ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/201/1/RETNO WULANDARI NIM....

44
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA BY. NY. S DI RUANG PERISTI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN Dianjurkan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Disusun Oleh: Retno Wulandari NIM. A01301806 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2016

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/201/1/RETNO WULANDARI NIM....

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

PADA BY NY S DI RUANG PERISTI RSUD DR SOEDIRMAN

KEBUMEN

Dianjurkan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh

Retno Wulandari

NIM A01301806

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

2016

iv

Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI Juli 2016

Retno Wulandari1 Eka Riyanti

2 M Kep Sp Kep Mat

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA BY NY S DI

RUANG PERISTI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar belakang Nutrisi merupakan zat makanan yang diperlukan oleh manusia untuk dapat hidup

Nutrisi berperan penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta

mencegah terjadinya berbagai penyakit Kekurangan asupan nutrisi dapat mengakibatkan

terjadinya masalah nutrisi mudah terkena infeksi karena menurunnya pertahanan tubuh dan akan

berdampak terjadi penyakit kronis

Tujuan umum memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan masalah pemenuhan

kebutuhan nutrisi pada pasien BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

Pembahasan masalah keperawatan yang muncul khususnya pada By Ny S yaitu ketidakefektifan

pola makan bayi berhubungan dengan reflek hisap belum kuat resiko infeksi berhubungan dengan

imaturitas sistem imun

Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan pola makan bayi

yaitu pemberian nutrisi kepada pasien melalui OGT Intervensi untuk mengatasi masalah

keperawatan resiko infeksi yaitu membersihkan inkubator dan mengganti popok setiap pasien

BAKBAB

Evaluasi diagnosa keperawatan ketidakefektifan pola makan bayi belum teratasi diharapkan

perawat memberikan nutrisi sesuai kebutuhan mengkaji kemampuan pasien dalam menghisap

resiko infeksi teratasi sebagian diharapkan perawat rutin membersihkan inkubator mengganti

popok setiap pasien BAKBAB

Kata kunci nutrisi BBLR asuhan keperawatan

v

Nursing Diploma Study Program

College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong

KTI July 2016

Retno Wulandari1 Eka Riyanti

2 M Kep Sp Kep Mat

ABSTRACK

NURSING MEETING BY NUTRITIONAL NEEDS NY S IN THE PERISTI HOSPITAL

DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Background Nutrients are food substances needed by human beings can live Nutrition plays an

important role in helping the process of growth and development of children and prevent various

diseases Nutrition deficiency may result in nutritional problems are susceptible to infection

because of their reduced immune defense and will impact chronic illness occurs

general purpose provides an overview of nursing care with problems fulfilling the nutritional

needs of patients LBW (low birth weight)

discussion nursing problems that arise especially on By Ny S is the ineffectiveness associated

with the babys diet is not strong suction reflex the risk of infection associated with the immaturity

of the immune system

Nursing actions undertaken to address the problem of ineffectiveness babys diet is providing

nutrition to patients through OGT Interventions to address the problem of nursing risk of infection

is to clean the incubator and changing every patient BAK BAB

Evaluation nursing diagnoses ineffectiveness of diet is not resolved expected baby nurses provide

nutrients as needed assess the patients ability to suck the risk of infection is resolved portion

expected to nurse the incubator routine cleaning changing diapers each patients bladder bowel

movements

Keywords nutrition low birth weight nursing care

vi

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul ldquoAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada BY NY S

diruang Peristi RSUD Soedirman Kebumen

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih setulus-

tulusnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan

dan dorongan selama penulis menjalani studi Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Rasulullah Muhammad SAW Yang telah mengantarkan umat manusia dari

zaman jahiliyah menuju zaman berilmu

2 Bapak Madkhan Anis SKep Ns selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong

3 Bapak Sawiji Amani S Kep Ns M Sc selaku ketua Program Study

Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong

4 Ibu Eka Riyanti M Kep Sp Kep Mat selaku dosen pembimbing Karya

Tulis Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dengan bijaksana hingga

KTI ini terwujud

5 Sri Abdi Lestari S Kep selaku penguji pada ujian komprehensif diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

6 Kedua orang tuaku kakakku dan keluargaku yang telah memberikan

dukungan baik moril materil dan spiritual serta menjaga kedewasaan

berfikir dan bertindak

vii

7 Teman-teman kelas 3C Diploma III Keperawatan yang menjadikan masa-

masa penuh warna

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan

pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga karya

tulis ilmiah ini bermanfaat Amin

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Gombong 19 Juli 2014

Retno Wulandari

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Tujuan penulisan 4

C Manfaat Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Definisi 6

B Inovasi Keperawatan 11

BAB III RESUME KEPERAWATAN

A Pengkajian 20

B Analisa data 23

C Intervensi Implementasi dan Evaluasi 24

BAB IV PEMBAHASAN

A Asuhan Keperawatan 31

B Inovasi Tindakan Keperawatan 37

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 42

B Saran 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Tabel 21 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 22 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 23 Distribusi Perawatan Bayi ASI dan susu Formula Menurut

Kategori Berat Badan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

tahun 2011-2014

Tabel 24 Distribusi rata-rata perubahan ukuran Berat badan (gram)

neonatus setiap minggu berdasarkan jenis nutrisi yang

diberikan kepada neonatus di RSUD Al- ihsan Provinsi Jawa

Barat

Tabel 31 Indikator awal dan tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 32 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

Tabel 33 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

(Kosim dkk 2010) Masalah yang mungkin ditemukan pada BBLR

diantaranya keadaan umum bayi yang tidak stabil henti nafas

inkoordinasi reflek menghisap dan menelan serta kurang baiknya kontrol

fungsi motorik oral sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi

Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya kecepatan

pertumbuhan serta semakin tingginya kebutuhan metabolisme cadangan

energi yang tidak mencukupi sistem fisiologi tubuh yang belum

sempurna atau karena bayi dalam keadaan sakit (Suradi dkk 2010)

Kekurangan asupan nutrisi pada anak beresiko terjadi masalah

nutrisi (kekurangan vitamin seng yodium dan zat besi) menurunnya

pertahanan tubuh seperti anak mudah terkena infeksi dan akan berdampak

terjadi penyakit kronis (Tinkew 2014) Keadaan kekuranan nutrisi juga

menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan produksi tenaga

berkurangnya pembentukan struktur dan fungsi otak sehingga anak

cenderung menunjukkan perilaku tidak tenang mudah cengeng dan mudah

tersinggung serta apatis (Almatsier 2009)

Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran didunia

dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di negara-negara

berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistic menunjukkan

90 kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram (WHO 2007)

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

iv

Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI Juli 2016

Retno Wulandari1 Eka Riyanti

2 M Kep Sp Kep Mat

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA BY NY S DI

RUANG PERISTI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar belakang Nutrisi merupakan zat makanan yang diperlukan oleh manusia untuk dapat hidup

Nutrisi berperan penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta

mencegah terjadinya berbagai penyakit Kekurangan asupan nutrisi dapat mengakibatkan

terjadinya masalah nutrisi mudah terkena infeksi karena menurunnya pertahanan tubuh dan akan

berdampak terjadi penyakit kronis

Tujuan umum memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan masalah pemenuhan

kebutuhan nutrisi pada pasien BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

Pembahasan masalah keperawatan yang muncul khususnya pada By Ny S yaitu ketidakefektifan

pola makan bayi berhubungan dengan reflek hisap belum kuat resiko infeksi berhubungan dengan

imaturitas sistem imun

Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan pola makan bayi

yaitu pemberian nutrisi kepada pasien melalui OGT Intervensi untuk mengatasi masalah

keperawatan resiko infeksi yaitu membersihkan inkubator dan mengganti popok setiap pasien

BAKBAB

Evaluasi diagnosa keperawatan ketidakefektifan pola makan bayi belum teratasi diharapkan

perawat memberikan nutrisi sesuai kebutuhan mengkaji kemampuan pasien dalam menghisap

resiko infeksi teratasi sebagian diharapkan perawat rutin membersihkan inkubator mengganti

popok setiap pasien BAKBAB

Kata kunci nutrisi BBLR asuhan keperawatan

v

Nursing Diploma Study Program

College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong

KTI July 2016

Retno Wulandari1 Eka Riyanti

2 M Kep Sp Kep Mat

ABSTRACK

NURSING MEETING BY NUTRITIONAL NEEDS NY S IN THE PERISTI HOSPITAL

DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Background Nutrients are food substances needed by human beings can live Nutrition plays an

important role in helping the process of growth and development of children and prevent various

diseases Nutrition deficiency may result in nutritional problems are susceptible to infection

because of their reduced immune defense and will impact chronic illness occurs

general purpose provides an overview of nursing care with problems fulfilling the nutritional

needs of patients LBW (low birth weight)

discussion nursing problems that arise especially on By Ny S is the ineffectiveness associated

with the babys diet is not strong suction reflex the risk of infection associated with the immaturity

of the immune system

Nursing actions undertaken to address the problem of ineffectiveness babys diet is providing

nutrition to patients through OGT Interventions to address the problem of nursing risk of infection

is to clean the incubator and changing every patient BAK BAB

Evaluation nursing diagnoses ineffectiveness of diet is not resolved expected baby nurses provide

nutrients as needed assess the patients ability to suck the risk of infection is resolved portion

expected to nurse the incubator routine cleaning changing diapers each patients bladder bowel

movements

Keywords nutrition low birth weight nursing care

vi

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul ldquoAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada BY NY S

diruang Peristi RSUD Soedirman Kebumen

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih setulus-

tulusnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan

dan dorongan selama penulis menjalani studi Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Rasulullah Muhammad SAW Yang telah mengantarkan umat manusia dari

zaman jahiliyah menuju zaman berilmu

2 Bapak Madkhan Anis SKep Ns selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong

3 Bapak Sawiji Amani S Kep Ns M Sc selaku ketua Program Study

Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong

4 Ibu Eka Riyanti M Kep Sp Kep Mat selaku dosen pembimbing Karya

Tulis Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dengan bijaksana hingga

KTI ini terwujud

5 Sri Abdi Lestari S Kep selaku penguji pada ujian komprehensif diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

6 Kedua orang tuaku kakakku dan keluargaku yang telah memberikan

dukungan baik moril materil dan spiritual serta menjaga kedewasaan

berfikir dan bertindak

vii

7 Teman-teman kelas 3C Diploma III Keperawatan yang menjadikan masa-

masa penuh warna

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan

pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga karya

tulis ilmiah ini bermanfaat Amin

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Gombong 19 Juli 2014

Retno Wulandari

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Tujuan penulisan 4

C Manfaat Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Definisi 6

B Inovasi Keperawatan 11

BAB III RESUME KEPERAWATAN

A Pengkajian 20

B Analisa data 23

C Intervensi Implementasi dan Evaluasi 24

BAB IV PEMBAHASAN

A Asuhan Keperawatan 31

B Inovasi Tindakan Keperawatan 37

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 42

B Saran 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Tabel 21 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 22 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 23 Distribusi Perawatan Bayi ASI dan susu Formula Menurut

Kategori Berat Badan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

tahun 2011-2014

Tabel 24 Distribusi rata-rata perubahan ukuran Berat badan (gram)

neonatus setiap minggu berdasarkan jenis nutrisi yang

diberikan kepada neonatus di RSUD Al- ihsan Provinsi Jawa

Barat

Tabel 31 Indikator awal dan tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 32 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

Tabel 33 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

(Kosim dkk 2010) Masalah yang mungkin ditemukan pada BBLR

diantaranya keadaan umum bayi yang tidak stabil henti nafas

inkoordinasi reflek menghisap dan menelan serta kurang baiknya kontrol

fungsi motorik oral sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi

Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya kecepatan

pertumbuhan serta semakin tingginya kebutuhan metabolisme cadangan

energi yang tidak mencukupi sistem fisiologi tubuh yang belum

sempurna atau karena bayi dalam keadaan sakit (Suradi dkk 2010)

Kekurangan asupan nutrisi pada anak beresiko terjadi masalah

nutrisi (kekurangan vitamin seng yodium dan zat besi) menurunnya

pertahanan tubuh seperti anak mudah terkena infeksi dan akan berdampak

terjadi penyakit kronis (Tinkew 2014) Keadaan kekuranan nutrisi juga

menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan produksi tenaga

berkurangnya pembentukan struktur dan fungsi otak sehingga anak

cenderung menunjukkan perilaku tidak tenang mudah cengeng dan mudah

tersinggung serta apatis (Almatsier 2009)

Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran didunia

dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di negara-negara

berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistic menunjukkan

90 kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram (WHO 2007)

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

v

Nursing Diploma Study Program

College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong

KTI July 2016

Retno Wulandari1 Eka Riyanti

2 M Kep Sp Kep Mat

ABSTRACK

NURSING MEETING BY NUTRITIONAL NEEDS NY S IN THE PERISTI HOSPITAL

DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Background Nutrients are food substances needed by human beings can live Nutrition plays an

important role in helping the process of growth and development of children and prevent various

diseases Nutrition deficiency may result in nutritional problems are susceptible to infection

because of their reduced immune defense and will impact chronic illness occurs

general purpose provides an overview of nursing care with problems fulfilling the nutritional

needs of patients LBW (low birth weight)

discussion nursing problems that arise especially on By Ny S is the ineffectiveness associated

with the babys diet is not strong suction reflex the risk of infection associated with the immaturity

of the immune system

Nursing actions undertaken to address the problem of ineffectiveness babys diet is providing

nutrition to patients through OGT Interventions to address the problem of nursing risk of infection

is to clean the incubator and changing every patient BAK BAB

Evaluation nursing diagnoses ineffectiveness of diet is not resolved expected baby nurses provide

nutrients as needed assess the patients ability to suck the risk of infection is resolved portion

expected to nurse the incubator routine cleaning changing diapers each patients bladder bowel

movements

Keywords nutrition low birth weight nursing care

vi

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul ldquoAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada BY NY S

diruang Peristi RSUD Soedirman Kebumen

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih setulus-

tulusnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan

dan dorongan selama penulis menjalani studi Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Rasulullah Muhammad SAW Yang telah mengantarkan umat manusia dari

zaman jahiliyah menuju zaman berilmu

2 Bapak Madkhan Anis SKep Ns selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong

3 Bapak Sawiji Amani S Kep Ns M Sc selaku ketua Program Study

Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong

4 Ibu Eka Riyanti M Kep Sp Kep Mat selaku dosen pembimbing Karya

Tulis Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dengan bijaksana hingga

KTI ini terwujud

5 Sri Abdi Lestari S Kep selaku penguji pada ujian komprehensif diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

6 Kedua orang tuaku kakakku dan keluargaku yang telah memberikan

dukungan baik moril materil dan spiritual serta menjaga kedewasaan

berfikir dan bertindak

vii

7 Teman-teman kelas 3C Diploma III Keperawatan yang menjadikan masa-

masa penuh warna

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan

pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga karya

tulis ilmiah ini bermanfaat Amin

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Gombong 19 Juli 2014

Retno Wulandari

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Tujuan penulisan 4

C Manfaat Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Definisi 6

B Inovasi Keperawatan 11

BAB III RESUME KEPERAWATAN

A Pengkajian 20

B Analisa data 23

C Intervensi Implementasi dan Evaluasi 24

BAB IV PEMBAHASAN

A Asuhan Keperawatan 31

B Inovasi Tindakan Keperawatan 37

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 42

B Saran 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Tabel 21 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 22 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 23 Distribusi Perawatan Bayi ASI dan susu Formula Menurut

Kategori Berat Badan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

tahun 2011-2014

Tabel 24 Distribusi rata-rata perubahan ukuran Berat badan (gram)

neonatus setiap minggu berdasarkan jenis nutrisi yang

diberikan kepada neonatus di RSUD Al- ihsan Provinsi Jawa

Barat

Tabel 31 Indikator awal dan tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 32 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

Tabel 33 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

(Kosim dkk 2010) Masalah yang mungkin ditemukan pada BBLR

diantaranya keadaan umum bayi yang tidak stabil henti nafas

inkoordinasi reflek menghisap dan menelan serta kurang baiknya kontrol

fungsi motorik oral sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi

Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya kecepatan

pertumbuhan serta semakin tingginya kebutuhan metabolisme cadangan

energi yang tidak mencukupi sistem fisiologi tubuh yang belum

sempurna atau karena bayi dalam keadaan sakit (Suradi dkk 2010)

Kekurangan asupan nutrisi pada anak beresiko terjadi masalah

nutrisi (kekurangan vitamin seng yodium dan zat besi) menurunnya

pertahanan tubuh seperti anak mudah terkena infeksi dan akan berdampak

terjadi penyakit kronis (Tinkew 2014) Keadaan kekuranan nutrisi juga

menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan produksi tenaga

berkurangnya pembentukan struktur dan fungsi otak sehingga anak

cenderung menunjukkan perilaku tidak tenang mudah cengeng dan mudah

tersinggung serta apatis (Almatsier 2009)

Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran didunia

dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di negara-negara

berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistic menunjukkan

90 kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram (WHO 2007)

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

vi

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul ldquoAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada BY NY S

diruang Peristi RSUD Soedirman Kebumen

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih setulus-

tulusnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan

dan dorongan selama penulis menjalani studi Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Rasulullah Muhammad SAW Yang telah mengantarkan umat manusia dari

zaman jahiliyah menuju zaman berilmu

2 Bapak Madkhan Anis SKep Ns selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong

3 Bapak Sawiji Amani S Kep Ns M Sc selaku ketua Program Study

Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong

4 Ibu Eka Riyanti M Kep Sp Kep Mat selaku dosen pembimbing Karya

Tulis Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dengan bijaksana hingga

KTI ini terwujud

5 Sri Abdi Lestari S Kep selaku penguji pada ujian komprehensif diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

6 Kedua orang tuaku kakakku dan keluargaku yang telah memberikan

dukungan baik moril materil dan spiritual serta menjaga kedewasaan

berfikir dan bertindak

vii

7 Teman-teman kelas 3C Diploma III Keperawatan yang menjadikan masa-

masa penuh warna

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan

pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga karya

tulis ilmiah ini bermanfaat Amin

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Gombong 19 Juli 2014

Retno Wulandari

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Tujuan penulisan 4

C Manfaat Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Definisi 6

B Inovasi Keperawatan 11

BAB III RESUME KEPERAWATAN

A Pengkajian 20

B Analisa data 23

C Intervensi Implementasi dan Evaluasi 24

BAB IV PEMBAHASAN

A Asuhan Keperawatan 31

B Inovasi Tindakan Keperawatan 37

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 42

B Saran 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Tabel 21 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 22 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 23 Distribusi Perawatan Bayi ASI dan susu Formula Menurut

Kategori Berat Badan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

tahun 2011-2014

Tabel 24 Distribusi rata-rata perubahan ukuran Berat badan (gram)

neonatus setiap minggu berdasarkan jenis nutrisi yang

diberikan kepada neonatus di RSUD Al- ihsan Provinsi Jawa

Barat

Tabel 31 Indikator awal dan tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 32 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

Tabel 33 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

(Kosim dkk 2010) Masalah yang mungkin ditemukan pada BBLR

diantaranya keadaan umum bayi yang tidak stabil henti nafas

inkoordinasi reflek menghisap dan menelan serta kurang baiknya kontrol

fungsi motorik oral sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi

Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya kecepatan

pertumbuhan serta semakin tingginya kebutuhan metabolisme cadangan

energi yang tidak mencukupi sistem fisiologi tubuh yang belum

sempurna atau karena bayi dalam keadaan sakit (Suradi dkk 2010)

Kekurangan asupan nutrisi pada anak beresiko terjadi masalah

nutrisi (kekurangan vitamin seng yodium dan zat besi) menurunnya

pertahanan tubuh seperti anak mudah terkena infeksi dan akan berdampak

terjadi penyakit kronis (Tinkew 2014) Keadaan kekuranan nutrisi juga

menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan produksi tenaga

berkurangnya pembentukan struktur dan fungsi otak sehingga anak

cenderung menunjukkan perilaku tidak tenang mudah cengeng dan mudah

tersinggung serta apatis (Almatsier 2009)

Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran didunia

dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di negara-negara

berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistic menunjukkan

90 kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram (WHO 2007)

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

vii

7 Teman-teman kelas 3C Diploma III Keperawatan yang menjadikan masa-

masa penuh warna

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan

pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga karya

tulis ilmiah ini bermanfaat Amin

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Gombong 19 Juli 2014

Retno Wulandari

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Tujuan penulisan 4

C Manfaat Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Definisi 6

B Inovasi Keperawatan 11

BAB III RESUME KEPERAWATAN

A Pengkajian 20

B Analisa data 23

C Intervensi Implementasi dan Evaluasi 24

BAB IV PEMBAHASAN

A Asuhan Keperawatan 31

B Inovasi Tindakan Keperawatan 37

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 42

B Saran 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Tabel 21 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 22 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 23 Distribusi Perawatan Bayi ASI dan susu Formula Menurut

Kategori Berat Badan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

tahun 2011-2014

Tabel 24 Distribusi rata-rata perubahan ukuran Berat badan (gram)

neonatus setiap minggu berdasarkan jenis nutrisi yang

diberikan kepada neonatus di RSUD Al- ihsan Provinsi Jawa

Barat

Tabel 31 Indikator awal dan tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 32 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

Tabel 33 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

(Kosim dkk 2010) Masalah yang mungkin ditemukan pada BBLR

diantaranya keadaan umum bayi yang tidak stabil henti nafas

inkoordinasi reflek menghisap dan menelan serta kurang baiknya kontrol

fungsi motorik oral sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi

Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya kecepatan

pertumbuhan serta semakin tingginya kebutuhan metabolisme cadangan

energi yang tidak mencukupi sistem fisiologi tubuh yang belum

sempurna atau karena bayi dalam keadaan sakit (Suradi dkk 2010)

Kekurangan asupan nutrisi pada anak beresiko terjadi masalah

nutrisi (kekurangan vitamin seng yodium dan zat besi) menurunnya

pertahanan tubuh seperti anak mudah terkena infeksi dan akan berdampak

terjadi penyakit kronis (Tinkew 2014) Keadaan kekuranan nutrisi juga

menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan produksi tenaga

berkurangnya pembentukan struktur dan fungsi otak sehingga anak

cenderung menunjukkan perilaku tidak tenang mudah cengeng dan mudah

tersinggung serta apatis (Almatsier 2009)

Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran didunia

dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di negara-negara

berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistic menunjukkan

90 kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram (WHO 2007)

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Tujuan penulisan 4

C Manfaat Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Definisi 6

B Inovasi Keperawatan 11

BAB III RESUME KEPERAWATAN

A Pengkajian 20

B Analisa data 23

C Intervensi Implementasi dan Evaluasi 24

BAB IV PEMBAHASAN

A Asuhan Keperawatan 31

B Inovasi Tindakan Keperawatan 37

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 42

B Saran 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Tabel 21 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 22 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 23 Distribusi Perawatan Bayi ASI dan susu Formula Menurut

Kategori Berat Badan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

tahun 2011-2014

Tabel 24 Distribusi rata-rata perubahan ukuran Berat badan (gram)

neonatus setiap minggu berdasarkan jenis nutrisi yang

diberikan kepada neonatus di RSUD Al- ihsan Provinsi Jawa

Barat

Tabel 31 Indikator awal dan tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 32 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

Tabel 33 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

(Kosim dkk 2010) Masalah yang mungkin ditemukan pada BBLR

diantaranya keadaan umum bayi yang tidak stabil henti nafas

inkoordinasi reflek menghisap dan menelan serta kurang baiknya kontrol

fungsi motorik oral sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi

Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya kecepatan

pertumbuhan serta semakin tingginya kebutuhan metabolisme cadangan

energi yang tidak mencukupi sistem fisiologi tubuh yang belum

sempurna atau karena bayi dalam keadaan sakit (Suradi dkk 2010)

Kekurangan asupan nutrisi pada anak beresiko terjadi masalah

nutrisi (kekurangan vitamin seng yodium dan zat besi) menurunnya

pertahanan tubuh seperti anak mudah terkena infeksi dan akan berdampak

terjadi penyakit kronis (Tinkew 2014) Keadaan kekuranan nutrisi juga

menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan produksi tenaga

berkurangnya pembentukan struktur dan fungsi otak sehingga anak

cenderung menunjukkan perilaku tidak tenang mudah cengeng dan mudah

tersinggung serta apatis (Almatsier 2009)

Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran didunia

dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di negara-negara

berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistic menunjukkan

90 kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram (WHO 2007)

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

ix

Tabel 21 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 22 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 23 Distribusi Perawatan Bayi ASI dan susu Formula Menurut

Kategori Berat Badan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

tahun 2011-2014

Tabel 24 Distribusi rata-rata perubahan ukuran Berat badan (gram)

neonatus setiap minggu berdasarkan jenis nutrisi yang

diberikan kepada neonatus di RSUD Al- ihsan Provinsi Jawa

Barat

Tabel 31 Indikator awal dan tujuan intervensi keperawatan diagnosa

ketidakefektifan pola makan bayi

Tabel 32 Indikator awal intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

Tabel 33 Indikator tujuan intervensi keperawatan diagnosa resiko infeksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

(Kosim dkk 2010) Masalah yang mungkin ditemukan pada BBLR

diantaranya keadaan umum bayi yang tidak stabil henti nafas

inkoordinasi reflek menghisap dan menelan serta kurang baiknya kontrol

fungsi motorik oral sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi

Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya kecepatan

pertumbuhan serta semakin tingginya kebutuhan metabolisme cadangan

energi yang tidak mencukupi sistem fisiologi tubuh yang belum

sempurna atau karena bayi dalam keadaan sakit (Suradi dkk 2010)

Kekurangan asupan nutrisi pada anak beresiko terjadi masalah

nutrisi (kekurangan vitamin seng yodium dan zat besi) menurunnya

pertahanan tubuh seperti anak mudah terkena infeksi dan akan berdampak

terjadi penyakit kronis (Tinkew 2014) Keadaan kekuranan nutrisi juga

menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan produksi tenaga

berkurangnya pembentukan struktur dan fungsi otak sehingga anak

cenderung menunjukkan perilaku tidak tenang mudah cengeng dan mudah

tersinggung serta apatis (Almatsier 2009)

Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran didunia

dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di negara-negara

berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistic menunjukkan

90 kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram (WHO 2007)

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang dilahirkan

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

(Kosim dkk 2010) Masalah yang mungkin ditemukan pada BBLR

diantaranya keadaan umum bayi yang tidak stabil henti nafas

inkoordinasi reflek menghisap dan menelan serta kurang baiknya kontrol

fungsi motorik oral sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi

Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya kecepatan

pertumbuhan serta semakin tingginya kebutuhan metabolisme cadangan

energi yang tidak mencukupi sistem fisiologi tubuh yang belum

sempurna atau karena bayi dalam keadaan sakit (Suradi dkk 2010)

Kekurangan asupan nutrisi pada anak beresiko terjadi masalah

nutrisi (kekurangan vitamin seng yodium dan zat besi) menurunnya

pertahanan tubuh seperti anak mudah terkena infeksi dan akan berdampak

terjadi penyakit kronis (Tinkew 2014) Keadaan kekuranan nutrisi juga

menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan produksi tenaga

berkurangnya pembentukan struktur dan fungsi otak sehingga anak

cenderung menunjukkan perilaku tidak tenang mudah cengeng dan mudah

tersinggung serta apatis (Almatsier 2009)

Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran didunia

dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di negara-negara

berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistic menunjukkan

90 kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram (WHO 2007)

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

2

Sasaran Milleneum Development Goals (MDGrsquos) sampai dengan

tahun 2015 adalah mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23

per 1000 kelahiran hidup dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup Penyebab AKB salah satunya adalah Berat Badan Bayi

Lahir Rendah (BBLR) BBLR pada hasil observasi epidemiologi yang

membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram

mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk Angka kejadian

dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia Infeksi

Hipotermia Hiperbilirubin masih tinggi (DEPKES RI 2007)

Faktor-faktor penyebab BBLR merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor melalui proses yang berlangsung selama dalam

kandungan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BBLR adalah faktor

internal dan faktor eksternal Faktor internal meliputi kunjungan antenatal

care kadar Hb ibu hamil dan nerat badan ibu selama hamil paritas jarak

kehamilan ukuran LILA dan umur sementara faktor eksternal meliputi

lingkungan sosial ekonomi (Yayan Akhyar Israr 2008) Status gizi

kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang

dialaminya Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi

KEK pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko BBLR Status gizi ibu selama hamil dapat

ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil

mengukur LILA dan mengukur kadar Hb ibu hamil Kadar Hb ibu hamil

sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan Hasil pemeriksaan kadar

Hb dengan ahli dapat digolongkan menjadi empat yaitu 9-10gr anemia

ringan 7-8gr anemia sedang lt 7gr anemia berat Bahaya terhadap

janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

3

perkembangan janin dalam rahim sehingga dapat menyebabkan BBLR

(Manuaba 2010)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di tujuh daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

(Yayan Akhyar Israr 2008) Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat itu masih rendah Untuk itu diperlukan upaya untuk

menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan

kesejahteraan menjadi meningkat Pada umumnya bayi dilahirkan setelah

dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu Berat bayi lahir yang

normal adalah antara 2500-4000 gram dan bila di bawah atau kurang

dari 2500 gram dikatakan BBLR Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila

kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya

Pada umumnya BBLR terjadi pada primipara yang sangat muda

Kemudian kejadian ini meningkat lagi pada anak keempat dan seterusnya

Semakin banyak anak semakin pendek jarak kehamilan maka resiko

mendapatkan bayi dengan berat lahir rendah semakin meningkat Seorang

ibu memerlukan waktu dua tahun antara kehamilan agar pulih secara

fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya

(Manuaba 2010)

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar

1034 per 100 kelahiran hidup menurun bila dibandingkan dengan tahun

2010 sebesar 1062 per 1000 kelahiran hidup Dibandingkan dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target sebesar 17 per

1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes

Prov Jateng)2011)

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

4

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah 187 orang dari

21297 kelahiran hidup hal ini cukup baik dibandingkan dengan tahun

2010 yang berjumlah 231 orang dari 21297 kelahiran hidup Penyebab

AKB di Kabupaten Kebumen tahun 2011 adalah BBLR 31 asfiksia

14 kelainan kongenital 11 dan lain-lain 44 (Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) 2011)

Dari banyaknya kasus angka kematian bayi yang disebabkan oleh

BBLR serta dampak yang diakibatkan dari BBLR apabila tidak ditangani

dengan tepat maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan

pada pasien By Ny S di ruang peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

dengan nutrisi

B Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By Ny S di Ruang Peristi

RSUD Dr Soedirman Kebumen

2 Tujuan Khusus

a Mampu melakukan pengkajian pemenuhan nutrisi pada pasien

pada BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

b Mampu melakukan analisa data yang meliputi data fokus (data

subjektif dan objektif) untuk kemudian dirumuskan menjadi

diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD DrSoedirman Kebumen

c Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

d Mempu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

5

e Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada BBLR diruang

Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

f Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

BBLR diruang Peristi RSUD Dr Soedirman Kebumen

g Mampu menganalisis tindakan dengan pendekatan teori

maupun jurnal ilmiah

C Manfaat penulisan

1 Manfaat Keilmuan

a Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai wawasan baru tentang pasien dengan

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan BBLR dan sebagai

pembelajaran bagi mahasiswa

2 Manfaat Aplikatif

a Bagi rumah sakit

Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b Bagi klien dan keluarga

Memeberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan memberikan informasi kepada

keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

43

DAFTAR PUSTAKA

Bowling TEamp Cliff B(2008) ldquoThe effects of bolus and continuous

nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric

emptying in healthy volunteers a randominset three-way

crossover pilot studyrdquo Nottingham Nottingham university

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov Jateng) (2011)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPRO

FIL KES PROV 2011PProfilJateng 2011

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (Dinkes Kab Kebumen) (2011)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011 Available on

httprelatedwwwdepkesgoidresourcesdownloadprofilPROF

IL_KOTA_2011PJATENG _Kebumen2011

Farrington M Lang S et al (2009) Nasogastric tube placement

verification in pediatric and neonatal patient Diambil dari CNE

continuing nursing education series pediatric nursing January-

February 2009 vol 35 no 1 httpwebebscohostcom

Hermandt amp k2015 Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi

Jakarta EGC

Hidayat A (2008) Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

kebidanan Jakarta Salemba Medik

Judarwanto W (2006) Pemilihan susu formula terbaik bagi bayi

Jakarta Pusat data informasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia

Kosim M S Yunanto A Dewi R Sarosa GI Usman A (2010)

Buku ajar neonatologi Jakarta IDA

Kurniali P amp Abikusno N (2007) Memilih dan menentukan makanan

terbaik untuk hidup lebih sehat Jakarta PT Elex media

komputindo

Lindseth G N (2006) ldquoGangguan Lambung dan Duodenumrdquo Dalam

Price S A Wilson L M (2006) ldquoPatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakitrdquo Edisi 6 Volume 1 Terjemahan B U

PenditetalJakartaEGC

Manuaba IBG2010 Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan Dan KB Untuk

Pendidikan Bidan Jakarta EGC

Munasir Z dan Murniati (2011) Air susu ibu dan kekebalan tubuh

JakartaIDAI

Muttathirsquoin K2011 Perbedaan Pertambahan Berat Badan Bayi Usia 4-6

bulan yang diberikan ASI eksklusif dan susu formula di wilayah

kerja Puskesmas Kartosura dan Gatak Kabupaten

SukorharjoTesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Meret Surakarta EGC

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL

44

Peter S Gill F (2008) Development of a clinical practice guidline for

testing nasogastric placement Wiley Periodical Inc

PerryampPotter(2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2 Jakarta EGC

Supariasa 2008 Penilaian Status Gizi Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta EGC

Suradi R Hegar B Partiwi IG Marzuki A N Ananta Y (2010)

Indonesia menyusui Jakarta IDAI

Susanti Hasanah dan Utami 2013 Perbandingan Kenaikan Berat Badan

BBLR yang diberi ASI dan Susu Formula Pada Dua Minggu

Pertama Rawatan Riau Ilmu Keperawatan UNRI

Wardhani Kristina 2009 Analisa Perbandingan Peningkatan Berat

Badan Pada Bayi BBLR yang Diberi ASI Eksklusif dan Susu

Formula Khusus BBLR Pada BBLR Usia 0-2 minggu di Ruang

Peristi RS Panti Wilasa Citarum Semarang Semarang Ilmu

Keperawatan FK UNDIP

Wiryana 2007 Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis Jurnal Penyakit

Dalam Volume 8 Nomor 2 Mei 2007 Jakarta EGC

  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL
  • COVER
  • Pengesahan 1
  • Pengesahan 2
  • ABSTRAK
  • KATA PENGANTAR
  • Daftar Isi
  • BAB I
  • Daftar Pustaka
  • ASKEP
  • LEMBAR KONSUL