Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

18
BAGIAN 2 LEADERSHIP ATAU KEPEMIMPINAN 1. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Sejak dari jaman yang masih serba primitif sampai dengan era yang serba modern seperti saat ini, ada satu hal yang tidak berubah dalam karakter kehidupan manusia. Yaitu, mereka selalu membutuhkan seorang pemimpin dalam setiap kelompoknya. Mulai dari yang terkecil hingga kelompok yang terbesar yaitu negara, Pemimpin diperlukan untuk menjaga persatuan dan keberlangsungan hidup kelompoknya, untuk membawa kelompoknya menuju ke arah kemajuan, dan untuk itu seorangpemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan kepemimpinannya. 2. PENGERTIAN LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) ? Ada banyak pengertian kepemimpinan (leadership) yang telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda, yaitu : - Kepemimpinanan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi dan memotivasi mereka yang dipimpinnya untuk melakukan hal-hal yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Hal ini meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dan diraih bersama, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

description

rundown materi organisasi

Transcript of Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

Page 1: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

BAGIAN 2LEADERSHIP ATAU KEPEMIMPINAN

1. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

Sejak dari jaman yang masih serba primitif sampai dengan era yang serba

modern seperti saat ini, ada satu hal yang tidak berubah dalam karakter kehidupan

manusia. Yaitu, mereka selalu membutuhkan seorang pemimpin dalam setiap

kelompoknya. Mulai dari yang terkecil hingga kelompok yang terbesar yaitu negara,

Pemimpin diperlukan untuk menjaga persatuan dan keberlangsungan hidup

kelompoknya, untuk membawa kelompoknya menuju ke arah kemajuan, dan untuk itu

seorangpemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan

kepemimpinannya.

2. PENGERTIAN LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) ?

Ada banyak pengertian kepemimpinan (leadership) yang telah didefinisikan

dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda, yaitu :

- Kepemimpinanan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi dan

memotivasi mereka yang dipimpinnya untuk melakukan hal-hal yang diperlukan

dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Hal ini meliputi proses

mempengaruhi dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dan diraih bersama,

memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi untuk

memperbaiki kelompok dan budayanya.

- Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang

yang dipimpin sedemikian rupa sehingga memperoleh kepatuhan, kepercayaan,

rasa hormat, dan loyalitas untuk menyelesaikan tugas yang diamanahkan.

- Seorang pemimpin adalah seseorang yang dengan wewenang kepemimpinannya

mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya untuk mengerjakan sebagian dari

pekerjaannya dalam mencapai tujuan bersama. Dan oleh karenanya seorang

pemimpin harus bisa memberdayakan dan meningkatkan kualitas orang-orang

yang dipimpinnya dengan menumbuhkan dan mengembangkan segala potensi

yang mereka miliki supaya mereka mampu menyelesaikan tugas yang

didelegasikan kepada mereka.

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 2: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

- Seorang pemimpin bisa saja memiliki prestasi yang tinggi untuk dirinya sendiri,

tetapi hal itu menjadi tidak bermakna sama sekali jika dia tidak mampu

menumbuhkan dan mengembangkan potensi dalam diri mereka yang

dipimpinnya. Jadi, seorang pemimpin dapat diartikan sebagai orag yang mendapat

amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya kepemimpinan yang baik untuk

mengurus dan mengatur orang lain.

“SEORANG PEMIMPIN HARUS BERSIKAP ING NGARSA, SUNG

TULADHA, YAITU MAMPU MENJADIKAN DIRINYA SEBAGAI CONTOH

DAN TELADAN YANG BAIK BAGI ORANG-ORANG YANG DIPIMPINNYA.”

3. DUA HAL PERILAKU SEORANG PEMIMPIN YANG BERHASIL

- Konsiderasi, suatu kecenderungan dimana relasi antara pemimpin dengan

jajarannya dideskripsikan sebagai sebuah relasi yang cukup dekat dan akrab.

Dalam hal ini seorang pemimpin bersedia untuk membela jajarannya, memberi

masukan kepada jajarannya, bahkan bersedia berkonsultasi dengan jajarannya.

- Struktur Iniasi, seorang pemimpin yang baik dan berhasil adalah pemimpin yang

memiliki perhatian tinggi kepada para jajarannya serta sungguh-sungguh

berorientasi kepada hasil yang maksimal.

4. GAYA KEPEMIMPINAN

- Kemampuan analitis, kemampuan ini diperlukan oleh seorang pemimpin dalam

menilai tingkat pengalaman dan motivasi jajarannya dalam melaksanakan tugas.

- Kemampuan Adaptasi, kemampuan ini diperlukan agar bisa menerapkan gaya

kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.

- Kemampuan Berkomunikasi, kemampuan ini diperlukan untuk dapat menjaga

dan membangun komunikasi yang baik antar sesama jajaran.

5. KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN

Setiap manusia pasti memerankan suatu kepemimpinan. Hadis Rasulullah

mengatakan, “ Setiap anda adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap

rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap

rakyat/kelompoknya. Laki-laki adalah pengasuh dikeluarganya dan bertanggungjawab

terhadap asuhannya. Wanita adalah pengasuh di rumah suaminya dan

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 3: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

bertanggungjawab pada asuhannya, pembantu adalah pengasuh harta majikannya dan

bertanggungjawab pada asuhannya”.(H.R. Imam Bukhari & Muslim).

Seorang pemimpin haruslah memiliki karakteristik sebagai berikut ini :

a. Memiliki visi yang jelas

b. Komunikatif

c. Motivator yang baik

d. Inspiratif

e. Mampu bertahan dalam situasi genting

f. Kecerdasan

g. Motivasi diri dan dorongan berprestasi

h. Jujur

i. Bijaksana

j. Kooperatif

k. Care and respect

l. Bersikap adil

m. Berani menghadapi tantangan atau resiko

Sifat “mutu” yang harus dimiliki pemimpin :

1. Akhlak yang baik

2. Memiliki daya imajinasi

3. Berfikir menurut fungsinya

4. Mampu bersikap adil kepada semua

5. Memiliki banyak minat

6. Bersikap sebagai pendidik

7. Memiliki emosional yang matang

8. Bersikap sebagai perencana

9. Mampu menghormati diri dan orang lain

10. Teguh, tegas, mampu mengorganisir dengan rapi

11. Bersemangat, energik, bersifat sebagai pelatih

12. Ekspresif (berbicara dan menulis)

13. Logis, berpikir selalu tajam dan selalu siap

14. Bertanggungjawab, kreatif dan pekerja keras

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 4: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

15. Setia kepada semua kepentingan

6. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN

a. Demokrasi

Ciri khas gaya kepemimipinan demokrasi ditandai dengan adanya suatu struktur

yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan pengambilan keputusan

yang kooperatif. Kepemimpinan yang demokratis cenderung bermoral tinggi,

dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja yang berkualitas, dan dapat

mengarahkan diri sendiri.

b. Otokrasi

Gaya kepemimpinan otokrasi lebih menggunakan metode kekuasaan dalam

pengambilan keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan disini sangat

dominan digunakan.

c. Coaching

Dalam hal ini pemimpin tidak hanya memberikan detail proses dan aturan kepada

jajaran tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan diambil. Dan juga

menerima berbagai masukan dari jajarannya dan mendukung proses

pengembangannya.

CATATAN :

Mentor wajib memancing diskusi dalam forum, pada saat pemaparan materi.

Ciptakan kondisi forum yang aktif, namun dalam kendali mentor.

Mentor tidak ditekankan harus selalu terikat dengan materi, improvisasi dengan

pengalaman mentor terkait materi yang disampaikan.

Berikan contoh pada tiap2 materi, agar peserta mudah mereksam materi.

Bagi tanggung jawab dalam hal penyampaian materi pada tiap2 mentor.

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 5: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

BAGIAN 3MANAJEMEN WAKTU BEROGANISASI

Seorang mahasiswa akan memperoleh nilai tambah, jika ia tidak hanya sibuk dengan

nilai akademis tetapi juga aktif berorganisasi. Mengapa dikatakan nilai tambah ? Karena

dengan berorganisasi, ia bakal terbiasa bekerjasama dengan orang lain (work as a team),

memiliki jiwa kepemimpinan (work as a leader), terbiasa bekerja dengan manajemen (work

with management). Di masa depan, skill tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia

yang sebenarnya. Tetapi kadang seorang mahasiswa aktivis organisasi menemui kendala

dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Ada beberapa tips yang dapat

diterapkan:

1. Tentukan atau renungi kembali visi hidupmu

Visi adalah pandangan ke depan yang menggambarkan jadi apa kamu kelak. Misi adalah hal-

hal yang dilakukan untuk mencapai visi. Visi adalah jawaban atas pertanyaan,

“Apa yang paling penting bagimu?”, “Apa yang memberi makna dalam hidupmu?”, “Kamu

ingin jadi apa dan apa yang ingin kamu lakukan dalam hidupmu?” Jadi, bila visimu adalah

“Mahasiswa Plus”, memang seharusnya kamu merencanakan dan mengatur segalanya

2. Aturlah hal-hal berikut:

a. Waktu, biasakan memenej perencanaan waktu. Buatlah jadwal kuliah dan kegiatan

organisasi dalam satu timeline yang detail (baik hari, jam, dan tempatnya). Kamu bisa

menulisnya di ponsel atau di buku agenda.

b. Prioritas

• Kuadran I: Dahulukan yang penting dan mendesak, yaitu: krisis-krisis, pekerjaan –

pekerjaan yang memiliki deadline, sakit atau kecelakaan- dan harus segera ke dokter, dsb.

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 6: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

• Kuadran II: Penting tapi tidak mendesak. Ini adalah kuadran kualitas. Perencanaan jangka

panjang, mengantisipasi dan menanggulangi masalah-masalah, memberi wewenang pada

orang lain, memperluas cakrawala berpikir (membaca buku, surfing internet), membangun

hubungan sosial (menengok orang sakit, menghadiri undangan perkawinan, dll).

• Kuadran III: Bayang-bayang dari Kuadran I. Kuadran ini sesungguhnya, tidak penting

tetapi kadang penting lagi mendesak. Kuadran III adalah kuadran tipuan. Jangan salah nilai!

Kita kerap mengira aktivitas tertentu adalah aktivitas Kuadran I yang mana kadang terlihat

mendesak, padahal tidak (telepon yang berdering, bunyi sms, kunjungan tamu dadakan).

Kalaupun penting, mungkin bagi orang lain – but might be not for you.

• Kuadran IV: Kuadran pemborosan. Ini terjadi karena kita sering terjebak pada Kuadran I

dan III sehingga kita sering melarikan diri ke Kuadran IV untuk bertahan; nonton

TV/VCD/main game hingga kecanduan, membaca novel picisan hingga “muak”, ngerumpi

tanpa batas.

Cobalah senantiasa mencermati prioritasmu dan usahakan selalu berada di Kuadran II dan

sekali di Kuadran I –jika memang sangat mendesak.Jangan tertipu dan terjebak di Kuadran

III dan IV.

c. Komunikasi, biasakan bersikap dan berkomunikasi asertif. Contoh: besok, kamu

menghadapi ujian semester. Akan tetapi, kamu juga memiliki agenda rapat yang –

nampaknya-mendesak. Dalam situasi ini, kamu harus berani mengatakan tidak –tapi tetap

dalam koridor kesantunan.Ujian semester adalah Kuadran I, sedangkan rapat organisasi,

boleh jadi, penting bagi orang lain, tapi mungkin tidak bagimu. Rapat bisa diganti waktu lain,

namun ujian semester tidak bisa.

d. Jangan menunda pekerjaan, menunda pekerjaan adalah kebiasaan buruk dan tidak

bertanggungjawab yang menyebabkan kita kerap terjebak pada Kuadran I secara

membabibuta. Kita bisa tiba-tiba merasa semua pekerjaan pada deadline-nya. Padahal jika

kita terbiasa mencicil pekerjaan-pekerjaan yang diamanahkan atau dibebankan pada kita,

tidak akan berakhir sedemikian naasnya. Biasakanlah setiap hari: membaca kembali kuliah

yang diberikan dosen, meringkas buku diktat kuliah, merencanakan kegiatan setiap hari.

Meski terasa berat di awal, namun kamu bakal memetik hasil yang menyenangkan di bagian

akhir dalam

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 7: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

CATATAN :

Mentor wajib memancing diskusi dalam forum,pada saat pemaparan materi.

Ciptakan kondisi forum yang aktif,namun dalam kendali mentor.

Mentor tidak ditekankan harus selalu terikat dengan materi,improvisasi dengan

pengalaman mentor terkait materi yang disampaikan.

Berikan contoh pada tiap2 materi, agar peserta mudah mereksam materi.

Bagi tanggung jawab dalam hal penyampaian materi pada tiap2 mentor.

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 8: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

BAGIAN 4

MANAJEMEN KONFLIK

Konflik dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal nilai,

tujuan, status, dan lain sebagainya. Terlepas dari faktor yang melatarbelakangi terjadinya

suatu konflik, gejala yang mengemuka dalam suatu organisasi saat terjadi konflik adalah saat

individu atau kelompok menunjukkan sikap “bermusuhan” dengan individu atau kelompok

lain yang berpengaruh terhadap kinerja dalam melakukan aktivitas organisasi.

A. Jenis-jenis Konflik :

1. Konflik dalam diri individu, terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki

dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan

atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan,

bidang kerja dan lain-lain.

3. Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individu

menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada

mereka oleh kelompok kerja mereka.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama. Tipe konflik ini yang banyak

terjadi di dalam organisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.

5. Konflik antar organisasi, konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.

B. Sumber Konflik :

Menurut Agus M. Hardjana terdapat sepuluh penyebab munculnya konflik , yaitu:

1. Salah pengertian atau salah paham karena kegagalan komunikasi,

2. Perbedaan tujuan kerja karena perbedaan nilai hidup yang dipegang,

3. Rebutan dan persaingan dalam hal yang terbatas seperti fasilitas kerja dan jabatan,

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 9: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

4. Masalah wewenang dan tanggung jawab,

5. Penafsiran yang berbeda atas satu hal, perkara dan peristiwa yang sama,

6. Kurangnya kerja sama,

7. Tidak mentaati tata tertib dan peraturan kerja yang ada,

8. Ada usaha untuk menguasai dan merugikan,

9. Pelecehan pribadi dan kedudukan,

10. Perubahan dalam sasaran dan prosedur kerja sehingga orang menjadi merasa tidak

jelas tentang apa yang diharapkan darinya.

C. Metode Penyelesaian Konflik

Metode penyelesaian konflik yang disampaikan oleh Stoner, yaitu :

1. Dominasi dan Penguasaan, hal ini dilakukan dengan cara paksaan, perlunakan,

penghindaran, dan penentuan melalui suara terbanyak.

2. Kompromi/Musyawarah Mufakat

3. Pemecahan masalah secara menyeluruh,

4. Perundingan/Mediasi

CATATAN :

Mentor wajib memancing diskusi dalam forum,pada saat pemaparan materi.

Ciptakan kondisi forum yang aktif,namun dalam kendali mentor.

Mentor tidak ditekankan harus selalu terikat dengan materi,improvisasi dengan

pengalaman mentor terkait materi yang disampaikan.

Berikan contoh pada tiap2 materi, agar peserta mudah mereksam materi.

Bagi tanggung jawab dalam hal penyampaian materi pada tiap2 mentor

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 10: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

BAHAN MENTORING

OLMA X

SELAMAT BERTUGAS MENJADI MENTOR

AJARKAN ADEK-ADEK CALON MEMBER DENGAN BENAR DAN BERBAGILAH

PENGALAMAN KALIAN DALAM BERORGANISASI.

BAGIAN 1

ORGANISASI

A. PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi adalah suatu sistem kerja sama antar dua orang atau lebih yang

secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi secara

sederhana juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan orang-orang yang ingin

melakukan hal-hal tertentu, dengan cara-cara tertentu guna mencapai tujuan

tertentu secara bersama-sama. Jadi apabila orang-orang berkumpul menjadi satu,

dan kemudian mereka berkumpul secara formal mencapai persetujuan untuk

mengkombinasi upaya mereka untuk mencapai tujuan bersama, maka hasilnya

berupa sebuah organisasi.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 11: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan. Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara kemponen bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi mempunyai ketergantungan.

Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut. Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

C. FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI

Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini penjelasannya:

1. Kejelasan tanggung jawab.

Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu di pertanggung jawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.

2. Kejelasan kedudukan.

Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.

3. Kejelasan mengenai jalur hubungan.

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 12: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.

4. Kejelasan uraian tugas.

Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.

D. ETIKA DALAM BERORGANISASI

Adapun prinsip-prinsip etika berorganisasi adalah :

1. Menjaga perasaan orang lain,

2. Pemecahan masalah dengan rendah hati,

3. Menghindari pemaksaan kehendak tetapi menghargai pendapat orang lain,

4. Mengutamakan proses dialogis dalam memecahkan masalah,

5. Menanggapi suatu masalah dengan cepat, dan sesuai dengan keahlian

6. Menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki 

7. Mengedepankan sikap jujur, disiplin, dan dapat dipercaya

8. LOYALITAS, KOMITMEN, DAN PROFESIONALITAS

CATATAN :

Mentor wajib memancing diskusi dalam forum,pada saat pemaparan materi.

Ciptakan kondisi forum yang aktif,namun dalam kendali mentor.

Mentor tidak ditekankan harus selalu terikat dengan materi,improvisasi dengan

pengalaman mentor terkait materi yang disampaikan.

Berikan contoh pada tiap2 materi, agar peserta mudah mereksam materi.

Bagi tanggung jawab dalam hal penyampaian materi pada tiap2 mentor

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015

Page 13: Attachment_1445653731689_Materi OLMA X (SIANG)

OLMA X | ALSA LC UNSYIAH, PGSD UNSYIAH LAMPEUNEURUT, ACEH BESAR 24-25 OKTOBER 2015