atbm

2
NAMA: 1. SAPTANI RAHMAFATIN GIVARI 2. AMELIA CANDRA ARSYANA 3. TAUFIQQUROHMAN 4. SONY RIVALDI 5. MUKHROJI KELAS: IX E ALAT TENUN BUKAN MESIN Mlaki, Wanarejan utara,mempunyai hasil kerajinan berupa sarung tenun. Alat ini terbuat dari kayu. Industri pemiliknya perorangan, karena setiap orang bisa memilikinya. Bahan yang digunkan dalam pembuatan sarung goyor yaitu benag dan cat. Alat yang hendak ditenun dinamakan bim. Untuk teknik pembuatan sarung ,membutuhkan bermacam-macam proses,tetapi bagian yang penting dalam proses ini yaitu pakan dan nuksen. Pakan yaitu gulungan benang pada kleting yang telah melalui proses yang digunakan sebagai pembentuk motif pada kain lungsen tenun. Sedangkan nuksen sendiri yaitu gulungan benang pada bum yang digunakan sebagai dasar proses pada tenun. Proses pembuatan pakan dikerjakan kurang lebih seminggu,dimulai dari benang mentah yang diberi warna putih,kemudian dijemur,lalu benang itu dilerek(benang yang digulung menjadi gulungan dalam gelok kecil. Sekali proses penenunan digunakan 48 gelok,48 gelok gulungan benang dalam gelok tersebut dilakukan proses pem-ba-ki-an. Gulungan benang yang tertata rapi sepert ikain basah . Setelah itu dilakukan proses penggambaran gambar lalu motif itu ditutup untuk membentuk pola ,ketika akan dicelup untuk diwarnai . Proses pembentukan bahan dilakukan pola,caranya dengan menutup beberapa pola dengan menggunakan tali rafia (ditali) . Lalu,dilakukan proses pewarnaan dengan dicelup selanjutnya dijemur.

description

asfsafas

Transcript of atbm

Page 1: atbm

NAMA: 1. SAPTANI RAHMAFATIN GIVARI

2. AMELIA CANDRA ARSYANA

3. TAUFIQQUROHMAN

4. SONY RIVALDI

5. MUKHROJI

KELAS: IX E

ALAT TENUN BUKAN MESIN

Mlaki, Wanarejan utara,mempunyai hasil kerajinan berupa sarung tenun. Alat ini terbuat dari kayu. Industri pemiliknya perorangan, karena setiap orang bisa memilikinya.

Bahan yang digunkan dalam pembuatan sarung goyor yaitu benag dan cat. Alat yang hendak ditenun dinamakan bim. Untuk teknik pembuatan sarung ,membutuhkan bermacam-macam proses,tetapi bagian yang penting dalam proses ini yaitu pakan dan nuksen.

Pakan yaitu gulungan benang pada kleting yang telah melalui proses yang digunakan sebagai pembentuk motif pada kain lungsen tenun. Sedangkan nuksen sendiri yaitu gulungan benang pada bum yang digunakan sebagai dasar proses pada tenun.

Proses pembuatan pakan dikerjakan kurang lebih seminggu,dimulai dari benang mentah yang diberi warna putih,kemudian dijemur,lalu benang itu dilerek(benang yang digulung menjadi gulungan dalam gelok kecil. Sekali proses penenunan digunakan 48 gelok,48 gelok gulungan benang dalam gelok tersebut dilakukan proses pem-ba-ki-an. Gulungan benang yang tertata rapi sepert ikain basah .

Setelah itu dilakukan proses penggambaran gambar lalu motif itu ditutup untuk membentuk pola ,ketika akan dicelup untuk diwarnai . Proses pembentukan bahan dilakukan pola,caranya dengan menutup beberapa pola dengan menggunakan tali rafia (ditali) . Lalu,dilakukan proses pewarnaan dengan dicelup selanjutnya dijemur.

Selanjutnya sebagian motif yang ditali dilepas untuk kemudian dicolek,yaitu diberi motif tambahan,lalu dipretel lagi secara keseluruhan ,kemudian dilerek menjadi gulungan benang yang bermotif ke dalam kleting. Prosesnya selesai selama seminggu.

Tenunan yang sudai jadi,biasanya diimpor keluar negri misalnya,Arab saudi dan Hiaman. Harga per sarung,biasanya mencapai sekitar 150.000-400.000 ribu. Panjangnya 120 cm.

Terbilang mahal,memang karena memiliki proses yang tidak mudah. Namun sarung goyor memiliki keistimewaan tersendiri,yakni bisa menyesuaikan dengan kondisi.