ATAS BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN · PDF file8 Penilaian harga dalam proses pengadaan barang...
Transcript of ATAS BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN · PDF file8 Penilaian harga dalam proses pengadaan barang...
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
BELANJA DAERAH
PADA
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
TA 2007 (s.d Oktober)
DI PANGKALAN BUN
AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI PERWAKILAN BPK-RI DI PALANGKARAYA
Nomor : 05
i
DAFTAR ISI
Halaman RESUME HASIL PEMERIKSAAN .......................................................... 1 A. GAMBARAN UMUM ................................................................................. 8 1. Dasar Pemeriksaan ................................................................................ 8 2. Tujuan Pemeriksaan .............................................................................. 8 3. Sasaran Pemeriksaan ............................................................................. 8 4. Metode Pemeriksaan ............................................................................. 9 5. Jangka Waktu Pemeriksaan .................................................................. 10 6. Obyek Pemeriksaan ............................................................................... 10 B. PENELAAHAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN............... 13 C. TEMUAN PEMERIKSAAN ....................................................................... 19 (1) Penyimpangan Yang Mengganggu Kewajaran Penyajian
Laporan Keuangan
(1.01) Kelemahan dalam pedoman atau sistem pencatatan 1. Penganggaran dan realisasi belanja modal untuk pembangunan jalan
di lingkungan Kompi B Batalyon 631 Antang tidak sesuai dengan ketentuan ................................................................................................
19 (1.03) Bukti-bukti transaksi keuangan tidak sah, tidak lengkap, atau tidak
terpelihara dengan baik
2. Terdapat belanja bantuan sosial yang belum didukung dengan laporan
pertanggungjawaban yang memadai ......................................................
20 (2) Penyimpangan terhadap kriteria/peraturan yang telah
ditetapkan
(2.11) Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang pengelolaan, perlengkapan, atau barang milik negara/daerah
3. Terdapat paket pengadaan barang/jasa tidak didukung dengan jaminan
pelaksanaan sesuai ketentuan ............................................................................
23 4. Pekerjaan tambah pada pembuatan bangunan air saluran sekunder
Karang Anyar tidak sesuai dengan ketentuan...............................................
26 5. Harga kontrak kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Pengajaran
dengan Universitas Palangkaraya untuk pendidikan lanjutan bagi tenaga kependidikan tidak transparan ....................................................
28
ii
Halaman (3) Penyimpangan yang mengganggu asas kehematan (3.01) Pengadaan barang atau jasa atau pemborongan yang harganya lebih
tinggi dari standar
6. Terdapat kemahalan harga atas pengadaan kendaraan bermotor
sebesar Rp247.802.000,00 .....................................................................
31 7. Terdapat kemahalan harga atas pada pengadaan scanner pemeriksa
ujian sebesar Rp42.839.000,00 ..............................................................
36 (3.04) Usaha untuk membandingkan harga barang/jasa yang diadakan
tidak dilakukan
8 Penilaian harga dalam proses pengadaan barang/jasa di Dinas
Pendidikan dan Pengajaran tidak menggunakan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) .........................................................................................
39 9. Proses pengadaan buku pelajaran senilai Rp1.836.095.155,00 belum
sepenuhnya mengikuti ketentuan dan hasilnya terlambat didistribusikan........................................................................................
41 (3.05) Pengeluaran biaya untuk membiayai kegiatan yang tidak perlu 10. Penetapan biaya diskusi/pertemuan/sosialisasi dalam Rencana
Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan jasa konsultasi tidak sesuai dengan ketentuan ...............................................................................................
43
(3.06) Pengadaan barang melebihi kebutuhan 11. Penyediaan fasilitas peralatan kantor dalam kegiatan perencanaan
pembangunan jaringan irigasi tidak sesuai dengan ketentuan ...............
46 12. Terdapat kelebihan pembayaran pada kegiatan jasa survey investigasi
dan desain SID .......................................................................................
48 (5) Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya
program yang direncanakan
(5.06) Pelaksanaan kegiatan terlambat sehingga memengaruhi pencapaian tujuan organisasi
13. Penyelesaian dua paket pekerjaan mengalami keterlambatan dan harus
dikenakan denda minimal sebesar Rp12.104.844,00 .............................
50
iii
Halaman 14. Penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan TA 2007
mengalami keterlambatan ......................................................................
53 (5.09) Barang/pekerjaan yang telah selesai diadakan/dibeli tidak
dimanfaat-kan/tidak sesuai dengan rencana semula
15. Pelaksanaan tiga paket pekerjaan pembangunan/rehabilitasi gedung di
Dinas Pendidikan dan Pengajaran tidak sesuai spesifikasi teknis..........
55 16 Pelaksanaan dua kegiatan pembangunan jalan tidak sesuai dengan
kontrak ...................................................................................................
59 17 Pembangunan Dermaga LLASDP tidak sesuai kebutuhan.................... 62 Lampiran
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 1
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
RESUME HASIL PEMERIKSAAN
Berdasarkan Undang-undang No. 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan dan Undang-undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK-RI) telah melakukan pemeriksaan atas Belanja Daerah
pada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun Anggaran (TA) 2007 (s.d.
Oktober). Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) BPK-RI Tahun 2007 dan Panduan
Manajemen Pemeriksaan (PMP) BPK-RI Tahun 2002.
Tujuan pemeriksaan adalah untuk menentukan apakah informasi keuangan
telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, entitas yang diperiksa
telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap peraturan, dan pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern (SPI) entitas terhadap laporan keuangan maupun
terhadap pengamanan atas aset telah dirancang dan dilaksanakan secara memadai
untuk mencapai tujuan pengendalian.
Sasaran pemeriksaan diarahkan pada laporan dan informasi keuangan
tentang belanja daerah, kepatuhan terhadap peraturan perundangan dalam
pelaksanaan kegiatan penggunaan belanja daerah dan pengendalian intern atas
penyusunan laporan keuangan dan atas pengamanan aset.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 2
Cakupan pemeriksaan meliputi pengeluaran anggaran sebagaimana
ditetapkan dalam APBD 2007 sebesar Rp81.058.088.764,00 atau 38,41% dari
realisasi anggaran sebesar Rp211.007.363.481,00 dengan nilai temuan sebesar
Rp5.789.267.961,00 atau 7,14% dari nilai yang diperiksa. Rincian lebih lanjut
dapat dilihat pada Daftar Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan (DRHP) TA 2007.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dikemukakan bahwa Pemerintah
Kabupaten Kotawaringin Barat telah merancang SPI dalam pelaksanaan Belanja
Daerah dan telah menyusun dan menyajikan laporan pertanggungjawaban. Namun
pelaksanaan SPI tersebut belum efektif untuk mencegah berbagai penyimpangan/
kelemahan dalam pengelolaan keuangan negara/daerah.
Tanpa mengurangi keberhasilan yang telah dicapai, BPK-RI berpendapat
bahwa dalam pelaksanaan APBD TA 2007 masih terdapat penyimpangan yang
mengganggu kewajaran penyajian laporan keuangan sebanyak 2 (dua) temuan
senilai Rp4.303.376.250,00, penyimpangan terhadap peraturan yang telah
ditetapkan sebanyak 3 (tiga) temuan senilai Rp854.664.413,50, penyimpangan
yang mengganggu azas kehematan sebanyak 7 (tujuh) temuan senilai
Rp577.615.500,00, dan penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak
tercapainya program yang direncanakan sebanyak 5 (lima) temuan senilai
Rp53.611.797,90. Hasil pemeriksaan tersebut diuraikan dalam 17 (tujuh belas)
temuan pemeriksaan, sebagai berikut:
(1) Penyimpangan yang mengganggu kewajaran laporan keuangan
1. Penganggaran dan realisasi belanja modal untuk pembangunan jalan di
lingkungan Kompi B Batalyon 631 Antang tidak sesuai dengan ketentuan.
Pada TA 2007, Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan Belanja Modal untuk
pembangunan aset yang bukan milik Pemerintah Daerah sehingga pengeluaran
keuangan daerah sebesar Rp219.480.000,00 tidak sesuai disiplin
penganggaran dan pengakuan aset dalam Neraca atas belanja modal tersebut
tidak jelas.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 3
2. Terdapat belanja bantuan sosial yang belum didukung dengan laporan
pertanggungjawaban yang memadai.
Realisasi belanja bantuan sosial sampai dengan Oktober 2007 sebesar
Rp4.083.896.250,00 belum dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan sehingga
mengakibatkan kewajarannya kurang dapat diyakini dan rawan
penyalahgunaan.
(2) Penyimpangan terhadap kriteria/peraturan yang telah ditetapkan
3. Terdapat paket pengadaan barang/jasa tidak didukung dengan jaminan
pelaksanaan sesuai ketentuan.
Hasil pemeriksaan atas dokumen pengadaan pada Dinas Pendidikan dan
Pengajaran, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pekerjaan Umum, menunjukkan
bahwa jangka waktu jaminan pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan
ketentuan mengakibatkan aset hasil dari pekerjaan tersebut tidak memiliki
jaminan yang cukup untuk terpeliharanya kondisi sesuai dengan kontrak.
4. Pekerjaan tambah pada pembuatan bangunan air saluran sekunder Karang
Anyar tidak sesuai dengan ketentuan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pembuatan bangunan air saluran sekunder di
Desa Karang Anyar Kecamatan Arut Selatan, terdapat pekerjaan tambah yang
persentasenya mencapai 18,95% atau melebihi batas toleransi 10% dan
terdapat keterlambatan sehingga saluran tersebut belum dapat difungsikan
sepenuhnya secara tepat waktu.
5. Harga kontrak kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Pengajaran dengan
Universitas Palangkaraya untuk pendidikan lanjutan bagi tenaga kependidikan
tidak transparan.
Harga kontrak kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Pengajaran dengan
Universitas Palangkaraya berupa program pendidikan jarak jauh di Universitas
Terbuka senilai Rp582.900.000,00 tidak transparan karena tidak diperinci
secara memadai sehingga tidak dapat diyakini kewajarannya.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 4
(3) Penyimpangan yang mengganggu azas kehematan
6. Terdapat kemahalan harga atas pengadaan kendaraan bermotor sebesar
Rp247.802.000,00.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas pengadaan kendaraan bermotor pada
empat SKPD menunjukkan bahwa HPS yang disusun atas harga kendaraan
bermotor tersebut tidak mempertimbangkan pengecualian Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp247.802.000,00.
7. Terdapat kemahalan harga atas pengadaan scanner pemeriksa ujian sebesar
Rp42.839.000,00.
Hasil pemeriksaan atas Pengadaan Scanner Pemeriksa Ujian pada Dinas
Pendidikan dan Pengajaran senilai Rp193.000.000,00 menunjukkan bahwa
Panitia Pengadaan tidak memiliki HPS untuk menilai kewajaran harga yang
ditawarkan oleh Penyedia Barang mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp42.839.000,00.
8. Penilaian harga dalam proses pengadaan barang/jasa di Dinas Pendidikan dan
Pengajaran tidak menggunakan HPS.
Hasil pemeriksaan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa di Dinas
Pendidikan dan Pengajaran menunjukkan bahwa penilaian harga atas 67
(enam puluh tujuh) paket pengadaan tidak menggunakan HPS sehingga
mengakibatkan harga kontrak senilai Rp6.000.097.155,00 tidak dapat diyakini
kewajarannya dan berpotensi memboroskan keuangan negara.
9. Proses pengadaan buku pelajaran senilai Rp1.836.095.155,00 belum
sepenuhnya mengikuti ketentuan dan hasilnya terlambat didistribusikan.
Hasil pemeriksaan atas pengadaan buku pelajaran senilai Rp1.836.095.155,00
menunjukkan adanya upaya menghindari pelelangan dengan cara menyusun
paket-paket buku tidak berdasarkan penerbit tetapi berdasarkan kelas. Selain
itu, pendistribusian buku tersebut terlambat sehingga tujuan pengadaan buku
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 5
untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam rangka persiapan ujian akhir nasional
tidak tercapai.
10. Penetapan biaya diskusi/pertemuan/sosialisasi dalam Rencana Anggaran
Biaya (RAB) pekerjaan jasa konsultasi tidak sesuai dengan ketentuan.
Penetapan biaya diskusi/pertemuan/sosialisasi dalam RAB pekerjaan SID
serta pekerjaan perencanaan teknis jalan dan jembatan tidak sesuai dengan
Surat Edaran Bersama Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Penyusunan
RAB Jasa Konsultasi mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp105.515.000,00.
11. Penyediaan fasilitas peralatan kantor dalam kegiatan Perencanaan
Pembangunan Jaringan Irigasi tidak sesuai dengan ketentuan.
Hasil pemeriksaan atas dokumen kegiatan perencanaan pembangunan jaringan
irigasi dalam rangka tersedianya data teknis SID menunjukkan bahwa fasilitas
peralatan kantor dan lapangan berupa notebook, portable printer, dan digital
camera merupakan bagian dari RAB. Ini berarti pihak pemberi kerja
memfasilitasi peralatan kantor dan lapangan bagi pihak penyedia jasa,
sehingga mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp180.323.500,00.
12. Terdapat kelebihan pembayaran pada kegiatan Jasa Survey Investigasi dan
Desain (SID)
Hasil pemeriksaan atas dokumen pengadaan kegiatan jasa SID menunjukkan
bahwa dua paket kegiatan dilaksanakan oleh personil yang sama, pada waktu
yang sama, di tempat yang berbeda mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp1.136.000,00
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 6
(5) Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program
yang direncanakan
13. Penyelesaian dua paket kegiatan terlambat dan harus dikenakan denda
minimal sebesar Rp12.104.844,00.
Hasil pemeriksaan pada Dinas Kesehatan dan Badan Rumah Sakit Imanuddin
menunjukkan dua kegiatan mengalami keterlambatan, sehingga aset tersebut
tidak dapat dimanfaatkan tepat waktu dan kepada PT. SSKJ dan PT. WMP
harus dikenakan denda masing-masing minimal sebesar Rp4.919.844,00 dan
Rp7.185.000,00.
14. Penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan TA 2007
mengalami keterlambatan.
Hasil pemeriksaan atas DAK Bidang Pendidikan TA 2007 sebesar
Rp13.253.000.000,00 menunjukkan bahwa penyaluran tahap pertama baru
dilaksanakan pada tanggal 2 November 2007 sehingga kegiatan peningkatan
mutu sekolah menjadi terganggu.
15. Pelaksanaan tiga paket pekerjaan pembangunan/rehabilitasi gedung di Dinas
Pendidikan dan Pengajaran tidak sesuai spesifikasi teknis.
Hasil pemeriksaan atas kegiatan pekerjaan perbaikan eks Kantor Diknas,
pekerjaan pembangunan tambah ruang kelas SDN 1 Sidorejo, dan pekerjaan
rehabilitasi kantor SMAN 2 Pangkalan Bun, menunjukkan adanya kekurangan
kualitas dan kuantitas mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp13.267.299,12.
16. Pelaksanaan dua kegiatan pembangunan jalan tidak sesuai dengan kontrak.
Hasil pemeriksaan atas dokumen kontrak dan bukti-bukti pendukung serta
pemeriksaan fisik menunjukkan kegiatan pemeliharaan jalan Termili dan
kegiatan pembangunan jalan Bangdes Desa Kubu dilaksanakan tidak sesuai
kontrak sehingga terdapat kerugian daerah berupa kelebihan pembayaran
sebesar Rp28.239.654,78.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 7
17. Pembangunan Dermaga LLASDP tidak sesuai kebutuhan.
Hasil pemeriksaan fisik atas pembangunan Dermaga LLASDP (Lalu Lintas
Angkutan Sungai dan Danau) yaitu Dermaga Kumai Hilir, Dermaga Karang
Sari, dan Dermaga Sebukat, menunjukkan bahwa dermaga-dermaga tersebut
tidak dirancang untuk dapat dirapati oleh perahu-perahu kecil karena tidak
memiliki tangga untuk turun, serta akses jalan menuju Dermaga Kumai Hilir
belum selesai sehingga dermaga-dermaga tersebut tidak dapat langsung
dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat dan berpotensi pemborosan
keuangan daerah.
Hal tersebut pada dasarnya terjadi karena masih adanya kelemahan dalam
pelaksanaan SPI, khususnya mengenai perencanaan, prosedur kerja dan ketaatan
pada peraturan yang tidak sepenuhnya dilaksanakan, baik oleh para pelaksana
kegiatan maupun penanggungjawab keuangan Pemerintah Kabupaten Kota-
waringin Barat.
Untuk itu, BPK-RI menyarankan agar Bupati mengatasi kelemahan yang
ada, menindaklanjuti dengan menarik denda keterlambatan dan kelebihan
pembayaran prestasi kerja dan menyetorkannya ke kas daerah, serta memberikan
sanksi sesuai dengan ketentuan kepada para Pelaksana dan Penanggung jawab
yang lalai dalam melaksanakan tugas, yang berakibat ketidakhematan dan
ketidakefektifan pengeluaran anggaran.
Palangkaraya, Pebruari 2008
PERWAKILAN BPK-RI DI PALANGKARAYA Plh. KEPALA PERWAKILAN
Drs. Sugiri Kiwan, MM. NIP. 240001127
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 8
A. GAMBARAN UMUM
1. Dasar Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan:
a. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23E;
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
f. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan; dan
g. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK-RI Tahun Anggaran 2007.
2. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah merupakan
pemeriksaan atas hal yang berkaitan dengan keuangan, yang bertujuan untuk
menentukan apakah:
a. Informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan;
b. Entitas yang diperiksa telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku; dan
c. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern entitas, baik terhadap laporan
keuangan maupun terhadap pengamanan atas aset telah dirancang dan
telah dilaksanakan secara memadai untuk mencapai tujuan pengendalian.
3. Sasaran Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan, maka sasaran pemeriksaan diarahkan
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 9
pada:
a. Laporan dan informasi keuangan tentang belanja barang dan jasa dan
belanja modal pada segmen laporan keuangan belanja langsung serta
belanja tidak langsung;
b. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dalam
pelaksanaan kegiatan penggunaan belanja daerah, seperti pengadaan
barang dan jasa, penatausahaan atau pencatatan keuangan, dan pelaporan;
c. Pengendalian Intern atas penyusunan laporan keuangan dan atas
pengamanan aktiva.
4. Metode Pemeriksaan
Metode pemeriksaan dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup,
kompeten, dan relevan dalam rangka tujuan pemeriksaan. Pemeriksa
mereview sistem yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
pengecekan dan pengawasan seluruh aktivitas yang diperiksa.
Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah melalui
analisis atas proses dan prosedur kegiatan belanja daerah serta analisis
kuantitatif dan kualitatif. Kegiatan tersebut meliputi wawancara dengan
pejabat yang kompeten pengujian terhadap dokumen-dokumen seperti
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Perhitungan APBD, Laporan
Realisasi Keuangan Triwulan APBD, Serta Surat Pertanggungjawaban (SPj)
para Bendaharawan/Pemegang Kas Unit Kerja berikut bukti-bukti
pendukungnya.
Analisis kuantitatif dan kualitatif dilakukan melalui pengujian dan
pemeriksaan atas dokumen kontrak dan pemeriksaan fisik terhadap beberapa
realisasi belanja. Pengujian tersebut bertujuan untuk memperoleh tingkat
keyakinan yang memadai bahwa pengeluaran/belanja daerah yang telah
direalisasikan, dilaksanakan sesuai dengan maksud dan tujuan dan telah
memenuhi unsur ketaatan dan kepatutan.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 10
Pemilihan obyek pemeriksaan dilakukan dengan cara uji petik atas
beberapa satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin
Barat, yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah,
Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah dan Sekretariat Daerah. Pertimbangan lainnya dalam
pemilihan obyek pemeriksaan adalah berdasarkan tingkat resiko yang ada,
besarnya anggaran yang dikelola, lokasi pelaksanaan kegiatan/proyek dan
sebagainya.
5. Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan selama 25 (dua puluh lima) hari sejak tanggal
16 November 2007 sampai dengan 10 Desember 2007, berdasarkan Surat
Tugas BPK-RI No. 111/ST/XIV.PAL/11/2007 tertanggal November 2007.
6. Obyek Pemeriksaan
a. Anggaran dan Realisasi
TA. 2007
URAIAN Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) %
BELANJA
Belanja Tidak Langsung 147.798.096.500 102.620.226.136 69,43%
Belanja Pegawai 112.265.124.500 88.236.601.306 78,40%
Belanja Hibah 1.051.500.000 0 0%
Belanja Bantuan Sosial 6.339.425.500 4.160.800.000 65,63%
Belanja Bagi Hasil 2.761.356.500 0 0%
Belanja Bantuan Keuangan 23.530.690.000 10.160.524.830 43,18%
Belanja Tidak Terduga 1.850.000.000 62.300.000 3,37%
Belanja Langsung 294.996.781.000 108.387.137.345 36,74%
Belanja Pegawai 29.221.507.270 8.031.512.303 27,48%
Belanja Barang dan Jasa 123.863.524.687 44.482.119.641 35,91%
Belanja Modal 141.911.749.043 55.873.505.401 39,37%
JUMLAH BELANJA 442.794.877.500 211.007.363.481 47,65%
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 11
b. Cakupan Pemeriksaan
Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan
perbandingan antara jumlah realisasi anggaran/saldo akun yang diaudit
dan jumlah realisasi anggaran/saldo akun dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Pemeriksaaan belanja daerah Kabupaten Kotawaringin Barat dilaksanakan
sesuai arahan Tortama KN VI melalui Nota Dinas
No.51/ND/XIX./10/2007 tanggal 31 Oktober 2007 tentang Pemeriksaan
Belanja Daerah. Berdasarkan arahan tersebut, tim pemeriksa
memfokuskan pemeriksaan terhadap tiga bidang yakni pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur (transportasi) untuk realisasi belanja TA 2007.
Pemeriksaan pada tujuh entitas dengan realisasi anggaran sebesar
Rp163.219.315.048,00 dan nilai yang diperiksa sebesar
Rp81.058.088.764,00 menunjukkan adanya ketidaksesuaian pelaksanaan
belanja yang dimuat dalam 17 (tujuh belas) temuan senilai
Rp5.789.267.961,00 atau 7,14% dari nilai yang diperiksa. Temuan-temuan
dimaksud dimuat dalam Daftar Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan berikut:
TA. 2007
Realisasi Diperiksa No URAIAN
s.d. Oktober (Rp) %
1 Dinas Pekerjaan Umum Daerah 43.677.335.759 41.865.473.352 95,85
2 Dinas Pendidikan & Pengajaran 58.857.907.852 12.893.719.270 21,91
3 Dinas Kesehatan 14.282.761.262 6.931.499.040 48,53
4 Badan Rumah Sakit Umum Daerah 10.419.980.618 4.970.577.478 47,70
5 Dinas Perhubungan 3.081.430.873 2.115.255.939 68,65
6 Bappeda 1.297.590.746 474.385.156 36,56
7 Sekretariat Daerah 31.602.307.938 11.807.178.529 37,36
Jumlah 163.219.315.048 81.058.088.764 49,66
Departemen/Lembaga : Pemerintah Kabupaten Kotawaringin BaratTahun Anggaran 2007 (s.d Oktober)Jenis audit Pemeriksaan dengan tujuan tertentu (Belanja Daerah)
Jumlah %
Anggaran 442.794.877.500.00Rp Realisasi 211.007.363.481.00Rp 47.65Audited 81.058.088.764.00Rp 38.41
Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai %3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
A. 01 2 4.303.376.250.00 5.31 2 4.303.376.250.00 5.31 - - - 2 4.303.376.250.00 5.31 - - - - - -
1 Penganggarandan realisasi belanja modal untuk pembangunan jalan dilingkungan Kompi B Batalyon 631 Antang tidak sesuai denganketentuan
1.01 1 219.480.000.00 0.27 1 219.480.000.00 0.27 1 219.480.000.00 0.27
2 Terdapat belanja bantuan sosial yang belum didukung dengan laporan pertanggungjawaban yang memadai
1.03 1 4.083.896.250.00 5.04 1 4.083.896.250.00 5.04 1 4.083.896.250.00 5.04 -
B. Penyimpangan terhadap kriteria/peraturan yang telah ditetapkan. 02 3 854.664.413.50 1.05 - - - 1 14.775.000.00 0.02 1 14.775.000.00 0.02 - - - 2 839.889.413.50 1.04
3 Terdapat paket pengadaan barang/jasa tidak didukung dengan jaminanpelaksanaan sesuai ketentuan
2.11 1 839.889.413.50 1.04 1 839.889.413.50 1.04
4 Pekerjaan tambah pada pembuatan bangunan air saluran sekunderKarang Anyar tidak sesuai dengan ketentuan
2.11 1 14.775.000.00 0.02 1 14.775.000.00 0.02 1 14.775.000.00 0.02
5 Harga kontrak kerjasama antara Dinas Pendidikan dan PengajarandenganUniversitas Palangkarayauntuk pendidikanlanjutan bagi tenagakependidikan tidak transparan
2.11 1 - - 1 - -
C. Penyimpangan Yang Menggangu Asas Kehematan 03 7 577.615.500.00 0.71 3 291.777.000.00 0.36 - - - 3 291.777.000.00 0.36 2 285.838.500.00 - 2 - - 6 Terdapat kemahalan harga atas pengadaan kendaraan bermotor sebesar
Rp247.802.000,003.01 1 247.802.000.00 0.31 1 247.802.000.00 0.31 - - - 1 247.802.000.00 0.31
7 Terdapatkemahalanharga atas pada pengadaanscanner pemeriksa ujiansebesar Rp42.839.000,00
3.01 1 42.839.000.00 0.05 1 42.839.000.00 0.05 1 42.839.000.00 0.05
8 Penilaian harga dalam proses pengadaan barang/jasa di DinasPendidikandan Pengajaran tidak menggunakanHarga Perkiraan Sendiri(HPS)
3.04 1 - - 1 - -
9Proses pengadaan buku pelajaran senilai Rp1.836.095.155,00 belumsepenuhnya mengikuti ketentuan dan hasilnya terlambat didistribusikan
3.04 1 - - 1 - -
10 Penetapan biaya diskusi/pertemuan/sosialisasi dalam RencanaAnggaran Biaya (RAB) pekerjaan jasa konsultasi tidak sesuai denganketentuan
3.05 1 105.515.000.00 0.13 1 105.515.000.00 0.13
11 Penyediaan fasilitas peralatan kantor dalam kegiatan perencanaanpembangunan jaringan irigasi tidak sesuai dengan ketentuan
3.06 1 180.323.500.00 0.22 - - - - - - - - - 1 180.323.500.00 0.22 - - -
12 Terdapat kelebihan pembayaran pada kegiatan jasa survey investigasidan desain (SID)
3.09 1 1.136.000.00 0.00 1 1.136.000.00 0.00 1 1.136.000.00 0.00
E. Penyimpangan Yang Dapat Mengakibatkan Tidak TercapainyaProgram Yang Direncanakan
05 5 53.611.797.90 0.07 2 41.506.953.90 0.05 1 12.104.844.00 0.01 3 53.611.797.90 0.07 - - - 2 - -
13 Penyelesaian dua paket pekerjaan mengalami keterlambatan dan harusdikenakan denda minimal sebesar Rp12.104.844,00
5.06 1 12.104.844.00 0.01 1 12.104.844.00 0.01 1 12.104.844.00 0.01
14 Penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan TA 2007mengalami keterlambatan
5.06 1 - - 1 - -
15 Pelaksanaan tiga paket pekerjaanPembangunan/RehabilitasiGedung dilingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran tidak sesuai spesifikasiteknis
5.09 1 13.267.299.12 0.02 1 13.267.299.12 0.02 1 13.267.299.12 0.02
16 Pelaksanaan dua kegiatan pembangunan jalan tidak sesuai dengan kontrak
5.09 1 28.239.654.78 0.03 1 28.239.654.78 0.03 - - - 1 28.239.654.78 0.03
17 Pembangunan Dermaga LLASDP tidak sesuai kebutuhan 5.09 1 - - 1 - -
17 5.789.267.961 7.14 7 4.636.660.204 5.72 2 26.879.844 0.03 9 4.663.540.048 5.75 2 285.838.500 0.35 6 839.889.414 1.04
TA 2007
DAFTAR REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DALAM SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2007
Rincian Penyimpangan Total Temuan Yang Ditemukan Pada Saat Pemeriksaan
Rincian Temuan
Ketertiban dan Ketaaan Jumlah 2 K
Penyimpangan Yang Mengganggu Kewajaran Penyajian LaporanKeuangan
EfektifitasIndikasi Kerugian Kekurangan Penerimaan
Kehematan dan EfisiensiKode
Kelompok
12
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 13
B. PENELAAHAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Hasil pengujian terhadap sistem pengendalian intern atas Belanja Daerah
Kabupaten Kotawaringin Barat menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
1. Organisasi
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat telah menerbitkan
Peraturan Daerah (Perda) tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Satuan Kerja, yaitu Perda No. 25 Tahun 2000, Perda No. 26 Tahun 2000
sebagaimana telah diubah dengan Perda No. 18 Tahun 2002, Perda No. 19
Tahun 2002, dan Perda No. 29 Tahun 2000. Perda-perda tersebut telah
mengatur kedudukan, tugas pokok, fungsi, kewenangan dan susunan
organisasi masing-masing satuan kerja. Peraturan-peraturan Daerah tersebut
selanjutnya dijabarkan dengan Surat Keputusan Bupati tentang uraian pejabat
pada masing-masing satuan kerja.
Struktur organisasi sangat berpengaruh terhadap kemampuan suatu
unit dalam memenuhi tujuannya. Struktur organisasi memberikan kerangka
menyeluruh untuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta pemantauan
atas kegiatan. Pengembangan struktur organisasi untuk suatu unit menyangkut
perumusan kewenangan dan tanggung jawab serta alur pelaporan.
Berdasarkan pengamatan pada satuan kerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kotawaringin Barat, struktur organisasi telah dibentuk sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Namun
demikian masih terdapat perangkapan jabatan.
Manajemen pada satuan kerja menunjukkan bahwa dalam
mengoperasikan satuan kerja, kepala satuan kerja telah mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Keputusan yang diambil terhadap
pelaksanaan, didasarkan pada data yang benar dan analisa yang logis dalam
pencapaian tujuan, dan setiap kegiatan satuan kerja telah direncanakan dengan
cermat dan dituangkan dalam dokumen perencanaan, meskipun masih terdapat
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 14
kekurangan. Selain itu, kepala satuan kerja cukup memahami adanya batasan-
batasan dalam pelaksanaan APBD dan peraturan perundang-undangan.
Penerapan prosedur dan kebijakan akuntansi terhadap pelaksanaan suatu
pertanggungjawaban dilaksanakan secara konsisten, meskipun terdapat
beberapa keputusan yang belum sesuai dengan ketentuan.
Namun apa yang dilakukan atau dimiliki manajemen dalam
pendekatan untuk mengambil dan memonitor resiko kegiatan, indikator
kinerja dan laporan penyimpangan, kebiasaan dan tindakan terhadap
pelaporan keuangan, penilaian prinsip akuntansi alternatif dalam
mengembangkan taksiran-taksiran akuntansi, serta kebiasaan dalam mengolah
informasi dan fungsi akuntansi serta personalia belum memadai. Akibatnya,
banyak kegiatan fisik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin
Barat tidak berjalan dengan baik. Kesalahan dalam perencanaan dan
kelemahan dalam pengawasan menimbulkan ketidakefisienan dan
penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan.
Ditinjau dari SPI, susunan organisasi telah memisahkan fungsi
pencatatan, fungsi pelaksanaan serta tidak terdapat perangkapan jabatan yang
melemahkan pengendalian. Namun demikian, dalam pelaksanaan tugas
pekerjaan masih ditemukan penyimpangan terhadap azas kepatuhan, baik oleh
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, pelaksana (rekanan) maupun penanggung
jawab kegiatan.
2. Kebijakan
Terdapat banyak karakteristik yang membentuk falsafah manajemen
dan gaya operasinya serta memiliki dampak terhadap lingkungan
pengendalian. Karakteristik tersebut meliputi apa yang dilakukan atau dimiliki
manajemen dalam pendekatan untuk mengambil dan memonitor resiko
kegiatan, penekanan pada kontak-kontak informal langsung dengan atasan
atau pada sistem kebijakan tertulis formal, indikator kinerja dan laporan
penyimpangan, kebiasaan dan tindakan terhadap pelaporan keuangan,
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 15
penilaian prinsip akuntansi alternatif dalam mengembangkan taksiran-taksiran
akuntansi, serta kebiasaan dalam mengolah informasi dan fungsi akuntansi
serta personalia. Perumusan kewenangan dan tanggung jawab menyangkut
bagaimana dan kepada siapa kewenangan dan tanggung jawab diberikan.
Adanya perumusan kewenangan dan tanggung jawab, akan membuat setiap
individu mengetahui bagaimana tindakannya berkaitan dengan pihak lain
dalam upaya pencapaian tujuan, untuk hal apa masing-masing individu harus
bertanggung jawab.
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab Kepala Daerah kepada
para kepala satuan kerja telah dilaksanakan dengan cukup memadai dan telah
didasarkan sesuai ketentuan yang berlaku. Namun demikian, masih terdapat
beberapa kewenangan yang belum terkoordinasikan secara terpadu, sehingga
masih dilaksanakan oleh beberapa satuan kerja pengguna anggaran. Misalnya,
dalam hal pelaksanaan kegiatan yang bersifat teknis konstruksi dilaksanakan
oleh satuan kerja yang kurang memahami teknis konstruksi sehingga yang
bersangkutan tidak memahami apabila terjadi penyimpangan.
3. Personalia
Efektif tidaknya struktur pengendalian intern akan sangat bergantung
kepada kebijakan dan praktek Sumber Daya Manusia yang dianut dan
diharapkan, nilai-nilai etika, serta kompetensi. Ini mencakup kebijakan
rekruitmen yang baik, kebijakan pelatihan, tindakan-tindakan pendisiplinan
atas pelanggaran, promosi berdasarkan kinerja, program kompensasi yang
memotivasi dan memberi penghargaan atas kinerja.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, baik sendiri maupun
bekerjasama dengan pihak ketiga, telah melakukan pelatihan-pelatihan bagi
para staf, khususnya pendidikan dan pelatihan pengelolaan keuangan daerah.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 16
4. Perencanaan
Dalam perencanaan, elemen resiko merupakan faktor utama yang
harus diperhatikan. Perhitungan resiko oleh kepala satuan kerja pengguna
anggaran, belum sepenuhnya mencakup pertimbangan khusus untuk resiko
akibat perubahan-perubahan yang terjadi, seperti misalnya adanya transaksi-
transaksi baru yang prosedur akuntansinya belum sepenuhnya dipahami,
perubahan undang-undang dan peraturan, revisi atas sistem, fluktuasi harga,
teknologi baru dalam pengolahan informasi, dan faktor alam, sehingga
pengolahan informasi berjalan dengan lancar. Beberapa kelemahan yang
masih dijumpai dalam perencanaan adalah:
a. Terdapat pengadaan inventaris yang dibebankan dalam kontrak proyek.
b. Terdapat keterlambatan atas beberapa kegiatan yang tidak disebabkan oleh
force major.
c. Terdapat pembangunan dermaga yang tidak sesuai kebutuhan.
d. Terdapat kegiatan yang harus dilakukan addendum kontrak di tengah masa
pekerjaan karena berbenturan dengan kegiatan Pemerintah Provinsi.
5. Prosedur Kerja
Prosedur kerja membantu meyakinkan bahwa perintah kepada satuan
kerja pengguna anggaran telah dijalankan. Prosedur kerja pada satuan kerja
pengguna anggaran memiliki berbagai tujuan dan diterapkan pada berbagai
jenjang organisasi dan fungsi. Aktivitas pengendalian atas pelaksanaan tugas
telah dilakukan untuk beberapa hal sebagai berikut.
a. Tanggung jawab dan tahapan pelaksanaan suatu transaksi, pencatatan
transaksi dan penyimpanan hasil dari transaksi telah diberikan kepada
orang yang berbeda atau bagian yang berbeda;
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 17
b. Tanggung jawab untuk pengoperasian akuntansi tertentu telah dipisahkan,
dan telah diadakan pembagian tugas yang memadai pada bagian
pengolahan data dengan bagian lain;
Beberapa kelemahan yang ditemui dalam penyusunan dan pelaksanaan
prosedur kerja adalah:
a. Prosedur kerja yang ada tidak dapat menjamin bahwa Surat
Pertanggungjawaban disampaikan secara lengkap.
b. Tidak ada prosedur kerja yang dapat menjamin pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan, sehingga kegiatan penyaluran bantuan uang insentif
ke daerah terpencil tidak terpantau.
6. Pencatatan/Pembukuan
Pencatatan/Pembukuan pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dan
dinas-dinas serta satuan kerja lainnya berpedoman pada Permendagri No. 13
Tahun 2006 dan telah dilakukan secara baik. Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah telah melakukan pencatatan dengan tertib sehingga memudahkan
dalam pembuatan laporan semesteran. Namun terdapat inventaris yang
pengadaannya dibebankan dalam kontrak proyek, yang belum tercatat dalam
catatan inventaris daerah.
7. Pelaporan
Sistem informasi yang berhubungan dengan tujuan pelaporan
keuangan yang mencakup sistem akuntansi terdiri dari metoda, catatan-catatan
yang digunakan untuk mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisis,
menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi, termasuk pula kejadian-
kejadian dan kondisi, dan menyelenggarakan pertanggungjawaban atas aktiva.
Pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem informasi
akuntansi dan komunikasi pada umumnya telah dibangun dengan baik dan
terpadu, sehingga dapat menyajikan laporan realisasi anggaran belanja yang
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya 18
cukup andal dan tepat waktu. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat telah
membangun sistem informasi dalam rangka mendukung pelaksanaan
anggaran, seperti sistem informasi komputerisasi pembukuan dan penyusunan
laporan keuangan daerah.
8. Pengawasan
Pemantauan merupakan proses penilaian kualitas kinerja struktur
pengendalian intern secara berkelanjutan. Pada satuan kerja pengguna
anggaran, fungsi ini dilakukan secara berjenjang. Kepala Satuan Kerja
melakukan review terhadap hasil kerja bawahannya.
Badan Pengawas Daerah belum sepenuhnya melakukan pemeriksaan
secara berkala atas pelaksanaan anggaran belanja oleh masing-masing Kepala
Satuan Kerja pengguna anggaran. Laporan-laporan hasil pemeriksaan oleh
Bawasda belum dilaporkan secara berkesinambungan kepada Perwakilan
BPK-RI di Palangkaraya. Sehingga secara umum, pengawasan internal
terhadap kegiatan-kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten tidak
terpantau dengan baik.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
19
C. TEMUAN PEMERIKSAAN (1) Penyimpangan yang mengganggu kewajaran laporan keuangan (1.01) Kelemahan dalam pedoman atau sistem pencatatan 1. Penganggaran dan realisasi belanja modal untuk pembangunan jalan di
lingkungan Kompi B Batalyon 631 Antang tidak sesuai dengan ketentuan
Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) TA 2007, Dinas
Pekerjaan Umum mengalokasikan anggaran sebesar Rp225.000.000,00 untuk
kegiatan pembangunan jalan di lingkungan Kompi B Batalyon 631 Antang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan CV. Bumi Marunting dengan Surat Perjanjian
Pemborongan (SPP) Nomor 600/14-SPP/PUD tertanggal 9 Juli 2007 senilai
Rp219.480.000,00 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender
atau berakhir tanggal 5 November 2007. Pekerjaan tersebut telah selesai dan
telah dibayar lunas.
Status jalan tersebut bukan merupakan jalan yang menjadi tanggung
jawab Dinas Pekerjaan Umum. Jalan tersebut berada pada aset milik Instansi
Vertikal yang merupakan tanggung jawab atau urusan Pemerintah Pusat yang
pembangunannya seharusnya didanai melalui APBN.
Kondisi ini tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 155 yang menyatakan bahwa:
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
didanai dari dan atas beban APBD;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah di daerah didanai dari dan atas beban APBN;
c. Administrasi pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan
sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan secara terpisah dari administrasi
pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud
ayat (2).
Kondisi tersebut mengakibatkan pengeluaran keuangan daerah sebesar
Rp219.480.000,00 tidak sesuai disiplin penganggaran dan pengakuan aset
dalam Neraca atas belanja modal tersebut tidak jelas.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
20
Hal ini disebabkan Pengguna Anggaran (PA) pada Dinas Pekerjaan
Umum, Tim Anggaran Pemerintah Daerah, dan Panitia Anggaran DPRD
kurang cermat dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan.
Atas temuan tersebut Dinas Pekerjaan Umum menyatakan bahwa
pihaknya mengalokasikan dan merealisasikan anggaran untuk kegiatan
tersebut karena adanya surat Nomor: B/21/II/2006 tanggal 20 Februari 2006
dari Komandan Kompi Senapan B 361 kepada Bupati mengenai permohonan
bantuan pengerasan jalan.
BPK-RI menyarankan agar Bupati menegur secara tertulis PA Dinas
Pekerjaan Umum dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah serta
memberitahukan kepada Ketua DPRD untuk menegur secara tertulis Panitia
Anggaran DPRD supaya merencanakan anggaran sesuai ketentuan.
(1.03) Bukti-bukti transaksi keuangan tidak sah, tidak lengkap, atau tidak terpelihara dengan baik 2. Terdapat Belanja Bantuan Sosial yang belum didukung dengan laporan
pertanggungjawaban yang memadai
Dalam APBD Perubahan TA 2007, Belanja Bantuan Sosial
dianggarkan sebesar Rp6.669.425.500,00 termasuk di dalamnya anggaran
Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan sebesar
Rp6.231.925.500,00. Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik diketahui
bahwa:
a. Realisasi Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan sampai
dengan Oktober 2007 adalah sebesar Rp4.153.855.000,00. Dari jumlah
tersebut, yang telah dilengkapi dengan bukti pendukung yang memadai
hanya sebesar Rp41.300.000,00. Selebihnya hanya didukung dengan surat
permohonan dan proposal penerima bantuan disertai dengan nota
pertimbangan, tanpa dilengkapi dengan laporan rincian penggunaan
anggaran belanja bantuan, dokumentasi, kuitansi, dan tanda terima
pembayaran.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
21
Berdasarkan konfirmasi dari Bagian Keuangan diketahui bahwa sebagian
besar penerima bantuan belum menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penggunaan bantuan karena kegiatan yang
dilaksanakan belum sepenuhnya selesai. Namun demikian, Sekretariat
Daerah telah aktif mengirimkan surat kepada penerima bantuan untuk
melaporkan pertanggungjawaban atas dana bantuan yang telah mereka
terima. Hasilnya, penerima bantuan yaitu Dharma Wanita Persatuan dan
Yayasan Petiwi Dharma Wanita Sub Unit Setwilda telah mengirimkan
pertanggungjawaban ke Bagian Keuangan, masing-masing sebesar
Rp15.876.250,00 dan Rp12.782.500, atau total sebesar Rp28.658.750,00.
Selain bantuan kepada kedua organisasi tersebut, belanja bantuan sosial
juga diberikan kepada beberapa organisasi kemasyarakatan lainnya senilai
Rp4.083.896.250,00 (Rp4.153.855.000,00 - Rp41.300.000,00 -
Rp28.658.750,00) namun belum didukung dengan pertanggungjawaban
yang memadai, sebagaimana rincian pada lampiran 1.
b. Pembayaran uang untuk belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan
sebesar Rp841.055.000,00 hanya didukung dengan kuitansi internal dan
tidak dilengkapi dengan tanda terima dari penerima bantuan yang
bersangkutan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Pasal 60 ayat (1) yang
menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Pasal 133:
Ayat (1) Pemberian subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1), Pasal 42 ayat (1), Pasal 45
ayat (1), dan Pasal 47 ayat (1) dilaksanakan atas persetujuan Kepala
Daerah.
Ayat (2), Penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan
bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
22
diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penggunaannya kepada Kepala Daerah.
Ayat (3) Tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah,
bantuan sosial, dan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam peraturan Kepala Daerah.
Hal itu mengakibatkan belanja daerah senilai Rp4.083.896.250,00
kurang dapat diyakini kewajarannya dan rawan penyalahgunaan.
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. PA dan Bendahara kurang memahami/mematuhi ketentuan terhadap
pertanggungjawaban keuangan daerah;
b. Bendahara dan atasan langsung serta unit kerja yang melakukan verifikasi
pada Bagian Keuangan tidak cermat dalam meneliti bukti-bukti
pertanggungjawaban.
c. Penerima bantuan tidak segera melaporkan/mempertanggungjawabkan
dana yang diterima.
Atas temuan tersebut Sekretariat Daerah menyatakan bahwa pemberian
bantuan sosial telah sesuai dengan permohonan yang telah disesuaikan dengan
keuangan daerah berdasarkan DPA-SKPD tahun 2007. Untuk setiap
pengeluaran bantuan yang telah diberikan sudah ada bukti berupa kuitansi dan
proposal dan untuk kelengkapan pertanggungjawaban yang belum ada karena
masih sedang diproses oleh penerima bantuan.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Menegur secara tertulis PA dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) serta
Bendahara terkait karena tidak mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
b. Memerintahkan kepada Sekretaris Daerah untuk menegur secara tertulis
Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi karena tidak cermat dalam meneliti bukti-bukti
pertanggungjawaban.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
23
(2) Penyimpangan terhadap kriteria/peraturan yang telah ditetapkan (2.11) Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang pengelolaan, perlengkapan, atau barang milik negara/daerah 3. Terdapat paket pengadaan barang/jasa tidak didukung dengan jaminan
pelaksanaan sesuai ketentuan
Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik terhadap dokumen
pengadaan TA 2007 pada tiga Satuan Kerja Pemerintah Daerah diperoleh data
sebagai berikut:
a. Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Sampai dengan triwulan ketiga TA 2007, di Dinas Pendidikan dan
Pengajaran terdapat 85 (delapan puluh lima) paket pengadaan barang/jasa
senilai Rp8.353.569.155,00. Dari pemeriksaan atas paket pengadaan
barang/jasa tersebut diketahui bahwa jangka waktu jaminan pelaksanaan
pada 65 (enam puluh lima) paket pengadaan barang/jasa (lampiran 2)
senilai Rp7.731.425.515,00 belum memenuhi ketentuan.
b. Dinas Perhubungan
Pada Dinas Perhubungan diketahui bahwa jangka waktu jaminan
pelaksanaan pada 13 (tiga belas) paket pengadaan barang/jasa (lampiran 3)
senilai Rp4.713.675.000,00 belum memenuhi.
c. Dinas Pekerjaan Umum
Pada Dinas Pekerjaan Umum diketahui bahwa jangka waktu jaminan
pelaksanaan untuk 6 (enam) kegiatan/pekerjaan belum memenuhi
ketentuan dengan rincian sebagai berikut:
No Nama Pekerjaan Rekanan Nilai Kontrak Tgl Mulai Kontrak
Tgl Akhir Kontrak
Tgl Akhir Jaminan
Pelaksanaan Bina Marga
1 Pembangunan Jalan Desa Terantang Bawah T. Terantang
CV Dimas Perdana 89.370.000,00 9-Juli-2007 5-Nov-2007 5-Nov-2007
2 Pembangunan Jembatan Sei Tatas 4
CV Putra Bahagia 149.000.000,00 9-Juli-2007 5-Nov-2007 5-Nov-2007
Pengairan
3 Pembuatan Bangunan Pelengkap Karang Anyar CV Risma 95.000.000,00 9-Juli-2007 5-Nov-2007 5-Nov-2007
4 Pembuatan bangunan Air Saluran Primer Kumpai Batu
CV Bangun Lestari 292.000.000,00 9-Juli-2007 5-Nov-2007 5-Nov-2007
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
24
No Nama Pekerjaan Rekanan Nilai Kontrak Tgl Mulai Kontrak
Tgl Akhir Kontrak
Tgl Akhir Jaminan
Pelaksanaan Kebersihan dan Pertamanan
5 Pembangunan Jalan Masuk TPU Km.8 LPB Burda CV Arianti Jaya 336.938.000,00 9-Juli-2007 5-Nov-2007 5-Nov-2007
6 Pembangunan Pangkalan Bun Park PT Maha Mitra Karya 3.390.379.755,00 8-Agu-2007 15-Des-2007 15-Des-2007
Atas rincian tersebut di atas dapat diketahui bahwa tanggal berakhirnya
jaminan pelaksanaan bersamaan dengan tanggal berakhirnya kontrak. Jaminan
pelaksanaan merupakan jaminan yang harus disediakan penyedia jasa/rekanan
untuk menjamin terlaksananya pekerjaan sesuai persyaratan teknis yang
diminta pengguna jasa sampai dengan penyerahan kedua (Final Hand Over)
atau masa pemeliharaan berakhir. Jaminan pelaksanaan berfungsi sebagai
perlindungan atas resiko yang dihadapi oleh Pengguna Barang/Jasa atas
kegagalan Penyedia Barang/Jasa dalam memenuhi kewajibannya
menyelesaikan pekerjaan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Kepres 80/2003 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Perpres 85/2006 tentang Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Instansi
Pemerintah, Lampiran I, Bab II, A.1.n. Penandatanganan Kontrak,
Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari
setelah diterbitkan SPBJJ dan setelah penyedia barang/jasa menyerahkan
jaminan pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Nilai jaminan pelaksanaan dengan jaminan bank 5% (lima persen) dari
nilai kontrak;
2) Untuk nilai pengadaan kecil sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tanpa jaminan pelaksanaan;
3) Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari
setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak.
b. Kontrak masing-masing pekerjaan.
Hal tersebut mengakibatkan aset hasil pekerjaan tersebut tidak
memiliki jaminan yang cukup untuk terpeliharanya kondisi sesuai dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan dalam kontrak.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
25
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) lalai dalam melaksanakan
pengawasan administrasi pekerjaan.
b. Kontraktor tidak memenuhi persyaratan jaminan sesuai kontrak.
c. Pengendalian dan pengawasan PA dan KPA selaku penanggung jawab
kegiatan lemah.
Atas permasalahan tersebut:
a. Dinas Perhubungan mengakui bahwa kesalahan tersebut disebabkan
karena pemahaman yang masih kurang terhadap aturan Kepres No. 80
Tahun 2003. Dinas Perhubungan akan menindaklanjuti dengan perbaikan
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada tahun-tahun berikutnya.
b. Dinas Pendidikan dan Pengajaran mengakui kesalahan tersebut di luar
unsur kesengajaan dan dikarenakan kurangnya penguasaan terhadap
Kepres 80 Tahun 2003. Dinas akan berupaya mendalami ketentuan
pengadaan barang dan jasa dan akan melakukan perbaikan.
c. Dinas Pekerjaan Umum akan memperpanjang masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan sesuai ketentuan, dan pada saat penyerahan pertama
pekerjaan kontraktor diminta menyerahkan jaminan pemeliharaan dengan
masa berlaku selama enam (6) bulan. Jaminan Pelaksanaan pekerjaan
Pembuatan Bangunan Pelengkap Karang Anyar rekanan CV. Risma dan
Pembuatan Bangunan Air Saluran Primer Kumpai Batu CV. Bangun
Lestari telah diperpanjang/diganti oleh rekanan.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Perhubungan, Kepada Dinas
Pendidikan dan Pengajaran, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, masing-
masing selaku Pengguna Anggaran, karena tidak melakukan pengendalian
secara memadai;
b. Memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan, Kepada Dinas Pendidikan
dan Pengajaran, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk meminta
rekanan memperpanjang jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan; dan
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
26
c. Memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan, Kepada Dinas Pendidikan
dan Pengajaran, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menegur secara
tertulis KPA dan PPTK terkait serta Panitia Pengadaan karena tidak
mematuhi ketentuan perundang-undangan.
4. Pekerjaan tambah pada pembuatan bangunan air saluran sekunder Karang Anyar tidak sesuai dengan ketentuan
Dalam rangka menunjang perkembangan sektor pertanian, Sub Dinas
(Subdin) Pengairan Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan kegiatan
pembangunan dan pengembangan irigasi di desa Karang Anyar Kecamatan
Arut Selatan, di antaranya Pembuatan Bangunan Air Saluran Sekunder.
Pembuatan Bangunan Air Saluran Sekunder tersebut dilaksanakan oleh CV.
Mevindo (CV M) sesuai surat perjanjian pemborongan No. 600/1309-
SPP/PUD tanggal 9 Juli 2007 senilai Rp492.500.000,00 dengan waktu
pelaksanaan terhitung sejak tanggal 9 Juli 2007 sampai dengan tanggal 5
November 2007. Atas pekerjaan ini telah dilakukan pekerjaan tambah kurang
sebesar Rp93.336.475,67 sesuai surat perjanjian amandemen No. 600/1309.A-
SPA/ PUD tanggal 13 Juli 2007. Persentase pekerjaan tambah yang mencapai
18,95% melebihi batas toleransi yang diperkenankan oleh ketentuan
pengadaan barang dan jasa berlaku yakni sebesar 10%. Berdasarkan observasi
fisik di lapangan dan keterangan dari PPTK, perubahan tersebut karena adanya
program yang serupa pada lokasi yang sama yang dilaksanakan Dinas PU
Provinsi Kalimantan Tengah.
Selain itu, karena sampai dengan tanggal 1 November 2007 pekerjaan
belum dapat diselesaikan, CV M mengajukan perpanjangan waktu karena
adanya perubahan desain tipe pintu air dan keterlambatan plat pintu besi yang
dipesan dari Semarang. Selanjutnya diadakan kesepakatan baru sesuai Berita
Acara Nomor 611/310/X-2007/PUD tanggal 2 November 2007 yang memberi
tambahan 25 hari kalender untuk menyelesaikan pekerjaan, namun tetap
dikenakan denda sejak berakhirnya kontrak yakni tanggal 5 November 2007.
Sampai dengan tanggal 5 Desember 2007, CV. M belum dapat menyelesaikan
pekerjaan dan harus dikenakan denda keterlambatan minimal selama 30 hari
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
27
kalender atau minimal denda sebesar Rp14.775.000,00 (30 hari x 1‰ x
Rp492.500.000,00).
Hal ini tidak sesuai dengan:
a. Kepres No. 80 Tahun 2003 Bab II. D.1.g butir 3 yang menyatakan
pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% dari harga yang tercantum
dalam perjanjian/kontrak awal.
b. Surat Perjanjian Pemborongan yang antara lain menyatakan bahwa apabila
terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan maka dikenakan denda
keterlambatan yang besarnya untuk setiap hari keterlambatan sebesar 1‰
dari harga kontrak.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Saluran sekunder Karang Anyar belum dapat difungsikan sepenuhnya
secara tepat waktu;
b. Pemerintah Daerah dirugikan atas denda keterlambatan yang belum
dipungut minimal sebesar Rp14.775.000,00
Hal ini disebabkan:
a. KPA dan PPTK belum melaksanakan perencanaan pembangunan jaringan
irigasi dengan baik.
b. Kontraktor tidak melaksanakan jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai
kontrak.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pekerjaan Umum menyatakan akan
memberlakukan denda kepada CV M sejumlah hari keterlambatan pekerjaan
sesuai dengan kontrak.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku Pengguna
Anggaran karena tidak melakukan pengendalian secara memadai;
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk memungut
denda keterlambatan minimal sebesar Rp14.775.000,00 dari rekanan dan
menyetorkannya ke Kas Daerah, bukti setor tersebut diserahkan kepada
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya;
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
28
c. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menegur
secara tertulis KPA dan PPTK terkait karena tidak melakukan perencanaan
kegiatan dengan baik.
5. Harga kontrak kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Pengajaran dengan Universitas Palangkaraya untuk Pendidikan Lanjutan Bagi Tenaga Kependidikan tidak transparan
Dalam rangka terpenuhinya tenaga kependidikan untuk dapat
mengikuti jenjang penyetaraan kualifikasi guru, Dinas Pendidikan dan
Pengajaran mengadakan kerjasama dengan Universitas Palangkaraya.
Kerjasama tersebut dituangkan dalam kontrak nomor 423.4/926/TU/DIKJAR
jo. 408/ J31.45/KS/2007 senilai Rp382.900.000,00 dan kontrak nomor
423.4/927/TU/ DIKJAR jo. 409/J31.45/KS/2007 senilai Rp200.000.000,00.
Kerjasama tersebut berupa program pendidikan jarak jauh di Universitas
Terbuka yang dilaksanakan oleh Unit Pelayanan Belajar Jarak Jauh
Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) pada Universitas Palangkaraya.
Dari pemeriksaan diketahui harga kontrak senilai Rp582.900.000,00
tidak dirinci secara memadai. Perincian yang terdapat di dalam kontrak adalah
sebagai berikut:
Uraian Jumlah Harga Satuan Total a. Biaya SPP dan Modul Pendidikan Mahasiswa D.II
Guru TK semester V 40 org Rp910.000,00 Rp36.400.000,00
b. Biaya SPP dan Modul Pendidikan Mahasiswa D.II Guru SD semester V 102 org Rp750.000,00 Rp76.500.000,00
c. Biaya SPP dan Modul Pendidikan Mahasiswa S.I Guru SD semester V 30 org Rp1.000.000,00 Rp30.000.000,00
d. Biaya SPP dan Modul Pendidikan Mahasiswa S.I Guru SD semester III dan IV 60 org Rp2.000.000,00 Rp120.000.000,00
e. Biaya SPP dan Modul Pendidikan Mahasiswa S.I Guru SD semester I dan II 60 org Rp2.000.000,00 Rp120.000.000,00
f. Biaya SPP dan Modul Pendidikan Mahasiswa S.I Guru SM semester III dan IV 40 org Rp2.500.000,00 Rp100.000.000,00
g. Biaya SPP dan Modul Pendidikan Mahasiswa S.I Guru SM semester I dan II 40 org Rp2.500.000,00 Rp100.000.000,00
h. Jumlah Total Rp582.900.000,00
Perincian tersebut kurang memadai dan tidak transparan. Di dalam
kontrak disebutkan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak Universitas
Palangkaraya meliputi Biaya SPP, Modul, termasuk Proses Registrasi
Mahasiswa, Pendistribusian Modul, Ujian Akhir Semester, Ujian PKM dan
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
29
PKP. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Universitas Terbuka di
Jakarta, besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menempuh pendidikan di
Universitas Terbuka dapat dihitung secara transparan dan diinformasikan
secara terbuka kepada masyarakat. Secara umum komponen biaya untuk
menempuh satu jenjang pendidikan di Universitas Terbuka meliputi SPP tetap,
SPP variabel (berdasarkan jumlah SKS yang ditempuh), pembelian modul
belajar, dan biaya ujian. Jadi kebutuhan biaya untuk setiap program studi dan
jenjang semester yang ditempuh dapat dihitung dengan tepat dan dapat
diketahui apakah besarnya alokasi biaya yang tertera di dalam kontrak lebih
atau kurang.
Tidak adanya perincian yang memadai dan transparan menyebabkan
timbulnya resiko untung/rugi bagi kedua belah pihak. Dinas Pendidikan &
Pengajaran dan Universitas Palangkaraya keduanya adalah institusi
pemerintah yang keuangannya bersumber dari negara. Keduanya adalah
institusi publik yang bersifat nirlaba dan berorientasi pelayanan. Sehingga
tidak pada tempatnya apabila terjadi hubungan yang menguntungkan salah
satu pihak dan merugikan pihak yang lain.
Kondisi ini tidak sesuai dengan:
a. Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
Bagian Ketiga Azas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 4
(1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memerhatikan azas keadilan, kapatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
(7) Transparan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan prinsip
keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan
mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah.
b. Kepres 80/2003 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Perpres 85/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Bagian Ketiga Prinsip Dasar, Pasal 3, Pengadaan barang/jasa
wajib menerapkan prinsip-prinsip (a) efisien, berarti pengadaan barang/
jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
30
untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-
singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kondisi ini mengakibatkan harga kontrak kerjasama pendidikan
lanjutan bagi tenaga kependidikan senilai Rp582.900.000,00 tidak dapat
diyakini kewajarannya.
Ini disebabkan Dinas Pendidikan dan Pengajaran tidak transparan
dalam menyusun harga kontrak.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pendidikan dan Pengajaran
menyatakan bahwa:
a. Di dalam kontrak hanya tercantum biaya SPP dan Modul, namun di
dalamnya sudah termasuk biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan dimaksud.
b. Rincian yang ada dalam kontrak sesuai dengan rincian yang diberikan
dalam penawaran oleh UPBJJ-UT Palangkaraya. Masalah kegiatan
kemahasiswaan yang tidak terinci dalam kontrak biayanya sudah termasuk
dalam rincian yang telah ditetapkan oleh pihak UPBJJ-UT Palangkaraya.
Atas penjelasan tersebut BPK-RI berpendapat bahwa kontrak yang
hanya mencantumkan biaya SPP dan modul tidak memadai. Biaya-biaya
lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan dimaksud seharusnya diperinci
dengan jelas.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
meminta UPBJJ-UT Palangkaraya mempertanggungjawabkan secara
terperinci meliputi seluruh komponen biaya setiap mahasiswa;
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran
menegur secara tertulis KPA dan PPTK terkait serta Panitia Pengadaan
karena tidak maksimal dalam melakukan upaya penghematan.
c. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran selaku
Pengguna Anggaran karena tidak melakukan pengendalian secara
memadai.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
31
(3) Penyimpangan yang mengganggu azas kehematan (3.01) Pengadaan barang atau jasa atau pemborongan yang harganya lebih tinggi dari standar 6. Terdapat kemahalan harga atas pengadaan kendaraan bermotor sebesar
Rp247.802.000,00
Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik, dalam rangka meningkatkan
sarana dan prasarana bagi para pegawai pada TA 2007 dilaksanakan
pengadaan kendaraan bermotor melalui pelelangan umum dengan rincian
sebagai berikut:
a. Dinas Pekerjaan Umum
1) Pengadaan Dump Truck Sampah 1 (satu) unit, Pengadaan Kendaraan
Roda Empat Operasional Kepala Dinas 1 (satu) unit dan Pengadaan
Pick Up L300 Operasional Kebersihan dilaksanakan oleh PT. Murni
Berlian Motor (PT MBM) berdasarkan SPP No.600/864-SPP/PUD
tanggal 12 Juli 2007 dengan harga kontrak sebesar Rp660.000.000,00.
2) Pengadaan Sepeda Motor 4 (empat) unit dilaksanakan oleh CV.
Budiana (CV B) berdasarkan SPP No.600/ 861-SPP/PUD tanggal 12
Juli 2007 dengan harga kontrak sebesar Rp58.400.000,00
b. Sekretariat Daerah
1) Pengadaan kendaraan roda empat Kijang Innova sebanyak 1 (satu) unit
dilaksanakan oleh PT. Wira Megah Profitamas (PT WMP) Sampit ber-
dasarkan Surat Perjanjian Pemborongan No.08/Prog.Keg.02.05/VIII/
BP.2007 tanggal 1 Agustus 2007 dengan harga kontrak sebesar
Rp198.000.000,00.
2) Pengadaan sepeda motor sebanyak 12 (dua belas) unit dilaksanakan
oleh CV. Duta Indah Motor (CV DIM) berdasarkan Surat Perjanjian
Pemborongan No.04/Prog.Keg02.05/VIII/BP.2007 tanggal 1 Agustus
2007 dengan harga kontrak sebesar Rp178.800.000,00.
c. Dinas Kesehatan
1) Pengadaan Mobil Puskesmas Keliling (Pusling) 5 (lima) unit,
Pengadaan Kendaraan Roda Empat Operasional Instalasi Farmasi dan
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
32
Perbekalan Kesehatan 1 (satu) unit dan Pengadaan Kendaraan Roda
Empat Mobil Dinas untuk Jabatan Kepala Dinas Kesehatan 1 (satu)
unit dilaksanakan oleh PT. Wira Megah Profitamas (PT WMP) ber-
dasarkan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) No.KD.A.1.VII.2007.2130
tgl. 31 Juli 2007 dengan harga kontrak sebesar Rp1.538.550.000,00.
2) Pengadaan Sepeda Motor sebanyak 34 (tiga puluh empat) unit untuk
Puskesmas Pembantu dilaksanakan oleh CV. Budiana (CV B)
berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) No.
KD.A.1.VII.2007.2132 tanggal 31 Juli 2007 dengan harga kontrak
sebesar Rp493.000.000,00.
d. Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Sultan Imanuddin
1) Pengadaan Mobil Dinas sebanyak 4 (empat) unit dilaksanakan oleh PT
WMP Sampit berdasarkan Surat Perjanjian Pemborongan (kontrak)
No. DIR.K.07.08.1.3.KPA.806 tanggal 8 Agustus 2007 dengan harga
kontrak sebesar Rp479.000.000,00.
2) Pengadaan Sepeda Motor sebanyak 6 (enam) unit dilaksanakan oleh
PT. Delta Abadi Sentosa (PT DAS) Cabang Pangkalan Bun
berdasarkan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) No.
DIR.K.07.05.1.3. KPA.522 tanggal 23 Mei 2007 dengan harga kontrak
sebesar Rp86.100.000,00.
Hasil pemeriksaan atas DPA dan HPS paket kegiatan tersebut
menunjukkan bahwa harga satuan untuk masing-masing kendaraan bermotor
adalah sama. Hal tersebut menunjukkan bahwa PPTK dan Panitia Lelang
dalam menyusun HPS hanya berdasarkan pada DPA dan tidak berupaya
mendapatkan harga yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan untuk
pengadaan kendaraan bermotor tersebut. Dokumen yang mendukung HPS
hanya merupakan penawaran dari rekanan pelaksana kontrak di atas dengan
harga satuan sesuai yang tertera dalam SPP.
Hasil pemeriksaan dokumen dan konfirmasi lebih lanjut menunjukkan
bahwa harga kendaraan bermotor tersebut dalam SPP adalah harga on the road
yang berarti termasuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBN-KB). Sesuai PP 65 Tahun 2001, kendaraan milik
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
33
Pemerintah Daerah dikecualikan dari objek pajak. Dengan demikian
pengadaan kendaraan bermotor tersebut seharusnya tidak dikenakan PKB dan
BBN-KB, sehingga harga satuan pada HPS dan SPP seharusnya lebih rendah
sebesar PKB dan BBN-KB masing-masing kendaraan. Hasil konfirmasi
kepada Kantor Samsat Kab. Kotawaringin Barat diketahui bahwa PKB dan
BBN-KB untuk kendaraan bermotor tersebut adalah sebesar
Rp247.802.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
No Jenis Kendaraan Jumlah BBN-KB PKB Jumlah BBN-KB + PKB Total
DINAS PEKERJAAN UMUM
1 Dump Truck FE 74 1 13.000.000 1.950.000 14.950.000 14.950.000
2 STRADA 1 20.100.000 3.015.000 23.115.000 23.115.000
3 Pick Up L300 1 8.400.000 1.260.000 9.660.000 9.660.000
4 HONDA SUPRAFIT 4 820.000 123.000 943.000 3.772.000
51.497.000
SEKRETARIAT DAERAH 1 Jupiter Z 2P2 110 cc 12 880.000 132.000 1.012.000 12.144.000
2 Kijang Innova B DLX 1 14.100.000 2.115.000 16.215.000 16.215.000
28.359.000
DINAS KESEHATAN
1 Kijang Inova 7 11.300.000 1.695.000 12.995.000 90.965.000
2 Honda Revo 34 930.000 139.500 1.069.500 36.363.000
127.328.000
BRSUD Sultan Imanuddin
1 Avanza 4 7.300.000 1.095.000 8.395.000 33.580.000
2 Suzuki FD 6 1.020.000 153.000 1.173.000 7.038.000
40.618.000
TOTAL 247.802.000
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. PP 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan keuangan Daerah Pasal 4 ayat (1):
Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memerhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
b. PP 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah:
1) Pasal 2 Ayat (2): Dikecualikan sebagai objek Pajak Kendaraan
Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan
bermotor oleh a) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
34
2) Pasal 14 Ayat (4): dikecualikan sebagai objek pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah
penyerahan kendaraan bermotor kepada a) Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
c. Kepres 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah:
1) Pasal 13 ayat (1): Pengguna barang/jasa wajib memiliki HPS yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Lampiran 1 Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bab 1 huruf E butir 1:
Perhitungan HPS harus dilakukan dengan cermat, dengan
menggunakan data dasar dan mempertimbangkan analisis harga satuan
pekerjaan yang bersangkutan, engineer Estimate (EE), Harga pasar
setempat pada waktu penyusunan HPS, harga kontrak barang sejenis,
harga yang dikeluarkan oleh pabrikan/agen tungal, daftar harga standar
yang dikeluarkan instansi yang berwenang, dan informasi lainnya.
Kondisi di atas akan mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp247.802.000,00.
Hal tersebut disebabkan:
a. PPTK dan Panitia Lelang lalai dalam membuat HPS yang wajar sesuai
ketentuan.
b. PA dan KPA belum sepenuhnya melakukan pengendalian pengadaan
kendaraan bermotor tersebut.
Atas permasalahan tersebut,
a. Dinas Pekerjaan Umum menganggap harga kendaraan roda empat masih
dalam batas kewajaran setelah diadakan perhitungan kembali. Sedangkan
untuk kendaraan roda dua kelebihan perhitungan harga akan
ditindaklanjuti sesuai rincian.
b. Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah sebagai KPA menjelaskan
bahwa dalam penyusunan HPS untuk pengadaan kendaraan telah mengacu
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
35
pada Buku Standardisasi Harga Barang Triwulan I 2007 dan telah
diadakan survei harga pasar satu minggu menjelang proses lelang. Harga
kendaraan yang dikenakan untuk umum (on the road) maupun untuk
Pemerintah Daerah adalah sama, karena kendaraan untuk Pemerintah
Daerah bukan merupakan objek PKB dan BBNKB, namun dalam proses
pengadaan pihak rekanan dikenakan PPN dan PPh.
c. Dinas Kesehatan berpendapat HPS yang dibuat tidak termasuk di
dalamnya pungutan PKB dan BBNKB tapi memuat Harga Standar,
ditambah perlengkapan dan barang tambahan untuk mobil dan sepeda
motor serta biaya transport franko.
d. KPA BRSUD Sultan Imanuddin telah melakukan konfirmasi dengan PT
DAS. Harga kendaraan yang diberikan pada bulan Juni 2007 yaitu
Rp13.775.000,00 sedangkan dalam kontrak tertera Rp14.350.000,00.
Sehingga terdapat kelebihan harga sebesar Rp575.000,00 per unit.
Kelebihan dana tersebut diperuntukkan biaya pendaftaran STNK, SPK,
IPK administrasi Samsat, percepatan plat, SWDK LLJ, biaya lain-lain.
KPA menyimpulkan bahwa pengadaan kendaraan roda empat dan roda
dua di BRSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun pada TA 2007 telah
sesuai dengan HPS.
Atas pernyataan tersebut BPK-RI berpendapat:
a. masing-masing Dinas/Badan tidak memberikan penjelasan yang memadai
mengenai PKB dan BBNKB yang sudah termasuk di dalam harga on the
road.
b. PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sudah termasuk di dalam harga pasar,
sedangkan PPh (Pajak Penghasilan) merupakan kewajiban Penyedia
Barang yang diperhitungkan dari keuntungan yang mereka peroleh
sehingga tidak pada tempatnya kalau dibebankan kepada Pemerintah
Daerah.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Memerintahkan kepada Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kesehatan,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan Kepala BRSUD Sultan Imanuddin
untuk mempertanggungjawabkan kerugian daerah senilai
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
36
Rp247.802.000,00 dengan cara menyetorkan ke Kas Daerah karena tidak
melakukan pengendalian dalam penyusunan HPS yang wajar.
b. Memerintahkan kepada Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kesehatan,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan Kepala BRSUD Sultan Imanuddin
untuk menegur secara tertulis PPTK dan Panitia Pengadaan di instansinya
karena lalai dalam menyusun HPS yang wajar.
c. Memerintahkan kepada Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kesehatan,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan Kepala BRSUD Sultan Imanuddin
untuk menegur secara tertulis KPA terkait karena tidak melakukan
pengendaian secara memadai.
d. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kesehatan,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan Kepala Badan RSUD Sultan
Imanuddin masing-masing selaku Pengguna Anggaran karena tidak
melakukan pengendalian secara memadai.
7. Terdapat kemahalan harga atas Pengadaan Scanner Pemeriksa Ujian sebesar Rp42.839.000,00
Pengadaan Scanner Pemeriksa Ujian senilai Rp193.000.000,00
dilaksanakan oleh CV. Karnadia berdasarkan kontrak nomor
023/1.01.1.01.01.17/ Dikmen/Dikjar tertanggal 7 Juli 2007. Spesifikasi teknis
dari sebuah scanner pemeriksa ujian tidak disebutkan di dalam kontrak.
Panitia pun tidak memiliki HPS dalam pengadaan ini.
Dari pemeriksaan fisik diketahui bahwa scanner tersebut adalah
Scanner OMR NCS Pearson USA type 6/50. Informasi dari beberapa penyalur
scanner opscan di Jakarta dan Bandung diketahui bahwa harga pasaran untuk
type tersebut adalah US $13,000 sudah termasuk softwarenya. Sehingga
terdapat kemahalan sebesar Rp42.839.000,00 dengan perincian sebagai
berikut:
a. Scanner OMR NSC Pearson USA type 6/50 USD = US $13,000 x Rp9.200,00 Rp119.600.000,00
b. Pengiriman Jakarta/Bandung - Pangkalan Bun Rp1.000.000,00
c. Biaya Instalasi = 1 org x Rp500.000,00 Rp500.000,00
d. Pelatihan = 1 org x Rp3.000.000,00 Rp3.000.000,00
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
37
Jumlah Rp124.100.000,00
e. Keuntungan Penyedia Barang = 10% x Rp124.100.000,00 Rp12.410.000,00
Jumlah Rp136.510.000,00
f. PPN = 10% x Rp136.510.000,00 Rp13.651.000,00
Jumlah Rp150.161.000,00
g. Harga kontrak Rp193.000.000,00
Jumlah Kemahalan Rp42.839.000,00
Hal ini tidak sesuai dengan:
a. Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
Bagian Ketiga Azas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 4
(1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memerhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
(5) Ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat
harga yang terendah.
(6) Transparan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan prinsip
keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan
mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah.
(10) Kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tindakan atau
suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional.
b. Kepres 80/2003 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Perpres 85/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Bagian Ketiga Prinsip Dasar, Pasal 3, Pengadaan barang/jasa
wajib menerapkan prinsip-prinsip (a) efisien, berarti pengadaan barang/
jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas
untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-
singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hal tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar
Rp42.839.000,00.
Hal ini disebabkan:
a. Panitia Pengadaan dan PPTK belum berupaya maksimal dalam
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
38
melaksanakan pengadaan sesuai ketentuan.
b. KPA dan PA belum sepenuhnya mengendalikan kegiatan tersebut.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pendidikan dan Pengajaran
menyatakan bahwa:
a. Akibat kekurang pengetahuan dan penguasaan terhadap Kepres 80 tahun
2003, panitia mengakui lalai dalam penyusunan HPS.
b. Harga scanner seharga Rp193.000.000,00 tersebut diperoleh dari
perhitungan di bawah ini:
1) Harga pasar Rp128.858.337,00
2) Pengiriman Jakarta/Bandung-Pkl Bun Rp1.500.000,00
3) Transportasi Pelatih (2 org x Rp3.000.000,00) Rp6.000.000,00
4) Akomodasi pelatih(2 org x 2 hari) Rp500.000,00
5) Honor Pelatih (2 Org) Rp4.000.000,00
6) Pengadaan Komputer Operasional Ujian (1 bh) Rp10.000.000,00
7) Pengadaan software scanner ujian Rp5.000.000,00
8) Biaya Pelatihan Operator (5 org x 2 hari) Rp1.500.000,00
9) Keuntungan penyedia barang (10 %) Rp15.735.834,00
10) PPN (10 %) + Pph (1,5%) Rp19.905.830,00
11) Jumlah Rp193.000.000,00
BPK-RI berpendapat bahwa mengingat Dinas Pendidikan dan
Pengajaran tidak menyusun Harga Perkiraan Sendiri dalam pengadaan
Scanner Pemeriksa Ujian maka penjelasan tersebut tidak dapat diyakini
kewajarannya.
BPK-RI menyarankan kepada Bupati agar:
a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
mempertanggungjawabkan kerugian daerah senilai Rp42.839.000,00
dengan cara menyetorkan ke Kas Daerah karena tidak melakukan
pengendalian dalam penyusunan HPS yang wajar;
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
39
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
menegur secara tertulis PPTK terkait dan Panitia Pengadaan di instansinya
karena lalai dalam menyusun HPS yang wajar;
c. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
menegur secara tertulis KPA terkait karena tidak melakukan pengendalian
secara memadai; dan
d. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran selaku
Pengguna Anggaran karena tidak melakukan pengendalian secara
memadai.
(3.04) Usaha untuk membandingkan harga barang/jasa yang diadakan tidak dilakukan 8. Penilaian harga dalam proses pengadaan barang/jasa di Dinas
Pendidikan dan Pengajaran tidak menggunakan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Sampai dengan triwulan ketiga TA 2007, Dinas Pendidikan dan
Pengajaran melaksanakan 85 (delapan puluh lima) paket pengadaan
barang/jasa senilai total Rp8.353.569.155,00. Dari pemeriksaan diketahui
penilaian harga dalam 67 (enam puluh tujuh) paket pengadaan, sebagaimana
rincian pada lampiran 4, senilai Rp6.000.097.155,00 tidak menggunakan HPS.
Panitia Pengadaan tidak menyusun HPS.
HPS pada dasarnya merupakan harga yang dinilai wajar oleh Pengguna
Barang dan digunakan oleh Panitia Pengadaan di dalam menilai kewajaran
harga yang ditawarkan oleh Penyedia Barang/Jasa. Tanpa HPS pada dasarnya
Panitia Pengadaan tidak dapat melakukan negosiasi harga dengan para
Penyedia Barang/Jasa.
Hal ini tidak sesuai dengan Kepres 80/2003 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Perpres 85/2006 tentang Pengadaan Barang/Jasa
di Lingkungan Instansi Pemerintah,
Pasal 3 huruf a, Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip efisien,
berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
40
dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan,
Pasal 5 huruf f, Pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak
yang terkait dalam pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika untuk
menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan
negara dalam pengadaan barang/jasa,
Pasal 9 ayat (3) huruf d, Tugas pokok pengguna barang/jasa dalam pengadaan
barang/jasa adalah menetapkan dan mengesahkan HPS, jadual, tata cara
pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun panitia pengadaan,
Pasal 10 ayat (5) huruf b, Tugas, wewenang, dan tanggung jawab panitia/
pejabat pengadaan meliputi menyusun dan menyiapkan HPS,
Pasal 13, ayat (1) pengguna barang/jasa wajib memiliki HPS yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan; ayat (2) HPS disusun oleh panitia/pejabat pengadaan
dan ditetapkan oleh pengguna barang/jasa; ayat (3) HPS digunakan sebagai
alat untuk menilai kewajaran harga penawaran termasuk rinciannya dan untuk
menetapkan besaran tambahan nilai jaminan pelaksanaan bagi penawaran
yang dinilai terlalu rendah, tetapi tidak dapat dijadikan dasar untuk
menggugurkan penawaran; ayat (4) Nilai total HPS terbuka dan tidak bersifat
rahasia; ayat (5) HPS merupakan salah satu acuan dalam menentukan
tambahan nilai jaminan.
Hal ini mengakibatkan harga kontrak senilai Rp6.000.097.155,00 tidak
dapat diyakini kewajarannya dan berpotensi memboroskan keuangan negara.
Kondisi ini disebabkan:
a. Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan PPTK tidak mematuhi ketentuan
tentang pengadaan barang/jasa.
b. KPA dan PA belum sepenuhnya melakukan pengendalian atas kegiatan
pengadaan barang/jasa.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pendidikan dan Pengajaran
menyatakan bahwa akibat kekurang pengetahuan dan penguasaan terhadap
Kepres 80 tahun 2003, panitia mengakui lalai dalam penyusunan HPS.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
41
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran selaku
Pengguna Anggaran beserta Kuasa Pengguna Anggaran terkait karena
tidak melakukan pengendalian secara memadai;
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
menegur secara tertulis PPTK terkait dan Panitia Pengadaan karena tidak
mematuhi ketentuan dalam pengadaan barang/jasa.
9. Proses pengadaan buku pelajaran senilai Rp1.836.095.155,00 belum sepenuhnya mengikuti ketentuan dan hasilnya terlambat didistribusikan
Untuk memenuhi kebutuhan buku-buku mata pelajaran yang diujikan
dalam Ujian Nasional, Dinas Pendidikan dan Pengajaran melaksanakan
pengadaan buku pelajaran senilai Rp1.836.095.155,00 yang dibagi ke dalam
35 (tiga puluh lima) paket pengadaan sebagaimana lampiran 5A. Pembagian
paket tersebut berdasarkan judul buku dan jenjang kelas. Pengadaan 12 (dua
belas paket) yang bernilai di bawah Rp50.000.000,00 dilakukan melalui
penunjukan langsung. Sedangkan sisanya sebanyak 23 (dua puluh tiga) paket
bernilai antara Rp50.000.000,00 dan Rp100.000.000,00 dilakukan melalui
pemilihan langsung.
Dari rekapitulasi buku berdasarkan penerbit sebagaimana lampiran 5D
diketahui terdapat 23 (dua puluh tiga) penerbit buku yang memperoleh
pesanan dari para penyedia barang. Enam di antaranya memperoleh pesanan
dengan nilai di atas Rp100.000.000,00 senilai total Rp1.664.532.000,00. Hal
tersebut menunjukkan adanya upaya untuk menghindari pelelangan dengan
cara menyusun paket-paket buku tidak berdasarkan penerbit tetapi
berdasarkan kelas.
Selanjutnya diketahui bahwa dalam proses pengadaan buku pelajaran
ini tidak ditetapkan HPS dan Panitia Pengadaan tidak melakukan upaya
negosiasi dengan penyedia barang untuk memperoleh rabat.
Hingga pemeriksaan berakhir, buku-buku tersebut belum
didistribusikan. Padahal buku-buku tersebut adalah untuk satu tahun ajaran.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
42
Artinya untuk semester I tahun ajaran 2007/2008 siswa belum dapat
memanfaatkan buku tersebut. Khusus bagi siswa kelas akhir, belum dapat
dimanfaatkannya buku-buku tersebut dapat mengganggu persiapan dalam
menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) dan dapat memengaruhi pencapaian
nilai mereka.
Kondisi ini tidak sesuai dengan:
a. Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
Bagian Ketiga Azas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 4, ayat
(1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memerhatikan azas keadilan, kapatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
b. Kepres 80/2003 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Perpres 85/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Lampiran I, Bab I, point A.1.a.3).a) yang menyebutkan bahwa
Pengguna Barang/Jasa dilarang memecah pengadaan barang/jasa menjadi
beberapa paket dengan maksud untuk menghindari pelelangan.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Proses pengadaan buku pelajaran pada Dinas Pendidikan dan Pengajaran
tidak dilakukan secara efisien.
b. Tujuan pengadaan buku untuk memenuhi kebutuhan siswa akan buku
pelajaran dalam rangka persiapan ujian akhir nasional tidak tercapai.
Hal ini disebabkan:
a. PPTK dan Panitia Pengadaan tidak melaksanakan kegiatan pengadaan
barang/jasa sesuai ketentuan.
b. PA dan KPA tidak maksimal dalam memerhatikan kebutuhan siswa dan
dalam melakukan pengendalian atas pengadaan barang/jasa..
Atas permasalahan tersebut, Dinas Pendidikan dan Pengajaran
menyatakan bahwa buku-buku pelajaran yang belum didistribusikan ke
sekolah-sekolah sebab masih dalam proses pengepakan untuk didistribusikan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari kekeliruan pendistribusian dan
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
43
pemanfaatan buku sesuai dengan kurikulum yang berlaku di setiap sekolah.
Proses pengepakan sudah hampir selesai dan akan segera didistribusikan ke
sekolah sebelum berakhirnya TA 2007.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
menegur secara tertulis PPTK dan Panitia Pengadaan karena tidak
mengikuti ketentuan; dan
b. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran selaku
Pengguna Anggaran beserta Kuasa Pengguna Anggaran terkait karena
tidak melakukan pengendalian secara memadai dan tidak maksimal di
dalam memerhatikan kebutuhan siswa.
(3.05) Pengeluaran biaya untuk membiayai kegiatan yang tidak perlu 10. Penetapan biaya diskusi/pertemuan/sosialisasi dalam Rencana Anggaran
Biaya (RAB) pekerjaan jasa konsultasi tidak sesuai dengan ketentuan
Pemeriksaan terhadap dokumen pengadaan pekerjaan Survey,
Investigasi & Desain (SID) pada Sub Dinas Pengairan Dinas dan serta
pekerjaan perencanaan teknis jalan dan jembatan pada Sub Dinas Bina Marga
dan Pekerjaan Umum menunjukkan bahwa terdapat biaya diskusi/pertemuan/
sosialisasi sebagai bagian biaya langsung non personil dengan rincian sebagai
berikut:
No Nomor Kontrak Kotraktor Pekerjaan Biaya Diskusi
Pengairan 1 600/1428-SPP/PUD PT Geo Dinamika Utama SID Jaringan Irigasi Seluas 2.000 Ha 13.600.000 2 600/1434-SPP/PUD PT Mega Surya Konsultan SID Jaringan Irigasi Seluas 500 Ha 5.600.0003 600/1427-SPP/PUD PT Miramy Konsultan SID Jaringan Irigasi Seluas 2.275 Ha 6.600.000 4 600/1435-SPP/PUD CV Prakarsa Design Konsultan SID Jaringan Irigasi Seluas 400 Ha 4.000.000 5 600/1431-SPP/PUD CV Cipta Jasa Pratama SID Irigasi Teknis 9.900.0006 600/1430-SPP/PUD PT Rekayasa Perkasa Consultant SID Irigasi Teknis 10.000.000 7 600/1624-SPP/PUD CV Mitra Jasa SID Jaringan Irigasi Seluas 580 Ha 4.000.000 8 600/1436-SPP/PUD CV Cipta Jasa Pratama SID Irigasi Teknis 9.000.000 9 600/1432-SPP/PUD CV Pakat Tri Nusa Konsultan SID Irigasi Teknis 10.000.000
10 600/1437-SPP/PUD PT Tema Karya Mandiri Studi Sudetan Sunga Jergendul 5.700.000 11 600/1426-SPP/PUD PT Bumi Indah Lestari Jaya SID Jaringan Irigasi Seluas 3.600 Ha 14.000.000
92.400.000
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
44
No Nomor Kontrak Kotraktor Pekerjaan Biaya Diskusi
Bina Marga 1 600/366/PUD CV Barito Prima Consultant Perencanaan Teknis Pembangunan
Jalan 3.240.000
2 600/1475-SPP/PUD CV Pakat Tri Nusa Konsultan Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan
2.300.000
3 600/1483-SPP/PUD PT Rekayasa Perkasa Consultant Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan
2.375.000
4 600/1519-SPP/PUD CV Archiegama Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan
2.000.000
5 600/1431-SPP/PUD PT Tema Karya Mandiri Perencanaan Teknis Pemeliharaan Jalan
3.200.000
13.115.000 T o t a l B i a y a D i s k u s i / S o s i a l i s a i / P e r t e m u a n 105.515.000
Menurut penjelasan PPTK Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan,
biaya tersebut merupakan biaya jamuan dalam rangka
diskusi/pertemuan/sosialisasi antara pihak konsultan dengan pihak Dinas
Pekerjaan Umum. Namun untuk pekerjaan sejenis, Sub Dinas Cipta Karya
tidak mencantumkan biaya diskusi/pertemuan/sosialisasi. RAB pekerjaan
perencanaan teknis dengan nomor kontrak 600/875-SPP/PUD tanggal 9 Juli
2007 tidak mencantumkan biaya diskusi/pertemuan/sosialisasi. Penelitian
lebih lanjut pekerjaan sejenis pada Dinas Perhubungan menunjukkan bahwa
biaya tersebut juga tidak tercantum.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. UU No. 33 Tahun 2004 Pasal 66 ayat 2 yang menyatakan bahwa
Keuangan Daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memerhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;
b. Surat Edaran Bersama Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor: 1203/
D.II/03/2000 dan SE-38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang Petunjuk
Penyusunan RAB untuk Jasa Konsultasi, tidak mencantumkan biaya
dikusi/pertemuan/sosialisasi dalam komponen Biaya Langsung Non
Personil.
Hal di atas mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp105.515.000,00.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
45
Hal tersebut terjadi karena:
a. Panitia Lelang dan PPTK tidak mematuhi ketentuan tentang penyusunan
RAB Jasa Konsultasi dalam menyusun dokumen pengadaan jasa
konsultasi tersebut,
b. Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran lalai dalam
melakukan pengendalian atas penyusunan RAB Jasa Konsultasi.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pekerjaan Umum menyatakan
bahwa di dalam Lampiran I Kepres No. 80 Tahun 2003 Tanggal 3 November
2003 Bab I huruf E Nomor 4a, HPS dibuat pada saat akan melaksanakan
pengadaan yang terdiri dari dua komponen pokok yaitu Biaya Personil dan
Biaya Langsung Non Personil yang meliputi antara lain biaya pengurusan
surat ijin, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan
surat ijin, biaya komunikasi, tunjangan perumahan dan lain-lain. Dengan
adanya biaya lain-lain dalam penyusunan RAB pekerjaan jasa konsultasi
menambahkan satu item biaya pertemuan/sosialisasi yang dipergunakan untuk
biaya rapat diskusi membahas hasil perencanaan antara konsultan dengan
Dinas untuk pekerjaan yang memerlukan masukan orang banyak.
Atas keterangan Dinas Pekerjaan Umum tersebut, BPK-RI
berpendapat bahwa komponen biaya lain-lain sebagaimana yang dimaksud di
dalam Lampiran I Kepres No. 80 Tahun 2003 Tanggal 3 Nopember 2003 Bab
I huruf E Nomor 4a adalah tidak termasuk biaya diskusi sebagaimana sudah
diatur melalui Surat Edaran Bersama Bappenas dan Menteri Keuangan
Nomor: 1203/D.II/03/2000 dan SE-38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang
Petunjuk Penyusunan RAB untuk Jasa Konsultasi.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menegur
secara tertulis Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan terkait dan Panitia
Pengadaan karena tidak mematuhi ketentuan mengenai penyusunan RAB
Jasa Konsultasi; dan
b. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku Pengguna
Anggaran beserta Kuasa Pengguna Anggaran terkait karena tidak
mematuhi ketentuan mengenai penyusunan RAB Jasa Konsultasi dan
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
46
meminta pertanggungjawaban atas pemborosan keuangan daerah dengan
cara menyetorkan ke kas daerah.
(3.06) Pengadaan barang melebihi kebutuhan 11. Penyediaan fasilitas peralatan kantor dalam kegiatan Perencanaan
Pembangunan Jaringan Irigasi tidak sesuai dengan ketentuan
Dalam rangka tersedianya data teknis SID pengairan, pada TA 2007
Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan
jaringan irigasi. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan oleh pihak
konsultan.
Pemeriksaan atas dokumen pengadaan kegiatan tersebut menunjukkan
bahwa fasilitas peralatan kantor dan lapangan berupa notebook, portable
printer, dan digital camera di dalam kerangka acuan kerja, merupakan bagian
dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk kegiatan tersebut. Hal ini berarti
pihak pemberi kerja memfasilitasi pihak penyedia jasa untuk melakukan
pengadaan fasilitas kantor dan lapangan tersebut dalam rangka pelaksanaan
kegiatan. Rincian biaya peralatan kantor dan lapangan dalam surat perjanjian
pemborongan untuk kegiatan perencanaan pembangunan jaringan irigasi dapat
dilihat pada lampiran 6.
Seharusnya penyedia jasa memiliki sumber daya manusia, modal,
peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang dan jasa.
Termasuk memiliki notebook, portable printer, dan digital camera dalam
melaksanakan kegiatan yang diberikan pemberi kerja.
Kondisi ini tidak sesuai dengan:
a. UU No. 33 Tahun 2004 Pasal 66 ayat 2 yang menyatakan bahwa
Keuangan Daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memerhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;
b. Kepres No. 80 tahun 2003 pasal 11 butir g yang menyatakan persyaratan
penyedia barang/jasa dalam melaksanakan pengadaan antara lain adalah
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
47
memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam pengadaan barang dan jasa;
c. Lampiran Keppres 80 Tahun 2003 yang antara lain menyebutkan pada saat
berakhirnya kontrak, penyedia jasa harus menyerahkan peralatan yang
disediakan pengguna jasa dan bahan sisa sesuai dengan instruksi pengguna
jasa.
Hal tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp180.323.500,00.
Kondisi tersebut disebabkan lemahnya PPTK dalam merencanakan
kegiataan dan kurangnya fungsi pengendalian dari KPA dan PA.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pekerjaan Umum menyatakan
bahwa pihak Dinas menyediakan biaya notebook, portable printer, dan digital
camera kepada Konsultan sebagai penunjang kegiatan. Apabila biaya
dimaksud mencukupi untuk melakukan pembelian notebook, portable printer,
dan digital camera maka setelah selesai Kegiatan SID barang-barang tersebut
diserahkan kepada Pemerintah sebagai barang inventaris yang dikelola oleh
Sub Dinas Pengairan Dinas Pekerjaan Umum. Apabila biaya dimaksud tidak
mencukupi untuk melakukan pembelian notebook, portable printer, dan
digital camera maka dianggap Konsultan melakukan sewa peralatan tersebut.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menarik
peralatan berupa notebook, portable printer, dan digital camera dari pihak
Konsultan untuk dijadikan Aset Daerah;
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menegur
secara tertulis Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan terkait karena tidak
melakukan perencanaan dengan baik; dan
c. Menegur Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku Pengguna Anggaran
beserta Kuasa Pengguna Anggaran terkait karena tidak melakukan
pengendalian secara memadai.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
48
12. Terdapat kelebihan pembayaran pada kegiatan Jasa Survey Investigasi dan Desain (SID)
Untuk tersedianya data teknis SID Pengairan dan data teknis Sudetan
Sungai, dialokasikan anggaran sebesar Rp4.181.825.000,00 yang terbagi
menjadi 18 (delapan belas) paket kegiatan sesuai Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Dinas Pekerjaan Umum TA 2007. Pemeriksaan terhadap dokumen
pengadaan kegiatan jasa konsultasi untuk penyediaan data SID menunjukkan
bahwa dua paket kegiatan dilaksanakan oleh rekanan yang sama. Adapun
kegiatan tersebut adalah:
a. SID Palih Baru Kec. Kotawaringin Lama
SID Palih Baru dilaksanakan oleh CV. Ciptajasa Pratama (CV CP) dengan
Surat Perjanjian Pemborongan Nomor 600/1436/VII/2007/PU tanggal 9
Juli 2007 senilai Rp109.395.000,00 dengan jangka waktu 90 hari atau
berakhir tanggal 6 Oktober 2007.
b. SID Kubu, SID Sintuk Kec. Kumai
SID Kubu SID Sintuk dilaksanakan oleh CV CP dengan Surat Perjanjian
Pemborongan Nomor 600/1431/VII/2007/PU tanggal 9 Juli 2007 senilai
Rp187.130.000,00 dengan jangka waktu 120 hari atau berakhir tanggal 5
Nopember 2007.
Penelitian atas dokumen penawaran kedua kegiatan tersebut
menunjukkan bahwa daftar tenaga ahli yang ditawarkan untuk dua kegiatan
tersebut adalah sama, yakni 8 orang profesional staf, 8 orang sub profesional
staf dan 4 orang supporting staf dengan nama dan jabatan yang sama.
Pembuatan surat perjanjian pemborongan juga mendasarkan pada daftar
personil yang sama. Selanjutnya penelitian terhadap jangka waktu pelaksanaan
menunjukkan bahwa dua paket pekerjaan tersebut dimulai pada tanggal yang
sama, yakni tanggal 9 Juli 2007. Dengan demikian terdapat jangka waktu
pelaksanaan kegiatan yang berimpitan. Sedangkan lokasi pelaksanaan dua
paket kegiatan tersebut berada di dua kecamatan yang berbeda.
Hasil wawancara dengan PPTK dan pemeriksaan dokumen
menunjukkan bahwa tidak ada usulan penggantian personil dari penyedia jasa
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
49
dalam melaksanakan dua paket pekerjaan/kegiatan tersebut. Seharusnya daftar
personil yang ditawarkan rekanan hanya mampu untuk melaksanakan satu
paket kegiatan. Penjelasan selanjutnya ialah PPTK tidak melakukan
pengendalian atas personil yang digunakan untuk dua paket kegiatan tersebut.
Kondisi ini tidak sesuai dengan:
a. UU No. 33 Tahun 2004 Pasal 66 ayat 2 yang menyatakan bahwa
Keuangan Daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat;
b. Keppres No. 80 Tahun 2003 pasal 11 butir g yang menyatakan persyaratan
penyedia barang/jasa dalam melaksanakan pengadaan antara lain adalah
memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam pengadaan barang dan jasa.
Hal tersebut mengakibatkan kerugian daerah senilai Rp1.136.000,00
berupa kelebihan pembayaran kepada rekanan atas personil yang merangkap
pada dua paket pekerjaan.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Panitia Lelang dan PPTK lalai dalam melaksanakan evaluasi seleksi
umum jasa konsultan SID.
b. Rekanan/Konsultan beritikad tidak baik untuk mendapatkan keuntungan.
c. Pengendalian dan pengawasan KPA dan PA selaku penanggung jawab
kegiatan lemah.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pekerjaan Umum menyatakan
bahwa:
a. CV CP mengakui adanya kesalahan dalam penyusunan copy kontrak
untuk tenaga ahli di lokasi Palih Baru Kec. Kotawaringin Lama.
b. Dari keseluruhan tenaga ahli yang tertera di dua lokasi tersebut, hanya satu
orang tenaga ahli geodesi yang merangkap pada pekerjaan yang sama di
dua lokasi, yaitu Ir. Roni Winata. Untuk penggajian gaji tenaga dimaksud
pada lokasi Palih Baru sebesar 60% dari perhitungan gaji per bulannya.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
50
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menarik
kelebihan pembayaran senilai Rp1.136.000,00 dari pihak Konsultan dan
menyetorkannya ke Kas Daerah, bukti setor tersebut diserahkan kepada
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya;
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk memberikan
sanksi kepada CV CP sesuai ketentuan;
c. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menegur
secara tertulis Panitia Lelang dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
terkait karena lalai dalam melaksanakan evaluasi seleksi umum jasa
konsultan SID; dan
d. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku Pengguna
Anggaran beserta Kuasa Pengguna Anggaran terkait karena tidak
melakukan pengendalian secara memadai.
(5) Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang direncanakan (5.06) Pelaksanaan kegiatan terlambat sehingga memengaruhi pencapaian tujuan organisasi 13. Penyelesaian dua paket pekerjaan mengalami keterlambatan dan harus
dikenakan denda minimal sebesar Rp12.104.844,00
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen dan fisik beberapa
kegiatan TA 2007 pada Dinas Kesehatan dan Badan Rumah Sakit Umum
Daerah (BRSUD) Sultan Imanuddin diketahui terdapat dua kegiatan yang
belum selesai 100% sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam
kontrak dengan rincian sebagai berikut:
a. Dinas Kesehatan
Pekerjaan peningkatan prasarana kantor Dinas Kesehatan dengan Surat
Perjanjian Kontrak No: KD.A.I.VI.2007.1224 tanggal 25 Juni 2007 dan
addendum kontrak tanggal 22 Oktober 2007 dilaksanakan oleh PT. Sasana
Sahabat Kompak Jaya (PT SSKJ) senilai Rp983.968.800,00 dengan jangka
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
51
waktu pekerjaan 150 hari sampai dengan tanggal 21 November 2007.
Hasil Pemeriksaan fisik tanggal 26 November 2007 menunjukkan bahwa
terdapat item pekerjaan tanaman yang belum seluruhnya dilaksanakan.
Sehingga terdapat keterlambatan minimal 5 (lima) hari kalender dan sanksi
denda minimal yang harus dikenakan adalah sebesar Rp4.919.844,00 (5
hari x Rp983.969,00).
b. BRSUD Sultan Imanuddin
Pengadaan Mobil Roda Empat senilai Rp479.000.000,00 dilaksanakan
oleh PT. Wira Megah Profitamas (PT WMP) dengan Surat Perjanjian
Kontrak No: DIR.K.07.08.1.3.KPA.806 tanggal 8 Agustus 2007 dengan
jangka waktu pekerjaan 90 hari sampai dengan tanggal 5 November 2007.
Dari pemeriksaan fisik pada tanggal 4 Desember 2007 diketahui bahwa PT
WMP baru menyerahkan 2 (dua) unit kendaraan, sedangkan sisa 2 (dua)
unit lagi belum terealisasi. PPTK sudah empat kali mengirimkan surat
peringatan kepada PT WMP untuk menyerahkan 2 (dua) unit kendaraan
sisa. Namun PT WMP belum menindaklanjutinya, sehingga terdapat
keterlambatan minimal 30 (tiga puluh) hari kalender dan sanksi denda
minimal yang harus dikenakan kepada PT WMP adalah sebesar
Rp7.185.000,00 (30 x 1‰ x Rp479.000.000,00).
Kondisi di atas bertentangan dengan:
a. Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah Pasal 37 ayat (1) menyatakan bahwa bila
terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian
penyedia barang/jasa, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan
dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1‰ perhari dari
kontrak.
b. Isi perjanjian untuk setiap kontrak perihal sanksi dan denda sebagai
berikut:
1) Kontrak Dinas Kesehatan Pasal 8 yang menyatakan: Apabila
penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya tidak dapat dilakukan
tepat waktu yang telah ditentukan di dalam pasal 3 di atas maka pihak
Kedua (rekanan) dikenakan denda sebesar Rp983.969,00 untuk setiap
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
52
hari keterlambatan dengan jumlah denda setinggi-tingginya 10% dari
harga borongan.
2) Kontrak Badan Rumah Sakit Imanuddin Pasal 7 ayat 1 yang
menyatakan: Apabila terjadi penundaan atau kelambatan penyerahan
dari jangka waktu penyerahan yang ditetapkan dalam pasal 2 ayat 1
kontrak ini, kepada Pihak kedua dikenakan denda penundaan atau
denda keterlambatan sebesar 1‰ (satu permil) untuk setiap 1 (satu)
hari keterlambatan dengan jumlah maksimal 5% dari harga
barang/pekerjaan/ jasa yang terlambat diserahkan.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Hasil pengadaan aset dimaksud tidak dapat dimanfaatkan tepat waktu
sesuai rencana.
b. Pemerintah Daerah dirugikan atas denda keterlambatan PT SSKJ dan PT
WMP yang belum dibayarkan, masing-masing minimal sebesar
Rp4.919.844,00 dan Rp7.185.000,00 atau total sebesar Rp12.104.844,00.
Hal tersebut disebabkan:
a. Kontraktor/Rekanan tidak melaksanakan jadwal pekerjaan/penyerahan
barang sesuai yang diperjanjikan;
b. PA dan KPA belum sepenuhnya melakukan pengendalian atas pekerjaan
tersebut; dan
c. PPTK belum sepenuhnya mengelola kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
Atas permasalahan tersebut:
a. Dinas Kesehatan menilai kurangnya pemahaman pihak rekanan terhadap
klausul isi perjanjian tambah kurang pekerjaan, sehingga terjadi
keterlambatan pekerjaan. Sanksi minimal akan dikenakan dan
dikembalikan ke Kas Negara sesuai kontrak kerja.
b. BRSUD Sultan Imanuddin menjelaskan bahwa keterlambatan pengadaan 4
(empat) unit mobil dinas yang dilaksanakan oleh PT WMP, sampai dengan
adanya pemeriksaan oleh BPK baru 2 (dua) unit yang diserahkan kepada
BRSUD. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakstabilan harga kendaraan
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
53
sebelum dan setelah penandatanganan kontrak. Untuk keterlambatan akan
dikenakan sanksi terhadap rekanan sesuai dengan isi dalam kontrak.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BRSUD
Sultan Imanuddin selaku Pengguna Anggaran beserta Kuasa Pengguna
Anggaran terkait karena tidak melakukan pengendalian secara memadai;
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BRSUD
Sultan Imanuddin untuk menegur secara tertulis Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan terkait karena tidak melaksanakan tanggung jawabnya secara
memadai; dan
c. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk memungut denda
keterlambatan dari PT SSKJ minimal sebesar Rp4.919.844,00 serta
memerintahkan kepada Kepala BRSUD Sultan Imanuddin untuk
memungut denda keterlambatan kepada PT WMP minimal sebesar
Rp7.185.000,00.
14. Penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan TA 2007 mengalami keterlambatan
Pada TA 2007 Kabupaten Kotawaringin Barat memperoleh Dana
Alokasi Khusus bidang Pendidikan sebesar Rp13.253.000.000,00. Menurut
Petunjuk Teknis Pelaksanaan DAK Pendidikan 2007 yang diatur melalui
Permendiknas Nomor 4 Tahun 2007, DAK bidang pendidikan dialokasikan
untuk menunjang pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun yang bermutu. Kegiatannya diarahkan untuk: (a) Rehabilitasi gedung/
ruang kelas SD/SDLB/MI/Salafiyah termasuk sekolah-sekolah setara SD yang
berbasis keagamaan pelaksana program wajib belajar, baik negeri maupun
swasta; (b) peningkatan mutu pendidikan dasar. Penyaluran dananya sendiri
kepada sekolah dalam bentuk hibah (block grant). Sedangkan pengelolaan
dananya oleh sekolah secara swakelola dengan melibatkan partisipasi komite
sekolah dan lingkungan masyarakat di sekitar sekolah.
Pada APBD TA 2007, penyaluran DAK Pendidikan dianggarkan pada
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
54
Dinas Pendidikan dan Pengajaran sebagai belanja pemeliharaan
konstruksi/pembelian gedung sekolah sebesar Rp14.750.000.000,00 (termasuk
dana pendamping). Dana tersebut dialokasikan untuk 49 (empat puluh
sembilan) sekolah setingkat SD, masing-masing sebesar Rp250.000.000,00.
Menurut DPA SKPD Dinas Pendidikan dan Pengajaran, penyaluran dana
tersebut direncanakan pada triwulan II sebesar Rp8.861.000.000,00, triwulan
III sebesar Rp4.436.000.000,00 dan triwulan IV sebesar Rp1.475.000.000,00.
Rencana penyaluran dana tersebut dijadikan acuan oleh sekolah penerima
dana di dalam menyusun rencana kegiatan DAK Pendidikan tersebut.
Dari pemeriksaan diketahui bahwa peyaluran DAK Pendidikan tahap
pertama ke sekolah-sekolah baru dilaksanakan pada tanggal 2 November
2007. Dana yang disalurkan sebesar Rp4.425.000.000,00. Jadi tiap sekolah
masing-masing menerima Rp75.000.000,00. Jika mengacu kepada DPA-
SKPD maka terjadi keterlambatan penyaluran. Keterlambatan ini tentunya
dapat mengganggu sekolah di dalam melaksanakan kegiatan yang
menggunakan alokasi dana tersebut.
Kondisi ini tidak sesuai dengan Permendagri 13/2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Bagian Ketiga Azas Umum
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 4
(1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memerhatikan azas keadilan, kapatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
(4) Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencapaian hasil
program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara
membandingkan keluaran dengan hasil.
Hal ini mengakibatkan kegiatan peningkatan mutu sekolah oleh
sekolah-sekolah penerima DAK Pendidikan 2007 menjadi terganggu.
Hal ini disebabkan Kepala Sub Dinas Pendidikan Dasar dan Kepala
Dinas belum sepenuhnya melaksanakan tugas pokoknya sesuai ketentuan.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
55
menyatakan bahwa terjadinya keterlambatan penyaluran disebabkan
terlambatnya menerima Juknis DAK dari Departemen Pendidikan Nasional,
sehingga pelaksanaan sosialisasi DAK terlambat dilaksanakan. Namun sesuai
dengan program pembangunan pendidikan, Dana Pendidikan tersebut telah
disalurkan secara bertahap yaitu:
Tahap I Tanggal 2 Nopember 2007, sebesar Rp.4.425.000.000,00
Tahap II Tanggal 21 Nopember 2007, sebesar Rp.4.425.000.000,00
Tahap III Tanggal 7 Desember 2007, sebesar Rp.4.425.000.000,00
Tahap IV (Terakhir) akan disalurkan ke rekening penerima DAK melalui
Bank Pembangunan Kalteng pada pertengahan Desember 2007.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran karena
tidak melakukan pengendalian secara memadai; dan
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
menegur secara tertulis Kepala Sub Dinas Pendidikan Dasar karena belum
sepenuhnya melaksanakan tugas pokoknya dengan baik.
(5.09) Barang/pekerjaan yang telah selesai diadakan/dibeli tidak dimanfaatkan/tidak sesuai dengan rencana semula 15. Pelaksanaan tiga paket pekerjaan pembangunan/rehabilitasi gedung di
Dinas Pendidikan dan Pengajaran tidak sesuai spesifikasi teknis
Untuk meningkatkan dan memelihara gedung dan bangunan di
lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran maka diadakan tiga paket
kegiatan pembangunan/rehabilitasi bangunan/gedung. Adapun perinciannya
sebagai berikut:
a. Pekerjaan Perbaikan Eks Kantor Diknas senilai Rp469.900.000,00
dilaksanakan oleh CV. Apik Duta Karya (CV ADK) berdasarkan kontrak
nomor 021/1.01.1.01.01.17/Dikmen/Dikjar tertanggal 7 Juli 2007.
Pelaksanaannya dimulai tanggal 7 Juli 2007 sampai dengan 4 Oktober
2007 dan sudah dinyatakan selesai 100%.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
56
Dari pemeriksaan fisik diketahui beberapa hal sebagai berikut:
1) Hak angin dan tarikan jendela atas sebanyak 19 (sembilan belas)
jendela belum terpasang.
2) Pekerjaan pengecatan menggunakan cat kualitas kurang baik (75% dari
kualitas baik) sehingga cat mudah luntur dan terkelupas.
3) Pekerjaan pembersihan lokasi belum dilakukan.
4) Pengawas lapangan dari CV. Indah Jasa Design tidak melaporkan hal
tersebut kepada PPTK.
5) PPTK sudah menyatakan pekerjaan tersebut selesai 100%.
Hal tersebut menimbulkan kerugian bagi daerah sebesar Rp4.985.624,20
dengan perincian sebagai berikut:
1) Pembersihan lokasi = Rp1.000.000,00
2) Pemasangan hak angin jendela atas = 2 x 19 x Rp12.500,00 =
Rp950.000,00
3) Pemasangan tarikan jendela atas = 19 x Rp12.500,00 = Rp475.000,00
4) Pengecatan menggunakan cat kurang baik 25% = 25% x 1.031,444 m2
x Rp9.930,25 = Rp2.560.624,20
Jumlah = Rp1.000.000,00 + Rp950.000,00 + Rp475.000,00 +
Rp2.560.624,20 = Rp4.985.624,20
b. Pekerjaan Pembangunan Tambah Ruang Kelas (TRK) SDN 1 Sidorejo
Rp151.525.000,00 dilaksanakan oleh CV. Harfa Karya (CV HK)
berdasarkan kontrak nomor 106/1.01.1.01.01.16/Dikjar tertanggal 31 Juli
2007. Sedangkan pengawasannya dilakukan oleh CV. Indah Jasa Design
(CV IJD) berdasarkan kontrak nomor 072/1.01.1.01.01.17/Dikmen/Dikjar.
Pelaksanaannya dimulai tanggal 2 Juli 2007 sampai dengan 1 Oktober
2007 dan sudah dinyatakan selesai 100%.
Dari pemeriksaan fisik diketahui beberapa hal sebagai berikut:
1) Penyelesaian pekerjaan pengecatan tidak baik, terlihat dari kaca
jendela yang kotor terkena cat dan pengecatan lis plafond yang tidak
rapi.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
57
2) Pekerjaan kayu-kayuan menggunakan kayu yang terindikasi bekas
pakai, terlihat dari banyaknya bekas lobang ataupun retakan.
Hal tersebut menimbulkan kerugian bagi daerah sebesar Rp3.513.460,71
dengan perincian sebagai berikut:
1) Penyelesaian akhir pengecatan kilap kayu kurang baik 10% = 10% x
157,256m2 x Rp16.387,77 = Rp257.707,52
2) Pekerjaan kayu-kayuan pada kusen, jendela, dan ventilasi mengguna-
kan kayu kualitas bekas pakai = 50% x ((1,754m2 x Rp2.253.930,00) +
(10,22m2 x Rp73.802,51) + (12,5m2 x Rp144.308,12)) =
Rp3.255.753,19
Jumlah = Rp257.707,52 + Rp3.255.753,19 = Rp3.513.460,71
c. Pekerjaan Rehabilitasi Kantor SMAN 2 Pangkalan Bun senilai
Rp182.500.000,00 dilaksanakan oleh CV. Kingta Abadi (CV KA)
berdasarkan kontrak nomor 020/1.01.1.01.01.17/Dikmen/Dikjar tertanggal
7 Juli 2007. Sedangkan pengawasannya dilakukan oleh CV IJD
berdasarkan kontrak nomor 072/1.01.1.01.01.17/Dikmen/Dikjar.
Pelaksanaannya dimulai tanggal 7 Juli 2007 sampai dengan 4 Oktober
2007 dan sudah dinyatakan selesai 100%.
Dari pemeriksaan fisik diketahui beberapa hal sebagai berikut:
1) Tarikan jendela belum terpasang.
2) Ruang Komite Sekolah tidak dipasang plafon baru dan belum dicat.
3) Pekerjaan pengecatan menggunakan cat kualitas kurang baik, terlihat
dari cat yang mudah luntur dan terkelupas.
Hal tersebut menimbulkan kerugian bagi daerah sebesar Rp4.768.214,21
dengan perincian sebagai berikut:
1) Cat kurang baik 25% = 25% x (925,55m2 + 50,966m2 - 99m2) x
Rp11.784,21 = Rp2.585.208,21
2) Ruang komite tidak dipasang plafon baru = (25m2 x Rp29.438,63) +
(0,84 m2 x Rp52.563,64) = Rp780.119,21
3) Ruang komite belum dicat = (74m2 + 25m2) x Rp11.784,21 =
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
58
Rp1.166.636,79
4) Tarikan jendela belum dipasang = 27 x Rp8.750,00 = Rp236.250,00
Jumlah = Rp2.585.208,21 + Rp780.119,21 + Rp1.166.636,79 +
Rp236.250,00 = Rp4.768.214,21
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Kontrak No: 021/1.01.1.01.01.17/Dikmen/Dikjar tertanggal 7 Juli 2007.
b. Kontrak No: 106/1.01.1.01.01.16/Dikjar tertanggal 31 Juli 2007.
c. Kontrak No: 020/1.01.1.01.01.17/Dikmen/Dikjar tertanggal 7 Juli 2007.
d. Kontrak No: 072/1.01.1.01.01.17/Dikmen/Dikjar tertanggal 2 Juli 2007.
e. SK Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Nomor
07.b/KPTS/TU/DIKJAR tanggal 20 Februari 2007 tentang Penunjukan
PPTK.
Itu mengakibatkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat
dirugikan sebesar Rp13.267.299,12 (Rp4.985.624,20 + Rp3.513.460,71 +
Rp4.768.214,21).
Hal ini disebabkan karena:
a. CV ADK, CV HK, dan CV KA tidak mematuhi kontrak.
b. PPTK dan pengawas lapangan dari CV IJD tidak melaksanakan tugas
dengan baik.
c. KPA dan PA belum sepenuhnya melaksanakan pengendalian atas
pelaksanaan paket pekerjaan tersebut
Atas permasalahan tersebut Dinas Pendidikan dan Pengajaran
menyatakan bahwa beberapa pekerjaan yang belum terlaksana disebabkan
ruangan tersebut dipakai untuk acara rapat dan ulang tahun SMAN-2,
sehingga pekerjaan terganggu. Untuk Pekerjaan yang belum sempurna dan
belum selesai karena pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan maka semua
pekerjaan yang kurang akan dan sedang diperbaiki sehingga sesuai dengan
kondisi yang seharusnya. Untuk kayu-kayu yang terlihat banyak retakan itu
disebabkan sengatan matahari selama proses pengerjaan dilaksanakan, kualitas
kayu yang dipakai telah sesuai dengan RAB.
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
59
Atas penjelasan Dinas Pendidikan dan Pengajaran tersebut BPK-RI
berpendapat bahwa penurunan kuantitas dan kualitas bahan/material selama
proses pengerjaan adalah resiko pihak Kontraktor. Adapun kewajiban
Kontraktor untuk menyerahkan barang sesuai dengan kuantitas dan kualitas
yang diperjanjikan menurut kontrak tidak dapat dikurangi karenanya.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran selaku
Pengguna Anggaran beserta Kuasa Pengguna Anggaran terkait karena
tidak melakukan pengendalian secara memadai;
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
menegur secara tertulis Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan terkait karena
tidak melakukan pengawasan pekerjaan secara memadai; dan
c. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran untuk
memberikan sanksi CV ADK, CV HK, CV KA, dan CV IJD sesuai
ketentuan karena tidak mematuhi kontrak.
16. Pelaksanaan dua kegiatan pembangunan jalan tidak sesuai dengan kontrak
Berdasarkan DPA Dinas Pekerjaan Umum TA 2007 alokasi dana
untuk belanja modal adalah sebesar Rp78.651.897.500,00. Dari hasil
pemeriksaan secara uji petik terhadap dokumen kontrak dan bukti-bukti
pendukung serta pemeriksaan fisik di lapangan diketahui terdapat dua kegiatan
yang dilaksanakan tidak sesuai kontrak, yakni:
a. Kegiatan Pemeliharaan Jalan Termili
Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh CV. Kusuma Hati (CV KH)
berdasarkan kontrak No. 600/364-SPP/PUD tanggal 9 Juli 2007 senilai
Rp297.900.000,00. Atas pekerjaan ini telah dilakukan pekerjaan tambah
kurang sebesar Rp58.060.521,27 sesuai surat perjanjian amandemen No.
600/-SPA/PUD tanggal 22 Agustus 2007. Jangka waktu pelaksanaan
selama 155 hari kalender atau berakhir tanggal 10 Desember 2007 dan
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
60
masa pemeliharaan selama 180 hari kalender. Pekerjaan tersebut telah
selesai dan telah dibayar lunas sebesar Rp297.900.000,00.
Pada kontrak antara lain terdapat pekerjaan Lapis Aspal Beton 5 cm/ATB
Laston dengan volume sebesar 2.156 m2. Berdasarkan pemeriksaan di
lapangan dan hasil test lebar dan tebal ATB dari Sub Dinas Survey dan
Pengendalian diketahui bahwa untuk Sta 0+030 s/d 0+330 lebar rata-rata
ATB Laston adalah 6,00 m. Sementara di dalam back-up data, lebar rata-
rata adalah sebesar 6,10 m dengan panjang sebesar 300,00 m sehingga
terdapat selisih volume sebesar 30 m2 dan terdapat kelebihan pembayaran
sebesar Rp3.476.678,10 (30 m2 x Rp115.889,27).
b. Kegiatan Pembangunan Jalan Bangdes Desa Kubu
Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh CV. Darussalam (CV DS)
berdasarkan kontrak No. 600/943-SPP/PUD tanggal 9 Juli 2007 senilai
Rp493.441.000,00. Atas pekerjaan ini telah dilakukan pekerjaan tambah
kurang sebesar Rp161.768.279,92 sesuai surat perjanjian amandemen No.
600/1205/PUD tanggal 16 Juli 2007. Jangka waktu pelaksanaan selama
120 hari kalender atau berakhir tanggal 5 November 2007 dan masa
pemeliharaan selama 180 hari kalender. Pekerjaan tersebut telah selesai
dan telah dibayar lunas sebesar Rp493.441.000,00.
Pada kontrak antara lain terdapat pekerjaan Lapis Pondasi Atas (LPA)
dengan volume sebesar 328,97 m3. Berdasarkan pemeriksaan di lapangan
dengan mengambil 3 titik sampel diketahui bahwa untuk Sta 0+000 s/d
0+723 tebal rata-rata LPA adalah 0,1167 m. Sementara didalam back-up
data, tebal rata-rata LPA adalah sebesar 0,13 m dengan panjang sebesar
723,00 m dan lebar sebesar 3,50 m sehingga terdapat selisih volume
sebesar 33,66 m3 dan terdapat kelebihan pembayaran sebesar
Rp24.762.976,68 (33,66 m3 x Rp735.679,64)
Hal ini tidak sesuai dengan:
a. Kepres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah, Pasal 5 point f antara lain menyebutkan
pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa dan para pihak yang terkait
dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika sebagai
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
61
berikut: menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran
keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa.
b. Masing-masing Surat Perjanjian Pemborongan beserta amandemennya.
Hal tersebut mengakibatkan kerugian daerah berupa kelebihan
pembayaran kepada rekanan pelaksana sebesar Rp28.239.654,78
(Rp3.476.678,10 + Rp24.762.976,68).
Hal tersebut terjadi karena:
a. PPTK dan Pengawas Lapangan serta Konsultan Pengawas lalai dalam
melaksanakan pengawasan pekerjaan.
b. Kontraktor tidak menjalankan pekerjaan sesuai kontrak.
c. Pengendalian dan pengawasan KPA dan PA selaku penanggung jawab
kegiatan lemah.
Atas permasalahan tersebut Dinas Pekerjaan Umum memberikan
penjelasan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pemeliharaan Jalan Termili
Terdapat selisih volume sebesar 30 m2 sehingga kelebihan pembayaran
sebesar Rp3.476.678,10 (30 m2 x Rp115.889,27) hal tersebut disebabkan
kekurangtelitian back up data yang diajukan rekanan. Sehingga atas
kekeliruan tersebut rekanan bersedia mengembalikan ke negara sebesar
Rp3.476.678,10.
b. Kegiatan Pembangunan Jalan Desa Bangdes
Terjadinya pengurangan tebal pada pekerjaan LPA disebabkan karena
stabilitas tanah yang masih labil (pondasi bawah pasir), sementara pada
saat selesai pekerjaan hasil tes tebal masih sesuai dengan spesifikasi teknis
yaitu 0,13 cm, tapi setelah pelaksanaan burda terjadi pemadatan pada
lintasan tersebut secara berulang-ulang dan beban lalu lintas kendaraan
maka terjadi pengurangan tebal LPA tersebut. Sementara untuk lebar LPA
kondisi di lapangan dapat diketahui bahwa untuk STA 0+000 s/d STA
0+723 terdapat penambahan lebar dengan rata-rata 3,85 m, sedang dalam
back up data lebar 3,5 m, maka terdapat kelebihan dari lebar LPA sebesar
29,53 m3 atau sebesar Rp21.370.259,77 (29,53 m3 x Rp723.679,64)
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
62
sehingga selisih dengan hasil perhitungan tebal dan merupakan kelebihan
pembayaran sebesar Rp3.392.716,91 (Rp24.762.976,68 -
Rp21.370.259,77).
Atas penjelasan dari Dinas Pekerjaan Umum tersebut BPK-RI
berpendapat sesuai kontrak lebar rata-rata yang dipersyaratkan adalah 3,5 m.
Atas kelebihan spesifikasi lebar pekerjaan yang dilakukan penyedia jasa,
sesuai dengan kontrak, pengguna jasa tidak melakukan pembayaran.
BPK-RI menyarankan Bupati agar:
a. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menegur
secara tertulis PPTK dan Pengawas Lapangan serta Konsultan Pengawas
terkait karena lalai dalam melaksanakan pengawasan pekerjaan;
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menagih
kelebihan pembayaran kepada CV KH sebesar Rp3.476.678,10 dan CV
DS sebesar Rp24.762.976,68; dan
c. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku Pengguna
Anggaran beserta Kuasa Pengguna Anggaran terkait karena tidak
melakukan pengendalian secara memadai.
17. Pembangunan Dermaga LLASDP tidak sesuai kebutuhan
Pada TA 2007 terdapat 5 (lima) paket Pembangunan Dermaga
LLASDP (Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Danau) senilai
Rp475.135.000,00 pada Dinas Perhubungan. Kelima dermaga yang dibangun
tersebut adalah Dermaga Kumai Hilir, Dermaga Karang Sari, Dermaga
Sebukat, Dermaga Pandau, dan Dermaga Nanga Mua. Pembangunan dermaga
tersebut dimaksudkan untuk memperlancar arus lalu lintas angkutan sungai
khususnya di Sungai Kumai dan Sungai Arut.
Dari pemeriksaan fisik atas Dermaga Kumai Hilir, Dermaga Karang
Sari, dan Dermaga Sebukat diketahui bahwa dermaga-dermaga tersebut tidak
dirancang untuk dapat dirapati oleh perahu-perahu kecil karena tidak memiliki
tangga untuk turun. Ketinggian dermaga tersebut pada saat surut mencapai
lebih dari 2 (dua) meter dari permukaan air, sedangkan pada saat pasang
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
63
maksimal sekitar 1 (satu meter) dari permukaan air. Sehingga apabila
menumpang perahu kecil sekelas speed boat kecil, penumpang harus bersusah
payah menaiki pilar-pilar dermaga. Sehingga masyarakat di Karang Sari masih
menggunakan tangga dari dermaga lama, sedangkan masyarakat di Sebukat
membuat tangga darurat di samping dermaga. Kondisi itu membuat
keberadaan dermaga belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat. Sementara itu Dermaga Kumai Hilir belum dimanfaatkan sama
sekali karena belum selesainya pembangunan jalan akses dari perkampungan
menuju dermaga.
Kondisi ini tidak sesuai dengan Permendagri 13/2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Bagian Ketiga Azas Umum
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 4
(1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memerhatikan azas keadilan, kapatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
(11) Manfaat untuk masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
bahwa keuangan daerah diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Kondisi ini mengakibatkan pengadaan dermaga LLASDP tidak dapat
langsung dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat dan berpotensi
pemborosan keuangan daerah.
Hal ini disebabkan Dinas Perhubungan kurang cermat dalam
melakukan perencanaan pembangunan dermaga sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Atas permasalahan tersebut Dinas Perhubungan menyatakan bahwa
pembangunan dermaga di Kumai Hilir, Karang Sari dan Sebukat pada
dasarnya diperuntukkan untuk tambat dan bongkar muat kapal-kapal yang
berukuran sedang dan kecil. Dalam pelaksanaan pembangunan dermaga
tersebut diakui ada kekurangan dalam perencanaan pembangunan sehingga
pembangunan tangga terlewatkan. Ini disebabkan oleh kondisi pasang surut air
laut dan perbedaan karakteristik dan dimensi kapal yang akan sandar di
Perwakilan BPK-RI di Palangkaraya
64
dermaga. Oleh karena itu dalam waktu dekat segera akan dibuatkan tangga
untuk naik turun pengguna dermaga yang disesuaikan dengan kondisi dan
pasang surut air laut yang berkisar 1 sampai 2 meter.
BPK-RI menyarankan Bupati agar menegur secara tertulis Kepala
Dinas Perhubungan beserta Kepala Sud Dinas Lalu Lintas Angkutan Sungai
dan Danau karena tidak melakukan perencanaan dengan baik.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
LAMPIRAN 1
NoPenerima Bantuan Realisasi
Telah dilengkapi pertanggungjawaban
memadai
Belum dilengkapi tanda terima dari penerima
bantuan *)
Belum dilengkapi dengan laporan pertanggungjawaban
penggunaan bantuan1 Asosiasi Pecinta dan Pengusaha Tanaman
Hias Ktw Barat6.000.000 6.000.000
2 ASPPEBGINDO Kalteng 3.000.000 3.000.000
3Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia Ktw Barat
12.500.000 12.500.000
4 Badan Narkotika Kab. Ktw Barat 55.000.000 5.000.000 50.000.0005 Bakorsip 2.500.000 2.500.0006 BMP Production 7.500.000 7.500.0007 Demang Kepala Adat Kec. Ktw Lama dan Arut
Utara800.000 800.000
8 Desa 800.000 800.0009 Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda)
Ktw Barat20.000.000 20.000.000
10 Dharma Wanita Persatuan Ktw Barat 100.000.000 15.876.250 71.341.25011 Dharma Wanita (Yay Pertiwi) 12.782.50012 Forum Bersama Laskar Merah Putih Ktw Barat 5.000.000 5.000.00013 Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Ktw Barat (IPMK)
Semarang3.000.000 3.000.000
14 Kabupaten Kapuas 100.000.000 100.000.00015 HU Dayak Pos 7.500.000 7.500.00016 Kalteng Pos 15.000.000 15.000.00017 SKH Palangka Post 5.000.000 5.000.00018 Surat Kabar SKU 1.000.000 1.000.00019 Wartawan koran KP 3.000.000 3.000.00020 Persatuan Wartawan Indonesia 28.000.000 28.000.00021 Kelompok Kontak Tani Andalan Kab. Ktw Barat 572.500.000 572.500.00022 LASQI Ktw Barat 14.100.000 14.100.00023 Legiun Veteran RI 5.000.000 5.000.00024 Lembaga Pendidikan dan Pengembangan
Profesi Terpadu (LP3T) Banua Mandiri50.000.000 50.000.000
25 LPP Favorite College 10.000.000 10.000.00026 LPTQ Kab. Ktw Barat 333.250.000 333.250.00027 LSM 8.000.000 8.000.00028 Masyarakat (korban musibah) 20.500.000 20.500.00029 MUI Kab. Ktw Barat 20.000.000 20.000.00030 Organisasi Pemuda CKPM 3.500.000 3.500.00031 Panitia Bersama Syiar Ramadhan 3.500.000 3.500.00032 Panitia Festival Seni Rebana dan Lomba
Kelompok Terbangan tk Kab. Ktw Barat50.000.000 50.000.000
33 Panitia Hari Besar (PHBI) 41.000.000 41.000.00034 Panitia Pembangunan Masjid Riyadhlus
Sholihin1.000.000.000 1.000.000.000
35 Panitia Pemberangkatan Pesparawi 397.700.000 397.700.00036 Panitia Penempatan Transmigrasi Desa Bumi
Harjo10.000.000 10.000.000
37 Panitia Penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan dan Pengembangan Kepribadian Ktw Barat
171.000.000 171.000.000
38 Panitia Peringatan Hari Koperasi 5.000.000 5.000.00039 Panitia Peringatan Peristiwa Pertempuran 7.500.000 7.500.00040 Panitia Ramadhan Jamiatul Zikir Al Fata 5.000.000 5.000.00041 Panitia Seminar PPHIM 15.000.000 15.000.00042 Panitia STQ 15.000.000 15.000.00043 Panitia Tablig Akbar 2.500.000 2.500.00044 Pelaksana Makam / Khaoel Habib Abubakar
Alhabsyi **)10.000.000 10.000.000
45Pengurus Besar Himpunan Mualaf Muslimin Dayak Indonesia Kalimantan Tengah
2.500.000 2.500.000
46 Pengurus Cabang NU Kab. Ktw Barat 12.000.000 12.000.00047 Pengurus Cabang Pia Ardhya Garini 4.500.000 4.500.00048 Pengurus Fardlu Kifayah Al Ahirat Kel. Kumai 1.000.000 1.000.00049 Pengurus Masjid Al Muhajirin Kec. Arsel 25.000.000 25.000.00050 Pengurus Masjid Babussalam 10.000.000 10.000.00051 Pengurus Masjid Baiturrahman Kel. Kumai Hilir
Kec. Kumai50.000.000 50.000.000
52 Pengurus PGRI 2.500.000 2.500.00053 Persatuan Wredatana Republik Indonesia
(PWRI) Cab. Ktw Barat45.000.000 45.000.000
54 PHBI Kel. Madurejo 15.000.000 15.000.00055 PHBI Masjid 2.500.000 2.500.00056 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Ktw 150.000.000 150.000.00057 PKBM Mawar 7.500.000 7.500.00058 PKK 15.000.000 15.000.000
DAFTAR PENERIMA BANTUAN BELANJA BANTUAN SOSIAL ORGANISASI KEMASYARAKATAN
LAMPIRAN 1
NoPenerima Bantuan Realisasi
Telah dilengkapi pertanggungjawaban
memadai
Belum dilengkapi tanda terima dari penerima
bantuan *)
Belum dilengkapi dengan laporan pertanggungjawaban
penggunaan bantuan
DAFTAR PENERIMA BANTUAN BELANJA BANTUAN SOSIAL ORGANISASI KEMASYARAKATAN
59 PMI cab Ktw Barat 5.000.000 5.000.00060 PWKI Kab. Ktw Barat 10.000.000 10.000.00061 Rumah ibadah, Yayasan, Pondok Pesantren 552.500.000 552.500.00062 Sanggar Barota Kel. Raja Seberang 5.000.000 5.000.00063 Taruna Siaga Bencana 750.000 750.00064 Tim Terpadu Penanganan Gepeng 2.555.000 2.555.00065 Yayasan Borneo Lestari Kumai 4.000.000 4.000.00066 Yayasan Evangelical 10.000.000 10.000.00067 Yayasan Nurul Jannah Kel. Sidorejo 25.000.000 25.000.00068 Yayasan Pangeran Bendahara 40.900.000 40.900.00069 Yayasan Pend. STIH Pangkalanbun 10.000.000 10.000.000
Jumlah 4.153.855.000 69.958.750 841.055.000 3.242.841.250
*) tanda terima hanya berupa kwitansi internal, belum dilengkapi tanda terima dari penerima bantuan**) telah dilengkapi dengan pertanggungjawaban dari penerima bantuan, tetapi dari penerimaan bantuan periode sebelumnya
LAMPIRAN 2
Daftar Paket Pengadaan Dinas Dikjar Kobar yang Jaminan Pelaksanaannya tidak sesuai ketentuan.
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
1 Pembangunan RDG SDN 1 Umpang
Kec. Arsel Borneo Buana Persada, CV
151.000.000
2 Pembangunan RDG SMPN 3 Kumai Teluk Bogam
Kec. Kumai Mandiri Karaya Utama, CV
94.400.000
3 Pembangunan RDG SMPN 4 Kumai di Kubu (2 pintu)
Kec. Kumai Catur Sarana, CV 94.500.000
4 Pembangunan RDG SMPN 2 Arsel (6 pintu)
Kec. Arsel Dwi Karya, CV 282.944.000
5 Pembangunan RDKS SMAN 1 Pangkalan Banteng
Kec. P Banteng Bamban Permai, CV 76.200.000
6 Pembangunan RDKS SMAN 1 Arut Utara
Kec. Arut Utara Jaya Raya, CV 76.375.000
7 Pemasangan Jaringan Listrik SMPN 4 Kumai dan SDN 2 Kubu
Kec. Kumai Permata Nusantara, CV
119.848.000
8 Pembangunan TRK SDN 1 Sidorejo
Kec. Arsel Harfa, CV 151.525.000
9 Pembangunan/Pembuatan Pagar SDN 6 Mendawai
Kec. Arsel Wiraguna Nusantara, CV
86.300.000
10 Pembangunan/Pembuatan Halaman Upacara SDN 1 Raja Seberang
Kec. Arsel Mentari CV 69.850.000
11 Pembangunan/Pembuatan Pagar SMPN 2 Arut Selatan
Kec. Arsel Adteg, CV 105.000.000
12 Pembangunan/Pavingisasi SDN 5 Madurejo
Kec. Arsel Air Intan Pusaka, CV 69.875.000
13 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Beringin Subur, CV 59.850.000
14 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Putra Mandiri, CV 57.643.000
15 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Rahayu Sari Pratama, CV
59.850.000
16 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Bintang Sembilan, CV
59.850.000
17 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Wahyu A, CV 59.925.000
18 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Widyastama, CV 59.850.000
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
19 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 1 SD
Kotawaringin Barat
Sumber Karya Utama, CV
81.179.700
20 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 2 SD
Kotawaringin Barat
Cahaya Mukti, CV 80.539.860
21 Revitalisasi RDPS SDN 4 Kumpai Batu Bawah
Kec. Arsel Karomah, CV 61.180.000
22 Rehabilitasi RDG SDN 3 Sidorejo Kec. Arsel Antika Raya, CV 69.700.00023 Pengadaan Buku Pendidikan
Agama Kelas 1 SD Kotawaringin Barat
Sumber Karya Utama, CV
81.179.700
24 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 2 SD
Kotawaringin Barat
Cahaya Mukti, CV 80.539.860
25 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 7 SMP
Kotawaringin Barat
Adi Putra, CV 69.048.450
26 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 8 SMP
Kotawaringin Barat
Semanggang Jaya, CV
54.219.000
27 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 9 SMP
Kotawaringin Barat
Taruna Jaya, CV 53.246.700
28 Pengadaan Buku IPS Kelas 7 SMP
Kotawaringin Barat
Bukit Topan, CV 65.507.230
29 Pengadaan Buku IPS Kelas 8 SMP
Kotawaringin Barat
Aneka Karya, CV 54.532.720
30 Pengadaan Buku IPS Kelas 9 SMP
Kotawaringin Barat
Restu Makmur, CV 53.100.125
31 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 7 SMP
Kotawaringin Barat
Persada Karya, CV 65.507.230
32 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 8 SMP
Kotawaringin Barat
Budi Karya, CV 54.532.720
33 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 9 SMP
Kotawaringin Barat
Himokta, CV 53.260.025
34 Pengadaan Buku Sains Kelas 8 SMP
Kotawaringin Barat
Hasta Baru, CV 54.518.250
35 Pengadaan Buku Sains Kelas 9 SMP
Kotawaringin Barat
Duta Borneo, CV 53.286.675
36 Pengadaan Buku Matematika SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Dwi Karya, CV 50.962.500
37 Pengadaan Buku Bahasa Indonesia SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Marina, CV 56.882.900
38 Pengadaan Buku Bahasa Inggris SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Wahyu Widya Usaha, CV
56.682.600
39 Pengadaan Buku Ekonomi SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Reza Fahlevi, CV 50.604.750
40 Pengadaan Buku Matematika SMK dan Fisika SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Fifin, CV 51.242.650
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
41 Pengadaan Buku Kimia SMA dan Bahasa Indonesia SMK Kelas 3
Kotawaringin Barat
Tirta Baskara, CV 56.286.750
42 Pengadaan Buku Biologi SMA dan Bahasa Inngris SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Kurnia, CV 57.625.000
43 Pengadaan Buku Program SMA, Bahasa Kewirausahaan SMK, Program Keahlian SMK, dan Ekonomi SMK Kelas 3
Kotawaringin Barat
Darussalam, CV 56.231.320
44 Pengadaan Buku Sosiologi SMA dan Tata Negara SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Raihan Pratama, CV 62.134.800
45 Pembangunan Ruang Guru dan WC SMPN 1 Arsel
Kec. Arsel Palapa Utama, CV 347.000.000
46 Rehabilitasi dan Perluasan Kantor Cabang Dikjar Kolam
Kec. Kolam xxx 168.525.000
47 Rehabilitasi Kantor SMAN 2 Pangkalan Bun
Kec. Arsel Kingta Abadi, CV 182.500.000
48 Pengadaan Scanner Pemeriksa Ujian
Kec. Arsel Karnadia, CV 193.000.000
49 Perbaikan Eks Kantor Departemen Diknas
Kec. Arsel Apik Duta Karya, CV 469.900.000
50 Peningkatan Sarana Prasarana Aula Dikjar
Kec. Arsel Antika Raya, CV 146.750.000
51 Pengadaan Perlengkapan Kantor Kec. Arsel Ayu Anggita, CV 60.050.00052 Pengadaan Komputer dan
Perlengkapannya Kec. Arsel Gratia Komputer, CV 101.150.000
53 Pengadaan Sarana Prasarana Drum Band
Kec. Arsel Bayu Pamungkas, CV
87.900.000
54 Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan
Kec. Arsel Sukses Makmur Bersama, CV
59.230.000
55 Pengadaan Berbagai Jenis Buku dengan berbagai judul
Kec. Arsel Mitra Usaha Jaya, CV
99.800.000
56 Pembangunan USB SMPN 4 Pangkalan Banteng
Kec. P Banteng Bina Putra, CV 426.164.000
57 Pembangunan USB SDN 3 Karang Mulya
Kec. Arsel Putri Tunggal, CV 378.290.000
58 Pembangunan TRK 2 lokal SDN 2 Mendawai
Kec. Arsel Arsela Jaya, CV 187.900.000
59 Pembangunan Asrama Siswa SMPN 2 Kotawaringin Lama
Kec. Kolam Suka, CV 105.180.000
60 Revitalisasi Gedung SDN 4 Sidorejo
Kec. Arsel Alba, CV 318.600.000
61 Revitalisasi Ruang Belajar SMPN 5 Arsel
Kec. Arsel Mitra Bangun Benua, CV
132.300.000
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
62 Revitalisasi Ruang Belajar SMPN 1 Kumai
Kec. Kumai Putri Kirana, CV 237.150.000
63 Revitalisasi Ruang Belajar SMPN 3 Arsel
Kec. Arsel Cahaya Lima, CV 128.620.000
64 Kerja Sama Program D-II PGSD, S-I PGSD, D-II PGTK di Universitas Terbuka UPBJJ Universitas Palangkaraya
Palangkaraya Universitas Palangkaraya
382.900.000
65 Kerja Sama Program S-I Non Pendas di Universitas Terbuka UPBJJ Universitas Palangkaraya
Palangkaraya Universitas Palangkaraya
200.000.000
JUMLAH 7.731.425.515
LAMPIRAN 3
Daftar Paket Pengadaan Dinas Dishub Kobar yang Jaminan Pelaksanaannya tidak sesuai ketentuan.
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
1 Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Iskandar Tahap II
Kec. Arsel Sasana Sahabat Kompak Jaya, PT
3.130.000.000
2 Pembangunan Garasi Kendaraan Roda 4
Pangkalan Bun Teratai, CV 69.500.000
3 Rehab Gedung Terminal Natai Suka
Kec. Arsel Gesuri Indah, CV 214.930.000
4 Pembangunan Halte 3 (Tiga) Unit Pangkalan Bun Heru Putra, CV 74.160.0005 Pengadaan Kendaraan Roda Dua
4 (empat) unit Pangkalan Bun Delta Abadi Sentosa,
PT 59.200.000
6 Pengadaan Mobil Pickup 1 (satu) unit
Pangkalan Bun Murni Berlian Motors, PT
153.000.000
7 Pengadaan dan Pemasangan Traffic Light 1 (satu) unit dan Warning Light 2 (dua) unit
Kec. Arsel Karnadia, CV 298.000.000
8 Rehab Gedung Kantor LLASDP Indera Sari
Kec. Arsel Telaga Mas, CV 239.750.000
9 Pembangunan Dermaga LLASDP di Desa Nanga Mua
Kec. Aruta Graha Paramitha, CV 91.485.000
10 Pembangunan Dermaga LLASDP di Desa Pandau
Kec. Aruta Beringin Subur, CV 95.950.000
11 Pembangunan Dermaga LLASDP di Desa Sebukat
Kec. P Banteng Dwi Karya, CV 95.900.000
12 Pembangunan Dermaga LLASDP di Kelurahan Kumai Hilir
Kec. Kumai Hilman Tiga Saudara, CV
95.800.000
13 Pembangunan Dermaga LLASDP di Desa Karang Sari
Kec. P Banteng Sinar Utara, CV 96.000.000
JUMLAH 4.713.675.000
LAMPIRAN 4
Daftar Paket Pengadaan Dinas Dikjar Kobar yang tidak ditetapkan HPS
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
1 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Beringin Subur, CV 59.850.000
2 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Putra Mandiri, CV 57.643.000
3 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Rahayu Sari Pratama, CV
59.850.000
4 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Bintang Sembilan, CV
59.850.000
5 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Wahyu A, CV 59.925.000
6 Pengadaan Meubelair SD Kotawaringin Barat
Widyastama, CV 59.850.000
7 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 1 SD
Kotawaringin Barat
Sumber Karya Utama, CV
81.179.700
8 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 2 SD
Kotawaringin Barat
Cahaya Mukti, CV 80.539.860
9 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 3 SD
Kotawaringin Barat
Putra Langkat, CV 43.429.140
10 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 4 SD
Kotawaringin Barat
Cahaya Mandiri, CV 43.338.320
11 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 5 SD
Kotawaringin Barat
Citra Wijaya, CV 41.499.240
12 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 6 SD
Kotawaringin Barat
El Yassin, CV 42.098.940
13 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 7 SMP
Kotawaringin Barat
Adi Putra, CV 69.048.450
14 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 8 SMP
Kotawaringin Barat
Semanggang Jaya, CV
54.219.000
15 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 9 SMP
Kotawaringin Barat
Taruna Jaya, CV 53.246.700
16 Pengadaan Buku IPS Kelas 3 SD Kotawaringin Barat
Tanjung Penghujan, CV
43.418.280
17 Pengadaan Buku IPS Kelas 4 SD Kotawaringin Barat
Elohim, CV 43.349.160
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
18 Pengadaan Buku IPS Kelas 5 SD Kotawaringin Barat
Hizkiah Batuah, CV 41.509.620
19 Pengadaan Buku IPS Kelas 6 SD Kotawaringin Barat
Sinar Jaya Perkasa, CV
42.077.880
20 Pengadaan Buku IPS Kelas 7 SMP
Kotawaringin Barat
Bukit Topan, CV 65.507.230
21 Pengadaan Buku IPS Kelas 8 SMP
Kotawaringin Barat
Aneka Karya, CV 54.532.720
22 Pengadaan Buku IPS Kelas 9 SMP
Kotawaringin Barat
Restu Makmur, CV 53.100.125
23 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 3 SD
Kotawaringin Barat
Kumpai Jaya Sejahtera, CV
43.418.280
24 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 4 SD
Kotawaringin Barat
Makarya, CV 43.338.320
25 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 5 SD
Kotawaringin Barat
Ardiva Pratama, CV 41.499.240
26 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 6 SD
Kotawaringin Barat
Arianti Jaya, CV 42.098.940
27 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 7 SMP
Kotawaringin Barat
Persada Karya, CV 65.507.230
28 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 8 SMP
Kotawaringin Barat
Budi Karya, CV 54.532.720
29 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 9 SMP
Kotawaringin Barat
Himokta, CV 53.260.025
30 Pengadaan Buku Sains Kelas 7 SMP
Kotawaringin Barat
Hesda Mega, CV 37.887.840
31 Pengadaan Buku Sains Kelas 8 SMP
Kotawaringin Barat
Hasta Baru, CV 54.518.250
32 Pengadaan Buku Sains Kelas 9 SMP
Kotawaringin Barat
Duta Borneo, CV 53.286.675
33 Pengadaan Buku Matematika SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Dwi Karya, CV 50.962.500
34 Pengadaan Buku Bahasa Indonesia SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Marina, CV 56.882.900
35 Pengadaan Buku Bahasa Inggris SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Wahyu Widya Usaha, CV
56.682.600
36 Pengadaan Buku Ekonomi SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Reza Fahlevi, CV 50.604.750
37 Pengadaan Buku Matematika SMK dan Fisika SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Fifin, CV 51.242.650
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
38 Pengadaan Buku Kimia SMA dan Bahasa Indonesia SMK Kelas 3
Kotawaringin Barat
Tirta Baskara, CV 56.286.750
39 Pengadaan Buku Biologi SMA dan Bahasa Inngris SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Kurnia, CV 57.625.000
40 Pengadaan Buku Program SMA, Bahasa Kewirausahaan SMK, Program Keahlian SMK, dan Ekonomi SMK Kelas 3
Kotawaringin Barat
Darussalam, CV 56.231.320
41 Pengadaan Buku Sosiologi SMA dan Tata Negara SMA Kelas 3
Kotawaringin Barat
Raihan Pratama, CV 62.134.800
42 Pengadaan Scanner Pemeriksa Ujian
Kec. Arsel Karnadia, CV 193.000.000
43 Perbaikan Eks Kantor Departemen Diknas
Kec. Arsel Apik Duta Karya, CV 469.900.000
44 Pengadaan Perlengkapan Kantor Kec. Arsel Ayu Anggita, CV 60.050.000
45 Pengadaan Komputer dan Perlengkapannya
Kec. Arsel Gratia Komputer, CV 101.150.000
46 Pengadaan 10 paket Olahraga Sekolah
Kotawaringin Barat
Indotama Borneo Megatren, CV
49.700.000
47 Pengadaan Sarana Prasarana Drum Band
Kec. Arsel Bayu Pamungkas, CV
87.900.000
48 Pengadaan Alat Peraga SDLB Kec. Arsel Karya Bersama, CV 49.700.000
49 Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan
Kec. Arsel Sukses Makmur Bersama, CV
59.230.000
50 Pengadaan Berbagai Jenis Buku dengan berbagai judul
Kec. Arsel Mitra Usaha Jaya, CV
99.800.000
51 Pembangunan USB SMPN 4 Pangkalan Banteng
Kec. P Banteng Bina Putra, CV 426.164.000
52 Pembangunan USB SDN 3 Karang Mulya
Kec. Arsel Putri Tunggal, CV 378.290.000
53 Pembangunan TRK 2 lokal SDN 2 Mendawai
Kec. Arsel Arsela Jaya, CV 187.900.000
54 Pembangunan Asrama Siswa SMPN 2 Kotawaringin Lama
Kec. Kolam Suka, CV 105.180.000
55 Revitalisasi Gedung SDN 4 Sidorejo
Kec. Arsel Alba, CV 318.600.000
56 Revitalisasi Ruang Belajar SMPN 5 Arsel
Kec. Arsel Mitra Bangun Benua, CV
132.300.000
57 Revitalisasi Ruang Belajar SMPN 1 Kumai
Kec. Kumai Putri Kirana, CV 237.150.000
No. Pekerjaan Lokasi Pemenang Nilai Kontrak (Rp)
58 Revitalisasi Ruang Belajar SMPN 3 Arsel
Kec. Arsel Cahaya Lima, CV 128.620.000
59 Perencanaan Teknis Kegiatan Pembangunan Revitalisasi, Rehabilitasi Gedung SD, SMP, SMA, SMK, dan Rumah Dinas Sekolah serta Sarana Prasarana Dinas Dikjar Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2007
Kec. Arsel Indah Jasa Design, CV
40.000.000
60 Pengawasan Teknis Kegiatan Pembangunan Revitalisasi, Rehabilitasi Gedung SD, SMP, SMA, SMK, dan Rumah Dinas Sekolah serta Sarana Prasarana Dinas Dikjar Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2007
Kec. Arsel Indah Jasa Design, CV
30.000.000
61 Kerja Sama Program D-II PGSD, S-I PGSD, D-II PGTK di Universitas Terbuka UPBJJ Universitas Palangkaraya
Palangkaraya Universitas Palangkaraya
382.900.000
62 Kerja Sama Program S-I Non Pendas di Universitas Terbuka UPBJJ Universitas Palangkaraya
Palangkaraya Universitas Palangkaraya
200.000.000
63 Pengadaan Pakaian Training Peserta, Pendamping dan Pelatih Drumband 2007
Pangkalan Bun Apik Duta Karya, CV 14.000.000
64 Penginapan Peserta, Pendamping dan Pelatih Drumband 2007
Palangkaraya Hotel Melati Serasi, Palangkaraya
12.250.000
65 Penginapan Peserta, Pendamping dan Pelatih Drumband 2007
Palangkaraya Asrama Badiklatprov Kalteng
5.250.000
66 Pengangkutan Peserta, Pendamping dan Pelatih Drumband 2007
Pangkalan Bun Kaswa Travel, CV 14.000.000
67 Pengadaan Makan Minum Peserta, Pendamping dan Pelatih Drumband 2007
Palangkaraya Tirta Mandiri, CV 20.000.000
JUMLAH 5.621.101.155
NO PAKET PENGADAAN PENYEDIA BARANG NILAI*1 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 1 SD Sumber Karya Utama, CV 81.179.7002 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 2 SD Cahaya Mukti, CV 80.539.8603 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 3 SD Putra Langkat, CV 43.429.1404 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 4 SD Cahaya Mandiri, CV 43.338.3205 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 5 SD Citra Wijaya, CV 41.499.2406 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 6 SD El Yassin, CV 42.098.9407 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 7 SMP Adi Putra, CV 65.048.4508 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 8 SMP Semanggang Jaya, CV 54.219.0009 Pengadaan Buku Pendidikan Agama Kelas 9 SMP Taruna Jaya, CV 53.246.700
10 Pengadaan Buku IPS Kelas 3 SD Tanjung Penghujan, CV 43.418.28011 Pengadaan Buku IPS Kelas 4 SD Elohim, CV 43.349.16012 Pengadaan Buku IPS Kelas 5 SD Hizkiah Batuah, CV 41.509.62013 Pengadaan Buku IPS Kelas 6 SD Sinar Jaya Perkasa, CV 42.077.88014 Pengadaan Buku IPS Kelas 7 SMP Bukit Topan, CV 65.507.23015 Pengadaan Buku IPS Kelas 8 SMP Aneka Karya, CV 54.532.72016 Pengadaan Buku IPS Kelas 9 SMP Restu Makmur, CV 53.100.12517 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 3 SD Kumpai Jaya Sejahtera, CV 43.418.28018 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 4 SD Makarya, CV 43.338.32019 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 5 SD Ardiva Pratama, CV 41.499.24020 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 6 SD Arianti Jaya, CV 42.098.94021 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 7 SMP Persada Karya, CV 65.507.23022 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 8 SMP Budi Karya, CV 54.532.72023 Pengadaan Buku Kewarganegaraan Kelas 9 SMP Himokta, CV 53.260.02524 Pengadaan Buku Sains Kelas 7 SMP Hesda Mega, CV 37.887.84025 Pengadaan Buku Sains Kelas 8 SMP Hasta Baru, CV 54.518.25026 Pengadaan Buku Sains Kelas 9 SMP Duta Borneo, CV 53.286.67527 Pengadaan Buku Matematika SMA Kelas 3 Dwi Karya, CV 50.962.50028 Pengadaan Buku Bahasa Indonesia SMA Kelas 3 Marina, CV 56.882.90029 Pengadaan Buku Bahasa Inggris SMA Kelas 3 Wahyu Widya Usaha, CV 56.682.60030 Pengadaan Buku Ekonomi SMA Kelas 3 Reza Fahlevi, CV 50.604.75031 Pengadaan Buku Matematika SMK dan Fisika SMA Kelas 3 Fifin, CV 51.242.65032 Pengadaan Buku Kimia SMA dan Bahasa Indonesia SMK Kelas 3 Tirta Baskara, CV 56.286.75033 Pengadaan Buku Biologi SMA dan Bahasa Inngris SMA Kelas 3 Kurnia, CV 57.625.00034 Pengadaan Buku Program SMA, Bahasa Kewirausahaan SMK,
Program Keahlian SMK, dan Ekonomi SMK Kelas 3Darussalam, CV 56.231.320
35 Pengadaan Buku Sosiologi SMA dan Tata Negara SMA Kelas 3 Raihan Pratama, CV 62.134.800JUMLAH 1.836.095.155
*Nilai = Nilai Kontrak
DAFTAR PENGADAAN PAKET BUKU PELAJARAN DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
LAMPIRAN 5A
LAMPIDAFTAR PERALATAN KANTOR & LAPANGAN YANG DISEDIAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM KEPADA KONTRAKTOR
No Nomor Kontrak Tanggal Kontraktor Pekerjaan Harga Kontrak Biaya Peralatan Kantor & Lapangan Note Book Printer Portable Camera D
1 600/1428-SPP/PUD 9 Juli 2007 PT Geo Dinamika Utama SID Jaringan Irigasi Seluas 2.000 Ha 545.000.000 46.800.000 30.800.000 12.000.000 4.00 2 600/1434-SPP/PUD 9 Juli 2007 PT Mega Surya Konsultan SID Jaringan Irigasi Seluas 500 Ha 133.000.000 12.200.000 7.700.000 3.000.000 1.50 3 600/1427-SPP/PUD 9 Juli 2007 PT Miramy Konsultan SID Jaringan Irigasi Seluas 2.275 Ha 622.600.000 22.241.000 16.041.000 3.400.000 2.80 4 600/1435-SPP/PUD 9 Juli 2007 CV Prakarsa Design Konsultan SID Jaringan Irigasi Seluas 400 Ha 109.700.000 3.241.500 1.141.500 900.000 1.20 5 600/1431-SPP/PUD 9 Juli 2007 CV Cipta Jasa Pratama SID Irigasi Teknis 187.130.000 14.750.000 9.700.000 2.250.000 2.80 6 600/1430-SPP/PUD 9 Juli 2007 PT Rekayasa Perkasa Consultant SID Irigasi Teknis 284.112.000 22.518.500 12.018.500 4.500.000 6.00 7 600/1624-SPP/PUD 9 Juli 2007 CV Mitra Jasa SID Jaringan Irigasi Seluas 580 Ha 154.891.500 8.925.000 3.425.000 3.000.000 2.50 8 600/1436-SPP/PUD 9 Juli 2007 CV Cipta Jasa Pratama SID Irigasi Teknis 109.395.000 2.960.000 1.000.000 870.000 1.14 9 600/1432-SPP/PUD 9 Juli 2007 CV Pakat Tri Nusa Konsultan SID Irigasi Teknis 159.250.000 6.252.500 3.132.500 860.000 2.26
10 600/1437-SPP/PUD 9 Juli 2007 PT Tema Karya Mandiri Studi Sudetan Sungai Jergendul 349.600.000 18.080.000 14.080.000 3.000.000 1.00 11 600/1426-SPP/PUD 9 Juli 2007 PT Bumi Indah Lestari Jaya SID Jaringan Irigasi Seluas 3.600 Ha 986.500.000 22.355.000 15.855.000 3.500.000 3.00
180.323.500 114.893.500 37.280.000 28.20