Bab 02 Pasang Surut

download Bab 02 Pasang Surut

of 24

Transcript of Bab 02 Pasang Surut

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    1/24

    BAB 2PPASANGASANG SSURUTURUT

    2.1 PENYEBAB PASANG SURUT

    Pasang surut merupakan fenomena alam berupa naik turunnya muka air di laut

    secara periodik, akibat gaya tarik menarik antara bumi (air dipermukaan bumi)dengan benda-benda langit terutama bulan dan matahari. Naik turunnya muka

    air laut ini memasuki muara sungai dan selanjutnya merambat ke arah sungai

    dan anak-anak sungainya serta saluran buatan.

    Gaya tarik menarik antara bumi dan bulan (gaya gratasi, g) tersebut

    menyebabkan sistem bumi-bulan menjadi satu sistem kesatuan yang beredar

    bersama-sama sekeliling sumbu perputaran bersama (common axis of 

    revolution). !umbu perputaran bersama ini adalah pusat berat dari sistem

    bumi-bulan, yang berada di bumi dengan jarak "#"$ km di ba%ah permukaan

    bumi. !elama peredaran tersebut setiap titik di bumi beredar sekeliling

    pusatnya dalam orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari sama dengan jari-jari

    dari re&olusi pusat massa bumi sekeliling sumbu perputaran bersama. Gambar

      ' -"  menunjukkan re&olusi pusat massa bumi sekeliling sumbu perputaran

    bersama. ipandang titik P yang berada di permukaan bumi. !elama gerak

    re&olusi pusat massa bumi sekeliling sumbu perputaran bersama G (tidak

    disertai dengan rotasi) titik P beredar sekeliling p  dengan orbit lintasan

    berbentuk lingkaran yang berjari-jari sama dengan jari-jari orbit pusat masa

    bumi sekeliling sumbu perputaran bersama (G). alam peredaran tersebut

    titik " bergerak ke '  dan P"  juga bergerak ke P'. emikian juga karena '

    bergerak ke *, P' juga bergerak ke P*, demikian seterusnya. +rbit yang dilintasi

    adalah P"P'P* dan seterusnya. itik-titik yang lain, misalnya , juga beredar

    sekeliling   dengan jari-jari sama dengan jari-jari orbit pusat masa bumi

    sekeliling sumbu perputaran bersama (G). engan demikian jari-jari orbit

    peredaran setiap titik yang ditinjau di bumi adalah sama, sehingga gaya

    sentrifugal (c) yang ditimbulkan oleh peredaran tersebut adalah sama besar.

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   1

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    2/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Gambar 2-1 : Revolusi Pusat Massa Bumi Sekelili! Sumbu Per"utara

    Bersama

    engan adanya perputaran tersebut maka pada setiap titik di bumi bekerja

    gaya sentrifugal (c) yang sama besar dan arahnya. /rah gaya tersebut adalah

    berla%anan dengan posisi bulan. !elain itu karena pengaruh gra&itasi bulan,

    setiap titik di bumi mengalami gaya tarik (g) dengan arah menuju pusat massa

    bulan, sedang besar gaya tergantung pada jarak antara titik yang ditinjau dan

    pusat masa bulan. Gambar menunjukan tiap titik di bumi yang mengalami gaya

    sentrifugal dan gaya tarik bulan. Gaya pembangkit pasut adalah resultan dari

    kedua gaya tersbut.

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   2

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    3/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Gambar 2-2 : Ga#a Gra$tasi %a&' Ga#a Setri(u!al %b& )a Resulta

    Ga#a Gra$tasi )a Setri(u!al %*&

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   3

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    4/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    2.2 +,MP,NEN ARM,N+ PASANG SURUT

    Pasangan matahari-bumi akan menghasilkan fenomena pasut yang mirip

    dengan fenomena yang diakibatkan oleh pasangan bumi-bulan. Perbedaanyang utama adalah gaya pembangkit pasut yang disebabkan oleh matahari

    hanya sebesar separuh kekuatan yang disebabkan oleh bulan. 0al ini

    disebabkan oleh jarak bumi-bulan yang jauh lebih dekat dibanding dengan jarak

    matahari-bumi %alaupun massa matahari jauh lebih besar daripada bulan.

     1arak bumi-matahari (dbm) 2 "34#$5666 km

     1arak bumi-bulan (dbb) 2 *$3,*$5 km

    7assa bulan (mb) 2 #,* 8 "6

    "4

     metric ton

    7assa matahari (mm) 2 ',' 8 "6'# metric ton

    Gaya pembangkit pasut 2 massa 9 (jarak*)

    Gaya pembangkit pasut dari bulan (b) 2 mb9(dbb*) 2 "'$" N

    Gaya pembangkit pasut dari matahari (m) 2 mm9(dbm*) 2 :55 N

    7aka gaya pembangkit pasut dari matahari hanya separuh (56;) dari gaya

    pembangkit pasut dari bulan.

    +leh karena posisi bulan dan matahari terhadap bumi berubah-ubah maka

    resultan gaya pasut yang dihasilkan dari gaya tarik kedua benda angkasa

    tersebut tidak sesederhana yang diperkirakan. etapi karena rotasi bumi,

    re&olusi bumi terhadap matahari dan re&olusi bulan terhadap bumi sangat

    teratur, maka resultan gaya pembangkit pasut yang rumit tadi dapat diuraikan

    sebagai hasil gabungan sejumlah komponen harmonik pasut (harmonic

    constituents).

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    5/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Tabel 2-1 : +om"oe armoik Pasa! Surut

    No S"esies

    +om"oe

    Nama +om"oe Simbol Perio)

    e

    " engah 0arian Principal lunar  7' "',3

    ' engah 0arian Principal solar  !' "',6

    * engah 0arian Larger lunar elliptic N' "',#

    3 engah 0arian Luni solar semi diurnal

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    6/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Gambar 2-/ : +urva Pasa! Surut

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    7/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    @ 6,'5 ? Pasut bertipe ganda (semi diurnal)

    6,'5 A ",'5 ? Pasut bertipe campuran condong ke ganda

    ",'5 A *,66 ? Pasut bertipe campuran condong ke tunggal

      B*,66 ? Pasut bertipe tunggal (diurnal)

    2. ENS PASANG SURUT

    Cerdasarkan siklus hariannya, ada tiga jenis pasang-surut di laut, yaitu pasang-

    surut setengah harian (semi!diurnal), harian (diurnal), dan campuran (mixed).

    ". Pasa!-Surut Sete!a3 aria %Semi!diurnal &  ? Pada daerah dengan

    pasang-surut setengah-harian (semi!diurnal), dalam satu hari terjadi dua kalipasang-surut yang terjadi pada siang dan malam hari. Pasang-surut pada

    malam hari hampir sama besar dengan pasang-surut di siang hari. Gambar

    karakteristik typical pasang-surut setengah harian ditunjukan pada Gambar

     ' -3a.

    '. Pasa!-Surut aria %Diurnal &  ? Pada daerah dengan pasang-surut

    harian (diurnal), dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut

    yang terjadi pada siang dan malam hari. Gambar karakteristik typical

    pasang-surut harian (diurnal) ditunjukan pada Gambar ' -3b.

    *. Pasa! 4am"ura %Mi"ed & ? Pada daerah dengan pasang harian (diurnal),

    dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut yang terjadi pada

    siang dan malam hari. Pasang-surut campuran ditandai oleh suatu

    perbedaan ketinggian pasang-surut yang cukup besar antara dua pasang-

    surut yang terjadi dalam satu hari. Pasang-surut type campuran dapat

    didominasi oleh pasang-surut semi!diurnal atau diurnal, namun pasang surut

     jenis campuran umumnya lebih didominasi atau lebih mendekati pasang-

    surut t"pe diurnal. Gambar karakteristik typical pasang-surut campuran

    (mi8ed) ditunjukan pada Gambar ' -3.*.

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   7

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    8/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Gambar 2- : eis Pasa!-Surut

    2.5 BEBERAPA TERMN,6,G PASANG SURUT

     1ika pada suatu lokasi muara, sungai atau saluran dilakukan pegamatan pasang-

    surut, maka dengan mengacu pada Gambar ' -3  , terdapat bebarapa

    terminologi9peristilahan yang terkait dengan padang-surut.

    ". Pasa! %#lood $ide& adalah pasang yang masuk (incoming tide) dari laut

    ke muara, sungai atau saluran dan menimbulkan kenaikan muka air

    (pasang-naik) di muara, sungai atau saluran.

    '. Surut %Eeb $ide& adalah pasang yang keluar (outgoing tide) dari laut ke

    muara, sungai atau saluran dan menimbulkan kenaikan muka air (pasang-

    naik) di muara, sungai atau saluran.

    *. Perio)e Pasa! Surut %$idal Period & adalah inter&al %aktu antara dua

    air pasang-surut yang berurutan.

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   8

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    9/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    3. Tu!!a! Pasa! %$idal Range&  adalah perbedaan antara Pasang

     ertinggi (#igher #igh $ater 900D) dan Pasang erendah (Lower Low

    $ater 9==D), yang teramati dalam suatu periode pengamatan.

    5. +eti)aksamaa aria %Diurnal Ine%ualit & mengacu pada perbedaan

    tinggi dari dua air pasang atau dari dua permukaan air terendah dari tiap

    hari.

    :. Pasa!-Surut Purama %Spring $ide& karena setiap periode "3,* hari

    atau secara kasarnya "5 hari, tinggi air pasang yang terjadi adalah jauh

    lebih tinggi sedang permukaan air surut adalah lebih rendah dari yang

    terjadi pada hari-hari lainya, kondisi demikian disebut pasang-surut purnama

    dan hal itu diakibatkan oleh posisi bulan muda atau bulan purnama, yang

    terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi jika dibariskan, ketiganya berada

    pada satu garis lurus (Gambar ' -5.a).

    #. Pasa!-Surut Perbai %&eap $ide& adalah kebalikan dari pasang surut

    purnama, tinggi air pasang naik jauh lebih rendah sedang tinggi air surut

    adaah lebih tinggi dari yang terjadi pada hari-hari lainnya.

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    10/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Gambar 2-5 : +e)u)uka Bumi-Bula-Mata3ari Saat Pasa! Purama%a&

    )a Pasa! Perbai %b&

    2.7 +ARA+TERST+ PASANG-SURUT 8 N8,NESA

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    11/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    2.9 TUUAN PENGAMATAN PASANG SURUT

    Pasut adalah fenomena naik turunnya muka air laut yang disebabkan oleh gaya

    tarik dari benda-benda langit (matahari dan bulan). Pengamatan pasutdilakukan untuk memperoleh model tinggi muka air laut di suatu titik.

    Cerdasarkan model tersebut, akan dapat ditetapkan bidang-bidang referensi

    &ertikal yang sesuai dengan keperluan. 1adi, bidang referensi &ertikal diperoleh

    dari pengamatan di satu titik yang kemudian dianggap me%akili pola pasut laut

    untuk suatu ka%asan perairan tertentu. Pengamatan pasut dilakukan dengan

    mengambil sampel data tinggi muka air laut pada suatu periode %aktu tertentu.

    Periode pengamatan pasut yang laFim dilakukan untuk keperluan praktis adalah

    "5 piantan atau '4 piantan. Piantan adalah terminologi selang %aktupengamatan pasut. engan " piantan adalah pengamatan pasut selama " hari.

    Catasan penting yang mendasari periodisasi ini adalah bah%a pada selang

    %aktu tersebut bulan yang dianggap sebagai benda langit yang paling

    berpengaruh dalam membangkitkan pasut telah menyelesaikan setengah atau

    satu kali re&olusinya terhadap bumi.

     inggi muka air laut sesaat dalam inter&al %aktu tertentu dilakukan pencatatan

    atau direkam. Enter&al %aktu pencatatan tinggi muka air laut biasanya adalah

    "5 atau *6 menit, dengan pengamatan manual. Pada jam-jam berselang "5

    atau *6 menit tersebut dicatat tinggi muka air laut terhadap suatu pengamat.

    !elain itu dicatat pula posisi titik pengamat dan tanggal, bulan, dan tahun

    pengamatannya. atatan tinggi muka air laut sesaat tersebut kemudian

    menjadi sample dari populasi tinggi muka air laut di titik yang diamati.

    !ecara garis besar, tujuan pengamatan pasut adalah sebagai berikut?

    ". 7enentukan permukaan air laut rata-rata dan ketinggian titik pasut (tidal

    datum plane) lainnya untuk keperluan sur&ey dan rekayasa dengan

    melakukan satu sistem pengikatan terhadap bidang referensi tersebut

    '. 7emberikan data untuk peramalan pasut dan arus serta mempublikasikan

    data ini dalam tabel tahunan untuk arus dan pasut

    *. 7enyelidiki perubahan kedudukan air laut dan gerakan kerak bumi

    3. 7eyediakan informasi yang menyangkut keadaaan pasut untuk proyek

    teknik

    5. 7emberikan data yang tepat untuk studi muara sungai tertentu

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   11

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    12/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    :. 7elengkapi informasi untuk penyelesaian masalah hukum yang berkaitan

    dengan batas-batas %ilayah yang ditentukan berdasar pasut.

    2. PENGAMATAN PASANG SURUT

    !ebelum melakukan pengamatan pasang surut, langkah-langkah yang harus

    dilakukan adalah sebagai berikut?

    ". !tudi Pustaka (untuk rencana sur&ey pendahuluan), studi rencana lokasi

    stasiun pasut yang digambarkan pada peta Endonesia. engan

    menggunakan buku informasi pelabuhan di Endonesia yang diterbitkan oleh

    irektorat 1enderal Perhubungan =aut ephub, dapat diketahui bah%a lokasi

    tersebut dapat dilakukan sur&ey pendahuluan atau tidak (dermaga beton

    sangat baik untuk konstruksi rumah pasut)

    '. !ur&ei Pendahuluan (untuk mengurus perijinan) dilakukan pada pelabuhan

    yang dimaksud. /da bermacam instansi pemilik9pengelola pelabuhan

    seperti /dministrator Pelabuhan (ephub, itjen 0ubla, P. Pelindo (E, EE, EEE,

    E dan cabang-cabangnya) Pelabuhan, Pelelangan Ekan, NE /=, dan lain-

    lain. ata yang diharapkan dari kegiatan ini adalah?

    a. Enformasi rencana pengembangan pelabuhan

    b.

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    13/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    '3 jam pengamatan secara teratur dikontrol sehingga bila terjadi

    pertanyaan oleh calon operator masih dapat dijelaskan.

    :. Pengukuran sipat datar dari palem pasut ke titik ikat pasut. Eni sangat

    penting bagi kelengkapan informasi pasut. itik ikat pasut menjadi titik

    acuan ketinggian di lapangan.

    2.; PERA6ATAN PENGAMATAN PASUT

    &ide gauge  adalah alat yang dipakai untuk mengukur tinggi pasut.

    Pencatatannya dapat dilakukan secara?

    ". %on registering yaitu dengan pengamatan langsung untuk mengukur dan

    mencatat tinggi pasut dari papan ukur yang disebut tide sta( . 1enis yang

    sederhana dari tide sta(  adalah palm sta(  atau )oard dengan nama umum

    rambu pasut, yang memiliki ketebalan antara " dan ' inch dengan lebar 3

    sampai dengan : inch dan dengan pembagian skala yang umumnya dalam

    sistem meter. Panjang rambu pasut, seharusnya mencukupi panjang dari

    muka pasut terendah sampai yang tertinggi di tempat rambu tersebut

    dipasang. !kala nol rambu harus terletak di ba%ah permukaan air laut pada

    saat air terendah dan bacaan skala masih dapat dibaca pada saat air tinggi

    tertingi. alam pemasangannya rambu tersebut disekrup atau ditempelkan

    dalam posisi &ertikal pada tiang atau penyangga yang cocok. =okasi rambu

    harus berada pada tempat yang aman dan mudah terlihat dengan jelas,

    tidak bergerak-gerak akibat gelombang atau arus laut. empat tersebut

    tidak pernah kering pada saat keadaan air yang paling surut. +leh karena

    itu panjang rambu pasut yang dipakai sangat terantung sekali pada kondisi

    pasut air laut di tempet tersebut. Cila seluruh rambu pasut dapat terendam

    air, maka air laut tidak dapat dipastikan kedudukannya.

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   13

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    14/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Gambar 2-7 : Pemasa!a Ti)e Sta

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    15/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    '. !elf registering yaitu pencatatan pasut secara otomatis dengan alat

    automatic gauge.

    a. loating ide Gauge

    Prinsip kerja alat ini berdasarkan gerakan naik turunnya permukaan air

    laut yang dapat diketahui melalui pelampung yang dihubungkan

    dengan alat pencatat (recording unit ). /lat ini harus dipasang pada

    tempat yang tidak begitu besar dipengaruhi oleh pergerakan air laut

    sehingga pelampung dapat bergerak secara &ertikal dengan bebas.

    Gambar 2- : 4oto3 =lotai! Ti)e Gau!e

    b. Pressure ide Gauge

    Prinsip kerjanya hampir sama dengan *oating tide gauge, namun

    perubahan naik dan turunnya permukaan air laut direkam melalui

    perubahan tekanan pada dasar laut yang dihubungkan alat pencatat

    (recording unit ). /lat ini dipasang sedemikian rupa, sehingga selalu

    berada di ba%ah permukaan air laut tersurut (LL$ ). Prinsip kerja dari

    alat ini adalah dengan menghubungkan ketinggian suatu titik tetap

    terhadap tekanan hidrostatis di ba%ah permukaan air dan mencari

    faktor pembandingnya.

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   15

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    16/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Gambar 2-; : Tirta3ara"a Absolute Pressure 6o!!er

     ide gauge pada gambar diatas sangat cocok dipergunakan di ba%ah

    permukaan air laut karena menggunakan ber glass dan P sebagai

    bahan dasarnya. /lat ini dapat dipasang pada struktur yang telah ada

    atau pada tide gauge mekanis yang telah ada sebelumnya. /lat ini akan

    berfungsi tanpa kesalahan kecuali jika terdapat pasir dan kerikil pada

    bagian atas logger. =ogger sendiri tidak perlu dipasang pada dasar laut,

    tetapi cukup berada di ba%ah permukaan air pada surut terendah.

    /lat /bsolute Pressure =ogger terdapat dalam beberapa tipe yaitu tipe '

    Car dan 5 Car. ipe ' Car dapat mengukur hingga "6 meter tekanan air

    dan 5 Car dapat mengukur hingga 36 meter. ipe ' Car sangat ideal

    untuk pengukuran pasut secara umum karena umumnya pasut tidak

    akan melebihi range "6 meter.

    c. ide Gauge ipe /kustik.

     ide gauge tipe ini menggunakan pipa aluminium sebagai pelindung

    yang nantinya akan berfungsi sebagai sumur kecil untuk melakukanpengukuran. /lat ini dilengkapi dengan sensor akustik yang akan

    mengukur ketinggian permukaan air dari %aktu ke %aktu dengan sistem

    pencatatan secara digital. /lat ini juga dilengkapi dengan sistem

    komunikasi untuk mengirimkan data ke stasiun pengamatan. Prinsip

    kerjanya adalah dengan mengukur %aktu tempuh gelombang suara

    secara &ertikal ke permukaan air. alam beberapa kasus signal atau

    gelombang yang dipancarkan akan hilang terkena pengaruh dari

    lingkungan disekitarnya oleh karena itu dibuatlah suatu tu)e  atausumur kecil sehingga dapat dilakukan pengukuran dengan akurat.

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   16

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    17/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    >ntuk dapat mengubah %aktu tempuh gelombang suara menjadi data

    ketinggian maka diperlukan data kecepatan suara antara sensor akustik

    dan permukaan laut. Perlu diingat bah%a kecepatan suara sangat

    ber&ariasi tergantung pada kelembaban dan suhu. oleh karena itu

    diperlukan pengukuran suhu dan kelembaban udara.

    Gambar 2-1> : 4oto3 Ti)e Gau!e Ti"e Akustik

    Gambar 2-11 : Ti)e Gau!e Ti"e Akustik 

    d. ide Gauge Hadar

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   17

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    18/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Prinsip kerja alat ini hampir sama dengan tide gauge tipe akustik hanya

    saja gelombang yang dipancarkan adalah gelombang micro

    (microwave). Gelombang yang dipancarakan kemudian diukur %aktu

    tempuhnya dengan suatu sensor tertentu sehingga dapat ditentukan

     jarak antara sensor dan permukaan air. ide gauge jenis ini memiliki

    bentuk yang lebih portable dan kompak. &ide gauge  jenis ini sangat

     jarang dipergunakan. ide gauge tipe ini diletakkan diatas permukaan

    laut biasanya dalam posisi menggantung.

    Gambar 2-12 : Ti)e Gau!e Ti"e Ra)ar

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   18

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    19/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    Gambar 2-1/ : Prisi" +er?a Ti)e Gau!e Ti"e Ra)ar

    e. ide Gauge ipe

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    20/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    gauge ini menggunakan pendulum, dan kemudian di modikasi

    sehingga menggunakan sistem elektrik A mekanis. ide gauge ini dapat

    mencatat ketinggian pasang surut secara terus menerus selama "

    bulan. !ehingga alat ini juga dinamakan tide gauge long term +,

    • #igh accurac" automatic tide gauge (tipe personal computer)

     ide Gauge ini dikembangkan bersama-sama oleh G!E

    ( Geographical !ur&ey Enstitute) dan perusahaan s%asta dan telah

    digunakan sejak "4$5. Pengukuran ketinggian pasang surut

    dilakukan setiap *6 detik secara digital dan dikirim ke stasiun

    pusat pengamatan dengan menggunakan jalur telephone.

    • #igh resolution automatic tide gauge

    /lat ini merupakah hasil modikasi dari tide gauge tipe computer

    sehingga menjadi lebih praktis dan mempunyai kemampuan

    menyimpan data dalam %aktu tertentu. /lat ini mulai digunakan

    di stasiun pengamatan pasang surut pada tahun "44#. alat inidigunakan untuk mereduksi pengaruh goncangan dan pengaruh

    garam yang dapat merusak komponen computer. /lat ini dapat

    bekerja dalam %aktu yang relatif lebih lama dari alat yang

    sebelumnya.

    Gambar 2-15 : Se*ara Beruruta i!3 A**ura*# Automati* Ti)e Gau!e

    8a i!3 Resolutio Automati* Ti)e Gau!e

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   20

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    21/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    2.1> ANA6SS PASANG SURUT

    2.1>.12.1>.1 MM,8E6,8E6 MMATEMAT+ ATEMAT+  PPASANGASANG SSURUTURUT

    /nalisa pasang surut dilakukan untuk menemukan pola-pola harmonik atau

    periodic pada periodisasi gerak &ertical muka air laut.. +leh karena itu analisa

    pasut sering disebut juga dengan analisa harmonic. 1ika faktor meteorologist

    dihilangkan dari model gelombang pasut maka akan diperoleh pernyataan

    sebagai berikut?

    ∑=

    −+=n

    i

    iii P   P t  AY Y 

    1

    0   )cos(ω 

    imana?

     IP (t) 2 tinggi muka air karena pasut saat t

     I6 2 tinggi muka air rata-rata (mean sea le&el)

    /i 2 amplitude komponen pasut ke-i

    ii  T /2π  ω    =

     i 2 periode komponen pasut ke-i

    t 2 %aktu

    n 2 jumlah komponen

    2.1>.22.1>.2 MMET,8EET,8E PPENENTUANENENTUAN + + ,NSTANTA,NSTANTA ARM,N+ ARM,N+ 

    ari pengamatan pasang surut yang telah dilakukan dengan inter&al %aktu

    tertentu, maka persamaan tersebut diatas dapat ditentukan komponen

    harmonik pasutnya (/mplitudonya). /da beberapa cara hitung data pasut

    antara lain yaitu dengan cara kon&ensional (dengan mengambil harga rata-rata

    dari semua data pengamatan, dimana harga tersebut menyatakan kedudukan

    permukaan air laut rata-rata), metode admiralth" dan metode least s'uare.

    engan perkembangan komputer dan software  untuk hitungan, sangat

    membantu pengolahan data pasut. Cer&ariasinya tingkat pengetahuan

    pengguna data pasut terhadap perpasutan menyebabkan sedikit kesulitan

    dalam membuat model sajian informasi pasut. 0asil hitungan pasut yang sering

    dihasilkan dan sering dibutuhkan oleh pengguna data adalah konstanta

    harmonik, mean sea level, chart datum, daftar tertinggi dan terendah muka air

    laut serta prediksi pasut

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   21

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    22/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    2.1>.2.12.1>.2.1 MMET,8EET,8E AA8MRA6TY 8MRA6TY 

    7etode admiralty merupakan analisis yang berlaku untuk pengamatan "5 atau

    '4 piantan. 7etode ini dikembangkan oleh /.. oodson, irektur &idal ,nstitute

    di Liverpool  dan digunakan untuk keperluan kantor hidrogra Enggris, yaitu

    -ritish Admiralt" , sehingga karenanya dikenallah metode ini sebagai metode

    admiralth" . 7etode ini mengembangkan sistematika pengolahan data

    pengamatan pasut dengan bantuan skema dan table-tabel penggali.

    Perhitungan pendekatan dengan metode admiralthy ini dibagi menurut hasil

    data yang didapat melaluhi pengamatan pasang surut yaitu?

    ". Perhitungan "5 hari (piantan) atau biasa disebut perhitungan seri

    pendek, dilakukan bila data pengamatan di lapangan diperoleh hanya

    mencapai minimal "5 hari pengamatan atau selama "5 8 '3 jam.

    '. Perhitungan '4 hari (piantan) atau biasa disebut perhitungan seri

    panjang, dilakukan bila data pengamatan pasang surut yang diperoleh

    di lapangan mencapai hitungan '4 hari atau selama '4 8 '3 jam.

    !ebelum melakukan perhitungan, yaitu memasukkan data ketinggian air tiap

     jam ke dalam blangko perhitungan pendekatan, harus dilakukan pengkoreksian

    akan kebenaran datanya melaluhi kur&a yang diplot pada kertas millimeter.

    alam hal ini data pasut yang dianggap kurang sempurna9menyimpang

    langsung dapat diperbaiki. !elanjutnya data yang sudah disempurnakan siap

    untuk dihitung. 7engerjakan isian yang telah disediakan pada blangko

    pendekatan misalnya ? Nama tempat, lama pengamatan, ('4 hari atau "5 hari).

    2.1>.2.22.1>.2.2 MMET,8EET,8E ''EAS$ EAS$  SS(UARE(UARE

    7etode least s'uare yang juga sering disebut dengan metode kuadrat terkecil.

    7etode ini juga merupakan analisis harmonik, sehingga mengabaikan pula

    faktor meteorologis dalam penghitungannya. Pada metode least suare ini,

    persamaan matematis sebelumnya dituliskan kembali sebagai berikut?

    ∑∑==

    ++=n

    i

    i

    n

    i

    k iik  P   Bt  AY t Y 

    11

    0   cos)(   ω 

    imana?

    k 2 jumlah komponen pasut

    Modul I : Aspek Umum Pengembangan Daerah Rawa   22

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    23/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    tk 2 %aktu pengamatan tiap jam, dengan tk 2 6 sebagai %aktu tengah-tengah

    pengamatannya

    /i 2 amplitude komponen pasut ke-i

    Ci 2 amplitude komponen pasut ke-i

    Garis regresi terbaik atau model pasut hasil hitungan (I P(tk) akan mendekati

    bentuk pasut pengamatannya jika kuadrat kesalahannya minimum, yang

    diekspresikan dengan persamaan?

    { }   min)(2 =−=  ∑−=

    k tk 

    tk k   Y t Y  µ 

  • 8/16/2019 Bab 02 Pasang Surut

    24/24

      Improvement in Managing Swampland Ecosstem

    rendah selama '6 tahun.3 7ean 0igh Dater

    !pring70D! inggi rata-rata pasang purnama,

    yaitu harga rata-rata muka air

    tertinggi se%aktu pasang purnamadalam jangka %aktu panjang ('6tahun)

    5 7ean =o% Dater !pring 7=D! inggi rata-rata air rendah saatpurnama, yaitu harga rata-rata mukaair rendah se%aktu pasang purnamadalam jangka %aktu panjang ('6tahun)

    : 0ighest 0igh Dater=e&el

    00D= 7uka air tertinggi. iambil sebagaimuka air tertinggi selamapengamatan '6 tahun

    # =o%est =o% Dater

    =e&el

    ==D= 7uka air terendah. iambil sebagai

    muka air terendah selamapengamatan '6 tahun