ASUHAN KEPERAWATAN INPARTUM
-
Upload
mbulz-nitefreakers -
Category
Documents
-
view
84 -
download
4
Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN INPARTUM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A
GI P00000 UK : 40-41 MINGGU KEHAMILAN FISIOLOGIS INPARTU DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN GANGGUAN RASA
NYAMAN NYERI DI POLI HAMIL RSU HAJI
SURABAYA
DISUSUN OLEH :
LIZA NURVIANA
NIM P27820308020
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
PRODI KEPERAWATAN SUTOPO
SURABAYA
2010-2011
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan keperawatan pada Ny. A GI P00000 UK : 40-41 minggu kehamilan fisiologis inpartu di poli
hamil RSU Haji Surabaya.
Lembar pengesahan ini dibuat bertujuan sebagai bukti telah mengikuti praktek klinik keperawatan di
RSU Haji Surabaya.
Hari : Kamis
Tgl : 18 Nopember 2010
Mahasiswa,
LIZA NURVIANA
NIM P27820308020
Mengetahui,
Kepala Ruangan, Penbimbing Ruangan,
Poli Hamil RSU Haji Surabaya Poli Hamil RSU Haji Surabaya
Mujiyem Amd. Keb Mujiyem Amd. Keb
NIP 140 205557 NIP 140 25557
Pembimbing Institusi
Prodi Keperawatan Sutopo Surabaya
_____________________
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
kepada saya, serta atas karunia-Nya pula telah memberikan kesehatan dan kesempatan untuk
dapat menyelesaikan tugas pendidikan dalam membuat Asuhan keperawatan pada Ny. A GI
P00000 UK : 40-41 minggu kehamilan fisiologis inpartu di poli hamil RSU Haji Surabaya.
Dalam menyusun tugas ini saya banyak mendapatkan dukungan, bimbingan dan arahan. Oleh
karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur RSU Haji Surabaya dr. Soekamto, Sp OG.
2. Ketua Prodi Keperawatan Sutopo Surabaya
3. Kepala Ruangan Poli Hamil RSU Haji Surabaya
4. Pembimbing Ruangan dan Pembimbing Institusi
5. Tim medis yang berada pada Poli Hamil RSU Haji Surabaya
6. Serta teman- teman yang telah membantu dan menyelesaikan Asuhan Keperawatan ini.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun dan penulisan Asuhan Keperawatan ini masih banyak
kekurangan baik isi, bahasa, ataupun tulisan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
saya harapkan. Dengan terselesaikannya laporan ini saya berharap akan membawa manfaat bagi
saya dan para pembaca.
Surabaya, November 2010
LIZA NURVIANA
NIM P27820308020
TINJAUAN TEORI
KONSEP DASAR KEHAMILAN
o Definisi
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana seorang wanita berhenti menstruasi karena terjadi
konsepsi (pertemuan sel telur dengan sperma) dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Abdul
Bari Saifuddin, 1999:125)
o Proses Terjadinya Kehamilan
Pada saat terjadi ovulasi, ada sel telur yang masuk keluar dari ovarium (sel telur berumur 1 hari),
saat itu terjadi Cohabitasi dalam pancaran ejakulasi normal (200-300 juta) sperma berkumpul di
fornix posterior vagina, cairan ini kurang lebih 3-5 cc, tapi tidak semua sperma bisa masuk ke dalam
Canalis Cervicalis terus ke cavum uteri dan menuju ke tuba sampai di ampula tuba. Saat ini ampula
tuba terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur, tetapi hanya satu sperma yang bisa
menembus sel telur.
Perjalanan sperma + satu jam, paling lama 4-6 jam. Sperma ini menentukan jenis kelamin dan
membawa bagian bakat keturunan ayah, sel sperma ada 2 macam.
Sperma Y menghasilkan bayi laki-laki
Sperma X menghasilkan bayi perempuan
Beberapa jam setelah pembuahan, mulai terjadi pembelahan zigot (mitosis). Setelah pembelahan
terjadi terus menerus dalam waktu 3 hari, terbentuk statu kelompok menjadi 16 sel (morulla) yang
masuk ke cavum uteri.
Dalam rahim kelompok sel akan melekat dan membenamkan diri dalam Endometrium (nidasi). Pada
sat ini endometrium akan menjadi suatu jaringan yang kaya makanan dan berkembang terus selama
kehamilan untuk menjadi kehidupan janin. Waktu kelompok sel (morulla) dalam rahim menjadi lebih
banyak dan ukurannya lebih besar serta didalamnya berongga yang berisi cairan, ini di sebutkan
blastula atau Blastocyst, yang berjumlah 16-64 sel. Blastocyst siap mengadakan Implantasi (nidasi).
(Abdul Bari Saifuddin, 1999: 126)
o Lama Kehamilan
Lama kehamilan dibagi menjadi 3 Triwulan, yaitu:
Triwulan I : antara 0 – 12 minggu
Triwulan II : antara 12 – 28 minggu
Triwulan III : antara 28 – 40 minggu
(Abdul Bari Saifuddin, 1999:125)
o Pertumbuhan Janin
Didalam rahim janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang secara bertahap. Tapan
pertumbuhan janin hingga masa kelahiran janin adalah:
o 0 – 2 minggu Setalah fertilisasi sebesar kacang tanah
o 3 – 5 minggu Disebut embrio, pembentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi
o 5 minggu Disebut foetus (janin). Sudah mempunyai bentuk manusia, badan bayi, sangat
melengkung. Panjang 7,5 – 10 mm. kepalanya 1/3 dari seluruh embrio
o 8 minggu Muka sudah jelas (muka manusia), sudah mempunyai lengan dan tangkai dengan
jari tangan dan kaki.
o 12 minggu Sudah ada Pusat pertulangan, kaki sudah ada, jenis kelamin sudah dapat
ditentukan Namun masih belum jelas. Janin sudah bergerak tapi belum bisa dirasakan oleh ibu.
Ginjal sudah membentuk sedikit urine. Panjang + 7 – 9 cm
o 16 minggu Genetalia externa sudah dapat membentuk jenisnya kulit ditumbuhi rambut yang
halus (lanugo). Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu.. Panjang + 10 – 17 cm.
berat 100 gram.
o 20 minggu Panjang + 18 – 27cm. berat 300 gram, bunyi jantung sudah dapat didengar
o 24 minggu Panjang 24 – 28 cm, beat 600 gram, kulit keriput, lemak mulai ditimbun dibawah
kulit, kulit tertutup oleh vernix (caseosa), kelompok mata terpisah, alis dan bulu mata ada.
o 28 minggu Panjang 35 – 38 cm. berat 1000 gram. Kalau lahir dapat hidup di dunia luar, kalau
menangis suaranya lemah.
o 32 minggu Panjang 42 cm. berat 1700 gram. Permukaan kulit masih merah dan keriput
o 36 minggu Panjang 46 cm. berat 2500 gram, karena sudah ada lapisan lemak di bawah kulit.
o 40 minggu Panjang 50 cm. berat 3000 gram, bayi sudah aterm (matur)
(IBG Manuaba, 1998)
o Tanda-tanda Kehamilan
1) Tanda tidak pasti/presumtif
Amenore (tidak dapat haid)
Nausea (mual/enek) dengan atau tanpa Vomitus (muntah), biasanya sering terjadi pagi hari, yang
disebut morning sickness.
Mengidam (menginginkan makanan/minuman tertentu)
Konstipasi/obstipasi, disebabkan penurunan peristaltic usus oleh hormon steroid
Sering kencing
Pingsan dan mudah lelah
Tidak ada selera makan (anorexia)
Lelah (fatigue)
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri.dipengaruhi estrogen dan progesteron yang
merangsang ductus dan alveoli payudara.
Pigmentasi kulit pengaruh hormon kortiko steroid placenta yang di jumpai di muka (cloasma
gravidarum), areola mamae, dan dinding perut (linea nigra/alba, strie albican/livide)
Pemekaran vena-vena (varices) pada kaki, betis dan vulva
2) Tanda Kemungkinan Hamil
Peut membesar
Uterus membesar
Tanda Hegar : segmen bawah uterus lembek pada perabaan
Tanda chadwick: perubahan warna pada servis dan vagina menjadi kebiru-biruan.
Tanda piscaeseck: uterus membesar ke salah satu jurusan
Tanda braxton hicks : adanya kontraksi dan retraksi pada alat-alat uterus
Reaksi dari gali mamini : yaitu dengan menggunakan kodok bufo melanostictus. Lakukan
pemeriksaan dahulu dalam air kencing ada spermanya atau tidak. Jika sudah diketahui kalau kodok
tersebut sudah tidak ada spermanya, kemudian 5cc air kencing pertama pagi hari disuntikkan ke
dalam ruangan limfe di bawah kulit perut. Bila positif akan ditemukan dalam air kencing kodok itu
sel-sel spermatozoa setelah 3 jam penyuntikan.
Teraba ballottement : pada kehamilan kurang dari 2 bulan, pada pemeriksaan palpasi akan
didapatkan besar perut yang masih sangat kecil.
3) Tanda pasti hamil
Terdengar DJJ
Terada bagian-bagian anak
Pergerakan anak
Dengan USG/scanning dapat dilihat gambaran janin
Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka jamin tidak dilakukan lagi sekarang, karena dampak
radiasi terhadap janin.
(Arif Mansjoer, 2001: 253-254)
o Hormon Yang Mempengaruhi Kehamilan
Somatomammotropin
Estrogen
Progesterone
o Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil
1. Perubahan Sistem Endokrin
o Kelenjar Hipofise
Akan membesar selama kehamilan + 13,6% dibanding dengan tidak hamil.
a) Prolaktin
Selama berlangsungnya kehamilan terjadi peningkatan kadar prolaktin di dalam plasma ibu dan
janin. Stimulasi estrogen meningkatkan jumlah Laktotrof Hipofisis anterior (sel-sel penghasil
prolaktin).
Fungsi utama prolaktin adalah menjaga kelangsungan laktasi, meningkatkan jumlah receptor
estrogen, dll.
b) Adrenocorticotopic Hormone
c) Tyrotropic hormone
d) Melanocyte stimulating hormon
o Hormon placenta
Setalah terbentuk placenta, maka korpus Luteum diambil alih oleh plasenta, plasenta memproduksi
hormon:
a) HPL (Human Plasental Lactogen) membantu metabolisme
b) HCG (Hormone chorionic gonadothropin) merangsang aktivitas korpus luteum
c) Estrogen => Pertumbuhan, penebalan endometrium, hiperterofi dinding uterus, dll
d) Progesteron => meningkatkan sekresi, penebalan endometrium, dll.
o Kelenjar tyroid
Selama hamil terjadi pembesaran tyroid yang disebabkan oleh hiperplasia jaringan kelenjar dan
bertambahnya vaskularisasi.
o Kelenjar Adrenalin
Pada kehamilan normal, kemungkinan terdapat perubahan morfologis yang sangat kecil pada
kelenjar adrenal ibu.
Kortisol => mempertahankan homeostatis
Aldosteron => memberikan perlindungan melawan efek natriuretik progesteron
1. Perubahan Sistem Reproduksi
o Uterus
Uterus membesar pada bulan pertama karena estogen dan progesteron yang meningkat akibat
hipertropi otot polos uterus, serabut-serabut kologen.
Berat uterus normal + 30 gr, pada akhir kehamilan (40 minggu) beratnya adalah 1000 gr, bulan
pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokat, kemudian membesar seperti telur bebek,
dan pada akhir kehamilan kembali seperti semula.
o Servik uteri
Mengalami perubahan kalau hormon estrogen meningkat dan terjadi hipervaskularisasi sehingga
konsistensi servik menjadi lunak.
o Ø Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah sehingga pengaruh estrogen akan
tampak makin merah dan kebiruan (Tanda Chadwicks).
o Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuknya
placenta + 16 minggu, setelah placenta terbentuk korpus luteum mengecil, placenta akan
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron, khorionik genadotropin somatomammotropin.
1. Perubahan sistem Muskuloskeletal
Selama kehamilan uterus semakin bertambah besar sesuai umur kehamilan, sehingga lordosis
merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal. Hal ini merupakan kompensasi
posisi anterior uterus yang terus membesar. Lordosis menggeser pusat gravitasi kebelakang pada
tungkai bawah. Pada akhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa dan lemah sering dialami pada anggota
badan atas yang disebabkan oleh lordosis.
1. Perubahan sistem kardiovaskuler
Volume darah itu pada kehamilan bertambah 25% dengan puncak pada kehamilan 32 minggu diikuti
cardiac out put yang meninggi kira-kira 30%. Akibat hemodilusi yang timbal pada kehamilan 16
minggu, ibu yang sakit jantung dapat mengalami dekompenisasi kordis.
1. Perubahan sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk memenuhi kebutuhan O2 yang
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam + 20 – 25 % dari biasanya.
1. Perubahan sistem persyarafan
Tidak ada perubahan yang berarti dalam susunan syarat pusat yang berhubungan dengan
kehamilan. Tidak ada berbedaan dengan wanita yang tidak hamil. Kalaupun ada, sifatnya hanya
berupa gerakan sakit kepala akibat ketegangan spasme otot, keletihan, pengaruh hormon yang
menyebabkan kongesti hidung, dinamika ciaran syaraf yang berubah.
1. Perubahan sistem pencernaan
Pengaruh estrogen akibat pengeluaran asam lambung meningkat, sehingga menyebabkan:
Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)
Daerah lambung terasa panas
Terjadi mual dan sakit kepala (pusing) terutama pagi hari
Muntah.
Selain itu, karena pengaruh progesteron tonus otot-otot traktus digestivus menurun, maka motilitas
usus berkurang, makanan lebih lama berada di dalam lambung yang telah dicerna akan lebih lama
berada di usus, ini mungkin untuk reabsorpsi, akan tetapi menimbulkan obstipasi.
1. Perubahan sistem perkemihan (traktus urinarius)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar
sehingga sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan, karena uterus
garfidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah
PAP, keluhan sering kencing akan timbul lagi.
1. Payudara
Payudara menjadi lebih besar disebabkan hipertrofi dari alveoli
Areola payudara makin hiper pigmetasi
Glandula montgomery makin tampak
Puting susu makin menonjol
Pada kehamilan 12 minggu ke atas keluar carian berwarna putih jernih (kolostrum, agak kental
dan warnanya agak kuning)
10. Metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkat + 15% – 20%, sistem endokrin juga meningkat, glondula
tiroidea tampak lebih jelas.
Kalori : 2500
Protein : 85
Calcium : 1,5
Verrum : 15
Vit. A : 6000
Vit. B : 1,8
Vit. C : 100
Riboflavin : 2,5
AS. Nicotin : 18
Vit. D : 400-80
o Perubahan Psikologi
o Trimester I
1. Segera setelah konsepsi hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh akan meningkat dan ini
menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya
payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringnya membenci kehamilan. Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedian,. Seringnya, biasanya pada awal kehamilannya
ibu berharap untuk tidak hamil.
2. Pada trimester I seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Kalau perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin
diberitahukannya kepada orang lain dirahasiakannya.
3. Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester I berbeda-beda. Walaupun
beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih, kebanyakan mereka mengalami penurunan
libido selama periode ini. Kurang ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka
dan jujur dengan suami.
4. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa
berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara,
keprihatinan dan kekhawatiran.
Merupakan bagian normal dan proses kehamilan pada trimester I.
o Trimester II
1. Trimester II adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar
adalah belum dirasakan sebagai beban.
2. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara
lebih konstruktif.
3. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dan rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman yang dirasakannya pada trimester I dan merasakan
meningkatnya libido.
o Trimester III
1. Trimester III adalah periode menunggu dan waspada sebab pada saat ini ibu merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu dan meningkatnya kewaspadaanya akan timbulnya tanda-tanda dan gejala akan
terjadinya persalinan.
2. Ibu sering kali merasa khawatir/takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkan tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang/benda apa
saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.
3. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan.
4. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ini dan banyak ibu yang merasa
dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih kalau akan berpisah dan bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil,
5. Pada trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
6. Trimester III adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang dilahirkan dan bagaimana
rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan sudah dipilih.
o Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil TM. I. II. III
(Ketidaknyamanan saat terjadinya dalam masa kehamilan)
TM I : - Diarrhea
Frekuensi kemih meningkat/nocturia
Gatal-getal
Hidung tersumbat/berdarah
Ingin makan (mengidam)
Kelelahan
Kemerahan di telapk tangan
Keputihan
Keringat bertambah
Ludah berlebihan
Rasa mula/muntah
Sakit kepala
TM II: - Cloasma/perubahan warna areola
Diarrhea - Kram pada kaki
Edema dependen - Varikositas pada kaki/vulua
Garis-garis diperut - Nafas sesak/hyperventilasi
Gatal-gatal - Nyeri ligamentum bunder
Gusi berdarah - Palipitasi jantung
Hemoroid (bawasir) - Panas dalam
Insomnia (sulit tidur) - ludah berlebihan
Keputihan - Sakit kepala
Keringat bertambah
Konstipasi (sembelit)
Perut kembung
Pusing/hilang kesadaran
TM III: - Diarrhea
Edema dependen
Frekuensi kami meningkat/Noctruia
Garis-garis diperut
Gatal-gatal
Hemoroid (bawasir)
Keputihan
Keringat bertambah
Konstipasi (sembelit)
Mati rasa dan rasa geli (gelanyar) pada jari tangan dan kaki
Nafas sesak/hyperventilasi
Nyeri ligamentum bundar
Peru kembung
Ludah berlebihan
Pusing/hilang kesadaran
Sakit kepala
Varicositas pada kaki/vulva
Sakit punggung atas dan bawah
o Diagnosa Banding Kehamilan
Status kehamilan kadang pula harus dibedakan dengan keadaan/penyakit, yaitu:
Hamil palsu
Mioma uteri
Kista ovarii
Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine
Hematometra
Mola Hidatidosa
KET
o Asuhan/Pelayanan Standart Ibu Hamil
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu:
Trimester I : 1x
Trimester II : 1x
Trimester III : 2x
Dalam pemeriksaan tersebut, ibu harus melalui pemeriksaan yang sering disebut dengan 7T, yaitu:
1) Timbang berat badan
2) Ukur takaran darah
3) Mengukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian tablet zat besi/Fe
6) Tes terhadap IMS/PMS
7) Temu wicana
o Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
o Nutrisi
Kebutuhan gizi selam hamil sangat meningkat makanan ibu hamil itu diperhatikan dari pada ibu
yang hamil, karena untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan, pertumbuhan janin,
luka-luka persalinan cepat sembuh dalam masa nifas, cadangan dalam masa laktasi. Oleh karena
itu, makanan hendaknya beraneka ragam, jangan makan menu yang sama.
o Pakaian
Pakaian yang langgar, mudah dipakai dan kehilangan menarik
Jangan memakai pakaian yang menekan, karena dapat membuat bendungan pada vena varices
Pakai Bh yang lebih besar dan cukup menunjang
Hindari sepatu/atas kaki dengan tumit tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pinggang
Pakaian yang terbuat dari katun.
o Eliminasi
Pada bumil sering terjadi obstipasi. Oleh karena itu usaha untuk melancarkan BAB antara lain:
Minum banyak
Gerak badan yang cukup
Makanan yang mengandung serat (sayur dan buah-buahan)
o Personal Hygiene
Beritahu ibu bahwa kebersihan badan dapat mengurangi kemungkinan infeksi
Pakaian dalam harus sering diganti
Perawatan dan pemeliharaan buah dada
Rambut harus sering dicuci
Perawatan gigi
Kebersihan vulva
Kebersihan kuku
Kebersihan kulit
o Seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual, berhenti berhubungan seks
total hanya alasan medis merupakan suatu kesalahan karena bagian penting dari dukungan satu
sama lain adalah dalam cara berhubungan seksual, hubungan seksual dirasakan untuk dihentikan
bila:
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan yang disertasi rasa nyeri/panas
Terjadi pendarahan saat hubungan seksual
Tedapat pengeluaran cairan/air yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada meraka yang sering mengalami obortus, persalinan sebelum
waktunya, IUFD, sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
o Mobilisasi
Bumil dilarang melakukan pekerjaan yang berat, meloncat/melonjak, bepergian jauh dengan
menggunakan kendaraan yang banyak bergerak. Akan tetapi pergerakan yang dianjurkan antara
lain:
Berjalan-jalan waktu pagi hari untuk keterangan dan mendapatkan udara segar
Melakukan pergerakan yang dapat mempengaruhi otot panggul
Latihan-latihan sebelum melahirkan/senam hamil.
o Istirahat/tidur
Ini diperlukan sekali pada wanita hamil, karena wanita yang sedang hamil daya tahan tubuhnya
turun, kesehatan umumnya juga akan turun. Boleh dikatakan ia dalam keadaan tidak stabil/labil.
Oleh karena itu bila kurang istirahat, dengan mudah daya tahan wanita itu akan turun dan akan jatuh
sakit. Istirahat dan tidur teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin.
o Imunisasi
Veksinasi dengan TT dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi
tetanus. Vaksinasi dilakukan 2x selama hamil.
o Travelling
Wanita hamil harus berhati-hati dalam membuat rencana perjalanan yang cenderung lama atau
melelahkan. Duduk atau diam dalam waktu yang dalam dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
mengakibatkan gangguan sirkulasi dan oedema pada tungkai yang tergantung.
o Pekerjaan
Wanita hamil tidak harus berhenti dari pekerjaannya, asal tidak terlalu lelah dan perutnya yang
membesar tidak mengganggu pekerjaannya.
o Tujuan Ante Natal Care (ANC)
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan sosial ibu dan bayi
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
terutama riwayat penyakit secara umum.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
(Abdul Bari Saifuddin, 2001:90)
o Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala yang hebat, menetap, yang tidak hilang-hilang
3) Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun remaja)
4) Nyeri abdomen yang hebat
5) Bengkak pada muka dan tangan
6) Bayi kuning bergerak sepeti biasa
7) Keluaran cairan pervaginam
8) Hiperemesis gravidarum
9) Hipertensi dalam kehamilan.
o Tinggi Fundus Uteri (TFU)Usia Kehamilan TFU
12 minggu16 minggu20 minggu24 minggu28 minggu32 minggu36 minggu40 minggu
1-2 jari di atas symphisis
Pertengahan antara symphisis-pusat
3 jari di bawah pusat
Setinggi pusat
3 jari di atas pusat
pertengahan processus xyphoideus-pusat
arcus costarum/3 jari di bawah processus xyphoideus
pertengahan antara processus xyphoideus-pusat
Konsep Dasar Persalinan
v Pengertian Persalinan
o Persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu.
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyakit (Asuhan Kebidanan Normal 2002)
o Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono,
2002)
o Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Sarwono, 2002)
v Etiologi Persalinan (Mochtar, 1998)
Sebab-sebab terjadinya persalinan belum diketahui benar yang ada hanyalah merupakan teori-teori
yang kompleks, antara lain :
1. Teori Penurunan Hormon
Progesteron merupakan penenang bagi otot-otot uterus, 1 sampai 2 minggu sebelum partus dimulai,
terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Kadar prostaglandin dalam kehamilan
dan minggu ke-15 sampai aterm meningkat, terutama pada waktu partus, sehingga menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his.
1. Teori Plasenta Menjadi Tua
Dengan tuanya kehamilan, villi korealis mengalami perubahan sehingga kadar estrogen dan
progesteron menurun. Menyebabkan kekejangan pembuluh darah dan timbul his.
1. Teori Distensi Rahim
Keadaan uterus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot uterus, sehingga
mengganggu sirkulasi uteroplasenta dan plasenta mengalami degenerasi. Bila nutrisi pada janin
berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.
1. Teori Iritasi Mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikalis dari fleksus frakenhouser. Bila ganglion ini ditekan
dan digeser, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
1. Induksi Partus
Persalinan dapat ditimbulkan melalui induksi partus seperti : merangsang fleksus frakenhouser
dengan memasukkan beberapa gagang laminaria dalam kanalis servikalis, pemecahan ketuban
(amniotomi), menyuntikkan oksitosin (oksitosin drip) yaitu dengan pemberian oksitosin menurut
tetesan per infus.
o Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan (Manuaba, 1999)
Power
Power (tenaga) meliputi kekuatan dan refleks meneran, faktor lain yang berpengaruh dalam
persalinan :
1. Otot-otot rahim yang dominan di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti
dengan meningkatnya jaringan ikat
2. Susunan otot rahim terdiri dari lapisan luar, lapisan dalam dan lapisan tengah
3. Ligamentum rotundum (Ligamentum uteri)
Merupakan jaringan otot yang pada saat hamil mengalami hipertropi dan hiperflasi. Fungsinya
adalah untuk menahan uterus agar tetap berada dalam posisi antefleksi.
1. Refleks Mengejan
Timbul akibat perangsangan fleksus frakenhouser (fleksus ini terletak di sekitar serviks uteri). Terjadi
kontraksi pada diafragma, pelvis yang berguna untuk mempercepat pembukaan serviks dan
melebarkan bagian bawah vagina pada saat mengejan anus tampak terbuka.
o Passage
Jalan lahir yang paling penting dalam menentukan proses persalinan adalah pelvis minor, yang
terdiri dari susunan tulang yang kokoh dihubungkan oleh persendian dan jaringan ikat yang kuat.
Pelvis minor (panggul kecil) ini terdiri atas :
1. Pintu atas panggul
Batas atas panggul kecil dibentuk oleh promontorium, sayap sakrum, linea inominata, ramus
superior os pubis dan sympisis pubis
1. Bidang terluas panggul
Merupakan bidang terluas dalam ruangan panggul kecil, bidang ini membentang dari pertengahan
sympisis, pertengahan asetabulum dan pertemuan sakral II dan III, ukuran depan belakang 12,75
cm dan ukuran melintangnya 12,5 cm
1. Bidang sempit panggul
Bidang ini membentang melalui tepi bawah sympisis menuju ke spina isciadika dan memotong ujung
atas sacrum
1. Pintu bawah panggul
Terdiri dari dua segitiga dengan dasar garis pembatas tuber isciadikum dengan jarak 10,5 cm.
Tinggi segitiga belakang 7,5 cm. Segitiga depan dibatasi oleh askus pubis ukuran depan belakang
pintu bawah panggul 11,5 cm.
1. Untuk menilai penurunan bagian terendah janin, ditentukan dengan bidang Hodge, yaitu :
Hodge I : sejajar dengan pintu atas panggul
Hodge II : sejajar dengan Hodge I, melalui tepi bawah sympisis
Hodge III : sejajar dengan Hodge II, melalui spina iscladika
Hodge IV : sejajar dengan Hodge III, melalui ujung os koksigeus
o Pasanger
Merupakan janin dan placenta, terdiri dari janin dengan ukuran dan Moulage, sikap fetus, letak janin,
presentasi fetus dan posisi fetus
o Posisi
Ganti posisi secara teratur kala II persalinan karena dapat mempercepat kemajuan persalinan.
Bantu ibu memperoleh posisi yang paling nyaman sesuai dengan keinginannya (APN, 2004)
1. Posisi ½ duduk
Keuntungan : Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan lebih mudah
dalam mensupport perineum
1. Posisi merangkak
Keuntungan : Baik untuk persalinan bagi klien dengan punggung yang sakit dan peregangan
minimal pada perineum
1. Posisi jongkok atau berdiri
Keuntungan : Membantu penurunan kepala janin dan membesar dorongan untuk meneran
1. Berbaring miring ke kiri
Keuntungan : Memberi rasa santai bagi ibu, memberi oksigenasi yang baik dan membantu
mencegah terjadinya Paserasi
o Tanda-tanda Permulaan Persalinan (Hellen, 2003)
Tanda permulaan persalinan
1. Terjadi Lightening
Menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala sudah
masuk pintu atas panggul disebabkan kontraksi Braxton Hicks, ketegangan dinding perut,
ketegangan ligamentum rotundum dan gaya berat janin dimana kepala ke arah bawah. Masuknya
kepala ke pintu atas panggul dirasakan ibu hamil yang ditandai dengan terasa ringan di bagian atas
dan rasa sesak berkurang bawah terasa sesak, terjadi kesulitan saat berjalan dan sering miksi.
1. Terjadi his permulaan
Dengan makin tuanya kehamilan, pengeluaran estrogen dan progesteron berkurang dan memberi
kesempatan oksitosin untuk menimbulkan kontraksi yang lebih sering sebagai his palsu yang
sifatnya rasa nyeri ringan di bagian bawah. Datangnya tidak teratur, tidak ada perubahan serviks
atau pembawa tanda durasinya dan tidak bertambah bila beraktifitas.
o Tanda inpartu
1. Terjadi his persalinan yang mempunyai sifat pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan. Sifatnya
teratur dan interval makin pendek serta kekuatannya bertambah, mempunyai pengaruh terhadap
perubahan serviks dan makin beraktifitas kekuatan makin bertambah.
2. Pengeluaran lendir dan darah
Dengan his persalinan terjadi perubahan serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan
serviks, pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis serviks keluar, terjadi
perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
1. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian
besar ketuban pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan
persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam pada pemeriksaan dalam dapat dipastikan bahwa telah
ada pendataran dan pembukaan serviks
o Kala Dalam Persalinan
Kala I persalinan
1. Diagnosis
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap (10 cm). (APN, 2004) kala I persalinan terbagi dalam 2 tahap yaitu fase laten
dan fase aktif. Adapun perbedaan fase laten dengan fase aktif adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Perbedaan Fase Laten dengan Fase Aktif
Pembukaan WaktuFase laten
Fase aktif
- Fase akselerasi
- Dilatasi maksimal
- Deselerasi
0 – 3 cm
3 – 10 cm
3 – 4 cm
4 – 9 cm
9 – 10 cm
± 6 – 7 jam
6 jam
2 jam
2 jam
2 jam
Sumber : Sinopsis Obstetri
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 – 13 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.
Berdasarkan kurve friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1cm/ 2jam dan multigravida
2cm/ 1jam. Dengan perhitungan tersebut diperkirakan.
1. Menyiapkan Kelahiran
1. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
Persalinan dan kelahiran bayi mungkin terjadi di rumah, tempat bidan, di puskesmas, polindes, atau
rumah sakit. Pastikan persediaan bahan-bahan dan sarana yang memadai dan upaya pencegahan
infeksi dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Hal-hal pokok yang diperlukan : ruangan hangat dan bersih, sirkulasi udara yang baik, sumber air
bersih yang mengalir, air DTT, air bersih, clorin, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet,
kamar mandi yang bersih, tempat yang lapang. Untuk ibu berjalan-jalan selama persalinan,
melahirkan bayi dan memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan penerangan yang
cukup baik siang maupun malam, tempat tidur yang bersih untuk ibu, tempat yang bersih untuk
memberikan asuhan bayi baru lahir dan meja yang bersih atau tempat tertentu untuk menaruh
peralatan persalinan
1. Menyiapkan semua perlengkapan, bahan dan obat-obat essensial
1. Menyiapkan rujukan
Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya jika terjadi penyulit keterlambatan. Untuk
merujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai
1. Memberikan asuhan sayang ibu
Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk :
a) Memberikan dukungan emosional
b) Membantu pengaturan posisi
c) Pemberian cairan dan nutrisi
d) Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur
e) Pencegahan infeksi
1. Pemantauan
Frekuensi minimal penilaian dan intervensi adalah sebagai berikut
Tabel 2.2 Frekuensi Minimal Penilaian dan Intervensi dalam Persalinan Normal
Fase Laten Fase AktifTekanan darah 4 jam 4 jam
Suhu badan
Nadi
DJJ
His
Pembukaan serviks
Penurunan
4 jam
30 menit
1 jam
1 jam
4 jam
4 jam
2 jam
30 menit
30 menit
30 menit
4 jam
4 jam
Sumber : Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
1. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam sekali selama kala I pada persalinan dan
setelah selaput ketuban pecah.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal sebagai berikut:
1. Warna cairan amnion
2. Dilatasi serviks
3. Penurunan kepala
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama, mungkin diagnosa inpartu kala
belum dapat ditegakkan. Jika terdapat kontraksi yang menetap, periksa ulang wanita tersebut
setelah 4 jam. Untuk melihat perubahan serviks. Pada tahap ini, jika serviks terasa tipis dan
membuka maka wanita tersebut dalam keadaan inpartu jika tidak terdapat perubahan maka
didiagnosis persalinan palsu.
o Kala II Persalinan
1. Diagnosis
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan
lahirnya bayi. Kala II dikenal sebagai kala pengeluaran. Lamanya kala II untuk primigravida 1,5 jam
– 2 jam dan untuk multigravida ½ – 1 jam.
1. Tanda dan gejala kala II persalinan
1. Ibu merasakan ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi
2. Ibu merasakan makin meningkatnya pada rektum dan vaginanya
3. Perineum terlihat menonjol
4. Vulva dan vagina serta sfingterani terlihat terbuka
5. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
1. Persiapan penolong persalinan
1. Sarung tangan
2. Perlengkapan pelindung pribadi
3. Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan
4. Persiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
5. Persiapan ibu dan keluarga
6. Amniotomi : jika selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan telah lengkap, lakukan amniotomi
penolong harus memperhatikan warna air ketuban saat dilakukan amniotomi
7. Penatalaksanaan fisiologi kala II persalinan
1. Mulai meneran
Bila sudah didapatkan tanda pasti kala II persalinan, tunggu sampai ibu merasakan adanya
dorongan spontan untuk meneran
1. Mendiagnosis kala II persalinan dan memulai persalinan
a) Cuci tangan dengan sabun dan dengan air bersih yang mengalir
b) Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam
c) Jelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan dalam
d) Lakukan pemeriksaan dalam secara hati-hati untuk memastikan bahwa pembukaan sudah
lengkap (10cm)
e) Jika pembukaan belum lengkap, tentramkan ibu dan bantu ibu mendapatkan posisi yang lebih
nyaman atau memperbolehkan ibu untuk berjalan-jalan
f) Jika ibu merasa ingin meneran tapi pembukaan serviks belum lengkap, berikan semangat dan
anjurkan ibu untuk bernafas dalam atau bernafas panjang dalam setiap kontraksi
g) Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu ibu untuk mengambil
posisi yang nyaman untuk meneran
h) Jika ibu tidak merasa ingin meneran setelah pembukaan lengkap selama 60 menit, anjurkan
ibu untuk mulai meneran pada saat puncak setiap kontraksi
i) Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit berikutnya atau jika kelahiran bayi tidak akan segera
terjadi, segera rujuk ke fasilitas rujukan
1. Memantau selama penatalaksanaan kala II persalinan. Periksa dan catat :
1. Nadi ibu setiap 30 menit
2. Frekuensi dan lama kontraksi tiap 30 menit
3. DJJ setiap selesai meneran
4. Penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam
setiap 60 menit atau kalau ada indikasi
5. Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah
6. Apakah ada presentasi majemuk
7. Putar paksi luar segera setelah kepala lahir
8. Adanya kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya
9. Semua pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan pada catatan persalinan
10. Posisi ibu saat meneran
Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman, ibu dapat berganti posisi secara teratur
selama kala II persalinan.
1. Kelahiran bayi
1. Posisi ibu saat melahirkan
Memperbolehkan ibu untuk mencari posisi yang nyaman baginya dan tidak menganjurkan ibu untuk
mengambil posisi berbaring terlentang
1. Pencegahan Laserasi
Laserasi spontan pada vagina/ perineum dapat terjadi saat bayinya dilahirkan, kejadian laserasi
akan meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat dan tidak terkendali, jalin kerja sama dengan ibu
selama persalinan.
1. Melahirkan Kepala
Saat kepala bayi mendorong atau membuka Vulva sekitar 5–6 cm, letakkan kain/ handuk bersih di
atas perut ibu, untuk mengeringkan bayi segera setelah lahir. Letakkan kain bersih dan kering yang
dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu. Lindungi perineum dengan satu tangan (di bawah kain
bersih dan kering) dengan meletakkan ibu jari dan 4 jari tangan tersebut dilipat paha pada kedua sisi
perineum dan meletakkan tangan yang lain pada kepala bayi. Berikan tekanan yang lembut dan
tidak keras pada kepala bayi dengan menggunakan tangan lainnya dan biarkan kepala bayi keluar
secara bertahap di bawah tangan tersebut.
1. Periksa Tali Pusat pada Leher
Setelah kepala bayi lahir, raba leher bayi apakah ada lilitan tali pusat jika ada lilitan tali pusat
longgarkan di leher bayi. Lepaskan melewati kepala bayi, jika tali pusat melilit leher bayi dengan
erat, klem di dua tempat dan potong tali pusat diantara 2 klem tersebut.
1. Melahirkan Bahu
1. Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih, memeriksa adanya lilitan tali pusat sambil
menunggu kepala bayi melakukan rotasi eksternal secara spontan.
2. Setelah rotasi eksternal, letakkan satu tangan pada masing-masing sisi kepala bayi dan beritahukan
pada ibu untuk meneran pada kontraksi berikutnya
3. Lakukan tarikan ke arah bawah hingga bahu anterior tampak di bawah askus pubis
4. Kemudian tarik ke arah atas dan luar untuk melahirkan bahu posterior bayi
5. Melahirkan Sisi Tubuh Bayi
1. Saat bahu posterior lahir, selipkan tangan pada bagian bawah (posterior) kepala bayi ke arah
perineum dan biarkan bahu dan bagian tangan bayi lahir ke tangan yang lain
2. Gunakan jari-jari tangan yang sama untuk mengendalikan kelahiran siku dan tangan pada sisi
posterior bayi pada saat melewati perineum
3. Gunakan tangan yang berada di belakang (posterior) untuk menahan tubuh bayi saat lahir
4. Gunakan tangan bagian depan untuk melahirkan bahu anterior dan untuk mengendalikan kelahiran
siku dan tangan anterior bayi
5. Setelah kelahiran tubuh dan lengan, sisipkan tangan bagian depan dipunggung bayi ke arah bokong
dan kaki bayi untuk menahan laju kelahiran bayi saat kaki lahir
6. Siapkan jari telunjuk dari tangan yang sama diantara kaki bayi, pegang dengan mantap bagian mata
kaki dan lahirkan kakinya secara hati-hati
7. Baringkan bayi di atas kanan atau handuk yang terletak di perut ibu sehingga kepala bayi sedikit
lebih rendah dari tubuhnya
8. Mengeringkan dan Merangsang Bayi
1. Segera mengeringkan dan merangsang bayi dengan kain atau selimut di atas perut ibu pastikan
bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik
2. Memotong tali pusat
3. Dengan menggunakan klem DTT atau steril klem tali pusat 3 cm dari pusat bayi lakukan pengurutan
pada tali pusat di klem ke arah ibu dan kemudian dipasang klem kedua pada sisi ibu 2 cm dari klem
pertama. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut untuk melindungi bayi. Gunakan tangan
lain untuk memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut. Dengan menggunakan gunting DTT/
steril. Setelah memotong tali pusat, ganti handuk yang telah basah dan selimut bayi dengan selimut
atau kain bersih dan kering. Pastikan bahwa kepala bayi terselimuti dengan baik.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY.A
PENGKAJIAN
Pengkajian diambil tanggal : 15 Nopember 2010
Jam : 10.00 WIB
Ruangan : Poli Hamil RSU Haji Surabaya
Diagnosa Masuk : GI P00000 Kehamilan Fisiologi Inpartu
I. IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny.A
2. Umur : 26 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku Bangsa : Jawa
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT
7. Alamat : Semampir Tengah 26 Surabaya
8. Status Perkawinan : Kawin
9. Nama Suami : Tn. A
10. Umur : 30 tahun
11. Suku bangsa : Jawa
12. Agama : Islam
13. Pekerjaan : Swasta
14. Alamat : Semampir Tengah 26 Surabaya
15. No. RM : 535344
1. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
2. Alasan kunjungan rumah sakit :
Pasien datang ke Poli Hamil RSU Haji Surabaya dengan diantarkan suaminya untuk memeriksakan
kehamilannya (kontrol), dan usia kehamilannya sudah 40-41 minggu, mendekati masa persalinan.
1. Keluhan utama saat pengkajian:
Pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri.
1. Diagnosa medis: GI P00000 kehamilan fisiologi inpartu.
III.RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
v Riwayat Menstruasi
Menarche : usia 12 tahun
Lama menstruasi : 5 hari
HPHT : 02 Pebruari 2010
v Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Pasien belum mempunyai riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu karena kehamilan ini
merupakan primigravida bagi pasien.
1. Riwayat Keluarga Berencana (KB)
Pasien tidak melakukan KB.
1. Riwayat Kesehatan
Pasien tidak memiliki penyakit penyerta terhadap kehamilannya sekarang ini. Keluarga pasien juga
tidak ada yang mempunyai penyakit menurun seperti diabetes melitus, hipertensi, dll. Selain itu,
keluarga pasien juga tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti HIV/AIDS dan TBC, dll.
1. Riwayat Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal pasien bersih, jauh dari polusi udara yaitu jauh dari asap kendaraan
bermotor. Lingkungan rumah aman bagi wanita hamil, artinya lantainya tidak licin.
1. Aspek Psikologis
Pasien mengatakan cemas terhadap kehamilan pertamanya ini. Pasien belum begitu mengerti hal-
hal yang perlu disiapkan untuk proses persalinan. Harapan pasien bayinya dapat lahir dengan
normal dan selamat, serta tanpa ada halangan. Pasien sering bertanya tentang keadaannya dan
bayi yang ada dalam kandungannya.
1. Kebutuhan Dasar Khusus
v Pola nutrisi
Pasien mengatakan makan 3x sehari, nafsu makan baik. Jenis makanan yang biasa dikonsumsi
yaitu nasi, lauk pauk (berupa ikan, telur, tempe, tahu, ayam), sayur (bayam, kubis, wortel, kentang,
sawi), buah-buahan (pisang dan pepaya), dan minum susu 2 gelas tiap hari.
v Pola Eliminasi
- Buang air besar
Frekuensi : 1-2x/hari
Warna : kuning kecoklatan
Bau : amoniak
Konsistensi : padat, lembek
Keluhan : tidak ada
- Buang air kecil
Frekuensi : 8-10x/hari
Warna : kuning, jernih
Keluhan : tidak ada keluhan
v Pola personal hygiene
- Mandi : 2x sehari
- Oral Hygiene : 2x sehari
- Cuci rambut : 2 hari sekali
v Pola istirahat tidur
- Lama tidur :8-10 jam/hari
- Kebiasaan sebelum tidur: mencuci tangan dan kaki sebelum tidur
- Keluhan/kesulitan tidur: tidak ada
v Pola aktivitas dan latihan
Pasien tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga dan melaksanakan pekerjaan rumah tangga
yang ringan dan aman untuk kehamilannya.
v Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
- Merokok : tidak
- Minuman keras : tidak
- Ketergantungan obat : tidak
1. Pemeriksaan Fisik
o Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Suhu : 36,5 derajat C
- RR : 20x/menit
o Kesadaran : composmentis
o Keadaan umum : baik
o Kepala : bentuk bulat, tidak ada keluhan, wajah tampak menyeringai
o Mata
- Keadaan umum : baik
- Konjungtiva : merah muda
- Sklera : putih
- Pupil : isokhor
o Hidung
- Reaksi alergi : baik
- Sinus : merah muda
- Kelainan : tidak terdapat polip hidung dan tidak ada pernapasan cuping hidung
o Mulut dan tenggorokan
- Gigi geligi : baik, jumlah gigi 32 buah dan tidak ada caries gigi
- Kesulitan menelan : tidak ada
o Pernapasan
- Jalan nafas : bebas
- Suara nafas : vesikuler
- Menggunakan otot bantu pernafasan: tidak
- Suara nafas tambahan : tidak ada
o Sirkulasi jantung
- Nadi : 84x/menit
- Irama : sinus
- Kelainan bunyi jantung: tidak ada, s1 s2 tunggal
- Nyeri dada : tidak ada
o Abdomen
- Perut terlihat membesar
- Tidak terdapat striae gravidarum
- Sering terjadi kontraksi (kenceng)
o Ekstremitas (integumen/muskuloskeletal):
- Turgor kulit baik
- Warna kulit sawo matang
- Tidak ada kontraktur pada persendian ekstremitas
1. Pemeriksaan Kebidanan
o Inspeksi
- Keadaan umum: baik
- Muka : tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
- Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterus
- Hidung : bersih, tidak ada polip hidung, tidak ada sekret
- Gilut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, mulut dan
gigi bersih
- Telinga : bersih dan tidak ada serumen
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
- Payudara : simetris, bersih, puting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mammae
- Abdomen : membesar, tidak ada luka bekas operasi, ada striae gravidarum
- Ekstremitas bawah: tidak ada oedema dan tidak ada varises
o Palpasi
- TFU : 33 cm
- Pemeriksaan Leopold
o Leopold I
TFU teraba 33 cm, teraba bagian besar, keras, bulat (kepala)
o Leopold II
Teraba bagian datar, panjang dan keras seperti papan disebelah kiri perut ibu (punggung kiri),
sebelah kanan teraba bagian kecil janin (ekstremitas)
o Leopold III
Kepala janin sudah masuk ke PAP
o Leopold IV
Kepala janin sudah masuk 2/5 bagian
- Pemeriksaan panggul luar
1. Distantia spinarum : 24 cm
2. Distantia cristarum : 26 cm
3. Conjugata eksterna : 20 cm
4. Ukuran lingkar panggul : 90 cm
- Vagina toucher (VT)
o Pembukaan 3 cm
o Effacement 50%
o Perkusi
Refleks patella (+)
o Auskultasi
DJJ : 140x/menit teratur
Tempat: di sebelah kiri bawah pusat perut ibu
Pemeriksaan penunjang
o Rontgen
USG : ada (+)
ANALISA DATA
Nama : Ny. A
Dx. Medis : GI P00000
No. Pengelompokan data Kemungkinan penyebab Masalah1.
2.
DS: pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri
DO:
Keadaan umum baikTanda-tanda vital
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 84x/menit
- RR: 20x/menit
- Suhu: 36, 5 derajat C
Kesadaran: composmentisWajah tampak menyeringaiSkala nyeri 1-2 (nyeri ringan)Uk: 40-41mingguTFU: 33 cm (pertengahan antara processus xyphoideus – pusat)DJJ: (+) 140x/menit teraturPembukaan: 3 cmEffacement: 50%
Adanya kontraksi
Kurang pengetahuan
Gangguan rasa nyaman nyeri
Cemas
DS: pasien mengatakan cemas terhadap kehamilan pertamanya ini
DO:
Pasien belum mengerti tentang keadaannyaPasien sering bertanya kepada petugas kesehatanPasien terlihat gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi ditandai dengan :
DS: pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri
DO:
o Keadaan umum baik
o Tanda-tanda vital
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 84x/menit
- RR: 20x/menit
- Suhu: 36, 5 derajat C
o Kesadaran: composmentis
o Wajah tampak menyeringai
o Skala nyeri 1-2 (nyeri ringan)
o Uk: 40-41minggu
o TFU: 33 cm (pertengahan antara processus xyphoideus – pusat)
o DJJ: (+) 140x/menit teratur
o Pembukaan: 3 cm
o Effacement: 50%
1. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan :
DS: pasien mengatakan cemas terhadap kehamilan pertamanya ini
DO:
o Pasien belum mengerti tentang keadaannya
o Pasien sering bertanya kepada petugas kesehatan
o Pasien terlihat gelisah
TINJAUAN TEORI
KONSEP DASAR KEHAMILAN
o Definisi
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana seorang wanita berhenti menstruasi karena terjadi
konsepsi (pertemuan sel telur dengan sperma) dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Abdul
Bari Saifuddin, 1999:125)
o Proses Terjadinya Kehamilan
Pada saat terjadi ovulasi, ada sel telur yang masuk keluar dari ovarium (sel telur berumur 1 hari),
saat itu terjadi Cohabitasi dalam pancaran ejakulasi normal (200-300 juta) sperma berkumpul di
fornix posterior vagina, cairan ini kurang lebih 3-5 cc, tapi tidak semua sperma bisa masuk ke dalam
Canalis Cervicalis terus ke cavum uteri dan menuju ke tuba sampai di ampula tuba. Saat ini ampula
tuba terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur, tetapi hanya satu sperma yang bisa
menembus sel telur.
Perjalanan sperma + satu jam, paling lama 4-6 jam. Sperma ini menentukan jenis kelamin dan
membawa bagian bakat keturunan ayah, sel sperma ada 2 macam.
Sperma Y menghasilkan bayi laki-laki
Sperma X menghasilkan bayi perempuan
Beberapa jam setelah pembuahan, mulai terjadi pembelahan zigot (mitosis). Setelah pembelahan
terjadi terus menerus dalam waktu 3 hari, terbentuk statu kelompok menjadi 16 sel (morulla) yang
masuk ke cavum uteri.
Dalam rahim kelompok sel akan melekat dan membenamkan diri dalam Endometrium (nidasi). Pada
sat ini endometrium akan menjadi suatu jaringan yang kaya makanan dan berkembang terus selama
kehamilan untuk menjadi kehidupan janin. Waktu kelompok sel (morulla) dalam rahim menjadi lebih
banyak dan ukurannya lebih besar serta didalamnya berongga yang berisi cairan, ini di sebutkan
blastula atau Blastocyst, yang berjumlah 16-64 sel. Blastocyst siap mengadakan Implantasi (nidasi).
(Abdul Bari Saifuddin, 1999: 126)
o Lama Kehamilan
Lama kehamilan dibagi menjadi 3 Triwulan, yaitu:
Triwulan I : antara 0 – 12 minggu
Triwulan II : antara 12 – 28 minggu
Triwulan III : antara 28 – 40 minggu
(Abdul Bari Saifuddin, 1999:125)
o Pertumbuhan Janin
Didalam rahim janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang secara bertahap. Tapan
pertumbuhan janin hingga masa kelahiran janin adalah:
o 0 – 2 minggu Setalah fertilisasi sebesar kacang tanah
o 3 – 5 minggu Disebut embrio, pembentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi
o 5 minggu Disebut foetus (janin). Sudah mempunyai bentuk manusia, badan bayi, sangat
melengkung. Panjang 7,5 – 10 mm. kepalanya 1/3 dari seluruh embrio
o 8 minggu Muka sudah jelas (muka manusia), sudah mempunyai lengan dan tangkai dengan
jari tangan dan kaki.
o 12 minggu Sudah ada Pusat pertulangan, kaki sudah ada, jenis kelamin sudah dapat
ditentukan Namun masih belum jelas. Janin sudah bergerak tapi belum bisa dirasakan oleh ibu.
Ginjal sudah membentuk sedikit urine. Panjang + 7 – 9 cm
o 16 minggu Genetalia externa sudah dapat membentuk jenisnya kulit ditumbuhi rambut yang
halus (lanugo). Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu.. Panjang + 10 – 17 cm.
berat 100 gram.
o 20 minggu Panjang + 18 – 27cm. berat 300 gram, bunyi jantung sudah dapat didengar
o 24 minggu Panjang 24 – 28 cm, beat 600 gram, kulit keriput, lemak mulai ditimbun dibawah
kulit, kulit tertutup oleh vernix (caseosa), kelompok mata terpisah, alis dan bulu mata ada.
o 28 minggu Panjang 35 – 38 cm. berat 1000 gram. Kalau lahir dapat hidup di dunia luar, kalau
menangis suaranya lemah.
o 32 minggu Panjang 42 cm. berat 1700 gram. Permukaan kulit masih merah dan keriput
o 36 minggu Panjang 46 cm. berat 2500 gram, karena sudah ada lapisan lemak di bawah kulit.
o 40 minggu Panjang 50 cm. berat 3000 gram, bayi sudah aterm (matur)
(IBG Manuaba, 1998)
o Tanda-tanda Kehamilan
1) Tanda tidak pasti/presumtif
Amenore (tidak dapat haid)
Nausea (mual/enek) dengan atau tanpa Vomitus (muntah), biasanya sering terjadi pagi hari, yang
disebut morning sickness.
Mengidam (menginginkan makanan/minuman tertentu)
Konstipasi/obstipasi, disebabkan penurunan peristaltic usus oleh hormon steroid
Sering kencing
Pingsan dan mudah lelah
Tidak ada selera makan (anorexia)
Lelah (fatigue)
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri.dipengaruhi estrogen dan progesteron yang
merangsang ductus dan alveoli payudara.
Pigmentasi kulit pengaruh hormon kortiko steroid placenta yang di jumpai di muka (cloasma
gravidarum), areola mamae, dan dinding perut (linea nigra/alba, strie albican/livide)
Pemekaran vena-vena (varices) pada kaki, betis dan vulva
2) Tanda Kemungkinan Hamil
Peut membesar
Uterus membesar
Tanda Hegar : segmen bawah uterus lembek pada perabaan
Tanda chadwick: perubahan warna pada servis dan vagina menjadi kebiru-biruan.
Tanda piscaeseck: uterus membesar ke salah satu jurusan
Tanda braxton hicks : adanya kontraksi dan retraksi pada alat-alat uterus
Reaksi dari gali mamini : yaitu dengan menggunakan kodok bufo melanostictus. Lakukan
pemeriksaan dahulu dalam air kencing ada spermanya atau tidak. Jika sudah diketahui kalau kodok
tersebut sudah tidak ada spermanya, kemudian 5cc air kencing pertama pagi hari disuntikkan ke
dalam ruangan limfe di bawah kulit perut. Bila positif akan ditemukan dalam air kencing kodok itu
sel-sel spermatozoa setelah 3 jam penyuntikan.
Teraba ballottement : pada kehamilan kurang dari 2 bulan, pada pemeriksaan palpasi akan
didapatkan besar perut yang masih sangat kecil.
3) Tanda pasti hamil
Terdengar DJJ
Terada bagian-bagian anak
Pergerakan anak
Dengan USG/scanning dapat dilihat gambaran janin
Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka jamin tidak dilakukan lagi sekarang, karena dampak
radiasi terhadap janin.
(Arif Mansjoer, 2001: 253-254)
o Hormon Yang Mempengaruhi Kehamilan
Somatomammotropin
Estrogen
Progesterone
o Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil
1. Perubahan Sistem Endokrin
o Kelenjar Hipofise
Akan membesar selama kehamilan + 13,6% dibanding dengan tidak hamil.
a) Prolaktin
Selama berlangsungnya kehamilan terjadi peningkatan kadar prolaktin di dalam plasma ibu dan
janin. Stimulasi estrogen meningkatkan jumlah Laktotrof Hipofisis anterior (sel-sel penghasil
prolaktin).
Fungsi utama prolaktin adalah menjaga kelangsungan laktasi, meningkatkan jumlah receptor
estrogen, dll.
b) Adrenocorticotopic Hormone
c) Tyrotropic hormone
d) Melanocyte stimulating hormon
o Hormon placenta
Setalah terbentuk placenta, maka korpus Luteum diambil alih oleh plasenta, plasenta memproduksi
hormon:
a) HPL (Human Plasental Lactogen) membantu metabolisme
b) HCG (Hormone chorionic gonadothropin) merangsang aktivitas korpus luteum
c) Estrogen => Pertumbuhan, penebalan endometrium, hiperterofi dinding uterus, dll
d) Progesteron => meningkatkan sekresi, penebalan endometrium, dll.
o Kelenjar tyroid
Selama hamil terjadi pembesaran tyroid yang disebabkan oleh hiperplasia jaringan kelenjar dan
bertambahnya vaskularisasi.
o Kelenjar Adrenalin
Pada kehamilan normal, kemungkinan terdapat perubahan morfologis yang sangat kecil pada
kelenjar adrenal ibu.
Kortisol => mempertahankan homeostatis
Aldosteron => memberikan perlindungan melawan efek natriuretik progesteron
1. Perubahan Sistem Reproduksi
o Uterus
Uterus membesar pada bulan pertama karena estogen dan progesteron yang meningkat akibat
hipertropi otot polos uterus, serabut-serabut kologen.
Berat uterus normal + 30 gr, pada akhir kehamilan (40 minggu) beratnya adalah 1000 gr, bulan
pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokat, kemudian membesar seperti telur bebek,
dan pada akhir kehamilan kembali seperti semula.
o Servik uteri
Mengalami perubahan kalau hormon estrogen meningkat dan terjadi hipervaskularisasi sehingga
konsistensi servik menjadi lunak.
o Ø Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah sehingga pengaruh estrogen akan
tampak makin merah dan kebiruan (Tanda Chadwicks).
o Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuknya
placenta + 16 minggu, setelah placenta terbentuk korpus luteum mengecil, placenta akan
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron, khorionik genadotropin somatomammotropin.
1. Perubahan sistem Muskuloskeletal
Selama kehamilan uterus semakin bertambah besar sesuai umur kehamilan, sehingga lordosis
merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal. Hal ini merupakan kompensasi
posisi anterior uterus yang terus membesar. Lordosis menggeser pusat gravitasi kebelakang pada
tungkai bawah. Pada akhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa dan lemah sering dialami pada anggota
badan atas yang disebabkan oleh lordosis.
1. Perubahan sistem kardiovaskuler
Volume darah itu pada kehamilan bertambah 25% dengan puncak pada kehamilan 32 minggu diikuti
cardiac out put yang meninggi kira-kira 30%. Akibat hemodilusi yang timbal pada kehamilan 16
minggu, ibu yang sakit jantung dapat mengalami dekompenisasi kordis.
1. Perubahan sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk memenuhi kebutuhan O2 yang
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam + 20 – 25 % dari biasanya.
1. Perubahan sistem persyarafan
Tidak ada perubahan yang berarti dalam susunan syarat pusat yang berhubungan dengan
kehamilan. Tidak ada berbedaan dengan wanita yang tidak hamil. Kalaupun ada, sifatnya hanya
berupa gerakan sakit kepala akibat ketegangan spasme otot, keletihan, pengaruh hormon yang
menyebabkan kongesti hidung, dinamika ciaran syaraf yang berubah.
1. Perubahan sistem pencernaan
Pengaruh estrogen akibat pengeluaran asam lambung meningkat, sehingga menyebabkan:
Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)
Daerah lambung terasa panas
Terjadi mual dan sakit kepala (pusing) terutama pagi hari
Muntah.
Selain itu, karena pengaruh progesteron tonus otot-otot traktus digestivus menurun, maka motilitas
usus berkurang, makanan lebih lama berada di dalam lambung yang telah dicerna akan lebih lama
berada di usus, ini mungkin untuk reabsorpsi, akan tetapi menimbulkan obstipasi.
1. Perubahan sistem perkemihan (traktus urinarius)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar
sehingga sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan, karena uterus
garfidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah
PAP, keluhan sering kencing akan timbul lagi.
1. Payudara
Payudara menjadi lebih besar disebabkan hipertrofi dari alveoli
Areola payudara makin hiper pigmetasi
Glandula montgomery makin tampak
Puting susu makin menonjol
Pada kehamilan 12 minggu ke atas keluar carian berwarna putih jernih (kolostrum, agak kental
dan warnanya agak kuning)
10. Metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkat + 15% – 20%, sistem endokrin juga meningkat, glondula
tiroidea tampak lebih jelas.
Kalori : 2500
Protein : 85
Calcium : 1,5
Verrum : 15
Vit. A : 6000
Vit. B : 1,8
Vit. C : 100
Riboflavin : 2,5
AS. Nicotin : 18
Vit. D : 400-80
o Perubahan Psikologi
o Trimester I
1. Segera setelah konsepsi hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh akan meningkat dan ini
menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya
payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringnya membenci kehamilan. Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedian,. Seringnya, biasanya pada awal kehamilannya
ibu berharap untuk tidak hamil.
2. Pada trimester I seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Kalau perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin
diberitahukannya kepada orang lain dirahasiakannya.
3. Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester I berbeda-beda. Walaupun
beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih, kebanyakan mereka mengalami penurunan
libido selama periode ini. Kurang ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka
dan jujur dengan suami.
4. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa
berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara,
keprihatinan dan kekhawatiran.
Merupakan bagian normal dan proses kehamilan pada trimester I.
o Trimester II
1. Trimester II adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar
adalah belum dirasakan sebagai beban.
2. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara
lebih konstruktif.
3. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dan rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman yang dirasakannya pada trimester I dan merasakan
meningkatnya libido.
o Trimester III
1. Trimester III adalah periode menunggu dan waspada sebab pada saat ini ibu merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu dan meningkatnya kewaspadaanya akan timbulnya tanda-tanda dan gejala akan
terjadinya persalinan.
2. Ibu sering kali merasa khawatir/takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkan tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang/benda apa
saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.
3. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan.
4. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ini dan banyak ibu yang merasa
dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih kalau akan berpisah dan bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil,
5. Pada trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
6. Trimester III adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang dilahirkan dan bagaimana
rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan sudah dipilih.
o Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil TM. I. II. III
(Ketidaknyamanan saat terjadinya dalam masa kehamilan)
TM I : - Diarrhea
Frekuensi kemih meningkat/nocturia
Gatal-getal
Hidung tersumbat/berdarah
Ingin makan (mengidam)
Kelelahan
Kemerahan di telapk tangan
Keputihan
Keringat bertambah
Ludah berlebihan
Rasa mula/muntah
Sakit kepala
TM II: - Cloasma/perubahan warna areola
Diarrhea - Kram pada kaki
Edema dependen - Varikositas pada kaki/vulua
Garis-garis diperut - Nafas sesak/hyperventilasi
Gatal-gatal - Nyeri ligamentum bunder
Gusi berdarah - Palipitasi jantung
Hemoroid (bawasir) - Panas dalam
Insomnia (sulit tidur) - ludah berlebihan
Keputihan - Sakit kepala
Keringat bertambah
Konstipasi (sembelit)
Perut kembung
Pusing/hilang kesadaran
TM III: - Diarrhea
Edema dependen
Frekuensi kami meningkat/Noctruia
Garis-garis diperut
Gatal-gatal
Hemoroid (bawasir)
Keputihan
Keringat bertambah
Konstipasi (sembelit)
Mati rasa dan rasa geli (gelanyar) pada jari tangan dan kaki
Nafas sesak/hyperventilasi
Nyeri ligamentum bundar
Peru kembung
Ludah berlebihan
Pusing/hilang kesadaran
Sakit kepala
Varicositas pada kaki/vulva
Sakit punggung atas dan bawah
o Diagnosa Banding Kehamilan
Status kehamilan kadang pula harus dibedakan dengan keadaan/penyakit, yaitu:
Hamil palsu
Mioma uteri
Kista ovarii
Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine
Hematometra
Mola Hidatidosa
KET
o Asuhan/Pelayanan Standart Ibu Hamil
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu:
Trimester I : 1x
Trimester II : 1x
Trimester III : 2x
Dalam pemeriksaan tersebut, ibu harus melalui pemeriksaan yang sering disebut dengan 7T, yaitu:
1) Timbang berat badan
2) Ukur takaran darah
3) Mengukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian tablet zat besi/Fe
6) Tes terhadap IMS/PMS
7) Temu wicana
o Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
o Nutrisi
Kebutuhan gizi selam hamil sangat meningkat makanan ibu hamil itu diperhatikan dari pada ibu
yang hamil, karena untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan, pertumbuhan janin,
luka-luka persalinan cepat sembuh dalam masa nifas, cadangan dalam masa laktasi. Oleh karena
itu, makanan hendaknya beraneka ragam, jangan makan menu yang sama.
o Pakaian
Pakaian yang langgar, mudah dipakai dan kehilangan menarik
Jangan memakai pakaian yang menekan, karena dapat membuat bendungan pada vena varices
Pakai Bh yang lebih besar dan cukup menunjang
Hindari sepatu/atas kaki dengan tumit tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pinggang
Pakaian yang terbuat dari katun.
o Eliminasi
Pada bumil sering terjadi obstipasi. Oleh karena itu usaha untuk melancarkan BAB antara lain:
Minum banyak
Gerak badan yang cukup
Makanan yang mengandung serat (sayur dan buah-buahan)
o Personal Hygiene
Beritahu ibu bahwa kebersihan badan dapat mengurangi kemungkinan infeksi
Pakaian dalam harus sering diganti
Perawatan dan pemeliharaan buah dada
Rambut harus sering dicuci
Perawatan gigi
Kebersihan vulva
Kebersihan kuku
Kebersihan kulit
o Seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual, berhenti berhubungan seks
total hanya alasan medis merupakan suatu kesalahan karena bagian penting dari dukungan satu
sama lain adalah dalam cara berhubungan seksual, hubungan seksual dirasakan untuk dihentikan
bila:
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan yang disertasi rasa nyeri/panas
Terjadi pendarahan saat hubungan seksual
Tedapat pengeluaran cairan/air yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada meraka yang sering mengalami obortus, persalinan sebelum
waktunya, IUFD, sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
o Mobilisasi
Bumil dilarang melakukan pekerjaan yang berat, meloncat/melonjak, bepergian jauh dengan
menggunakan kendaraan yang banyak bergerak. Akan tetapi pergerakan yang dianjurkan antara
lain:
Berjalan-jalan waktu pagi hari untuk keterangan dan mendapatkan udara segar
Melakukan pergerakan yang dapat mempengaruhi otot panggul
Latihan-latihan sebelum melahirkan/senam hamil.
o Istirahat/tidur
Ini diperlukan sekali pada wanita hamil, karena wanita yang sedang hamil daya tahan tubuhnya
turun, kesehatan umumnya juga akan turun. Boleh dikatakan ia dalam keadaan tidak stabil/labil.
Oleh karena itu bila kurang istirahat, dengan mudah daya tahan wanita itu akan turun dan akan jatuh
sakit. Istirahat dan tidur teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin.
o Imunisasi
Veksinasi dengan TT dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi
tetanus. Vaksinasi dilakukan 2x selama hamil.
o Travelling
Wanita hamil harus berhati-hati dalam membuat rencana perjalanan yang cenderung lama atau
melelahkan. Duduk atau diam dalam waktu yang dalam dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
mengakibatkan gangguan sirkulasi dan oedema pada tungkai yang tergantung.
o Pekerjaan
Wanita hamil tidak harus berhenti dari pekerjaannya, asal tidak terlalu lelah dan perutnya yang
membesar tidak mengganggu pekerjaannya.
o Tujuan Ante Natal Care (ANC)
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan sosial ibu dan bayi
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
terutama riwayat penyakit secara umum.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
(Abdul Bari Saifuddin, 2001:90)
o Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala yang hebat, menetap, yang tidak hilang-hilang
3) Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun remaja)
4) Nyeri abdomen yang hebat
5) Bengkak pada muka dan tangan
6) Bayi kuning bergerak sepeti biasa
7) Keluaran cairan pervaginam
8) Hiperemesis gravidarum
9) Hipertensi dalam kehamilan.
o Tinggi Fundus Uteri (TFU)Usia Kehamilan TFU
12 minggu16 minggu20 minggu24 minggu28 minggu32 minggu36 minggu40 minggu
1-2 jari di atas symphisis
Pertengahan antara symphisis-pusat
3 jari di bawah pusat
Setinggi pusat
3 jari di atas pusat
pertengahan processus xyphoideus-pusat
arcus costarum/3 jari di bawah processus xyphoideus
pertengahan antara processus xyphoideus-pusat
Konsep Dasar Persalinan
v Pengertian Persalinan
o Persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu.
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyakit (Asuhan Kebidanan Normal 2002)
o Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono,
2002)
o Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Sarwono, 2002)
v Etiologi Persalinan (Mochtar, 1998)
Sebab-sebab terjadinya persalinan belum diketahui benar yang ada hanyalah merupakan teori-teori
yang kompleks, antara lain :
1. Teori Penurunan Hormon
Progesteron merupakan penenang bagi otot-otot uterus, 1 sampai 2 minggu sebelum partus dimulai,
terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Kadar prostaglandin dalam kehamilan
dan minggu ke-15 sampai aterm meningkat, terutama pada waktu partus, sehingga menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his.
1. Teori Plasenta Menjadi Tua
Dengan tuanya kehamilan, villi korealis mengalami perubahan sehingga kadar estrogen dan
progesteron menurun. Menyebabkan kekejangan pembuluh darah dan timbul his.
1. Teori Distensi Rahim
Keadaan uterus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot uterus, sehingga
mengganggu sirkulasi uteroplasenta dan plasenta mengalami degenerasi. Bila nutrisi pada janin
berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.
1. Teori Iritasi Mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikalis dari fleksus frakenhouser. Bila ganglion ini ditekan
dan digeser, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
1. Induksi Partus
Persalinan dapat ditimbulkan melalui induksi partus seperti : merangsang fleksus frakenhouser
dengan memasukkan beberapa gagang laminaria dalam kanalis servikalis, pemecahan ketuban
(amniotomi), menyuntikkan oksitosin (oksitosin drip) yaitu dengan pemberian oksitosin menurut
tetesan per infus.
o Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan (Manuaba, 1999)
Power
Power (tenaga) meliputi kekuatan dan refleks meneran, faktor lain yang berpengaruh dalam
persalinan :
1. Otot-otot rahim yang dominan di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti
dengan meningkatnya jaringan ikat
2. Susunan otot rahim terdiri dari lapisan luar, lapisan dalam dan lapisan tengah
3. Ligamentum rotundum (Ligamentum uteri)
Merupakan jaringan otot yang pada saat hamil mengalami hipertropi dan hiperflasi. Fungsinya
adalah untuk menahan uterus agar tetap berada dalam posisi antefleksi.
1. Refleks Mengejan
Timbul akibat perangsangan fleksus frakenhouser (fleksus ini terletak di sekitar serviks uteri). Terjadi
kontraksi pada diafragma, pelvis yang berguna untuk mempercepat pembukaan serviks dan
melebarkan bagian bawah vagina pada saat mengejan anus tampak terbuka.
o Passage
Jalan lahir yang paling penting dalam menentukan proses persalinan adalah pelvis minor, yang
terdiri dari susunan tulang yang kokoh dihubungkan oleh persendian dan jaringan ikat yang kuat.
Pelvis minor (panggul kecil) ini terdiri atas :
1. Pintu atas panggul
Batas atas panggul kecil dibentuk oleh promontorium, sayap sakrum, linea inominata, ramus
superior os pubis dan sympisis pubis
1. Bidang terluas panggul
Merupakan bidang terluas dalam ruangan panggul kecil, bidang ini membentang dari pertengahan
sympisis, pertengahan asetabulum dan pertemuan sakral II dan III, ukuran depan belakang 12,75
cm dan ukuran melintangnya 12,5 cm
1. Bidang sempit panggul
Bidang ini membentang melalui tepi bawah sympisis menuju ke spina isciadika dan memotong ujung
atas sacrum
1. Pintu bawah panggul
Terdiri dari dua segitiga dengan dasar garis pembatas tuber isciadikum dengan jarak 10,5 cm.
Tinggi segitiga belakang 7,5 cm. Segitiga depan dibatasi oleh askus pubis ukuran depan belakang
pintu bawah panggul 11,5 cm.
1. Untuk menilai penurunan bagian terendah janin, ditentukan dengan bidang Hodge, yaitu :
Hodge I : sejajar dengan pintu atas panggul
Hodge II : sejajar dengan Hodge I, melalui tepi bawah sympisis
Hodge III : sejajar dengan Hodge II, melalui spina iscladika
Hodge IV : sejajar dengan Hodge III, melalui ujung os koksigeus
o Pasanger
Merupakan janin dan placenta, terdiri dari janin dengan ukuran dan Moulage, sikap fetus, letak janin,
presentasi fetus dan posisi fetus
o Posisi
Ganti posisi secara teratur kala II persalinan karena dapat mempercepat kemajuan persalinan.
Bantu ibu memperoleh posisi yang paling nyaman sesuai dengan keinginannya (APN, 2004)
1. Posisi ½ duduk
Keuntungan : Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan lebih mudah
dalam mensupport perineum
1. Posisi merangkak
Keuntungan : Baik untuk persalinan bagi klien dengan punggung yang sakit dan peregangan
minimal pada perineum
1. Posisi jongkok atau berdiri
Keuntungan : Membantu penurunan kepala janin dan membesar dorongan untuk meneran
1. Berbaring miring ke kiri
Keuntungan : Memberi rasa santai bagi ibu, memberi oksigenasi yang baik dan membantu
mencegah terjadinya Paserasi
o Tanda-tanda Permulaan Persalinan (Hellen, 2003)
Tanda permulaan persalinan
1. Terjadi Lightening
Menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala sudah
masuk pintu atas panggul disebabkan kontraksi Braxton Hicks, ketegangan dinding perut,
ketegangan ligamentum rotundum dan gaya berat janin dimana kepala ke arah bawah. Masuknya
kepala ke pintu atas panggul dirasakan ibu hamil yang ditandai dengan terasa ringan di bagian atas
dan rasa sesak berkurang bawah terasa sesak, terjadi kesulitan saat berjalan dan sering miksi.
1. Terjadi his permulaan
Dengan makin tuanya kehamilan, pengeluaran estrogen dan progesteron berkurang dan memberi
kesempatan oksitosin untuk menimbulkan kontraksi yang lebih sering sebagai his palsu yang
sifatnya rasa nyeri ringan di bagian bawah. Datangnya tidak teratur, tidak ada perubahan serviks
atau pembawa tanda durasinya dan tidak bertambah bila beraktifitas.
o Tanda inpartu
1. Terjadi his persalinan yang mempunyai sifat pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan. Sifatnya
teratur dan interval makin pendek serta kekuatannya bertambah, mempunyai pengaruh terhadap
perubahan serviks dan makin beraktifitas kekuatan makin bertambah.
2. Pengeluaran lendir dan darah
Dengan his persalinan terjadi perubahan serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan
serviks, pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis serviks keluar, terjadi
perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
1. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian
besar ketuban pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan
persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam pada pemeriksaan dalam dapat dipastikan bahwa telah
ada pendataran dan pembukaan serviks
o Kala Dalam Persalinan
Kala I persalinan
1. Diagnosis
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap (10 cm). (APN, 2004) kala I persalinan terbagi dalam 2 tahap yaitu fase laten
dan fase aktif. Adapun perbedaan fase laten dengan fase aktif adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Perbedaan Fase Laten dengan Fase Aktif
Pembukaan WaktuFase laten
Fase aktif
- Fase akselerasi
- Dilatasi maksimal
- Deselerasi
0 – 3 cm
3 – 10 cm
3 – 4 cm
4 – 9 cm
9 – 10 cm
± 6 – 7 jam
6 jam
2 jam
2 jam
2 jam
Sumber : Sinopsis Obstetri
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 – 13 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.
Berdasarkan kurve friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1cm/ 2jam dan multigravida
2cm/ 1jam. Dengan perhitungan tersebut diperkirakan.
1. Menyiapkan Kelahiran
1. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
Persalinan dan kelahiran bayi mungkin terjadi di rumah, tempat bidan, di puskesmas, polindes, atau
rumah sakit. Pastikan persediaan bahan-bahan dan sarana yang memadai dan upaya pencegahan
infeksi dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Hal-hal pokok yang diperlukan : ruangan hangat dan bersih, sirkulasi udara yang baik, sumber air
bersih yang mengalir, air DTT, air bersih, clorin, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet,
kamar mandi yang bersih, tempat yang lapang. Untuk ibu berjalan-jalan selama persalinan,
melahirkan bayi dan memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan penerangan yang
cukup baik siang maupun malam, tempat tidur yang bersih untuk ibu, tempat yang bersih untuk
memberikan asuhan bayi baru lahir dan meja yang bersih atau tempat tertentu untuk menaruh
peralatan persalinan
1. Menyiapkan semua perlengkapan, bahan dan obat-obat essensial
1. Menyiapkan rujukan
Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya jika terjadi penyulit keterlambatan. Untuk
merujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai
1. Memberikan asuhan sayang ibu
Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk :
a) Memberikan dukungan emosional
b) Membantu pengaturan posisi
c) Pemberian cairan dan nutrisi
d) Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur
e) Pencegahan infeksi
1. Pemantauan
Frekuensi minimal penilaian dan intervensi adalah sebagai berikut
Tabel 2.2 Frekuensi Minimal Penilaian dan Intervensi dalam Persalinan Normal
Fase Laten Fase AktifTekanan darah
Suhu badan
Nadi
DJJ
His
Pembukaan serviks
Penurunan
4 jam
4 jam
30 menit
1 jam
1 jam
4 jam
4 jam
4 jam
2 jam
30 menit
30 menit
30 menit
4 jam
4 jam
Sumber : Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
1. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam sekali selama kala I pada persalinan dan
setelah selaput ketuban pecah.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal sebagai berikut:
1. Warna cairan amnion
2. Dilatasi serviks
3. Penurunan kepala
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama, mungkin diagnosa inpartu kala
belum dapat ditegakkan. Jika terdapat kontraksi yang menetap, periksa ulang wanita tersebut
setelah 4 jam. Untuk melihat perubahan serviks. Pada tahap ini, jika serviks terasa tipis dan
membuka maka wanita tersebut dalam keadaan inpartu jika tidak terdapat perubahan maka
didiagnosis persalinan palsu.
o Kala II Persalinan
1. Diagnosis
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan
lahirnya bayi. Kala II dikenal sebagai kala pengeluaran. Lamanya kala II untuk primigravida 1,5 jam
– 2 jam dan untuk multigravida ½ – 1 jam.
1. Tanda dan gejala kala II persalinan
1. Ibu merasakan ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi
2. Ibu merasakan makin meningkatnya pada rektum dan vaginanya
3. Perineum terlihat menonjol
4. Vulva dan vagina serta sfingterani terlihat terbuka
5. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
1. Persiapan penolong persalinan
1. Sarung tangan
2. Perlengkapan pelindung pribadi
3. Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan
4. Persiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
5. Persiapan ibu dan keluarga
6. Amniotomi : jika selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan telah lengkap, lakukan amniotomi
penolong harus memperhatikan warna air ketuban saat dilakukan amniotomi
7. Penatalaksanaan fisiologi kala II persalinan
1. Mulai meneran
Bila sudah didapatkan tanda pasti kala II persalinan, tunggu sampai ibu merasakan adanya
dorongan spontan untuk meneran
1. Mendiagnosis kala II persalinan dan memulai persalinan
a) Cuci tangan dengan sabun dan dengan air bersih yang mengalir
b) Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam
c) Jelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan dalam
d) Lakukan pemeriksaan dalam secara hati-hati untuk memastikan bahwa pembukaan sudah
lengkap (10cm)
e) Jika pembukaan belum lengkap, tentramkan ibu dan bantu ibu mendapatkan posisi yang lebih
nyaman atau memperbolehkan ibu untuk berjalan-jalan
f) Jika ibu merasa ingin meneran tapi pembukaan serviks belum lengkap, berikan semangat dan
anjurkan ibu untuk bernafas dalam atau bernafas panjang dalam setiap kontraksi
g) Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu ibu untuk mengambil
posisi yang nyaman untuk meneran
h) Jika ibu tidak merasa ingin meneran setelah pembukaan lengkap selama 60 menit, anjurkan
ibu untuk mulai meneran pada saat puncak setiap kontraksi
i) Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit berikutnya atau jika kelahiran bayi tidak akan segera
terjadi, segera rujuk ke fasilitas rujukan
1. Memantau selama penatalaksanaan kala II persalinan. Periksa dan catat :
1. Nadi ibu setiap 30 menit
2. Frekuensi dan lama kontraksi tiap 30 menit
3. DJJ setiap selesai meneran
4. Penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam
setiap 60 menit atau kalau ada indikasi
5. Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah
6. Apakah ada presentasi majemuk
7. Putar paksi luar segera setelah kepala lahir
8. Adanya kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya
9. Semua pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan pada catatan persalinan
10. Posisi ibu saat meneran
Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman, ibu dapat berganti posisi secara teratur
selama kala II persalinan.
1. Kelahiran bayi
1. Posisi ibu saat melahirkan
Memperbolehkan ibu untuk mencari posisi yang nyaman baginya dan tidak menganjurkan ibu untuk
mengambil posisi berbaring terlentang
1. Pencegahan Laserasi
Laserasi spontan pada vagina/ perineum dapat terjadi saat bayinya dilahirkan, kejadian laserasi
akan meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat dan tidak terkendali, jalin kerja sama dengan ibu
selama persalinan.
1. Melahirkan Kepala
Saat kepala bayi mendorong atau membuka Vulva sekitar 5–6 cm, letakkan kain/ handuk bersih di
atas perut ibu, untuk mengeringkan bayi segera setelah lahir. Letakkan kain bersih dan kering yang
dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu. Lindungi perineum dengan satu tangan (di bawah kain
bersih dan kering) dengan meletakkan ibu jari dan 4 jari tangan tersebut dilipat paha pada kedua sisi
perineum dan meletakkan tangan yang lain pada kepala bayi. Berikan tekanan yang lembut dan
tidak keras pada kepala bayi dengan menggunakan tangan lainnya dan biarkan kepala bayi keluar
secara bertahap di bawah tangan tersebut.
1. Periksa Tali Pusat pada Leher
Setelah kepala bayi lahir, raba leher bayi apakah ada lilitan tali pusat jika ada lilitan tali pusat
longgarkan di leher bayi. Lepaskan melewati kepala bayi, jika tali pusat melilit leher bayi dengan
erat, klem di dua tempat dan potong tali pusat diantara 2 klem tersebut.
1. Melahirkan Bahu
1. Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih, memeriksa adanya lilitan tali pusat sambil
menunggu kepala bayi melakukan rotasi eksternal secara spontan.
2. Setelah rotasi eksternal, letakkan satu tangan pada masing-masing sisi kepala bayi dan beritahukan
pada ibu untuk meneran pada kontraksi berikutnya
3. Lakukan tarikan ke arah bawah hingga bahu anterior tampak di bawah askus pubis
4. Kemudian tarik ke arah atas dan luar untuk melahirkan bahu posterior bayi
5. Melahirkan Sisi Tubuh Bayi
1. Saat bahu posterior lahir, selipkan tangan pada bagian bawah (posterior) kepala bayi ke arah
perineum dan biarkan bahu dan bagian tangan bayi lahir ke tangan yang lain
2. Gunakan jari-jari tangan yang sama untuk mengendalikan kelahiran siku dan tangan pada sisi
posterior bayi pada saat melewati perineum
3. Gunakan tangan yang berada di belakang (posterior) untuk menahan tubuh bayi saat lahir
4. Gunakan tangan bagian depan untuk melahirkan bahu anterior dan untuk mengendalikan kelahiran
siku dan tangan anterior bayi
5. Setelah kelahiran tubuh dan lengan, sisipkan tangan bagian depan dipunggung bayi ke arah bokong
dan kaki bayi untuk menahan laju kelahiran bayi saat kaki lahir
6. Siapkan jari telunjuk dari tangan yang sama diantara kaki bayi, pegang dengan mantap bagian mata
kaki dan lahirkan kakinya secara hati-hati
7. Baringkan bayi di atas kanan atau handuk yang terletak di perut ibu sehingga kepala bayi sedikit
lebih rendah dari tubuhnya
8. Mengeringkan dan Merangsang Bayi
1. Segera mengeringkan dan merangsang bayi dengan kain atau selimut di atas perut ibu pastikan
bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik
2. Memotong tali pusat
3. Dengan menggunakan klem DTT atau steril klem tali pusat 3 cm dari pusat bayi lakukan pengurutan
pada tali pusat di klem ke arah ibu dan kemudian dipasang klem kedua pada sisi ibu 2 cm dari klem
pertama. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut untuk melindungi bayi. Gunakan tangan
lain untuk memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut. Dengan menggunakan gunting DTT/
steril. Setelah memotong tali pusat, ganti handuk yang telah basah dan selimut bayi dengan selimut
atau kain bersih dan kering. Pastikan bahwa kepala bayi terselimuti dengan baik.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY.A
PENGKAJIAN
Pengkajian diambil tanggal : 15 Nopember 2010
Jam : 10.00 WIB
Ruangan : Poli Hamil RSU Haji Surabaya
Diagnosa Masuk : GI P00000 Kehamilan Fisiologi Inpartu
I. IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny.A
2. Umur : 26 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku Bangsa : Jawa
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT
7. Alamat : Semampir Tengah 26 Surabaya
8. Status Perkawinan : Kawin
9. Nama Suami : Tn. A
10. Umur : 30 tahun
11. Suku bangsa : Jawa
12. Agama : Islam
13. Pekerjaan : Swasta
14. Alamat : Semampir Tengah 26 Surabaya
15. No. RM : 535344
1. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
2. Alasan kunjungan rumah sakit :
Pasien datang ke Poli Hamil RSU Haji Surabaya dengan diantarkan suaminya untuk memeriksakan
kehamilannya (kontrol), dan usia kehamilannya sudah 40-41 minggu, mendekati masa persalinan.
1. Keluhan utama saat pengkajian:
Pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri.
1. Diagnosa medis: GI P00000 kehamilan fisiologi inpartu.
III.RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
v Riwayat Menstruasi
Menarche : usia 12 tahun
Lama menstruasi : 5 hari
HPHT : 02 Pebruari 2010
v Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Pasien belum mempunyai riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu karena kehamilan ini
merupakan primigravida bagi pasien.
1. Riwayat Keluarga Berencana (KB)
Pasien tidak melakukan KB.
1. Riwayat Kesehatan
Pasien tidak memiliki penyakit penyerta terhadap kehamilannya sekarang ini. Keluarga pasien juga
tidak ada yang mempunyai penyakit menurun seperti diabetes melitus, hipertensi, dll. Selain itu,
keluarga pasien juga tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti HIV/AIDS dan TBC, dll.
1. Riwayat Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal pasien bersih, jauh dari polusi udara yaitu jauh dari asap kendaraan
bermotor. Lingkungan rumah aman bagi wanita hamil, artinya lantainya tidak licin.
1. Aspek Psikologis
Pasien mengatakan cemas terhadap kehamilan pertamanya ini. Pasien belum begitu mengerti hal-
hal yang perlu disiapkan untuk proses persalinan. Harapan pasien bayinya dapat lahir dengan
normal dan selamat, serta tanpa ada halangan. Pasien sering bertanya tentang keadaannya dan
bayi yang ada dalam kandungannya.
1. Kebutuhan Dasar Khusus
v Pola nutrisi
Pasien mengatakan makan 3x sehari, nafsu makan baik. Jenis makanan yang biasa dikonsumsi
yaitu nasi, lauk pauk (berupa ikan, telur, tempe, tahu, ayam), sayur (bayam, kubis, wortel, kentang,
sawi), buah-buahan (pisang dan pepaya), dan minum susu 2 gelas tiap hari.
v Pola Eliminasi
- Buang air besar
Frekuensi : 1-2x/hari
Warna : kuning kecoklatan
Bau : amoniak
Konsistensi : padat, lembek
Keluhan : tidak ada
- Buang air kecil
Frekuensi : 8-10x/hari
Warna : kuning, jernih
Keluhan : tidak ada keluhan
v Pola personal hygiene
- Mandi : 2x sehari
- Oral Hygiene : 2x sehari
- Cuci rambut : 2 hari sekali
v Pola istirahat tidur
- Lama tidur :8-10 jam/hari
- Kebiasaan sebelum tidur: mencuci tangan dan kaki sebelum tidur
- Keluhan/kesulitan tidur: tidak ada
v Pola aktivitas dan latihan
Pasien tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga dan melaksanakan pekerjaan rumah tangga
yang ringan dan aman untuk kehamilannya.
v Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
- Merokok : tidak
- Minuman keras : tidak
- Ketergantungan obat : tidak
1. Pemeriksaan Fisik
o Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Suhu : 36,5 derajat C
- RR : 20x/menit
o Kesadaran : composmentis
o Keadaan umum : baik
o Kepala : bentuk bulat, tidak ada keluhan, wajah tampak menyeringai
o Mata
- Keadaan umum : baik
- Konjungtiva : merah muda
- Sklera : putih
- Pupil : isokhor
o Hidung
- Reaksi alergi : baik
- Sinus : merah muda
- Kelainan : tidak terdapat polip hidung dan tidak ada pernapasan cuping hidung
o Mulut dan tenggorokan
- Gigi geligi : baik, jumlah gigi 32 buah dan tidak ada caries gigi
- Kesulitan menelan : tidak ada
o Pernapasan
- Jalan nafas : bebas
- Suara nafas : vesikuler
- Menggunakan otot bantu pernafasan: tidak
- Suara nafas tambahan : tidak ada
o Sirkulasi jantung
- Nadi : 84x/menit
- Irama : sinus
- Kelainan bunyi jantung: tidak ada, s1 s2 tunggal
- Nyeri dada : tidak ada
o Abdomen
- Perut terlihat membesar
- Tidak terdapat striae gravidarum
- Sering terjadi kontraksi (kenceng)
o Ekstremitas (integumen/muskuloskeletal):
- Turgor kulit baik
- Warna kulit sawo matang
- Tidak ada kontraktur pada persendian ekstremitas
1. Pemeriksaan Kebidanan
o Inspeksi
- Keadaan umum: baik
- Muka : tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
- Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterus
- Hidung : bersih, tidak ada polip hidung, tidak ada sekret
- Gilut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, mulut dan
gigi bersih
- Telinga : bersih dan tidak ada serumen
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
- Payudara : simetris, bersih, puting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mammae
- Abdomen : membesar, tidak ada luka bekas operasi, ada striae gravidarum
- Ekstremitas bawah: tidak ada oedema dan tidak ada varises
o Palpasi
- TFU : 33 cm
- Pemeriksaan Leopold
o Leopold I
TFU teraba 33 cm, teraba bagian besar, keras, bulat (kepala)
o Leopold II
Teraba bagian datar, panjang dan keras seperti papan disebelah kiri perut ibu (punggung kiri),
sebelah kanan teraba bagian kecil janin (ekstremitas)
o Leopold III
Kepala janin sudah masuk ke PAP
o Leopold IV
Kepala janin sudah masuk 2/5 bagian
- Pemeriksaan panggul luar
1. Distantia spinarum : 24 cm
2. Distantia cristarum : 26 cm
3. Conjugata eksterna : 20 cm
4. Ukuran lingkar panggul : 90 cm
- Vagina toucher (VT)
o Pembukaan 3 cm
o Effacement 50%
o Perkusi
Refleks patella (+)
o Auskultasi
DJJ : 140x/menit teratur
Tempat: di sebelah kiri bawah pusat perut ibu
Pemeriksaan penunjang
o Rontgen
USG : ada (+)
ANALISA DATA
Nama : Ny. A
Dx. Medis : GI P00000
No. Pengelompokan data Kemungkinan penyebab Masalah
1.
2.
DS: pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri
DO:
Keadaan umum baikTanda-tanda vital
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 84x/menit
- RR: 20x/menit
- Suhu: 36, 5 derajat C
Kesadaran: composmentisWajah tampak menyeringaiSkala nyeri 1-2 (nyeri ringan)Uk: 40-41mingguTFU: 33 cm (pertengahan antara processus xyphoideus – pusat)DJJ: (+) 140x/menit teraturPembukaan: 3 cmEffacement: 50%
DS: pasien mengatakan cemas terhadap kehamilan pertamanya ini
DO:
Pasien belum mengerti tentang keadaannyaPasien sering bertanya kepada petugas kesehatanPasien terlihat gelisah
Adanya kontraksi
Kurang pengetahuan
Gangguan rasa nyaman nyeri
Cemas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi ditandai dengan :
DS: pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri
DO:
o Keadaan umum baik
o Tanda-tanda vital
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 84x/menit
- RR: 20x/menit
- Suhu: 36, 5 derajat C
o Kesadaran: composmentis
o Wajah tampak menyeringai
o Skala nyeri 1-2 (nyeri ringan)
o Uk: 40-41minggu
o TFU: 33 cm (pertengahan antara processus xyphoideus – pusat)
o DJJ: (+) 140x/menit teratur
o Pembukaan: 3 cm
o Effacement: 50%
2. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan :
DS: pasien mengatakan cemas terhadap kehamilan pertamanya ini
DO:
o Pasien belum mengerti tentang keadaannya
o Pasien sering bertanya kepada petugas kesehatan
o Pasien terlihat gelisah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.
A
No. RM : 535344
Diagnosa medis : GI P00000 inpartu
No. Diagnosa keperawatan
RencanaTanda tangan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1.
2.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi ditandai dengan :
DS: pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1X30 menit diharapkan gangguan rasa nyaman nyeri dapat berkurang, dengan kriteria hasil:Pasien mengatakan nyeri berkurang
Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarganyaLakukan pemeriksaan tanda-tanda vitalBerikan pendidikan kesehatan pada pasien tentang keadaannyaLakukan teknik distraksi
1.agar pasien dan keluarganya kooperatif dengan petugas kesehatan
2. Untuk mengetahui perubahan keadaan pasien
ttd
ttd
nyeri
Do:
§ K/u baik§ TTV: TD: 110/70mmHg§ Kesadaran: composmentis§ Wajah tampak menyeringai§ Skala nyeri 1-2 (nyeri ringan)§ Uk: 40-41 minggu§ TFU: 33 cm§ DJJ: (+) 140x/menit teratur§ Pembukaan 3 cm§ Effacement 50 %
DS: Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan:
Pasien belum mengerti tentang keadaannyaPasien sering bertanya kepada petugas kesehatanPasien terlihat gelisah
Wajah tampak ceriaSkala nyeri berkurang
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1×30 menit diharapkan masalah cemas yang dialami pasien dapat berkurang, dengan kriteria hasil:
Pasien mengatakan kecemasannya berkurangPasien sudah tidak bertanya lagi kepada petugas kesehatanPasien tidak terlihat gelisah
dan relaksasiLakukan kolaborasi dengan tim medis lain untuk tindakan selanjutnyaLakukan pendekatan pada pasien dan keluarganyaBerikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan tentang kecemasannyaBerikan pendidikan ksehatan kepada pasienLakukan kolaborasi dengan tim medis lain untuk tindakan selanjutnya
3. agar pasien lebih memahami tentang keadaannya
4. untuk mengurangi rasa nyeri
5. untuk mengatasi masalah pasien
Agar pasien dan keluarganya dapat kooperatifAgar pasien dapat lebih tenangAgar pasien lebih memahami dan meningkatkan pengetahuanUntuk mengatasi masalah pasien
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. A No. RM: 535344
Diagnosa medis : GI P00000 inpartu
No. No. Dx Tanggal Tindakan Tanda tangan1.
2.
1.
2.
15 Nopember 2010
15 Nopember 2010
Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarganyaMelakukan pemeriksaan TTV
Hasil:
TD: 110/70 mmHgNadi: 84x/menitRR: 20x/menitS: 36,5 derajat CMemberikan pendidikan kesehatan pada pasien
ttd
ttd
tentang keadaannyaMelakukan teknik distraksi dan relaksasiMelakukan kolaborasi dengan tim medis lain untuk tindakan selanjutnyaMelakukan pendekatan pada pasien dan keluarganyaMemberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan tentang kecemasannyaMemberikan pendidikan kesehatan kepada pasienMelakukan kolaborasi dengan tim medis lain untuk tindakan selanjutnya
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. A No. RM: 535344
Diagnosa medis : GI P00000 inpartu
No. No. Dx Tanggal EvaluasiTanda tangan
1.
2.
1.
2.
15 Nopember 2010
15 Nopember 2010
S : Pasien mengatakan nyerinya berkurang
O:
§K/u baik§TTV: TD: 110/70 mmHg
- Nadi: 84x/menit
- RR: 20x/menit
- S: 36,5 derajat C
§Kesadaran: composmentis§Wajah tampak agak tidak menyeringai§Uk: 40-41 minggu§TFU: 33 cm§Skala nyeri 1-2 (nyeri ringan)§DJJ: (+) 140x/menit teratur§Pembukaan 3 cm§Effacement 50 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan (2, 3, 4 5)
Pasien dirujuk ke VK
ttd
ttd
S: Pasien mengatakan cemasnya berkurang
O:
§ Pasien sudah mengerti tentang keadaannya§ Pasien sudah tidak bertanya lagi kepada petugas kesehatan§ Pasien terlihat tidak gelisah
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Bagian obstetri dan Ginekologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. 1983.Obstetri
Fisiologi. Bandung. Elemen
Manjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Ed 3. Jakarta: Media Aesculapius.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1987. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan-Jakarta: EGC
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: YBP-SP dan Bekerja sama dengan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan
Reproduksi-POGI.
Cunningham, F. Garry, dkk. 2005. Obstetri William Vol. I. Jakarta : EGC.
Marry Hamilton, Persis. 1995. Dasar- dasar keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka.
___________________, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Bina Pustaka.
Sastawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologis. Bambang : Elemen