aumen 1

9
AUDIT MANAJEMEN MAKALAH KONSEP DASAR Oleh: Ayyus Syaida (125020301111002) Nur Wijayanti (125020301111025) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

description

audit manajemen

Transcript of aumen 1

Page 1: aumen 1

AUDIT MANAJEMEN

MAKALAH KONSEP DASAR

Oleh:

Ayyus Syaida (125020301111002)

Nur Wijayanti (125020301111025)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2015

Page 2: aumen 1

I. Pengertian Audit Manajemen

Audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya..

Management audit digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas sampai level terbawah. Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan rekomendasi yang ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut

II. Ruang Lingkup dan Tujuan Audit

Ruang lingkup:

Seluruh aspek kegiatan manajemen (baik seluruh atau sebagian dari program/aktivitas yang dilakukan

Sasaran:

Kegiatan, aktivitas, program dan bidang dalam perusahaan yang perlu perbaikan atau peningkatan, baik segi ekonomisasi, efisiensi, efektivitas

Elemen Tujuan Audit :

- Kriteria : (standar aktivitas)

- Penyebab : (tindakan/aktivitas individu di perush)

- Akibat : perbandingan antara penyebab dengan kriteria

Audit manajemen memiliki audit objective yang meliputi 3 hal yaitu:

1.    Kriteria efektifitas, efisiensinya yang digunakan sebagai asersi suatu standar sehingga standar- standar dapat diberlakukan guna mengurangi risiko yang ada. Keefektifitasan dan efisiennya suatu perusahaan hendaknya juga melihat dari keamanan para pekerja. 2.    Causes sebagai asersi suatu tindakan, hal yang menjadi tindakan yang serius pada kasus tersebut, perusahaan kurang memperhatikan keselamatan para pegawai sehingga diperlukan inspeksi dengan mendeteksi risiko dengan cara mengawasi para buruh ditempat kerja.3.    Effect sebagai asersi atas hasil suatu tindakan, dengan memberlakukan standar dapat mengurangi kecelakaan bagi para pekerja serta memperbaiki risiko, masalah pelanggaran.

Page 3: aumen 1

Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan yang secra keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.Audit manajemen pada berbagai fungsi perusahaan dan ruang lingkup auditnya meliputi:

1. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran, audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi: Lingkungan Pemasaran, Strategi pemasaran, Organisasi Pemasaran, Produktivitas Pemasaran, dan Fungsi Pemasaran.

2. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi, audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi: Perencanaan produksi, Pengendalian Kualitas, Produktivitas dan Efisiensi, Metode dan Standar Kerja, Pemeliharaan Peralatan, Organisasi Manajemen Produksi dan Operasi, serta Plant dan Layout.

3. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia, audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektiv. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi: Perencanaan tenaga kerja, Penerimaan karyawan, Seleksi, Orientasi dan Penempatan, Pelatihan dan pengembangan, Penilaian kerja, Pengembangan karier, Sistem imbalan dan kompensasi, Perlindungan karyawan, Hubungan karyawan, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

4. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi, audit manajemen pada fungsi ini menekankan pada penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Ruang lingkup audit ini meliputi: Dukungan satuan pengolah data, Perencanaan pengolahan data, Organisasi pengolahan data, dan Pengendalian pengolahan data.

5. Audit Manajemen Lingkungan, tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adlah untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya, baik lingkungan internal perusahaan (keselamatan dan kesehatan kerja) maupun eksternal perusahaannya (pencemaran limbah perusahaan).

6. Audit Sistem Manajemen Kualitas, audit sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

7. Audit Manajemen Bidang perpajakan, fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya bagaimana perusahaan melaksanakan kewajiban pajakannya secara benar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban perpajakannya.

Page 4: aumen 1

Ada tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar audit manajemen dapat mencapai tujuan dengan baik, yang meliputi:

Audit dititik beratkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki. Prasyarat penilaiaan terhadap kegiatan objek audit.

Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat positif.

Identifikasi individu yang bertangung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.

Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.

Pelanggaran hukum dan penyelidikan dan pencegahan kecurangan.

III. Tahap Audit Manajemen

Menurut Leo herbert yang dikutip oleh Agoes (1996:176).

1.   Prelimenary Survey (Survei Pendahuluan).

Tujuan dari survey pendahuluan adalah untuk mendapatkan informasi umum dan latar belakang, dalam waktu yang relatif singkat, mengenai semua aspek organisasi, kegiatan, program, atau sistem yang dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran yang memadai mengenai objek pemeriksaan 

2. Review and Testing of Management Control System (Penelaahan dan Pengujian atas SPM).

Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari tentative audit objective (tujuan pemeriksaan sementara), yaitu criteria, causes dan effects, dengan melakukan pengetesan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen dan untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan adalah kompeten jika audit diperluas dalam detailed examination (pengujian terinci

3.    Detailed Examination (Pengujian Terinci)

Pada tahap ini auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup, kompeten, material dan relevan untuk dapat menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan pegawai perusahaan yang merupakan penyimpangan-penyimpangan terhadap criteria dalam firm audit objective (tujuan pemeriksaan yang pasti), dan bagaimana effects dari

Page 5: aumen 1

penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya effects tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

4.    Report Development (Pengembangan Laporan)

Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus direview oleh audit manager sebelum didiskusikan dengan auditee. (sebaiknya secara tertulis)Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan – kelemahan yang terjadi pada pengelolaan program aktifitas perusahaan  , menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan (rekomendasi)yang berkaitan dengan kelemahan tersebut agar dicapai perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang .

Menurut IBK yang dikutip pada bukunya;

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:

1. Audit Pendauluan, audit ini dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagi peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit.

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen, pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukukung pencapaian tujuan perusahaan.

3. Audit Terperinci, pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah dilakukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.

4. Pelaporan, tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

5. Tindak Lanjut, sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan

Arens dan Loebbecke (2000:657) mengelompokkan manajemen audit menjadi 3 jenis  yaitu :

1 . Fungtional : fungtional audit berkaitan dengan satu atau lebih fungsi didalam organisasi .

2. Organisation : organisation audit dalam sebuah organisasi berkaitan dengan seluruh unit organisasi seperti departemen cabang atau anak peruahaan .

Page 6: aumen 1

3 .  Special Assigment :dalam operational auditing special assigment bisa muncul karena permintaan manajemen .

IV. Program Audit Dalam Manajemen Audit

Auditor lebih banyak menggunakan audit program dalam bentuk Kuisioner. Setelah dikonfirmasi dengan pengecekan lapangan dan pemeriksaan bukti secara sampling lalu disimpulkan efektivitas, efisiensi dan keekonomisan fungsi fungsi dalam perusahaan.

Penilaian terinci atas tiap-tiap aspek operasional organisasi. Management audit juga bisa dilakukan atas suatu masalah tertentu untuk mencari bukti-bukti yang menjadi penyebabnya serta merekomendasikan tindakan koreksi tertentu. Perencanaan, persiapan dan organisasi Ketika suatu lingkup pekerjaan sudah ditentukan, tim audit akan membuat suatu tindakan perencanaan atas pelaksaanaan pekerjaan. Perencanaan meliputi langkah-langkah yang harus dilakukan dan estimasi waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap tahap pekerjaan. Tiap sumber bukti yang berkaitan dengan area yang diperiksa harus dianalisa secara mendalam dan terus diperbaharui.

1.    Pengumpulan fakta dan dokumentasi informasi terbaru.

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi data yang berkaitan dengan area lingkup pekerjaan yang ditentukan. Data bisa diperoleh dari surat menyurat, kebijakan dan prosedur, serta semua informasi informal lainnya yang bisa diperoleh secara langsung dari karyawan lewat wawancara.

2.    Riset dan analisa.

Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam proses management audit. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti dan fakta-fakta yang dianggap penting dalam mendukung laporan akhir yang akan diserahkan kepada top manajemen.

3.    Laporan.

Tahap ini meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan, gambaran mengenai ruang lingkup pekerjaan, rincian mengenai temuan-temuan utama dan diskusi mengenai alternatif-alternatif yang dapat digunakan top manajemen untuk mengurangi permasalahan yang ada. Auditor biasanya menemukan deficiency findings (temuan-temuan) yang dicatat dalam list of findings yang nantinya ditelaah dan dipilih oleh audit supervisor untuk dimasukkan laporan.

Laporan audit berisi temuan dan saran-saran perbaikan untuk menghasilkan efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari kegiatan operasi perusahaan.