden Republik Indonesia
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air
Keputusan Menteri
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang
Program Kali Bersih.
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis
Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan dokumen lingkungan hidup.
4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 409/KTPS/Thun 2002 tentang
Pedoman Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta dalam penyelenggaraan dan atau
pengelolaan air minum.
5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang
Baku Mutu air Limbah Domestik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang
Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KNSP-SPALP).
8. SE Mendagri Nomor 050/2020/SJ tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan
RPJM Daerah.
Petunjuk Teknis
1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan.
2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah
Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi
Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah.
3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan.
4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran
Dalam Penyediaan Air Bersih.
10 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013
5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah
Organik Skala Lingkungan.
6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi
Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik.
7. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan
Drainase Perkotaan.
8. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan
Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul
Petunjuk Teknis Tata Cara.
9. Pengoperasian & Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rmh Tangga Non Kakus.
10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi.
11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK.
Selain itu peraturan dan perundang-undangan yang erat kaitannya dengan penanganan air Limbah
di kota Batam antara lain seperti pada daftar berikut:
1. Perda Kota Batam No. 15 tahun 2001 tentang Pajak Pajak Daerah Kota Batam.
2. Perda Kota Batam No. 16 tahun 2001 tentang Penerimaan Sumbangan dari Pihak Ketiga
Kepada Kota Batam
3. Perda Kota Batam No.8 tahun 2003 tentang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup.
4. Perda Kota Batam No. 2 tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam tahun
2004-2014.
5. Perda Kota Batam No. 3 tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Batam tahun 2006-2011
6. Perda Kota Batam No.7 tahun 2006 tentang Pokok Pokok Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
7. Perda Kota Batam No. 3 tahun 2007 tentang Badan Usaha Milik Daerah.
8. Perda Kota Batam No.2 tahun 2009 tentang Kerjasama Pemerintah Daerah Kota Batam dengan
Badan Usaha
9. Perda Kota Batam No. 12 tahun 2009 tentang Retribusi Izin Usaha di kota Batam
11 Buku Putih Sanitasi Kota Batam - 2013