ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt
-
Upload
kiki-nurzannah-ii -
Category
Documents
-
view
128 -
download
3
Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM POSTPARTUM
HAEMORRHAGEHAEMORRHAGE
PENGERTIANPENGERTIAN
Perdarahan post partum adalah Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV > 500-600 cc perdarahan dalam kala IV > 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir lahir
(Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998). (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998). Haemoragic Post Partum (HPP) adalah Haemoragic Post Partum (HPP) adalah
hilangnya darah > 500 ml dalam 24 jam hilangnya darah > 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya bayi pertama setelah lahirnya bayi (Williams, (Williams, 1998) 1998) SSelama atau setelah kelahiran elama atau setelah kelahiran (Marylin E Dongoes, 2001).(Marylin E Dongoes, 2001).
POGI, tahun 2000 :POGI, tahun 2000 :– Perdarahan paska persalinan Perdarahan paska persalinan
adalah perdarahan yang terjadi adalah perdarahan yang terjadi pada masa post partum yang pada masa post partum yang menyebabkan perubahan seperti :menyebabkan perubahan seperti :mengeluh lemah, limbung, mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, berkeringat dingin,
hiperpnea, sistolik < 90 mmHg, hiperpnea, sistolik < 90 mmHg, nadi > 100 x/menit dan nadi > 100 x/menit dan kadar HB < 8 gr %. kadar HB < 8 gr %.
Klasifikasi perdarahanKlasifikasi perdarahan
Perdarahan paska persalinan dini/ Perdarahan paska persalinan dini/ early HPP/ primary HPP :early HPP/ primary HPP :– perdarahan berlebihan (perdarahan berlebihan (≥≥ 600 ml) dari 600 ml) dari
saluran genitalia yang terjadi dalam 12 - saluran genitalia yang terjadi dalam 12 - 24 jam pertama setelah melahirkan.24 jam pertama setelah melahirkan.
Perdarahan paska persalinan lambat / Perdarahan paska persalinan lambat / late HPP/ secondary HPP :late HPP/ secondary HPP :– perdarahan yang terjadi antara hari 2 - 6 perdarahan yang terjadi antara hari 2 - 6
minggu paska persalinan.minggu paska persalinan.
Penyebab & Faktor resikoPenyebab & Faktor resiko
Penyebab yang Penyebab yang umum early PPH : umum early PPH : atonia uteri dan atonia uteri dan laserasilaserasi
Late PPH Late PPH (secondary PPH) (secondary PPH) lebih sering lebih sering disebabkan oleh disebabkan oleh tertahannya tertahannya fragmen plasenta fragmen plasenta atau bekuanatau bekuan
POST PARTUM
HEMORRHAGE
POST PARTUM
HEMORRHAGE
TonusTonus TissueTissue TrombinTrombinTraumaTrauma
Frekuensi perdarahan post partum Frekuensi perdarahan post partum 4/5-15 % dari seluruh persalinan.4/5-15 % dari seluruh persalinan.
Berdasarkan penyebabnya :Berdasarkan penyebabnya : 1. Atoni uteri (50-60%).1. Atoni uteri (50-60%). 2. Retensio plasenta (16-17%).2. Retensio plasenta (16-17%). 3. Sisa plasenta (23-24%).3. Sisa plasenta (23-24%). 4. Laserasi jalan lahir (4-5%).4. Laserasi jalan lahir (4-5%). 5. Kelainan darah (0,5-0,8%).5. Kelainan darah (0,5-0,8%).
ETIOLOGIETIOLOGIEtiologi perdarahan postpartum dini :Etiologi perdarahan postpartum dini :1. Atonia uteri1. Atonia uteriFaktor predisposisi terjadinya atoni uteri Faktor predisposisi terjadinya atoni uteri
adalah :adalah : Umur yang terlalu muda / tuaUmur yang terlalu muda / tua Prioritas sering di jumpai pada multipara Prioritas sering di jumpai pada multipara
dan grande mutiparadan grande mutipara Partus lama dan partus terlantarPartus lama dan partus terlantar Uterus terlalu regang dan besar misal Uterus terlalu regang dan besar misal
pada gemelli, hidromnion / janin besarpada gemelli, hidromnion / janin besar Kelainan pada uterus seperti mioma uteri, Kelainan pada uterus seperti mioma uteri,
uterus couveloair pada solusio plasentauterus couveloair pada solusio plasenta Faktor sosial ekonomi yaitu malnutrisiFaktor sosial ekonomi yaitu malnutrisi
2. Laserasi Jalan lahir :2. Laserasi Jalan lahir :
robekan perineum, vagina, serviks, robekan perineum, vagina, serviks, dan rahim. dan rahim.
3. Hematoma3. Hematoma
Hematoma pada daerah laserasi Hematoma pada daerah laserasi atau jahitan perineum.atau jahitan perineum.
4. Lain-lain4. Lain-lain
Sisa plasenta atau selaput janin yang Sisa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi uterus, menghalangi kontraksi uterus, sehingga masih ada pembuluh darah sehingga masih ada pembuluh darah yang tetap terbuka, Ruptura uteri, yang tetap terbuka, Ruptura uteri, Inversio uteriInversio uteri
Etiologi perdarahan postpartum Etiologi perdarahan postpartum lambat :lambat :
Tertinggalnya sebagian plasenta Tertinggalnya sebagian plasenta Subinvolusi di daerah insersi Subinvolusi di daerah insersi
plasenta plasenta ddari luka bekas seksio ari luka bekas seksio sesaria sesaria
PengkajianPengkajian fisik fisik Atonia uteri : Atonia uteri :
uterus lembut, besar,keluar bekuan darah, uterus lembut, besar,keluar bekuan darah, perdarahan dg darah merah terang, perdarahan dg darah merah terang, perdarahan mgkn pelan/lamban & terus perdarahan mgkn pelan/lamban & terus menerus atau mendadak setelah anak lahir menerus atau mendadak setelah anak lahir & massive/banyak& massive/banyak– Gejala yang kadang-kadang timbul: Syok
(tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan lain-lain)
Laserasi :Laserasi :
uterus kenyal, darah merah terang, uterus kenyal, darah merah terang, Cucuran darah yg tidak beku terus menerusCucuran darah yg tidak beku terus menerus
Hematoma :Hematoma : uterus kenyal, nyeri perineal atau uterus kenyal, nyeri perineal atau
pelvic yg ekstrim, terdapat area pelvic yg ekstrim, terdapat area tonjolan yg kebiru-biruan dibawah tonjolan yg kebiru-biruan dibawah permukaan kulitpermukaan kulit
Retensi fragmen plasenta :Retensi fragmen plasenta : plasenta lahir sebagian / tidak plasenta lahir sebagian / tidak
lengkap, perdarahan tanpa rasa lengkap, perdarahan tanpa rasa nyeri & darah merah terangnyeri & darah merah terang– Gejala yang kadang-kadang timbul:
Uterus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang
DIC :DIC : PPetechiae, ecchymosis, perdarahan yg etechiae, ecchymosis, perdarahan yg
lama dari gusi & tempat-tempat lama dari gusi & tempat-tempat penusukan jarum, perdarahan yg penusukan jarum, perdarahan yg tidak terkontrol selama persalinan, tidak terkontrol selama persalinan, tachicardia, oliguria, tanda-tanda gg tachicardia, oliguria, tanda-tanda gg ginjal akut, kejang, comaginjal akut, kejang, coma
Hipotensi, penurunan tekanan arterial Hipotensi, penurunan tekanan arterial (MAP) & kelambatan pengisian (MAP) & kelambatan pengisian kapiler(capilary refille time kapiler(capilary refille time memanjang), kulit dingin, memanjang), kulit dingin, basah,/lembab,tanda-tanda asidosis basah,/lembab,tanda-tanda asidosis metabolikmetabolik
Inversio uterus Gejala yang selalu ada: uterus tidak
teraba, lumen vagina terisi massa, tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir), perdarahan segera, dan nyeri sedikit atau berat.– Gejala yang kadang-kadang timbul:
Syok neurogenik dan pucat
Hal-hal yang dicurigai akan Hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca menimbulkan perdarahan pasca persalinan.persalinan.Riwayat persalinan yang kurang baik :Riwayat persalinan yang kurang baik :1.1. Riwayat perdarahan pada persalinan Riwayat perdarahan pada persalinan
terdahulu.terdahulu.2.2. Grande multipara (> 4 anak).Grande multipara (> 4 anak).3.3. Jarak kehamilan yang dekat (< 2 Jarak kehamilan yang dekat (< 2
tahun).tahun).4.4. Bekas operasi Caesar.Bekas operasi Caesar.5.5. Pernah abortus (keguguran) Pernah abortus (keguguran)
sebelumnya.sebelumnya.
Hasil pemeriksaan saat bersalin :Hasil pemeriksaan saat bersalin :
1.1. Kala II terlalu cepat, post ekstraksi Kala II terlalu cepat, post ekstraksi vakum, forcep.vakum, forcep.
2.2. Uterus terlalu teregang : Uterus terlalu teregang : hidramnion, gemelli, makrosomia hidramnion, gemelli, makrosomia janin.janin.
3.3. Uterus kelelahan, persalinan lama.Uterus kelelahan, persalinan lama.
4.4. Uterus lembek akibat narkosa.Uterus lembek akibat narkosa.
5.5. Inversi uteri primer dan sekunder.Inversi uteri primer dan sekunder.
PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Penatalaksanaan umumPenatalaksanaan umum Identifikasi kondisi ibu bersalin sejak awalIdentifikasi kondisi ibu bersalin sejak awal Siapkan keperluan tindakan gawat daruratSiapkan keperluan tindakan gawat darurat Segera lakukan penilaian klinik dan upaya Segera lakukan penilaian klinik dan upaya
pertolongan jika ada masalah dan pertolongan jika ada masalah dan komplikasikomplikasi
Atasi syokAtasi syok Pastikan kontraksi berlangsung baik Pastikan kontraksi berlangsung baik
(keluarkan bekuan darah, lakukan pijatan (keluarkan bekuan darah, lakukan pijatan uterus, beri uterotonika 10 IU dilanjutkan uterus, beri uterotonika 10 IU dilanjutkan infus 20 ml dalam 500 cc NS/RL dengan infus 20 ml dalam 500 cc NS/RL dengan tetesan 40 tetes/menit ).tetesan 40 tetes/menit ).
Pastikan plasenta telah lahir lengkap Pastikan plasenta telah lahir lengkap dan eksplorasi kemungkinan robekan dan eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahirjalan lahir
Bila perdarahan tidak berlangsung, Bila perdarahan tidak berlangsung, lakukan uji bekuan darah.lakukan uji bekuan darah.
Pasang kateter tetap dan pantau Pasang kateter tetap dan pantau cairan keluar masukcairan keluar masuk
Lakukan observasi ketat pada 2 jam I Lakukan observasi ketat pada 2 jam I paska persalinan dan lanjutkan paska persalinan dan lanjutkan pemantauan terjadwal hingga 4 jam pemantauan terjadwal hingga 4 jam berikutnya.berikutnya.
Penatalaksanaan khususPenatalaksanaan khusus
a. Atonia uteria. Atonia uteri (skematikPPH (skematikPPH penanganan.doc)penanganan.doc)
Kenali tanda atonia uteriKenali tanda atonia uteri Sambil melakukan pemasangan infus Sambil melakukan pemasangan infus
dan pemberian uterotonika, lakukan dan pemberian uterotonika, lakukan pengurutan uteruspengurutan uterus
Pastikan plasenta lahir lengkap dan Pastikan plasenta lahir lengkap dan tidak ada laserasi jalan lahirtidak ada laserasi jalan lahir
Lakukan tindakan spesifik yang Lakukan tindakan spesifik yang diperlukan :diperlukan :
Kompressi BimanualKompressi Bimanual– Kompresi bimanual eksternal : Kompresi bimanual eksternal :
menekan uterus melalui dinding menekan uterus melalui dinding abdomen dengan jalan saling abdomen dengan jalan saling mendekatkan kedua belah telapak mendekatkan kedua belah telapak tangan yang melingkupi uterus. tangan yang melingkupi uterus. Perdarahan berkurang kompresi Perdarahan berkurang kompresi diteruskan hingga uterus diteruskan hingga uterus berkontraksi lalu lakukan rujukan.berkontraksi lalu lakukan rujukan.
Kompresi bimanual internal : uterus Kompresi bimanual internal : uterus ditekan diantara telapak tangan ditekan diantara telapak tangan pada dinding abdomen dan tinju pada dinding abdomen dan tinju tangan didalam vagina untuk tangan didalam vagina untuk menjempit pembuluh darah didalam menjempit pembuluh darah didalam miometrium.miometrium.
Kompresi aorta abdominalis : Kompresi aorta abdominalis : – raba arteri femoralis dengan ujung raba arteri femoralis dengan ujung
jari tangan kiri, pertahankan posisi jari tangan kiri, pertahankan posisi tersebut genggam tangan kanan tersebut genggam tangan kanan kemudian tekankan pada daerah kemudian tekankan pada daerah umbilikus, tegak lurus dengan umbilikus, tegak lurus dengan sumbu badan, hingga mencapai sumbu badan, hingga mencapai kolumna vertebralis, kolumna vertebralis,
– penekanan yang tepat akan penekanan yang tepat akan menghetikan atau mengurangi, menghetikan atau mengurangi, denyut arteri femoralisdenyut arteri femoralis..
b. b. Retensio plasenta dengan separasi parsialRetensio plasenta dengan separasi parsial Tentukan jenis retensio.Tentukan jenis retensio. Regangkan tali pusat dan minta pasien Regangkan tali pusat dan minta pasien
untuk mengejan, bila ekspulsi tidak terjadi untuk mengejan, bila ekspulsi tidak terjadi cobakan traksi terkontrol tali pusat.cobakan traksi terkontrol tali pusat.
Pasang infus oksitosin 20 unit/500 cc NS Pasang infus oksitosin 20 unit/500 cc NS atau RL dengan tetesan 40/menit, bila perlu atau RL dengan tetesan 40/menit, bila perlu kombinasikan dengan misoprostol 400mg kombinasikan dengan misoprostol 400mg per rektal.per rektal.
Bila gagal melahirkan plasenta, lakukan Bila gagal melahirkan plasenta, lakukan manual plasenta.manual plasenta.
Restorasi cairan ; hipovolemia.Restorasi cairan ; hipovolemia. Lakukan transfusi darah k/p.Lakukan transfusi darah k/p. Berikan antibiotik profilaksis (ampicilin 2 gr Berikan antibiotik profilaksis (ampicilin 2 gr
IV/oral + metronidazole 1 g supp/oral).IV/oral + metronidazole 1 g supp/oral).
c. Plasenta inkaseratac. Plasenta inkaserata Tentukan diagnosis Tentukan diagnosis Siapkan infus fluothane atau eter untuk Siapkan infus fluothane atau eter untuk
menghilangkan kontriksi serviks yang menghilangkan kontriksi serviks yang kuatkuat
Siapkan infus oksitosin 20 Untuk 500 Siapkan infus oksitosin 20 Untuk 500 NS atau RL : antisipasi gangguan NS atau RL : antisipasi gangguan kontraksi uterus.kontraksi uterus.
Pasang spekulum Sims sehingga Pasang spekulum Sims sehingga ostium dan sebagian plasenta tampak ostium dan sebagian plasenta tampak jelas.jelas.
Jepit porsio dengan klem ovum pada Jepit porsio dengan klem ovum pada jam 12, 4 dan 8 dan lepaskan spekulumjam 12, 4 dan 8 dan lepaskan spekulum
Tarik ketiga klem ovum agar ostium, Tarik ketiga klem ovum agar ostium, tali pusat dan plasenta tampak jelas.tali pusat dan plasenta tampak jelas.
Tarik tali pusat ke lateral sehingga Tarik tali pusat ke lateral sehingga terlihat plasenta disisi berlawanan agar terlihat plasenta disisi berlawanan agar dapat dijepit sebanyak mungkin.dapat dijepit sebanyak mungkin.
Lakukan hal yang sama pada plasenta Lakukan hal yang sama pada plasenta kontralateralkontralateral
Satukan kedua klem, diputar searah Satukan kedua klem, diputar searah jarum jam tarik plasenta keluar jarum jam tarik plasenta keluar perlahan-lahan.perlahan-lahan.
d. Ruptur uterid. Ruptur uteri Berikan segera cairan isotonik ( RL/NS) 500 Berikan segera cairan isotonik ( RL/NS) 500
cc dalam 15-20 menit dan siapkan cc dalam 15-20 menit dan siapkan laparatomilaparatomi
Lakukan laparatomi untuk melahirkan anak Lakukan laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta, fasilitas pelayanan kesehatan dan plasenta, fasilitas pelayanan kesehatan dasar harus merujuk pasien ke rumah sakit dasar harus merujuk pasien ke rumah sakit rujukanrujukan
Bila konservasi uterus masih diperlukan dan Bila konservasi uterus masih diperlukan dan kondisi jaringan memungkinkan, lakukan kondisi jaringan memungkinkan, lakukan operasi uterusoperasi uterus
Bila luka mengalami nekrosis yang luas dan Bila luka mengalami nekrosis yang luas dan kondisi pasien mengkwatirkan lakukan kondisi pasien mengkwatirkan lakukan histerektomihisterektomi
Lakukan bilasan peritonial dan pasang drain Lakukan bilasan peritonial dan pasang drain dari cavum abdomendari cavum abdomen
Antibiotik dan serum anti tetanus, bila ada Antibiotik dan serum anti tetanus, bila ada tanda-tanda infeksitanda-tanda infeksi
e. Sisa plasentae. Sisa plasenta Periksa kelengkapan plasenta setelah Periksa kelengkapan plasenta setelah
dilahirkandilahirkan Berikan antibiotika karena Berikan antibiotika karena
kemungkinan ada endometriosiskemungkinan ada endometriosis Lakukan eksplorasi digital/bila serviks Lakukan eksplorasi digital/bila serviks
terbuka dan mengeluarkan bekuan terbuka dan mengeluarkan bekuan darah atau jaringan, darah atau jaringan,
Bila serviks hanya dapat dilalui oleh Bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrument, lakukan evakuasi sisa instrument, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan dilatasi dan kuret.plasenta dengan dilatasi dan kuret.
Hb 8 gr% berikan transfusi atau Hb 8 gr% berikan transfusi atau berikan sulfat ferosus 600mg/hari berikan sulfat ferosus 600mg/hari selama 10 hari.selama 10 hari.
f. Ruptur peritonium dan robekan f. Ruptur peritonium dan robekan dinding vaginadinding vagina
Lakukan eksplorasi ; eksplorasi lokasi Lakukan eksplorasi ; eksplorasi lokasi dan sumber perdarahandan sumber perdarahan
Lakukan irigasi pada tempat luka dan Lakukan irigasi pada tempat luka dan bubuhi larutan antiseptik bubuhi larutan antiseptik
Jepit dengan ujung klem sumber Jepit dengan ujung klem sumber perdarahan kemudian ikat dengan perdarahan kemudian ikat dengan benang yang dapat diserap benang yang dapat diserap
Lakukan penjahitan luka dari bagian Lakukan penjahitan luka dari bagian paling distal paling distal
Khusus pada ruptur perineum komplit Khusus pada ruptur perineum komplit dilakukan penjahitan lapis demi lapis dengan dilakukan penjahitan lapis demi lapis dengan bantuan busi pada rektum, sebagai berikut : bantuan busi pada rektum, sebagai berikut : – Setelah prosedur aseptik- antiseptik, pasang busi Setelah prosedur aseptik- antiseptik, pasang busi
rektum hingga ujung robekanrektum hingga ujung robekan– Mulai penjahitan dari ujung robekan dengan Mulai penjahitan dari ujung robekan dengan
jahitan dan simpul sub mukosa, menggunakan jahitan dan simpul sub mukosa, menggunakan benang polyglikolik No 2/0 (deton/vierge) hingga benang polyglikolik No 2/0 (deton/vierge) hingga ke sfinter ani, jepit kedua sfinter ani dengan klem ke sfinter ani, jepit kedua sfinter ani dengan klem dan jahit dengan benang no 2/0.dan jahit dengan benang no 2/0.
– Lanjutkan penjahitan ke lapisan otot perineum Lanjutkan penjahitan ke lapisan otot perineum dan sub mukosa dengan benang yang sama (atau dan sub mukosa dengan benang yang sama (atau kromik 2/0) secara jelujur.kromik 2/0) secara jelujur.
– Mukosa vagina dan kulit perineum dijahit secara Mukosa vagina dan kulit perineum dijahit secara sub mukosa dan sub kutikulersub mukosa dan sub kutikuler
– Berikan antibiotik profilaksis. Jika luka kotor Berikan antibiotik profilaksis. Jika luka kotor berikan antibiotika untuk terapi.berikan antibiotika untuk terapi.
g. Robekan serviksg. Robekan serviks Sering terjadi pada sisi lateral, karena serviks yang Sering terjadi pada sisi lateral, karena serviks yang
terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina ishiadika tertekan oleh kepala bayi.ishiadika tertekan oleh kepala bayi.
Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap, Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap, tetapi terjadi perdarahan banyak, segera lihat tetapi terjadi perdarahan banyak, segera lihat bagian lateral bawah kiri dan kanan porsiobagian lateral bawah kiri dan kanan porsio
Jepitan klem ovum pada kedua sisi porsio yang Jepitan klem ovum pada kedua sisi porsio yang robek sehingga perdarahan dapat segera di robek sehingga perdarahan dapat segera di hentikan, lakukan penjahitan, jahitan dimulai dari hentikan, lakukan penjahitan, jahitan dimulai dari ujung atas robekan kemudian kearah luar sehingga ujung atas robekan kemudian kearah luar sehingga semua robekan dapat dijahitsemua robekan dapat dijahit
Setelah tindakan periksa tanda vital, kontraksi Setelah tindakan periksa tanda vital, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri dan perdarahanuterus, tinggi fundus uteri dan perdarahan
Berikan antibiotika profilaksis, kecuali bila jelas Berikan antibiotika profilaksis, kecuali bila jelas ditemui tanda infeksiditemui tanda infeksi
Bila terjadi defisit cairan lakukan restorasi dan bila Bila terjadi defisit cairan lakukan restorasi dan bila kadar Hb dibawah 8 gr% berikan transfusi darahkadar Hb dibawah 8 gr% berikan transfusi darah
ASUHAN KEPERAWATAN POST ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM HEMORAGICPARTUM HEMORAGIC
A. Pengkajian A. Pengkajian Identitas klien Identitas klien
– nama, umur, pekerjaan, pendidikan, nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record dan lain – lain. alamat, medical record dan lain – lain.
Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan – Riwayat kesehatan dahulu ; riwayat Riwayat kesehatan dahulu ; riwayat
penyakit jantung, hipertensi, penyakit penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik, hemofilia, riwayat pre ginjal kronik, hemofilia, riwayat pre eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi pembuluh darah, tempat kompresi pembuluh darah, tempat implantasi plasenta, retensi sisa plasenta.implantasi plasenta, retensi sisa plasenta.
– Riwayat kesehatan sekarang : Riwayat kesehatan sekarang : kehilangan darah (>500ml), Nadi kehilangan darah (>500ml), Nadi lemah, pucat, lokea berwarna lemah, pucat, lokea berwarna merah, haus, pusing, gelisah, merah, haus, pusing, gelisah, letih, tekanan darah rendah, letih, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, dan mual.ekstremitas dingin, dan mual.
– Riwayat kesehatan keluarga :Riwayat kesehatan keluarga : riwayat keluarga pernah atau riwayat keluarga pernah atau sedang menderita hipertensi, sedang menderita hipertensi, penyakit jantung, dan pre penyakit jantung, dan pre eklampsia, penyakit keturunan eklampsia, penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular. hemopilia dan penyakit menular.
Riwayat obstetric Riwayat obstetric – Riwayat menstruasi meliputi: Riwayat menstruasi meliputi:
Menarche, lamanya siklus, Menarche, lamanya siklus, banyaknya, baunya , keluhan banyaknya, baunya , keluhan waktu haid, HPHT waktu haid, HPHT
– Riwayat perkawinan meliputi : Usia Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia mulai hamilmulai hamil
– Riwayat hamil, persalinan dan nifas Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu yang lalu Riwayat hamil : kondisi saat hamil Riwayat hamil : kondisi saat hamil muda, hamil tua, r/ abortus, retensi muda, hamil tua, r/ abortus, retensi plasenta plasenta
Riwayat persalinan : usia gestasi, Riwayat persalinan : usia gestasi, cara persalinan, penolong, tempat cara persalinan, penolong, tempat bersalin, kesulitan persalinan, anak bersalin, kesulitan persalinan, anak lahir atau mati, BB bayi, lamanya lahir atau mati, BB bayi, lamanya persalinanpersalinan
Riwayat nifas : Keadaan lochea, Riwayat nifas : Keadaan lochea, pendarahan, ASI cukup atau tidak pendarahan, ASI cukup atau tidak dan tinggi fundus uteri dan kontraksi dan tinggi fundus uteri dan kontraksi
Riwayat Kehamilan sekarang Riwayat Kehamilan sekarang – keluhan selama hamil muda keluhan selama hamil muda – keluhan selama hamil tua, keluhan selama hamil tua, – peningkatan BB, suhu, nadi, peningkatan BB, suhu, nadi,
pernafasan, TD, status gizipernafasan, TD, status gizi Riwayat antenatal care : tempat Riwayat antenatal care : tempat
pelayanan, jumlah kunjungan, pelayanan, jumlah kunjungan, perawatan serta pengobatan yang perawatan serta pengobatan yang didapatdidapat
Pola aktifitas sehari-hari Pola aktifitas sehari-hari nutrisi ; komposisi dan jumlah nutrisi ; komposisi dan jumlah
makanan, frekuensi makan. makanan, frekuensi makan. Eliminasi ; pola dan defekasi, jumlah Eliminasi ; pola dan defekasi, jumlah
warna, konsistensi. warna, konsistensi. Istirahat atau tidur ; gangguan pola Istirahat atau tidur ; gangguan pola
tidur, kelelahan yang berlebihan. tidur, kelelahan yang berlebihan. Personal hygiene : Pola atau Personal hygiene : Pola atau
frekuensi mandi, menggosok gigi, frekuensi mandi, menggosok gigi, keramas, perawatan mengganti keramas, perawatan mengganti balutan atau dukbalutan atau duk
Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan 1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan vaskuler >> vaskuler >>
2. Perubahan perfusi jaringan b/d hipovolemia 2. Perubahan perfusi jaringan b/d hipovolemia
3. Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan, 3. Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan, Stasis cairan tubuh, penurunan Hb Stasis cairan tubuh, penurunan Hb
4. Ansietas b/d krisis situasi, ancaman 4. Ansietas b/d krisis situasi, ancaman perubahan pada status kesehatan atau perubahan pada status kesehatan atau kematian, respon fisiologis kematian, respon fisiologis
5. Resiko tinggi nyeri b/d trauma/ distensi 5. Resiko tinggi nyeri b/d trauma/ distensi jaringan jaringan
6. Kurang pengetahuan b/d kurang pemajanan 6. Kurang pengetahuan b/d kurang pemajanan atau tidak mengenal sumber informasiatau tidak mengenal sumber informasi
Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 1Dx. 1
IntervensiIntervensi1.1. Tidurkan pasien dengan Tidurkan pasien dengan
posisi kaki lebih tinggi posisi kaki lebih tinggi sedangkan badannya tetap sedangkan badannya tetap terlentangterlentang
2.2. Monitor tanda vitalMonitor tanda vital3.3. Monitor intake dan output Monitor intake dan output
setiap 5-10 menitsetiap 5-10 menit4.4. Evaluasi kandung kencingEvaluasi kandung kencing5.5. Lakukan masage uterus Lakukan masage uterus
dengan satu tangan serta dengan satu tangan serta tangan lainnya diletakkan tangan lainnya diletakkan diatas simpisis.diatas simpisis.
RasionalRasional kaki lebih tinggi akan kaki lebih tinggi akan
meningkatkan venous return meningkatkan venous return dan memungkinkan darah dan memungkinkan darah keotak dan organ lain.keotak dan organ lain.
Perubahan tanda vital Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan terjadi bila perdarahan semakin hebatsemakin hebat
Perubahan output Perubahan output merupakan tanda adanya merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjalgangguan fungsi ginjal
Kandung kencing penuh ; Kandung kencing penuh ; menghalangi kontraksi menghalangi kontraksi uterusuterus
Massage uterus merangsang Massage uterus merangsang kontraksi uterus dan kontraksi uterus dan membantu pelepasan membantu pelepasan placenta, satu tangan diatas placenta, satu tangan diatas simpisis mencegah simpisis mencegah terjadinya inversio uteriterjadinya inversio uteri
1.1. Batasi pemeriksaan Batasi pemeriksaan vagina dan rektumvagina dan rektum
2.2. Bila tekanan darah Bila tekanan darah semakin turun, denyut semakin turun, denyut nadi makin lemah, kecil nadi makin lemah, kecil dan cepat, pasien merasa dan cepat, pasien merasa mengantuk, perdarahan mengantuk, perdarahan semakin hebat, segera semakin hebat, segera kolaborasi.kolaborasi.
3.3. Berikan infus atau cairan Berikan infus atau cairan intravenaintravena
4.4. Berikan uterotonika ( bila Berikan uterotonika ( bila perdarahan karena atonia perdarahan karena atonia uteri )uteri )
5.5. Berikan antibiotikBerikan antibiotik6.6. Berikan transfusi whole Berikan transfusi whole
blood ( bila perlu )blood ( bila perlu )
Trauma yang terjadi pada Trauma yang terjadi pada daerah vagina serta daerah vagina serta rektum meningkatkan rektum meningkatkan terjadinya perdarahan terjadinya perdarahan yang lebih hebat, bila yang lebih hebat, bila terjadi laserasi pada terjadi laserasi pada serviks / perineum atau serviks / perineum atau terdapat hematomterdapat hematom
Cairan intravena dapat Cairan intravena dapat meningkatkan volume meningkatkan volume intravaskular intravaskular
Uterotonika merangsang Uterotonika merangsang kontraksi uterus dan kontraksi uterus dan mengontrol perdarahan mengontrol perdarahan
Antibiotik mencegah Antibiotik mencegah infeksi yang mungkin infeksi yang mungkin terjadi karena perdarahan terjadi karena perdarahan
Whole blood membantu Whole blood membantu menormalkan volume menormalkan volume cairan tubuhcairan tubuh
Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 2Dx. 2
IntervensiIntervensi Monitor tanda vital tiap 5-Monitor tanda vital tiap 5-
10 menit10 menit Catat perubahan warna Catat perubahan warna
kuku, mukosa bibir, gusi kuku, mukosa bibir, gusi dan lidah, suhu kulitdan lidah, suhu kulit
Kaji ada / tidak adanya Kaji ada / tidak adanya produksi ASIproduksi ASI
Tindakan kolaborasi :Tindakan kolaborasi : Monitor kadar gas darah Monitor kadar gas darah
dan PH ( perubahan kadar dan PH ( perubahan kadar gas darah dan PH gas darah dan PH merupakan tanda hipoksia merupakan tanda hipoksia jaringan )jaringan )
Berikan terapi oksigenBerikan terapi oksigen
RasionalRasional Perubahan perfusi jaringan Perubahan perfusi jaringan
menimbulkan perubahan menimbulkan perubahan pada tanda vitalpada tanda vital
Vasokontriksi dan Vasokontriksi dan hubungan keorgan vital, hubungan keorgan vital, sirkulasi di jaringan perifer sirkulasi di jaringan perifer berkurang sehingga berkurang sehingga menimbulkan cyanosis dan menimbulkan cyanosis dan suhu kulit yang dingin suhu kulit yang dingin
Perfusi yang jelek Perfusi yang jelek menghambat produksi menghambat produksi prolaktin dimana diperlukan prolaktin dimana diperlukan dalam produksi ASI dalam produksi ASI
O2 diperlukan untuk O2 diperlukan untuk memaksimalkan memaksimalkan transportasi sirkulasi transportasi sirkulasi jaringan. jaringan.
Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 3Dx. 3
IntervensiIntervensi Kaji respon psikologis klien Kaji respon psikologis klien
terhadap perdarahan terhadap perdarahan paska persalinanpaska persalinan
Kaji respon fisiologis klien ( Kaji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, takikardia, takipnea, gemetar )gemetar )
Perlakukan pasien secara Perlakukan pasien secara kalem, empati, serta sikap kalem, empati, serta sikap mendukungmendukung
Berikan informasi tentang Berikan informasi tentang perawatan dan perawatan dan pengobatanpengobatan
Bantu klien Bantu klien mengidentifikasi rasa mengidentifikasi rasa cemasnyacemasnya
Kaji mekanisme koping Kaji mekanisme koping yang digunakan klienyang digunakan klien
RasionalRasional Persepsi klien Persepsi klien
mempengaruhi intensitas mempengaruhi intensitas cemasnya cemasnya
Perubahan tanda vital Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan menimbulkan perubahan pada respon fisiologis pada respon fisiologis
Memberikan dukungan Memberikan dukungan emosi emosi
Informasi yang akurat dapat Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan mengurangi cemas dan takut yang tidak diketahui takut yang tidak diketahui
Ungkapan perasaan dapat Ungkapan perasaan dapat mengurangi cemasmengurangi cemas
Cemas yang berkepanjangan Cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan dapat dicegah dengan mekanisme koping yang mekanisme koping yang tepat.tepat.
Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 4Dx. 4
IntervensiIntervensi Catat perubahan tanda vitalCatat perubahan tanda vital
Catat adanya tanda lemas, Catat adanya tanda lemas, kedinginan, anoreksia, kedinginan, anoreksia, kontraksi uterus yang lembek, kontraksi uterus yang lembek, dan nyeri pangguldan nyeri panggul
Monitor involusi uterus dan Monitor involusi uterus dan pengeluaran locheapengeluaran lochea
Perhatikan kemungkinan Perhatikan kemungkinan infeksi di tempat lain, infeksi di tempat lain, misalnya infeksi saluran nafas, misalnya infeksi saluran nafas, mastitis dan saluran kencingmastitis dan saluran kencing
Berikan perawatan Berikan perawatan perineal,dan pertahankan perineal,dan pertahankan agar pembalut agar pembalut jangan sampai terlalu basahjangan sampai terlalu basah
Tindakan kolaborasiTindakan kolaborasi•• Berikan zat besi Berikan zat besi
•• Beri antibiotika Beri antibiotika
RasionalRasional Perubahan tanda vital ( suhu ) Perubahan tanda vital ( suhu )
merupakan indikasi terjadinya merupakan indikasi terjadinya infeksiinfeksi
Tanda-tanda tersebut Tanda-tanda tersebut merupakan indikasi terjadinya merupakan indikasi terjadinya bakterimia, shock yang tidak bakterimia, shock yang tidak terdeteksiterdeteksi
Infeksi uterus menghambat Infeksi uterus menghambat involusi dan terjadi pengeluaran involusi dan terjadi pengeluaran lokea yang berkepanjanganlokea yang berkepanjangan
Infeksi di tempat lain Infeksi di tempat lain memperburuk keadaanmemperburuk keadaan
Pembalut yang terlalu basah Pembalut yang terlalu basah menyebabkan kulit iritasi dan menyebabkan kulit iritasi dan dapat menjadi media untuk dapat menjadi media untuk pertumbuhan pertumbuhan bakteri,peningkatan resiko bakteri,peningkatan resiko infeksi.infeksi.
Anemi memperberat keadaanAnemi memperberat keadaan Pemberian antibiotika yang Pemberian antibiotika yang
tepat diperlukan untuk keadaan tepat diperlukan untuk keadaan infeksiinfeksi
Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 5Dx. 5
IntervensiIntervensi Anjurkan pasien untuk Anjurkan pasien untuk
banyak minumbanyak minum Observasi tanda-tanda Observasi tanda-tanda
vital tiap 4 jamvital tiap 4 jam Observasi terhadap Observasi terhadap
tanda-tanda dehidrasi. tanda-tanda dehidrasi. Observasi intake cairan Observasi intake cairan dan output Kolaborasi : dan output Kolaborasi :
Pemberian cairan infus / Pemberian cairan infus / transfusi transfusi
Pemberian koagulantia Pemberian koagulantia dan uterotonika dan uterotonika
RasionalRasional Peningkatan intake cairan dapat Peningkatan intake cairan dapat
meningkatkan volume intravascular meningkatkan volume intravascular sehingga dapat meningkatkan sehingga dapat meningkatkan volume intravascular yang dapat volume intravascular yang dapat meningkatkan perfusi jaringan.meningkatkan perfusi jaringan.
Perubahan tanda-tanda vital dapat Perubahan tanda-tanda vital dapat merupakan indikator terjadinya merupakan indikator terjadinya dehidrasi secara dini. Dehidrasi dehidrasi secara dini. Dehidrasi merupakan terjadinya shock bila merupakan terjadinya shock bila dehidrasi tidak ditangani secara baik.dehidrasi tidak ditangani secara baik.
Intake cairan yang adekuat dapat Intake cairan yang adekuat dapat menyeimbangi pengeluaran cairan menyeimbangi pengeluaran cairan yang berlebihan.yang berlebihan.
Cairan intravena dapat Cairan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular meningkatkan volume intravaskular yang dapat meningkatkan perfusi yang dapat meningkatkan perfusi jaringan sehingga dapat mencegah jaringan sehingga dapat mencegah terjadinya shock terjadinya shock
Koagulan membantu dalam proses Koagulan membantu dalam proses pembekuan darah dan uterotonika pembekuan darah dan uterotonika merangsang kontraksi uterus dan merangsang kontraksi uterus dan mengontrol perdarahan.mengontrol perdarahan.
Tabel Penilaian Klinik untuk Menentukan Derajat Syok
Volume Kehilangan Darah
Tekanan Darah (sistolik) Gejala dan Tanda Derajat Syok
500-1.000 mL (10-15%)
Normal Palpitasi, takikardia, pusing
Terkompensasi
1000-1500 mL (15-25%) Penurunan ringan (80-100 mm Hg)
Lemah, takikardia, berkeringat
Ringan
1500-2000 mL (25-35%) Penurunan sedang (70-80 mm Hg)
Gelisah, pucat, oliguria Sedang
2000-3000 mL (35-50%) Penurunan tajam (50-70 mm Hg)
Pingsan, hipoksia, anuria
Berat