ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

15
Yha_princess's Blog aLL aBoUt nUrSiNg Beranda Keperawatan About Me Chat zone Beranda > Gerontik > ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) 17 April 2010 yha_princess Tinggalkan Komentar Go to comments BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta (1983) telah disepakati bahwa keperawatan adalah “suatu bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang didasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar manusia”. Dalam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam kondisi sehat dan sakit yang mencakup seluruh kehidupan manusia. Sedangkan asuhan yang diberikan berupa bantuian-bantuan kepada pasien karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan dan atau kemauan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Pada makalah ini akan dibahas secara singkat asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia di tatanan klinik (clinical area), dimanan pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan yang meliputi pengkajian (assessment), merumuskan diagnosa keperawatan (Nursing diagnosis), merencanakan tindakan keperawatan (intervention), melaksanakan tindakan keperawatan (Implementation) dan melakukan evaluasi (Evaluation). Dibawah ini ada beberapa alasan timbulnya perhatian kepada lanjut usia, yaitu : Pensiunan dan masalah-masalahnya 1. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan stroke 2. Meningkatnya jumlah lanjut usia 3. Pencemaran pelayanan kesehatan 4. Kewajiban Pemerintahterhadap orang cacat dan jompo 5. perkembangan ilmu 6. Program PBB 7. Konfrensi Internasional di WINA tahun 1983 8. Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit 9. Mahalnya obat-obatan 10. ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-... 1 of 15 3/15/2013 8:52 AM

description

test

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Yha_princess's Blog

aLL aBoUt nUrSiNg

Beranda

Keperawatan

About Me

Chat zone

Beranda > Gerontik > ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA)

17 April 2010 yha_princess Tinggalkan Komentar Go to comments

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta (1983) telah disepakati bahwa keperawatan adalah

“suatu bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan

berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang didasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar

manusia”. Dalam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat komprehensif, ditujukan

pada individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam kondisi sehat dan sakit yang mencakup seluruh

kehidupan manusia. Sedangkan asuhan yang diberikan berupa bantuian-bantuan kepada pasien karena adanya

kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan dan atau kemauan dalam

melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Pada makalah ini akan dibahas secara singkat asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia di tatanan klinik

(clinical area), dimanan pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan yang meliputi pengkajian

(assessment), merumuskan diagnosa keperawatan (Nursing diagnosis), merencanakan tindakan keperawatan

(intervention), melaksanakan tindakan keperawatan (Implementation) dan melakukan evaluasi (Evaluation).

Dibawah ini ada beberapa alasan timbulnya perhatian kepada lanjut usia, yaitu :

Pensiunan dan masalah-masalahnya1.

Kematian mendadak karena penyakit jantung dan stroke2.

Meningkatnya jumlah lanjut usia3.

Pencemaran pelayanan kesehatan4.

Kewajiban Pemerintahterhadap orang cacat dan jompo5.

perkembangan ilmu6.

Program PBB7.

Konfrensi Internasional di WINA tahun 19838.

Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit9.

Mahalnya obat-obatan10.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

1 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia1.

Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia menurut Depkes, dimaksudkan untuk memberikan

bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun

kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh

perawat. Untuk asuhan keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau petugas sosial

yang bukan tenaga keperawatan, diperlukan latihan sebelumnya atau bimbingan langsung pada waktu tenaga

keperawatan melakukan asuhan keperawatan di rumah atau panti.

Adapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut usia, apakah lanjut usia

aktif atau pasif, antara lain:

1 Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personal

hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu: kebersihan diri termasuk kepala, rambut,

badan, kuku, mata serta telinga: kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan : makanan yang

sesuai, misalnya porsi kecil bergizi, bervariai dan mudah dicerna, dan kesegaran jasmani.

2 Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang perlu diperhatikan

dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia

aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah

agar tidak terjadi dekubitus (lecet).

Lanjut usia mempunyai potensi besar untuk menjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan

bertambahnya usia, antara lain:

Berkurangnya jaringan lemak subkutan1.

Berkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas2.

Menurunnya efisiensi kolateral capital pada kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh3.

Adanya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga potensi terjadinya dekubitus.4.

B. Pendekatan Perawatan Lanjut Usia

Pendekatan fisik1.

1.

Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut

usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias di capai dan

dikembangkan, dan penyakit yang yang dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya. Perawatan fisik secara

umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian yaitu:

Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang

lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-hari masih mampu melakukan sendiri.

1.

Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya mengalami

kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien usia lanjut ini terutama

tentang hal-hal yang berhubungan dengan keberhasilan perorangan untuk mempertahankan

kesehatannya.

2.

Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber

infeksi dapat timbul bila keberhasilan kurang mendapat perhatian.

Disamping itu kemunduran kondisi fisik akibat proses penuaan, dapat mempengaruhi ketahanan tubuh

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

2 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

terhadap gangguan atau serangan infeksi dari luar. Untuk klien lanjut usia yang masih aktif dapat diberikan

bimbingan mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan rambut dan kuku,

kebersihan tempat tidur serta posisi tidurnya, hal makanan, cara memakan obat, dan cara pindahdari tempat

tidur ke kursi atau sebaliknya. Hal ini penting meskipun tidak selalu keluhan-keluhan yang dikemukakan atau

gejala yang ditemukan memerlukan perawatan, tidak jarang pada klien lanjut usia dihadapkan pada dokter

dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan darurat dan intensif, misalnya gangguan serebrovaskuler

mendadak, trauma, intoksikasi dan kejang-kejang, untuk itu perlu pengamatan secermat mungkin.

Adapun komponen pendekatan fisik yang lebuh mendasar adalah memperhatikan atau membantu para klien

lanjut usia untuk bernafas dengan lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh

waktu berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat,

kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan

kecelakaan.Toleransi terhadap kakurangan O2 sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu kekurangan

O2 yang mendadak harus disegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal, jangan melakukan gerak

badan yang berlebihan.

Seorang perawat harus mampu memotifasi para klien lanjut usia agar mau dan menerima makanan yang

disajikan. Kurangnya kemampuan mengunyah sering dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. Untuk

mengatasi masalah ini adalah dengan menghidangkan makanan agak lunak atau memakai gigi palsu. Waktu

makan yang teratur, menu bervariasi dan bergizi, makanan yang serasi dan suasana yang menyenangkan dapat

menambah selera makan, bila ada penyakit tertentu perawat harus mengatur makanan mereka sesuai dengan

diet yang dianjurkan.

Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber

infeksi bisa saja timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, kebersihan badan, tempat

tidur, kebersihan rambut, kuku dan mulut atau gigi perlu mendapat perhatian perawatan karena semua itu

akan mempengaruhi kesehatan klien lanjut usia.

Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan, hal ini harus dilakukan kepada klien lanjut usia yang

diduga menderita penyakit tertentu atau secara berkala bila memperlihatkan kelainan, misalnya: batuk, pilek,

dsb. Perawat perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, jika ada keluhan insomnia, harus

dicari penyebabnya, kemudian mengkomunikasikan dengan mereka tentang cara pemecahannya. Perawat

harus mendekatkan diri dengan klien lanjut usia membimbing dengan sabar dan ramah, sambil bertanya apa

keluhan yang dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah obat sudah dimminum, apakah mereka bisa

melaksanakan ibadah dsb. Sentuhan (misalnya genggaman tangan) terkadang sangat berarti buat mereka.

Pendekatan psikis1.

Disini perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia,

perawat dapat berperan sebagai supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai

penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan

ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk

keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple”, yaitu sabar,

simpatik dan service.

Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari lingkungan, termasuk

perawat yang memberikan perawatan.. Untuk itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak

gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.

Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan dan mengurangi rasa

putus asa , rendah diri, rasa keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang

dideritanya.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

3 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Hal itu perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi karena bersama dengan semakin lanjutnya usia.

Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala, seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang baru

terjadi, berkurangnya kegairahan atau keinginan, peningkatan kewaspadaan , perubahan pola tidur dengan

suatu kecenderungan untuk tiduran diwaktu siang, dan pergeseran libido.

Perawat harus sabar mendengarkan cerita dari masa lampau yang membosankan, jangan menertawakan atau

memarahi klien lanjut usia bila lupa melakukan kesalahan . Harus diingat kemunduran ingatan jangan

dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.

Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan, perawat bila

melakukannya secara perlahan –lahan dan bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka kearah

pemuasan pribadi sehinga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan

agar di masa lanjut usia ini mereka puas dan bahagia.

Pendekatan sosial1.

Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam pendekatan

social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan

sosialisasi mereka. Jadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang

dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain

Penyakit memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para lanjut usia untuk mengadakan konunikasi

dan melakukan rekreasi, misal jalan pagi, nonton film, atau hiburan lain. Tidak sedikit klien tidak tidur terasa,

stress memikirkan penyakitnya, biaya hidup, keluarga yang dirumah sehingga menimbulkan kekecewaan,

ketakutan atau kekhawatiran, dan rasa kecemasan.

Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia, hal ini dapat diatasi dengan berbagai

cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban bersama. Dengan demikian perawat tetap mempunyai hubungan

komunikasi baik sesama mereka maupun terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan

kesejahteraan sosial bagi lanjut usia di Panti Werda.

Pendekatan spiritual1.

Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau

agama yang dianutnua dalam kedaan sakit atau mendeteksikematian.

Sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang menghadapi kematian, DR. Tony

styobuhi mengemukakn bahwa maut sering kali menggugah rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh

berbagai macam factor, seperti ketidak pastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit dan

kegelisahan kumpul lagi bengan keluatga dan lingkungan sekitarnya. Dalam menghadapi kematian setiap klien

lanjut usia akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara dalam mengahadapi

hidup ini. Adapun kegelisahan yang timbul diakibatkan oleh persoalan keluarga perawat harus dapat

meyakinkan lanjut usia bahwa kalaupun kelurga tadi di tinggalkan , masih ada orang lain yang mengurus

mereka. Sedangkan rasa bersalah selalu menghantui pikiran lanjut usia.

Umumnya pada waktu kematian akan datang agama atau kepercayaan seseorang merupakan factor yang

penting sekali. Pada waktu inilah kelahiran seorang iman sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut

usia.

Dengan demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan hanya terhadap fisik saja, melainkan

perawat lebih dituntut menemukan pribadi klien lanjut usia melalui agama mereka.

C. Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia1.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

4 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Agar lanjut usia dapat melaukan kegiatan sehari –hari secara mandiri dengan:

Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan

perawatan dan pencegahan.

1.

Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia (life

support)

2.

menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau gangguan baik kronis maupun

akut.

3.

Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan

dini, bila mereka menjumpai kelainan tertentu

4.

Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit, masih

dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara

kemandirian secara maksimal).

5.

D. Fokus Keperawatan Lanjut Usia1.

Keperawatan lanjut usia berfokus pada :

Peningkatan kesehatan (helth promotion)1.

Pencegahan penyakit (preventif)2.

Mengoptimalkan fungsi mental3.

Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.4.

E. Diagnosa Keperawatan

Aspek fisik atau biologis

Dx : Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam

memasukkan, memasukan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi.

1.

1.

1.

NOC I : Status nutrisi

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien diharapkan mampu:

Asupan nutrisi tidak bermasalah1.

Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah2.

Energy tdak bermasalah3.

Berat badan ideal4.

NIC I : Manajemen ketidakteraturan makan (eating disorder management)

Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan untuk memuat perencanaan perawatan jika sesuai.1.

Diskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target berat badann, jika berat badan pasien tdak

sesuia dengan usia dan bentuk tubuh.

2.

Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari supaya mencapai dan atau

mempertahankan berat badan sesuai target.

3.

Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien4.

Kembangkan hubungan suportif dengna pasien5.

Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan kenaikan atau pemeliharaan

berat badan

6.

Gunakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan berat badan dan untuk menimimalkan

berat badan.

7.

Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang mendukung peningkatan berat

badan.

8.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

5 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

b Dx. Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal atau

terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan

cemas

NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat memperbaiki pola

tidurnya dengan criteria :

1 Mengatur jumlah jam tidurnya

2 Tidur secara rutin

3 Miningkatkan pola tidur

4 Meningkatkan kualitas tidur

5 Tidak ada gangguan tidur

NIC : Peningkatan Tidur

1 Tetapkan pola kegiatan dan tidur pasien

2 Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya

3 Jelaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik

4 Bantu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya

c Dx. Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan keterbatasan neuromuskular yang ditandai

dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi waktu untuk menahan pengosongan bladder dan tidak

mampu mengontrol pengosongan.

NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3×24 jam diharapkan pasien mampu :

1 Kontinensia Urin

2 Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil (BAK).

3 Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu.

4 Mengosongkan bladde dengan lengkap.

5 Mampu memprediksi pengeluaran urin.

NIC : Perawatan Inkontinensia Urin

1 Monitor eliminasi urin

2 Bantu klien mengembangkan sensasi keinginan BAK.

3 Modifikasi baju dan lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet.

4 Instruksikan pasien untuk mengonsumsi air minum sebanyak 1500 cc/hari.

d Dx. Gangguan proses berpikir berhubungan dengan kemunduran atau kerusakan memori sekunder

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

6 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat meningkatkan

daya ingat dengan criteria :

1 Mengingat dengan segera informasi yang tepat

2 Mengingat inormasi yang baru saja disampaikan

3 Mengingat informasi yang sudah lalu

NIC : Latihan Daya Ingat

1 Diskusi dengan pasien dan keluarga beberapa masalah ingatan

2 Rangsang ingatan dengan mengulang pemikiran pasien kemarin dengan cepat

3 Mengenangkan tentang pengalaman di masalalu dengan pasien

e Dx. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan

perubahan dalam mencapai kepuasan seksual.

TUJUAN

NOC : Fungsi Seksual

1 Mengekspresikan kenyamanan

2 Mengekspresikan kepercayaan diri

NIC : Konseling Seksual

1 Bantu pasien untuk mengekspresikan perubahan fungsi tubuh termasuk organ seksual seiring dengan

bertambahnya usia.

2 Diskusikan beberapa pilihan agar dicapai kenyamanan.

f Dx. Kelemahan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal dan neuromuscular

Yang ditandai dengan :

1 Perubahan gaya berjalan

2 Gerak lambat

3 Gerak menyebabkan tremor

4 Usaha yang kuat untuk perubahan gerak

NOC : Level Mobilitas ( Mobility Level )

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1 Memposisikan penampilan tubuh

2 Ambulasi : berjalan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

7 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

3 Menggerakan otot

4 Menyambung gerakan/mengkolaborasikan gerakan

NIC : Latihan dengan Terapi Gerakan ( Exercise Therapy Ambulation )

1 Kosultasi kepada pemberi terapi fisik mengenai rencana gerakan yang sesuai dengan kebutuhan

2 Dorong untuk bergerak secara bebas namun masih dalam batas yang aman

3 Gunakan alat bantu untuk bergerak, jika tidak kuat untuk berdiri (mudah goyah/tidak kokoh)

g Dx. Kelelahan b.d kondisi fisik kurang

Yang ditandai dengan:

1 Peningkatan kebutuhan istirahat

2 Lelah

3 Penampilan menurun

NOC Activity Tolerance

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:

1 Memonitor usaha bernapas dalam respon aktivitas

2 Melaporkan aktivitas harian

3 Memonitor ECG dalam batas normal

4 Memonitor warna kulit

NIC Energy Management

1 Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

2 Tentukan keterbatasan fisik pasien

3 Tentukan penyebab kelelahan

4 Bantu pasien untuk jadwal istirahat

h Dx. Risiko kerusakan integritas kulit

NOC : Kontrol Risiko ( risk control )

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1 Kontrol perubahan status kesehatan

2 Gunakan support system pribadi untuk mengontrol risiko

3 Mengenal perubahan status kesehatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

8 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

4 Monitor factor risiko yang berasal dari lingkungan

NIC : penjagaan terhadap kulit ( skin surveillance )

1 Monitor area kulit yang terlihat kemerahan dan adanya kerusakan

2 Monitor kulit yang sering mendapat tekanan dan gesekan

3 Monitor warna kulit

4 Monitor suhu kulit

5 Periksa pakaian, jika pakaian terlihat terlalu ketat

Dx. Kerusakan Memori b.d gangguan neurologis1.

Yang ditandai dengan :

1 Tidak mampu mengingat informasi factual

2 Tidak mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi atau masa lampau

3 Lupa dalam melaporkan atau menunjukkan pengalaman

4 Tidak mampu belajar atau menyimpan keterampilan atau informasi baru

NOC : Orientasi Kognitif

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1 Mengenal diri sendiri

2 Mengenal orang atau hal penting

3 Mengenal tempatnya sekarang

4 Mengenal hari, bulan, dan tahun dengan benar

NIC : Pelatihan Memori ( Memory Training )

1 Stimulasi memory dengan mengulangi pembicaraan secara jelas di akhir pertemuan dengan pasien.

2 Mengenang pengalaman masa lalu dengan pasien.

3 Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya kembali

4 Monitor perilaku pasien selama terapi

Aspek psikososial

Dx. Coping tidak efektif b.d percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping, dukungan

social tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau hubungan.

1.

1.

NOC I : koping (coping)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara konsisten diharapkan mampu:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

9 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Mengidentifikasi pola koping efektif1.

Mengedentifikasi pola koping yang tidak efektif2.

Melaporkan penurunan stress3.

Memverbalkan control perasaan4.

Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan5.

Beradaptasi dengan perubahan perkembangan6.

Menggunakan dukungan social yang tersedia7.

Melaporkan peningkatan kenyamanan psikologis8.

NIC I : coping enhancement

Dorong aktifitas social dan komunitas1.

Dorong pasien untuk mengembangkan hubungan2.

Dorong berhubungan dengan seseorang yang memiliki tujuan dan ketertarikan yang sama3.

Dukung pasein untuk menguunakan mekanisme pertahanan yang sesuai.4.

Kenalkan pasien kepada seseorang yang mempunyai latar belakang pengalaman yang sama.5.

Dx. Isolasi social b.d perubhaan penampilan fisik, peubahan keadaan sejahtera, perubahan status

mental.

6.

NOC I : Lingkungan keluarga : internal ( family environment: interna)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara konsisten diharapkan mampu:

Berpatisipasi dalam aktifitas bersama1.

Berpatisipasi dala tradisi keluarga2.

Menerima kujungan dari teman dan anggota keluarga besar3.

Memberikan dukungan satu sama lain4.

Mengekspresikan perasaan dan masalah kepada yang lain.5.

Mendorong anggota keluarga untuk tidak ketergantungan6.

Berpatisipasi dalam rekreasi dan acara aktifitas komunitas7.

Memecahkan masalah8.

NIC I : Keterlibatan keluarga (Family involvement)

Mengidentifikasikan kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan pasien.1.

Menentukan sumber fisik, psikososial dan pendidikan pemberi pelayanan kesehatan yang utama.2.

Mengidentifkasi deficit perawatan diri pasien3.

Menentukan tinggat ketergantungan pasien terhadap keluarganya yang sesuai dengan umur atau

penyakitnya.

4.

Dx. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra tubuh

dan fungsi seksual.

5.

NOC :

Setelah dilakukan tindakan intervensi keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan akan bisa

memperbaiki konsep diri dengan criteria :

Mengidentifikasi pola koping terdahulu yang efektif dan pada saat ini tidak mungkin lagi digunakan

akibat penyakit dan penanganan (pemakaian alkohol dan obat-obatan; penggunaan tenaga yang

berlebihan)

1.

Pasien dan keluarga mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan dan reaksinya terhadap penyakit

dan perubahan hidup yang diperlukan

2.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

10 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Mencari konseling profesional, jika perlu, untuk menghadapi perubahan akibat pnyakitnya3.

Melaporkan kepuasan dengan metode ekspresi seksual4.

NIC : Peningkatan harga diri

Kuatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan pasien mengndalikan situasi1.

Menguatkan tenaga pribadi dalam mengenal dirinya2.

Bantu pasien untuk memeriksa kembali persepsi negative tentang dirinya3.

Dx. Cemas b.d perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi , fungsi peran,

lingkungan, status ekonomi

4.

Yang ditandai dengan:

Ekspresi yang mendalam dalam perubahan hidup1.

Mudah tersinggung2.

Gangguan tidur3.

NOC Anxiety Control

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:1.

Memonitor intensitas cemas2.

Melaporkan tidur yang adekuat3.

Mengontrol respon cemas4.

Merencanakan strategi koping dalamsituasi stress5.

NIC Anxiety Reduction

Bantu pasien untuk menidentifikasi situasi percepatan cemas1.

Dampingi pasien untuk mempromosikan kenyamanan dan mengurangi ketakutan2.

Identifikasi ketika perubahan level cemas3.

Instuksikan pasien dalam teknik relaksasi4.

Dx. Resiko Kesendirian5.

NOC Family Coping

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:

Mendemontrasikan fleksibelitas peran1.

Mengatur masalah2.

Menggunakan strategi penguranagn stress3.

Menghadapi masalah4.

NIC Family Support

Bantu pekembangan harapan yang realistis1.

Identifikasi alami dukungan spiritual bagi keluarga2.

Berikan kepercayaan dalam hubungan dengan keluarga3.

Dengarkan untuk berhubungan dengan keluarga, perasan dan pertanyaan4.

Dx. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik

(ketidakseimbangan mobilitas) serta psikologis yang disebabkan penyakit atau terapi

5.

NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24jam pasien diharapkan meningkatkan citra

tubuhnya dengan criteria :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

11 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Merasa puas dengan penampilan tubuhnya1.

Merasa puas dengan fungsi anggota badannya2.

Mendiskripsikan bagian tubuh tambahan3.

NIC : Peningkatan Citra Tubuh

Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan karena penyakit atau pembedahan1.

Memutuskan apakah perubahan fisik yang baru saja diterima dapat masuk dalam citra tubuh pasien2.

Memudahkan hubungan dengan individu lain yang mempunyai penyakit yang sama3.

Aspek spiritual4.

Dx : Distress spiritual b.d peubahan hidup, kematian atau sekarat diri atau orang lain, cemas, mengasingkan

diri, kesendirian atau pengasingan social, kurang sosiokultural.

NOC I : pengaharapan (hope)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara luas diharapkan mampu:

Mengekspresikan orientasi masa depan yang positif1.

Mengekspresikan arti kehidupan2.

Mengekspresikan rasa optimis3.

Mengekspresikan perasaan untuk mengontrol diri sendiri4.

Mengekspresikan kepercayaan5.

Mengekspresikan rasa percaya pada diri sendiri dan orang lain6.

NIC I : penanaman harapan (hope instillation)

Pengkaji pasian atau keluarga untuk mengidentifikasi area pengharapan dalam hidup1.

Melibatkan pasien secara aktif dalam perawatan diri2.

Mengajarkan keluarga tentang aspek positif pengharapan3.

Memberikan kesempatan pasien atau keluarga terlibat dalam support group.4.

Mengembangkan mekanisme paran koping pasien5.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. http://askep- askeb.cz.cc/ diakses tanggal 10 maret 2010.

Jhonson, Marion dkk. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louise, Missouri : Mosby, Inc.

McCloskey, Joanne C. 1996. Nursing Intervention Classification (NIC). St. Louise, Missouri : Mosby, Inc.

NANDA. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2005-2006. Philadelphia : NANDA

International.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

12 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Be the first to like this.

Categories: Gerontik Kaitkata:1983, askep, diagnosa, keperawatan, lansia

Komentar (0) Lacak Balik (0) Tinggalkan Komentar Lacak balik

Belum ada komentar.1.

Belum ada trackback.1.

Tinggalkan Balasan

INDIKATOR BANYUMAS SEHAT akhirnya jd juga… tp msih newbei neh…..

umpan RSS

Menu

Keperawatan

About Me

Chat zone

About these ads

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

13 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Temanku

Blog Perawat

Blog'na Tysar

Dinkes Banyumas

Lentera Biru

Nurse Blog

Nursing Area

My Twitter

Error: Please make sure the Twitter account is public.

Blogroll

Medicastore

WordPress.com

WordPress.org

Keperawatan

Kategori

keperawatan (11)

Gerontik (1)

jiwa (6)

komunitas (1)

Makanan sehat (1)

status (6)

Tak Berkategori (3)

Konsultasi Kehatan

Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Chat Zone

chat zone - Join Now! (LIVE WordPress Chat)

Langganan Berita Nurse

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru

melalui email.

Bergabunglah dengan 4 pengikut lainnya.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

14 of 15 3/15/2013 8:52 AM

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) _ Yha_princess's Blog.pdf

Tulisan Teratas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA)

KEHILANGAN KARENA KEMATIAN

Pengertian Stress

Indeks Masa Tubuh (IMT/BMI)

Pengertian Cemas

INDIKATOR BANYUMAS SEHAT

Meta

Daftar

Masuk

RSS Entri

RSS Komentar

Blog pada WordPress.com.

Puncak WordPress

Blog pada WordPress.com. Tema: INove oleh NeoEase.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin... http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

15 of 15 3/15/2013 8:52 AM