bab 1
-
Upload
wulyo-h-sugiharto -
Category
Documents
-
view
288 -
download
5
description
Transcript of bab 1
BAB I - 1ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
BAB IPENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Air limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi industri
maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Menurut
Peraturan Pemerintah Indonesia nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah air buangan yang
berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman. Air limbah
domestik di bagi menjadi dua yaitu greywater dan blackwater.
Greywater merupakan jenis air limbah domestik yang proses pengalirannya tidak
melalui toilet seperti air bekas mandi, air bekas cuci pakaian, air bekas cuci piring.
Black water adalah jenis air limbah domestik yang proses pengalirannya melalui
toilet atau yang mengandung kotoran manusia.
Dalam rangka percepatan pelayanan sanitasi 100% pada Tahun 2019, Pemerintah
Pusat dalam hal ini Kementerian PU memfasilitasi penyusunan Outline Air Limbah dan DED
Kabupaten kediri, Hal tersebut dilaksakan karena sistem pembuangan limbah cair di
Kabupaten kediri saat ini belum mengenal sewerage system. Sewerage system adalah
sistem pembuangan air limbah yaitu semua air kotor di suatu wilayah, baik air bekas cucian,
air dari dapur, air kamar mandi, maupun air dari kakus disalurkan bersama ke suatu tempat
untuk diolah. Sewerage system ini bersifat tertutup dan dipisahkan dari sistem pembuangan
air hujan (drainase).
Sistem pengolahan air limbah domestik di kabupaten Kediri secara teknis dilayani
oleh:
a. Sistem Setempat (on site Sistem)
Merupakan sistem pengolahan limbah dimana fasilitas pengolahan berada di dalam
persil atau batas tanah yang dimiliki dapat berupa :
Septic tank
Cubluk
Plengsengan
BAB I - 2ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
Dari tempat penampungan tersebut, kemudian yang dilanjutkan pengangkutan
dengan mobil tangki tinja dengan pengolahan lumpur tinja di IPLT.
Gambar 1. 1 Sistem pengolahan limbah Septic Tank, Cemplung/Cubluk dan Plengsengan
b. Sistem Terpusat (off site system)
Adalah sistem suatu pengolahan air limbah dengan menggunakan suatu jaringan
perpipaan untuk menampung dan mengalirkan air limbah ke suatu tempat instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) untuk selanjutnya diolah. Pengolahan dimaksudkan
untuk mengkondisikan air limbah agar siap untuk diolah pada pengolahan tahap
selanjutnya,yaitu:
Pengolahan primer, dimaksudkan untuk memisahkan secara fisik partikel
tersuspensi (SS) sehingga beban pada unit pengolahan selanjutnya dapat
dikurangi, prosesnya menggunakan sistem pengendapan dan pengapungan;
Pengolahan sekunder, pada tahap ini akan terjadi proses penguraian (secara
biologis atau biokimia dengan bantuan mikroorganisme) dan menguraikan zat zat
organik, prosesnya menggunakan lumpur aktif, cakram biologis, trickling filter
extended aeration dan oxidation pond.
Kabupaten Kediri dengan luas wilayah sebesar 1.386,05 km² yang terbagi dalam 26
kecamatan memiliki kepadatan penduduk sekitar 1.531,34 jiwa/km2. Sistem penyaluran air
limbah yang diterapkan di Kabupaten Kediri adalah sistem on site, dimana air limbah yang
berupa grey water dan black water telah terpisah. Black water ditampung di septic tank dan
secara berkala diambil oleh mobil pengangkut tinja, sedangkan grey water dibuang melalui
saluran drainase menuju ke badan air penerima. Sedangkan, sistem penyaluran air limbah
dengan system off site di Kabupaten Kediri masih belum diterapkan.
BAB I - 3ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
Pembuangan limbah domestik yang berupa air limbah padat di Kabupaten kediri
dilakukan dengan beberapa cara. Pada daerah permukiman yang terstruktur, penduduk
menggunakan tangki septik individual atau tangki septik komunal. Pada Permukiman yang
tidak terstruktur, sebagian penduduknya menggunakan tangki septik individual maupun
cubluk dan masih banyak penduduknya menggunakan aliran sungai dan saluran irigasi
sebagai pembuangan air limbah. Air bekas cucian, dapur dan kamar mandi disalurkan
langsung ke saluran drainase, kali dan saluran lainnya.
Dari sisi kelembagaan, institusi yang terlibat dalam penanganan air limbah domestik
adalah :
a) Bappeda Kabupaten kediri, kapasitasnya sebagai perencanaan sistem air limbah di
Kabupaten kediri
b) Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Kediri, kapasitasnya sebagai regulator pelayanan
air limbah di Kabupaten kediri dan penanganan air limbah on site
c) Dinas KLH Kabupaten kediri, kapasitasnya sebagai regulator pelayanan air limbah di
Kabupaten kediri dan penanganan air limbah off site.
Perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten kediri, menurut proyeksi Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Timur hingga Tahun 2013 mencapai 1.603.041 jiwa, dengan cakupan
pelayanan air limbah yang ada di Buku Putih Sanitasi (MPS) Kabupaten kediri tahun 2014,
sebesar 54,88% pelayanan on site dan 2,81% sistem komunal, sehingga masih perlunya
perhatian lebih terhadap sektor air limbah di Kabupaten kediri. Belum adanya dokumen
mengenai pengelolaan air limbah, sehingga untuk mencapai target peningkatan layanan air
limbah 100% ditahun 2019 sesuai arahan Ditjen Cipta Karya, maka langkah awal yang harus
dilakukan dalam upaya peningkatan layanan air limbah Kabupaten kediri yaitu diperlukan
penyusunan Rencana Induk Pengolahan Air Limbah, Feasibility Study beserta DED area
prioritas.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Induk Pengelolaaan Air Limbah ini adalah agar
proses dan produk perencanaan yang dihasilkan menjadi efektif, efisien, terpadu dan
berwawasan lingkungan.Sehingga lingkungan perumahan dan permukiman akan terwujud
kehidupan yang layak, sehat, bersih, aman dan serasi dengan lingkungan sekitarnya dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Pekerjaan ini mempunyai tujuan sebagai
berikut:
BAB I - 4ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
1. Menyusun Rencana Induk Sitem Pengolahan Air Limbah yang komprehensif, efektif dan
efisien dan telah mempertimbangkan berbagai aspek, baik teknis, sosial/ekonomi,
finansial dan aspek legal kelembagaan.
2. Menyusun Feasibilty Study rencana lokasi yang akan diusulkan pembangunan
Infratsruktur Sistem pengolahan air limbah Kabupaten Kediri.
3. Menyusun Detail Engineering Design (DED) prasarana dan sarana pengelolaan air
limbah untuk lokasi terpilih.
Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah:
1. Agar setiap Kabupaten / kota memiliki Rencana Induk Pengembangan prasarana dan
sarana air limbah yang tersistimatis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap kebutuhan
sesuai karakteristik lingkungan dan sosial ekonomi daerah, serta tanggap terhadap
kebutuhan stakeholder (pemerintah, investor dan masyarakat).
Sedangkan manfaat dengan adanya RISPAL bahwa nanti semua program penanganan
air limbah terintegrasi dari tahun ke tahun dan juga terintegrasi dengan layanan sarana dan
prasarana lingkungan lainnya dalam kurun waktu pembangunan untuk jangka Pendek,
Menengah dan Panjang.
1.3 Ruang Lingkup Rencana Induk
Ruang lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a) Melakukan pengumpulan data :
RTRW
Peta
Data Pendukung
Study EHRA, SSK, dan MPS
Peraturan – peraturan
Data – data lain yang diperoleh dari penyusunan Master Plan
b) Melakukan survey diantaranya adalah:
Survey untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat tentang aspek
topografi, demografi dan rencana pengembangan wilayah serta produk produk
hukum yang berkaitan dengan pengelolaan air limbah.
Melakukan survey buangan limbah penduduk, rata-rata buangan, debit
buangan per kawasan, dan sarana prasarana pengelolaan air limbah.
BAB I - 5ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
Melakukan survey sosial-ekonomi untuk mengetahui jumlah penduduk, kondisi
sosial ekonomi, kebiasaan, persepsi dan keinginan masyarakat termasuk
identifikasi jenis kontribusi masyarakat dan tingkat kemampuan masyarakat.
c) Melakukan konsultasi dengan pihak Pemerintah dan masyarakat Kab. Kediri.
d) Melakukan kajian terhadap:
Hasil studi sanitasi yang sudah dilakukan terdahulu
Rencana Umum Tata Ruang Kab. Kediri
Peraturan-peraturan yang berlaku yang berkaitan dengan air limbah dan
sanitasi.
Kondisi sosial ekonomi dan demografi
Kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar (willingness and
affordability to pay) serta kapasitas fiskal Kab. Kediri (hal ini penting untuk
kepentingan pembiayaan proyek, jika harus dibiayai dari pinjaman)
e) Kajian Pengelolaan Air Limbah Eksisting
Mengkaji volume buangan limbah rumah tangga baik berasal dari toilet (black
water) maupun dari kamar mandi, tempat cuci dan dapur (greywater).
Prasarana dan sarana air limbah yang ada.
Kelembagaan pengelola air limbah saat ini dan rencana ke depan.
Memetakan secara rinci kondisi fisik lingkungan, profil kesehatan masyarakat
saat ini, dan kondisi sanitasi (peta sanitasi).
f) Menyusun Master Plan pengelolaan air limbah hinggá 20 tahun mendatang
Membuat proyeksi hingga 20 tahun mendatang volume buangan limbahrumah
tangga baik berasal dari toilet (black water) maupun dari kamar mandi, tempat
cuci dan dapur (grey water). Proyeksi berdasarkan hasil survey dan hasil
perhitungan produksi air limbah dari proyeksi jumlah penduduk.
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang akan terkena proyek, berkaitan
dengan rencana pembebasan lahan, kemauan dan kesediaan masyarakat
untuk menerima proyek dimaksud.
Menyusun alternatif sistem pengelolaan air limbah secara umum di Kab. Kediri
berdasarkan RUTK, (sistem cluster, sistem terpusat dll).
Menyusun kebutuhan prasarana dan sarana air limbah berdasarkan kondisi
sosial ekonomi masyarakat.
Mendapatkan informasi ekonomi makro, dan identifikasi pembatasan dan
kendala ekonomi,
BAB I - 6ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
Mengkaji kapasitas dan kemampuan institusi pengelola, SDM yang ada serta
perangkat-perangkat peraturan/produk hukum yang ada untuk mendukung
pengelolaan air limbah yang sesuai.
Kebutuhan IPAL terpusat, meliputi perkiraan diameter jaringan pipa induk,
pembawa, pipa persil, teknologi pengolahan serta besarnya IPAL yang
diperlukan.
Kebutuhan IPAL Kawasan dan penempatannya.
Menyusun rencana anggaran biaya yang diperlukan setiap tahapan
pembangunan dan Bill of Quantity yang diperlukan untuk konstruksi,
Membuat peta kontur dengan interval 5 m dan melakukan pengukuran
topografi, long section, dan cross section serta jalur pipa collector menuju IPAL.
Melakukan Feasibility Study (FS)
Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang rencana pengelolaan
air limbah dan rencana pembebasan lahan (jika diperlukan).
Melakukan kajian ekonomi dan finansial terhadap rencana pengelolaan air
limbah.
Melakukan kajian output dan outcome.
Berdasarkan rencana anggaran biaya dan Bill of Quantity yang diperlukan
untuk konstruksi, dilakukan analisa cost recovery, finansial dan analisa tarif
yang layak.
Menyusun pentahapan program pembangunan sesuai dengan tingkat
kebutuhan hingga 20 tahun mendatang:
Mendesak (tahunan)
Jangka menengah (5 tahunan)
Jangka Panjang (20 tahun)
g) Menyusun DED sistem pengolahan air limbah pada lokasi strategis terpilih
Membuat perhitungan mendetail sistem pengelolaan air limbah termasuk di
dalamnya prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan pada Master Plan.
Malakukan pengukuran topografi, jarak tiap 5 meter.
Melakukan tes tanah terhadap lokasi bangunan pasarana dan sarana
pengolahan air limbah ( terutama lokasi IPAL).
Mendisain sarana dan prasarana air limbah yang diperlukan.
Merekomendasikan peralatan untuk operasi dan pemeliharaan PS air limbah.
Menyusun spesifikasi teknis dan rencana anggaran biaya untuk PS air limbah
termasuk segala peralatan yang diperlukan.
BAB I - 7ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
Menyiapkan dokumen tender, rencana kerja dan syarat-syarat album gambar
dalam ukuran A1, A2, dan A3 sesuai dengan kebutuhan
Menyusun SOP yaitu ketersedian pedoman, petunjuk, panduan dan spesifikasi
teknis yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan serta pengelolaan
sistem.
1.4 Kedudukan Rencana Induk
Penyusunan Outline Plan pengelolaan limbah ini digunakan untuk pedoman dan
acuan kedepan dalam pengembangan/pembangunan sistem air limbah Kabupaten Kediri
yang komprehensif dan lebih update terhadap perubahan-perubahan kota dalam upaya
meningkatkan pelayanan bidang air limbah. Kedudukan Rencana Induk (Master Plan) dalam
strategi kebijakan nasional adalah sebagai berikut:
KEBIJAKAN SPATIAL
KEBIJAKANSEKTORAL
PROGRAM
NASIONAL RTRWN RPJMN
PROPINSI RTRWN PROPINSI
RPJM PROPINSI
KABUPATEN/KOTA
RTRWN KAB/KOTA
RPJM KAB/KOTA
STRATEGI PEMBANGUNAN KAB/KOTA
OUTLINE PLAN
SEKTOR/RENCANA INDUK SISTEM
(RIS)
- STRATEGI PEMBANGUNAN PERKAWASAN
- STRATEGI PEMBANGUNAN SEKTORAL
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Gambar 1.2 Kendudukan Rencana Induk
1.5 Landasan Hukum
Di dalam penyusunan Laporan Antara Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten
Kediri berpijakan pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di tingkat
BAB I - 8ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
nasional atau pusat, propinsi maupun daerah serta dokumen yang yang terkait Rencana
Penyusunan SPAL.
1.5.1 Pengelolaan Air Limbah
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
2. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
4. Peraturan menteri lingkungan hidup republik indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang
baku mutu air limbah
5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisis
Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan
6. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman
Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada Sumber Air
7. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 111 tahun 2003 tentang Pedoman
Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuagan Air
Limbah ke Air atau Sumber Air.
8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik
9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 52 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Hotel
10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 58 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
13. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup
14. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
BAB I - 9ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Strategis
Air Limbah
1.5.2 Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin
Lingkungan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 Nomor 85 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 Thn 1996 Tentang Pelaksanaan Hak
dan Kewajiban serta bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan
Ruang.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan
Air.
1.5.3 Kemitraan Pemerintah dan Swasta
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama
Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.
1.5.4 Peraturan Daerah (PERDA) Kota Perencanaan
1. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No 7 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan
Kabupaten Kediri
2. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No 10 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015
3. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Kediri Tahun 2010-2030
4. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2005 – 2025
5. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
6. Peraturan Bupati No 9 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD)
BAB I - 10ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
1.5.5 Dokumen-dokumen yang terkait dengan rencana penyusunan SPAL
1. Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Kediri dalam Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
2. Buku Putih Sanitasi Kabupaten KediriTahun 2013
1.6 Standar Teknis dan Keluaran
Standar teknis yang digunakan dalam penyusunan outline plan dan DED
pengelolaan limbah Kabupaten Kediriantara lain:
- Tata cara perencanaan IPLT sistem kolam, CT/AL/Re-TC/001/98
- Tata cara pembangunan IPLT sistem kolam, CT/AL/Ba-TC/002/98
- Tata cara pengoperasian IPLT sitem kolam, CT/AL/Op-TC/003/98
- Tata cara pengolahan air limbah dengan oxidation ditch, CT/AL/Re-TC/004/98
- Tata cara pembuatan sarana pembuangan air limbah (SPAL),
CT/AL-D/Re-TC/005/98
- Tata cara survey perencanaan dan pembangunan sarana sanitasi umum,
CT/AL-D/Re-TC/006/98
- Tata cara pembuatan bangunan atas jamban jamak, CT/AL-D/Ba-TC/007/98
- Tata cara pembuatan bangunan jamban keluarga dan sekolah,
CT/AL-D/Ba-TC/009/98
- Pedoman pengelolaan air limbah perkotaan, dep. PU 2003
- Tata cara pengolahan air limbah secara komunal pada kawasan penghijauan, Pt T-
17-2002-C.
- Tata cara pengoperasian dan pemeliharaan instalasi pengolahan air limbah rumah
tangga non kakus, Pt T-16-2002-C.
- Pengoperasian dan pemeliharaan instalasi pengolahan air limbah rumah tangga
dengan tanki biofilter, Pd T-02-2004-C.
- Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah
rumah tangga dengan tangki biofilter, Pd-T-04-2005-C.
Luaran dari penyusunan Outline Plan dan DED pengelolaan limbah Kabupaten Kediri
ini adalah tersusunya dokumen outline plan dan DED pengelolaan limbah Kabupaten Kediri
yang dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan kedepan dalam
pengembangan/pembangunan sistem air limbah Kabupaten Kediri yang komprehensif dan
lebih update terhadap perubahan-perubahan kota dalam upaya meningkatkan pelayanan
bidang air limbah.
BAB I - 11ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
1.7 Sistematika Pelaporan
Sistematika dalam penyusunan laporan Antara Master Plan Air Limbah Kabupaten
Kediri adalah sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Berisikan tentang latar belakang kegiatan, maksud dan tujuan, sasaran dan
lingkup kegiatan serta sistematika pelaporan.
Bab II Konsep Dan Kriteria Penyusunan Rencana Induk
Bab ini menguraikan mengenai konsep penyusunan rencana induk, periode
perencanaan, evaluasi rencana induk, kriteria perencanaan/pelayanan, serta survey
penyusunan Rencana Induk pengembangan SPAL.
Bab III Deskripsi Daerah Perencanaan
Bab ini menguraikan tentang data kondisi daerah rencana (batas wilayah
administrasi, kondisi fisik, tata ruang kota, demografi, prasarana kota, kondisi kesehatan
masyarakat, UU lingkungan, kondisi social ekonomi, dan kelembagaan), data kondisi
eksisting SPAL, serta permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan.
Bab IV Strategi Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat terkait
pengembangan prasarana air limbah (termasuk visi & misi, tujuan & sasaran strategis,
kebijakan umum air limbah kota, dan alasan utama pembangunan sarana air limbah di
Kota Perencanaan), tujuan dan target penanganan, macam-macam pilihan arah
pengembangan SPAL, cara penetapan arah pengembangan, pembagian zona
perencanaan, penetapan zona prioritas, arah perkembangan SPAL pada permukiman
baru, serta berbagai macam strategi pengembangan (prasarana, kelembagaan,
pengaturan, edukasi & peran serta masyrakat, dan ekonomi dan pembiayaan).
BAB I - 12ANTARARenana Induk Sistem Pengolahan Air Limbah
Bab V Rencana Program Dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Menjelaskan mengenai rencana program yang dibuat terkait pengembangan
pengelolaan air limbah (rencana program umum, kriteria desain&proyeksi pembebanan,
rencana jaringan, review opsi teknik air limbah dan sarana sanitasi, kriteria&standard
pelayanan, rencana keterpaduan dengan sarana prasarana saniasi lainnya, serta
rencana pengembangan kelembagaan), rencana tahapan pelaksanaan kegiatan (jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang), rencana pembiayaan, indikasi rencana
investasi prigram, sosialisasi dokumen rencana induk, dan tahap legalisasi dari rencana
induk tersebut.
Bab VI Kesimpulan Dan Rekomendasi
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari rencana induk yang telah dibuat
dan rekomendasi yang diberikan.