Autoimunitas.ppt

16
KELOMPOK 9

Transcript of Autoimunitas.ppt

Page 1: Autoimunitas.ppt

KELOMPOK 9

Page 2: Autoimunitas.ppt

Dari segi bahasa auto artinya diri sendiri, danimun artinya sistem pertahanan tubuh, jadi pengertian autoimun adalah sistem pertahanan tubuh mengalami gangguan sehingga menyerang sel-sel tubuh itu sendiri.

Sistem kekebalan tubuh adalah kumpulan sel-sel khusus dan zat kimia yang berfungsi melawan agen penyebab infeksi seperti bakteri dan virus serta membersihkan sel-sel tubuh yang menyimpang (non-self) misalnya pada kanker.

Autoimunitas sebetulnya bersifat protektif, yaitu sebagai sarana pembuangan berbagai produk akibat kerusakan sel atau jaringan. Autoantibodi mengikat produk itu diikuti dengan proses eliminasi. Autoantibodi dan respons imun selular terhadap antigen diri tidak selalu menimbulkan penyakit.

Page 3: Autoimunitas.ppt

RESPON AUTOIMUN TIDAK SELALU MENIMBULKAN PENYAKIT AUTOIMUN

PENYAKIT AUTOIMUN TERJADI BILA TERJADI RESPON IMUN TERHADAP JARINGAN SEHAT INJURI JARINGAN KERENA REAKSI IMUNOLOGIS THD JARINGAN SENDIRI

PADA PENDERITA TERDAPAT AUTOANTIBODI YG OVERLAPINGPENYAKIT DAPAT MENGENAI ORGAN SPESIFIK ATAU SISTEMIK (NON-ORGAN SPESIFIK) MRPK SPEKTRUM

Page 4: Autoimunitas.ppt

Reaktivasi imun yang didapat terhadap auto-antigen yang menimbulkan kerusakan jaringan.

Penyakit Autoimun› Organ spesifik Diabetes Melitus› Sistemik (non organ spesifik) Lupus

Eritematosus Sistemik (LES)› Patogenesis Baik antibodi, sel T atau

keduanya dapat berperan› 3-4% orang menderita› Wanita > Pria (2,7 kali)

Page 5: Autoimunitas.ppt

AutoimunitasRespon imun terhadap antigen jaringan sendiri disebabkan hilangnya toleransi

Antigen AutoantigenAntibodi Autoantibodi

Sel Auto Reaktif : Limfosit yang mempunyai reseptor untuk Autoantigen› Bila sel ini memberikan Autoimun Sel

Limfosit Reaktif (SLR)› Pada orang normal, SLR yang terpajan dengan

Autoantigen, respons imun tidak selalu terjadi. Oleh karena ada sistem yang mengontrol reaksi Autoimun

Page 6: Autoimunitas.ppt

Bisa ditemukan tanpa menimbulkan akibat, sedang pada

orang lain dapat menimbulkan penyakit dengan ciri: Kronis Tidak reversibel

Respons terhadap Autoantigen melibatkan komponen-komponen seperti antibodi, komplemen, kompleks imun.

Antigen yang berperan pada penyakit Autoimun umumnya belum diketahui.

Page 7: Autoimunitas.ppt

Genetik Penyakit autoimun cenderung diwariskan dalam keluarga. Pada studi kembar diketahui bahwa jika seorang kembar identik menderita penyakit autoimun, kembarannya kemungkinan 30 – 50 persen juga menderita penyakit yang sama

InfeksiSistem kekebalan yang rapuh dapat rusak oleh faktor pemicu seperti infeksi virus. Hal ini mungkin terjadi karena kelemahan genetik, sistem kekebalan tubuh kesulitan membedakan protein virus dengan protein tubuh dan menyerang keduanya, seperti virus Coxsackie, yang juga diduga memicu diabetes tipe 1.

Lingkungan dan MakananPenyakit autoimun dapat terjadi melalui reaksi kebingungan terhadap zat yang masuk, apakah berbahaya atau tidak. Contohnya Rotavirus,sangat mirip dengan molekul fotoreseptor tertentu di mata. Kebingungan ini diduga menyebabkan uveitis, yang pada akhirnya dapat merusak penglihatan.

Page 8: Autoimunitas.ppt

Faktor Resiko

Genetik Beberapa penyakit berhubungan dengan HLA

Kelamin Wanita lebih cenderung

Infeksi Beberapa infeksi umum (EBV, Streptococcus, Malaria)

Sifat Sering Antigen utuh

Obat Beberapa obat (Procainamide, Hidralazin)

Usia Insidens lebih sering pada usia lanjut

Page 9: Autoimunitas.ppt

Kerusakan jaringan terjadi dgn beberapa mekanisme:

1. Kerusakan akibat destruksi sel2. Kerusakan akibat pembentukan

komplek imun3. Kerusakan akibat reaksi imunologik

seluler.

Page 10: Autoimunitas.ppt

Penyakit autoimun merupakan kerusakan jaringan atau gangguan fungsi fisologik akibat respons autoimun. RRespons autoimun dapat terjadi tanpa penyakit atau pada penyakit yang disebabkan oleh mekanisme lain (seperti infeksi). Istilah penyakit autoimun yang berkonotasi patologik ditujukan untuk keadaan yang berhubungan erat dengan pembentukan autoantibodi atau respons imun selular yang terbentuk setelah timbulnya penyakit.Respon imun terlalu aktif menyebabkan disfungsi imun yang disebut autoimunitas. Sistem imun gagal untuk memusnahkan dengan tepat antara diri sendiri dan bukan diri sendiri, dan menyerang bagian dari tubuh.

Page 11: Autoimunitas.ppt

Penyakit autoimun yang spesifik organ (organ specific): diduga diawali proses inflamasi dalm kelenjar endokrin. Sel inflamasi menghasilkan interferon dan sitokin lain yg menginduksi ekspresi MHC kelas II pada perukaan sel endokrin. Kesalahan dalam ekspresi MHC kelas II atau pengenalan kompleks MHC antigen oleh sel2x sistem imun secara tidak tepat, mengakibatkanautoantigen dianggap sebagai benda asing

Klasifikasinya berdasar pada organ dan jaringan yang terlibat. Terdiri dari 2 kelompok:organ spesifik, dengan pembentukan antibodi yang khas.Contoh: thyroiditis dengan autoantibodi terhadap tiroidnon organ spesifik, dengan pembentukan auto antibodi yang tidak terbatas pada satu organ.

Page 12: Autoimunitas.ppt
Page 13: Autoimunitas.ppt

Organ spesifik Non organ spesifik

Antigen Terdapat dalam alat tubuh tertentu

Tersebar di seluruh tubuh

Kerusakan Antigen dalam tubuh Penimbunan kompleks terutama dalam ginjal, sendi, dan kulit

Tumpang Tindih

Dengan antibodi organ

Dengan antibodi – non organ spesifik dan penyakit spesifik dan penyakit lain-lain

Page 14: Autoimunitas.ppt

1. Melalui Antibodia. Anemia Hemolitik Autoimunb. Myastenia Gravisc. Tirotoksikosis

2. Melalui Kompleks Imuna. Lupus Eritematosus Sistemikb. Artritis Reumatoidc. Sicca Compleyd. Sindroma Goodpasturee. Anemia Pernisiosaf. Demam Reumag. Penyakit Dresslerh. Sklerodermai. Trombositopenia Idiopatikj. Penyakit Bulosa

Page 15: Autoimunitas.ppt

3. Melalui Sel Ta. Sklerosis Multipelb. Ensefalomielitis Diseminasi Akutc. Sindroma Guillan- Barred. Goiter

4. Penyakit Autoimun melalui faktor Humoral dan Seluler

a. Diabetes Melitus Tipe Ib. Tiroiditis Kronis (Tiroiditis Hashimoto)c. Poliomiositis Dermatomiositis

5. Penyakit Autoimun Melalui Komplemen

Page 16: Autoimunitas.ppt

Terapi penyakit autoimun biasanya dengan imunosupresi-obat yang menurunkan respon kekebalan tubuh. Seperti : azathioprine, chlorambucil, cyclophosphamide, cyclosporine, mycophenolate, dan methotrexate, sering digunakan, biasanya secara oral dan seringkali dengan jangka waktu lama.

Terapi autoimun dengan obat ini menekan bukan hanya reaksi autoimun tetapi juga kemampuan badan untuk membela diri terhadap senyawa asing, termasuk mikro-jasad penyebab infeksi dan sel kanker. Kosekwensinya, risiko infeksi tertentu dan kanker meningkat.

Diagnosis penyakit autoimun didasarkan pada simtom dan deteksi antibodi (dan/atau sel T sangat awal) reaktif terhadap antigen jaringan dan sel yang terlibat. Metode Imunoflouresen digunakan untuk deteksi antibodi terhadap antigen seyjaringan, sedangkan Elisa atau radioimunoasay untuk deteksi antibodi terhadap antigen larut. Pada beberapa penyakit dapat digunakan asay secara biologik/biokimiawi, misal penyakit Grave dan anemia pernisiosa.