Ayo Menulis Jurnal Ilmiah! Dr. Sugeng pribadi Mengapa...

5
Ayo Menulis Jurnal Ilmiah! Dr. Sugeng pribadi Mengapa Menulis Jurnal Ilmiah? Jurnal ilmiah pada dasarnya adalah majalah informasi tentang ilmu pengetahuan. Dikarenakan kebanyakan kontributornya dari kalangan perguruan tinggi maka administrator harus ketat secara akademis dalam menyeleksi setiap naskah yang masuk. Itulah sebabnya mengapa m enulis jurnal tidak semudah di media populer dan surat kabar. Bahasa jurnal ilmiah tetap berpegang pada kaidah baku dengan ungkapan yang sederhana ( simple) namun cerdas ( smart). Jurnal ilmiah sendiri terbit secara berkala dengan penomoran standar internasional. Jurnal ilmiah mempunyai fungsi terhadap penemuan (nvention): registrasi, diseminasi, arsip dan sertifikasi ( royal society). Suatu penemuan baru belum bisa disahkan apabila belum terdaftar dalam suatu jurnal ilmiah. Tahun 1980-an dunia kebingungan menentukan siapa penemu virus HIV antara Robert Gallo dari Amerika atau Luic Montagner dari Perancis. Ternyata jurnal Nature tahun 1983 menjadi hakim akademis dengan menunjukkan Montagner sebagai orang pertama yang menulis isolasi retovirus mematikan tersebut. Negeri ini patut bangga dengan seorang putranya-Sri Widiyantoro, melalui jurnal Nature tahun 1997 berhasil menerapkan teknologi kebidanan dalam meneropong perut bumi global (tomografi). Warga BMKG di Kedeputian dan Litbang tersitasi dalam google scolar dan yang terbanyak sejumlah 752 citation atas nama Edvin Aldrian. Salah seorang kolega penulis (almarhum) yang brilian di bidang programing dan banyak menelurkan karya ilmiah, pernah dipersiapkan menerima beasiswa PhD di luar negeri. Sayang cita-citanya harus pupus gara-gara tidak bisa menunjukkan hasil-hasil riset yang belum pernah dituliskannya dalam satu jurnal pun. Dari kejadian tersebut dapat ditambahkan fungsi jurnal sebagai suatu investasi dalam bidang edukasi dan karir. Bagi seorang peneliti lazimnya dekat dengan aktifitas penulisan jurnal sebagai wujud keingintahuannya terhadap sesuatu dengan menggunakan metode ilmiah. Makin banyak sang peneliti menerbitkan hasil karyanya, makin tinggi pula tingkat kompetensinya di dunia ilmu pengetahuan.

Transcript of Ayo Menulis Jurnal Ilmiah! Dr. Sugeng pribadi Mengapa...

Page 1: Ayo Menulis Jurnal Ilmiah! Dr. Sugeng pribadi Mengapa ...eoffice.bmkg.go.id/Dokumen/Artikel/...Ayo-Menulis-Jurnal-Ilmiah.pdf · sendiri terbit secara berkala dengan penomoran standar

Ayo Menulis Jurnal Ilmiah!

Dr. Sugeng pribadi

Mengapa Menulis Jurnal Ilmiah?

Jurnal ilmiah pada dasarnya adalah majalah informasi tentang ilmu pengetahuan. Dikarenakan

kebanyakan kontributornya dari kalangan perguruan tinggi maka administrator harus ketat secara

akademis dalam menyeleksi setiap naskah yang masuk. Itulah sebabnya mengapa m enulis jurnal

tidak semudah di media populer dan surat kabar. Bahasa jurnal ilmiah tetap berpegang pada

kaidah baku dengan ungkapan yang sederhana ( simple) namun cerdas ( smart). Jurnal ilmiah

sendiri terbit secara berkala dengan penomoran standar internasional. Jurnal ilmiah mempunyai

fungsi terhadap penemuan (nvention): registrasi, diseminasi, arsip dan sertifikasi (royal society).

Suatu penemuan baru belum bisa disahkan apabila belum terdaftar dalam suatu jurnal ilmiah.

Tahun 1980-an dunia kebingungan menentukan siapa penemu virus HIV antara Robert Gallo dari

Amerika atau Luic Montagner dari Perancis. Ternyata jurnal Nature tahun 1983 menjadi hakim

akademis dengan menunjukkan Montagner sebagai orang pertama yang menulis isolasi retovirus

mematikan tersebut. Negeri ini patut bangga dengan seorang putranya-Sri Widiyantoro, melalui

jurnal Nature tahun 1997 berhasil menerapkan teknologi kebidanan dalam meneropong perut

bumi global (tomografi). Warga BMKG di Kedeputian dan Litbang tersitasi dalam google scolar

dan yang terbanyak sejumlah 752 citation atas nama Edvin Aldrian. Salah seorang kolega penulis

(almarhum) yang brilian di bidang programing dan banyak menelurkan karya ilmiah, pernah

dipersiapkan menerima beasiswa PhD di luar negeri. Sayang cita-citanya harus pupus gara-gara

tidak bisa menunjukkan hasil-hasil riset yang belum pernah dituliskannya dalam satu jurnal pun.

Dari kejadian tersebut dapat ditambahkan fungsi jurnal sebagai suatu investasi dalam bidang

edukasi dan karir.

Bagi seorang peneliti lazimnya dekat dengan aktifitas penulisan jurnal sebagai wujud

keingintahuannya terhadap sesuatu dengan menggunakan metode ilmiah. Makin banyak sang

peneliti menerbitkan hasil karyanya, makin tinggi pula tingkat kompetensinya di dunia ilmu

pengetahuan.

Page 2: Ayo Menulis Jurnal Ilmiah! Dr. Sugeng pribadi Mengapa ...eoffice.bmkg.go.id/Dokumen/Artikel/...Ayo-Menulis-Jurnal-Ilmiah.pdf · sendiri terbit secara berkala dengan penomoran standar

Strategi Penulisan

Sebenarnya tidak sulit menghasilkan suatu jurnal. Awal mula menulis dirasakan susah segan.

Tapi sebenarnya setelah dilalui akan menjadi hal yang gampang dan mengalirkan gagasan-

gagasan baru. Modal awal dari suatu jurnal bisa berupa penelitian mandiri, skripsi atau thesis.

Laporan ilmiah yang formil berkepanjangan dapat dikonversi kedalam bentuk jurnal. Format

jurnal memang berbeda dengan tugas akhir dimana jurnal mempunyai struktur yang lebih ringkas

dan padat. Untuk menghindari delik penjiplakan pribadi ( self-plagiarism) perlu dilakukan

pengubahan sekurang-kurangnya 30% dari keseluruhan karya sebelumnya. Pengubahan meliputi

kalimat, gambar, tabel, judul dan kesimpulan sehingga pembaca dapat melihat kebaruan yang

signifikan antara keduanya. Penulis telah melakukan pelatihan konversi skripsi terhadap

sejumlah taruna dengan maksud untuk meningkatkan penjaminan mutu STMKG dalam civitas

akademika perguruan tinggi lainnya.Wadah publikasi sudah tersedia melalui jurnal internal

kampus.

Urutan penulisan secara umum dimulai dari perancangan judul, abstrak, pendahuluan, data,

metode, pembahasan hasil dan rangkuman. Ada juga peneliti yang mempunyai trik tersendiri

dengan membalik urutan pengerjaan tersebut dari mulai pengolahan data, penarikan kesimpulan,

abstrak dan terakhir judul. Pakem tulisan tetap sebagaimana umumnya. Judul harus dibuat

singkat, padat dan menarik yang mencerminkan hasil penelitian, manfaat, metode, data dan

tempat penelitian. Abstrak harus memuat tujuan penelitian, metode yang digunakan da n hasil

penelitian. Tujuan intisari adalah sarana promosi ide penulis. Jika pembaca tertarik dengan

abstrak yang berkualitas maka dia akan meneruskan keingintahuannya dengan membaca detil

keseluruhan isi karya tulis ilmiah. Di bawah abstrak di haruskan pembubuhan kata-kata kunci

(keywords) yang paling banyak muncul dan dibahas dalam penelitian dengan jumlah sebanyak-

banyaknya lima kata. Kata kunci dimaksudkan untuk mempermudah penelusuran artikel.

Pendahuluan dibatasi hanya berisi Latar Belakang dan Tujuan penelitian dengan proporsi tidak

lebih dari 30% isi seluruh artikel. Latar Belakang harus menjelaskan mengapa penelitian ini

penting dilakukan serta kaitannya dengan alur ilmiah ( road map of science ) antara penelitian

penulis dan penelitian terdahulu serta kemungkinan pengembangannya. M etode penelitian

menyajikan langkah-langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan,

Page 3: Ayo Menulis Jurnal Ilmiah! Dr. Sugeng pribadi Mengapa ...eoffice.bmkg.go.id/Dokumen/Artikel/...Ayo-Menulis-Jurnal-Ilmiah.pdf · sendiri terbit secara berkala dengan penomoran standar

pengolahan dan analisis data dalam rangka proses mencari solusi dari masalah yang diteliti.

Bagian ini dibuat dengan rancangan sistematis, terencana dan terstruktur untuk mendukung hasil

dan pembahasan. Penulis harus mem aparkan dan mencantumkan beberapa referensi yang

berhubungan dengan data dan metode dalam daftar pustaka.

Hasil dan Pembahasan adalah bagian sangat penting yang memuat hasil penelitian dan analisis

terpadu. Bagian ini juga sebagai sari kesimpulan akhir dan abstrak. H asil penelitian disajikan

dalam bentuk tabel, grafik gambar atau foto yang harus dijelaskan dalam naskah secara rinci .

Gambar dan tabel disebut data primer jika diperoleh dari hasil olahan asli penelitian penulis.

Hasil penelitian harus dibandingkan dengan model atau teori sebagai acuan. Penulis hendaknya

dapat menghubungkan hasil penelitian yang diteliti dengan hasil penelitian sebelumnya dengan

menunjukkan persamaan atau perbedaan dengan alasan yang jelas. Perolehan hasil yang biasa

cukup disintesakan dalam pembahasan umum untuk menghindari perulangan ( redundancy).

Adapun hasil yang signifikan berupa anomali atau nilai yang mencolok merupakan hal yang

menarik dan penting dapat dibahas secara lebih rinci.

Pembahasan harus dapat dijelaskan secara kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif

bersifat subyektif dan kesimpulan hipotesis dalam menilai suatu masalah. Pendekatan ini

mendorong penulis mengemukakan pendapat, menjelaskan dan berargumentasi secara bebas

tetapi logis. Pendekatan kuantitatif lebih terukur secara nilai (obyektif), bersifat deskriptif dan

berujung pada kesimpulan umum (generalisasi) . Asumsi atau spekulasi sangat dilarang dalam

pembahasan artikel ilmiah karena harus berdasarkan kepada data dan fakta ilmiah penelitian.

Penulis juga dituntut mampu menjelaskan arti fisis dari hasil data olahan.

Bagian akhir dari jurnal memuat Kesimpulan dan Saran, Ucapan Terima Kasih, Daftar Pustaka

dan Lampiran. Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah ditetapkan dalam Latar

Belakang. Kesimpulan adalah rangkuman sintesis akhir seluruh proses penelitian berisi pokok-

pokok berharga ( highlight) yang perlu dipaparkan sebagai temuan penelitian karena dipandang

unik dan orisinil. Daftar Pustaka hanya memuat buku teks, artikel atau jurnal ilmiah yang relevan

mendukung penelitian. Kalimat yang diperoleh berdasarkan ide-ide dari peneliti lain harus

dicantumkan kutipan ( citation, quote ) dengan menyebut nama pengarang dan tahun terbit serta

Page 4: Ayo Menulis Jurnal Ilmiah! Dr. Sugeng pribadi Mengapa ...eoffice.bmkg.go.id/Dokumen/Artikel/...Ayo-Menulis-Jurnal-Ilmiah.pdf · sendiri terbit secara berkala dengan penomoran standar

melakukan perubahan struktur, kata dan kalimat tanpa merubah makna dan pengertian

sebenarnya.

Jurnal Internasional

Jurnal Indonesia yang dapat dikategorikan Internasional mempunyai persyaratan: ditulis dalam

bahasa asing, artikel memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, melibatkan dewan penyunting

dan penyumbang artikel dari luar negeri. Format jurnal internasional berbeda-beda tergantung

permintaan pihak penerbit. Tetapi secara struktur hampir sama dengan jurnal nasional dengan

penekanan pada isi dan pembahasan aktual. Naskah ditulis menggunakan Bahasa Inggris dengan

menggunakan kaidah yang baku . Ketentuan umum lainnya adalah naskah harus asli dan belum

pernah dipublikasikan atau tidak sedang dalam proses untuk dimuat di media lain. Oleh karena

itu penerbit luar negeri menghendaki pernyataan keaslian naskah dan tidak pernah

dipublikasikan di jurnal lain.

Naskah jurnal internasional yang masuk akan diseleksi oleh tim reviewer dengan tahap seleksi

ketat selama beberapa bulan bahkan satu tahun. Penulis dikenakan biaya pencetakan dan

pengujian English proofed tergantung tingkat kesalahan penulisan naskah. Untuk masalah ini tak

jarang si peneliti harus merogoh kocek cukup banyak agar dapat terbit karyanya. Makin tinggi

kualitas media penerbit jurnal, makin ketat sistem seleksi ( peer review) bahkan harus siap ditolak

mentah-mentah. Pilihannya hanya dua: publish or perish. Sekalipun naskah diterima tetap akan

dilakukan pengoreksian ulang sesuai standar jurnal internasional tersebut. Alamat jurnal nasional

dan internasional kebumian yang dapat dimanfaatkan untuk media publikasi karya ilmiah antara

lain: Jurnal STMKG, Jurnal Puslitbang BMKG, http://puslitbang.bmkg.go.id, ITB Journal of

Science, http://journal.itb.ac.id, Geography UGM Journal, http://i-lib.ugm.ac.id, UI Journal,

http://journal.ui.ac.id/science, JSTAGE Journal, http://www.jstage.jst.go.jp, American Institute of

Physics, http://www.journals.aip.org, Springer Journal, http://www.springerlink.com, Elsevier

Journal, http://www.elsevier.com, BSSA Journal, http://bssa.geoscienceworld.org, dan lain

sebagainya.

Tertarik menerima tantangan keilmuan? Ayo menulis jurnal ilmiah!

Page 5: Ayo Menulis Jurnal Ilmiah! Dr. Sugeng pribadi Mengapa ...eoffice.bmkg.go.id/Dokumen/Artikel/...Ayo-Menulis-Jurnal-Ilmiah.pdf · sendiri terbit secara berkala dengan penomoran standar

Cakung, 10 Syawal 1436H.

Referensi:

Aldrian, E., 2015, Teknik Penulisan Karya Tulis Artikel Ilmiah, Jakarta.

Booth, W., Colomb, G.W. dan Williams, J.M., 2008, Craft of Research (3rd Edtion),

University of Chicago Press, Chicago, London, diterjemahkan oleh Mihardja, D.K., ITB,

Bandung.

Koesoemadinata, R.P., 2008, Modul Metodologi Research dan Komunikasi Ilmiah Dalam

Ilmu Kebumian, ITB, Bandung.

Lukman dan Kustantyana, S., 2012, Manajemen Penerbitan Jurnal Ilmiah, Sagung Seto ,

ISBN: 978-602-8674-71-3, Jakarta.

Pribadi, S., 2015, Proposal Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV ,

Pusdiklat BMKG, Jakarta.