B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian...

39
39 B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga didapat gambaran yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan juga pembahasan mengenai analisis perhitungan, penyetoran dan pelaporan yang diterapkan PT Anghauz Indonesia . 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. ANGHAUZ INDONESIA telah dirintis pendiriannya sejak tanggal 22 Mei 2002 dihadapan akte notaris saudara Untung Darno Soewirjo, SH dengan akte pendirian nomor 87 sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar, yang berlokasi di jalan Margomulyo 46 B-1 Surabaya. Didalam akte tersebut telah menetapkan : - Tomo Angkriwan sebagai Direktur Utama - Fellin Angkriwan sebagai Direktur Keuangan - Charly Angkriwan sebagai Direktur Operasional - Agus Angkriwan sebagai Komisaris Utama Kebutuhan akan kelengkapan suatu bangunan terutama pintu baik nasional maupun internasional khususnya di bidang property semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah ini disebabkan karena adanya peningkatan

Transcript of B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian...

Page 1: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

39

B A B IV

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

4.1 Penyajian Data

Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan,

sehingga didapat gambaran yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan

juga pembahasan mengenai analisis perhitungan, penyetoran dan pelaporan yang

diterapkan PT Anghauz Indonesia .

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. ANGHAUZ INDONESIA telah dirintis pendiriannya sejak

tanggal 22 Mei 2002 dihadapan akte notaris saudara Untung Darno Soewirjo, SH

dengan akte pendirian nomor 87 sebagai perusahaan yang bergerak di bidang

perdagangan besar, yang berlokasi di jalan Margomulyo 46 B-1 Surabaya.

Didalam akte tersebut telah menetapkan :

- Tomo Angkriwan sebagai Direktur Utama

- Fellin Angkriwan sebagai Direktur Keuangan

- Charly Angkriwan sebagai Direktur Operasional

- Agus Angkriwan sebagai Komisaris Utama

Kebutuhan akan kelengkapan suatu bangunan terutama pintu baik nasional

maupun internasional khususnya di bidang property semakin meningkat dari

tahun ke tahun. Peningkatan jumlah ini disebabkan karena adanya peningkatan

Page 2: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

40

volume perdagangan dan karena adanya faktor lain, yaitu kepuasan dari para

pengguna barang tersebut. Dengan bermacam-macam jenis model dan warna

produk tersebut, diharapkan dapat meningkatkan minat untuk membeli dari

konsumen. Pada saat ini perusahaan mendistribusikan ke unit- unit yang telah

menjadi partner di berbagai wilayah Indonesia.

Tujuan PT Anghauz Indonesia

Tujuan perusahaan adalah suatu upaya yang hendak dicapai sebagai sasaran

utama dari segala kegiatan yang diadakan berdasarkan jangka waktu tertentu.

Adapun beberapa tujuan perusahaan yang ingin dicapai adalah:

a. Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam waktu

yang relatif singkat misalnya kurang dari satu tahun yaitu: Berusaha

mencapai target produksi dan penjualan yang ditetapkan perusahaan

b. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan yang dicapai setelah tujuan jangka pendek tercapai dalam jangka

waktu lebih dari satu tahun antara lain :

1. Berusaha meningkatkan profit perusahaan

2. Mengadakan ekspansi perusahaan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Visi_PT Anghauz Indonesia

Visi perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan distributor terbesar yang

maju dan berkembang pesat. Manajemen memulai transformasi dari organisasi

Page 3: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

41

tingkatan tradisional menuju ke sebuah organisasi yang lebih fleksibel. Membuat

mimpi menjadi nyata untuk konsumen melalui merk dan produk yang dijual.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Di dalam suatu organisasi pembagian tugas merupakan hal yang mutlak

agar masing-masing bagian dapat lebih mempertanggungjawabkan pekerjaan

terhadap setiap tugas yang dibebankan kepada setiap lini organisasi yang

bersangkutan sehingga tercipta suatu sistem yang baik di dalam usaha mencapai

tujuan organisasi tersebut. Berikut gambaran struktur organisasi PT. Anghauz

Indonesia :

Page 4: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

42

PT. ANGHAUZ INDONESIA

DIREKTURUTAMA

KOMISARIS

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR

KEUANGAN OPERASIONAL PEMASARAN

MANAJER MANAJER MANAJER

KEUANGAN OPERASIONAL PEMASARAN

STAF STAF STAF STAF STAF STAF STAF

KEUANGAN AKUNT ADMINIS. OPERSI OPERSIO PEMASA PEMASA

ANSI TRASI ONAL NAL RAN RAN

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi

SUMBER : PT. ANGHAUZ INDONESIA

Page 5: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

43

Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

Direktur Utama

Adalah pimpinan tertinggi perusahaan yang mengkoordinasi, mengarahkan serta

mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing bagian secara menyeluruh.

Memutuskan diterima atau ditolaknya kontrak perjanjian serta

menandatanganinya setelah mendapat masukan dari direktur pemasaran dan

direktur operasional dan direktur keuangan.

Komisaris

Adalah pimpinan tertinggi yang mempunyai fungsi mengangkat dan

memberhentikan pimpinan sesuai dengan rapat dewan komisaris, memberikan

dana investasi kepada perusahaan dan membubarkan perusahaan sesuai dengan

kondisi perusahaan, memberikan pertimbangan dan kebijaksanaan khusus kepada

pimpinan bilamana diperlukan.

Direktur Pemasaran

Adalah pimpinan tertinggi perusahaan yang mengkoordinasi, mengarahkan seta

mengawasi proses mulai dari penawaran harga sampai ditandatanganinya kontrak

perjanjian.

Page 6: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

44

Direktur Operasional

Adalah pimpinan perusahaan yang mempunyai wewenang mengkoordinasi, serta

mengawasi seluruh kegiatan operasional setelah mendapat perintah dan

wewenang dari direktur pemasaran dan direktur keuangan.

Direktur Keuangan

Adalah pimpinan perusahaan yang mempunyai wewenang mengkoordinasi, serta

mengawasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan semua penerimaan dan

pengeluaran uang perusahaan.

Manajer Pemasaran

Adalah mengawasi, mengkoordinasi, mengarahkan seta mengawasi proses mulai

dari penawaran harga sampai ditandatanganinya kontrak perjanjian dan

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pemasaran.

Manajer Operasional

Adalah berwenang mengkoordinasi, serta mengawasi seluruh kegiatan operasional

setelah mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.

Manajer Keuangan

Adalah mengkoordinasi, serta mengawasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan

semua penerimaan dan pengeluaran uang termasuk pembukuan dan administrasi

Page 7: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

45

umum perusahaan dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur

Keuangan.

Staf Akuntansi, Keuangan dan Administrasi Umum

Adalah fungsi organisasi yang melaksanakan semua kegiatan pencatatan yang

berkaitan dengan setiap transaksi kegiatan usaha perusahaan serta menyusun dan

menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca dan rugi laba perusahaan dan

bertanggung jawab langsung kepada manajer keuangan.

Staf Operasional

Adalah fungsi organisasi yang mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan

seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan operasional secara langsung

dibawah perintah langsung manajer operasional.

Staf Pemasaran

Adalah fungsi organisasi yang mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan

seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran secara langsung

dibawah perintah langsung manajer pemasaran.

Page 8: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

46

4.2 Analisis Data

Manajemen perusahaan yang sehat selalu memperhatikan proses dan

presedur yang berlaku, tidak terkecuali dengan proses perpajakan PPN yang selalu

dilakukan PT Anghauz Indonesia, karena perusahaan akan memperoleh sanksi

dari setiap proses yang dilakukan apabila tidak sesuai dengan ketentuan

perpajakan yang berlaku. Supaya perusahaan dapat beroperasi dengan benar dan

berkembang maka perusahaan harus melakukan proses transaksi dokumen

perdagangan yang berlaku umum, perusahaan juga harus mengikuti setiap

prosedur perubahan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak. Salah satu cara

dilakukan agar tujuan dapat tercapai maka meminimalkan kesalahan

penghitungan, pembayaran sampai ke pelaporan PPNnya.

Perusahaaan ini melakukan kewajiban dalam bidang perpajakan antara

lain, melakukan pelaporan dan penyetoran PPN, PPh 21, dan PPh 29. Dalam

melakukan kewajibannya, PT. ANGHAUZ INDONESIA selalu melakukannya

tepat waktu atau tidak pernah terlambat bayar maupun terlambat lapor.

Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT. ANGHAUZ INDONESIA

menggunakan SPT Masa 1111. Dalam melaporkan SPT-nya. PT. ANGHAUZ

INDONESIA menggunakan sistem E-SPT ( Elektronik Surat Pemberitauhuan ),

yaitu dengan cara menggunakan program software yang diperoleh dari KPP

Pratama Sawahan Surabaya dan kemudian setelah diisi data-data tentang SPT

Masa Perusahaan disimpan dalam format csv ke dalam flashdisk atau media

penyimpanan. Setelah itu, flashdisk tersebut disampaikan ke KPP Pratama

Page 9: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

47

Sawahan Surabaya. Setetelah dicopy oleh petugas KPP, baru kemudian flashdisk

tersebut dikembalikan. Hal ini diberlakukan apabila Faktur Pajak Masukan dan

Keluaran lebih dari 30 buah dalam setiap bulannya. Bila kurang dari 30 dapat

menggunakan blanko yang diisi secara manual oleh perusahaan.

Gambar di bawah ini merupakan contoh proses pelaporan yang dilakukan PT.

ANGHAUZ INDONESIA ke Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ), yaitu dengan sistem

elektronik surat pemberitahuan ( eSPT ) dengan menggunakan program software

eSPT PPN versi 1.4 yang diperoleh dari KPP Pratama Sawahan Surabaya dan

kemudian setelah diisi data-data tentang profil perusahaan dan SPT masa

perusahaan disimpan dalam format csv ke dalam flashdisk atau media

penyimpanan. Setelah itu, flashdisk tersebut disampaikan ke KPP Pratama

Sawahan Surabaya. Setetelah dicopy oleh petugas KPP, baru kemudian flashdisk

tersebut dikembalikan. Pelaporan juga dilampiri print out induk SPT yang ada di

program eSPT PPN.

Page 10: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

48

Gambar 4.2

Contoh Surat Pemberitahuan Masa PPN dalam bentuk eSPT 1111

Page 11: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

49

4.2.1 Mekanisme Pemungutan PPN

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lebih menunjukkan sebagai identitas dari

suatu sistem pemungutan pajak atas konsumsi daripada nama suatu jenis pajak, di

mana mengenakan pajak atas nilai tambah yang timbul pada barang atau jasa

tertentu yang dikonsumsi. Namun sebelum barang atau jasa tersebut sampai pada

tingkat konsumen, PPN sudah dikenakan pada setiap tingkat mata rantai jalur

produksi maupun jalur distribusi. Meskipun demikian, pemungutan secara

bertingkat ini tidak menimbulkan efek ganda karena adanya metode perolehan

kembali pajak yang telah dibayar ( kredit pajak ) atau sering disebut dengan istilah

credit method oleh Pengusaha Kena Pajak ( PKP ) yaitu selisih antara PPN

Masukan dan PPN Keluaran untuk menghitung pajak yang terutang, yang terjadi

karena adanya transaksi penjualan dan pembelian atas BKP ataupun JKP sehingga

persentase beban pajak yang dipikul oleh konsumen tetap sama dengan tarif pajak

yang berlaku.

Mekanisme pemungutan PPN tidak terlepas dari penerapan PPN di sebuah

perusahaan terutama penerapannya pada PT. Anghauz Indonesia. Sebagai PKP

( Pengusaha Kena Pajak ), perusahaan tersebut memperhatikan hal-hal berikut :

a. Pemungutan PPN sebesar 10 % atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP).

b. Membuat faktur pajak pada setiap penyerahan Barang Kena Pajak (BKP).

c. Melakukan setoran pajak yang terutang ke kas negara selambatnya akhir bulan

berikutnya sebelum pelaporan masa dilakukan.

Page 12: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

50

d. Meyampaikan laporan perhitungan pajak dengan SPT Masa dalam jangka

waktu 30 hari setelah berakhirnya masa pajak.

e. Menyimpan Faktur Pajak baik PPN keluaran maupun masukan dengan rapi dan

tertib.

f. Menyelenggarakan pencatatan dalam pembukuan perusahaan mengenai

perolehan dan penyerahan BKP/JKP.

Jenis-jenis pajak yang dilaporkan oleh PT. Anghauz Indonesia adalah :

• Pajak Pertambahan Nilai.

• PPh Pasal 21 Ketentuan yang mengatur tentang pembayaran pajak dalam

tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau

diperoleh oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan

pekerjaan, jasa dan kegiatan. Pihak yang wajib melakukan pemotongan,

penyetoran dan pelaporan pajak adalah pemberi kerja, bendaharawan pemerintah,

dana pensiun, badan, perusahaaan, dan penyelenggaraan kegiatan.

• PPh Pasal 23 Perusahaan memungut pajak atas penghasilan berupa

imbalan jasa yang wajib dilakukan pemotongan pajak adalah jasa teknik, jasa

manajemen, jasa kontruksi, jasa konsultan, jasa service (perbaikan) dan lain yang

diterima atau diperoleh Wajib Pajak selain jasa yang telah dipotong Pajak

Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.

• PPH Pasal 29 Merupakan Pajak terhadap Badan Usaha Tetap

Page 13: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

51

4.2.2 Pencatatan Akuntansi PPN Keluaran

Pencatatan atas penerimaan hasil penjualan tunai dilakukan dengan

mendebit perkiraan kas dan mengkredit perkiraan penjualan dan Pajak Keluaran-

nya.

Contoh : Pada Tanggal 20 Desember 2012 PT. Anghauz Indonesia melakukan

penjualan tunai kepada PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera ( AJBS ) sesuai dengan

no. faktur 010.000.12.0003367, maka jurnalnya sebagai berikut:

Kas Rp. 11.000.000

Penjualan 10.000.000

PPN keluaran 1.000.000

Atas penjualan secara tunai tersebut, PT. Anghauz Indonesia membuat Faktur

Pajak Standar pada saat pengiriman dan diterimanya pembayaran yaitu saat

melakukan penjualan tunai.

Sedangkan, untuk penjualan secara kredit dicatat dengan mendebit

perkiraan piutang dagang dan mengkredit perkiraan penjualan dan Pajak

Keluaran-nya.

Contoh : Pada tanggal 20 Desember 2012 PT. Anghauz Indonesia melakukan

penjualan secara kredit kepada PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera ( AJBS ) sebesar

Rp. 10.000.000. Atas penjualan tersebut maka dibuat jurnal :

Piutang Dagang Rp. 11.000.000

Penjualan Rp. 10.000.000

PPN Keluaran Rp. 1.000.000

Page 14: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

52

Pada saat terjadinya pelunasan pembayaran :

Kas Rp. 11.000.000

Piutang Dagang Rp. 11.000.000

Atas penjualan yang dilakukan dengan menerima uang muka, PT. Anghauz

Indonesia belum mengakui PPN yang terutang karena dianggap belum melakukan

penyerahan Barang Kena Pajak (BKP). PPN yang terutang tersebut baru diakui

pada saat dilakukan pelunasan dan pengiriman barang.

Sebagai contoh, pada tanggal 10 Desember 2012 PT. Anghauz Indonesia

menerima uang muka sebesar Rp. 6.500.000 atas barang pesanan.

Dari transaksi tersebut dijurnal sebagai berikut :

Kas Rp. 6.500.000

Uang muka penjualan Rp. 6.500.000

Dari transaksi diatas, belum dikenakan PPN dari keseluruhan penjualan

yaitu sebesar Rp. 10.000.000, apabila pada bulan Desember dilunasi seluruh sisa

dari kekurangan pembayaran tersebut dan barang telah diterima, maka jurnalnya

adalah seperti berikut :

Kas Rp. 4.500.000

Uang Muka Rp. 6.500.000

Penjualan Rp. 10.000.000

PPN Keluaran Rp. 1.000.000

Page 15: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

53

Keseluruhan PPN Keluaran yang dibayar perusahaan selama Masa Pajak bulan

Desember dapat dilihat dalam lampiran formulir A2 SPT 1111 PPN.

Berikut gambar 4.3 yang menerangkan bahwa semua faktur pajak keluaran

yang telah diterbitkan kepada pembeli dalam negeri dalam masa pajaknya,

dimasukkan ke dalam program eSPT PPN dalam lampiran A2 . Penomoran harus

berurutan sesuai dengan penomoran yang berlaku. Di dalam lampiran A2 tertera

nama pembeli, NPWP pembeli, nomor seri faktur pajak, tanggal dan nominal

penjualan.

Page 16: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

54

Gambar 4.3

Contoh Daftar Pajak Keluaran dalam program eSPT PPN 1111

Page 17: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

55

4.2.3 Pencatatan Akuntansi PPN Masukan

Pencatatan atas pembelian tunai dilakukan dengan mendebet persediaan

dan PPN Masukan serta mengkredit perkiraan kas.

Contoh : Pada tanggal 01 Desember 2012, PT. Anghauz Indonesia melakukan

pembelian kepada PT. Tulus Tri Tunggal sebesar Rp. 1.200.000 secara tunai. Hal

ini sesuai dengan nomor faktur 0922. Maka jurnalnya sebagai berikut :

Persediaan Rp. 1.000.000

PPN Masukan Rp. 100.000

Kas Rp. 1.100.000

Keseluruhan PPN Masukan yang dibayar perusahaan selama Masa Pajak

bulan Desember dapat dilihat dalam lampiran formulir B2 SPT PPN, seperti

gambar 4.4 di bawah ini :

Gambar di bawah ini menerangkan isi dari eSPT PPN 1111 lampiran B2 yang

memuat tentang semua pembelian lokal yang berfaktur pajak, sebagai pengkreditan

faktur keluaran yang ada dalam lampiran A2. Dalam Lampiran B2 memuat nama

Penjual, nomor seri faktur pajak yang dikeluarkan oleh penjual, NPWP penjual,

tanggal dan nominal pembelian.

Page 18: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

56

Gambar 4.4 :

Gambar contoh Daftar Pajak Masukan dalam program eSPT PPN 1111

Page 19: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

57

4.2.4 Prosedur Pencatatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT. Anghauz

Indonesia Selama Tahun 2012

Pencatatan jurnal yang dilakukan PT. Anghauz Indonesia terkait dengan

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak bulan Januari sampai dengan

bulan Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Pada saat pembelian atas barang yang dapat dikreditkan PPN-nya, maka

jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah :

Aktiva Tetap XXX

PPN Masukan XXX

Hutang XXX

Masa Januari 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Januari :

Piutang Dagang Rp. 994.618.270

PPN – Keluaran ( Januari ) Rp. 90.419.841

Penjualan Rp. 904.198.429

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 994.618.270

Piutang Dagang Rp. 994.618.270

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Januari :

Pembelian Rp. 342.031.770

PPN – Masukan ( Januari ) Rp. 34.203.177

Hutang Dagang Rp. 376.234.947

Page 20: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

58

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Januari :

PPN kurang bayar ( Januari ) Rp. 56.216.664

Bank Rp. 56.216.664

Masa Februari 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Februari :

Piutang Dagang Rp. 1.369.423.706

PPN – Keluaran ( Februari ) Rp. 124.493.064

Penjualan Rp. 1.244.930.642

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.369.423.706

Piutang Dagang Rp. 1.369.423.706

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Februari :

Pembelian Rp. 1.042.954.400

PPN – Masukan ( Februari ) Rp. 104.295.440

Hutang Dagang Rp. 1.147.249.840

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Februari :

PPN kurang bayar ( Februari ) Rp. 20.197.623

Bank Rp. 20.197.623

Page 21: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

59

Masa Maret 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Maret :

Piutang Dagang Rp. 1.217.489.402

PPN – Keluaran ( Maret ) Rp. 110.680.855

Penjualan Rp. 1.106.808.547

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.217.489.402

Piutang Dagang Rp. 1.217.489.402

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Maret :

Pembelian Rp. 746.315.300

PPN – Masukan ( Maret ) Rp. 74.631.530

Hutang Dagang Rp. 820.946.830

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Maret :

PPN kurang bayar ( Maret ) Rp. 36.049.325

Bank Rp. 36.049.325

Masa April 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan April :

Piutang Dagang Rp. 1.183.233.558

PPN – Keluaran ( April ) Rp. 107.566.687

Penjualan Rp. 1.075.666.871

Page 22: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

60

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.183.233.558

Piutang Dagang Rp. 1.183.233.558

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan April :

Pembelian Rp. 727.412.774

PPN – Masukan ( April ) Rp. 66.128.434

Hutang Dagang Rp. 820.946.830

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan April :

PPN kurang bayar ( April ) Rp. 41.438.253

Bank Rp. 41.438.253

Masa Mei 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Mei :

Piutang Dagang Rp. 1.539.163.771

PPN – Keluaran ( Mei ) Rp. 139.923.979

Penjualan Rp. 1.399.239.792

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.539.163.771

Piutang Dagang Rp. 1.539.163.771

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Mei :

Pembelian Rp. 1.105.438.510

PPN – Masukan ( Mei ) Rp. 110.543.851

Hutang Dagang Rp. 1.215.982.361

Page 23: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

61

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Mei :

PPN kurang bayar ( Mei ) Rp. 29.380.128

Bank Rp. 29.380.128

Masa Juni 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Juni :

Piutang Dagang Rp. 1.614.628.066

PPN – Keluaran ( Juni ) Rp. 146.784.369

Penjualan Rp. 1.467.843.697

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.467.843.697

Piutang Dagang Rp. 1.467.843.697

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Juni :

Pembelian Rp. 1.016.892.050

PPN – Masukan ( Juni ) Rp. 101.689.205

Hutang Dagang Rp. 1.118.581.255

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Juni :

PPN kurang bayar ( Juni ) Rp. 45.095.164

Bank Rp. 45.095.164

Masa Juli 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Juli :

Piutang Dagang Rp. 1.331.786.133

PPN – Keluaran ( Juli ) Rp. 121.071.467

Penjualan Rp. 1.210.714.666

Page 24: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

62

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.331.786.133

Piutang Dagang Rp. 1.331.786.133

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Juli :

Pembelian Rp. 721.417.030

PPN – Masukan ( Juli ) Rp. 72.141.703

Hutang Dagang Rp. 793.558.733

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Juli :

PPN kurang bayar ( Juli ) Rp. 48.929.764

Bank Rp. 48.929.764

Masa Agustus 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Agustus :

Piutang Dagang Rp. 822.732.508

PPN – Keluaran ( Agustus ) Rp. 74.793.864

Penjualan Rp. 747.938.644

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 822.732.508

Piutang Dagang Rp. 822.732.508

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Agustus :

Pembelian Rp. 435.661.580

PPN – Masukan ( Agustus ) Rp. 43.566.158

Hutang Dagang Rp. 479.227.738

Page 25: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

63

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Agustus :

PPN kurang bayar ( Agustus ) Rp. 31.227.706

Bank Rp. 31.227.706

Masa September 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan September :

Piutang Dagang Rp. 1.308.606.535

PPN – Keluaran ( September ) Rp. 118.964.230

Penjualan Rp. 1.189.642.305

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.308.606.535

Piutang Dagang Rp. 1.308.606.535

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan September :

Pembelian Rp. 1.034.042.890

PPN – Masukan ( September )Rp. 103.404.289

Hutang Dagang Rp. 1.137.447.179

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan September:

PPN kurang bayar ( September ) Rp. 15.559.941

Bank Rp. 15.559.94

Masa Oktober 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Oktober :

Piutang Dagang Rp. 1.842.606.858

PPN – Keluaran ( Oktober ) Rp. 167.509.714

Penjualan Rp. 1.675.097.144

Page 26: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

64

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.842.606.858

Piutang Dagang Rp. 1.842.606.858

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Oktober :

Pembelian Rp. 139.043.813

PPN – Masukan ( Oktober ) Rp. 139.043.813

Hutang Dagang Rp. 278.087.626

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Oktober :

PPN kurang bayar ( Oktober ) Rp. 28.465.901

Bank Rp. 28.465.901

Masa November 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan November :

Piutang Dagang Rp. 1.286.056.860

PPN – Keluaran ( November ) Rp. 116.914.260

Penjualan Rp. 1.169.142.600

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.286.056.860

Piutang Dagang Rp. 1.286.056.860

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan November :

Pembelian Rp. 984.056.986

PPN – Masukan ( November ) Rp. 89.459.726

Hutang Dagang Rp. 894.597.260

Page 27: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

65

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan November

PPN kurang bayar ( November ) Rp. 27.454.534

Bank Rp. 27.454.534

Masa Desember 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Desember :

Piutang Dagang Rp. 1.274.509.891

PPN – Keluaran ( Desember ) Rp. 115.864.536

Penjualan Rp. 1.158.645.355

Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal

Bank Rp. 1.274.509.891

Piutang Dagang Rp. 1.274.509.891

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Desember :

Pembelian Rp. 1.148.410.350

PPN – Masukan ( Desember ) Rp. 114.410.350

Hutang Dagang Rp. 1.262.820.700

Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Desember :

PPN kurang bayar ( Desember ) Rp. 1.023.501

Bank Rp. 1.023.501

Page 28: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

66

4.2.5 Prosedur Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT,

Anghauz Indonesia Selama Tahun 2012

Penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada PT. Anghauz

Indonesia yaitu Penyetoran pajak pertambahan nilai ( PPN ) dilakukan atas dasar

selisih kurang bayar antara pajak keluaran dan pajak masukan harus dibayarkan

dengan SSP ( Surat Setor Pajak ) kepada Bank presepsi, pembayaran paling

lambat harus dilakukan sebelum akhir bulan setelah bulan berikutnya. Sedangkan

Pelaporannya dilakukan di tempat dimana PKP terdaftar melalui Surat

Pemberitahuan ( SPT ) masa PPN bersangkutan sebelum akhir bulan setelah bulan

berikutnya.

Page 29: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

67

4.3 Interpretasi

4.3.1 Evaluasi atas pemungutan PPN Keluaran

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) keluaran yang terdapat pada PT. Anghauz

Indonesia merupakan PPN atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau

penyerahan Jasa Kena Pajak. Penyerahan BKP dan atau JKP ini salah satunya

adalah kegiatan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penjualan

dilakukan hanya lingkup dalam negeri saja, baik secara tunai maupun kredit,

dengan uang muka ataupun tanpa uang muka. Setiap penjualan didasarkan pada

adanya pesanan dari calon pembeli yang dituangkan dalam order pembelian

(purchase order). Pesanan ini juga dapat diikat dengan surat perjanjian atau

kontrak.

Dalam melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa

Kena Pajak (JKP), PT. Anghauz Indonesia menerbitkan Faktur Pajak Standar

sebagai bukti pemungutan pajak yang dibuat dan disertakan pada saat pengiriman

BKP dan atau JKP tersebut ke pelanggan.

Atas penerbitan Faktur Pajak ini harus ditandatangani oleh Direktur

perusahaan. Apabila ada pelanggan baru yang melakukan pemesanan pada

perusahaan, perusahaan menanyakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

pelanggan baru tersebut kemudian disimpan dalam file perusahaan untuk

digunakan pada transaksi-transaksi selanjutnya.

Page 30: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

68

Untuk penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau jasa Kena Pajak (JKP)

oleh PT. Anghauz Indonesia dapat digolongkan menjadi :

1. Penjualan Tunai, Faktur Pajak-nya dibuat pada saat terjadinya transaksi atau

pada saat penyerahan BKP dan atau JKP.

2. Penjualan Kredit yang lebih dari 30 hari, Faktur Pajak-nya dibuat saat

diterbitkan invoice yang akan disertakan pada saat pengiriman BKP dan

paling lambat dilunasi satu bulan kemudian.

Faktur Pajak Standar PT. Anghauz Indonesia dibuat sebanyak 3 rangkap, yaitu:

a. Lembar ke-1 : Untuk penerima atau pembeli BKP dan atau JKP.

b. Lembar ke-2 : Untuk Penerbit Faktur Pajak sebagai penjual BKP dan atau

JKP

c. Lembar ke-3 : Untuk Arsip.

Pada saat menerima uang muka (advance payment), PT. Anghauz

Indonesia tidak mengakui PPN yang terutang karena dianggap belum melakukan

penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP). Hal ini

tentu tidak dibenarkan dalam peraturan Undang-Undang Perpajakan. Hal ini

disebabkan karena Faktur Pajak seharusnya dibuat pada setiap terjadinya

pembayaran diterima. Dari transaksi diatas penulis menemukan ketidaksamaan

prosedur dan aturan perpajakan yang berlaku yang dilakukan oleh Perusahaan, yaitu

ketika ada penerimaan uang muka dari pembeli perusahaan tidak mengeluarkan faktur

pajak. Padahal menurut undang – undang perpajakan tentang Pajak Pertambahan

Page 31: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

69

Nilai ( PPN ) pada UU No. 42 tahun 2009 tentang tata cara pengisian keterangan dan

pemotongan PPN Dasar Pengenaan Pajak ( DPP ) yaitu pajak penjualan atas setiap

transaksi perdagangan baik dengan uang muka atau langsung tunai, setiap transaksi

tersebut harus dikenakan PPN. Diisi dengan jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang

Muka/Termin dikurangi dengan Potongan Harga dan uang Muka yang telah

diterima atau diisi dengan DPP Nilai Lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang perpajakan. PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak.

Diisi dengan jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang terutang sebesar 10% dari

Dasar Pengenaan Pajak. Jadi, jurnal yag terjadi seharusnya dari transaksi tersebut

adalah :

Kas Rp. 7.150.000

Uang Muka Rp. 6.500.000

PPN Keluaran Rp. 650.000

Setelah barang diterima konsumen dan telah dilunasi maka jurnalnya :

Kas Rp. 3.850.000

Uang Muka Rp. 6.500.000

Penjualan Rp. 10.000.000

PPN Keluaran Rp. 350.000

Page 32: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

70

Tabel 4.1

Daftar pajak Keluaran Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) PT. Anghauz

Indonesia Tahun 2012

Masa Pajak

(dalam rupiah)

PPN Keluaran

Januari 90.419.841

Februari 124.493.063

Maret 110.680.855

April 107.566.687

Mei 139.923.979

Juni 146.784.369

Juli 121.071.467

Agustus 74.793.864

September 118.964.230

Oktober 167.509.714

November 116.914.260

Desember 115.864.536

Sumber data : PT. Anghauz Indonesia

Tabel diatas merupakan rekapan Pajak keluaran yang telah diterbitkan PT.

Anghauz Indonesia selama periode penjualan januari sampai desember 2012,

dimana pajak keluaran tersebut sebagai acuan penghitungan Pajak Pertambahan

Nilai ( PPN ) dengan pajak masukan yang diperoleh, sehingga berapa selisih yang

harus disetor atau dibayarkan ke kas negara melalui Bank presepsi yang dirujuk

sebagai tempat pembayaran.

Page 33: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

71

4.3.2 Evaluasi atas pemungutan PPN Masukan

Pajak Masukan adalah PPN yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak

karena perolehan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak. Selanjutnya, akan

diuraikan Pajak Masukan yang telah dibayar oleh PT. Anghauz Indonesia yang

timbul karena adanya pembelian BKP. Pembelian tersebut yaitu barang dagang.

Pada setiap perolehan BKP yang berupa pembelian barang dagang, PT. Anghauz

Indonesia menerima Faktur Pajak Standar dari PKP penjual yang dapat

digunakam sebagai sarana untuk mengkreditkan Pajak Masukan yang akan

dibayar pada akhir masa pajak. PPN atas perolehan BKP adalah berdasar Faktur

Pajak dari PKP penjual. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pajak Masukan

atas pembelian barang dagang ini dikreditkan dengan Pajak Keluaran pada masa

pajak yang sama dengan dilakukannya pembelian.

Untuk pembelian barang modal, pada saat barang-barang modal tersebut

dibeli, dicatat sesuai dengan harga perolehannya yang mencakup harga beli, biaya

kirim, serta biaya lain-lain bila ada. Di dalam harga perolehan, barang modal

tersebut tidak termasuk PPN karena pembelian barang modal tersebut merupakan

Pajak Masukan yang akan dikreditkan pada masa pajak yang sama dengan saat

diperolehnya.

Setiap akhir tahun, perusahaan memperhitungkan penyusutan atas aktiva

tetap perusahaan. Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus

sedangkan lamanya aktiva tersebut disusutkan sesuai dengan taksiran umur

ekonomis yang telah ditetapkan oleh buku petunjuk aktiva tetap menurut

peraturan perpajakan.

Page 34: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

72

Tabel 4.2

Daftar Pajak Masukan PPN PT. Anghauz Indonesia Tahun 2012

Masa Pajak

(dalam rupiah)

PPN Masukan

Januari 34.203.177

Februari 104.295.440

Maret 74.631.530

April 66.128.434

Mei 110.543.851

Juni 101.689.205

Juli 72.141.703

Agustus 43.566.158

September 103.404.289

Oktober 139.043.813

November 89.459.726

Desember 114.841.035

Sumber data : PT. Anghauz Indonesia

Tabel diatas merupakan rekapan Pajak Masukan yang telah diteima PT.

Anghauz Indonesia selama periode pembelian januari sampai desember 2012,

dimana pajak Masukan tersebut sebagai acuan penghitungan Pajak Pertambahan

Nilai ( PPN ) dengan pajak keluaran yang diterbitkan atas penjualan BKP atau

JKP, sehingga berapa selisih yang harus disetor atau dibayarkan ke kas negara

melalui Bank presepsi yang dirujuk sebagai pembayaran.

Page 35: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

73

4.3.3 Evaluasi atas penyetoran dan Pelaporan PPN

Penyetoran dan pelaporan pajak pertambahan nilai ( PPN ) yang telah

dilakukan PT Anghauz Indonesia sudah sesuai dengan UU No 42 tahun 2009

pasal 15A tentang penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN )

yaitu pembayarannya dihitung atas selisih kurang bayar antara pajak keluaran dan

pajak masukan yang sudah dibayarkan dengan SSP ( Surat Setor Pajak ) kepada

Bank presepsi, pembayaran atau penyetoran sudah dilakukan sebelum akhir bulan

setelah bulan berikutnya. Sedangkan Pelaporannya juga dilakukan di tempat

dimana PKP terdaftar melalui Surat Pemberitahuan ( SPT ) masa PPN atau

dengan istilah sekarang eSPT ( elektronik Surat Pemberitahuan Masa )

bersangkutan sebelum akhir bulan setelah bulan berikutnya. Sehingga tidak ada

cacat pajak atas proses penyetoran maupun pelaporan yang dilakukan PT.

Anghauz Indonesia.

Tabel di bawah ini menerangkan rekapan dari penyetoran dan

pelaporan Pajak yang dilakukan oleh PT. Anghauz Indonesia selama Tahun 2013,

yang menjelaskan periode masa bersangkutan, tanggal pelaporan SPT Masa,

Kompensasi kelebihan PPN Tahun Lalu/Bulan Lalu, Jumlah total Pajak Keluaran

dan Masukan periode bersangkutan, dan kurang atau lebih bayar pada masa yang

bersangkutan. Tabel berikut digunakan sebagai kontrol administrasi sebagai

pembanding Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh PT. Anghauz Indonesia.

Page 36: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

74

Tabel 4.3

Penyetoran dan Pelaporan PPN PT. Anghauz Indonesia Tahun 2012

Masa Pajak

(dalam

rupiah)

Tanggal Pelaporan

SPT Masa PPN

Kompensai

Kelebihan

PPN Tahun

Lalu/Bulan

Lalu

PPN

Masukan

Masa

Pajak

Tidak

Sama

PPN

Keluaran

Kurang

Bayar

(-)

Lebih

Bayar

(+)

Tanggal

Penyetoran

Januari 20-02-2012 - 34.203.177 - 90.419.841 56.216.664 - 17-02-12

Februari 19-03-2012 - 104.295.440 - 124.493.063 20.197.623 - 15-02-12

Maret 21-04-2012 - 74.631.530 - 110.680.855 36.049.325 - 18-04-12

April 21-05-2012 - 66.128.434 - 107.566.687 41.438.253 - 19-05-12

Mei 20-06-2012 - 110.543.851 - 139.923.979 29.380.128 - 15-06-12

Juni 18-07-2012 - 101.689.205 - 146.784.369 45.095.164 - 14-07-12

Juli 19-08-2012 - 72.141.703 - 121.071.467 48.929.764 - 15-08-12

Agustus 20-09-2012 - 43.566.158 - 74.793.864 31.227.706 - 18-09-12

September 20-10-2012 - 103.404.289 - 118.964.230 15.559.941 - 17-10-12

Oktober 23-11-2012 - 139.043.813 - 167.509.714 28.465.901 - 19-11-12

November 19-12-2012 - 89.459.726 - 116.914.260 27.454.534 - 16-12-12

Desember 20-01-2013 114.841.035 - 115.864.536 1.023.492 - 16-01-13

Sumber Data : PT. Anghauz Indonesia

Page 37: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

75

Tabel 4.4

PT. ANGHAUZ INDONESIA

NERACA

AKHIR PERIODE 31 DESEMBER TAHUN 2012

ASSET

ASSET LANCAR

KAS

1.413.076.657,00

BANK BCA RP

41.272.866,11

BANK BCA $

Kas Bank Antara

PIUTANG DAGANG GENERAL

761.767.158,68

PIUTANG DAGANG FOOD

899.724,37

PIUTANG LAIN-LAIN

3.071.081.950,00

PPN LEBIH BAYAR

UANG MUKA ASURANSI

20.081.855,02

UANG MUKA BIAYA LAIN2

PPN MASUKAN

UANG MUKA SEWA

145.000.016,00

UANG MUKA PAJAK PPH 22

96.214.000,00

UANG MUKA PAJAK PPH 25/29

40.013.704,00

UANG MUKA PAJAK PPH 21

UANG MUKA PAJAK PPH 23

1.090.243,00

PERSEDIAAN

3.096.585.887,72

8.687.084.061,90

ASSET TETAP

KENDARAAN

980.950.998,10

INVENTARIS

337.545.701,99

JUMLAH NILAI PEROLEHAN AKTIVA

1.318.496.700,09

AKUMULASI PENYUSUTAN

(572.368.016,18)

NILAI BUKU AKTIVA

746.128.683,91

ASSET LAIN – LAIN

INVESTASI

820.750.845,00

AKTIVA DALAM PROSES

TOTAL ASSET

10.253.963.590,81

KEWAJIBAN & EKUITAS

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN LANCAR

HUTANG BANK – PANIN

4.068.422.346,38

HUTANG DAGANG LOKAL

563.239.576,54

HUTANG PAJAK / PAJAK LAIN2 (GNU)

HUTANG PPH PS 21

HUTANG PPN IMPORT

PPN KURANG BAYAR

1.023.492,00

HUTANG BIAYA

-

HUTANG KARYAWAN

HUTANG LAIN-LAIN

636.591.081,23

UANG MUKA PENJUALAN GENERAL

1.902.212.240,29

UANG MUKA PENJUALAN FOOD

-

JUMLAH PASSIVA LANCAR

7.171.488.736,44

EKUITAS

MODAL DASAR

200.000.000,00

LABA/RUGI DITAHAN

2.198.077.500,11

LABA / RUGI TAHUN BERJALAN

684.397.354,26

JUMLAH MODAL DAN SISA LABA

3.082.474.854,37

TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS

10.253.963.590,81

Sumber Data : PT. Anghauz Indonesia

Page 38: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

76

Tabel diatas merupakan Neraca PT. Anghauz Indonesia periode akhir

pembukuan desember 2012, dimana pajak Masukan dan keluaran sudah di debit

dan kredit penghitungannya sehingga terjadi kurang atau lebih bayar pajak atas

pajak pertambahan nilai ( PPN ), yang mengakibatkan nilai di Neraca Pajak

masukan dan Keluaran bernilai nol, dan muncul utang PPN kurang bayar, hal

tersebut sebagai acuan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) masa

bersangkutan yang harus disetor atau dibayarkan ke kas negara melalui Bank

presepsi yang dirujuk sebagai pembayaran.

4.3.4 Evaluasi Hal – hal spesifikasi komponen dalam faktur pajak untuk

transaksi yang bisa terjadi karena kesalahan atau miss.

Berdasarkan Surat pemberitahuan yang pernah diterima oleh PT. Anghauz

Indonesia dari Kantor pelayanan Pajak ( KPP ) tentang pentingnya komponen

yang melekat pada faktur pajak antara lain Nama, alamat, dan NPWP yang

melakukan penyerahan atau pembelian BKP atau JKP, Jenis Barang atau Jasa,

jumlah harga jual atau penggantian, dan potongan harga, PPN yang dipungut,

PPnBM yang dipungut, Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan Faktur

Pajak, dan nama, jabatan, dan tanda tangan yang berhak menandatangani

faktur pajak. Sehingga Wajib Pajak ( WP ) bisa meminimalkan kesalahan saat

penginputan data maupaun pelaporannya, berdasarkan pengalaman yang ada

di KPP masih banyak dari wajib pajak ( WP ) yang kurang memperhatikan

komponen pelaporan yang ada di dalam Faktur Pajak. PT. Anghauz Indonesia

sudah melaksanakan beberapa perlakuan untuk meminimalisasikan kesalahan,

Page 39: B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Datadigilib.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/2/--kusnawahyu-88-12-skripsi... · mengawasi proses mulai dari penawaran ... persentase

77

yaitu dengan cara semua data yang telah diinput atau dimasukkan ke dalam

program eSPT PPN 1111 antara lain Lampiran A2 atas rekapan dari Pajak

Keluaran dan Lampiran B2 atas rekapan dari Pajak Masukan dicetak dan

dilakukan rekonsil atau pencocokan dengan faktur pajak yang telah dicetak

yang telah dikeluarkan ke pembeli. Apabila semua komponen yang ada di

Faktur pajak sudah sesuai dengan komponen yang dilaporkan, maka PT.

Anghauz Indonesia baru melaporkannya. Sehingga kesalahan atas pelaporan

akibat miss atau kesalahan penginputan sedikit sekali dilakukan oleh PT.

Anghauz Indonesia.