B A B I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG -...
Transcript of B A B I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG -...
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya pelaksanaan sistem pemerintahan yang bersih dan
akuntabel setiap pengelola pemerintahan menyusun Rencana Strategis (RENSTRA)
dan sekaligus menyusun laporan pertanggung jawaban dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
LAKIP Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram
tahun 2015 disusun berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003, tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan
berlandaskan kepada :
a. Landasan Idiil Pancasila
b. Konstitusional UUD 1945 dan
c. Landasan Operasional antara lain :
Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Nasional;
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi dan;
Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Pola Dasar pembangunan Daerah dan Propeda, dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kota Mataram Tahun 2011 – 2015;
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram
merupakan salah satu Dinas yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Mataran nomor : 05 tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
Perangkat daerah Kota Mataram. Sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut maka
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah
Kota Mataram yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
Mataram melalui Sekretaris Daerah Kota Mataram.
Surat Keputusan Walikota Mataram nomor : 20/PERT/2008 memuat
tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Koperasi, Perindustrian Dan
Perdagangan Kota Mataram.Berdasarkan Surat Keputusan tersebut telah ditetapkan
Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur
pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dibidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas
mempunyai fungsi :
Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi maka semua
perangkat baik sumber daya manusia maupun dana serta fasilitas harus dapat
menunjang pencapaian sasaran tersebut. Kalau dilihat dari Sumber Daya Manusia
bahwa dari segi jumlah sudah memadai namun dari kualitas terutama dalam hal
keterampilan dan kemampuan dibidang teknis perlu diperhatikan.
Dilihat dari sarana gedung kantorsudah sangat bagus dan memenuhi standar
dengan dibangunnya gedung kantor baru sementara sarana mobilitas masih
dirasakan terbatas yang menyangkut mobil operasional Dinas.
Peran strategis Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram sesuai Tupoksi dan Mandat yang diberikan adalah bagaimana Dinas
berperan dalam memajukan sektor Koperasi, Industri dan Perdagangan yang ada
diwilayah Kota Mataram agar mampu tumbuh dan berkembang sehingga menjadi
sektor yang tangguh dalam menunjang dan mempercepat pertumbuhan ekonomi
Kota Mataram.
Untuk itu Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
mempunyai peran strategis dalam menyusun program pembangunan di sektor
koperasi, industri dan perdagangan yang dapat menyentuh langsung kehidupan
ekonomi masyarakat terutama pada usaha-usaha kecil dan menengah serta
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat dan dunia usaha.
Adapun program yang disusun adalah sesuai dengan program
strategis yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Kota Mataram Tahun 2011-2015 yaitu terkait dengan program pemberdayaan
ekonomi rakyat dan program peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kekuatan berbagai sumber daya yang ada untuk dapat melaksanakan tupoksi sesuai
kewenangan yang diberikan sangat ditentukan oleh dukungan kekuatan Sumber
Daya Manusia ( SDM ) dan dukungan dana yang memadai serta kebijakan dalam
pembangunan sektor koperasi, industri dan perdagangan. Kekuatan yang ada pada
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya sumber daya manusia yang cukup memadai
b. Adanya jumlah koperasi yang berkualitas berjumlah 53 koperasi
c. Adanya keunikan dan keanekaragaman desain produk
d. Adanya ketrampilan/budaya/kearifan lokal
e. Posisi Kota Mataram sebagai ibukota propinsi.
f. Struktur ekonomi Kota Mataram sebagai pusat perdagangan.
g. Potensi perdagangan di Kota mataram yang cukup besar.
h. Adanya kewenangan peneraan pada tingkat kota/kabupaten
i. Memiliki beberapa produk One Village One Product (OVOP) yang dapat
dijadikan produk kompetensi inti daerah.
j. Adanya dukungan peraturan perundang-undangan yang memadai.
k. Terbentuknya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen ( BPSK ) dalam rangka
menunjang perlindungan konsumen.
Berdasarkan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan yang tertuang
pada Rencana Strategis Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, maka
diperolehkan data sebagai berikut :
a. Perkembangan izin usaha Perdagangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) dan Tanda Daftar Gudang (TDG) hanya bisa diukur sampai
dengan tahun 2014 disebabkan pengalihan kewenangan ke BPMP2T, dapat
ditampilkan dalam tabel 1.1 berikut :
TABEL 1.1 Perkembangan Usaha Di Sektor Perdagangan Kota Mataram Periode Tahun 2011 s/d 2015
TAHUN NILAI INVESTASI (Rp. 000)
TENAGA
KERJA
SIUP
PERKEMB. PENERBITAN
SIUP TDG TDP
MIK PK PM PB
2011 2.000.950.805 53.190 0 1.336 235 11 1.847 22 1.847
2012 2.767.459.407 59.072 427 1.329 211 24 1.439 13 1.439
2013 3.269.666.232 64.362 354 852 115 0 1.321 33 1.369
2014 3.369.946.732 65.104 104 192 24 3 323 - 394
2015 - - - - - - - - -
Penerbitan SIUP selama 4 bulan pertama (Januari – April) tahun 2014
sebanyak 323 izin, baik yang mengajukan permohonan baru maupun yang
mengajukan perpanjangan dan perubahan izin yang sudah ada, selisih 117 izin
lebih sedikit dibanding rata-rata kuartal pada tahun 2013 sebesar 440 izin. Jika
dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 3.650 izin (maka rata-rata
per kuartal sebesar 1.217 izin) maka penerbitan SIUP untuk kuartal I tahun
2014 hanya bisa tercapai 36,15 %. Hal ini biasa dan wajar terjadi tiap tahunnya,
pada kuartal I belum begitu banyak pengajuan permohonan izin terutama yang
berkaitan dengan proses pengadaan barang dan jasa yang belum banyak dimulai
pada awal semester.
Trend penerbitan SIUP selama 3 (tiga) tahun terakhir cenderung mengalami
penurunan, data menunjukan bahwa tahun 2012 dan 2013 penerbitan SIUP
terus menurun dibanding 2011. Demikian juga dengan kuartal I tahun 2014 yang
lebih sedikit dibanding rata-rata kuartal tahun 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Gambar 1.Penerbitan SIUP selama 5 tahun terakhir.
Sementara itu penerbitan SIUP untuk usaha kecil pada tahun 2014
lebih dominan dibanding klasifikasi lain, sementara pada tahun sebelumnya
usaha mikro lebih mendominasi dibanding klasifikasi lain (gambar di
bawah). Usaha besar juga belum banyak tumbuh di Kota Mataram, dalam
bidang perdagangan usaha besar masih didominasi oleh Pusat Perbelanjaan
yang satu demi satu mulai bermunculan, menjadi bidang usaha baru yang
diminati oleh investor luar dan dalam daerah.
Gambar 2. Penerbitan SIUP baru tahun 2014
Gambar 3. Penerbitan TDP sampai dengan tahun 2014 Kuartal I Dari data perkembangan penerbitan TDP di atas terlihat selama 4
(empat) tahun terakhir terjadi penurunan penerbitan TDP yang cukup
signifikans, yaitu pada tahun 2012 dan 2013. Hal ini berbanding linier dengan
0
200
400
600
800
1000
1200
2010 2011 2012 2013 2014
709
1.067
829697
231
104
192
24 3
MIK
PK
PM
PB
0
500
1.000
1.500
2.000
2010 2011 2012 2013 2014
1.252
1.8471.439 1.369
547
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 7 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
penerbitan SIUP yang juga mengalami penurunan. Pada kuartal I tahun 2014
jumlah TDP yang telah terbit sebanyak 547 izin, lebih banyak dibanding rata-
rata per kuartal tahun 2013 (456 izin). Hal ini dimungkinkan dikarenakan
penerbitan TDP tidak hanya dipengaruhi oleh penerbitan SIUP saja, tetapi juga
dipengaruhi oleh penerbitan izin teknis yang lain. Pendirian perusahaan
mengalami pasang surut dalam situasi perekonomian yang terus bergerak
dipengaruhi oleh kondisi dunia bisnis yang naik turun. Diharapkan untuk kuartal
selanjutnya peningkatan penerbitan TDP ini dapat terus berjalan, hal ini dapat
menunjukan perkembangan pertumbuhan jumlah usaha di berbagai bidang di
Kota Mataram dan jika demikian maka akan berdampak pada laju pertumbuhan
investasi yang semakin meningkat pula. Jika dibandingkan dengan target tahun
2014 sebesar 3007 izin TDP (dengan rata-rata per kuartal sebanyak 1002 izin),
maka penerbitan TDP tahun 2014 mencapai 54,59 %.
Gambar 4. Penerbitan TDP Tahun 2014 berdasarkan Bentuk Perusahaan
Penerbitan TDP pada kuartal I (Januari – April) tahun 2014 secara keseluruhan
sejumlah 547 izin terdiri dari : 346 Perusahaan Perorangan (PO), 130 Perseroan
Komanditer (CV), 0 Firma (FA), 66 Perseroan Terbatas (PT), 4 Koperasi dan 1
Bentuk Perusahaan Lain (BPL) sehingga jumlah keseluruhan TDP yang terbit
adalah sebanyak 547 izin. Sedang untuk perusahaan baru TDP yang terbit adalah
sebanyak 394 izin, terdiri dari : 253 PO, 88 CV, 49 PT, 3 KOP dan 1 BPL.
Perusahaan Perorangan memang dari tahun ke tahun merupakan bentuk usaha
050
100150200250300
PO CV FA PT KOP BPL
253
88
049
3 1
9342
0 17 1 0
baru
perubahan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
yang paling banyak tumbuh di Kota Mataram dengan 46,25 % dari total
perusahaan baru yang mendaftar pada tahun 2014.
Gambar 5. Penerbitan TDG sampai dengan tahun 2014 kuartal I
Selama kuartal I (Januari – April) tahun 2014 belum ada TDG yang
diterbitkan sebagaimana diagram di atas. Pengajuan permohonan TDG oleh
pemilik gudang di Kota Mataram memang masih sangat kurang inisiatifnya dan
tidak secepat pertumbuhan pengajuan izin SIUP dan TDP. Hal ini dikarenakan
kurangnya pemahaman pemilik gudang tentang pentingnya kepemilikan gudang
yang disertai TDG. Kebanyakan pemilik gudang belum mengetahui mengenai izin
gudang yang harus mereka miliki dan ketidaktahuan pemahaman bahwa gudang
harus berizin.
Bila dibandingkan dengan rata-rata per kuartal tahun 2013 (11
izin TDG) maka kuartal I tahun 2014 terjadi penurunan penerbitan TDG karena
pada kuartal I tahun 2014 belum satupun pemilik gudang yang mengajukan izin
kepemilikan gudang, baik yang mengajukan permohonan baru maupun yang
mengajukan perpanjangan TDG. Penting bagi dinas Koperindag untuk terus
menerus mengawasi pertumbuhan gudang ini agar pencatatan gudang dapat
berjalan dengan baik.
05
101520253035
2010 2011 2012 2013 2014
29
22
13
33
0
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 9 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Penyerapan tenaga kerja
Di sektor perdagangan jumlah tenaga kerja yang terserap pada
kuartal I tahun 2014 (Januari – April) sebanyak 742 orang, terjadi penurunan
sebanyak 1.021 dibanding rata-rata per kuartal tahun 2013 (1.763 orang). Hal
ini siginifikans dengan penurunan jumlah penerbitan perizinan. Total
penyerapan tenaga kerja sampai dengan kuartal I tahun 2014 sebanyak 65.104
orang.
Nilai Investasi
Nilai investasi sektor perdagangan pada kuartal I tahun 2014 sebesar
Rp. 100.280.500.000,-. Total nilai investasi bidang perdagangan sampai dengan
tahun 2014 adalah sebesar Rp.3.369.946.732.000,- Bila dibandingkan
penyerapan tenaga kerja terhadap peningkatan investasi maka setiap
peningkatan investasi sebesar Rp.51.762.510.000,- dapat menyerap tenaga kerja
sebanyak 1 orang tenaga kerja.
b. Perkembangan Izin Usaha Industri
Pada tahun 2014 industri formal atau industry yang sudah memiliki
ijin industry mencapai 80 Unit usaha atau meningkat 10,28*% dibandingkan
dengan tahun 2013. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk melegalkan
usahanya tidak terlepas dari usaha Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kota Mataram khususnya Bidang Perindustrian dalam
mensosialisasikan mengenai tata cara mengurus perizinan usaha dan manfaat
jika sebuah perusahaan atau usaha memiliki ijin legal dari pemerintah. Pada
akhir tahun 2014 tercatat industry kecil dan menengah di Kota Mataram yang
memiliki ijin sebanyak 1947 unit Usaha.
Untuk Ijin Usaha Industri (IUI) yang dikhususkan bagi usaha industry
yang memiliki nilai investasi diluar tanah dan bangunan diatas Rp. 200.000.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 10 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
penerbitan pada tahun 2014 berjumlah 5 Unit Usaha atau menurun37.5% dari
tahun 2013.
Pada tahun 2014 industri non formal yang didominasi industry
rumah tangga bertambah sebanyak 57 unit usaha atau meningkat 3.46% dari
tahun 2013 sehingga komulatifnya menjadi 1707 unit usaha.
Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja pada tahun 2014 dari sektor industri formal
sebanyak 245 orang atau sekitar 1.77% dari tahun 2013. Peningkatan tenaga
kerja dari sector industry formal ini sejalan dengan meningkatnya industry kecil
dan menengah yang mendaftarkan usahanya ke dinas terkait.
Sebagaimana kita ketahui jumlah peningkatan industry formal
sebesar 4.28% sedangkan peningkatan jumlah tenaga kerjanya hanya sebesar
1.77% jumlah penyerapan tenaga kerja yang kecil bisa jadi dikarenakan usaha
industry kecil dan menengah yang terdaftar di tahun 2014 tergolong indusri
rumah tangga yang memang rata-rata hanya menyerap tenaga kerja 1s/d 6
orang saja akibat keterbatasan modal dan keterbatasan cakupan daerah
pemasaran.
Pada Sektor Industri Non Formal penyerapan tenaga kerja pada
tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 175 orang atau 3.5% dibandingkan
dengan jumlah industri non formal pada tahun 2013. Pada tahun 2014, secara
kumulatif jumlah tenaga kerja pada industri formal sebesar 14.115 orang
sedangkan jumlah tenaga kerja pada industri non formal sebesar 5.174 orang.
Khusus penyerapan jumlah tenaga kerja pada sektor industri non
formal, jika kita perhatikan jumlah penyerapannya sangat kecil dibandingkan
dengan penyerapan tenaga kerja sector formal.Kecilnya penyerapan tenaga
kerja pada sector industry formal dan non formal ini dikarenakan mayoritas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 11 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
industry yang masuk dalam sector ini merupakan industry-industri rumah
tangga yang pekerja kebanyakan berasal dari anggota keluarga sendiri.
Nilai Investasi
Nilai investasi kumulatif pada sektor industri formal pada tahun
2014 sebesar Rp 99.394.146.564,- ;terjadi penambahan sebesar Rp.
3.683.699.000,- atau naik3.84% dibandingkan tahun 2013. Sedangkan pada
sektor industri non formal pada tahun 2014 nilai investasi kumulatif sebesar Rp.
21.475.586.714,- atau meningkat sebesar Rp 471.125.000,- atau 2,24%.
Berdasarkan data-data tersebut yang dicantumkan dalam table dibawah, dapat
dilihat bahwa rata-rata nilai investasi yang dikeluarkan oleh setiap unit usaha di
tahun 2014, untuk sector industry formal sebesar Rp. 51.049.896,- sedangkan
untuk sector industry non formal nilai investasi yang dikeluarkan sebesar Rp.
12.580.894,-. Peningkatan nilai investasi industri yang bias berupa penambahan
mesin/peralatan tidak serta merta mempengaruhi penambahan jumlah tenaga
kerja secara signifikan.
Bila dibandingkan antara penyerapan tenaga kerja dan nilai
investasi tersebut diatas terhadap sektor formal dan non formal
menggambarkan bahwa pada sektor formal untuk menyerap satu orang tenaga
kerja dibutuhkan investasi sebesar Rp 15.035.506,-; sedangkan pada sektor non
formal hanya dibutuhkan investasi sebesar Rp 2.692.143,-.Untuk itu pemerintah
daerah Kota Mataram khususnya Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan perlu mengambil kebijakan yang lebih berpihak kepada industri
non formal dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota
Mataram.
Untuk lebih jelasnya, mengenai perkembangan unit usaha industri
dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 12 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
TABEL1.2 DATA PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI DI KOTA MATARAM
PERIODE TAHUN 2011-2015
NO SEKTOR INDUSTRI TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
1 INDUSTRI FORMAL
- UNIT USAHA 1,558 1,693 1,867 1,947 -
- TENAGA KERJA 12,517 13,083 13,870 14,115 -
- NILAI INVESTASI 80.216.247.564 84.767.947.564 95.710.447.564 99,394,146,564 -
- NILAI PRODUKSI 457,709,141,960 486,827,796,960 512,502,396,960 520,821,596,960 -
- NILAI BAHAN BAKU 213,085,875,934 227,104,261,054 239,576,282,254 243,412,767,154 -
2 INDUSTRI NON
FORMAL -
- UNIT USAHA 1.545 1,527 1.650 1,707 -
- TENAGA KERJA 4.624 4.768 4.999 5,174 -
- NILAI INVESTASI 19.463.161.714 20.075.161.714 21.004.461.714 21,475,586,714 -
- NILAI PRODUKSI 532.855.193.143 537.082.793.143 542.578.493.143 559,479,993,143 -
- NILAI BAHAN BAKU 349.020.151.509 351.789.229.509 355.388.913.009 372,290,417,449 -
3 POTENSI INDUSTRI
- UNIT USAHA 3.103 3.285 3.517 3,654 -
- TENAGA KERJA 17.141 17.851 18,869 19,289 -
- NILAI INVESTASI 99.679.409.278 104.843.109.278 116.714.909.278 120,869,733,278 -
- NILAI PRODUKSI 990.564.335.103 1.023.910.590.103 1.055.080.890.103 1,080,301,590,103 -
- NILAI BAHAN BAKU 540,467,630,243 562.106.027.443 578.893.490.563 615,703,184,603 -
c. Perkembangan Wira Usaha Baru
Pada tahun 2015 jumlah Wira Usaha Baru yang terbentuk di Kota
Mataram sebanyak 4767Wira Usaha Baru yang , bila dirincikan per kecamatan,
maka WUB yang terbentuk pada tahun 2015 adalah :Kecamatan Ampenan
sebanyak 745 WUB atau 15 ,63%, Kecamatan Cakranegara sebanyak
796WUBatau 16,70%, Kecamatan Mataram sebanyak 1083 WUB22,72%,
Kecamatan Sandubaya sebanyak 716 WUB atau 15,02%, Kecamatan Sekarbela
sebanyak 667WUB atau sebesar 13,99%, dan Kecamatan Selaparang sebanyak
760 WUB atau 15,94%.Dari data tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan WUB
paling besar terjadi di Kec.Mataram, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel
1.3 dibawah ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 13 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tabel.1.3 DATA PENCAPAIAN WIRA USAHA BARU
TAHUN 2011 s/d 2015
NO Kecamatan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Ampenan 218 375 98 274 745
1 Cakranegara 367 468 109 273 796
3 Mataram 390 530 295 792 1.083
4 Sandubaya 749 347 91 208 716
5 Sekarbela 186 292 64 188 667
6 Selaparang 445 441 121 347 760
Total 2.355 2.453 778 2.082 4.767
d. Perkembangan Koperasi
Pada tahun 2015, jumlah koperasi di Kota Mataram adalah sebanyak
596 koperasi, Koperasi aktif sebanyak 386 koperasi dan yang non aktif sebanyak
210 koperasi, bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada peningkatan
koperasiaktif sebesar 31 koperasi atau 8,7%.
Rincian koperasi sebagai berikut : 386 buah koperasi aktif (4 KUD, 4 KOPINKRA,
12 KOPPONTREN, 33 KOPKAR,4 KOP. FUNGSIONAL ABRI, 139 KSU, 53 KSP, 1
KOP. PERUMAHAN, 82 KPRI, 30 KOPWAN, 1 KOP. NELAYAN,4KOPMA, 7
KOPTAN, 2 KOP. ANGKUTAN, 1 KOP. SEKUNDER, 2 KOP. PETERNAKAN, dan 2
KOP. PENSIUNAN), 5 KOPPAS, dan 210 buah koperasi tidak aktif ( 1 KUD, 10
KOPTAN, 1 KOP. NELAYAN, 2 KOPINKRA, 1KOPPONTREN, 22 KOPKAR, 118 KSU,
2 KOPPAS, 13 KSP, 9 KOP. ANGKUTAN, 20 KPRI, 4 KOPWAN, 2 KOP. PEMUDA, 4
KOP. PENSIUNAN, 1 KOPTI). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.4
dibawah ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 14 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
TABEL 1.4 DATA PERKEMBANGAN KOPERASI DI KOTA MATARAM
PERIODE TAHUN 2011-2015
NO
URAIAN
2011 2012 2013 2014 2015 AKTIF NON
AKTIF AKTIF NON
AKTIF AKTIF NON
AKTIF AKTIF NON
AKTIF AKTIF NON
AKTIF 1 KUD 4 1 3 2 4 1 4 1 4 1
2 KPRI 69 28 72 27 75 27 76 26 82 20
3 KSU 155 97 137 119 141 119 140 117 139 118
4 KOPKAR 17 38 23 31 28 27 28 27 33 22
5 KSP 46 5 35 17 44 13 49 15 53 13
6 KOPTAN 3 14 - 17 1 16 4 13 7 10
7 KOP. ANGKUTAN - 11 - 11 - 9 3 8 2 9
8 KOPPAS - 7 - 7 - 7 - 7 5 2
9 KOPMA 4 1 1 3 2 2 2 2 4 -
10 KOPPONTREN 8 4 11 2 12 1 12 1 12 1
11 KOP.FUNGSIONAL
ABRI
4 - 4 - 4 - 4 - 4 -
12 KOP. PENSIUNAN 5 3 1 1 1 5 2 4
13 KOPINKRA 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2
14 KOPWAN 27 6 23 9 26 8 26 8 30 4
15 KOPTI - 1 - 1 1 - - 1 - 1
16 KOP. NELAYAN - 1 - 1 1 1 1 1 1 1
17 KOP. PETERNAKAN - 2 - 2 - 2 - 2 2 -
18 KOP. PEMUDA - 2 - 2 - 2 - 2 - 2
19 KOP. WARTEL - - - - - - - - - -
20 KOP. PERUMAHAN - 1 1 - 1 - 14 - 1 -
21 KOP. WREDATA - - 1 5 - 4 - - - -
22 KOP. SEKUNDER 1 - 1 - 1 - 1 - 1 -
JUMLAH 345 226 315 259 345 243 355 239 386 210
Setelah diklasifikasikan yang termasuk papan atas (volume usaha
diatas Rp 1 Milyar) sebanyak 74 buah yang terdiri dari 25 KPRI, 13 KSU, 21 KSP, 1
KUD, 8 KOPKAR, 3 PRIMKOPPOL, 1 PRIMKOPABRI, 1 KOPERASI PENSIUNAN.
Papan menengah (volume usaha Rp 500 juta – Rp 1 Milyar ) sebanyak 27buah dan
papan bawah (volume usaha Rp 1 juta – Rp 500 juta ) 61 buah.
Perkembangan Keanggotaan dan Kepengurusan Koperasi
Pada tahun 2015 jumlah anggota koperasi adalah 84148 orang,
yang dibagi berdasarkan jenis kelamin 52431 orang laki-laki dan 31657 orang
perempuan, Peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 2.10 %, sedangkan
pengelola koperasi berjumlah 5082 orang yang terdiri dari : pengurus 1859 orang,
pengawas 1770 orang, manajer 105 orang dan karyawan 1348 orang. Bila
dibandingkan dengan tahun 2014 pengurus koperasi terjadi peningkatan sebesar
1%, pengawas koperasi meningkat sebesar 0,57%, dan karyawan meningkat
sebesar 7,5%. Untuk lebih jelasnya lihat table 1.5 dibawah ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 15 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
TABEL 1.5 DATA PERKEMBANGAN KEANGGOTAAN KOPERASI dan KEPENGURUSAN
TAHUN 2011 s/d 2015
No
Uraian
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
KEANGGOTAAN 76.891 78.759 80.412 82.420 84.148 1 Laki-Laki 49.511 49.485 50.552 51.311 52.431 2 Perempuan 27.380 29.216 29.801 31.109 31.657 PENGELOLA 4.809 4.759 4.817 4.967 5.082
1 Pengurus 1.754 1.772 1.805 1.848 1.859 a. Laki-Laki 1.442 1.415 1.459 1.459 1.445 b. Perempuan 312 357 346 389 414
2 Pengawas 1.678 1.685 1.714 1.760 1.770 a. Laki-Laki 1.449 1.429 1.464 1.481 1.476 b. Perempuan 226 256 250 279 294
3 Manajer 109 87 91 105 105 a. Laki-Laki 96 80 82 93 93 b. Perempuan 13 7 9 12 12
4 Karyawan 1.268 1.215 1207 1.254 1.348 a. Laki-Laki 805 719 717 696 798 b. Perempuan 463 496 490 558 550
Perkembangan Permodalan Usaha Koperasi dan Volume Usaha
Permodalan koperasi terdiri atas modal sendiri sebesar Rp
131.589.000.000,- pada tahun 2015 meningkat 11’60 % dari tahun sebelumnya,
modal luar sebesar Rp 223.551.000.000,- meningkat sebesar 6.65% dari tahun
sebelumnya, aset sebesar Rp 332.874.000 meningkat 3,70% dari tahun
sebelumnya dan sisa hasil usaha sebesar Rp10.290.000- meningkat 5,38% serta
volume usaha sebesar Rp 316.703.000.000,- meningkat sebesar 8,80%.
TABEL1.6 PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN VOLUME USAHA KOPERASI
PERIODE TAHUN 2011-2015 Rp. (000.000)
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Modal Sendiri 69.428 92.177 106.634 117.912 131.589
2 Modal Luar 189.285 210.741 202.142 215.576 223.551
3 Aset 267.236 302.918 307.377 332.874 355.140
4 SHU 6.736 47.690 8.214 9.765 10.290
5 Volume Usaha 423.375 432.378 249.226 291.226 316.703
e. Perkembangan UMKM
Pada tahun 2015 UMKM bertambah sebanyak 4767 UMKM dari
tahun sebelumnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 16 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Bila dirincikan per kecamatan, maka UMKM yang ada di Kota Mataram adalah
:Kecamatan Ampenan sebanyak 4555 UMKM atau 16,81%, Kecamatan
Cakranegara sebanyak 5975 UMKM atau 22,05%, Kecamatan Mataram sebanyak
7515 UMKM atau 27.73%, Kecamatan Sandubaya sebanyak 3266 UMKM atau
12,05%, Kecamatan Sekarbela sebanyak 2217 UMKM atau 8,18% dan Kecamatan
Selaparang sebanyak 3572 UMKM atau 13,18%. Untuk lebih jelasnya data
perkembangan UMKM bisa dilihat di table 1.7 dibawah ini :
Tabel.1.7 DATA PERKEMBANGAN UMKM
TAHUN 2011s/d 2015
.
NO Kecamatan
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Ampenan 2.699 3.074 3.172 3.446 4.555
1 Cakranegara 3.940 4.408 4.517 4.790 5.975
3 Mataram 3.850 4.380 4.675 5.467 7.515
4 Sandubaya 1.557 1.904 1.995 2.203 3.266
5 Sekarbela 738 1.030 1.094 1.282 2.217
6 Selaparang 1,434 1.875 1.996 2.343 3.572
Total 14.218 16.671 17.449 19.531 27.100
f. Perkembangan BMT/LKM di Kota Mataram
Di Kota Mataram terdapat 8 BMT, dimana pembentukannya dimulai
pada tahun 2012 sebanyak 6( Enam ) buah dan pada tahun 2013 BMT yang
terbentuk sebanyak 2 buah yang berlokasikan di masing-masing kecamatan yang
ada di Kota Mataram, dapat dilihat pada tabel 3.9, sementara pada tiga tahun
terakhir (Tahun 2013 s/d 2015) tidak ada yang terbentukkarena pemerintah
kota Mataram tidak memberikan bantuan lagi untuk pembentukan BMT,
sementara dari pengurus BMT baru mau membentuk BMT apabila ada bantuan
dana pembentukan dari pemerintah kota Mataram.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 17 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
TABEL 1.8 NAMA BMT DI KOTA MATARAM
TAHUN 2012-2014
No Nama BMT Lokasi Tahun Terbentuk
1 Darul Arqam Punia, Kec. Mataram 2012
2 Baiturrahim Kr. Baru, Kec. Selaparang 2012
3 Al Istiqomah Kekalik, Kec. Sekarbela 2012
4 Qubatul Islam Seganteng, Kec. Cakranegara 2012
5 Al Abror Sukaraja, Kec. Ampenan 2012
6 Ar Rahmah Sweta, Kec. Sandubaya 2012
7 Darussalam Kr. Mas-Mas, Kec. Cakranegara 2013
8 IPHI Kr. Tapen, Kec. Cakranegara 2013
g. Cakupan Klaster Unggulan Daerah
Berdasarkan Keputusan Walikota Mataram Nomor 526/X/2009
tentang Penetapan Klaster Industri Kecil Unggulan Kota Mataram, ditetapkan 8
jenis klaster industri kecil unggulan Kota Mataram. Klaster-klaster tersebut
dapat dilihat pada tabel 1.9 dibawah ini :
TABEL 1.9 KLASTER INDUSTRI KECIL UNGGULAN
KOTA MATARAM
No Jenis Klaster Industri Klaster Wilayah Pengembangan
2012 2013 2014 2015
1 Kerajinan Mutiara, Emas dan Perak (MEP)
Sekarbela Kamasan
194 30
194 30
260 30
270 10
2 Kerupuk Kulit Seganteng 9 9 9 23 3 Tahu dan tempe Abian Tubuh
Kekalik 66
227 66
227 66
227 107 227
4 Industri Kerajinan Logam Babakan 8 8 8 8 5 Kerajinan Kayu dan Cukli Sayang-Sayang 25 25 25 25 6 Konveksi dan Bordir Pagutan 17 17 17 17 7 Kerajinan Kulit Kerang
dan Tanduk Pagutan - - - -
8 Makanan Olahan 6 Kecamatan 990 990 990 995 Total 1556 1556 1647 1428
Data klaster industri kecil unggulan yang ada di Kota Mataram yang
ditunjukkan pada tabel diatas menujukkan gambaran perkembangan klaster
industri kecil unggulan setiap tahunnya. contoh klaster kerajinan mutiara, emas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 18 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
dan perak yang berada di wilayah pengembangan Sekarbela sebanyak 226 unit
usaha dan Kamasan sebanyak 10 unit usaha. Sebagai perbandingan di tahun
2014 pengrajin dikamasan sebanyak 30 usaha. Penurunan ini disebabkan
beberapa pengrajin beralih profesi ke usaha lain. Dibeberapa klaster usaha lain
perkembangan jumlah usaha di tahun 2015 ada yang tetap dan ada pula yang
bertambah. Gambaran perkembangan yang berbeda pada klaster disebabkan
oleh beberapa faktor yang mendukung usaha tersebut. Salah satunya
kemampuan pelaku usaha mengangkat usahanya untuk berkembang ataupun
bertahan. Setiap klaster usaha memiliki tantangan yang berbeda untuk bisa
bersaing dan bertahan. Selain itu minat dan kemauan masyarakat untuk
membuka usaha tergantung pada kemampuan/keterampilan yang dimiliki dan
modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut sehingga masyarakat
akan cenderung memilih usaha mana yang menurut mereka yang mudah
dijalankan dan tidak memiliki resiko besar.
h. Perkembangan Pengawasan Bidang Metrologi Legal dan Perlindungan
Konsumen
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bidang metrologi
tahun 2015 telah melaksanakanpengawasan terhadap barang beredar,
pengawasan kemetrologian, penyuluhan/sosialisasi/bimtek dan penyelesaian
sengketa konsumen melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
kota Mataram.
Pada tahun 2015 kegiatan pengawasan kemetrologianmelakukan
pendataan/pemutakhiran data alat ukur, takar, timbang dan perlengkapan
(UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan diperoleh data 14180 alat UTTP
dengan 2520 pemilik, Bila dibandingkan dengan tahun 2014
pendataan/pemutakhiran data UTTP sebanyak 16305 alat UTTP dengan 2650
pemilik artinya ada penurunan 13,13% sementara hasil pemutakhiran data yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 19 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
dilakukan yang berhasil ditera/tera ulang pada tahun 2015 sebanyak 8029 UTTP
dengan 1180 pemilik bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang berhasil
ditera/tera ulang6483 alat UTTP atau meningkat sebesar 23,85%. Selain itu ,juga
melakukan pengawasan pada 13 SPBU yang ada di Kota Mataram serta
Pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) pada 1000 item yang
diambil secara acak untuk dilakukan pengukuran (penimbangan). Untuk lebih
jelasnya lihat tabel 1.10
TABEL1.10 DATA PERKEMBANGAN PENGAWASAN KEMERTOLOGIAN
BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM PERIODE TAHUN 2011 S/D 2015
No Tahun Pengawasan
SPBU Pengawasan
BDKT Tera/Tera Ulang UTTP Pemutakhiran Data Jumlah UTTP
Pemilik Jumlah UTTp
Pemilik
1 2011 12 SPBU - 8665 1104 16617 1889 2 2012 12 SPBU - 9056 1104 17023 2631 3 2013 12 SPBU - 4733 728 16305 2650 4 2014 12 SPBU 30 pelaku
usaha 6483 979 16305 2650
5 2015 13 SPBU 1000 item 8029 1180 14180 2520
Pada pengawasan barang beredar telah melakukan pengawasan
terhadap parcel sebanyak 40 Pelaku Usaha di tahun 2015 bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya hanya 20 pelaku usaha atau meningkat sebesar 100%,
pengawasan terhadap barang ber-SNI sebanyak 100 produk pada tahun 2015
bila dibandingkan dengan tahun sebelumnyahanya 20 produk atau meningkat
400%, pemantauan terhadap 100depot air minum , pemantauan bahan
berbahaya dalam produk pangan terhadap 150 pelaku usaha dan pedagang pada
tahun 2015 sementara pada tahun 2014 sebanyak 50 pelaku usaha dan pedagang
atau meningkat sebesar 200%, pengawasan terhadap petunjuk penggunaan
produk elektronik dan kartu garansi kepada 100 pelaku usaha untuk enam
produk pada tahun 2015 sementara di tahun 2014 hanya kepada 20 pelaku usaha
atau meningkat sebesar 400% dan juga melakukan pengawasan terhadap pelaku
usaha yang mencantumkam harga barang dan jasa terhadap 100 pelaku usaha
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 20 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
retail (supermarket, minimarket maupun hypermarket). Untuk lebih jelasnya
lihat di Tabel 1.11
TABEL 1.11 DATA PERKEMBANGAN PENGAWASAN BARANG BEREDAR
BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM PERIODE TAHUN 2011 S/D 2015
No
Tahun Pengawasan terhadap
barang ber-SNI
Pemantauan Depot Air
Minum
Pengawasan Parcel
Pemantauan Bahan
Berbahaya Dalam Produk Pangan
Petunjuk Penggunaan
Produk Elektronik dan Kartu Garansi
Pencantuman Harga Barang
dan Jasa
Pengawasan dan Pembinaan Perlindungan
Konsumen
1. 2011 - - 20 pelaku usaha
84 pedagang & pelaku
usaha
- - 99 Pelaku Usaha
2. 2012 12
produk
- 20 pelaku usaha
88 pedagang & pelaku
usaha
- - 100 Pelaku
Usaha
3. 2013 24 produk
- 20 pelaku usaha
80 pedagang & pelaku
usaha
- - Penyuluhan 75 orang
4. 2014 20 produk
- 20 pelaku usaha
50 pelaku usaha &
pedagang
20 pelaku usaha
- Penyuluhan 225 orang
5. 2015 100 produk
100 depot 40 pelaku usaha
150 pelaku usaha &
pedagang
6 produk (100 pelaku
usaha)
100 pelaku usaha
-
Pada kegiatan penyuluhan/ sosialisasi/ bimtek telah melakukan
penyuluhan terkait ketentuan peredaran barang dan jasa 50 orang pelaku usaha
pada tahun 2015, pelatihan standardisasi terhadap 100 orang pelaku usaha pada
tahun 2015 , bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 50 orang pelaku
usaha atau meningkat 100%, sosialisasi kewajibabnpencantuman label pada
barang/produk terhadap 100 orang pelaku usaha pada tahun 2015 sementara
pada tahun 2014 sebanyak 50 orang pelaku usaha atau meningkat 100%,
sosialisasi standardisasi terhadap 100 0rang pelaku usaha pada tahun 2015bila
dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 50 orang pelaku usaha atau
meningkat 100%, penyuluhan penyalahgunaan bahan berbahaya dalam produk
pangan terhadap 120 orang 2015bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebanyak 150 orang pelaku usaha atau atau menurun 25%, sosialisasi metrology
legal terhadap 100 Orang, bimtek pasar tertib ukur bagi pengelola pasar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 21 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
sebanyak 40 orang sama dengan tahun sebelumnya, sosialisasi BPSK sebanyak 50
orang, dan sosialisasi perlindungan konsumen terhadap 100 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel1.12
TABEL 1.12 DATA PENYULUHAN/SOSIALISASI/BIMTEK
BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM PERIODE TAHUN 2011 S/D 2015
NO Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisa
si/Bimtek Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 1 Penyuluhan Terkait Ketentuan
Peredaran Barang dan Jasa - - - - 50
orang 2 Pelatihan Standarisasi Bagi
Pelaku Usaha - - - 50 orang 100
orang 3 Sosialisasi Depot Air Minum
Terkait Aspek Perlindungan Konsumen
- - - 50 orang -
4 Sosialisasia Kewajiban Pencantuman Label Pada Barang/Produk
- - - 50 orang 100 orang
5 Sosialisasi Standarisasi - - - 50 orang 100 orang
6 Penyuluhan Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Dalam Produk Pangan
84 pedagang & pelaku
usaha
88 pedagang & pelaku
usaha
70 pedagang & pelaku
usaha
- 75 pelaku usaha & konsumen
- 75 pelajar & mahasiswa
120 orang
7 Sosialisasi Metrologi Legal - - 150 orang
- 200 orang
8 Penyuluhan Perlindungan Konsumen
- - 75 orang 225 orang -
9 Bimtek Pasar Tertib Ukur Bagi Pengelola Pasar
- - - 40 orang 40 orang
10 Sosialisasi BPSK - - - - 50 orang
11 Sosialisasi Perlindungan Konsumen
- - - - 100 orang
Pada kegiatan penyelesaian Sengketa Konsumen melalui Badan
Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Mataram, Jumlah kasus yang
terselesaikanselama lima tahun sejumlah 130 kasus dimana jumlah kasus yang
terselesaikan berfluktuasi pada setiap tahunnya, untuk lebih jelasnya lihat di
tabel 1.13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 22 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
TABEL 1.13 DATA PERKEMBANGAN PENYELESAIAN SENGEKTA KONSUMEN
MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA MATARAM
PERIODE 2011 S/D 2015
No Tahun Jumlah Kasus Yang Terselesaikan
Cara Penyelesaian
1 2011 35 Mediasi 2 2012 20 Mediasi 3 2013 20 Mediasi 4 2014 24 Mediasi 5 2015 31 Mediasi
i. Perkembangan Pasar
Kapasitas pasar diperoleh dengan cara membandingkan luas los
pasar dengan banyaknya pedagang yang ditampung. Di Kota Mataram terdapat
19 buah pasar, yaitu: No Nama Pasar Target Jumlah
Pedagang Jumlah
Pedagang Yang Ada
1 Pasar Mandalika 1146 1789
2 Pasar Cakranegara 1443 547
3 Pasar Kr. Lelede 114 269
4 Pasar Sindu 191 381
5 Pasar Sayang-Sayang 225 563
6 Pasar Karang Seraya 111 163
7 Pasar Selagalas 250 65
8 Pasar Paglima 121 55
9 Pasar Abian Tubuh 242 229
10 Pasar Karang Sukun 104 228
11 Pasar Pagesangan 1376 635
12 Pasar Pagutan 228 297
13 Pasar Perumnas 119 183
14 Pasar Dasan Agung 376 442
15 Pasar Rembiga 105 75
16 Pasar Cemara 555 305
17 Pasar Karang Medain 33 27
18 Pasar Kebon Roek 1250 1001
19 Pasar Ampenan/ACC 257 411
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 23 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Penerimaan PAD Pasar
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp.
3.755.00.000,-. Namun realisasinya Rp. 3.870.292.200,-. Atau sebesar 103,07%.
Penerimaan yang mencapai melebihi target ini disebabkan karena adanya
intensifikasi dalam pemungutan retribusi pasar, melaksanakan koordinasi
terkait pengawasan dan evaluasi setoran pasar setiap bulan, selain itu juga
karena adanya peningkatan target retribusi pasar khusus terhadap pasar yang
potensinya memungkinkan.
Jumlah Sarana dan Prasarana Yang Ada
Sebuah pasar, dikatakan nyaman apabila memiliki 13 sarana dan
prasarana, adapun sarana yang harus dimiliki oleh sebuah pasar adalah :
1. kantor pengelola,
2. area parkir,
3. TPS/kontainer sampah,
4. air bersih/PDAM,
5. sanitasi/Drainase,
6. tempat ibadah,
7. Toilet umum/MCK,
8. Pos keamanan,
9. Tempat pengelola limbah/IPAL,
10. Hidran/fasilitas pemadam kebakaran,
11. Penteraan,
12. Sarana komunikasi
13. Area bangunan muat ruang.
Dari 19 unit pasar yang ada di Kota Mataram, Kondisi pasar kota
Mataram saat ini (2014):
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 24 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
No Nama Pasar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pasar Kebon roek. √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ 2 Pasar ACC/Ampenan √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √
3 Pasar Perumnas √ √ √ √ √ X X X X X X X √
4 Pasar Pagesangan √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ 5 Pasar Pagutan √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X 6 Pasar Dasan Agung √ √ √ √ √ √ X √ X √ X √ √ 7 Pasar Rembiga √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √
8 Pasar Cemara √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √
9 Pasar Kr. Sukun √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √
10 Pasar Lelede √ √ √ √ √ X √ √ X X X X X
11 Pasar Sayang-sayang √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √
12 Pasar Cakranegara √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X √
13 Pasar Abian Tubuh √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X √
14 Pasar Kr. Seraya √ √ √ √ √ X √ X X X X X X 15 Pasar Mandalika √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X 16 Pasar Kr. Medain X X X X X X X X X X X X X
17 Pasara Panglima X X √ X √ X X X X X X X X 18 Pasar Selagalas X √ √ X √ X X X X X X X √
19 Pasar Sindu √ √ √ √ √ X √ X X X X X X
Keterangan gambar :
D. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataran nomor 05 tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat daerah Kota Mataram, maka
ditetapkan struktur organisasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
seperti terlampir (lampiran 1).
: Ada 7 : Toilet Umum X : Tidak Ada 8 : Pos Keamanan 1 : Kantor Pengelola 9 : Tempat Pengelolaan Limbah 2 : Area Parkir 10 : Hidran / Fasilitas Pemadam Kebakaran 3 : TPS / Kontainer 11 : Penteraan 4 : Air Bersih / PAM 12 : Sarana Komunikasi 5 : Sanitasi / Drainase 13 : Area Bangunan Muat Ruang 6 : Tempat Ibadah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 25 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Data Umum Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Koperasi, Perindustrian
dan Perdagangan Kota Mataram mengacu kepada Surat Keputusan Walikota
Mataram nomor 20/PERT/2008. Dalam keputusan tersebut ditetapkan ada 25
(dua puluh lima) jabatan struktural yang meliputi :
- Kepala Dinas 1 orang
- Sekretaris 1 orang
- Kepala Bidang 5 orang
Disamping kepala bidang terdapat 30eselon empat yaitu kepala seksi/sub
bidang.Untuk lebih jelasnya jumlah jabatan dan pengisiannya dapat dilihat
dalam tabel 1.14berikutini :
Tabel 1.14 Nama Jabatan dan Eselonering
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram Propinsi NTB Tahun 2015
No Nama Jabatan Eselonering Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
Kepala Dinas
Sekretaris
Kepala Bidang
Kepala Sub Bagian
Kepala Seksi
Kepala UPTD
Kasubag UPTD
II B
III A
III B
IV A
IV A
IV A
IV B
1
1
5
3
15
3
2
-
-
-
-
-
J u m l a h 30 -
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram
sampai dengan saat ini memiliki pegawai sejumlah 74 orang yang berstatus PNS.
Kalau diperhatikan tingkat pendidikan pegawai adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 26 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tabel 1.15
Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram menurut pendidikan Umum dan Eselonisasi, Tahun 2015
No. Nama Bidang Eselon
Jumlah I II III IV Staf Honda
1. Sekolah Dasar - - - - - - -
2 SLTP - - - - 1 - 1
3 SLTA - - - 1 23 - 24
4 Diploma I - - - - - - -
5 Diploma II - - - - - - -
6 Diploma III - - - 1 3 - 4
7 Sarjana Muda - - - - - - -
8 Akademi - - - - - - -
9 Sarjana ( S-1) - - 6 16 18 - 40
10 Magister (S-2) - 1 - 4 - - 5
11 Doktor (S-3) - - - - - - -
Jumlah 1 6 22 45 - 74
Selain hal tersebut jumlah pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian
Dan Perdagangan Kota Mataram kalau dilihat dari pendidikan penjenjangan
adalah :
- Diklatpim Tk. II : 2 orang
- Diklatpim Tk. III : 4 orang
- Diklatpim Tk. IV : 15 orang
- SPAMA : 1 orang
Dan jumlah keseluruhannya adalah 20 orang. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 27 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tabel 1.16
Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram Menurut Pendidikan Penjenjangan dan Eselonisasi
Tahun 2015
No. Nama Bidang Eselon Fungsi
Onalisasi Jumlah
I II III IV Staf
1.
2.
3.
DIKATPIM TK. II
DIKATPIM TK. III
DIKATPIM TK. IV
-
-
-
1
-
-
1
3
2
-
1
12
-
-
-
-
-
2
4
14
J u m l a h - 1 6 13 - - 20
E. SISTIMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah ( LAKIP ) Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan di susun sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
b. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
c. ASPEK STRATEGIS
d. STRUKTUR ORGANISASI
e. SISTEMATIKA PENYAJIAN
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
a. RPJMD 2011-2015
b. RENCANA STRATEGIK
c. PENETAPAN KINERJA (PK )
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
a. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
b. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
c. AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 28 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RPJMD 2011-2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
2015-2020 ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi pedoman
bagi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan.
RPJM Daerah ini sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program
kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) secara berjenjang.
Berkaitan dengan ini, maka ditetapkan visi pembangunan Kota Mataram 2010-
2015 adalah : “Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya” dengan makna yang terkandung adalah sebagai berikut :
1. Kota Mataram adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan &
kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Maju ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya. Sehingga
kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat Mentaram dan memiliki kebanggaan sebagai warga Gumi Mentaram.
3. Religius diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi
nilai-nilai ketuhanan, mengedepankan Muammallah serta toleransi yang tinggi
antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan
masyarakat madani.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 29 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
4. Berbudaya diartikan sebagai terciptanya keseimbangan antara kemajuan dan
religiusitas yang saling berterima dalam kemajuan dan kemajemukan, menguatnya
jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang
bermoral, bermartabat dan berkesadaran hukum berdasarkan nilai-nilai dan
norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam bingkai
masyarakat madani.
Visi ini mengarahkan pada pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur,
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Dan untuk mencapai visi tersebut telah ditetapkan misi
pembangunan 2011-2015. Misi tersebut adalah :
1. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan kehidupan
masyarakat yang kondusif, dinamis dan harmonis.
2. Meningkatkan kualitas SDM yang handal untuk mendorong daya saing daerah.
3. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good
Governance).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
RPJMD Kota Mataram Tahun 2010-2015 memuat 3 program unggulan sebagai
bahasa implementasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan,
yang terkelompokkan dalam 4 sorotan aspek dengan rencana program-program
prioritas yang diindikasikan sebagai solusi dalam rangka pencapaian tujuan melalui
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Tiga program yang diunggulkan dalam periode
5 tahun mendatang terdiri dari:
1. Peningkatan kualitas SDM dalam rangka peningkatan daya saing daerah;
2. Pemberdayaan ekonomi berbasis potensi ekonomi lokal ; serta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 30 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
3. Peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian
peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
B. RENCANA STRATEGIS
Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada
keluaran yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan
potensi peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Dalam menyusun rencana
strategik harus memperhatikan lingkungan baik internal maupun eksternal. Rencana
strategik mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, strategik, kebijakan, program dan
kegiatan termasuk ukuran keluaran yang dinyatakan dalam indikator capaian.
a. VISI
Pembangunan koperasi, industri dan perdagangan di Kota Mataram ditujukan
untuk mewujudkan koperasi dan UKM yang mandiri, sektor industri dan perdagangan
yang maju, handal dan berdaya saing kompetitif serta berperan sebagai tulang
punggung perekonomian kota yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Dengan
demikian diharapkan mampu menopang perekonomian yang mandiri, memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat serta dapat meningkatkan kesempatan berusaha,
membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan.
Berdasarkan hal tersebut diatas dan sejalan Visi Kota Mataram yang
menginginkan terwujudnya Kota Mataram yang maju, religius dan Berbudaya maka
pembangunan koperasi, industri dan perdagangan di Kota Mataram ditetapkan dengan
Visi yaitu :
“Terwujudnya Peningkatan Sektor Koperasi, Perindustrian, Perdagangan yang
maju dan Mandiri”.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 31 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
b. MISI
Berdasarkan Visi yang telah ditetapkan diatas, maka dirumuskan Misi Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sebagai berikut :
1) Penciptaan wira usaha baru yang tangguh dan berkualitas;
2) Meningkatkan koperasi yang berkekuatan hukum dan data koperasi yang
akurat;
3) Meningkatkan peran koperasi dan UKM dalam rangka pengembangan sistem
ekonomi kerakyatan
4) Meningkatkan kegiatan industri yang berdaya saing kuat, berwawasan
lingkungan dengan menitikberatkan pada ekonomi kerakyatan sebagai
penggerak ekonomi daerah;
5) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem distribusi barang dan jasa, tertib
niaga dan kepastian berusaha serta meningkatkan dan mengembangkan
perdagangan;
6) Meningkatkan perlindungan konsumen dan tertib ukur guna menciptakan iklim
perdagangan yang sehat dan jujur.
c. TUJUAN
Sebagai penjabaran dari misi yang telah ditetapkan diatas, maka dirumuskan
tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan jumlah unit/kelompok usaha KUMKM dan sentra IKM yang kuat
dan mandiri.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta sektor KUMKM dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal.
c. Meningkatkan Perlindungan konsumen dan tertib ukur guna menciptakan iklim
perdagangan yang jujur.
d. Meningkatkan kelancaran ketersediaan dan efisiensi distribusi berbagai
kebutuhan masyarakat.
d. SASARAN
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas, maka Dinas Koperindag
menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan
selama periode Renstra. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat tolak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 32 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2011-2015 adalah sebagai
berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1 : Meningkatkan jumlah unit/kelompok usaha KUMKM dan sentra
IKM yang kuat dan mandiri.
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas
pengembangan usaha
1) Jumlah ijin usaha yang diterbitkan : a. SIUP b. TDP c. TDG d. IUI e. TDI
2) Jumlah Wira Usaha Baru 3) Rasio Koperasi Aktif 4) Persentase UMKM 5) Jumlah BMT/LKM yang terbentuk
Tujuan 2 : Meningkatkan kemampuan dan peran serta sektor KUMKM dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal
Sasaran Strategis :
Meningkatkan efektifitas
pengembangan potensi unggulan
daerah yang berbasis sumber daya
lokal
1) Persentase KUMKM yang mendapat
bantuan/difasilitasi
2) Rasio SDM KUMKM yang dilatih
3) Cakupan klaster unggulan daerah
Tujuan 3 : Meningkatkan perlindungan konsumen dan tertib ukur guna
menciptakan iklim perdagangan
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas
perlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan
1) Jumlah UTTP yang di Tera
2) Rasio produk yang diawasi
3) SPBU yang ditera
4) Penyelesaian sengketa konsumen
Tujuan 4 : Meningkatkan kelancaran ketersediaan dan efisiensi distribusi
berbagai kebutuhan masyarakat
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas penerimaan
PAD dan kenyamanan proses jual
beli di pasar
1) Kapasitas pasar
2) Penerimaan PAD pasar
3) Jumlah sarana dan prasarana yang ada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 33 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
e. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan juga telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran
keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan
IKU telah mengacu pada Resntras Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan serta RPJMD tahun 2011-2015. Indikator Kinerja Utama ditetapkan
dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2011-2015.
Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan yang akan digunakan untuk periode waktu 2011-2015 sesuai
periode Renstra adalah sebagai berikut :
TABEL 2.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MATARAM
SASARAN STRATEGIS I
Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha
INDIKATOR KINERJA UTAMA CARA PERHITUNGAN IKU SATUAN
- Rasio ijin usaha yang diterbitkan SIUP TDP TDG IUI TDI
Jumlah ijin usaha yg diterbitkan dibagi total ijin usaha yg telah diterbitkan selama ini
%
- Rasio Wira Usaha Baru - Jumlah WUB dibagi jumlah penduduk usia produktif
%
- Rasio Koperasi aktif - Jumlah Koperasi aktif dibagi jumlah seluruh koperasi
%
- Persentase UMKM
- Jumlah UMKM dibagi jumlah usaha seluruhnya
%
- Jumlah BMT/LKM yang terbentuk
- Cukup jelas
SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatnya efektifitas pengembangan potensi unggulan daerah yang berbasis sumber daya lokal
- persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
- Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan dibagi jumlah seluruh KUMKM
%
- Rasio SDM KUMKM yang dilatih - SDM KUMKM yang dilatih dibagi jumlah SDM KUMKM seluruhnya
%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 34 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
- Cakupan klaster Unggulan daerah - Jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah dibagi jumlah usaha seluruhnya
%
SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya efektifitas perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
- Jumlah UTTP yang di tera - Cukup jelas
UTTP
- Rasio produk yang diawasi - Jumlah produk yang diawasi dibagi produk yang wajib diawasi
%
- SPBU yang di Tera - Cukup jelas
SPBU
- Penyelesaian sengketa konsumen
- Jumlah kasus yang terselesaikan dibagi jumlah kasus yang diterima
%
SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya efektifitas penerimaan PAD dan kenyamanan proses jual beli di pasar
- Kapasitas pasar
- Pedagang yang di tampung di
bandingkan daya tampung Ideal atau
tidak
- Penerimaan PAD pasar
- Realisasi dibagi target PAD
%
- Jumlah sarana dan prasarana yang ada - Jumlah sarana dan prasarana yang ada pada setiap pasar
unit
C. PENETAPAN KINERJA
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk : (1)
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4)
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai
dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan telah membuat penetapan
kinerja tahun 2015 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang
ada. Penetapan kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan tahun 2015
disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 35 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Penetapan Kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 PENETAPAN KINERJA
DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MATARAM TAHUN 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha
Rasio ijin usaha yang diterbitkan Jumlah Ijin Usaha yang diterbitkan
dibagi total ijin usaha yang telah diterbitkan selama ini
a. SIUP 0 %
b. IUI 0 %
c. TDI 0 %
d. TDP 0 %
e. TDG 0 %
Rasio WUB Jumlah WUB dibagi Jumlah Penduduk
Usia Produktif
0,66 %
Rasio Koperasi Aktif Jumlah Koperasi Aktif dibagi Jumlah
Seluruh Koperasi
63,74 %
Persentase UMKM Jumlah UMKM dibagi jumlah usaha
seluruhnya
18,56 %
Jumlah BMT/LKM yang terbentuk Cukup jelas
13 BMT
Meningkatnya efektivitas pengemb. potensi unggulan daerah berbasis sumber daya local
1. Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan
dibagi jumlah seluruh KUMKM
2,15 %
2. Rasio SDM KUMKM yang dilatih SDM KUMKM yang dilatih dibagi
jumlah SDM KUMKM seluruhnya
12,42 %
3. Cakupan Klaster Unggulan Daerah Jumlah usaha dalam klaster unggulan
daerah dibagi jumlah usaha seluruhnya 13,34 %
Meningkatnya efektivitas perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
1. Jumlah UTTP yang ditera Cukup Jelas
10.500
2. Rasio Produk yang diawasi Jumlah produk yang diawasi dibagi
produk yang wajib diawasi 26,97 %
3. SPBU yang ditera Cukup jelas 12
4. Penyelesaian Sengketa Konsumen
Jumlah kasus yang terselesaikan dibagi jumlah kasus yang diterima
85 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 36 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya efektivitas penerimaan PAD dan kenyamanan proses jual beli di pasar
1. Kapasitas Pasar Pedagang yang di tampung di
bandingkan daya tampung
a. Pasar Mandalika 100% b. Pasar Cakranegara 100%
c. Pasar Kr. Lelede 100% d. Pasar Sindu 100% e. Pasar Sayang-Sayang 100% f. Pasar Karang Seraya 100% g. Pasar Selagalas 100% h. Pasar Paglima 100% i. Pasar Abian Tubuh 100% j. Pasar Karang Sukun 100% k. Pasar Pagesangan 100% l. Pasar Pagutan 100% m. Pasar Perumnas 100% n. Pasar Dasan Agung 100% o. Pasar Rembiga 100% p. Pasar Cemara 100% q. Pasar Karang Medain 100% r. Pasar Kebon Roek 100% s. Pasar Ampenan/ACC 100% 2. Penerimaan PAD Pasar
Realisasi dibagi target PAD
100 % 3. Jumlah Sarana dan Prasarana yang ada
Jumlah sarana dan prasarana yang ada pada setiap pasar
1. Kantor Pengelola - 2. Area Parkir - 3. TPS/Kontainer Sampah 3 buah 4. Air Bersih/PAM 1 paket 5. Sanitasi/Drainase 2 pasar 6. Tempat Ibadah 1 pasar 7. Toilet Umum/MCK - 8. Pos Keamanan - 9. Tempat Pengelola Limbah/IPAL/Sampah - 10. Hidran/Fasilitasi Pemadam Kebakaran - 11. Penteraan - 12. Sarana Komunikasi - 13. Area Bangunan Muat Ruang -
13 sarana dan prasarana, yang harus dimiliki oleh sebuah pasar adalah sebagai
berikut :
1 : Kantor Pengelola 8 : Pos Keamanan 2 : Area Parkir 9 : Tempat Pengelolaan Limbah 3 : TPS / Kontainer 10 : Hidran / Fasilitas Pemadam Kebakaran 4 : Air Bersih / PAM 11 : Penteraan 5 : Sanitasi / Drainase 12 : Sarana Komunikasi 6 : Tempat Ibadah 13 : Area Bangunan Muat Ruang 7 : Toilet Umum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 37 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
B AB III
AKUNTABILITAS KINERJA
B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian
dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan
dalam penetapan kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram Tahun 2015 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015 berdasarkan hasil
pengukurannya dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
TABEL 3.1 PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota : Kota Mataram Nama SKPD : Dinas Koperindag
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha
Rasio ijin usaha yang diterbitkan Jumlah Ijin Usaha yang diterbitkan dibagi
total ijin usaha yang telah diterbitkan selama ini
f. SIUP 0% 0% 0%
g. IUI 0% 0% 0%
h. TDI 0% 0% 0%
i. TDP 0% 0% 0%
j. TDG 0% 0% 0%
Rasio WUB Jumlah WUB dibagi Jumlah Penduduk Usia
Produktif
0,66%
1,64%
248,48%
Rasio Koperasi Aktif Jumlah Koperasi Aktif dibagi Jumlah
Seluruh Koperasi
63,74%
65,27%
102,40%
Persentase UMKM Jumlah UMKM dibagi jumlah usaha
seluruhnya
18,56% 45.56% 245.47%
Jumlah BMT/LKM yang terbentuk Cukup jelas
13 BMT 0 0%
Meningkatnya efektivitas pengemb. potensi unggulan daerah berbasis sumber daya local
4. Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan
dibagi jumlah seluruh KUMKM
2,15 %
1.32%
61.40%
5. Rasio SDM KUMKM yang dilatih SDM KUMKM yang dilatih dibagi jumlah
SDM KUMKM seluruhnya 12,42% 10.36%
83.41%
6. Cakupan Klaster Unggulan Daerah Jumlah usaha dalam klaster unggulan
daerah dibagi jumlah usaha seluruhnya
13,34 %
11.95% 89.58%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 38 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya efektivitas perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
5. Jumlah UTTP yang ditera Cukup Jelas
10500 8029 76,47%
6. Rasio Produk yang diawasi Jumlah produk yang diawasi dibagi
produk yang wajib diawasi 26,97 % 100% 370.78%
7. SPBU yang ditera Cukup jelas 12 13 108,33%
8. Penyelesaian Sengketa Konsumen
Jumlah kasus yang terselesaikan dibagi jumlah kasus yang diterima
85 % 100% 117,65%
Meningkatnya efektivitas penerimaan PAD dan kenyamanan proses jual beli di pasar
2. Kapasitas Pasar Pedagang yang di tampung di
bandingkan daya tampung
t. Pasar Mandalika 100% 156,11% 156,11% u. Pasar Cakranegara 100% 37,91% 37,91% v. Pasar Kr. Lelede 100% 235,96% 235,96% w. Pasar Sindu 100% 199,48% 199,48%
x. Pasar Sayang-Sayang 100% 250,22% 250,22% y. Pasar Karang Seraya 100% 146,85% 146,85% z. Pasar Selagalas 100% 26,00% 26,00% aa. Pasar Paglima 100% 45,45% 45,45% bb. Pasar Abian Tubuh 100% 94,63% 94,63% cc. Pasar Karang Sukun 100% 219,23% 219,23% dd. Pasar Pagesangan 100% 46,15% 46,15% ee. Pasar Pagutan 100% 130,26% 130,26% ff. Pasar Perumnas 100% 153,78% 153,78% gg. Pasar Dasan Agung 100% 117,55% 117,55% hh. Pasar Rembiga 100% 71,43% 71,43% ii. Pasar Cemara 100% 54,95% 54,95% jj. Pasar Karang Medain 100% 81,82% 81,82% kk. Pasar Kebon Roek 100% 80,08% 80,08% ll. Pasar Ampenan/ACC 100% 159,92% 159,92% 4. Penerimaan PAD Pasar
Realisasi dibagi target PAD 100%
5. Jumlah Sarana dan Prasarana yang ada Jumlah sarana dan prasarana yang ada
pada setiap pasar
14. Kantor Pengelola - - - 15. Area Parkir - - - 16. TPS/Kontainer Sampah 3 buah 3 buah 100%
17. Air Bersih/PAM 1 paket 1 paket 100% 18. Sanitasi/Drainase 2 pasar 1 pasar 50% 19. Tempat Ibadah 1 pasar 0 0% 20. Toilet Umum/MCK - 21. Pos Keamanan - - - 22. Tempat Pengelola Limbah/IPAL/Sampah - - - 23. Hidran/Fasilitasi Pemadam Kebakaran - 24. Penteraan - - - 25. Sarana Komunikasi - - - 26. Area Bangunan Muat Ruang - - -
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisa pencapaian kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan tahun
anggaran 2011 s/d 2015 dilakukan berdasarkan perhitungan dari pengukuran
capaian kinerja. Hasil pengukuran ini dievaluasi dan dianalisa terhadap pencapaian
setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang
kegiatan tersebut. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi,
kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian misi, untuk dapat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 39 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
dinilai dan dipelajari guna dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan
program dan kegiatan pada tahun berikutnya.
Evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan dalam
upaya mencapai sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam tahun 2011 s/d
2015 dengan menggunakan ukuran capaian kinerja sebagai berikut :
1. Sangat memuaskan : 85% - 100%
2. Memuaskan : 70% - 84%
3. Kurang memuaskan : 55% - 69%
4. Tidak memuaskan : 54% kebawah.
SASARAN STRATEGIS I
MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN USAHA
1. Rasio izin usaha yang diterbitkan
Tabel 3.2 Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Yang Diterbitkan
Periode Tahun 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Rasio ijin usaha yang diterbitkan Jumlah Ijin Usaha yang diterbitkan dibagi total ijin usaha yang telah diterbitkan selama ini
a. SIUP 19,94%
17,49%
87,71 %
23.24%
21.91%
94.27%
11,56%
13.32%
115.22%
31,94%
3,09%
9,67 % 0% 0% 0%
b. IUI 0.18%
0.03%
16,67%
0.33%
0.08%
24.24%
0,35%
0.03%
7.89%
0,38%
0.05%
13,16%
0% 0% 0%
c. TDI 1.29%
1.29%
100%
1.93%
1.37%
70.98%
2,20%
1.72%
78.18%
2,15%
0.76%
35.35%
0% 0% 0%
d. TDP 10.65%
10.65%
100%
17.75%
14.68%
82.70%
17,58%
13.80%
78.50%
25,27%
54,53%
215,79%
0% 0% 0%
e. TDG 0.16%
0.16%
100%
0.24%
0.14%
58.30%
0,22%
0.33%
137.5%
0,21% 0% 0% 0% 0% 0%
Izin usaha yang diterbitkan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
ada 5 (lima) jenis, yaitu:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
c. Tanda Daftar Gudang(TDG)
d. Izin Usaha Industri (IUI)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 40 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
e. Tanda Daftar Industri (TDI)
Dalam rangka mengevaluasi kelima ijin yang dimaksud masing-
masing dengan perhitungannya diuraikan dibawah, dimana masing-masing
pengukuran Rasio penerbitan izin usaha dengan menggunakan rumus Jumlah
izin yang diterbitkan pada tahun yang bersangkutan / Total TDP x 100%. Total
jumlah perusahaan yang mendaftar ditandai dengan jumlah TDP yang terbitkan.
Untuk menjelaskan table diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Pada tahun 2011 target penerbitan SIUP sejumlah 2800 izin atau
19,94% dari total TDP sebesar 14044, namun pada realisasinya SIUP yang
diterbitkan adalah sebanyak 1582 izin atau 11.26%, sehingga persentase
realisasi yang diperoleh untuk penerbitan SIUP pada tahun 2011 adalah
sebesar 87,7% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Pada tahun 2012 target penerbitan SIUP sejumlah 2112 izin atau
23.24% dari total TDP sebesar 9084, namun pada realisasinya SIUP yang
diterbitkan adalah sebanyak 1991 izin atau 21.91%, sehingga persentase
realisasi yang diperoleh untuk penerbitan SIUP pada tahun 2012 adalah
sebesar 94,27 % dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Pada tahun 2013 target penerbitan SIUP sejumlah 2535 izin atau
25.56% dari total TDP sebesar 9915, sedangkan Realisasi penerbitan SIUP
sebanyak 1321 izin atau 13.32%, sehingga persentase realisasi penerbitan
SIUP adalah sebesar 52.11% dari target yang ditetapkan, yang artinya
berkinerja tidak memuaskan .
Penerbitan SIUP untuk tahun 2014 hanya dihitung kuartal pertama
saja disebabkan oleh pengalihan untuk semua ijin ke Badan Penanaman
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 41 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
modal dan Pelayanan Perijinan terpadu.Target penerbitan SIUP pada tahun
2014 sebanyak 3.341 izin atau 31,94% dari TDP (10462 ijin) . Realisasi
penerbitan SIUP sampai dengan kuartal I tahun 2014 sebanyak 323 izin atau
3,09% dari TDP ( 10462 ijin), bila dibandingkan antara realisasi dengan
target maka pencapaian kinerja untuk kuartal pertama SIUP sebesar 9,67% .
Sementara mulai kuartal II sampai dengan tahun 2015 tidak ada perhitungan
IKU SIUP disebabkan kewanangan penerbitan SIUP berada di BPMP2T.
Dari uraian diatas pencapaian rata-rata untuk empat tahun sebesar
83,52% yang artinya berkinerja rata-rata memuaskan, tapi pencapaian
secara tahunan berkinerja tidak memuaskan pada tahun 2013 disebabkan
oleh faktor penetapan target yang terlalu besar dimana pengurusan ijin
ditentukan oleh pengururusan ijin baru maupun ijin perpanjangan yang
masa berlaku ijin usaha berlaku lima tahun juga dipengaruhi oleh
pengurusan ijin baru yang sangat kecil sehingga mempengaruhi besar
kecilnya realisasi pengurusan ijin.
b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Target penerbitan TDP pada tahun 2011 sebanyak 1450 izin atau
10,32% jika dibandingkan total TDP (14044) dengan realisasi sebanyak 1450
izin atau 10,32%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh sebanyak
100% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Target penerbitan TDP pada tahun 2012 sebanyak 1.740 izin atau
17.75% jika dibandingkan total TDP (9084) dengan realisasi sebanyak 1.439
izin atau 14.68%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh sebanyak
82,70 % dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja memuaskan.
Target penerbitan TDP pada tahun 2013 sebanyak 2088 izin atau
21.05% jika dibandingkan total TDP (9915) dengan realisasi sebanyak 1369
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 42 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
izin atau 13.80%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh sebanyak
65.56% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja kurang
memuaskan.
Penerbitan TDP untuk tahun 2014 hanya dihitung kuartal pertama
saja disebabkan oleh pengalihan untuk semua ijin ke Badan Penanaman
modal dan Pelayanan Perijinan terpadu. Target penerbitan TDP pada tahun
2014 sebanyak 2.506 atau 23,95% dari TDP ( 10462 ijin). Realisasi
penerbitan TDP tahun 2014 sebanyak 547 izin atau 5,23% dari TDP (10462
ijin ), bila dibandingkan antara realisasi dan target maka pencapaian kinerja
penerbitan TDP adalah sebesar 21,83 % dari target yang ditetapkan.
Sementara mulai kuartal II tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 tidak ada
perhitungan IKU TDP disebabkan kewanangan penerbitan TDP berada di
BPMP2T.
Dari uraian capaian kinerja empat tahun secara rata-rata mencapai
87,07% artinya berkinerja sangat memuaskan , tapi bila di liahat capaian
kinerja pada tahun 2013 hanya mencapai 65% berarti berkinerja kurang
memuaskan disebabkan oleh factor penetapan target yang terlalu besar
dimana pengurusan TDP ditentukan oleh pengururusan ijin baru maupun
perpanjangan TDP yang masa berlakunya lima tahun juga dipengaruhi oleh
pengurusan ijin baru yang sangat kecil sehingga mempengaruhi besar
kecilnya realisasi pengurusan TDP.
Sementara pada triwulan pertama tahun 2014 berkinerja sangat
memuaskan karena mencapai 21,83%.
c. Tanda Daftar Gudang (TDG)
Target penerbitan TDG pada tahun 2010 adalah sebanyak 22 izin atau
0.21% jika dibandingkan total TDP (12165) dengan realisasi sebanyak 22
izin atau 0.21%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh adalah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 43 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
sebanyak 100% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Target penerbitan TDG pada tahun 2011 adalah sebanyak 22 izin atau
0.16% jika dibandingkan total TDP (14044) dengan realisasi sebanyak 22
izin atau 0.16%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh adalah
sebanyak 100% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Target penerbitan TDG pada tahun 2012 adalah sebanyak 22 izin atau
0.24% jika dibandingkan total TDP (9084) dengan realisasi sebanyak 13 izin
atau 0.14%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh adalah sebanyak
58.33% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja kurang
memuaskan.
Target penerbitan TDG pada tahun 2013 adalah sebanyak 22 izin atau
0.22% jika dibandingkan total TDP (9915) dengan realisasi sebanyak 33 izin
atau 0.33%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh adalah sebanyak
150% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Penerbitan TDG untuk tahun 2014 hanya dihitung kuartal pertama
saja disebabkan oleh pengalihan untuk semua ijin ke Badan Penanaman
modal dan Pelayanan Perijinan terpadu. Target penerbitan TDG pada tahun
2014 sebanyak 22 izin atau 0,21% dari TDP (10462 ijin) . Realisasi
penerbitan TDG pada tahun 2014 sebanyak 0 izin sehingga persentase
realisasi penerbitan TDG tahun 2014 adalah sebesar 0 % dari target yang
ditetapkan, capaian kinerjanya adalah 0 %.
Dari uraian diatas rata-rata pencapaian kinerja empat tahun
mencapai 102,08% yang artinya berkinerja sangat memuaskan, tapi bila
dilihat kinerja tahunan terjadi kinerja yang tgidak memuaska terjadi pada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 44 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
tahun 2012 dan tahun 2014, disebabkan karena pertumbuhan gudang tidak
seperti pertumbuhan penerbitan izin perdagangan (SIUP) yang selalu
menunjukan trend positif seiring semakin tumbuhnya perekonomian di Kota
Mataram. Ketersediaan lahan juga menjadi kendala untuk mendirikan
gudang.
d. Izin Usaha Industri (IUI)
Target penerbitan IUI pada tahun 2010 adalah sebanyak 17 izin atau
0.14% dari total TDP (12165) dan yang terealisasi sebesar 17 izin atau
0.14%, sehingga persentase yang diperoleh hanya sebesar 100% dari target
yang tetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Target penerbitan IUI pada tahun 2011 adalah sebanyak 25 izin atau
0.18% dari total TDP (14044) dan yang terealisasi sebesar 4 izin atau 0.03%,
sehingga persentase yang diperoleh hanya sebesar 16,67 % dari target yang
tetapkan, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Target penerbitan IUI pada tahun 2012 adalah sebanyak 30 izin atau
0.33% dari total TDP (9084) dan yang terealisasi sebesar 8 izin atau 0.08%,
sehingga persentase yang diperoleh hanya sebesar 24.24% dari target yang
tetapkan, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Target penerbitan IUI pada tahun 2013 adalah sebanyak 35 izin atau
0.35% dari total TDP (9915) dan yang terealisasi sebesar 3 izin atau 0.03%,
sehingga persentase yang diperoleh hanya sebesar 8,57% dari target yang
tetapkan, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Target penerbitan IUI pada tahun 2014 adalah sebanyak 40 izin atau
0.38% dari total TDP (10.462) dan yang terealisasi sebesar 5 izin atau 0.05%,
bila dibandingkan antara realisasi dengan target untuk penerbitan IUI,
capaian yang diperoleh sebesar 13,16% , ini disebabkan oleh pengalihan
pengurusan ijin ke BPMP2T.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 45 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Untuk pengukuran kinerja untuk empat tahun (tahun 2010-2013)
capaiannya hanya 25,17 %,artinya secara rata-rata berkinerja tidak
memuaskan disebabkan oleh kondisi bahwa di Kota Mataram kebanyakan
usaha industri berskala mikro dan kecil dengan permodalan dibawah 200
juta, tidak begitu banyak usaha industri yang berskala menengah dan besar
sehingga tidak begitu banyak IUI yang diterbitkan, penetapan target yang
terlalu besar dan bisa juga kecilnya IUI yang diterbitkan karena kondisi Kota
Mataram yang masih belum bisa memberikan daya tarik lebih bagi para
investor yang ingin bergerak di sector industri Seperti ketersediaan lahan,
infrastruktur jalan, jauhnya dari ketersedian bahan baku atau tenaga kerja
yang murah.
e. Izin Usaha Industri (IUI)
Target penerbitan TDI pada tahun 2010 sebanyak 124 izin atau
1.02% dari total TDP (12165) dengan realisasi sebanyak 89 izin 0.73%,
sehingga persentase yang diperoleh sebesar 71,57% dari target ditetapkan
yang artinya berkinerja memuaskan.
Target penerbitan TDI pada tahun 2011 sebanyak 150 izin atau
1.07% dari total TDP (12165) dengan realisasi sebanyak 147 izin atau
1.05%, sehingga persentase pencapaian kinerja yang diperoleh sebesar
98.13% dari target ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Target penerbitan TDI pada tahun 2012 sebanyak 175 izin atau
1.93% dari total TDP (9084) dengan realisasi sebanyak 135 izin atau 1.37 %,
sehingga persentase capaian kinerja yang diperoleh sebesar 70.98% dari
target ditetapkan, yang artinya berkinerja memuaskan.
Target penerbitan TDI pada tahun 2013 sebanyak 200 izin atau
2.01% dari total TDP (9915) dengan realisasi sebanyak 171 izin atau 1,72%,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 46 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
sehingga persentase capaian kinerja yang diperoleh sebesar 85,5% dari
target ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Target penerbitan TDI pada tahun 2014 sebanyak 225 izin atau
2.15% dari total TDP (10.462) dengan realisasi sebanyak 80 izin atau 0.76%,
sehingga persentase yang diperoleh sebesar 35.35% dari target ditetapkan.
Rendahnya capaian target dikarenakan penerbitan TDI di atas adalah data
selama kuartal pertama, sedangkan kuartal selanjutnya kewenangan
penerbitan TDI ada pada BPMP2T.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama empat tahun
mencapai 81,55% artinya berkinerja memuaskan, capaian tahunan terjadi
penurunan pada tahun 2010 hanya mencapai 71,57% dan pada tahun 2012
hanya mencapai 70,98%( memuaskan) disebabkan oleh kurangbya
sosialisasi terkait dengan pentingnya perijinan industri, sementara tahun –
tahun yang lain berkinerja sangat memuaskan karena capaianya diatas 85%
2. Rasio Wira Usaha Baru
Tabel 3.3 Evaluasi Perkembangan Wira Usaha Baru
Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
% Targe
t Realis
asi %
Target
Realisasi
% Targe
t Realis
asi %
Target
Realisasi
%
Rasio WUB Jumlah WUB dibagi Jumlah Penduduk Usia Produktif
0.65%
0,84%
129,2
3%
0.64%
0.86%
134.3
8%
0,95%
0.27%
28.42
%
0,63%
0,72%
114,2
9%
0.66
%
1.64
%
248.4
8%
Untuk mengetahui rasio WUB yang terbentuk, pengukuran IKU
menggunakan rumus: Jumlah WUB thn tsb/jumlah penduduk usia produktif
bekerja thn tersebut x 100%.
Pada tahun 2011 target wira usaha baru sebesar 1840 WUB atau
0,65% dari usia produktif (281078 orang) sementara realisasinya 2355 WUB
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 47 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
atau 0,84%, maka capaian kinerja pada tahun 2011 adalah sebesar 129,23%,
yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2012 target wira usaha baru sebesar 1840 WUB atau
0,64% dari usia produktif ( 285431 orang ) sementara realisasinya 2453 WUB
atau 0,86 %, maka capaian kinerja pada tahun 2012 adalah sebesar 134,38%,
yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target WUB sebesar 2760 WUB atau 0,95% dari usia
produktif (289878 orang) sementara realisasinya 778 WUB atau 0,27%, maka
capaian kinerja pada tahun 2013 adalah sebesar 28,42%, yang artinya
berkinerja tidak memuaskan.
Pada tahun 2014 target WUB sebanyak 1840 WUB atau 0.63% jika
dibandingkan dengan penduduk usia produktif pada tahun 2013 yaitu 289878
orang. Namun relisasinya mencapai 2082 Wira Usaha Baru atau 0.72% dari
penduduk usia produktif tahun 2013. Sehingga realisasi terbentuknya WUB
dibanding targetnya adalah sebesar 114,29% WUB yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Pada tahun 2015 target WUB sebanyak 1925 atau 0.66% jika
dibandingkan dengan penduduk usia produktif pada tahun 2014 yaitu 289878
orang. Namun realisasinya mencapai 4767 Wira Usaha Baru atau 1.64% dari
penduduk usia produktif tahun 2014. Sehingga realisasi terbentuknya WUB
dibanding targetnya adalah sebesar 248.48% yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Bila dilihat uraian diatas maka capaian kinerja rata-rata selama lima
tahun mencapai 130.96% yang artinya berkinerja sangat memuaskan namun
bila dilihat secara tahunan, pada tahun 2013 berkinerja tidak memuaskan
disebabkan oleh faktor dimana pencapaian target lima tahun pertama yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 48 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
ditetapkan oleh pemerintahan propinsi NTB sudah melebihi target sehingga
pada tahun terakhir ( tahun 2015 ) tidak terlalu mengejar target tahunan.
3. Rasio Koperasi Aktif
Tabel 3.4 Evaluasi Perkembangan Koperasi Aktif
Periode Tahun 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
% Targe
t Realis
asi %
Target
Realisasi
% Targe
t Realis
asi %
Target
Realisasi
%
Rasio Koperasi Aktif
Jumlah Koperasi Aktif dibagi Jumlah Seluruh Koperasi
60.42
%
60.42
%
100%
61,84
%
54.87
%
88,72%
62,07
%
58,67
%
94,52
%
63.13
%
59.76
%
94.66%
63.76
%
64.77
%
101.58%
Untuk menjelaskan tabel diatas dapat diuraikan bahwa penentuan
target dengan membandingkan target koperasi aktif yang bisa bertambah pada
setiap tahun dibagi total koperasi x 100% dengan target Renstra penambahan
koperasi aktif pada tahun 2011 sejumlah 25 koperasi (total 345 koperasi), pada
tahun 2012 sejumlah 10 koperasi (total 355 koperasi), pada tahun 2013
sejumlah 10 koperasi (total 365 koperasi), pada tahun 2014 sejumlah 10
koperasi ( total 375 koperasi ) dan pada tahun 2015 sejumlah 5 koperasi (total
380 koperasi) sementara perhitungan pada table realisasi dengan cara
Pengukurannya adalah rasio jumlah koperasi aktif terhadap jumlah seluruh
koperasi x 100%.
Pada tahun 2011 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 571
koperasi sementara yang aktif ditargetkan sebanyak 345 koperasi . Ratio
koperasi aktif terhadap total koperasi yang ada sebesar 60,42%, demikian pula
pada realisasinya sama dengan yang ditargetkan sebanyak 345 koperasi
(60,42%), sehingga kinerjanya mencapai 100%, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 49 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Pada tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 574
koperasi sementara yang aktif ditargetkan sebanyak 355 koperasi . Ratio
koperasi aktif terhadap total koperasi yang ada sebesar 61,84%, sementara
realisasinya sebanyak 315 koperasi (54,87%), sehingga kinerjanya mencapai
88,72%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 588
koperasi, koperasi aktif ditargetkan sebanyak 365 koperasi (62,07%) .
sementara realisasinya sebanyak 345 koperasi dari total koperasi 588 koperasi
(58,67%), sehingga kinerjanya mencapai 94,52%, yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Pada tahun 2014 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 594
koperasi, koperasi aktif ditargetkan sebanyak 375 koperasi (63,13%) .
sementara realisasinya sebanyak 355 koperasi (59,76%), sehingga kinerjanya
mencapai 94,66%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2015 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 596
koperasi, koperasi aktif ditargetkan sebanyak 380 koperasi (63,76%) .
sementara realisasinya sebanyak 386 koperasi (64.77%), sehingga kinerjanya
mencapai 101.58%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan berkinerja sangat memuaskan
karena rata-rata capaian kinerja selama lima tahun mencapai diatas 95,90%.
4. Persentase UMKM
Tabel 3.5 Evaluasi Perkembangan UMKM Periode Tahun 2010 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target Realisa
si % Target
Realisasi
% Target Realisas
i % Target
Realisasi
% Target Realisas
i %
Persentase UMKM Jumlah
UMKM dibagi jumlah usaha seluruhnya
16,77%
16,77%
100%
27,52%
27%
98,12%
25,21%
7,85%
31,12%
23,90 %
19,90 %
83,28%
18.56%
45.56%
245.47%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 50 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Pada poin ini rumus yang digunakan adalah dengan
membandingkan target UMKM maupun realisasi UMKM tehadap jumlah usaha
seluruhnya ( total TDP) pada tahun yang bersangkutan.
Untuk menjelaskan table diatas dapat diuraikan bahwa pada kolom target
dengan membandingkan target yang ingin dicapai dibandingkan dengan jumlah
usaha seluruhnya (TDP) x100% dan untuk table realisasi dengan
membandingkan antara realisasi dengan TDP tahun yang bersangkutan,
sementara capaian kinerja dengan membandingkan antara realisasi dengan
target.
Pada tahun 2011 target terbentuknya UMKM sebanyak 2355 UMKM
dari total TDP sebanyak 14044 usaha ( 16,77%), realisasi terciptanya UMKM
sebanyak 2355 UMKM dari total TDP sebanyak 14044 usaha ( 16,77 %). Jadi
capaian kinerjanya 100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2012 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500 UMKM
dari total TDP sebanyak 9084 usaha ( 27,52%), realisasi terciptanya UMKM
sebanyak 2453 UMKM dari total TDP sebanyak 9084 usaha ( 27 %). Jadi
capaian kinerjanya 98,12%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500 UMKM
dari total TDP sebanyak 9915 usaha ( 25,21%), realisasi terciptanya UMKM
sebanyak 778 UMKM dari total TDP sebanyak 9915 usaha ( 7,85 %). Jadi
capaian kinerjanya 31,12%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Pada tahun 2014 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500 UMKM
dari total TDP sebanyak 10462 usaha ( 23,90%), realisasi terciptanya UMKM
sebanyak 2082 UMKM dari total TDP sebanyak 10462 usaha ( 19,90 %). Jadi
capaian kinerjanya 83,28%, yang artinya berkinerja memuaskan.
Pada tahun 2015 target terbentuknya UMKM sebanyak 1942 UMKM
dari total TDP sebanyak 10462 usaha (18.56%), realisasi terciptanya UMKM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 51 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
sebanyak 4767 UMKM dari total TDP sebanyak 10462 usaha (45.56%). Jadi
capaian kinerjanya 245,47%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian kinerja lima tahun tersebut dapat disimpulkan bahwa
rata – rata kinerja mencapai 111,60% berarti berkinerja sangat memuaskan,
tapi kalau dilihat secara tahunan hanya pada tahun 2013 berkinerja tidak
memuaskan disebabkan oleh faktor dimana pencapaian target lima tahun
pertama yang ditetapkan oleh pemerintahan propinsi NTB sudah melebihi
target sehingga pada tahun terakhir ( tahun 2015 ) tidak terlalu mengejar target
tahunan.
5. Jumlah BMT/LKM Yang Terbentuk
Tabel 3.6
Evaluasi Kinerja Jumlah BMT/LKM Yang Terbentuk Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Targe
t Realisasi
% Targe
t Realisasi
%
Jumlah BMT/LKM yang terbentuk Cukup
jelas
0
0
0
6
BMT
6
BMT
100
%
10
BMT
2
BMT
20%
13
BMT
4
BMT
15.
38
%
13 0 0%
Pada tahun 2010 dan tahun 2011 belum ada terlihat angka target
maupun realisasi yang disebabkan oleh pembentukan BMT/LKM dimulai pada
tahun 2012.
Tampilan tabel diatas dapat diuraikan bahwa pada kolom target diisi dengan
target pada tahun bersangkutan seperti yang termuat didalam Renstra dinas
semetara realisasi adalah realisasi terbentuknya BMT/LKM pada setiap tahun .
Ratio dari realisasi terhadap target adalah capaian kinerja tahunan. Dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 52 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Pada tahun 2012 target terbentuknya BMT/LKM sebanyak 6 BMT
dan realisasi terbentuknya BMT/LKM sebanyak 6 BMT. Jadi capaian kinerjanya
100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target terbentuknya UMKM sebanyak 10 BMT
sedangkan realisasi terbentuknya BMT/LKM sebanyak 2 BMT. Jadi capaian
kinerjanya 20%, artinya berkinerja tidak memuaskan.
Pada tahun 2014 dan tahun 2015 target terbentuknya BMT
sebanyak 13 BMT/LKM sedangkan realisasinya tidak ada yang terbentuk
karena pemerintah kota Mataram tidak memberikan bantuan lagi untuk
pembentukan BMT, sementara dari pengurus BMT baru mau membentuk BMT
apabila ada bantuan dana pembentukan dari pemerintah kota Mataram. Dari
uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama tiga tahun sebesar 34,48% yang
berarti berkinerja tidak memuaskan yang disebabkan oleh factor penentuan
target yang kurang cermat, juga dipengaruhi oleh pembentukan awal BMT atas
inisiatif pemerintah dengan niat yang sangat mulia bahwa masyarakat yang
berprofesi sebagai pedagang yang berdekatan dengan masjid yang memiliki
modal terbatas dapat dibantu oleh BMT dengan pinjaman dana bergulir, tapi
dengan berjalannya waktu dana bergulir tersebut tidak dikembalikan atau
macet, sehingga menjadi kendala untuk membentuk BMT yang berikutnya oleh
pemerintah, sehingga BMT yang terbentuk untuk tahun-tahun berikutnya atas
keinginan masyarakat sementara pemerintah hanya memfasilitasi saja,
akhirnya berpengaruh terhadap realisasi terbentuknya BMT.
SASARAN STRATEGIS 2
MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN POTENSI UNGGULAN DAERAH BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
Indikator kinerja utama pada sasaran strategis kedua dimana
sasarannya adalah meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah
berbasis sumber daya lokal. Pada sasaran strategis kedua ada tiga indicator yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 53 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
digunakan yaitu: 1). Persentase KUMKM yang mendapat bantuan / difasilitasi, 2). Ratio
KUMKM yang dilatih, dan 3). Cakupan klaster unggulan daerah, dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
Tabel 3.7 Evaluasi Kinerja KUMKM Yang Mendapat Bantuan/Difasilitasi
Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Targ
et Realisasi
%
Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi Jumlah
KUMKM yang mendapat bantuan dibagi jumlah seluruh KUMKM
0,26%
0,26%
100%
0.41%
0.41%
100%
0.55 %
0.44%
80%
2,15
%
0.47%
21.86%
2.15%
1.32%
61.40%
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah membandingkan seberapa
banyak KUMKM yang mendapatkan bantuan dengan jumlah KUMKM
seluruhnya. Pembagi dari rumus ini adalah dengan menotalkan jumlah
koperasi dengan jumlah UMKM, lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:
Pada tahun 2011 di Kota Mataram terdapat 571 Koperasi dan 14218
UMKM sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
14789 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi sebanyak
39 KUMKM atau 0.26%, sementara target KUMKM yang akan diberikan
bantuan 39 KUMKM (0,26%), maka capaian kinerja yang diperoleh pada tahun
2011 adalah 100 % , yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2012 di Kota Mataram terdapat 574 Koperasi dan 16.671
UMKM sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
17.245 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi sebanyak
70 KUMKM atau 0.41% , sementara target KUMKM yang akan diberikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 54 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
bantuan 70 KUMKM (0,41%), maka capaian kinerja yang diperoleh pada tahun
2012 adalah 100 % , yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 di Kota Mataram terdapat 588 Koperasi dan 17.449
UMKM sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
18.037 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi sebanyak
79 KUMKM atau 0.44%, sementara target KUMKM yang akan mendapat
bantuan sebanyak 99 KUMKM atau 0,55% d, maka capaian kinerja yang
diperoleh pada tahun 2013 adalah 80 % , yang artinya berkinerja memuaskan.
Pada tahun 2014 di Kota Mataram terdapat 594 Koperasi dan 19531
UMKM sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
20125 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi sebanyak
95 KUMKM atau 0.47%, sementara target KUMKM yang akan mendapat
bantuan sebanyak 432 KUMKM atau 2.15%, maka capaian kinerja yang
diperoleh pada tahun 2014 adalah 21.86 % , yang artinya berkinerja tidak
memuaskan.
Pada tahun 2015 di Kota Mataram terdapat 596 Koperasi dan 27100
UMKM sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
27696 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi sebanyak
366 KUMKM atau 1.32%, sementara target KUMKM yang akan mendapat
bantuan sebanyak 595 KUMKM atau 2.15%, maka capaian kinerja yang
diperoleh pada tahun 2015 adalah 61.40% , yang artinya berkinerja kurang
memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata kinerja selama lima tahun mencapai
72.65% yang artinya berkinerja memuaskan, tapi bila dilihat secara tahunan
terjadi kinerja yang tidak memuaskan pada tahun 2014 dan tahun 2015
disebabkan oleh factor: penetapan target yang terlalu besar, dan sebaran
anggaran yang relative kecil .
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 55 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
2. Rasio KUMKM Yang Dilatih
Tabel 3.8 Evaluasi Kinerja KUMKM Yang Dilatih
Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Targ
et Realisasi
%
Rasio SDM KUMKM yang dilatih SDM KUMKM
yang dilatih dibagi jumlah SDM KUMKM seluruhnya
1,04%
1,04%
100%
2.71%
3.80%
140.22%
5.08%
4.14%
81.50%
5.60%
5.46%
97.50%
12.42%
10.3
6%
83.41%
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah membandingkan antara
KUMKM yang dilatih terhadap jumlah KUMKM seluruhnya. KUMKM seluruhnya
yang dipergunakan dengan menggunakan asumsi bahwa dalam satu koperasi
pengurus yang akan dilatih sebanyak 5 ( lima ) orang dan setiap satu UMKM
yang akan dilatih adalah satu orang sehingga penjumlahan kedua factor itulah
yang merupakan pembagi untuk target maupun realisasi. Adapun data
pembaginya pada setiap tahun : pada tahun 2011: 17073 orang, tahun 2012:
19541 orang, tahun 2013: 20389 orang, tahun 2014: 22501 orang dan tahun
2015 : 27696 orang.
Dinas Koperindag Kota Mataram telah melaksanakan berbagai jenis
pelatihan yang diberikan kepada pengurus koperasi,pengrajin, pelaku usaha
maupun pedagang.
Untuk menjelaskan tabel diatas dapat diuaraikan sebagai berikut:
Tahun 2011 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 178 peserta atau 1,04% dan peserta yang dilatih terealisasi sebanyak
178 peserta atau 1,04% . Sehingga capaian kinerja yang diperoleh pada tahun
2011 adalah 100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2012 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 530 peserta atau 2,71% namun peserta yang dilatih terealisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 56 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
sebanyak 742 peserta atau 3,8%, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh
adalah 140,22%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2013 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 1035 peserta atau 5,08% namun peserta yang dilatih terealisasi
sebanyak 834 peserta atau 4,14%, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh
sebesar 81,50%, yang artinya berkinerja memuaskan.
Tahun 2014 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 1260 peserta atau 5,60% namun peserta yang dilatih terealisasi
sebanyak 1230 peserta atau 5,47%, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh
sebesar 97,68%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2015 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 3439 peserta atau 12,42% namun peserta yang dilatih terealisasi
sebanyak 3115 peserta atau 10,36%, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh
sebesar 83,41%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja selama lima
tahun berkinerja sangat memuaskan karena capaian rata-rata mencapai
100.53%, dengan sebaran capaian kinerja setiap tahun sangat memuaskan
kecuali capaian kinerja tahun 2013 berpredikat memuaskan.
3. Cakupan Klaster Unggulan Daerah
Tabel 3.9 Evaluasi Kinerja Cakupan Klaster Unggulan Daerah
Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
% Targ
et Realisasi
% Target Realisa
si % Target
Realisasi
% Target Realisasi
%
Cakupan Klaster Unggulan Daerah Jumlah usaha
dalam klaster unggulan daerah dibagi jumlah usaha seluruhnya
17.50%
17.23%
98.49%
16.04 %
15.79%
98.44%
17,13 %
15,74%
91,89%
13.34%
11.95%
102.32%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 57 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Pada poin ini dipergunakan rumus dengan membandingkan jumlah
usaha dalam klaster unggulan daerah terhadap jumlah usaha seluruhnya (
TDP ).
Pada tahun 2011 tidak memuat data yang disebabkan tidak
ditemukan data.
Pada tahun 2012 target jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah
adalah sebanyak 1590 atau 17,50% dari seluruh total TDP pada tahun 2012
sebesar 9084 dan realisasi yang telah dicapai sebanyak 1566 atau 17,23%
dari total TDP pada tahun 2012. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh
pada tahun 2012 sebesar 98,49%, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Pada tahun 2013 target jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah
adalah sebanyak 1590 atau 16,04% dari total TDP pada tahun 2013 sebesar
9915 dan realisasi yang telah dicapai sebanyak 1566 atau 15,79% dari total
TDP pada tahun 2013. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh pada tahun
2013 adalah sebesar 98,44% dari target yang ditetapkan, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2014 target jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah
adalah sebanyak 1792 atau 17,13% dari total TDP pada tahun 2014 sebesar
10462 dan realisasi yang telah dicapai sebanyak 1647 atau 15,74% dari total
TDP pada tahun 2014. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh pada tahun
2014 adalah sebesar 91,89% dari target yang ditetapkan, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2015 target jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah
adalah sebanyak 1396 atau 13,34% dari total TDP pada tahun 2014 sebesar
10462 dan realisasi yang telah dicapai sebanyak 1428 atau 13.65% dari total
TDP pada tahun 2014. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh pada tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 58 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
2015 adalah sebesar 102,32% dari target yang ditetapkan, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas, rata-rata kinerja lima tahun sebesar 99.79% yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
SASARAN STRATEGIS 3 :
MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN
Indikator kinerja utama pada sasaran strategis ketiga adalah
meningkatnya efektivitas perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
dengan menggunakan empat indicator yaitu: 1(. Jumlah UTTP yang ditera, 2). Ratio
produk yang diawasi, 3). SPBU yang ditera, dan 4). Penyelesaian sengketa konsumen,
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Jumlah UTTP yang ditera
Tabel 3.10 Evaluasi Kinerja Jumlah UTTP Yang Ditera
Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
% Target Realisasi
% Target Realisasi
% Target Realisasi
% Targ
et Realis
asi %
Jumlah UTTP yang ditera Cukup Jelas
16617
8685
52,27%
17023
9056
53.20
%
16305
4733
29,03
%
16305
6483
39,76
%
10500
8029
76.47
%
Pengukuran kinerja pada indikator ini adalah membandingkan antara
realisasi dengan target, untuk pemaparan tabel diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
Tahun 2011 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 16617. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan yang terealisasi
melakukan tera/tera ulang sebanyak 8665 UTTP. Sehingga capaian kinerja pada tahun
2011 adalah 52,27%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Tahun 2012 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 17023. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan terealisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 59 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
melakukan tera/tera ulang sebanyak 9056 UTTP. Sehingga capaian kinerja pada tahun
2012 adalah 53,20%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Tahun 2013 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 16305. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan yang terealisasi
melakukan tera/tera ulang sebanyak 4733 UTTP. Sehingga capaian kinerja pada tahun
2013 adalah 29,03%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Tahun 2014 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 16305 alat UTTP. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan yang
terealisasi melakukan tera/tera ulang sebanyak 6483 UTTP. Sehinngga capaian kinerja
pada tahun 2014 adalah 39,76%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Tahun 2015 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 14180 alat UTTP. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan yang
terealisasi melakukan tera/tera ulang sebanyak 8029 UTTP, sementara target
pemutakhiran data pada tahun 2015 adalah 10500. Sehinngga capaian kinerja pada
tahun 2015 adalah 76.45%, yang artinya berkinerja memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama lima tahun
mencapai 50.15% yang artinya pencapaian kinerjanya kurang memuaskan, disebabkan
oleh penetapan target terlalu besar sementara tenaga tera masih sangat terbatas.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 60 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
2. Rasio Produk Yang Diawasi
Tabel 3.11 Evaluasi Kinerja Produk Yang Diawasi
Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Rasio Produk yang diawasi Jumlah
produk yang diawasi dibagi produk yang wajib diawasi
26.97%
26.97%
100%
26,97%
11.23%
41,64%
22,47 %
11.23%
49.97%
26,97 %
17,98%
66,67%
26,97%
100%
370,78%
Cara pengukuran IKU untuk poin ini adalah dengan membandingkan
antara jumlah produk SNI yang diawasi pada tahun tersebut terhadap jumlah produk
SNI yang wajib diawasi x 100%. Jumlah produk SNI yang wajib diawasi sebanyak 89
produk. Angka pada setiap kolom diatas dapat dijelaskan bahwa pada kolom target
dengan membandingkan target produk SNI yang akan diawasi terhadap jumlah produk
wajib SNI, sementara pada kolom realisasi adalah dengan membandingkan realisasi
produk SNI yang diawasi terhadap jumlah produk wajib SNI dan realisasi capaian
kinerjanya adalah dengan membandingkan antara prosentase realisasi terhadap
prosentase target. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Pada Tahun 2010 Jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
24 produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang terealisasi
sebanyak 24 produk atau 26,97%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang
diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2010 adalah 100%, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Pada Tahun 2011 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
24 produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang terealisasi
sebanyak 24 produk atau 26,97%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang
diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2011 adalah 100%, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 61 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Pada Tahun 2012 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
24 produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang terealisasi
sebanyak 10 produk atau 11,23%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang
diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2012 adalah 41,64%, yang artinya
berkinerja tidak memuaskan.
Pada Tahun 2013 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
20 produk (22,47%) dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang terealisasi sebanyak
10 produk atau 11,23%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang diperoleh
oleh Dinas Koperindag pada tahun 2013 adalah 49,97%, yang artinya berkinerja tidak
memuaskan.
Pada Tahun 2014 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
24 produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, sedangkan yang terealisasi
sebanyak 16 produk atau 17,98%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang
diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2014 adalah 66,67%, yang artinya
berkinerja kurang memuaskan.
Pada Tahun 2015 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
24 produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, sedangkan yang terealisasi
sebanyak 100 produk dari 100 produk yang ber SNI atau 100%. Hal ini menunjukkan
bahwa capaian kinerja yang diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2015 adalah
370,78%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama lima tahun
mencapai 125,81 % yang artinya pencapaian kinerjanya sangat memuaskan yang
disebabkan oleh sudah bertambahnya tenaga ahli pengawasan dan dibantu oleh tenaga
propinsi dan balai POM, bila dilihat secara tahunan pencapaian kinerja berfluktuatif
dimana dua tahun pertama ( tahun 2010 s/d 2011) pencapaian kinerjanya sangat
memuaskkan tetapi untuk dua tahun berukutnya pencapaian kinerjanya tidak
memuaskan sementara pada tahun 2014 berkinerja kurang memuaskan sementara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 62 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
kinerja pada tahun 2015 sangat memuaskan karena penetapan target yang sangat
kecil.
3. SPBU Yang Ditera
Tabel 3.12 Evaluasi Kinerja SPBU Yang Ditera
Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
% Targe
t Realis
asi %
Target
Realisasi
% Targe
t Realisasi
% Targe
t Realisasi
%
SPBU yang ditera Cukup
jelas
12 12 100 % 12 12 100 % 12 12 100% 12 12 100%
12 13 108.33%
Pengukuran kinerja pada poin ini adalah dengan membandingkan
realisasi SPBU yang ditera terhadap target SPBU yang akan ditera, dimana total SPBU
yang ada di kota Mataram yang menjadi target kinerja sejumlah 12 buah . Tabel diatas
dapat diuraikan sebagai berikut:
SPBU yang ditera oleh Bidang Metrologi Dinas Koperindag Kota Mataram selama 4
(Empat) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 baik target
mauun realisasi adalah sebanyak 12 unit, sehingga capaian kinerjanya selama empat
tahun adalah 100% sementara pada tahun 2015 target SPBU yang mau ditera sebanyak
12 unit dengan realisasi SPBU yang ditera sebanyak 13 unit, pencapaian kinerja sebesar
108,33%.
Dari uraian kinerja lima tahun diatas dapat disimpulkan berkinerja
sangat memuaskan Karena mencapai 100,01%
3. Penyelesaian Sengeketa Konsumen
Tabel 3.13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 63 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Evaluasi Kinerja Penyelesaian Sengketa Konsumen Periode 2011 s/d 2015
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Penyelesaian Sengketa Konsumen Jumlah kasus
yang terselesaikan dibagi jumlah kasus yang diterima
0
0
0
100%
76.19%
76.19%
85 %
76.19%
89.63%
85 %
79.17%
93.14%
85%
100%
117.65%
Pengukuran kinerja pada poin ini dengan membandingkan antara
jumlah kasus yang terselesaikan terhadap jumlah kasus yang diterima. Pada kolom
target membandingkan target kasus yang akan diselesaikan terhadap jumlah kasus
yang diterima, sementara pada kolom realisasi membandingkan jumlah kasus yang
diterima yang terselesaikan terhadap jumlah kasus yang diterima dan capaian
kinerjanya adalah membandingkan prosentase realisasi terhadap prosentase
target. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Pada tahun 2011 tidak memiliki data karena BPSK Kota Mataram
mulai terbentuk tahun 2012.
Pada tahun 2012 target penyelesaian kasus sebesar 100%, jumlah
kasus yang diterima pada tahun 2012 yaitu sebesar 21 kasus akan tetapi jumlah
kasus yang terselesaikan sebanyak 16 kasus atau sebesar 76,19% dari jumlah kasus
yang masuk. Sehingga capaian kinerja yang dicapai adalah sebesar 76,19%, yang
artinya berkinerja memuaskan.
pada tahun 2013 target penyelesaian kasus sebesar 85% dari jumlah
kasus yang diterima sebanyak 25 kasus, akan tetapi jumlah kasus yang
terselesaikan sebanyak 16 kasus atau sebesar 76,19%. Sehingga capaian kinerja
yang dicapai pada tahun 2013 adalah sebesar 89,63%, yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Pada tahun 2014 target penyelesaian kasus sebesar 85% dari jumlah
kasus yang diterima sebanyak 28 kasus, dan yang telah terselesaikan sebanyak 19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 64 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
kasus atau sebesar 79,17%. Sehingga capaian kinerja yang dicapai pada tahun 2014
adalah sebesar 93,14%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2015 target penyelesaian kasus sebesar 85% dari jumlah
kasus yang diterima sebanyak 31 kasus, dan yang telah terselesaikan sebanyak 31
kasus atau sebesar 100%. Sehingga capaian kinerja yang dicapai pada tahun 2015
adalah sebesar 117,65% yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan selama empat tahun berkinerja
sangat memuaskan karena rata-rata pencapaian kinerja sebesar 94,15 %.
SASARAN STRATEGIS 4 :
MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAD DAN KENYAMANAN PROSES JUAL BELI DI PASAR
Indikator kinerja utama pada sasaran strategis keempat dimana
sasarannya adalah meningkatnya efektivitas penerimaan PAD dan kenyamanan proses
jual beli dipasar , ada tiga indicator yang digunakan yaitu : 1). Kapasitas pasar, 2).
Penerimaan PAD pasar, dan 3). Jumlah sarana dan prasarana yang ada.
1. Kapasitas Pasar
Kapasitas pasar diperoleh dengan cara membandingkan luas los
pasar dengan banyaknya pedagang yang ditampung, dimana daya tampung masing-
masing pasar seperti yang tertera pada kolom target. Untuk melihat lebih jauh
kapasitas 19 buah pasar dapat ditampilkan pada tabel berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 65 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tabel 3.14 Jumlah Pedagang Pasar Tahun 2013 s/d 2015
No Nama Pasar Target Jumlah
Pedagang
Jumlah Pedagang Yang Ada
2013 2014 2015
1 Pasar Mandalika 1146 1665 1765 1789
2 Pasar Cakranegara 1443 483 508 547
3 Pasar Kr. Lelede 114 151 151 269
4 Pasar Sindu 191 272 272 381
5 Pasar Sayang-Sayang 225 494 494 563
6 Pasar Karang Seraya 111 144 144 163
7 Pasar Selagalas 250 61 70 65
8 Pasar Paglima 121 68 65 55
9 Pasar Abian Tubuh 242 185 185 229
10 Pasar Karang Sukun 104 185 185 228
11 Pasar Pagesangan 1376 589 576 635
12 Pasar Pagutan 228 262 287 297
13 Pasar Perumnas 119 150 165 183
14 Pasar Dasan Agung 376 399 399 442
15 Pasar Rembiga 105 55 55 75
16 Pasar Cemara 555 250 250 305
17 Pasar Karang Medain 33 27 27 27
18 Pasar Kebon Roek 1250 843 843 1001
19 Pasar Ampenan/ACC 257 259 359 411
Jumlah Total Pedagang 8246 6542 6800 7655
Dari tabel diatas terlihat ada beberapa pasar yang sudah melebihi
kapasitas tapi secara total dapat dijelaskan sebagai berikuta;
Pada tahun 2013 untuk daya tampung terhadap 19 pasar di kota
Mataram adalah sebanyak 8246 pedagang pasar sementara jumlah pedagang yang
ada di pasar se-kota Mataram adalah sebanyak 6542 atau 79,34% dari jumlah
seluruh pedagang pasar yang ada di kota Mataram.
Pada tahun 2014 untuk daya tampung terhadap 19 pasar di kota
Mataram adalah sebanyak 8246 pedagang pasar sementara jumlah pedagang yang
ada di pasar se-kota Mataram adalah sebanyak 6800 atau 82,46% dari jumlah
seluruh pedagang pasar yang ada di kota Mataram.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 66 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Pada tahun 2015 untuk daya tampung terhadap 19 pasar di kota
Mataram adalah sebanyak 8246 pedagang pasar sementara jumlah pedagang yang ada
di pasar se-kota Mataram adalah sebanyak 7665 atau 92,95% dari jumlah seluruh
pedagang pasar yang ada di kota Mataram.
Dari uraian diatas tetap terjadi kenaikan peminat pedagang untuk
menempati los pasar, secara keseluruhan bahwa kesedian los pasar masih tersedia
untuk menampung pedagang namun secara sebarannya tidak merata karena ada
beberapa pasar yang sudah melampaui kapasitas artinya melampaui daya tampung
seperti halnya pada pasar: mandalika, karang lelede, sindu, sayang-sayang, karang
seraya, karang sukun, pagutan, perumnas, dasan agung dan ACC, sehingga diperlukan
penambahan los pasar.
2. Penerimaan PAD Pasar
Tabel 3.15 Jumlah Penerimaan PAD
Tahun 2013 s/d 2015
Indikator Kinerja 2013 2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
Penerimaan PAD Pasar Realisasi dibagi
target PAD
3.000.000.000
2.950.983.750
98.37
%
2.850.000.000 2.909.273.650 102,08 % 3.755.000.000 3.870.292.200 103.07
%
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2012 ditargetkan sebesar Rp.
3.000.000.000,-. realisasinya Rp. 2.862.572.601,00,-. Atau sebesar 95,42% dari target
yang ditetapkan yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp.
3.000.000.000,-. realisasinya Rp. 2.862.572.601,00,-. Atau sebesar 95,42% dari target
yang ditetapkan yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp.
2.850.000.000,-. realisasinya Rp. 2.909.273.650,-. Atau sebesar 102,08% dari target
yang ditetapkan yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 67 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp.
3.755.000.000,-. realisasinya Rp. 3.870.292.200,-. Atau sebesar 103.07% dari target
yang ditetapkan yang artinya berkinerja sangat memuaskan
Dari uraian diatas , dengan capaian rata-rata selama tiga tahun sebesar 97,64%
dikategorikan berkinerja sangat memuaskan.
3. Jumlah Sarana dan Prasarana Yang Ada
Sebuah pasar, dikatakan nyaman apabila memiliki 13 sarana dan
prasarana, adapun sarana yang harus dimiliki oleh sebuah pasar adalah :
14. kantor pengelola,
15. area parkir,
16. TPS/kontainer sampah,
17. air bersih/PDAM,
18. sanitasi/Drainase,
19. tempat ibadah,
20. Toilet umum/MCK,
21. Pos keamanan,
22. Tempat pengelola limbah/IPAL,
23. Hidran/fasilitas pemadam kebakaran,
24. Penteraan,
25. Sarana komunikasi
26. area bangunan muat ruang.
Dari 19 unit pasar yang ada di Kota Mataram, prasarana dan sarana
yang dimiliki sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 68 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tabel 3.16 Sarana dan Prasarana Pasar Yang Dimiliki
No Nama Pasar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pasar Kebon roek. √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ 2 Pasar ACC/Ampenan √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √
3 Pasar Perumnas √ √ √ √ √ X X X X X X X √
4 Pasar Pagesangan √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ 5 Pasar Pagutan √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X 6 Pasar Dasan Agung √ √ √ √ √ √ X √ X √ X √ √ 7 Pasar Rembiga √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √
8 Pasar Cemara √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √
9 Pasar Kr. Sukun √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √
10 Pasar Lelede √ √ √ √ √ X √ √ X X X X X
11 Pasar Sayang-sayang √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √
12 Pasar Cakranegara √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X √
13 Pasar Abian Tubuh √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X √
14 Pasar Kr. Seraya √ √ √ √ √ X √ X X X X X X 15 Pasar Mandalika √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X 16 Pasar Kr. Medain X X X X X X X X X X X X X
17 Pasara Panglima X X √ X √ X X X X X X X X 18 Pasar Selagalas X √ X X √ X X X X X X X √
19 Pasar Sindu √ √ √ √ √ X √ X X X X X X
keterangan gambar :
Dari tampilan tabel diatas terlihat semua pasar di Kota Mataram tidak
memiliki tempat pengelolaan limbah/PAL/sampah, hanya pasar mandalika yang
memiliki alat peneraan ulang, yang memiliki sarana komunikasi hanya pasar kebun
roek, pasar pagesangan dan pasar dasan agung , dan hanya lima pasar yang memiliki
alat hidran/ fasilitas pemadam kebakaran yaitu pasar kebun roek, pasar pagesangan,
pasar dasan agung, pasar cakra Negara dan pasar abian tubuh, dan yang lebih tragis
: Ada 7 : Toilet Umum X : Tidak Ada 8 : Pos Keamanan 1 : Kantor Pengelola 9 : Tempat Pengelolaan Limbah 2 : Area Parkir 10 : Hidran / Fasilitas Pemadam Kebakaran 3 : TPS / Kontainer 11 : Penteraan 4 : Air Bersih / PAM 12 : Sarana Komunikasi 5 : Sanitasi / Drainase 13 : Area Bangunan Muat Ruang 6 : Tempat Ibadah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 69 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
lagi ada pasar yang sama sekali tidak memiliki sarana dan prasarana apapun yaitu
pasar karang medain dan yang hanya memiliki sedikit sarana dan prasarana yaitu
pasar panglima, pasar sindu dan pasar selagalas.
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Akuntabilitas kinerja keuangan diukur dengan membandingkan Realisasi
keuangan terhadap pagu anggaran. Pada table 3.17 ditampilkan pagu anggaran dan
realisasi serta capaian berdasarkan obyek belanja, sementara pada tabel 3.18
ditampilkan pagu anggaran dan realisasi serta capaian berdasarkan perurusan.
Berdasarkan tampilan table 3.17 bisa dijelaskan bahwa capaian kinerja
pada tahun 2011 capaian kinerjanya sebesar 97,47% yang berarti berkinerja
sangat memuaskan, pada tahun 2012 capaian kinerja mencapai 89,62% yang
berarti berkinerja sangat memuaskan, pada tahun 2013 capaian kinerja mencapai
88,75% yang berarti berkinerja sangat memuaskan, tahun 2014 capaian kinerja
mencapai 93,32% yang berarti berkinerja sangat memuaskan dan pada tahun 2015
capaian kinerja mencapai 92,37% yang berarti berkinerja sangat memuaskan .
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja Realisasi Anggaran APBD
Berdasarkan Obyek Belanja lima tahun mencapai 92,30% yang berarti berkinerja
sangat memuaskan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.17 dan tabel
3.18 sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 22 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
TABEL 3.17 Realisasi Anggaran APBD
Berdasarkan Obyek Belanja Tahun 2011 S/D 2015
2011
Capaian
Kinerja
(%)
2012 Capaia
n
Kinerja
(%)
2013 Capaia
n
Kinerja
(%)
2014 Capaia
n
Kinerja
(%)
2015 Capaia
n
Kinerja
(%)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
TOTAL BELANJA 4.396.284.391 4.291.233.295 97,61 6.899.741.264 6.725.423.885 97,47 12.558.024.711 11.254.733.380 89,62 17.966.547.690 15.945.866.940 88,75 22.787.975.273,- 21,048,182,548 92,37
BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.922.038.691 2.886.479.598 98,78 3.538.861.658 3.466.297.796 97,95 4.016.887.378 3.741.715.425 93,15 4.201.602.140 3.967.448.226 94,43 4.880.458.815,- 4,729,843,207 96,91
BELANJA LANGSUNG 1.474.245.700 1.404.753.697 95,29 3.360.879.606 3.259.126.619 96,97 8.541.137.333 7.513.017.955 87,96 13.764.945.550 11.978.418.714 87,02 17.907.516.458,- 16,318,339,341 91.13
Terdiri dari :
1. Belanja Pegawai 267.157.500 245.327.500 91,83 372.877.000 365.797.000 98,10 2.428.202.072 2.336.512.527 96,22 3.143.915.000 3.017.315.125 95,97 3.529.597.095,- 3.414.582.095 96,74
2. Belanja Barang dan Jasa 1.088.416.200 1.044.654.197 95,98 1.587.415.965 1.553.720.894 97,88 4.400.194.100 4.107.572.928 93,35 6.024.738.568 5.479.160.439 90,94 6.012.209.363,- 4.802.254.046 79,86
3. Belanja Modal 118.672.000 114.772.000 96,71 1.400.586.641 1.339.608.725 95,65 1.712.741.161 1.068.932.500 62,41 4.596.291.982 3.481.943.150 75,76 8. 365.710.000,- 8.101.503.200 96,84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 23 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tabel 3.18 Realisasi Anggaran APBD
Per Urusan SKPD Tahun 2011 s/d 2015
No.
Bagian/Kelompok/ Jenis Belanja
2011 2012 2013 2014 2015
Pagu Anggaran
(Rp.)
Realisasi (Rp)
% Pagu Anggaran
(Rp.)
Realisasi (Rp)
% Pagu Anggaran
(Rp.)
Realisasi (Rp)
% Pagu Anggaran
(Rp.)
Realisasi (Rp)
% Pagu Anggaran
(Rp.)
Realisasi (Rp)
%
A. Belanja Tidak Langsung 3.538.861.658 3.466.297.796 97,47 4,016,887,378 3,741,715,425 93.15 4,201,602,140 3,967,448,226 94.43 4,316,943,624
4,149,865,690 96.13 4,880,458,815 4,729,843,207 96.91%
Belanja Pegawai / Gaji 3.538.861.658 3.466.297.796 97,47 4,016,887,378 3,741,715,425 93.15 4,201,602,140 3,967,448,226 94.43 4,316,943,624 4,149,865,690 96.13 4,880,458,815 4,729,843,207 96.91%
B. Belanja Langsung 3.360.879.606 3.259.126.089 96,97 8,541,137,333 7,513,017,955 87.96 13,764,945,550 11,978,418,714 87,02 22,563,661,140 20,935,552,063 92,78 17,907,516,458 16,318,339,341 369.59%
Urusan Koperasi dan UKM
952.912.566 915.687.449 96,09 2,232,955,333 2,124,327,825 95.65 3,673,452,110 3,048,126,164 82.98 9,268,806,268 8,337,116,038 89.95 3,765,908,953 3,425,244,759 90.95%
Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal
225.780.000 664.815.550
78.672.000
204.950.000 625.186.647
74.872.000
87,63 94,04 95,06
231.490.000 681.935.600
39.486.966
225.010.000 663.377.949
27.300.000
97,20 97,28 69,14
1,211,305,072 943,704,100
77,946,161
1,158,648,947 895,217,878
70,461,000
95.65 94.86 90.40
1,288,510,000 1,846,145,128
538,796,982
1,230,780,125 1,643,149,039
174,197,000
95.52 89.00 32.33
1,412,802,095 1,700,396,858
652,710,000
1,362,022,095 1,422,320,664
640,902,000
96.41% 83.65% 98.19%
Urusan Otda, Pem. Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah & Persandian
1,534,953,000 1,441,291,580 93.90 3,527,650,000 3,156,348,650 89.47 3,548,037,500 3,431,334,850 96.71 3,886,360,773 3,747,430,400 96.43%
Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal
946,115,000 181,288,000 407,550,000
917,963,580 149,399,000 373,929,000
97.02 82.41 91.75
1,498,825,000 518,675,000
1,510,150,000
1,465,465,000 445,518,100
1,245,365,550
97.77 85.90 82.47
1,422,965,000 822,272,500
1,302,800,000
1,391,125,000 748,952,750 1,291,257,100
97.76 91.08 99.11
1,781,770,000 786,590,773
1,318,000,000
1,747,610,000 691,535,400
1,308,285,000
98.08% 87.92% 99.26%
Urusan Perdagangan 1.821.601.540 1.787.301.240 98,12 3,936,774,550 3,165,766,950 80,42 5,287,831,040 4,660,751,700
88.14 8,770,629,172 8,240,572,875 93.96 9,201,562,532 8,160,181,282 88.68%
Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal
54.657.000 452.144.865
1.314.799.675
54.057.000 446.175.515
1.287.068.725
98,90 98,68 97,89
120,472,000 2,626,057,550 1,190,245,000
115,345,000 2,438,879,450
611,542,500
95.74 92.87 51.38
146,220,000 2,594,266,040 2,547,345,000
138,975,000 2,459,396,100 2,062,380,600
95.05 94.80 80.96
310,175,000 2,677,152,800 5,783,301,372
198,770,000 2,361,637,075
5,680,165,800
64.08 88.21 98.22
203,610,000 2,602,952,532 6,395,000,000
174,535,000 1,833,330,082 6,152,316,200
85.72% 70.43% 96.21%
Urusan Perindustrian 586.365.500 556.137.400 94,84 836,454,450 781,631,600 93.45 1,276,012,400 1,113,192,200
87.24 976,188,200 926,528,300 94.91 1,053,684,200 985,482,900 93.53%
Belanja Pegawai Belanja barang & Jasa Belanja Modal
86.730.000 453.335.500
46.300.000
86.730.000 444.167.400
25.240.000
100 97,98 54,51
150,310,000 649,144,450
37,000,000
144,555,000 624,076,600
13,000,000
96.17 96.14 35.14
210,360,000 1,065,652,400
-
182,095,000 931,097,200
-
86.56 87.37
0.00
109,470,000 866,718,200
-
107,830,000 818,698,300
-
98.50 94.46
0.00
131,415,000 922,269,200
-
130,415,000 855,067,900
-
99.24% 92.71%
0.00%
J u m l a h 6.899.741.264 6.725.423.885 97,47 12,558,024,711 11,254,733,380 89.62 17,966,547,690 15,945,866,940 88.75 26,880,604,764 25,085,417,753 93.32 22,787,975,273 21,048,182,548 92.37%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-1 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tabel 3.19 Realisasi Anggaran SKPD
Berdasarkan program dan Kegiatan Tahun 2015
No Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
401,353,450.00 340,725,764.00 84.89
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1,650,000.00 909,000.00 55.09 b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik 102,225,000.00 64,300,854.00 62.90
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
26,047,500.00 11,604,396.00 44.55
d. Penyediaan alat tulis kantor 10,000,000.00 10,000,000.00 100.00 e. Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan 6,000,000.00 6,000,000.00 100.00
f. Penyediaan Komponen instalasi listrik /penerangan bangunan kantor
1,995,500.00 1,841,000.00 92.26
g. Penyediaan peralatan rumah tangga 2,000,000.00 1,932,000.00 96.60 h. Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan 7,800,000.00 6,900,000.00 88.46
i. Penyediaan makanan dan minuman 5,625,000.00 3,375,000.00 60.00 j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
ke luar daerah 60,560,000.00 58,983,114.00 97.40
k. Penyusunan dokumen perencanaan 16,029,950.00 16,029,950.00 100.00 l. Pengelolaan Administrasi Umum dan
Kepegawaian 38,000,000.00 38,000,000.00 100.00
m. Penyusunan Data Base Potensi Informasi Bidang Teknis SKPD
13,341,450.00 13,341,450.00 100.00
n. Penyediaan Administrasi Keuangan 110,079,050.00 107,509,000.00 97.67 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 888,858,400.00 826,399,000.00 92.97
a. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 280,710,000.00 270,614,000.00 96.40 b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor 471,760,000.00 469,498,000.00 436.38
c. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
107,588,400.00 73,482,000.00 68.30
d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
28,800,000.00 12,805,000.00 44.46
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 36,000,000.00 28,800,000.00 80.00 a. Pengadaan Pakaian KORPRI 21,600,000.00 14,400,000.00 66.67 b. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari
Tertentu 14,400,000.00 14,400,000.00 100.00
4 Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
1,001,865,603.00 986,678,845.00 98.48
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
15,011,250.00 14,986,250.00 99.83
b. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
2,387,500.00 2,387,500.00 100.00
c. Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
25,946,308.00 25,796,250.00 99.42
d. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
4,996,750.00 4,996,750.00 100.00
e. Monitoring dan Evaluasi Dalam Rangka Realisasi PAD
953,523,795.00 938,512,095.00 98.43
5 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
310,295,000.00 204,914,200.00 66.04
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-2 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
No Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran %
a. Fasilitasi Pengembangan Usaha Koperasi dan UMKM
186,785,000.00 91,114,000.00 48.78
b. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan 123,510,000.00 113,800,200.00 92.14 6 Program Pengembangan Sistim Pendukung
Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 347,417,500.00 305,723,150.00 88.00
Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
347,417,500.00 305,723,150.00 88.00
7 Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi
780,119,000.00 732,009,700.00 93.83
a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian
279,059,500.00 274,716,500.00 98.44
b. Pembinaan pengawasan dan pengembangan koperasi berkualitas
345,890,000.00 328,082,400.00 94.85
c. Peningkatan Penataan Data Koperasi 155,169,500.00 129,210,800.00 83.27 8 Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah 3,886,360,773.00 3,747,430,400.00 96.43
a. Pendataan dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Pasar
317,030,773.00 312,500,000.00 98.57
b. Peningkatan Sarana/Prasarana Pasar 1,309,400,000.00 1,301,375,000.00 99.39 c. Pembinaan Penataan Pedagang Pasar 1,739,280,000.00 1,706,134,400.00 98.09 d. Peningkatan Pengelolaan Pasar 143,500,000.00 62,762,500.00 43.74 e. Pilot Project Pasar Sehat 377,150,000.00 364,658,500.00 96.69
9 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
755,615,000.00 704,604,699.00 93.25
a. Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja Dengan Lembaga Perlindungan Konsumen
43,917,000.00 31,269,790.00 71.20
b. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan Konsumen
51,197,500.00 49,653,750.00 96.98
c. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
49,338,500.00 45,888,500.00 93.01
d. Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
239,357,400.00 228,915,559.00 95.64
e. Pembinaan dan Pengendalian Perlindungan Konsumen
112,489,000.00 107,271,000.00 95.36
f. Pembinaan dan Pengawasan Metrologi Legal
143,935,800.00 136,651,800.00 94.94
g. Pemantauan Penggunaan Bahan Berbahaya Dalam Produk Pangan
70,814,000.00 66,189,000.00 93.47
h. Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
44,565,800.00 38,765,300.00 86.98
10 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
374,080,450.00 318,508,833.00 85.14
a. Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan
7,000,000.00 5,000,000.00 71.43
b. Pembangunan promosi perdagangan international
367,080,450.00 313,508,833.00 85.41
11 Program Peningkatan efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
6,611,929,000.00 6,162,488,100.00 93.20
a. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk
4,138,980,000.00 3,747,051,200.00 90.53
b. Penerbitan, Pengawasan dan Pembinaan Perijinan Di Bidang Perdagangan
212,294,000.00 156,561,900.00 73.75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-3 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
No Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran %
c. Monitoring persediaan dan perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat dan komoditi dan strategis lainnya
35,160,000.00 33,620,000.00 95.62
d. Penyelenggaraan pasar rakyat 14,475,000.00 14,235,000.00 98.34 e. Pengembangan Pasar dan Distribusi
Barang/Produk (DAK) 2,211,020,000.00 2,211,020,000.0
0 100.00
12 Program Pembinaan Pedagang kaki lima dan asongan
1,459,938,082.00 974,579,650.00 66.75
a. Kegiatan Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kakilima dan Asongan
1,448,354,682.00 962,997,100.00 66.49
b. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil 11,583,400.00 11,582,550.00 99.99 13 Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah 617,884,200.00 561,380,400.00 90.86
c. Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya
309,850,000.00 292,180,200.00 94.30
d. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri
308,034,200.00 269,200,200.00 87.39
14 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
334,250,000.00 323,812,500.00 96.88
Pengembangan dan pelayanan teknologi industri
334,250,000.00 323,812,500.00 96.88
15 Program Penataan Struktur Industri 101,550,000.00 100,290,000.00 98.76 Pemberian bantuan peralatan bagi
Industri Kecil 101,550,000.00 100,290,000.00 98.76
Dibawah ini dijelaskan realisasi per kegiatan dan program:
1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Tersedia dana sebesar Rp. 1.650.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
909.000,- (55.09%).
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
Tersedia dana sebesar Rp. 102.225.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
64.300.854,- (62.90%).
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional.
Tersedia dana sebesar Rp. 26.047.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
11.604396,- (44.55%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-4 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
d. Penyediaan alat tulis kantor.
Tersedia dana sebesar Rp. 1O.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
9.994.100,- (99.94%)
e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedia dana sebesar Rp. 6.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
6.000.000,- (100%)
f. Penyediaan Komponen instalasi listrik /penerangan bangunan kantor.
Tersedia dana sebesar Rp. 1.995.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.841.000,- (92.26%).
g. Penyediaan peralatan rumah tangga.
Tersedia dana sebesar Rp. 2.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.932.000,- (96.60%)
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
Tersedia dana sebesar Rp. 7.800.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
6.900.000,- (88.46%).
i. Penyediaan makanan dan minuman.
Tersedia dana sebesar Rp. 5.625.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
3.375.000,- (60.00%).
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
Tersedia dana sebesar Rp. 60.560.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
58.983.114,- (97.40%).
k. Penyusunan dokumen perencanaan.
Tersedia dana sebesar Rp. 16.029.950,- dengan realisasi sebesar Rp.
16.029.950,- (100%).
l. Pengelolaan Administrasi Umum dan Kepegawaian
Tersedia dana sebesar Rp. 38.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
38.000.000,- (100%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-5 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
m. Penyusunan Data Base Potens Teknis SKPD
Tersedia dana sebesar Rp. 13.341.450,- dengan realisasi sebesar Rp.
13.341.450,- (100%).
n. Penyediaan Administrasi Keuangan
Tersedia dana sebesar Rp. 110.079.050,- dengan realisasi sebesar Rp.
107.509.000,- (97.67%).
1.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 280.710.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
270.614.000,- (96.40%).
b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 471.760.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
469.498.000,- (99.52%).
c. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Tersedia dana sebesar Rp. 107.588.400,- dengan realisasi sebesar Rp.
73.482.000,- (68.30%).
d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 28.800.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
12.805.000,- (44.46%).
1.3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a. Pengadaan Pakaian KORPRI
Tersedia dana sebesar Rp. 21.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
14.400.000,- (66.67%).
b. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
Tersedia dana sebesar Rp. 14.400.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
14.400.000,- (100%)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-6 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
1.4 Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
Tersedia dana sebesar Rp. 15.011.250,- dengan realisasi Rp. 14.986.250,-
(99.83%).
b. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Tersedia dana sebesar Rp. 2.387.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
2.387.500,- (100%).
c. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.
Tersedia dana sebesar Rp. 4.996.750,- dengan realisasi sebesar Rp.
4.996.750,- (100%).
d. Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinah
Tersedia dana sebesar Rp. 25.946.308,- dengan realisasi sebesar Rp.
25.796.250,- (99.42%).
e. Monitoring dan Evaluasi Dalam Rangka Realisasi PAD
Tersedia dana sebesar Rp. 953.523.795,- dengan realisasi sebesar Rp.
938.512.095,- (98.43%).
1.5 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif :
a. Fasilitasi Pengembangan Usaha Koperasi dan UMKM
Tersedia dana sebesar Rp. 186.785.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
91.114.000,- (48.78%).
b. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan
Tersedia dana sebesar Rp. 123.510.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
113.800.200,- (92.14%).
1.6 Program Pengembangan Sistim Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah :
Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-7 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tersedianya dana sebesar Rp 347.417.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
305.723.150,- (88.00%)
1.7 Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi
a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan
perkoperasian.
Tersedianya dana sebesar Rp. 279.059.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
274.716.500,- (98.44%).
b. Pembinaan pengawasan dan pengembangan koperasi berkualitas.
Tersedianya dana sebesar Rp. 345.890.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
328.082.400,- (94.85%).
c. Peningkatan Penataan Data Koperasi
Tersedianya dana sebesar Rp. 155.169.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
129.210.800,- (83.27%).
1.8 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
a. Pendataan dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 317.030.773,- dengan realisasi sebesar Rp.
312.500.000,- (98.57%).
b. Peningkatan Sarana/Prasarana Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 1.309.400.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.301.375.000,- (99.39%).
c. Pembinaan Penataan Pedagang Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 1.739.280.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 1.706.134.400,- (98.09%).
d. Peningkatan Pengelolaan Pasar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-8 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tersedianya dana sebesar Rp. 143.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
62.762.500,- (43.74%).
e. Pilot Project Pasar Sehat
Tersedianya dana sebesar Rp. 377.150.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
364.658.500,- (96.69%).
1.9 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan :
a. Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja dengan Lembaga Perlindungan
Konsumen
Tersedia dana sebesar Rp. 43.917.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
31.269.790,- (71.20%).
b. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan
Konsumen
Tersedianya dana sebesar Rp. 51.197.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
49.653.750,- (96.98%).
c. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Tersedia dana sebesar Rp. 49.338.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
45.888.500,- (93.01%).
d. Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
Tersedianya dana sebesar Rp. 239.357.400,- dengan realisasi sebesar Rp.
228.915.559,- (95.64%).
e. Pembinaan dan Pengendalian Perlindungan Konsumen
Tersedia dana sebesar Rp. 112.489.000,- dengan realisasi Rp.
107.271.000,- (95.36%).
f. Pembinaan dan Pengawasan Metrologi Legal
Tersedia dana sebesar Rp. 143.935.800,- dengan realisasi sebesar Rp.
136.651.800,- (94.94%).
g. Pemantauan Penggunaan Bahan Berbahaya Dalam Produk Pangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-9 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Tersedia dana sebesar Rp. 70.814.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
66.189.000,- (93.47%).
h. Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Tersedia dana sebesar Rp. 44.565.800,- dengan realisasi sebesar Rp.
38.765.300,- (86.98%).
1.10 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor :
a. Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan
Tersedianya dana sebesar Rp. 7.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
5.000.000,- (71.43%).
b. Pembangunan promosi perdagangan international
Tersedia dana sebesar Rp. 367.080.450,- dengan realisasi sebesar Rp.
313.508.833,- (85.41%).
1.11 Program Peningkatan efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
a. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk
Tersedianya dana sebesar Rp. 4.138.980.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
3.747.051.200,- (90.53%).
b. Pengawasan dan Pembinaan Perijinan Di Bidang Perdagangan
Tersedianya dana sebesar Rp 212.294.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
156.561.900,- (73.75%).
c. Monitoring persediaan dan perkembangan harga kebutuhan pokok
masyarakat dan komoditi dan strategis lainnya.
Tersedianya dana sebesar Rp 35.160.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
33.620.000,- (95.62%).
d. Penyelenggaraan pasar rakyat.
Tersedianya dana sebesar Rp. 14.475.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
14.235.000,- (98.34%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-10 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
e. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk
Tersedianya dana sebesar Rp. 2.211.020.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
2.211.020.000,- (100%).
1.12 Program Pembinaan Pedagang kaki lima dan asongan
a. Kegiatan Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kakilima dan Asongan
Tersedianya dana sebesar Rp. 1.448.354.682,- dengan realisasi sebesar Rp.
962.997.100,- (66.49%).
b. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil
Tersedianya dana sebesar Rp. 11.583.400,- dengan realisasi sebesar Rp.
11.582.550,- (99.99%).
1.13 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah :
a. Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfaatan
Sumber Daya
Tersedianya dana sebesar Rp. 309.850.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
290.430.200,- (93.73%).
b. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri.
Tersedia dana sebesar Rp. 308.034.200,- dengan realisasi sebesar Rp.
270.950.200,- (87.96%).
1.14 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.
Tersedianya dana sebesar Rp 334.250.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
323.812.500,- (96.88%).
1.15 Program Penataan Struktur Industri
Pemberian bantuan peralatan bagi Industri Kecil
Tersedianya dana sebesar Rp 101.550.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
100.290.000,- (98.76%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-11 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Faktor yang menyebabkan penyerapan anggaran tidak mencapai 100%
disebabkan karena adanya lapak yang tidak terbangun, tidak terlaksananya
jasa konsultansi akuntansi bagi koperasi dan adanya peralatan gedung kantor
yang masih dalam kondisi baik sehingga anggaran untuk pemeliharaan
peralatan gedung kantor tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhannya saja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-12 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
B AB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2015 adalah merupakan
uraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka
pencapaian visi dan misi serta penjabarannya sesuai dengan perencanaan
strategis yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas ini dapat berfungsi sebagai sarana introspeksi dan
sebagai umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan kebijikasanaan
dalam penyusunan program pada perencanaan ditahun berikutnya oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram untuk peningkatan
kinerja yang lebih baik dari pada tahun sebelumnya.
Sesuai dengan visi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan yaitu
“Terwujudnya Peningkatan Sektor Koperasi, Perindustrian, Perdagangan
yang maju dan Mandiri”. Maka telah dilakukan berbagai upaya dalam rangka
mewujudkan dan menumbuh kembangkan koperasi, sektor industri dan
perdagangan di Kota Mataram sehingga mampu meningkatkan kesempatan
berkoperasi, berusaha dan dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif dan
pada akhirnya diharapkan koperasi yang mandiri, sektor industri dan
perdagangan yang semakin tangguh sejalan dengan semangat otonomi daerah.
Usaha ke arah Koperasi, Industri dan Perdagangan yang mandiri di Kota
Mataram yang pada umumnya merupakan usaha kecil dan menengah, oleh
karena itu kebijakan yang ditempuh untuk memajukan sektor koperasi, industri
dan perdagangan tersebut adalah dengan upaya pengembangan koperasi yang
mandiri, industri kecil dan menengah, pengembangan usaha perdagangan dan
perlindungan terhadap konsumen. Selanjutnya kebijakan tersebut dilaksanakan
melalui program-program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang
kondusif, peningkatan kualitas kelembagaan koperasi,
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pengembangan usaha
industri, peningkatan daya saing, peningkatan sarana dan prasarana,
pengembangan perdagangan dan sistem distribusi, peningkatan dan
pengembangan iklim usaha, peningkatan promosi dan pameran serta
pembinaan kemetrologian dan perlindungan konsumen.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-13 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
Berdasarkan keluaran pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja, maka Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
pada tahun Anggaran Tahun 2015 memperoleh kemajuan yang cukup
signifikasi atau termasuk dalam kategori berkeluaran. Walaupun dengan
pencapaian kinerja dalam kategori berkeluaran melaksanakan pembinaan dan
pengembangan koperasi, industri dan perdagangan di Kota Mataram, namun
masih banyak terdapat kekurangan dan permasalahan yang dihadapi yang
memerlukan upaya pemecahan di tahun berikutnya. Adapun permasalahan
tersebut antara lain sebagai berikut :
2. Belum optimalnya akses permodalan dan jaringan kerjasama antara
gerakan koperasi, industri dan perdagangan dengan lembaga keuangan.
3. Masih belum sinerginya antara pemberian bantuan modal dengan Sumber
Daya Manusia yang dilatih oleh Dinas Koperindag.
4. Masih kurangnya kualitas SDM Aparat Pembina maupun gerakan koperasi,
Industri, dan perdagangan.
5. Kurangnya daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah serta Industri
Kecil dan Menengah local terhadap produk dari luar daerah.
6. Pengambilan kebijakan Pembinaan kepada para pelaku usaha belum dapat
dilaksanakan secara optimal akibat kurangnya kesadaran para pelaku usaha
untuk memberikan informasi, data, dan laporan mengenai perkembangan
usahanya, yang merupakan dasar dilakukannya evaluasi oleh Pemerintah.
7. Masih kurangnya kemampuan dalam pengelolaan usaha sehingga dapat
menyebabkan terhambatnya perkembangan usaha.
8. Masih adanya pelaku usaha yang kurang memahami tentang upaya
terhadap perlindungan konsumen.
9. Terbatasnya jaringan perdagangan antar daerah yang difasilitasi oleh
pemerintah daerah setempat.
10. Masih kurangnya akses pasar produk.
B. SARAN
Dengan adanya permasalahan diatas maka disarankan:
1. Perlu membentuk forum kerja sama antara semua stake holder yang ada
(perbankan, pemerintah, pengusaha) dalam rangka memberdayakan
KUMKM dan meningkatkan daya saing produk KUMKM
2. Miningkatkan pembinaan dan pelatihan SDM aparatur maupun SDM
gerakan koperasi, industri dan perdagangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-14 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2015
3. Perlu diadakan tempat untuk memasarkan produk KUMKM seperti pasar
seni sukawati yang ada di Bali.
4. Pameran dan promosi KUMKM perlu ditingkatkan.
Demikian LAKIP ini disusun sebagai bahan penilaian dan
pertanggunjawaban kami, dengan harapan pencapaian kinerja yang diperoleh ini
dapat menjadi acuan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram
untuk lebih meningkatkan kemampuan di dalam melaksanakan tugas dan sekaligus
memotivasi diri untuk mempertahankan prestasi/keberkeluaranan yang telah
dicapai.
Mataram, Januari 2015
KEPALA
DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KOTA MATARAM
= W A R T A N, S H, M H =
Pembina Tk. I (IV/c)
NIP. 19580520 198803 1 008