ASUHAN KEPERAWATAN KET

22
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET)

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN KET

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KET

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEHAMILAN

EKTOPIK TERGANGGU (KET)

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Definisi Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi

bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars interstisialis tuba dan kanalis servikalis masih termasuk dalam uterus, tetapi jelas bersifat ektopik.

Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding tuba dan peristiwa ini disebut sebagai Kehamilan Ektopik Terganggu.

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Anatomi & fisiologiAnatomi alat kandungan terbagi atas

1) alat genitalia eksternaMons venerisLabia mayora dan labia minoraVulvaBulbus vestibuli sinistra dan dextraIntroitus vagina

2) Alat genetalia interna Vagina Uterus Tuba fallopi Ovarium

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KET
Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Implantasi / Nidasi

Setelah proses konsepsi (pembuahan) di tuba fallopii terjadi maka zigot akan ber IMPLANTASI di endometrium uterus yang terjadi 6 hari setelah konsepsi.

Zigot akan berkembang menjadi janin yg lebih sempurna.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KET

EtiologiFaktor-faktor yang memegang peranan dalam hal ini adalah sebagai berikut

: Faktor dalam lumen tuba:

Endosalpingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba menyempit atau membentuk kantong buntu

Pada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkeluk-keluk dan hal ini sering disertai gangguan fungsi silia endosalping

Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat memjadi sebab lumen tuba menyempit.

Faktor pada dinding tuba: Endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba. Divertikel tuba kongenital atau ostium assesorius tubae dapat menahan telur yang

dibuahi di tempat itu. Faktor di luar dinding tuba:

Perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat perjalanan telur.

Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba Faktor lain:

Migrasi luar ovum, yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri atau sebaliknya, dapat memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi ke uterus, pertumbuhan telur yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi prematur.

Fertlisasi in vitro

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KET
Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KET
Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Patofisiologi Konsepsi Zigot bernidasi

tidk pd tempatnya

Hasil konsepsi mati dini

Ruptur dinding tuba

Perdarahan di tempat

implantasi

Di resorbsi

Perjalanan zigot

terhambat

Perdarahan rongga

peritoneumAbortus

Syok

Kematian

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Manifestasi klinikGejala dan tanda tergantung pada lamanya

kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil.

Perdarahan yang banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas

Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Penatalaksanaan Anamnesis dan gejala klinis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

Laboratorium; Hb, Leukosit, urine B-hCG (+). Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.

USG Laparotomi

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Asuhan Keperawatan

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Pengkajian Biodata Keluhan utama Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan reproduksi Riwayat kehamilan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Data psikologi, ekonomi, kultural dan

spiritual

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Diagnosa keperawatan

1. Devisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan

2. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi

3. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab

5. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Intervensi Devisit Volume Cairan b.d PerdarahanTujuan: Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake

dan output baik jumlah maupun kualitas.

Intervensi: Kaji kondisi status hemodinamika

Rasional: Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi

Ukur pengeluaran harian

Rasional: Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal

Berikan sejumlah cairan pengganti harian.

Rasional: Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan massif

Evaluasi status hemodinamika

Rasional: Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Gangguan Aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasiTujuan: Klien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi

Intervensi: Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas

Rasional: Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk

Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan

Rasional: Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi

Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari

Rasional: Mengistiratkan klilen secara optimal Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan

kemampuan/kondisi klien

Rasional: Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan

Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas

Rasional: Menilai kondisi umum klien

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d Kerusakan jaringan

Tujuan: Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami

Intervensi: Kaji kondisi nyeri yang dialami klien

Rasional: Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun deskripsi.

Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya

Rasional: Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri

Kolaborasi pemberian analgetika

Rasional: Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Resiko tinggi Infeksi b.d perdarahan, kondisi vulva lembabTujuan: Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan

Intervensi: Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah,

warna, dan bau

Rasional: Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi

Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan

Rasional: Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar

Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart

Rasional: Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Lanjutan...DX 4 Lakukan perawatan vulva

Rasional: Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi

Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda infeksi

Rasional: Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi

Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa perdarahan

Rasional: Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KET

Cemas b.d kurang pengetahuan

Tujuan: Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkan

Intervensi: Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan

keluarga terhadap penyakit.

Rasional: Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas

Kaji derajat kecemasan yang dialami klien

Rasional: Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian objektif klien tentang penyakit

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KET

lanjutan....DX 5 Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan

Rasional: Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien

Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama

Rasional: Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan

Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga

Rasional: Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KET

SEMOGA BERMANFAAT.....