Asuhan Keperawatan waham

4
Asuhan Keperawatan Pengkajian Aktivitas dan istirahat Gangguan tidur, bangun lebih awal, insomnia, dan hiperaktivitas. Higiene Kebersihan personal kurang, terlihat kusut/ tidak terpelihara. Integritas ego Dapat timbul dengan ansietas berat, ketidakmampuan untuk rileks, kesulitan yang dibesar-besarkan, mudah agitasi. Mengekspresikan persaaan tidak adekuat, perasaan tidak berharga, kurang diterima, dan kurang percaya pada orang lain. Menunjukkan kesulitan koping terhadap stres, menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai. Neurosensori Mengalami emosi dan prilaku kongruen dengan sistem keyakinan/ketakutan bahwa diri ataupun orang terdekat berada dalam bahaya karena diracuni atau diinfeksi, mempunyai penyakit, merasa tertipu oleh pasangan individu, dicurangi oleh orang lain, dicintai atau mencintai dari jarak jauh. Keamanan Dapat menimbulkan prilaku berbahaya/menyerang Interaksi sosial Kerusakan bermakna dalam fungsi sosial/perkawinan Umumnya bermasalah dengan hukum. POHON MASALAH Efek Gangguan Komunikasi verbal

description

j

Transcript of Asuhan Keperawatan waham

Asuhan KeperawatanPengkajianAktivitas dan istirahatGangguan tidur, bangun lebih awal, insomnia, dan hiperaktivitas.HigieneKebersihan personal kurang, terlihat kusut/ tidak terpelihara.Integritas egoDapat timbul dengan ansietas berat, ketidakmampuan untuk rileks, kesulitan yang dibesar-besarkan, mudah agitasi.Mengekspresikan persaaan tidak adekuat, perasaan tidak berharga, kurang diterima, dan kurang percaya pada orang lain. Menunjukkan kesulitan koping terhadap stres, menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai.NeurosensoriMengalami emosi dan prilaku kongruen dengan sistem keyakinan/ketakutan bahwa diri ataupun orang terdekat berada dalam bahaya karena diracuni atau diinfeksi, mempunyai penyakit, merasa tertipu oleh pasangan individu, dicurangi oleh orang lain, dicintai atau mencintai dari jarak jauh.KeamananDapat menimbulkan prilaku berbahaya/menyerangInteraksi sosialKerusakan bermakna dalam fungsi sosial/perkawinanUmumnya bermasalah dengan hukum.POHON MASALAHEfek Gangguan Komunikasi verbalCore Problem Perubahan proses pikir / wahamEtiologi Gangguan konsep diriMasalah utama : pasien mengalami wahamPenyebab : gangguan konsep diriEfek : gangguan komunikasi verbalIntervensiDiagnosa keperawatan : Perubahan proses pikir / wahamTujuan Umum : Klien dapat mengontrol wahamnya.PerencanaanIntervensiTujuan KhususKriteria EvaluasiKlien dapat membina hubungan saling percaya.Klien mampu berkomunikasi dengan baik dengan perawat.Bina hubungan saling percaya dengan klien : beri salam terapeutik (panggil nama klien), sebutkan nama perawat, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (topik yang akan dibicarakan, waktu dan tempat).Jangan membantah dan mendukung waham klien :Katakan perawat menerima keyakinan klien : saya menerima keyakinan anda disertai ekspresi menerima.Katakan perawat tidak mendukung : sukar bagi saya untuk mempercayainya disertai ekspresi ragu tapi empati.Tidak membicarakan isi waham klien.Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindung :Anda berada di tempat aman, kami akan menemani anda.Gunakan keterbukaan dan kejujuran.Jangan tinggalkan klien sendirian.Observasi apakah waham klien menganggu aktifitas sehari-hari dan perawatan diri.Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.Klien mampu menyebutkan keberhasilan dan kegagalan yang pernah dialaminya.Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis (hati-hati terlibat diskusi tentang waham).Tanyakan apa yang biasa dilakukan (kaitkan dengan aktifitas sehari-hari dan perawatan diri) kemudian anjurkan untuk melakukannya saat ini.Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perawat perlu memperlihatkan bahwa klien penting.Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhiklien mampu menyebutkan semua kebutuhannya sehari-hari.Observasi kebutuhan klien sehari-hariDiskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa takut, ansietas, marah).Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga (aktivitas dapat dipilih bersama klien, jika mungkin buat jadual).Atur situasi agar klien mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.Klien dapat berhubungan dengan realistisKlien dapat menyebutkan cita cita dan harapan yang sesuai dengan kemampuannyaBerbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, realitas orang lain, realitas tempat dan realitas waktu).Sertakan klien dalam terapi aktifitas kelompok : orientasi realitas.Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien.Klien dapat dukungan keluargaKeluarga dapat menyebutkan cara cara merawat klien waham.Diskusikan dengan keluarga tentang :Gejala wahamCara merawatnyaLingkungan keluargaFollow-up dan obatAnjurkan keluarga melaksanakan 5.1. dengan bantuan perawat.Klien dapat menggunakan obat dengan benar.Klien dapat minum obat sesuai dengan resep dokter dan tepat waktu.Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping, akibat penghentian.Diskusikan perasaan klien setelah makan obat.Berikan obat dengan prinsip 5 (lima) benar.TAKTujuan :Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya waham.Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya waham