AXA Life Indonesia Perkuat Layanan Digital Berita AAJI - 10 Mei 2016.pdf · Berbagai terobosan itu...

23
EX-CC-AAJI-06-001 Selasa, 10/05/2016 07:02 WIB AXA Life Indonesia Perkuat Layanan Digital http://finance.detik.com/read/2016/05/10/070252/3206498/5/axa-life-indonesia-perkuat-layanan- digital Jakarta -Perusahaan asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia (AXA), memperkuat layanan via jalur digital, setelah bertransformasi dengan inovasi digitalnya mulai 1 April 2016. Kali ini, AXA menghadirkan layanan fitur baru e-Buy melalui portal online mereka www.axadirect.co.id 'AXA Direct! – Asuransi Tinggal Klik!’ Layanan itu diluncurkan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-4 AXA yang jatuh pada 7 Mei. "Ini juga sebagai jawaban atas kebutuhan nasabah akan kemudahan dalam mengakses layanan perlindungan via digital yang semakin meningkat," ujar Presiden Direktur AXA Life Indonesia, Hengky Djojosantoso, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/5/2016). Menurut Hengky, era digital saat ini telah mengubah gaya hidup serta kebutuhan masyarakat termasuk nasabah AXA. Oleh karena itu, AXA ingin selalu hadir dalam menjawab kebutuhan nasabah terhadap kemudahan mendapatkan perlindungan. Hal itulah yang membuat AXA menghadirkan fitur e-Buy yang bisa diakses kapan dan di mana saja melalui gadget. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat setiap tahunnya dengan jumlah pengguna internet di akhir 2014 sekitar 88,1 juta orang atau 34,9% dari total penduduk Indonesia, naik dari 71,2 juta orang (28,6% dari total penduduk) di tahun sebelumnya. Hengky menjelaskan, data itu menunjukkan tren digital telah menjadi salah satu bagian dari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, AXA Life ingin memaksimalkan jalur digital dalam memberikan layanan serta produk perlindungan sesuai kebutuhan nasabah serta menjadi yang terdepan di jalur digital. Menurut dia, dengan fitur e-Buy, nasabah dapat dengan mudah memilih produk perlindungan sesuai perencanaan keuangan mereka serta melakukan proses pembayaran. "Nasabah pun akan menerima polis secara langsung melalui email setelah proses pembelian selesai. Kami harap proses yang praktis, mudah, dan cepat ini bias memberikan nilai tambah kepada mereka," tambah Hengky. Hengky menambahkan, transformasi digital yang dilakukan sejak 2014 lalu juga ikut mendongkrak kinerja perusahaan. Pendapatan premi baru 2015 tumbuh sekitar 47% ketimbang tahun 2014. Tahun ini ditargetkan akan lebih baik. Saat ini, kontribusi digital baru sekitar 15% dari produksi total.

Transcript of AXA Life Indonesia Perkuat Layanan Digital Berita AAJI - 10 Mei 2016.pdf · Berbagai terobosan itu...

EX-CC-AAJI-06-001

Selasa, 10/05/2016 07:02 WIB AXA Life Indonesia Perkuat Layanan Digital http://finance.detik.com/read/2016/05/10/070252/3206498/5/axa-life-indonesia-perkuat-layanan- digital

Jakarta -Perusahaan asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia (AXA), memperkuat layanan via jalur digital, setelah bertransformasi dengan inovasi digitalnya mulai 1 April 2016. Kali ini, AXA menghadirkan layanan fitur baru e-Buy melalui portal online mereka www.axadirect.co.id 'AXA Direct! – Asuransi Tinggal Klik!’

Layanan itu diluncurkan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-4 AXA yang jatuh pada 7 Mei. "Ini juga sebagai jawaban atas kebutuhan nasabah akan kemudahan dalam mengakses layanan perlindungan via digital yang semakin meningkat," ujar Presiden Direktur AXA Life Indonesia, Hengky Djojosantoso, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/5/2016).

Menurut Hengky, era digital saat ini telah mengubah gaya hidup serta kebutuhan masyarakat termasuk nasabah AXA. Oleh karena itu, AXA ingin selalu hadir dalam menjawab kebutuhan nasabah terhadap kemudahan mendapatkan perlindungan. Hal itulah yang membuat AXA menghadirkan fitur e-Buy yang bisa diakses kapan dan di mana saja melalui gadget.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat setiap tahunnya dengan jumlah pengguna internet di akhir 2014 sekitar 88,1 juta orang atau 34,9% dari total penduduk Indonesia, naik dari 71,2 juta orang (28,6% dari total penduduk) di tahun sebelumnya.

Hengky menjelaskan, data itu menunjukkan tren digital telah menjadi salah satu bagian dari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, AXA Life ingin memaksimalkan jalur digital dalam memberikan layanan serta produk perlindungan sesuai kebutuhan nasabah serta menjadi yang terdepan di jalur digital.

Menurut dia, dengan fitur e-Buy, nasabah dapat dengan mudah memilih produk perlindungan sesuai perencanaan keuangan mereka serta melakukan proses pembayaran. "Nasabah pun akan menerima polis secara langsung melalui email setelah proses pembelian selesai. Kami harap proses yang praktis, mudah, dan cepat ini bias memberikan nilai tambah kepada mereka," tambah Hengky.

Hengky menambahkan, transformasi digital yang dilakukan sejak 2014 lalu juga ikut mendongkrak kinerja perusahaan. Pendapatan premi baru 2015 tumbuh sekitar 47% ketimbang tahun 2014. Tahun ini ditargetkan akan lebih baik. Saat ini, kontribusi digital baru sekitar 15% dari produksi total.

Selasa, 10/05/2016 07:30 WIB Asuransi AXA Life Perkuat Layanan Digital http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/05/10/073000726/Asuransi.AXA.Life.Perkuat.Layanan.Di gital

JAKARTA, KOMPAS.com - PT AXA Life Indonesia (AXA) memperkuat layanan digital. Kali ini, AXA menghadirkan layanan fitur baru e-Buy melalui portal online www.axadirect.co.id. "Ini sebagai jawaban atas kebutuhan nasabah akan kemudahan dalam mengakses layanan perlindungan via digital yang semakin meningkat,” kata Presiden Direktur AXA Life Indonesia Hengky Djojosantoso dalam keterangan resmi, Senin (9/5/2016). Menurut Hengky, era digital saat ini telah mengubah gaya hidup serta kebutuhan masyarakat termasuk nasabah AXA. Hal itulah yang membuat AXA menghadirkan fitur e-Buy yang bisa diakses kapan dan di mana saja melalui gadget. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Jumlah pengguna internet di akhir 2014 sekitar 88,1 juta orang atau 34,9 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah tersebut naik dari 71,2 juta orang (28,6 persen dari total penduduk) di tahun sebelumnya. Dengan fitur e-Buy, nasabah dapat dengan mudah memilih produk perlindungan sesuai perencanaan keuangan mereka serta melakukan proses pembayaran. “Nasabah pun akan menerima polis secara langsung melalui email setelah proses pembelian selesai. Kami harap proses yang praktis, mudah, dan cepat ini bisa memberikan nilai tambah kepada mereka,” imbuh Hengky. Dia menambahkan, transformasi digital yang dilakukan sejak 2014 lalu juga ikut mendongkrak kinerja perusahaan. AXA Life Indonesia mencatat pendapatan premi baru 2015 tumbuh sekitar 47 persen ketimbang tahun 2014.

WARTA EKONOMI

05/04/ 2016 07:03:00 WIB Axa Life Bertransformasi ke Layanan Digital http://wartaekonomi.co.id/read/2016/04/05/95939/axa-life-bertransformasi-ke-layanan-digital.html

WE Online Jakarta- Perusahaan asuransi jiwa, PT AXA Life Indonesia, melakukan transformasi ke layanan penjualan digital secara penuh lewat e-buy. Hal itu untuk meningkatkan pelayanan ke nasabah, dan sebagai upaya mengikuti perkembangan teknologi digital yang pesat.

"Komitmen kami untuk terus berinovasi dan memperbarui berbagai lini bisnis dalam mengakomodasi kebutuhan konsumen akan layanan asuransi yang sederhana dan mudah diakses di mana saja," ujar Presiden Direktur AXA Life Indonesia, Hengky Djojosantoso, di Jakarta , Senin (4/4/2016). Dia memaparkan, sejak awal 2014 lalu, perseroan melakukan transformasi digital secara bertahap lewat berbagai terobosan. Berbagai terobosan itu seperti e-claim atau proses klaim elektronik lewat aplikasi Whatsapp (WA), email, maupun online portal AXA. Responnya ternyata positif. Saat ini, 61% klaim nasabah AXA Life dilakukan lewat e-claim. Tiap bulannya ada sekitar 500 nasabah yang melayangkan klaim. Total nasabah AXA Life saat ini sekitar 80.000 orang. "Nasabah cukup mengirim foto dokumen lewat WA, klaim langsung kami proses. Nasabah tidak perlu mengirim dokumen aslinya. Ini untuk mempermudah nasabah, sehingga klaim bias lebih cepat," paparnya. Pihaknya lanjutnya tidak memerlukan dokumen asli dari nasabah, karena tim klaim AXA Life mempunyai kemampuan melakukan analisa klaim berdasarkan dokumen soft copy dan melakukan verifikasi ke pihak rumah sakit. Awalnya, ungkap Hengky, klaim lewat WA hanya untuk klaim kesehatan untuk nilai maksimal Rp 5 juta. Saat ini, seluruh klaim diterima, baik untuk kesehatan, penyakit kritis, ataupun meninggal dunia, dengan nilai klaim tidak dibatasi.

Dia menjelaskan, dulu nasabah dari berbagai kota kesulitan mengurus klaim, karena harus mengirim dokumen ke kantor pusat di Jakarta. Proses pengiriman bisa memakan waktu lebih dari seminggu. Setelah dokumen diterima, baru bisa diproses dan klaim dicairkan maksimal 14 hari. Saat ini, dengan aplikasi WA, permohonan klaim langsung dijawab saat itu juga dan notifikasi penerimaan klaim nasabah direspons dalam waktu maksimal 30 menit.

Kemudian, klaim diproses dan bisa dicairkan rata-rata 3-5 hari dan maksimal pencairan paling lambat 14 hari. Bahkan bagi nasabah dengan dokumen klaim lengkap dan memenuhi ketentuan dapat di proses dan dibayarkan pada hari yang sama.

Selain e-claim, lanjut Hengky, pihaknya juga menghadirkan layanan AXA Direct, portal yang menyediakan layanan kepada nasabah di mana mereka bisa mendapatkan update atas status polis, jenis produk asuransi yang mereka butuhkan, serta klaim mereka. Mengingat respons yang tinggi, kini AXA juga membuka layanan penyampaian klaim lewat aplikasi LINE.

AXA Direct tidak hanya bisa dinikmati nasabah AXA, tetapi juga untuk masyarakat umum yang tidak memiliki polis di AXA. Mereka bisa menjadi anggota di AXA Direct, bahkan bisa mendapatkan polis secara gratis dengan manfaat perlindungan hingga Rp 25 juta di www.axadirect.co.id.

Hengky melanjutkan, pihaknya juga memiliki layanan e-policy sejak awal 2014 lalu, yaitu polis elektronik yang dikirim ke nasabah via email. Layanan itu juga sebagai bagian mendukung kelestarian lingkungan dengan meminimalkan penggunaan kertas. Saat ini, e-policy mencapai 99% dari polis yang dikeluarkan AXA.

Senin, 04/04/ 2016 | 07:13 Mulai April, AXA Life Bertransformasi Penuh ke Digital http://www.beritasatu.com/ekonomi/358168-mulai-april-axa-life-bertransformasi-penuh-ke-digital.html

Presiden Direktur AXA Life Indonesia Hengky Djojosantoso memantau sistem layanan digital di AXA Tower, Kuningan, Jakarta, baru-baru ini. Mulai 1 April 2016, AXA Life Indonesia secara penuh bertransformasi ke layanan digital. (istimewa) Jakarta - Perusahaan asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia mulai April 2016 memberlakukan transformasi ke layanan penjualan digital secara penuh lewat e-buy. Hal itu untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan sebagai upaya mengikuti perkembangan teknologi digital yang pesat. “Ini komitmen kami untuk terus berinovasi dan memperbarui berbagai lini bisnis dalam mengakomodasi kebutuhan konsumen akan layanan asuransi yang sederhana dan mudah diakses di mana saja,” ujar Presiden Direktur AXA Life Indonesia Hengky Djojosantoso dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (4/4) pagi. Karena itulah, kata Hengky, sejak awal 2014 lalu, pihaknya melakukan transformasi digital secara bertahap lewat berbagai terobosan. Berbagai terobosan itu seperti e-claim atau proses klaim elektronik lewat aplikasi Whatsapp (WA), email, maupun online portal AXA. Responsnya ternyata positif. Saat ini, 61 % klaim nasabah AXA Life dilakukan lewat e-claim. Tiap bulannya ada sekitar 500 nasabah yang melayangkan klaim. Total nasabah AXA Life saat ini sekitar 80.000 orang. “Nasabah cukup mengirim foto dokumen lewat WA, klaim langsung kami proses. Nasabah tidak perlu mengirim dokumen aslinya. Ini untuk mempermudah nasabah, sehingga klaim bisa lebih cepat,” tutur Hengky. Pihaknya tidak memerlukan dokumen asli dari nasabah, karena tim klaim AXA Life mempunyai kemampuan melakukan analisa klaim berdasarkan dokumen soft copy dan melakukan verifikasi ke pihak rumah sakit. Awalnya, lanjut Hengky, klaim lewat WA hanya untuk klaim kesehatan untuk nilai maksimal Rp 5 juta. Saat ini, seluruh klaim diterima, baik untuk kesehatan, penyakit kritis, ataupun meninggal dunia, dengan nilai klaim tidak dibatasi. Ia mengisahkan, dulu nasabah dari berbagai kota kesulitan mengurus klaim, karena harus mengirim dokumen ke kantor pusat di Jakarta. Proses pengiriman bisa memakan waktu lebih dari seminggu. Setelah dokumen diterima, baru bisa diproses dan klaim dicairkan maksimal 14 hari. Saat ini, dengan aplikasi WA, permohonan klaim langsung dijawab saat itu juga dan notifikasi penerimaan klaim nasabah direspons dalam waktu maksimal 30 menit. Kemudian, klaim diproses dan bisa dicairkan rata-rata 3-5 hari dan maksimal pencairan paling lambat 14 hari. Bahkan bagi nasabah dengan dokumen klaim lengkap dan memenuhi ketentuan dapat di proses dan dibayarkan pada hari yang sama Selain e-claim, tambah Hengky, pihaknya juga menghadirkan layanan AXA Direct, portal yang menyediakan layanan kepada nasabah di mana mereka bisa mendapatkan update atas status polis, jenis

produk asuransi yang mereka butuhkan, serta klaim mereka. Mengingat respons yang tinggi, kini AXA juga membuka layanan penyampaian klaim lewat aplikasi LINE. AXA Direct tidak hanya bisa dinikmati nasabah AXA, tetapi juga untuk masyarakat umum yang tidak memiliki polis di AXA. Mereka bisa menjadi anggota di AXA Direct, bahkan bisa mendapatkan polis secara gratis dengan manfaat perlindungan hingga Rp 25 juta di www.axadirect.co.id. Hengky melanjutkan, pihaknya juga memiliki layanan e-policy sejak awal 2014 lalu, yaitu polis elektronik yang dikirim ke nasabah via email. Layanan itu juga sebagai bagian mendukung kelestarian lingkungan dengan meminimalkan penggunaan kertas. Saat ini, e-policy mencapai 99% dari polis yang dikeluarkan AXA. Untungkan Nasabah Setelah melakukan transformasi digital, komplain nasabah AXA Life Indonesia turun sekitar 40%. Mulai April 2016, transformasi digital di lini penjualan dilakukan secara penuh lewat e-buy. Melalui layanan ini, portal AXA Direct mulai melayani pembelian polis asuransi jiwa secara online. “Sebelumnya ada dua langkah yang harus diambil, nasabah memilih produk, memasukkan data, setelah itu bagian penjualan kami yang akan menghubungi nasabah tersebut. Mulai April ini, semuanya dilakukan secara online, tanpa interaksi manusia. Jadi, pilih produk, besaran premi, dan masukkan data plus nomor kartu kredit,” katanya. Hengky mengakui, transformasi digital yang dilakukan AXA Life Indonesia karena perkembangan penggunaan internet yang pesat di masyarakat Indonesia. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi pengguna internet di Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Indonesia berada di peringkat keenam terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Pada 2017, eMarketer memperkirakan pengguna internet di Indonesia bakal mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat kelima yang pertumbuhannya lebih lamban. Sebelumnya, analis Senior eMarketer Monica Peart menyebutkan, negara berkembang seperti Indonesia dan India masih memiliki ruang pertumbuhan jumlah pengguna internet yang besarnya bisa mencapai dua digit setiap tahun. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta, dari angka itu, 48% merupakan pengguna internet harian.

Media Indonesia – 10/05/2016, hal. 15 Axa Life Optimalkan Jalur Digital

Sindo – 10/05/2016, hal. 5 AXA Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Bisnis Indonesia – 10/05/2016, hal. 21 Strategi Pemasaran, FWD Lfe Perluas Jalur Distribusi

09/05/2016 | 18:42 WIB Asuransi FWD Life Rambah Layanan Digital http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/05/09/184238126/Asuransi.FWD.Life.Rambah.Layanan.D igital

JAKARTA, KOMPAS.com - PT FWD Life Indonesia (FWD Life) meluncurkan FWD 24/7 Digital Service. Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk membawa terobosan baru layanan nasabah melalui fasilitas layanan real time LiveChat dan Whatsapp Messenger. FWD 24/7 Digital Service dikembangkan untuk memenuhi permintaan terkait informasi mengenai kebijakan, proses transaksi dan klaim baik dari nasabah individu dan korporasi. Rudi Kamdani, Presiden Direktur FWD Life menjelaskan, terobosan baru ini akan memperkuat ekosistem digital dan melengkapi layanan nasabah melalui telepon dan email yang sudah ada sebelumnya guna memberikan layanan yang lebih baik dan maksimal bagi nasabah. “Layanan ini dikembangkan berdasarkan pemahaman FWD Life terhadap kebutuhan nasabah yang terus meningkat terutama pada layanan real time," kata Rudi dalam keterangan resmi, Senin (9/5/2016). Rudi menjelaskan, interaksi Perusahaan dengan nasabah individu maupun korporasi dipengaruhi beberapa hal diantaranya respon Perusahaan yang cepat, akurasi data yang diberikan kepada nasabah, keramahan dari tim Customer Care (CC), penyediaan layanan 24 jam serta penjelasan yang komprehensif dan memberikan solusi. Berdasarkan data Nielsen di tahun 2014, salah satu aplikasi yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia adalah Whatssapp dengan rata-rata waktu penggunaan 6,2 menit per hari untuk berkomunikasi. Hal ini juga didukung data global dari situs Statista terkait jumlah pengguna aktif bulanan Whatsapp telah menyentuh angka 1 miliar pengguna, meningkat dari 700 juta pada Januari 2015. Artinya, 1 dari 7 orang di dunia menggunakan layanan ini.

Senin, 09/05/2016 17:40 WIB FWD Life Perluas Jalur Distribusi http://finansial.bisnis.com/read/20160509/215/545514/fwd-life-perluas-jalur-distribusi

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahan asuransi jiwa PT FWD Life memperluas jalur distribusi untuk penjualan produk asuransi dalam rangka mencapai pertumbuhan premi hingga tiga kali lipat sepanjang 2016.

Presiden Direktur FWD Life Rudi Kamdani menyatakan total pendapatan premi yang dibukukan perusahaan pada tahun lalu ialah Rp58,2 miliar, sedangkan pendapatan premi pada tahun ini dipatok bisa Bertumbuh hingga tiga kali lipat.

Guna mencapai target pertumbuhan tersebut, dia mengungkapkan FWD Life berkomitmen melakukan perluasan terhadap jalur distribusi yang sebelumnya hanya mengandalkan jalur keagenan yang memberikan kontribusi sebesar 60% dari total penjualan FWD Life Pada 2015.

“Untuk memacu penjualan dan pertumbuhan premi, mulai tahun ini semua saluran distribusi diaktivasi. Diharapkan dengan upaya tersebut target pertumbuhan premi yang dipatok bisa tercapai,” kata Rudi disela-sela peluncuran layanan 24/7 digital service,Senin (9/5).

Dia menuturkan, upaya perluasan jalur distribusi yang dilakukan perusahaan antara lain adalah meningkatkan kemitraan dengan bank untuk penjualan produk asuransi (bancassurance), dan meningkatkan kemitraan dengan perusahaan Pembiayaan (multifinance).

Kemudian, merambah saluran e-commerce, serta meningkatkan kerjasama dengan berbagai perusahaan untuk saluran distribusi corporate care.

Rudi mengungkapkan sebenarnya penjualan produk melalui berbagai saluran distribusi tersebut sudah dilakoni sejak tahun lalu. Namun, kontribusinya belum optimal lantaran baru diimplementasikan pada pertengahan tahun hingga Menjelang Akhir tahun.

Terkait saluran distribusi melalui bancassurance, dia menyatakan pihaknya telah melakukan penjajakan kemitraan dengan lima bank yang terdiri dari dua bank asing dan tiga bank local.

Menurutnya, penjajakan tersebut telah memasuki tahap final, dan saat ini perseroan tengah menunggu terbitnya perizinan dari Otoritas JasaKeuangan (OJK).

“Kalau tidak ada hambatan, kami targetkan kemitraan dengan perbankan bisa diresmikan secara bertahap mulai dari kuartal tiga sampai dengan kuartal empat tahun ini,”ujarnya,

Vice President FWD Life Jens Reich menyatakan dengan segera diresmikannya kemitraan dengan beberapa bank pada tahun ini. Diharapkan kontribusi penjualan melalui bancassurance bisa meningkat.

Dia menyebutkanpada tahun lalu kontrbusi bancassurance hanya sebesar 10%.

Dengan ditingkatkannya kemitraan dengan bank, diharapkan kontribusi penjualan dari bancassurance bisa bertumbuh 25% hingga tiga tahun kedepan.

Kendati perseroan berupaya melakukan perluasan saluran distribusi, Jens menegaskan pihaknya berkomitmen untuk tetap memacu penjualan melalui jalur keagenan. Sampai dengan akhir 2015 tercatat FWD Life telah memiliki 2.500 agen asuransi.

“Agen memiliki peran yang sangat penting, apalagi kontribusi mereka terhadap total penjualan merupakan yang paling besar. Oleh sebab itu, pada tahun ini kami akan meningkatkan jumlah agen hingga dua kali lipat atau menjadi 5.000 agen asuransi ,” jelasnya.

Kontan – 10/05/2016, hal. 24 FWD Life Tambah Mitra Bank & Kembangkan Digital

Senin, 09/05/2016/ 16:56 WIB

FWD Life targetkan premi tembus Rp 175 miliar http://keuangan.kontan.co.id/news/fwd-life-targetkan-premi-tembus-rp-175-miliar

Sebagai pemain yang masih terbilang baru, PT FWD Life Indonesia meyakini masih memiliki ruang yang cukup luas untuk bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan pada tahun ini. Rudi Kamdani Direktur Utama FWD Life menyebut, masih banyak segmen bisnis maupun saluran distribusi yang bisa dimanfaatkan perusahaannya untuk terus berkembang. "Makanya di tahun ini kami optimistis bisa mencatatkan premi sampai tiga kali lipat dari capaian tahun lalu," katanya, Senin (9/5). Tahun lalu, FWD Life tercatat mengumpulkan premi sejumlah Rp 58,2 miliar. Mengacu pada target tersebut, maka di akhir Desember 2016, perseroan mengincar premi sekitar Rp 175 miliar. Menurut Rudi, sejumlah pembukaan kanal distribusi yang dilakukan tahun lalu akan dimaksimalkan di 2016 ini guna mendukung target tersebut. Beberapa diantaranya adalah dari jalur bancassurance dan corporate care. Sebelumnya perseroan masih mengandalkan perolehan premi dari kanal distribusi agensi. Dengan makin beragamnya jalur penjualan, potensi ceruk pasar yang masih tersedia pun bisa digarap dengan lebih masif. Namun di sisi lain, kanal agensi juga terus diperkuat. Tahun ini FWD Life menargetkan jumlah agen yang dipunya bisa berlipat. Per tahun 2015, jumlah agen perseroan mencapai 2.500 orang. Nah, sampai tutup tahun ini, FWD Life ingin memiliki agen sampai 5.000 orang. Sementara itu, Rudi masih enggan menyebutkan capaian perseroan sampai tiga bulan pertama tahun ini. "Pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama memang belum terlalu tinggi namun premi yang kami dapat sudah sesuai dengan ekspektasi," ungkapnya.

Senin, 09/05/2016 / 17:23 WIB

Tahun ini, FWD Life akan genjot bancassurance http://keuangan.kontan.co.id/news/tahun-ini-fwd-life-akan-genjot-bancassurance

PT FWD Life Indonesa masih mengandalkan kanal distribusi agensi sebagai tulang punggung dalam meraup premi. Meski begitu, jalur pemasaran bancassurance jadi salah satu yang akan dikembangkan perusahaan pada tahun ini. Wakil Presiden Direktur FWD Life Jens Reisch menyebutkan, sejumlah kerja sama dengan perbankan bakal dilakukan perusahaan di tahun ini. Pada tahun 2015, perseroan baru menjalin kerja sama dengan Bank Victoria sebagai mitra bancassurance. Meski tak menyebut identitas calon mitra, Jens bilang, ada empat bank yang sedang melakukan pembicaraan secara serius. Sampai tutup tahun ini, Jens menargetkan FWD Life bisa punya tujuh hingga delapan mitra bancassurance. Ada pun calon mitra yang dilirik, menurutnya, berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari bank asing sampai bank pembangunan daerah. Menurut Jens, pihaknya tak terlalu memasang kriteria yang ketat dalam mengincar calon mitra. "Yang penting punya komitmen untuk sama-sama memberikan keuntungan termasuk dalam pengembangan teknologi," katanya, Senin (9/5). Dengan sejumlah kerja sama baru, diharapkan sumbangsih premi dari kanal tersebut bisa menembus 10% sampai 15% dari total premi yang dikantongi di tahun ini. Secara total, FWD Life sendiri berharap bisa mencatatkan premi sampai tiga kali lipat dari yang didapat di 2015 yang sebesar Rp 58,2 miliar.

Senin, 09/05/2016 / 15:27 WIB

FWD Life luncurkan layanan baru untuk nasabah http://keuangan.kontan.co.id/news/fwd-life-luncurkan-layanan-baru-untuk-nasabah

PT FWD Life Indonesia terus berupaya menjadi perusahaan asuransi jiwa terdepan dalam hal pemanfaatan teknologi digital. Sejumlah layanan anyar dikeluarkan perseroan untuk bisa meningkatkan kenyamanan nasabah maupun agar lebih banyak masyarakat bergabung jadi pemegang polis. Salah satu hal terbaru yang dilakukan FWD Life adalah meluncurkan FWD 24/7 berupa layanan real time lewat LiveChat dan Whatsapp Messenger yang beroperasi selama 24 jam dalam seminggu. "Ini adalah komitmen kami untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi secara cepat soal produk asuransi di FWD Life," kata Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani, Senin (9/5). Selama ini, menurut Rudi, pemahaman masyarakat terhadap asuransi masih sangat minim. Sehingga kerap timbul pertanyaan dan keraguan sebelum membeli asuransi. Dengan makin mudahnya mendapatkan pelayanan, ia optimis pola pikir masyarakat dalam berasuransi pun akan berubah. Hal tersebut secara jangka panjang tentu akan berdampak positif bagi perkembangan bisnis perseroan. Begitu pula dengan nasabah eksisting yang kerap membutuhkan informasi secara cepat mulai dari layanan, prosedur, hingga jaringan rumah sakit yang bekerja sama dengan FWD Life. Pendekatan teknologi digital diakui Rudi memang jadi fokus perseroan dalam bersaing di industri asuransi jiwa. Sejak berdiri tiga tahun lalu sampai 2020 nanti, perseroan berkomitmen untuk terus berinvestasi di sistem digital sampai Rp 500 miliar. "Sampai saat ini belanja kami sudah mencapai 40% dari anggaran," ungkapnya.

Kontan - 10/05/2016, hal. 2 Asuransi Penyakit Kritis, Hitung Cermat Agar Tak Mubazir

Senin, 09/05/2016 / 22:04 WIB Asuransi penyakit kritis, perlukah? http://personalfinance.kontan.co.id/news/asuransi-penyakit-kritis-perlukah

JAKARTA. Belakangan ini, produk asuransi critical illness atau penyakit kritis marak ditawarkan perusahaan asuransi jiwa. Produk ini memberikan jaminan kepada tertanggung yang mengidap penyakit kritis bebas dari risiko financial.

Tidak hanya memberikan perlindungan atas penyakit kritis, perusahaan asuransi juga memberikan tambahan benefit atas produk critical illness yang ditawarkan. Misalkan, pengembalian uang jika tidak terjadi klaim selama beberapa tahun. Kemudian, dapat menyertakan anggota keluarga sebagai tertanggung.

KONTAN merangkum, tiga perusahaan asuransi jiwa yang belum lama ini menelurkan produk critical illness. Ambil contoh, PT AXA Financial Indonesia menawarkan produk Maestro Complete CI Cover dan Maestro Juvenile CI untuk produk critical illnessnya. Lalu, PT Asuransi Cigna Indonesia (Cigna) dengan produk Family Proteksi Optima. Kedua perusahaan asuransi jiwa tersebut memberikan perlindungan lebih dari 10 penyakit kritis.

Terakhir, PT Central Asia Financial atau Asuransi Jagadiri lewat produk Jaga Sehat Keluarga melindungi tidak hanya satu tertanggung tapi dapat lima orang dalam keluarga. Produk ini mengklaim melindungi seluruh penyakit, bahkan penyakit HIV AIDS.

Namun apakah produk asuransi ini mesti dimiliki?

Freddy Pieloor, Perencana Keuangan dari Money n Love Planning & Consultinge bilang, sebaiknya ditimbang- timbang lagi kalau ingin membeli produk asuransi ini. Selain bukan kebutuhan penting, produk asuransi critical illness juga dinilai mubazir. Ia membandingkan produk tersebut dengan hadirnya BPJS Kesehatan.

"Kalau saat ini sudah ada BPJS Kesehatan yang memberikan perlindungan lengkap untuk segala penyakit. Apa perlu asuransi tambahan?" ujar Freddy.

Kalau pun ingin memiliki produk yang melindungi beberapa penyakit kritis. Freddy menyarankan, lebih baik memilih untuk memperbesar premi asuransi kesehatan yang sebelumnya telah dimiliki. Ketimbang membeli produk baru. Atau, menambah besar iuran wajib BPJS Kesehatan.

Freddy juga mengingatkan agar tidak terlena dengan gimick penjualan asuransi critical illness berupa pengembalian uang jika tidak ada klaim. Serta menyertakan anggota keluarga.

Nasabah harus cermat menghitung premi dan klaim yang diterima. Termasuk juga ketentuan pencairan klaim, apakah klaim baru dapat dilakukan setelah terdiagnosa penyakit parah atau pencairannya bertahap.

InfoBank - Edisi Mei 2016, hal. 82 – 83 Potensi Premi Dari Pasar Swalayan

Bisnis Indonesia – 10/05/2016, hal. 24 Aksi Korporasi Bank, Berpacu Tambah Anak Usaha

Info Bank – Edisi Mei 2016, hal. 59 – 60 Orang Biasa Dipuncak Tahta

Bisnis Indonesia – 10/05/2016, hal. 4 Ekonomi Kuartal II Bisa 5%