ASUHAN KEPERAWATAN LIDAH.pptx
-
Upload
dinarasmita -
Category
Documents
-
view
61 -
download
6
Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN LIDAH.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN CA LIDAH
DEFINISI• Karsinoma lidah adalah suatu tumor
yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah (Van de Velde, 1999).
• Kanker lidah adalah suatu neoplasma maligna yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma.
ETIOLOGI
Merokok (kerusakan gen p53)
Alkoholisme
Infeksi virus dalam rongga mulut: Human papilloma virus (HPV) khususnya HPV 16 dan HPV 18
Oral hygiene yang jelek
Radiasi sinar UV (dimmer pirimidin-DNA)
Gaya hidup: kebiasaan mengunyah sirih.
MANIFESTASI KLINIS
Ulkus tanpa nyeri yang tidak sembuh
Nyeri mandibula
Kesulitan mengunyah, menelan, dan berbicara
Batuk dengan sputum bersemu darah
Bintik kecoklatan mendatar seperti bercak sering ditemukan pada perokok
Pembesaran nodus limfe servikal
STADIUM
• T=Menggambarkan kedaan tumor primer
• T1=Tumor terbatas pada 1 lokasi di lidah
• T 2= Tumor meluas lebih dari 1 lokasi, tetapi masih di lidah.
• T 3 = Tumor meluas ke retrofaring.• T4= Tumor meluas ke tengkorak tanpa
atau sudah mengenai saraf-saraf otak.
• N=Menggambarkan keadaan kelenjar limfe regional.
• N0 = Tidak ada pembesaran kelenjar• N1=Terdapat pembesaran sebuah kelenjar
homolateral yang masih digerakkan dengan diameter ≤ 3cm
• N2=Terdapat pembesaran sebuah kelenjar kontralateral/bilateral dan masih dapat digerakkan, diameter antara 3-6 cm.
• N3=Terdapat pembesaran kelenjar baik homolateral, kontralateral atau bilateral yang melekat pada jaringan sekitarnya atau dengan diameter lebih dari 6 cm.
• M = Metastasis jauh• M 0 = Tidak ada metastasis jauh • M 1 = Terdapat metastasis jauh.
Stadium I:• T1 N0 M0
Stadium II:• T2 N0 M0
Stadium III: • T1/T2/T3 N1M0 Atau T3N0M0
Stadium IV:• T4 N0/N1M0 Atau T1/T2/T3/T4
N2/N3M0 Atau T1/T2/T3/T4 N0/N1/N2/N3M1
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
CT-scan atau MRI dilakukan untuk menilai detail lokasi tumor.
USG hepar, Foto thorax dan bone scan untuk evaluasi adanya metastasis jauh.
Biopsi
Biru toluidine (asam asetat 1%, toluidine 1%)
PET menggunakan tirosin sebagai tracer memiliki sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi untuk karsinoma.
PENATALAKSANAAN
• Lesi kecil (T1, T2) terapi utama adalah pembedahan dan radioterapi.
• Terapi pembedahan pada kanker lidah adalah eksisi luas dengan batas sayatan bebas tumor (konfirmasi potong beku).
• Kemoterapi• Pemberian kemoterapi pada kanker
nasofaring diindikasikan pada kasus penyebaran ke kelenjar getah bening leher, metastasis jauh dan kasus-kasus residif.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Keluhan utama
Luka pada lidah yang tidak sembuh-sembuh.
Riwayat penyakit sekarang
Luka pada lidah yang tidak sembuh-sembuh.
Riwayat penyakit dahulu
Pemeriksaan fisik
B1 (Breathing)• Sesak napas, RR meningkat, penggunaan otot
bantu pernafasaan.
B2 (Blood)• Takikardia, Hipertensi (nyeri hebat).
B3 (Brain)• Gangguan saraf IX & X (penurunan reflek
menelan), saraf XII (gerakan lidah terganggu.
B4 (Bladder)• Dalam batas normal
B5 (Bowel)• Anoreksia, nafsu makan menurun, nyeri telan,
perubahan berat badan.
B6 (Bone)• Dalam batas normal.
Pemeriksaan Diagnostik
• Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa superficial.
• CT scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) menilai struktur lebih dalam pada tumor dan menunjukkan apakah terdapat metastase atau tidak.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri (akut) berhubungan dengan ulkus pada lidah akibat kanker.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penyumbatan orofaring akibat pembesaran tumor.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesukaran menelan.
Intervensi Keperawatan
Nyeri (akut) berhubungan dengan ulkus pada
lidah akibat kanker.
Tujuan : Rasa nyeri teratasi atau terkontrol
Intervensi:
Berikan tindakan kenyamanan (misal: gosok punggung) dan kativitas hiburan (misal: musik, televisi).
R/meningkatkan relaksasi dan membantu menfokuskan kembali perhatian.
Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (misal: teknik relaksasi, visualisasi).
R/memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol.
Kolaborasi dengan dokter dalam terapi analgesik (morfin, metadon).
R/nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun respon individu berbeda.