bab 1

16
BAB I - 1 ANTARA Renana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Air limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Menurut Peraturan Pemerintah Indonesia nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman. Air limbah domestik di bagi menjadi dua yaitu greywater dan blackwater. Greywater merupakan jenis air limbah domestik yang proses pengalirannya tidak melalui toilet seperti air bekas mandi, air bekas cuci pakaian, air bekas cuci piring. Black water adalah jenis air limbah domestik yang proses pengalirannya melalui toilet atau yang mengandung kotoran manusia. Dalam rangka percepatan pelayanan sanitasi 100% pada Tahun 2019, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PU memfasilitasi penyusunan Outline Air Limbah dan DED Kabupaten kediri, Hal tersebut dilaksakan karena sistem pembuangan limbah cair di Kabupaten kediri saat ini belum mengenal sewerage system. Sewerage system adalah sistem pembuangan air limbah yaitu semua air kotor di suatu wilayah, baik air bekas cucian, air dari dapur, air kamar mandi, maupun air dari kakus disalurkan bersama ke suatu tempat untuk diolah. Sewerage

description

Bab 1 proyek RISPAL

Transcript of bab 1

Page 1: bab 1

BAB I - 1ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

BAB IPENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Air limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi industri

maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang kehadirannya pada suatu saat dan

tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Menurut

Peraturan Pemerintah Indonesia nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah air buangan yang

berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman. Air limbah

domestik di bagi menjadi dua yaitu greywater dan blackwater.

Greywater merupakan jenis air limbah domestik yang proses pengalirannya tidak

melalui toilet seperti air bekas mandi, air bekas cuci pakaian, air bekas cuci piring.

Black water adalah jenis air limbah domestik yang proses pengalirannya melalui

toilet atau yang mengandung kotoran manusia.

Dalam rangka percepatan pelayanan sanitasi 100% pada Tahun 2019, Pemerintah

Pusat dalam hal ini Kementerian PU memfasilitasi penyusunan Outline Air Limbah dan DED

Kabupaten kediri, Hal tersebut dilaksakan karena sistem pembuangan limbah cair di

Kabupaten kediri saat ini belum mengenal sewerage system. Sewerage system adalah

sistem pembuangan air limbah yaitu semua air kotor di suatu wilayah, baik air bekas cucian,

air dari dapur, air kamar mandi, maupun air dari kakus disalurkan bersama ke suatu tempat

untuk diolah. Sewerage system ini bersifat tertutup dan dipisahkan dari sistem pembuangan

air hujan (drainase).

Sistem pengolahan air limbah domestik di kabupaten Kediri secara teknis dilayani

oleh:

a. Sistem Setempat (on site Sistem)

Merupakan sistem pengolahan limbah dimana fasilitas pengolahan berada di dalam

persil atau batas tanah yang dimiliki dapat berupa :

Septic tank

Cubluk

Plengsengan

Page 2: bab 1

BAB I - 2ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

Dari tempat penampungan tersebut, kemudian yang dilanjutkan pengangkutan

dengan mobil tangki tinja dengan pengolahan lumpur tinja di IPLT.

Gambar 1. 1 Sistem pengolahan limbah Septic Tank, Cemplung/Cubluk dan Plengsengan

b. Sistem Terpusat (off site system)

Adalah sistem suatu pengolahan air limbah dengan menggunakan suatu jaringan

perpipaan untuk menampung dan mengalirkan air limbah ke suatu tempat instalasi

pengolahan air limbah (IPAL) untuk selanjutnya diolah. Pengolahan dimaksudkan

untuk mengkondisikan air limbah agar siap untuk diolah pada pengolahan tahap

selanjutnya,yaitu:

Pengolahan primer, dimaksudkan untuk memisahkan secara fisik partikel

tersuspensi (SS) sehingga beban pada unit pengolahan selanjutnya dapat

dikurangi, prosesnya menggunakan sistem pengendapan dan pengapungan;

Pengolahan sekunder, pada tahap ini akan terjadi proses penguraian (secara

biologis atau biokimia dengan bantuan mikroorganisme) dan menguraikan zat zat

organik, prosesnya menggunakan lumpur aktif, cakram biologis, trickling filter

extended aeration dan oxidation pond.

Kabupaten Kediri dengan luas wilayah sebesar 1.386,05 km² yang terbagi dalam 26

kecamatan memiliki kepadatan penduduk sekitar 1.531,34 jiwa/km2. Sistem penyaluran air

limbah yang diterapkan di Kabupaten Kediri adalah sistem on site, dimana air limbah yang

berupa grey water dan black water telah terpisah. Black water ditampung di septic tank dan

secara berkala diambil oleh mobil pengangkut tinja, sedangkan grey water dibuang melalui

saluran drainase menuju ke badan air penerima. Sedangkan, sistem penyaluran air limbah

dengan system off site di Kabupaten Kediri masih belum diterapkan.

Page 3: bab 1

BAB I - 3ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

Pembuangan limbah domestik yang berupa air limbah padat di Kabupaten kediri

dilakukan dengan beberapa cara. Pada daerah permukiman yang terstruktur, penduduk

menggunakan tangki septik individual atau tangki septik komunal. Pada Permukiman yang

tidak terstruktur, sebagian penduduknya menggunakan tangki septik individual maupun

cubluk dan masih banyak penduduknya menggunakan aliran sungai dan saluran irigasi

sebagai pembuangan air limbah. Air bekas cucian, dapur dan kamar mandi disalurkan

langsung ke saluran drainase, kali dan saluran lainnya.

Dari sisi kelembagaan, institusi yang terlibat dalam penanganan air limbah domestik

adalah :

a) Bappeda Kabupaten kediri, kapasitasnya sebagai perencanaan sistem air limbah di

Kabupaten kediri

b) Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Kediri, kapasitasnya sebagai regulator pelayanan

air limbah di Kabupaten kediri dan penanganan air limbah on site

c) Dinas KLH Kabupaten kediri, kapasitasnya sebagai regulator pelayanan air limbah di

Kabupaten kediri dan penanganan air limbah off site.

Perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten kediri, menurut proyeksi Badan Pusat

Statistik Provinsi Jawa Timur hingga Tahun 2013 mencapai 1.603.041 jiwa, dengan cakupan

pelayanan air limbah yang ada di Buku Putih Sanitasi (MPS) Kabupaten kediri tahun 2014,

sebesar 54,88% pelayanan on site dan 2,81% sistem komunal, sehingga masih perlunya

perhatian lebih terhadap sektor air limbah di Kabupaten kediri. Belum adanya dokumen

mengenai pengelolaan air limbah, sehingga untuk mencapai target peningkatan layanan air

limbah 100% ditahun 2019 sesuai arahan Ditjen Cipta Karya, maka langkah awal yang harus

dilakukan dalam upaya peningkatan layanan air limbah Kabupaten kediri yaitu diperlukan

penyusunan Rencana Induk Pengolahan Air Limbah, Feasibility Study beserta DED area

prioritas.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Induk Pengelolaaan Air Limbah ini adalah agar

proses dan produk perencanaan yang dihasilkan menjadi efektif, efisien, terpadu dan

berwawasan lingkungan.Sehingga lingkungan perumahan dan permukiman akan terwujud

kehidupan yang layak, sehat, bersih, aman dan serasi dengan lingkungan sekitarnya dengan

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Pekerjaan ini mempunyai tujuan sebagai

berikut:

Page 4: bab 1

BAB I - 4ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

1. Menyusun Rencana Induk Sitem Pengolahan Air Limbah yang komprehensif, efektif dan

efisien dan telah mempertimbangkan berbagai aspek, baik teknis, sosial/ekonomi,

finansial dan aspek legal kelembagaan.

2. Menyusun Feasibilty Study rencana lokasi yang akan diusulkan pembangunan

Infratsruktur Sistem pengolahan air limbah Kabupaten Kediri.

3. Menyusun Detail Engineering Design (DED) prasarana dan sarana pengelolaan air

limbah untuk lokasi terpilih.

Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah:

1. Agar setiap Kabupaten / kota memiliki Rencana Induk Pengembangan prasarana dan

sarana air limbah yang tersistimatis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap kebutuhan

sesuai karakteristik lingkungan dan sosial ekonomi daerah, serta tanggap terhadap

kebutuhan stakeholder (pemerintah, investor dan masyarakat).

Sedangkan manfaat dengan adanya RISPAL bahwa nanti semua program penanganan

air limbah terintegrasi dari tahun ke tahun dan juga terintegrasi dengan layanan sarana dan

prasarana lingkungan lainnya dalam kurun waktu pembangunan untuk jangka Pendek,

Menengah dan Panjang.

1.3 Ruang Lingkup Rencana Induk

Ruang lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

a) Melakukan pengumpulan data :

RTRW

Peta

Data Pendukung

Study EHRA, SSK, dan MPS

Peraturan – peraturan

Data – data lain yang diperoleh dari penyusunan Master Plan

b) Melakukan survey diantaranya adalah:

Survey untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat tentang aspek

topografi, demografi dan rencana pengembangan wilayah serta produk produk

hukum yang berkaitan dengan pengelolaan air limbah.

Melakukan survey buangan limbah penduduk, rata-rata buangan, debit

buangan per kawasan, dan sarana prasarana pengelolaan air limbah.

Page 5: bab 1

BAB I - 5ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

Melakukan survey sosial-ekonomi untuk mengetahui jumlah penduduk, kondisi

sosial ekonomi, kebiasaan, persepsi dan keinginan masyarakat termasuk

identifikasi jenis kontribusi masyarakat dan tingkat kemampuan masyarakat.

c) Melakukan konsultasi dengan pihak Pemerintah dan masyarakat Kab. Kediri.

d) Melakukan kajian terhadap:

Hasil studi sanitasi yang sudah dilakukan terdahulu

Rencana Umum Tata Ruang Kab. Kediri

Peraturan-peraturan yang berlaku yang berkaitan dengan air limbah dan

sanitasi.

Kondisi sosial ekonomi dan demografi

Kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar (willingness and

affordability to pay) serta kapasitas fiskal Kab. Kediri (hal ini penting untuk

kepentingan pembiayaan proyek, jika harus dibiayai dari pinjaman)

e) Kajian Pengelolaan Air Limbah Eksisting

Mengkaji volume buangan limbah rumah tangga baik berasal dari toilet (black

water) maupun dari kamar mandi, tempat cuci dan dapur (greywater).

Prasarana dan sarana air limbah yang ada.

Kelembagaan pengelola air limbah saat ini dan rencana ke depan.

Memetakan secara rinci kondisi fisik lingkungan, profil kesehatan masyarakat

saat ini, dan kondisi sanitasi (peta sanitasi).

f) Menyusun Master Plan pengelolaan air limbah hinggá 20 tahun mendatang

Membuat proyeksi hingga 20 tahun mendatang volume buangan limbahrumah

tangga baik berasal dari toilet (black water) maupun dari kamar mandi, tempat

cuci dan dapur (grey water). Proyeksi berdasarkan hasil survey dan hasil

perhitungan produksi air limbah dari proyeksi jumlah penduduk.

Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang akan terkena proyek, berkaitan

dengan rencana pembebasan lahan, kemauan dan kesediaan masyarakat

untuk menerima proyek dimaksud.

Menyusun alternatif sistem pengelolaan air limbah secara umum di Kab. Kediri

berdasarkan RUTK, (sistem cluster, sistem terpusat dll).

Menyusun kebutuhan prasarana dan sarana air limbah berdasarkan kondisi

sosial ekonomi masyarakat.

Mendapatkan informasi ekonomi makro, dan identifikasi pembatasan dan

kendala ekonomi,

Page 6: bab 1

BAB I - 6ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

Mengkaji kapasitas dan kemampuan institusi pengelola, SDM yang ada serta

perangkat-perangkat peraturan/produk hukum yang ada untuk mendukung

pengelolaan air limbah yang sesuai.

Kebutuhan IPAL terpusat, meliputi perkiraan diameter jaringan pipa induk,

pembawa, pipa persil, teknologi pengolahan serta besarnya IPAL yang

diperlukan.

Kebutuhan IPAL Kawasan dan penempatannya.

Menyusun rencana anggaran biaya yang diperlukan setiap tahapan

pembangunan dan Bill of Quantity yang diperlukan untuk konstruksi,

Membuat peta kontur dengan interval 5 m dan melakukan pengukuran

topografi, long section, dan cross section serta jalur pipa collector menuju IPAL.

Melakukan Feasibility Study (FS)

Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang rencana pengelolaan

air limbah dan rencana pembebasan lahan (jika diperlukan).

Melakukan kajian ekonomi dan finansial terhadap rencana pengelolaan air

limbah.

Melakukan kajian output dan outcome.

Berdasarkan rencana anggaran biaya dan Bill of Quantity yang diperlukan

untuk konstruksi, dilakukan analisa cost recovery, finansial dan analisa tarif

yang layak.

Menyusun pentahapan program pembangunan sesuai dengan tingkat

kebutuhan hingga 20 tahun mendatang:

Mendesak (tahunan)

Jangka menengah (5 tahunan)

Jangka Panjang (20 tahun)

g) Menyusun DED sistem pengolahan air limbah pada lokasi strategis terpilih

Membuat perhitungan mendetail sistem pengelolaan air limbah termasuk di

dalamnya prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan pada Master Plan.

Malakukan pengukuran topografi, jarak tiap 5 meter.

Melakukan tes tanah terhadap lokasi bangunan pasarana dan sarana

pengolahan air limbah ( terutama lokasi IPAL).

Mendisain sarana dan prasarana air limbah yang diperlukan.

Merekomendasikan peralatan untuk operasi dan pemeliharaan PS air limbah.

Menyusun spesifikasi teknis dan rencana anggaran biaya untuk PS air limbah

termasuk segala peralatan yang diperlukan.

Page 7: bab 1

BAB I - 7ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

Menyiapkan dokumen tender, rencana kerja dan syarat-syarat album gambar

dalam ukuran A1, A2, dan A3 sesuai dengan kebutuhan

Menyusun SOP yaitu ketersedian pedoman, petunjuk, panduan dan spesifikasi

teknis yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan serta pengelolaan

sistem.

1.4 Kedudukan Rencana Induk

Penyusunan Outline Plan pengelolaan limbah ini digunakan untuk pedoman dan

acuan kedepan dalam pengembangan/pembangunan sistem air limbah Kabupaten Kediri

yang komprehensif dan lebih update terhadap perubahan-perubahan kota dalam upaya

meningkatkan pelayanan bidang air limbah. Kedudukan Rencana Induk (Master Plan) dalam

strategi kebijakan nasional adalah sebagai berikut:

KEBIJAKAN SPATIAL

KEBIJAKANSEKTORAL

PROGRAM

NASIONAL RTRWN RPJMN

PROPINSI RTRWN PROPINSI

RPJM PROPINSI

KABUPATEN/KOTA

RTRWN KAB/KOTA

RPJM KAB/KOTA

STRATEGI PEMBANGUNAN KAB/KOTA

OUTLINE PLAN

SEKTOR/RENCANA INDUK SISTEM

(RIS)

- STRATEGI PEMBANGUNAN PERKAWASAN

- STRATEGI PEMBANGUNAN SEKTORAL

Rencana Program Investasi Infrastruktur

Gambar 1.2 Kendudukan Rencana Induk

1.5 Landasan Hukum

Di dalam penyusunan Laporan Antara Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten

Kediri berpijakan pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di tingkat

Page 8: bab 1

BAB I - 8ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

nasional atau pusat, propinsi maupun daerah serta dokumen yang yang terkait Rencana

Penyusunan SPAL.

1.5.1 Pengelolaan Air Limbah

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.

2. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

4. Peraturan menteri lingkungan hidup republik indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang

baku mutu air limbah

5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisis

Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan

6. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman

Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada Sumber Air

7. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 111 tahun 2003 tentang Pedoman

Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuagan Air

Limbah ke Air atau Sumber Air.

8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air

Limbah Domestik

9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 52 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah

Cair Bagi Kegiatan Hotel

10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 58 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah

Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan

12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana

Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup

13. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Hidup

14. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

Page 9: bab 1

BAB I - 9ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Strategis

Air Limbah

1.5.2 Pemerintah

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin

Lingkungan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 Nomor 85 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 Thn 1996 Tentang Pelaksanaan Hak

dan Kewajiban serta bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan

Ruang.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan

Air.

1.5.3 Kemitraan Pemerintah dan Swasta

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama

Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.

1.5.4 Peraturan Daerah (PERDA) Kota Perencanaan

1. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No 7 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan

Kabupaten Kediri

2. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No 10 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

3. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Kediri Tahun 2010-2030

4. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2005 – 2025

5. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan

6. Peraturan Bupati No 9 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah

(RKPD)

Page 10: bab 1

BAB I - 10ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

1.5.5 Dokumen-dokumen yang terkait dengan rencana penyusunan SPAL

1. Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Kediri dalam Program

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

2. Buku Putih Sanitasi Kabupaten KediriTahun 2013

1.6 Standar Teknis dan Keluaran

Standar teknis yang digunakan dalam penyusunan outline plan dan DED

pengelolaan limbah Kabupaten Kediriantara lain:

- Tata cara perencanaan IPLT sistem kolam, CT/AL/Re-TC/001/98

- Tata cara pembangunan IPLT sistem kolam, CT/AL/Ba-TC/002/98

- Tata cara pengoperasian IPLT sitem kolam, CT/AL/Op-TC/003/98

- Tata cara pengolahan air limbah dengan oxidation ditch, CT/AL/Re-TC/004/98

- Tata cara pembuatan sarana pembuangan air limbah (SPAL),

CT/AL-D/Re-TC/005/98

- Tata cara survey perencanaan dan pembangunan sarana sanitasi umum,

CT/AL-D/Re-TC/006/98

- Tata cara pembuatan bangunan atas jamban jamak, CT/AL-D/Ba-TC/007/98

- Tata cara pembuatan bangunan jamban keluarga dan sekolah,

CT/AL-D/Ba-TC/009/98

- Pedoman pengelolaan air limbah perkotaan, dep. PU 2003

- Tata cara pengolahan air limbah secara komunal pada kawasan penghijauan, Pt T-

17-2002-C.

- Tata cara pengoperasian dan pemeliharaan instalasi pengolahan air limbah rumah

tangga non kakus, Pt T-16-2002-C.

- Pengoperasian dan pemeliharaan instalasi pengolahan air limbah rumah tangga

dengan tanki biofilter, Pd T-02-2004-C.

- Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah

rumah tangga dengan tangki biofilter, Pd-T-04-2005-C.

Luaran dari penyusunan Outline Plan dan DED pengelolaan limbah Kabupaten Kediri

ini adalah tersusunya dokumen outline plan dan DED pengelolaan limbah Kabupaten Kediri

yang dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan kedepan dalam

pengembangan/pembangunan sistem air limbah Kabupaten Kediri yang komprehensif dan

lebih update terhadap perubahan-perubahan kota dalam upaya meningkatkan pelayanan

bidang air limbah.

Page 11: bab 1

BAB I - 11ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

1.7 Sistematika Pelaporan

Sistematika dalam penyusunan laporan Antara Master Plan Air Limbah Kabupaten

Kediri adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Berisikan tentang latar belakang kegiatan, maksud dan tujuan, sasaran dan

lingkup kegiatan serta sistematika pelaporan.

Bab II Konsep Dan Kriteria Penyusunan Rencana Induk

Bab ini menguraikan mengenai konsep penyusunan rencana induk, periode

perencanaan, evaluasi rencana induk, kriteria perencanaan/pelayanan, serta survey

penyusunan Rencana Induk pengembangan SPAL.

Bab III Deskripsi Daerah Perencanaan

Bab ini menguraikan tentang data kondisi daerah rencana (batas wilayah

administrasi, kondisi fisik, tata ruang kota, demografi, prasarana kota, kondisi kesehatan

masyarakat, UU lingkungan, kondisi social ekonomi, dan kelembagaan), data kondisi

eksisting SPAL, serta permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan.

Bab IV Strategi Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah

Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat terkait

pengembangan prasarana air limbah (termasuk visi & misi, tujuan & sasaran strategis,

kebijakan umum air limbah kota, dan alasan utama pembangunan sarana air limbah di

Kota Perencanaan), tujuan dan target penanganan, macam-macam pilihan arah

pengembangan SPAL, cara penetapan arah pengembangan, pembagian zona

perencanaan, penetapan zona prioritas, arah perkembangan SPAL pada permukiman

baru, serta berbagai macam strategi pengembangan (prasarana, kelembagaan,

pengaturan, edukasi & peran serta masyrakat, dan ekonomi dan pembiayaan).

Page 12: bab 1

BAB I - 12ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah

Bab V Rencana Program Dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Menjelaskan mengenai rencana program yang dibuat terkait pengembangan

pengelolaan air limbah (rencana program umum, kriteria desain&proyeksi pembebanan,

rencana jaringan, review opsi teknik air limbah dan sarana sanitasi, kriteria&standard

pelayanan, rencana keterpaduan dengan sarana prasarana saniasi lainnya, serta

rencana pengembangan kelembagaan), rencana tahapan pelaksanaan kegiatan (jangka

pendek, jangka menengah, dan jangka panjang), rencana pembiayaan, indikasi rencana

investasi prigram, sosialisasi dokumen rencana induk, dan tahap legalisasi dari rencana

induk tersebut.

Bab VI Kesimpulan Dan Rekomendasi

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari rencana induk yang telah dibuat

dan rekomendasi yang diberikan.