ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

16
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH A. DEFINISI Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita – cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998). B. Rentang HDR Rentang harga diri rendah : 1. Aktualisasi diri Pengungkapan pertanyaan atau kepuasan dari konsep diri positif. 2. Konsep diri positif Dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharapkannya dan sesuai dengan kenyataan. 3. Harga diri rendah Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri merasa gagal mencapai keinginan. 4. Kerancunan identitas Ketidakmampuan individu mengidentifikasi aspek psikologi pada masa dewasa, sifat kepribadian yang bertentangan perasaan hampa dan lain-lain. 5. Dipersonalisasi Merasa asing terhadap diri sendiri, kehilangan identitas misalnya malu dan sedih karena orang lain.

description

keperawatan jiwa

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWAHARGA DIRI RENDAH

A. DEFINISIHarga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998).

B. Rentang HDRRentang harga diri rendah :1. Aktualisasi diriPengungkapan pertanyaan atau kepuasan dari konsep diri positif.2. Konsep diri positifDapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharapkannya dan sesuai dengan kenyataan.3. Harga diri rendahPerasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri merasa gagal mencapai keinginan.4. Kerancunan identitasKetidakmampuan individu mengidentifikasi aspek psikologi pada masa dewasa, sifat kepribadian yang bertentangan perasaan hampa dan lain-lain.5. DipersonalisasiMerasa asing terhadap diri sendiri, kehilangan identitas misalnya malu dan sedih karena orang lain.

Kepribadian yang sehat mempunyai konsep diri sebagai berikut :a) Konsep diri posistifb) Gambaran diri yang tepat dan positifc) Ideal diri yang realistisd) Harga diri yang tinggie) Penampilan diri yang memuaskanf) Identitas yang jelas

C. FAKTOR PENYEBABTeori penyebab1. SituasionalYang terjadi trauma secara tiba tiba misalnya pasca operasi, kecelakaan cerai, putus sekolah, Phk, perasaan malu karena terjadi (korban perkosaan, dipenjara, dituduh KKN).HDR pada pasien yang dirawat disebabkan oleh :Privacy yang kurang diperhatikan, misal pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak spontan (mencukur pubis pemasangan kateter).Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tecapai karena dirawat atau sakit atau penyakitnya.Kelakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misal berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan berbagai tindakan tanpa pemeriksaan.

2. KronikPerasaan negatif terhadap diri sudah berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif, kejadian sakit yang dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.Menurut Ericson, masa balita adalah kemandirian yang ragu dan malu anak belajar mengendalikan diri dan kepercayaan diri, sebabnya bila banyak dikendalikan dari luar maka akan timbul bibit keraguan dan rasa malu yang berlebihan.

D. Faktor PredisposisiFaktor yang mempengaruhi HDR adalah penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistic. Tergantung pada orang tua dan ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang berubahE. Faktor Presipitasi1. Ketegangan peranStress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran atau posisi2. Konflik peranKetidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkan3. Peran yang tidak jelasKurangnya pengetahuan individu tentang peran4. Peran yang berlebihanMenampilkan seperangkat peran yang konpleks5. Perkembangn transisiPerubahan norma dengan nilai yang taksesuai dengan diri6. Situasi transisi peranBertambah/ berkurangnya orang penting dalam kehidupan individu7. Transisi peran sehat-sakitKehilangan bagian tubuh, prubahan ukuran, fungsi, penampilan, prosedur pengobatan dan perawatan.

F. Tanda dan Gejala Perasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap tindakan penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut menjadi rontok (botak) karena pengobatan akibat penyakit kronis seperti kanker. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya tidak ke RS menyalahkan dan mengejek diri sendiri. Merendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya memang bodoh dan tidak tahu apa apa. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu orang lain, lebih suka menyendiri. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram mungkin memilih alternatif tindakan. Mencederai diri dan akibat HDR disertai dengan harapan yang suram mungin klien ingin mengakhiri kehidupan.

Menurut Struart & Sundden (1998) perilaku klien HDR ditunjukkan tanda tanda sebagai berikut :

Produktivitas menurun. Mengukur diri sendiri dan orang lain. Destructif pada orang lain. Gangguan dalam berhubungan. Perasaan tidak mampu. Rasa bersalah. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan. Perasaan negatif terhadap tubuhnya sendiri. Ketegangan peran yang dihadapi atau dirasakan. Pandangan hidup yang pesimis. Keluhan fisik. Pandangan hidup yang bertentangan. Penolakan terhadap kemampuan personal. Destruktif terhadap diri sendiri. Menolak diri secara sosial. Penyalahgunaan obat. Menarik diri dan realitas. Khawatir.

Akibat harga diri rendah berkepanjangan (kronis).Klien akan mengisolasi diri dari lingkungan dan akan menghindar dengan orang lain.HDR kronis berlangsung lama tanpa adanya intervensi yang terapeutik dapat menyebabkan terjadinya kekacauan identitas dan akhirnya terjadi di personalisasi.Kekacauan identitas adalah kegagalan individu mengintegrogasikan aspek aspek.Identitas masa kanak kanak ke dalam kematangan aspek psikologi psikososial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.Depersonalisasi adalah perasaan tidak realita dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan, serta tidak dapat meredakan dirinya dengan orang lain.

G. Mekanisme koping individutidak efektif.

H. Masalah Keperawatan1. Gangguan konsep diri : HDRDS : - Adanya ungkapan yang menegatifkan diri.- Mengeluh tidak mampu dilakukan peran dan fungsi sebagaimana mestinya.- Ungkapan mengkritik diri sendiri, mengejek dan menyalahgunakan diri sendiri.DO : - Kontak mata kurang, sering menunduk.- Mudah marah dan tersinggung.- Menarik diri.- Menghindar dari orang lain.

2. Perubahan penampilan peranDS : - Ungkapan peranannya saat ini yang tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.DO : - Adanya keluhan fisik.- Perubahan dalam tanggung jawab.

3. Kerusakan interaksi sosial sama dengan menarik diri.DS : - Ungkapan yang terbatas pada ya atau tidak tahu.DO :- Tidak adanya kontak mata, selalu menundukkan kepala.- Berdiam diri di kamar, afek tumpul, menyendiri.- Menolak diajak berbincang bincang.- Posisi tidur janin.4. KeputusasaanDS : - Mengungkapkan ketidakmampuan mengontrol dan mempengaruhi pikiran.- Enggan mengekspresikan perasaan yang sebelumnya.- Mengungkapkan keputusan.- Mengatakan kata kata pesimis.- Menyatakan secara tidak ada cara untuk memproleh hubungan dengan orang lain.DO : - Respon terhadap stimulasi terlambat / melambat.- Kurang berenergi.- Pasif tampak apatis.- Lebih banyak tidur menarik diri.- Marah.

5. Kerusakan komunikasiDS : - Sukar dimengerti, bila klien tidak mau berkomunikasi.- Mengungkapkan hal hal yang tidak sesuai dengan non verbalnya.DO :- Menolak berkomunikasi- Berbicara dengan nada yang tidak jelas.- Tampak mimik wajah tidak sesuai dengan verbal

6. Resiko tinggi intoleran aktivitasDS : - Klien mengungkapkan menolak aktivitasDO :- Pasif- Tampak menyendiri / menghindar dari kegiatan yang ada orang lain.- Tidak peduli dengan aktifitas hidup sehari hari.

7. Resiko tinggi perubahan persepsi sensori : halusinasiDS : - Klien mengatakan mendengar suara, melihat sesuatu, mengucap rasa, sesuatu, mencium bau yang nyata.DO : - Klien berbicara, senyum senyum, tertawa sendiri.- Bersikap curiga dengan orang lain atau sekitar dan bermusuhan.- Berbicara kacau, kadang kadang tidak masuk akal.- Tidak dapat membedakan hal hal yang nyata dan tidak nyata.

8. Defisit perawatan diriDS : - Klien mengatakan malas untuk beraktifitas mandi, makan ganti pakaian dll.DO : - Pakaian kotor, penampilan tidak rapi.- Rambut kusut, kotor, bau tidak sedap.- Personal hygiene yang kurang.- Makan tak mau / menolak.- BAB / BAK tidak terkontrol.

9. Resiko perilaku pada diri sendiri, orang lain / lingkunganDS : - Mengatakan mendengar suara yang negatif tentang orang lain, ancaman, ejekan.DO : - Mudah tersinggung, jengkel, marah.- Ekspresi wajah tegang.- Memukul atau menyakiti orang lain.- Merusak lingkungan sekitar.

Diagnosa KeperawatanPerubahan penampilan peran berhubungan dengan HDR.HDR berhubungan dengan mekanisme koping individu tidak efektif.HDR berhubungan dengan gangguan citra tubuh.HDR berhubungan dengan ideal diri tidak realistis.Kerusakan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan HDR.Keputusan berhubungan dengan hdr.Kerusakan komunikasi berhubungan dengan HDR.Resiko tinggi isolasi sosial berhubugan dengan HDR.Intoleran aktivitas berhubungan dengan menarik diri.Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleran aktifitas.Resiko tinggi perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan menarik diri.Resiko tinggi perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi.Resiko tinggi mencederai diri sendiri orang lain akan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.

I. Rencana KeperawatanDiagnosa : Harga Diri Rendah (HDR).Tujuan umum : Klien dapat melanjutkan peran berhubungan dengan tanggung jawab.Tujuan khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dapat digunakan. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan. Klien dapat menerapkan (merencanakan) kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya. Klien dapat meciptakan sistem pendukung yang ada.Intervensi : Bina hubungan saling percaya dengan cara selain terapoutik. Bicara dengan jujur, singkat, jelas, mudah di mengerti. Dengarkan pernyataan klien yang empati tentang halusinasi tanpa menentang atau menyetujui. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya tentang penyakit yang diderita.Sediakan waktu untuk mendengarkan. Katakan pada klien bahwa klien adalah orang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dapat dimuat dan bagian tubuh mana yang masih berfungsi dengan baik. Kemampuan yang dimiliki oleh klien, aspek positif yang dialami oleh klien. Jika klien tidak mampu mengungkapkan maka dimulai dengan perawat memberikan rein forcement terhadap aspek positif klien.Setiap bertemu klien tindakan memberi penilaian negatif, utamakan memberi pujian yang realistic. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit. Misalnya penampilan klien dalam self care latihan fisik dan ambulasi serta aspek aspek. Diskusikan dalam kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya setelah pulang sesuai dengan kondisi sakit pasien. Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari, sesuai dengan kemampuan kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagai bantuan total. Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan kondisi klien. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang lebih dilakukan klien. Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan. Beri pujian atas kebersihan klien. Diskusikan kemungkinan penatalaksanaan rumah. Berikan pendidikan kesehatan pada klien tentang cara merawat klien dengan HDR. Bantu dengan keluarga memberi dukungan selama klien dirawat. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah.Rasional : Membina hubungan perawat klien setiap akan melakukan tindakan merupakan langkah awal yang penting sehingga klien mempercayai perawat sehingga berinteraksidengan perawat. Sikap jujur bersahabat akan menimbulkan kepercayaan kepada klien sehingga memudahkan untuk berkomunikasi. Mengetahui persepsi klien terhadap kondisinya. Klien merasa dihargai karena ada orang yang mau mendengarkannya bicara. Dengan memberikan rewards, maka harga diri klien akan meningkat sehingga timbul perasaan berharga dan meningkatkan percaya diri. Menggali kemampuan positif klien kemudian ditonjolkan sehingga klien merasa hidupnya berarti. Dengan memberikan reinforemen klien akan menyadari bahwa dirinya mempunyai kelebihan seperti orang lain. Penilaian negatif akan menambah klien merasa rendah diri / HDR dengan menunjukkan kemampuan klien / membuat klien beraktifitas akan menambah perasaan berguna bagi klien sehingga akan meningkatkan harga diri. Dapat di ketahui kegiatan kegiatan yang bisa dilakukan sendiri dan mulai dilatih aktivitas yang dibantu sehingga klien dapat melakukannya secara mandiri, memberikan contoh kegiatan yang di dapat dilakukan klien kelak takut melakukan aktivitas tersebut. Membuat kesempatan pada klien untuk menunjukkan kemampuan dan memberikan pujiannya akan meningkatkan harga diri klien. Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawancara keluarga tentang cara merawat klien, keluarga merupakan faktor penting dalam penanggulangan masalah, keluarga juga merupakan lingkungan pertama sebelum ke masyarakat.Hasil yang diharapkan : Klien mengungkapkan perasaannya terhadap penyakit yang diderita. Klien menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya (fisik , internal, sistem pendukung). Klien berperan serta dalam perawatan di derita. Percaya diri klien meningkat dengan menerapkan keinginan atau tujuan yang realistis.

J. Strategi pelaksanaan Masalah : Harga Diri Rendah1. Pertemuan : Ke - 1 (pertama)Proses Keperawatana) Kondisi KlienMengkritik diri sendiri, merasa tidak mampu, malu bertemu orang lain, melamun.b) Diagnosa KeperawatanHarga Diri Rendah (HDR).c) Tujuan KhususKlien dapat membina hubungan saling percaya.Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki.d) Tindakan Keperawatan1) Bina hubungan saling percaya.2) Diskusikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien.3) Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi nilai negatif.4) Utamakan memberi nilai yang realitas.e) Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasiSalam terapeutik.- Selamat pagi mas ?4 minggu.- Perkenalkan nama saya Arga dari Poltekkes Palangka Raya, saya dinas disini - Nama mas siapa ? mas suka dipanggil siapa ?Evaluasi / validasi- Bagaimana perasaan mas kali ini ?- Apa yang menyebabkan mas masuk / dirawat di RSJ Magelang ini !Kontrak- Topik : Bagimana kalau kita bincang bincang sebentar tentang hal hal positif yang bisa mas lakukan sehari hari ?- Waktu : jam berapa kita akan berbincang bincang ?gimana kalu waktunya 10 menit saja ?- Tempat : mas mau bincang bincang dimana ?KerjaApa yang menyebabkan mas dari tadi kelihatan melamun dan terus menyendiri, memandang ke bawah terus ?Kegiatan apa yang masa lakukan sehari hari ?Bagus ternyata mas mempunyai suatu keahlian yang tidak semua orang bisa ?TerminasiEvaluasi subjektifBagaimana perasaan mas setelah kita bincang bincang saat ini ?Evaluasi obyektifCoba mas sebutkan kembali yang menyebabkan mas selalu merendahkan diri & tidak mau bicara ?Rencana tindak lanjutBaiklah, sekarang mas coba ingat kembali hal lain yang dapat menyebabkan mas tidak mau bicara dengan orang lain, kok mas selalu merendah & sebutkan kegiatan positif yang mas miliki.KontrakTopik : mas ingin tahu tidak, bagaimana cara menilai kemampuan yang mas miliki yang dapat digunakan untuk kegiatan selanjutnya. Bagaimana kalu nanti kita bicara ?Tempat : mas nanti minta kita bincang bincang dimana ?Bagaimana kalau kita di ruang makan mas ?Waktu : jam berapa kita akan berbincang bincang ? Bagaimana kalau jam 13.00 setelah makan siang aja mas?

Strategi pelaksanaan (SP 2)2. Pertemuan : Ke 2 (Kedua)Proses Keperawatana) Kondisi klienPasien murung, sering tiduran di kamar, jarang bicara sama orang lain.b) Diagnosa keperawatanHarga Diri Rendah (HDR)c) Tujuan khususKlien dapat menilai kemampuan yang digunakan.d) Tindakan keperawatan1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.2) Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif.3) Utamakan memberi pujian yang realistis.e) Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasiSalam terapeutikSelamat pagi mas ? mas masih ingat dengan saya ?Evaluasi / validasiBagaimana perasaan mas hari iniMas masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemasin ?KontrakKita kemarin sudah kontrak, bahwa hari ini kita akan berbincang bincang tentang bagaimana mas dapat menilai kemampuan yang mas miliki ?Mas ingin kita bincang bincang berapa lama ?Mau dimana mas tempatnya ? Oh ya kemarin kita sudah sepakat kita bincang bincang di ruang makan selama 10 menit ya mas ? mas mau kan ?KerjaSelama mas disini kegiatan apa saja yang mas lakukan.Sebelum mas disini, mas pernah punya ketrampilan ? bisa mas sebutkan ketrampilan yang pernah mas miliki tersebut ?Mas pernah mendapatkan penghargaan tentang ketrampilan yang mas miliki ini ?Mas bisa memanfaatkannya kembali ?TerminasiEvaluasi subyektifBagaimana perasaan mas saat ini setelah kita bincang bincang banyak tentang kegiatan yang mas miliki tadi ?Evaluasi obyektifCoba mas sebutkan lagi kegiatan apa saja tadi yang mas miliki ?Rencana tindak lanjutMas masih ingat dengan topik yang kita bicarakan tadi ? untuk pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan tentang bagaimana merencanakan kagiatan sesuai dengan kemampuan yang mas miliki, mas mau kan ?KontrakUntuk pertemuan besok kita akan berbincang bincang tentang merencanakan kegiatan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang mas miliki, mas mau kita berbincang bincang dimana ? Gimana kalau waktunya pagi jam 09.00 aja masnya setuju kan ?

Strategi pelaksanaan (SP 2)3. Pertemuan : Ke 3 (Ketiga)Proses Keperawatana) Kondisi klienKlien sudah mau berkumpul sama teman temannya.b) Diagnosa keperawatanIsolasi sosial : MD berhubungan dengan HDRc) Tujuan khususPasien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.d) Tindakan keperawatan1) Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan.2) Kegiatan mandiri.3) Kegiatan dengan bantuan sebagian.4) Kegiatan yang membutuhkan bantuan total.5) Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien.6) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.e) Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasiSalam terapeutikSelamat pagi mas, mas masih ingat nama saya mas ?Evaluasi / validasiBagaimana mas apa masih ingat tentang pembicaraan kita kemarin mas?KontrakTopik : seperti janji kita kemarin, kita akan membicarakan & membahas tentang rencana yang akan kita lakukan mas ?Waktu : jam berapa mas, kita akan berbincang bincang lagi mas ? berapa lama mas ?Tempat : mau di tempat ini atu mau bincang bincang dimana mas?KerjaPada pertemuan pertama mas menyatakan bisa memotong rambut, lalu kemampuan tersebut dapat mas lakukan disini maupun setelah mas pulang dari sini, mas bisa mengekspresikan perasaan mas dengan momotong rambut temannya. Dengan memotong rambut perasaan mas agak terhibur. Dan nanti kalau mas sudah pulang mas bisa membuka salon dan mas bisa mempunyai penghasilan sendiri dari hasil memotong rambut.TerminasiEvaluasi subyektifBagaimana perasaan mas setelah kita bincang bincang selama ini ?Evaluasi obyektifCoba mas sebutkan kemampuan apa yang bisa dilakukan mas ?Rencana tindak lanjutBagaimana perasaan mas setelah kita membicarakan topik ini sekarang bandingkan perasaan mas sebelum dan sesudah berbincang bincang.Kontrak yang akan datangTopik : untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang kegiatan yang dapat dilakukan selama mas sakit, mas setuju tidak ?Waktu : jam berapa mas kita nanti bisa berbincang bincang lagi ? mau berapa lama ?Tempat : dimana mas kita nanti mau berbincang bincang ? mas mau ditempat mana ?

Strategi pelaksanaan (SP 2)

4. Pertemuan : Ke 4 (Keempat)Proses Keperawatana) Kondisi klienTampak tenang, sudah mengobrol sama temannya, walau kadang masih suka menyendiri.b) Diagnosa keperawatanHarga Diri Rendah (HDR)c) Tujuan khususKlien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.d) Tindakan keperawatan1) Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.2) Beri pujian atas keberhasilan klien.3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.e) Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasiSalam terapeutikSelamat pagi mas ? mas masih ingat dengan nama saya ?Evaluasi / validasiBagaimana perasaan mas saat ini, apakah lebih baik dari hari kemarin.KontrakTopik : bagaimana kalau kita kali ini membicarakan tentang kegiatan yang sesuai dengan kondisi & kemampuan mas yang dapat dilakukan saat ini ?Tempat : mas mau dimana, apakah mau ditempat ini lagi?Waktu : jam berapa mas bisa bincang bincang lagi ? mas mau berapa lama ?KerjaCoba sekarang mas melakukan kegiatan yang telah kita bicarakan kemarin. Bagus kali ini mas dapat melaksanakannya kalau mas bisa berhasil. Mas bisa melaksanakannya dirumah, bagaimana mas setuju ?TerminasiEvaluasi subyektifCoba mas ungkapkan perasaan mas saat ini bagaimana setelah kita bincang bincang ?Evaluasi obyektifCoba mas sebutkan lagi kegiatan kegiatan apa yang telah kita rencanakan tadi ?Rencana tindak lanjutBagaimana perasaan mas setelah kita bincang bincang kali ini coba nanti mas ingat ingat lagi, tentang apa yang telah kita bicarakan tadi .KontrakTopik : mas mau tahu tidak, bagaimana cara memanfaatkan sistem pendukung yang ada, kalau mau nanti kita bisa bincang bincang.Waktu : jam berapa mas mau bincang bincang dengan saya ? mau berapa lama ?Tempat : mas mau mau ditempat ini atau ruang tamu saja ?

Strategi pelaksanaan

5. Pertemuan : Ke 5 (Kelima)Proses Keperawatan

a) Kondisi klienKlien sudah bersosialisasi dengan teman yang lain, tampak ceria, jika ketemu orang klien memberi senyum.b) Diagnosa keperawatanHDRc) Tujuan khususKlien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.d) Tindakan keperawatan1) Beri tahu pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.2) Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.e) Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasiSalam terapeutikSelamat pagi mas ? masih ingat dengan saya mas ?Evaluasi / validasiBagaimana perasaan mas pagi ini ?Apakah saran saran yang saya berikan sudah mas kerjakan ?KontrakTopik : seperti janji kita kemarin, kita akan berbincang bincang tentang sistem pendukung yang ada dalam keluarga mas ?Waktu : jam berapa mas kita akan bincang bincang ?Tempat : mas mau bincang bincang dimana ?KerjaCoba ceritakan pada saya tentang saran saran saya yang sudah mas lakukan.Apakah keluarga mas sering menjenguk mas disini ?Apa yang sering dibicarakan mas dengan keluarga mas ?TerminasiEvaluasi subyektifSetelah berbincang bincang beberapa pertemuan, bagaimana perasaan mas pagi ini ?Evaluasi obyektifCoba ceritakan pada saya bagaimana dengan saran yang mas lakukan ?Rencana tindak lanjutCoba mas ceritakan perasaan mas setelah sering dijenguk keluarga.Kontrak yang akan datangTopik : Bagus, mas sudah bisa melaksanakan saran saya sekarang sudah dapat berkumpul dengan keluarga, mas sudah bagus dan berhasil.