Bab 1-5 Php Kelompok 42

36
LAPORAN PRAKTIKUM PEMASARAN HASIL PERIKANAN cover kurang 1 (lihat bupan) daftar isi lembar pengesahan Disusun Oleh : KELOMPOK 42 JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

description

dsdsdsdsdsds

Transcript of Bab 1-5 Php Kelompok 42

Page 1: Bab 1-5 Php Kelompok 42

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMASARAN HASIL PERIKANAN

cover kurang 1 (lihat bupan)

daftar isi

lembar pengesahan

Disusun Oleh :

KELOMPOK 42

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2016

Page 2: Bab 1-5 Php Kelompok 42

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di dunia dengan jumlah

pulau sebanyak 17.504 buah dan panjang garis pantai mencapai 104.000 km, total luas laut

Indonesia sekitar 3,544 juta km2 atau sekitar 70% dari wilayah Indonesia. Keadaan tersebut

seharusnya meletakan sektor perikanan menjadi salah satu sektor riil yang potensial di

Indonesia. Dalam konteks global, kondisi geografis Indonesia yang strategis di titik silang

perdagangan dunia dengan potensi laut besar sudah selayaknya menjadikan Indonesia sebagai

pemasok hasil perikanan terbesar di dunia dan dapat menjadi pasar produk perikanan yang

sangat prospektif. Berdasar kondisi-kondisi di atas sangat layak bila Indonesia menjadi center of supply and demand bagi produk perikanan.

Produksi perikanan tahun 1998 tercatat sebesar 4,5 juta ton, yaitu 3,5 juta ton produksi

perikanan laut dan 1,0 juta ton produksi perikanan darat. Dibandingkan tahun 1997, produksi

perikanan tahun 1998 mengalami penurunan sebesar 2,49 %. Penurunan produksi ini lebih

banyak disebabkan karena menurunnya produksi perikanan laut yaitu sebesar 3,41 %. Tetapi

pada tahun 1999, produksi perikanan mengalami peningkatan 11,29 % dibandingkan tahun

sebelumnya yaitu

mencapai 5,0 juta ton (BPS, 2000 : 143).

Peningkatan produksi perikanan tersebut harus diimbangi dengan adanya pemasaran

yang efisien mengingat sifat dari hasil perikanan yang mudah rusak (perishable). A.M Hanafiah

dan A.M Saefudin (1983 : 4), menyebutkan bahwa karena sifat hasil perikanan yang mudah

rusak tersebut, diperlukan penanganan khusus dalam proses pemasaran guna

mempertahankan mutu, seperti penyimpanan dengan alat pendingin dan pengangkutan dengan

alat angkut yang dilengkapi alat pendingin. Selain itu, jumlah dan mutu hasil perikanan yang

dari tahun ketahun selalu berubah menyebabkan timbulnya fluktuasi harga.

Pemasaran ikan laut di Indonesia biasanya tidak dilakukan oleh satu tangan tetapi

dilaksanakan oleh beberapa perantara, baik besar maupun kecil, sehingga membentuk mata

rantai yang panjang. Mata rantai yang panjang akan mengakibatkan biaya pemasaran menjadi

tinggi karena tiap perantara ingin mendapatkan keuntungan untuk menutup biaya pemasaran

yang telah dikeluarkan. Besarnya keuntungan pemasaran dan biaya pemasaran di tingkat

perantara merupakan komponen dalam pembentukan harga akhir (harga eceran) di tingkat

konsumen. Hal ini akan berpengaruh pada harga di tingkat produsen, bahkan dapat menekan

Page 3: Bab 1-5 Php Kelompok 42

harga di tingkat produsen karena daya beli sebagian konsumen masih terbatas (Eddiwan,

1983 : 146)

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik

itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup

usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan

perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan

pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya

dengan pasar. Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Kegiatan praktikum pemasaran yang kami lakukan mencakup kegiatan jual beli produk

berbahan dasar ikan, seperti tahu tuna, otak-otak tuna, sosis tuna, Lumpia tuna, Nugget tuna,

Bakso tuna, Pangsit tuna, Nugget lele,Sosis lele, Bakso lele, Siomay lele, Tahu lele, Batari,

Steak Tuna, Gurame terbang, Dori local, Kakap skinles, Siomay udang, Terinasi crispy, Abon

tongkol, Risol nayo tuna, Risol pedes tuna, Susu rumput laut, Minuman rumput laut Yogurt

rumput laut, Bidaran rumput laut, Wader crispy, Belut crispy, Krupuk lele. Konsep pemasaran

yang kami lakukan meliputi:

• Menawarkan antara rumah ke rumah di lingkungan Sumbersari Gang VI Malang

• Menitipkan di beberapa warung di lingkungan Sumbersari Gang VI Malang.

• Menawarkan di teman-teman terdekat seperti teman kampus,teman kos.

• Menawarkan melalui media sosial.

1.2 Rumusan Masalah1. Strategi apa yang harus diterapkan dalam melakukan persaingan pasar ?

2. Bauran

3. Bagaimanakah cara paling efisien untuk memperkuat produk yang dihasilkan hingga

ke tangan konsumen ?

• Tujuan • Menganalisis seberapa besar harga produk berpengaruh pada minat beli

konsumen.

• Menganalisis strategi yang diterapakan dalam bersaing.

• Menganalisis cara paling efisien untuk memperkuat kekuatan produk hingga ke

tangan konsumen.

Page 4: Bab 1-5 Php Kelompok 42

• Waktu dan TempatPraktikum Pemasaran Hasil Perikanan dilaksanakan pada hari Senin - kamis, tanggal 23

Mei – 26 Mei 2016, di Jalan Melati, Kalpataru.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Konsep Pemasaranliteratur 1 saja, 1 paragraf paraprahse.

Menurut Kandari (2010), menyatakan bahwa pengertian secara sempit, pasar adalah

suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa.

Pengertian secara luas,pasar adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan

untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membeli barang dengan

harga tertentu. Pengertian pasar secara khusus:

1. Sebagai sarana distribusi

Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak

langsung untuk menawarkan hasil produksinya pada konsumen.

2. Sebagai pembentuk harga

Di pasar terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga terbentuklah harga.

3. Sebagai sarana promosi

Dengan berbagai macam cara para produsen memperkenalkan hasil produksi kepada

konsumen sehingga para konsumen berniat membeli barang tersebut.

Menurut Sudirmansyah (2011), menyatakan bahwa Dalam pengertian pasar yang

sederhana atau sempit adalah tempat bertemunya calon penjual dan

calon pembeli barang dan jasa. Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton

adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk

belanja serta kemauan untuk membelanjakannya. Di pasar antara penjual dan pembeli akan

melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli.

Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang,

ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah

faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat

Page 5: Bab 1-5 Php Kelompok 42

yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan

modal.

Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan

mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini

disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan

menggunakan tiga faktor dasar yaitu:

• Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/

pasar.

• Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan

bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.

• Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan secara organisasi.

Menurut Swastha dan Irawan, (2005) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah

bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi

dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan

memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan,

karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian

pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan

pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.

Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan

sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya

yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan

perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik,

kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep

pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu,

setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.

2.2 Permintaan Dan PenawaranMenurut William J. (2001), menyatakan bahwa permintan adalah banyaknya jumlah

barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat

pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Hukum permintaan pada hakikatnya

merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barangtersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”

Page 6: Bab 1-5 Php Kelompok 42

Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat

hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para

pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan

bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang

diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

Menurut Crayonpedia (2009), menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi permintaan:

a. Harga Barang itu SendiriHarga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah

permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah

permintaan barang akan menurun.

b. Harga Barang Subtitusi (Pengganti)Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa

yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih

pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang

akan tetap menggunakan barang yang semula.

c. Harga Barang Komplementer (Pelengkap)Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa.

d. PendapatanBesar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya

permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka

permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun,

maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan

semakin turun.

e. Selera KonsumenSelera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang

diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan

terhadap barang tersebut akan meningkat pula.

f. Intensitas Kebutuhan KonsumenIntensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta.

Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan

permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika

kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat

terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat.

g. Perkiraan Harga di Masa DepanApabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung

Page 7: Bab 1-5 Php Kelompok 42

menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal.

Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen

cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.

h. Jumlah PendudukPertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah

penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan

meningkat.

Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan

sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan

sebaliknya. Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-

besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan

membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga

ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang

didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan

mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Menurut William J. (2001), menyatakan bahwa penawaran adalah banyaknya barang

yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada

tingkat harga tertentu. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : “Apabila harga

tingkat mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan apabila

tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun”. Dalam hukum penawaran

jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat dari harga, di hukum

penawaran ini hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan

dengan tingkat harga barang.” Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu

kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah

barang tersebut yang ditawarkan”.

Menurut Crayonpedia (2009), menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi penawaran:

a. Harga Barang itu SendiriApabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang

ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah

barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.

b. Harga Barang PenggantiApabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang

yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang

lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.

c. Biaya Produksi

Page 8: Bab 1-5 Php Kelompok 42

Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya

untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong,

dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang

diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam

jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika

biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian

penawaran juga akan meningkat.

d. Kemajuan TeknologiKemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan.

Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan

barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan

biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang

banyak.

e. PajakPajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh

terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya

permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.

f. Perkiraan Harga di Masa DepanPerkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran.

Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan

masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang

ditawarkan.

Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan

sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan

sebaliknya. Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-

besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan

membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga

ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang

didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan

mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

2.3 Segmentasi PasarSwastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–

bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan satuan pasar yang bersifat

Page 9: Bab 1-5 Php Kelompok 42

homogen. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Sriyanto (2010) mengatakan bahwa

segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan

potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku

pembeli. Di lain pihak Sriyanto (2010) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses

pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang

yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Ada lagi pendapat Swastha &

Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar

menjadi segmen segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai

dengan marketing mix (Gunadarma, 2009).

Menurut McCarthy (1983), menyatakan bahwa segmentasi pasar (market

segmentation) adalah proses mengidentifikasi sub-sub pasar yang lebih homogeny atau

mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar dan mengembangkan bauran

pemasaran yang sesuai. Segmentasi hanyalah berhubungan dengan identifikasi pasar-

pasaratau sub-sub pasar yang mungkin merupakan bagian-bagian dari strategi pemasaran.

Salah satu alasan utama untuk menggunakan segmentasi pasar adalah untuk

membantu perusahaan untuk lebih memahami kebutuhan basis pelanggan tertentu. Pemasaran

massal mengasumsikan bahwa semua pelanggan adalah sama dan akan menanggapi iklan

dengan cara yang sama. Dengan kita memandang ada kelompok pelanggan potensial yang

berbeda satu sama lain, maka pesan pemasaran dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan orang-orang. Seringkali, membagi konsumen dengan kriteria yang

jelas akan membantu perusahaan mengidentifikasi aplikasi lain untuk produk mereka yang

mungkin belum jelas sebelumnya. Hal ini sering membantu perusahaan menargetkan audiens

yang lebih besar dalam klasifikasi demografis yang sama, meningkatkan pangsa pasar di

antara basis tertentu. Segmentasi pasar juga dapat berfungsi untuk mengidentifikasi kelompok-

kelompok kecil orang yang membentuk mereka sendiri, kelompok bagian yang tidak diketahui

sebelumnya, sehingga lebih meningkatkan efisiensi keseluruhan upaya pemasaran

perusahaan.

2.4 Perilaku KonsumenMenurut Ebert dan Griffin (1995) dalam Dika (2013), perilaku konsumen adalah upaya

konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Jadi,

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain

dan tidak untuk diperdagangkan.

Perilaku konsumen adalah bagaimana ia memutuskan berapa jumlah barang dan jasa

yang akan dibeli dalam berbagai situasi. Ada 2 pendekatan pada perilaku konsumen yaitu

Page 10: Bab 1-5 Php Kelompok 42

Pendekatan Marginal Utility/ Cardinal Pendekatan Ordinal / Analisis Kurva Indiference

(Netti,2011).

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,

membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi

untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap

yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum

pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada

tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah

pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan

akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di

dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan

tersebut.

2.5 Lembaga dan Saluran PemasaranMenurut Sopyan (2009), menyatakan bahwa diantara produsen dan konsumen ada

sekelompok perantara yang menyalurkan produk diantara mereka. Perantara ini sering disebut

dengan saluran pemasaran. Saluran pemsaran adalah organisasi – organisasi yang saling

tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk dan jasa menjadi tersedia untuk

digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.Perangkat ini lah yang menjadi alur lintas produk

dari produsen ke konsumen setelah diproduksi. Selain perantara distribusi ada satu lagi

perantara penting walaupun tidak melakukan penjualan langsung namun punya andil dalam

menyampaikan barang ke konsumen yaitu fasilitator seperti agen iklan, distributor, bank dan

lain – lain. Keputusan memilih saluran pemasran adalah salah satu keputusan penting dalam

pemasaran. Saluran pemasaran salah satu yang mementukan keputusan pemasaran yang

lainnya seperti dalam hal penetapan harga produk (pricing) sangat ditentukan keputusan ini.

Ketika perusahaan memilih memasarkan di toko terbatas pasti harganya pun tinggi karena ada

nilai eksklusifitas. Berbeda ketika perusahaan memasarkan di toko secara massal pasti

harganya pun lebih murah. Perlu diingat juga saluran pemasaran tidak hanya melayani pasar

tetapi juga menciptakan pasar.

Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan

pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir, serta

mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya (Kamaluddin, 2011).

Lembaga pemasaran yang ada didalam usaha pemasaran kami adalah pedagang

pengumpul dan pengecer. Dimana Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan sebagai pedagang

pengumpul dan kami sebagai pengecer. Kemudian produk dari Laboratorium Sosial Ekonomi

Page 11: Bab 1-5 Php Kelompok 42

Perikanan kami teruskan kepada konsumen di pasar, untuk mencapai target penjualan dan

memperoleh keuntungan. Selanjutnya hasil dari penjualan produk-produk tadi kami serahkan

kepada Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan.

2.6 Strategi dan Bauran Pemasaran Menurut Kottler (2006), dalam Sofyan (2009), mengemukakan ada dua strategi

yang sering digunakan perusahaan dalam mengelola saluran pemasaran terutama dalam

penciptaan saluran pemasaran baru, yaitu strategi dorong dan strategi tarik. Pemakaian

strategi ini tergantung keputusan perusahaan terutama tergantung popularitas produk

perusahaan tersebut.

• strategi dorong adalah mencoba membujuk perantara agar mau memasarkan produk

dengan memberilan fasilitas-fasilitas tertentu misal potongan harga, strategi ini cocok

dilakukan untuk loyalitas mereknya masih rendah dan biasa dilakukan di toko, selian itu

strategi ini cocok untuk produk yang mempunyai dana promosi yang terbatas sehingga

mencoba menggunakan saluran pemasaran yang sudah berpengalaman.

• Strategi tarik adalah dengan cara perusahaan mebangun positioning melalui promosi ke

konsumen seperti promosi menggunakan media cetak, elektronik, atau dengan even-

even, sehinggan dengan promosi ini konsumen tertarik untuk mencoba, dalam

melakukan pemasaran dengan promosi biasanya menarik banyak perusahaan untuk

menjadi agen atau salah satu saluran pemasarannya. Karena banyaknya calon agen

yang mengajukan sebagai perantara produk, membuat perusahaan bisa memilih calon

agen yang mempunyai cakupan wilayah pemasaran yang luas sehingga produk bisa

disalurkan lebih cepat menyebar kepada calon pembeli, jadi bedanya strategi ini

dengan strategi dorong adalah permintaan menyalurkan produk berasal dari

perantara sendiri sebagai dampak dari permintaan konsumen terhadap produk.

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran yang

merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana

perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu yang menjadi

sasaran utamanya. Marketing mix merupakan kombinasi variable atau kegiatan yang

merupakan inti dari sistem pemasaran, marketing mix biasa digunakan untuk melakukan

kegiata yang dapat mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap pasar sasarannya. Kegiatan

tersebut perlu dikordinasikan seefektif mungkin oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan

pemasarannya, dengan demikian perusahaan tidak hanya memiliki kombinasi terbaik saja akan

tetapi perusahaan dapat melakukan marketing mix secara efektif.

Menurut William J.Stanton (tahun), pengertian marketing mix secara umum adalah

sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat

Page 12: Bab 1-5 Php Kelompok 42

besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah

penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif

dengan memkombinasikan beberapa produk diatas ke dalam suatu strategi pemasaran agar

target pemasean yang telah ditentukan dapat terpenuhi, komponan tersebut agar tercapai maka

harus dilakukan promosi agar para pembeli dan pembuat pembeli tertarik kepada produk.

2.7 Fungsi dan Biaya PemasaranFungsi Pemasaran adalah aktivitas yang dijalankan pada bisnis yang terlibat didalam

menggerakkan barang atau jasa dari produsen hingga sampai ke tangan para konsumen

(William (2005).

Fungsi Pemasaran menurut (William (2005) dikelompokkan menjadi 6 fungsi dasar

antara lain :

1 Fungsi penjualan

Terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesana yang diterima dari pelanggan, biaya fungsi

penjualan terdiri dari gaji karyawan, fungsi penjualan, biaa depresiasi kantor dan biaya sewa

kantor.

2 Fungsi advertensi

Terdiri dari kegiatan perancangan dan pelaksanaan kegiatan order melalui kegiatan advertensi

dan promosi. Biaya fungsi advertensi terdiri dari gaji kayawan fungsi advertensi, biaya

iklan, biaya pameran, biaya promosi, biaya contoh (sample)

3 Fungsi Pergudangan

Terdiri dari kegiatan penyimpanan produk-produk jadi yang siap dijual ke masyarakat. Biaya

fungsi pergudangan terdiri dari gaji karyawan gudang, biaya depresiasi gudang dan biaya sewa

gudang

4 Fungsi Pembungkusan dan Pengiriman

Fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari kegiatan pembungkusan dan pengiriman

barang jadi ke konsumen atau pembeli. Biaya fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri

dari biaya karyawan pembungkusan dan pengiriman, biaya bahan pembungkus, biaya

pengiriman, biaya depresiasi kendaraan dan biaya operasi kendaraan

5 Fungsi Kredit dan penagihan

Kegiatan dari fungsi kredit dan penagihan adalah melakukan pemantaun kemampuan

keuangan pelanggan dan penagihan utang piutang dari pelanggan. Biaya fungsi kredit dan

penagihan terdiri dari gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang dan

Page 13: Bab 1-5 Php Kelompok 42

potongan tunai

6 Fungsi Akuntansi Pemasaran

Kegiatan dari fungsi akutansi pemasaran adalah melakukan pembuaan faktur dan melakukan

pencatatan akutansi penjualan, biaya dari fungsi akutansi pemasaran terdiri dari gaji karyawan

fungsi akuntansi pemasaran dan biaya kantor.

Menurut Mulyadi (2007) Biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya yang terjadi

sejak saat produk selesai diproduksi dan di simpan dalam gudang dan sampai pada saat

produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai. Sedangkan pengertian biaya dan

pemasaran menurut Mulyadi (2007)

Baiaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang berguna untuk melakukan transaksi baik

yang akan dilakukan maupun belum dilakukan dengan satuan dari fungsi pemasaran adalah

uang.

Biaya pemasaran adalah biaya yang meliputi semua biaya untuk memproduksi suatu

produk mulai dari bahan sampai barang jadi, termasuk juga biaya penyimpanan di gudang dan

pemasaran ke konsumsen, sampai dengan ketangan konsumen, sampai menerima aung tunai,

biaya pemasaran sangat pentinguntuk di ketahui karena untuk menetukan keuntungan.

2.8 Margin PemasaranMarjin pemasaran sering digunakan seagai indikator efisien pemasaran. Besarny marjin

pemaran pada berbagai saluran pemasran berbeda-beda tergantun panjang pendeknya saluran

pemasaran dan aktivitas-aktivias yang dilakukan serta keuntungan yang ditentukan oleh

lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya.

Menurut Tomeck and Robinson (1990) Dalam Suharyanto (2011), menyatakan

bahwa Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui distribusi biaya dari setiap

aktivitas pemasaran dan keuntungan dari setiap lembaga perantara serta bagian harga

yang diterima produsen. Atau dengan kata lain analisis margin pemasaran dilakukan

untuk mengetahui tingkat kompetensi dari para pelaku pemasaran yang terlibat dalam

pemasaran/disribusi.

2.9 Keuntungan Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian produsen karena angka laba

diharapkan cukup banyak untuk mempresentasikan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Menurut Harahap (2001) yang dimaksud dengan laba adalah “perbedaan antara hasil yang

berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang

dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu atau produksi.”

Laba merupakan hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan, laba terdiri dari

Page 14: Bab 1-5 Php Kelompok 42

bermacam-macam jenis :

a. Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok penjualan

b. Laba Operasional merupakan hasil dari aktivitas yang dilakukan seuatu perusahaan yang

sudah direncanakan oleh perusahaan dan diharapkan akan tercapai dalam waktu satu tahun

kecuali ada perubahan dari perusahaan tersebut.

c. Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax), Laba sebelum dikurangi

pajak merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa. Dalam bebagai

perusahaan angka keuntungan dari hasil perhitungan ini merupakan sua hal yang penting

karena jumlah ini menyatakan laba yang di peroleh oleh perusahaan.

d. Laba Setelah Pajak Atau Laba Bersih, Laba Bersih adalah laba setelah kurangi berbagai

pajak. Laba dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan. Dari perkiraan laba ditahan ini

akan diambil sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai Deviden kepada para pemegang

saham.

2.10 Efisiensi Pemasaran

Pengertian efisiensi menurut Hasibuan (1984) yang mengutip pernyataan H.

Emerson adalah: “Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan

output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti

halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.

Suatu efisiensi pemasaran akan berhasil apabila memenuhi syarat antara lain biaya

pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan, pemasaran dapat lebih tinggi, prosentase

pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi tersedianya

fasilitas fisik pemasaran. Sedangkan jenis pemasaran ada dua jenis yaitu pemasran langsung

dan tidak langsung, pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen

individual yang ditargetkan secara cermat dengan respon yang segera yang berguna untuk

membangun kosnsumen yang setia atau abadi, sedangkan pemasaran tidak langsung adalah

jenis pemasran yang menggunkan bebagai jenis promosi baik promosi yang bersifat fisik

ataupun tidak tujuannya untuk mengenalkan produk ke konsumen agar konsumen mengetahui

produk yang diproduksi.

BAB III.METODE PELAKSANAAN

Page 15: Bab 1-5 Php Kelompok 42

3.1 Lokasi Dan Obyek Pemasaran

Gambar 1. Lokasi pemasaranMenurut Swastha (200) lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha

dilakukan. Sedangkan objek pemasaran sendiri adalah fungsi untuk mencapai tujuan organisasi

terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan

yang diharapkan secara efektif dan efisien.

Secara geografis Kota Malang terletak pada koordinat 112o 06’ – 112o 07’ Bujur Timur

dan 7o06’ – 8o02’ Lintang Selatan. Dimana Jalan Melati, Kalpataru merupakan salah satu dari

Kecamatan Lowokwaru yang terletak di posisi barat daya kota Malang yang merupakan lokasi

dataran tinggi dengan ketinggian 460 m dari permukaan laut. Wilayah Kecamatan Lowokwaru

dipenuhi dengan kampus baik kampus negeri seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri

Malang, Universitas Islam Negeri; maupun kampus swasta seperti : Universitas Muhammadiyah

Malang, Universitas Islam Malang, Institut Nasional Malang, STIE Malang Kucecwara dan

STIEKMA.

Dilihat dari kondisi penduduk masyarakat Jalan Melati, Kalpataru mayoritas adalah

pendatang dan masyarakat asli malang karena didaerah tersebut merupakan kalangan

universitas, namun ada juga yang asli dari daerah setempat. Dikaji dari segi agama Jalan

Melati, Kalpataru mayoritas penduduk Asli Suku Jawa dan beberapa ada yang dari luar daerah,

sehingga agama yang dianut masyarakat Jalan Melati, Kalpataru sebagian besar adalah Islam.

Di samping itu juga bahasa yang dipakai sehari-hari adalah bahasa Jawa dan bahasa Nasional.

Praktikum Pemasaran Hasil Perikanan dilaksanakan di Jalan Melati, Kalpataru Malang

Jawa Timur. Praktikum ini dimulai pada tanggal 23 Mei 2016 s/d 27 Mei 2016. Pelaksanaan

praktikum ini dilakukan dimana kita mempromosikan produk hasil perikanan ke masyarakat

setempat dengan target sasaran kita adalah masyarakat Jalan Melati, Kalpataru supaya

membeli hasil produk perikanan kita baik produk kering maupun produk frozen. Adapun

karateristik konsumen ketika kita sedang mempromosikan produk perikanan dari pratikum

pemasaran hasil perikanan yaitu masyarakat sangatlah berantusiasi dan berpartisipasi untuk

membeli produk perikanan baik produk kering ataupun produk frozen. ini masuk di deskripsi

kegiatan

3.2 Jenis Dan Sumber DataMenurut Alafgani (2013), kuantitatif merupakan metode penelitian sebagai metode yang

berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan

teknik sampel tertentu yang sesuai. Pengumpulan data kuantitatif dengan tujuan untuk menguji

Page 16: Bab 1-5 Php Kelompok 42

hipotesis yang telah ditetapkan.

Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan metode kuantitatif yang ambil yaitu dengan

cara kita melakukan jual beli produk perikanan ke lapang terhadap masyarakat setempat

supaya tertarik untuk membelinya.

kualitatif biasanya menekankan observatif partisipatif, wawancara mendalam dan

dokumentasi. Maka dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada observasi dan wawancara

mendalam dalam menggali data bagi proses validitas penelitian ini, tetapi tetap menggunakan

dokumentasi.

Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan pengambilan jenis data kualitatif dilakukan

dengan cara berpertisipasi langsung kepada masyarakat setempat dengan cara mempromokan

hasil produk perikanan, serta wawancara langsung kepada warga di jalan melati dan

pengambilan dokumentasi yaitu dilakukan dengan cara pengambilan gambar ketikan konsumen

membeli produk perikanan kepada kelompok kita.

Adapun jenis dan sumber data yang diambil adalah data primer dan data sekunder.

Menurut Azwar (1998), menyatakan bahwa data primer diperoleh dari sumber pertama melalui

prosedur dan teknik pengambilan data yang berupa interview, observasi, maupun penggunaan

instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai tujuan.

Data primer yang diambil dalam praktikum Pemasaran hasil Perikanan ini meliputi data-

data yang didapatkan langsung dari kegiatan terkait sistem pemasaran hasil perikanan. Data

primer yang didapat melalui jual beli serta memperkenalkan produk perikanan secara langsung

dilapang terhadap masyarakat Sumbersari gang VI Malang Jawa Timur.

Menurut Azwar (1998), data sekunder diperoleh dari sumber tidak langsung yang

biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder yang dilakukan pada

praktikum Pemasaran hasil perikanan ini berupa sarana dan prasaranan seperti produk-produk

perikanan.

untuk paragraf paraphrase yang dimasukan ini sajauntuk jenis data dibedakan menjadi 2 yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Untuk data kualitatif antara lain deskripsi kegiatan,.....(lihat bupan). Sedangkan data kuantitatif antara lain biaya pemasaran, keuntungan...(lihat bupan)untuk sumber data dibedakan jadi 2, primer dan sekunder. Untuk data primer antra lain wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder yakni keadaan umum lingkungan dan topografi3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pelaksanaan yang diterapkan pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan di

jalan melati ini menggunakan beberapa metode diantaranya sebagai berikut:

3.3.1 Observasi

Page 17: Bab 1-5 Php Kelompok 42

Sugiyono (2011) menyatakan bahwa pada dasarnya observasi bertujuan untuk

mendeskripsikan keadaan yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang

yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian dilihat dan perpektif mereka terlibat dalam

kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi yang kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus

dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.

Dalam praktikum Pemasaran Hasil Perikanan teknik observasi dapat dilakukan secara

langsung dilapang yaitu pengan melakukan mempromosikan hasil produk perikanan baik

produk kering atau produk frozen ke konsumen supaya konsumen tertarik untuk membeli

produk hasil perikanan. Observasi ini dilakukan secara langsung terhadap konsumen ketika

sedang melakukan proses jual beli erhadapproduk perikanan.

3.3.2 WawancaraMenurut Subandi (2011), pengertian wawancara adalah teknik pengumpulan data atau

informasi dari informan atau responden yang sudag diterapkan, dimana dapat dilakukan dengan

cara tanya jawab sepihak tetapi sistematis atas dasar tujuan penelitian yang hendak dicapai.

Pada praktikum Pemasaran hasil Perikanan pengumpulan data wawancara mengenai

pemasaran hasil produk perikanan yang berupa kemasan produk kering maupun produk frozen

dapat dilakukan dengan berwawancara kepada masyarakat setempat dengan tujuan

memperkenalkan produk hasil perikanan supaya konsumen tertarik untuk membelinya. Adapun

objek wawancara adalah ibu-ibu dan teman-teman setempat, dimana proses wawancaranya

yaitu kita lakukan pagi atau sore hari serta memperkenalkan apa saja yang sedang kita jual

dengan tujuan supaya konsumen hendak membelinya.

3.3.3 DokumentasiDokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat, lengger, agenda dan lain

sebagainya (Arikunto, 2010). Dalam pengambilan dokumentasi pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan ini

dilakukan dengan cara pengambilan data yang berupa foto. Dimana ketika konsumen membeli

produk hasil perikanan baik produk kering maupun produk frozen kita melakukan kegiatan

pengambilan gambar dengan memperkenalkan produk hasil perikanan ke konsumen untuk data

dokumentasinya. Data dokumnetasi yang diambil seperti toko dimana saat kita menitipkan

produk perikanan, pengambilan gambar saat masyarakat sedang membeli produk kita,

pengambilan gambil gambar produk perikanan sebagai gambar untuk mempromosikan produk

Page 18: Bab 1-5 Php Kelompok 42

perikanan.

3.4 Teknis Analisis Data3.4.1 Analisis KualitatifAnalisis deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis peneltian

kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan

keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Dimana dalam

penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan

situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi didalam masyarakat, hubungan

anatar variabel, perbedaan antar fakta serta pengaruh terhadap suatu kondisi dan lainnya.

Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan pengambilan jenis data kualitatif dilakukan

dengan cara berpertisipasi langsung kepada masyarakat setempat dengan cara mempromokan

hasil produk perikanan, serta wawancara langsung kepada warga Jalan Melati dan

pengambilan dokumentasi yaitu dilakukan dengan cara pengambilan. yang termasuk dalam

teknik analisis kualitatif yang akan kami lakukan antara lain melalui deskripsi kegiatan....(lihat

bupan)

3.4.2 Analisis KuantitatifAnalisis deskriptif kuantitatif dalam suatu penelitian dapat didekati dari dua sudut

pendekatan, yaitu analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis kuantitatif secara inferensial.

Masing-masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Yang

pertama menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua menggunakan stastistik inferensial.

Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis

maupun tujuan yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu sendiri.

Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala

yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil

pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan

suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi

tentang keberadaan gejala tersebut. Sedangkan Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi,

sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan

atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara

lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial menuntut

persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari persyaratan yang ketat itulah bisa

diperoleh sampel yang representatif; sampel yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki

populasinya. Dengan sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial dapat

digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.

Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan metode kuantitatif yang ambil yaitu dengan

Page 19: Bab 1-5 Php Kelompok 42

cara kita melakukan jual beli produk perikanan ke lapang terhadap masyarakat setempat

supaya tertarik untuk membelinya.paraphrase idem kualitatif tapi yang termasuk kuantitatif lihat

bupan

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kualitatif4.1.1 Deskripsi Kegiatan

Praktikum Pemasaran Hasil Perikanan dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2016 sampai

dengan 26 Mei di jalan melati, dan daerah sekitarnya. Usaha yang dilakukan dalam Praktikum

Pemasaran Hasil Perikanan ini yaitu dengan menjual beberapa produksi hasil perikanan,

sebagai berikut: Teri Crispy, Abon Tongkol, Krupuk Lele, Belut Crispy, Wader Crispy, Tahu Tuna,

Bakso Tuna, Pangsit Tuna, Risol Tuna.

Dalam pelaksaannya kami sebagai penjual, menjual produk kami tersebut dari

konsumen ke konsumen yang lainnya sampai dengan produk yang kami jual terjual habis.

Dalam penjualan produk perikanan tersebut kami memberikan logo atau label nama

perusahaan kami supaya para konsumen percaya terhadap produk kami. pengambilan produk

dimana??, cara penjualan, cara dokumentasi

4.1.2 Permintaan dan PenawaranBerdasarkan hasil praktikum Pemasaran Hasil Perikanan yang dilakukan faktor-faktor

yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk perikanan yang kami jual yaitu

pendidikan, pendapatan, harga produk yang dijual, jumlah anggota keluarga, harga barang

subtitusi, selera secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata terhadap permintaan

konsumen produk perikanan di jalan melati, Kalpataru. Keragaman permintaan konsumen

terhadap produk perikanan mampu dijelaskan oleh variable pendidikan, pendapatan, harga

produk, anggota keluarga, harga barang subtitusi dan selera.

Tingkat pendidikan Hal ini dikarenakan konsumen sudah mengerti akan pentingnya gizi

ikan yang baik untuk dikonsumsi oleh keluarga. Masyarakat sudah banyak mengetahui akan

gizi ikan tanpa harus mereka dapatkan di bangku sekolah. Baik itu dari media massa,

elektronik, radio ataupun media kehidupan sehari-hari yang ada disekitar masyarakat saat ini.

Sehingga variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata dalam permintaan terhadap

produk perikanan tersebut.

Hal ini disebabkan konsumen yang mempunyai pendapatan lebih besar memiliki nilai

rupiah yang lebih banyak sehingga dengan pendapatan yang tinggi, tingkat kecendrungan

Page 20: Bab 1-5 Php Kelompok 42

untuk membeli barang dalam jumlah yang besar menjadi lebih mudah. Hingga tingkat

permintaan pun semakin banyak. Karena semakin tinggi harga produk perikanan maka

konsumen membeli produk perikanan semakin sedikit, hal ini sesuai dengan hukum permintaan

yang berbunyi “semakin tinggi harga maka permintaan akan semakin turun”.

Tidak semua anggota keluarga menyukai produk perikanan tersebut, jadi walaupun

jumlah anggota keluarga banyak tidak berpengaruh pada konsumsi produk perikanan. Pada

produk gurami, jika harga gurami mahal maka permintaan terhadap produk lele akan

meningkat. Dimana masyarakat lebih memilih produk lele yang jauh lebih murah dibandingkan

harga produk gurami yang relatif mahal.

Hal ini disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi produk perikanan dengan alasan

produk perikanan cenderung relatif murah dibandingkan harga produk lainnya serta masyarakat

sudah mulai faham akan gizi ikan tersebut sehingga tingkat kesukaan atau selera konsumen

tidak berpengaruh pada jumlah konsumen dalam membeli produk perikanan tersebut.

Analisis Permintaan jumlah permintaan konsumen terhadap suatu barang sangat

bergantung pada harga dan kemampuan membeli dari konsumen tersebut. Jika harga produk

mahal, maka jumlah permintaan (konsumen) cenderung sedikit, tergantung pada daya beli

(pendapatan) konsumen itu, sebaliknya jika harga produk murah maka jumlah konsumen akan

meningkat sesuai dengan daya beli dan kebutuhan dari konsumen tersebut.

Berdasarkan hasil survei terhadap 5 orang pembeli (konsumen) Terinasi Crispy, maka

jumlah konsumen yang membeli Terinasi Crispy pada tingkat harga Rp. 19.000,-/bungkus

sebanyak 3 orang, sedangkan 2 orang lainnya membeli 2 Abon Tongkol dengan harga Rp.

17.500,-.

Analisis Penawaran jumlah yang ditawarkan produsen akan suatu barang dipengaruhi

oleh harga pasar atau besarnya keuntungan yang ingin dicapai (diharapkan) oeh produsen itu.

Jika harga barang tinggi maka jumlah penawaran pun akan meningkat seiring dengan

meningkatnya harga barang dan sebaliknya.

Praktikum dilakukan pada musim ikan, sehingga harga ikan pun menjadi rendah karena terjadi

kelimpahan ikan tersebut. Karena sifatnya yang mudah rusak, maka penjual akan bersaing agar

produk habis terjual meski keuntungan yang diperolehnya sedikit karena rata-rata harga yang

dipatok terhadap Terinasi Crispy saat itu relatif murah yaitu Rp. 19.000,-/bungkus.

Untuk itu penjual akan melakukan strategi penjualan dengan menambah jumlah produk

per bungkusnya. Dari hasil survei terhadap 5 orang responden (penjual), maka jumah ikan yang

ditambahkan per penjual pun masing-masing berbeda. untuk permintaa itu bagaimana respon

konsumen terhadap produk yang dijual. sedangkan penawaran produk apa saja yang paling

banyak laku

Page 21: Bab 1-5 Php Kelompok 42

• Segmentasi PasarBerdasarkan pratikum yang sudah dilaksanakan jika dilihat dari segmentasi pasar

berdasarkan demografisnya sebagian besar dari masyarakat yang ada di tiga daerah tersebut

yaitu jalan Melati, Kalpataru ini perekonomiannya adalah menengah ke atas sehingga mereka

tidak melaukan proses tawar menawar meskipun harga dari produk yang kami tawarkan

terbilang di atas harga pasaran. Sedangkan jika dilihat dari segmentasi perilaku sebagian besar

konsumen di daerah tersebut ini tidak terbiasa memakan produk perikanan atau banyak yang

tidak mempunyai pengetahuan tentang produk perikanan sehingga mereka menolak ketika

kami tawarkan produk tersebut. Berbeda ketika dilihat dari segi segmentasi psikografis,

konsumen di daerah tersebut ini memiliki kepribadian yang cukup ramah, meskipun mereka

belum pernah membeli produk perikanan tetapi mereka mau membeli dan mencoba untuk

pertama kalinya produk perikana yang kami tawarkan. Berdasarkan paparan di atas dapat

disimpulkan bahwa segmentasi pasar di tiga daerah tersebut ini cukup beragam dan sangat

besar peluangnya untuk memulai sebuah usaha.

Sehingga segmentasi pasar akan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi produk

yang tepat, serta mampu menyesuaikan harga, saluran distribusi dan periklanan bagi masing-

masing terget pasar dengan efisien. Berdasarkan lokasi pemasaran di wilayah Kalpataru yang

peminatnya cukup meminati produk kami. segementasinya menengah ke atas (. 10 juta),

menengah (5 juta), menengah ke bawah (,5 juta) punya kelompok klian yang mana? sesuai

kuisioner yang diisi oleh konsumen

• Perilaku KonsumenDari hasil praktikum Pemasaran Hasil Perikanan dapat dijelaskan bahwa pemasaran

kami adalah di Jalan Melati, Kalpataru. Kami mengambil dikawasan tersebut karena produk

perikanan belum banyak dijual di daerah tersebut dan menjangkau secara tidak langsung

permintaan produk kita cukup diminati konsumen, secara tidak langsung pendapatan atau

penawaran uang dikawasan tersebut cukup tinggi. Kemudian konsumen dikawasan Jalan Melati

bersifat menerima tawaran produk perikanan dengan respon yang baik. Sama seperti di

kawasan Jalan Melati, Kalpataru dan daerah sekitarnya konsumen menerima cukup baik

tawaran produk perikanan hanya saja mereka memberikan saran agar produk perikanan kita di

produksi lebih banyak di daerah tersebut sehingga konsumen lebih banyak yang membeli

produk tersebut di warung dan tidak perlu ke suppliernya langsung.

Konsumen di Jalan Melati, Kalpataru ini tidak semuanya bisa menerima produk

perikanan dikarenakan berbagai alasan antara lain: tidak terbiasa makan ikan, tidak terlalu

tertarik dengan produk perikanan dan ada juga yang beralasan karena mereka sudah membeli

Page 22: Bab 1-5 Php Kelompok 42

produk perikanan di pasar. Tetapi ada juga sebagian konsumen yang tertarik dengan produk

perikanan karena mereka ingin mencoba olahan produk perikanan yang kami tawarkan.

Konsumen di daerah ini juga tidak melakukan tawar menawar karena dilihat dari penghasilan

mereka langsung membayar tanpa melakukan proses tawar menawar. Hampir semua

konsumen sangat memperhatikan bahan yang digunakan dalam produk perikanan ini seperti

adanya bahan pengawet, tambahan bahan yang ada di dalamnya serta lama tidaknya produk

tersebut bertahan.

Dalam pemasaran yang kami lakukan, kami dapat menganalisis bahwa konsumen itu

bersifat ada yang respon baik terhadap produk baru dan ada yang menolak secara dari awal

produk kami. Konsumen juga bersifat bahwa produk tanpa memiliki legalitas atau sertifikat halal

maka konsumen tidak akan mau menerima produk yang ilegal tersebut. Berdasarkan paparan

di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen di daerah tersebut ini sangat kritis dan

mempunyai respon yang cukup baik terhadap produk perikanan khususnya olahan Abon

Tongkol dan Terinasi Crispy.

Perilaku konsumtif bila dilihat dari sisi positif akan memberikan dampak:

• Membuka dan menambah lapangan pekerjaan, karena akan membutuhkan tenaga kerja

lebih banyak untuk memproduksi barang dalam jumlah besar.

• Meningkatkan motivasi konsumen untuk menambah jumlah penghasilan, karena konsumen

akan berusaha menambah penghasilan agar bisa membeli barang yang diinginkan dalam

jumlah dan jenis yang beraneka ragam.

• Menciptakan pasar bagi produsen, karena bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi

masyarakat maka produsen akan membuka pasar-pasar baru guna mempermudah

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sedangkan bila dilihat dari sisi negatifnya, maka perilaku konsumtif akan menimbulkan

dampak sebagai berikut:

• Pola hidup yang boros dan akan menimbulkan kecemburuan sosial, karena orang akan

membeli semua barang yang diinginkan tanpa memikirkan harga barang tersebut murah

atau mahal, barang tersebut diperlukan atau tidak, sehingga bagi orang yang tidak mampu

mereka tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan yang seperti itu.

• Mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang akan lebih banyak membelanjakan

uangnya dibandingkan menyisihkan untuk ditabung.

• Cenderung tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang, orang akan mengkonsumsi lebih

banyak barang pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya di masa datang.  termasuk

konsumen yang konsumtif apa ngga? dikatakan konsumtif jika konsumsi ikan 3 dalam

seminggu, sesuai kuisioner

Page 23: Bab 1-5 Php Kelompok 42

• Lembaga dan Saluran Pemasaran bab 4 tidak usah literaturLembaga pemasaran yang ada didalam usaha pemasaran kami merupakan pedagang

pengumpul dan pengecer. Dimana laboratorium sosial ekonomi perikanan sebagai pedagang

pengumpul dan kami sebagai pengecer. Saluran pemasaran merupakan serangkaian

organisasi yang saling tergantung yang terlihat dalam proses untuk menjadikan suatu produk

atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi (Kotler, 1997).

Saluran pemasaran dari kegiatan yang kami lakukan yaitu diwali dari produsen

pengumpul dalam hal ini adalah (Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan Universitas Brawijaya

Malang) kemudian ke pedagang pengecer dalam hal ini adalah praktikan, kemudian pada titik

terakhir adalah konsumen. Secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut: kasih

gambar saluran pemasaran yang kalian lakukan

Saluran pemasaran barang konsumsi umumnya ada lima saluran yaitu:

• Produsen – Konsumen

Saluran terpendek, saluran paling sederhana untuk distribusi barangbarang konsumen

tanpa melalui atau melibatkan perantara.

• Produsen – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran ini produsen menjual pada pengecer dalam jumlah yang besar, tanpa

menggunakan perantara.

• Produsen – Wholesaler (Pedagang Besar) – Pengecer – Konsumen Saluran ini banyak

digunakan oleh produsen dan sering disebut distribusi tradisional. Di sini produsen

hanya melayani pembelian dalam jumlah yang besar saja dan tidak menjual pada

pengecer. Pembelian pengecer dilayani wholesaler dan pembelian konsumen dilayani

pengecer.

• Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen

Banyak produsen lebih suka menggunakan manufacturer agen broker atau perantara agen

yang lain daripada menggunakan wholesaler untuk mencapai pasar pengecer, khususnya

middleman agen antara produsen dan retailer (pengecer).

• Produsen – Agen – Wholesaler (Pedagang Besar) – Pengecer -Konsumen

Produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk

menyalurkan barangnya pada wholesaler yang kemudian menjualnya

pada pengecer kecil.

Lembaga pemasaran dalam praktikum Pemasaran Hasil Perikanan yang kami lakukan

adalah pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Dimana sebagai pedagang pengumpul

yaitu Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan dan sebagai pedagang pengecer yaitu praktikan.

Page 24: Bab 1-5 Php Kelompok 42

• Strategi dan Bauran PemasaranStrategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya

pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan

lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan (Andajani, 2011). Strategi pemasaran juga

dilakukan agar tercapainya proses marketing secara lebih maksimal. Tanpa adanya strategi

marketing yang teruji, bisa dipastikan marketing akan jatuh, terlebih apabila muncul berbagai

produk kompertitif yang dikeluarkan oleh pesaing bisnis yang lainnya. Melalui strategi sebuah

proses marketing yang baik dapat dipertahankan, memberikan cara-cara yang baru, yang

membuat para pelanggan senantiasa menemukan keunikan dalam produk kami, hal ini

merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan dalam strategi pemasaran.

Produk yang diberikan kepada kami sebagai penjual yaitu sebanyak 29 buah dengan 6

macam produk yang wajib terjual. Melihat kawasan pemasaran yang kami lakukan yaitu di

daerah jalan melati dan daerah sekitarnya yang sebagian besar berpenghasilan menengah ke

atas, kami menawarkan harga Rp. 19.000 untuk produk Terinasi Crispy, Rp. 17.500 Abon

Tongkol, Rp. Rp. 4.500 Krupuk Lele, Rp. 11.000 Belut Crispy, Rp. 7.500 Wader Crispy, Rp.

12.000 Tahu Tuna, Rp. 12.000 Bakso Tuna, Rp. 12.000 Pangsit Tuna, Rp. 12.000 Risol Tuna,

Sedangkan promosi yang kami lakukan adalah dengan berjalan mengelilingi Jalan

Sumbersari Gang 6, Gajahyana, Kertowaluyo dengan menawarkan produk kami. untuk strategi

yaitu diisi strategi kalian diatmbah dengan menggunakan 4 p

untuk bauran yaitu penjelasan 4 p yang kalian lakukan sesuai di praktikum

4.2 Analisa Deskriptif Kuantitif4.2.1 Fungsi dan biaya pemasaran

Fungsi pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan

manajemen dalam usaha nya untuk mempertahankan kontinuitas perusahaan, untuk

berkembang dan untuk mendapatkan laba pemasaran yang dapat menjadi pendorong yang

kuat tercapainya tujuan perusahaan.

Fungsi pemasaran ada 3 yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi penyedia

fasilitas.

1. fungsi pertukaran

Fungsi pertukaran adalah mengalihan barang-barang kepada pihak pembeli dengan

harga yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam kegiatan ini fungsi pertukaran yaitu berupa

manawarkan barang dari suplayer untuk dapat dujual kepada konsumen.

2. fungsi fisik

Fungsi fisik adalah kegiatan yang berupa pengangkutan baran dan penyimpanan barang

dari suplayer hingga sampai ke tangan konsumen.dalam kegiatan ini fungsi fisik nya yaitu

Page 25: Bab 1-5 Php Kelompok 42

berupa menyimpan barang-barang frozen di dalam streforom agar tetap beku sehingga sampai

ke konsumen masih daalm keadaan segar.

3. fungsi penyedia fasilitas

Fungsi ini merupakan hal yang dapat mendukung 2 fungsi lainnya. Yaitu berupa

pembiayaan, penanggungan resiko dan informasi pasar. Dalam kegiatan ini fungsi penyedia

fasilitas yaitu berupa informasi dari asisten dimana target penjualan barang yang telah

ditentukan dan peluang pasar yang sudah cukup memadai untuk dapat mengkonsumsi produk

perikanan.

Biaya pemasaran adalah semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi dan

disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang

tunai.

No Jenis pengeluaran Harga1 Kresek Rp 3.5002 Biaya akomodasi Rp 45.0003 Brosur Rp 10.0004 Nota Rp. 1.500

Total Rp 60.000

Tabel 1. Biaya pemasaran

4.2.2 Margin pemasaranMargin pemasaran adalah selisih antara harga jual dengan harga yang dilakuan oleh

suatu lembaga pemasaran. Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga yang dibayar

oleh konsumen untuk produk tersebut dengan harga yang diterima oleh produsen.

Margin pemasaran menunjukan perbedaan harga diantara tingkat lembaga system

pemasaran. Hal tersebut juga dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara apa yang dibayar

oleh konsumen dan apa yang diterima oleh produsen untuk produk perikanan.

Margin pemasaran = harga jual – harga beli

No Nama Barang Harga beli lab

Harga jualsatuan

Total harga jual

Margin pemasaran

1 Tahu tuna Rp 12.000 Rp 15.000 32000 Rp 3.000

2 Otak-otak tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000

3 Sosis tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000

4 Lumpia tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000

5 Nugget tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000

6 Bakso tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000

Page 26: Bab 1-5 Php Kelompok 42

7 Pangsit tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000

8 Nugget lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500

9 Sosis lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500

10 Bakso lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500

11 Siomay lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500

12 Tahu lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500

13 Batari Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500

14 Steak tuna Rp 72.000 Rp 80.000 75000 Rp 8.000

15 Gurame terbang Rp 47.000 Rp 50.000 50000 Rp 3.000

16 Dori local Rp 57.000 Rp 60.000 60000 Rp 3.000

17 Kakap skinless Rp 66.000 Rp 70.000 70000 Rp 4.000

18 Siomay udang Rp 17.000 Rp 20.000 20000 Rp 3.000

19 Terinasi crispy Rp 19.000 Rp 22.000 132000 Rp 3.000

20 Abon tongkol Rp 17.500 Rp 22.000 66000 Rp 4.500

21 Risol mayo tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000

22 Risol pedas tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000

23 Susu rumput laut Rp 3.500 Rp 4.000 5000 Rp 500

24 Minuman rumput laut Rp 2.000 Rp 2.500 5000 Rp 500

25 Yogurt rumput laut Rp 900 Rp 1.000 2000 Rp 100

26 Bidaran rumput laut Rp 7.500 Rp 10.000 10000 Rp 2.500

27 Wader crispy Rp 7.500 Rp 8.000 24000 Rp 500

28 Belut crispy Rp 11.000 Rp 14.000 45000 Rp 4.0000

29 Krupuk lele Rp 4.500 Rp 5.000 15000 Rp 500

TOTAL Rp 545400 Rp 633000 Rp 859.000 Rp 87.600

Tabel 2. Margin pemasaran

Page 27: Bab 1-5 Php Kelompok 42

4.2.3 KeuntunganKeuntungan merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari

transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Keuntungan didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.

Keuntungan merupakan peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam

modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal. 

Suatu usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai penerimaan lebih besar daripada

total pengeluaran.

Keuntungan = total penerimaan – (biaya pemasaran + harga beli)Keuntungan = 859.000 – (60.000 + 733.400)

= 65.600

untuk keuntungan dihitung per produk seperti margin baru di total keuntungan

rumusnya keuntungan = tr - tc (mc per produk + harga beli)

mc yang kalian dapat dibagi dengan total semua produk yang kalian jual

4.2.4 Efisiensi pemasaranEfisiensi pemasaran adalah kondisi pemasaran dimana pengusaha dapat bekerja atas

dasar biaya input yang rendah tanpa mengurangi kepuasan konsumen. Efisiensi pemasaran

yang di ukur adalah efisiensi operasional yaitu margin pemasaran. Efisiensi juga dilihat dari nilai

market share, fisherman share dan BCR.

Efisiensi pemasaran dilihat saluran pemasaran, dimana panjang atau pendeknya

saluran pemasaran belum tentu menentukan bahwa pemasaran sudah efisien atau tidak.

Karena disaat rantai saluran pemasaran panjang tetapi pedagang mengambil margin

pemasaran bisa dikatakan efisien. Jika rantai saluran pemasaran pendek namun pedagang

mengambil margin pemasaran yang tinggi maka pemasaran tidak efisien. Selain itu faktor-fakor

yang mempengaruhi efisiensi pemasaran yaitu biaya, transportasi dan waktu. Lalu jika jarak

antara produsen dengan konsumen semakin jauh maka semakin panjang pula saluran

pemasarannya. Melihat produk perikanan yang mudah rusak dan membusuk maka jka saluran

pemasarannya panjang maka juga tidak efisien dengan waktu transportasi. Sehingga untuk

prosuk perikanan yang mudah rusak dan membusuk maka saluran pemasarannya cenderung

pendek.

Efisiensi Pemasaran = Biaya Pemasaran x 100% Total Penerimaan

Page 28: Bab 1-5 Php Kelompok 42

= 60.000 x 100 % 859.000 = 6,9 %

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efisiensi pemasaran ssecara langsung

sebesar 6,9 % dengan ini menunjukan bahwa pemasaran yang dilakukan kurang efisien karena

efisiensi pemasaran diatas 5%, sehingga dibutuhkan evaluasi terhadap proses pemasaran.

Sedangkan untuk efisiensi pemasaran tidak langsung tidak efektif karena tidak ada yang terjual.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan kesimpulan menjawab dari tujuan

Page 29: Bab 1-5 Php Kelompok 42

Produk yang dipasarkan pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan adalah produk

kering olahan hasil perikanan dan produk beku yang berupa ikan segar, yang sudah dikemas

rapat dengan palstik bening yang sudah berlabelkan merk. Untuk karakteristik konsumen yang

ada yaitu kalangan menengah kebawah yang membeli produk yang kami tawarkan.

Sedangkan saluran pemasaran dari kegiatan kami adalah : Pembudidaya Pedagang

pengumpul Pengecer Konsumen akhir. Dimana kami sebagai pengecer dan

Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan sebagai pedangang pengumpul.

Untuk Strategi pemasarannya, kami memasarkannya di sekitar jalan melati, kalpataru.

Sedangkan promosi yang kami lakukan adalah dengan berjalan mengelilingi daerah jalan

melati, kalpataru dengan menawarkan produk perikanan yang kami jual.

5.2 Saran saran diisi kendala kalian saat praktikum dan solusinyaProduk hasil perikanan yang ditawarkan dalam praktikum PHP ini adalah produk kering

olahan hasil perikanan dan produk frozen yang berupa ikan segar. Namun harga yang dipakai

terlalu tinggi sehingga peminat/konsumen sangatlah rendah. Oleh karena itu, diharapkan untuk

praktikum selanjutnya harga yang dipatok dari lab bisa lebih rendah sehingga pemasaran yang

ditawarkan ke konsumen bisa lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Hanafiah dan A.M. Saefudin, 1983. Tata Niaga Hasil Perikanan. UI Press.

Jakarta.

Alafgani, Azzam Pasha. 2013. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Dalam Penyelesaian Skripsi.

Uiversitas Pendidikan indonesia. Repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu.

Page 30: Bab 1-5 Php Kelompok 42

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Yogyakarta.

Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian (Cetakan XIV). Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 146

hlm.

Badan Pusat Statistik, 2000. Statistik Indonesia 1999. BadanPusat Statistik. Jakarta.

Carthy, MC. 1983. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga.Crayonpedia. 2009. Permintaan Dan Penawaran Serta Terbentuk Harga Pasar.

http://www.crayonpedia.org/mw/BAB17._PERMINTAAN_DAN_PENAWARAN_SERTA_TERBENTUKNYA_HARGA_PASAR. Diakses tanggal 28 April 2016, pukul 08.22 WIB.

Eddiwan, 1983. Peranan Koperasi dalam Pemasaran Hasil dan Pengembangan

Desa Nelayan. Dalam: Prosiding Workshop Sosial Ekonomi Perikanan Indonesia. A.

Dwiponggo (eds). Pusat Penelitian dan Pengem bangan Perikanan. Jakarta.

Gunadarma. 2009. Segmentasi Pasar. http://elearning.gunadarma.ac.id /docmodul/pengantar_manajemen_pemasaran/bab4_segmentasi_pasar.pdf. Diakses tanggal 28 April 2016, pukul 08.40 WIB.

Sopyan, Oop. 2009. Definisi Saluran Pemasaran. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaatdan.html. Diakses tanggal 28 April 2016, pukul 08.27 WIB.

Sriyanto, SE. MM. 2011. BAB IV SEGMENTASI, MENETAPKAN TARGET, DANMENETAPKAN POSISI DI PASAR GUNA MENDAPATKANKEUNGGULAN BERSAING. http://eprints.ums.ac.id/75/1/JTI-0401-aug05-03.pdf. Diakses tanggal 28 April 2016, pukul 08.17 WIB.

Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Subandi. 2011. Deskripsi Kualitas Sebagai Salah Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan.

Institut Seni Indonesia Surakarta. Surakarta. Jurnal Harmonia, Volume 11, no 2.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,

Yogyakarta.

Swastha, Basu. 2002. Azas-Azas Pemasaran, Yogyakarta, Liberty.

https://mabadik.wordpress.com/2010/07/10/teknik-analisis-data-kuantitatif Diakses pada

tanggal 01 Mei 2016 pukul 18:27 WIB.

dokumentasi saat konsumen beli

konsumen ngisi kuisioner

Page 31: Bab 1-5 Php Kelompok 42

brsur

10 kuisioner

hasil analisis kuisioner

nota