ASURANSI

25
ASURANSI ASURANSI Diberikan Pada Mata Kuliah Diberikan Pada Mata Kuliah BLKL BLKL Universitas Serang Raya Universitas Serang Raya Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi

description

ASURANSI. Diberikan Pada Mata Kuliah BLKL Universitas Serang Raya Fakultas Ekonomi. Pengertian Asuransi. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ASURANSI

Page 1: ASURANSI

ASURANSIASURANSI

Diberikan Pada Mata KuliahDiberikan Pada Mata KuliahBLKLBLKL

Universitas Serang RayaUniversitas Serang RayaFakultas EkonomiFakultas Ekonomi

Page 2: ASURANSI

Pengertian AsuransiPengertian Asuransi

Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :““Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak Penanggung mengikatkan diri kepada lebih, dengan mana pihak Penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.yang dipertanggungkan”.

Asuransi secara umum artinya transaksi pertanggungan, yang melibatkan Asuransi secara umum artinya transaksi pertanggungan, yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Dimana penanggung menjamin dua pihak, tertanggung dan penanggung. Dimana penanggung menjamin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat / kapan terjadinya. Sebagai kontraprestasinya si dapat ditentukan saat / kapan terjadinya. Sebagai kontraprestasinya si tertanggung di wajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, tertanggung di wajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang besarnya sekian prosen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut yang besarnya sekian prosen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut "premi"."premi".

Page 3: ASURANSI

Asuransi Menurut Para Ahli :Asuransi Menurut Para Ahli :1.1. Definisi asuransi menurut Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

(KUHD) Republik Indonesia :(KUHD) Republik Indonesia :"Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang "Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung penanggung mengikatkan diri pada mengikatkan diri pada tertanggungtertanggung dengan menerima suatu premi, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu".karena suatu peristiwa yang tak tertentu".

2.2. Definisi asuransi menurut Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack :Prof. Mehr dan Cammack :"Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara "Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung".diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung".

3.3. Definisi asuransi menurut Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, yang yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:

a)a) "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung".dilakukan oleh seorang penanggung".

b)b) "Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang "Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial".atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial".

4.4. Definisi asuransi menurut Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green:Prof. Mark R. Green:"Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, "Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko,

dengan jalan mengkombin asikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek dengan jalan mengkombin asikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu".dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu".

Page 4: ASURANSI

Sejarah asuransi dari tahun ke tahun :Sejarah asuransi dari tahun ke tahun :

Tahun 215 SMTahun 215 SMPada tahun 215 SM Pemerintah Kerajaan Romawi didesak oleh para Supplier Pada tahun 215 SM Pemerintah Kerajaan Romawi didesak oleh para Supplier peliengkapan dan perbekalan tentarakerajaan untuk menerima konsep yang peliengkapan dan perbekalan tentarakerajaan untuk menerima konsep yang melindungi mereka terhadap segala risiko kerugian yang mereka derita atas barang-melindungi mereka terhadap segala risiko kerugian yang mereka derita atas barang-barang mereka yang berada di kapal sebagai akibat dari bahaya maritim seperti barang mereka yang berada di kapal sebagai akibat dari bahaya maritim seperti halnya serangah musuh dan juga badai.halnya serangah musuh dan juga badai.

Tahun 50 SMTahun 50 SMCICERO pada kira-kira tahun 50 SM memberi penjelasan tentang praktek pemberian CICERO pada kira-kira tahun 50 SM memberi penjelasan tentang praktek pemberian proteksi atau jaminan terhadap keselamatan pengiriman uang dan surat-surat proteksi atau jaminan terhadap keselamatan pengiriman uang dan surat-surat berharga selama dalam perjalanan. Sebagai imbalan maka pihak yang diberi proteksi berharga selama dalam perjalanan. Sebagai imbalan maka pihak yang diberi proteksi memberikan semacam balasjasa berupa uang premi kepada pihak pemberi proteksi.memberikan semacam balasjasa berupa uang premi kepada pihak pemberi proteksi.

Tahun 50- 200SMTahun 50- 200SMKaisar CLAUDIUS mengeluarkan suatu jaminan kepada Importir terhadap semua Kaisar CLAUDIUS mengeluarkan suatu jaminan kepada Importir terhadap semua kerugian yang mereka derita akibat angin badai. Tentunya dalam hal ini dikenakan kerugian yang mereka derita akibat angin badai. Tentunya dalam hal ini dikenakan pula premi.pula premi.Pada sekitar tahun 200 ini di Romawi tumbuh perkumpulan- perkumpulan yang Pada sekitar tahun 200 ini di Romawi tumbuh perkumpulan- perkumpulan yang disebut "Collegia". Para serdadu Romawi "Collegia" kegiatan sosial yang diadakan disebut "Collegia". Para serdadu Romawi "Collegia" kegiatan sosial yang diadakan antara lain, mengumpulkan dana untuk biaya pemakaman anggotanya yang antara lain, mengumpulkan dana untuk biaya pemakaman anggotanya yang meninggal atau gugur di medan perang.meninggal atau gugur di medan perang.Para budak belian pun membentuk Collegianya dengan maksud apabila meninggal Para budak belian pun membentuk Collegianya dengan maksud apabila meninggal dapat dikubur dengan layak (disebut Collegia Nititum). Demikian pula para saudara dapat dikubur dengan layak (disebut Collegia Nititum). Demikian pula para saudara dan para aktor di Italia membentuk Collegia yang disebut "Collegia Tennorioum" dan para aktor di Italia membentuk Collegia yang disebut "Collegia Tennorioum" dengan maksud untuk membantu para janda dan anak-anak yatim para anggotanya.dengan maksud untuk membantu para janda dan anak-anak yatim para anggotanya.

Page 5: ASURANSI

Tahun 1194-1266Tahun 1194-1266Perkembangan perekonomian manusia dari tahun ke tahun Perkembangan perekonomian manusia dari tahun ke tahun berjalan terus dan periode ini dikenal suatu "Guild System" berjalan terus dan periode ini dikenal suatu "Guild System" (Sistem Gilda), yaitu perkumpulan dari orang-orang yang (Sistem Gilda), yaitu perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai profesi sama, maka pada waktu itu terbentuklah mempunyai profesi sama, maka pada waktu itu terbentuklah gilda tukang kayu, gilda tukang roti dan sebagainya.gilda tukang kayu, gilda tukang roti dan sebagainya.Tujuannya sama dengan tujuan Collegia pada zaman Romawi, Tujuannya sama dengan tujuan Collegia pada zaman Romawi, yakni meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Dari data yakni meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Dari data di alas dapat dikatakan bahwa "Collegia" dan "Sistem Gilda" di alas dapat dikatakan bahwa "Collegia" dan "Sistem Gilda" merupakan penemuan-penemuan sosial yang memperoleh merupakan penemuan-penemuan sosial yang memperoleh popularitas dan pengakuan masyarakat terhadap adanya risiko-popularitas dan pengakuan masyarakat terhadap adanya risiko-risiko yang harus ditanggulangi. Perkembangan lembaga yang risiko yang harus ditanggulangi. Perkembangan lembaga yang mirip dengan asuransi tumbuh terns dan akhimya pada masa mirip dengan asuransi tumbuh terns dan akhimya pada masa pemerintahan RATU ELEANOR dari Belgia (1194 - 1266) pemerintahan RATU ELEANOR dari Belgia (1194 - 1266) dibentuk Undang-Undang Asuransi yang tercantum dalam dibentuk Undang-Undang Asuransi yang tercantum dalam "ROLE'S"ROLE'S DE OLERON"DE OLERON"

Page 6: ASURANSI

Sejarah asuransi di indonesiaSejarah asuransi di indonesia

Perasuransian di Indonesia dapat dibagi dalam dua kurun waktu :Perasuransian di Indonesia dapat dibagi dalam dua kurun waktu :1.1. zaman penjajahan sampai tahun 1942zaman penjajahan sampai tahun 1942

Pada waktu pendudukan bala tentara Jepang selama kurang lebih tiga setengah Pada waktu pendudukan bala tentara Jepang selama kurang lebih tiga setengah tahun, hampir tidak mencatat sejarah perkembangan. Perusahaan-perusahaan tahun, hampir tidak mencatat sejarah perkembangan. Perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Hindia Belanda pada zaman penjajahan itu adalah : asuransi yang ada di Hindia Belanda pada zaman penjajahan itu adalah :

a)a) Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda.Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda.b)b) Perusahaan-perusahaan yang merupakan Kantor Cabang dari Perusahaan-perusahaan yang merupakan Kantor Cabang dari

Perusahaan Asuransi yang berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di Perusahaan Asuransi yang berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di negeri lainnya.negeri lainnya.

Dengan sistem monopoli yang dijalankan di Hindia Belanda, perkembangan Dengan sistem monopoli yang dijalankan di Hindia Belanda, perkembangan asuransi kerugian di Hindia Belanda terbatas pada kegiatan dagang dan asuransi kerugian di Hindia Belanda terbatas pada kegiatan dagang dan kepentingan bangsa Belanda, Inggris, dan bangsa Eropa lainnya. Manfaat dan kepentingan bangsa Belanda, Inggris, dan bangsa Eropa lainnya. Manfaat dan peranan asuransi belum dikenal oleh masyarakat, lebih-lebih oleh masyarakat peranan asuransi belum dikenal oleh masyarakat, lebih-lebih oleh masyarakat pribumi.pribumi.Jenis asuransi yang telah diperkenalkan di Hindia Belanda pada waktu itu masih Jenis asuransi yang telah diperkenalkan di Hindia Belanda pada waktu itu masih sangat terbatas dan sebagian besar terdiri dari asuransi kebakaran dan sangat terbatas dan sebagian besar terdiri dari asuransi kebakaran dan pengangkutan. Asuransi kendaraan bermotor masih belum memegang peran, pengangkutan. Asuransi kendaraan bermotor masih belum memegang peran, karena jumlah kendaraan bermotor masih sangat sedikit dan hanya dimiliki oleh karena jumlah kendaraan bermotor masih sangat sedikit dan hanya dimiliki oleh Bangsa Belanda dan Bangsa Asing lainnya. Pada zaman penjajahan tidak tercatat Bangsa Belanda dan Bangsa Asing lainnya. Pada zaman penjajahan tidak tercatat adanya perusahaan asuransi kerugian satupun. Selama terjadinya Perang Dunia II adanya perusahaan asuransi kerugian satupun. Selama terjadinya Perang Dunia II kegiatan perasuransian di Indonesia praktis terhenti, terutama karena ditutupnya kegiatan perasuransian di Indonesia praktis terhenti, terutama karena ditutupnya pemsahaan- perusahaan asuransi milik Belanda dan Inggris.pemsahaan- perusahaan asuransi milik Belanda dan Inggris.

Page 7: ASURANSI

2.2. zaman sesudah Perang Dunia II atau zaman kemerdekaan. zaman sesudah Perang Dunia II atau zaman kemerdekaan.

Setelah Perang Dunia usai, perusahaan-perusahaan Belanda dan Inggris kembali Setelah Perang Dunia usai, perusahaan-perusahaan Belanda dan Inggris kembali beroperasi di negara yang sudah merdeka ini. Sampai tahun 1964 pasar industri beroperasi di negara yang sudah merdeka ini. Sampai tahun 1964 pasar industri asuransi di Indonesia masih dikuasai oleh Perusahaan Asing, terutama Belanda asuransi di Indonesia masih dikuasai oleh Perusahaan Asing, terutama Belanda dan Inggris.dan Inggris.

Pada awal mulanya beroperasi di Indonesia mereka mendirikan sebuah badan Pada awal mulanya beroperasi di Indonesia mereka mendirikan sebuah badan yang disebut "Bataviasche Verzekerings Unie" (BVU) pada tahun 1946, yang yang disebut "Bataviasche Verzekerings Unie" (BVU) pada tahun 1946, yang melakukan kegiatan asuransi secara kolektif. Dengan demikian dari setiap melakukan kegiatan asuransi secara kolektif. Dengan demikian dari setiap penutupan, masing-masing anggota BVU memperoleh share tertentu. Cara ini penutupan, masing-masing anggota BVU memperoleh share tertentu. Cara ini dilakukan mengingat keadaan pada waktu itu belum teratur dan tenaga asuransi dilakukan mengingat keadaan pada waktu itu belum teratur dan tenaga asuransi masih kurang sekali.masih kurang sekali.

Pada tahun 1950 berdiri sebuah perusahaan asuransi kerugian yang pertama, Pada tahun 1950 berdiri sebuah perusahaan asuransi kerugian yang pertama, yakni NV. Maskapai Asuransi Indonesia yang kemudian pada awal 2004 sudah yakni NV. Maskapai Asuransi Indonesia yang kemudian pada awal 2004 sudah menjadi PT MAI PARK. Pada saat itu, sebagai perintis perusahaan asuransi menjadi PT MAI PARK. Pada saat itu, sebagai perintis perusahaan asuransi kerugian nasional yang pertama, maka perusahaan ini harus bersaing dengan kerugian nasional yang pertama, maka perusahaan ini harus bersaing dengan perusahaan asuransi asing yang unggul baik dalam faktor permodalan maupun perusahaan asuransi asing yang unggul baik dalam faktor permodalan maupun pengetahuan teknis.pengetahuan teknis.

Dengan berdirinya perusahaan asuransi kerugian nasional tersebut, keberanian Dengan berdirinya perusahaan asuransi kerugian nasional tersebut, keberanian pengusaha nasional dipacu untuk mendirikan perusahaan-perusahaan asuransi pengusaha nasional dipacu untuk mendirikan perusahaan-perusahaan asuransi kerugian. Keberanian ini didukung pula oleh Peraturan Pemerintah bahwa semua kerugian. Keberanian ini didukung pula oleh Peraturan Pemerintah bahwa semua barang impor hams diasuransikan di Indonesia. Pengaturan ini dimaksudkan untuk barang impor hams diasuransikan di Indonesia. Pengaturan ini dimaksudkan untuk menanggulangi pemakaian devisa untuk membayar premi asuransi di luar negeri.menanggulangi pemakaian devisa untuk membayar premi asuransi di luar negeri.

Page 8: ASURANSI

Pada tahun 1953 berdiri pula perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam Pada tahun 1953 berdiri pula perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang reasuransi Belanda dan Inggris di Indonesia, pemakaian devisa untuk bidang reasuransi Belanda dan Inggris di Indonesia, pemakaian devisa untuk membayar premi reasuransi ke luar negeri juga masih tetap besar. Untuk membayar premi reasuransi ke luar negeri juga masih tetap besar. Untuk menanggulangi hal ini, didirikanlah pada tahun 1954 sebuah perusahaan reasuransi menanggulangi hal ini, didirikanlah pada tahun 1954 sebuah perusahaan reasuransi profesional, yakni "PT. REASURANSI .UMUM INDONESIA" yang mendapat profesional, yakni "PT. REASURANSI .UMUM INDONESIA" yang mendapat dukungan dari bank-bank pemerintah.dukungan dari bank-bank pemerintah.

Lembaga yang tersebut terakhir ini mengeluarkan peraturan-peraturan yang Lembaga yang tersebut terakhir ini mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengikat untuk perusahaan-perusahaan asuransi asing untuk menggunakanjasa mengikat untuk perusahaan-perusahaan asuransi asing untuk menggunakanjasa perusahaan reasuransi nasional. Langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam perusahaan reasuransi nasional. Langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam hal ini memberikan hasil yang diharapkan. Kegiatan PT. Reasuransi Umum hal ini memberikan hasil yang diharapkan. Kegiatan PT. Reasuransi Umum Indonesia pada tahun 1963 diperluas dengan kegiatan reasuransi jiwa.Indonesia pada tahun 1963 diperluas dengan kegiatan reasuransi jiwa.  Pada saat PT. Reasuransi Umum Indonesia didirikan, banyak perusahaan-Pada saat PT. Reasuransi Umum Indonesia didirikan, banyak perusahaan-perusahaan asuransi kerugian nasional bermunculan, tetapi perkembangannya perusahaan asuransi kerugian nasional bermunculan, tetapi perkembangannya masih terhambat oleh persaingan yang berat dari perusahaan-perusahaan asuransi masih terhambat oleh persaingan yang berat dari perusahaan-perusahaan asuransi swasta asing.swasta asing.

Pada waktu perjuangan mengembaiikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia, Pada waktu perjuangan mengembaiikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia, pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan milik Belanda. Perusahaan-pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan milik Belanda. Perusahaan-perusahaan Inggris dinasionalisasi dalam peristiwa konfrontasi.perusahaan Inggris dinasionalisasi dalam peristiwa konfrontasi.

Page 9: ASURANSI

Fungsi Asuransi :Fungsi Asuransi :

1.1. Transfer ResikoTransfer ResikoDengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransiperusahaan asuransi

2. 2. Kumpulan DanaKumpulan DanaPremi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana untuk membayar resiko yang terjadi.untuk membayar resiko yang terjadi.

Macam-macam resiko :Macam-macam resiko :Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macam cara, antara lain : Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macam cara, antara lain : 1.1. Resiko Murni Resiko Murni (risiko yang tidak disengaja), adalah risiko yang apabila terjadi tentu (risiko yang tidak disengaja), adalah risiko yang apabila terjadi tentu

menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disegaja.menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disegaja.Contoh : risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, dsb.Contoh : risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, dsb.

2.2. Resiko Spekulatif Resiko Spekulatif (risiko disengaja), adalah resiko yang sengaja ditimbullkan (risiko disengaja), adalah resiko yang sengaja ditimbullkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya.kepadanya.Contoh : resiko produksi, resiko moneter (kurs valuta asing).Contoh : resiko produksi, resiko moneter (kurs valuta asing).

3.3. Resiko Fundamental, Resiko Fundamental, adalah risko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan adalah risko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja, tetapi banyak orang.saja, tetapi banyak orang.Contoh : risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, resiko perang, polusi Contoh : risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, resiko perang, polusi udara.dsb.udara.dsb.

4.4. Resiko Khusus,Resiko Khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh, umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil dan sebagainya.tabrakan mobil dan sebagainya.

Page 10: ASURANSI

5.5. Resiko Dinamis,Resiko Dinamis, adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti risiko (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti risiko keusangan, risiko penerbangan luar angkasa. Kebalikannya disebut,keusangan, risiko penerbangan luar angkasa. Kebalikannya disebut,Resiko Statis, Resiko Statis, seperti risiko hari tua, risiko kematian dan sebagainya.seperti risiko hari tua, risiko kematian dan sebagainya.

Menurut sumber / penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan kedalam :Menurut sumber / penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan kedalam :

a.a. Resiko Intern,Resiko Intern, yaitu risiko yang berasal dari dalam, : kebakaran yang berasal dari yaitu risiko yang berasal dari dalam, : kebakaran yang berasal dari rumah si tertanggung sendiri.rumah si tertanggung sendiri.

b.b. Resiko ekstern,Resiko ekstern, yaitu risiko yang berasal dari luar , seperti risiko kebakaran dari yaitu risiko yang berasal dari luar , seperti risiko kebakaran dari rembetan rumah yang bersebelahan, bencana alam, pencurian, perampokan dan rembetan rumah yang bersebelahan, bencana alam, pencurian, perampokan dan sebagainya.sebagainya.

Page 11: ASURANSI

Manfaat asuransi secara umum adalah :Manfaat asuransi secara umum adalah :

1.1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak.satu pihak.

2.2. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.

3.3. Transfer Resiko; Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang Transfer Resiko; Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransiharta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi

4.4. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.

5.5. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.

6.6. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.untuk asuransi jiwa.

7.7. Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha

Page 12: ASURANSI

Secara garis besar, asuransi terdiri dari tiga kategori, yaitu :Secara garis besar, asuransi terdiri dari tiga kategori, yaitu :

1.1. Asuransi KerugianAsuransi Kerugian

2.2. Asuransi JiwaAsuransi Jiwa

3.3. Asuransi SosialAsuransi Sosial

Prinsip pokok asuransi yaitu:Prinsip pokok asuransi yaitu:

1.1. Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith )Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith )

2.2. Prinsip Kepentingan yang dapat di Asuransikan (Insurable Interest)Prinsip Kepentingan yang dapat di Asuransikan (Insurable Interest)

3.3. Prinsip Ganti Rugi (Indemnity) Prinsip Ganti Rugi (Indemnity)

4.4. Prinsip Perwalian (Subrogation) Prinsip Perwalian (Subrogation)

5.5. Prinsip Kontribusi (Contribution)Prinsip Kontribusi (Contribution)

6.6. Prinsip Sebab Akibat (Proximate Cause) Prinsip Sebab Akibat (Proximate Cause)

Page 13: ASURANSI

ASURANSI SYARIAHASURANSI SYARIAH

Secara etimologi [bahasa] syariah bermakna jalan yang lurus. Sedangkan Secara etimologi [bahasa] syariah bermakna jalan yang lurus. Sedangkan secara terminologi [definisi], syariah adalah undang-undang atau peraturan-secara terminologi [definisi], syariah adalah undang-undang atau peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan pencipta [Allah peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan pencipta [Allah SWT], serta hubungan antara manusia dengan manusia.SWT], serta hubungan antara manusia dengan manusia.Syariah mencakup seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seorang muslim Syariah mencakup seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seorang muslim dengan aturan-aturan halan dan haram, serta perilaku baik dan buruk. dengan aturan-aturan halan dan haram, serta perilaku baik dan buruk. Panduan dalam pengalaman syariah mengacu pada Al-Qur’an dan As-Panduan dalam pengalaman syariah mengacu pada Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad SAW.Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Asuransi SyariahSejarah Asuransi Syariah

Awal terbentuknya sejak tahun 1979 ketika sebuah perusahaan asuransi Awal terbentuknya sejak tahun 1979 ketika sebuah perusahaan asuransi jiwa di Sudan, yaitu Sudanese Islamic Insurance pertama kali jiwa di Sudan, yaitu Sudanese Islamic Insurance pertama kali memperkenalkan asuransi syariah. Kemudian di tahun yang sama sebuah memperkenalkan asuransi syariah. Kemudian di tahun yang sama sebuah perusahaan asuransi jiwa di Uni Emirat Arab juga memperkenalkan perusahaan asuransi jiwa di Uni Emirat Arab juga memperkenalkan asuransi syariah di wilayah Arab.asuransi syariah di wilayah Arab.Tahun 1981, Dar Al-Maal Al-Islami, sebuah perusahaan asuransi jiwa asal Tahun 1981, Dar Al-Maal Al-Islami, sebuah perusahaan asuransi jiwa asal Swiss, memperkenalkan asuransi syariah di Jenewa. Diiringi oleh Swiss, memperkenalkan asuransi syariah di Jenewa. Diiringi oleh penerbitan asuransi syariah kedua di Eropa yang diperkenalkan oleh Islamic penerbitan asuransi syariah kedua di Eropa yang diperkenalkan oleh Islamic Takafol Company [ITC] di Luksemburg pada tahun 1983.Takafol Company [ITC] di Luksemburg pada tahun 1983.Di Asia sendiri, asuransi syariah pertama kali dikenalkan di Malaysia pada Di Asia sendiri, asuransi syariah pertama kali dikenalkan di Malaysia pada tahun 1985 melalui sebuah perusahaan asuransi jiwa bernama Takaful tahun 1985 melalui sebuah perusahaan asuransi jiwa bernama Takaful Malaysia.Malaysia.

Page 14: ASURANSI

Pengertian Asuransi SyariahPengertian Asuransi Syariah

Berdasarkan Berdasarkan Dewan Syariah Nasional [DNS]Dewan Syariah Nasional [DNS] dan dan Majelis Ulama Indonesia [MUI]Majelis Ulama Indonesia [MUI], , Asuransi Syariah adalah sebuah lembaga usaha yang saling melindungi dan tolong Asuransi Syariah adalah sebuah lembaga usaha yang saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru’tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.melalui akad yang sesuai dengan syariah.Dalam hal ini peserta mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusi/premi yang Dalam hal ini peserta mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusi/premi yang mereka bayar untuk digunakan membayar klaim atas musibah yang dialami oleh mereka bayar untuk digunakan membayar klaim atas musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Jadi, jika dalam asuransi konvensional terjadi sebagian peserta. Jadi, jika dalam asuransi konvensional terjadi transfer of risktransfer of risk [memindahkan risiko] dari peserta ke perusahaan, dalam asuransi syariah [memindahkan risiko] dari peserta ke perusahaan, dalam asuransi syariah mekanisme pertanggungannya adalah mekanisme pertanggungannya adalah sharing of risksharing of risk atau saling menanggung risiko; atau saling menanggung risiko; di mana perusahaan HANYA sebagai pemegang amanah dalam mengelola dan di mana perusahaan HANYA sebagai pemegang amanah dalam mengelola dan menginvestasikan dana dari kontribusi peserta, BUKAN sebagai penanggung.menginvestasikan dana dari kontribusi peserta, BUKAN sebagai penanggung.

Azas dan Prinsip Asuransi SyariahAzas dan Prinsip Asuransi Syariah

Asuransi syariah berazaskan Azas Jaminan Bersama, dan memiliki prinsip Asuransi syariah berazaskan Azas Jaminan Bersama, dan memiliki prinsip Tanggung Jawab Bersama, Saling Membantu dan Bekerjasama, serta Perlindungan Tanggung Jawab Bersama, Saling Membantu dan Bekerjasama, serta Perlindungan Bersama.Bersama.

Page 15: ASURANSI

Kontrak dalam IslamKontrak dalam Islam

1.1. Wa’adWa’ad yaitu perjanjian antara satu pihak kepada pihak lain. Pihak yang diberi janji yaitu perjanjian antara satu pihak kepada pihak lain. Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban kepeda pemberi janji, dan bila terjadi pengingkaran tidak memikul kewajiban kepeda pemberi janji, dan bila terjadi pengingkaran terhadap janji tersebut, pemberi janji tidak dikenakan sanksi selain sanksi moral.terhadap janji tersebut, pemberi janji tidak dikenakan sanksi selain sanksi moral.

2.2. AkadAkad merupakan kontrak atau perjanjian yang dibuat 2 belah pihak yang saling merupakan kontrak atau perjanjian yang dibuat 2 belah pihak yang saling mengikat di antara keduanya untuk bersepakat tentang suatu hal. Syarat dan mengikat di antara keduanya untuk bersepakat tentang suatu hal. Syarat dan ketentuan harus dijelaskan secara terperinci oleh kedua pihak. Jika ada ketentuan harus dijelaskan secara terperinci oleh kedua pihak. Jika ada pelanggaran kontrak, maka pihak yang melanggar akan dikenakan sanksi sesuai pelanggaran kontrak, maka pihak yang melanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak tersebut. dengan kesepakatan dalam kontrak tersebut. AkadAkad inilah yang nantinya banyak inilah yang nantinya banyak digunakan dalam asuransi syariah.digunakan dalam asuransi syariah.Ada 2 bentuk Ada 2 bentuk akad akad ::

a)a) Akad Tabarru’Akad Tabarru’ yaitu semua bentuk kontrak/akad yang dilakukan dengan yaitu semua bentuk kontrak/akad yang dilakukan dengan tujuan kebaikan dan tolong menolong, dan bukan semata untuk tujuan tujuan kebaikan dan tolong menolong, dan bukan semata untuk tujuan mencari keuntungan. Dalam asuransi syariah, akad ini terdapat pada dana mencari keuntungan. Dalam asuransi syariah, akad ini terdapat pada dana tabarru’tabarru’ di mana dana ini bersifat saling menguntungkan kedua pihak dan di mana dana ini bersifat saling menguntungkan kedua pihak dan TIDAK digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat komersial.TIDAK digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat komersial.Contoh: transaksi pinjam meminjam, pendelegasian, dan pemberian sesuatu.Contoh: transaksi pinjam meminjam, pendelegasian, dan pemberian sesuatu.

b)b) Akad TijarahAkad Tijarah yaitu akad yang bertujuan komersial. Akad ini digunakan oleh yaitu akad yang bertujuan komersial. Akad ini digunakan oleh peserta asuransi syariah dengan pihak perusahaan asuransi. peserta asuransi syariah dengan pihak perusahaan asuransi. Skema Skema Akad TijarahAkad Tijarah terbagi menjadi 2, yakni: Kontrak yang Pasti [KP] dan terbagi menjadi 2, yakni: Kontrak yang Pasti [KP] dan Kontrak yang Tidak Pasti [KTP]. Bila telah ditentukan secara pasti [misal Kontrak yang Tidak Pasti [KTP]. Bila telah ditentukan secara pasti [misal profit], tidak bisa diubah menjadi KTP. Hal ini mengandung unsur profit], tidak bisa diubah menjadi KTP. Hal ini mengandung unsur GhararGharar atau atau ketidakpastian. Sebaliknya, jika tidak disebutkan secara pasti [misal profit] ketidakpastian. Sebaliknya, jika tidak disebutkan secara pasti [misal profit] makaalam konsep syariah.makaalam konsep syariah.

Page 16: ASURANSI

Perbedaan Asuransi Syariah dengan KonvensionalPerbedaan Asuransi Syariah dengan Konvensional

Konsep dasar asuransi syariah adalah tolong menolong dalam kebaikan dan Konsep dasar asuransi syariah adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (ketakwaan (al birri wat taqwaal birri wat taqwa). Konsep tersebut sebagai landasan yang diter tidak ). Konsep tersebut sebagai landasan yang diter tidak boleh diubah menjadi KP, karena hal ini mengandung unsur boleh diubah menjadi KP, karena hal ini mengandung unsur Riba’Riba’. Kedua unsur ini . Kedua unsur ini dilarang dapkan dalam setiap perjanjian transaksi bisnis dalam wujud tolong dilarang dapkan dalam setiap perjanjian transaksi bisnis dalam wujud tolong menolong (menolong (akad takafuliakad takafuli) yang menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar ) yang menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain di dalam menghadapi resiko, yang kita yang saling menanggung satu sama lain di dalam menghadapi resiko, yang kita kenal sebagai kenal sebagai sharing of risksharing of risk..

   Dalam asuransi konvensional, asuransi merupakan Dalam asuransi konvensional, asuransi merupakan transfer of risktransfer of risk yaitu pemindahan yaitu pemindahan risiko dari peserta/tertanggung ke perusahaan/penanggung sehingga terjadi pula risiko dari peserta/tertanggung ke perusahaan/penanggung sehingga terjadi pula transfer of fundtransfer of fund yaitu pemindahan dana dari tertanggung kepada penanggung. yaitu pemindahan dana dari tertanggung kepada penanggung. Sebagai konsekwensi maka kepemilikan dana pun berpindah, dana peserta menjadi Sebagai konsekwensi maka kepemilikan dana pun berpindah, dana peserta menjadi milik perusahaan ausransi.milik perusahaan ausransi.

Page 17: ASURANSI

Beberapa perbedaan asuransi syariah dengan Beberapa perbedaan asuransi syariah dengan asuransi konvensional, di antaranya adalah sebagai asuransi konvensional, di antaranya adalah sebagai berikut :berikut :1.1. Akad Akad (Perjanjian)(Perjanjian)

Setiap perjanjian transaksi bisnis di antara pihak-pihak yang melakukannya harus Setiap perjanjian transaksi bisnis di antara pihak-pihak yang melakukannya harus jelas secara hukum ataupun non-hukum untuk mempermudah jalannya kegiatan jelas secara hukum ataupun non-hukum untuk mempermudah jalannya kegiatan bisnis tersebut saat ini dan masa mendatang. bisnis tersebut saat ini dan masa mendatang. Akad Akad dalam praktek dalam praktek muamalahmuamalah menjadi dasar yang menentukan sah atau tidaknya suatu kegiatan transaksi secara menjadi dasar yang menentukan sah atau tidaknya suatu kegiatan transaksi secara syariah. Hal tersebut menjadi sangat menentukan di dalam praktek asuransi syariah. syariah. Hal tersebut menjadi sangat menentukan di dalam praktek asuransi syariah. Akad Akad antara perusahaan dengan peserta harus jelas, menggunakan antara perusahaan dengan peserta harus jelas, menggunakan akadakad jual beli jual beli ((tadabulitadabuli) atau tolong menolong () atau tolong menolong (takafultakaful).).AkadAkad pada asuransi konvensional didasarkan pada pada asuransi konvensional didasarkan pada akad tadabuliakad tadabuli atau perjanjian jual atau perjanjian jual beli. Syarat sahnya suatu perjanjian jual beli didasarkan atas adanya penjual, beli. Syarat sahnya suatu perjanjian jual beli didasarkan atas adanya penjual, pembeli, harga, dan barang yang diperjual-belikan. Sementara itu di dalam perjanjian pembeli, harga, dan barang yang diperjual-belikan. Sementara itu di dalam perjanjian yang diterapkan dalam asuransi konvensional hanya memenuhi persyaratan adanya yang diterapkan dalam asuransi konvensional hanya memenuhi persyaratan adanya penjual, pembeli dan barang yang diperjual-belikan. Sedangkan untuk harga tidak penjual, pembeli dan barang yang diperjual-belikan. Sedangkan untuk harga tidak dapat dijelaskan secara kuantitas, berapa besar premi yang harus dibayarkan oleh dapat dijelaskan secara kuantitas, berapa besar premi yang harus dibayarkan oleh peserta asuransi utnuk mendapatkan sejumlah uang pertanggungan. Karena hanya peserta asuransi utnuk mendapatkan sejumlah uang pertanggungan. Karena hanya Allah yang tahu kapan kita meninggal. Perusahaan akan membayarkan uang Allah yang tahu kapan kita meninggal. Perusahaan akan membayarkan uang pertanggunggan sesuai dengan perjanjian, akan tetapi jumlah premi yang akan pertanggunggan sesuai dengan perjanjian, akan tetapi jumlah premi yang akan disetorkan oleh peserta tidak jelas tergantung usia. Jika peserta dipanjangkan usia disetorkan oleh peserta tidak jelas tergantung usia. Jika peserta dipanjangkan usia maka perusahaan akan untung namun apabila peserta baru sekali membayar maka perusahaan akan untung namun apabila peserta baru sekali membayar ditakdirkan meninggal maka perusahaan akan rugi. Dengan demikian menurut ditakdirkan meninggal maka perusahaan akan rugi. Dengan demikian menurut pandangan syariah terjadi cacat karena ketidakjelasan (pandangan syariah terjadi cacat karena ketidakjelasan (gharargharar) dalam hal berapa ) dalam hal berapa besar yang akan dibayarkan oleh pemegang polis (pada produk besar yang akan dibayarkan oleh pemegang polis (pada produk savingsaving) atau berapa ) atau berapa besar yang akan diterima pemegang polis (pada produk non-besar yang akan diterima pemegang polis (pada produk non-savingsaving).).

Page 18: ASURANSI

2.2. Gharar Gharar (Ketidakjelasan)(Ketidakjelasan)  

Definisi Definisi gharargharar menurut Madzhab Syafii adalah apa-apa yang akibatnya tersembunyi menurut Madzhab Syafii adalah apa-apa yang akibatnya tersembunyi dalam pandangan kita dan akibat yang paling kita takuti.dalam pandangan kita dan akibat yang paling kita takuti.GhararGharar/ketidakjelasan itu terjadi pada asuransi konvensional, dikarenakan tidak /ketidakjelasan itu terjadi pada asuransi konvensional, dikarenakan tidak adanya batas waktu pembayaran premi yang didasarkan atas usia tertanggung, adanya batas waktu pembayaran premi yang didasarkan atas usia tertanggung, sementara kita sepakat bahwa usia seseorang berada di tangan Yang Mahakuasa. sementara kita sepakat bahwa usia seseorang berada di tangan Yang Mahakuasa. Jika baru sekali seorang tertanggung membayar premi ditakdirkan meninggal, Jika baru sekali seorang tertanggung membayar premi ditakdirkan meninggal, perusahaan akan rugi sementara pihak tertanggung merasa untung secara materi. perusahaan akan rugi sementara pihak tertanggung merasa untung secara materi. Jika tertanggung dipanjangkan usianya, perusahaan akan untung dan tertanggung Jika tertanggung dipanjangkan usianya, perusahaan akan untung dan tertanggung merasa rugi secara merasa rugi secara financialfinancial. Dengan kata lain kedua belah pihak tidak mengetahui . Dengan kata lain kedua belah pihak tidak mengetahui seberapa lama masing-masing pihak menjalankan transaksi tersebut. Ketidakjelasan seberapa lama masing-masing pihak menjalankan transaksi tersebut. Ketidakjelasan jangka waktu pembayaran dan jumlah pembayaran mengakibatkan jangka waktu pembayaran dan jumlah pembayaran mengakibatkan ketidaklengkapan suatu rukun ketidaklengkapan suatu rukun akadakad, yang kita kenal sebagai , yang kita kenal sebagai gharargharar. Para ulama . Para ulama berpendapat bahwa perjanjian jual beli/berpendapat bahwa perjanjian jual beli/akad tadabuliakad tadabuli tersebut cacat secara hukum. tersebut cacat secara hukum.Pada asuransi syariah Pada asuransi syariah akad tadabuliakad tadabuli diganti dengan diganti dengan akad takafuliakad takafuli, yaitu suatu niat , yaitu suatu niat tolong-menolong sesama peserta apabila ada yang ditakdirkan mendapat musibah. tolong-menolong sesama peserta apabila ada yang ditakdirkan mendapat musibah. Mekanisme ini oleh para ulama dianggap paling selamat, karena kita menghindari Mekanisme ini oleh para ulama dianggap paling selamat, karena kita menghindari larangan Allah dalam praktik larangan Allah dalam praktik muamalahmuamalah yang yang gharargharar..Pada Pada akad akad asuransi konvensional dana peserta menjadi milik perusahaan asuransi asuransi konvensional dana peserta menjadi milik perusahaan asuransi ((transfer of fundtransfer of fund). Sedangkan dalam asuransi syariah, dana yang terkumpul adalah ). Sedangkan dalam asuransi syariah, dana yang terkumpul adalah milik peserta (milik peserta (shahibul malshahibul mal) dan perusahaan asuransi syariah () dan perusahaan asuransi syariah (mudharibmudharib) tidak bisa ) tidak bisa mengklaim menjadi milik perusahaan.  mengklaim menjadi milik perusahaan.  

Page 19: ASURANSI

3.3. Tabard Tabard dan Tabungandan Tabungan

TabarruTabarru berasal dari kata berasal dari kata tabarraa-yatabarra-tabarrawantabarraa-yatabarra-tabarrawan, yang artinya sumbangan , yang artinya sumbangan atau derma. Orang yang menyumbang disebut atau derma. Orang yang menyumbang disebut mutabarrimutabarri (dermawan). Niat (dermawan). Niat berbertabbarutabbaru bermaksud memberikan dana kebajikan secara ikhlas untuk tujuan bermaksud memberikan dana kebajikan secara ikhlas untuk tujuan saling membantu satu sama lain sesama peserta asuransi syariah, ketika di saling membantu satu sama lain sesama peserta asuransi syariah, ketika di antaranya ada yang mendapat musibah. Oleh karena itu dana antaranya ada yang mendapat musibah. Oleh karena itu dana tabarrutabarru disimpan disimpan dalam rekening khusus. Apabila ada yang tertimpa musibah, dana klaim yang dalam rekening khusus. Apabila ada yang tertimpa musibah, dana klaim yang diberikan adalah dari rekening diberikan adalah dari rekening tabarrutabarru yang sudah diniatkan oleh sesama peserta yang sudah diniatkan oleh sesama peserta untuk saling menolong.untuk saling menolong.

Untuk produk asuransi jiwa syariah yang mengandung unsur Untuk produk asuransi jiwa syariah yang mengandung unsur savingsaving maka dana maka dana yang dititipkan oleh peserta (premi) selain terdiri dari unsur dana yang dititipkan oleh peserta (premi) selain terdiri dari unsur dana tabarrutabarru terdapat terdapat pula unsur dana tabungan yang digunakan sebagai dana investasi oleh pula unsur dana tabungan yang digunakan sebagai dana investasi oleh perusahaan. Sementara investasi pada asuransi kerugian syariah menggunakan perusahaan. Sementara investasi pada asuransi kerugian syariah menggunakan dana dana tabarrutabarru karena tidak ada unsur karena tidak ada unsur savingsaving. Hasil dari investasi akan dibagikan . Hasil dari investasi akan dibagikan kepada peserta sesuai dengan kepada peserta sesuai dengan akadakad awal. Jika peserta mengundurkan diri maka awal. Jika peserta mengundurkan diri maka dana tabungan beserta hasilnya akan dikembalikan kepada peserta secara penuh.dana tabungan beserta hasilnya akan dikembalikan kepada peserta secara penuh.

Page 20: ASURANSI

4.4. Maisir Maisir (Judi)(Judi)  

Prof. Mustafa Ahmad Zarqa berkata bahwa dalam asuransi konvensional terdapat Prof. Mustafa Ahmad Zarqa berkata bahwa dalam asuransi konvensional terdapat unsur unsur gharargharar yang pada gilirannya menimbulkan yang pada gilirannya menimbulkan qimarqimar. Sedangkan . Sedangkan al qimaral qimar sama sama dengan dengan al maisiral maisir. Muhammad Fadli Yusuf menjelaskan unsur . Muhammad Fadli Yusuf menjelaskan unsur maisirmaisir dalam dalam asuransi konvensional karena adanya unsur asuransi konvensional karena adanya unsur gharargharar, terutama dalam kasus , terutama dalam kasus asuransi jiwa. Apabila pemegang polis asuransi jiwa meninggal dunia sebelum asuransi jiwa. Apabila pemegang polis asuransi jiwa meninggal dunia sebelum periode akhir polis asuransinya dan telah membayar preminya sebagian, maka periode akhir polis asuransinya dan telah membayar preminya sebagian, maka ahliwaris akan menerima sejumlah uang tertentu. Pemegang polistidak ahliwaris akan menerima sejumlah uang tertentu. Pemegang polistidak mengetahui dari mana dan bagaimana cara perusahaan asuransi konvensional mengetahui dari mana dan bagaimana cara perusahaan asuransi konvensional membayarkan uang pertanggungannya. Hal ini dipandang karena keuntungan membayarkan uang pertanggungannya. Hal ini dipandang karena keuntungan yang diperoleh berasal dari keberanian mengambil risiko oleh perusahaan yang yang diperoleh berasal dari keberanian mengambil risiko oleh perusahaan yang bersangkutan. Muhammad Fadli Yusuf mengatakan, tetapi apabila pemegang bersangkutan. Muhammad Fadli Yusuf mengatakan, tetapi apabila pemegang polis mengambil asuransi itu tidak dapat disebut judi. Yang boleh disebut judi jika polis mengambil asuransi itu tidak dapat disebut judi. Yang boleh disebut judi jika perusahaan asuransi mengandalkan banyak/sedikitnya klaim yang dibayar. Sebab perusahaan asuransi mengandalkan banyak/sedikitnya klaim yang dibayar. Sebab keuntungan perusahaan asuransi sangat dipengaruhi oleh banyak /sedikitnya keuntungan perusahaan asuransi sangat dipengaruhi oleh banyak /sedikitnya klaim yang dibayarkannya. klaim yang dibayarkannya.

Page 21: ASURANSI

5.5. RibaRiba

Dalam hal Dalam hal ribariba, semua asuransi konvensional menginvestasikan dananya dengan , semua asuransi konvensional menginvestasikan dananya dengan bunga, yang berarti selalu melibatkan diri dalam bunga, yang berarti selalu melibatkan diri dalam ribariba. Hal demikian juga dilakukan . Hal demikian juga dilakukan saat perhitungan kepada peserta, dilakukan dengan menghitung keuntungan di saat perhitungan kepada peserta, dilakukan dengan menghitung keuntungan di depan. Investasi asuransi konvensional mengacu pada peraturan pemerintah yaitu depan. Investasi asuransi konvensional mengacu pada peraturan pemerintah yaitu investasi wajib dilakukan pada jenis investasi yang aman dan menguntungkan serta investasi wajib dilakukan pada jenis investasi yang aman dan menguntungkan serta memiliki likuiditas yang sesuai dengan kewajiban yang harus dipenuhi. Begitu pula memiliki likuiditas yang sesuai dengan kewajiban yang harus dipenuhi. Begitu pula dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.6/2003 Tentang Kesehatan dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.6/2003 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Semua jenis investasi Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Semua jenis investasi yang diatur dalam peraturan pemerintah dan KMK dilakukan berdasarkan sistem yang diatur dalam peraturan pemerintah dan KMK dilakukan berdasarkan sistem bunga.bunga.Asuransi syariah menyimpan dananya di bnak yang berdasarkan syariat Islam Asuransi syariah menyimpan dananya di bnak yang berdasarkan syariat Islam dengan sistem dengan sistem mudharabahmudharabah. Untuk berbagai bentuk investasi lainnya didasarkan . Untuk berbagai bentuk investasi lainnya didasarkan atas petunjuk Dewan Pengawas Syariah. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imron atas petunjuk Dewan Pengawas Syariah. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imron ayat 130,"ayat 130,"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba yang Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba yang memang riba itu bersifat berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu memang riba itu bersifat berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntunganmendapatkan keberuntungan." Hadist, "." Hadist, "Rasulullah mengutuk pemakaian riba, Rasulullah mengutuk pemakaian riba, pemberi makan riba, penulisnya dan saksinya seraya bersabda kepada mereka pemberi makan riba, penulisnya dan saksinya seraya bersabda kepada mereka semua samasemua sama."(HR Muslim).."(HR Muslim).

Page 22: ASURANSI

6.6. Dana HangusDana Hangus  

Ketidakadilan yang terjadi pada asuransi konvensional ketika seorang peserta Ketidakadilan yang terjadi pada asuransi konvensional ketika seorang peserta karena suatu sebab tertentu terpaksa mengundurkan diri sebelum masa karena suatu sebab tertentu terpaksa mengundurkan diri sebelum masa reversing reversing periodperiod. Sementara ia telah beberapa kali membayar premi atau telah membayar . Sementara ia telah beberapa kali membayar premi atau telah membayar sejumlah uang premi. Karena kondisi tersebut maka dana yang telah dibayarkan sejumlah uang premi. Karena kondisi tersebut maka dana yang telah dibayarkan tersebut menjadi hangus. Demikian juga pada asuransi non-tersebut menjadi hangus. Demikian juga pada asuransi non-savingsaving atau asuransi atau asuransi kerugian jika habis masa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka premi yang kerugian jika habis masa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka premi yang dibayarkan akan hangus dan menjadi milik perusahaan.dibayarkan akan hangus dan menjadi milik perusahaan.Kebijakan dana hangus yang diterapkan oleh asuransi konvensional akan Kebijakan dana hangus yang diterapkan oleh asuransi konvensional akan menimbulkan ketidakadilan dan merugikan peserta asuransi terutama bagi mereka menimbulkan ketidakadilan dan merugikan peserta asuransi terutama bagi mereka yang tidak mampu melanjutkan karena suatu hal. Di satu sisi peserta tidak punya yang tidak mampu melanjutkan karena suatu hal. Di satu sisi peserta tidak punya dana untuk melanjutkan, sedangkan jika ia tidak melanjutkan dana yang sudah dana untuk melanjutkan, sedangkan jika ia tidak melanjutkan dana yang sudah masuk akan hangus. Kondisi ini mengakibatkan posisi yang dizalimi. Prinsip masuk akan hangus. Kondisi ini mengakibatkan posisi yang dizalimi. Prinsip muamalahmuamalah melarang kita saling menzalimi, melarang kita saling menzalimi, laa dharaa wala dhiraralaa dharaa wala dhirara ( tidak ada yang ( tidak ada yang merugikan dan dirugikan).merugikan dan dirugikan).Asuransi syariah dalam mekanismenya tidak mengenal dana hangus, karena nilai Asuransi syariah dalam mekanismenya tidak mengenal dana hangus, karena nilai tunai telah diberlakukan sejak awal peserta masuk asuransi. Bagi peserta yang baru tunai telah diberlakukan sejak awal peserta masuk asuransi. Bagi peserta yang baru masuk karena satu dan lain hal mengundurkan diri maka dana/premi yang masuk karena satu dan lain hal mengundurkan diri maka dana/premi yang sebelumnya dimasukkan dapat diambil kembali kecuali sebagian kecil dana yang sebelumnya dimasukkan dapat diambil kembali kecuali sebagian kecil dana yang dniatkan sebagai dana dniatkan sebagai dana tabarrutabarru (dana kebajikan). Hal yang sama berlaku pula pada (dana kebajikan). Hal yang sama berlaku pula pada asuransi kerugian. Jika selama dan selesai masa kontrak tidak terjadi klaim, maka asuransi kerugian. Jika selama dan selesai masa kontrak tidak terjadi klaim, maka asuransi syariah akan membagikan sebagian dana/premi tersebut dengan pola bagi asuransi syariah akan membagikan sebagian dana/premi tersebut dengan pola bagi hasil 60:40 atau 70:30 sesuai kesepakatan si awal perjanjian (hasil 60:40 atau 70:30 sesuai kesepakatan si awal perjanjian (akadakad). Jadi premi yang ). Jadi premi yang dibayarkan pada awal tahun masih dapat dikembalikan sebagian ke peserta (tidak dibayarkan pada awal tahun masih dapat dikembalikan sebagian ke peserta (tidak hangus). Jumlahnya sangat tergantung dari hasil investasinya.hangus). Jumlahnya sangat tergantung dari hasil investasinya.

Page 23: ASURANSI

7.7. Dewan Pengawas SyariahDewan Pengawas Syariah  

Pada asuransi syariah seluruh aktivitas kegiatannya diawasi oleh Dewan Pada asuransi syariah seluruh aktivitas kegiatannya diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang merupakan bagian dari Dewan Syariah Nasional Pengawas Syariah (DPS) yang merupakan bagian dari Dewan Syariah Nasional (DSN), baik dari segi operational perusahaan, investasi maupun SDM. Kedudukan (DSN), baik dari segi operational perusahaan, investasi maupun SDM. Kedudukan DPS dalam Struktur oraganisasi perusahaan setara dengan dewan komisaris.DPS dalam Struktur oraganisasi perusahaan setara dengan dewan komisaris.

Itulah beberapa hal yang membedakan asuransi syariah dengan asuransi Itulah beberapa hal yang membedakan asuransi syariah dengan asuransi konvensional. Apabila dilihat dari sisi perbedaannya, baik dari sisi ekonomi, konvensional. Apabila dilihat dari sisi perbedaannya, baik dari sisi ekonomi, kemanuasiaan atau syariahnya, maka sistem asuransi syariah adalah yang terbaik kemanuasiaan atau syariahnya, maka sistem asuransi syariah adalah yang terbaik dari seluruh sistem asuransi yang ada. dari seluruh sistem asuransi yang ada.

Page 24: ASURANSI

Kondisi Asuransi Syariah di Indonesia Kondisi Asuransi Syariah di Indonesia Data Departemen Keuangan menunjukkan market share asuransi syariah pada Data Departemen Keuangan menunjukkan market share asuransi syariah pada tahun 2001 baru mencapai 0.3% dari total premi asuransi nasional. Dibidang aturan tahun 2001 baru mencapai 0.3% dari total premi asuransi nasional. Dibidang aturan hukum saat ini sedang digodog aturan khusus mengenai asuransi syariah yang hukum saat ini sedang digodog aturan khusus mengenai asuransi syariah yang diharapkan dapat memberi dampak yang signifikan sebagaimana dampak dari UU diharapkan dapat memberi dampak yang signifikan sebagaimana dampak dari UU Perbankan tahun 1998. Perbankan tahun 1998.

Hambatan Pengembangan Asuransi Syariah Hambatan Pengembangan Asuransi Syariah 1.1. Instrumen tidak dikenal masyarakat luas Instrumen tidak dikenal masyarakat luas 2.2. Anggapan masyarakat Indonesia pengurusn klaim asuransi menyulitkan Anggapan masyarakat Indonesia pengurusn klaim asuransi menyulitkan 3.3. Instrumen Asuransi kalah bersaing dengan isntrumen investasi seperti surat Instrumen Asuransi kalah bersaing dengan isntrumen investasi seperti surat

berharga berharga 4.4. Asuransi syariah belum tersosialisasikanluas seperti perbankan syariah Asuransi syariah belum tersosialisasikanluas seperti perbankan syariah

Peluang pengembangan Asuransi Syariah Peluang pengembangan Asuransi Syariah 1.1. Alternatif pilihan proteksi bagi pemeluk agama Islam yang menginginkan produk Alternatif pilihan proteksi bagi pemeluk agama Islam yang menginginkan produk

yang sesuai dengan hukum Islam yang sesuai dengan hukum Islam 2.2. Perkembangan Perbankan Islam menuntut peranan asuransi syariah untuk Perkembangan Perbankan Islam menuntut peranan asuransi syariah untuk

pengamanan aset dan transaksi perbankan pengamanan aset dan transaksi perbankan

Peluang pengembangan Asuransi Syariah. Peluang pengembangan Asuransi Syariah. Beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan Asuransi Syariah Beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan Asuransi Syariah adalah ditetapkannnya kewajiban agar asuransi haji dikelola oleh perusahaan adalah ditetapkannnya kewajiban agar asuransi haji dikelola oleh perusahaan asuransi syariah.asuransi syariah.

Page 25: ASURANSI