DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

76
PERJANJIAN KERJASAMA LAYANAN KESEHATAN ANTARA PT. AXA SERVICES INDONESIA DENGAN YAYASAN KARTIKA JAYA CABANG XVIII JAYAKARTA ( RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA A) No: 055 019 /AGR-Leg/ASI/I X II /201 3 4 Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kesehatan (“Perjanjian”) ini ditandatangani di Jakarta, pada hari Kamis Jumat ___ tanggal Dua Du a p uluh enam pulu h satu Tiga ____ bulan November Maret Septe ____ tahun Dua ribu lima belas tiga e belas ___ _ ( 2 6 1 _ 30 _ 1 1 03 09 __ 201 5 4 3 _ __ _ ) oleh dan a n tara: 1. PT. AXA SERVICES INDONESIA, suatu Perseroan terbatas yang berkedudukan di AXA Tower Lantai 12, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City, Jakarta Selatan 12940, didirikan berdasarkan Hukum Indonesia dengan Akta Nomor 88 tanggal 18 September 2003 di hadapan Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Robbi Yanuar dan Dr. Emira Oepangat Trib h uvan Singh selaku penerima kuasa Direksi , berdasarkan surat kuasa tertanggal 15 1 November 201 3 5 Nomor 003 002 /AGR-Leg/ASI/XI/201 3 5 , dari dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama PT. AXA SERVICES INDONESIA. Then Henry Marten , bertindak selaku Direktur , mewakili Direksi, dari dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama PT. AXA SERVICES INDONESIA. Perusahaan ini berikut para penerus, pengganti hak dan wakilnya yang sah untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 1

Transcript of DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

Page 1: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

PERJANJIAN KERJASAMA LAYANAN KESEHATAN

ANTARAPT. AXA SERVICES INDONESIA

DENGAN YAYASAN KARTIKA JAYA CABANG XVIII JAYAKARTA

(RUMAH SAKIT BHAKTI MULIAA)

No: 055019/AGR-Leg/ASI/IXII/20134

Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kesehatan (“Perjanjian”) ini ditandatangani di Jakarta, pada hari KamisJumat___ tanggal DuaDua puluh enam puluh satuTiga ____ bulan NovemberMaretSeptember____ tahun Dua ribu lima belastigaempat s____ (261_30_ – 110309__ – 201543____) oleh dan antara:

1. PT. AXA SERVICES INDONESIA, suatu Perseroan terbatas yang berkedudukan di AXA Tower Lantai 12, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City, Jakarta Selatan 12940, didirikan berdasarkan Hukum Indonesia dengan Akta Nomor 88 tanggal 18 September 2003 di hadapan Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Robbi Yanuar dan Dr. Emira OepangatTribhuvan Singh selaku penerima kuasa Direksi, berdasarkan surat kuasa tertanggal 151 November 20135 Nomor 003002/AGR-Leg/ASI/XI/20135, dari dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama PT. AXA SERVICES INDONESIA.Then Henry Marten, bertindak selaku Direktur, mewakili Direksi, dari dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama PT. AXA SERVICES INDONESIA.Perusahaan ini berikut para penerus, pengganti hak dan wakilnya yang sah untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. YAYASAN KARTIKA JAYA CABANG XVIII JAYAKARTA sebagai pengelola dari RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA yang merupakan Rumah Sakit kelolaan dari YAYASAN KARTIKA JAYA CABANG XVIII JAYAKARTA, suatu Yayasan bernama Yayasan Kartika Jaya Cabang XVIII Jayakarta yang berkedudukan di Jl. Aipda K.S Tubun No. 79 Slipi Jakarta Barat, didirikan berdasarkan Hukum Indonesia dengan Akta Nomor 13 -– XI -– 1999 tanggal 9 April 1999 di hadapan Zainal Almanar,SH, Notaris di Jakarta dalam hal ini diwakili oleh dr. Antonius T.S PrabowoYustitia, MARS, bertindak selaku Direktur, mewakili Direksi, dari dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA. Perusahaan ini berikut para penerus, pengganti hak dan wakilnya yang sah untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”

1

Page 2: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah sebuah perseroan terbatas yang memberikan jasa konsultasi dan layanan administrasi bagi perusahaan asuransi termasuk asuransi jiwa dan asuransi umum dan bermaksud untuk mengadakan kerjasama dengan PIHAK KEDUA untuk menyediakan jasa layanan kesehatan bagi setiap Peserta asuransi kesehatan baik perorangan maupun kumpulan dari Klien PIHAK PERTAMA. sebagaimana disebutkan pada Pasal 1 butir 8 serta penambahannya yang akan diberitahukan kemudian sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat 1.

2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah suatu badan hukum dalam bentuk yayasan yang bergerak dalam bidang usaha pengelolaan Rumah Sakit dan atau Klinik yang memberikan pelayanan kesehatan yang baik, berkualitas serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan kepada masyarakat dan menyatakan sanggup untuk bekerja sama dengan PIHAK PERTAMA untuk menyediakan jasa layanan kesehatan bagi setiap Peserta asuransi kesehatan baik perorangan maupun kumpulan dari Klien PIHAK PERTAMA.

3. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud menunjuk PIHAK KEDUA untuk menyediakan jasa layanan kesehatan dan PIHAK KEDUA bersedia menerima penunjukan PIHAK PERTAMA tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam Perjanjian ini.

Maka berdasarkan hal-hal tersebut, Para Pihak sepakat dan setuju untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian ini, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1DEFINISI

Istilah-istilah yang dipergunakan dalam Perjanjian ini memiliki pengertian seperti yang didefinisikan berikut ini, kecuali dinyatakan sebaliknya:

1. Administrastor adalah pihak yang bekerja sama dengan PIHAK PERTAMA dalam menyediakan akses ke Layanan Kesehatan PIHAK KEDUA serta layanan proses administrasi klaim Peserta (bila ada).

2. Asuransi Kesehatan adalah produk asuransi kesehatan Klien PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam Polis yang memberikan manfaat berupa jaminan Layanan Kesehatan bagi Peserta.

3. Daftar Pengecualian adalah sebagaimana dimaksud dalam butir I.4 Lampiran 2 lampiran 02 butir 04 Perjanjian ini.

2

Page 3: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

4. Formulir Perawatan adalah formulir untuk hasil diagnosis yang dilakukan oleh dokter pada rumah sakit kepada Peserta, bentuk dan desain sebagaimana tercantum dalam lLampiran no. 9 Perjanjian ini.

5. Hari Kerja adalah hari kerja yang berlaku pada PIHAK PERTAMA yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat terhitung mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB kecuali apabila hari libur nasional jatuh pada hari-hari tersebut.

6. Kadaluarsa Penagihan klaim adalah 30 (tiga puluh) hari kalender untuk Rumah Sakit yang berlokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan 60 (enam puluh) hari kalender untuk Rumah Sakit yang berlokasi di luar JABODETABEK sejak Peserta selesai melakukan perawatan dan/atau pengobatan.

7.8. Kartu Peserta adalah kartu kepesertaan yang diterbitkan oleh Klien PIHAK PERTAMA

sebagai bukti sah atas kepesertaan Peserta dalam program asuransi kesehatan yang digunakan untuk memperoleh layanan kesehatan pada sarana dan fasilitas PIHAK KEDUA. Contoh Kartu Peserta adalah sebagaimana terlampir dalam lampiran 06 Perjanjian ini.

9. Klien PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan Asuransi yang menggunakan jasa PIHAK PERTAMA untuk melakukan jasa konsultasi dan layanan administrasi untuk para Peserta pemegang polis perusahaan tersebut. Adapun daftar Klien PIHAK PERTAMA sebagaimana tercantum dalam Lampiran 7 Perjanjian ini.

Berikut adalah daftar dari Klien PIHAK PERTAMA yaitu: Nama : PT AXA Mandiri Financial ServicesAlamat : Gedung AXA Tower Lantai 9 Jalan Prof. Dr. Satrio Kav 18. Kuningan City Jakarta Selatan 12940

10. Layanan Kesehatan adalah semua bentuk dan jenis layanan yang disediakan oleh PIHAK KEDUA kepada Peserta yang berkaitan langsung dengan keadaan kesehatan dan yang diperlukan untuk memulihkan keadaan kesehatan Peserta yang diberikan berdasarkan diagnosis dan keadaan klinis Peserta termasuk layanan konsultasi dokter umum, dokter gigi, maupun dokter spesialis, layanan rawat jalan, layanan rawat inap, dan layanan kesehatan lainnya seperti pengobatan dan/atau penggunaan peralatan kedokteran, kamar bedah, pemeriksaan laboratorium, radiologi, asuhan keperawatan, serta tindakan-tindakan lainnya baik yang bersifat medis maupun administrasi yang lazim dilakukan dalam layanan kesehatan yang disediakan oleh Rumah Sakit yang lengkap. Termasuk dalam Layanan Kesehatan adalah medical check up dan layanan kesehatan lain yang disediakan oleh PIHAK KEDUA.

11. Perawatan Tanpa Indikasi Medis adalah setiap layanan yang bersifat medis dan non medis termasuk namun tidak terbatas pada keperluan pribadi, pelayanan khusus, dan kemudahan lainnya yang diberikan oleh PIHAK KEDUA semata-mata untuk kenyamanan Peserta dan tidak berkaitan dengan indikasi medis sebagaimana tercantum dalam resume medis atau

3

Page 4: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

formulir klaim, dimana biaya-biaya yang timbul atasnya tidak ditanggung oleh PIHAK PERTAMA dan/atau Klien PIHAK PERTAMA.

12. Persalinan adalah Layanan Kesehatan berupa tindakan terminasi kehamilan beserta pemeriksaan yang menyertainya yang diperlukan oleh dan diberikan kepada Peserta sesuai dengan standar kesehatan dan bukan semata-mata untuk memenuhi kehendak pribadi Peserta atau dokter yang merawatnya.

13. Peserta adalah orang / sekumpulan orang yang merupakan tanggungan Klien PIHAK PERTAMA dalam program asuransi kesehatan serta memiliki Kartu Peserta yang masih berlaku sehingga oleh karenanya berhak untuk memperoleh Layanan Kesehatan pada sarana dan fasilitas PIHAK KEDUA sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Polis.

14. Polis adalah kontrak-kontrak asuransi kesehatan perorangan atau kumpulan berikut kontrak-kontrak tambahan atau endorsemen-endorsemen, perubahan-perubahan yang terdapat di dalamnya yang dibuat dan ditandatangani oleh Klien PIHAK PERTAMA dengan Pemegang Polis, permohonan Pemegang Polis yang dilekatkan dan formulir-formulir pendaftaran perorangan dari setiap Peserta, jika ada, yang secara bersama-sama merupakan keseluruhan kontrak asuransi kesehatan antara Klien PIHAK PERTAMA dengan Pemegang Polis.

15. Rawat Inap adalah Layanan Kesehatan yang diberikan kepada Peserta yang berdasarkan diagnosis dan keadaan klinis diketahui bahwa Peserta membutuhkan perawatan kesehatan yang mengharuskannya untuk menetap atau tinggal di Rumah Sakit.

16. Rawat Jalan dan Gigi adalah Layanan Kesehatan yang diberikan kepada Peserta yang tidak memerlukan Rawat Inap.

17. Rumah Sakit atau Klinik adalah Rumah Sakit atau klinik milik atau kelolaan PIHAK KEDUA.

18. Sistem adalah suatu alat atau sarana akses yang disediakan oleh Administrator untuk dipergunakan dalam rangka penyediaan Layanan Kesehatan kepada Peserta baik secara elektronik yaitu dengan menggunakan Electronic Data Capture (EDC) terminal atau perangkat lainnya atau system di Rumah Sakit atau Klinik PIHAK KEDUA, maupun secara non elektronik sebagaimana diatur dalam lLampiran 05 Perjanjian ini.

19. Surat Jaminan adalah surat konfirmasi yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA atau melalui Administrator kepada PIHAK KEDUA mengenai batasan manfaat bagi masing-masing Peserta untuk dapat memperoleh Layanan Kesehatan Rawat Inap dan atau Persalinan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini, termasuk prosedur pembedahan yang tidak memerlukan Rawat Inap.

20. Surat Pernyataan adalah surat yang disediakan oleh Klien PIHAK PERTAMA dan harus ditandatangani oleh Peserta yang memerlukan layanan Rawat Inap dengan jaminan

4

Page 5: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

asuransi kesehatan dari Klien PIHAK PERTAMA dengan tujuan agar Peserta mematuhi batas-batas dan jenis-jenis manfaat layanan Rawat Inap yang syarat dan ketentuannya telah diatur di dalam Polis antara Klien PIHAK PERTAMA dengan Pemegang Polis sebagaimana yang terdapat pada lampiran no. 8 Perjanjian ini.

21. Tarif adalah harga / biaya Layanan Kesehatan yang dibebankan kepada PIHAK PERTAMA dan/atau Klien PIHAK PERTAMA sebagai imbalan atas Layanan Kesehatan yang diterima Peserta di Rumah Sakit atau Klinik sesuai dengan kesepakatan Para Pihak yang setiap perubahannya wajib diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA dari waktu ke waktu.

Pasal 2RUANG LINGKUP KERJASAMA

PIHAK KEDUA sepakat dan setuju untuk memberikan Layanan Kesehatan kepada Peserta sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Llampiran 01 Perjanjian ini.

Pasal 3PROSEDUR LAYANAN KESEHATAN

Para Pihak sepakat untuk mematuhi dan mengikuti seluruh prosedur Layanan Kesehatan termasuk tata cara penagihan dan pembayaran Layanan Kesehatan sebagaimana diatur dalam lampiran 02 Perjanjian ini.

Pasal 4HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA apabila ada penambahan Klien PIHAK PERTAMA.

2. Peserta berhak memperoleh Layanan Kesehatan dari PIHAK KEDUA pada setiap saat diperlukan.

3. PIHAK PERTAMA dan Klien PIHAK PERTAMA berhak mendapat laporan (resume) medis Peserta dari PIHAK KEDUA.

4. PIHAK PERTAMA berhak untuk menghentikan pemberian jaminan atas fasilitas Layanan Kesehatan dari PIHAK KEDUA kepada Peserta dengan terlebih dahulu menyampaikan

5

Page 6: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum penghentian pemberian jaminan dilaksanakan.

5. PIHAK PERTAMA dan/atau Klien PIHAK PERTAMA berhak mencantumkan logo Rumah Sakit dan/atau Klinik PIHAK KEDUA dalam seluruh sarana pemasaran untuk kepentingan Para Pihak.

6. PIHAK PERTAMA dan/atau Klien PIHAK PERTAMA berhak untuk mencantumkan logo PIHAK KEDUA sebagai salah satu mitra Rumah Sakit di wilayah kerja rumah sakit ini.

7. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengajukan usul atau saran untuk kepentingan Para Pihak.

8. PIHAK PERTAMA dan/atau Klien PIHAK PERTAMA wajib untuk menghormati dan menjaga kredibilitas masing masing Pihak terutama dalam menjalankan dan melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian ini.

9. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan kepada PIHAK KEDUA contoh tanda tangan pejabat yang berwenang menandatangani Surat Jaminan, contoh Kartu Peserta dan contoh Surat Jaminan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.

10. PIHAK PERTAMA wajib membayar dan melunasi tagihan dari PIHAK KEDUA atas biaya Layanan Kesehatan yang diberikan kepada Peserta berdasarkan Polis Asuransi Kesehatan yang telah disepakati dan telah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini.

11. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan PIHAK KEDUA apabila terdapat perubahan prosedur pemeriksaan kesehatan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum tanggal berlakunya perubahan prosedur pemeriksaan kesehatan dimaksud.

12. PIHAK PERTAMA tidak bertanggungjawab atas kerugian yang diderita atau diajukan oleh Peserta atau walinya yang timbul akibat kelalaian sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini dan Polis Asuransi Kesehatan.

Pasal 5HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berhak atas pembayaran seluruh tagihan atas Layanan Kesehatan yang telah diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada Peserta sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini dan Polis Asuransi Kesehatan.

2. PIHAK KEDUA wajib menolak memberikan Layanan Kesehatan kepada Peserta berdasarkan Perjanjian ini dan akan memberlakukannya sebagai Pasien Umum apabila : a. Peserta tidak membawa Kartu Pesertab. Identitas Peserta pada Kartu Peserta berbeda atau tidak sesuai dengan bukti

identitas diri yang lain dari Peserta (KTP, Paspor, dan lain-lain)

6

Page 7: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

c. Kartu Peserta sudah tidak berlaku lagi atau kadaluarsa atau diragukan keabsahannyad. Tanda tangan yang berwenang dari PIHAK PERTAMA pada Surat Jaminan tidak sesuai

dengan tanda tangan yang diberikan kepada PIHAK KEDUA atau Surat Jaminan tidak ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari PIHAK PERTAMA

e. PIHAK KEDUA telah diberitahukan bahwa Peserta mengundurkan diri, dipecat atau tidak menjadi tanggungjawab PIHAK PERTAMA lagi.

f. PIHAK PERTAMA belum melakukan kewajiban sesuai pasal 04 Perjanjian ini. g. Diagnosis awal atau diagnosis akhir dari Peserta adalah termasuk kedalam Daftar

Pengecualian.

3. PIHAK KEDUA wajib untuk menghormati dan menjaga kredibilitas masing masing Pihak terutama dalam menjalankan dan melaksanakan ketentuan dan syarat dalam Perjanjian ini.

4. PIHAK KEDUA wajib untuk memberikan Layanan Kesehatan yang baik kepada Peserta dan mengenakan tarif sesuai dengan yang telah disepakati Para Pihak dan menjamin bahwa :a. Layanan Kesehatan yang diberikan bersifat konsisten dengan diagnosis dan tata cara

Layanan Kesehatan yang lazim untuk penyakit atau cedera yang membutuhkan perawatan medis di Rumah Sakit atau Klinik.

b. Layanan Kesehatan yang diberikan sesuai dengan standar praktek medis yang berlaku dan diakui oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan organisasi profesi kedokteran di Indonesia.

c. Tidak terjadi malpraktek serta hal-hal lain yang dapat dikategorikan sebagai kelalaian dalam menjalankan profesi serta tugas dan tanggungjawabnya.

5. PIHAK KEDUA wajib untuk mengambil semua tindakan yang sepantasnya guna mencegah penyalahgunaan Layanan Kesehatan sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal di bawah ini : a. Pengubahan informasi medis yang tidak sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya termasuk namun tidak terbatas pada Data Peserta, tanggal pemeriksaan, diagnosis penyakit dan/atau perawatan yang dilakukan.

b. Pemberian obat-obatan maupun alat kesehatan dan pemeriksaan laboratorium atau penunjang diagnostik lain yang tidak diperlukan secara medik.

c. Pemberian Layanan Kesehatan kepada seseorang yang namanya tidak sesuai dengan nama yang tertera pada Kartu Peserta dan/atau Surat Jaminan.

6. PIHAK KEDUA wajib untuk melakukan penagihan secara langsung kepada Peserta atas selisih lebih dari jumlah biaya Layanan Kesehatan yang sesungguhnya dengan jumlah manfaat yang diberikan oleh Klien PIHAK PERTAMA.

7. Dalam hal PIHAK PERTAMA membutuhkan informasi medis atas diri Peserta, maka PIHAK KEDUA bersedia memberikan laporan medis yang menjelaskan tentang keadaan Peserta dan kesimpulan medis yang perlu diketahui oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA telah mendapatkan izin dan kuasa dari Peserta untuk meminta dan/atau menerima resume medis Peserta baik secara lisan maupun tertulis dari PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA menjamin untuk melepaskan PIHAK KEDUA dari segala klaim dan/atau tuntutan dalam bentuk apapun juga sehubungan

7

Page 8: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

dengan penunjukan dan/atau pemberian resume medis Peserta kepada PIHAK PERTAMA atau pihak ketiga sepanjang untuk kepentingan pemberian Layanan Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini.

8. PIHAK KEDUA bertanggungjawab dan menjamin kebenaran laporan medis Peserta yang pertama kali diterima oleh PIHAK PERTAMA dan yang dituangkan atau dinyatakan oleh PIHAK KEDUA dalam suatu formulir perawatan medis setelah Peserta meninggalkan Rumah Sakit atau Klinik, dan PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau gugatan dalam bentuk apapun dari PIHAK KEDUA atau pihak manapun atas kesalahan atau kelalaian dalam pengisian Formulir Perawatan medis.

9. PIHAK KEDUA wajib melengkapi dokumen yang diperlukan yang berkaitan dengan semua perawatan Peserta untuk kepentingan penagihan dan administrasi PIHAK PERTAMA, (“Dokumen Penagihan”) yaitu :

10. 1. Fotokopi Bukti Kepesertaan2. Fotokopi Identitas Peserta yang memperoleh pelayanan3. Fotokopi Surat Jaminan4. Kwitansi asli Rumah Sakit dibubuhi materai sesuai nominal5. Perincian asli biaya perawatan termasuk biaya dokter, dan lain sebagainya6. Perincian asli biaya pembedahan dan tindakan medis lainnya7. Perincian asli pemakaian obat-obatan selama perawatan8. Fotokopi hasil laboratorium dan penunjang diagnostik lainnya9. Resume medis dan resume operasi10. Bukti Pendukung Lainnya11.

Dokumen tersebut wajib untuk diterima oleh PIHAK PERTAMA atas klaim 1 (satu) bulan sebelumnya dan memenuhi ketentuan yang tercantum pada lampiran no. 2 Perjanjian ini.

11. PIHAK KEDUA wajib memperhatikan Daftar Pengecualian sebagaimana diatur dalam lampiran 02 butir 04 Perjanjian ini, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 6TARIF LAYANAN KESEHATAN

Para Pihak sepakat bahwa tarif Layanan Kesehatan yang berlaku pada PIHAK KEDUA adalah berdasarkan Tarif yang berlaku pada saat Peserta mendapatkan Layanan kesehatan sebagaimana diatur lebih lanjut pada Llampiran 03 Perjanjian ini.

Pasal 7JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN

8

Page 9: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

7.1. Jangka Waktu Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun efektif sejak tanggal 21 Maret 2014 2013--------- dan berakhir pada tanggal --------29 September5 dan selanjutnya secara otomatis diperpanjang kembali untuk jangka waktu yang sama atau hingga adanya pemberitahuan untuk mengakhiri Perjanjian oleh salah satu pihak atau Para Pihak (selanjutnya dibuat “Jangka Waktu”)

7.2. Pengakhiran Perjanjian 7.2.1. Apabila salah satu Pihak bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini, maka Pihak

yang bersangkutan harus terlebih dahulu memberitahukan maksudnya tersebut secara tertulis kepada Pihak lainnya sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sebelum tanggal berakhirnya Perjanjianyang dikehendaki.

7.2.2. Apabila salah satu Pihak dalam Perjanjian melanggar ketentuan pasal 11 Perjanjian maka dalam hal ini Pihak yang dirugikan dapat mengakhiri Perjanjian secara sepihak dan segala kerugian yang timbul atas nya menjadi tanggungjawab pihak yang melanggarnya.

7.2.3. Apabila Para Pihak bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini maka waktu berakhrinya Perjanjian ini ditentukan oleh Para Pihak secara tertulis dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal berakhirnya Perjanjian yang disepakati oleh Para Pihak berlaku efektif.

7.2.4. Pengakhiran Perjanjian tidak menghapus kewajiban masing masing Pihak yang masih ada dan belum diselesaikan oleh masing-masing pihak pada saat Perjanjian ini berakhir dan masing-masing pihak wajib untuk tetap menyelesaikan kewajibannya termasuk namun tidak terbatas pada :

7.2.4.1. Kewajiban PIHAK PERTAMA untuk melunasi seluruh tagihan dan denda keterlambatan pembayaran tagihan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 2 butir II.2 ini.

7.2.4.2 Kewajiban PIHAK KEDUA untuk tetap melanjutkan perawatan dan Layanan Kesehatan kepada Peserta yang sedang dirawat sebelum tanggal pengakhiran Perjanjian ini dengan ketentuan bahwa PIHAK KEDUA tidak memiliki tanggungjawab apapun kepada PIHAK PERTAMA berkaitan dengan Peserta yang memerlukan perawatan dan Layanan Kesehatan setelah Perjanjian berakhir dimana terhadap Peserta akan diberikan perlakuan sebagai pasien umum.

7.2.5. Para Pihak setuju untuk mengesampingkan berlakunya pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang Undang Hukum Perdata sepanjang menyangkut diperlukannya putusan Pengadilan untuk mengakhiri Perjanjian ini.

Pasal 8

9

Page 10: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

KEADAAN MEMAKSA

8.1. Definisi Keadaan MemaksaKeadaan Memaksa adalah segala peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian, termasuk namun tidak terbatas pada kecelakaan, huru-hara, epidemi, kebakaran, banjir, ledakan, pemogokan umum, perang, perubahan peraturan perundang-undangan, tindakan pemerintah, kekacauan social, bencana alam, atau sebab-sebab lain yang terjadi di luar kekuasaan wajar Para Pihak.

8.2. Pemberitahuan Terjadinya Keadaan Memaksa8.2.1. Apabila terjadi Keadaan Memaksa, maka Pihak yang mengalami Keadaan

Memaksa tersebut wajib memberikan pemberitahuan secara tertulis mengenai kejadian tersebut kepada Pihak lainnya paling lambat 7 (tujuh) kalender setelah terjadinya Keadaan Memaksa tersebut

8.2.2. Berdasarkan pemberitahuan tersebut, Para Pihak sepakat untuk menyelenggarakan musyawarah mengenai kelangsungan atau kelanjutan Perjanjian ini dan tidak ada Pihak yang bertanggungjawab terhadap keterlambatan atau kegagalan melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini yang diakibatkan oleh Keadaan Memaksa

8.3. Akibat Tiada Pemberitahuan Bilamana salah satu Pihak yang mengalami Keadaan Memaksa tersebut tidak memberitahukan atau terlambat memberitahukan mengenai terjadinya Keadaan Memaksa tersebut kepada Pihak lainnya, maka Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini akan tetap berlangsung seakan-akan tidak terjadi Keadaan Memaksa dan oleh karenanya Para Pihak wajib untuk tetap melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing berdasarkan Perjanjian ini.

Pasal 9KEPATUHAN TERHADAP HUKUM ANTI KORUPSI DAN HUKUM ANTI

PENYUAPAN

Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan, menjamin dan menyanggupi bahwa, sehubungan dengan:(i) Semua transaksi yang diatur dalam Perjanjian ini; (ii) Segala sesuatu yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perjanjian ini,

termasuk namun tidak terbatas pada perundingan atas Perjanjian ini dan pelaksanaan kewajiban Para Pihak; atau

(iii) Pengaturan yang timbul dari dan atau sehubungan dengan pelaksanaan dari Perjanjian ini

(a) Tidak pernah melanggar dan menyatakan sanggup untuk tidak melangggar peraturan

10

Page 11: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

anti korupsi dan anti penyuapan yang berlaku di yurisdiksi di mana salah satu Pihak berdomisili atau menjalankan usahanya, juga terhadap peraturan anti korupsi dan anti penyuapan yang berlaku di yurisdiksi lain atau mungkin berlaku untuk transaksi sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini (untuk selanjutnya disebut sebagai “Undang – Undang Anti Korupsi”);

(b) Tidak pernah dan menyanggupi untuk tidak akan terkait / berhubungan dengan hal-hal berikut ini : melakukan pembayaran atau transfer atau menjanjikan pembayaran atau transfer suatu nilai, menawarkan, menjanjikan atau memberikan keuntungan financial atau bentuk – bentuk keuntungan lainnya atau meminta, kesepakatan untuk menerima /penerimaan keuntungan yang (bersifat) financial atau kenutungan lainnya baik yang berwujud ataupun yang tidak berwujud, termasuk pemberian atau suap, atau mengijinkan atau menyetujui hal-hal tersebut diatas baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mempunyai tujuan atau berdampak penyuapan yang bersifat publik atau komersial atau penerimaan atau persetujuan dalam penyuapan, pemerasan, uang pelancar atau perbuatan lain yang bertentangan dengan hukum / perbuatan yang tidak sepatutnya untuk mendapatkan atau mempertahankan bisnis, keuntungan komersial atau kegiatan yang tidak sebagaimana mestinya dari sebuah fungsi atau kegiatan;

(c) Harus menjamin kepatuhan terhadap semua kewajiban diatas dari setiap orang-orang terkait, pejabat, karyawan atau agent, subkontraktor atau konsultan independen yang digunakan untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini; dan

(d) Apabila diketahui terdapat tindakan oleh setiap orang yang terkait, karyawan, agen, subkontraktor atau konsultan independen yang dianggap merupakan tindakan-tindakan sebagaimana disebutkan dalam paragraph (b) diatas, atau cukup memiliki kecurigaan yang beralasan atas sesuatu tindakan dimaksud diatas, maka harus segera menginformasikan kepada Pihak lainnya atas diketahuinya hal tersebut dan apabila diminta oleh Pihak lainnya, menyediakan informasi dalam batasan yang wajar, yang diperlukan Pihak lainnya terkait dengan tindakan tersebut.

Pihak yang tidak melakukan pelanggaran berhak untuk menangguhkan atau mengakhiri Perjanjian ini, dengan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak lainnya, segera setelah menyadari / mengetahui terjadinya suatu pelanggaran oleh pihak lainnya terhadap pernyataan dan jaminan yang telah diberikan dalam pasal ini.

Pasal 10KERAHASIAAN

1. Seluruh informasi dan data yang terkait dengan Perjanjian yang diterima oleh Para Pihak termasuk namun tidak terbatas pada data Klien PIHAK PERTAMA dan Peserta harus dijaga kerahasiaannya oleh Para Pihak, dan sepakat untuk tidak memberitahukan dan/atau memberikan data sebagian ataupun seluruhnya kepada pihak ketiga manapun juga atau

11

Page 12: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

menggunakan informasi dan data tersebut untuk kepentingan Para Pihak yang tidak berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian, kecuali dengan persetujuan tertulis dari Pihak lainnya.

2. Ketentuan kerahasiaan dalam Ayat 1 pasal ini tidak berlaku untuk informasi atau data yang:a. Telah atau menjadi tersedia secara umum untuk publik selain akibat pengungkapan oleh

Pihak penerima informasi yang melanggar Perjanjian ini; ataub. Secara sah telah berada dalam penguasaan Pihak yang menerima informasi sebelum

menerimanya dari Pihak lainnya; atauc. Secara independen dikembangkan oleh Pihak yang menerima tanpa menggunakan

informasi atau data rahasia milik Pihak lainnya; atau d. Wajib diungkapkan menurut undang-undang yang berlaku, dengan ketentuan sebelum

melakukan pengungkapan telah memberitahukan kepada Pihak lainnya mengenai kewajiban tersebut dan hanya akan mengungkapkan informasi atau data sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang, tidak lebih; atau

e. Wajib diungkapkan kepada penasehat professional dari Pihak yang menerima, termasuk auditor, yang tunduk pada kewajiban kerahasiaan atas dasar hukum atau secara kontraktual.

3. Para Pihak wajib memastikan bahwa semua pejabat, karyawan atau siapapun yang berada di bawah pengawasannya atau pihak-pihak yang terafiliasi dengannya mematuhi kewajiban menjaga kerahasiaan tersebut selama Perjanjian berlangsung maupun setelah Perjanjian berakhir atau diakhiri.

4. Kelalaian salah satu Pihak untuk melakukan kewajibannya sesuai dengan ketentuan ayat (1) Pasal ini dapat mengakibatkan pengakhiran Perjanjian oleh Pihak lainnya dan Para Pihak sepakat bahwa segala kerugian yang timbul dari pelanggaran tersebut ditanggung sepenuhnya oleh Pihak yang melanggar ketentuan kerahasiaan.

5. 6.

Pasal 11PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat akan

menyelesaikan secara musyawarah kekeluargaan.

2. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan, maka Para Pihak sepakat untuk menyerahkan persoalannya kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang berlokasi di Jakarta untuk diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut peraturan prosedur BANI, dengan ketentuan Para Pihak sepakat untuk tunduk kepada semua keputusan yang ditetapkan oleh BANI dan keputusan tersebut mengikat para pihak dan bersifat final.

12

Page 13: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

3. Selama perselisihan dalam proses penyelesaian, Para Pihak wajib tetap melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya menurut Perjanjian ini.

4. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan, maka Para Pihak sepakat untuk menyerahkan persoalannya kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) untuk diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut peraturan prosedur BANI, dengan ketentuan Para Pihak sepakat untuk tunduk kepada semua keputusan yang ditetapkan oleh BANI.

5. Segala biaya yang timbul dari dan karena adanya penyerahan perselisihan kepada BANI tersebut di atas akaan dipikul oleh Para Pihak secara bersama-sama 50% - 50%.

6. Tidak satu pihak pun atau pun dari arbitrer diperbolehkan mengungkapkan adanya isinya atau hasil arbitrase berdasarkan Perjanjian ini tanpa ijin tertulis terlebih dahulu dari pihak lainnya.

7. Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal 109 Perjanjian ini akan tetap berlaku sekalipun Perjanjian ini telah berakhir.

8. 9.

Pasal 12PAJAK

Para Pihak sepakat untuk membayar kewajiban pembayaran pajak masing-masing sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.

Pasal 13PERNYATAAN DAN JAMINAN

1. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa pihak-pihak yang menandatangani Perjanjian ini adalah pihak yang berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama masing-masing Pihak sesuai anggaran dasarnya.

2. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa Perjanjian ini tidak bertentangan dengan perjanjian apapun yang telah dibuat oleh dan antara masing-masing Pihak dengan pihak ketiga.

13

Page 14: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

3. Para Pihak menyatakan dan menjamin akan melaksanakan serta memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan sikap profesionalisme.

Pasal 14KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

1. PengalihanMasing-masing Pihak tidak dapat mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lainnya.

2. Keseluruhan PerjanjianPerjanjian ini termasuk setiap dan seluruh lampiran serta segala perubahannya adalah satu perjanjian yang menyeluruh dari Para Pihak berkaitan dengan hal-hal sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini dan akan menggantikan seluruh penawaran, pernyataan, maksud, atau pengertian sebelumnya yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.

3. AmandemenHal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian tambahan, perubahan, atau adendum sebagaimana disepakati dan dibuat secara tertulis oleh Para Pihak yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

4. Ketentuan yang Tetap Berlaku

4.1. Para Pihak sepakat bahwa batalnya demi hukum atau pembatalan salah satu ketentuan dalam Perjanjian ini tidak akan mengakibatkan batalnya atau pembatalan ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini dan Para Pihak berkewajiban untuk mengganti ketentuan yang batal atau dibatalkan tersebut dengan suatu ketentuan lain yang sah menurut hukum dengan sejauh dan sedapat mungkin mencerminkan maksud dan tujuan dari ketentuan yang batal atau dibatalkan tersebut.

4.2. PIHAK KEDUA setuju bahwa tidak ada tuntutan hukum dan/atau ganti kerugian apapun terhadap Para Pihak dan Klien PIHAK PERTAMA, Direksi, karyawan, afiliasi, maupun wakil PIHAK PERTAMA atas pembatalan kerja sama pelayanan kesehatan dengan menggunakan sistem, sebagaimana disebutkan dalam Lampiran 5 Perjanjian ini, maupun kegagalan penggunaan sistem, kegagalan mana tidak disebabkan oleh kelalaian Para Pihak, serta pembatalan dan kegagalan tersebut tidak akan menghapus kesepakatan dan kerja sama antara Para Pihak sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

5. Hukum yang berlaku

14

Page 15: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

Ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dibuat, diartikan, ditafsirkan, dilaksanakan dengan sesungguhnya, dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak di Jakarta, pada tanggal sebagaimana disebut pada bagian awal Perjanjian ini, dalam rangkap 2 (dua) asli yang sama bunyinya, bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUAPT. AXA SERVICES INDONESIA RUMAH SAKIT BHAKTI

MULIA RS. BHAKTI MULIA ( RS BHAKTI MULIA)

Robbi Yanuar Then Henry Marten dr. Antonius T.S Prabowo Yustitia , MARSPenerima Kuasa Direksi Direktur Direktur

PIHAK PERTAMAPT. AXA SERVICES INDONESIA

Dr. Emira Oepangat Tribhuvan Singh Penerima Kuasa Direksi

15

Page 16: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 1

RUANG LINGKUP KERJA SAMA

Fasilitas Layanan Kesehatan yang wajib disediakan dan diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada Peserta adalah sebagai berikut:

1. Rawat Inap dan Persalinan meliputi: a. Penyediaan fasilitas dan sarana Rawat Inap baik dengan atau tanpa tindakan pembedahan.b. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum atau dokter spesialis. c. Pemeriksaan laboratorium dan alat diagnostik lain atas indikasi yang tepat sesuai dengan

diagnosa dan atas rujukan dokter. d. Perawatan fisioterapi atas indikasi yang tepat sesuai dengan diagnosa dan atas rujukan

dokter. e. Pemberian obat-obatan dan alat kesehatan yang berhubungan dengan perawatan dan

sesuai dengan diagnosa.f. Operasi kecil dengan anestesi lokal tanpa penyulit yang tidak memerlukan tindakan

Rawat Inap. g. Pemberian jasa medis, jasa pemakaian alat kesehatan atau alat kedokteran serta jasa

penunjang lainnya, baik yang bersifat medis maupun administrasi, yang diperuntukkan bagi Peserta selama dilakukannya Rawat Inap dan/atau Persalinan di setiap ruang perawatan.

h. Pelayanan dalam persalinan berupa terminasi kehamilan beserta pemeriksaan yang menyertainya.

2. Rawat Jalan meliputi: a. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum atau dokter spesialis. Untuk konsultasi

dokter spesialis diperlukan surat rujukan dari dokter umum, kecuali bila Peserta berobat

16

Page 17: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

ke dokter spesialis anak, dokter spesialis kebidanan/kandungan, dokter spesialis mata, dokter spesialis THT dan atau dokter spesialis orthopedic (bedah tulang).

b. Pemeriksaan laboratorium dan alat diagnostik lain atas indikasi yang tepat sesuai dengan diagnosa dan atas rujukan dokter.

c. Perawatan fisioterapi atas indikasi yang tepat sesuai dengan diagnosa dan atas rujukan dokter.

d. Pemberian obat-obatan dan alat kesehatan yang berhubungan dengan perawatan dan sesuai dengan diagnosa.

e. Operasi kecil dengan anestesi lokal tanpa penyulit yang tidak memerlukan Rawat Inap.

3. Rawat Gigi; pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter gigi meliputi: a. Pencabutan gigi dan pembedahan gigi. b. Perawatan syaraf gigi. c. Tambal gigi dengan amalgam. d. Pembersihan karang gigi dan perawatan pencegahan lainnya. e. Pelayanan dan perbaikan gigi palsu. f. Pemberian obat-obatan dan alat kesehatan yang berhubungan dengan perawatan gigi.g. Pemeriksaan laboratorium dan alat diagnostik lain atas indikasi yang berhubungan

dengan diagnosa gigi dan atas rujukan dokter gigi.

4. Medical Check Up – sesuai dengan program yang dirancang oleh Para Pihak.

17

Page 18: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 2

PROSEDUR LAYANAN KESEHATAN

I. Prosedur Layanan Kesehatan

Para Pihak sepakat untuk mematuhi dan mengikuti seluruh prosedur Layanan Kesehatan sebagai berikut:

1. Prosedur Umum Layanan Kesehatan

1.1. PIHAK KEDUA bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA hanya akan menyediakan dan memberikan Layanan Kesehatan kepada Peserta yang memiliki Kartu Peserta yang masih berlaku pada saat Peserta mendaftarkan diri untuk mendapatkan Layanan Kesehatan yang diperlukan dan dicocokkan dengan bukti identitas diri Peserta.

1.2. PIHAK KEDUA hanya akan memberikan Layanan Kesehatan kepada Peserta yang dapat menunjukkan bahwa data identitas diri yang tertera pada Kartu Peserta yang masih berlaku adalah sama dengan data identitas diri yang tertera pada kartu tanda penduduk, surat izin mengemudi, paspor, atau kartu izin tinggal terbatas.

1.3. PIHAK KEDUA tidak dapat memberikan Layanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini dan akan memperlakukan Peserta sebagai pasien umum atau pasien biasa apabila:

a. Peserta atau walinya tidak dapat menunjukan Kartu Peserta yang masih berlaku; atau

b. Data identitas diri dalam Kartu Peserta yang masih berlaku tidak sesuai dengan data identitas diri Peserta; atau

18

Page 19: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

c. Peserta sebenarnya secara medis tidak membutuhkan Layanan Kesehatan dalam bentuk apapun; atau

d. Tidak ada manfaat Layanan Kesehatan yang tercantum dalam Kartu Peserta.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, PIHAK PERTAMA tidak bertanggungjawab atas biaya-biaya yang terjadi.

2. Prosedur Pelayanan Rawat Inap dan/atau Persalinan

2.1. Sebelum melakukan Layanan Kesehatan Rawat Inap dan/atau Persalinan terhadap Peserta, PIHAK KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan Surat Jaminan Rawat Inap melalui Helpline 24 Jam PIHAK PERTAMA atau Administrator, dengan ketentuan sebagai berikut:

2.1.1. Apabila Peserta menggunakan Kartu Peserta tanpa logo Administrator, maka PIHAK KEDUA akan menghubungi Helpline 24 Jam PIHAK PERTAMA, sebagaimana yang tercantum di Kartu Peserta.

2.1.2. Apabila Peserta menggunakan Kartu Peserta dengan logo Administrator, maka PIHAK KEDUA akan menghubungi Helpline 24 Jam Administrator sebagaimana yang tercantum di dalam Lampiran 5 Perjanjian ini.

2.2. PIHAK KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA atau Administrator dalam tempo selambat-lambatnya 2 x 24 jam dan meminta Surat Jaminan, serta apabila biaya perawatan/pengobatan Peserta lebih besar atau sama dengan Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan kelipatannya, PIHAK KEDUA wajib untuk mengkonfirmasikan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA atau Administrator agar dapat dilakukan pengecekan langsung atas santunan Peserta. PIHAK KEDUA wajib mengonfirmasikan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA untuk setiap tindakan/pemeriksaan yang memerlukan biaya lebih atau sama dengan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)

2.3. PIHAK PERTAMA atau Administrator akan mengonfirmasikan Peserta yang berhak untuk mendapat Layanan Kesehatan berdasarkan Perjanjian ini kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA melaporkan kepada PIHAK PERTAMA atau Administrator sebagaimana dimaksud dalam butir 2.1. dan 2.2. di atas dengan mengirimkan dan/atau mencetak Surat Jaminan atau Surat Penolakan (keduanya merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini).

2.4. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengirimkan dan/atau mencetak Surat Penolakan kepada PIHAK KEDUA maka seluruh biaya Layanan Kesehatan yang timbul sepenuhnya ditanggung oleh Peserta secara pribadi.

2.5. Surat Jaminan adalah sah hanya apabila telah ditandatangani oleh pejabat PIHAK PERTAMA yang berwenang dengan stempel resmi PIHAK PERTAMA sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran 67.

19

Page 20: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

2.6. Apabila oleh sebab apapun juga biaya-biaya Layanan Kesehatan Rawat Inap Peserta yang bersangkutan menjadi lebih besar atau di luar hak fasilitas yang dimiliki, maka kelebihan tersebut menjadi beban dan tanggungjawab Peserta dan langsung ditagihkan kepada Peserta sebelum meninggalkan Rumah Sakit. Bila atas kebijakan dari Pihak Pertama, kelebihan beban tersebut dialihkan kepada Pihak Pertama, maka Pihak Kedua wajib memastikan bahwa Peserta harus mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan yang dibubuhi meterai guna menanggung biaya Layanan Kesehatan (Lampiran no. xxx8 Perjanjian ini) untuk keperluan penagihan kelebihan biaya tersebut oleh Pihak Pertama kepada Peserta dan PIihak kedua wajib melaporkan perawatan tersebut pada Pihak Pertama paling lambat pada hari kerja berikutnya.

2.7. PIHAK KEDUA akan memberikan Layanan Kesehatan Rawat Inap dan/atau Persalinan terhadap Peserta PIHAK PERTAMA apabila PIHAK KEDUA telah menerima :

2.7.1. Kartu Peserta yang masih berlaku; 2.7.2. Surat Jaminan Rawat Inap dari PIHAK PERTAMA atau melalui

Administrator 2.7.3. Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Peserta sehubungan dengan hal

pemberian Layanan Kesehatan.

2.8. Apabila Peserta telah memenuhi prosedur pelayanan Rawat Inap dan/atau Persalinan sebagaimana diatur dalam butir I.2.1. dan butir I.2.2. Lampiran 2 Perjanjian, maka Peserta yang memerlukan pelayanan Rawat Inap dan/atau Persalinan dari PIHAK KEDUA dan telah menunjukkan Kartu Peserta, maka Peserta dibebaskan dari prosedur pembayaran sepanjang biaya yang dibebankan sesuai dengan batas jaminan yang telah ditetapkan di Surat Jaminan, dengan ketentuan sebagai berikut:

2.8.1. Peserta akan ditempatkan pada kelas perawatan sesuai dengan kelas perawatan yang tertera pada Surat Jaminan atau Kartu Peserta.

2.8.2. Jika terdapat perbedaan antara kelas perawatan yang tercantum pada Surat Jaminan dan Kartu Peserta maka yang dipergunakan adalah kelas perawatan yang tertera pada Surat Jaminan.

2.8.3. Apabila kelas perawatan yang tertera pada Kartu Peserta tidak tersedia atau penuh, maka ketentuan-ketentuan di bawah ini akan berlaku :

a. Peserta, untuk sementara sampai kelas perawatan yang menjadi haknya tersedia, dianjurkan agar ditempatkan pada kelas perawatan yang lebih rendah dari haknya dimana biaya perawatan yang akan dibebankan kepada Peserta adalah sesuai dengan biaya kelas perawatan yang ditempati

20

Page 21: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

b. Apabila Peserta tetap memilih menempati kelas perawatan yang lebih tinggi dari kelas perawatan yang tertera pada Surat Jaminan atau Kartu Peserta, maka selisih biaya Layanan Kesehatan akan dibebankan kepada Peserta yang bersangkutan dengan ketentuan bahwa Peserta harus membayarkan selisih biaya tersebut secara tunai dan langsung pada saat diperbolehkan pulang, kecuali ada pernyataan lain dalam Surat Jaminan Rawat Inap

2.9. Apabila diperlukan rujukan ke rumah sakit lain kepada Peserta, maka ketentuan-ketentuan di bawah ini akan berlaku :

2.9.1. Apabila dipandang perlu dan sesuai dengan norma kedokteran yang berlaku dan/atau yang disebabkan oleh keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA hanya dapat merujuk Peserta ke rumah sakit yang merupakan rumah sakit rekanan dari PIHAK PERTAMA.

2.9.2. Semua rujukan ke rumah sakit lain baik rumah sakit rekanan maupun bukan rekanan oleh PIHAK KEDUA maka harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA melalui Helpline 24 Jam PIHAK PERTAMA atau Administrator, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila Peserta menggunakan Kartu Peserta tanpa logo Administrator, maka PIHAK KEDUA akan menghubungi Helpline 24 Jam PIHAK PERTAMA, sebagaimana yang tercantum di Kartu Peserta.

b. Apabila Peserta menggunakan Kartu Peserta dengan logo Administrator, maka PIHAK KEDUA akan menghubungi Helpline 24 Jam Administrator sebagaimana yang tercantum di dalam butir 4 Lampiran 56 Perjanjian ini.

2.9.3. Apabila diperlukan rujukan ke rumah sakit lain dalam hal Layanan Kesehatan gawat darurat, persetujuan oleh PIHAK PERTAMA dapat diperoleh oleh PIHAK KEDUA dalam waktu selambat-lambatnya dalam 1 x 24 Jam setelah rujukan dibuat oleh PIHAK KEDUA dan diterima oleh PIHAK PERTAMA melalui Helpline 24 Jam PIHAK PERTAMA atau Administrator, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila Peserta menggunakan Kartu Peserta tanpa logo Administrator, maka PIHAK KEDUA akan menghubungi Helpline 24 Jam PIHAK PERTAMA, sebagaimana yang tercantum di Kartu Peserta.

b. Apabila Peserta menggunakan Kartu Peserta dengan logo Administrator, maka PIHAK KEDUA akan menghubungi Helpline 24 Jam Administrator sebagaimana yang tercantum di dalam butir 4 Lampiran 56 Perjanjian ini.

2.9.4. Dalam keadaan Layanan Kesehatan menggunakan Sistem tidak bisa dilakukan/didapatkan, maka PIHAK KEDUA wajib mengkonfirmasikan

21

Page 22: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

secara langsung kepada layanan Helpline 24 Jam Administrator, sebagaimana yang tercantum di dalam butir 4 Lampiran 5 Perjanjian ini.

2.9.5. Dalam hal PIHAK PERTAMA dan/atau Layanan Kesehatan menggunakan Sistem menjawab “penolakan” untuk pelayanan kesehatan Rawat Inap, maka PIHAK KEDUA harus menagihkan seluruh biaya pelayanan Rawat Inap dan/atau Persalinan yang timbul sepenuhnya kepada Peserta.

2.9.6. Biaya-biaya yang timbul selama pelayanan kesehatan di rumah sakit lain akibat rujukan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA akan ditagihkan kepada PIHAK PERTAMA sebagai tagihan akhir atas pelayanan di Rumah Sakit PIHAK KEDUA.

22

Page 23: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

3. Prosedur Pelayanan Rawat Darurat, Rawat Jalan dan Gigi

3.1. Bila Peserta dirawat di ruang Gawat Darurat dan perawatan itu tidak dilanjutkan dengan Rawat Inap, maka perawatan tersebut dikategoriskan sebagai Rawat Jalan. Namun bila perawatan yang dilakukan di ruang Gawat Darurat tersebut dilanjutkan dengan Rawat Inap, maka semua biaya yang terjadi selama perawatan tersebut akan dimasukkan dalam biaya Rawat Inap dan berlaku prosedur Rawat Inap sebagaimana disebutkan pada Lampiran 2 butir 1 dan butir 2butir I.1 dan butir I.2 Lampiran 2 Perjanjian ini.

3.2. Perawatan darurat di Rumah Sakit / PIHAK KEDUA dan tanpa perlu opname (menginap) yang disebabkan oleh kecelakaan yang mengakibatkan luka-luka/cedera termasuk dalam manfaat Rawat Inap

3.3. PIHAK KEDUA hanya memberikan pelayanan Rawat Jalan dan Gigi kepada Peserta sesuai dengan informasi yang tercantum di dalam Kartu Peserta atau lembar rincian konfirmasi Administrator.

3.4. Setelah dilakukan pelayanan pemeriksaan dan/atau pengobatan, PIHAK KEDUA wajib mengembalikan Kartu Peserta kepada Peserta dan jika ada kelebihan biaya atau excess maka Peserta langsung membayar membayar kelebihan biaya di tempat (lokasi PIHAK KEDUA).

3.5. Dalam keadaan Layanan Kesehatan dengan menggunakan sistem tidak bisa dilakukan/didapatkan, maka PIHAK KEDUA wajib mengkonfirmasikan secara langsung kepada layanan Helpline 24 Jam Administrator, sebagaimana yang tercantum di dalam butir 4 Lampiran 5 Perjanjian ini.

3.6. Dalam hal PIHAK PERTAMA dan/atau Layanan Kesehatan dengan menggunakan sistem menjawab “penolakan” untuk pelayanan kesehatan Rawat Jalan dan/atau Rawat Gigi, maka PIHAK KEDUA harus menagihkan seluruh biaya pelayanan Rawat Jalan dan/atau Rawat Gigi yang timbul sepenuhnya kepada Peserta.

4. Daftar Pengecualian

PIHAK PERTAMA menjamin pembayaran atas seluruh biaya Layanan Kesehatan Peserta, kecuali atas biaya-biaya berikut ini, tanpa mengesampingkan ketentuan penjaminan pembayaran atas biaya-biaya berikut ini yang secara khusus diatur oleh PIHAK PERTAMA:

a. Pengobatan dan Pperawatan Ttanpa Indikasi Medis. b. Layanan medis yang bersifat eksperimental dan yang tidak diakui secara meluas

dalam bidang kedokteran sebagai metode yang tepat untuk pengobatan suatu penyakit.

c. Pengobatan alternatif yang tidak termasuk dalam standarisasi pengobatan kedokteran barat.

d. Biaya-biaya yang dibebankan semata-mata untuk kenyamanan Peserta, misalnya telepon, televisi dan lain-lain.

e. Operasi dan perawatan yang berhubungan dengan kecantikan dan hemodialisis (cuci darah).

23

Page 24: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

f. Pembelian Protesa alat penunjang atau alat bantu seperti tongkat, kursi roda, stagen, alat bantu dengar, lensa mata, dan alat fisioterapi, alat pacu jantung, stent jantung, screw (pen) untuk perawatan patah tulang, dan lain-lain.

g. Perawatan fisiotetapi yang tidak dirujuk oleh Dokter dan/atau lebih dari 5 (lima) kali untuk setiap perawatan Rawat Inap.

h. Pengobatan terhadap penyakit bawaan (kongenital).i. Pengobatan psikosis, neurosis, penyakit jiwa, dan penyakit mental lainnya (termasuk

setiap manifestasi dari gangguan kejiwaan atau psikosomatik).j. Perawatan penyakit atau cedera yang timbul dari atau berhubungan dengan

penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) termasuk segala komplikasinya, kecuali untuk tujuan medis dan diresepkan oleh Dokter.

k. Tindakan-tindakan yang berhubungan dengan aborsi bukan yang tidak berindikasi medis, sterilisasi, perawatan untuk memperoleh kesuburan dan/atau mengobati ketidaksuburan, termasuk penyakit atau Cedera yang timbul akibat tindakan-tindakan tersebut.

l. Perawatan penyakit atau cedera akibat bunuh diri, percobaan bunuh diri, atau cedera yang disengaja.

m. Pengobatan penyakit atau cedera yang timbul langsung atau tidak langsung dari atau berhubungan dengan: Tindakan perang baik diumumkan atau tidak diumumkan, invasi, perang saudara,

revolusi, atau tindakan operasional sejenis perang. Keterlibatan dalam huru-hara dan kerusuhan sipil atau pemogokan dan kegiatan

teroris. Keterlibatan dalam pelanggaran hukum dan percobaan pelanggaran hukum atau

perlawanan dalam proses penahanan. n. Segala jenis vitamin, suplemen makanan (food supplement), obat-obatan tradisional,

dan jamu.o. Tindakan imunisasi dan vaksinasi.p. Pemeriksaanan fisik rutin, pemeriksaan kesehatan atau laboratorium yang bertujuan

untuk pengecekan kesehatan saja (medical check-up) termasuk pemeriksaan kesehatan pada masa kehamilan.

q. Pengobatan yang berhubungan dengan AIDS atau ARC (AIDS Related Complex) beserta komplikasinya.

r. Penyakit atau Cedera yang timbul akibat Tertanggung ikut ambil bagian dalam suatu perlombaan ketangkasan, kecepatan dan sebagainya dengan menggunakan kendaraan bermotor, sepeda, perahu, kuda, pesawat udara, atau sejenisnya, terjun payung, mendakit gunung, menyelam dengan scuba, sepak bola, tinju, karate, judo dan olahraga bela diri lainnya yang sejenis dan setiap kegiatan yang mengandung bahaya. Perjalanan dengan pesawat terbang atau semacamnya kecuali Peserta merupakan penumpang dari suatu penerbangan komersial dengan jadwal penerbangan yang tetap.

24

Page 25: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan Layanan Kesehatan yang diberikan PIHAK KEDUA kepada Peserta, sebagaimana tercantum dalam Daftar Pengecualian pada Pasal ini, akan dibebankan kepada Peserta yang bersangkutan dan harus dibayarkan secara tunai dan langsung oleh Peserta pada saat diperbolehkan pulang, kecuali PIHAK PERTAMA menentukan sebaliknya.

II. Tata Cara Penagihan dan Pembayaran Tagihan

Para Pihak sepakat dan setuju mengikuti tata cara penagihan dan pembayaran tagihan sebagai berikut:

1. Prosedur Penagihan

1.1. Penerbitan Tagihan

PIHAK KEDUA wajib menerbitkan tagihan atas setiap Layanan Kesehatan yang telah diberikan kepada Peserta. Tagihan tersebut wajib disampaikan secara bersamaan dengan dokumen-dokumen lainnya yang dipersyaratkan saat mengajukan klaim pembayaran atas tagihan biaya Layanan Kesehatan kepada PIHAK PERTAMA dan ditujukan ke alamat sebagaimana yang disebutkan, dengan ketentuan sebagai berikut:

1.1.1. Apabila Peserta menggunakan Kartu Peserta tanpa logo Administrator, maka pengiriman dokumen ditujukan ke alamat PIHAK PERTAMA, sebagai berikut:

PT. AXA SERVICES INDONESIA AXA Tower Lantai 121 Jl. Prof. Dr. Satrio kav. 18, Kuningan City Jakarta Selatan 12940 No. Telepon : (021) 3005 -8899 ext. 9726/9727/9635 9633No. Faksimili : (021)- 3005 9703 3890-2077Email : [email protected] [email protected] U.p. : Bagian Provider

1.1.2. Apabila Peserta menggunakan Kartu Peserta dengan logo Administrator, maka pengiriman dokumen ditujukan ke alamat Administrator sebagaimana disebutkan pada butir 3 Lampiran 5 Perjanjian ini.

1.2. Dokumen yang Perlu Dilampirkan Bersama Tagihan

1.2.1. Dokumen yang perlu dilampirkan bersama tagihan Rawat Inap dan/atau Persalinan dalam hal ini termasuk, namun tidak terbatas pada:

25

Page 26: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

a. Formulir klaim PIHAK PERTAMA yang telah ditandatangani oleh Peserta dan dokter yang merawat dan resume medis yang harus diisi lengkap, ditandatangani oleh dokter yang merawat Peserta, dan dicap Rumah Sakit. Informasi yang harus terdapat dalam resume medis meliputi anamnesa, riwayat perjalanan penyakit selama menjalani pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit dan diagnosa penyakit disertai dengan tindakan dan/atau pengobatan yang diberikan kepada Peserta.

b. Surat Jaminan Rawat Inap asli/copy dari PIHAK PERTAMA. c. Surat Pernyataan asli yang telah ditandatangani oleh Peserta. d. Tagihan atau kuitansi asli yang berisi tentang total biaya pelayanan Rawat

Inap dan/atau Persalinan yang diberikan PIHAK KEDUA kepada Peserta. e. Perincian keseluruhan biaya pelayanan Rawat Inap dan/atau Persalinan yang

digunakan oleh Peserta di Rumah Sakit. f. Salinan surat rujukan ke rumah sakit lain, jika ada. g. Salinan hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang

diagnostik lainnya, jika ada. h. Salinan resep atau daftar obat-obatan yang diberikan kepada Peserta selama

masa pelayanan kesehatan Rawat Inap.

1.2.2. Dokumen yang perlu dilampirkan bersama tagihan Rawat Jalan dan Gigi adalah:

a. Formulir klaim PIHAK PERTAMA yang telah ditandatangani oleh Peserta dan dokter yang merawat dan resume medis yang harus diisi lengkap, ditandatangani oleh dokter yang merawat Peserta, dan dicap oleh Rumah Sakit.

b. Tagihan atau kuitansi asli atas Layanan Kesehatan yang diberikan PIHAK KEDUA kepada Peserta. Di dalam tagihan meliputi jasa dokter, obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, pemeriksaan laboratorium dan penunjang diagnostic.

c. Kuitansi asli pengambilan obat di apotik atau Rumah Sakit disertai dengan salinan resep dokter yang merawat Peserta.

d. Pada pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya harus disertai dengan: Salinan surat pengantar atau rujukan dari dokter untuk pemeriksaan

laboratorium tersebut. Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya,

beserta perincian pemeriksaan yang dilakukan dan biayanya.

1.2.3 Apabila tagihan tidak disertai dengan dokumen lengkap sesuai dengan yang tercantum dalam ketentuan butir II.1.2.1. dan II.1.2.2. Lampiran 2 Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk menunda. Pembayaran biaya Layanan Kesehatan bagi Peserta yang bersangkutan sampai dilengkapinya dokumen tersebut atau tagihan tersebut dikembalikan untuk dapat dilengkapi.

26

Page 27: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

2. Jangka Waktu Pengiriman Tagihan

2.1. Jangka waktu pengiriman tagihan atas biaya Layanan Kesehatan Peserta dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender untuk Rumah Sakit yang berlokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan 60 (enam puluh) hari kalender untuk Rumah Sakit yang berlokasi di luar JABODETABEK setelah tanggal Layanan Kesehatan yang telah diberikan.

2.2. Pengiriman tagihan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA setelah lewat jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender untuk Rumah Sakit yang berlokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan 60 (enam puluh) hari kalender untuk Rumah Sakit yang berlokasi di luar JABODETABEK, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan tidak ada biaya apapun yang dapat ditagihkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA maupun kepada Peserta terhadap tagihan yang terlambat tersebut.

3. Pembayaran Tagihan

3.1. Ketentuan Pembayaran Tagihan

3.1.1. PIHAK PERTAMA wajib untuk segera melunasi seluruh tagihan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak seluruh dokumen yang dipersyaratkan dalam butir II.1.2. Lampiran 2 Perjanjian ini diterima dengan lengkap oleh PIHAK PERTAMA

3.1.2. PIHAK PERTAMA hanya akan memproses dokumen yang lengkap. Jika PIHAK PERTAMA menemukan bahwa dokumen tersebut tidak lengkap, maka PIHAK PERTAMA akan meminta PIHAK KEDUA untuk melengkapi dokumen tersebut dalam jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja.

3.1.3. Pembayaran atas tagihan akan dilakukan dengan cara pemindahbukuan (transfer) ke rekening PIHAK KEDUA sebagai berikut:

Bank : BNI

Cabang : Senayan

Rekening : 000 44 55 308

Atas nama : RS Bhakti Mulia

3.1.4. Tagihan akan dianggap telah dibayar secara lunas pada tanggal dimana dana untuk pembayaran tagihan telah diterima dan tercatat dalam rekening PIHAK KEDUA. Namun demikian, PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas keterlambatan pembayaran tagihan yang diakibatkan kelalaian bank dan/atau pihak lainnya.

27

Page 28: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

3.2. Sanksi atas Keterlambatan Pembayaran Tagihan

3.2.1. Denda Keterlambatan Pembayaran Tagihan

Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebagaimana dimaksud dalam butir II.3.1.1. Lampiran 2 Perjanjian, PIHAK PERTAMA belum melunasi tagihan tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 1‰ (satu per seribu) per hari dengan maksimum 3℅ (tiga per seratus) yang dihitung dari total tagihan yang seharusnya dilunasi.

3.2.2. PIHAK PERTAMA berhak untuk menangguhkan pembayaran tagihan kepada PIHAK KEDUA sebagian maupun seluruhnya apabila PIHAK KEDUA lalai dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini. Apabila hal ini terjadi maka Denda Keterlambatan seperti yang dimaksud dalam butir II.3.2.1 Lampiran 2 Perjanjian ini Lampiran II butir 3.2.1. tidak dapat dibebankan kepada PIHAK PERTAMA.

3.2.3. Dalam hal pembayaran dilakukan dengan cara alih dana antar bank yang berbeda atau melalui bank yang sama maka PIHAK PERTAMA tidak bertanggungjawab kepada apabila pembayaran tidak diterima oleh PIHAK KEDUA baik sebagian maupun seluruhnya karena kesalahan bank yang mengalihkan dana atau menerima dana atau karena hal-hal di luar kendali PIHAK PERTAMA dan bank yang menerima dana dan atau mengalihkan dana. Dengan demikian PIHAK PERTAMA tidak wajib untuk melakukan pembayaran ulang atas hal tersebut.

3.2.4. Pemutusan Perjanjian

Apabila tagihan PIHAK KEDUA tidak dilunasi oleh PIHAK PERTAMAdalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak lewatnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebagaimana dimaksud dalam butir II.3.1.1 Lampiran 2 Perjanjian, maka PIHAK KEDUA berhak memutuskan Perjanjian ini secara sepihak dengan terlebih dahulu memberikan pemberitahuan tertulis selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki.

28

Page 29: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 3

TARIF LAYANAN KESEHATAN

1. Tarif Layanan Kesehatan

1. Tarif Layanan Kesehatan yang berlaku pada PIHAK KEDUA adalah berdasarkan Tarif yang berlaku sesuai yang disampaikan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA berhak melakukan perubahan Tarif. Setiap terdapat perubahan Tarif, PIHAK KEDUA akan menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat belas) Hari Kerja sebelum berlakunya Tarif baru tersebut.

3. Tarif baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberlakukan setelah PIHAK PERTAMA menerima surat pemberitahuan perubahan Tarif dari PIHAK KEDUA.

4. Dalam hal terjadi perubahan Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setiap daftar Tarif yang disampaikan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA secara otomatis menjadi tidak berlaku. Tarif yang berlaku pada Peserta dan/atau PIHAK KEDUA adalah Tarif baru yang telah disampaikan / diberlakukan tersebut.

2. Potongan Tarif

PIHAK KEDUA akan memberikan potongan Tarif kepada PIHAK PERTAMA sebesar 10 % (sepuluh per seratus) dari setiap total tagihan Kamar Perawatan Layanan Kesehatan dengan cara dipotong saat dilakukan pembayaran tagihan oleh PIHAK PERTAMA. Potongan Tarif tidak berlaku untuk biaya pemeriksaan kesehatan medis di rumah sakit rujukan PIHAK KEDUA.

29

Page 30: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 4

ALAMAT

Setiap surat menyurat, pemberitahuan, permintaan, persetujuan, perubahan dan lain-lain sehubungan dengan Perjanjian ini dan/atau pelaksanaan Perjanjian ini akan dilakukan secara tertulis oleh Para Pihak dan disampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat, kurir, atau faksimili ke alamat-alamat sebagai berikut:

1. Kepada PIHAK PERTAMA: PT. AXA Services Indonesia AXA Tower lantai 11 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 Jakarta 12940 No. Telepon : (021) 3005 8899 ext 9726/9727No. Faksimili : (021) 3005 9703 Email : [email protected] U.p : Provider DepartmentNo. Telepon : +6221 3005-8899 ext. 9635No. Faksimili : +6221 3890-2077Email : [email protected] U.p. : Provider Department

2. Kepada PIHAK KEDUA: RS. Bhakti MuliaAlamat : Jl. Aipda. K.S Tubun No. 79 Slipi Jakarta BaratNo. telepontelepon : (021) 548 1625No. faksimiliFaksimili : (021) 533 1544Email : [email protected]. : Bagian Marketing

1. Rama PrasetyaDr. Devi Gersang 2. Putri

30

Nurul Afriani, 11/26/15,
Bu windi, mohon diupdate jika ada perubahan contact person
Page 31: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 5

LAYANAN KESEHATANMENGGUNAKAN SISTEM ADMEDIKA

1. Penyediaan Layanan Kesehatan di Rumah Sakit atau Klinik PIHAK KEDUA kepada Peserta yang menunjukkan Kartu Peserta dengan logo ADMEDIKA akan dilakukan dengan menggunakan Sistem ADMEDIKA sesuai dengan prosedur dan tata cara yang berlaku di PT. Administrasi Medika (“ADMEDIKA”) sebagaimana telah disepakati bersama oleh PIHAK KEDUA dan ADMEDIKA.

2. Contoh Kartu Peserta adalah sebagaimana terlampir dalam Lampiran 6 Perjanjian ini.

3. Pengiriman dokumen klaim dan penagihan atas biaya yang timbul atas penyediaan Layanan Kesehatan dengan Sistem ADMEDIKA di Rumah Sakit atau Klinik PIHAK KEDUAkepada Peserta akan dikirimkan oleh PIHAK KEDUA ke alamat berikut:

PT ADMINISTRASI MEDIKA Telkom STO Gambir, Gedung C Jl. Medan Merdeka Selatan no. 12 Jakarta Pusat 10110

No. Telepon : (021) -3483 -1100 No. Faksimili : (021) -3483-01013890 2077 Email : [email protected] U.p. : Claims Department

4. Sehubungan dengan kondisi sebagaimana disebutkan dibawah ini: a. Pelaporan atas rencana perawatan Peserta untuk mendapatkan Surat Jaminan atas

Layanan Kesehatan Rawat Inap / Persalinan;b. Pelaporan atas rencana rujukan Peserta ke rumah sakit lainnya; atau c. Suatu keadaan dimana Sistem ADMEDIKA tidak bisa dilakukan atau didapatkan.

maka PIHAK KEDUA wajib menghubungi Layanan Helpline ADMEDIKA 24 Jam sebagai berikut:

Layanan Helpline ADMEDIKA 24 Jam: No. Telepon : (021) – 500 303 811 No. Faksimili : (021) – 3890 2077 579 33266

31

Page 32: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 6

CONTOH KARTU PESERTA

CONTOH KARTU PESERTA, TANDA TANGAN DAN FORMULIR PERAWATAN

I. AMFS (AXA Mandiri Financial Services) – Group

a. Contoh Kartu Peserta

b. Contoh Spesimen Tanda Tangan

32

Page 33: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

c. Contoh Formulir Perawatan

33

Page 34: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

d. Alamat Penagihan Layanan Kesehatan

Pengiriman dokumen klaim dan penagihan atas biaya Layanan Kesehatan untuk contoh Kartu Peserta dengan sistem Admedika sebagaimana tercantum diatas, harap dikirimkan ke alamat di bawah ini:

PT Administrasi MedikaTelkom STO Gambir, Gedung CJl.Medan Merdeka Selatan No.12 Jakarta Pusat 10110No. Telepon : 021-3483-1100No.Faksimili : 021-3483-0101Email : [email protected] : Claims Department

Pengiriman dokumen klaim dan penagihan atas biaya Layanan Kesehatan untuk kartu peserta tanpa logo Administrator (Admedika), harap dikirimkan ke alamat dibawah ini:

PT. AXA Services Indonesia AXA Tower lantai 12 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 Jakarta 12940 No. Telepon : +6221 3005-8899 ext.9726/9727/9635No. Faksimili : +6221 3005-9700 Email : [email protected] U.p. : Provider Department

Pencantuman nama klien pada sistem rumah sakit maupun kuitansi penagihan adalah: AXA Mandiri (ASI)

34

Page 35: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

II. AMFS (AXA Mandiri Financial Services) – International Product

a. Contoh Kartu Peserta Asuransi Mandiri Kesehatan Prima

Asuransi Mandiri Kesehatan Global

Asuransi Mandiri Kesehatan Optima

b. Contoh Spesimen Tanda Tangan

35

Page 36: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

dr. Emira Oepangat

c. Contoh Formulir Perawatan:Formulir Rawat Inap

Formulir Rawat Jalan

36

Page 37: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

Formulir Rawat Jalan

37

Page 38: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

d. Alamat Penagihan Layanan Kesehatan

Pengiriman dokumen klaim dan penagihan atas biaya Layanan Kesehatan untuk contoh Kartu Peserta sebagaimana tercantum diatas, harap dikirimkan ke alamat di bawah ini:

PT. AXA Services Indonesia – AXA Healthcare ManagementAXA Tower lantai 12 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 Jakarta 12940 No. Telepon : +6221 3005-8899 ext.9726/9727/9635No. Faksimili : +6221 3005-9700 Email : [email protected] U.p. : Bag.Claim Corporate Solutions

Pencantuman nama klien pada sistem rumah sakit maupun kuitansi penagihan adalah: AXA Healthcare Management (ASI)

III. AFI (AXA Financial Indonesia)

a. Contoh Kartu PesertaMaestro Elite Care

Family Flexi Health

38

Page 39: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

b. Contoh Spesimen Tanda Tangan

dr. Emira Oepangat

c. Contoh Formulir Perawatan

39

Page 40: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

40

Page 41: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

d. Alamat Penagihan Layanan KesehatanPengiriman dokumen klaim dan penagihan atas biaya Layanan Kesehatan untuk contoh Kartu Peserta sebagaimana tercantum diatas, harap dikirimkan ke alamat di bawah ini:

PT. AXA Services Indonesia – AXA Healthcare ManagementAXA Tower lantai 12 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 Jakarta 12940 No. Telepon : +6221 3005-8899 ext.9726/9727/9635No. Faksimili : +6221 3005-9700 Email : [email protected] U.p. : Bag.Claim Corporate Solutions

Pencantuman nama klien pada sistem rumah sakit maupun kuitansi penagihan adalah: AXA Healthcare Management (ASI)

IV. AAI (Asuransi AXA Indonesia)

a. Contoh Kartu PesertaInternational Exclusive

ProMedicare

41

Page 42: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

b. Contoh Spesimen Tanda Tangan

dr. Emira Oepangat

c. Contoh Formulir PerawatanFormulir Rawat Jalan

42

Page 43: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

dr.Andri Marzuki

43

Page 44: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

Formulir Rawat Inap

44

Page 45: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

45

Page 46: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

d. Alamat Penagihan Layanan Kesehatan

Pengiriman dokumen klaim dan penagihan atas biaya Layanan Kesehatan untuk contoh Kartu Peserta sebagaimana tercantum diatas, harap dikirimkan ke alamat di bawah ini:

PT. AXA Services Indonesia – AXA Healthcare ManagementAXA Tower lantai 12 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 Jakarta 12940 No. Telepon : +6221 3005-8899 ext.9726/9727/9635No. Faksimili : +6221 3005-9700 Email : [email protected] U.p. : Bag.Claim Corporate Solutions

Pencantuman nama klien pada sistem rumah sakit maupun kuitansi penagihan adalah: AXA Healthcare Management (ASI)

46

Page 47: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

47

Page 48: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 7DAFTAR KLIEN PIHAK PERTAMA

Adapun daftar dari Klien Pihak Pertama adalah sebagai berikut:1. PT AXA Mandiri Financial Services2. PT AXA Financial Indonesia3. PT Asuransi AXA Indonesia

48

Page 49: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 8

SURAT PERNYATAANPERSETUJUAN PEMBAYARAN SELISIH BIAYA PERAWATAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Karyawan : .......................................................................... Nama Perusahaan : .......................................................................... Nomor Polis : .......................................................................... Nomor Register / Indeks Peserta : ..........................................................................

Menerangkan bahwa :

Nama Peserta : ........................................................................... Nomor Polis : ........................................................................... Nomor Register / Indeks Peserta : ........................................................................... Dirawat di ruang : ........................................................................... Manfaat / Kelas yang dijamin : ........................................................................... Kelas yang dipilih / ditempati : ........................................................................... Hubungan dengan Karyawan : Diri Sendiri / Suami / Isteri / Anak *

Menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk membayar kepada PT (Klien PIHAK PERTAMA)

1. Seluruh selisih biaya perawatan yang timbul akibat digunakan kelas kamar yang lebih tinggi daripada tarif biaya kamar yang telah ditentukan.

2. Seluruh selisih biaya perawatan yang timbul di luar batas jaminan Polis.3. Seluruh biaya perawatan jika ternyata jenis penyakit/diagnosis termasuk dalam Daftar

Pengecualian Polis.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sesuai tujuan tersebut di atas.

Jakarta, ...................... Yang membuat pernyataan Petugas Rumah Sakit / Klinik

(..................................................) (..........................................................) Nama jelas dan tanda tangan Nama jelas dan tanda tangan

Catatan : Karena saya telah mengambil atau diberikan kelas kamar di atas jaminan yang diberikan oleh PT. (Klien PIHAK PERTAMA), maka saya bersedia untuk membayar terlebih dahulu selisih biaya kamar tersebut di atas kepada pihak Rumah Sakit.

49

Page 50: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 9

SURAT JAMINAN RAWAT INAP

50

Page 51: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

Contoh Kartu Peserta PIHAK PERTAMA:

Tampak Depan :

Tampak Belakang :

51

Page 52: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

CONTOH KARTU PESERTA

Contoh Kartu Peserta PIHAK PERTAMA:

Tampak Depan : Tampak Belakang :

Contoh Kartu Peserta PIHAK PERTAMA untuk Layanan Kesehatan dengan Menggunakan Sistem ADMEDIKA:

Tampak Depan : Tampak Belakang :

52

Page 53: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 7

SPESIMEN TANDA TANGAN PEJABAT PIHAK PERTAMAPADA SURAT JAMINAN RAWAT INAP/PERSALINAN

Dr. Andri Marzuki Customer Services & Provider Relations Head

Topan Agung P, SKMProvider Relations PIHAK PERTAMASPESIMEN TANDA TANGAN PEJABAT PIHAK

PERTAMAPADA SURAT JAMINAN RAWAT INAP/PERSALINAN

Dr. Sugeng Untung Subandi Customer Service & Provider Relations Head

53

Page 54: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 8

SURAT PERNYATAANPERSETUJUAN PEMBAYARAN SELISIH BIAYA PERAWATAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Karyawan : .......................................................................... Nama Perusahaan : .......................................................................... Nomor Polis : .......................................................................... Nomor Register / Indeks Peserta : ..........................................................................

Menerangkan bahwa :

Nama Peserta : ........................................................................... Nomor Polis : ........................................................................... Nomor Register / Indeks Peserta : ........................................................................... Dirawat di ruang : ........................................................................... Manfaat / Kelas yang dijamin : ........................................................................... Kelas yang dipilih / ditempati : ...........................................................................

Hubungan dengan Karyawan : Diri Sendiri / Suami / Isteri / Anak *

Menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk membayar kepada PT (Klien PIHAK PERTAMA)

Seluruh selisih biaya perawatan yang timbul akibat digunakan kelas kamar yang lebih tinggi daripada tarif biaya kamar yang telah ditentukan.

Seluruh selisih biaya perawatan yang timbul di luar batas jaminan Polis.Seluruh biaya perawatan jika ternyata jenis penyakit/diagnosis termasuk dalam Daftar

Pengecualian Polis.

Demikain Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sesuai tujuan tersebut di atas.

Jakarta, ...................... Yang membuat pernyataan Petugas Rumah Sakit / Klinik

(..................................................) (..........................................................) Nama jelas dan tanda tangan Nama jelas dan tanda tangan

Catatan : Karena saya telah mengambil atau diberikan kelas kamar di atas jaminan yang diberikan oleh PT. (Klien PIHAK PERTAMA), maka saya bersedia untuk membayar terlebih dahulu selisih

biaya kamar tersebut di atas kepada pihak Rumah Sakit.

54

Page 55: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

LAMPIRAN 9

FORMULIR PERAWATAN

SURAT PERNYATAANPERSETUJUAN PEMBAYARAN SELISIH BIAYA PERAWATAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Karyawan : .......................................................................... Nama Perusahaan : .......................................................................... Nomor Polis : .......................................................................... Nomor Register / Indeks Peserta : ..........................................................................

Menerangkan bahwa :

Nama Peserta : ........................................................................... Nomor Polis : ........................................................................... Nomor Register / Indeks Peserta : ........................................................................... Dirawat di ruang : ........................................................................... Manfaat / Kelas yang dijamin : ........................................................................... Kelas yang dipilih / ditempati : ........................................................................... Hubungan dengan Karyawan : Diri Sendiri / Suami / Isteri / Anak *

Menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk membayar kepada PT (Klien PIHAK PERTAMA)

3.1. Seluruh selisih biaya perawatan yang timbul akibat digunakan kelas kamar yang lebih tinggi daripada tarif biaya kamar yang telah ditentukan.

3.2. Seluruh selisih biaya perawatan yang timbul di luar batas jaminan Polis.3.3. Seluruh biaya perawatan jika ternyata jenis penyakit / diagnosis termasuk dalam Daftar

Pengecualian Polis.

Demikain Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sesuai tujuan tersebut di atas.

Jakarta, ...................... Yang membuat pernyataan Petugas Rumah Sakit / Klinik

(..................................................) (..........................................................) Nama jelas dan tanda tangan Nama jelas dan tanda tangan

Catatan :

55

Page 56: DRAFT AXA SERVICE INDONESIA - BHAKTI MULIA.doc

Karena saya telah mengambil atau diberikan kelas kamar di atas jaminan yang diberikan oleh PT (Klien PIHAK PERTAMA) , maka saya bersedia untuk membayar terlebih dahulu selisih biaya kamar tersebut di atas kepada pihak Rumah Sakit.

56