Atorvastatin Dosis Tinggi Memperbaiki Fungsi Ginjal Pasien

download Atorvastatin Dosis Tinggi Memperbaiki Fungsi Ginjal Pasien

of 1

Transcript of Atorvastatin Dosis Tinggi Memperbaiki Fungsi Ginjal Pasien

  • 8/18/2019 Atorvastatin Dosis Tinggi Memperbaiki Fungsi Ginjal Pasien

    1/1

    618

    BERITA TERKINI

    CDK-231/ vol. 42 no. 8, th. 2015

     Atorvastatin Dosis Tinggi

    Memperbaiki Fungsi Ginjal Pasiendengan Riwayat Stroke  dan TIA

    K olesterol LDL tinggi telah dikaitkan

    dengan progresivitas penyakit

    ginjal kronik (penurunan laju ltrasi

    glomerulus yang diperkirakan/ estimated

    Glomerular Filtration Rate  [eGFR]) yang lebih

    cepat. Oleh karena itu, direkomendasikan

    terapi agresif terhadap kondisi komorbid

    untuk menurunkan risiko penyakit

    kardiovaskuler yang dikaitkan dengan

    penyakit ginjal kronik dan untuk mencegah

    gangguan fungsi ginjal yang progresif.

     Terapi tersebut di antaranya obat kolesterol

    statin, yang dikombinasikan dengan efek

    pleiotropiknya seperti penurunan inamasi,

    serta dapat bersifat renoprotektif. Beberapa

    studi telah menunjukkan perbaikan eGFR

    dengan terapi statin pada subjek dengan

    atau tanpa penyakit ginjal kronik.

    Studi SPARCL (Stroke Prevention by Aggressive

    Reduction in Cholesterol Levels)  dilakukan

    untuk menilai efek terapi statin pada risiko

    stroke  fatal dan non-fatal pada subjek

    dengan stroke non-kardioembolik atau TIA

    (transient ischemic attack ), tanpa penyakit

     jantung koroner, dan kolesterol LDL antara 2,6-

    4,9 mmol/L (100-190 mg/dL). Dalam studi ini,

    terapi atorvastatin 80 mg/hari menghasilkan

    risiko stroke  dan kejadian koroner mayor

    yang lebih rendah. Dalam studi tersebut,

    dilakukan analisis  post-ho c   untuk menilai

    efek atorvastatin 80 mg/hari atau plasebo

    pada perubahan eGFR, menggunakan

    persamaan 4-component modication of diet

    in renal disease study   pada subjek SPARCL

    (n=4.731) dengan penyakit ginjal kronik

    (eGFR