ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTIROID

108
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTIROID NAMA : NINA AGUSTINA NIM : O4.O8.2120 KELAS : E / KP /VI BAB I LANDASAN TEORI 1.1. Definisi Hipertirod Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya). Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan dilepaskan kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel tubuh, yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka. Kelainan banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh. Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan

description

hipertiroid is endocrin disease

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTIROID

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTIROID NAMA : NINA AGUSTINANIM : O4.O8.2120KELAS : E / KP /VI

BAB ILANDASAN TEORI

1.1. Definisi HipertirodHipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya). Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan dilepaskan kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel tubuh, yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka. Kelainan banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh. Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi.Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium : Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat jika hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid. Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala hipotiroid.Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat, mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25% penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif.Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar, penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih hormon sepanjang hidupnya.

1.2. Tanda dan Gejala HipertiroidHipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi yaitu :- Banyak keringat- Tidak tahan panas- Sering BAB, kadang diare- Jari tangan gementar (tremor)- Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung- Jantung berdebar cepat- Haid menjadi tidak teratur- Bola mata menonjol dapat disertai dengan penglihatan ganda- Denyut nadi tidak teratur terutama pada usia diatas 60 th- Tekanan darah meningkat- Denyut nadi cepat, seringkali >100x/menit- Berat badan turun, meskipun banyak makan rasa capai- Otot lemas, terutama lengan atas dan paha- Rambut rontok- Kulit halus dan tipis- Pikiran sukar konsentrasi- Kehamilan sering berakhir dengan keguguran- Terjadi perubahan pada mata bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya

1.3. Etiologi HipertiroidBeberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :1. Penyakit GravesPenyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.2. Toxic Nodular GoiterBenjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihanKeadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.4. Produksi TSH yang AbnormalProduksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hpotiroid.6. Konsumsi Yoidum BerlebihanBila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.

1.4. Manifestasi KlinisHipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsng aktivitas tiroid, sedang pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tiroid itu sendiri.Perjalanan penyakit hipertiroid biaanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan, kelelahan, tremor : gugup berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpasi dan pembesaran tiroid.

1.5. Patofisiologi HipertiroidHipertiroid dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang telah dijelaskan pada etiologi, akan tetapi Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsang aktivitas tiroid sedang. Pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tirad itu sendiri. Ada pula hipertiroid sebagai akibat peningkatan sekresi TSH dari hipofisis, namun jarang ditemukan. Hipertiroid pada T3 tiroto sikosis mungkin diakibatkan oleh delodinasi T4 pada tiroid atau meningkatnya T3 pada jaringan di luar tiroid. Pada tirotoksikosis yang tidak disertai hipertiroid seperti tiroiditis terjadi kebocoran hormon-hormon. Masukan hormon tiroid dari luar yang berlebihan dan terdapatnya jaringan tiroid ektopik dapat mengakibatkan tirotoksikosis tanpa hipertiroid.

1.6. Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan yang dilakukan adalah :1. TSH serum (biasanya menurun)2. T3, T4 (biasanya meningkat)3. Test darah hormon tiroid4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)

1.7. KomplikasiKomplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan2. Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)4. Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringanBadal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat fatal. (aritmia) dan syok. Badal tiroid biasanya terjadi karena hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat, dan bisa dipicu oleh :- Infeksi- Pembedahan- Stress- Diabetes yang kurang terkendali- Ketakutan- Kehamilan atau persalinan

1.8. Penatalaksanaan Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)1. Obat antitiroidDigunakan dengan indikasi :a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.c. Persiapan tiroidektomid. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usiae. Pasien dengan krisis tiroidObat antitiroid yang sering digunakan :ObatDosis awal (mg/hari)Pemeriksaan (mg/hari)

- Karbimatol- Metimazol- Propiltiourasil30 6030 60300 6005 205 2050 200

Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam2. Pengobatan dengan yodium radioaktifIndikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :a. Pasien umur 35 tahun atau lebihb. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasic. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroidd. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid e. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik3. OperasiTiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi adalah :a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroidb. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besarc. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.d. Adenoma toksik atau strauma multinodular toksike. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodulSebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.4. Pengobatan tambahana. Sekat -adrenergikObat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.b. YodiumYodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.c. IpodatIpodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis tiroid kerja (padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.d. LitiumLitium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid alergi terhadap yodium.

BAB IITINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Sdr. NDENGAN HIPERTIROIDDI SDMC SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

A. PENGKAJIANPengkajian dilaksanakan di SDMC, tanggal 29 Desember 2007.1. BIODATAa) Identitas PenderitaNama: Sdr. NTTL: Aceh Timur, 13 April 1987Umur: 20 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Tegal turi GiwanganAgama: IslamSuku: JawaPendidikan: MahasiswaDiagnosa: Hypertiroid

b) Identitas Penanggung JawabNama: Sdr. NTTL: -Umur: 20 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Tegal turi GiwanganAgama: IslamSuku: JawaPendidikan: MahasiswaHubungan dengan klien: Teman klien

2. RIWAYAT KESEHATANa) Keluhan utamaPasien mengatakan tubuhnya terasa lemas.b) Riwayat kesehatan sekarangSetahun yang lalu klien mengeluh nafsu makan meningkat rasa lemas, banyak berkeringat meskipun dimalam hari. Kemudian terjadi penurunan berat badan secara beransur. Dan sebulan yang lalu pasien memeriksakan diri kedokter dengan diagnosa medis Hipertiiroid. Pada tanggal 29 Desember 2007 pasien memriksakan dieri ke SDMC karena badannya semakin lemas dan pusing. c) Riwayat kesehatan dahuluKlien pernah menderita penyakit maag, panas, batuk.d) Riwayat kesehatan keluargaIbu klien pernah menderita hipertensi, asam urat dan ayah klien pernah menderita penyakit gatal gatal.e) Genogram

Keterangan :

: laki laki: perempuan: menikah: meninggal - - - - - - - : hidup dalam satu rumah: klien

3. POLA FUNGSI KESEHATANa) Pola persepsi terhadap kesehatanNafsu makan klien bertambah tetapi berat badan klien berkurang, klien sering beli makan diluar dan klien mengalami gangguan pada sistem metabolisme.

b) Pola aktivitas latihanAktivitas latihan selama sakitAktivitas01234

Makan

Mandi

Berpakaian

Eliminasi

Mobilisasi di tempat tidur

Keterangan0 : Mandiri1 : Dengan menggunakan alat bantu2 : Dengan menggunakan bantuan dari orang lain3 : Dengan bantuan orang lain dan alat bantu4 : Tergantung total, tidak berpartisipasi dalam beraktivitas

c) Pola istirahat tidurPada pasien hipertiroid terjadi gangguan pola tidur akibat gelisah, cemas.d) Pola nutrisi metabolikPada pasien hipertiroid terjadi gangguan metabolik yaitu berta badan menurun meskipun nafsu makan meningkat.e) Pola eliminasiKlien mengatakan terkadang eliminasi klien terganggu, terkadang klien mengalami diare.

f) Pola kognitif perseptualSaat pengkajian klien dalam keadaan sadar, bicara kurang jelas, pendengaran dan penglihatan normalg) Pola peran hubungan1. Status perkawinan: belum menikah2. Pekerjaan: mahasiswa3. Kualitas aktivitas: sebelum sakit klien kuliah seperti biasa4. Sistem dukungan: teman kosh) Pola nilai dan kepercayaanKlien beragama Islam, ibadah dilakukan secara rutin.i) Pola konsep diri1. Harga diri: tidak terganggu2. Ideal diri: tidak terganggu3. Identitas diri: tidak terganggu4. Gambaran diri: tidak terganggu5. Peran diri: terganggu, karena klien kurang mengetahui tentang penyakitnya.j) Pola seksual reproduksiPada klien hipertiroid tidak mengalami gangguan pada seksual reproduksinya.k) Pola koping1. Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klein sering lemas dan capek sehingga tidak mampu mengerjakan pekerjaan secara menyeluruh.2. Kehilangan atau perubahan yang terjadiPerubahan yang terjadi klien malas untuk melakukan aktivitas sehari hari.3. Takut terhadap kekerasan: tidak4. Pandangan terhadap masa depan : klien optimis untuk sembuh.

4. PEMERIKSAAN FISIKa) Tanda tanda vitalSuhu: 39CNadi: 110 x / menitRR: 27 x / menitBB / TB: 48 kg / 150 cmTD: 130/80 mmHgb) Keadaan umumKeadaan umum tergantung berat ringannya penyakit yang dialami oleh pasien.c) Pemeriksaan Head to toe1. Kulit dan rambut InspeksiWarna kulit: merah muda (normal), tidak ada lesiJumlah rambut: sedikit, rontokWarna rambut: hitamKebersihan rambut: bersih PalpasiSuhu >37CWarna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit kering tidak ada edema, tidak ada lesi.2. Kepala Inspeksi: Bentuk simetris antara kanan dan kiri Bentuk kepala lonjong tidak ada lesi Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.3. Mata Inspeksi: Bentuk bola mata lonjong, simetris antara kanan dan kiri, sclera berwarna putih, mata normal.4. Telinga Inspeksi: Ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri, Tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada Benjolan.5. Hidung Inspeksi: Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi Palpasi: Tidak ada benjolan.6. Mulut Inspeksi: Bentuk mulut simetris, lidah bersih, gigi bersih.7. Leher Inspeksi: Bentuk leher simetris Palpasi: Ada pembesaran kelenjar tyroid8. Paru Inspeksi: simetris antara kanan dan kiri Palpasi: getaran lokal femitus sama antara kanan dan kiri Auskultasi: normal Perkusi: resonan9. Abdomen Inspeksi: perut datar simetris antara kanan dan kiri. Palpasi: tidak ada nyeri Perkusi: resonan10. Ekstremitas Inspeksi: tangan kanan dan kiri normalPemeriksaan Penunjang TSH S Free T4Obat obatan yang digunakan : Propanoloi Digoxin PTU Neomercazole Carbimazol New diabets Metimazol 30 60 mg / hari

B. DIAGNOSA KEPERAWATANDATA FOKUSData objektif: Klien mengatakan banyak keringat walaupun di malam hari Klien mengatakan tak tahan panas Klien sering buang air besar, kadang diare Jari tangan klien gemetar (tremos) Klien tampak tegang Klien tampak gelisah Klien tampak cemas Klien mudah tersinggung Jantung klien berdebar cepat Klien tampak capek Berat badan klien turun meski nafsu makan bertambah Otot klien lemas, terutama lengan atas dan paha Rambut klien rontok Kulit klien halus dan tipis Klien mengatakan sukar berkonsentrasi Klien mengatakan haid tidak lancar Kelenjar tyroid klien mengalami pembesaran Klien mengatakan mata klien peka terhadap cahaya / tidak tahan terhadap cahaya. Klit klien teras hangat Kulit klien memerah Wajah dan muka klien tampak pucat Klien mengatakan sering terbangun Klien tampak lemas Klien mengatakan mual Mata klien tampak bengkak Klien mengatakan penglihatan agak kabur Nafas klien pendek Klien mengatakan sering gugup.Suhu: 39CNadi: 110 x / menitRR: 27 x / menitBB / TB: 48 kg / 150 cmTD: 130/80 mmHg

BAB IIIANALISA DATANama: NUmur: 20 tahun

NoSymtomProblemEtiologi

1Do : Suhu : 38C RR :27x/ menit- Klien teraba panas- Kulit klien memerahDs : Klien mengatakan badannya terasa panasHypertermiPeningkatan metabolik

2Do : - Suhu 38C - Turgor jelek- Klien tampak lemasDs : - Klien mengatakan banyak keringat meskipun di malam hari- Klien mengatakan tak tahan terhadap panas- Klien mengatakan kadang- kadang diare.Kekuranganvolume cairanKehilanganvolume cairan

3Do : RR : 27x /menit Nafas klien pendekDs : Klien mengatakan sering sesak nafas (dispnea)Pola nafas tidakefektifHiperventilasi

4Do :- TD : 130/80 mmHg- ND : 110 x / menit- Nafas klien pendek- Klien cemas dan tegangDs:- Klien mengatakan jantungnya berdebar debar - Klien mengatakan lelahPenurunan curahJantungPerubahan denyut/irama jantung

5Do :- Berat badan klien turun meskipun nafsu makan ber- tambah - Klien tamapak lemahDs :- Klien mengatakan terkadang mual- Klien mengatakan badannya lemahKetidakseimbangannutrisi kurang darikebutuhan tubuh

Tidak mampumengabsorbsimakanan

6Do :- Klien tampak gelisah- Klien tampak tegang- Klien tampak sering menonjolkan mataDs :- Klien mengatakan penglihatannya kabur- Klien mengatakan sukar berkonsentrasiGangguan sensoripersepsiPerubahan sensori persepsi

7Do : Wajah dan mata klien pucat, mata klien tampak bengkakDs : - Klien mengatakan sering Terbangun di malam hari- Klien mengatakan cemas dan ketakutanGangguan polatidurCemas

Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah

1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan tidak mampu mengabsorbsi makanan.4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan denyut/irama jantung6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas7. Gangguan sensori persepsi berhubungan dengan perubahan sensori persepsi.

PERENCANAANNoTujuanIntervensiRasional

1Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam diharapkan klien :- Suhu : 36,5-37C - Kulit diraba tidak hangat- Kulit tidak memerah

- Monitor suhu sesering mungkin- Monitor TD, Nadi dan RR- Kolaborasi pemberian anti piretik- Berikan kompres hangat pada lipat paha dan tangan- Selimuti pasien- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi- Anjurkan klien untuk mengkonsumsi air minum.

2Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam diharapkan klien :- Turgor normal- Suhu normal : 36,5-37C - Kulit klien tidak memerah

- Kaji TTV- Anjurkan klien untuk banyak minum air putih.

- Observasi kulit/membran mukosa dan turgor- Kolaborasi pemberian plasma/darah, cairan elektrolit

- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktivitas- Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.- air sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang

- Mempertahankan volume sirkulasi dan kesimbangan elektrolit, plasma darah membantu menggerakkan air ke dalam area intrvaskuler

3Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam diharapkan :- Klien tidak mual- Klien tidak lemah dan lemas- Berta badan menunjukkan peningkatan- Anjurkan klien untuk meningkatkan konsumsi vitamin C, protein dan Fe- Berikan makanan yang terpilih- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan klien- Kolaborasi pemberian obat anti mual- Berikan makanan kesukaan

4Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam diharapkan klien :- RR : 18-24 x/menit- Bernafas mudah- Tidak ada dispnea- Tidak didapat nafas pendek

- Monitor frekuensi, ritme, kedalaman pernafasan- Monitor pola nafas- Posisikan pasien ntuk memaksimalkan ventilasi- Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit- Catat adanya fluktasi tekanan darah

5Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam diharapkan klien :- Pompa jantung efektif dengan kriteria- Td : Sitole>105 dan Diastole 100x /menit- Tidak kelelahan

- Evaluasi adanya nyeri dada- Monitor status Kardiovaskular- Monitor status pernafasan yang menandakan gagalnya jantung- Monitor adanya perubahan TD- Anjurkan klien untuk menurunkan stress- Monitor TTV- Identifikasi penyebab perubahan TTV- Monitor jumlah dan irama jantung

6Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam diharapkan klien :- Tidak terbangun di malam hari- Mata klien tidak bengkak- Wajah dan mata klien tidak pucat

- Kaji tidur klien- Berikan kenyamanan pada tidur- Catat banyaknya klien terbangun di malam hari- Berikan di malam hari- Berikan minum susu hangat sebelum tidur- Hindarkan dari lingkungan bising- Tenangkan klien terhadap kecemasannya

7Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam diharapkan klien :Mendemonstrasikan penurunan gejala berlebihan sensoris- Kurangi penglihatan yang berlebihan- Bicarakan tentang kebutuhan untuk mengurangi kebisingan- Berikan periode istirahat yang tidak terganggu- Usahakan penjelasan yang sederhana-

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.

Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.

Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com

Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com

Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

LAPORAN KERJA KELOMPOKNSP KDMHIPERTIROID

PERTEMUANNAMA MAHASISWATTD

I1. Ervin Dwi W2. Diharlina3. Siti Hasnia M U

II1. Ervin Dwi W2. Diharlina3. Siti Hasnia M U

III1. Ervin Dwi W2. Diharlina3. Siti Hasnia M U

ERTIROID Download ASKEP Hipertiroid DISINI atau klik download link:http://www.ziddu.com/download/16464886/hipertiroid.docx.html

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995)Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang penyakit hipertiroid, pengkajian dari penyakit itu dan intervensi-intervensinya berdasarkan NANDA, NIC dan NOC.

1.2 TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu: Mahasiswa mengerti tentang penyakit Hipertiroid Mahasiswa mengerti bagaimana melakukan pengkajian dengan pola Gordon pada penderita Hipertiroid Mahasiswa memahami cara menentukan diagnosa Nanda dari pengkajian-pengkajian yang ada Mahasiswa memahami kriteria hasil dan intervensi keperawatan dari NOC dan NIC dari diagnosa-diagnosa

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)Faktor-faktor resiko terkena penyakit ini yaitu: Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki Pada usia lebih dari 50 tahun Post trauma emosional Peningkatan stress (Long C, Barbara 1996 hal 109)Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik, yaitu: (Price A, Sylvia, 1995 hal 1074)2.1.1 Penyakit GravesPenyakit Graves adalah suatu gangguan autoimun di mana terdapat suatu defek genatik dalam limfosit Ts dan sel Th merangsang sel B untuk sintesis antibody terhadap antigen tiroid (Dorland, 2005). Penyakit Graves merupakan penyebab tersering hipertiroidisme. Pada penyakit ini ditandai oleh adanya proses autoimun disertai hyperplasia (pembesaran kelenjar akibat peningkatan jumlah sel) kelenjar tiroid secara difus.2.1.2 Penyakit Goiter Nodular ToksikPeningkatan ukuran kelenjar tiroid akibat peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid. Peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid terjadi selama periode pertumbuhan atau kebutuhan metabolik yang tinggi misalnya pubertas atau kehamilan. ( Elizabeth J. Corwin, 2009 )2.2 Etiologi Hipertiroid Penyebab-penyebabnya penyakit Hipertiroid antara lain: Herediter Toksik Adenoma Tumor kelenjar hipofise Tiroiditis sub akut Kanker tiroid Terapi hormon tiroid berlebihan (Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,suatu penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormone yang berlebihan.2.3 Manifestasi klinis Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih dari 70 tahun, gejala yang khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada beratnya hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul antara lain adalah : Kecemasan,ansietas,insomnia,dan tremor halus Penurunan berat badan walaupun nafsu makan baik Intoleransi panas dan banyak keringat Papitasi,takikardi,aritmia jantung,dan gagal jantung,yang dapat terjadi akibat efek tiroksin pada sel-sel miokardium Amenorea dan infertilitas Kelemahan otot,terutama pada lingkar anggota gerak ( miopati proksimal) Osteoporosis disertai nyeri tulang2.4 Pemeriksaan Penunjang dan DiagnostikPemeriksaan Penunjang yang dilakukan yaitu: Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis T3 dan T4 serum : meningkat T3 dan T4 bebas serum : meningkat TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon) Tiroglobulin : meningkat Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRHYou might also like: ASUHAN KEPERAWATAN SYOK NEUROGENIK ASUHAN KEPERAWATAN CIDERA KEPALA BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF KOPING DAN KONSEP DIRI FATIGUE Linkwithin Diposkan oleh Cicilia Uzumaki di 07.39 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestLabel: ASUHAN KEPERAWATAN, KEPERAWATAN DEWASA 1 Reaksi:

Tidak ada komentar:Poskan KomentarTulis Komentnya Disini yaxc!!!!Link ke posting iniBuat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Search Here!!!Top of Form

ASKEP HIPERTIROIDISME

KONSEP MEDIS

A. PENGERTIAN Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson: 337) Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah. Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin: 296).B. ETIOLOGI Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar HT dan TSH yang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.1. Penyebab Utama a. Penyakit Grave b. Toxic multinodular goitre c. Solitary toxic adenoma2. Penyebab Lain a. Tiroiditis b. Penyakit troboblastis c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan d. Pemakaian yodium yang berlebihan e. Kanker pituitari f. Obat-obatan seperti AmiodaroneC. MANIFESTASI KLINIK Peningkatan frekuensi denyut jantung. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap Katekolamin. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik Peningkatan frekuensi buang air besar Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid Gangguan reproduksi Tidak taahan panas Cepat lelah Pembesaran kelenjar tiroid Mata melotot (exoptalmus). Hal ini terjadi sebagai akibat penimbunan xat dalam orbit mata. D. PATOFISIOLOGI Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal. Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang menyerupai TSH, Biasanya bahan bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior. Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.E. KOMPLIKASIKomplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi.F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKDiagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini:a. Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.b. TSH (Tiroid Stimulating Hormone)c. Bebas T4 (tiroksin)d. Bebas T3 (triiodotironin)e. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroidf. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serumg. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia.G. PENATALAKSANAANTujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal). Obat antitiroid. Digunakan dengan indikasi: Terapi untuk memperpaqjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikusis Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase seblum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yg mendapt yodium radioaktif Persiapan tiroidektomi Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia Pasien dengan krises tiroidPada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi. Hipertiroidisme kerap kali sembuh spontan pada kehamilan tua sehingga propiltiourasil dihentikan. Obat-obat tambahan sebaiknya tidak diberikan karena T4, yang dapat melewati plasenta hanya sedikit sekali dan tidak dal mencegah hipotiroidisme pada bayi yang baru lahir. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedik:it sekali yang keluar dari air susu ibu. Dosis ya; dipakai 100-150 mg tiap 8 jam: Setelah pasien eutiroid, secara Minis dan laboratorim dosis diturunkan dan dipertahankan menjadi 2 x 50 mg/hari. Kadar T4 dipertahank pada batas atas normal dengan dosis propiltiaurasil

ILUSTRASI KASUSTgl Masuk Rumah Sakit: 15 Juni 2011Tgl Pengkajian: 16 Juni 2011Nomor Register: 0912121Ruangan / Rumah Sakit: Melaty/ RSUM LakipadadaDiagnosa Medis: Hipertiroid

1. PENGKAJIAN BIO DATA A. Identitas Pasien1. Nama Lengkap: Ny B2. Jenis Kelamin: Perempuan3. Umur / Tanggal Lahir: 30 Tahun4. Kawin / Belum Kawin: Sudah kawin5. A g a m a: Islam6. Suku / Bangsa: Bugis7. Pendidikan: SMA8. Pendapatan: Tidak menentu9. Pekerjaan: Ibu rumah tangga10. Nomor Askes: -11. Alamat: Jl. Perintis Kemerdekaan 6 no 24B. Identitas Penaggung1. Nama Lengkap: Tn A2. Jenis Kelamin: Laki-laki3. Umur / Tanggal Lahir: 38 tahun4. Kawin / Belum Kawin: Sudah KAwin5. A g a m a: Islam6. Suku / Bangsa: Bugis7. Pendidikan: SMA8. Pendapatan: Tidak menentu9. Pekerjaan: Wiraswasta10. Nomor Askes: -11. Alamat: Jl. Perintis Kemerdekaan 6 no 24 RIWAYAT KESEHATANA. Riwayat Kesehatan Sekarang1. Keluhan Utama Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas2. Riwayat Keluhan Utama ( dengan pendekatan P,Q,R,S,T ) Provocative/palliative Yang menyebabkan keluhan tubuh terasa lemas adalah terjadinya peningkatan suhu tubuh akibat peningkatan laju metabolisme tubuh di atas normal. Yang membuatnya keluhan bertambah baik /ringan jika klien berada pada tempat yang dingin atau bertambah berat jika melakukan aktivitas yang menambah peningkatan laju metabolisme Quality/quantity Rasa lemas dirasakan di seluruh tubuh seiring dengan peningkatan laju metabolism tubuh. Rasa lemas yang di rasakan membuat klien tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa. Region/radiation Rasa lemas di rasakan di seluruh tubuh Severity scale Dengan peningkatan laju metabolisme tubuh, pasien kehilangan energi yang berlebihan serta terjadi peningkatan suhu tubuh sehingga menyebabkan terjadinya kelelahan dan rasa lemas yang dapat mempengaruhi aktivitas Kelelahan dan rasa lemas yang dirasakan klien berada pada tingkat yang sedang. Timing Keluhan dirasakan klien 2 bulan yang lalu Keluhan sering dirasakan klien sekitar 2 minggu yang lalu Keluhan dirasakan klien secara perlahan-lahanB. Riwayat Kesehatan Masa Lalua. Sebelumnya klien belum pernah merasakan penyakit inib. Klien pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya karena demam tinggic. Klien alergi terhadap ikan asin, tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya dengan tidak menghindari penyebab alergi d. Kebiasaan KLien tidak merokok serta tidak mengonsumsi minuman beralkohol, klien minum kopi 2 kali sehari sejak 5 tahun terakhirC. Riwayat Kesehatan Keluarga (genogram 3 generasi) :

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Klien : Garis Hubungan keluarga : Garis serumah : Meninggal PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan umum Lemah2. Tingkat kesadaran Apatis3. Tanda-tanda vitala. Tekanan darah : 110/150 mmhgb. Denyut nadi : 125x/menitc. Suhu badan : 38 oCd. Pernafasan : 30x/ menit4. Berat Badan : 45 Kg 5. Tinggi Badan : 157 cm6. Kulit @ Inspeksi- Tidak terdapat lesi,lecet,jaringan parut- kulit tampak bersih- Tidak terdapat kelainan kelainan pada kulit Mis ; mokula, papula, ulcus, Eritema, fistula, eksoreasi@ Palpasi- Kulit ; dingin- Kelembaban kulit : kurang - Tekstur kulit : halus- Oedema : tidak ada7. Keadaan kepala @ inspeksi ;- bentuk muka dan tengkorak kepala simetrisan- penyebaran rambut jarang serta halus- tidak ada luka pada kulit kepala- rambut tampak bersih @ Palpasi- Tidak ada pembengkakan/ benjolan- Tidak ada nyeri tekan- Massa tidak ada8. Muka@ Inspeksia. Simertis/tidak: simetrisb. Bentuk wajah: Lonjong/ovalc. Gerakan abnormal: Tidak adad. Ekspresi wajah: datar @ Palpasi a. Nyeri tekan/tidak : Tidak ada nyeri tekanb. Data lain : -9. Keadaan mata @ Inspeksia. Palpebrae : tidak ada edema dan radangb. Sclera : Berwarna kemerahanc. Conjuctiva : Tidak Radang/tidakAnemisd. Pupil : isokore. Posisi mata : Simetris kiri dan kananGerakan bola mata: Pasien sulit menggerakkan matanya karena nyeri saat menggerakan mataPenutupan kelopak mata: Pasien sulit menutup mata Keadaan visus: 15/20Penglihatan : Kabur@ PalpasiNyeri Tekan (+)Tekanan Intra Okuler ( TIO ) (+) 10. Keadaan hidung @ inspeksi- Simetrisan - Tidak terdapat pembengkakan dan sekresi- tulang hidung tidak mengalami pembengkokan- Tidak mengalami pembengkakan pada sselaput lendir @ Palpasi- Tidak terdapat nyeri tekan- Tidak ada benjolan/tumor11. Keadaan telinga @ inspeksi- telinga bagian luar simetris- Tidak ada serumen/cairan, nanah12. MulutInspeksia. Gigi- Keadaan gigi: gigi tampak bersih- Karang gigi/karies: - - Pemakaian gigi palsu : -b. Gusitidak mengalami peradangan c. LidahLidah tampak kotord. Bibir- pucat- kering pecah- mulut tidak berbau13. Tenggorokana. Warna mukosa: Pucat.b. Terdapat nyeri tekanc. Terdapat nyeri menelan14. Leher@ Inspeksia. Kelenjar Thyroid: Membesarb. ada pembengkakan/benjolan pada leherc. tidak ada distensi vena jugularis@ Palpasia. Kelenjar Thyroid: Terabab. Kaku kuduk/tidak: +c. Kelenjar limfe: tidakd. ada benjolane. Mobilisasi leher normal15. Thorax dan pernafasan@ Inspeksia. Bentuk dada : normalb. Pernafasan : Inspirasi/ekspirasi, frekuensi pernafasan, irama pernafasanc. Pengembangan diwaktu bernafas d. Kesimetrisan : simetris kiri dan kanane. ada retraksif. Pengamatan tentang adanya batuk ( produktif, kering, pendek/dehem )@ Palpasia. Tidak adanya nyeri tekanb. Tidak ada massa adanya massac. Vokal fremitus: adanya getaran dinding dada @ Perkusi Bunyi sonor : Suara perkusi jaringan paru yang normal@ Askultasia. Suara nafas : * Vesikuler dan tidak terdapat wheezing* Suara ucapan normal 16. Jantung@ Inspeksi : Ictus Cordis terlihat ditemukan pada ICS 5 linea medio clavicularis kiri @ Palpasi : Saat melakukan palpasi iktus teraba Frekuensi jantung meningkat@ Perkusi Saat dilakukan perkusi, jantung dalam batas normal@ Auskultasia. Irama jantung tidak teratur/ distritmia b. Bising jantung : murmur ada17. Pengkajian payudara dan ketiak@ Inspeksi : Payudara melingkar dan agak simetris dan ukuran sedang Tidak terdapat udema, tidak terdapat kemerahan atau lesi serta vaskularisasi normal Areola mamma agak kecoklatan Tidak adanya penonjolan atau retraksi akibat adanya skar atau lesi. Tidak ada keluaran, ulkus , pergerakan atau pembengkakan. Posisi kedua puting susu mempunyai arah yang sama. ketiak dan klavikula tidak ada pembengkakan atau tanda kemerah-merahan. @ Palpasi Tidak adanya keluaran serta nyeri tekan. 18. Abdomen@ Inspeksi : umbilikus tidak menonjol Tidak ada pembendungan pembuluh darah vena Tidak ada benjolan warna kulit normal @ Palpasi : Tidak ada rasa nyeri Tidak ada benjolan/ massa Tidak ada pembesaran pada organ hepar@ Perkusi : Tympani@ Auskultasi : Peristaltik keras dan panjang19. Genetalia dan Anus Genetalia :Inspeksi : Tidak ada prolapsus uteri, benjolan kelenjar bartolini, sekret vagina jernihPalpasi : Tidak ada nyeri tekan Anus : Keadaan anus normal, tidak ada haemoroid, fissura, fistula.20. EkstremitasEkstremitas atasa. Motorik- Pergerakan kanan/kiri: lemah- Pergerakan abnormal: tidak seimbanngnya pergerakan antara kanan dan kiri.- Kekuatan otot kiri/kanan: kekuatan otot kanan dan kiri lemah- Koordinasi gerak: ada gangguan b. Refleks- Biceps kanan/kiri: Normal - Triceps kana/kiri: Normalc. Sensori- Nyeri: +- Rangsang suhu: +- Rasa raba: +Ekstremitas bawaha. Motorik- Gaya berjalan: Normal- Kekuatan kanan/kiri: kekuatan kanan 4/kiri 4- Tonus otot kanan/kiri: menurunb. Refleks- KPR kanan/kiri: -/- - APR kanan/kiri: -/-- Bebinski kanan/kiri: +/+c. Sensori- Nyeri: +- Rangsang suhu: +- Rasa raba: +21. Status NeurologiSaraf-saraf cranialN I (Olfaktorius)Klien mampu membedakan bau minyak kayu putih dan alcohol.N II (Optikus) Klien tidak dapat melihat tulisan atau objek dari jarak yang jauh.N III,IV,VI (Okulomotorius, Cochlearis, Abdusen)Mata dapat berkontraksi, pupil isokor, klien tidak mampu menggerakkan bola mata kesegala arah dan sulit mengangkat mata.N V (Trigeminus)Fungsi sensorik : Klien mengedipkan matanya bila ada rangsangan.Fungsi motorik : Klien dapat menahan tarikan pulpen dengan gigitannya.N VII (Fasialis)Klien dapat mengerutkan dahinya, tersenyum dan dapat mengangkat alis.N VIII (Akustikus)Klien dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik, tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.N IX (Glosofaringeus)Klien dapat merasakan rasa manis, pahit, pedas.N X (Fagus)Klien tidak ada kesulitan mengunyah, klien tidak ada kesulitan menelan.N XI (Assessoris)Klien dapat mengangkat kedua bahu, tidak ada atropi otot sternokleidomastoideus dan trapezius.N XII (Hipoglosus)Gerakan lidah simetris, dapat bergerak kesegala arah, tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi, indra pengecapan normal.Tanda-tanda perangsangan selaput otaka. Kaku kuduk: -b. Kerning sign: -c. Refleks Brudzinski: -d. Refleks Lasegu: - PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Pemeriksaan Laboratoriuma. TSH serum (biasanya menurun)b. T3 danT4 serum : meningkatc. Tiroglobulin : meningkatd. Pemberian TRHe. Ambilan tiroid 131 : meningkatf. Ikatan protein sodium : meningkatg. Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal)h. Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal)i. Pemerksaan fungsi hepar : abnormalj. Elektrolit : hiponatremi akibat respon adrenal atau efek delusi terapi cairan, hipokalemia akibat dari deuresis dan kehilangan dari GI.k. Kateklamin serum : menurunl. kreatinin urin : meningkat m. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali2. RadiologiUSG3. Pemeriksaan canggihMRI POLA KEGIATAN SEHARI-HARI1. Nutrisia. Kebiasaan- Frekwensi makan/hari: 3x/ hari- Nafsu makan: sedang- Makanan pantang: ikan asin- Makanan yang disukai: ayam goreng- Banyak minuman dlm sehari: 7-8 gelasb. Perubahan selama sakit : Klien mengatakan nafsu makan meningkat, sebelum sakit makan klien 3x/hari habis satu porsi, sejak sakit makan klien > 3x/hari dan menghabiskan > satu porsi, intake cairan sebelum sakit 7 - 8 gelas/hari, sejak sakit > 8 gelas/hari, klien alergi dengan ikan asin,klien mengatakan BB badan turun sejak 1 bulan terakhir dari 57 kg menjadi 45kg.2. EliminasiBuang air kecila. Kebiasaan- Frekuensi/hari: Frekuensi bak klien 2-3x/hari- Warna: Karakter urin kuning jerihb. Perubahan selama sakit : Tidak ada masalah dalam miksiBuang air besara. Kebiasaan- Fekuensi/hari: klien 1 - 2x/hari- Warna: Kuning- Konsistensi: padat/ normalb. Perubahan setelah sakit Sejak sakit defekasi klien 2-3 x/hari bahkanlebih tapi dengan konsistensi encer/cair. Klien tidak pernah menggunakan obat pencahar.3. Olaraga dan Aktivitasa. Klien mengatakan kurang suka olaragab. Jenis olaraga yang disukai adalah olaraga renangc. Olaraga tersebut tidak dilaksanakan secara teratura. Kebiasaan- Tidur malam jam : 10 bangun jam 6- Tidur siang jam : 3bangun jam 4- Apakah anda mudah terangun ? - Jumlah jam tidur 7-8 jamb. Perubahan selama sakit : selama sakit klien susah tidur, tidur 5 jam/hari.4. Hygienea. Kebiasaan- Mandi : 2 kali/hari- Penyakit gigi : tidak ada- Rambut : Bersih b. Perubahan selama sakit : Selama sakit klien mengalami kelelahan sehingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari terganggu termasuk personal hygiene, selama sakit klien hanya mandi 1 kali/hari. POLA INTERAKSI SOSIAL Klien mengatakan sejak sakit klien agak tertutup, orang yang terdekat dengan klien adalah orang tua dan suaminya, sebelumnya sakit klien aktif dengan kegiatan masyarakat/ organisasi, tapi semenjak sakit klien lebih banyak di rumah. KESEHATAN SOSIAL menururklien kebersihan rumah sangat penting, klien tinggal di daerah yang bising dan klien tinggal 5 orang dalam rumah. KEADAAN PSKOLOGIS SELAMA SAKIT Klien mengatakan perubahan yang dirasakanterutama ketika berinteraksi dengan orang lain, klien kesulitan dalam mengungkapkan apa yang difikirkannya, klien lebih suka menyendiri dan banyak diam, klien lebih sering cemas, klien tidak menggunakan obat tertentu KEGIATAN KEAGAMAAN\ Klien beranggapan bahwa penyakit yang diderita sekarang merupakan cobaab untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya, klien menganut agama islam klien taat dan melakukan sholat 5 waktu selama sakit. PERAWATAN/PENGOBATAN1. PerawatanTindakan perawat yang diberikan : Tindakan keperawatan yang diberikan selama di rumah sakit disesuaikan dengan diagnosa yang dialami oleh pasien2. Pengobatan1. Sebelum masuk rumah sakit: Tidak ada tindakan pengobatan yang diberikan2. Setelah masuk rumah sakit: a. Obat antitiroidb. Pengobatan dengan yodium radioaktifc. Operasid. Pengobatan tambahan Sekat -adrenergik Yodium Ipodat Litium PENGELOMPOKAN DATAData subjektifData Objektif

Klien mengatakan badannya terasa panas Klien mengatakan penglihatan agak kabur Klien mengatakan mual Klien mengatakan sering gugup Klien mengatakan sering terbangun di malam hari Klien mengatakan mata klien peka terhadap cahaya / tidak tahan terhadap cahaya. Klien mengatakan haid tidak lancar Klien mengatakan sukar berkonsentrasi Klien mengatakan banyak keringat walaupun di malam hari Klien mengatakan tak tahan panas Klien sering buang air besar, kadang diare Jari tangan klien gemetar (tremos) Klien tampak tegang Klien tampak gelisah Klien tampak cemas Klien mudah tersinggung Jantung klien berdebar cepat Berat badan klien turun meski nafsu makan bertambah Otot klien lemas, terutama lengan atas dan paha Rambut klien rontok Kulit klien halus dan tipis Kelenjar tyroid klien mengalami pembesaran Kulit klien teras hangat Kulit klien memerah Wajah dan muka klien tampak pucat Klien tampak lemas Mata klien tampak bengkak Klien tampak capek Pernafasan klien pendek.

ANALISA DATANoSymtom

Etiologi

Problem

1Ds TD : 130/80 mmHg ND : 110 x / menit Nafas klien pendek Klien cemas dan tegangDs: Klien mengatakan jantungnyaberdebar debar Klien mengatakan lelahProduksi hormone tiroid meningkat

Peningkatan metabolic tubuh

Peningkatan kerja jantung

Takikardi

Perubahan denyut/irama jantungPenurunan curahJantungPenurunan curahJantung

2Do : Klien tampak lemas dan pucatDS : Klien mengatakan badannya lemahProduksi hormon tiroid meningkat

Hipermetabolik

Meningkatnya kebutahan energi

KelelahanKelelahan

3Do : Berat badan klien turun meskipun nafsu makan ber-Tambah Klien tamapak lemahDs : Klien mengatakan terkadang mual Klien mengatakan badannya lemah

Produksi hormone tiroid meningkatProses glikogenesis meningkat

Proses pembakaran lemak meningkat

Suplai nutrisi yang tidak adekuat

Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4Do : Klien tampak gelisah Klien tampak tegang Klien tampak sering menonjolkan mataDs : Klien mengatakan Penglihatannya kabur Klien mengatakan sukar berkonsentrasi Klien mengatakan sulit menutup matanya

hipertiroidisme.

peningkatan produksi T3 dan T4

peningkatan pembentukan limfosit

edema jaringan retro orbita

eksoftalmus.

protusi bola mata menarik saraf optik

Gangguan penglihatan

Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringanRisiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan

5

Do : Klien tampak lemas dan pucatDS :Klien mengatakan badannya lemahPeningkatan produksi hormone tiroid

Hipermetabolik

Perubahan status kesehatan

Koping tidak adekuatansietasAnsietas

6Do : Klien tampak bingung saat ditanya tentang penyakitnyaDS : Klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnyaPeningkatan produksi hormone tiroid

Hipermetabolik

tidak mengenal sumber informasi

Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan

7Do : Klien tampak bingung Adaanya perubahan tingkah laku pada klien, sensitifitas meningkat.DS : Klien mengatakan kemampuan mengingat berkurang Klien mengatakan susah berkonsentrasi

Peningkatan produksi hormone tiroid

perubahan fisiologikpeningkatan stimulasi SSP

aktifitas mental meningkat

Risiko tinggi perubahan proses pikirRisiko tinggi perubahan proses pikir

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung 2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi 3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan 4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan mekanisme perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus. 5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik. 6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. 7.3. INTERVENSINODXTUJUANINTERVENSIRASIONAL

1IKlien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan kriteria : 1) Nadi perifer dapat teraba normal. 2) Vital sign dalam batas normal. 3) Pengisian kapiler normal 4) Status mental baik5) Tidak ada disritmia1. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi2. Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien.

3. Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti krekels)

4. Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa membran kering, nadilemah, penurunan produksi urine dan hipotensi5. Catat masukan dan haluaran

1. Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi

2. Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen olehotot jantung atau iskemia

3. S1 dan murmur yang menonjol berhubungan dengan curahjantung meningkat pada keadaan hipermetabolik

4. Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkanvolume sirkulasi dan menurunkan curah jantung

5. Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan dehidrasi berat

2IITujuan : Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkatenergi1. Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.2. Ciptakan lingkungan yang tenang

3. Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas

4. Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massage

1. Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat , takikardia mungkin ditemukan

2. Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat menimbulkanagitasi, hiperaktif, dan imsomnia3. Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolism4. Meningkatkan relaksas

3IIIKlien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :1) Nafsu makan baik.2) Berat badan normal3) Tidak ada tanda-tanda malnutrisi1. Catat adanya anoreksia, mual dan muntah

2. Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari

3. kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitamin1. Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkan gangguan sekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia2. Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid3. Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat-zat makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang sesuai

4IVKlien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebasdari ulkus1. Observasi adanya edema periorbital

2. Evaluasi ketajaman mata

3. Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap4. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan

1. Rasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihan2. Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringan retroorbita3. Melindungi kerusakan kornea

4. Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi

5VKlien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasidengan kriteria : Pasien tampak rileks1. Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas

2. Bicara singkat dengan kata yang sederhana

3. Jelaskan prosedur tindakan

4. Kurangi stimulasi dari luar1. Rasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang danImsomnis2. Rentang perhatian mungkin menjadi pendek , konsentrasi berkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi 3. Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkan kesalahan interpretasi4. Menciptakan lingkungan yang terapeutik

6VIKlien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteriaMengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya1. Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa depan

2. Berikan informasi yang tepat

3. Identifikasi sumber stress

4. Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat5. Berikan informasi tanda dan gejala dari hipotiroid

1. Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukan pilihan berdasarkana informasi2. Berat ringannya keadaan, penyebab, usia dan komplikasi yang muncul akan menentukan tindakan pengobatan3. Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam memunculkan/eksaserbasi dari penyakit ini

4. Mencegah munculnya kelelahan

5. Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinanmengalami hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5 tahun kedepan

4. EVALUASI 1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh 2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energy 3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil 4. Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus 5. Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi 6. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya 7.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi 8), EGC, Jakarta Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2), EGC, Jakarta Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi, EGC, JakartaDoenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan.(Edisi III).EGC.Jakarta.Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.comAnonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.comBottom of Form

KATA PENGANTARAlhamdulillahi Rabbil Alamin......Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridonya akhirnya kamidapat menyelesaikan makala ini untuk mata kuliah KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH,yang membahas mengenai, ASKEP HIPERTIROID yang merupakan pengetahuan pentingyang harus diketahui.Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa taat dalam menjalankansyariatnya.Kami ucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang telah membantumensukseskan makalah ini hingga selesai, baik secara langsung maupun tidak.Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca,dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf yang setulusnya.Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk perbaikanmakala ini kedepan. Semoga taufik, hidayat dan rahmat senantiasa menyertai kita semua menujuterciptanya keridhoan Allah SWT.Amin ya Robbal Alamin......PenulisKelompok 2. DAFTAR ISIHALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. TujuanC. ManfaatBAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Definisi HipertirodB. Anatomi fisiologiC. PatofisiologiD. Manifestasi klinisE. EtiologiF. Tanda dan Gejala HipertiroidG. KomplikasiH. PenatalaksanaanI. Pemeriksaan PenunjangBAB III ASUHAN KEPERAWATANA. PengkajianB. Diagnosa KeperawatanC. Intervensi keperawatanD. ImplementasiE. EvaluasiBAB IV PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKA 3. BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGHipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipertukarkan. Tirotoksikosisberhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bilasuatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Sedangkan hipertiroidisme adalahtirotoksikosis sebagai akibat produksi tiroid itu sendiri. Tirotoksikosis terbagi ataskelainan yang berhubungan dengan hipertiroidisme dan yang tidak berhubungan denganhipertiroidisme. Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebutpituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalamdarah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagianoleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasinghormone (TRH), yang mengirim sebuah sinyal ke pituitari untuk melepaskan thyroidstimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroiduntuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana sajadari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihandapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid. Pengobatan hipertiroidismeadalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekanproduksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomisubtotal).B. TUJUANTujuan umumMemberikan penjelasan mengenai hipertiroidTujuan khususMenjelaskan teori dan konsep terkait dengan hipertiroidMemaparkan proses terjadinya hipertiriodMenerapkan teori dan konsep tersebut dan memberikan asuhan keperawatan pada pasienyang menderita hipertiriodC. ManfaatManfaat yang diharapkan dengan diperolehnya materi-materi pada makalah ini adalah:Sebagai suatu sarana untuk meningkatkan pengetahuan yang telah didapat darimateri hipertiriod yang sebenarnya. 4. Sebagai masukan bagi semua mahasiswa dalam upaya menjelaskan maupun berdiskusidalam perkuliahanDapat digunakan sebagai acuan dan referensi dalam pembelajaran 5. BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. PENGERTIANHipertiroid adalah keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh meningkatnyakadar T3 dan T4 bebas terutama disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid(Robbins.2007.hal:811).Hipertiroid adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya sirkulasi danpelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.(Lewiss.2000.hal:1415)Hipertiroid adalah pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan diperkirakan terjadiakibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin dalam darah(Smeltzer.Suzanne C.2002.hal:1307)Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yaitu dengan mengikatnyakadar T3 dan T4 akibat dari stimulasi kelenjar tiroid yang abnormal.B. ANATOMI FISIOLOGIKelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di bagian bawahdepan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin,melekat pada tulangsebelah kanan trakea dan melekat pada dinding laring.kelenjar ini terdiri atas 2 lobusyaitu lobus destra dan lobus sinistra yang saling berhubungan, masing- masing lobusyang tebalnya 4 cm dan lebarnya 2,5 cm.Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin. Pembentukan hormone tiroidtergantung dari jumlah iodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh. Sumber utamauntuk menjaga keseimnbangan yodium adalah yodiaum dalam makanan dan minuman.Struktur MikroskopisKelenjar ini terdiri atas folikel seperti kelenjar asiner berdinding selapis sel. Jikasedang beraktivitas kelenjar ini berbentuk kuboid yang tinggi, sedangkan bila sedangistirahat sel ini berbentuk pipih dan bagian tengah asinernya terisi koloid senyawatriglobulin, tirosin, dan hormone kelenjar tiroid.Hormon Tiroid 6. Hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar metabolismePenyakit Grave, penyebab tersering hipertiroidisme, adalah suatu penyakit otoimunyang biasanya ditandai oleh roduksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSHpada kelenjar tiroid. Otoantibodi IgG ini, yang disebut immunooglobulin perangsangtiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin), meningkatkan pembenftukan HT,tetapi tidak mengalami umpan balik negatif dari kadar HT yang tinggi. Kadar TSHdan TRH rendah karena keduanya berespons terhadap peningkatan kadar HT.Sekresi Hormon tiroidHormone tiroid dari sel kelenjar memelukan bantuan TSH untuk endositosiskoloid oleh mikrofili. Enzim proteliotik berfungsi untuk memecahkan ikatanhormone T3 dan T4 dari triglobulin kemudian melepasnya keperedaran darah. Saatdidistribusikan melalui plasma akan terikat oleh PBI. PBI kecil dan besar akanterikat oleh protei yang bebas dalam keseimbangan.Pembuluh DarahKapiler darah dan limfe membentuk pleksus yang erat dalam mengitari folikelsehingga membantu melintasnya hormone kedalam lumen kapiler. Susunanpembuluh darah menunjukkan bahwa terdapat gelombang dalam darah yang disuplay ke daerah yang berbeda pada kelenjar.PersarafanSejumlah besar serat saraf tak bermielin terdapat pada dinding arteri tiroid dansebagian besar mempunyai fungsi vasomotor. Beberapa saraf simpatis berakhir padalamina asal folikel yang menunjukkan rangsangan saraf dalam mempengaruhi fungsitiroid melalui pengaruh langsug pada sel folikel yang menunjukkan rangsangan sarafdalam mempengaruhi fungsi tiroid.C. ETIOLOGIHipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atauhipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunanTSH dan TRF karena umpan balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya.Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan TSHyang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH.Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi 7. disertai TSH dan TRH yang berlebihan. Beberapa penyakit yang menyebabkanHipertiroid yaitu :1. Penyakit GravesPenyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakanpenyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium,dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSHreceptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi,kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasirdi mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini seringberjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguankulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.2. Toxic Nodular GoiterBenjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu ataubanyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrololeh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihanKeadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrolke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orangyang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efeksamping.4. Produksi TSH yang AbnormalProduksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehinggamerangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pascapersalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudiankeluar gejala hpotiroid.6. Konsumsi Yoidum BerlebihanBila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanyatimbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid. 8. D. PATOFISIOLOGI 9. E. MANIFESTASI KLINISHipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi yaitu :- Banyak keringat- Tidak tahan panas- Sering BAB, kadangdiare- Jari tangan gementar(tremor)- Nervus, tegang,gelisah, cemas, mudahtersinggung- Jantung berdebar cepat- Haid menjadi tidakteratur- Bola mata menonjoldapat disertai denganpenglihatan ganda- Denyut nadi tidakteratur terutama padausia diatas 60 th- Tekanan darahmeningkat- Denyut nadi cepat,seringkali >100x/menit- Berat badan turun,meskipun banyak makanrasa capai- Otot lemas, terutamalengan atas dan paha- Rambut rontok- Kulit halus dan tipis- Pikiran sukar konsentrasi- Kehamilan seringberakhir dengankeguguran- Terjadi perubahan padamata bertambahnyapembentukan air mata,iritasi dan peka terhadapcahayaF. KOMPLIKASIKomplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjartiroid, yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan2. Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)4. Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan 10. Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya danmemerlukan tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkanketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badaltiroid biasanya terjadi karena hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatanyang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :- Infeksi- Pembedahan- Stress- Diabetes yang kurang terkendali- Ketakutan- Kehamilan atau persalinanG. PENATALAKSANAANTujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) ataumerusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)1. Obat antitiroidDigunakan dengan indikasi :a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetappada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atausesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.c. Persiapan tiroidektomid. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usiae. Pasien dengan krisis tiroidObat antitiroid yang sering digunakan :Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan (mg/hari)- Karbimatol- Metimazol- Propiltiourasil30 6030 60300 6005 205 2050 200Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 24 bulan. Pada pasien hamil biasanyadiberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebihlagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yangkeluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.2. Pengobatan dengan yodium radioaktifIndikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada : 11. a. Pasien umur 35 tahun atau lebihb. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasic. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroidd. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroide. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik3. OperasiTiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasiadalah:a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obatantitiroidb. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosisbesarc. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodiumradioaktif.d. Adenoma toksik atau strauma multinodular toksike. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodulSebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroidsampai eutiroid kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari ataucairan lugol 10-14 tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untukmengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.4. Pengobatan tambahana. Sekat -adrenergikObat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosisdiberikan 40-200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usiadiberik 10 mg/6 jam.b. YodiumYodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatandengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan padadosis 100-300 mg/hari.c. IpodatIpodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akutseperti krisis tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3diperifer, mengurangi sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaranhormon dari tiroid.d. LitiumLitium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelaskeuntungannya dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan padapasien dengan krisis tiroid alergi terhadap yodium. 12. H. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan yang dilakukan adalah :1. TSH serum (biasanya menurun)2. T3, T4 (biasanya meningkat)3. Test darah hormon tiroid4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumBAB IIIASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian1. Aktivitas atau istirahata. Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah,gangguankoordinasi, kelelahan beratb. Tanda : Atrofi otot2. Sirkulasia. Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)b. Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatantekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat,sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)3. Eliminasia. Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria, nocturia), rasa nyeri/terbakar,kesulitan berkemih (infeksi), infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekanabdomen, diare, urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembangmenjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia berat), urine berkabut,bau busuk (infeksi), bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare).4. Integritas / Egoa. Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yangberhubungan dengan kondisi. 13. b. Tanda : Ansietas peka rangsang5. Makanan / Cairana. Gejala : Hilang nafsu makan, mual atau muntah, tidak mengikuti diet,peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badanlebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (tiazid)b. Tanda : Kulit kering atau bersisik, muntah, pembesaran thyroid(peningkatankebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah), bau halitosisataumanis, bau buah (napas aseton)6. Neurosensoria. Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala kesemutan, kelemahan pada ototparasetia, gangguan penglihatan.b. Tanda : Disorientasi, mengantuk, lethargi, stupor atau koma (tahap lanjut),gangguan memori baru masa lalu ) kacau mental. Refleks tendon dalam(RTD menurun;koma), aktivitas kejang ( tahap lanjut dari DKA).7. Nyeri / Kenyamanana. Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat), wajah meringisdengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati.8. Pernapasana. Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen(tergantung adanya infeksi atau tidak)b. Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (infeksi),frekuensi pernapasan meningkat9. Keamanana. Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulitb. Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnyakekuatan umum/rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk ototpernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam)10. Seksualitasa. Gejala : Rabas wanita ( cenderung infeksi ), masalah impotent pada pria. 14. b. Tanda : Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih, aseton plasmapositif secara mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterolmeningkat.B. DiagnosaKeperawatanDiagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalamihipertiroidisme adalah sebagai berikut : Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhanenergi. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan denganpenurunan berat badan). Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmus. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur. 15. C. Intervensi keperawatan1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,peningkatan beban kerja jantungTujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengankebutuhan tubuh, dengan kriteria :- Nadi perifer dapat teraba normal- Vital sign dalam batas normal.- Pengisian kapiler normal- Status mental baik- Tidak ada disritmiaIntervensi :Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jikamemungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadiRasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibatdarivasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasiPeriksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkanpasien.Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen olehotot jantung atau iskemiaAuskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (sepertikrekels)Rasional : Murmur yang menonjol berhubungan dengan curahjantung meningkat pada keadaan hipermetabolikObservasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering, nadilemah, penurunan produksi urine dan hipotensiRasional : Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkanvolume sirkulasi dan menurunkan curah jantungCatat masukan dan keluaran 16. Rasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkandehidrasi berat2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhanenergiTujuan : Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkatenergiIntervensi :o Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.Rasional : Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat, takikardiamungkin ditemukano Ciptakan lingkungan yang tenangRasional : Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapatmenimbulkanagitasi, hiperaktif dan insomniao Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitasRasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolismo Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massaseRasional : Meningkatkan relaksasi3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan denganpenurunan berat badan)Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :- Nafsu makan baik.- Berat badan normal- Tidak ada tanda-tanda malnutrisiIntervensi : Catat adanya anoreksia, mual dan muntah 17. o Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkangangguansekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hario Rasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaanmasukankalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapiantitiroid Kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat danvitamino Rasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjaminpemasukan zat-zatmakanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yangsesuai.4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmusTujuan : Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata,terbebas dari ulkusIntervensi :o Observasi adanya edema periorbitalRasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihano Evaluasi ketajaman mataRasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringanretroorbitao Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelapRasional : Melindungi kerusakan korneao Bagian kepala tempat tidur ditinggikanRasional : Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik 18. Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasidengan kriteria : Pasien tampak rileksIntervensi : Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietasRasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang daninsomnia Bicara singkat dengan kata yang sederhanaRasional : Rentang perhatian mungkin menjadi pendek,konsentrasiberkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi Jelaskan prosedur tindakanRasional : Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkankesalahan interpretasi Kurangi stimulasi dari luarRasional : Menciptakan lingkungan yang terapeutik6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasiTujuan : Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteria: Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnyaIntervensi :Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa depanRasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukanpilihan berdasarkan informasiBerikan informasi yang tepatRasional : Berat ringannya keadaan, penyebab, usia dan komplikasi yangmuncul akan menentukan tindakan pengobatanIdentifikasi sumber stressRasional : Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalammemunculkan/eksaserbasi dari penyakit iniTekankan pentingnya perencanaan waktu istirahatRasional : Mencegah munculnya kelelahanBerikan informasi tanda dan gejala dari hipotiroid 19. Rasional : Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinanmengalami hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5tahun kedepan7. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidurTujuan : Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahandalam berpikir/berprilaku dan faktor penyebab.Intervensi :Kaji proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadaptempat, waktu dan orangRasional : Menentukan adanya kelainan pada proses sensoriCatat adanya perubahan tingkah lakuRasional : Kemungkinan terlalu waspada, tidak dapat beristirahat,sensitifitasmeningkat atau menangis atau mungkin berkembang menjadi psikotik yangsesungguhnyaKaji tingkat ansietasRasional : Ansietas dapat merubah proses pikirCiptakan lingkungan yang tenang,turunkan stimulasi lingkunganRasional : menurunan stimulasi eksternal dapat menurunkanhiperaktifitas/refleks, peka rangsang saraf, halusinasi pendengaranOrientasikan pasien pada tempat dan waktuRasional : Membantu untuk mengembangkan dan mempertahankankesadaranpada realita/lingkunganAnjurkan keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi klien.Rasional : Membantu dalam mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti sedatif/tranquilizer, atauobat anti psikotik. 20. Rasional : Meningkatkan relaksasi,menurunkan hipersensitifitassaraf/agitasiuntuk meningkatkan proses pikir.D. ImplementasiSetelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya rencanatindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu gunamemenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan.E. EvaluasiHasil yang diharapkan adalah :1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhantubuh2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil4. Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dariulkus5. Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi6. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya7. Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan dalamberpikir/berprilaku dan faktor penyebaran. 21. BAB IVPENUTUPA. KesimpulanTiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebutpituitari.Pada gilirannya,pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredardalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dansebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus,juga suatu bagian dariotak.pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yangberlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringantiroid (yodium radioaktif,tiroidektomi subtotal).B. SaranDari penyakit ini, dapat dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak merokok,tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan tidak mengkonsumsi yodiumsecara berlebihan karena dapat terjadi radiasi pada leher dan organism-organismedapat menyebabkan infeksi karena ada virus. 22. DAFTAR PUSTAKA1. Mansjoer Arif,dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I.Jakarta : Media Aesculapius2. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.3. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.4. Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com5. Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com6. Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

WOC HIPERTIROIDISMEPenyakit Graves,Goiter Toksikan, danetiologi lainnyaKelenjar tiroidmembesar 2-3kali dari normalHiperplapsia danlipatan sel-sel folikelmasuk kedalam folikelSel Folikel > KelenjarSekresi sel 5-15 kaliTSIcAMP dalamsel teraktivasiTSHHIPERTIROIDISMEKehilangan pengontrolannormal sekresi hormonHipermetabolisme dan peningkatan kerja saraf simpatikPeningkatan prosesglukoneogeneSel-sel bekerjalebih kerasiribilitasPembentukanglukosa dari lemakPeningkatankebutuhan nutrisiPeningkatanpengeluaranenergi tubuhAnsietasGelisahkarenarencanapembedahanReaksi inflamasiautoimun yangmengenai daerahjaringan orbitaldan otot-ototextramokulerKelelahanPerubahan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuhPenurunanpenyimpanan lemakEksopthalamusPerubahanfisiologik danpeningkatanstimulasi SSPResti terhadapkerusakanintegritasjaringanKesulitantidurBola mataterdesak keluarRestipenurunancurah jantungTakikardidan palpitasiPercepatanaktivitasmentalTiroidektomiResiko tinggiperubahan proses fikirHematomi atau cederapada saraf laringeusLuka insisi anveksiPola nafastidak efektifEdema glotisSulitbernafasKerusakan komunikasiCedera pita suaraNyeri akutMudah terpapar organismeResikoinfeksi