AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA I · Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disebut BPK...

457
KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39/K/I-VIII.3/7/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (4) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Surat Keputusan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 15/SK/K/ 1981 tentang Pengaturan Penandatanganan Surat- surat Keputusan dalam Lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan; 3. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan 31/SK/I- VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 4. Keputusan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 34/K/I-VIII.3/6/2007 tentang Struktur Organisasi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Memperhatikan : Putusan Sidang BPK tanggal 5 Juni 2007 1

Transcript of AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA I · Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disebut BPK...

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 39/K/I-VIII.3/7/2007 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (4)

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan; 2. Surat Keputusan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Nomor

15/SK/K/ 1981 tentang Pengaturan Penandatanganan Surat-surat Keputusan dalam Lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan;

3. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan 31/SK/I-VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;

4. Keputusan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 34/K/I-VIII.3/6/2007 tentang Struktur Organisasi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Memperhatikan : Putusan Sidang BPK tanggal 5 Juni 2007

1

M E M U T U S K A N : Menetapkan : KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA.

BAB I

PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Pasal 1

Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disebut BPK merupakan satu lembaga yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pasal 2

BPK bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BPK dibantu oleh Pelaksana BPK.

2

BAB II

SUSUNAN, TUGAS, DAN FUNGSI PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Pasal 4

Pelaksana BPK terdiri dari: a. Sekretariat Jenderal; b. Inspektorat Utama; c. Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan

Pemeriksaan Keuangan Negara; d. Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan

Negara e. Auditorat Utama Keuangan Negara I; f. Auditorat Utama Keuangan Negara II; g. Auditorat Utama Keuangan Negara III; h. Auditorat Utama Keuangan Negara IV; i. Auditorat Utama Keuangan Negara V; j. Auditorat Utama Keuangan Negara VI; k. Auditorat Utama Keuangan Negara VII; l. Perwakilan BPK RI; m. Staf Ahli; n. Kelompok Jabatan Fungsional.

3

BAB III

SEKRETARIAT JENDERAL

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal yang selanjutnya disebut Setjen adalah salah satu unsur

Pelaksana BPK yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Wakil Ketua BPK.

(2) Setjen dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.

Pasal 6 Setjen mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi BPK serta Pelaksana BPK.

Pasal 7

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Setjen menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Setjen dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Setjen berdasarkan rencana aksi serta tugas dan

fungsi Setjen; c. Perumusan kebijakan di bidang kesekretariatan dan keprotokolan, hubungan

masyarakat dan luar negeri, sumber daya manusia, keuangan, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

d. Pembinaan di bidang kesekretariatan dan keprotokolan, hubungan masyarakat dan luar negeri, sumber daya manusia, keuangan, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

4

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 8 Setjen terdiri dari: a. Biro Sekretariat Pimpinan; b. Biro Hubungan Masyarakat dan Luar Negeri; c. Biro Sumber Daya Manusia; d. Biro Keuangan; e. Biro Teknologi Informasi; f. Biro Umum.

Bagian Ketiga

Biro Sekretariat Pimpinan

Pasal 9

(1) Biro Sekretariat Pimpinan yang selanjutnya disebut Biro Setpim adalah unsur

pelaksana sebagian tugas dan fungsi Setjen, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.

(2) Biro Setpim dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 10 Biro Setpim mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pimpinan, memberikan layanan persidangan dan keprotokolan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota BPK, serta menyampaikan informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK kepada semua unsur Pelaksana BPK.

Pasal 11

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Biro Setpim menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Biro Setpim dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

5

b. Perumusan rencana kegiatan Biro Setpim berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Biro Setpim;

c. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kesekretariatan pimpinan, persidangan dan keprotokolan BPK;

d. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesekretariatan pimpinan, persidangan dan keprotokolan BPK;

e. Perumusan informasi yang dibutuhkan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota BPK; f. Perumusan konsep pidato BPK; g. Perumusan dan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan

Sidang BPK dan/atau Rapat BPK kepada semua unsur Pelaksana BPK; h. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Jenderal; i. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Sekretaris Jenderal.

Pasal 12 Biro Setpim terdiri dari: a. Bagian Sekretariat Ketua; b. Bagian Persidangan dan Protokol.

Pasal 13 Bagian Sekretariat Ketua mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan, serta menyiapkan konsep pidato Ketua BPK, informasi yang dibutuhkan oleh Ketua BPK, dan informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, serta melaksanakan kegiatan lain sesuai perintah Ketua BPK.

Pasal 14

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bagian Sekretariat Ketua menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan Ketua BPK; b. Pengkoordinasian kegiatan kesekretariatan Wakil Ketua BPK dan para Anggota

BPK; c. Penyiapan konsep pidato Ketua BPK; d. Penyiapan informasi yang dibutuhkan oleh Ketua BPK; e. Penyiapan informasi sebagai bahan konferensi pers mengenai kebijakan BPK sesuai

putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Setpim; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Setpim.

6

Pasal 15 Bagian Sekretariat Ketua terdiri dari: a. Sub Bagian Sekretariat Wakil Ketua; b. Sub Bagian Sekretariat Anggota I; c. Sub Bagian Sekretariat Anggota II; d. Sub Bagian Sekretariat Anggota III; e. Sub Bagian Sekretariat Anggota IV; f. Sub Bagian Sekretariat Anggota V; g. Sub Bagian Sekretariat Anggota VI; h. Sub Bagian Sekretariat Anggota VII.

Pasal 16 (1) Sub Bagian Sekretariat Wakil Ketua BPK mempunyai tugas menyelenggarakan

kesekretariatan, menyiapkan konsep pidato dan informasi yang dibutuhkan oleh Wakil Ketua BPK, menyiapkan bahan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Wakil Ketua BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat Ketua.

(2) Sub Bagian Sekretariat Anggota I mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan konsep pidato dan informasi yang dibutuhkan oleh Anggota I, menyiapkan bahan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Anggota I, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat Ketua.

(3) Sub Bagian Sekretariat Anggota II mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan konsep pidato dan informasi yang dibutuhkan oleh Anggota II, menyiapkan bahan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Anggota II, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat Ketua.

(4) Sub Bagian Sekretariat Anggota III mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan konsep pidato dan informasi yang dibutuhkan oleh Anggota III, menyiapkan bahan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Anggota III, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat Ketua.

7

(5) Sub Bagian Sekretariat Anggota IV mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan konsep pidato dan informasi yang dibutuhkan oleh Anggota IV, menyiapkan bahan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Anggota IV, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat Ketua.

(6) Sub Bagian Sekretariat Anggota V mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan konsep pidato dan informasi yang dibutuhkan oleh Anggota V, menyiapkan bahan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Anggota V, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat Ketua.

(7) Sub Bagian Sekretariat Anggota VI mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan konsep pidato dan informasi yang dibutuhkan oleh Anggota VI, menyiapkan bahan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Anggota VI, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat Ketua.

(8) Sub Bagian Sekretariat Anggota VII mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan konsep pidato dan informasi yang dibutuhkan oleh Anggota VII, menyiapkan bahan penyampaian informasi mengenai kebijakan BPK sesuai putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Anggota VII, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat Ketua.

Pasal 17

Bagian Persidangan dan Protokol mempunyai tugas menyelenggarakan persidangan dan/atau rapat-rapat BPK, serta kegiatan keprotokolan BPK.

Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bagian Persidangan dan Protokol menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan BPK tentang Sidang dan/atau Rapat BPK; b. Penyelenggaraan kegiatan Sidang dan/atau Rapat BPK; c. Penyelenggaraan kegiatan keprotokolan BPK; d. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Setpim; e. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Setpim.

8

Pasal 19 Bagian Persidangan dan Protokol terdiri dari: a. Sub Bagian Persidangan; b. Sub Bagian Protokol.

Pasal 20 (1) Sub Bagian Persidangan mempunyai tugas menyiapkan penyelenggaraan Sidang

dan/atau Rapat BPK, menyiapkan bahan perumusan dan pemantauan tindak lanjut putusan Sidang BPK dan/atau Rapat BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Persidangan dan Protokol.

(2) Sub Bagian Protokol mempunyai tugas menyiapkan penyelenggaraan kegiatan keprotokolan BPK, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Persidangan dan Protokol.

Bagian Keempat

Biro Hubungan Masyarakat dan Luar Negeri

Pasal 21

(1) Biro Hubungan Masyarakat dan Luar Negeri yang selanjutnya disebut Biro Humas

dan LN adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Setjen, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.

(2) Biro Humas dan LN dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 22 Biro Humas dan LN mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kehumasan, serta hubungan dan kerjasama luar negeri.

9

Pasal 23

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Biro Humas dan LN menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Biro Humas dan LN dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Biro Humas dan LN berdasarkan rencana aksi serta tugas dan fungsi Biro Humas dan LN;

c. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kehumasan, serta hubungan dan kerjasama luar negeri;

d. Pelaksanaan kebijakan di bidang kehumasan, serta hubungan dan kerjasama luar negeri;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Jenderal; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Sekretaris Jenderal.

Pasal 24

Biro Humas dan LN terdiri dari: a. Bagian Publikasi dan Layanan Informasi; b. Bagian Hubungan Lembaga dan Media; c. Bagian Hubungan Luar Negeri; d. Bagian Kerjasama Luar Negeri.

Pasal 25 Bagian Publikasi dan Layanan Informasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan publikasi, layanan informasi, dan perpustakaan.

Pasal 26 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Bagian Publikasi dan Layanan Informasi menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang publikasi, layanan infomasi, dan

perpustakaan; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang publikasi, layanan infomasi, dan perpustakaan; c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Humas dan LN; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Humas dan LN.

10

Pasal 27 Bagian Publikasi dan Layanan Informasi terdiri dari: a. Sub Bagian Publikasi; b. Sub Bagian Layanan Informasi; c. Sub Bagian Perpustakaan.

Pasal 28 (1) Sub Bagian Publikasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan publikasi ke-BPK-

an melalui media cetak dan non cetak, baik internal maupun eksternal, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Publikasi dan Layanan Informasi.

(2) Sub Bagian Layanan Informasi mempunyai tugas melaksanakan layanan informasi atas kegiatan pemeriksaan dan kegiatan BPK lainnya melalui website BPK, media center, dan saluran komunikasi lainnya, serta melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Publikasi dan Layanan Informasi.

(3) Sub Bagian Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perpustakaan BPK dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Publikasi dan Layanan Informasi.

Pasal 29

Bagian Hubungan Lembaga dan Media mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang hubungan dan kerjasama dengan lembaga dan media massa dalam negeri.

Pasal 30 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Bagian Hubungan Lembaga dan Media menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang hubungan dan kerjasama dengan lembaga

dan media massa dalam negeri; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan dan kerjasama dengan lembaga dan

media massa dalam negeri; c. Pelaksanaan kegiatan hubungan dan kerja sama dengan lembaga dan media massa

dalam negeri untuk mendukung pelaksanaan tugas BPK; d. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Humas dan LN; e. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Humas dan LN.

11

Pasal 31 Bagian Hubungan Lembaga dan Media terdiri dari: a. Sub Bagian Hubungan Lembaga Dalam Negeri; b. Sub Bagian Hubungan Media.

Pasal 32

(1) Sub Bagian Hubungan Lembaga Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan hubungan dan kerja sama dengan lembaga lain di dalam negeri untuk mendukung pelaksanaan tugas BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Hubungan Lembaga dan Media.

(2) Sub Bagian Hubungan Media mempunyai tugas melaksanakan kegiatan hubungan dan kerja sama dengan media massa untuk mendukung pelaksanaan tugas BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Hubungan Lembaga dan Media.

Pasal 33

Bagian Hubungan Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan kegiatan hubungan luar negeri yang terkait dengan organisasi INTOSAI, ASOSAI, dan kegiatan internasional lainnya dalam rangka meningkatkan peran BPK secara internasional.

Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Bagian Hubungan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang hubungan luar negeri yang terkait dengan

organisasi INTOSAI, ASOSAI, dan kegiatan internasional lainnya dalam rangka meningkatkan peran BPK secara internasional;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan luar negeri yang terkait dengan organisasi INTOSAI, ASOSAI, dan kegiatan internasional lainnya;

c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Humas dan LN; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Humas dan LN.

12

Pasal 35 Bagian Hubungan Luar Negeri terdiri dari: a. Sub Bagian Hubungan INTOSAI; b. Sub Bagian Hubungan ASOSAI dan Lainnya.

Pasal 36 (1) Sub Bagian Hubungan INTOSAI mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

hubungan luar negeri yang terkait dengan organisasi INTOSAI untuk mendukung peran dan partisipasi BPK di lingkungan INTOSAI, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Hubungan Luar Negeri.

(2) Sub Bagian Hubungan ASOSAI dan Lainnya mempunyai tugas melaksanakan kegiatan hubungan luar negeri yang terkait dengan organisasi ASOSAI dan kegiatan internasional lainnya untuk mendukung peran dan partisipasi BPK di lingkungan ASOSAI dan organisasi internasional lainnya, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Hubungan Luar Negeri.

Pasal 37

Bagian Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kerjasama BPK, baik secara bilateral maupun multilateral, dengan lembaga internasional termasuk perwakilannya di Indonesia.

Pasal 38 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Bagian Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang kerjasama BPK, baik secara bilateral maupun

multilateral dengan lembaga internasional termasuk perwakilannya di Indonesia; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama bilateral dan multilateral dengan

lembaga internasional termasuk perwakilannya di Indonesia; c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Humas dan LN; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Humas dan LN.

13

Pasal 39 Bagian Kerjasama Luar Negeri terdiri dari: a. Sub Bagian Kerjasama Bilateral; b. Sub Bagian Kerjasama Multilateral.

Pasal 40 (1) Sub Bagian Kerjasama Bilateral mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

kerjasama bilateral dengan lembaga internasional termasuk lembaga donor dalam rangka mendukung pelaksanaan dan peningkatan tugas dan fungsi BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri.

(2) Sub Bagian Kerjasama Multilateral mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kerjasama multilateral dengan lembaga internasional termasuk lembaga donor dalam rangka mendukung pelaksanaan dan peningkatan tugas dan fungsi BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri.

Bagian Kelima

Biro Sumber Daya Manusia

Pasal 41

(1) Biro Sumber Daya Manusia yang selanjutnya disebut Biro SDM adalah unsur

pelaksana sebagian tugas dan fungsi Setjen, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.

(2) Biro SDM dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 42

Biro SDM mempunyai tugas melaksanakan manajemen sumber daya manusia di lingkungan Pelaksana BPK.

Pasal 43

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Biro SDM menyelenggarakan fungsi :

14

a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Biro SDM dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Biro SDM berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Biro SDM;

c. Penyiapan perumusan kebijakan perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan sumber daya manusia;

d. Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan mutasi, pengembangan kompetensi dan penilaian kinerja, serta kesejahteraan sumber daya manusia;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Jenderal; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Sekretaris Jenderal.

Pasal 44 Biro SDM terdiri dari: a. Bagian Perencanaan dan Mutasi; b. Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja; c. Bagian Kesejahteraan.

Pasal 45 Bagian Perencanaan dan Mutasi mempunyai tugas merencanakan kebutuhan SDM BPK, menyelenggarakan pengadaan pegawai, menempatkan pegawai, menyelenggarakan pemberhentian dan pemensiunan pegawai, melaksanakan analisa dan evaluasi jabatan, serta mengelola informasi SDM.

Pasal 46 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Perencanaan dan Mutasi menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang perencanaan, pengadaan, penempatan, dan

mutasi SDM; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan, pengadaan, penempatan, dan

mutasi SDM; c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro SDM; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro SDM.

15

Pasal 47 Bagian Perencanaan dan Mutasi terdiri dari: a. Sub Bagian Perencanaan dan Rekrutmen; b. Sub Bagian Mutasi dan Pemberhentian; c. Sub Bagian Analisis Jabatan dan Sistem Informasi SDM.

Pasal 48 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Rekrutmen mempunyai tugas merencanakan

kebutuhan SDM baik secara kuantitas maupun kualitas, menyusun formasi pegawai, menyiapkan dan melaksanakan pengadaan pegawai, menyusun pola pengembangan karir, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Mutasi.

(2) Sub Bagian Mutasi dan Pemberhentian mempunyai tugas menempatkan dan mutasi pegawai, menyelenggarakan pelantikan pegawai, menyiapkan dan memproses usulan kenaikan pangkat dan gaji pegawai, memproses pemberhentian dan pemensiunan pegawai, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Mutasi.

(3) Sub Bagian Analisis Jabatan dan Sistem Informasi SDM mempunyai tugas melaksanakan analisa dan evaluasi jabatan, mengelola informasi sumber daya manusia, mengadministrasikan dokumen kepegawaian, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Mutasi.

Pasal 49

Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja mempunyai tugas merencanakan pengembangan kompetensi dan melakukan penilaian kinerja pegawai.

Pasal 50 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi dan penilaian

kinerja pegawai; b. Pelaksanaan kebijakan sumber daya manusia di bidang pengembangan kompetensi

dan penilaian kinerja pegawai; c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro SDM; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro SDM.

16

Pasal 51 Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja terdiri dari: a. Sub Bagian Penilaian dan Pengembangan Kompetensi; b. Sub Bagian Evaluasi Kinerja; c. Sub Bagian Jabatan Fungsional.

Pasal 52 (1) Sub Bagian Penilaian dan Pengembangan Kompetensi mempunyai tugas menyusun

standar kompetensi jabatan struktural dan fungsional, menyusun rencana pengembangan kompetensi SDM, melaksanakan penilaian dan pemetaan kompetensi SDM, menyelenggarakan assessment and development center, melaksanakan seleksi pegawai calon peserta pendidikan dan pelatihan, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja.

(2) Sub Bagian Evaluasi Kinerja mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sistem dan administrasi penilaian kinerja individual, menyelenggarakan administrasi kedisiplinan pegawai, memproses tindak lanjut putusan BPK atas pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja.

(3) Sub Bagian Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan administrasi jabatan fungsional di BPK, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja.

Pasal 53

Bagian Kesejahteraan mempunyai tugas merumuskan kebijakan remunerasi dan menyelenggarakan administrasi remunerasi, memberikan bimbingan dan penyuluhan pegawai, serta layanan kesehatan.

Pasal 54 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Bagian Kesejahteraan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang perumusan kebijakan remunerasi dan

penyelenggaraan administrasi remunerasi, pemberian bimbingan dan penyuluhan pegawai, serta layanan kesehatan;

17

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang perumusan kebijakan remunerasi dan penyelenggaraan administrasi remunerasi, pemberian bimbingan dan penyuluhan pegawai, serta layanan kesehatan;

c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro SDM; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro SDM.

Pasal 55 Bagian Kesejahteraan terdiri dari: a. Sub Bagian Remunerasi; b. Sub Bagian Konsultasi; c. Sub Bagian Kesehatan.

Pasal 56 (1) Sub Bagian Remunerasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan

remunerasi, melaksanakan administrasi remunerasi, menyelenggarakan program persiapan pensiun, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Kesejahteraan.

(2) Sub Bagian Konsultasi mempunyai tugas menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan pegawai, dan menyelenggarakan administrasi Tim Penyelesaian Penasehat Perkawinan dan Perceraian (TP-4), serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Kesejahteraan.

(3) Sub Bagian Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan layanan dan fasilitas kesehatan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Kesejahteraan.

Bagian Keenam

Biro Keuangan

Pasal 57

(1) Biro Keuangan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Setjen, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal. (2) Biro Keuangan dipimpin oleh seorang kepala.

18

Pasal 58 Biro Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara di lingkungan BPK berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pasal 59 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Biro Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Biro Keuangan dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Biro Keuangan berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Biro Keuangan;

c. Perumusan kebijakan di bidang penganggaran berdasarkan Rencana Kegiatan Pelaksana BPK;

d. Perumusan kebijakan di bidang perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan;

e. Pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran; f. Pelaksanaan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan

pertanggungjawaban keuangan; g. Penyusunan laporan keuangan BPK; h. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Jenderal; i. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Sekretaris Jenderal.

Pasal 60 Biro Keuangan terdiri dari: a. Bagian Penganggaran dan Pemantauan; b. Bagian Perbendaharaan; c. Bagian Akuntansi.

Pasal 61 Bagian Penganggaran dan Pemantauan mempunyai tugas melakukan kegiatan penyusunan anggaran berdasarkan Rencana Kegiatan Pelaksana BPK dan memantau pelaksanaan anggaran di lingkungan BPK.

19

Pasal 62 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Bagian Penganggaran dan Pemantauan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang penganggaran dan pemantauan pelaksanaan

anggaran; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan anggaran berdasarkan Rencana

Kegiatan Pelaksana BPK; c. Pemantauan pelaksanaan anggaran di lingkungan BPK; d. Penyiapan data anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Keuangan; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Keuangan.

Pasal 63

Bagian Penganggaran dan Pemantauan terdiri dari: a. Sub Bagian Penganggaran dan Pemantauan I; b. Sub Bagian Penganggaran dan Pemantauan II; c. Sub Bagian Penganggaran dan Pemantauan III.

Pasal 64

(1) Sub Bagian Penganggaran dan Pemantauan I mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan anggaran dan revisi anggaran berdasarkan Rencana Kegiatan Pelaksana BPK, melaksanakan pemantauan dan pelaporan realisasi anggaran, serta menyiapkan data anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK pada lingkup Setjen, Staf Ahli, dan UPT Penunjang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Penganggaran dan Pemantauan.

(2) Sub Bagian Penganggaran dan Pemantauan II mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan anggaran dan revisi anggaran berdasarkan Rencana Kegiatan Pelaksana BPK, melaksanakan pemantauan dan pelaporan realisasi anggaran, serta menyiapkan data anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK pada lingkup AKN I, II, III, dan V, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Penganggaran dan Pemantauan.

(3) Sub Bagian Penganggaran dan Pemantauan III mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan anggaran dan revisi anggaran berdasarkan Rencana Kegiatan Pelaksana BPK, melaksanakan pemantauan dan pelaporan realisasi anggaran, serta menyiapkan data anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK pada lingkup AKN IV, VI, dan VII, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Penganggaran dan Pemantauan.

20

Pasal 65 Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan kegiatan perbendaharaan di lingkungan Kantor Pusat BPK.

Pasal 66 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Bagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan di

bidang perbendaharaan; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan di lingkungan Kantor Pusat BPK; c. Penyiapan data perbendaharaan dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK; d. Penyiapan bahan pertimbangan pengangkatan dan pemberhentian Pejabat

Pengelola Anggaran dan Bendahara; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Keuangan; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Keuangan.

Pasal 67

Bagian Perbendaharaan terdiri dari: a. Sub Bagian Perbendaharaan I; b. Sub Bagian Perbendaharaan II; c. Sub Bagian Perbendaharaan III.

Pasal 68

(1) Sub Bagian Perbendaharaan I mempunyai tugas melakukan verifikasi kelengkapan dokumen tagihan yang diajukan, mengusulkan pembayaran atas pengajuan tagihan, mereview konsep Surat Perintah Membayar (SPM), melakukan rekonsiliasi setiap bulan dengan KPPN, menata dokumen keuangan, menyiapkan data perbendaharaan dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK, pada lingkup Setjen, Staf Ahli, dan UPT Penunjang (diluar Pusdiklat), serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perbendaharaan.

(2) Sub Bagian Perbendaharaan II mempunyai tugas melakukan verifikasi kelengkapan dokumen tagihan yang diajukan, mengusulkan pembayaran atas pengajuan tagihan, mereview konsep Surat Perintah Membayar (SPM), melakukan rekonsiliasi setiap bulan dengan KPPN, menata dokumen keuangan, menyiapkan data perbendaharaan dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK, pada lingkup AKN I, II, III, dan V, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perbendaharaan.

21

(3) Sub Bagian Perbendaharaan III mempunyai tugas melakukan verifikasi kelengkapan dokumen tagihan yang diajukan, mengusulkan pembayaran atas pengajuan tagihan, mereview konsep Surat Perintah Membayar (SPM), melakukan rekonsiliasi setiap bulan dengan KPPN, menata dokumen keuangan, menyiapkan data perbendaharaan dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK, pada lingkup AKN IV, VI, dan VII, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perbendaharaan.

Pasal 69

Bagian Akuntansi mempunyai tugas melakukan pengolahan data akuntansi dan menyusun Laporan Keuangan BPK.

Pasal 70 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bagian Akuntansi menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kebijakan di bidang penatausahaan dan pertanggungjawaban

keuangan; b. Penyelenggaraan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Barang

Milik Negara (SABMN) dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK; c. Pelaksanaan rekonsiliasi Akuntansi Barang Milik Negara (BMN); d. Penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Keuangan; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Keuangan.

Pasal 71 Bagian Akuntansi terdiri dari: a. Sub Bagian Akuntansi I; b. Sub Bagian Akuntansi II; c. Sub Bagian Akuntansi III.

Pasal 72

(1) Sub Bagian Akuntansi I mempunyai tugas mengolah data akuntansi dan melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) pada lingkup Setjen, Staf Ahli, dan UPT Penunjang dalam rangka

22

penyusunan Laporan Keuangan BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Akuntansi.

(2) Sub Bagian Akuntansi II mempunyai tugas mengolah data akuntansi dan melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) pada lingkup AKN I, II, III, dan V dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Akuntansi.

(3) Sub Bagian Akuntansi III mempunyai tugas mengolah data akuntansi dan melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) pada lingkup AKN IV, VI, dan VII dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Akuntansi.

Bagian Ketujuh

Biro Teknologi Informasi

Pasal 73

(1) Biro Teknologi Informasi yang selanjutnya disebut Biro TI adalah unsur pelaksana

sebagian tugas dan fungsi Setjen, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.

(2) Biro TI dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 74 Biro TI mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sistem dan teknologi informasi di lingkungan BPK.

Pasal 75

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Biro TI menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Biro TI dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Biro TI berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi Biro TI; c. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem dan teknologi informasi;

23

d. Pelaksanaan kebijakan sistem dan teknologi informasi di bidang pengembangan sistem aplikasi komputer, serta pengelolaan infrastruktur dan dukungan teknologi informasi;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Jenderal; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Sekretaris Jenderal.

Pasal 76 Biro TI terdiri dari: a. Bagian Pengembangan Aplikasi Komputer; b. Bagian Operasional dan Dukungan Teknologi Informasi.

Pasal 77 Bagian Pengembangan Aplikasi Komputer mempunyai tugas melakukan pengembangan sistem aplikasi komputer di lingkungan Pelaksana BPK.

Pasal 78 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Bagian Pengembangan Aplikasi Komputer menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang perancangan dan pemrograman sistem

aplikasi komputer; b. Pelaksanaan kebijakan teknologi informasi di bidang perancangan dan

pemrograman sistem aplikasi komputer; c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro TI; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro TI.

Pasal 79

Bagian Pengembangan Aplikasi Komputer terdiri dari: a. Sub Bagian Perancangan Aplikasi Komputer; b. Sub Bagian Pemrograman Aplikasi Komputer.

Pasal 80 (1) Sub Bagian Perancangan Aplikasi Komputer mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan perancangan sistem aplikasi komputer berdasarkan kebijakan

24

pengembangan sistem aplikasi, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pengembangan Aplikasi Komputer.

(2) Sub Bagian Pemrograman Aplikasi Komputer mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemrograman aplikasi berdasarkan kebijakan pengembangan sistem aplikasi dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pengembangan Aplikasi Komputer.

Pasal 81

Bagian Operasional dan Dukungan Teknologi Informasi mempunyai tugas mengelola infrastruktur dan memberikan dukungan sumber daya teknologi informasi dalam pelaksanaan pemeriksaan di lingkungan BPK.

Pasal 82

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, Bagian Operasional dan Dukungan Teknologi Informasi menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang pengelolaan infrastruktur, dukungan dan

bantuan pengguna, serta pemeliharaan perangkat teknologi informasi; b. Pelaksanaan kebijakan teknologi informasi di bidang pengelolaan infrastruktur,

dukungan dan bantuan pengguna, serta pemeliharaan perangkat teknologi informasi;

c. Pelaksanaan kegiatan dukungan sumber daya teknologi informasi dalam pelaksanaan pemeriksaan;

d. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro TI; e. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro TI.

Pasal 83 Bagian Operasional dan Dukungan Teknologi Informasi terdiri dari: a. Sub Bagian Operasional Teknologi Informasi; b. Sub Bagian Dukungan Teknologi Informasi; c. Sub Bagian Pemeliharaan Perangkat Teknologi Informasi.

Pasal 84

(1) Sub Bagian Operasional Teknologi Informasi mempunyai tugas mengelola

infrastruktur teknologi informasi, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Operasional dan Dukungan Teknologi Informasi.

25

(2) Sub Bagian Dukungan Teknologi Informasi mempunyai tugas memberikan dukungan teknis dan bantuan bagi pengguna, dukungan sumber daya teknologi informasi dalam pelaksanaan pemeriksaan, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Operasional dan Dukungan Teknologi Informasi.

(3) Sub Bagian Pemeliharaan Perangkat Teknologi Informasi mempunyai tugas memelihara perangkat keras dan jaringan komputer, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Operasional dan Dukungan Teknologi Informasi.

Bagian Kedelapan

Biro Umum

Pasal 85

(1) Biro Umum adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Setjen, yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal. (2) Biro Umum dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 86 Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana, serta pelayanan umum di lingkungan BPK.

Pasal 87

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Biro Umum menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Biro Umum dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Biro Umum berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi Biro Umum; c. Penyiapan perumusan kebijakan sarana dan prasarana serta pelayanan umum di

bidang perlengkapan, pemeliharaan, pengelolaan dokumen dan retensi arsip keuangan negara, serta kerumahtanggaan;

d. Pelaksanaan kebijakan sarana dan prasarana serta pelayanan umum di bidang perlengkapan, pemeliharaan, pengelolaan dokumen dan retensi arsip keuangan negara, serta kerumahtanggaan;

e. Penyusunan bahan laporan keuangan BPK terkait pengelolaan barang milik negara; f. Penyiapan konsep persetujuan retensi arsip keuangan negara di lingkungan instansi

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan instansi/lembaga lainnya;

26

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Jenderal; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Sekretaris Jenderal.

Pasal 88 Biro Umum terdiri dari: a. Bagian Perlengkapan; b. Bagian Pemeliharaan; c. Bagian Pengelolaan Dokumen; d. Bagian Rumah Tangga.

Pasal 89 Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengadaan dan pengelolaan perlengkapan yang diperlukan oleh BPK.

Pasal 90 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Bagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang pengelolaan perlengkapan yang meliputi

analisis kebutuhan, pengadaaan, penyimpanan dan distribusi, serta inventarisasi; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan perlengkapan yang meliputi analisis

kebutuhan, pengadaaan, penyimpanan dan distribusi, serta inventarisasi; c. Pelaksanaan kegiatan penghapusan sesuai ketentuan yang berlaku; d. Penyiapan data pengelolaan barang milik negara dalam rangka penyusunan laporan

keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Umum; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Umum.

Pasal 91 Bagian Perlengkapan terdiri dari: a. Sub Bagian Analisis Kebutuhan, Inventarisasi, dan Penghapusan; b. Sub Bagian Pengadaan; c. Sub Bagian Penyimpanan dan Distribusi.

27

Pasal 92 (1) Sub Bagian Analisis Kebutuhan, Inventarisasi, dan Penghapusan mempunyai tugas

melaksanakan analisis kebutuhan Barang Milik Negara (BMN), melaksanakan pencatatan akuntansi, melaksanakan perbendaharaan barang dan kegiatan penghapusan BMN, sesuai dengan kebijakan, sistem dan prosedur pada lingkup kantor Pusat BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perlengkapan.

(2) Sub Bagian Pengadaan mempunyai tugas memverifikasi usulan pengadaan, melaksanakan pengadaan BMN pada lingkup Kantor Pusat BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perlengkapan.

(3) Sub Bagian Penyimpanan dan Distribusi mempunyai tugas menyimpan dan mendistribusikan BMN sesuai dengan perencanaan pada lingkup Kantor Pusat BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perlengkapan.

Pasal 93

Bagian Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kerja pada lingkup Kantor Pusat BPK.

Pasal 94

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93, Bagian Pemeliharaan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang pemeliharaan dan perbaikan sarana kerja

pada lingkup Kantor Pusat BPK; b. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana serta pelayanan umum di

bidang pemeliharaan dan perbaikan sarana kerja pada lingkup Kantor Pusat BPK; c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Umum; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Umum.

Pasal 95 Bagian Pemeliharaan terdiri dari: a. Sub Bagian Pemeliharaan Kendaraan dan Barang Inventaris; b. Sub Bagian Pemeliharaan Rumah Dinas dan Gedung Kantor.

28

Pasal 96 (1) Sub Bagian Pemeliharaan Kendaraan dan Barang Inventaris mempunyai tugas

melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kendaraan dinas dan barang inventaris pada lingkup Kantor Pusat BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pemeliharaan.

(2) Sub Bagian Pemeliharaan Rumah Dinas dan Gedung Kantor mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan rumah dinas dan gedung kantor pada lingkup Kantor Pusat BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pemeliharaan.

Pasal 97

Bagian Pengelolaan Dokumen mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dokumen BPK.

Pasal 98 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97, Bagian Pengelolaan Dokumen menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang pengelolaan dokumen; b. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana serta pelayanan umum di

lingkungan BPK di bidang pengelolaan dokumen. c. Penyiapan bahan persetujuan retensi arsip keuangan di lingkungan instansi

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan instansi/lembaga lainnya; d. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Umum; e. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Umum.

Pasal 99 Bagian Pengelolaan Dokumen terdiri dari: a. Sub Bagian Pengurusan Surat dan Perjalanan Dinas; b. Sub Bagian Pengelolaan Arsip; c. Sub Bagian Pencetakan dan Penggandaan.

Pasal 100 (1) Sub Bagian Pengurusan Surat dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas

melaksanakan penatausahaan dokumen masuk dan keluar, melaksanakan kegiatan

29

pengurusan perjalanan dinas pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Pusat BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pengelolaan Dokumen.

(2) Sub Bagian Pengelolaan Arsip mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kearsipan yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan arsip, melaksanakan pengujian terhadap usulan retensi arsip dari instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan instansi/lembaga lainnya, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pengelolaan Dokumen.

(3) Sub Bagian Pencetakan dan Penggandaan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencetakan dan penggandaan dokumen BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pengelolaan Dokumen.

Pasal 101

Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan pada lingkup Kantor Pusat BPK, serta kesekretariatan Sekjen, Inspektur Utama, dan Kepala Ditama.

Pasal 102

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang kerumahtanggaan pada lingkup Kantor Pusat

BPK, serta kesekretariatan Sekjen, Inspektur Utama, dan Kepala Ditama; b. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana serta pelayanan umum

pada lingkup Kantor Pusat BPK di bidang kerumahtanggaan, serta kesekretariatan Sekjen, Inspektur Utama, dan Kepala Ditama;

c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro Umum; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Biro Umum.

Pasal 103

Bagian Rumah Tangga terdiri dari: a. Sub Bagian Penyiapan Sarana dan Prasarana; b. Sub Bagian Transportasi dan Pengamanan; c. Sub Bagian Sekretariat Sekretaris Jenderal; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Ditama Binbangkum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Ditama Revbang; f. Sub Bagian Sekretariat Inspektur Utama.

30

Pasal 104

(1) Sub Bagian Penyiapan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas mengidentifikasikan kebutuhan rumah tangga, menyiapkan penggunaan sarana dan prasarana kerja, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Rumah Tangga.

(2) Sub Bagian Transportasi dan Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyiapan sarana transportasi, melaksanakan kegiatan pengamanan sarana dan prasarana, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Rumah Tangga.

(3) Sub Bagian Sekretariat Sekretaris Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Sekretaris Jenderal, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Sekretaris Jenderal, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Rumah Tangga.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Ditama Binbangkum mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Ditama Binbangkum, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Ditama Binbangkum, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Rumah Tangga.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Ditama Revbang mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Ditama Revbang, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Ditama Revbang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Rumah Tangga.

(6) Sub Bagian Sekretariat Inspektur Utama mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan, menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Inspektur Utama, dan melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Inspektur Utama, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Rumah Tangga.

31

BAB IV

INSPEKTORAT UTAMA

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 105 (1) Inspektorat Utama yang selanjutnya disebut Itama adalah salah satu unsur

pelaksana tugas penunjang BPK, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Wakil Ketua BPK.

(2) Itama dipimpin oleh seorang Inspektur Utama.

Pasal 106 Itama mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh unsur Pelaksana BPK.

Pasal 107

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Itama menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Itama dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Itama berdasarkan rencana aksi serta tugas dan

fungsi Itama; c. Perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; d. Pelaksanaan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; e. Pemberian pertimbangan aspek-aspek pengendalian intern dalam rangka

penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; f. Pelaksanaan reviu atas konsep Laporan Keuangan BPK; g. Pelaksanaan reviu atas sistem pengendalian mutu pemeriksaan; h. Penyelenggaraan administrasi Majelis Kehormatan Kode Etik BPK; i. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; j. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

32

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 108 Itama terdiri dari: a. Inspektorat I; b. Inspektorat II; c. Inspektorat III.

Bagian Ketiga

Inspektorat I

Pasal 109 (1) Inspektorat I adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Itama, yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur Utama. (2) Inspektorat I dipimpin oleh seorang Inspektur.

Pasal 110 Inspektorat I mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Sekretariat Jenderal, Staf Ahli, Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, Inspektorat Utama, Auditorat Utama Keuangan Negara I, Auditorat Utama Keuangan Negara II, dan Perwakilan BPK RI di wilayah Sumatera.

Pasal 111 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Inspektorat I menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Inspektorat I dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Inspektorat I berdasarkan rencana aksi serta tugas

dan fungsi Inspektorat I; c. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan BPK; d. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat I;

33

e. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat I;

f. Penyelenggaraan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat I;

g. Perumusan konsep pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;

h. Pelaksanaan reviu atas konsep Laporan Keuangan BPK sebelum diperiksa oleh KAP;

i. Pelaksanaan reviu atas sistem pengendalian mutu pemeriksaan pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat I;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur Utama;

k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur Utama.

Pasal 112 Inspektorat I terdiri dari: a. Bidang I.A; b. Bidang I.B; c. Bidang I.C.

Pasal 113

Bidang I.A mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Sekretariat Jenderal, Staf Ahli, Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, dan Inspektorat Utama.

Pasal 114

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Bidang I.A menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program pengawasan berdasarkan rencana kegiatan; b. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang I.A; c. Penyusunan laporan hasil pengawasan pelaksanaan tugas pada satuan kerja yang

menjadi lingkup tugas Bidang I.A; d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; e. Penyiapan bahan pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam

rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;

34

f. Pelaksanaan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang I.A;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur I; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur I.

Pasal 115

Bidang I.A terdiri dari: a. Sub Bidang I.A.1; b. Sub Bidang I.A.2.

Pasal 116 (1) Sub Bidang I.A.1 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak

lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Staf Ahli, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang I.A.

(2) Sub Bidang I.A.2 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, dan Inspektorat Utama, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang I.A.

Pasal 117

Bidang I.B mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara I dan Auditorat Utama Keuangan Negara II.

Pasal 118

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Bidang I.B menyelenggarakan fungsi:

35

a. Penyusunan program pengawasan berdasarkan rencana kegiatan; b. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang I.B; c. Penyusunan laporan hasil pengawasan pelaksanaan tugas pada satuan kerja yang

menjadi lingkup tugas Bidang I.B; d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; e. Penyiapan bahan pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam

rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; f. Pelaksanaan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan

wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang I.B;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur I; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur I.

Pasal 119

Bidang I.B terdiri dari: a. Sub Bidang I.B.1; b. Sub Bidang I.B.2.

Pasal 120

(1) Sub Bidang I.B.1 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak

lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara I, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang I.B.

(2) Sub Bidang I.B.2 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara II, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang I.B.

Pasal 121

Bidang I.C mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di wilayah Sumatera.

36

Pasal 122

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Bidang I.C menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program pengawasan berdasarkan rencana kegiatan; b. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang I.C; c. Penyusunan laporan hasil pengawasan pelaksanaan tugas pada satuan kerja yang

menjadi lingkup tugas Bidang I.C; d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; e. Penyiapan bahan pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam

rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; f. Pelaksanaan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan

wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang I.C;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur I; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur I.

Pasal 123

Bidang I.C terdiri dari: a. Sub Bidang I.C.1; b. Sub Bidang I.C.2; c. Sub Bidang I.C.3.

Pasal 124 (1) Sub Bidang I.C.1 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak

lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh, Medan, dan Padang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang I.C.

(2) Sub Bidang I.C.2 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di

37

Pekanbaru, Jambi, dan Tanjung Pinang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang I.C.

(3) Sub Bidang I.C.3 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palembang, Pangkal Pinang, Bengkulu, dan Bandar Lampung, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang I.C.

Bagian Keempat

Inspektorat II

Pasal 125 (1) Inspektorat II adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Itama, yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur Utama. (2) Inspektorat II dipimpin oleh seorang Inspektur.

Pasal 126 Inspektorat II mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara III, Auditorat Utama Keuangan Negara IV, dan Perwakilan BPK RI di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Pasal 127 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Inspektorat II menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Inspektorat II dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Inspektorat II berdasarkan rencana aksi serta tugas

dan fungsi Inspektorat II; c. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan BPK; d. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat II; e. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan pada satuan kerja yang menjadi lingkup

tugas Inspektorat II;

38

f. Penyelenggaraan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat II;

g. Perumusan konsep pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;

h. Pelaksanaan reviu atas konsep Laporan Keuangan BPK sebelum diperiksa oleh KAP;

i. Pelaksanaan reviu atas sistem pengendalian mutu pemeriksaan pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat II;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur Utama;

k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur Utama.

Pasal 128 Inspektorat II terdiri dari: a. Bidang II.A; b. Bidang II.B.

Pasal 129

Bidang II.A mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara III dan Auditorat Utama Keuangan Negara IV.

Pasal 130

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129, Bidang II.A menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program pengawasan berdasarkan rencana kegiatan; b. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang II.A; c. Penyusunan laporan hasil pengawasan pelaksanaan tugas pada satuan kerja yang

menjadi lingkup tugas Bidang II.A; d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; e. Penyiapan bahan pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam

rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; f. Pelaksanaan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan

wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang II.A;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur II; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur II.

39

Pasal 131 Bidang II.A terdiri dari: a. Sub Bidang II.A.1; b. Sub Bidang II.A.2.

Pasal 132

(1) Sub Bidang II.A.1 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak

lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara III, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang II.A.

(2) Sub Bidang II.A.2 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara IV, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang II.A.

Pasal 133

Bidang II.B mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Pasal 134

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Bidang II.B menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program pengawasan berdasarkan rencana kegiatan; b. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang II.B; c. Penyusunan laporan hasil pengawasan pelaksanaan tugas pada satuan kerja yang

menjadi lingkup tugas Bidang II.B; d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; e. Penyiapan bahan pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam

rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;

40

f. Pelaksanaan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang II.B;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur II; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur II.

Pasal 135

Bidang II.B terdiri dari: a. Sub Bidang II.B.1; b. Sub Bidang II.B.2; c. Sub Bidang II.B.3.

Pasal 136

(1) Sub Bidang II.B.1 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jakarta, Serang, Bandung, dan Ambon, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang II.B.

(2) Sub Bidang II.B.2 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang II.B.

(3) Sub Bidang II.B.3 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di Denpasar, Mataram, dan Kupang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang II.B.

41

Bagian Kelima

Inspektorat III

Pasal 137 (1) Inspektorat III adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Itama, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur Utama. (2) Inspektorat III dipimpin oleh seorang Inspektur.

Pasal 138 Inspektorat III mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara V, Auditorat Utama Keuangan Negara VI, Auditorat Utama Keuangan Negara VII, dan Perwakilan BPK RI di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Pasal 139 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138, Inspektorat III menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Inspektorat III dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Inspektorat III berdasarkan rencana aksi serta tugas dan fungsi Inspektorat III;

c. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan BPK; d. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat III; e. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan pada satuan kerja yang menjadi lingkup

tugas Inspektorat III; f. Penyelenggaraan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan,

penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat III;

g. Perumusan konsep pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;

h. Pelaksanaan reviu atas konsep Laporan Keuangan BPK sebelum diperiksa oleh KAP;

i. Pelaksanaan reviu atas sistem pengendalian mutu pemeriksaan pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Inspektorat III;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur Utama;

k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur Utama.

42

Pasal 140 Inspektorat III terdiri dari: a. Bidang III.A; b. Bidang III.B.

Pasal 141

Bidang III.A mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara V, Auditorat Utama Keuangan Negara VI, dan Auditorat Utama Keuangan Negara VII.

Pasal 142

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141, Bidang III.A menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program pengawasan berdasarkan rencana kegiatan; b. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang III.A; c. Penyusunan laporan hasil pengawasan pelaksanaan tugas pada satuan kerja yang

menjadi lingkup tugas Bidang III.A; d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; e. Penyiapan bahan pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam

rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; f. Pelaksanaan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan

wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang III.A;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur III; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur III.

Pasal 143 Bidang III.A terdiri dari: a. Sub Bidang III.A.1; b. Sub Bidang III.A.2 .

Pasal 144

(1) Sub Bidang III.A.1 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak

lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK,

43

mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara V dan Auditorat Utama Keuangan Negara VI, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang III.A.

(2) Sub Bidang III.A.2 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara VII, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang III.A.

Pasal 145

Bidang III.B mempunyai tugas melakukan pengawasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Pasal 146

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145, Bidang III.B menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program pengawasan berdasarkan rencana kegiatan; b. Pelaksanaan pengawasan satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang III.B; c. Penyusunan laporan hasil pengawasan pelaksanaan tugas pada satuan kerja yang

menjadi lingkup tugas Bidang III.B; d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pengawasan di lingkungan Pelaksana BPK; e. Penyiapan bahan pertimbangan mengenai aspek-aspek pengendalian intern dalam

rangka penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; f. Pelaksanaan tindak lanjut atas laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan

wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja yang menjadi lingkup tugas Bidang III.B;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Inspektur III; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Inspektur III.

Pasal 147

Bidang III.B terdiri dari: a. Sub Bidang III.B.1;

44

b. Sub Bidang III.B.2; c. Sub Bidang III.B.3.

Pasal 148

(1) Sub Bidang III.B.1 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, dan Samarinda, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang III.B.

(2) Sub Bidang III.B.2 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di Makassar, Kendari, Mamuju, Palu, Gorontalo, dan Manado, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang III.B.

(3) Sub Bidang III.B.3 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, memantau tindak lanjut pengawasan, mereviu bahan penyiapan penyusunan laporan keuangan BPK, mereviu sistem pengendalian mutu pemeriksaan, serta menindaklanjuti laporan pengaduan penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai pada satuan kerja di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ternate, Manokwari, dan Jayapura, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bidang III.B.

45

BAB V

DIREKTORAT UTAMA PERENCANAAN, EVALUASI, PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 149 (1) Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan

Pemeriksaan Keuangan Negara yang selanjutnya disebut Ditama Revbang, adalah salah satu unsur pelaksana tugas penunjang BPK, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Wakil Ketua BPK.

(2) Ditama Revbang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 150 Ditama Revbang mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan strategis dan manajemen kinerja, evaluasi dan pelaporan pemeriksaan, penelitian dan pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan.

Pasal 151 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150, Ditama Revbang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang perencanaan strategis dan manajemen kinerja,

pengevaluasian dan pelaporan pemeriksaan, serta penelitian dan pengembangan; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan strategis dan manajemen kinerja,

pengevaluasian dan pelaporan pemeriksaan, penelitian dan pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan;

c. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Ditama Revbang dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

d. Perumusan rencana kegiatan Ditama Revbang berdasarkan rencana aksi serta tugas dan fungsi Ditama Revbang;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

46

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 152 Ditama Revbang terdiri dari: a. Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja; b. Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan; c. Direktorat Penelitian dan Pengembangan; d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

Bagian Ketiga

Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja

Pasal 153 (1) Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja yang selanjutnya disebut

Dit PSMK adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Ditama Revbang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Ditama Revbang.

(2) Dit PSMK dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 154 Dit PSMK mempunyai tugas menyusun konsep Rencana Strategis (Renstra), Rencana Implementasi Renstra, Rencana Kerja Tahunan BPK, Rencana Kegiatan Pemeriksaan, dan Rencana Kegiatan Setjen, Staf Ahli, dan Unit Pelaksana Tugas Penunjang, serta melaksanakan pemantauan dan evaluasi implementasi Renstra.

Pasal 155 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154, Dit PSMK menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan, pemantauan dan pengevaluasian Renstra, Rencana Implementasi

Renstra dan manajemen kinerja BPK sesuai dengan arah BPK; b. Penyusunan Konsep Rencana Kerja Tahunan BPK berdasarkan Renstra, Rencana

Implementasi Renstra, serta kebijakan BPK di bidang pemeriksaan dan non pemeriksaan;

47

c. Penyusunan Konsep Rencana Kegiatan Pemeriksaan dan Rencana Kegiatan Setjen dan Penunjang berdasarkan Renstra, Rencana Implementasi Renstra, serta kebijakan BPK di bidang pemeriksaan dan non pemeriksaan;

d. Penyusunan Laporan Kegiatan Pelaksana BPK dan Laporan Kinerja BPK; e. Perumusan dan pengevaluasian Rencana Aksi Dit PSMK dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan Rencana Implementasi Renstra BPK; f. Perumusan rencana kegiatan Dit PSMK berdasarkan Rencana Aksi, serta tugas dan

fungsi Dit PSMK; g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Ditama Revbang; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Ditama Revbang.

Pasal 156 Dit PSMK terdiri dari: a. Sub Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja I; b. Sub Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja II; c. Sub Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja III.

Pasal 157

Sub Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja I yang selanjutnya disebut Subdit PSMK I, mempunyai tugas menyusun konsep Rencana Aksi dan manajemen kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan, serta melaksanakan pemantauan dan pengevaluasian Implementasi Renstra pada lingkup Setjen, Staf Ahli, dan Unit Pelaksana Tugas Penunjang.

Pasal 158

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Subdit PSMK I menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan penyusunan Konsep Rencana Kerja Tahunan BPK pada lingkup

setjen, staf ahli, dan unit pelaksana tugas penunjang berdasarkan Renstra, Rencana Implementasi Renstra, serta kebijakan BPK di bidang pemeriksaan dan non pemeriksaan;

b. Penyusunan konsep Rencana Kegiatan pada lingkup setjen, staf ahli, dan unit pelaksana tugas penunjang berdasarkan Renstra, Rencana Implementasi Renstra, serta kebijakan BPK di bidang pemeriksaan dan non pemeriksaan;

c. Pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup setjen, staf ahli, dan unit pelaksana tugas penunjang;

48

d. Penyeliaan dan pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama pada lingkup setjen, staf ahli, dan unit pelaksana tugas penunjang;

e. Penyusunan Konsep Laporan Kegiatan Pelaksana BPK dan Konsep Laporan Kinerja BPK pada lingkup setjen, staf ahli, dan unit pelaksana tugas penunjang;

f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit PSMK; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit PSMK.

Pasal 159 Subdit PSMK I terdiri dari: a. Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja I.A; b. Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja I.B.

Pasal 160 (1) Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja I.A mempunyai tugas melakukan

pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama, menyiapkan bahan penyusunan Konsep Laporan Kegiatan Pelaksana BPK, Konsep Laporan Kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan, melakukan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup Setjen dan Staf Ahli, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit PSMK I.

(2) Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja I.B mempunyai tugas melakukan pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama, menyiapkan bahan penyusunan Konsep Laporan Kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan, melakukan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup Unit Pelaksana Tugas Penunjang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit PSMK I.

Pasal 161

Sub Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja II yang selanjutnya disebut Subdit PSMK II, mempunyai tugas menyusun konsep Rencana Aksi dan manajemen kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan Pemeriksaan, serta melaksanakan pemantauan dan pengevaluasian Implementasi Renstra pada lingkup AKN I, II, III, dan V.

49

Pasal 162 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 161, Subdit PSMK II menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan penyusunan Konsep Rencana Kerja Tahunan BPK pada lingkup

AKN I, II, III, dan V berdasarkan Renstra, Rencana Implementasi Renstra, serta kebijakan BPK di bidang pemeriksaan;

b. Penyusunan konsep Rencana Kegiatan Pemeriksaan pada lingkup AKN I, II, III, dan V berdasarkan Renstra, Rencana Implementasi Renstra, serta kebijakan BPK di bidang pemeriksaan;

c. Pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup AKN I, II, III, dan V;

d. Penyeliaan dan pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama pada lingkup AKN I, II, III, dan V;

e. Penyusunan Konsep Laporan Kinerja BPK pada lingkup AKN I, II, III, dan V; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit PSMK; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit PSMK.

Pasal 163

Sub Direktorat PSMK II terdiri dari: a. Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja II.A; b. Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja II.B.

Pasal 164 (1) Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja II.A mempunyai tugas melakukan

pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama, menyiapkan bahan penyusunan Konsep Laporan Kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan Pemeriksaan, melakukan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup AKN I,II, dan III, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit PSMK II.

(2) Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja II.B mempunyai tugas melakukan pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama, menyiapkan bahan penyusunan Konsep Laporan Kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan Pemeriksaan, melakukan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup AKN V, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit PSMK II.

50

Pasal 165 Sub Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja III yang selanjutnya disebut Subdit PSMK III, mempunyai tugas menyusun konsep Rencana Aksi dan manajemen kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan Pemeriksaan, serta melaksanakan pemantauan dan pengevaluasian Implementasi Renstra pada lingkup AKN IV, VI, dan VII.

Pasal 166 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 165, Subdit PSMK III menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan penyusunan Konsep Rencana Kerja Tahunan BPK pada lingkup

AKN IV, VI, dan VII berdasarkan Renstra, Rencana Implementasi Renstra, serta kebijakan BPK di bidang pemeriksaan;

b. Penyusunan konsep Rencana Kegiatan Pemeriksaan pada lingkup AKN IV, VI, dan VII berdasarkan Renstra, Rencana Implementasi Renstra, serta kebijakan BPK di bidang pemeriksaan;

c. Pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup AKN IV, VI, dan VII;

d. Penyeliaan dan pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama pada lingkup AKN IV, VI, dan VII;

e. Penyusunan Konsep Laporan Kinerja BPK pada lingkup AKN IV, VI, dan VII; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit PSMK; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit PSMK.

Pasal 167

Subdit PSMK III terdiri dari: a. Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja III.A; b. Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja III.B.

Pasal 168 (1) Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja III.A mempunyai tugas melakukan

pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama, menyiapkan bahan penyusunan Konsep Laporan Kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan Pemeriksaan, melakukan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup AKN IV dan VII, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit PSMK III.

51

(2) Seksi Renstra dan Manajemen Kinerja III.B mempunyai tugas melakukan pendampingan satker dalam penyusunan rencana aksi dan penetapan Indikator Kinerja Utama, menyiapkan bahan penyusunan Konsep Laporan Kinerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan Pemeriksaan, melakukan pemantauan dan pengevaluasian atas pencapaian kinerja pada lingkup AKN VI, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit PSMK III.

Bagian Keempat

Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan

Pasal 169

(1) Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan yang selanjutnya disebut Dit EPP

adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Ditama Revbang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Ditama Revbang.

(2) Dit EPP dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 170 Dit EPP mempunyai tugas menyusun Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester, Laporan Evaluasi Hasil Pemeriksaan dan Laporan Evaluasi atas Laporan Pemeriksaan Keuangan Negara yang dilakukan oleh Akuntan Publik berdasarkan Undang-Undang, serta melaksanakan proses pengadaan jasa pemeriksa dari luar BPK.

Pasal 171

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Dit EPP menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Dit EPP dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Dit EPP berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi Dit EPP; c. Pelaksanaan analisa dan evaluasi sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester; d. Pelaksanaan evaluasi atas Laporan Pemeriksaan Keuangan Negara yang dilakukan

oleh Akuntan Publik berdasarkan Undang-Undang, dan penyusunan Konsep Laporan Evaluasinya;

e. Pelaksanaan proses pengadaan jasa pemeriksa dari luar BPK ;

52

f. Pengelolaan daftar pemeriksa dari luar BPK yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh BPK;

g. Pelaksanaan evaluasi secara komprehensif atas hasil pemeriksaan AKN dalam rangka penyusunan bahan pendapat BPK;

h. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Ditama Revbang; i. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Ditama Revbang.

Pasal 172

Dit EPP terdiri dari: a. Sub Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Keuangan; b. Sub Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Kinerja; c. Sub Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu.

Pasal 173

Sub Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Keuangan yang selanjutnya disebut Subdit EPP Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan analisa dan evaluasi hasil pemeriksaan AKN di bidang pemeriksaan keuangan, serta mengevaluasi Laporan Akuntan Publik yang melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Undang-Undang terkait, dan melaksanakan proses pengadaan jasa pemeriksa dari luar BPK.

Pasal 174 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Subdit EPP Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan penyusunan Konsep Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di

bidang pemeriksaan keuangan; b. Pelaksanaan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan

keuangan yang dilakukan AKN; c. Pelaksanaan evaluasi atas Laporan Pemeriksaan Keuangan Negara yang dilakukan

oleh Akuntan Publik berdasarkan Undang-Undang, dan penyusunan Konsep Laporan Evaluasinya;

d. Penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan proses pengadaan jasa pemeriksa dari luar BPK;

e. Pengelolaan daftar pemeriksa dari luar BPK yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh BPK;

f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit EPP; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit EPP.

53

Pasal 175 Subdit EPP Keuangan terdiri dari: a. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Keuangan I; b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Keuangan II.

Pasal 176 (1) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Keuangan I mempunyai tugas

menyiapkan bahan penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di bidang pemeriksaan keuangan dan laporan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan keuangan, Laporan Evaluasi atas Laporan Pemeriksaan Keuangan Negara yang dilakukan oleh Akuntan Publik berdasarkan Undang-Undang, serta melaksanakan proses pengadaan jasa pemeriksa dari luar BPK pada lingkup AKN I, II, III, dan V, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit EPP Keuangan.

(2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Keuangan II mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di bidang pemeriksaan keuangan dan laporan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan keuangan, Laporan Evaluasi atas Laporan Pemeriksaan Keuangan Negara yang dilakukan oleh Akuntan Publik berdasarkan Undang-Undang, serta melaksanakan proses pengadaan jasa pemeriksa dari luar BPK pada lingkup AKN IV, VI, dan VII, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit EPP Keuangan.

Pasal 177

Sub Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Kinerja yang selanjutnya disebut Subdit EPP Kinerja, mempunyai tugas melaksanakan analisa dan evaluasi hasil pemeriksaan kinerja dari AKN.

Pasal 178 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Subdit EPP Kinerja menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan Konsep Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di

bidang pemeriksaan kinerja; b. Pelaksanaan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan kinerja

yang dilakukan AKN;

54

c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit EPP; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit EPP.

Pasal 179 Subdit EPP Kinerja terdiri dari: a. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Kinerja I; b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Kinerja II.

Pasal 180 (1) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Kinerja I mempunyai tugas menyiapkan

bahan penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di bidang pemeriksaan kinerja dan laporan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan kinerja yang dilakukan oleh AKN I, II, III, dan V, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit EPP Kinerja.

(2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Kinerja II mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di bidang pemeriksaan kinerja dan laporan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan kinerja yang dilakukan oleh AKN IV, VI, dan VII, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit EPP Kinerja.

Pasal 181

Sub Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu yang selanjutnya disebut Subdit EPP DTT, mempunyai tugas melaksanakan analisa dan evaluasi sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan hasil pemeriksaan AKN di bidang pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Pasal 182 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181, Subdit EPP DTT menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan Konsep Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di

bidang pemeriksaan dengan tujuan tertentu; b. Pelaksanaan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan dengan

tujuan tertentu yang dilakukan AKN; c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit EPP; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit EPP.

55

Pasal 183 Subdit EPP DTT terdiri dari: a. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu I; b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu II.

Pasal 184 (1) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu I mempunyai

tugas menyiapkan bahan penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di bidang pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan laporan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu yang dilakukan oleh AKN I, II, III, dan V, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit EPP DTT.

(2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu II mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester di bidang pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan laporan evaluasi secara komprehensif atas seluruh hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu yang dilakukan oleh AKN IV, VI, dan VII, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit EPP DTT.

Bagian Kelima

Direktorat Penelitian dan Pengembangan

Pasal 185

(1) Direktorat Penelitian dan Pengembangan yang selanjutnya disebut Dit Litbang

adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Ditama Revbang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Ditama Revbang.

(2) Dit Litbang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 186 Dit Litbang mempunyai tugas merumuskan bahan pertimbangan BPK atas Standar Akuntansi Pemerintahan, rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah, serta melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang keorganisasian dan ketatalaksanaan, serta di bidang pemeriksaan dan non pemeriksaan.

56

Pasal 187 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186, Dit Litbang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Dit Litbang dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Dit Litbang berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi Dit Litbang; c. Perumusan bahan pertimbangan BPK atas Standar Akuntansi Pemerintahan; d. Perumusan bahan pertimbangan BPK atas rancangan sistem pengendalian intern

Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah; e. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan metodologi dan pendekatan

penyusunan Rencana Kerja Tahunan, bentuk dan materi Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester, dan pengukuran tingkat pemanfaatan hasil pemeriksaan;

f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan keorganisasian dan ketatalaksanaan, serta pemeriksaan dan non pemeriksaan;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Ditama Revbang; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Ditama Revbang.

Pasal 188 Dit Litbang terdiri dari: a. Sub Direktorat Penelitian dan Pengembangan Kelembagaan; b. Sub Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan dan Kinerja; c. Sub Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pemeriksaan Dengan Tujuan

Tertentu.

Pasal 189

Sub Direktorat Penelitian dan Pengembangan Kelembagaan yang selanjutnya disebut Subdit Litbang Kelembagaan, mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan keorganisasian dan ketatalaksanaan, serta Jabatan Fungsional Pemeriksa.

Pasal 190

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Subdit Litbang Kelembagaan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan keorganisasian dan ketatalaksanaan;

57

b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan Jabatan Fungsional Pemeriksa; c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan metodologi penyusunan Rencana Kerja

Tahunan BPK dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester; d. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit Litbang; e. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit Litbang.

Pasal 191 Subdit Litbang Kelembagaan terdiri dari: a. Seksi Litbang Organisasi; b. Seksi Litbang Sistem dan Prosedur; c. Seksi Litbang Jabatan Fungsional.

Pasal 192 (1) Seksi Litbang Organisasi mempunyai tugas melakukan penelitian dan

pengembangan organisasi, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit Litbang Kelembagaan.

(2) Seksi Litbang Sistem dan Prosedur mempunyai tugas melakukan penelitian dan pengembangan ketatalaksanaan, metodologi penyusunan Rencana Kerja Tahunan BPK dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit Litbang Kelembagaan.

(3) Seksi Litbang Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penelitian dan pengembangan Jabatan Fungsional Pemeriksa, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit Litbang Kelembagaan.

Pasal 193

Sub Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan dan Kinerja yang selanjutnya disebut Subdit Litbang PK2, mempunyai tugas melaksanakan perumusan bahan pertimbangan BPK atas Standar Akuntansi Pemerintahan, rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah, serta melaksanakan penelitian dan pengembangan perangkat lunak (metodologi dan teknik) di bidang pemeriksaan keuangan dan kinerja.

Pasal 194 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Subdit Litbang PK2 menyelenggarakan fungsi:

58

a. Penyiapan bahan perumusan pertimbangan BPK atas Standar Akuntansi Pemerintahan;

b. Penyiapan bahan perumusan pertimbangan BPK di bidang pemeriksaan keuangan dan kinerja atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah;

c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan perangkat lunak di bidang pemeriksaan keuangan dan kinerja;

d. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit Litbang; e. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit Litbang.

Pasal 195

Subdit Litbang PK2 terdiri dari: a. Seksi Litbang Pemeriksaan Keuangan; b. Seksi Litbang Pemeriksaan Kinerja.

Pasal 196

(1) Seksi Litbang Pemeriksaan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

bahan perumusan pertimbangan BPK atas Standar Akuntansi Pemerintahan, rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah, dan melaksanakan penelitian dan pengembangan perangkat lunak di bidang pemeriksaan keuangan, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit Litbang PK2.

(2) Seksi Litbang Pemeriksaan Kinerja mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan perangkat lunak di bidang pemeriksaan kinerja, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit Litbang PK2.

Pasal 197

Sub Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu yang selanjutnya disebut Subdit Litbang PDTT, mempunyai tugas melaksanakan perumusan bahan pertimbangan BPK atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah, serta melaksanakan penelitian dan pengembangan perangkat lunak (metodologi dan teknik) di bidang pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

59

Pasal 198 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Subdit Litbang PDTT menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan pertimbangan BPK di bidang pemeriksaan dengan

tujuan tertentu atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah;

b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan perangkat lunak di bidang pemeriksaan dengan tujuan tertentu;

c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit Litbang; d. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit Litbang.

Pasal 199 Subdit Litbang PDTT terdiri dari: a. Seksi Litbang Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu I; b. Seksi Litbang Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu II;

Pasal 200 (1) Seksi Litbang Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu I mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah, dan melaksanakan penelitian dan pengembangan perangkat lunak di bidang pemeriksaan dengan tujuan tertentu pada pemeriksaan hal-hal lain di bidang keuangan dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit Litbang PDTT.

(2) Seksi Litbang Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah, dan melaksanakan penelitian dan pengembangan perangkat lunak di bidang pemeriksaan dengan tujuan tertentu pada pemeriksaan investigatif, pemeriksaan lingkungan, dan perkembangan pemeriksaan lainnya, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit Litbang PDTT.

60

Bagian Keenam

Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pasal 201

(1) Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut Pusdiklat adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Ditama Revbang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Ditama Revbang.

(2) Pusdiklat dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 202 Pusdiklat mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan pemeriksaan keuangan negara dalam rangka peningkatan kompetensi/profesionalisme pegawai dan calon pegawai di lingkungan BPK, berdasarkan kebijakan pengembangan SDM.

Pasal 203

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 202, Pusdiklat menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Pusdiklat dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Pusdiklat berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi Pusdiklat; c. Pelaksanaan kegiatan diklat pada Pusdiklat, Balai Diklat Medan, Balai Diklat

Yogyakarta, dan Balai Diklat Makassar; d. Pelaksanaan hubungan kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan yang terkait

dengan tugas dan fungsi BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Ditama Revbang; f. Pelaporan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Ditama Revbang.

Pasal 204 Pusdiklat terdiri dari: a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Pelaksanaan; c. Bagian Evaluasi; d. Bagian Sekretariat;

61

e. Balai Diklat Medan; f. Balai Diklat Yogyakarta; g. Balai Diklat Makassar.

Pasal 205 Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyusun rencana dan program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.

Pasal 206 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 205, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana kegiatan pendidikan dan pelatihan berdasarkan kebijakan

pengembangan SDM BPK; b. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan hasil analisa

kebutuhan diklat; c. Penyusunan modul/materi pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar dan

perkembangan; d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama kediklatan yang terkait dengan tugas dan

fungsi BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Pusdiklat; f. Pelaporan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Pusdiklat.

Pasal 207 Bagian Perencanaan terdiri dari: a. Sub Bagian Program dan Kerjasama; b. Sub Bagian Modul.

Pasal 208

(1) Sub Bagian Program dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program pendidikan dan pelatihan berdasarkan kebijakan pengembangan SDM BPK, dan menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama kediklatan yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perencanaan.

(2) Sub Bagian Modul mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan modul/materi pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar dan perkembangan, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Perencanaan.

62

Pasal 209 Bagian Pelaksanaan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Pasal 210 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 209, Bagian Pelaksanaan menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan kegiatan diklat; b. Penyiapan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta

sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat; c. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Pusdiklat; d. Pelaporan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Pusdiklat.

Pasal 211

Bagian Pelaksanaan terdiri dari: a. Sub Bagian Diklat Fungsional; b. Sub Bagian Diklat Non Fungsional; c. Sub Bagian Fasilitas Pembelajaran.

Pasal 212

(1) Sub Bagian Diklat Fungsional mempunyai tugas menyiapkan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat Fungsional Pemeriksa, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pelaksanaan.

(2) Sub Bagian Diklat Non Fungsional mempunyai tugas menyiapkan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat kepemimpinan, diklat teknis, atau kegiatan diklat lainnya, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pelaksanaan.

(3) Sub Bagian Fasilitas Pembelajaran mempunyai tugas mengelola perpustakaan Pusdiklat, laboratorium pembelajaran, dan fasilitas pembelajaran lainnya, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Pelaksanaan.

63

Pasal 213 Bagian Evaluasi mempunyai tugas melakukan evaluasi atas program dan penyelenggaraan serta hasil kegiatan diklat.

Pasal 214 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 213, Bagian Evaluasi menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan evaluasi atas program diklat; b. Pelaksanaan evaluasi atas penyelenggaraan diklat; c. Pelaksanaan evaluasi atas hasil kegiatan diklat dan kerjasama diklat; d. Penyusunan laporan akuntabilitas Pusdiklat; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Pusdiklat; f. Pelaporan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Pusdiklat.

Pasal 215

Bagian Evaluasi terdiri dari: a. Sub Bagian Evaluasi Program; b. Sub Bagian Evaluasi Pelaksanaan Diklat dan Kerjasama.

Pasal 216 (1) Sub Bagian Evaluasi Program mempunyai tugas melaksanakan evaluasi atas

program diklat sebagai masukan untuk peningkatan kualitas program diklat, menyiapkan bahan laporan akuntabilitas pusdiklat, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Evaluasi.

(2) Sub Bagian Evaluasi Pelaksanaan Diklat dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan diklat dan kerjasama diklat sebagai masukan untuk peningkatan pelaksanaan diklat dan kerjasama diklat, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Evaluasi.

Pasal 217

Bagian Sekretariat mempunyai tugas mengelola kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, perlengkapan, rumah tangga, sarana prasarana, serta sistem informasi di lingkungan Pusdiklat.

64

Pasal 218 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217, Bagian Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. Pengelolaan keuangan di lingkungan Pusdiklat; b. Penyiapan bahan pendukung dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK; c. Pengelolaan kepegawaian di lingkungan Pusdiklat; d. Pengelolaan perlengkapan, rumah tangga, sarana prasarana, dan sistem informasi

di lingkungan Pusdiklat; e. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Pusdiklat; g. Pelaporan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Pusdiklat.

Pasal 219 Bagian Sekretariat terdiri dari: a. Sub Bagian Keuangan; b. Sub Bagian Umum.

Pasal 220 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran,

perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan di lingkungan Pusdiklat, menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan laporan keuangan BPK, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat.

(2) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana prasarana, dan melaksanakan kegiatan kesekretariatan, serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Pusdiklat, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Bagian Sekretariat.

Balai Diklat Medan

Pasal 221

Balai Diklat Medan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan diklat sesuai dengan rencana dan program yang telah disusun dan ditetapkan oleh Pusdiklat.

65

Pasal 222 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221, Balai Diklat Medan menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan dan pengevaluasian kegiatan diklat; b. Penyiapan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta

sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat; c. Pengelolaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana

prasarana, dan sistem informasi; d. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan; e. pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Pusdiklat; f. pelaporan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Pusdiklat.

Pasal 223 Balai Diklat Medan terdiri dari: a. Sub Bagian Pelaksanaan; b. Sub Bagian Sekretariat Balai Diklat.

Pasal 224 (1) Sub Bagian Pelaksanaan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengevaluasi

kegiatan diklat, menyiapkan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Balai Diklat Medan.

(2) Sub Bagian Sekretariat Balai Diklat mempunyai tugas mengelola keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana prasarana, dan sistem informasi, melaksanakan kegiatan kesekretariatan, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Balai Diklat Medan.

Balai Diklat Yogyakarta

Pasal 225 Balai Diklat Yogyakarta mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan diklat sesuai dengan rencana dan program yang telah disusun dan ditetapkan oleh Pusdiklat.

66

Pasal 226 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225, Balai Diklat Yogyakarta menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan dan pengevaluasian kegiatan diklat; b. Penyiapan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta

sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat; c. Pengelolaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana

prasarana, dan sistem informasi; d. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan; e. pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Pusdiklat; f. pelaporan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Pusdiklat.

Pasal 227 Balai Diklat Yogyakarta terdiri dari: a. Sub Bagian Pelaksanaan; b. Sub Bagian Sekretariat Balai Diklat.

Pasal 228 (1) Sub Bagian Pelaksanaan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengevaluasi

kegiatan diklat, menyiapkan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Balai Diklat Yogyakarta.

(2) Sub Bagian Sekretariat Balai Diklat mempunyai tugas mengelola keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana prasarana, dan sistem informasi, melaksanakan kegiatan kesekretariatan, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Balai Diklat Yogyakarta.

Balai Diklat Makassar

Pasal 229 Balai Diklat Makassar mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan diklat sesuai dengan rencana dan program yang telah disusun dan ditetapkan oleh Pusdiklat.

67

Pasal 230 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229, Balai Diklat Makassar menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan dan pengevaluasian kegiatan diklat; b. Penyiapan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta

sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat; c. Pengelolaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana

prasarana, dan sistem informasi; d. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan; e. pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Pusdiklat; f. pelaporan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Pusdiklat.

Pasal 231 Balai Diklat Makassar terdiri dari: a. Sub Bagian Pelaksanaan; b. Sub Bagian Sekretariat Balai Diklat.

Pasal 232 (1) Sub Bagian Pelaksanaan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengevaluasi

kegiatan diklat, menyiapkan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Balai Diklat Makassar.

(2) Sub Bagian Sekretariat Balai Diklat mempunyai tugas mengelola keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana prasarana, dan sistem informasi, melaksanakan kegiatan kesekretariatan, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Balai Diklat Makassar.

68

BAB VI

DIREKTORAT UTAMA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM

PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Pasal 233 (1) Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan

Negara yang selanjutnya disebut Ditama Binbangkum adalah salah satu unsur pelaksana tugas penunjang BPK, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Wakil Ketua BPK.

(2) Ditama Binbangkum dipimpin oleh seorang kepala.

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 234 Ditama Binbangkum mempunyai tugas memberikan konsultasi dan bantuan hukum kepada Anggota BPK dan Pelaksana BPK, legislasi, pelayanan informasi hukum, serta tugas kepaniteraan dalam penyelesaian kerugian negara/daerah.

Pasal 235 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234, Ditama Binbangkum menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Ditama Binbangkum dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Ditama Binbangkum berdasarkan rencana aksi serta tugas dan fungsi Ditama Binbangkum;

c. Perumusan kebijakan di bidang konsultasi hukum dan kepaniteraan dalam penyelesaian kerugian negara/daerah, serta legislasi, analisis, bantuan hukum, dan pelayanan informasi hukum;

d. Perumusan konsep pertimbangan BPK atas penyelesaian kerugian negara/daerah;

69

e. Pembinaan dan pengembangan di bidang konsultasi hukum dan kepaniteraan kerugian negara/daerah, serta legislasi, analisis, bantuan hukum, dan pelayanan informasi hukum;

f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 236

Ditama Binbangkum terdiri dari: a. Direktorat Konsultasi Hukum dan Kepaniteraan Kerugian Negara/Daerah; b. Direktorat Legislasi, Analisis, dan Bantuan Hukum.

Bagian Ketiga

Direktorat Konsultasi Hukum dan Kepaniteraan Kerugian Negara/Daerah

Pasal 237

(1) Direktorat Konsultasi Hukum dan Kepaniteraan Kerugian Negara/Daerah yang

selanjutnya disebut Dit KHK adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Ditama Binbangkum, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Ditama Binbangkum.

(2) Dit KHK dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 238

Dit KHK mempunyai tugas memberikan konsultasi hukum kepada Auditorat Utama Keuangan Negara, dan memberikan pendapat hukum atas hasil pemeriksaan, serta memberikan layanan administrasi kepada Majelis Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi.

Pasal 239

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 238, Dit KHK menyelenggarakan fungsi :

70

a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Dit KHK dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Dit KHK berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Dit KHK;

c. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang konsultasi hukum dan kepaniteraan dalam penyelesaian kerugian negara/daerah;

d. Pelaksanaan kebijakan di bidang konsultasi hukum dan kepaniteraan dalam penyelesaian kerugian negara/daerah;

e. Pemberian pendapat hukum terhadap temuan pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara/daerah;

f. Pelaksanaan pemantauan atas penanganan hasil pemeriksaan yang diserahkan kepada instansi penegak hukum;

g. Pemberian konsultasi hukum kepada Pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

h. Penyelenggaraan kepaniteraan Tuntutan Perbendaharaan dan perumusan konsep naskah Tuntutan Perbendaharaan;

i. Penyusunan konsep pertimbangan BPK atas penyelesaian kerugian negara/daerah; j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Ditama Binbangkum; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Ditama Binbangkum.

Pasal 240 Direktorat Konsultasi Hukum dan Kepaniteraan Kerugian Negara/Daerah terdiri dari: a. Sub Direktorat Konsultasi Hukum Keuangan Negara; b. Sub Direktorat Konsultasi Hukum Keuangan Daerah; c. Sub Direktorat Kepaniteraan Kerugian Negara dan Daerah.

Pasal 241

Sub Direktorat Konsultasi Hukum Keuangan Negara yang selanjutnya disebut Subdit KHKN, mempunyai tugas memberikan konsultasi hukum kepada Auditorat Utama Keuangan Negara dalam melaksanakan tugas pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pasal 242

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 241, Subdit KHKN menyelenggarakan fungsi:

71

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang konsultasi hukum keuangan negara;

b. Pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan di bidang konsultasi hukum keuangan negara;

c. Pemberian konsultasi hukum kepada Auditorat Utama Keuangan Negara dalam melaksanakan tugas pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

d. Pemberian pendapat hukum terhadap temuan pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit KHK; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit KHK.

Pasal 243 Subdit KHKN terdiri dari: a. Seksi Konsultasi Hukum Keuangan Pusat; b. Seksi Konsultasi Hukum Keuangan Negara Yang Dipisahkan.

Pasal 244 (1) Seksi Konsultasi Hukum Keuangan Pusat mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan di bidang konsultasi hukum keuangan Pemerintah Pusat, melakukan kegiatan konsultasi hukum keuangan Pemerintah Pusat, memberikan pendapat hukum terhadap temuan pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi, dan/atau kerugian negara, memberikan konsultasi hukum kepada Auditorat Utama Keuangan Negara dalam melaksanakan tugas pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara oleh Pemerintah Pusat, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit KHKN.

(2) Seksi Konsultasi Hukum Keuangan Negara Yang Dipisahkan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Konsultasi Hukum Keuangan Negara Yang Dipisahkan, melakukan kegiatan Konsultasi Hukum Keuangan Negara Yang Dipisahkan, memberikan pendapat hukum terhadap temuan pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi, dan/atau kerugian negara, memberikan konsultasi hukum kepada Auditorat Utama Keuangan Negara dalam melaksanakan tugas pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara Yang Dipisahkan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit KHKN.

72

Pasal 245 Sub Direktorat Konsultasi Hukum Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut Subdit KHKD, mempunyai tugas memberikan konsultasi hukum kepada Auditorat Utama Keuangan Negara dalam melaksanakan tugas pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah.

Pasal 246 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 245, Subdit KHKD menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang konsultasi hukum keuangan

Daerah; b. Pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan di bidang konsultasi hukum keuangan

Daerah; c. Pemberian konsultasi hukum kepada Pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan

atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara oleh Pemerintah Daerah. d. Pemberian pendapat hukum terhadap temuan pemeriksaan yang mengandung

unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit KHK; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit KHK.

Pasal 247 Subdit KHKD terdiri dari: a. Seksi Konsultasi Hukum Keuangan Daerah; b. Seksi Konsultasi Hukum Keuangan Daerah Yang Dipisahkan.

Pasal 248 (1) Seksi Konsultasi Hukum Keuangan Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan di bidang konsultasi hukum keuangan Pemerintah Daerah, melakukan kegiatan konsultasi hukum keuangan Pemerintah Daerah, memberikan pendapat hukum terhadap temuan pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi, dan/atau kerugian daerah, memberikan konsultasi hukum kepada Auditorat Utama Keuangan Negara dalam melaksanakan tugas pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara oleh Pemerintah Daerah, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit KHKD.

73

(2) Seksi Konsultasi Hukum Keuangan Daerah Yang Dipisahkan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Konsultasi Hukum Keuangan Daerah Yang Dipisahkan, melakukan kegiatan Konsultasi Hukum Keuangan Daerah Yang Dipisahkan, memberikan pendapat hukum terhadap temuan pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi, dan/atau kerugian daerah, memberikan konsultasi hukum kepada Auditorat Utama Keuangan Negara dalam melaksanakan tugas pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Daerah Yang Dipisahkan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit KHKD.

Pasal 249

Sub Direktorat Kepaniteraan Kerugian Negara dan Daerah yang selanjutnya disebut Subdit KKND, mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan kepaniteraan Tuntutan Perbendaharaan dan menyusun bahan/konsep pertimbangan atas penyelesaian kerugian negara/daerah.

Pasal 250 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 249, Subdit KKND menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kepaniteraan kerugian negara dan

daerah; b. Penyelenggaraan kepaniteraaan Tuntutan Perbendaharaan dalam rangka penilaian

dan/atau penetapan Kerugian Negara/Daerah yang dilakukan oleh Bendahara, Pengelola BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara/daerah;

c. Pelaksanaan pemantauan atas penanganan hasil pemeriksaan yang diserahkan kepada instansi penegak hukum yang berkaitan dengan kerugian negara/daerah;

d. Penyiapan bahan penyusunan konsep pertimbangan BPK atas penyelesaian kerugian negara/daerah;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit KHK; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit KHK.

Pasal 251 Subdit KKND terdiri dari: a. Seksi Kepaniteraan Kerugian Negara; b. Seksi Kepaniteraan Kerugian Daerah.

74

Pasal 252 (1) Seksi Kepaniteraan Kerugian Negara mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan di bidang kepaniteraan kerugian negara, menyelenggarakan kepaniteraaan Tuntutan Perbendaharaan dalam rangka penilaian dan/atau penetapan kerugian negara yang dilakukan oleh Bendahara, pengelola BUMN, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara, penyiapan pemantauan atas penanganan hasil pemeriksaan yang diserahkan kepada instansi penegak hukum yang berkaitan dengan kerugian negara, menyusun konsep pertimbangan BPK atas penyelesaian kerugian negara, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit KKND.

(2) Seksi Kepaniteraan Kerugian Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kepaniteraan kerugian daerah, menyelenggarakan kepaniteraaan Tuntutan Perbendaharaan dalam rangka penilaian dan/atau penetapan kerugian daerah yang dilakukan oleh Bendahara, pengelola BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan daerah, penyiapan pemantauan atas penanganan hasil pemeriksaan yang diserahkan kepada instansi penegak hukum yang berkaitan dengan kerugian daerah, menyusun konsep pertimbangan BPK atas penyelesaian kerugian daerah, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit KKND.

Bagian Keempat

Direktorat Legislasi, Analisis dan Bantuan Hukum

Pasal 253

(1) Direktorat Legislasi, Analisis dan Bantuan Hukum yang selanjutnya disebut Dit LABH

adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Ditama Binbangkum, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Ditama Binbangkum.

(2) Dit LABH dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 254

Dit LABH mempunyai tugas menyusun rancangan peraturan, keputusan, dan naskah dinas BPK, mengkaji rancangan dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK, serta memberikan bantuan dan informasi hukum.

75

Pasal 255

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254, Dit LABH menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Dit LABH dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Dit LABH berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi Dit LABH; c. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang legislasi, bantuan dan informasi hukum,

serta analisis hukum; d. Pelaksanaan kebijakan di bidang legislasi, bantuan dan informasi hukum, serta

analisis hukum; e. Perumusan legal drafting atas peraturan, keputusan, dan naskah dinas yang

diterbitkan oleh BPK; f. Penyusunan bahan pertimbangan BPK atas rancangan dan peraturan perundang-

undangan yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK; g. Perumusan legal drafting atas naskah kerja sama dengan instansi lain; h. Pemberian bantuan hukum kepada Anggota BPK atau pegawai Pelaksana BPK

dalam menjalankan tugas dan fungsinya; i. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Ditama Binbangkum; j. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Ditama Binbangkum.

Pasal 256

Direktorat Legislasi, Analisis, dan Bantuan Hukum terdiri dari: a. Sub Direktorat Legislasi dan Informasi Hukum; b. Sub Direktorat Analisis Hukum; c. Sub Direktorat Bantuan Hukum.

Pasal 257

Sub Direktorat Legislasi dan Informasi Hukum yang selanjutnya disebut Subdit LIH, mempunyai tugas menyusun legal drafting atas peraturan perundang-undangan, keputusan, dan naskah dinas yang diterbitkan oleh BPK, memberikan informasi hukum, serta mengembangkan pengelolaan dokumentasi hukum.

76

Pasal 258 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257, Subdit LIH menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang legislasi dan informasi hukum; b. Pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan di bidang legislasi dan informasi hukum; c. Penyiapan bahan perumusan legal drafting atas Peraturan, Keputusan, dan Naskah

Dinas yang diterbitkan oleh BPK; d. Penyiapan bahan perumusan legal drafting atas naskah kerja sama dengan instansi

lain; e. Pengelolaan dan pengembangan dokumentasi hukum dan informasi hukum; f. Pelaksanaan pelayanan informasi hukum mengenai peraturan perundang-undangan

yang berkaitan dengan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dan dokumen hukum lainnya;

g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit LABH; h. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit LABH.

Pasal 259

Sub Direktorat Legislasi dan Informasi Hukum terdiri dari: a. Seksi Legislasi; b. Seksi Informasi Hukum.

Pasal 260

(1) Seksi Legislasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang

legislasi, bahan perumusan legal drafting atas peraturan, keputusan, naskah dinas yang diterbitkan oleh BPK, legal drafting naskah kerja sama dengan instansi lain, melakukan kegiatan legislasi, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit LIH.

(2) Seksi Informasi Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang informasi hukum, melakukan kegiatan di bidang informasi hukum yang berkaitan dengan pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara, mengelola dan mengembangkan dokumentasi hukum dan informasi hukum, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit LIH.

77

Pasal 261 Sub Direktorat Analisis Hukum yang selanjutnya disebut Subdit AH, mempunyai tugas melaksanakan analisa hukum atas masalah-masalah hukum yang berimplikasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BPK dan melaksanakan pengkajian rancangan dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas BPK.

Pasal 262 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261, Subdit AH menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis hukum; b. Pelaksanaan analisa hukum dan pengkajian rancangan dan peraturan perundang-

undangan; c. Penyusunan bahan pertimbangan BPK atas rancangan dan peraturan perundang-

undangan yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK; d. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit LABH; e. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit LABH.

Pasal 263 Subdit AH terdiri dari: a. Seksi Analisis Hukum Keuangan Negara; b. Seksi Analisis Hukum Keuangan Daerah.

Pasal 264 (1) Seksi Analisis Hukum Keuangan Negara mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan di bidang analisis hukum keuangan negara, melakukan kegiatan analisa hukum keuangan negara, menyiapkan bahan pertimbangan BPK atas rancangan dan peraturan perundang-undangan keuangan negara yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit AH.

(2) Seksi Analisis Hukum Keuangan Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis hukum keuangan daerah, melakukan kegiatan analisa hukum keuangan daerah, menyiapkan bahan pertimbangan BPK atas rancangan dan peraturan perundang-undangan keuangan daerah yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit AH.

78

Pasal 265 Sub Direktorat Bantuan Hukum yang selanjutnya disebut Subdit BH, mempunyai tugas memberikan bantuan dan perlindungan hukum kepada Anggota BPK atau pegawai Pelaksana BPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Pasal 266 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 265, Subdit BH menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bantuan hukum; b. Pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan di bidang bantuan hukum; c. Pemberian bantuan dan perlindungan hukum kepada Anggota BPK atau pegawai

Pelaksana BPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya; d. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dit LABH; e. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Dit LABH.

Pasal 267 Subdit BH terdiri dari: a. Seksi Bantuan Hukum Perdata dan Administrasi Negara; b. Seksi Bantuan Hukum Pidana;

Pasal 268

(1) Seksi Bantuan Hukum Perdata dan Administrasi Negara mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melakukan kegiatan sesuai kebijakan, memberikan Bantuan Hukum di bidang Hukum Perdata dan Administrasi Negara kepada Anggota BPK atau pegawai Pelaksana BPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit BH.

(2) Seksi Bantuan Hukum Pidana mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melakukan kegiatan sesuai kebijakan, memberikan Bantuan Hukum di bidang Hukum Pidana kepada Anggota BPK atau pegawai Pelaksana BPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subdit BH.

79

BAB VII

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA I

Pasal 269

(1) Auditorat Utama Keuangan Negara I yang selanjutnya disebut AKN I adalah salah satu unsur pelaksana tugas pemeriksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Anggota I BPK.

(2) AKN I dipimpin oleh seorang Auditor Utama.

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 270 AKN I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada bidang politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.

Pasal 271 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270, AKN I menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi AKN I dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan AKN I berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi AKN I; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas AKN I, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh AKN I maupun yang dilimpahkan kepada Perwakilan BPK RI, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas AKN I; e. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah, DPR, dan DPD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas AKN I; f. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas AKN I, yang dilaksanakan

oleh pemeriksa BPK dan pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

80

g. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas AKN I, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN I; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas AKN I yang akan

disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; m. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 272

AKN I terdiri dari: a. Auditorat I.A; b. Auditorat I.B; c. Auditorat I.C.

Bagian Ketiga

Auditorat I.A

Pasal 273 (1) Auditorat I.A adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN I, yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara I. (2) Auditorat I.A dipimpin oleh seorang kepala.

81

Pasal 274 Auditorat I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Departemen Pertahanan (termasuk Mabes TNI, AD, AU, dan AL), Dewan Ketahanan Nasional, Lembaga Ketahanan Nasional, dan Badan Intelijen Negara, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 275

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Auditorat I.A menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat I.A dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat I.A berdasarkan rencana aksi, serta tugas

dan fungsi Auditorat I.A; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat I.A, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat I.A; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.A; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat I.A, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.A;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat I.A yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara I; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara I.

82

Pasal 276 Auditorat I.A terdiri dari: a. Sub Auditorat I.A.1; b. Sub Auditorat I.A.2; c. Sub Auditorat I.A.3; d. Sub Auditorat I.A.4.

Pasal 277

Sub Auditorat I.A.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Departemen Pertahanan, Mabes TNI, Dewan Ketahanan Nasional, Lembaga Ketahanan Nasional, dan Badan Intelijen Negara, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 278 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Sub Auditorat I.A.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.A.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.A.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.1;

83

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.A.

Pasal 279 Sub Auditorat I.A.1 terdiri dari: a. Seksi I.A.1.1; b. Seksi I.A.1.2.

Pasal 280 (1) Seksi I.A.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Departemen Pertahanan, Dewan Ketahanan Nasional, dan Lembaga Ketahanan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.1.

(2) Seksi I.A.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes TNI dan Badan Intelijen Negara, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.1.

84

Pasal 281 Sub Auditorat I.A.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes TNI AL dan Kotama TNI AL, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 282

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281, Sub Auditorat I.A.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.A.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.A.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.A.

85

Pasal 283

Sub Auditorat I.A.2 terdiri dari: a. Seksi I.A.2.1; b. Seksi I.A.2.2.

Pasal 284 (1) Seksi I.A.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes TNI AL dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.2.

(2) Seksi I.A.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kotama TNI AL dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.2.

Pasal 285

Sub Auditorat I.A.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes TNI AD dan Kotama TNI AD, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 286 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 285, Sub Auditorat I.A.3 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.A.3;

86

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.3; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.A.3; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.3; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.3, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.3;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.3 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.A.

Pasal 287 Sub Auditorat I.A.3 terdiri dari: a. Seksi I.A.3.1; b. Seksi I.A.3.2; c. Seksi I.A.3.3.

Pasal 288 (1) Seksi I.A.3.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes TNI AD dan

87

lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.3.

(2) Seksi I.A.3.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kotama TNI AD Wilayah Barat dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.3;

(3) Seksi I.A.3.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kotama TNI AD Wilayah Timur dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.3.

Pasal 289

Sub Auditorat I.A.4 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes TNI AU dan Kotama TNI AU, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 290 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 289, Sub Auditorat I.A.4 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.A.4;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.4; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.A.4; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.4;

88

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.4, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.4 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.4 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.4;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.A.4 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.A.

Pasal 291 Sub Auditorat I.A.4 terdiri dari: a. Seksi I.A.4.1; b. Seksi I.A.4.2.

Pasal 292 (1) Seksi I.A.4.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes TNI AU dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.4.

(2) Seksi I.A.4.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau

89

kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kotama TNI AU dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.A.4;

Bagian Keempat

Auditorat I.B

Pasal 293

(1) Auditorat I.B adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN I, yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara I. (2) Auditorat I.B dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 294

Auditorat I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Lembaga Sandi Negara, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Badan Narkotika Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 295 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294, Auditorat I.B menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat I.B dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat I.B berdasarkan rencana aksi, serta tugas

dan fungsi Auditorat I.B; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat I.B, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat I.B; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.B;

90

f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat I.B, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.B;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat I.B yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara I; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara I.

Pasal 296

Auditorat I.B terdiri dari: a. Sub Auditorat I.B.1; b. Sub Auditorat I.B.2; c. Sub Auditorat I.B.3.

Pasal 297 Sub Auditorat I.B.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Hukum dan HAM , Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan Lembaga Sandi Negara, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 298 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 297, Sub Auditorat I.B.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.B.1;

91

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.B.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.B.

Pasal 299 Sub Auditorat I.B.1 terdiri dari: a. Seksi I.B.1.1; b. Seksi I.B.1.2.

Pasal 300 (1) Seksi I.B.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan – Badan dan Direktorat Jenderal lainnya pada

92

Departemen Hukum dan HAM, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.B.1.

(2) Seksi I.B.1.2 mempunyai tugas memeriksa memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Imigrasi pada Departemen Hukum dan HAM, dan Lembaga Sandi Negara, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.B.1.

Pasal 301

Sub Auditorat I.B.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 302 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 301, Sub Auditorat I.B.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.B.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.B.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas tugas Sub Auditorat I.B.2, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

93

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.B.

Pasal 303

Sub Auditorat I.B.2 terdiri dari: a. Seksi I.B.2.1; b. Seksi I.B.2.2.

Pasal 304 (1) Seksi I.B.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kejaksaan Agung serta Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri Wilayah Barat dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.B.2.

(2) Seksi I.B.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Komisi Pemberantasan Korupsi serta Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri Wilayah Timur, dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.B.2.

94

Pasal 305 Sub Auditorat I.B.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes POLRI, Satuan Utama POLRI, dan Badan Narkotika Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 306

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 305, Sub Auditorat I.B.3 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.B.3;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.3; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.B.3; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.3; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.3, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.3;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.B.3 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.B.

Pasal 307 Sub Auditorat I.B.3 terdiri dari: a. Seksi I.B.3.1;

95

b. Seksi I.B.3.2; c. Seksi I.B.3.3.

Pasal 308 (1) Seksi I.B.3.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mabes POLRI dan Badan Narkotika Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.B.3.

(2) Seksi I.B.3.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Satuan Utama POLRI Wilayah Barat dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.B.3.

(3) Seksi I.B.3.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Satuan Utama POLRI Wilayah Timur dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.B.3.

96

Bagian Kelima

Auditorat I.C

Pasal 309 (1) Auditorat I.C adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN I, yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara I. (2) Auditorat I.C dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 310 Auditorat I.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Luar Negeri, Departemen Perhubungan, Badan Meteorologi dan Geofisika, dan Komisi Pemilihan Umum (termasuk KPUD Provinsi/Kabupaten/Kota), serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 311 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310, Auditorat I.C menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat I.C dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat I.C berdasarkan rencana aksi, serta tugas

dan fungsi Auditorat I.C; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat I.C, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat I.C; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.C; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat I.C, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

97

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat I.C;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat I.C yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara I; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara I.

Pasal 312

Auditorat I.C terdiri dari: a. Sub Auditorat I.C.1; b. Sub Auditorat I.C.2; c. Sub Auditorat I.C.3; d. Sub Auditorat Manajemen Intern Auditorat Utama Keuangan Negara I

Pasal 313 Sub Auditorat I.C.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Luar Negeri dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 314

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 313, Sub Auditorat I.C.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.C.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.C.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.1, baik yang

98

pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.C.

Pasal 315 Sub Auditorat I.C.1 terdiri dari: a. Seksi I.C.1.1; b. Seksi I.C.1.2.

Pasal 316 (1) Seksi I.C.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, BPPK, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, dan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa pada Departemen Luar Negeri, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.C.1.

(2) Seksi I.C.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan

99

kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal - Direktorat Jenderal lainnya pada Departemen Luar Negeri dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.C.1.

Pasal 317

Sub Auditorat I.C.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan Badan – Badan pada Departemen Perhubungan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 318 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 317,Sub Auditorat I.C.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.C.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.C.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.2;

100

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.C.

Pasal 319 Sub Auditorat I.C.2 terdiri dari: a. Seksi I.C.2.1; b. Seksi I.C.2.2.

Pasal 320 (1) Seksi I.C.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada Departemen Perhubungan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.C.2.

(2) Seksi I.C.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Badan – Badan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada Departemen Perhubungan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.C.2.

101

Pasal 321

Sub Auditorat I.C.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direkorat Jenderal Perhubungan Udara pada Departemen Perhubungan, Badan Meteorologi dan Geofisika, dan Komisi Pemilihan Umum (termasuk KPUD Provinsi/Kabupaten/Kota), serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 322 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 321, Sub Auditorat I.C.3 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat I.C.3;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.3; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat I.C.3; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.3; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.3, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.3;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat I.C.3 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.C.

102

Pasal 323 Sub Auditorat I.C.3 terdiri dari: a. Seksi I.C.3.1; b. Seksi I.C.3.2.

Pasal 324 (1) Seksi I.C.3.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada Departemen Perhubungan, dan Badan Meteorologi dan Geofisika, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.C.3.

(2) Seksi I.C.3.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Komisi Pemilihan Umum (termasuk Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota) dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat I.C.3.

Pasal 325

Sub Auditorat Manajemen Intern AKN I yang selanjutnya disebut Subaud MIA I, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada AKN I.

Pasal 326 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 325, Subaud MIA I menyelenggarakan fungsi:

103

a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan dukungan administrasi pemeriksaan pada lingkup tugas AKN I;

b. Pengkompilasian Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester AKN I; c. Pengkompilasian laporan hasil pemantauan atas penyelesaian kerugian negara dan

tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN I; d. Pengelolaan sarana prasarana pendukung pemeriksaan; e. Pemantauan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dari luar BPK; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara I; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat I.C.

Pasal 327

Subaud MIA I terdiri dari: a. Seksi Manajemen Intern Auditorat I.A; b. Seksi Manajemen Intern Auditorat I.B; c. Seksi Manajemen Intern Auditorat I.C.

Pasal 328 (1) Seksi Manajemen Intern Auditorat I.A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

manajemen intern pada Auditorat I.A, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.A, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA I.

(2) Seksi Manajemen Intern Auditorat I.B mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat I.B, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.B, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA I.

(3) Seksi Manajemen Intern Auditorat I.C mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat I.C, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat I.C, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA I.

104

BAB VIII

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA II

Pasal 329 (1) Auditorat Utama Keuangan Negara II yang selanjutnya disebut AKN II adalah salah

satu unsur pelaksana tugas pemeriksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Anggota II BPK.

(2) AKN II dipimpin oleh seorang Auditor Utama.

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 330 AKN II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada bidang perekonomian dan perencanaan pembangunan nasional.

Pasal 331

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 330, AKN II menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi AKN II dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan AKN II berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi AKN II; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas AKN II, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh AKN II maupun yang dilimpahkan kepada Perwakilan BPK RI, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas AKN II; e. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah, DPR, dan DPD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas AKN II; f. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas AKN II, yang

dilaksanakan oleh pemeriksa BPK dan pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

105

g. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas AKN II, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN II;

k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas AKN II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; m. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 332 AKN II terdiri dari: a. Auditorat II.A; b. Auditorat II.B; c. Auditorat II.C.

Bagian Ketiga

Auditorat II.A

Pasal 333

(1) Auditorat II.A adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN II, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara II.

(2) Auditorat II.A dipimpin oleh seorang kepala.

106

Pasal 334

Auditorat II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak pada Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 335

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 334, Auditorat II.A menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat II.A dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat II.A berdasarkan rencana aksi, serta tugas

dan fungsi Auditorat II.A; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat II.A, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat II.A; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.A; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat II.A, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.A;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat II.A yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara II; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara II.

107

Pasal 336

Auditorat II.A terdiri dari: a. Sub Auditorat II.A.1; b. Sub Auditorat II.A.2.

Pasal 337 Sub Auditorat II.A.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 338 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 337, Sub Auditorat II.A.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat II.A.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

108

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat II.A.

Pasal 339 Sub Auditorat II.A.1 terdiri dari: a. Seksi II.A.1.1; b. Seksi II.A.1.2.

Pasal 340 (1) Seksi II.A.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara atas Penerimaan Cukai dan Manajemen Intern pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.A.1.

(2) Seksi II.A.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara atas Penerimaan Pabean pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.A.1.

Pasal 341

Sub Auditorat II.A.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

109

Pasal 342 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 341, Sub Auditorat II.A.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat II.A.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat II.A.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat II.A.

Pasal 343

Sub Auditorat II.A.2 terdiri dari: a. Seksi II.A.2.1; b. Seksi II.A.2.2.

110

Pasal 344 (1) Seksi II.A.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara atas Penerimaan PBB, Penerimaan BPHTB, dan Manajemen Intern pada Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.A.2.

(2) Seksi II.A.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara atas Penerimaan PPh dan PPN pada Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.A.2.

Bagian Keempat

Auditorat II.B

Pasal 345 (1) Auditorat II.B adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN II, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara II.

(2) Auditorat II.B dipimpin oleh seorang kepala.

111

Pasal 346 Auditorat II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Badan Kebijakan Fiskal, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 347 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 346, Auditorat II.B menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat II.B dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat II.B berdasarkan rencana aksi, serta tugas

dan fungsi Auditorat II.B; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat II.B, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat II.B; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.B; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat II.B, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.B;

112

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat II.B yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara II; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara II.

Pasal 348

Auditorat II.B terdiri dari: a. Sub Auditorat II.B.1; b. Sub Auditorat II.B.2.

Pasal 349 Sub Auditorat II.B.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang pada Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 350 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 349, Sub Auditorat II.B.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat II.B.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

113

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat II.B.

Pasal 351 Sub Auditorat II.B.1 terdiri dari: a. Seksi II.B.1.1; b. Seksi II.B.1.2.

Pasal 352 (1) Seksi II.B.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat Jenderal Anggaran pada Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.B.1.

(2) Seksi II.B.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang pada Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.B.1.

114

Pasal 353 Sub Auditorat II.B.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan Kebijakan Fiskal, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 354 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 353, Sub Auditorat II.B.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat II.B.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat II.B.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat II.B.

115

Pasal 355

Sub Auditorat II.B.2 terdiri dari: a. Seksi II.B.2.1; b. Seksi II.B.2.2.

Pasal 356 (1) Seksi II.B.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan Kebijakan Fiskal pada Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.B.2.

(2) Seksi II.B.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada Departemen Keuangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.B.2.

116

Bagian Kelima

Auditorat II.C

Pasal 357 (1) Auditorat II.C adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN II, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara II.

(2) Auditorat II.C dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 358 Auditorat II.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, PT Perusahaan Pengelola Aset (termasuk pengelolaan aset-aset eks BPPN oleh Departemen Keuangan), Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Badan Pusat Statistik, Departemen Perindustrian, Badan Standardisasi Nasional, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Departemen Perdagangan, dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 359

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 358, Auditorat II.C menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat II.C dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat II.C berdasarkan rencana aksi, serta tugas

dan fungsi Auditorat II.C; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat II.C, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat II.C; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.C; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat II.C, baik yang

117

pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat II.C;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat II.C yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara II; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara II.

Pasal 360

Auditorat II.C terdiri dari: a. Sub Auditorat II.C.1; b. Sub Auditorat II.C.2; c. Sub Auditorat II.C.3; d. Sub Auditorat Manajemen Intern Auditorat Utama Keuangan Negara II.

Pasal 361 Sub Auditorat II.C.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Bank Indonesia serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 362 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 361, Sub Auditorat II.C.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat II.C.1;

118

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.1;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat II.C.

Pasal 363 Sub Auditorat II.C.1 terdiri dari: a. Seksi II.C.1.1; b. Seksi II.C.1.2.

Pasal 364 . (1) Seksi II.C.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sektor Moneter dan Perbankan Bank Indonesia, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.C.1.

119

(2) Seksi II.C.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sektor Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern Bank Indonesia, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.C.1.

Pasal 365

Sub Auditorat II.C.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Lembaga Penjamin Simpanan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, PT Perusahaan Pengelola Aset (termasuk pengelolaan aset-aset eks BPPN oleh Departemen Keuangan), Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, dan Badan Pusat Statistik, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 366 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365, Sub Auditorat II.C.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat II.C.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

120

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat II.C.

Pasal 367

Sub Auditorat II.C.2 terdiri dari: a. Seksi II.C.2.1; b. Seksi II.C.2.2.

Pasal 368

(1) Seksi II.C.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi, dan/atau kerugian negara serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Lembaga Penjamin Simpanan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, PT Perusahaan Pengelola Aset (termasuk pengelolaan aset-aset eks BPPN oleh Departemen Keuangan), serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.C.2.

(2) Seksi II.C.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS dan Badan Pusat

121

Statistik, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.C.2.

Pasal 369

Sub Auditorat II.C.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Perindustrian, Badan Standardisasi Nasional, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Departemen Perdagangan, dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 370 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 369, Sub Auditorat II.C.3 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.3;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.3; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat II.C.3; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.3; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.3, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.3;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat II.C.3 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat II.C.

122

Pasal 371 Sub Auditorat II.C.3 terdiri dari: a. Seksi II.C.3.1; b. Seksi II.C.3.2.

Pasal 372

(1) Seksi II.C.3.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Perindustrian, Badan Standardisasi Nasional, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.C.3.

(2) Seksi II.C.3.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Perdagangan dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat II.C.3.

Pasal 373

Sub Auditorat Manajemen Intern AKN II yang selanjutnya disebut Subaud MIA II, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada AKN II.

123

Pasal 374 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373, Subaud MIA II menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan dukungan administrasi pemeriksaan

pada lingkup tugas AKN II; b. Pengkompilasian Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester AKN II; c. Pengkompilasian laporan hasil pemantauan atas penyelesaian kerugian negara dan

tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN II; d. Pengelolaan sarana prasarana pendukung pemeriksaan; e. Pemantauan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dari luar BPK; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara II; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat II.C.

Pasal 375 Subaud MIA II terdiri dari: a. Seksi Manajemen Intern Auditorat II.A; b. Seksi Manajemen Intern Auditorat II.B; c. Seksi Manajemen Intern Auditorat II.C.

Pasal 376 (1) Seksi Manajemen Intern Auditorat II.A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

manajemen intern pada Auditorat II.A, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.A, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA II.

(2) Seksi Manajemen Intern Auditorat II.B mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat II.B, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.B, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA II.

(3) Seksi Manajemen Intern Auditorat II.C mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat II.C, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat II.C, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA II.

124

BAB IX

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA III

Pasal 377 (1) Auditorat Utama Keuangan Negara III yang selanjutnya disebut AKN III adalah salah

satu unsur pelaksana tugas pemeriksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Anggota III BPK.

(2) AKN III dipimpin oleh seorang Auditor Utama.

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 378 AKN III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada bidang lembaga negara, kesejahteraan rakyat, kesekretariatan negara, aparatur negara, dan riset dan teknologi.

Pasal 379 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378, AKN III menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi AKN III dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan AKN III berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi AKN III; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas AKN III, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh AKN III maupun yang dilimpahkan kepada Perwakilan BPK RI, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas AKN III; e. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah, DPR, dan DPD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas AKN III; f. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas AKN III, yang

dilaksanakan oleh pemeriksa BPK dan pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

125

g. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas AKN III, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN III;

k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas AKN III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; m. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 380

AKN III terdiri dari: a. Auditorat III.A; b. Auditorat III.B; c. Auditorat III.C.

Bagian Ketiga

Auditorat III.A

Pasal 381

(1) Auditorat III.A adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN III, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara III.

(2) Auditorat III.A dipimpin oleh seorang kepala.

126

Pasal 382 Auditorat III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Sekretariat Negara (termasuk Sekretariat Kabinet, Rumah Tangga Kepresidenan, Sekretariat Wakil Presiden, Sekretariat Militer, Pasukan Pengamanan Presiden), Badan Pengelola Gelora Bung Karno, Badan Pengelola Komplek Kemayoran, Taman Mini Indonesia Indah, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Badan Kepegawaian Negara, Arsip Nasional, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Lembaga Administrasi Negara, dan Perpustakaan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 383 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 382, Auditorat III.A menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat III.A dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat III.A berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat III.A;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat III.A, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat III.A; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.A; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat III.A, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

127

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.A;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat III.A yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara III;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara III.

Pasal 384

Auditorat III.A terdiri dari : a. Sub Auditorat III.A.1; b. Sub Auditorat III.A.2.

Pasal 385 Sub Auditorat III.A.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 386 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 385, Sub Auditorat III.A.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat III.A.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat III.A.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

128

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat III.A.

Pasal 387 Sub Auditorat III.A.1 terdiri dari:: a. Seksi III.A.1.1; b. Seksi III.A.1.2.

Pasal 388 (1) Seksi III.A.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Badan Pemeriksa Keuangan serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.A.1.

(2) Seksi III.A.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang

129

terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.A.1.

Pasal 389 Sub Auditorat III.A.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Negara (termasuk Sekretariat Kabinet, Rumah Tangga Kepresidenan, Sekretariat Wakil Presiden, Sekretariat Militer, Pasukan Pengamanan Presiden), Badan Pengelola Gelora Bung Karno, Badan Pengelola Komplek Kemayoran, Taman Mini Indonesia Indah, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Badan Kepegawaian Negara, Arsip Nasional, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Lembaga Administrasi Negara, dan Perpustakaan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 390 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 389, Sub Auditorat III.A.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat III.A.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat III.A.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.2;

130

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat III.A.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat III.A.

Pasal 391 Sub Auditorat III.A.2 terdiri dari:: a. Seksi III.A.2.1; b. Seksi III.A.2.2.

Pasal 392

(1) Seksi III.A.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Negara (termasuk Sekretariat Kabinet, Rumah Tangga Kepresidenan, Sekretariat Wakil Presiden, Sekretariat Militer, Pasukan Pengamanan Presiden), Badan Pengelola Gelora Bung Karno, Badan Pengelola Komplek Kemayoran, dan Taman Mini Indonesia Indah, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.A.2.

(2) Seksi III.A.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Badan Kepegawaian Negara, Arsip Nasional, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Lembaga Administrasi Negara, dan Perpustakaan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.A.2.

131

Bagian Keempat

Auditorat III.B

Pasal 393 (1) Auditorat III.B adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN III, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara III.

(2) Auditorat III.B dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 394 Auditorat III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Departemen Sosial, Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga, Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, dan Badan Pelaksana Tabungan Perumahan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 395 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 394, Auditorat III.B menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat III.B dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat III.B berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat III.B;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat III.B, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat III.B; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.B; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat III.B, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

132

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.B;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat III.B yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara III;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara III.

Pasal 396

Auditorat III.B terdiri dari:: a. Sub Auditorat III.B.1; b. Sub Auditorat III.B.2.

Pasal 397 Sub Auditorat III.B.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Departemen Sosial, Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dan Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 398

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 397, Sub Auditorat III.B.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat III.B.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat III.B.1;

133

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.1;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat III.B.

Pasal 399 Sub Auditorat III.B.1 terdiri dari:: a. Seksi III.B.1.1; b. Seksi III.B.1.2.

Pasal 400 (1) Seksi III.B.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Departemen Sosial, dan Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.B.1.

134

(2) Seksi III.B.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.B.1.

Pasal 401

Sub Auditorat III.B.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, dan Badan Pelaksana Tabungan Perumahan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 402 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 401, Sub Auditorat III.B.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat III.B.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat III.B.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

135

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat III.B.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat III.B.

Pasal 403

Sub Auditorat III.B.2 terdiri dari:: a. Seksi III.B.2.1; b. Seksi III.B.2.2.

Pasal 404

(1) Seksi III.B.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Badan Pertanahan Nasional dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.B.2.

(2) Seksi III.B.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan Badan Pelaksana Tabungan Perumahan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.B.2.

136

Bagian Kelima

Auditorat III.C

Pasal 405 (1) Auditorat III.C adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN III, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara III.

(2) Auditorat III.C dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 406 Auditorat III.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Departemen Komunikasi dan Informasi, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, dan Lembaga Kantor Berita ANTARA, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 407 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 406, Auditorat III.C menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat III.C dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat III.C berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat III.C;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat III.C, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat III.C; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.C;

137

f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat III.C, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat III.C;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat III.C yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara III;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara III.

Pasal 408

Auditorat III.C terdiri dari:: a. Sub Auditorat III.C.1; b. Sub Auditorat III.C.2; c. Sub Auditorat Manajemen Intern AKN III

Pasal 409 Sub Auditorat III.C.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 410 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 409, Sub Auditorat III.C.1 menyelenggarakan fungsi:

138

a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat III.C.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat III.C.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup Sub Auditorat III.C.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat III.C.

Pasal 411 Sub Auditorat III.C.1 terdiri dari: a. Seksi III.C.1.1; b. Seksi III.C.1.2.

139

Pasal 412 (1) Seksi III.C.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.C.1.

(2) Seksi III.C.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.C.1.

Pasal 413

Sub Auditorat III.C.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Departemen Komunikasi dan Informasi, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, dan Lembaga Kantor Berita ANTARA, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 414 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 413, Sub Auditorat III.C.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

140

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat III.C.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat III.C.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Sub Auditorat III.C.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat III.C.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat III.C.

Pasal 415 Sub Auditorat III.C.2 terdiri dari: a. Seksi III.C.2.1; b. Seksi III.C.2.2.

Pasal 416 (1) Seksi III.C.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang

141

terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.C.2.

(2) Seksi III.C.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Komunikasi dan Informasi, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, dan Lembaga Kantor Berita ANTARA, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat III.C.2.

Pasal 417

Sub Auditorat Manajemen Intern AKN III yang selanjutnya disebut Subaud MIA III, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada AKN III.

Pasal 418

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 417, Subaud MIA III menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan dukungan administrasi pemeriksaan

pada lingkup tugas AKN III; b. Pengkompilasian Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester AKN III; c. Pengkompilasian laporan hasil pemantauan atas penyelesaian kerugian negara dan

tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN III; d. Pengelolaan sarana prasarana pendukung pemeriksaan; e. Pemantauan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dari luar BPK; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara

III; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat III.C.

142

Pasal 419 Subaud MIA III terdiri dari: a. Seksi Manajemen Intern Auditorat III.A; b. Seksi Manajemen Intern Auditorat III.B; c. Seksi Manajemen Intern Auditorat III.C.

Pasal 420 (1) Seksi Manajemen Intern Auditorat III.A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

manajemen intern pada Auditorat III.A dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.A, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA III.

(2) Seksi Manajemen Intern Auditorat III.B mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat III.B dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.B, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA III.

(3) Seksi Manajemen Intern Auditorat III.C mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat III.C dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat III.C, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA III.

143

BAB X

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV

Pasal 421 (1) Auditorat Utama Keuangan Negara IV yang selanjutnya disebut AKN IV adalah salah

satu unsur pelaksana tugas pemeriksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Anggota IV BPK.

(2) AKN IV dipimpin oleh seorang Auditor Utama.

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 422 AKN IV mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada bidang lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya alam, dan infrastruktur.

Pasal 423

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 422, AKN IV menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi AKN IV dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan AKN IV berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi AKN IV; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas AKN IV, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh AKN IV maupun yang dilimpahkan kepada Perwakilan BPK RI, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas AKN IV; e. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah, DPR, dan DPD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas AKN IV; f. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas AKN IV, yang

dilaksanakan oleh pemeriksa BPK dan pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

144

g. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas AKN IV, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN IV yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN IV yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN IV;

k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas AKN IV yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; m. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 424 AKN IV terdiri dari: a. Auditorat IV.A; b. Auditorat IV.B; c. Auditorat IV.C.

Bagian Ketiga

Auditorat IV.A

Pasal 425

(1) Auditorat IV.A adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN IV, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara IV.

(2) Auditorat IV.A dipimpin oleh seorang kepala.

145

Pasal 426 Auditorat IV.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Kehutanan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 427 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 426, Auditorat IV.A menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat IV.A dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat IV.A berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat IV.A;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat IV.A, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat IV.A; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.A; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat IV.A, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.A;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat IV.A yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara IV;

146

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara IV.

Pasal 428

Auditorat IV.A terdiri dari: a. Sub Auditorat IV.A.1; b. Sub Auditorat IV.A.2.

Pasal 429

Sub Auditorat IV.A.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Pekerjaan Umum dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 430 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 429, Sub Auditorat IV.A.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat IV.A.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.1;

147

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat IV.A.

Pasal 431 Sub Auditorat IV.A.1 terdiri dari: a. Seksi IV.A.1.1; b. Seksi IV.A.1.2.

Pasal 432

(1) Seksi IV.A.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan-badan, dan Direktorat Jenderal SDA pada Departemen Pekerjaan Umum, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.A.1.

(2) Seksi IV.A.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Bina Marga, Cipta Karya, dan Penataan Ruang pada Departemen Pekerjaan Umum, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.A.1.

148

Pasal 433 Sub Auditorat IV.A.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Kehutanan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 434 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 433, Sub Auditorat IV.A.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat IV.A.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.A.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat IV.A.

149

Pasal 435 Sub Auditorat IV.A.2 terdiri dari: a. Seksi IV.A.2.1; b. Seksi IV.A.2.2.

Pasal 436 (1) Seksi IV.A.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan – Badan pada Departemen Kehutanan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.A.2.

(2) Seksi IV.A.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal – Direktorat Jenderal pada Departemen Kehutanan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.A.2.

Bagian Keempat

Auditorat IV.B

Pasal 437

(1) Auditorat IV.B adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN IV, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara IV.

(2) Auditorat IV.B dipimpin oleh seorang kepala.

150

Pasal 438 Auditorat IV.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 439

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 438, Auditorat IV.B menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat IV.B dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat IV.B berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat IV.B;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat IV.B, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat IV.B; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.B; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat IV.B, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.B;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat IV.B yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

151

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara IV;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara IV.

Pasal 440 Auditorat IV.B terdiri dari: a. Sub Auditorat IV.B.1; b. Sub Auditorat IV.B.2.

Pasal 441 Sub Auditorat IV.B.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 442 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 441, Sub Auditorat IV.B.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat IV.B.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

152

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat IV.B.

Pasal 443 Sub Auditorat IV.B.1 terdiri dari: a. Seksi IV.B.1.1; b. Seksi IV.B.1.2.

Pasal 444 (1) Seksi IV.B.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan – Badan pada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.B.1.

(2) Seksi IV.B.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal – Direktorat Jenderal pada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.B.1.

153

Pasal 445 Sub Auditorat IV.B.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 446 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 445, Sub Auditorat IV.B.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat IV.B.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.B.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat IV.B.

154

Pasal 447 Sub Auditorat IV.B.2 terdiri dari: a. Seksi IV.B.2.1; b. Seksi IV.B.2.2.

Pasal 448 (1) Seksi IV.B.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretaris Menteri, Inspektorat, dan Deputi-deputi pada Kementerian Negara Lingkungan Hidup, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.B.2.

(2) Seksi IV.B.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Pusat-pusat Pengelolaan Lingkungan pada Kementerian Negara Lingkungan Hidup, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.B.2.

Bagian Kelima

Auditorat IV.C

Pasal 449

(1) Auditorat IV.C adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN IV, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara IV.

(2) Auditorat IV.C dipimpin oleh seorang kepala.

155

Pasal 450 Auditorat IV.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Pertanian dan Departemen Kelautan dan Perikanan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 451

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 450, Auditorat IV.C menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat IV.C dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat IV.C berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat IV.C;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat IV.C, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat IV.C; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.C; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat IV.C, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat IV.C;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat IV.C yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara IV;

156

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara IV.

Pasal 452

Auditorat IV.C terdiri dari: a. Sub Auditorat IV.C.1; b. Sub Auditorat IV.C.2; c. Sub Auditorat Manajemen Intern AKN IV.

Pasal 453 Sub Auditorat IV.C.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Pertanian dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 454 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 453, Sub Auditorat IV.C.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

157

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat IV.C.

Pasal 455 Sub Auditorat IV.C.1 terdiri dari: a. Seksi IV.C.1.1; b. Seksi IV.C.1.2.

Pasal 456 (1) Seksi IV.C.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan – Badan pada Departemen Pertanian, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.C.1.

(2) Seksi IV.C.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal - Direktorat Jenderal pada Departemen Pertanian, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.C.1.

158

Pasal 457 Sub Auditorat IV.C.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Kelautan dan Perikanan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 458 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 457, Sub Auditorat IV.C.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat IV.C.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat IV.C.

159

Pasal 459 Sub Auditorat IV.C.2 terdiri dari: a. Seksi IV.C.2.1; b. Seksi IV.C.2.2.

Pasal 460 (1) Seksi IV.C.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan – Badan pada Departemen Kelautan dan Perikanan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.C.2.

(2) Seksi IV.C.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal – Direktorat Jenderal pada Departemen Kelautan dan Perikanan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat IV.C.2.

Pasal 461

Sub Auditorat Manajemen Intern AKN IV yang selanjutnya disebut Subaud MIA IV, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada AKN IV.

Pasal 462 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 461, Subaud MIA IV menyelenggarakan fungsi:

160

a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan dukungan administrasi pemeriksaan pada lingkup tugas AKN IV;

b. Pengkompilasian Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester AKN IV; c. Pengkompilasian laporan hasil pemantauan atas penyelesaian kerugian negara dan

tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN IV; d. Pengelolaan sarana prasarana pendukung pemeriksaan; e. Pemantauan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dari luar BPK; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara

IV; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat IV.C.

Pasal 463 Subaud MIA IV terdiri dari: a. Seksi Manajemen Intern Auditorat IV.A; b. Seksi Manajemen Intern Auditorat IV.B; c. Seksi Manajemen Intern Auditorat IV.C.

Pasal 464 (1) Seksi Manajemen Intern Auditorat IV.A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

manajemen intern pada Auditorat IV.A, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.A, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA IV.

(2) Seksi Manajemen Intern Auditorat IV.B mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat IV.B, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.B, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA IV.

(3) Seksi Manajemen Intern Auditorat IV.C mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat IV.C, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat IV.C, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA IV.

161

BAB XI

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V

Pasal 465 (1) Auditorat Utama Keuangan Negara V yang selanjutnya disebut AKN V adalah salah

satu unsur pelaksana tugas pemeriksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Anggota V BPK.

(2) AKN V dipimpin oleh seorang Auditor Utama.

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 466 AKN V mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Dalam Negeri, Departemen Agama, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias (BRR NAD-Nias), dan Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, serta keuangan daerah dan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Pemerintah Daerah di wilayah Sumatera dan Jawa.

Pasal 467 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 466, AKN V menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi AKN V dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan AKN V berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi AKN V; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah pada lingkup tugas AKN V, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh AKN V maupun yang dilimpahkan kepada Perwakilan BPK RI, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara/daerah pada lingkup tugas AKN V; e. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah, DPR,/DPRD dan DPD tentang

hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN V;

162

f. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas AKN V, yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK dan pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

g. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas AKN V, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN V yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara/daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN V yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN V;

k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas AKN V yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; m. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 468 AKN V terdiri dari: a. Auditorat V.A; b. Auditorat V.B; c. Perwakilan BPK RI di Banda Aceh; d. Perwakilan BPK RI di Medan; e. Perwakilan BPK RI di Padang; f. Perwakilan BPK RI di Pekanbaru; g. Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang; h. Perwakilan BPK RI di Palembang; i. Perwakilan BPK RI di Jambi; j. Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang; k. Perwakilan BPK RI di Bengkulu; l. Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung;

163

m. Perwakilan BPK RI di Jakarta; n. Perwakilan BPK RI di Serang; o. Perwakilan BPK RI di Bandung; p. Perwakilan BPK RI di Yogyakarta; q. Perwakilan BPK RI di Semarang; r. Perwakilan BPK RI di Surabaya.

Bagian Ketiga

Auditorat V.A

Pasal 469 (1) Auditorat V.A adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN V, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Auditorat V.A dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 470 Auditorat V.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Dalam Negeri dan Departemen Agama, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 471 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 470, Auditorat V.A menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat V.A dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat V.A berdasarkan rencana aksi, serta tugas

dan fungsi Auditorat V.A; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat V.A, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat V.A; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat V.A;

164

f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat V.A, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat V.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat V.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat V.A;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat V.A yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 472

Auditorat V.A terdiri dari: a. Sub Auditorat V.A.1; b. Sub Auditorat V.A.2; c. Sub Auditorat Manajemen Intern Auditorat Utama Keuangan Negara V.

Pasal 473 Sub Auditorat V.A.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Dalam Negeri dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 474

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 473, Sub Auditorat V.A.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat V.A.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.1;

165

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.1;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.1;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat V.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat V.A.

Pasal 475

Sub Auditorat V.A.1 terdiri dari: a. Seksi V.A.1.1; b. Seksi V.A.1.2.

Pasal 476 (1) Seksi V.A.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan - Badan pada Departemen Dalam Negeri, serta Institut Pemerintahan Dalam Negeri, dan lembaga terkait di lingkungan entitas

166

tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat V.A.1.

(2) Seksi V.A.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal – Direktorat Jenderal pada Departemen Dalam Negeri dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat V.A.1.

Pasal 477

Sub Auditorat V.A.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Agama dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 478 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 477, Sub Auditorat V.A.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat V.A.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat V.A.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

167

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat V.A.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat V.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat V.A.

Pasal 479 Sub Auditorat V.A.2 terdiri dari: a. Seksi V.A.2.1; b. Seksi V.A.2.2.

Pasal 480 (1) Seksi V.A.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Inspektorat Jenderal, Badan - Badan, dan Direktorat Jenderal – Direktorat Jenderal lainnya pada Departemen Agama, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat V.A.2.

(2) Seksi V.A.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Departemen Agama, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat V.A.2.

168

Pasal 481 Sub Auditorat Manajemen Intern AKN V yang selanjutnya disebut Subaud MIA V, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada AKN V.

Pasal 482 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 481, Subaud MIA V menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan dukungan administrasi pemeriksaan

pada lingkup tugas AKN V; b. Pengkompilasian Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester AKN V; c. Pengkompilasian laporan hasil pemantauan atas penyelesaian kerugian negara dan

tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN V; d. Pengelolaan sarana prasarana pendukung pemeriksaan; e. Pemantauan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dari luar BPK; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara

V; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat V.A.

Pasal 483

Subaud MIA V terdiri dari: a. Seksi Manajemen Intern Auditorat V.A; b. Seksi Manajemen Intern Auditorat V.B;

Pasal 484

(1) Seksi Manajemen Intern Auditorat V.A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

manajemen intern pada Auditorat V.A, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat V.A, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA V.

(2) Seksi Manajemen Intern Auditorat V.B mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat V.B, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat V.B, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA V.

169

Bagian Keempat

Auditorat V.B

Pasal 485 (1) Auditorat V.B adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN V, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Auditorat V.B dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 486 Auditorat V.B mempunyai tugas membantu Auditorat Utama Keuangan Negara V dalam: a. Menyusun strategi pemeriksaan keuangan daerah; b. Menganalisa isu-isu strategis berdasarkan hasil pemeriksaan keuangan daerah; c. Melaksanakan kegiatan lain sesuai penugasan Auditor Utama Keuangan Negara V; d. Melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan

Negara V.

Bagian Kelima

Perwakilan BPK RI di Banda Aceh

Pasal 487

(1) Perwakilan BPK RI di Banda Aceh adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Banda Aceh dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 488 Perwakilan BPK RI di Banda Aceh mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NAD, Kota/Kabupaten di Provinsi NAD, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias (BRR NAD-Nias), termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

170

Pasal 489 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 488, Perwakilan BPK RI di Banda Aceh menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Banda Aceh

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Banda Aceh;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Banda Aceh;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Banda Aceh, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Banda Aceh; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Banda Aceh; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Banda Aceh yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Banda Aceh, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

171

Pasal 490 Perwakilan BPK RI di Banda Aceh terdiri dari : a. Sub Auditorat NAD I; b. Sub Auditorat NAD II; c. Sub Auditorat NAD III; d. Sub Auditorat BRR NAD-Nias; e. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 491 Sub Auditorat NAD I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NAD, Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Bireuen, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 492 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 491, Sub Auditorat NAD I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat NAD I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

172

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh.

Pasal 493 Sub Auditorat NAD I terdiri dari: a. Seksi NAD I.A; b. Seksi NAD I.B.

Pasal 494

(1) Seksi NAD I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NAD, Kota Banda Aceh, Kota Sabang, dan Kabupaten Aceh Besar, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NAD I.

(2) Seksi NAD I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Bireuen, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas,

173

termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NAD I.

Pasal 495

Sub Auditorat NAD II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Simeulue, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 496 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 495, Sub Auditorat NAD II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat NAD II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD

II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

174

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh.

Pasal 497 Sub Auditorat NAD II terdiri dari: a. Seksi NAD II.A; b. Seksi NAD II.B.

Pasal 498

(1) Seksi NAD II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Simeulue, dan Kabupaten Nagan Raya, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NAD II.

(2) Seksi NAD II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NAD II.

175

Pasal 499 Sub Auditorat NAD III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Tenggara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 500 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 499, Sub Auditorat NAD III menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD III;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat NAD III; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD

III; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD III; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD III, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD III;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat NAD III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh;

176

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh.

Pasal 501

Sub Auditorat NAD III terdiri dari: a. Seksi NAD III.A; b. Seksi NAD III.B.

Pasal 502

(1) Seksi NAD III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Tamiang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NAD III.

(2) Seksi NAD III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Tenggara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NAD III.

Pasal 503

Sub Auditorat BRR NAD-Nias mempunyai tugas memeriksa terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BRR NAD-Nias, serta lembaga terkait di

177

lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 504

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 503, Sub Auditorat BRR NAD-Nias menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat BRR NAD-Nias;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat BRR NAD–Nias; d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat BRR

NAD-Nias; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat BRR NAD-Nias; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat BRR NAD-Nias, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat BRR NAD-Nias yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat BRR NAD-Nias yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat BRR NAD-Nias;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat BRR NAD-Nias yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh.

178

Pasal 505 Sub Auditorat BRR NAD-Nias terdiri dari: a. Seksi BRR NAD-Nias I; b. Seksi BRR NAD-Nias II.

Pasal 506

(1) Seksi BRR NAD-Nias I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara atas pengelolaan Bantuan Dalam Negeri pada BRR NAD – Nias dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat BRR NAD-Nias.

(2) Seksi BRR NAD-Nias II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara atas pengelolaan Bantuan Luar Negeri pada BRR NAD – Nias dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat BRR NAD-Nias.

Pasal 507

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Banda Aceh.

179

Pasal 508 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 507, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Banda Aceh.

Pasal 509

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Banda Aceh terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 510

(1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan

180

BPK RI di Banda Aceh, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banda Aceh, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Keenam

Perwakilan BPK RI di Medan

Pasal 511

(1) Perwakilan BPK RI di Medan adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Medan dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 512

Perwakilan BPK RI di Medan mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 513

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 512, Perwakilan BPK RI di Medan menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Medan dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Medan berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Medan;

181

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Medan;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Medan, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Medan; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Medan; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Medan yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Medan, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 514

Perwakilan BPK RI di Medan terdiri dari : a. Sub Auditorat Sumatera Utara I; b. Sub Auditorat Sumatera Utara II; c. Sub Auditorat Sumatera Utara III; d. Sekretariat Perwakilan.

182

Pasal 515

Sub Auditorat Sumatera Utara I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Samosir, Kabupaten Langkat, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo, dan Kota Binjai, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 516

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 515, Sub Auditorat Sumatera Utara I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sumatera Utara I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sumatera Utara I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Medan;

183

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Medan.

Pasal 517

Sub Auditorat Sumatera Utara I terdiri dari: a. Seksi Sumatera Utara I.A; b. Seksi Sumatera Utara I.B.

Pasal 518

(1) Seksi Sumatera Utara I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Langkat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Utara I.

(2) Seksi Sumatera Utara I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo, dan Kota Binjai, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Utara I.

Pasal 519

Sub Auditorat Sumatera Utara II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten

184

Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Nias Selatan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 520

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 519, Sub Auditorat Sumatera Utara II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sumatera Utara II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sumatera Utara II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Medan;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Medan.

185

Pasal 521

Sub Auditorat Sumatera Utara II terdiri dari: a. Seksi Sumatera Utara II.A; b. Seksi Sumatera Utara II.B.

Pasal 522

(1) Seksi Sumatera Utara II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Utara II.

(2) Seksi Sumatera Utara II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Nias Selatan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Utara II.

Pasal 523

Sub Auditorat Sumatera Utara III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba Samosir, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batubara, Kota Medan, Kabupaten Asahan, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kota Tanjung

186

Balai, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 524 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 523, Sub Auditorat Sumatera Utara III menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara III;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sumatera Utara III; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sumatera Utara III; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara III; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara III, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara III;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Utara III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Medan;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Medan.

187

Pasal 525 Sub Auditorat Sumatera Utara III terdiri dari: a. Seksi Sumatera Utara III.A; b. Seksi Sumatera Utara III.B.

Pasal 526 (1) Seksi Sumatera Utara III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba Samosir, Kota Tebing Tinggi, dan Kabupaten Batubara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Utara III.

(2) Seksi Sumatera Utara III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Medan, Kabupaten Asahan, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kota Tanjung Balai, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Utara III.

Pasal 527

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Medan.

188

Pasal 528 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 527, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Medan; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Medan; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Medan; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Medan dan penyiapan bahan

penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Medan; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Medan.

Pasal 529 Sekretariat Perwakilan BPK RI di Medan terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 530

(1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Medan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Medan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan

189

BPK RI di Medan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Medan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Ketujuh

Perwakilan BPK RI di Padang

Pasal 531

(1) Perwakilan BPK RI di Padang adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Padang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 532 Perwakilan BPK RI di Padang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 533 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 532, Perwakilan BPK RI di Padang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Padang dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Padang berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Padang;

190

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Padang;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Padang, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Padang; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Padang; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Padang yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Padang, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 534

Perwakilan BPK RI di Padang terdiri dari : a. Sub Auditorat Sumatera Barat I; b. Sub Auditorat Sumatera Barat II; c. Sekretariat Perwakilan.

191

Pasal 535

Sub Auditorat Sumatera Barat I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kota Pariaman, dan Kota Solok, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 536

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 535, Sub Auditorat Sumatera Barat I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sumatera Barat I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sumatera Barat I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Padang;

192

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Padang.

Pasal 537 Sub Auditorat Sumatera Barat I terdiri dari: a. Seksi Sumatera Barat I.A; b. Seksi Sumatera Barat I.B.

Pasal 538

(1) Seksi Sumatera Barat I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, dan Kota Sawahlunto, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Barat I.

(2) Seksi Sumatera Barat I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kota Pariaman, dan Kota Solok, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Barat I.

193

Pasal 539

Sub Auditorat Sumatera Barat II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukit Tinggi, dan Kota Payakumbuh, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 540 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 539, Sub Auditorat Sumatera Barat II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sumatera Barat II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sumatera Barat II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Barat II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Padang;

194

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Padang.

Pas al 541 Sub Auditorat Sumatera Barat II terdiri dari: a. Seksi Sumatera Barat II.A; b. Seksi Sumatera Barat II.B.

Pasal 542 (1) Seksi Sumatera Barat II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Padang, dan Kota Padang Panjang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Barat II.

(2) Seksi Sumatera Barat II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukit Tinggi, dan Kota Payakumbuh, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Barat II.

195

Pasal 543 Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Padang.

Pasal 544 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 543, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Padang; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Padang; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Padang; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Padang dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Padang; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Padang.

Pasal 545 Sekretariat Perwakilan BPK RI di Padang terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 546 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Padang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK

196

di lingkungan Perwakilan BPK RI di Padang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Padang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Padang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kedelapan

Perwakilan BPK RI di Pekanbaru

Pasal 547

(1) Perwakilan BPK RI di Pekanbaru adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Pekanbaru dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 548 Perwakilan BPK RI di Pekanbaru mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Riau, Kota/Kabupaten di Provinsi Riau, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 549 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 548, Perwakilan BPK RI di Pekanbaru menyelenggarakan fungsi:

197

a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Pekanbaru dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Pekanbaru berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Pekanbaru;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Pekanbaru;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Pekanbaru, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Pekanbaru; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Pekanbaru; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Pekanbaru yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Pekanbaru, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 550

Perwakilan BPK RI di Pekanbaru terdiri dari : a. Sub Auditorat Riau I; b. Sub Auditorat Riau II; c. Sekretariat Perwakilan.

198

Pasal 551

Sub Auditorat Riau I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Siak, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 552

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 551, Sub Auditorat Riau I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Riau I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Pekanbaru;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Pekanbaru.

199

Pasal 553 Sub Auditorat Riau I terdiri dari: a. Seksi Riau I.A; b. Seksi Riau I.B.

Pasal 554

(1) Seksi Riau I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten Pelalawan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Riau I.

(2) Seksi Riau I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Siak, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Riau I.

Pasal 555

Sub Auditorat Riau II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kota Pekanbaru, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

200

Pasal 556 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 555, Sub Auditorat Riau II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Riau II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau

II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Riau II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Pekanbaru;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Pekanbaru.

Pasal 557 Sub Auditorat Riau II terdiri dari: a. Seksi Riau II.A; b. Seksi Riau II.B.

201

Pasal 558

(1) Seksi Riau II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Dumai, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Riau II.

(2) Seksi Riau II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kota Pekanbaru, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Riau II.

Pasal 559

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Pekanbaru.

Pasal 560

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 559, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Pekanbaru; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Pekanbaru;

202

c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pekanbaru;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Pekanbaru dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Pekanbaru;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Pekanbaru.

Pasal 561

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Pekanbaru terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 562 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pekanbaru, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pekanbaru, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Pekanbaru, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pekanbaru, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

203

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kesembilan

Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang

Pasal 563

(1) Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 564 Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Kota/Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, BUMD, dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 565

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 564, Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

204

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Tanjung Pinang; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Tanjung Pinang yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 566

Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang terdiri dari : a. Sub Auditorat Kepulauan Riau; b. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 567

Sub Auditorat Kepulauan Riau mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Natuna, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga, Kabupaten Karimun, Kota Batam, dan Kota Tanjung Pinang, BUMD, dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

205

Pasal 568

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 567, Sub Auditorat Kepulauan Riau menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kepulauan Riau;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kepulauan Riau; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kepulauan Riau; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kepulauan Riau; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kepulauan Riau, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kepulauan Riau yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kepulauan Riau yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kepulauan Riau;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kepulauan Riau yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang.

Pasal 569 Sub Auditorat Kepulauan Riau terdiri dari: a. Seksi Kepulauan Riau I; b. Seksi Kepulauan Riau II.

206

Pasal 570 (1) Seksi Kepulauan Riau I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Natuna, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Lingga, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kepulauan Riau.

(2) Seksi Kepulauan Riau II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Karimun, Kota Batam, dan Kota Tanjung Pinang, BUMD, dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kepulauan Riau.

Pasal 571

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang.

Pasal 572 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 571, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang;

207

c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang.

Pasal 573

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang terdiri dari : a. Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 574 (1) Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengurusan

sumber daya manusia, pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Tanjung Pinang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

208

Bagian Kesepuluh

Perwakilan BPK RI di Palembang

Pasal 575

(1) Perwakilan BPK RI di Palembang adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Palembang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 576 Perwakilan BPK RI di Palembang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 577 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 576, Perwakilan BPK RI di Palembang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan evaluasi rencana aksi Perwakilan BPK RI di Palembang dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Palembang berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Palembang;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Palembang;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Palembang, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Palembang; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Palembang;

209

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Palembang yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Palembang, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 578

Perwakilan BPK RI di Palembang terdiri dari : a. Sub Auditorat Sumatera Selatan I; b. Sub Auditorat Sumatera Selatan II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 579

Sub Auditorat Sumatera Selatan I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, dan Kota Palembang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 580 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 579, Sub Auditorat Sumatera Selatan I menyelenggarakan fungsi:

210

a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sumatera Selatan I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan.

Pasal 581 Sub Auditorat Sumatera Selatan I terdiri dari: a. Seksi Sumatera Selatan I.A; b. Seksi Sumatera Selatan I.B.

Pasal 582

(1) Seksi Sumatera Selatan I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil

211

pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Kota Lubuk Linggau, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Selatan I.

(2) Seksi Sumatera Selatan I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, dan Kota Palembang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Selatan I.

Pasal 583

Sub Auditorat Sumatera Selatan II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kota Prabumulih, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Ogan Komering Ulu, dan Kota Pagar Alam, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 584 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 583, Sub Auditorat Sumatera Selatan II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan II;

212

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sumatera Selatan II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sumatera Selatan II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan.

Pasal 585 Sub Auditorat Sumatera Selatan II terdiri dari: a. Seksi Sumatera Selatan II.A; b. Seksi Sumatera Selatan II.B.

Pasal 586

(1) Seksi Sumatera Selatan II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

213

korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan Kota Prabumulih, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Selatan II.

(2) Seksi Sumatera Selatan II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Ogan Komering Ulu, dan Kota Pagar Alam, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sumatera Selatan II.

Pasal 587

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan.

Pasal 588

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 587, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Palembang dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

214

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan.

Pasal 589

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 590 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Sumatera Selatan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

215

Bagian Kesebelas

Perwakilan BPK RI di Jambi

Pasal 591

(1) Perwakilan BPK RI di Jambi adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Jambi dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 592 Perwakilan BPK RI di Jambi mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi, Kota/Kabupaten di Provinsi Jambi, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 593

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 592, Perwakilan BPK RI di Jambi menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan evaluasi rencana aksi Perwakilan BPK RI di Jambi dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Jambi berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jambi;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Jambi;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Jambi, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Jambi; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Jambi;

216

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Jambi yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Jambi, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 594 Perwakilan BPK RI di Jambi terdiri dari : a. Sub Auditorat Jambi I; b. Sub Auditorat Jambi II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 595

Sub Auditorat Jambi I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Batanghari, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 596 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 595, Sub Auditorat Jambi I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi I;

217

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jambi I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi

I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jambi;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jambi.

Pasal 597 Sub Auditorat Jambi I terdiri dari: a. Seksi Jambi I.A; b. Seksi Jambi I.B.

Pasal 598 (1) Seksi Jambi I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau

218

kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten Kerinci, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jambi I.

(2) Seksi Jambi I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Batanghari, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jambi I.

Pasal 599

Sub Auditorat Jambi II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Muara Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 600

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 599, Sub Auditorat Jambi II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jambi II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi

II;

219

e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi II;

f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jambi II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jambi;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jambi.

Pasal 601 Sub Auditorat Jambi II terdiri dari: a. Seksi Jambi II.A; b. Seksi Jambi II.B.

Pasal 602

(1) Seksi Jambi II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Jambi, Kabupaten Sarolangun, dan Kabupaten Merangin, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan

220

yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jambi II.

(2) Seksi Jambi II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Muara Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jambi II.

Pasal 603

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jambi.

Pasal 604 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 603, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Jambi; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Jambi; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jambi; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Jambi dan penyiapan bahan

penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Jambi; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Jambi.

221

Pasal 605

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Jambi terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 606 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jambi, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jambi, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jambi, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jambi, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

222

Bagian Keduabelas

Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang

Pasal 607

(1) Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 608 Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Kota/Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 609 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 608, Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan evaluasi rencana aksi Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Pangkal Pinang; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang;

223

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Pangkal Pinang yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 610

Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang terdiri dari : a. Sub Auditorat Bangka Belitung; b. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 611

Sub Auditorat Bangka Belitung mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Belitung Timur, Kabupaten Bangka Barat, Kota Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Selatan, dan Kabupaten Belitung, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 612 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 611, Sub Auditorat Bangka Belitung menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Bangka Belitung;

224

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Bangka Belitung; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Bangka Belitung; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bangka Belitung; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Bangka Belitung I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bangka Belitung yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bangka Belitung yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bangka Belitung;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Bangka Belitung yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang.

Pasal 613 Sub Auditorat Bangka Belitung terdiri dari: a. Seksi Bangka Belitung I; b. Seksi Bangka Belitung II.

Pasal 614

(1) Seksi Bangka Belitung I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau

225

kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bangka Belitung.

(2) Seksi Bangka Belitung II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Belitung, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bangka Belitung.

Pasal 615

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang.

Pasal 616

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 615, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang;

226

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang.

Pasal 617

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang terdiri dari : a. Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 618 (1) Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengurusan

sumber daya manusia, pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pangkal Pinang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

227

Bagian Ketiga Belas

Perwakilan BPK RI di Bengkulu

Pasal 619

(1) Perwakilan BPK RI di Bengkulu adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Bengkulu dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 620 Perwakilan BPK RI di Bengkulu mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kota/Kabupaten di Provinsi Bengkulu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 621 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 620 Perwakilan BPK RI di Bengkulu menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan evaluasi rencana aksi Perwakilan BPK RI di Bengkulu dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Bengkulu berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bengkulu;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Bengkulu;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Bengkulu, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Bengkulu; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Bengkulu;

228

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Bengkulu yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Bengkulu, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 622 Perwakilan BPK RI di Bengkulu terdiri dari : a. Sub Auditorat Bengkulu I; b. Sub Auditorat Bengkulu II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 623

Sub Auditorat Bengkulu I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma, dan Kota Bengkulu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 624 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 623, Sub Auditorat Bengkulu I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu I;

229

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Bengkulu I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Bengkulu I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Bengkulu;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Bengkulu.

Pasal 625

Sub Auditorat Bengkulu I terdiri dari: a. Seksi Bengkulu I.A; b. Seksi Bengkulu I.B.

Pasal 626

(1) Seksi Bengkulu I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau

230

kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Kaur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bengkulu I.

(2) Seksi Bengkulu I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Seluma dan Kota Bengkulu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bengkulu I.

Pasal 627 Sub Auditorat Bengkulu II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Lebong, Kabupaten Muko-Muko, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kepahyang, dan Kabupaten Rejang Lebong, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 628

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 627, Sub Auditorat Bengkulu II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Bengkulu II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Bengkulu II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu II;

231

f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Bengkulu II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Bengkulu;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Bengkulu.

Pasal 629 Sub Auditorat Bengkulu II terdiri dari: a. Seksi Bengkulu II.A; b. Seksi Bengkulu II.B.

Pasal 630

(1) Seksi Bengkulu II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Muko-Muko, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bengkulu II.

232

(2) Seksi Bengkulu II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kepahyang, dan Kabupaten Rejang Lebong, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bengkulu II.

Pasal 631

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bengkulu.

Pasal 632

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 631, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Bengkulu; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Bengkulu; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bengkulu; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Bengkulu dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Bengkulu; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Bengkulu.

Pasal 633

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Bengkulu terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan;

233

c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 634

(1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bengkulu, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bengkulu, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bengkulu, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bengkulu, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Keempatbelas

Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung

Pasal 635

(1) Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung adalah salah satu unsur Pelaksana BPK,

yang berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung dipimpin oleh seorang kepala.

234

Pasal 636 Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung, Kota/Kabupaten di Provinsi Lampung, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 637 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 636, Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan evaluasi rencana aksi Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Bandar Lampung; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Bandar Lampung yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

235

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 638

Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung terdiri dari : a. Sub Auditorat Lampung I; b. Sub Auditorat Lampung II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 639

Sub Auditorat Lampung I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Tulang Bawang, dan Kabupaten Way Kanan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 640 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 639, Sub Auditorat Lampung I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Lampung I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Lampung I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

236

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung.

Pasal 641

Sub Auditorat Lampung I terdiri dari: a. Seksi Lampung I.A; b. Seksi Lampung I.B.

Pasal 642

(1) Seksi Lampung I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Lampung I.

(2) Seksi Lampung I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau

237

kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Tulang Bawang, dan Kabupaten Way Kanan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Lampung I.

Pasal 643

Sub Auditorat Lampung II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus, Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, dan Kabupaten Lampung Tengah, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 644 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 643, Sub Auditorat Lampung II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Lampung II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Lampung II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

238

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Lampung II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung.

Pasal 645 Sub Auditorat Lampung II terdiri dari: a. Seksi Lampung II.A; b. Seksi Lampung II.B.

Pasal 646 (1) Seksi Lampung II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Tanggamus, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Lampung II.

(2) Seksi Lampung II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, dan Kabupaten Lampung Tengah, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan

239

pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Lampung II.

Pasal 647

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung.

Pasal 648

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 647, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung.

Pasal 649

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

240

Pasal 650 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandar Lampung, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kelimabelas

Perwakilan BPK RI di Jakarta

Pasal 651

(1) Perwakilan BPK RI di Jakarta adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Jakarta dipimpin oleh seorang kepala.

241

Pasal 652 Perwakilan BPK RI di Jakarta mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 653 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 652, Perwakilan BPK RI di Jakarta menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Jakarta dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Jakarta berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jakarta;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Jakarta;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Jakarta, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Jakarta; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Jakarta; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Jakarta yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Jakarta, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

242

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 654

Perwakilan BPK RI di Jakarta terdiri dari : a. Sub Auditorat DKI Jakarta I; b. Sub Auditorat DKI Jakarta II; c. Sub Auditorat DKI Jakarta III; d. Sub Auditorat DKI Jakarta IV; e. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 655 Sub Auditorat DKI Jakarta I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas di lingkungan Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Ketertiban dan Keamanan, serta Pelayanan Umum Pemerintahan, dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 656 P Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 655, Sub Auditorat DKI Jakarta I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jakarta I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI

Jakarta I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

243

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jakarta;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jakarta.

Pasal 657

Sub Auditorat DKI Jakarta I terdiri dari: a. Seksi DKI Jakarta I.A; b. Seksi DKI Jakarta I.B; c. Seksi DKI Jakarta I.C.

Pasal 658 (1) Seksi DKI Jakarta I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Setda Provinsi, Setda Kota, Setda Kabupaten Administratif, dan Setwan, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta I.

(2) Seksi DKI Jakarta I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau

244

kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Ketertiban dan Keamanan, dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta I.

(3) Seksi DKI Jakarta I.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Pelayanan Umum Pemerintahan lainnya selain yang diatur dalam ayat (1), dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta I.

Pasal 659

Sub Auditorat DKI Jakarta II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum, serta Lingkungan Hidup, unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan Badan Usaha Milik Daerah, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 660 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 659, Sub Auditorat DKI Jakarta II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jakarta II;

245

d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta II;

e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta II;

f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jakarta;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jakarta.

Pasal 661 Sub Auditorat DKI Jakarta II terdiri dari: a. Seksi DKI Jakarta II.A; b. Seksi DKI Jakarta II.B; c. Seksi DKI Jakarta II.C.

Pasal 662

(1) Seksi DKI Jakarta II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam

246

lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Lingkungan Hidup, dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta II.

(2) Seksi DKI Jakarta II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum, serta unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta II.

(3) Seksi DKI Jakarta II.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Badan Usaha Milik Daerah, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta II.

Pasal 663

Sub Auditorat DKI Jakarta III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Pariwisata dan Budaya, Ekonomi, dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, serta Badan Layanan Umum dan Yayasan-yayasan, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 664 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 663, Sub Auditorat DKI Jakarta III menyelenggarakan fungsi:

247

a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta III;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jakarta III; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI

Jakarta III; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta III; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta III, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta III;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jakarta;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jakarta.

Pasal 665 Sub Auditorat DKI Jakarta III terdiri dari: a. Seksi DKI Jakarta III.A; b. Seksi DKI Jakarta III.B; c. Seksi DKI Jakarta III.C.

248

Pasal 666 (1) Seksi DKI Jakarta III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Ekonomi dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta III.

(2) Seksi DKI Jakarta III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Pariwisata dan Budaya serta unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta III.

(3) Seksi DKI Jakarta III.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Badan Layanan Umum dan Yayasan-yayasan, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta III.

Pasal 667

Sub Auditorat DKI Jakarta IV mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Instansi dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta

249

yang memiliki fungsi Kesehatan, Pendidikan, dan Perlindungan Sosial, serta unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 668 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 667, Sub Auditorat DKI Jakarta IV menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta IV;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jakarta IV; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI

Jakarta IV; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta IV; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta IV, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta IV yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta IV yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta IV;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat DKI Jakarta IV yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jakarta;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jakarta.

250

Pasal 669 Sub Auditorat DKI Jakarta IV terdiri dari: a. Seksi DKI Jakarta IV.A; b. Seksi DKI Jakarta IV.B; c. Seksi DKI Jakarta IV.C.

Pasal 670

(1) Seksi DKI Jakarta IV.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Kesehatan dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta IV.

(2) Seksi DKI Jakarta IV.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Pendidikan dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta IV.

(3) Seksi DKI Jakarta IV.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas dalam lingkup Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang memiliki fungsi Perlindungan Sosial

251

dan unit pelaksana teknis daerah terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DKI Jakarta IV.

Pasal 671

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jakarta.

Pasal 672

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 671, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Jakarta; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Jakarta; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jakarta; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Jakarta dan penyiapan bahan

penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Jakarta; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Jakarta. Pasal 673

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Jakarta terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 674 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jakarta, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

252

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jakarta, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jakarta, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jakarta, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Keenambelas

Perwakilan BPK RI di Serang

Pasal 675

(1) Perwakilan BPK RI di Serang adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Serang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 676 Perwakilan BPK RI di Serang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Banten, Kota/Kabupaten di Provinsi Banten, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

253

Pasal 677 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 676, Perwakilan BPK RI di Serang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Serang dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Serang berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Serang;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Serang;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Serang, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Serang; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Serang; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Serang yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Serang, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

254

Pasal 678

Perwakilan BPK RI di Serang terdiri dari : a. Sub Auditorat Banten; b. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 679 Sub Auditorat Banten mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Banten, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Lebak, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 680 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 679, Sub Auditorat Banten menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Banten;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Banten; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Banten; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Banten; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Banten, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Banten yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Banten yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Banten;

255

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Banten yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Serang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Serang.

Pasal 681 Sub Auditorat Banten terdiri dari: a. Seksi Banten I; b. Seksi Banten II.

Pasal 682

(1) Seksi Banten I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Banten, Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Banten.

(2) Seksi Banten II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Lebak, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Banten.

256

Pasal 683 Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Serang.

Pasal 684

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 683, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Serang; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Serang; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Serang; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Serang dan penyiapan bahan

penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Serang; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Serang. Pasal 685

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Serang terdiri dari : a. Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 686 (1) Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengurusan

sumber daya manusia, pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Serang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK

257

di lingkungan Perwakilan BPK RI di Serang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Serang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Ketujuhbelas

Perwakilan BPK RI di Bandung

Pasal 687

(1) Perwakilan BPK RI di Bandung adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Bandung dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 688 Perwakilan BPK RI di Bandung mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 689

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 688, Perwakilan BPK RI di Bandung menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Bandung

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Bandung berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bandung;

258

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Bandung;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Bandung, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Bandung; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Bandung; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Bandung yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Bandung, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 690

Perwakilan BPK RI di Bandung terdiri dari : a. Sub Auditorat Jawa Barat I; b. Sub Auditorat Jawa Barat II; c. Sub Auditorat Jawa Barat III; d. Sekretariat Perwakilan.

259

Pasal 691 Sub Auditorat Jawa Barat I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kota Sukabumi, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 692 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 691, Sub Auditorat Jawa Barat I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Barat I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Barat I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Bandung;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Bandung.

260

Pasal 693 Sub Auditorat Jawa Barat I terdiri dari: a. Seksi Jawa Barat I.A; b. Seksi Jawa Barat I.B.

Pasal 694

(1) Seksi Jawa Barat I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Barat I.

(2) Seksi Jawa Barat I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kota Sukabumi, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Barat I.

Pasal 695

Sub Auditorat Jawa Barat II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Sumedang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

261

Pasal 696 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 695, Sub Auditorat Jawa Barat II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Barat II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Barat II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Bandung;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Bandung.

Pasal 697

Sub Auditorat Jawa Barat II terdiri dari: a. Seksi Jawa Barat II.A; b. Seksi Jawa Barat II.B.

262

Pasal 698

(1) Seksi Jawa Barat II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Barat II.

(2) Seksi Jawa Barat II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Sumedang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Barat II.

Pasal 699

Sub Auditorat Jawa Barat III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

263

Pasal 700

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 699, Sub Auditorat Jawa Barat III menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat III;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Barat III; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Barat III; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat III; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat III, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat III;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Barat III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Bandung;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Bandung.

Pasal 701

Sub Auditorat Jawa Barat III terdiri dari: a. Seksi Jawa Barat III.A; b. Seksi Jawa Barat III.B.

264

Pasal 702

(1) Seksi Jawa Barat III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Cianjur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Barat III.

(2) Seksi Jawa Barat III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Barat III.

Pasal 703

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bandung.

Pasal 704

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 703, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Bandung; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandung;

265

c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandung;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Bandung dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Bandung; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Bandung.

Pasal 705 Sekretariat Perwakilan BPK RI di Bandung terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 706 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandung, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandung, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Bandung, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Bandung, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

266

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian kedelapanbelas

Perwakilan BPK RI di Yogyakarta

Pasal 707

(1) Perwakilan BPK RI di Yogyakarta adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Yogyakarta dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 708

Perwakilan BPK RI di Yogyakarta mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Kota/Kabupaten di Provinsi DI Yogyakarta, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 709 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 708, Perwakilan BPK RI di Yogyakarta menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Yogyakarta

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Yogyakarta;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Yogyakarta;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Yogyakarta, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

267

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Yogyakarta; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Yogyakarta; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Yogyakarta yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Yogyakarta, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 710

Perwakilan BPK RI di Yogyakarta terdiri dari : a. Sub Auditorat DI Yogyakarta; b. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 711 Sub Auditorat DI Yogyakarta mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

268

Pasal 712

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 711, Sub Auditorat DI Yogyakarta menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DI Yogyakarta;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat DI Yogyakarta; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat DI

Yogyakarta; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DI Yogyakarta; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat DI Yogyakarta, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DI Yogyakarta yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DI Yogyakarta yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat DI Yogyakarta;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat DI Yogyakarta yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Yogyakarta;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Yogyakarta.

Pasal 713

Sub Auditorat DI Yogyakarta terdiri dari: a. Seksi DI Yogyakarta I; b. Seksi DI Yogyakarta II.

269

Pasal 714 (1) Seksi DI Yogyakarta I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Kulonprogo, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DI Yogyakarta.

(2) Seksi DI Yogyakarta II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat DI Yogyakarta.

Pasal 715

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Yogyakarta.

Pasal 716

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 715, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta;

270

c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Yogyakarta;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Yogyakarta.

Pasal 717

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Yogyakarta terdiri dari : a. Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 718

(1) Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengurusan

sumber daya manusia, pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Yogyakarta, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

271

Bagian Kesembilanbelas

Perwakilan BPK RI di Semarang

Pasal 719

(1) Perwakilan BPK RI di Semarang adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Semarang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 720

Perwakilan BPK RI di Semarang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 721 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 720, Perwakilan BPK RI di Semarang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Semarang

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Semarang berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Semarang;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Semarang;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Semarang, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Semarang; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Semarang;

272

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Semarang yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Semarang, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 722

Perwakilan BPK RI di Semarang terdiri dari : a. Sub Auditorat Jawa Tengah I; b. Sub Auditorat Jawa Tengah II; c. Sub Auditorat Jawa Tengah III; d. Sub Auditorat Jawa Tengah IV; e. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 723 Sub Auditorat Jawa Tengah I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Rembang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

273

Pasal 724

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 723, Sub Auditorat Jawa Tengah I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Tengah I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Tengah I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang.

Pasal 725

Sub Auditorat Jawa Tengah I terdiri dari: a. Seksi Jawa Tengah I.A; b. Seksi Jawa Tengah I.B;

274

Pasal 726

(1) Seksi Jawa Tengah I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah I.

(2) Seksi Jawa Tengah I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Rembang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah I.

Pasal 727

Sub Auditorat Jawa Tengah II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kota Surakarta, Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sragen, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 728 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 727, Sub Auditorat Jawa Tengah II menyelenggarakan fungsi:

275

a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Tengah II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Tengah II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang.

Pasal 729

Sub Auditorat Jawa Tengah II terdiri dari: a. Seksi Jawa Tengah II.A; b. Seksi Jawa Tengah II.B;

Pasal 730

(1) Seksi Jawa Tengah II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan,

276

memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan Kota Surakarta, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah II.

(2) Seksi Jawa Tengah II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sragen, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah II.

Pasal 731

Sub Auditorat Jawa Tengah III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Kota Magelang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 732

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 731, Sub Auditorat Jawa Tengah III menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN;

277

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III;

e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III;

f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang.

Pasal 733

Sub Auditorat Jawa Tengah III terdiri dari: a. Seksi Jawa Tengah III.A; b. Seksi Jawa Tengah III.B;

Pasal 734

(1) Seksi Jawa Tengah III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang

278

terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purbalingga, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah III.

(2) Seksi Jawa Tengah III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Kota Magelang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah III.

Pasal 735

Sub Auditorat Jawa Tengah IV mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 736 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 735, Sub Auditorat Jawa Tengah IV menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah IV;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Tengah IV; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Tengah IV;

279

e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah IV;

f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah IV, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah IV yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah IV yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah IV;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Tengah IV yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang.

Pasal 737

Sub Auditorat Jawa Tengah IV terdiri dari: a. Seksi Jawa Tengah IV.A; b. Seksi Jawa Tengah IV.B;

Pasal 738

(1) Seksi Jawa Tengah IV.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pekalongan, dan Kota Pekalongan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan

280

oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah IV.

(2) Seksi Jawa Tengah IV.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah IV.

Pasal 739

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Semarang.

Pasal 740

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 739, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Semarang; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Semarang; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Semarang;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Semarang dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Semarang.

281

Pasal 741

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Semarang terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 742 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Semarang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Semarang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Semarang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Semarang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

282

Bagian kedua puluh

Perwakilan BPK RI di Surabaya

Pasal 743

(1) Perwakilan BPK RI di Surabaya adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara V.

(2) Perwakilan BPK RI di Surabaya dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 744 Perwakilan BPK RI di Surabaya mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 745 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 744, Perwakilan BPK RI di Surabaya menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Surabaya

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Surabaya berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Surabaya;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Surabaya;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Surabaya, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Surabaya; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Surabaya;

283

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Surabaya yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Surabaya, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V.

Pasal 746 Perwakilan BPK RI di Surabaya terdiri dari : a. Sub Auditorat Jawa Timur I; b. Sub Auditorat Jawa Timur II; c. Sub Auditorat Jawa Timur III; d. Sub Auditorat Jawa Timur IV; e. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 747 Sub Auditorat Jawa Timur I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Lamongan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

284

Pasal 748 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 747, Sub Auditorat Jawa Timur I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Timur I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Timur I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya.

Pasal 749 Sub Auditorat Jawa Timur I terdiri dari: a. Seksi Jawa Timur I.A; b. Seksi Jawa Timur I.B;

285

Pasal 750 (1) Seksi Jawa Timur I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Timur I.

(2) Seksi Jawa Timur I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Lamongan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Timur I.

Pasal 751

Sub Auditorat Jawa Timur II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

286

Pasal 752 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 751, Sub Auditorat Jawa Timur II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Timur II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Timur II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya.

Pasal 753

Sub Auditorat Jawa Timur II terdiri dari: a. Seksi Jawa Timur II.A; b. Seksi Jawa Timur II.B;

287

Pasal 754 (1) Seksi Jawa Timur II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Bojonegoro, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Timur II.

(2) Seksi Jawa Timur II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Timur II.

Pasal 755

Sub Auditorat Jawa Timur III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

288

Pasal 756 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 755, Sub Auditorat Jawa Timur III menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur III;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Timur III; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Timur III; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur III; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur III, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur III;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya.

Pasal 757

Sub Auditorat Jawa Timur III terdiri dari: a. Seksi Jawa Timur III.A; b. Seksi Jawa Timur III.B;

289

Pasal 758 (1) Seksi Jawa Timur III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Nganjuk, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Timur III.

(2) Seksi Jawa Timur III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Timur III.

Pasal 759

Sub Auditorat Jawa Timur IV mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolingo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

290

Pasal 760 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 759, Sub Auditorat Jawa Timur IV menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur IV;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Jawa Timur IV; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa

Timur IV; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur IV; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur IV, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur IV yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur IV yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur IV;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Jawa Timur IV yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya.

Pasal 761

Sub Auditorat Jawa Timur IV terdiri dari: a. Seksi Jawa Timur IV.A; b. Seksi Jawa Timur IV.B;

291

Pasal 762 (1) Seksi Jawa Timur IV.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolingo, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Timur IV.

(2) Seksi Jawa Timur IV.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Jawa Timur IV.

Pasal 763

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Surabaya.

Pasal 764

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 763, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Surabaya; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Surabaya;

292

c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Surabaya;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Surabaya dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Surabaya.

Pasal 765

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Surabaya terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 766 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Surabaya, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Surabaya, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Surabaya, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Surabaya, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

293

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

294

BAB XII

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI

Pasal 767 (1) Auditorat Utama Keuangan Negara VI yang selanjutnya disebut AKN VI adalah salah

satu unsur pelaksana tugas pemeriksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Anggota VI BPK.

(2) AKN VI dipimpin oleh seorang Auditor Utama.

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 768 AKN VI mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah pada Departemen Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Departemen Pendidikan Nasional, serta keuangan daerah dan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Pemerintah Daerah di wilayah Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Pasal 769 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 768, AKN VI menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi AKN VI dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan AKN VI berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi AKN VI; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah pada lingkup tugas AKN VI, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh AKN VI maupun yang dilimpahkan kepada Perwakilan BPK RI, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara/daerah pada lingkup tugas AKN VI; e. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah, DPR,/DPRD dan DPD tentang

hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VI;

295

f. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VI, yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK dan pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

g. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas AKN VI, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VI yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara/daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VI yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VI;

k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas AKN VI yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; m. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 770

AKN VI terdiri dari: a. Auditorat VI.A; b. Auditorat VI.B; c. Perwakilan BPK RI di Pontianak; d. Perwakilan BPK RI di Palangkaraya; e. Perwakilan BPK RI di Banjarmasin; f. Perwakilan BPK RI di Samarinda; g. Perwakilan BPK RI di Denpasar; h. Perwakilan BPK RI di Mataram; i. Perwakilan BPK RI di Kupang; j. Perwakilan BPK RI di Makassar; k. Perwakilan BPK RI di Mamuju; l. Perwakilan BPK RI di Palu;

296

m. Perwakilan BPK RI di Kendari; n. Perwakilan BPK RI di Manado; o. Perwakilan BPK RI di Gorontalo; p. Perwakilan BPK RI di Ambon; q. Perwakilan BPK RI di Ternate; r. Perwakilan BPK RI di Jayapura; s. Perwakilan BPK RI di Manokwari.

Bagian Ketiga

Auditorat VI.A

Pasal 771 (1) Auditorat VI.A adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN VI, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Auditorat VI.A dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 772

Auditorat VI.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Departemen Pendidikan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 773

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 772, Auditorat VI.A menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat VI.A dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat VI.A berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat VI.A;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat VI.A, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

297

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat VI.A; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VI.A; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat VI.A, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VI.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VI.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VI.A;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat VI.A yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 774

Auditorat VI.A terdiri dari: a. Sub Auditorat VI.A.1; b. Sub Auditorat VI.A.2; c. Sub Auditorat Manajemen Intern Auditorat Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 775

Sub Auditorat VI.A.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

298

Pasal 776 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 775, Sub Auditorat VI.A.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat VI.A.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.1; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat VI.A.1; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.1; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VI.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VI.A.

Pasal 777 Sub Auditorat VI.A.1 terdiri dari: a. Seksi VI.A.1.1; b. Seksi VI.A.1.2; c. Seksi VI.A.1.3.

299

Pasal 778 (1) Seksi VI.A.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan Litbang, dan Badan PPSDM pada Departemen Kesehatan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VI.A.1.

(2) Seksi VI.A.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal – Direktorat Jenderal pada Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit yang berbentuk Badan Layanan Umum, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VI.A.1.

(3) Seksi VI.A.1.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VI.A.1.

300

Pasal 779

Sub Auditorat VI.A.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Departemen Pendidikan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 780

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 779, Sub Auditorat VI.A.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Sub Auditorat VI.A.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.2; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat VI.A.2; d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.2; e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VI.A.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VI.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VI.A.

301

Pasal 781 Sub Auditorat VI.A.2 terdiri dari: a. Seksi VI.A.2.1; b. Seksi VI.A.2.2; c. Seksi VI.A.2.3.

Pasal 782 (1) Seksi VI.A.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan Litbang pada Departemen Pendidikan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VI.A.2.

(2) Seksi VI.A.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Hukum Pendidikan pada Departemen Pendidikan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VI.A.2.

(3) Seksi VI.A.2.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Direktorat Jenderal – Direktorat Jenderal lainnya pada Departemen Pendidikan Nasional, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VI.A.2.

302

Pasal 783 Sub Auditorat Manajemen Intern AKN VI yang selanjutnya disebut Subaud MIA VI, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada AKN VI.

Pasal 784 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 783, Subaud MIA VI menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan dukungan administrasi pemeriksaan

pada lingkup tugas AKN VI; b. Pengkompilasian Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester AKN VI; c. Pengkompilasian laporan hasil pemantauan atas penyelesaian kerugian negara dan

tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VI; d. Pengelolaan sarana prasarana pendukung pemeriksaan; e. Pemantauan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dari luar BPK; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara

VI; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VI.A.

Pasal 785 Subaud MIA VI terdiri dari: a. Seksi Manajemen Intern Auditorat VI.A; b. Seksi Manajemen Intern Auditorat VI.B;

Pasal 786

(1) Seksi Manajemen Intern Auditorat VI.A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

manajemen intern pada Auditorat VI.A, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VI.A, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA VI.

(2) Seksi Manajemen Intern Auditorat VI.B mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat VI.B, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VI.B, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA VI.

303

Bagian Keempat

Auditorat VI.B

Pasal 787 (1) Auditorat VI.B adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN VI, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Auditorat VI.B dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 788 Auditorat VI.B mempunyai tugas membantu Auditorat Utama Keuangan Negara VI dalam: a. Menyusun strategi pemeriksaan keuangan daerah; b. Menganalisa isu-isu strategis berdasarkan hasil pemeriksaan keuangan daerah; c. Melaksanakan kegiatan lain sesuai penugasan Auditor Utama Keuangan Negara VI; d. Melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan

Negara VI.

Bagian Kelima

Perwakilan BPK RI di Pontianak

Pasal 789 (1) Perwakilan BPK RI di Pontianak adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Pontianak dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 790 Perwakilan BPK RI di Pontianak mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kota/Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

304

Pasal 791 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 790, Perwakilan BPK RI di Pontianak menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Pontianak

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Pontianak berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Pontianak;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Pontianak;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Pontianak, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Pontianak; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Pontianak; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Pontianak yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Pontianak, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

305

Pasal 792 Perwakilan BPK RI di Pontianak terdiri dari : a. Sub Auditorat Kalimantan Barat I; b. Sub Auditorat Kalimantan Barat II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 793

Sub Auditorat Kalimantan Barat I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kabupaten Landak, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 794 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 793, Sub Auditorat Kalimantan Barat I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kalimantan Barat I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

306

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Pontianak;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Pontianak.

Pasal 795 Sub Auditorat Kalimantan Barat I terdiri dari: a. Seksi Kalimantan Barat I.A; b. Seksi Kalimantan Barat I.B.

Pasal 796 (1) Seksi Kalimantan Barat I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak, dan Kabupaten Pontianak, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Barat I.

(2) Seksi Kalimantan Barat I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kabupaten Landak, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan

307

melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Barat I.

Pasal 797

Sub Auditorat Kalimantan Barat II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sintang Tiga, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Kapuas Hulu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 798 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 797, Sub Auditorat Kalimantan Barat II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kalimantan Barat II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Barat II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

308

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Pontianak;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Pontianak.

Pasal 799 Sub Auditorat Kalimantan Barat II terdiri dari: a. Seksi Kalimantan Barat II.A; b. Seksi Kalimantan Barat II.B.

Pasal 800 (1) Seksi Kalimantan Barat II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang, dan Kabupaten Sintang Tiga, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Barat II.

(2) Seksi Kalimantan Barat II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Kapuas Hulu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Barat II.

309

Pasal 801 Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Pontianak.

Pasal 802

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 801, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Pontianak; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Pontianak; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pontianak; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Pontianak dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Pontianak; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Pontianak.

Pasal 803

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Pontianak terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 804 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pontianak dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK

310

di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pontianak, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Pontianak, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Pontianak, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Keenam

Perwakilan BPK RI di Palangkaraya

Pasal 805

(1) Perwakilan BPK RI di Palangkaraya adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Palangkaraya dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 806 Perwakilan BPK RI di Palangkaraya mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Kota/Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

311

Pasal 807 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 806, Perwakilan BPK RI di Palangkaraya menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Palangkaraya

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Palangkaraya berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Palangkaraya;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Palangkaraya;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Palangkaraya, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Palangkaraya; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Palangkaraya; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Palangkaraya yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Palangkaraya, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

312

Pasal 808 Perwakilan BPK RI di Palangkaraya terdiri dari : a. Sub Auditorat Kalimantan Tengah I; b. Sub Auditorat Kalimantan Tengah II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 809 Sub Auditorat Kalimantan Tengah I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Palangkaraya, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Lamandau, dan Kabupaten Sukamaru, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 810 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 809, Sub Auditorat Kalimantan Tengah I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kalimantan Tengah I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

313

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Palangkaraya;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Palangkaraya.

Pasal 811 Sub Auditorat Kalimantan Tengah I terdiri dari: a. Seksi Kalimantan Tengah I.A; b. Seksi Kalimantan Tengah I.B.

Pasal 812 (1) Seksi Kalimantan Tengah I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Palangkaraya, dan Kabupaten Seruyan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Tengah I.

(2) Seksi Kalimantan Tengah I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Lamandau, dan Kabupaten Sukamaru, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang

314

dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Tengah I.

Pasal 813

Sub Auditorat Kalimantan Tengah II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, dan Kabupaten Barito Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 814 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 813, Sub Auditorat Kalimantan Tengah II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kalimantan Tengah II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Tengah II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

315

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Palangkaraya;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Palangkaraya.

Pasal 815 Sub Auditorat Kalimantan Tengah II terdiri dari: a. Seksi Kalimantan Tengah II.A; b. Seksi Kalimantan Tengah II.B.

Pasal 816 (1) Seksi Kalimantan Tengah II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, dan Kabupaten Katingan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Tengah II.

(2) Seksi Kalimantan Tengah II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, dan Kabupaten Barito Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Tengah II.

316

Pasal 817 Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Palangkaraya.

Pasal 818 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 817, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Palangkaraya; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Palangkaraya; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palangkaraya;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Palangkaraya dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Palangkaraya;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Palangkaraya.

Pasal 819

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Palangkaraya terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 820 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palangkaraya dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta

317

menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palangkaraya, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Palangkaraya, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palangkaraya, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Ketujuh

Perwakilan BPK RI di Banjarmasin

Pasal 821

(1) Perwakilan BPK RI di Banjarmasin adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Banjarmasin dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 822 Perwakilan BPK RI di Banjarmasin mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kota/Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

318

Pasal 823 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 822, Perwakilan BPK RI di Banjarmasin menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Banjarmasin

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Banjarmasin berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Banjarmasin;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Banjarmasin;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Banjarmasin, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Banjarmasin; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Banjarmasin; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Banjarmasin yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Banjarmasin, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

319

Pasal 824 Perwakilan BPK RI di Banjarmasin terdiri dari : a. Sub Auditorat Kalimantan Selatan I; b. Sub Auditorat Kalimantan Selatan II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 825 Sub Auditorat Kalimantan Selatan I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 826 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 825, Sub Auditorat Kalimantan Selatan I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kalimantan Selatan I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

320

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Banjarmasin;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Banjarmasin.

Pasal 827

Sub Auditorat Kalimantan Selatan I terdiri dari: a. Seksi Kalimantan Selatan I.A; b. Seksi Kalimantan Selatan I.B.

Pasal 828 (1) Seksi Kalimantan Selatan I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Barito Kuala, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Selatan I.

(2) Seksi Kalimantan Selatan I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan

321

oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Selatan I.

Pasal 829

Sub Auditorat Kalimantan Selatan II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan Kabupaten Barito Tabalong, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 830 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 829, Sub Auditorat Kalimantan Selatan II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kalimantan Selatan II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Selatan II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang

322

diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud; k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Banjarmasin; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Banjarmasin.

Pasal 831

Sub Auditorat Kalimantan Selatan II terdiri dari: a. Seksi Kalimantan Selatan II.A; b. Seksi Kalimantan Selatan II.B.

Pasal 832

(1) Seksi Kalimantan Selatan II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Tanah Bumbu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Selatan II.

(2) Seksi Kalimantan Selatan II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan Kabupaten Barito Tabalong, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Selatan II.

323

Pasal 833

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Banjarmasin.

Pasal 834

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 833, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Banjarmasin; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Banjarmasin; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banjarmasin;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Banjarmasin dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Banjarmasin;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Banjarmasin.

Pasal 835

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Banjarmasin terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 836 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banjarmasin dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta

324

menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banjarmasin, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Banjarmasin, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Banjarmasin, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kedelapan

Perwakilan BPK RI di Samarinda

Pasal 837

(1) Perwakilan BPK RI di Samarinda adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Samarinda dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 838 Perwakilan BPK RI di Samarinda mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Kota/Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

325

Pasal 839 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 838, Perwakilan BPK RI di Samarinda menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Samarinda

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Samarinda berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Samarinda;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Samarinda;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Samarinda, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Samarinda; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Samarinda; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Samarinda yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Samarinda, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

326

Pasal 840 Perwakilan BPK RI di Samarinda terdiri dari : a. Sub Auditorat Kalimantan Timur I; b. Sub Auditorat Kalimantan Timur II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 841

Sub Auditorat Kalimantan Timur I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Bontang, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajem Paser Utara, dan Kabupaten Pasir, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 842 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 841, Sub Auditorat Kalimantan Timur I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kalimantan Timur I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

327

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Samarinda;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Samarinda.

Pasal 843

Sub Auditorat Kalimantan Timur I terdiri dari: a. Seksi Kalimantan Timur I.A; b. Seksi Kalimantan Timur I.B.

Pasal 844 (1) Seksi Kalimantan Timur I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda, dan Kabupaten Kutai Kartanegara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Timur I.

(2) Seksi Kalimantan Timur I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Bontang, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajem Paser Utara, dan Kabupaten Pasir, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk

328

melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Timur I.

Pasal 845

Sub Auditorat Kalimantan Timur II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Tarakan, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 846 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 845, Sub Auditorat Kalimantan Timur II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Kalimantan Timur II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Kalimantan Timur II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang

329

diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud; k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Samarinda; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Samarinda. Pasal 847

Sub Auditorat Kalimantan Timur II terdiri dari: a. Seksi Kalimantan Timur II.A; b. Seksi Kalimantan Timur II.B.

Pasal 848

(1) Seksi Kalimantan Timur II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Tarakan, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Berau, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Timur II.

(2) Seksi Kalimantan Timur II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Kalimantan Timur II.

330

Pasal 849

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Samarinda.

Pasal 850

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 849, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Samarinda; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Samarinda; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Samarinda;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Samarinda dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Samarinda;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Samarinda.

Pasal 851

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Samarinda terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 852

(1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Samarinda dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta

331

menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Samarinda, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Samarinda, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Samarinda, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kesembilan

Perwakilan BPK RI di Denpasar

Pasal 853

(1) Perwakilan BPK RI di Denpasar adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Denpasar dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 854 Perwakilan BPK RI di Denpasar mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bali, Kota/ Kabupaten di Provinsi Bali, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

332

Pasal 855

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 854, Perwakilan BPK RI di Denpasar menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Denpasar

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Denpasar berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Denpasar;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Denpasar;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Denpasar, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Denpasar; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Denpasar; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Denpasar yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Denpasar, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

333

Pasal 856 Perwakilan BPK RI di Denpasar terdiri dari: a. Sub Auditorat Bali I; b. Sub Auditorat Bali II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 857 Sub Auditorat Bali I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bali, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Buleleng, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 858

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 857, Sub Auditorat Bali I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Bali I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali I;

334

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Denpasar;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Denpasar.

Pasal 859

Sub Auditorat Bali I terdiri dari: a. Seksi Bali I.A; b. Seksi Bali I.B.

Pasal 860 (1) Seksi Bali I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Bali, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Tabanan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bali I.

(2) Seksi Bali I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Badung dan Kabupaten Buleleng, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bali I.

335

Pasal 861

Sub Auditorat Bali II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Klungkung, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 862

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 861, Sub Auditorat Bali II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Bali II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Bali II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Denpasar;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Denpasar.

336

Pasal 863 Sub Auditorat Bali II terdiri dari: a. Seksi Bali II.A; b. Seksi Bali II.B.

Pasal 864 (1) Seksi Bali II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bali II.

(2) Seksi Bali II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Klungkung, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Bali II.

Pasal 865

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Denpasar.

337

Pasal 866

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 865, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Denpasar; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Denpasar; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Denpasar; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Denpasar dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Denpasar; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Denpasar.

Pasal 867

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Denpasar terdiri dari : a. Sub Bagian SDM b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Hukum dan Humas d. Sub Bagian Umum e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan

Pasal 868 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Denpasar, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Denpasar, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan

338

BPK RI di Denpasar, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Denpasar, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kesepuluh

Perwakilan BPK RI di Mataram

Pasal 869

(1) Perwakilan BPK RI di Mataram adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Mataram dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 870 Perwakilan BPK RI di Mataram mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NTB, Kota/Kabupaten di Provinsi NTB, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 871

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 870, Perwakilan BPK RI di Mataram menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Mataram

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

339

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Mataram berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Mataram;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Mataram;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Mataram, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Mataram; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Mataram; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Mataram yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Mataram, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 872

Perwakilan BPK RI di Mataram terdiri dari : a. Sub Auditorat NTB I; b. Sub Auditorat NTB II; c. Sekretariat Perwakilan.

340

Pasal 873 Sub Auditorat NTB I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 874 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 873, Sub Auditorat NTB I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat NTB I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Mataram;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Mataram.

341

Pasal 875 Sub Auditorat NTB I terdiri dari: a. Seksi NTB I.A; b. Seksi NTB I.B.

Pasal 876 (1) Seksi NTB I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Tengah, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NTB I.

(2) Seksi NTB I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NTB I.

Pasal 877

Sub Auditorat NTB II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, Kota Mataram, Kabupaten Dompu, dan Kota Bima, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

342

Pasal 878 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 877, Sub Auditorat NTB II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat NTB II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB

II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat NTB II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Mataram;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Mataram.

Pasal 879 Sub Auditorat NTB II terdiri dari: a. Seksi NTB II.A; b. Seksi NTB II.B.

343

Pasal 880 (1) Seksi NTB II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, dan Kota Mataram, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NTB II.

(2) Seksi NTB II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Dompu dan Kota Bima, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NTB II.

Pasal 881

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Mataram.

Pasal 882 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 881, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Mataram; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Mataram;

344

c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Mataram;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Mataram dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Mataram;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Mataram.

Pasal 883

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Mataram terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 884 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Mataram dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Mataram, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Mataram, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Mataram, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

345

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kesebelas

Perwakilan BPK RI di Kupang

Pasal 885

(1) Perwakilan BPK RI di Kupang adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Kupang dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 886 Perwakilan BPK RI di Kupang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NTT, Kota/Kabupaten di Provinsi NTT, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 887

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 886, Perwakilan BPK RI di Kupang menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Kupang dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Kupang berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Kupang;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Kupang;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Kupang, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

346

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Kupang; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Kupang; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Kupang yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Kupang, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 888

Perwakilan BPK RI di Kupang terdiri dari : a. Sub Auditorat NTT I; b. Sub Auditorat NTT II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 889 Sub Auditorat NTT I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NTT, Kabupaten Alor, Kabupaten Kupang, Kabupaten Lembata, Kabupaten Belu, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Timor Tengah Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

347

Pasal 890 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 889, Sub Auditorat NTT I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat NTT I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Kupang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Kupang.

Pasal 891 Sub Auditorat NTT I terdiri dari: a. Seksi NTT I.A; b. Seksi NTT I.B.

348

Pasal 892 (1) Seksi NTT I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi NTT, Kabupaten Alor, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Lembata, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NTT I.

(2) Seksi NTT I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Belu, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Timor Tengah Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NTT I.

Pasal 893

Sub Auditorat NTT II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Ende, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sikka, Kota Kupang, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Sumba Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 894 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 893, Sub Auditorat NTT II menyelenggarakan fungsi:

349

a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat NTT II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT

II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat NTT II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Kupang;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Kupang.

Pasal 895 Sub Auditorat NTT II terdiri dari: a. Seksi NTT II.A; b. Seksi NTT II.B.

Pasal 896 (1) Seksi NTT II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan,

350

memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Ende, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sikka, dan Kota Kupang, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NTT II.

(2) Seksi NTT II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Sumba Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat NTT II.

Pasal 897

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Kupang.

Pasal 898

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 897, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Kupang; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Kupang; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Kupang; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Kupang dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

351

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Kupang;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Kupang.

Pasal 899

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Kupang terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 900 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Kupang dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Kupang, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Kupang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Kupang, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

352

Bagian Keduabelas

Perwakilan BPK RI di Makassar

Pasal 901

(1) Perwakilan BPK RI di Makassar adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Makassar dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 902 Perwakilan BPK RI di Makassar mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kota/Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 903

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 902, Perwakilan BPK RI di Makassar menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Makassar

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Makassar berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Makassar;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Makassar;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Makassar, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Makassar; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Makassar;

353

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Makassar yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Makassar, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 904

Perwakilan BPK RI di Makassar terdiri dari : a. Sub Auditorat Sulawesi Selatan I; b. Sub Auditorat Sulawesi Selatan II; c. Sub Auditorat Sulawesi Selatan III; d. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 905 Sub Auditorat Sulawesi Selatan I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Selayar, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

354

Pasal 906 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 905, Sub Auditorat Sulawesi Selatan I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Selatan I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Makassar;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Makassar.

Pasal 907 Sub Auditorat Sulawesi Selatan I terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Selatan I.A; b. Seksi Sulawesi Selatan I.B.

355

Pasal 908 (1) Seksi Sulawesi Selatan I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, dan Kota Makassar, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Selatan I.

(2) Seksi Sulawesi Selatan I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Selayar, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Selatan I.

Pasal 909

Sub Auditorat Sulawesi Selatan II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Barru, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kota Pare – Pare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Tana Toraja, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 910 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 909, Sub Auditorat Sulawesi Selatan II menyelenggarakan fungsi:

356

a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Selatan II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Makassar;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Makassar.

Pasal 911 Sub Auditorat Sulawesi Selatan II terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Selatan II.A; b. Seksi Sulawesi Selatan II.B.

Pasal 912 (1) Seksi Sulawesi Selatan II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan,

357

memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Barru, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, dan Kota Pare – Pare, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Selatan II.

(2) Seksi Sulawesi Selatan II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Tana Toraja, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Selatan II.

Pasal 913

Sub Auditorat Sulawesi Selatan III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bone, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara, dan Kota Palopo, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 914 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 913, Sub Auditorat Sulawesi Selatan III menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN;

358

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III;

e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III;

f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Selatan III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Makassar;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Makassar.

Pasal 915 Sub Auditorat Sulawesi Selatan III terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Selatan III.A; b. Seksi Sulawesi Selatan III.B.

Pasal 916

(1) Seksi Sulawesi Selatan III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan

359

pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bone, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Soppeng, dan Kabupaten Wajo, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Selatan III.

(2) Seksi Sulawesi Selatan III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara, dan Kota Palopo, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Selatan III.

Pasal 917

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Makassar.

Pasal 918

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 917, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Makassar; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Makassar; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Makassar; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Makassar dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Makassar; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Makassar.

360

Pasal 919

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Makassar terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 920 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Makassar dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Makassar, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Makassar, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Makassar, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

361

Bagian Ketigabelas

Perwakilan BPK RI di Mamuju

Pasal 921

(1) Perwakilan BPK RI di Mamuju adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Mamuju dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 922 Perwakilan BPK RI di Mamuju mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Kota/Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 923

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 922, Perwakilan BPK RI di Mamuju menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Mamuju dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Mamuju berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Mamuju;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Mamuju;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Mamuju, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Mamuju; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Mamuju;

362

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Mamuju yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Mamuju, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 924

Perwakilan BPK RI di Mamuju terdiri dari : a. Sub Auditorat Sulawesi Barat; b. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 925 Sub Auditorat Sulawesi Barat mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Utara, Kabupaten Polman, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Mamasa, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 926 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 925, Sub Auditorat Sulawesi Barat menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Barat;

363

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Barat; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Barat; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Barat; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Barat, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Barat yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Barat yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Barat;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Barat yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Mamuju;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Mamuju.

Pasal 927 Sub Auditorat Sulawesi Barat terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Barat I; b. Seksi Sulawesi Barat II.

Pasal 928 (1) Seksi Sulawesi Barat I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau

364

kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Mamuju Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Barat.

(2) Seksi Sulawesi Barat II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Polman, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Mamasa, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Barat.

Pasal 929

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Mamuju.

Pasal 930

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 929, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Mamuju; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Mamuju; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Mamuju; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Mamuju dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Mamuju;

365

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Mamuju.

Pasal 931

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Mamuju terdiri dari : a. Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 932 (1) Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengurusan

sumber daya manusia, pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Mamuju, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Mamuju, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Mamuju, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

366

Bagian Keempatbelas

Perwakilan BPK RI di Palu

Pasal 933

(1) Perwakilan BPK RI di Palu adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada di

bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Palu dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 934 Perwakilan BPK RI di Palu mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Kota/Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 935

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 934, Perwakilan BPK RI di Palu menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Palu dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Palu berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Palu;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Palu;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Palu, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Palu; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Palu;

367

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Palu yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Palu, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 936

Perwakilan BPK RI di Palu terdiri dari : a. Sub Auditorat Sulawesi Tengah I; b. Sub Auditorat Sulawesi Tengah II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 937 Sub Auditorat Sulawesi Tengah I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Buol, dan Kabupaten Toli – Toli, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 938 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 937, Sub Auditorat Sulawesi Tengah I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

368

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Tengah I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Palu; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Palu.

Pasal 939

Sub Auditorat Sulawesi Tengah I terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Tengah I.A; b. Seksi Sulawesi Tengah I.B.

Pasal 940 (1) Seksi Sulawesi Tengah I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau

369

kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala, dan Kota Palu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Tengah I.

(2) Seksi Sulawesi Tengah I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Buol dan Kabupaten Toli – Toli, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Tengah I.

Pasal 941

Sub Auditorat Sulawesi Tengah II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Morowali, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Tojo Unauna, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 942 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 941, Sub Auditorat Sulawesi Tengah II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Tengah II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

370

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tengah II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Palu; l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Palu.

Pasal 943

Sub Auditorat Sulawesi Tengah II terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Tengah II.A; b. Seksi Sulawesi Tengah II.B.

Pasal 944 (1) Seksi Sulawesi Tengah II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Morowali, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Poso, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Tengah II.

(2) Seksi Sulawesi Tengah II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan,

371

memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Tojo Unauna, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Tengah II.

Pasal 945

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Palu.

Pasal 946 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal .945, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Palu; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Palu; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palu; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Palu dan penyiapan bahan

penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Palu; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Palu.

Pasal 947

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Palu terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

372

Pasal 948 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palu dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palu, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Palu, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Palu, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kelimabelas

Perwakilan BPK RI di Kendari

Pasal 949

(1) Perwakilan BPK RI di Kendari adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Kendari dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 950 Perwakilan BPK RI di Kendari mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota/Kabupaten

373

di Provinsi Sulawesi Tenggara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 951

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 950, Perwakilan BPK RI di Kendari menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Kendari dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Kendari berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Kendari;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Kendari;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Kendari, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Kendari; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Kendari; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Kendari yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Kendari, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

374

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 952 Perwakilan BPK RI di Kendari terdiri dari : a. Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I; b. Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 953 Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Kolaka Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 954 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 953, Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Tenggara I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

375

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Kendari;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Kendari.

Pasal 955 Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Tenggara I.A; b. Seksi Sulawesi Tenggara I.B.

Pasal 956 (1) Seksi Sulawesi Tenggara I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, dan Kabupaten Konawe, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I.

(2) Seksi Sulawesi Tenggara I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan

376

pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Tenggara I.

Pasal 957

Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Bau – Bau, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Muna, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Bombana, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 958

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 957, Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Tenggara II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

377

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Kendari;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Kendari.

Pasal 959 Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Tenggara II.A; b. Seksi Sulawesi Tenggara II.B.

Pasal 960 (1) Seksi Sulawesi Tenggara II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Bau – Bau, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Wakatobi, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II.

(2) Seksi Sulawesi Tenggara II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Muna, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Bombana, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Tenggara II.

378

Pasal 961

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Kendari.

Pasal 962

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 961, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Kendari; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Kendari; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Kendari; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Kendari dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Kendari; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Kendari.

Pasal 963

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Kendari terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 964

(1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Kendari dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK

379

di lingkungan Perwakilan BPK RI di Kendari, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Kendari, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Kendari, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Keenambelas

Perwakilan BPK RI di Manado

Pasal 965

(1) Perwakilan BPK RI di Manado adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Manado dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 966

Perwakilan BPK RI di Manado mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Kota/Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 967 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 966, Perwakilan BPK RI di Manado menyelenggarakan fungsi:

380

a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Manado dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Manado berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Manado;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Manado;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Manado, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Manado; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Manado; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Manado yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Manado, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 968

Perwakilan BPK RI di Manado terdiri dari: a. Sub Auditorat Sulawesi Utara I;

381

b. Sub Auditorat Sulawesi Utara II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 969 Sub Auditorat Sulawesi Utara I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Minahasa, dan Kota Manado, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 970 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 969, Sub Auditorat Sulawesi Utara I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Utara I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

382

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Manado;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Manado.

Pasal 971

Sub Auditorat Sulawesi Utara I terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Utara I.A; b. Seksi Sulawesi Utara I.B.

Pasal 972 (1) Seksi Sulawesi Utara I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Minahasa Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Utara I.

(2) Seksi Sulawesi Utara I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Minahasa, dan Kota Manado, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Utara I.

383

Pasal 973 Sub Auditorat Sulawesi Utara II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kotamobagu, Kota Tomohon, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kota Bitung, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 974

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 973, Sub Auditorat Sulawesi Utara II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Sulawesi Utara II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Sulawesi Utara II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Manado;

384

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Manado.

Pasal 975

Sub Auditorat Sulawesi Utara II terdiri dari: a. Seksi Sulawesi Utara II.A; b. Seksi Sulawesi Utara II.B.

Pasal 976

(1) Seksi Sulawesi Utara II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kotamobagu, dan Kota Tomohon, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Utara II.

(2) Seksi Sulawesi Utara II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kota Bitung, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Sulawesi Utara II.

385

Pasal 977 Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Manado.

Pasal 978 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 977, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Manado; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Manado; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Manado; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Manado dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Manado; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Manado.

Pasal 979 Sekretariat Perwakilan BPK RI di Manado terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 980 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Manado, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK

386

di lingkungan Perwakilan BPK RI di Manado, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Manado, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Manado, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Ketujuhbelas

Perwakilan BPK RI di Gorontalo

Pasal 981

(1) Perwakilan BPK RI di Gorontalo adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Gorontalo dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 982

Perwakilan BPK RI di Gorontalo mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kota/Kabupaten di Provinsi Gorontalo, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 983 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 982, Perwakilan BPK RI di Gorontalo menyelenggarakan fungsi:

387

a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Gorontalo dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Gorontalo berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Gorontalo;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Gorontalo;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Gorontalo, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Gorontalo; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Gorontalo; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Gorontalo yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Gorontalo, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 984 Perwakilan BPK RI di Gorontalo terdiri dari :

a. Sub Auditorat Gorontalo; b. Sekretariat Perwakilan.

388

Pasal 985 Sub Auditorat Gorontalo mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kabupaten Pahuwato, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Bone Bolango, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 986 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 985, Sub Auditorat Gorontalo menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Gorontalo;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Gorontalo; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Gorontalo; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Gorontalo; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Gorontalo, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Gorontalo yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Gorontalo yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Gorontalo;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Gorontalo yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Gorontalo;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Gorontalo.

389

Pasal 987 Sub Auditorat Gorontalo terdiri dari: a. Seksi Gorontalo I b. Seksi Gorontalo II

Pasal 988 (1) Seksi Gorontalo I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kabupaten Pahuwato, dan Kota Gorontalo serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Gorontalo.

(2) Seksi Gorontalo II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Bone Bolango, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Gorontalo.

Pasal 989

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Gorontalo.

390

Pasal 990 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 989, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Gorontalo; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Gorontalo; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Gorontalo; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Gorontalo dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Gorontalo; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Gorontalo.

Pasal 991 Sekretariat Perwakilan BPK RI di Gorontalo terdiri dari : a. Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 992 (1) Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengurusan

sumber daya manusia, pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Gorontalo, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Gorontalo, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Gorontalo,

391

dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Kedelapanbelas

Perwakilan BPK RI di Ambon

Pasal 993

(1) Perwakilan BPK RI di Ambon adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang berada

di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Ambon dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 994 Perwakilan BPK RI di Ambon mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Maluku, Kota/Kabupaten di Provinsi Maluku, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 995 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 994, Perwakilan BPK RI di Ambon menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Ambon dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Ambon berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Ambon;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Ambon;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh

392

Perwakilan BPK RI di Ambon, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Ambon; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Ambon; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Ambon yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Ambon, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 996

Perwakilan BPK RI di Ambon terdiri dari : a. Sub Auditorat Maluku; b. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 997 Sub Auditorat Maluku mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Maluku, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tenggara, dan

393

Kabupaten Kepulauan Aru, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 998

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 997, Sub Auditorat Maluku menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Maluku; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Maluku; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Ambon;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Ambon.

Pasal 999 Sub Auditorat Maluku terdiri dari: a. Seksi Maluku I; b. Seksi Maluku II.

394

Pasal 1000 (1) Seksi Maluku I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Maluku, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Kabupaten Seram Bagian Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Maluku.

(2) Seksi Maluku II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Aru, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Maluku.

Pasal 1001

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Ambon.

Pasal 1002

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1001, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Ambon;

395

b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ambon;

c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ambon;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Ambon dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Ambon;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Ambon.

Pasal 1003

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Ambon terdiri dari : a. Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 1004 (1) Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengurusan

sumber daya manusia, pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ambon, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ambon, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ambon, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

396

Bagian Kesembilanbelas

Perwakilan BPK RI di Ternate

Pasal 1005 (1) Perwakilan BPK RI di Ternate adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Ternate dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 1006 Perwakilan BPK RI di Ternate mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Kota/Kabupaten di Provinsi Maluku Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1007 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1006, Perwakilan BPK RI di Ternate menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Ternate dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Ternate berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Ternate;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Ternate;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Ternate, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Ternate; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Ternate;

397

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Ternate yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Ternate, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 1008

Perwakilan BPK RI di Ternate terdiri dari : a. Sub Auditorat Maluku Utara; b. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 1009 Sub Auditorat Maluku Utara mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sula, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1010

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1009, Sub Auditorat Maluku Utara menyelenggarakan fungsi:

398

a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku Utara;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Maluku Utara; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat

Maluku Utara; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku Utara; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku Utara, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku Utara yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku Utara yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku Utara;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Maluku Utara yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Ternate;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Ternate.

Pasal 1011 Sub Auditorat Maluku Utara terdiri dari: a. Seksi Maluku I; b. Seksi Maluku II.

399

Pasal 1012 (1) Seksi Maluku Utara I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Barat, dan Kabupaten Halmahera Utara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Maluku Utara.

(2) Seksi Maluku Utara II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Maluku Utara.

Pasal 1013

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Ternate.

Pasal 1014

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1013, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Ternate;

400

b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ternate;

c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ternate;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Ternate dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Ternate;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Ternate.

Pasal 1015

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Ternate terdiri dari : a. Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 1016 (1) Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengurusan

sumber daya manusia, pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ternate, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ternate, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Ternate, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

401

Bagian Keduapuluh

Perwakilan BPK RI di Jayapura

Pasal 1017 (1) Perwakilan BPK RI di Jayapura adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Jayapura dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 1018 Perwakilan BPK RI di Jayapura mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Papua, Kota/Kabupaten di Provinsi Papua, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1019 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1018, Perwakilan BPK RI di Jayapura menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Jayapura

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Jayapura berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jayapura;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Jayapura;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Jayapura, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Jayapura; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Jayapura;

402

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Jayapura yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Jayapura, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 1020

Perwakilan BPK RI di Jayapura terdiri dari : a. Sub Auditorat Papua I; b. Sub Auditorat Papua II; c. Sub Auditorat Papua III; d. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 1021

Sub Auditorat Papua I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Papua, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, dan Kabupaten Tolikara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1022

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1021, Sub Auditorat Papua I menyelenggarakan fungsi:

403

a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Papua I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua

I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jayapura;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jayapura.

Pasal 1023 Sub Auditorat Papua I terdiri dari: a. Seksi Papua I.A; b. Seksi Papua I.B.

Pasal 1024

(1) Seksi Papua I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan,

404

memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Papua, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Papua I.

(2) Seksi Papua I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, dan Kabupaten Tolikara, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Papua I.

Pasal 1025

Sub Auditorat Papua II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Yapen Waropen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Supriori, dan Kabupaten Biak Numfor, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1026

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1025, Sub Auditorat Papua II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Papua II;

405

d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua II;

e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua II;

f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jayapura;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jayapura.

Pasal 1027 Sub Auditorat Papua II terdiri dari: a. Seksi Papua II.A; b. Seksi Papua II.B.

Pasal 1028

(1) Seksi Papua II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Jayawijaya, dan

406

Kabupaten Puncak Jaya, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Papua II.

(2) Seksi Papua II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Yapen Waropen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Supriori, dan Kabupaten Biak Numfor, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Papua II.

Pasal 1029

Sub Auditorat Papua III mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Bouven Digoel, dan Kabupaten Asmat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1030 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1029, Sub Auditorat Papua III menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua III;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Papua III; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua

III; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua III;

407

f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua III, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua III yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua III;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Papua III yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Jayapura;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Jayapura.

Pasal 1031 Sub Auditorat Papua III terdiri dari: a. Seksi Papua III.A; b. Seksi Papua III.B.

Pasal 1032

(1) Seksi Papua III.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Mimika, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Papua III.

408

(2) Seksi Papua III.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Bouven Digoel, dan Kabupaten Asmat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Papua III.

Pasal 1033

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jayapura.

Pasal 1034

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1033, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Jayapura; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Jayapura; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jayapura; d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Jayapura dan penyiapan

bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK; e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di

Jayapura; f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di

Jayapura.

Pasal 1035 Sekretariat Perwakilan BPK RI di Jayapura terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan;

409

c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

Pasal 1036 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jayapura, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jayapura, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Jayapura, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jayapura, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

Bagian Keduapuluh Satu

Perwakilan BPK RI di Manokwari

Pasal 1037

(1) Perwakilan BPK RI di Manokwari adalah salah satu unsur Pelaksana BPK, yang

berada di bawah AKN VI dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK melalui Auditor Utama Keuangan Negara VI.

(2) Perwakilan BPK RI di Manokwari dipimpin oleh seorang kepala.

410

Pasal 1038 Perwakilan BPK RI di Manokwari mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Irian Jaya Barat, Kota/Kabupaten di Provinsi Irian Jaya Barat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1039 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1038, Perwakilan BPK RI di Manokwari menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Perwakilan BPK RI di Manokwari

dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Perwakilan BPK RI di Manokwari berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Manokwari;

c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas Perwakilan BPK RI di Manokwari;

d. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK RI di Manokwari, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

e. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; f. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Manokwari; g. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Manokwari; h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana

korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI

di Manokwari yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Perwakilan BPK RI di Manokwari, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

411

m. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum;

n. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VI;

o. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VI.

Pasal 1040

Perwakilan BPK RI di Manokwari terdiri dari : a. Sub Auditorat Irian Jaya Barat I; b. Sub Auditorat Irian Jaya Barat II; c. Sekretariat Perwakilan.

Pasal 1041

Sub Auditorat Irian Jaya Barat I mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Fak Fak, dan Kabupaten Kaimana, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1042 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1041, Sub Auditorat Irian Jaya Barat I menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat I;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat I; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian

Jaya Barat I; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat I; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat I, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

412

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat I yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat I;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat I yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Manokwari;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Manokwari.

Pasal 1043 Sub Auditorat Irian Jaya Barat I terdiri dari: a. Seksi Irian Jaya Barat I.A; b. Seksi Irian Jaya Barat I.B.

Pasal 1044

(1) Seksi Irian Jaya Barat I.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Irian Jaya Barat, dan Kabupaten Manokwari, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Irian Jaya Barat I.

(2) Seksi Irian Jaya Barat I.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan

413

kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Fak Fak, dan Kabupaten Kaimana, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Irian Jaya Barat I.

Pasal 1045

Sub Auditorat Irian Jaya Barat II mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Raja Ampat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

Pasal 1046 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1045, Sub Auditorat Irian Jaya Barat II menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat II;

b. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup

tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat II; d. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian

Jaya Barat II; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPRD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat II; f. Penyiapan bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat II, baik yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat II yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

414

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat II;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat Irian Jaya Barat II yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Manokwari;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Manokwari.

Pasal 1047 Sub Auditorat Irian Jaya Barat II terdiri dari: a. Seksi Irian Jaya Barat II.A; b. Seksi Irian Jaya Barat II.B.

Pasal 1048

(1) Seksi Irian Jaya Barat II.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Sorong Selatan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Irian Jaya Barat II.

(2) Seksi Irian Jaya Barat II.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian daerah, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Raja Ampat, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan

415

yang dilimpahkan oleh AKN, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat Irian Jaya Barat II.

Pasal 1049

Sekretariat Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Manokwari.

Pasal 1050

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1049, Sekretariat Perwakilan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Perwakilan BPK RI di Manokwari; b. Pengurusan sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana di

lingkungan Perwakilan BPK RI di Manokwari; c. Pemberian layanan di bidang hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi,

administrasi umum, dan keprotokolan di lingkungan Perwakilan BPK RI di Manokwari;

d. Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPK RI di Manokwari dan penyiapan bahan penyusunan Laporan Keuangan BPK;

e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Perwakilan BPK RI di Manokwari;

f. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Perwakilan BPK RI di Manokwari.

Pasal 1051

Sekretariat Perwakilan BPK RI di Manokwari terdiri dari : a. Sub Bagian SDM; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum dan Humas; d. Sub Bagian Umum; e. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.

416

Pasal 1052 (1) Sub Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan pengurusan sumber daya

manusia di lingkungan Perwakilan BPK RI di Manokwari, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan Perwakilan BPK RI di Manokwari, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(3) Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPK RI di Manokwari, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Manokwari, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

(5) Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sekretariat Perwakilan.

417

BAB XIII

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VII

Pasal 1053 (1) Auditorat Utama Keuangan Negara VII yang selanjutnya disebut AKN VII adalah

salah satu unsur pelaksana tugas pemeriksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Anggota VII BPK.

(2) AKN VII dipimpin oleh seorang Auditor Utama.

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 1054 AKN VII mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada bidang Kekayaan Negara yang Dipisahkan (Badan Usaha Milik Negara).

Pasal 1055 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1054, AKN VII menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi AKN VII dengan mengidentifikasi

indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK; b. Perumusan rencana kegiatan AKN VII berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan

fungsi AKN VII; c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas AKN VII, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh AKN VII maupun yang dilimpahkan kepada Perwakilan BPK RI, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas AKN VII; e. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah, DPR, dan DPD tentang hasil

pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VII; f. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VII, yang

dilaksanakan oleh pemeriksa BPK dan pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

418

g. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas AKN VII, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;

h. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VII yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

i. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VII yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

j. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VII;

k. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas AKN VII yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

l. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK; m. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 1056 AKN VII terdiri dari: a. Auditorat VII.A; b. Auditorat VII.B; c. Auditorat VII.C; d. Auditorat VII.D.

Bagian Ketiga

Auditorat VII.A

Pasal 1057 (1) Auditorat VII.A adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN VII, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara VII.

(2) Auditorat VII.A dipimpin oleh seorang kepala.

419

Pasal 1058

Auditorat VII.A mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BUMN Pertambangan, BUMN Energi, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1059

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1058, Auditorat VII.A menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat VII.A dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat VII.A berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat VII.A;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat VII.A, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat VII.A; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.A; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat VII.A, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.A yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.A;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat VII.A yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

420

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VII;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VII.

Pasal 1060

Auditorat VII.A terdiri dari: a. Sub Auditorat VII.A.1; b. Sub Auditorat VII.A.2; c. Sub Auditorat VII.A.3.

Pasal 1061 Sub Auditorat VII.A.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara BUMN, BUMN Pertambangan, dan BUMN Energi, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1062 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1061, Sub Auditorat VII.A.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

421

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.A.

Pasal 1063 Sub Auditorat VII.A.1 terdiri dari: a. Seksi VII.A.1.1; b. Seksi VII.A.1.2.

Pasal 1064 (1) Seksi VII.A.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Negara BUMN dan BUMN Pertambangan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.A.1.

(2) Seksi VII.A.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Energi dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.A.1.

422

Pasal 1065 Sub Auditorat VII.A.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada PT Pertamina dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1066 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1065, Sub Auditorat VII.A.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.A.

423

Pasal 1067 Sub Auditorat VII.A.2 terdiri dari: a. Seksi VII.A.2.1; b. Seksi VII.A.2.2.

Pasal 1068 (1) Seksi VII.A.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Korporasi, Dana Pensiun, dan Yayasan PT Pertamina, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.A.2.

(2) Seksi VII.A.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Anak-anak Perusahaan PT Pertamina (tidak termasuk anak perusahaan yang beroperasi sebagai Kontraktor Production Sharing), serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.A.2.

Pasal 1069

Sub Auditorat VII.A.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) dan Kontraktor Production Sharing, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

424

Pasal 1070 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1069, Sub Auditorat VII.A.3 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.A.3 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.A; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.A.

Pasal 1071 Sub Auditorat VII.A.3 terdiri dari: a. Seksi VII.A.3.1; b. Seksi VII.A.3.2.

425

Pasal 1072 (1) Seksi VII.A.3.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BP Migas dan Kontraktor Production Sharing yang beroperasi di blok wilayah Sumatera dan Jawa, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.A.3.

(2) Seksi VII.A.3.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kontraktor Production Sharing yang beroperasi di blok wilayah Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.A.3.

Bagian Keempat

Auditorat VII.B

Pasal 1073

(1) Auditorat VII.B adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN VII, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara VII.

(2) Auditorat VII.B dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 1074 Auditorat VII.B mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Kebandarudaraan dan Penerbangan, BUMN Angkutan

426

Darat, BUMN Pelabuhan Laut, Pelayaran, dan Pengerukan, BUMN Jasa Konstruksi, BUMN Telekomunikasi, BUMN Kawasan Industri, BUMN Pariwisata, Badan Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengembangan Proyek Asahan, BUMN Industri Stategis, BUMN Semen, BUMN Dok dan Perkapalan, BUMN Farmasi, BUMN Sandang, BUMN Aneka Industri, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1075 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1074, Auditorat VII.B menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat VII.B dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat VII.B berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat VII.B;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat VII.B, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat VII.B; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.B; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat VII.B, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.B yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.B;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat VII.B yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VII;

427

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VII.

Pasal 1076

Auditorat VII.B terdiri dari: a. Sub Auditorat VII.B.1; b. Sub Auditorat VII.B.2; c. Sub Auditorat VII.B.3.

Pasal 1077 Sub Auditorat VII.B.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Kebandarudaraan dan Penerbangan, BUMN Angkutan Darat, dan BUMN Pelabuhan Laut, Pelayaran, dan Pengerukan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1078 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1077, Sub Auditorat VII.B.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.1;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.1;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.1

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi

428

penegak hukum; h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub

Auditorat VII.B.1; i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat

VII.B.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.B.

Pasal 1079 Sub Auditorat VII.B.1 terdiri dari: a. Seksi VII.B.1.1; b. Seksi VII.B.1.2.

Pasal 1080 (1) Seksi VII.B.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Kebandarudaraan dan Penerbangan, dan BUMN Angkutan Darat, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.B.1.

(2) Seksi VII.B.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Pelabuhan Laut, Pelayaran, dan Pengerukan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.B.1.

429

Pasal 1081 Sub Auditorat VII.B.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Jasa Konstruksi, BUMN Jasa Telekomunikasi, BUMN Kawasan Industri, BUMN Pariwisata, dan Badan Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengembangan Proyek Asahan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1082 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1081, Sub Auditorat VII.B.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.B.

430

Pasal 1083 Sub Auditorat VII.B.2 terdiri dari: a. Seksi VII.B.2.1; b. Seksi VII.B.2.2.

Pasal 1084 (1) Seksi VII.B.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Jasa Konstruksi dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.B.2.

(2) Seksi VII.B.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Telekomunikasi, BUMN Kawasan Industri, BUMN Pariwisata, dan Badan Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengembangan Proyek Asahan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.B.2.

Pasal 1085

Sub Auditorat VII.B.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Industri Strategis, BUMN Semen, BUMN Dok dan Perkapalan, BUMN Farmasi, BUMN Sandang, dan BUMN Aneka Industri, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

431

Pasal 1086 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1085, Sub Auditorat VII.B.3 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.B.3 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.B; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.B.

Pasal 1087 Sub Auditorat VII.B.3 terdiri dari: a. Seksi VII.B.3.1; b. Seksi VII.B.3.2.

432

Pasal 1088 (1) Seksi VII.B.3.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Industri Strategis dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.B.3.

(2) Seksi VII.B.3.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Semen, BUMN Dok dan Perkapalan, BUMN Farmasi, BUMN Sandang, dan BUMN Aneka Industri, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.B.3.

Bagian Kelima

Auditorat VII.C

Pasal 1089

(1) Auditorat VII.C adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN VII, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara VII.

(2) Auditorat VII.C dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 1090 Auditorat VII.C mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada PT Perkebunan Nasional I - XIV, BUMN Kehutanan, BUMN Pertanian, BUMN Perikanan, PT Rajawali Nusantara Indonesia , BUMN Pupuk, BUMN Kertas, BUMN Percetakan, dan BUMN Penerbitan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

433

Pasal 1091 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1090, Auditorat VII.C menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat VII.C dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat VII.C berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat VII.C;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh Auditorat VII.C, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat VII.C; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.C; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat VII.C, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.C yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.C;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat VII.C yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VII;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VII.

434

Pasal 1092

Auditorat VII.C terdiri dari: a. Sub Auditorat VII.C.1; b. Sub Auditorat VII.C.2; c. Sub Auditorat VII.C.3.

Pasal 1093 Sub Auditorat VII.C.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada PT Perkebunan Nasional I – XIV dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1094 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1093, Sub Auditorat VII.C.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1;

435

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.C.

Pasal 1095 Sub Auditorat VII.C.1 terdiri dari: a. Seksi VII.C.1.1; b. Seksi VII.C.1.2.

Pasal 1096 (1) Seksi VII.C.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada PT Perkebunan Nasional I – VII dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.C.1.

(2) Seksi VII.C.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada PT Perkebunan Nasional VIII – XIV dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.C.1.

Pasal 1097

Sub Auditorat VII.C.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Kehutanan, BUMN Pertanian, BUMN Perikanan, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

436

Pasal 1098

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1097, Sub Auditorat VII.C.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.C.

Pasal 1099 Sub Auditorat VII.C.2 terdiri dari: a. Seksi VII.C.2.1; b. Seksi VII.C.2.2.

437

Pasal 1100 (1) Seksi VII.C.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Kehutanan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.C.2.

(2) Seksi VII.C.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Pertanian, BUMN Perikanan, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.C.2.

Pasal 1101

Sub Auditorat VII.C.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Pupuk, BUMN Kertas, BUMN Percetakan, dan BUMN Penerbitan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1102 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1101, Sub Auditorat VII.C.3 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3;

438

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.C.3 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.C; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.C.

Pasal 1103 Sub Auditorat VII.C.3 terdiri dari: a. Seksi VII.C.3.1; b. Seksi VII.C.3.2.

Pasal 1104 (1) Seksi VII.C.3.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Pupuk dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.C.3.

(2) Seksi VII.C.3.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan,

439

memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Kertas, BUMN Percetakan, dan BUMN Penerbitan, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.C.3.

Bagian Keenam

Auditorat VII.D

Pasal 1105 (1) Auditorat VII.D adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi AKN VII, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Auditor Utama Keuangan Negara VII.

(2) Auditorat VII.D dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 1106 Auditorat VII.D mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Jasa Perbankan, BUMN Jasa Keuangan Non Bank, Perum Bulog, BUMN Jasa Perdagangan dan Jasa Logistik lainnya, BUMN Jasa Penilai/Sertifikasi, dan BUMN Jasa Lainnya, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1107 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1106, Auditorat VII.D menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi Auditorat VII.D dengan

mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis BPK;

b. Perumusan rencana kegiatan Auditorat VII.D berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi Auditorat VII.D;

c. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilaksanakan oleh

440

Auditorat VII.D, yang meliputi Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu;

d. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Auditorat VII.D; e. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD

tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.D; f. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Auditorat VII.D, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

g. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.D yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

h. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.D yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

i. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Auditorat VII.D;

j. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Auditorat VII.D yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

k. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara VII;

l. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara VII.

Pasal 1108

Auditorat VII.D terdiri dari: a. Sub Auditorat VII.D.1; b. Sub Auditorat VII.D.2; c. Sub Auditorat VII.D.3; d. Sub Auditorat Manajemen Intern AKN VII.

Pasal 1109 Sub Auditorat VII.D.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Jasa Perbankan dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

441

Pasal 1110 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1109, Sub Auditorat VII.D.1 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas oleh Sub Auditorat VII.D.1;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.1;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.1;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.1;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.1, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.1 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.1;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.1 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.D; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.D.

Pasal 1111 Sub Auditorat VII.D.1 terdiri dari: a. Seksi VII.D.1.1; b. Seksi VII.D.1.2.

442

Pasal 1112 (1) Seksi VII.D.1.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Bank Negara Indonesia, Bank Ekspor Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.D.1.

(2) Seksi VII.D.1.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Bank Mandiri dan Bank Tabungan Negara, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.D.1.

Pasal 1113

Sub Auditorat VII.D.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Jasa Keuangan Non Bank dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1114 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1113, Sub Auditorat VII.D.2 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2;

443

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.2 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.D; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.D.

Pasal 1115 Sub Auditorat VII.D.2 terdiri dari: a. Seksi VII.D.2.1; b. Seksi VII.D.2.2.

Pasal 1116 (1) Seksi VII.D.2.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada perusahaan-perusahaan asuransi, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas,

444

dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.D.2.

(2) Seksi VII.D.2.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Perusahaan Umum Pegadaian dan Lembaga Keuangan Non Bank lainnya, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.D.2.

Pasal 1117

Sub Auditorat VII.D.3 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Perum Bulog, BUMN Jasa Perdagangan dan Jasa Logistik lainnya, BUMN Jasa Penilai/Sertifikasi, dan BUMN Jasa Lainnya, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas.

Pasal 1118 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1117, Sub Auditorat VII.D.3 menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3;

b. Pemantauan penyelesaian kerugian negara pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3;

c. Pengelolaan dan pemantauan database profil entitas pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3;

d. Penyiapan bahan penyusunan penjelasan kepada Pemerintah, DPR dan DPD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3;

e. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK;

f. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

445

g. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3 yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

h. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3;

i. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas Sub Auditorat VII.D.3 yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud;

j. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.D; k. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.D.

Pasal 1119

Sub Auditorat VII.D.3 terdiri dari: a. Seksi VII.D.3.1; b. Seksi VII.D.3.2.

Pasal 1120 (1) Seksi VII.D.3.1 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Perum Bulog dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.D.3.

(2) Seksi VII.D.3.2 mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, menyiapkan bahan penjelasan atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan dan penyelesaian kerugian negara, menyiapkan bahan evaluasi Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian negara, serta menyiapkan bahan pendapat dan pertimbangan BPK yang terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN Jasa Perdagangan dan Jasa Logistik lainnya, BUMN Jasa Penilai/Sertifikasi, dan BUMN Jasa Lainnya, serta lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, dan melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Sub Auditorat VII.D.3.

446

Pasal 1121 Sub Auditorat Manajemen Intern AKN VII yang selanjutnya disebut Subaud MIA VII, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada AKN VII.

Pasal 1122 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1121, Subaud MIA VII menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan dukungan administrasi pemeriksaan

pada lingkup tugas AKN VII; b. Pengkompilasian Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester AKN VII; c. Pengkompilasian laporan hasil pemantauan atas penyelesaian kerugian negara dan

tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas AKN VII; d. Pengelolaan sarana prasarana pendukung pemeriksaan; e. Pemantauan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dari luar BPK; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara

VII; g. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Auditorat VII.D.

Pasal 1123 Subaud MIA VII terdiri dari: a. Seksi Manajemen Intern Auditorat VII.A; b. Seksi Manajemen Intern Auditorat VII.B; c. Seksi Manajemen Intern Auditorat VII.C; d. Seksi Manajemen Intern Auditorat VII.D.

Pasal 1124 (1) Seksi Manajemen Intern Auditorat VII.A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

manajemen intern pada Auditorat VII.A, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.A, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA VII.

(2) Seksi Manajemen Intern Auditorat VII.B mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat VII.B, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.B, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA VII.

447

(3) Seksi Manajemen Intern Auditorat VII.C mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat VII.C, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.C, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA VII.

(4) Seksi Manajemen Intern Auditorat VII.D mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen intern pada Auditorat VII.D, dan melaksanakan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Auditorat VII.D, serta melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada Kepala Subaud MIA VII.

448

BAB XIV

STAF AHLI

Pasal 1125

(1) Staf Ahli adalah salah satu unsur pelaksana BPK yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Sekretaris Jenderal;

(2) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan kajian kepada BPK mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretariat Jenderal, Inspektorat Utama, Direktorat Utama, dan Auditorat Utama Keuangan Negara.

Pasal 1126

(1) Staf Ahli terdiri dari:

a. Staf Ahli Bidang Keuangan Pemerintah Pusat; b. Staf Ahli Bidang Keuangan Pemerintah Daerah; c. Staf Ahli Bidang BUMN, BUMD, dan Kekayaan Negara/Daerah yang Dipisahkan

Lainnya; d. Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan; e. Staf Ahli Bidang Pemeriksaan Investigatif.

(2) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya, secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.

Pasal 1127

Staf Ahli Bidang Keuangan Pemerintah Pusat mempunyai tugas memberikan kajian mengenai kebijakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan pemerintah pusat, dan memberikan masukan kepada BPK mengenai kebijakan dan strategi pemeriksaannya, serta melaksanakan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK.

Pasal 1128 Staf Ahli Bidang Keuangan Pemerintah Daerah mempunyai tugas memberikan kajian mengenai kebijakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah, dan memberikan masukan kepada BPK mengenai kebijakan dan strategi pemeriksaannya, serta melaksanakan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK.

449

Pasal 1129 Staf Ahli Bidang BUMN, BUMD, dan Kekayaan Negara/Daerah yang Dipisahkan Lainnya mempunyai tugas memberikan kajian mengenai kebijakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Kekayaan Negara/Daerah yang Dipisahkan Lainnya, serta melaksanakan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK.

Pasal 1130

Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan, mempunyai tugas memberikan kajian mengenai kebijakan yang terkait dengan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan, serta memberikan masukan kepada BPK mengenai kebijakan dan strategi pemeriksaan BPK di bidang lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, serta melaksanakan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK.

Pasal 1131 Staf Ahli Bidang Pemeriksaan Investigatif mempunyai tugas melakukan kajian dan memberikan masukan kepada BPK mengenai kebijakan dan strategi pemeriksaan investigatif, serta melaksanakan kegiatan lain yang ditugaskan oleh BPK.

450

BAB XV

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 1132 Di lingkungan Pelaksana BPK dapat dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan.

Pasal 1133 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pasal 1134 (1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi

dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

451

BAB XVI

TATA KERJA PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Pasal 1135

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan kerja dan jabatan fungsional di lingkungan Pelaksana BPK wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Pelaksana BPK maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 1136

Setiap pimpinan satuan kerja wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 1137 Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Pelaksana BPK bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta arahan bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 1138 Setiap pimpinan satuan kerja wajib mengikuti dan mematuhi arahan dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 1139 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan kerja dari bawahannya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan arahan kepada bawahannya.

452

Pasal 1140 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan-satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 1141

Setiap Pimpinan satuan kerja Pelaksana BPK-RI, wajib menjaga rahasia jabatan, mengikuti dan mematuhi petunjuk atasan serta bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing.

Pasal 1142 (1) BPK berwenang menunjuk pejabat sebagai Pengganti Sementara apabila

Sekretaris Jenderal, Kepala Direktorat Utama, Inspektur Utama dan Auditor Utama Keuangan Negara berhalangan melaksanakan tugasnya.

(2) Sekretaris Jenderal, atas persetujuan BPK, berwenang menunjuk pejabat sebagai Pengganti Sementara, apabila Sekretaris Jenderal, Kepala Direktorat Utama, Inspektorat Utama, dan Auditorat Utama Keuangan Negara berhalangan melaksanakan tugasnya.

453

BAB XVII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 1143

(1) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan

BPK-RI di Padang, yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Sumatera Barat I dan Sub Auditorat Sumatera Barat II pada Perwakilan BPK-RI di Medan.

(2) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Tanjung Pinang yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Kepulauan Riau pada Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru.

(3) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Bengkulu yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Bengkulu I dan Sub Auditorat Bengkulu II pada Perwakilan BPK-RI di Palembang.

(4) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Pangkal Pinang yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Bangka Belitung pada Perwakilan BPK-RI di Palembang.

(5) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Serang yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Banten pada Perwakilan BPK-RI di Jakarta.

(6) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Semarang yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Jawa Tengah I, Sub Auditorat Jawa Tengah II, Sub Auditorat Jawa Tengah III, dan Sub Auditorat Jawa Tengah IV pada Perwakilan BPK-RI di Yogyakarta.

(7) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Mataram yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Nusa Tenggara Barat I dan Sub Auditorat Nusa Tenggara Barat II pada Perwakilan BPK-RI di Denpasar.

(8) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Kupang yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Nusa Tenggara

454

Timur I dan Sub Auditorat Nusa Tenggara Timur II pada Perwakilan BPK-RI di Denpasar.

(9) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Mamuju yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Sulawesi Barat pada Perwakilan BPK-RI di Makassar.

(10) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Palu yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Sulawesi Tengah I dan Sub Auditorat Sulawesi Tengah II pada Perwakilan BPK-RI di Makassar.

(11) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang termasuk lingkup kewenangan Perwakilan BPK-RI di Gorontalo yang pada saat Keputusan ini ditetapkan belum dapat berlaku efektif, tetap berada dalam lingkup kewenangan Sub Auditorat Gorontalo pada Perwakilan BPK-RI di Manado.

Pasal 1144

(1) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Padang telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas

dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Sumatera Barat I dan Sub Auditorat Sumatera Barat II pada Perwakilan BPK-RI di Medan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Tanjung Pinang telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Kepulauan Riau pada Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(3) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Bengkulu telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Bengkulu I dan Sub Auditorat Bengkulu II pada Perwakilan BPK-RI di Palembang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(4) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Pangkal Pinang telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Bengkulu, Bangka Belitung pada Perwakilan BPK-RI di Palembang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(5) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Serang telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Banten pada Perwakilan BPK-RI di Jakarta, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(6) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Semarang telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Jawa Tengah I, Sub Auditorat Jawa Tengah II, Sub Auditorat Jawa Tengah III, dan Sub

455

Auditorat Jawa Tengah IV pada Perwakilan BPK-RI di Yogyakarta, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku dan pelaksanaan tugas dan fungsi Sub Bagian SDM serta Sub Bagian Hukum dan Humas pada Perwakilan BPK-RI di Yogyakarta dilaksanakan oleh Sub Bagian SDM, Hukum, dan Humas pada Perwakilan BPK-RI di Yogyakarta.

(7) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Mataram telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Nusa Tenggara Barat I dan Sub Auditorat Nusa Tenggara Barat II pada Perwakilan BPK-RI di Denpasar, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(8) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Kupang telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Nusa Tenggara Timur I dan Sub Auditorat Nusa Tenggara Timur II pada Perwakilan BPK-RI di Denpasar, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(9) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Mamuju telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah pada Perwakilan BPK-RI di Makassar, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(10) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Palu telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Sulawesi Tengah I dan Sub Auditorat Sulawesi Tengah II pada Perwakilan BPK-RI di Makassar, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(11) Pada saat Perwakilan BPK-RI di Gorontalo telah berlaku efektif, pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berada pada lingkup kewenangan Sub Auditorat Gorontalo pada Perwakilan BPK-RI di Manado, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

456

BAB XVIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 1145

Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 12/SK/I-VIII.3/7/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 27/K/I-VIII.3/5/2007 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 1146 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

TEMBUSAN KEPUTUSAN ini disampaika1. Menteri Keuangan di Jakarta; 2. Menteri Negara Pendayagunaan Apar3. Kepala BKN di Jakarta; 4. Dirjen Anggaran Departemen Keuanga5. Dirjen Perbendaharaan Departemen K6. Para Pejabat Eselon I s.d IV pada Pela7. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaha

457

BAD

Ditetapkan di : J a k a r t a Pada tanggal : 2007

AN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

KETUA,

Prof. Dr. Anwar Nasution

n kepada:

atur Negara di Jakarta;

n di Jakarta; euangan di Jakarta; ksana BPK; raan di Jakarta.