Ayat Alquran Dan Irigasi
-
Upload
rehan-geraldy -
Category
Documents
-
view
60 -
download
4
description
Transcript of Ayat Alquran Dan Irigasi
Ayat Alqur'an berkaitan dgn Irigasi
IRIGASI
1. Pengertian Irigasi.
Dalam kamus bahasa indonesia, irigasi adalah pengaturan pembagian
atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dsb. Irigasi
adalah kegiatan - kegiatan yang bertalian dengan usaha mendapatkan air untuk
sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian, rawa - rawa, perikanan.
Usaha tersebut terutama menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk
membagi-bagikan air ke sawah-sawah secara teratur dan membuang air kelebihan
yang tidak diperlukan lagi untuk memenuhi tujuan pertanian. Masih sering kita
jumpai istilah irigasi ini diganti dengan istilah "Pengairan". Untuk sementara istilah
irigasi kita anggap punya pengertian yang sama dengan istilah pengairan.
Tujuan Irigasi
Dalam tujuan irigasi dibahas : tujuan irigasi secara langsung dan secara tidak
langsung.
a. Tujuan irigasi secara langsung
Tujuan irigasi secara langsung adalah membasahi tanah, agar dicapai suatu kondisi
tanah yang baik untuk pertmbuhan tanaman dalam hubungannya dengan prosentase
kandungan air dan udara diantara butir-butir tanah. Pemberian air dapat juga
mempunyai tujuan sebagai pengangkut bahan-bahan pupuk untuk perbaikan tanah.
b. Tujuan irigasi secara tidak langsung
Tujuan irigasi secara tidak langsung adalah pemberian air yang dapat menunjang
usaha pertanian melalui berbagai cara antara lain :
1). Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan
tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan
cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.
2). Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur-
unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk
melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan dialirkan
ketempat pembuangan.
3).Memberantas hama, sebagai contoh dengan penggenangan maka Jiang tikus bisa
direndam dan tikus keluar, lebih mudah dibunuh.
4). Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui
dinding-dinding saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan
tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak
dibasahi.
5). Membersihkan buangan air kota (penggelontoran), misalnya dengan prinsip
pengenceran karena tanpa pengenceran tersebut air kotor dari kota akan berpengaruh
sangat jelek bagi pertumbuhan tanaman.
6). Kolmatasi, yaitu menimbun tanah-tanah rendah dengan jalan mengalirkan air
berlumpur dan akibat endapan lumpur tanah tersebut menjadi cukup tinggi sehingga
genangan yang terjadi selanjutnya tidak terlampau dalam kemudian dimungkinkan
adanya usaha pertanian.
3. Ayat Al-qur’an yang berhubungan dengan pengairan.
QS,Az-zumar : 21.
ف�ي �يع� �اب �ن ي ��ه �ك ل ف�س� م�اء# م�اء� الس' م�ن� ل� -ز� �ن أ 'ه� الل �ن' أ �ر� ت �م- �ل أ
�اه �ر� ف�ت ��ه�يج ي �م' ث ��ه -و�ان ل� أ �ف#ا �ل ت م�خ- ع#ا ر- ز� �ه� ب ��خ-ر�ج ي �م' ث األر-ض�
ألول�ي ى -ر� �ذ�ك ل �ك� ذ�ل ف�ي �ن' إ ح�ط�ام#ا ��ه �ج-ع�ل ي �م' ث ا Mص-ف�ر� م
�اب� -ب األل
Artinya : Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya
Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-
sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu
tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi
kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian
dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal.
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan manusia memikirkan
salah satu dari suatu proses kejadian di alam ini. yaitu proses
turunnya hujan dan tumbuhnya tanam-tanaman di permukaan bumi
ini. Kalau diperhatikan seakan-akan kejadian itu merupakan suatu
siklus yang dimulai pada suatu titik-titik dalam suatu lingkaran,
dimulai dari adanya sesuatu, kemudian berkembang menjadi besar,
kemudian tua, kemudian meninggal atau tiada. kemudian mulai
pula suatu kejadian yang baru lagi dan begitulah seterusnya sampai
kepada suatu masa yang ditentukan Allah, yaitu masa berakhirnya
kejadian alam ini.
Contohnya ialah air hujan yang turun dari langit menyirami
permukaan bumi, sehingga bumi yang semulanya tandus dan
kering, menjadi basah dan berair. Air hujan itu sebagian disimpan di
dalam bumi dengan adanya akar pohon-pohonan yang ada di
hutan-hutan kemudian meresap ke dalam bumi, merupakan
persediaan air bagi manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan
makhluk Tuhan yang lain di masa musim kemarau nanti. Pada bumi
yang gundul dan tandus, sebahagian besar dari air hujan itu tidak
dapat ditahan oleh bumi. Air itu langsung mengalir ke laut yang
kadang-kadang berupa banjir besar yang menjadi malapetaka bagi
manusia. Adakalanya air itu langsung dimanfaatkan oleh manusia,
binatang dan tumbuh-tumbuhan. Maka tumbuhlah tumbuh-
tumbuhan, sejak dari benih kemudian menjadi besar, berbunga
yang beraneka warna, berbuah, kemudian mati, untuk tumbuh lagi.
Buahnya bermanfaat bagi manusia, binatang dan tumbuh-
tumbuhan. Ada yang dimakan, ada pula yang diolah untuk
keperluan-keperluan lain. Daun tumbuh-tumbuhan yang gugur
kemudian menjadi hancur bersama tanah dapat menjadi pupuk bagi
bagi tanam-tanaman yang lain.
Demikianlah, dari turunnya hujan, tumbuhlah tumbuh-
tumbuhan dan berkembang-biaknya binatang ternak dan
sebagainya, manusia memperoleh nikmat yang tiada taranya, sejak
dari nikmat berupa makanan dan minuman, juga nikmat yang
berupa perasaan, seperti perasaan senang dan gembira melihat
pemandangan yang indah di pegunungan yang diliputi oleh pohon-
pohonan, perasaan senang melihat bunga yang sedang mekar, air
yang mengalir di sungai, bunyi burung yang merdu diselingi dengan
bunyi tetesan air yang jatuh dari atas tebing batu, binatang ternak
yang makan di padang rumput yang sedang menghijau.
Jika dilihat proses air yang mengalir ke laut, maka air itu menguap
oleh terik panas matahari, kemudian menjadi awan yang
bergumpal, dihalau kembali oleh angin ke suatu tempat sehingga
menurunkan hujan.
Proses kejadian yang demikian itu menjadi bahan renungan
bagi orang yang mau menggunakan pikirannya. Tentu ada Zat Yang
Maha Kuasa Yang mengatur semuanya itu, sehingga segala sesuatu
terjadi dengan teratur dan rapi. Tidak mungkin manusia yang
melakukannya. Yang melakukan semua itu tentulah zat Yang
berhak disembah dan ditaati segala perintah-Nya.
B. PERDAGANGAN.
Pengertian perdagangan
Perdagangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan
perekonomian suatu negara. Giatnya aktivitas perdagangan suatu negara menjadi
indikasi tingkat kemakmuran masyarakatnya serta menjadi tolok ukur tingkat
perekonomian negara itu sendiri. Sehingga bisa dibilang perdagangan merupakan urat
nadi perekonomian suatu negara. Melalui perdagangan pula suatu negara bisa
menjalin hubungan diplomatik dengan negara tetangga sehingga secara tidak
langsung perdagangan juga berhubungan erat dengan dunia politik.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi perdagangan:
MARWATI DJOENED
Perdagangan adalah kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara para produsen dan
konsumen. Sebagai kegiatan distribusi, perdagangan menjamin peredaran,
penyebaran, dan penyediaan barang melalui mekanisme pasar.
EENG AHMAN & EPI INDRIANI
Perdagangan adalah kegiatan tukar - menukar atau transaksi jual beli antara dua pihak
atau lebih.
BAMBANG UTOYO
Perdagangan merupakan proses tukar menukar barang dan jasa dari suatu wilayah
dengan wilayah lainnya. kegiatan sosial ini muncul karena adanya perbedaan
kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki.
Perdagangan adalah semua tindakan yang tujuannya menyampaikan barang
untuk tujuan hidup sehari-hari, prosesnya berlangsung dari produsen kepada
konsumen. Orang yang pekerjaannya memperjualbelikan barang atas prakarsa dan
resiko dinamakan pedagang.
Perdagangan dibedakan atas perdagangan besar dan perdagangan kecil. Dalam
perdagangan besar jual beli berlangsung secara besar-besaran. Dalam perdagangan
besar, barang tidak dijual/disampaikan langsung kepada konsumen atau pengguna,
sedangkan dalam perdagangan kecil, jual beli berlangsung secara kecil-kecilan dan
barang dijual langsungkepadakonsumen.
Sementara itu, pedagang sendiri jenisnya bermacam-macam. Ada pedagang
keliling, pedagang asongan, pedagang dari pintu ke pintu (door to door), pedangang
kios, pedangang kaki lima, grosir (pedagang besar), pedagang supermarket dan
sebagainya. Jenis-jenis pedagang ini lazim dibedakan berdasarkan pada cara
menawarkan barang dagangannya masing-masing.
Pedagangkeliling
Pedagang keliling adalah pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan
cara berkeliling. Berkeliling di sini biasanya dilakukan dari RT ke RT, dari RW ke
RW, dari kampung ke kampung, atau dari desa ke desa. Barang yang mereka
tawarkan biasanya digendong, dipikul. Didorong dengan gerobak, atau diangkut
dengan sepeda atau kendaraan bermotor yang termasuk pedagang jenis ini adalah
pedagang jamu gendong, pedagang bakso, pedagang es krim dan lain-lain.
PedagangAsongan
Pedagang asongan adalah pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan
cara menempatkannya di kotak kecil yang mudah dibawa dan dipindah-pindahkan.
Kotak tersebut biasanya mereka kalungkan di leher seperti tas, dan barang-barang
yang mereka tawarkan biasanya berupa rokok, korek api, kembang gula, kertas tisu,
kacang, kuaci, buah, dan barang-barangringanlainnya.
PedagangKakiLima
Pedagang kaki lima adalah pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan
cara menggelarnya di trotoar atau di tepi jalan yang ramai. Untuk menggelar
dagangannya, mereka menggunakan tikar, terpal atau semacam balai-balai. Barang-
barang yang mereka tawarkan umumnya berupa sepatu, pakaian, makanan, buah-
buahan dan lain – lain.
PedagangGrosir
Grosir adalah pedagang yang dalam menawarkan barang tidak langsung berhadapan
dengan calon pembeli. Pedagang grosir tidak langsung menawarkan barang kepada
calon pembeli sebagaimana pedagang eceran, melainkan calon pembelilah yang
mendatangi pedagang grosir.
2. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan perdagangan.